peningkatan hasil belajar ips melalui model pembelajaran...
TRANSCRIPT
44
BABBABBABBAB IVIVIVIVHASILHASILHASILHASIL PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN DANDANDANDAN PEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASANPEMBAHASAN
4.1.4.1.4.1.4.1. KondisiKondisiKondisiKondisi AwalAwalAwalAwal
Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan
observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa atau hasil
belajar IPS. Selain observasi secara langsung peneliti juga mendapatkan data melalui
dokumentasi kelas. Berdasarkan hasil observasi ini peneliti mendapatkan data bahwa hasil
belajar IPS kelas 5 sangat rendah. Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru diperoleh
data hasil belajar rata-rata 58,5 dengan 7 siswa memperoleh nilai tuntas atau 44%, 9
siswa tidak tuntas atau 56%, nilai terendah 40 dan tertinggi 70 sebelum dilakukan tindakan
penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berbantuan PowerPoint.
4.2.4.2.4.2.4.2. RencanaRencanaRencanaRencana TindakanTindakanTindakanTindakan
4.2.1.4.2.1.4.2.1.4.2.1. SiklusSiklusSiklusSiklus 1111 (5x35(5x35(5x35(5x35 menit)menit)menit)menit)
PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan TindakanTindakanTindakanTindakanPraktek pembelajaran pada siklus pertama dilaksanakan melalui 3 pertemuan. Dua
pertemuan untuk kegiatan pembelajaran menggunakan model NHT berbantuan
PowerPoint dan satu pertemuan untuk evaluasi. Pada kegiatan siklus 1 peneliti
mempersiapkan RPP dengan materi Peninggalan Sejarah Hindu, Budha, dan Islam di
Indonesia, Lembar Kerja Siswa, Lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar
evaluasi, kunci jawaban, lembar hasil belajar IPS siklus 1.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan 1111 (2x35(2x35(2x35(2x35 menit)menit)menit)menit)
Pertemuan pada siklus 1 dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 20 Agustus 2013
pada jam ke 1-2. Guru mempersiapkan Pada pertemuan ini, proses pembelajaran diawali
dengan berdoa bersama, apersepsi/ tanya-jawab untuk menggali pengetahuan awal siswa,
kemudian dilanjutkan dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berbantuan
PowerPoint.
Pada kegiatan inti dengan menggunakan model pembelajaran NHT berbantuan
PowerPoint, langkah-langkah pembelajarannya diuraikan sebagai berikut :
45
1) Guru menjelaskan materi dan cara pengoperasian powerpoint secara benar.
2) Guru menjelaskan materi kerajaan-kerajaan Hindu, Budha serta peninggalannya
secara singkat atau garis besar.
3) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, tiap kelompok 4 siswa. Masing-masing
siswa dalam kelompok mendapatkan nomor yang berbeda.
4) Guru membagikan laptop yang berisi powerpoint/materi, dan Lembar Kerja Siswa yang
harus diselesaikan kepada masing-masing kelompok.
5) Siswa mengoperasikan powerpoint secara bergantian mencari materi yang dibutuhkan.
6) Siswa mendiskusikan jawaban yang dianggap paling benar sebagai hasil kerja
kelompok dan memastikan anggota kelompok yang lain mengetahui jawabannya.
7) Guru mengamati dan membimbing siswa melakukan diskusi kelompok.
8) Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang disebutkan guru
melaporkan hasil diskusi kelompoknya.
9) Siswa lain memberikan komentar dan tanggapannya.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan 2222 (2x35(2x35(2x35(2x35 menit)menit)menit)menit)
Pertemuan kedua Siklus 1 ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Agustus
2013 pada jam ke 1-2. Pembelajaran dibuka dengan doa bersama. Selanjutnya, guru
mengadakan Tanya jawab tentang pelajaran yang lalu, menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dengan menggunakan model pembelajaran NumberedHead Together (NHT) berbantuan powerpoint. Selanjutnya, guru mengecek tugas yang
diberikan kepada siswa.
Pada kegiatan inti di pertemuan kedua Siklus 1 ini materi yang akan diteliti dengan
menggunakan metode Numbered Head Together (NHT) berbantuan powerpoint adalah
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia serta peninggalannya. Langkah-langkah kegiatannya
diuraikan sebagai berikut :
1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4
orang siswa. Setiap anggota kelompok mendapatkan nomor yang berbeda.
2) Guru membagikan laptop yang telah berisi powerpoint/materi.
3) Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masing-masing kelompok.
4) Siswa mengoperasikan powerpoint secara bergantian untuk mencari jawaban LKS.
46
5) Siswa mendiskusikan jawaban yang dianggap paling benar sebagai hasil diskusi
kelompok.
6) Guru mengamati dan membimbing siswa selama diskusi kelompok.
7) Guru memanggil salah satu nomor secara acak. Siswa dengan terpanggil melaporkan
hasil diskusi kelompoknya.
8) Siswa lain memberikan komentar dan tanggapannya.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan 3333 (1x35(1x35(1x35(1x35 menit)menit)menit)menit)
Perencanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan 3 digunakan untuk
mengerjakan evaluasi siklus 1. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum
memberikan soal evaluasi pada pertemuan 3 adalah :
a) Menyiapakan lembar evaluasi yang terdiri 20 soal pilihan ganda.
b) Kunci jawaban
c) Lembar Hasil Belajar IPS siklus 1
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 pertemuan 3 memerlukan alokasi waktu 1x35 menit.
Waktu tersebut digunakan untuk persiapan 5 menit dan 30 menit pengerjaan soal/evaluasi.
4.2.2.4.2.2.4.2.2.4.2.2.SiklusSiklusSiklusSiklus 2222 (5x35(5x35(5x35(5x35 menit)menit)menit)menit)
PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan TindakanTindakanTindakanTindakanBerdasar hasil repleksi siklus 1 yang menunjukkan penggunaan model
pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbantuan PowerPoint belum
dilaksanakan secara maksimal oleh guru, sehingga masih ada siswa yang mendominasi
pengoperasian PowerPoint. Untuk memperbaiki hal tersebut, peneliti merencanakan
tindakan penelitian siklus 2 dengan mendiskusikannya terlebih dahulu bersama pengajar
dan observer. Langkah-langkah perencanaan dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan
model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbantuan PowerPoint.
2) Peneliti mempersiapkan sumber dan alat berupa laptop yang berisi PowerPoint
tentang Tokoh Sejarah Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia. PowerPoint tersebut
diprogram seperti CD interaktif.
3) Peneliti mempersiapkan Lembar Kerja Siswa sebagai tugas yang akan dikerjakan
kelompok.
47
4) Peneliti mempersiapkan lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas
guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
5) Peneliti mempersiapakan lembar evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang telah disampaikan dengan
menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) berbantuan
PowerPoint.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan 1111 (2x35(2x35(2x35(2x35 menit)menit)menit)menit)
Pertemuan 1 pada siklus 2 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 23 Agusutus 2013
pada jam 1-2. Pembelajaran pada pertemuan pertama ini diawali dengan berdoa bersama,
kemudian dilanjutkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Selanjutnya, pada kegiatan inti dengan langkah-langkah :
1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri 4 siswa,
dan setiap siswa mendapatkan nomor yang berbeda.
2) Guru membagikan lembar kegiatan siswa yang akan didiskusikan masing-masing
kelompok.
3) Siswa mengoperasikan PowerPoint secara bergantian untuk memahami materi secara
berulang-ulang.
4) Siswa mendiskusikan jawaban yang dianggap benar sebagai hasil kerja kelompok dan
memastikan setiap anggota kelompok mengetahui/ menguasai jawabannya.
5) Guru mengamati dan membimbing siswa selama diskusi kelompok.
6) Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil guru
melaporkan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.
7) Siswa lain memberikan komentar dan tanggapannya.
Pada kegiatan akhir, guru bersama siswa melakukan penyimpulan materi Tokoh
Kerajaan-kerajaan Hindu, Budha di Indonesia. Siswa mencatat rangkuman. Pada akhir
pembelajaran, guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan 2222 (2x35(2x35(2x35(2x35 menit)menit)menit)menit)
Pertemuan kedua siklus 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Agustus 2013
pada jam 1-2. Pembelajaran kali ini diawali berdoa, apersepsi kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT
48
berbantuan PowerPoint. Pada pembelajaran pertemuan kedua dengan materi Tokoh
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Kegiatan inti dengan langkah-langkah :
1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri 4 siswa. Setiap
siswa mendapatkan nomor yang berbeda.
2) Guru membagikan lembar kerja siswa yang akan didiskusikan kelompok.
3) Siswa mengopeasikan powerpoint secara bergantian untuk memahami materi guna
menjawab/ menyelesaikan lembar kerja siswa.
4) Siswa mendiskusikan jawaban yang dianggap paling benar sebagai hasil diskusi
kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya.
5) Guru mengamati dan memberi bimbingan siswa selama diskusi kelompok.
6) Guru memanggil salah satu nomor, dan yang terpanggil maju ke depan kelas untuk
presentasi.
7) Siswa lain memberikan komentar dan tanggapannya.
Pada akhir kegiatan guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, siswa
mencatat rangkuman/ kesimpulan.
PertemuanPertemuanPertemuanPertemuan 3333 (1x35(1x35(1x35(1x35 menit)menit)menit)menit)
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2013. Pada
pertemuan ketiga ini digunakan peneliti untuk evaluasi pada siklus 2. Persiapan yang
dibutuhkan :
1) Lembar evaluasi yang terdiri 10 soal pilihan ganda.
2) Kunci jawaban
3) Lembar Hasil Belajar IPS siklus 2
Pada pertemuan ketiga memerlukan alokasi waktu 35 menit dengan rincian 5 menit
persiapan dan 30 menit untuk menyelesaikan soal.
49
4.3.4.3.4.3.4.3. HasilHasilHasilHasil TindakanTindakanTindakanTindakan
4.3.1.4.3.1.4.3.1.4.3.1.AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis datadatadatadata hasilhasilhasilhasil belajarbelajarbelajarbelajar IPSIPSIPSIPS PraPraPraPra SiklusSiklusSiklusSiklus
Dari tes evaluasi yang dilakukan oleh guru untuk siswa diperoleh data hasil belajar
IPS sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.1Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPS Pra Siklus
No. Nilai Frekuensi Prosentase1 ≥ 90 0 0%2 80 - 89 0 0%3 70 - 79 1 6,3%
4 60 - 69 6 37,5%
5 < 60 9 56,2%
Jumlah 16 100,0%Rata-rata IPS 58,5
Nilai Tertinggi IPS 70Nilai Terendah IPS 40
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diuraikan bahwa rata-rata 58,5, nilai terendah 40, tertinggi 70
dengan penyebaran nilai antara 70-79 ada 1 siswa (6,3%), 60-69 ada 6 siswa (37,5%) dan
nilai kurang 60 atau belum tuntas ada 9 siswa (56,2%)
Tabel 4.2Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus
No. Skor Ketuntasan JumlahFrekuensi Presentase (%)
1. ≥ 60 Tuntas 7 442. < 60 Belum Tuntas 9 56
Jumlah 16 100Rata-rata 58,5
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas dengan nilai diatas KKM
(≥60) ada 7 siswa dan yang belum tuntas atau masih dibawah KKM ada 9 siswa. Dari
tabel 4.2 dapat dibuat diagram lingkaran seperti pada diagram 4.1 berikut :
50
Diagram 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus
Berdasarkan diagram 4.1 hasil analisis yang digambarkan siswa yang tuntas 44% dan
yang belum tuntas atau dibawah KKM (≤60) 56% dari 100%.
4.3.2.4.3.2.4.3.2.4.3.2.AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis datadatadatadata
4.3.2.1.4.3.2.1.4.3.2.1.4.3.2.1.HasilHasilHasilHasil BelajarBelajarBelajarBelajar IPSIPSIPSIPS Siklus1Siklus1Siklus1Siklus1
Pembelajaran IPS pada siklus 1 dengan model pembelajaran Humbered Heads
Together berbantuan PowerPoint dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas 5 SDN
Gombong. Deskripsi hasil belajar IPS dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPS Siklus 1
No. Nilai Frekuensi Prosentase1 ≥ 90 2 13%2 80 - 89 0 0%3 70 - 79 7 44%4 60 - 69 3 19%5 < 60 4 25%
Jumlah 16 100%Rata-rata IPS 65,9
Nilai Tertinggi IPS 100
Nilai Terendah IPS 40
51
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diuraikan bahwa rata-rata 65,9, nilai terendah 40, tertinggii
100 dengan penyebaran nilai antara 90-100 ada 2 siswa (13%) 80-89 ada 0 siswa (0%)
70-79 ada 7 siswa (44%), 60-69 ada 3 siswa (19%) dan nilai kurang 60 atau belum tuntas
ada 4 siswa (25%). Pada siklus 1 ini mulai ada peningkatan pada rata-rata kelas dari pra
siklus 58,5 menjadi 65,9 dan nilai tertinggi prasiklus 70 menjadi 100.
Tabel 4.3 dapat dibuat diagram batang sebagai berikut :
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus 1
Berdasar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil belajar IPS disajikan dalam
bentuk tabel dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1
No. Skor Ketuntasan JumlahFrekuensi Presentase (%)
1. ≥ 60 Tuntas 12 752. < 60 Belum Tuntas 4 25
Jumlah 16 100Rata-rata 58,5
Tabel 4.4 mendiskripsikan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus 1 ada peningkatan
ketuntasan dari 7 siswa (pra siklus) 12 siswa (siklus 1).
52
Diagram 4.3 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1
Berdasarkan diagram 4.3 mendiskripsikan bahwa siswa yang tuntas 75% , yang belum
tuntas atau dibawah KKM (≤60) 25% dari 100%. Hal ini menunjukkan ketuntasan
meningkat 31 % dari 44% menjadi 75% , dan ketidak ketuntasan menurun 31% dari 56%
menjadi 25%.
HasilHasilHasilHasil ObservasiObservasiObservasiObservasi
Observasi pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilakukan oleh observer/ guru kelas 5.
Observasi yang dilakukan berdasarkan Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Lembar
Aktivitas Siswa, dengan catatan :
1) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pertemuan 1 :
a. Guru masih kurang dalam memberikan motivasi pada siswa dalam menyampaikan
tanggapan dalam diskusi antar kelompok/kelas.
b. Adanya siswa yang mendominasi pengoperasian powerpoint, sehingga teman lain
menjadi kesal.
c. Masih adanya materi yang belum dibuka oleh siswa dalam powerpoint, karena
mereka mencari langsung pada rangkuman yang terdapat pada powerpoint.
d. Beberapa siswa masih enggan untuk menyampaikan pendapat dalam diskusii
kelompok.
2) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pertemuan 2 :
a. Siswa sudah lancar dalam mengoperasikan powerpoint.
53
b. Adanya siswa yang bekerja sendiri karena asyiknya mengoperasikan powerpoint
tanpa diskusi dengan teman sekelompoknya.
c. Siswa sudah lebih percaya diri untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok ke
depan kelas.
Hasil pengamatan aktivitas guru yang diperoleh adalah skor 106 dengan kualifikasi B atau
baik. Sedangkan hasil pengamatan aktivitas siswa dengan skor 73, kualifikasi baik.
RefleksiRefleksiRefleksiRefleksi
Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan, hasil belajar Siklus 1 sudah
mengalami peningkatan. Tetapi masih ada 4 siswa yang belum tuntas dan nilai terendah
belum mengalami peningkatan. Perlunya pengawasan pada saat perngoperasian
powerpoint agar siswa dapat bergantian tanpa adanya dominasi salah satu siswa.
4.3.2.2.4.3.2.2.4.3.2.2.4.3.2.2.SiklusSiklusSiklusSiklus 2222 (5x35(5x35(5x35(5x35 menit)menit)menit)menit)
Pembelajaran IPS pada siklus 2 dengan model pembelajaran Numbered Heads
Together (NHT) berbantuan PowerPoint dapangkat meningkat lagi. Deskripsi hasil belajar
IPS dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPS Siklus 2
No. Nilai Frekuensi Prosentase1 ≥ 90 6 37,5%2 80 - 89 1 6,3%3 70 - 79 4 25,0%4 60 - 69 3 18,8%5 < 60 2 12,5%
Jumlah 16 100%Rata-rata IPS 74,4
Nilai Tertinggi IPS 100
Nilai Terendah IPS 50
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diuraikan bahwa rata-rata 74,4, nilai terendah 50, tertinggii
100 dengan penyebaran nilai antara 90-100 ada 6 siswa (37,5%) 80-89 ada 1 siswa (6,3%)
70-79 ada 4 siswa (25%), 60-69 ada 3 siswa (18,8%) dan nilai kurang 60 atau belum
54
tuntas ada 2 siswa (12,5%). Pada siklus 1 ini mulai ada peningkatan pada rata-rata kelas
dari siklus 1 dari 65,9 menjadi 74,4 dan nilai terendah neningkat dari 40 menjadi 50.
Tabel 4.5 dapat dibuat menjadi diagram batang seperti berikut :
Grafik 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siklus 2
Berdasar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=60) data hasil belajar IPS disajikan dalam
bentuk tabel dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 2
No. Skor Ketuntasan JumlahFrekuensi Presentase (%)
1. ≥ 60 Tuntas 14 87,52. < 60 Belum Tuntas 2 12,5
Jumlah 16 100Rata-rata 74,4
Tabel 4.6 mendiskripsikan Ketuntasan Hasil Belajar IPS pada Siklus 2 ada peningkatan
ketuntasan dari 12 siswa (siklus 1) menjadi 14 siswa (siklus 2).
55
Diagram 4.5 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 2
HasilHasilHasilHasil ObservasiObservasiObservasiObservasi
Hasil observasi pada siklus 2 didapat catatan :
1) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pertemuan 1 :
a. Guru lebih sering dalam memberi motivasi kepada siswa untuk menyampaikan
tanggapan/ pendapat.
b. Siswa sudah tidak mendominasi pengoperasian powerpoint.
c. Siswa lebih teliti dalam mencari materi dalam powerpoint.
2) Hasil observasi aktivitas guru dan siswa pertemuan 2 :
a. Pembelajaran semakin mengasikkan karena ketrampilan siswa dalam
mengoperasikan powerpoint lebih baik.
b. Pelaksanan diskusi semakin maju, tidak lagi bekerja sendiri.
c. Pembimbingan guru selama diskusi kelompok semakin meningkat.
Hasil pengamatan pada siklus 2 tentang aktivitas guru dengan skor 107, kualifikasi baik.
Aktivitas siswa mendapat skor 76, kualifikasi baik.
ReReReReffffleksileksileksileksi
Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil
belajar IPS dalam dua pertemuan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Dengan penerapan model pembelajaran NHT berbantuan PowerPoint memudahkan
guru menyampaikan materi pembelajaran. Materi tertuang dalam PowerPoint menarik
bagi siswa.
2) Mengurangi peran guru selama proses pembelajaran. Guru hanya berperan sebagai
pembimbing dan mengarahkan saja.
3) Seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran
4) Siswa menjadi lebih percaya diri menyampaikan pendapat di depan kelas.
56
5) Penerapan model NHT berbantuan PowerPoint dapat dilakukan pada mata pelajaran
lain demi penelitian lebih lanjut.
4.4.4.4.4.4.4.4. HasilHasilHasilHasil AnalisisAnalisisAnalisisAnalisis DataDataDataData
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya model pembelajaran Numbered Heads
Together berbantuan PowerPoint ,maka penulis membandingkan hasil tes evaluasi yang
diberikan pada pra siklus dengan hasil evaluasi Siklus 1 dan Siklus 2. Hasil
perbandingannya dapat dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
No. Skor KetuntasanPra Siklus Siklus 1 Siklus 2
Frek (%) Frek (%) Frek (%)1. ≥ 60 Tuntas 7 43,8% 12 75,0% 14 87,5%2. < 60 Belum Tuntas 9 56,3% 4 25,0% 2 12,5%
Rata-rata 58,5 65,9 74,4
Berdasarkan tabel 4.7 perbandingan hasil belajar IPS dapat dijelaskan bahwa pada
kondisi awal ada yang belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM (60), Nilai
tertinggi yang dicapai 70 dan nilai terendahnya 40. Karena terdapat 56,3% siswa yang
belum tuntas dan yang tuntas 43,8%.
Pada evaluasi Siklus 1 terlihat peningkatan yang cukup banyak dibanding kondisi
awal. Dari 16 siswa yang memperoleh nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
60 sebanyak 12 siswa dan 4 siswa lainnya masih memperoleh nilai di bawah KKM. Nilai
tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah 40. Kemudian tindakan
dilanjutkan dengan Siklus 2 agar pembelajaran IPS siswa bisa mencapai 80%. Dalam
Siklus 2 nilai terendah yang diperoleh siswa 50 dan nilai tertinggi 100. Pembelajaran IPS
harus dicapai sesuai dengan indikator. Hasil belajar IPS secara umum sudah berhasil
karena sudah mencapai 87,5% yang tuntas dari jumlah siswa keseluruhan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran NHT berbantuan Powerpoint. Hasil belajar siswa berdasarkan tes dari Siklus
57
1 dan Siklus 2 selalu mengalami kenaikan/peningkatan. Untuk lebih memperjelas
perbandingan hasil belajar antara kondisi awal, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada
diagram 4.6. sebagai berikut.
Diagram 4.6 Hasil Belajar IPS Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
4.5.4.5.4.5.4.5. PembahasanPembahasanPembahasanPembahasan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan baik sebelum penelitian maupun
selama penelitian berlangsung, terdapat peningkatan hasil belajar IPS. Aktivitas guru
maupun aktivitas siswa juga mengalami peningkatan.
Pada kondisi awal, siswa yang mendapat nilai diatas KKM (60) hanya 7 siswa. Itu
artinya lebih dari separuh siswa belum mendapat nilai diatas KKM (60) atau dengan kata
lain belum tuntas. Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1 dengan penerapan model
pembelajaran Numbered Heads Together berbantuan PowerPoint, terlihat perubahan yang
cukup besar pada hasil belajar IPS. Aktivitas guru dan siswa juga meningkat.
Hasil belajar IPS pada siklus 1 mencapai rata-rata 65,9 dari semula/ pra siklus 58,5.
Jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM (60) mengalami peningkatan menjadi 12
siswa. Sedangkan 4 siswa lainnya masih mendapat nilai dibawah KKM(60). Persebaran
nilai pada siklus 1 sebagian besar berada pada rentang nilai 70-79. Hampir seluruh siswa
aktif terlibat dalam pengoperasian powerpoint maupun diskusi kelompok, walaupun masih
terdapat sedikit dominasi siswa yang pandai dalam pengoperasian powerpoint dan diskusi.
Jika dilihat dari nilai hasil belajar IPS pada siklus 1 ini, sebagian besar siswa
mencapai nilai diatas KKM (60). Tetapi prosentase ketuntasannya hanya 75% dari 80%
yang ditargetkan. Untuk itu, akan diadakan penelitian selanjutnya pada siklus 2 dengan
58
menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu Numbered Heads Together (NHT)
berbantuan PowerPoint.
Setelah dilakukan penelitian tindakan pada siklus 2, hasil belajar IPS mengalami
peningkatan yang cukup memuaskan. Rata-rata hasil belajar IPS mencapai 74,4
meningkat 8,5 dari siklus 1. Jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM (60) sebanyak
14 siswa dengan prosentase 87,5%. Persebaran nilai siswa hampir merata pada siklus 2
ini. Selain itu, seluruh siswa lebih aktif melakukan pengoperasian powerpoint dan diskusi
kelompok. Tidak ada lagi dominasi siswa pandai dan tidak ada siswa yang tidak percaya
diri untuk menyampaikan ide-idenya.
Setelah melakukan penelitian tindakan sebanyak dua siklus, prosentase ketuntasan
sudah mencapai 87,5% dikatakan sudah berhasil karena sudah melebihi indikator
keberhasilan sebesar 80%.