peningkatan hasil belajar pai materi periode islam...

115
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PERIODE ISLAM MODERN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS XI TSM 3 DI SMK N 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh ANIK SOLIQAH NIM. 111-14-229 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • i

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI PERIODE ISLAM

    MODERN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT

    TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS XI

    TSM 3 DI SMK N 1 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

    TAHUN PELAJARAN 2017/2018

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

    Oleh

    ANIK SOLIQAH

    NIM. 111-14-229

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2018

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    MOTTO

    َو تَعَا َو نُْو ا َعلَى ا ْلبِر ِ َو ا لتَّْقَو ى

    Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

    kebajikan dan takwa (Q.S Al-Ma’dah : 2)

  • vi

    PERSEMBAHAN

    Alhamdulillahirobbil’alamin dengan rahmat Allah yang maha kuasa, penulisan

    skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini saya persembahkan kepada :

    1. Kedua orang tua saya, Pak Ahmad Parjono (Pak Parji) dan Mak Darmi yang

    tidak henti-hentinya memberikan do’a, dukungan dan semangat kepada

    saya;

    2. Dosen pembimbingku Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. yang telah

    membimbing saya untuk penyelesaian skripsi ini;

    3. Kepala SMK N 1 Tengaran yang sudah mengizinkan saya untuk

    mengadakan penelitian di sekolah ini dan tidak lupa kepada Bapak Sidiq

    Afandi S.Pd.I selaku guru PAI yang telah bersedia membantu selama proses

    penelitian; dan

    4. Pak Yadi Harsono (Pak Hono) sekeluarga tanpa terkecuali yang sudah

    memberikan do’a, semua sahabat-sahabat saya satu kos selama empat tahun

    dan semua teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang

    sudah membantu, menemani, dan menyemangati saya untuk menyelesaikan

    skripsi ini.

    Semoga perbuatan merekan dapat menjadi amal baik dan mendapatkan balasan

    yang baik pula oleh Allah SWT Amin.

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

    serta pertolongan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi Penelitan

    Tindakan Kelas ini yang berjudul :

    “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI ISLAM

    MODERN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA

    SISWA KELAS XI TSM 3 DI SMK N 1 TENGARAN”.

    Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita

    Nabi Muhammad Saw yang kita tunggu-tunggu syafaatnya di yaumul akhir

    nanti. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

    bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan

    keendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

    1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.P.d;

    2. Dekan FTIK IAIN Salatiga, Bapak Suwardi, M.Pd;

    3. Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag;

    4. Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd;

    5. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.P.d. selaku dosen pembimbing

    skripsi terimakasih atas bimbingannya;

    6. Seluruh dosen dan staf IAIN Salatiga; dan

    7. Bapak Kepala Sekolah SMK N 1 Tengaran, Bapak Sidiq Afandi S.Pd.I

    selaku guru PAI, dan seluruh Bapak Ibu guru SMK N 1 Tengaran,

  • viii

  • ix

  • x

  • xi

    ABSTRAK

    Soliqah, Anik. 2018. Peningkatan hasil belajar PAI materi Islam modern

    melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement

    Divisions (STAD) pada siswa kelas XI TSM 3 Di SMK N 1 Tengaran.

    Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi

    Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing : Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.P.d.

    Kata kunci : peningkatan, haisl belajar, STAD

    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi

    Islam Modern dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

    Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas XI TSM 3

    Di SMK N 1 Tengaran.

    Metodologi yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK),

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Temas-

    Achievement Divisions. Teknik pengumpulan data menggunakan metode

    observasi, wawancara, dan dokumemntasi. Penelitian ini dilaksanakan dua

    siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap ; perencanaan, pelasanaan,

    pengamatan, dan refleksi.

    Hasil yang peneliti peroleh adalah penggunaan metode pembelajaran

    kooperatif tipe STAD dapat meningatkan hasil belajar PAI materi Islam

    modern pada siswa kelas XI TSM 3 Di SMK N 1 Tengaran dengan jumlah

    siswa 25 orang. Hal ini dapat dilihat dari hasil peningkatan ketuntasan belajar

    siswa yang cukup signifikan dari dua siklus yang telah dilaksanakan.

    Indikasinya adalah kenaikan presentase kentuntasan belajar siswa mengalami

    peningkatan dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas KKM, yaitu 44% pada

    pra siklus, 76% pada siklus I dan 92% pada siklus II. Pada siklus I ada 19 siswa

    yang sudah tuntas KKM, sedangkan siklus II sudah meningkat menjadi 23

    siswa dari 25 siswa yang tuntas KKM.

  • xii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL .......................................................................................i

    HALAMAN JUDUL ..........................................................................................ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................iii

    PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ..........................................................iv

    PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................vi

    KATA PENGANTAR .......................................................................................vii

    ABSTRAK .........................................................................................................viii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

    DAFTAR TABEL ..............................................................................................x

    DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xi

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1

    B. Rumusan Masalah ..................................................................................6

    C. Tujuan Penelitian ...................................................................................6

    D. Kegunaan Penelitian ...............................................................................6

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................7

    F. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian .......................................................................8

    2. Subjek Penelitian ..............................................................................9

    3. Langkah-langkah Penelitian .............................................................10

    4. Teknik Pengumpulan Data ...............................................................12

    5. Instrumen Penelitian .........................................................................12

    6. Analisis Data ....................................................................................13

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................16

    2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................17

    3. Pembelajaran Kooperatif ..................................................................19

  • xiii

    4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif ..................................................20

    5. Tipe Student Teams-Achievement Divisions ...................................20

    6. Langkah Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ................................22

    7. Menggunakan STAD di Ruang Kelas ..............................................23

    8. Materi Islam Modern ........................................................................25

    B. Pembelajaran Materi Islam Modern Menggunakan Model

    Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ....................................................28

    C. Kajian Pustakan ......................................................................................30

    BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

    A. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ..........................................................32

    B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ..............................................................34

    C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .............................................................41

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Pra Siklus ...............................................................................................48

    B. Hasil Penelitian ......................................................................................49

    C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................55

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................................................67

    B. Saran .......................................................................................................67

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • xiv

    DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

    1. Daftar Tabel

    Tabel 3.1 Data Nilai Sebelum Perbaikan ...............................................32

    Tabel 3.4 Nilai Siklus I ..........................................................................39

    Tabel 3.5 Nilai Siklus II .........................................................................46

    Tabel 4.1 Data Nilai Sebelum Perbaikan ...............................................48

    Tabel 4.2 Nilai Siklus I ..........................................................................50

    Tabel 4.3 Nilai Siklus II .........................................................................53

    Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus .................................................56

    Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Siklus I .....................................................60

    Tabel 4.6 Nilai Siklus II .........................................................................64

    Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Siklus II ....................................................65

    2. Daftar Gambar

    Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian .....................................................11

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    A. Lampiran Lembar Pengamatan

    1. Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................37

    2. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ............................................38

    3. Lembar Pengamatan Guru Siklus II ...........................................44

    4. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ..........................................45

    B. Lampiran Foto Pelaksanaan Penelitian

  • xvi

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Mengajar adalah proses penyampaian materi pelajaran kepada

    siswa. Agar proses penyampaian itu efektif, suasana dan lingkungan kelas

    juga harus dikelola sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar sesuai

    dengan kemampuan, potensi, dan karakteristiknya masing-masing.

    Mengingat setiap siswa adalah pribadi yang unik dan khas, pastinya masing-

    masing memiliki minat, bakat, karakter, dan intelegensi yang berbeda.

    Keragaman potensi, bakat, minat, dan latar belakang kehidupan siswa

    tersebut tentunya meniscayakan pola, model, strategi, dan metode

    pembelajaran yang beragam pula (Grafura, 2016 : 5).

    Oleh karena itu, sudah seharusnya guru memiliki kemampuan dan

    kecakapan dalam merancang dan menerapkan berbagai strategi, dan model

    pembelajaran yang sesuai dengan keragaman karakteristik siswa tersebut.

    Ada diantara siswa yang mengeluh memiliki masalah terkait dengan

    pembelajaran yang membosankan, guru yang tidak menyenangkan, materi

    yang tidak dapat dipahami, dan lain sebagainya. Sedangkan dari pihak guru

    juga mengalami masalah kurikulum yang sering berganti seiring pergantian

    materi, mengakibatkan tata belajar berganti pula. Hal ini tentu menjadi

    masalah pembelajaran jika guru atau peserta didik belum mampu langsung

    beradaptasi dengan kurikulum yang baru. Di tambah lagi dengan materi

    Islam modern cukup sulit karena mengandung sejarah pembaharuan Islam

  • 2

    dan pemikiran para tokoh dalam pembaharuaan dunia Islam masa modern.

    Di sini guru dituntut untuk mampu menerapkan kurikulum baru dalam

    pembelajaran yang belum tentu dapat dilakukan dengan mudah. Apalagi

    mengingat karakter peserta didik yang beragam. Penting bagi guru untuk

    memahami situasi pembelajaran dengan kondisi peserta didiknya, juga

    mengetahui cara mengantisipasi kondisi tersebut jika terjadi di dalam kelas

    (Grafura, 2016 : 6)

    Selain itu para guru telah membolehkan atau mendorong siswa-

    siswa mereka untuk bekerja sama dalam tugas-tugas kelompok tertentu,

    dalam diskusi atau debat kelompok, atau dalam bentuk-bentuk kerja

    kelompok, dan kegiatan pelajaran tambahan berkelompok lainnya. Untuk

    pertama kalinya model pembelajaran kooperatif mulai dikembangkan,

    bahkan lebih dari itu mulai dievaluasi dalam berbagai konteks pengajaran

    yang lebih luas. Keberadaan model-model pembelajaran kooperatif yang

    efektif kini sebenarnya hadir untuk berbagai keperluan pengajaran yang

    ada. Lebih jauh lagi, kini kita tahu akan betapa banyaknya pengaruh

    permbelajaran kooperatif terhadap siswa dan kondisi-kondisi yang

    dibutuhkan untuk membuat pembelajaran kooperatif yang efektif,

    khususnya untuk pencapaian prestasi. Kini menjadi mungkin bagi para guru

    memilih model yang sesuai dari sekian banyak model pembelajaran

    kooperatif untuk diterapkan pada keperluan yang berbeda, dan untuk

    menggunakan pembelajaran kooperatif sebagai skema pengorganisasian

  • 3

    utama dalam pengajaran di kelas, dan bukan hanya untuk kegiatan-kegiatan

    tertentu (Slavin, 2005: 5).

    Akan terjadi sangat banyak perubahan ketika seorang guru

    mengadopsi pembelajaran kooperatif : struktur-struktur tugas dan insentif

    di dalam kelas, sistem umpan balik, dan sistem otoritas, dan peran guru

    semuanya berubah secara substansial. Pembelajaran kooperatif telah

    menunjukkan variasi kajian yang sangat luas dan dapat berpengaruh positif

    pada serangkaian variabel non-kognitif yang penting. Pengaruh secara

    keseluruhan dari pembelajaran kooperatif pada rasa harga diri siswa,

    dukungan kelompok terhadap pencapaian prestasi, lokus kontrol internal,

    waktu mengerjakan tugas, kesukaan pada kelas dan teman sekelas, serta

    variabel lainnya adalah positif dan sangat kuat (Slavin, 2005 : 142).

    Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model Student

    Teams-Achievement Divisions (STAD). STAD merupakan salah satu

    metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan

    model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru

    menggunakan pendekatan kooperatif. STAD terdiri dari lima komponen

    utama, yaitu : presentasi kelas, kelompok, kuis, skor kemajuan

    perseorangan, dan penilaian kelompok. Presentasi kelas dalam STAD

    berbeda dengan pengajaran biasa karena mereka harus benar-benar fokus

    pada satuan STAD. Dengan cara ini, siswa menyadari bahwa selama

    presentasi kelas beralangsung mereka harus memperhatikan dengan

    seksama, karena dengan begitu akan membantu mereka menjalani kuis

  • 4

    dengan baik, dan nilai kuis itu menentukan nilai kelompok mereka (Sharan,

    2014 : 8).

    Berdasarkan pengamatan di lapangan, proses pembelajaran pada

    materi Islam modern, belum kondusif sehingga siswa menjadi pasif.

    Masalah yang dihadapi oleh siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran,

    masih banyak yang belum memahami materi Islam modern. Melihat dari

    hasil ulangan harian materi tersebut, masih banyak siswa yang belum

    mencapai Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM). Pada saat dilakukan tes

    pada materi ini, banyak siswa yang belum mampu mejawab pertanyaan

    dengan benar dari 35 soal yang disediakan, hanya 15-20 soal yang benar.

    Hal tersebut terjadi karena pada saat proses pembelajaran, siswa hanya

    mendengarkan dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu

    sudah diadakan kerja kelompok, tetapi anggotanya tidak diacak sesuai

    dengan prestasi siswa, dan tidak ada kuis atau pertanyaan untuk setiap siswa

    sehingga dalam kelompok tersebut siswa hanya mengandalkan satu atau dua

    orang untuk mewakili presentasi atau menjawab pertayaan dari guru.

    Hasil belajar pada materi Islam modern harus ditingkatkan dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

    Achievement Division (STAD). Kemampuan yang dimiliki oleh siswa

    dalam mempelajari materi Islam modern ini belum sesuai dengan harapan

    guru. Materi tersebut dianggap sulit, maka perlu pembelajaran yang

    bervariasi yaitu salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran

    kooperatif tipe STAD. Dengan menggunakan tipe STAD ini, diharapkan

  • 5

    hasil belajar siswa dalam materi Islam Modern dapat meningkat. Tipe ini

    berhubungan dengan kerja kelompok, yang mana dalam kelompok tersebut

    masing-masing siswa mempunyai tanggug jawab untuk benar-benar

    memahami materi yang disampaikan agar bisa menjawab kuis atau

    pertanyaan dari guru.

    Selain itu siswa mempunyai tanggung jawab untuk

    memberitahukan kepada seluruh anggota kelompok tentang materi Islam

    modern sampai paham. Peneliti mencari solusi yang tepat untuk mengatasi

    masalah tersebut dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

    Student Teams-Achievemen Divisions (STAD) pada materi Islam modern

    untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

    Metode STAD merupakan salah satu diantara metode yang dapat

    meningkatkan minat siswa, kesukaan pada kelas dan teman sekelas ketika

    belajar maupun mengerjakan tugas. Dengan uraian latar belakang tersebut,

    penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

    “ PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI ISLAM

    MODERN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

    STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA

    SISWA KELAS XI TSM 3 DI SMK N 1 TENGARAN ”.

  • 6

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam

    penelitian ini adalah apakah model pembelajaran kooperatif tipe Student

    Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar

    materi Periode Islam Modern pada siswa kelas XI TSM 3 Di SMK N 1

    Tengaran ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

    belajar PAI materi Islam Modern melalui model pembelajaran kooperatif

    tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) pada siswa kelas XI 3

    TSM di SMK N 1 Tengaran.

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini penting untuk dilakukan karena diharapkan dapat

    memberi manfaat :

    1. Bagi siswa

    Siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dapat

    menyampaikan pendapat serta berani mengajukan pertanyaan, mampu

    bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga siswa mendapatkan

    pengalaman belajarnya.

    2. Bagi guru

    Membantu guru untuk meningkatkan kinerja dalam menyampaikan

    materi, salah satunya dengan menerapkan pembelajaran kooperatif

  • 7

    model STAD pada materi yang sesuai. Sehingga pembelajaran akan

    lebih efektif.

    3. Bagi peneliti

    Meningkatkan wawasan dan pengalaman bagaimana meningkatkan

    hasil belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif model STAD.

    E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

    Dalam penelitian ini, rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut :

    “Penggunaan tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat

    meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PAI materi Periode Islam

    Modern pada siswa kelas XI TSM di SMK N 1 Tengaran.”

    Peneliti menetapkan indikator yang ingin dicapai pada siklus tindakan

    terakhir sebagai berikut :

    1. Siswa menunjukkan peningkatan hasil belajar PAI materi Periode Islam

    Modern melalui pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

    Achievement Divisions (STAD).

    2. Meningkatkan ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan metode

    pembelajaran kooperatif tipe (Student Teams-Achievement Divisions)

    STAD pada mata pelajaran PAI materi Periode Islam modern pada kelas

    XI TSM 3 Di SMK N 1 Tengaran. Indikator keberhasilan tindakan harus

    mencapai persentase ketuntasan belajar ≥ 85% dan mencapai KKM ≥ 76

    yang sudah ditentukan sekolah.

  • 8

    F. Metode Penelitian

    1. Rancangan Penelitian

    Rancangan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berupa Penelitian

    Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan

    dari classroon action research (CAR), yaitu satu actoin research yang

    dilakukan di kelas.

    Ada tiga unsur atau konsep yang terdapat dalam penelitian tindakan

    kelas yaitu :

    a. Penelitian adalah aktivitas mencermati suatu objek tertentu melalui

    metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan analisis

    untuk menyelesaikan suatu masalah.

    b. Tindakan adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan

    tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan untuk

    memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar

    mengajar.

    c. Kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima

    pelajaran yang sama dari seorang guru (Kunandar, 2011 : 45).

    Menurut Hopskin, penelitian tindakan kelas adalah penelitian untuk

    membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang

    dihadapi untuk membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan

    kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama. Sedangkan

    menurut kemmis dan Taggart, PTK adalah studi yang dilakukan untuk

    memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan

  • 9

    secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri (Muslich,

    2011 : 8).

    Jadi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat didefinisikan sebagai

    penelitian yang dilakukan oleh guru dalam kelasnya sendiri melalui

    refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru,

    sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardani, 2006 : 14).

    2. Subjek Penelitian

    a. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 1 Tengaran yang beralamat di

    Jl. Darun Na’im, Karangduren, Tengaran, Kab. Semarang, Jawa

    Tengah, 50775.

    b. Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada akhir semester 2 di kelas XI

    TSM 3 tahun ajaran 2017/2018.

    Pra siklus dilaksanakan pada tanggal 30 April 2018

    Siklus I dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2018

    Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2018

    c. Subjek Penelitian

    Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

    siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran yang berjumlah 25

    siswa laki-laki.

  • 10

    3. Langkah-langkah Penelitian

    Penelitian ini rencananya akan dilakukan dalam 2 siklus. Dari

    masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

    pengamatan, dan refleksi.

    a. Perencanaan

    Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah

    membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar

    observasi guru dan siswa untuk mengetahui kondisi selama proses

    penerapan pembelajaran menggunakan metode yang diaplikasikan.

    Membuat tugas-tugas untuk diterapkan di dalam kuis.

    b. Pelaksanaan

    Tahap ini, pelaksanaan pembelajaran diterapkan sesuai

    dengan RPP yang sudah dibuat seperti pada tahap perencaaan.

    Dalam pelaksanaannya guru menggunakan metode STAD dengan

    membentuk lima komponen : presentasi kelas, kelompok, kuis, skor

    kemajuan perseorangan, dan penilaian kelompok.

    c. Pengamatan

    Tahap ini peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran dan

    seluruh kegiatan yang terjadi di dalam kelas, mulai dari cara

    mengajar guru, keaktifan dan kenyaman siswa selama mengikuti

    pembelajaran di dalam kelas, dan seberapa jauh keberhasilan yang

    dicapai dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

  • 11

    d. Refleksi

    Pada tahap ini semua hasil dari observasi dikumpulkan

    kemudian dilakukan analisis dan evaluasi untuk megetahui apa saja

    yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan dan hasil tindakan dari siklus

    I supaya dapat memperbaiki tindakan yang akan dilaksanakan untuk

    siklus II.

    Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan tersebut digambarkan

    dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus sebagai berikut.

    Gambar 1.1 Skema Siklus Penelitian

    (Arikunto, dkk, 2014:16)

    Perencanaan

    SIKLUS I

    Pengamatan

    Perencanaan

    SIKLUS

    Pengamatan

    Pelaksanaan Refleksi

    Pelaksanaan Refleksi

    ?

  • 12

    4. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode sebagai

    berikut:

    a. Observasi

    Observasi dilakukan untuk mengamati guru dan siswa

    selama pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui peningkatan

    hasil belajar menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD,

    mengamati kelebihan dan kekurangan metode tersebut.

    b. Wawancara

    Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi secara

    rinci untuk melengkapi data observasi.

    c. Dokumentasi

    Sumber lain yang dapat dijadikan sebagai pengumpulan data

    adalah dengan foto selama kegiatan pembelajaran.

    5. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan

    digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar

    kegiatan tersebut menjadi sistematis (Arikunto, 2000 : 134).

    Instrumen penelitian ini menggunakan :

    a. Lembar observasi

    Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu melakukan

    observasi untuk mengetahui permasalahan yang terdapat di

  • 13

    lapangan. Pada proses observasi peneliti mengamati cara

    mengajar guru selama pembelajaran berlangsung.

    b. Pedoman dokumentasi

    Dokumentasi dapat dijadikan sebagai bukti pelaksanaan

    penelitian berupa foto yang memperjelas proses pelaksanaan

    pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakna

    metode STAD dan keaktifan siswa dalam mengikuti

    pembelajaran.

    6. Pengumpulan Data

    Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data melalui observasi

    langsung ke lapangan, wawancara dengan guru, dan mencari sumber

    yang berkaitan. Maka dari hasil pengumpulan data ini penulis

    mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

    7. Analisis Data

    Analisis data adalah proses mengatur urutan data,

    mengorganisasikan ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian

    dasar (Moleong, 2007 : 103)

    Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan hasil

    refleksi setiap siklusnya berdasarkan hasil pengamatan atau

    observasi. Analisis data dilakukan peneliti untuk menentukan

    rencana pada siklus selanjutnya untuk mengetahui apakah tindakan

    kelas ini sudah mencapai tujuannya. Data yang dianalisis adalah

    hasil belajar siswa, ketuntasan belajar siswa, dan rata-rata kelas.

  • 14

    Data tersebut adalah data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk

    persentase. Data yang dihitung adalah hasil rata-rata kelas dan juga

    ketuntasan belajar siswa.

    1. Menghitung Rata-rata Kelas

    𝑋 =∑𝑋

    N

    Keterangan:

    X = nilai rata-rata

    ∑X = jumlah semua skor/nilai

    N = banyaknya siswa

    2. Menghitung persentase ketuntasan belajar siswa

    P =∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

    ∑𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑋 100%

    G. Sistematika Penulisan

    Dalam skripsi ini terdapat beberapa bab yang saling berkaitan, yang

    dapat diuraikan sebagai berikut:

    Bab I : merupakan bab pendahuluan yang menguraikan gambaran

    singkat dari penelitian ini, bab I terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

    masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan

    indikator keberhasilan, metode penelitian (rancangan penelitian, subjek

    penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

    penelitian, pengumpulan data, analisis data), dan sistematika penulisan.

    Bab II : bab ini merupakan bab tentang kajian teori dan kajian pustaka.

    Pada kajian teori akan diuraikan mengenai hasil belajar (definisi hasil

  • 15

    belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar), PAI (definisi PAI,

    ruang lingkup PAI), pembelajaran kooperatif (pengertian pembelajaran

    kooperatif ) model pembelajaran tipe STAD. Sedangkan pada kajian

    pustaka memuat tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan.

    Bab III : bab ini merupakan bab tentang pelaksanaan penelitian. Pada

    bab ini akan diuraikan mengenai subjek penelitian, dan deskripsi

    pelaksanaan per siklus.

    Bab IV : bab ini merupakan bab tentang hasil penelitian dan

    pembahasan. Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi hasil penelitian tiap

    siklus (pra siklus dan siklus berikutnya) dan pembahasan (hasil sebelum

    PTK dan hasil penelitian per siklus).

    Bab V : bab ini merupakan bab tentang penutup yang berisi kesimpulan

    dan saran.

  • 16

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. KAJIAN TEORI

    1. Pengertian Hasil Belajar

    Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

    pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

    Gagne, hasil belajar berupa :

    a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan

    dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

    b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

    konsep dan lambang, mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan,

    dan kemampuan melakukan aktivitas kognitif.

    c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan aktivitas kognitifnya

    sendiri yang meliputi kaidah dalam memecahkan masalah.

    d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian

    gerak jasmani.

    e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

    berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut yang berupa

    kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.

    Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

    keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja

    (Suprijono, 2009 : 7).

  • 17

    Sardiman (2009 : 94) menyatakan dengan mengetahui hasil

    pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk

    lebih giat belajar. semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar

    semakin meningkat maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus

    belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat

    (Suprihatiningrum, 2013: 37-38 ).

    2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks.

    Oleh sebab itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses

    belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Faktor

    motivasi belajar yang tinggi bisa disebabkan oleh guru-guru yang

    profesional. Beberapa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh

    banyak faktor, diantaranya :

    a. Faktor eksternal

    Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar

    diri siswa. Faktor manusia di luar individu, bisa dari keluarga,

    lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat (termasuk

    pergaulan teman, pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam

    belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain,

    keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antara

    personil sekolah dan sebagainya.

  • 18

    b. Faktor internal

    Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri

    individu yang sedang belajar atau faktor psikis seperti tingkat

    kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan,

    dan lain sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya

    serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. demikian

    juga motivasi, bakat, dan minat banyak memberi warna terhadap

    aktivitas belajar. bakat dan minat terhadap suatu pelajaran akan

    mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan

    belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal

    belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan

    kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik.

    Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa

    yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh semangat,

    sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang

    energik, gampang menyerah. Kondisi-kondisi tersebut akan

    mempengaruhi hasil belajar (Sriyanti, 2011 : 23-25).

    3. Pembelajaran Kooperatif

    Model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar

    mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam

    bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang

    teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih.

  • 19

    Keberhasilan kerja sangat dipengaruh keterlibatan setiap anggota

    kelompok itu sendiri.

    Ada beberapa hal yang harus dipenuhi dalam pembelajaran

    kooperatif agar lebih menjamin para siswa bekerja secara kooperatif,

    yaitu sebagai berikut.

    a. Para siswa yang tergabung alam suatu kelompok harus merasa

    bahwa mereka adalah bagian dari sebuah tim, mempuanyai tujuan

    bersama yang harus dicapai.

    b. Para siswa tergabung dalam suatu kelompok dan harus merasa

    bahwa masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan

    berhasil tidaknya kelompok itu menjadi tanggung jawab bersama

    oleh suluruh anggota kelompok.

    c. Untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung

    dalam kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam

    mendiskusikan masalah yang dihadapi (Hamdani, 2011 : 165).

    4. Prosedur Pembelajaran Kooperatif

    Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada

    prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu : penjelasan materi, belajar

    dalam kelompok, penilaian, dan pengakuan tim.

    a. Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian

    pokok-pokok materi plajaran sebelum siswa belajar dalam

    kelompok. Tujuan utama tahap ini adalah pemahaman siswa

    terhadap pokok materi pelajaran.

  • 20

    b. Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan

    penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah

    dibentuk sebelumnya.

    c. Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan

    melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau

    kelompok.

    d. Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling

    menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan

    penghargaan atau hadiah, dengan harapan dapat memotivasi untuk

    terus berprestasi lebih baik lagi (Rusman, 2017 : 304).

    5. Tipe Student Teams-Achievement Division (STAD)

    Divisi Pencapaian-Kelompok Siswa atau Student Teams-

    Achievement Divisions (STAD), salah satu rangkaian teknik pengajaran

    yang dikembangkan dan diteliti di Universitas John Hopkins yang

    secara umum dikenal sebagai Kelompok Belajar Siswa. Teknik ini

    didasarkan pada gagasan tentang siswa-siswa yang belajar dalam

    kelompok belajar kooperatif untuk memahami pelajaran.

    Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan

    empat atau lima orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan

    sukunya. Guru memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam

    kelompok itu memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa

    menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya semua siswa menjalani kuis

  • 21

    perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak

    boleh saling membantu satu sama lain (Sharan, 2014 : 5).

    Slavin memaparkan bahwa : “Gagasan utama di belakang STAD

    adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama

    lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru”. Jika siswa

    menginginkan kelompok mereka memperoleh hadiah, mereka harus

    membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari pelajaran.

    Mereka harus mendorong teman sekelompok mereka untuk melakukan

    yang terbaik, memperlihatkan norma-norma bahwa belajar itu penting,

    berharga, dan menyenangkan. Para siswa diberi waktu untuk bekerja

    bersama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidakboleh saling

    membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus

    menguasai materi itu (tanggung jawab perseorangan). Tetapi dalam

    kelompok, mereka mengajari teman sekelompok mereka dan menaksir

    kelebihan dan kekurangan mereka untuk membantu agar bisa berhasil

    menjalani kuis (Sharan, 2014 : 6).

    6. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STAD

    Adapun langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Student

    Teams-Achievement Divisins, sebagai berikut :

    a. Penyampaian tujuan dan motivasi

    Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada

    pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.

  • 22

    b. Pembagian kelompok

    Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dimana setiap

    kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan

    heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik,

    gender/jenis kelamin, rasa atau etnik.

    c. Presentasi dari guru

    Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu

    menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan

    tersebut dipelajari. Guru memberikan motivasi siswa agar dapat

    belajar dengan aktif dan kreatif.

    d. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim)

    Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru

    menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok,

    sehingga semua anggota betul-betul menguasai dan masing-masing

    memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan

    pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan, dan bantuan bila

    diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.

    e. Kuis (evaluasi)

    Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang

    materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap

    prestasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi

    secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan

  • 23

    untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab

    kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut.

    f. Penghargaan prestasi tim

    Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan

    diberikan angka dengan rentan 0-100. Selanjutnya pemberian

    penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru

    dengan melakukan tahapan-tahapan menghitung skor individu,

    menghitung skor kelompok, dan pemberian hadiah pengakuan skor

    kelompok (Rusman, 2017 : 306).

    7. Menggunakan STAD di ruang kelas

    STAD terdiri dari lima komponen utama : presentasi kelas,

    kelompok, kuis, skor kemajuan perseorangan, dan penilaian kelompok.

    a. Presentasi kelompok

    Presentasi kelas ini berbeda dengan pengajaran biasa karena

    mereka harus benar-benar fokus pada satuan STAD. Dengan cara

    ini, siswa menyadari bahwa selama presentasi kelas berlangsung

    mereka harus memperhatikan dengan seksama, karena dengan

    begitu akan membantu mereka menjalani kuis dengan baik, dan nilai

    kuis itu menentukan nilai kelompok mereka.

    b. Kelompok

    Kelompok terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili

    kemampuan, jenis kelamin, dan ras siswa di kelas itu. Fungsi utama

    dari kelompok adalah menyiapkan materi, kelompok berkumpul

  • 24

    untuk mempelajari lembar tugas dna materi-materi lainnya.

    kelompok merupakan yang paling penting di STAD. Pada setiap

    nilai, yang ditekankan adalah apa yang dilakukan anggota kelompok

    utnuk kelompok mereka, dan apa yang dilakukan oleh kelompok

    untuk membantu anggotanya.

    c. Kuis

    Setelah satu sampai dua kali presentasi guru dan satu sampai dua

    kali praktek kelompok, para siswa menjalani kuis perseorangan.

    Siswa-siswa tidak dianjurkan saling membantu selama kuis

    berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap siswasecara

    perseorangan bertanggung jawab atas pengetahuan yang mereka

    peroleh.

    d. Skor kemajuan perseorangan

    Gagasan di belakang skor kemajuan perseorangan adalah

    menanamkan tujuan prestasi yang bisa diperoleh kepada siswa, jika

    dia bekerja lebih keras dan berbuat lebih baik dibandingkan

    sebelumnya.

    e. Penilaian kelompok

    Kelompok bisa saja memperoleh penghargaan lain jika nilai

    rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu, skor kelompok siswa

    bisa juga digunakan untuk menentukan sampai lima nilai tambahan

    perolehan nilai mereka, pemberian hadiah kecil-kecilan atau

  • 25

    penghargaan lainnya untuk menegaskan gagasan bahwa bekerja

    baik secara berkelompok adalah penting (Sharan, 2014 : 10).

    8. Materi Periode Islam Modern

    Islam pada periode ini dikenal dengan era kebangkitan umat Islam

    disebabkan oleh adanya benturan antara kekuatan Islam dengan

    kekuatan Eropa. Benturan itu menyadarkan uamt Islam bahwa sudah

    cukup jauh tertinggal dengan Eropa. Hal ini dirasakan sekali oleh

    Kerajaan Turki Usmani yang langsung mengahadapi kekuatan Eropa

    yang pertaman kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan

    pejuang-pejuan Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna

    pemulihan kembali kekuatan Islam, Kerajaan Turki mengadakan suatu

    gerakan pembaharuan dengan mengevalulasi yang menjadi penyebab

    mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu

    pengetahuan dari Barat.

    Benih pembaharuan dunia Islam sesungguhanya telah muncul

    sekitar abad XIII M ketika dunia Islam mengalami kemunduran di

    berbagai bidang. Saat itu pula lahirlah Taqiyudin Ibnu Taimiyah,

    seorang muslim yang sangat peduli terhadap nasib umat Islam dengan

    mendapat dukungan muridnya Ibnu Qoyyim al Jauziyah (691-751).

    Mereka ingin mengembalikan pemahaman keagamaan umat Islam

    kepada pemahaman dan pengalaman Rasulullah saw.

    Gerakan salaf ini kemudian mencari ciri gerakan pembaharuan

    dalam dunia Islam yang mempunyai ciri sebagai berikut.

  • 26

    a. Memberi ruang dan peluang ijtihad di dalam berbagai kajian

    keagamaan yang berkaitan dengan muamalah duniawiyah.

    b. Tidak terikat secara mutlak dengan pendapat ulama-ulama

    terdahulu.

    c. Memerangi orang-orang yagn menyimpang dari kaidah kaum salaf

    seperti kemusyikan, khurafat, bid’ah, taqlid, dan tawasul.

    d. Kembali kepada al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber utama

    ajaran Islam.

    Secara garis besar isi pemikiran Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim

    antara lain mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial, dan

    ekonomi, pemberantas takhayul dan bid’ah yang ke dalam ajaran Islam,

    menghilangkan paham fatalisme yagn terdapat di kalangan umat Islam,

    menghilangkan paham salah yang dibawa oleh tarekat tasawuf,

    meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap

    permainan politik negara Barat.

    Selanjutnya, ide-ide cemerlang Ibnu Taimiyah dan Ibnu Qoyyim

    dan yang lainnya dilanjutkan oleh tokoh-tokoh muda yagn ahir pada

    abad ke-18. Mereka meyakini bahwa umat Islam sudah tertnggal jauh

    dibandingkan dunia Barat. Umat Islam masih berkutat pada hal-hal yang

    tidak raisonal seperti bid’ah, khurafat, dan tahayyul. Satu-satunya jalan

    umat Islam harus bangkit dari kebodohan itu. Maka, lahirlah tokoh-

    tokoh pembaharu Islam.

  • 27

    Tokoh-tokoh Pembaharuan Dunia Islam Masa Modern

    Tokoh-tokoh yang mempelopori gerakan pembaharuan Islam,

    antara lain :

    a. Muhammad bin Abdul Wahab

    b. Syah Waliyulah

    c. Muhammad Ali Pasya

    d. Al-Tahtawi

    e. Jamaludin Al-Afghani

    f. Muhammad Abduh

    g. Rasyid Rida

    h. Sayyid Ahmad Khan

    i. Sultan Mahmud

    Adapun hikmah mempelajari sejarah perkembangan Islam abad

    modern, diantaranya : pembaruan akan memberikan manfaat berupa

    inspirasi untuk mengadakan perubahan-perubahan menjadi lebih efektif

    dan efisien, pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi

    pilihan ketika mengambil sikap, dan menyikapi kejadian masa lalu

    dengan sikap sabar dan menanamkan jihad yang sesui dengan ajaran

    agama Islam dan hadis.

  • 28

    B. Pembelajaran Materi Periode Islam Modern Menggunakan Model

    Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievemen Divisions

    (STAD)

    Dalam suatu pemilihan model pembelajaran yang diambil oleh

    seorang guru dalam proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan

    pembelajaran yang sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.

    Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi

    dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa

    dalam belajar. Pemilihan pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran PAI

    akan mengaktifkan siswa serta menyadarkan siswa bahwa PAI itu tidak

    membosankan (Suprihatiningrum, 2013 : 75).

    Banyak metode, strategi, pendekatan maupun model pembelajaran

    menyenangkan yang dapat diterapkan untuk mendorong siswa aktif dalam

    pembelajaran materi khususnya materi Islam modern. Salah satu model

    pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran PAI materi Islam

    modern adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

    Achievement Divisoins (STAD). Dengan menggunakan tipe STAD pada

    mata pelajaran PAI materi Islam modern, siswa tidak akan bergantung pada

    guru dan senantiasa aktif saat pembelajaran berlangsung. Dan dapat

    meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk

    mengembangkan rasa percaya diri, hubungan interpersonal yang positif

    dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan

    sikap positif terhadap sekolah (Lie, 2005 : 8).

  • 29

    Dalam metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

    Achievement Divisions (STAD) ini setiap siswa memiliki kesempatan

    untuk memberikan kontribusi yang substansial kepada kelompoknya. Selain

    itu, setiap anggota siswa menjadi lebih aktif ketika bekerjasama dengan

    kelompokknya. Model kooperatif tipe STAD ini dapat mengurangi sifat

    individual siswa, terutama pada materi Islam modern yang banyak

    membahas tentang sejarah bagaimana Islam pada masa modern (1800-

    sekarang), pemikiran para tokoh tentang pembaharuan dunia Islam masa

    modern dan lain sebagainya.

    Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

    ini, peran guru juga menjadi lebih aktif dan lebih fokus sebagai fasilitator,

    mediator, motivator, dan evaluator. Masing-masing siswa juga memiliki

    dua bentuk tanggung jawab belajar, yaitu belajar untuk diri sendiri dan

    membantu sesama anggota kelompoknya. Ini dapat meningkatkan

    kecakapan siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial, siswa

    saling bertukar pendapat karena pembelajaran lebih efektif ketika belajar

    dengan teman sebaya. Adanya penghargaan dari guru juga dapat membuat

    siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan lebih termotivasi (Rusman, 2011

    : 204).

  • 30

    C. KAJIAN PUSTAKA

    Kajian pustaka merupakan penelusuran pustaka berupa buku, hasil

    penelitian, karya ilmiah ataupun sumber lain yang dijadikan penulis sebagai

    rujukan atau perbandingan terhadap penelitian yang penulis laksanakan.

    Dalam hal ini penulis mengambil beberapa sumber sebagai sumber rujukan

    yang diperbandingkan.

    1. Penelitian hasil belajar aqidah akhlak dengan menggunakan metode

    Student Teams-Achievement Division (STAD) pernah dilakukan oleh

    Abdur Rahman Sidiq UIN Sumatera Utara Medan dengan judul “

    Peningkatan Hasil Belaj ar Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe

    Student Teams-Achievemnt Division (STAD) Pada Materi Sifat Wajib

    Allah di SMP AHMAD DAHLAN MEDAN ” menunjukkan bahwa

    penerapan model STAD dapat meningkatkan hasil belajar materi sifat

    wajib Allah di SMP AHMAD DAHLAN MEDAN. Dengan dibuktikan

    adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II yang telah memenuhi

    klasikal 85%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 70 (47,83% siswa

    tuntas), sedangkan pada siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi

    82,60 (86,95 siswa yang tuntas).

    2. Penelitian yang lain dengan menggunakan model pembelajaran

    kooperatif Student Teams-Achievement Divisions (STAD) yang

    dilakukan oleh Suprapti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul

    “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-

    Achievement Division Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

  • 31

    Mata Pelajaran Fiqh ” yang menunjukkan bahwa penggunaan metode

    STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqh.

    Dengan adanya bukti telah mencapai kriteria keberhasilan, nilai rata-rata

    siklus I (78,26) menjadi (84,03) pada siklus II.

    3. Penelitian lain yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

    Student Teams-Achievement Divisions yang dilakukan oleh

    Muhammad Hasan dengan judul " Peningkatan Hasil Belajar Siswa

    Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams-Achievement

    Division (STAD) Pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadits Kelas XI

    Jurusan Keagamaan Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Probolinggo”

    yang menunjukkan bahwa penggunaan metode STAD dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

    Dengan adanya bukti telah mecapai kriteria keberhasilan siklus I dan

    siklus II dari 75% menjadi 85%.

    Perbedaan pada penelitian pertama adalah pada materi sifat wajb Allah

    sedangkan materi dari penulis adalah materi Periode Islam modern.

    Perbedaan pada penelitian kedua adalah pada mata pelajaran fiqh dan pada

    penelitian ketiga pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.

  • 32

    BAB III

    PELAKSANAAN PENELITIAN

    1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

    Pada tahap pra siklus ini peneliti mencari data nilai siswa kelas XII

    TSM 3 di SMK N 1 Tengaran yang akan digunakan sebagai acuan

    melaksanakan penelitian pada siklus I dan siklus II untuk meningkatkan

    hasil belajar siswa.

    Di bawah ini peneliti menyajikan data nilai siswa pada pembelajaran

    sebelum perbaikan sebagai berikut :

    Tabel 3.1 Data nilai sebelum perbaikan

    NO NAMA NILAI KETERANGAN

    1. Ahmad Muhclis 76 Tuntas

    2. Aji Pradilah 45 Tidak Tuntas

    3. Akhbar Ariya Wicaksono 78 Tuntas

    4. Alvin Yulianto 76 Tuntas

    5. Ananta Hery Septiyawan 50 Tidak Tuntas

    6. Andi Gunawan 76 Tuntas

    7. Bagus Adi Setiawan 78 Tuntas

    8. Bagus Dewa Anggara 76 Tuntas

    9. Dwi Rizky Diantoro 40 Tidak Tuntas

    10. Fajar Arifin 50 Tidak Tuntas

    11. Faris Dwi Ardiansyah 76 Tuntas

    12. Rahmat Bagus Oktavianto 40 Tidak Tuntas

    13. Rhamadani Indra Saputra 50 Tidak Tuntas

    14. Ridho Hanafi 76 Tuntas

  • 33

    15. Risky Himawan 76 Tuntas

    16. Sabila Abi Nur Ibrahim 78 Tuntas

    17. Samsul Fahrudin 40 Tidak Tuntas

    18. Seno Galih Utomo 50 Tidak Tuntas

    19. Sigit Maulana 40 Tidak Tuntas

    20. Slamet Widodo 40 Tidak Tuntas

    21. Sutikno 50 Tidak Tuntas

    22. Virnanda Wahyu Utomo 50 Tidak Tuntas

    23. Wahyu Widodo 76 Tuntas

    24. Wahyudi Ali Mukti 50 Tidak Tuntas

    25. Wahyudi Andika 40 Tidak Tuntas

    Jumlah Tuntas 11 siswa

    Jumlah Tidak Tuntas 14 siswa

    Dari tabel di atas dapat diketahui :

    a). Nilai rata-rata test pra siklus

    M = ∑ X

    N

    M = 1477

    25

    = 59,08

    b). Persentase yang lulus KKM pra siklus

    P = F

    N× 100%

    P = 11

    25× 100%

    = 44%

    c). Persentase yang tidak lulus KKM pra siklus

  • 34

    P = F

    N× 100%

    P = 14

    25× 100%

    = 56%

    2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

    Setelah peneliti melihat hasil pembelajaran tersebut, untuk

    meningkatkan hasil belajar siswa, peneliti mencoba melaksanakan

    penelitian pada siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran yang

    berjumlah 25 siswa. Pada penelitian ini terdiri dari (2) dua siklus yang

    masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

    pengamatan, dan refleksi. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

    a. Perencanaan

    Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu membuat RPP.

    Penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

    Adapun langkah-langkah perencanaan sebagai berikut :

    1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata

    pelajaran PAI materi Islam modern.

  • 35

    2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Senin, 7

    Mei 2018.

    3) Menetapkan materi yang akan dilaksanakan pada siklus I.

    4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

    5) Membuat instrumen penelitian, yaitu :

    a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang

    kegiatan guru dan siswa, karena hasil belajar bisa ditentukan

    jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran.

    b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa.

    b. Pelaksanaan tindakan

    1) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP

    yang telah dibuat.

    2) Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai materi

    yang akan dipelajari.

    3) Guru mengondisikan siswa untuk memperhatikan selama proses

    pembelajaran.

    4) Guru membuka pembelajaran dengan salam, berdo’a, dan

    membaca surat-surat pendek.

    5) Guru mengabsen siswa

    6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    7) Melakukan apersepsi dengan menanyakan apa itu Islam modern.

    8) Guru menjelaskan pembaharuan dunia Islam masa modern

    (1800-sekarang).

  • 36

    9) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi Islam modern

    yang telah disampaikan.

    10) Guru membagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari

    5 siswa.

    11) Kelompok 1 mempelajari tentang gambaran umum Islam

    modern (1800-sekarang), kelompok 2 mempelajari tentang

    tokoh-tokoh pembaharu Islam masa modern, kelompok 3

    mempelajari tentang pemikiran-pemikiran para tokoh tentang

    pembaruan Islam, kelompok 4 mempelajari tentang contoh

    peristiwa perkembangan Islam di berbagai bidang, kelompok 5

    mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan

    Islam modern.

    12) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk

    dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu

    menjelaskan kepada anggota lainnya, sampai semua anggota

    dalam kelompok itu mengerti.

    13) Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

    menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu.

    14) Guru memberikan evaluasi dari kegiatan yag telah dilakukan.

    15) Guru memotivasi siswa untuk terus semangat dalam belajar,

    16) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam

    penutup.

    c. Pengamatan

  • 37

    Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap keterampilan guru

    menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan perilaku siswa

    selama mengikuti proses pembelajaran. Peneliti secara langsung

    melakukan pengamatan dengan aspek-aspek sebagai berikut :

    1) Lembar observasi guru dan siswa

    A. lembar pengamatan guru siklus I

    No. Aspek Yang Diamati

    Ya Tidak Keterangan

    A. Eksplorasi

    1. Guru menjelaskan materi

    Islam modern

    2. Guru bertanya jawab dengan

    siswa tentang materi yang

    sudah disampaikan.

    B. Elaborasi

    1. Guru membagi siswa

    menjadi lima kelompok.

    2. Guru membagi materi

    pelajaran menjadi 5. Yaitu :

    Kelompok I mempelajari

    tentang gambaran umum

    Islam modern (1800-

    sekarang), kelompok 2

    mempelajari tentang tokoh-

  • 38

    tokoh pembaharu Islam

    masa modern, kelompok 3

    mempelajari tentang

    pemikiran-pemikiran para

    tokoh tentang pembaruan

    Islam, kelompok 4

    mempelajari tentang contoh

    peristiwa perkembangan

    Islam di berbagai bidang,

    kelompok 5 mempelajari

    tentang hikmah mempelajari

    sejarah pembaruan Islam

    modern.

    3. Guru menyiapkan lembaran

    kerja sebagai pedoman bagi

    kerja kelompok.

    4. Guru melakukan

    pengamatan, memberikan

    bimbingan, dorongan, dan

    bantuan bila diperlukan.

    5. Guru memberikan soal

    kepada setiap kelompok.

    6. Guru memberikan soal di

    dalam kuis kepada setiap

    siswa.

    C. Konfirmasi

    1. Guru bertanya kepada siswa

    tentang pemahaman materi

    yang telah dipelajari.

    6. Guru memberikan lembar

    evaluasi dari kegiatan yang

    telah dilaksanakan.

    Dilakukan guru Ya 7

    Dilakukan guru Tidak 3

    B. Lembar pengamatan siswa siklus I

  • 39

    No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan

    A. Eksplorasi

    1. Siswa memperhatikan

    penjelasan materi Islam

    modern yang disampaikan

    oleh guru.

    2. Siswa menjawab pertanyaan

    yang diberikan oleh guru.

    B. Elaborasi

    1. Siswa berkumpul sesuai

    dengan kelompok yang

    sudah ditentukan oleh guru.

    2. Siswa mempelajari materi

    Islam modern sesuai dengan

    pembagian materi per

    kelompok.

    3. Siswa bekerjasama ketika

    mengerjakan soal/tugas

    kelompok.

    4. Siswa menjawab pertanyaan

    secara mandiri ketika

    mengikuti kuis.

    Dilakukan Siswa Ya 5

    Dilakukan Siswa Tidak 1

    2) Nilai siklus I

    Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan

    metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

  • 40

    Achievemnet Division (STAD) pada siklus I diperoleh hasil

    belajar siswa sebagai berikut :

    Tabel 3.4 nilai siklus I (KKM 76)

    NO NAMA NILAI KETERANGAN

    1. Ahmad Muhclis 80 Tuntas

    2. Aji Pradilah 65 Tidak Tuntas

    3. Akhbar Ariya Wicaksono 80 Tuntas

    4. Alvin Yulianto 85 Tuntas

    5. Ananta Hery Septiyawan 65 Tidak Tuntas

    6. Andi Gunawan 80 Tuntas

    7. Bagus Adi Setiawan 80 Tuntas

    8. Bagus Dewa Anggara 78 Tuntas

    9. Dwi Rizky Diantoro 76 Tuntas

    10. Fajar Arifin 65 Tidak Tuntas

    11. Faris Dwi Ardiansyah 85 Tuntas

    12. Rahmat Bagus Oktavianto 62 Tidak Tuntas

    13. Rhamadani Indra Saputra 76 Tuntas

    14. Ridho Hanafi 80 Tuntas

    15. Risky Himawan 80 Tuntas

    16. Sabila Abi Nur Ibrahim 85 Tuntas

    17. Samsul Fahrudin 80 Tuntas

    18. Seno Galih Utomo 60 Tidak Tuntas

    19. Sigit Maulana 76 Tuntas

    20. Slamet Widodo 65 Tidak Tuntas

    21. Sutikno 78 Tuntas

    22. Virnanda Wahyu Utomo 80 Tuntas

  • 41

    23. Wahyu Widodo 78 Tuntas

    24. Wahyudi Ali Mukti 76 Tuntas

    25. Wahyudi Andika 78 Tuntas

    Jumlah Tuntas 19 siswa

    Jumlah Tidak Tuntas 6 siswa

    Dari tabel di atas dapat diketahui :

    1.) Persentase yang lulus KKM Siklus I

    P = F

    N× 100%

    P = 19

    25× 100%

    = 76%

    2.) Persentase yang tidak lulus KKM Siklus I

    P = F

    N× 100%

    P = 6

    25× 100%

    = 24%

    d. Refleksi

    Tahap akhir pada siklus I ini penulis menemukan beberapa

    kekurangan selama proses belajar berlangsung, yaitu :

    1) Guru belum melakukan tanya jawab kepada siswa setelah

    menjelaskan materi Islam modern.

    2) Guru belum menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi

    kerja kelompok.

  • 42

    3) Guru belum melakukan pengamatan, memberikan bimbingan,

    dorongan, dan bantuan kepada setiap kelompok ketika siswa

    melakukan diskusi dengan kelompoknya.

    4) Siswa belum bisa menjawab pertanyaan secara mandiri ketika

    mengikuti kuis.

    Untuk mengatasi beberapa kekurangan diatas peneliti melakukan

    perbaikan supaya tidak terjadi kesalahan yang sama pada siklus

    berikutnya. Upaya tersebut supaya :

    1) Guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu setelah

    menjelaskan materi Periode Islam modern.

    2) Guru harus menyiapkan lembar kerja untuk siswa.

    3) Guru harus melakukan pengamatan, memberikan dorongan,

    motivasi, dan bantuan kepada setiap kelompok ketika

    melakukan diskusi.

    3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

    Dalam melaksanakan siklus II ini peneliti menyiapkan tahapan

    perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun langkah-

    langkahnya sebagai berikut :

    1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan

    menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata

    pelajaran PAI materi Islam modern.

    2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Senin,

    14 Mei 2018.

  • 43

    3) Menetapkan materi yang akan dilaksanakan pada siklus II.

    4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

    5) Membuat instrumen penelitian, yaitu :

    a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang

    kegiatan guru dan siswa, karena hasil belajar bisa

    ditentukan jika siswa benar-benar mengikuti proses

    pembelajaran.

    b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa.

    b. Pelaksanaan tindakan

    1) Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP

    yang telah dibuat.

    2) Guru memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai materi

    yang akan dipelajari.

    3) Guru mengondisikan siswa untuk memperhatikan selama proses

    pembelajaran.

    4) Guru membuka pembelajaran dengan salam, berdo’a, dan

    membaca surat-surat pendek.

    5) Guru mengabsen siswa

    6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

    7) Melakukan apersepsi dengan menanyakan apa itu Islam

    modern.

    8) Guru menjelaskan pembaharuan dunia Islam masa modern

    (1800-sekarang).

  • 44

    9) Guru mengadakan tanya jawab tentang materi Islam modern

    yang telah disampaikan.

    10) Guru membagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari

    5 siswa.

    11) Kelompok 1 mempelajari tentang gambaran umum Islam

    modern (1800-sekarang), kelompok 2 mempelajari tentang

    tokoh-tokoh pembaharu Islam masa modern, kelompok 3

    mempelajari tentang pemikiran-pemikiran para tokoh tentang

    pembaruan Islam, kelompok 4 mempelajari tentang contoh

    peristiwa perkembangan Islam di berbagai bidang, kelompok 5

    mempelajari tentang hikmah mempelajari sejarah pembaruan

    Islam modern.

    12) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk

    dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu

    menjelaskan kepada anggota lainnya, sampai semua anggota

    dalam kelompok itu mengerti.

    13) Guru memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat

    menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu.

    14) Guru memberikan evaluasi dari kegiatan yag telah dilakukan.

    15) Guru memotivasi siswa untuk terus semangat dalam belajar.

    16) Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan do’a dan salam

    penutup.

    c. Pengamatan

  • 45

    Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap keterampilan

    guru menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan

    perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Peneliti

    secara langsung melakukan pengamatan dengan aspek-aspek

    sebagai berikut :

    A. Lembar pengamatan guru siklus II

    No. Aspek Yang Diamati

    Ya Tidak Keterangan

    A. Eksplorasi

    1. Guru menjelaskan materi

    Islam modern

    2. Guru bertanya jawab dengan

    siswa tentang materi yang

    sudah disampaikan.

    B. Elaborasi

    1. Guru membagi siswa

    menjadi lima kelompok.

    2. Guru membagi materi

    pelajaran menjadi 5. Yaitu :

    Kelompok I mempelajari

    tentang gambaran umum

    Islam modern (1800-

    sekarang), kelompok 2

    mempelajari tentang tokoh-

    tokoh pembaharu Islam

    masa modern, kelompok 3

    mempelajari tentang

    pemikiran-pemikiran para

    tokoh tentang pembaruan

    Islam, kelompok 4

    mempelajari tentang contoh

    peristiwa perkembangan

    Islam di berbagai bidang,

  • 46

    kelompok 5 mempelajari

    tentang hikmah mempelajari

    sejarah pembaruan Islam

    modern.

    3. Guru menyiapkan lembaran

    kerja sebagai pedoman bagi

    kerja kelompok.

    4. Guru melakukan

    pengamatan, memberikan

    bimbingan, dorongan, dan

    bantuan bila diperlukan.

    5. Guru memberikan soal

    kepada setiap kelompok.

    6. Guru memberikan soal di

    dalam kuis kepada setiap

    siswa.

    C. Konfirmasi

    1. Guru bertanya kepada siswa

    tentang pemahaman materi

    yang telah dipelajari.

    6. Guru memberikan lembar

    evaluasi dari kegiatan yang

    telah dilaksanakan.

    Dilakukan guru Ya 10

    Dilakukan guru Tidak 0

    B. Lembar pengamatan siswa siklus II

    No. Aspek Yang Diamati Ya Tidak Keterangan

    A. Eksplorasi

    1. Siswa memperhatikan

    penjelasan materi Islam

  • 47

    modern yang disampaikan

    oleh guru.

    2. Siswa menjawab pertanyaan

    yang diberikan oleh guru.

    B. Elaborasi

    1. Siswa berkumpul sesuai

    dengan kelompok yang

    sudah ditentukan oleh guru.

    2. Siswa mempelajari materi

    Islam modern sesuai dengan

    pembagian materi per

    kelompok.

    3. Siswa bekerjasama ketika

    mengerjakan soal/tugas

    kelompok.

    4. Siswa menjawab pertanyaan

    secara mandiri ketika

    mengikuti kuis.

    Dilakukan Siswa Ya 6

    Dilakukan Siswa Tidak 0

    2) Nilai siklus II

    Setelah melakukan penelitian dengan menerapkan

    metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

    Achievemnet Division (STAD) pada siklus II diperoleh hasil

    belajar siswa sebagai berikut :

    Tabel 3.5 nilai siklus II (KKM 76)

    NO NAMA NILAI KETERANGAN

    1. Ahmad Muhclis 95 Tuntas

  • 48

    2. Aji Pradilah 80 Tuntas

    3. Akhbar Ariya Wicaksono 90 Tuntas

    4. Alvin Yulianto 95 Tuntas

    5. Ananta Hery Septiyawan 80 Tuntas

    6. Andi Gunawan 90 Tuntas

    7. Bagus Adi Setiawan 95 Tuntas

    8. Bagus Dewa Anggara 80 Tuntas

    9. Dwi Rizky Diantoro 80 Tuntas

    10. Fajar Arifin 78 Tuntas

    11. Faris Dwi Ardiansyah 95 Tuntas

    12. Rahmat Bagus Oktavianto 70 Tidak Tuntas

    13. Rhamadani Indra Saputra 80 Tuntas

    14. Ridho Hanafi 85 Tuntas

    15. Risky Himawan 85 Tuntas

    16. Sabila Abi Nur Ibrahim 90 Tuntas

    17. Samsul Fahrudin 85 Tuntas

    18. Seno Galih Utomo 70 Tidak Tuntas

    19. Sigit Maulana 80 Tuntas

    20. Slamet Widodo 80 Tuntas

    21. Sutikno 85 Tuntas

    22. Virnanda Wahyu Utomo 90 Tuntas

    23. Wahyu Widodo 80 Tuntas

    24. Wahyudi Ali Mukti 85 Tuntas

    25. Wahyudi Andika 80 Tuntas

    Jumlah Tuntas 23 siswa

    Jumlah Tidak Tuntas 2 siswa

  • 49

    Dari tabel di atas dapat diketahui :

    1.) Persentase yang lulus KKM Siklus II

    P = F

    N× 100%

    P = 23

    25× 100%

    = 92%

    2.) Persentase yang tidak lulus KKM Siklus II

    P = F

    N× 100%

    P = 2

    25× 100%

    = 8%

    4). Refleksi

    Setelah mengumpulkan hasil dari penelitian ini, dapat dilihat bahwa

    siklus II jauh lebih baik dari hasil pada siklus I. Hampir semua siswa

    dapat mengikuti pembelajaran PAI materi Islam modern dengan

    menggunakan metode STAD ini dengan aktif, mampu bekerja sama

    dengan kelompoknya, dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan

    oleh guru. Selain itu, siswa juga berani bertanya kepada guru tentang

    materi yang belum jelas.

  • 50

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang sesuai

    dengan tujuan penelitian bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe Student

    Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar PAI

    materi Islam modern pada siswa kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran.

    A. Pra Siklus

    Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti terlebih

    dahulu melihat hasi belajar PAI materi Periode Islam Modern yang pada

    kondisi awal memang masih rendah. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk

    melakukan penelitian supaya hasil belajar siswa dapat meningkat.

    Sebelum dilakukan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa

    masih rendah terhadap mata pelajaran PAI materi Periode Islam Modern ini.

    Hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.1 data nilai sebelum perbaikan (Pra siklus)

    NO NAMA NILAI KETERANGAN

    1. Ahmad Muhclis 76 Tuntas

    2. Aji Pradilah 45 Tidak Tuntas

    3. Akhbar Ariya Wicaksono 78 Tuntas

    4. Alvin Yulianto 76 Tuntas

    5. Ananta Hery Septiyawan 50 Tidak Tuntas

  • 51

    6. Andi Gunawan 76 Tuntas

    7. Bagus Adi Setiawan 78 Tuntas

    8. Bagus Dewa Anggara 76 Tuntas

    9. Dwi Rizky Diantoro 40 Tidak Tuntas

    10. Fajar Arifin 50 Tidak Tuntas

    11. Faris Dwi Ardiansyah 76 Tuntas

    12. Rahmat Bagus Oktavianto 40 Tidak Tuntas

    13. Rhamadani Indra Saputra 50 Tidak Tuntas

    14. Ridho Hanafi 76 Tuntas

    15. Risky Himawan 76 Tuntas

    16. Sabila Abi Nur Ibrahim 78 Tuntas

    17. Samsul Fahrudin 40 Tidak Tuntas

    18. Seno Galih Utomo 50 Tidak Tuntas

    19. Sigit Maulana 40 Tidak Tuntas

    20. Slamet Widodo 40 Tidak Tuntas

    21. Sutikno 50 Tidak Tuntas

    22. Virnanda Wahyu Utomo 50 Tidak Tuntas

    23. Wahyu Widodo 76 Tuntas

    24. Wahyudi Ali Mukti 50 Tidak Tuntas

    25. Wahyudi Andika 40 Tidak Tuntas

    Tuntas 44%

    Tidak Tuntas 56%

    Dari data nilai diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang tuntas

    sebanyak 11 siswa atau 44%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak

    14 siswa atau 56%. Hasil ini membuktikan bahwa masih banyak siswa yang

    belum tuntas KKM. Data diatas dapat dijadikan dasar dalam menerapkan

  • 52

    metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement

    Divisions (STAD) mata pelajaran PAI materi Islam modern pada siswa

    kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran.

    B. Hasil Penelitian

    Metode yang digunakan pada pembelajarn PAI materi Periode Islam

    Modern sebelum diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

    adalah menggunakan metode ceramah, sehingga pemahaman siswa kurang

    maksimal. Dari hasil belajar pada pra siklus dapat dijadikan sebagai

    pembanding sebelum dan sesudah diterapkan metode pembelajaran

    kooperatif tipe STAD. Nilai Kriteria Kentuntasan Minimun di SMK N 1

    Ampel mata pelajaran PAI kelas XI TSM 3 adalah 76.

    1. Siklus I

    Pada siklus I peneliti sudah melakukan penelitian dengan

    penerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

    Achievement Division (STAD) materi Periode Islam modern, dan

    diperoleh nilai hasil belajar sebagai berikut :

    Tabel 4.2 nilai siklus I (KKM 76)

    NO NAMA NILAI KETERANGAN

    1. Ahmad Muhclis 80 Tuntas

    2. Aji Pradilah 65 Tidak Tuntas

    3. Akhbar Ariya Wicaksono 80 Tuntas

    4. Alvin Yulianto 85 Tuntas

    5. Ananta Hery Septiyawan 65 Tidak Tuntas

    6. Andi Gunawan 80 Tuntas

  • 53

    7. Bagus Adi Setiawan 80 Tuntas

    8. Bagus Dewa Anggara 78 Tuntas

    9. Dwi Rizky Diantoro 76 Tuntas

    10. Fajar Arifin 65 Tidak Tuntas

    11. Faris Dwi Ardiansyah 85 Tuntas

    12. Rahmat Bagus Oktavianto 62 Tidak Tuntas

    13. Rhamadani Indra Saputra 76 Tuntas

    14. Ridho Hanafi 80 Tuntas

    15. Risky Himawan 80 Tuntas

    16. Sabila Abi Nur Ibrahim 85 Tuntas

    17. Samsul Fahrudin 80 Tuntas

    18. Seno Galih Utomo 60 Tidak Tuntas

    19. Sigit Maulana 76 Tuntas

    20. Slamet Widodo 65 Tidak Tuntas

    21. Sutikno 78 Tuntas

    22. Virnanda Wahyu Utomo 80 Tuntas

    23. Wahyu Widodo 78 Tuntas

    24. Wahyudi Ali Mukti 76 Tuntas

    25. Wahyudi Andika 78 Tuntas

    Tuntas 76%

    Tidak Tuntas 24%

    Dari data siklus I dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat

    dibanding dengan pra siklus. Siswa yang tuntas pada pra siklus sebanyak 11

    siswa atau 44 %, dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau 56%.

  • 54

    Sedangkan siswa yang tuntas pada siklus I sudah mulai meningkat menjadi

    19 siswa atau 76 %, dan siswa yang tidak tuntas 6 siswa atau 24%.

    a. Lembar pengamatan guru dan siswa

    Menurut pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, pada siklus I

    guru masih belum optimal dalam menjelaskan langkah-langkah metode

    pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions

    (STAD), sehingga masih ada beberapa siswa yang belum bisa

    menjawab pertanyaan selama kuis.

    b. Refleksi

    Pada tahap akhir penelitian siklus I ini penulis menemukan beberapa

    kekurangan, dimana guru kurang mendorong atau memotivasi siswa

    untuk lebih aktif dalam berdiskusi maupun menyampaikan pendapat.

    Selain itu guru belum keliling dan memantau setiap kelompok untuk

    memberikan bantuan ketika siswa yang mengalami kesulitan.

    Untuk memperbaiki pelaksanaan pada siklus II, maka penulis

    memperbaiki kekurangan pada siklus I ini dengan :

    1) Peneliti memberikan penjelasan kepada guru untuk memberikan

    dorongan dan motivasi agar siswa lebih aktif dalam berdiskusi,

    serta berani bertanya atau menyampaikan pendapat.

    2) Peneliti memberikan penjelasan kepada guru agar keliling

    memantau dan menawarkan bantuan kepada setiap kelompok

    ketika menemukan kesulitan.

  • 55

    Berdasarkan data siklus I, pembelajaran masih kurang efektif

    selama pembelajaran berlangsung karena siswa belum sepenuhnya aktif

    dalam kelompoknya. Dilihat dari ketuntasan siswa baru mencapai 76%

    dan belum memenuhi target yang ditetapkan, sehingga masih

    diperlukan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

    2. Siklus II

    Pada siklus II ini selain memaksimalkan penerapan metode

    pembelajaran kooperatif tipe STAD, penelitia juga akan mengatasi

    kekurangan pada siklus I untuk mendorong siswa untuk lebih aktif

    dalam mengikuti pembelajaran.

    a) Nilai hasil belajar siswa

    Tabel 4.3 nilai siklus II (KKM 76)

    NO NAMA NILAI KETERANGAN

    1. Ahmad Muhclis 95 Tuntas

    2. Aji Pradilah 80 Tuntas

    3. Akhbar Ariya Wicaksono 90 Tuntas

    4. Alvin Yulianto 95 Tuntas

    5. Ananta Hery Septiyawan 80 Tuntas

    6. Andi Gunawan 90 Tuntas

    7. Bagus Adi Setiawan 95 Tuntas

    8. Bagus Dewa Anggara 80 Tuntas

    9. Dwi Rizky Diantoro 80 Tuntas

    10. Fajar Arifin 78 Tuntas

    11. Faris Dwi Ardiansyah 95 Tuntas

  • 56

    12. Rahmat Bagus Oktavianto 70 Tidak Tuntas

    13. Rhamadani Indra Saputra 80 Tuntas

    14. Ridho Hanafi 85 Tuntas

    15. Risky Himawan 85 Tuntas

    16. Sabila Abi Nur Ibrahim 90 Tuntas

    17. Samsul Fahrudin 85 Tuntas

    18. Seno Galih Utomo 70 Tidak Tuntas

    19. Sigit Maulana 80 Tuntas

    20. Slamet Widodo 80 Tuntas

    21. Sutikno 85 Tuntas

    22. Virnanda Wahyu Utomo 90 Tuntas

    23. Wahyu Widodo 80 Tuntas

    24. Wahyudi Ali Mukti 85 Tuntas

    25. Wahyudi Andika 80 Tuntas

    Tuntas 92 %

    Tidak tuntas 8 %

    Dari data siklus II dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat

    dibanding dengan siklus I. Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 19

    siswa siswa atau 76 %, dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa atau

    24 %. Sedangkan siswa yang tuntas pada siklus II sudah mulai meningkat

    menjadi 23 siswa atau 92 %, dan siswa yang tidak tuntas 2 siswa atau 8 %.

    a. Lembar pengamatan guru dan siswa

    Pada siklus II ini guru sudah memperbaiki kekurangan pada

    siklus sebelumnya. Siswa sudah bisa mengikuti proses pembelajaran

    dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD,

  • 57

    aktif diskusi dan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

    guru pada saat kuis berlangsung.

    b. Refleksi

    Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II ini nilai siswa

    meningkat signifikan dibandingkan dengan siklus I, karena hanya ada

    2 siswa yang belum mencapi KKM. Refleksi pada siklus II ini

    didapatkan salah satu metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi Islam

    modern pada kelas XI di SMK N 1 Tengaran. Penelitian siklus I dan

    siklus II ini sudah dapat menunjukkan bahwa metode pembelajaran

    kooperatif tipe STAD sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa,

    maka penulis tidak perlu melakukan penelitian pada siklus berikutnya.

    Berdasarkan hasil data evaluasi siklus II, hasil belajar siswa

    mengalami peningkatan yang sangat baik. Siswa yang mencapai nilai

    KKM pada siklus I sebanyak 19 siswa atau 76%, sedangkan siklus II

    yang mencapai nilai KKM 23 orang atau 92%.

    C. Pembahasan hasil penelitian

    1. Pra siklus

    Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari guru, nilai hasil

    belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif

    tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) masih rendah,

    dibuktikan dengan siswa yang tuntas KKM hanya 11 siswa atau 44%

    sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau 56 %.

  • 58

    Sebelumnya guru menggunakan metode ceramah dan siswa

    terlihat bosan dan banyak yang tidak memperhatikan ketika guru

    menjelaskan materi Islam modern yang banyak membahas tentang

    sejarah dan pemikiran para tokoh tentang pembaharuan Islam pada

    masa modern (1800-sekarang). Setalah menjelaskan materi guru

    membentuk kelompok untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan,

    tetapi pada saat berdiskusi hanya beberapa siswa yang mengerjakan dan

    siswa yang lain kurang aktif. Banyak siswa yang hanya bergantung

    kepada satu atau dua teman untuk mengerjakan tugas yang diberikan

    oleh guru.

    Tabel 4.4 rekapitulasi nilai pra siklus

    No. Uraian Hasil pra siklus

    1. Persentase Ketuntasan 44 %

    2. Jumlah Siswa Yang Tuntas 11

    3. Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 14

    Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang

    tuntas masih rendah. Hanya ada 11 siswa yang nilainya mencapai KKM

    sedangkan 14 siswa yang lain belum mencapai KKM.

    2. Siklus I

    Pada siklus I peneliti sudah melakukan penelitian ketika guru

    menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-

  • 59

    Achievement Divisions (STAD) mata pelajaran PAI materi Periode

    Islam modern pada kelas XI TSM 3 di SMK N 1 Tengaran.

    a. Perencanaan

    Dalam tahap perencanaan peneliti mempersiapkan perangkat

    pembelajaran, seperti Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP),

    lembar pengamatan guru dan lembar pengamtan siswa.

    b. Pelaksanaan

    Penelitian dilakukan pada tanggal 01 Agustus 2018 di kelas

    XI TSM 3 SMK N 1 Tengaran.

    Pada tahap ini proses pembelajaran mengacu pada Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Guru

    menyampaikan materi Islam modern, membagi siswa menjadi 5

    kelompok. kemudian guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dan

    menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan. Setelah diskusi

    selesai, guru mengadakan kuis dengan memberikan soal secara

    lisan kepada setaip siswa dengan tidak memperbolehkan siswa

    untuk meminta bantuan kepada siswa lain.

    C. lembar pengamatan guru siklus I

    No. Aspek Yang Diamati

    Ya Tidak

    Eksplorasi

    1. Guru menjelaskan materi Islam modern ✓

  • 60

    2. Guru bertanya jawab dengan siswa

    tentang materi yang sudah disampaikan.

    Elaborasi

    1. Guru membagi siswa menjadi lima

    kelompok.

    2. Guru membagi materi pelajaran menjadi

    5. Yaitu :

    Kelompok I mempelajari tentang

    gambaran umum Islam modern (1800-

    sekarang), kelompok 2 mempelajari

    tentang tokoh-tokoh pembaharu Islam

    masa modern, kelompok 3 mempelajari

    tentang pemikiran-pemikiran para tokoh

    tentang pembaruan Islam, kelompok 4

    mempelajari tentang contoh peristiwa

    perkembangan Islam di berbagai bidang,

    kelompok 5 mempelajari tentang hikmah

    mempelajari sejarah pembaruan Islam

    modern.

    3. Guru menyiapkan lembaran kerja

    sebagai pedoman bagi kerja kelompok.

    4. Guru melakukan pengamatan,

    memberikan bimbingan, dorongan, dan

    bantuan bila diperlukan.

    5. Guru memberikan soal kepada setiap

    kelompok.

    6. Guru memberikan soal di dalam kuis

    kepada setiap siswa.

    Konfirmasi

    1. Guru bertanya kepada siswa tentang

    pemahaman materi yang telah dipelajari.

    6. Guru memberikan lembar evaluasi dari

    kegiatan yang telah dilaksanakan.

    Dilakukan guru Ya 7

    Dilakukan guru Tidak 3

  • 61

    B. Lembar pengamatan siswa siklus I

    No Aspek Yang Diamati Ya Tidak

    Eksplorasi

    1. Siswa memperhatikan penjelasan

    materi Islam modern yang

    disampaikan oleh guru.

    2. Siswa menjawab pertanyaan yang

    diberikan oleh guru.

    Elaborasi

    1. Siswa berkumpul sesuai dengan

    kelompok yang sudah ditentukan

    oleh guru.

    2. Siswa mempelajari materi Islam

    modern sesuai dengan pembagian

    materi per kelompok.

    3. Siswa bekerjasama ketika

    mengerjakan soal/tugas kelompok.

    4. Siswa menjawab pertanyaan secara

    mandiri ketika mengikuti kuis.

    Dilakukan Siswa Ya 5

    Dilakukan Siswa Tidak 1

    Pada siklus I ini siswa diberi kuis atau pertanyaan oleh guru untuk

    mengetahui hasil belajar setelah menggunakan metode pembelajaran

    kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD), diperoleh

    hasil sebagai berikut :

    NO NAMA NILAI KETERANGAN

  • 62

    1. Ahmad Muhclis 80 Tuntas

    2. Aji Pradilah 65 Tidak Tuntas

    3. Akhbar Ariya Wicaksono 80 Tuntas

    4. Alvin Yulianto 85 Tuntas

    5. Ananta Hery Septiyawan 65 Tidak Tuntas

    6. Andi Gunawan 80 Tuntas

    7. Bagus Adi Setiawan 80 Tuntas

    8. Bagus Dewa Anggara 78 Tuntas

    9. Dwi Rizky Diantoro 76 Tuntas

    10. Fajar Arifin 65 Tidak Tuntas

    11. Faris Dwi Ardiansyah 85 Tuntas

    12. Rahmat Bagus Oktavianto 62 Tidak Tuntas

    13. Rhamadani Indra Saputra 76 Tuntas

    14. Ridho Hanafi 80 Tuntas

    15. Risky Himawan 80 Tuntas

    16. Sabila Abi Nur Ibrahim 85 Tuntas

    17. Samsul Fahrudin 80 Tuntas

    18. Seno Galih Utomo 60 Tidak Tuntas

    19. Sigit Maulana 76 Tuntas

    20. Slamet Widodo 65 Tidak Tuntas

    21. Sutikno 78 Tuntas

    22. Virnanda Wahyu Utomo 80 Tuntas

    23. Wahyu Widodo 78 Tuntas

    24. Wahyudi Ali Mukti 76 Tuntas

    25. Wahyudi Andika 78 Tuntas

    Jumlah Tuntas 19 siswa

    Jumlah Tidak Tuntas 6 siswa

  • 63

    Berdasarkan nilai dari siklus I maka dapat dilihat persentase sebagai

    berikut :

    Tabel 4.5 rekapitulasi nilai siklus I

    No. Uraian Hasil siklus I

    1. Persentase Ketuntasan 76 %

    2. Jumlah Siswa Yang Tuntas 19

    3. Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 6

    Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase siswa yang

    tuntas sudah meningkat menjadi 76%. Ada 19 siswa yang nilainya

    mencapai KKM sedangkan 6 siswa yang lain belum mencapai KKM.

    c. Pengamatan

    Dari hasil pengamatan, masih ada siswa yang belum mampu

    menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru ketika kuis

    dilak