peningkatan hasil belajar ipa materi ciri ciri dan kebutuhan makhluk hidup...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI – CIRI
DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT
PADA SISWA KELAS III MI IMAM PURO PUCANGAGUNG,
KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
MUHAMMAD RIFQI FAUZI
NIM. 11513085
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI – CIRI
DAN KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP MELALUI
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT
PADA SISWA KELAS III MI IMAM PURO PUCANGAGUNG,
KECAMATAN BAYAN, KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
MUHAMMAD RIFQI FAUZI
NIM. 11513085
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2017
iv
v
vi
vii
MOTTO
بيلاللهح ت ىي رجع ك ان فىس م نخ ر ج فىط ل بالعلم
"Barang siapa yang keluar dalam menuntut ilmu maka ia adalah seperti berjuang
di jalan Allah hingga pulang”. (HR. Tirmidzi)
viii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah..
Terima kasih Ya Allah atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku
Terima kasih karena Engkau telah mendengar begitu banyak permintaanku
Skripsi ini saya persembahkan sebagai rasa syukur dan tanda baktiku kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta (ibu Ulfah Nur Zuziznah dan bapak Mahmud
Fauzi) yang telah menjalankan amanat dari Allah SWT, yaitu dengan tulus
dan ikhlas membesarkan, mendidik, membimbingku dengan cinta dan kasih
sayang. Beliau yang tak pernah lelah dan tak pernah berhenti memberikan
semangat, motivasi, serta do’a untuk menggapai harapan dan cita-cita yang
indah untuk anaknya.
2. Adikku tersayang (Iqbal Verry Mubarok), yang selalu mendukung dan
mendoakan dalam setiap langkah yang ku tempuh dengan berharap yang
terbaik untuk kakaknya.
3. Keluarga, kamu, dan sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi,
bimbingan, nasihat, dan dukungan untuk keberhasilanku, agar nanti dapat
berbuat yang lebih baik dan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
4. Almamaterku “INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA”,
tempatku menimba ilmu sebagai bekal masa depanku.
Terima kasih untuk doa, kasih sayang, dukungan dan semua yang telah diberikan
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Ciri
– ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Model Sains Teknologi Masyarakat
pada Siswa Kelas III MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018 ini” sebagai tugas dan syarat yang wajib
yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita, Nabi akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah
Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman
sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Suatu
kebanggaan tersendiri skripsi ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Bagi
penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis
menyadari banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi
ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya
skripsi ini dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih setulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuannya, khususnya kepada:
x
1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan saran yang
membangun kepada penulis.
4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik
sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi, yang telah memotivasi,
memberikan arahan, bimbingan serta keikhlasan untuk membantu sehingga
peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik, staf perpustakaan maupun keluarga besar civitas akademik IAIN
Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.
6. Ibu Sri Rejeki, S.Pd.I, M.S.I, selaku Kepala MI Imam Puro Pucangagung
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo yang telah memberikan izin
kepada peneliti untuk melakukan penelitian di Madrasah yang beliau
pimpin.
7. Ibu Makrifatun Ulfah, S.Pd.I, selaku wali kelas III MI Imam Puro
Pucangagung yang berkenan menjadi kolaborator penelitian, serta seluruh
siswa kelas III yang telah berkenan untuk menjadi subjek penelitian.
8. Kepada kedua orang tuaku, adikku, dan kamu yang selalu kusebut namanya
dalam doaku, terimakasih atas semangat, doa, dan motivasinya serta
bantuannya demi keberhasilan penulis.
xi
9. Teman – teman seperjuangan PGMI angkatan 2013 di IAIN Salatiga yang
telah memberikan banyak cerita dan pengalaman selama menempuh
pendidikan disini.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis hanya dapat berdoa
semoga amal mereka mendapat balasan yang lebih baik dan mendapat
kesuksesan dunia akhirat, aamiin.
Penulis dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Purworejo, 2 September 2017
Penulis,
xii
ABSTRAK
Rifqi Fauzi, Muhammad. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri – ciri
dan Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Penerapan Model Sains
Teknologi Masyarakat pada Siswa Kelas III MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro,
M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, IPA, Sains Teknologi Masyarakat.
Kurangnya kualitas pendidikan masih menjadi masalah utama bagi bangsa
Indonesia. Dengan cara berceramah/monoton, guru kurang efektif dan kreatif
dalam menerapkan pembelajaran. Sudah menjadi kewajiban bersama bagi setiap
warga negara Indonesia terutama guru untuk memajukan pendidikan di Indonesia.
Seiring dengan berkembangnya IPTEK untuk menciptakan sumber daya manusia
berkualitas yang dapat berperan aktif dalam pembelajaran dan menerapkannya
dalam kehidupan sehari – hari peneliti menerapkan model Sains Teknologi
Masyarakat (STM) untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III MI Imam Puro Pucangagung
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari
2 siklus yang setiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang masing-masing
terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan
refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Imam Puro Pucangagung
sejumlah 16 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki – laki dan 10 siswa perempuan.
PTK ini menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar
observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara
membandingkan pencapaian nilai prestasi belajar tiap siklus dengan menghitung
kriteria ketuntasan siswa secara klasikal.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran STM dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat
dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan model pembelajaran STM
hanya 31,25% (5 siswa) yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),
sedangkan 68,75% (11 siswa) belum memenuhi KKM. Pada siklus I terjadi
peningkatan tetapi belum mampu mencapai kriteria ketuntasan klasikal 56,25% (9
siswa yang tuntas) dengan nilai rata-rata 66,25 sedangkan pada siklus II siswa
mampu mencapai kriteria ketuntasan klasikal sebesar 93,75% (15 siswa yang
tuntas) dengan nilai rata-ratanya adalah 79,37. Dengan demikian, hasil belajar
yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar
37,25%.
xiii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Hipotesis Tindakan .........................................................................
E. Indikator Keberhasilan ....................................................................
5
6
F. Manfaat Penelitian ...........................................................................
1. Manfaat Teoritis ..........................................................................
2. Manfaat Praktis ...........................................................................
6
7
7
G. Definisi Operasional .......................................................................
1. Prestasi Belajar ............................................................................
2. Ilmu Pengetahuan Alam ..............................................................
3. Ciri – ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup .................................
4. Sains Teknologi Masyarakat (STM) ...........................................
8
8
8
9
9
H. Metode Penelitian ...........................................................................
1. Rancangan Penelitian ..................................................................
9
9
xiv
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian .........................................
3. Instrumen Penelitian ....................................................................
4. Pengumpulan Data ......................................................................
5. Analisis Data ...............................................................................
12
13
14
16
I. Sistematika Penulisan ....................................................................... 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 21
A. Prestasi Belajar .................................................................................
1. Hakikat Belajar ............................................................................
2. Pengertian Prestasi Belajar ..........................................................
3. Macam-macam Prestasi Belajar ..................................................
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...................
5. Hakikat Pembelajaran .................................................................
B. Ilmu Pengetahuan Alam ..................................................................
1. Pengertian IPA ............................................................................
2. Pembelajaran IPA .......................................................................
3. Ruang Lingkup IPA ....................................................................
4. Fungsi Pembelajaran IPA .............................................................
5. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...............................
21
21
22
23
24
25
26
26
27
28
29
30
C. Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) .............
1. Pengertian Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat ...
2. Tahap–tahap Model Sains Teknologi Masyarakat ......................
3. Kelemahan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat ..
4. Kelebihan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat ....
31
31
33
36
36
D. Ciri – ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup ......................................
1. Ciri – ciri Makhluk Hidup ..........................................................
2. Kebutuhan Makhluk Hidup ........................................................
3. Pengelompokan Makhluk Hidup ................................................
4. Pemeliharaan Makhluk Hidup ....................................................
E. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Model STM ................................
37
37
40
41
47
48
xv
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................... 51
A. Gambaran Umum MI ......................................................................
1. Profil MI ......................................................................................
2. Letak Geografis ...........................................................................
3. Sejarah (Historis) Madrasah Ibtidaiyah ......................................
4. Visi dan Misi MI Imam Puro Pucangagung ................................
5. Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung .......................
6. Keadaan Guru dan Siswa MI Imam Puro Pucangagung ..............
7. Subjek Penelitian ........................................................................
8. Sarana Prasarana Pendukung ......................................................
9. Waktu Penelitian ..........................................................................
51
51
52
52
53
54
56
57
58
59
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................................
1.Perencanaan ..................................................................................
2. Pelaksanaan .................................................................................
3. Pengamatan atau Observasi .........................................................
4. Refleksi .......................................................................................
59
59
60
62
63
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................................
1.Perencanaan .................................................................................
2. Pelaksanaan .................................................................................
3. Pengamatan atau Observasi .........................................................
4. Refleksi .......................................................................................
65
65
66
69
69
BAB IV HASIL PENELITIAN .....................................................................
71
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...............................................................
1. Deskripsi Pra-Siklus ....................................................................
2. Deskripsi Siklus I ........................................................................
3. Deskripsi Siklus II .......................................................................
71
71
73
78
B. Pembahasan .....................................................................................
84
xvi
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 88
A. Kesimpulan ..................................................................................... 88
B. Saran ................................................................................................ 88
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................................. 92
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung .................. 55
Tabel 3.2 Data Guru MI Imam Puro Pucangagung ................................. 56
Tabel 3.3 Daftar siswa MI Imam Puro Pucangagung ............................ 56
Tabel 3.4 Nama-nama siswa kelas III MI Imam Puro Pucangagung ..... 57
Tabel 3.5 Sarana Prasarana MI Imam Puro Pucangagung ..................... 58
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra-Siklus) ......................................... 71
Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa Siklus I .................................................... 73
Tabel 4.3 Hasil pengamatan guru siklus I .............................................. 74
Tabel 4.4 Hasil pengamatan siswa siklus I ............................................ 76
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................. 78
Tabel 4.6 Hasil pengamatan guru siklus II ............................................. 79
Tabel 4.7 Hasil pengamatan siswa siklus II ........................................... 81
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Hasil Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa ..................................
Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa .....................................
84
85
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur Langkah-langkah PTK ............................................... 10
Gambar 2.1 Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat ................ 33
Gambar 4.1 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa .......................... 85
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar yang Tuntas KKM ....................... 86
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Lembar Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 4 Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
Lampiran 5 Lembar Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 7 Hasil Post Tes Siswa
Lampiran 8 Daftar Nilai Siklus I
Lampiran 9 Daftar Nilai Siklus II
Lampiran 10 Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus I
Lampiran 11 Hasil Pengamatan Keterampilan Guru Siklus II
Lampiran 12 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 13 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 14 Dokumentasi
Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 16 Surat Bukti Penelitian
Lampiran 17 Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 18 Daftar Nilai SKK
Lampiran 19 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses pengembangan potensi
peserta didik untuk mampu menjadi pewaris dan pengembang budaya bangsa.
Pendidikan dimulai dari lingkup keluarga kemudian lingkungan tempat tinggal
dan dilanjutkan ke jenjang sekolah (SD/MI) melatih anak untuk
menyelesaikan tanggung jawab belajarnya. Pendidikan diharapkan dapat
membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi – potensinya, baik
dari sisi kognitif, afektif, maupun psikomotorik untuk menuju kepribadian
yang baik. Pendidikan merupakan proses penting dalam kehidupan formal
maupun non formal. Dengan pendidikan seseorang dapat memperoleh
pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman cara bertingkahlaku yang baik.
Pengalaman, pengetahuan dan pemahaman dapat diperoleh melalui
pembelajaran formal maupun non formal. Salah satu pembelajaran pada
pendidikan formal yaitu pembelajaran IPA karena merupakan konsep
pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas berhubungan
dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses
pendidikan dan perkembangan teknologi, karena memiliki upaya dalam
menumbuhkan minat manusia serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam yang mempunyai
banyak fakta yang belum terungkap dan masih rahasia jadi hasil penemuannya
2
dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang baru dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Perkembangan kurikulum di Indonesia mengalami beberapa kali
pembenahan. Dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004 yang
disempurnakan dengan mengeluarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006 yang mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa
sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan
pendidikan secara terncana dan berkesinambungan. Kemudian dalam Undang
– Undang tentang sistem pendidikan nasional tahun 2003 pasal 36 dinyatakan
bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan antara lain
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi, dan Seni. Selanjutnya
pasal 37(1) menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat antara lain ilmu pengetahuan alam.
IPA mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari – hari karena
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah
yang dapat di buktikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
bermanfaat bagi kehidupan manusia tanpa berdampak pada lingkungan.
Dalam pembelajara IPA di sekolah kurikulum untuk saat ini masih
memakai KTSP 2006, namun hal ini tidak sesuai dengan kenyataan karena
3
belum seluruhnya dapat dilaksanakan itu terbukti saat pembelajaran di kelas
belum sesuai dengan tuntutan kurikulum, karakteriktik dan kebutuhan siswa.
Dalam kurikulum KTSP ini IPA sangat penting sebagai ilmu pengetahuan dan
untuk pengembangan teknologi. Namun pada kenyataannya guru mengajar
hanya berpatokan pada apa yang ada dalam buku, dan masih di dominasi oleh
penggunaan metode ceramah serta kegiatanya lebih berpusat pada guru, siswa
lebih hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal – hal yang
dianggap penting. Guru menjelaskan hanya sebatas produk dan sedikit proses,
salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang dibahas dan di selesaikan
berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal dalam membahas IPA tidak
cukup hanya menekankan pada produk atau materi tetapi yang lebih penting
adalah proses membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum.
Berdasarkan hal tersebut di atas siswa belum menguasai materi
pelajaran sehingga berdampak terhadap hasil belajar yang kurang optimal.
Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan
dengan nilai. Melalui observasi dan interview pada guru kelas III MI Imam
Puro Pucangagung didapat bahwa: sikap siswa terhadap mata pelajaran IPA
sangat membosankan, siswa kurang menguasai konsep – konsep sains, dan
siswa belum aktif juga ikut serta dalam proses pembelajaran dan
menerapkanya dalam kehidupan sehari – hari serta masih banyak siswa yang
nilainya belum mencapai KKM, sebanyak 11 siswa dari 16 siswa yang
nilainya dibawah 67.
4
Salah satu cara untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas,
guru dalam mengajar dapat menggunakan beberapa metode dan model. Dalam
hal ini, model pembelajaran yang paling sesuai dengan perkembangan IPTEK
adalah Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) atau yang di Amerika
perkembanganya dikenal Science Technology Society (STS). Karena dengan
model ini siswa dapat berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat
menerapkan sains dan teknologi di dalam kehidupan masyarakat (Poedjiadi,
2010: 123). Dengan menggunakan STM dalam pembelajaran sains dan
teknologi guru dapat memulai dengan isu yang dikemukakan oleh siswa yang
ada di masyarakat. Dengan menggunakan metode STM dalam pembelajaran
IPA siswa tidak hanya menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal
ini guru sebagai motifator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar dapat
memberikan saran – saran berdasarkan hasil pengamatan di masyarakat.
Berdasarkan hal di atas yang menjadi fokus perbaikan pembelajaran
adalah “Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa melalui Model Sains
Teknologi Masyarakat (STM) pada materi ciri – ciri dan kebutuhan makhluk
hidup?” melalui Model STM, akan dapat dilihat selain penguasaan konsep
tentang ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup khususnya pada IPA pada
umumnya, serta kreatifitas siswa dalam menerapkan konsep ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup dalam kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan inilah peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi ciri – ciri dan
Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Model Sains Teknologi Masyarakat Pada
5
Siswa Kelas III MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018”. Dengan menggunakan Model Sains
Teknologi Masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
terhadap pembelajaran ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Beredasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah penerapan model
pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat meningkatkan hasil
belajar tentang ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III
MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo Tahun
Pelajaran 2017/2018?.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III MI MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2017/2018. Melalui penerapan model pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin
salah. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dibutuhkan adanya penelitian.
Menurut igak (2010: 2.10), hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara
yang terbaik untuk mengatasi masalah. Dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini, peneliti mengambil hipotesis bahwa “Penerapan Model Sains
6
Teknologi Masyarakat dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi ciri – ciri
dan kebutuhan makhluk hidup pada siswa kelas III MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2017/2018”.
E. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran IPA melalui Model Sains Teknologi Masyarakat
dikatakan berhasil jika indikator yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Indikator pencapaian prestasi belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan
yang digunakan dalam melakukan penelitian. Adapun indikator keberhasilan
yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Secara Individu
Siswa dapat mencapai nilai ≥ 67 sesuai dengan KKM yang telah
ditentukan dari sekolah pada pembelajaran IPA materi ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 67.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti antara lain
sebagai berikut:
7
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang
Model Sains Teknologi Masyarakat sebagai salah satu bentuk inovasi
pembelajaran di sekolahan.
b. Guru memiliki teori pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) ini dapat menjadi
alternatif pilihan bagi pendidik dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya pembelajaran IPA.
b. Bagi Siswa
Model Sains Teknologi Masyarakat (STM) bagi siswa adalah
memberikan pengalaman belajar pada siswa dengan berbagai macam
model sehingga meningkatkan aktivitas, kreatifitas siswa dan minat
serta pemahaman dalam pembelajaran IPA juga mengembangkan
kualitas siswa untuk merangsang penemuan dan penyelidikan di dalam
dan di luar kelas serta peka terhadap permasalahan – permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari.
c. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman sebagai bekal menjadi pendidik
dalam menerapkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan
8
motivasi dan prestasi belajar siswa sehingga dapat menjadi guru yang
profesional dan memenuhi kriteria standar pendidik dan tenaga
kependidikan.
G. Definisi Oprasional
1. Hasil belajar
Hasil belajar yaitu perubahan – perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5), dan dipertegas oleh
K.Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Berdasarkan uaraian pendapat di atas, dapat dipahami yang
dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah nilai/skor yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar.
2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu pengetahuan alam, atau biasa disebut IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat
pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapat suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167).
Muslichach Asy’ari (2006: 7) mendefinisikan Sains atau IPA adalah
pengetahuan manusia tentang alam yang diperoleh dengan cara yang
terkontrol, penjelasan ini mengandung makna bahwa Sains selain sebagai
9
produk yaitu pengetahuan manusia juga sebagai proses yaitu bagaimana
cara mendapatkan pengetahuan tersebut.
Dari beberapa pengertian IPA di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa IPA adalah cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa konsep – konsep atau prinsip – prinsip, tetapi juga
mengumpulkan fakta – fakta dan bagaimana menghubungkan fakta – fakta
tersebut. Dengan kata lain IPA merupakan proses penemuan.
3. Materi ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup
Materi ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup adalah materi yang
terdapat dalam pembelajaran IPA. Ciri – ciri adalah segala sesuatu yang
menjadi tanda atau hal yang membenarkan dan menunjukkan tentang
makhluk hidup. Kebutuhan makhluk hidup adalah segala sesuatu yang
tidak bisa ditinggalkan dan harus dipenuhi oleh makhluk hidup
4. Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat yang berarti
pembelajaran yang mengkaitkan antara sains dan teknologi serta
manfaatnya bagi masyarakat menurut Joyce dan Weil dalam Poedjiadi
(2013: 123). IPA atau yang kita kenal Sains cukup baik apabila
menggunakan Model Sains Teknologi Masyarakat sebab STM merupakan
model pembelajaran yang mengaitkan antara isu – isu atau permasalahan –
permasalahan yang berkembang dimasyarakat serta memiliki kreatifitas
10
yang lebih tinggi, dan memiliki kecenderungan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan menyelesaikan masalah di sekolahan ataupun di lingkungannya.
H. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Suhardjono (2007: 58) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan
dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas Menurut Suhardjono (2007:
74-80) meliputi empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang,
empat kegiatan utama tersebut yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan
Tindakan I Tindakan I
Refleksi I Pengamatan/
Siklus I Pengumpulan data I
Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan
Baru hasil Tindakan II Tindakan II
Refleksi
Refleksi II Pengamatan/
Siklus II Pengumpulan data II
Apabila permasalahan Dilanjutkan ke
Belum terselesaikan siklus berikutnya
Gambar 1.1 Alur Langkah-langkah PTK Menurut Suhardjono (2007: 74)
11
Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri
dari dua siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya. Setiap siklus
dirancang dengan melalui tahapan: perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan sebelum penelitian yaitu dengan
melakukan observasi secara umum untuk mengetahui gambaran awal
yang akan di jadikan subyek penelitian. Peneliti juga melakukan
wawancara dengan beberapa siswa, selain itu peneliti merumuskan
terlebih dahulu secara spesifik mengenai model, desain, dan media
pembelajaran yang akan digunakan pada pokok pembahasan yang akan
dijadikan obyek penelitian.
Setelah melakukan kegiatan di atas selanjutnya peneliti
menyiapkan alat peraga sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Tahap selanjutnya peneliti menyusun serta
menentukan teknik pemantauan pada setiap tindakan penelitian dengan
menggunakan format observasi, catatan, dan wawancara.
b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan PTK mencakup rancangan strategi dan skenario
penerapan pembelajaran yang akan diterapkan (Suhardjono, 2007: 76).
Pelaksanaan tindakan menyangkut strategi apa yang dilakukan peneliti
sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang
dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan.
12
c. Pengamatan
Dalam kegiatan ini peneliti mengamati guru maupun siswa
yang bertujuan untuk memperoleh data hasil kinerja guru dan keaktifan
siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga mengamati bagaimana
dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
siswa.
d. Refleksi
Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap
informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan
lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada
dan relevan. Melalui refleksi dapat melakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi merupakan bagian
yang sangat penting dari PTK karena mencangkup analisi, sintesis dan
penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika
terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses
pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan:
perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga
permasalahan teratasi Menurut Hopkins (dalam Suhardjono, 2007: 80)
13
2. Lokasi, Waktu dan Subjek penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa
Tengah.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2017/2018 pada bulan Agustus dan September tahun 2017. Selama 2
minggu di mulai dari taggal 18 sampai 2 September.
c. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa
Tengah. berjumlah 16 anak terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 10 siswa
perempuan. Latar belakang sosial ekonomi dan budaya siswa yang
beragam yang terdiri dari golongan menengah kebawah, yang dapat
dilihat dari mata pencaharian orang tua, dan tempat tinggal serta
lingkungannya jadi ketiga aspek tersebut dapat mempengaruhi proses
perkembangan siswa.
Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran IPA materi ciri
– ciri kebutuhan makhluk hidup dengan menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat.
14
3. Instrument Penelitian
Prayitno (2010: 42) mengatakan instrumen penelitian sebagai alat
pengumpul data memiliki peran yang sangat penting dalam proses
penelitian. Penarikan kesimpulan penelitian ditentukan oleh data yang
terjaring melalui instrumen penelitian. Bentuk instrumen penelitian yang
harus dibuat ditentukan oleh jenis teknik pengambilan datanya. Oleh
karena itu, teknik pengambilan data yang dipilih harus dapat mencapai
tujuan pengumpulan data yaitu untuk menjawab rumusan masalah. Bentuk
instrumen yang digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai berikut:
a. Lembar Pengamatan, lembar pengamatan dalam penelitian ini
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru
dalam pembelajaran IPA menggunakan model Sains Teknologi
Masyarakat (STM) selama pelaksanaan tindakan saat penelitian
berlangsung.
b. Soal/alat tes, digunakan untuk mengukur dan mengetahui
perkembangan, kemampuan atau penguasaan prestasi belajar IPA
siswa pada materi ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Tes
dilakukan setiap akhir pembelajaran dan setelah selesai satu
bahasan/materi pokok.
c. Dokumentasi, instrument ini digunakan untuk memberikan gambaran
secara konkret mengenai partisipasi siswa pada saat proses
pembelajaran dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumen
tersebut berupa foto yang akan memberikan gambaran secara konkret
15
mengenai kegiatan siswa serta hasil tes yang dilaksanakan pada akhir
pertemuan dari akhir setiap siklus. Foto berfungsi untuk merekam
berbagai kegiatan penting didalam kelas ataupun di luar kelas dan
menggambarkan partisipasi siswa ketika proses pembelajaran
berlangsung.
4. Pengumpulan data
a. Teknik Observasi
Observasi dilakukan untuk mengambil data melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku siswa pada proses belajar
mengajar yang terjadi selama proses penelitian. Observasi atau
pengamatan yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat yang
dilakukan secara teliti dan melakukan pencatatan secara sistematis.
Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati aktivitas
siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA menggunakan
model Sains Teknologi Masyarakat (STM) selama pelaksanaan
tindakan dalam penelitian berlangsung.
b. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan untuk
memperoleh bahan atau informasi yang dilaksanakan secara sepihak.
Wawancara yang dilaksanakan kepada perwakilan beberapa siswa
setelah pembelajaran selesai dilaksanakan. Melalui wawancara ini guru
akan mendapatkan informasi tentang permasalahan dalam
pembelajaran.
16
c. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa untuk menilai dan mengetahui kemampuan
aktifitas dan kerjasama antar siswa dan kelompok belajar. Lembar
kerja siswa ini dilaksanakan pada waktu siswa berdiskusi dalam
kelompoknya dan bentuk penilaiannya bersifat kuantitatif.
d. Evaluasi
Evaluasi ini dilaksanakan setelah selesai pembelajaran dan
dilakukan secara individu. Bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan dalam setiap
tindakan, sehingga dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk
melanjutkan pada tindakan selanjutnya.
5. Analisis data
Untuk menganalisis data, peneliti melihat data yang diperoleh dari
tiap-tiap siklus. Disamping melihat presentase ketuntasan belajar siswa
secara klasikal, peneliti juga melihat hasil dalam proses pembelajaran.
Analisis data dan penyajian hipotesis dimulai sejak awal sampai
berakhirnya pengumpulan data yang dikumpulkan secara intensif. Data
yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dianalisis dengan
analisis deskriptif kualitatif. Dengan cara diorganisasikan, diklasifikasikan
berdasarkan aspek-aspek yang menjadi fokus analisis menurut kategori
untuk memperoleh kesimpulan dan prestasi hasil belajar siswa dianalisis
secara kuantitatif untuk memperoleh rata – rata, data yang di analisis
17
secara kuantitatif meliputi lembar hasil kerja siswa secara kooperatif dan
hasil evaluasi belajar siswa secara individu.
Setelah data terkumpul dan di analisis, langkah selanjutnya adalah
proses pengolahan data yang di awali dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh dari lembar observasi, aktivitas guru, dan lembar aktivitas siswa,
lembar catatan lapangan, dan lembar wawancara. Setelah data yang
diperoleh di analisis dengan menentukan presentase rata – rata kelas dari
keseluruhan jumlah siswa dengan mamkai rumus sebagai berikut:
Rata – rata kelas:
∑ X
∑ N
Keterangan:
= Nilai rata – rata
∑ X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah siswa
(Arikunto, 2010: 264)
Untuk mencari presentase ketuntasan belajar secara klasikal digunakan
rumus sebagai berikut:
% ketuntasan belajar =
x 100
(Purwanto, 2009: 51)
Hasil perhitungan presentase ketuntasan belajar secara klasikal
kemudian dikonsultasikan dengan kategori tingkat keberhasilan belajar
klasikal siswa.
18
Dalam penelitian ini, jika siswa mampu mencapai ketuntasan
belajar klasikal minimum yaitu 85% dengan nilai minimal 67, maka
peneliti menganggap bahwa penerapan model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat pada kelas III MI berhasil meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
19
I. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian
penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika penulisan
sebagai berikut:
Bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi, halaman
surat pernyataan, halam surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman kata
pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta lampiran.
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan
indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, dan sistematika penulisan. Metode penelitian
mencakup rancangan penelitian, lokasi, waktu dan subyek
penelitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan
analisis data.
BAB II : Kajian Pustaka
Dalam bab ini berisi uraian tentang definisi hasil belajar,
Hakekat IPA di SD, model Pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat (STM), ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup, dan
kaitan pembelajaran IPA dengan Sains Teknologi Masyarakat.
20
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang profil sekolah, deskripsi
pelaksanaan penelitian pra siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan atau pengumpulan data dan refleksi.
Deskripsi pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi persiklus
yang membahas mengenai data hasil pengamatan atau
wawancara, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi
pembahasan.
BAB V : Penutup
Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan penelitian dan saran
yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
mengembangkan pendidikan.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil belajar
1. Hakikat Belajar
Cukup banyak para ahli yang merumuskan pengertian belajar.
Menurut R. Gagne (dalam Susanto, 2013: 1) mendefinisikan belajar
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Sementara itu, W.S. Winkel dalam sumber yang sama
mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental yang berlangsung
dalam interaksi aktif individu dengan lingkungannya, sehingga
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,
dan nilai sikap yang relatif menetap/bertahan dalam kemampuan ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hamalik (dalam susanto 2013: 3) mendefinisi bahwa belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman (learning is
defined as the modificator or strengthening of behavior through
experiencing).
Susanto (2013: 4) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas
yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap
baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
22
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar yang bertujuan untuk
mengembangkan pemahaman dan meningkatkan penguasaan keterampilan
dalam proses pembelajaran yang ditandai dengan perubahan perilaku
manusia baik berupa hasil pemikiran siswa maupun pengalaman siswa.
2. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar yaitu perubahan – perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5), dan dipertegas oleh
K.Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa hasil belajar
dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh
dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Sedangkan
menurut Tohirin (dalam Fathurrahman, 2012: 139), prestasi belajar adalah
apa yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar.
Banyak ahli juga mendefinisikan hasil belajar. Rosma Hartiny
Sam’s (2010: 33) menjelaskan bahwa hasil belajar pada dasarnya adalah
suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai
akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne
dan Briggs (dalam Rosma Hartiny Sam’s, 2010: 33) mendefinisikan hasil
belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti
proses belajar.
23
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah penilaian kemampuan yang diperoleh seseorang baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil yang
sudah dicapai dari kegiatan belajar, kemudian ditandai dengan skala nilai
berupa angka dan kata.
3. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar bergantung pada apa yang telah dipelajari, bagaimana
bahan pelajaran itu dipelajari, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
proses belajar (termasuk kemampuan intelijensi dan bakat). Karena faktor-
faktor yang mempengaruhi proses belajar tidak pernah sama, maka hasil
belajar tiap-tiap orang akan selalu berbeda (Rusyan, 1989: 60). Susanto
(2013: 6) membagi hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek
kognitif), sikap (aspek afektif), dan ketrampilan proses (aspek
psikomotor).
a. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto, 2013: 6) diartikan
sebagai kemampuan menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa
mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan
oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia
rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
24
b. Keterampilan Proses
Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2013: 9) mengemukakan
bahwa ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah
pada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang
mendasar sebagai gerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa.
c. Sikap
Menurut Sardiman (dalam Susanto, 2013: 11) sikap merupakan
kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola
dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-
individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan,
perilaku, atau tindakan seseorang.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Wasliman (dalam Susanto, 2013: 12) berpendapat bahwa hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun faktor
eksternal. (1) Faktor internal; merupakan faktor yang bersumber dari
dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal meliputi: kecerdasan, minat, bakat, perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan. (2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta
didik yang memengaruhi prestasi belajar yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
25
Secara umum Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 138)
menjabarkan bahwa keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal
dan internal. Faktor eksternal terdiri dari: (1) faktor budaya seperti adat
istiadat, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian (2) faktor lingkungan
fisik seperti fasilitas (3) faktor lingkungan spiritual atau keamanan (4)
faktor sosial yaitu faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia.
Sementara itu faktor internal terdiri dari dua faktor, yaitu: (1) faktor
fisiologis adalah kondisi fisik yang ada pada diri individu dan (2) faktor
psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
5. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003, diartikan sebagai proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Susanto (2013: 18) menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan
perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Dengan kata lain
pembelajaran adalah penyerdehanaan dari kata belajar dan mengajar (BM),
proses belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM).
Menurut aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru
membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan
lingkungan atau stimulus (Hamdani, 2011: 23). Aliran kognitif, menurut
Darsono (dalam Hamdani, 2011: 23) mendefinisikan pembelajaran sebagai
cara guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir agar
mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari. Adapun aliran
26
humanistik, menurut Sugandi (dalam Hamdani, 2011: 23)
mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada
siswa untuk memilih bahan pelajaran dengan cara mempelajarinya sesuai
dengan minat dan kemampuannya.
Dari beberapa pengertian pembelajaran diatas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang
diinginkan melalui proses transfer ilmu dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang
sedang dipelajari melalui kegiatan belajar mengajar.
B. Ilmu Pengetahuan Alam
1. Pengertian IPA
Susanto (2013: 167) mendefinisikan Sains atau IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat
pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran – penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.
Menurut Sapriati (2009: 5-11) Sains merupakan hasil kegiatan
manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi
secara logis sistematis tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain: pengamatan,
penyelidikan, penyusunan hipotesis (dugaan sementara) yang diikuti
pengujian gagasan – gagasan.
Carin dan Sund (dalam Asih Widi dan Eka Sulistyowati, 2014:24)
mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun
27
secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil
observasi dan eksperimen.
Sains tidak hanya sebagai kumpulan pengetahuan tentang benda
atau makluk hidup, tetapi tentang cara kerja, cara berfikir, dan cara
memecahkan masalah. Jadi IPA merupakan usaha manusia untuk
memahami alam semsesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran,
serta sahih sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul.
2. Pembelajaran IPA
Hakikat pembelajaran Sains yang di definisikan sebagai ilmu
tentang alam yang dalam bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan
Alam, dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: Ilmu Pengetahuan
Alam sebagai produk, proses, dan sikap Susanto (2013: 167). Dari ketiga
komponen IPA ini, Sutrisno dalam sumber yang sama menambahkan
bahwa IPA juga sebagai prosedur dan IPA sebagai teknologi.
Pembelajaran IPA merupakan suatu proses belajar mengajar yang
mengandung tiga bagian yang tidak terpisahkan yaitu IPA sebagai produk,
proses, dan sikap. Ketiga aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu
menjadi suatu kegiatan yang dilakukan dengan penyelidikan sederhana
dan bukan hafalan yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa
terhadap konsep – konsep IPA.
Dengan demikian, diketahui bahwa proses pembelajaran IPA
bukan sekedar hafalan, melainkan suatu proses kegiatan penyelidikan
sederhana yang mana siswa akan mendapat pengalaman langsung melalui
28
pengamatan, diskusi, dan eksperimen. Pembelajaran yang demikian dapat
menumbuhkan sikap ilmiah siswa yang dindikasikan dengan merumuskan
masalah, menarik kesimpulan, sehingga mampu berpikir kritis melalui
pembelajaran IPA.
3. Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup mata pelajaran IPA untuk SD/MI secara umum
terdiri dari dua aspek, yaitu:
a. Aspek kerja ilmiah yang mencangkup: penyeledikan/penelitian,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas dan pemecahan
masalah, sikap dan nilai ilmiah.
b. Aspek pemahaman konsep dan penerapanya, meliputi:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda atau materi, sifat – sifat dan kegunaanya, meliputi: padat,
cair, dan gas.
3) Energy dan perubahanya, meliputi: gaya, bunyi, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda – benda langit lainnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek tersebut
saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk memperoleh
pemahaman atau penerapan konsep IPA.
29
4. Fungsi Pembelajaran IPA
Mata Pelajaran pengetahuan alam di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
berfungsi untuk menguasai konsep dan manfaat pengetahuan alam dalam
kehidupan sehari – hari serta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
pendidikan selanjutnya (Departemen Agama RI, 2004: 206), yang
bertujuan:
a. Menanamkan pengetahuan dan konsep – konsep pengetahuan alam
yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari.
b. Menenamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap pengetahuanj
alam dan teknologi
c. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
d. Ikut serta dakam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan
alam.
e. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara pengetahuan alam, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat.
f. Menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan
Allah Swt.
5. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Tujuan pembelajaran IPA di SD berdasarkan KTSP 2006 (Susanto,
2013: 171) agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
30
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep – konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi,
dan masyarakat.
d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelediki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran mata pelajaran IPA tersebut,
seorang guru hendaknya dapat menciptakan kondisi dan situasi
pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan,
dan mengembangkan pengetahuannya. Kemudian siswa dapat membentuk
makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan
mengkonstruksikannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses
dan dikembangkan lebih lanjut.
31
C. Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM)
1. Pengertian Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
Istilah Sains Teknologi Masyarakat merupakan terjemahan dari
bahasa Inggris “science technology society”. Yang pada awalnya
dikemukakan oleh John Ziman dalam bukunya Teaching and Learning
about Science and Society berarti menggunakan teknologi sebagai
penghubung antara sains dan masyarakat (Poedjiadi, 2010: 99).
Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat bertujuan untuk
membentuk individu yang memiliki literasi sains dan teknologi serta
memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya
(Poedjiadi, 2010: 123). Model pembelajaran ini secara tidak langsung
mendidik siswa menjadi warga masyarakat yang sadar akan sains dan
teknologi, perduli terhadap lingkungan sekitar, perduli terhadap isu – isu
yang berkembang di lingkunganya serta mampu memecahkan
permasalahan dengan menerapkan dan mengamalkan nilai – nilai sains dan
teknologi.
Para pendidik atau praktisi pendidikan telah mengemukakan
beberapa istilah diantaranya Science Technologi Society yang
diterjemahkan dengan Sains Teknologi Masyarakat (STM) atau
SATEMAS atau ITM, Sience Environment Technology (SETS) yang
disingkat dengan Salingtemas (Sains, Lingkungan, Teknologi,
Masyarakat) (Poedjiadi, 2010: 115), yang intinya semua sama yaitu
32
mengaitkan hubungan antara sains dan teknologi, serta manfaatnya bagi
masyarakat.
Model Sains Teknologi Masyarakat diharapkan mempunyai efek
yang lebih kaya karena disamping mengembangkan aspek kognitif melalui
pengembangan ketrampilan intelektual, model Sains Teknologi
Masyarakat juga mengembangkan ketrampilan emosional dan spiritual.
Sains Teknologi Masyarakat sebagai pendekatan dapat menjangkau siswa
yang tergolong pada kelompok berkemampuan rendah karena dengan
model ini akan lebih menarik, nyata dan aplikatif.
Pendidikan sains dengan STM menjadikan siswa sebagai pemeran
aktif dalam pelajaran sains itu sendiri karena melalui program STM akan
mempertinggi aspek kreativitas siswa. siswa lebih banyak memiliki
gagasan yang orisinil, penjelasan-penjelasan serta evaluasi atas dirinya. Di
samping itu, siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapkan
kepadanya dalam bentuk dan situasi yang lain.
33
2. Tahap-tahap Model Sains Teknologi Masyarakat
Berikut adalah gambar model pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat yang ditulis oleh Prof. Dr. Anna Poedjiadi dalam bukunya
Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan
Nilai.
PENDAHULUAN: INISIASI/ ISU
Tahap 1 INVITASI/APRESIASI/ ATAU
EKSPLORASI TERHADAP SISWA MASALAH
PEMBENTUKAN/ PEMANTAPAN
Tahap 2 PENGEMBANGAN KONSEP
KONSEP
APLIKASI KONSEP
Tahap 3 DLM KEHIDUPAN: PEMANTAPAN
PENYELESAIAN MASALAH KONSEP
ATAU ANALISIS ISU
PEMANTAPAN
Tahap 4 KONSEP
Tahap 5 PENILAIAN
Gambar 2.1 Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
Pada saat model pembelajaran STM ini diterapkan harus melalui
lima tahapan (Poedjiadi, 2010: 127-130) sebagai berikut:
a. Pendahuluan: Inisiasi/Invitasi/apresiasi/eksplorasi, siswa diharapkan
agar memusatkan perhatian pada pembelajaran untuk dapat
mengaitkan peristiwa yang telah diketahui dengan materi yang akan
34
dibahas, sehingga tampak adanya kesinambungan pengetahuan, karena
diawali dengan hal – hal yang telah diketahui siswa.
b. Pembentukan/Pengembangan Konsep, siswa dilibatkan secara aktif
untuk membentuk konsep melalui pengetahuanya sendiri berdasarkan
hasil observasi, eksperimen, diskusi. Hal ini dimaksud agar siswa
tertantang untuk memperoleh perkembangan isu – isu yang aktual di
lingkungan masyarakat.
c. Aplikasi Konsep dalam Kehidupan: Penyelesaian masalah atau analisa
isu, setiap konsep yang dibangun oleh siswa digunakan untuk
menyelesaikan masalah atau menganalisa masalah, siswa dapat
melaksanakan tindakan kongrit yang disadari oleh rasa kepeduliannya
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
d. Pemantapan Konsep, guru meluruskan kalau ada miskonsepsi selama
kegiatan berlangsung.
e. Penilaian/evaluasi yang mencangkup ada hubungan antara tujuan
dengan produk dan proses belajar, perbedaan antara kecakapan dan
kematangan serta latar belakang siswa juga harus diperhatikan,
kualitas, efisien, dan keefektifan, serta fungsi program juga harus
dievaluasi.
Dengan menggunakan pola Salingtemas langkah – langkah
pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Tahap apresiasi (inisiasi, invitasi dan eksplorasi)
35
Yaitu mengemukakan isu atau masalah aktual yang ada di masyarakat
dan dapat diamati oleh siswa tentang ciri – ciri dan kebutuhan makhluk
hidup di masyarakat
b. Pembentukan konsep
Yang dilakukan adalah siswa diajak untuk memahami,
mengaplikasikan, dan memberi contoh – contoh tentang ciri – ciri dan
kebutuhan makhluk hidup dan menerapkanya di lingkungan
masyarakat.
c. Tahap aplikasi konsep atau menyelesaikan masalah
Dengan menganalisis masalah atau isu yang telah dikemukakan di
awal pembelajaran berdasarkan konsep yang telah dipahami
sebelumnya. Yang dilakukan adalah mengamati sekeliling lingkungan
sekolah.
d. Tahap pemantapan konsep
Guru member pemantapan konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep
pada siswa dengan melakukan unjuk kerja menguji hasil pengamatan
untuk menunjukkan ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
e. Perbaikan dan penyempurnaan pengamatan
Melakukan perbaikan pengamatan kepada siswa yang belum berhasil
f. Isu – isu teknologi di masyarakat
Tahap ini tidak dilakukan karena menyesuaikan dengan kondisi siswa,
yang dilakukan adalah men-setting pembelajaran dengan memberikan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
36
g. Saran Perbaikan Lingkungan
Tahap ini diganti dengan siswa diminta untuk mengerjakan lembar
evaluasi untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap materi
yang dikaji.
Berdasarkan teori di atas, peneliti menggunakan langkah-langkah
STM dengan menggunakan pola Salingtemas. Dalam pembelajaran
menggunakan model STM, bagian yang paling penting adalah dari segi
proses bukan hanya sekedar prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Apabila dalam proses belajar dapat berlangsung secara optimal, maka
kemungkinan besar prestasi belajar siswa juga akan optimal.
3. Kelemahan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat yaitu:
Memakan waktu lebih lama dibanding model pembelajaran yang
lain, dan guru tidak mudah untuk mencari isu atau masalah yang sesuai
dengan tema yang sedang dibahas
4. Kelebihan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat yaitu:
Beberapa kelebihan penerapan model pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat antara lain:
a. Siswa memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi
dengan memperhatikan unsur – unsur STM sehingga dapat
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan
yang telah dimiliki
b. Melatih siswa peka terhadap masalah yang sedang berkembang di
lingkungan mereka.
37
c. Siswa dapat melihat hubungan (nilai) tentang apa – apa yang mereka
pelajari di sekolah dengan kehidupan nyata sehari – hari (real life
situation).
d. Siswa memiliki kepedulian terhadap lingkungan kehidupan atau
system kehidupan dengan mengetahui sains, perkembangannya dan
bagaimana perkembangan sains dapat mempengaruhi lingkungan,
teknologi dan masyarakat secara timbal balik.
D. Ciri – Ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup
Yang termasuk makhluk hidup yaitu manusia, hewan dan tumbuhan.
Makhluk memiliki ciri – ciri bergerak, memerlukan makanan dan air, bernafas
dan berkembang biak.
1. Ciri – ciri makhluk hidup
a. Makluk hidup bergerak
Artinya makhluk hidup bergerak dengan cara berpindah tempat
(manusia dan hewan), tumbuhan dapat bergerak tetapi tidak berpindah
tempat. Seperti halnya tumbuhan bergerak dengan tumbuh ke arah
sinar matahari, hal ini menunjukan bahwa tumbuhan bergerak, gerakan
tumbuhan memang sangat sulit diamati. Akar tumbuhan juga bergerak
ke samping dan ke bawah makanan/air.
b. Makhluk hidup memerlukan makan dan air
Makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk
mempertahankan hidupnya. Makhluk hidup yang tidak makan berhari
– hari akan mati. Hewan peliharaan yang tidak diberi makanan dapat
38
menjadi lemah, bahkan akhirnya akan mati. Manusia dan tumbuhan
juga membutuhkan makanan dan minuman. Tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri. Tumbuhan dapat menyerap air dan zat hara dari
dalam tanah dengan menggunakan akar. Manusia membutuhkan
makanan dan minuman setiap hari. Manusia akan merasa lapar jika
tidak makan dan minum. Maka dari itu makhluk hidup membutuhkan
makanan dan air untuk mempertahankan hidupnya.
c. Makhluk hidup bernapas
Makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas. Manusia
bernapas menggunakan paru – paru. Saat bernapas manusia menghirup
oksigen. Oksigen terkandung di dalam udara. Manuisa akan
mengeluarakan karbondioksida dalam tubuh. Tidak hanya manusia,
tetapi hewan dan tumbuhan juga bernapas. Semua makhluk hidup
bernapas, tumbuhan bernapas melalui pori – pori yang disebut stomata
(mulut daun). Hewan dapat bernapas menggunakan paru – paru dan
insang.
d. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan
Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Hewan dan
tumbuhan juga mengalami pertumbuhan. Makhluk hidup mengalami
pertumbuhan dari kecil menjadi besar. Biji kacang hijau dapat tumbuh
menjadi kecambah, kecambah memiliki akar dan daun. Manusia juga
tumbuh dari bayi menjadi dewasa. Ciri – ciri pertumbuhan manusia
adalah bertambahnya tinggi dan berat badan. Begitupula dengan hewan
39
dan tumbuhan, hewan dan tumbuhan mengalami pertumbuhan dengan
bertambah besar dan tinggi.
e. Makhluk hidup berkembang biak
Artinya makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan. Tujuan
makhluk hidup berkembang biak adalah memperbanyak keturunan
jenisnya agar tidak punah. Makhluk hidup berkembang biak dengan
cara yang berbeda – beda, manusia berkembang biak dengan cara
melahirkan. Hewan juga berekmbang biak ada yang bertelur dan ada
juga yang beranak seperti halnya ayam dan burung berkembang biak
dengan cara bertelur dan telur akan menetas menjadi anak. Sedangkan
sapi dan kambing berkembang biak secara beranak. Tumbuhan juga
bermacam – macam perkembangbiakannya ada yang secara alami dan
buatan, perkembangbiakan secara alami melalui biji dan tunas.
Perkembangbiakan secara buatan dengan cangkok, stek, dan okulasi.
f. Makhluk hidup peka terhadap rangsang
Artinya merespon atau merasakan jika terjadinya kontak atas
makhluk hidup, seperti halnya tumbuhan putri malu jika tumbuhan
tersebut di pegang maka daun – daunya itu akan menguncup. Manusia
pun juga jika bersenggolan atau menyentuh teko yang panas maka
akan reflek dengan sendirinya. (Teguh Purwantari & Kartono, 2010: 2-
7).
40
2. Kebutuhan makhluk hidup
Makhluk hidup memerlukan berbagai macam kebutuhan agar dapat
bertahan hidup. Kebutuhan makhluk hidup tersebut antara lain makanan,
air, udara, cahaya matahari dan tempat tinggal.
a. Makanan
Makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah sumber
energi bagi makhluk hidup. Tanpa makanan makhluk hidup akan
lemas dan bahkan kemudian akan mati. Melalui makanan, makhluk
hidup menghasilkan energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat.
b. Air
Selain makanan, makhluk hidup juga membutuhkan air. Air
berfungsi agar tubuh tidak mengalami kekeringan (dehidrasi)
c. Udara
Makhluk hidup membutuhkan udara untuk bernapas. Tanpa
udara makhluk hidup akan mati, karena makhluk hidup membutuhkan
oksigen dalam tubuhnya.
d. Cahaya matahari
Makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari. Cahaya
matahari dibutuhkan hewan dan manusia untuk menghangatkan
tubuhnya, menerangi lingkungan, dan juga berbagai macam
manfaatnya. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk proses
fotosintesis.
41
e. Tempat tinggal
Makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Manusia
membutuhkan rumah untuk tinggal. Hewan dan tumbuhan juga
membutuhkan tempat untuk berlindung. Tempat tinggal hewan bisa
disebut kandang atau sarang. Tumbuhan menggunakan tanah dan air
sebagai tempat tinggalnya (Rositawati & Muharam, 2008: 16-18).
3. Pengelompokan Makhluk Hidup
a. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Tempat Hidupnya
1) Hewan yang hidup di darat
Hewan yang hidupnya di darat disebut hewan darat. Jika hewan
darat dimasukkan dalam air tentu tidak betah. Dan bisa jadi mati
karena kedinginan dan tenggelam. Hewan darat adalah hewan yang
tinggal di permukaan tanah. Ada hewan yang hidup di dalam tanah
misalnya: cacing.
2) Hewan yang hidup di air
Berbagai jenis hewan hidup di air. Ada hewan yang hidup di laut,
misalnya paus, ikan hiu, dan lumbalumba. Ada juga ikan yang
hidup di air tawar, yaitu ikan koi, ikan arwana dan ikan mas. Ikan
lele dan mujair juga hidup di air tawar. Ada juga ikan bandeng
yang hidup di air payau. Air payau merupakan campuran air laut
dan air tawar.
42
3) Hewan yang hidup di udara
Burung dan jenis serangga hidup di udara. Hewan yang hidup di
udara memiliki sayap untuk terbang. Misalnya, burung elang,
kutilang, dan merpati. Banyak serangga yang hidup di udara.
Misalnya, kupu-kupu, nyamuk, capung, lalat, dan lebah.
b. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Cara Bergeraknya
1) Hewan yang bergerak dengan kakinya
Beberapa hewan bergerak dengan kakinya. Ada yang berkaki dua
seperti ayam, angsa, dan burung. Ada yang berkaki empat seperti
kelinci, kambing, dan kucing. Kerbau, sapi, harimau, dan singa
juga berkaki empat. Berbagai jenis serangga seperti semut dan
belalang memiliki enam kaki. Keluwing, lipan, dan kaki seribu
memiliki banyak kaki. Ada juga hewan yang tidak memiliki kaki.
Misalnya, cacing dan ular. Mereka bergerak merayap
menggunakan perutnya.
2) Hewan yang bergerak dengan sayapnya
Berbagai jenis burung bergerak dengan sayap untuk terbang. Kupu-
kupu, lebah, nyamuk, dan lalat menggunakan sayapnya untuk
terbang. Burung penguin adalah hewan yang memiliki sayap. Akan
tetapi, sayapnya tidak dapat digunakan untuk terbang. Hal ini
karena sayap penguin tidak berkembang sempurna.
43
c. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
1) Hewan pemakan tumbuhan
Kambing, kelinci, dan kuda merupakan hewan pemakan rumput.
Burung pipit dan merpati merupakan pemakan bijibijian. Kupu-
kupu dan lebah memakan nektar. Nektar adalah cairan manis pada
bunga. Keduanya memiliki alat isap untuk mengisap nektar dari
bunga.
2) Hewan pemakan hewan lain
Hewan pemakan daging misalnya harimau, buaya, ular, dan elang.
Cecak dan laba-laba juga memakan hewan lain, yaitu dari
serangga. Begitu pula dengan katak. Katak juga pemakan serangga.
Nyamuk adalah salah satu makanan katak.
3) Hewan pemakan tumbuhan dan hewan lain
Ada juga hewan yang makanannya tumbuhan dan hewan. Ayam
dan bebek selain pemakan biji-bijian, juga memakan cacing dan
ulat. Beruang memakan ikan dan buah. Begitu juga dengan
musang. Ada juga beruang pemakan madu. Disebut dengan
beruang madu.
d. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuhnya
1) Penutup tubuh berupa bulu
Berbagai unggas memiliki penutup tubuh berupa bulu. Misalnya,
ayam, bebek, dan burung.
44
2) Penutup tubuh berupa rambut
Hewan yang tubuhnya tertutup rambut tebal, antara lain anjing dan
kucing. Tubuh kelinci, kambing, dan singa juga ditutupi rambut
tebal. Sebaliknya, ada juga hewan yang penutup tubuhnya berupa
rambut tipis. Misalnya, tikus, sapi, kerbau, dan kelelawar
3) Penutup tubuh berupa cangkang
Bekicot, siput, kura-kura, dan kerang tubuhnya dilindungi
cangkang. Hewan yang memiliki cangkang bertubuh lunak.
Cangkang yang keras akan melindungi tubuh lunaknya.
4) Ikan memiliki penutup tubuh berupa sisik. Demikian juga dengan
ular. Berbeda dengan ikan lele yang tubuhnya ditutupi kulit. Katak,
buaya, cecak, bunglon, dan kadal juga memiliki kulit. Kulit
melindungi tubuhnya dari panas dan dingin. Kulit bunglon bahkan
digunakan untuk menghindari pemangsanya. Caranya dengan
berganti-ganti warna kulit
e. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Cara Berkembang Biak
1) Berkembang biak dengan cara bertelur
Ayam, ikan, ular, dan kura-kura berkembang biak dengan bertelur.
2) Berkembang biak dengan cara melahirkan
Kucing, kambing, kerbau, dan anjing berkembang biak dengan
melahirkan. Hewanhewan ini termasuk hewan mamalia. Hewan
mamalia akan menyusui anaknya. Masa kandungan hewan
mamalia satu berbeda dengan mamalia lainnya.
45
f. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Keping Bijinya
1) Tumbuhan monokotil
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan biji yang berkeping satu.
Padi, salak, tebu, dan jagung adalah contoh tumbuhan monokotil.
Tumbuhan jenis rumput-rumputan merupakan tumbuhan
monokotil
2) Tumbuhan dikotil
Tumbuhan biji berkeping dua disebut tumbuhan dikotil. Mangga,
kacang tanah, dan durian adalah contoh tumbuhan dikotil.
Rambutan, pepaya, dan jambu air juga termasuk tumbuhan dikotil.
g. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Akarnya
1) Tumbuhan berakar serabut
Tumbuhan berakar serabut memiliki akar yang menyerupai
serabut. Semua tumbuhan monokotil seperti jagung, salak dan
kelapa berakar serabut.
2) Tumbuhan berakar tunggang
Semua tumbuhan dikotil yang ditumbuhkan dari biji lembaga
memiliki akar tunggang. Misalnya, kacang tanah dan bayam. Akar
tunggang terdiri atas satu akar pokok dan akarakar kecil. Akar kecil
merupakan percabangan dari akar pokok
46
h. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Daunnya
1) Tulang daun menyirip Daun jambu, bayam, dan mangga memiliki
tulang daun menyirip. Bentuk tulang daun menyirip seperti
susunan sirip-sirip ikan.
2) Tulang daun sejajar
Daun tebu, padi, dan rumputrumputan memiliki tulang daun
sejajar. Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang
sejajar
3) Tulang daun melengkung
Tumbuhan dengan tulang daun melengkung adalah daun genjer
dan gadung. Bentuknya menyerupai garis-garis lengkung yang
ujungujungnya terlihat menyatu.
4) Tulang daun menjari
Daun pepaya, singkong, dan jarak memiliki tulang daun menjari.
Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan.
i. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Batangnya
1) Batang berkayu
Batang berkayu ukurannya dapat bertambah besar. Hal ini karena
batangnya memiliki kambium. Pohon jambu dan pohon jati
memiliki batang berkayu. gambar diatas adalah pohon jati.
2) Batang basah
Bayam memiliki batang yang basah. Batang basah pada bayam
berair dan lunak.
47
3) Batang rumput
Padi, jagung, dan tebu memiliki batang rumput. Batang rumput
biasanya berongga. Batang rumput mempunyai ruas yang terlihat
nyata. (Teguh Purwantari & Kartono, 2010: 9-22).
4. Pemeliharaan Makhluk Hidup
a. Pemeliharaan tumbuhan
Memelihara tumbuhan harus mengetahui ciri – ciri tumbuhan itu.
Misalnya tumbuhan yang hidup di daerah panas, tidak cocok ditanam
di daerah yang banyak airnya dan sebaliknya. Agar tumbuhan dapat
tumbuh dengan baik, yang perlu kita lakukan adalah:
4) Membersihkan rumput yang ada di sekitar tanaman
5) Menempatkan tanaman di tempat yang cukup sinar matahari
6) Memberantas hama
7) Melakukan pemupukan
8) Disiram secara teratur
b. Pemeliharaan hewan
Memelihara hewan harus mengetahui apa makanan hewan tersebut,
agar hewan terawatt dengan baik, maka perlu:
1) Dibuatkan kandang yang memadai dan selalu menjaga kebersihan.
2) Diberi makan dan minum secara teratur
3) Membersihkan hewan (memandikannya secara teratur) agar tubuh
hewan peliharaan selalu bersih dan sehat
4) Memriksakan ke dokter hewan juka hewan peliharaan sakit
48
E. Kaitan Pembelajaran IPA dengan Model Sains Teknologi Masyarakat
Sains Teknologi Masyarakat (STM) adalah suatu kecenderungan baru
di dalam pendidikan IPA (sains) yang mula-mula timbul di Inggris dan
Amerika yang kini meluas ke berbagai negara. Definisi Sains Teknologi
Masyarakat atau “Science Technology Society” menurut National Science
Teachers Associations (NSTA) atau persatuan guru-guru IPA di Amerika
Serikat, Sains Teknologi Masyarakat adalah pembelajaran sains dan teknologi
dalam konteks pengalaman manusia (Poedjiadi, 2010: 102). Jadi, Sains
Teknologi Masyarakat (STM) adalah istilah yang diberikan kepada usaha
mutakhir untuk menjadikan konteks dunia nyata dalam pendidikan sains dan
pendalaman sains.
Dalam penyajian seperti ini, pendidikan sains menjadi lebih dari pada
sekedar kurikulum mengenai konsep dasar sains (IPA) dan keterampilan
proses sebab Sains Teknologi Masyarakat melibatkan seluruh aspek
pendidikan sains (IPA) yaitu tujuan, kurikulum, strategi/model pembelajaran,
evaluasi dan persiapan, serta kinerja guru.
Dalam pendekatan STM, siswa harus diikutsertakan dalam penentuan
tujuan, prosedur perencanaan dan dalam usaha mendapatkan informasi, serta
dalam mengevaluasi. Siswa akan lebih tertarik untuk mempelajari IPA jika
mereka terlibat secara aktif dalam kegiatan individu atau kelompok berkenaan
dengan IPA. Salah satu bentuk kegiatan yang dapat diberikan kepada siswa
adalah mencari isu-isu aktual yang terjadi di masyarakat.
49
Pada tingkat sekolah dasar, guru hendaknya melibatkan siswa secara
aktif dalam kegiatan mendapatkan informasi aktual yang berkaitan dengan
penggunaan teknologi sehingga siswa memahami konsep IPA dan
mengembangkan kemampuan untuk memahami isu-isu aktual yang ada.
Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk
mengolah, mencerna, memikirkan, menganalisa dan akhirnya yang terpenting
adalah merangkumnya sebagai suatu pengalaman yang dimilikinya. Siswa
mengintegrasikan persepsi atau konsep ke dalam suatu kegiatan yang cocok
dengan rangsangan tersebut.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa model STM merupakan fokus
dalam pembelajaran IPA. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah dan aktif dalam pembelajaran serta menerapkannya dalam kehidupan
masyarakat perlu pemahaman konsep yang benar, keterampilan memahami
masalah, menyelesaikan masalah, dan mencari solusinya. Maka dalam
pembelajaran IPA, guru hendaknya memulai pembelajaran dengan isu – isu
yang terjadi di Masyarakat dan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi
nyata atau masalah kontekstual. Dengan mengajukan masalah kontekstual ini,
siswa secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep IPA.
Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa model STM dapat
mencapai tujuan mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Akan tetapi,
keberhasilan Model Pembelajaran STM juga tergantung pada apa yang
dimiliki oleh seorang guru yang meliputi persiapan, pengetahuan, kreativitas,
rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan lain sebagainya.
50
Sehingga kemampuan yang dimiliki seorang guru menjadi faktor utama
keberhasilan pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA.
51
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI
1. Profil MI
MI Imam Puro Pucangagung adalah salah satu sekolah yang berada
di Desa Pucangagung, Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Adapun
profil MI Imam Puro Pucangagung sebagai berikut:
Nama Madrasah : MI Imam Puro Pucangagung
Alamat : Ds. Pucangagung Kec. Bayan Kab. Purworejo
NPSN : 20306324
NSM : 111233060013
NPWP : 00.464.102.3-515.000
NO. SK Pendirian : LK/Dc/1840/Pem.MI/1978
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Purworejo
Kecamatan : Bayan
Kode Pos : 54125
Status Sekolah : Swasta
Waktu Belajar : Pagi
Tahun Berdiri : 1967
52
2. Letak Geografis
Madarasah Ibtidaiyah Pucangagung terletak di desa Pucangagung
Kec. Bayan Kab. Purworejo. Tempatnya cukup strategis dan dekat dengan
jalan raya desa sehingga memudahkan para murid yang datang dari luar
daerah kecamatan.
Gedung Madrasah Ibtidaiyah Pucang agung Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo berdiri ditanah wakaf milik H.Abdul Ghoni. MI
Pucangagung Kec. Bayan Kab. Purworejo terletak ditengah – tengah desa
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh warga. MI Pucangagung Kec.
Bayan Kab. Purworejo, apabila ditempuh dari jalan raya utama
Purworejo–Kebumen (Jl.Lingkar Selatan) hanya berjarak sekitar 3 Km.
3. Sejarah (Historis) Madrasah Ibtidaiyah
Pada awalnya pendidikan agama Islam di desa Pucangagung
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo berdiri atas keprihatinan dan
kepedulian Para Alim Ulama salah satunya adalah Simbah Surodjiyono
alias Bapak H.Abdul Ghoni yang tergabung di dalam wadah organisasi
pengurus ranting NU desa Pucangagung atas apa yang terjadi pada waktu
itu agar anak – anak usia sekolah khususnya di pedukuhan Logung dan
Gentan yang belum bisa mengeyam pendidikan dasar agar bisa untuk
mengeyam pendidikan. Kemudian para pengurus ranting NU desa
pucangagung mengadakan rapat, dari hasil rapat tersebut ada seorang yang
bersedia untuk merelakan rumahnya untuk sementara ditempati untuk
belajar anak yaitu bapak Abu Mansur sebelum mempunyai tempat sendiri
53
sampai beberapa tahun. Kemudian Bapak H.Abdul Ghoni menyerahkan
sebidang tanahnya yang berada di wilayah pedukuhan Logung untuk bisa
dimanfaatkan didirikan sebuah sekolah lembaga pendidikan dengan akad
Hak Pakai selama masih ada kegiatan belajar mengajar atau keagamaan
ditempat tersebut bisa dimanfaatkan.
Dengan fasilitas seadanya mulailah didirikan sebuah sekolah
MWB. Secara tertulis mulai tanggal 17 November 1967 dengan SK.NO
K/42/III-a/75. Pada waktu itu dengan bangunan seadanya dinding masih
terbuat dari bambu dan lantai masih tanah, dengan berjalannya waktu
mulailah Madrasah ini dibangun dengan cara bergotong royong antar
semua lapisan masyarakat mulai dari iuran batu bata, anak – anak sesudah
pulang sekolah kerja bakti mengumpulkan pasir dan batu yang diambil
dari sungai yang tidak jauh dari lokasi Madrasah. Lambat laun seiring
perjalanan waktu Madrasah ini bisa berkembang dengan baik. Memasuki
usia yang ke 68 Madrasah ini semakin baik dan maju dan mampu bersaing
dengan lembaga pendidikan yang lain.
4. Visi dan Misi MI Imam Puro Pucangagung
a) Visi
Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi, berbudi
luhur serta berakhlak mulia.
b) Misi
1) Mewujudkan peserta didik yang mampu berkompetensi dalam
bidang prestasi.
54
2) Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang efektif
dan berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non
akademik.
3) Menanamkan prilaku yang berbudi luhur dan santun.
4) Membiasakan mandiri, tekun beribadah dan bersedekah/infaq.
5. Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung
MI Imam Puro Pucangagung Kec. Bayan Kab. Purworejo,
memiliki struktur organisasi sebagai pengurus yang bertanggung jawab
atas kelancaran kegiatan belajar mengajar. Adapun susunan Struktur
Organisasi MI Imam Puro Pucangagung Kec. Bayan Kab. Purworejo pada
tahun ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
55
Tabel 3.1 Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung
LP MA’ARIF
Drs. H.Sumedi, M.Pd.I
KEPALA MADRASAH
Sri Rejeki, S.Pd.I, M.S.I
KOMITE
Ahmad Maksum
TOKOH AGAMA
Mukhtarudin
WAKIL KEPALA
Purwanto, S.Pd.I
SEKERTARIS
Makrifatun Ulfah, S.Pd.I
BENDAHARA
Tanti Yusupah, S.Pd.I
UR KURIKULUM
Umi Muslihah, S.Pd.I
UR KESISWAAN
Rumini, S.Pd.I
WALI KELAS
I
Rumini
II
Tami
III
M.Ulfah
IV
Umi M
V
Tanti Y
VI
Purwanto
SISWA/SISWI
GURU
56
6. Keadaan Guru dan Siswa MI Imam Puro Pucangagung
a. Keadaan Guru dan Karyawan MI Imam Puro Pucangagung
Tabel 3.2 Data Guru MI Imam Puro Pucangagung
No Nama Tempat Tanggal Lahir Jabatan Ket.
1. Sri Rejeki, S.Pd.I, M.S.I Surabaya, 22-10-1964 Kepala
Sekolah
Aktif
2. Purwanto, S.Pd.I Purworejo, 16-06-1974 Guru Kelas Aktif
3. Rumini, S.Pd.I Purworejo, 19-05-1970 Guru Kelas Aktif
4. Ulfah Nur Zuzinah, S.Pd.I Purworejo, 30-05-1967 Guru Mapel Aktif
5. Tanti Yusupah, S.Pd.I Purworejo, 29-04-1977 Guru Kelas Aktif
6. Makrifatun Ulfah, S.Pd.I Purworejo, 18-01-1981 Guru Kelas Aktif
7. Umi Muslihah, S.Pd.I Purworejo, 21-07-1986 Guru Kelas Aktif
8. Nanang Faizal, S.Pd.I Purworejo, 03-10-1991 Guru Mapel Aktif
9. M. Zahid Attammi Purworejo, 04-05-1992 Guru Kelas Aktif
b. Keadaan Siswa MI Imam Puro Pucangagung
Tabel 3.3 Daftar siswa MI Imam Puro Pucangagung
No Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 I 14 12 26
2 II 11 9 20
3 III 6 10 16
4 IV 10 7 17
5 V 4 10 14
6 VI 6 9 15
Jumlah 51 57 108
57
7. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
kelas III MI Imam Puro Pucangagung. Dengan jumlah siswa sebanyak 16
siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki, dan 10 siswa perempuan. Berikut
nama-nama siswa kelas III.
Tabel 3.4 Nama-nama siswa kelas III MI Imam Puro Pucangagung
NO. Nama Keterangan
1. AWP Laki – laki
2. AM Laki – laki
3. AAR Perempuan
4. DNS Perempuan
5. FZA Perempuan
6. FZ Perempuan
7. KF Perempuan
8. MK Perempuan
9. MJ Laki – laki
10. MHM Laki – laki
11. MKM Laki – laki
12. MLH Laki – laki
13. NAH Perempuan
14. UH Perempuan
15. WY Perempuan
16. ZRH Perempuan
58
8. Sarana Prasarana Pendukung
Layaknya lembaga pendidikan, MI Imam Puro Pucangagung Kec.
Bayan Kab. Purworejo juga dilengkapi dengan sarana prasarana yang
cukup memadai sebagai syarat dan pendukung dalam proses pembelajaran.
Perlengkapan sekolah yang sampai saat ini masih dimiliki oleh MI Imam
Puro Pucangagung dipandang sudah mencukupi, meskipun masih ada
kekurangan yang harus dipenuhi. Sarana dan prasarana yang dimiliki MI
Imam Puro Pucangagung adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Sarana Prasarana MI Imam Puro Pucangagung
No. Nama Barang Jumlah Keadaan
1 Ruang Kepala Sekolah + Guru 1 ruang Baik
2 Ruang Belajar 6 ruang Baik
3 Ruang Perpustakaan 1 ruang Baik
4 Musholla 1 ruang Baik
5 Ruang UKS 1 ruang Baik
6 Ruang Gudang dan Peralatan 1 ruang Baik
7 Kamar Mandi 1 ruang Baik
8 Kamar WC 5 ruang Baik
9 Alat-alat Olahraga 10 set Baik
10 Alat Rebana 1 set Baik
11 Drum Band 1 set Baik
12 Mesin Ketik 1 unit Baik
13 Komputer 1 unit Baik
14 Note Book / Laptop 3 unit Baik
15 Printer 2 unit Baik
16 Papan Pengumuman 2 unit Baik
59
9. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2017 dengan
masing-masing siklus satu kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari
Senin, tanggal 21 Agustus 2017. Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu,
tanggal 23 Agustus 2017. Penelitian ini dilaksanakan diruang kelas III dan
Lingkungan sekitar MI Imam Puro Pucangagung Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada siklus I yaitu dilaksanakan dalam 4 (empat)
tahapan, keempat tahapan tersebut dapat di diskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari:
a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu ciri –
ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai panutan
dalam proses belajar mengajar.
c. Mempersiapkan media dan alat yang diperlukan saat proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat.
d. Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran IPA.
60
e. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat.
f. Melakukan dokumentasi.
2. Pelaksanaan (Acting)
Pelaksanaan siklus I dilakukan pada hari Jum’at, tanggal 21
Agustus 2017 sesuai dengan jadwal pelajaran kelas III MI Imam Puro
Pucangagung Kec. Bayan Kab. Purworejo. Materi yang diajarkan pada
siklus ini adalah ciri – ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Berikut langkah-
langkah pelaksanaan siklus I:
a. Kegiatan Awal (10 menit), antara lain:
1) Guru membuka pelajaran dengan salam.
2) Melakukan do’a bersama untuk mengawali pembelajaran.
3) Guru mengabsen kehadiran siswa.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Apersepsi
Mengingatkan kembali tentang ciri – ciri dan kebutuhan makluk
hidup
b. Kegiatan Inti (45 menit), antara lain:
1) Invitasi
Siswa dipancing dengan beberapa pertanyaan terkait materi yang
akan dipelajari dengan permasalahan yang mungkin
diperoleh/dilihat peserta didik:
a) Apakah kalian pernah mengunjungi kebun binatang?
61
b) Apa saja yang kalian lihat dan apa saja yang termasuk
makhluk hidup di kebun binatang?
c) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan kegiatan
pembelajaran.
2) Eksplorasi
9) Diperlihatkan sejumlah kliping gambar yang berisi atau
membahas topik ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
10) Beberapa siswa diberi lembar pertanyaan dan bacaan untuk
mengaitkan dengan materi yang sedang dipelajari.
11) Siswa membaca bersama – sama materi bacaan yang ada.
12) Siswa diberi pertanyaan pancingan agar memunculkan
konsepsi siswa mengenai ciri-ciri makhluk hidup dan
kebutuhan makhluk hidup.
13) Kemudian siswa diminta membuat laporan tertulis
berdasarkan kesimpulan yang telah mereka perolah dalam
pengamatan tersebut.
3) Penjelasan dan Tindakan
Setelah didiskusikan bersama, siswa diminta mengarang singkat
berupa gagasan siswa untuk mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
4) Aplikasi
a) Siswa dibagi secara berkelompok untuk mengamati ciri – cirri
makhluk hidup yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
62
b) Siswa diajak keluar dari kelas untuk melakukan kegiatan
tersebut.
c) Siswa bekerja secara kelompok di sekitar sekolahan dipandu
guru mengamati ciri-ciri makhluk hidup.
d) Siswa diminta menyampaikan, mendeskripsikan sendiri ciri-
ciri makhluk hidup berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan oleh siswa.Guru meminta siswa mengumpulkan
tugasnya.
c. Kegiatan Akhir (15 menit), antara lain:
1) Guru menanyakan apa yang dilakukan hari ini
2) Guru dengan siswa menyimpulkan materi secara bersama-sama.
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
4) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan membaca
“Alhamdulillah” bersama-sama.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini dilaksanakan tindakan atau pengamatan terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung, adalah sebagai berikut:
a. Mengamati partisipasi siswa pada saat kegiatan pembelajaran.
b. Mengamati aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Memberikan pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal dalam
mengerjakan tugasnya.
63
d. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran.
4. Refleksi (Reflecting)
Setelah melakukan pengamatan proses pembelajaran pada siklus I,
peneliti mengadakan refleksi. Refleksi dilakukan dengan menganalisis
hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan kemampuan siswa yang
sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Juga mengkaji tingkat
keberhasilan maupun tingkat kelemahan dari kegiatan pembelajaran IPA
dengan menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat yang dilakukan
oleh guru. Sehingga dapat digunakan untuk melakukan perbaikan pada
siklus berikutnya. Adapun refleksi yang didapatkan dalam sikus I ini
adalah:
a. Kendala yang dihadapi
Beberapa kendala yang terjadi pada proses pembelajaran
dengan model Sains Teknologi Masyarakat yang perlu diperhatikan
untuk dijadikan perbaikan pada siklus berikutnya antara lain.
1) Sulitnya mengatur ketertiban siswa saat pelaksanaan pembelajaran
dengan model Sains Teknologi Masyarakat.
2) Siswa kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru
sehingga apa yang diharapkan pada pembelajaran ciri – ciri dan
kebutuhan makluk hidup belum tercapai dengan baik.
3) Siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pendapat yang
ada dalam pemikiran mereka karena siswa terbiasa mendapatkan
64
informasi sepenuhnya dari guru, tidak diberikan kesempatan untuk
memberikan pandangannya.
4) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung.
5) Dalam pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi
waktu yang telah direncanakan.
b. Cara mengatasi
Untuk mengatasi kendala-kendala yang terjadi saat proses
pembelajaran dengan menggunakan model Sains Teknologi
Masyarakat pada siklus I peneliti melakukan berbagai ide perbaikan.
Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi lagi kendala-kendala pada siklus
berikutnya. Adapun ide perbaikan untuk mengatasi kendala yang
terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Guru bersikap lebih tegas terhadap siswa yang bercanda dan
mengkondisikan kelas saat pembelajaran dengan menggunakan
model Sains Teknologi Masyarakat.
2) Guru dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya lebih pelan –
pelan dan jelas maksud dari apa tujuan materi pembelajarannya
tersebut
3) Sebaiknya guru mengikutsertakan siswa untuk aktif dalam
pembelajaran agar bisa saling mengungkapkan pendapat atau isu –
isu yang ada, sehingga pembelajaran lebih aktif.
4) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi
siswa sehingga siswa lebih antusias.
65
5) Guru memperhatikan alokasi waktu, agar dalam pelaksanaan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah direncanakan
sebelumnya.
Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan,
maka diharapkan pada siklus II melalui model Sains Teknologi
Masyarakat pada pembelajaran IPA Materi ciri – ciri dan kebutuhan
makluk hidup prestasi belajar siswa akan meningkat.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sama dengan pada siklus I
yaitu dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan, keempat tahapan tersebut dapat
didiskripsikan sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Rencana perbaikan untuk siklus II ini, peneliti berusaha
membangun keaktifan siwa dan perhatian mereka dengan lebih banyak
melibatkan siswa dalam pembelajaran, adapun rencana dalam siklus ini
adaah sebagai berikut, Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari:
a. Identifikasi masalah dan perumusan masalah dilihat berdasarkan
refleksi pada siklus I.
b. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
Perbedaan makhluk hidup dan tak hidup serta cara memelihara hewan
dan tumbuhan dengan baik.
66
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai panutan
dalam proses belajar mengajar.
d. Mempersiapkan media dan alat yang diperlukan saat proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat.
e. Membuat lembar pengamatan keterampilan guru dan siswa dalam
melaksanakan pembelajaran IPA.
f. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat.
g. Melakukan dokumentasi.
2. Pelaksanaan (Acting)
Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 23 Agustus 2017,
selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) sesuai jadwal pelajaran
kelas III MI Imam Puro Pucangagung. Materi yang diajarkan pada siklus
ini adalah Perbedaan makhluk hidup dan tak hidup serta cara memelihara
hewan dan tumbuhan dengan baik. Berikut langkah-langkah pelaksanaan
siklus II:
a. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
1) Guru membuka pelajaran dengan salam.
2) Melakukan do’a bersama untuk mengawali pembelajaran.
3) Guru mengabsen kehadiran siswa.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5) Apersepsi
67
Menanyakan hal-hal yang terkait dengan perbedaan makhluk hidup
dan tak hidup serta cara memelihara hewan dan tumbuhan dengan
baik.
b. Kegiatan inti (45 menit), antara lain:
1. Invitasi
Siswa dipancing dengan beberapa pertanyaan terkait materi yang
akan dipelajari dengan permasalahan yang mungkin
diperoleh/dilihat peserta didik:
a) Apakah kalian pernah memeperhatikan benda – benda
disekeliling kalian?
b) Apa saja yang termasuk makhluk hidup dan yang termasuk
makhluk tak hidup yang terdapat di sekeliling kalian?
c) Apakah kalian pernah memberi makan hewan dan merawat
tumbuhan di sekitar kalian?
d) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan kegiatan
pembelajaran.
2. Eksplorasi
a) Diperlihatkan sejumlah kliping gambar yang berisi atau
membahas topik makhluk hidup dan tak hidup.
b) Beberapa siswa diberi lembar pertanyaan dan bacaan untuk
mengaitkan dengan materi yang sedang dipelajari.
c) Siswa membaca bersama – sama materi bacaan yang ada.
68
d) Siswa diberi pertanyaan pancingan agar memunculkan
konsepsi siswa mengenai makhluk hidup dan tak hidup.
e) Kemudian siswa diminta membuat laporan tertulis berdasarkan
kesimpulan yang telah mereka perolah dalam pengamatan
tersebut.
3. Penjelasan dan Solusi Tindakan
Setelah didiskusikan bersama, siswa diminta mengarang singkat
berupa gagasan siswa untuk mengetahui makhluk hidup dan tak
hidup serta cara memelihara hewan dan tumbuhan dengan baik.
4. Aplikasi
a) Siswa dibagi secara berkelompok untuk mengamati makhluk
hidup dan tak hidup serta cara memeliharanya dengan baik yang
ada di sekitar lingkungan sekolah.
b) Siswa diajak keluar dari kelas untuk melakukan kegiatan
tersebut.
c) Siswa bekerja secara kelompok di sekitar sekolahan dipandu
guru mengamati makhluk hidup dan tak hidup serta cara
memeliharanya dengan baik.
d) Siswa diminta menyampaikan, mendeskripsikan sendiri tentang
makhluk hidup dan tak hidup serta cara memelihara hewan dan
tumbuhan dengan baik berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan oleh siswa.
69
c. Kegiatan akhir (15 menit), antara ain:
1) Guru menanyakan apa yang dilakukan hari ini
2) Guru dengan siswa menyimpulkan materi secara bersama-sama.
3) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
4) Guru menutup pembelajaran dengan salam dan membaca
“Alhamdulillah” bersama-sama.
3. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini dilaksanakan tindakan atau pengamatan terhadap
proses pembelajaran yang sedang berlangsung, adalah sebagai berikut:
a. Digunakan lembar pengamatan terhadap siswa pada saat pembelajaran
berlangsung dilakukan peneliti.
b. Digunakan lembar pengamatan guru untuk mengamati saat mengelola
pembelajaran dilakukan oleh peneliti.
c. Mencatat setiap perubahan dan peningkatan yang tejadi pada siklus II
ini dibandingkan dengan siklus I.
4. Refleksi (Reflecting)
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini
banyak peningkatan dan perubahan dalam pembelajaran, yaitu meliputi:
a. Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun masih ada beberapa aspek yang
belum sempurna tetapi persentase sudah ada peningkatan dan
memenuhi kriteria pencapaian.
70
b. Guru menggunakan waktu sebaik baiknya agar semua siswa mampu
mengikuti pembelajaran dengan baik.
c. Siswa jadi bertambah aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
d. Siswa mulai terbentuk sikap kerjasama dan tanggungjawab antar
kelompok dalam diskusi.
e. Dalam diskusi ini membuat siswa lebih akif dalam mengeluarkan ide
atau gagasan menggunakan kata-kata sendiri dalam berpendapat.
Siswa juga mempunyai sifat percaya diri.
f. Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan
peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
g. Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus II, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran melalui model Sains Teknologi Masyarakat dapat
meningkatkan hasil belajar IPA pada materi ciri – ciri dan kebutuhan
makhluk hidup. Dengan demikian tidak perlu diadakan pelaksanaan serta
perbaikan pada siklus III.
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pra-siklus
Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian
menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat. Acuan penilaian pada
penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu
85%.
Berdasarkan data nilai ulangan harian mata pelajaran IPA yang
diperoleh siswa kelas III MI Imam Puro Pucangagung, Kec.Bayan,
Kab.Purworejo menunjukkan bahwa KKM untuk mata pelajaran IPA
adalah 67. Dibawah ini adalah hasil ulangan harian mata pelajaran IPA
sebelum menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat. Data hasil
belajar siswa pra-siklus sebagai berikut.
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra-Siklus)
No Nama Nilai pra-siklus Keterangan
1 AWP 60 Tidak Tuntas
2 AM 60 Tidak Tuntas
3 AAR 40 Tidak Tuntas
4 DNS 50 Tidak Tuntas
5 FZA 40 Tidak Tuntas
6 FZ 70 Tuntas
7 KF 80 Tuntas
8 MK 70 Tuntas
9 MJ 30 Tidak Tuntas
10 MHM 80 Tuntas
11 MKM 40 Tidak Tuntas
72
12 MLH 50 Tidak Tuntas
13 NAK 80 Tuntas
14 UH 60 Tidak Tuntas
15 WY 60 Tidak Tuntas
16 ZRH 50 Tidak Tuntas
Rata-rata kelas 57.50
Persentase Ketuntasan 31,25 %
Persentase Tidak Tuntas 68,75 %
Dari data diatas diperoleh hasil bahwa siswa yang tuntas yaitu
hanya 5 siswa atau sebanyak 31,25 % dan 11 siswa tidak tuntas atau sebanyak
68,75%. Dengan nilai rata-rata kelas 57,50. Hal ini menunjukkan pelaksanaan
pembelajaran pada pra-siklus belum berjalan dengan maksimal.
73
2. Deskripsi Siklus I
a. Data hasil belajar siswa siklus I
Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai Siklus I Keterangan
1 AWP 70 Tuntas
2 AM 70 Tuntas
3 AAR 50 Tidak Tuntas
4 DNS 70 Tuntas
5 FZA 50 Tidak Tuntas
6 FZ 80 Tuntas
7 KF 80 Tuntas
8 MK 80 Tuntas
9 MJ 40 Tidak Tuntas
10 MHM 80 Tuntas
11 MKM 50 Tidak Tuntas
12 MLH 70 Tuntas
13 NAK 90 Tuntas
14 UH 60 Tidak Tuntas
15 WY 60 Tidak Tuntas
16 ZRH 60 Tidak Tuntas
Rata-rata kelas 66.25
Persentase Ketuntasan 56,25 %
Persentase Tidak Tuntas 43,75 %
=
=
= 66,25
P =
x 100%
=
x 100%
= 56,25%
74
P =
x 100%
=
x 100%
= 43,75%
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I
jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa (56,25%) dan 7 siswa
(43,75%) tidak tuntas. Adapun siswa yang dinyatakan tuntas yaitu siswa
yang mendapat nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu 67.
Rata-rata yang diperoleh dari data diatas adalah 66,25. Serta
terdapat peningkatan keberhasilan siswa yang telah mencapai KKM yaitu sebesar
25% dari kegiatan pra siklus. Meskipun demikian kegiatan belajar belum berhasil
sebab masih ada 7 siswa yang tidak tuntas dalam belajar.
b. Hasil pengamatan siklus I
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan guru
kelas III Ibu Makrifatun Ulfah, S.Pd.I selama proses pembelajaran
yang berlangsung pada siklus I dapat diketahui melalui tabel
berikut:
Tabel 4.3 Hasil pengamatan guru siklus I
No
Tahapan
dalam
STM
Pola
Salingtemas*
Indikator
Pelaksanaan
Ket. Ya Tidak
1.
Invitasi Pengenalan dan
pemahaman
prinsip Sains
Melakukan apresiasi √
Memberi pertanyaan
siswa tentang kasus √
Menyajikan materi √
2. Eksplorasi Isu – isu
Teknologi di
Membaca sumber
berita/kliping √
75
Masyarakat Memberikan lembar
kegiatan siswa √
Membahas lembar
kerja siswa Tidak ada
3.
Solusi Saran Perbaikan Memberi pertanyaan
tentang solusi terhadap
kasus Tidak ada
Menyimpulkan materi √
melakukan evaluasi √
4.
Aplikasi Mengamati dan
memelihara
makhluk hidup
dengan baik
Menjelaskan kegiatan √
Mengorganisasikan
siswa menjadi
beberapa kelompok √
Memberi petunjuk
cara mengamati dan
memelihara tumbuhan
dan hewan dengan
baik
√
Memfasilitatori
kegiatan yang
berlangsung dalam
setiap kelompok
√
Deskripsi hasil
pengamatan dan
tindakan
Mengelola kegiatan √
Meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan
pengamatannya di
depan kelas
√
Mengawasi jalannya
kegiatan √
Perbaikan dan
penyempurnaan
pengamatan
tindakan
Mengarahkan siswa
yang masih keliru
dalam pelaksanaan
kegiatan
√
Memberi pengetahuan
mengenai hasil
kegiatan
√
Jumlah 12 4
Presentase (%) keterlaksanaan Model Sains Teknologi
Masyarakat (STM) oleh guru
12/16x100%
= 75% * Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat
76
Tabel 4.4 Hasil pengamatan siswa siklus I
No Aktivitas Siswa 1 2 3 4 keterangan
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan
sungguh – sungguh √
2. Siswa bertanya bila mengalami kesulitan √
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
4. Siswa aktif dalam memecahkan masalah √
5. Siswa memahami dengan seksama tugas
belajar yang diberikan guru √
6. Siswa menggunakan waktu sebaik sesuai
dengan petunjuk yang diberikan √
7. Membaca lembar kerja siswa dengan
baik √
8. Melaksanakan kegiatan berdasarkan
perintah √
9. Menjawab pertanyaan guru √
10. Menampilkan hasil pengamatan √
11. Terlibat dalam kegiatan √
12. Mengamati secara aktif proses kegiatan
yang dilakukan bersama kelompok √
13. Melakukan latihan merawat makhluk
hidup dengan baik √
14. Praktek menyesuaikan model dengan
kenyataan √
Jumlah Skor 12 18 8
Persentase (%) aktivitas siswa dalam
pembelajaran
(38/56) x 100% =
67,85%
Keterangan:
1 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 1-3 siswa
2 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 4-6 siswa
3 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 7-9 siswa
4 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 10-13 siswa
77
c. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan, pembelajaran yang sedang
berlangsung didalam kelas belum optimal dan berada dalam
kategori sedang karena masih ada hal-hal yang menghambat
keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat sehingga perlu diadakan perbaikan pada
siklus berikutnya. Hal-hal yang menghambat keberhasilan tersebut
yaitu:
6) Sulitnya mengatur ketertiban siswa saat pelaksanaan pembelajaran dengan
model Sains Teknologi Masyarakat.
7) Siswa kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru sehingga apa
yang diharapkan pada pembelajaran ciri – ciri dan kebutuhan makluk hidup
belum tercapai dengan baik.
8) Siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pendapat yang ada
dalam pemikiran mereka karena siswa terbiasa mendapatkan informasi
sepenuhnya dari guru, tidak diberikan kesempatan untuk memberikan
pandangannya.
9) Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung.
10) Dalam pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai dengan alokasi waktu yang
telah direncanakan.
78
3. Deskripsi Siklus II
a. Data hasil belajar siklus II
Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai Siklus II Keterangan
1 AWP 80 Tuntas
2 AM 80 Tuntas
3 AAR 70 Tuntas
4 DNS 70 Tuntas
5 FZA 70 Tuntas
6 FZ 90 Tuntas
7 KF 90 Tuntas
8 MK 90 Tuntas
9 MJ 50 Tidak Tuntas
10 MHM 100 Tuntas
11 MKM 70 Tuntas
12 MLH 80 Tuntas
13 NAK 100 Tuntas
14 UH 70 Tuntas
15 WY 80 Tuntas
16 ZRH 80 Tuntas
Rata-rata kelas 79,37
Persentase Ketuntasan 93,75 %
Persentase Tidak Tuntas 6,25 %
=
=
= 79,37
P =
x 100%
=
x 100%
= 93,75%
79
P =
x 100%
=
x 100%
= 6,25 %
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil pembelajaran
dengan model Sains Teknologi Masyarakat nilai rata-rata kelasnya
adalah 79,37 dari 16 siswa 15 (93,75 %) diantaranya telah
memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
berarti siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 1 siswa
(6,25 %) tidak tuntas karena nilai tersebut masih dibawah KKM.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dianggap berhasil karena Kriteria
Ketuntasan Klasikal sudah ≥ 85% yaitu 93,75%.
b. Hasil pengamatan siklus II
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dengan guru
kelas III Ibu Makrifatun Ulfah, S.Pd.I selama proses pembelajaran
berlangsung pada siklus II dapat diketahui melalui tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil pengamatan guru siklus II
No
Tahapan
dalam
STM
Pola
Salingtemas Indikator
Pelaksanaan Keterang
an Ya Tidak
1.
Invitasi Pengenalan dan
pemahaman
prinsip Sains
Melakukan apresiasi √
Memberi pertanyaan
siswa tentang kasus √
Menyajikan materi √
2.
Eksplorasi Isu – isu
Teknologi di
Masyarakat
Membaca sumber
berita/kliping √
Memberikan lembar
kegiatan siswa √
Membahas lembar √
80
kerja siswa
3.
Solusi Saran Perbaikan Memberi pertanyaan
tentang solusi terhadap
kasus
Menyimpulkan materi √
melakukan evaluasi √
4.
Aplikasi Mengamati dan
memelihara
makhluk hidup
dengan baik
Menjelaskan kegiatan √
Mengorganisasikan
siswa menjadi
beberapa kelompok
√
Memberi petunjuk
cara mengamati dan
memelihara tumbuhan
dan hewan dengan
baik
√
Memfasilitatori
kegiatan yang
berlangsung dalam
setiap kelompok
√
Deskripsi hasil
pengamatan dan
tindakan
Mengelola kegiatan √
Meminta setiap
kelompok untuk
mempresentasikan
pengamatannya di
depan kelas
√
Mengawasi jalannya
kegiatan √
Perbaikan dan
penyempurnaan
pengamatan
tindakan
Mengarahkan siswa
yang masih keliru
dalam pelaksanaan
kegiatan
√
Memberi pengetahuan
mengenai hasil
kegiatan
√
Jumlah 17 1
Persentase (%) keterlaksanaan Model Sains Teknologi
Masyarakat (STM) oleh guru
17/18x100%
= 94,44% * Sains, Lingkungan, Teknologi, Masyarakat
81
Tabel 4.7 Hasil pengamatan siswa siklus II
No Aktivitas Siswa 1 2 3 4 keterangan
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan
sungguh – sungguh √
2. Siswa bertanya bila mengalami kesulitan √
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
4. Siswa aktif dalam memecahkan masalah √
5. Siswa memahami dengan seksama tugas
belajar yang diberikan guru √
6. Siswa menggunakan waktu sebaik sesuai
dengan petunjuk yang diberikan √
7. Membaca lembar kerja siswa dengan
baik √
8. Melaksanakan kegiatan berdasarkan
perintah √
9. Menjawab pertanyaan guru √
10. Menampilkan hasil pengamatan √
11. Terlibat dalam kegiatan √
12. Mengamati secara aktif proses kegiatan
yang dilakukan bersama kelompok √
13. Melakukan latihan merawat makhluk
hidup dengan baik √
14. Praktek menyesuaikan model dengan
kenyataan √
Jumlah Skor 15 36
Persentase (%) aktivitas siswa dalam
pembelajaran
(51/56) x 100% =
91,07%
82
Keterangan:
1 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 1-3 siswa
2 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 4-6 siswa
3 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 7-9 siswa
4 : Jika yang memperhatikanpembelajaran sebanyak 10-13 siswa
c. Refleksi
Berdasarkan hasil belajar dan hasil pengamatan pada
tindakan siklus II pembelajaran dengan menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat dianggap sudah berhasil dan berada dalam
kategori baik. Dalam pelaksanaan siklus II ini ada beberapa
perbaikan yang membuat pembelajaran IPA dengan menggunakan
model Sains Teknologi Masyarakat dapat berhasil, diantaranya:
h. Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran
dengan baik. Meskipun masih ada beberapa aspek yang belum sempurna
tetapi persentase sudah ada peningkatan dan memenuhi kriteria pencapaian.
i. Guru menggunakan waktu sebaik baiknya jadi semua siswa mampu
mengikuti pembelajaran dengan baik.
j. Siswa bertambah aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
k. Siswa mulai terbentuk sikap kerjasama dan tanggungjawab antar kelompok
dalam diskusi.
l. Dalam diskusi ini membuat siswa lebih akif dalam mengeluarkan ide atau
gagasan menggunakan kata-kata sendiri dalam berpendapat. Siswa juga
mempunyai sifat percaya diri.
83
m. Pelaksanaan pembelajaran dengan model Sains Teknologi
Masyarakat sudah sesuai dengan langkah-langkah yang
dijelaskan oleh guru.
Berdasarkan hasil pengamatan siswa tersebut tidak tuntas
karena sulit memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Dari
awal dilaksanakan siklus I sampai dengan siklus II hasil yang
didapat anak tersebut selalu dibawah KKM yang telah ditentukan
oleh sekolah.
84
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I dan
siklus II diperoleh data hasil belajar siswa yang tuntas dan tidak tuntas,
berikut ini data hasil penelitian pada siklus I dan siklus II.
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
No Nama Pra-siklus Siklus I Siklus II
1 AWP 60 70 80
2 AM 60 70 80
3 AAR 40 50 70
4 DNS 50 70 70
5 FZA 40 50 70
6 FZ 70 80 90
7 KF 80 80 90
8 MK 70 80 90
9 MJ 30 40 50
10 MHM 80 80 100
11 MKM 40 50 70
12 MLH 50 70 80
13 NAK 80 90 100
14 UH 60 60 70
15 WY 60 60 80
16 ZRH 50 60 80
Jumlah 920 1060 1270
Rata-rata 57,50 66,25 79,37
Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat dalam bentuk
grafik berikut ini:
85
Gambar 4.1 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.9 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa
Ketuntasan Pra-siklus Siklus I Siklus 2
Tuntas 5 siswa (31,25%) 9 siswa (56,25%) 15 siswa
(93,75%)
Tidak Tuntas 11 siswa (68,75%) 7 siswa (43,75%) 1 siswa
(6,25%)
Peningkatan hasil belajar siswa yang tuntas KKM dapat dilihat
dengan jelas apabila dibuat grafik sebagai berikut:
57.5 66.25
79.37
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Pra Siklus Siklus I Siklus II
86
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar yang Tuntas KKM
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari pra siklus,
siklus I dan siklus II hasil belajar siswa yang tuntas KKM terus meningkat.
Pada pra siklus yang tuntas hanya 5 siswa (31,25%), siklus I hanya 9 siswa
(56,25%), pada siklus II ada 15 siswa (93,75%) yang telah mencapai
KKM.
Meningkatnya prestasi belajar dari siklus I dan siklus II disebabkan
karena pembelajaran menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat
dapat membuat siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
Dengan memperhatikan pembahasan hasil penelitian peneliti
menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima
kebenarannya, dengan kata lain penggunaan model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat di MI Imam Puro Pucangagung dapat
31.25%
56.25%
93.75%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pra siklus Siklus I Siklus II
87
meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA materi ciri – ciri
dan kebutuhan makhluk hidup.
Hal tersebut senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Binti Salamah (2014) bahwa penerapan model pembelajaran Sains
Teknologi Masyarakat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
88
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari Penelitian Tindakan
Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Ciri – Ciri dan
Kebutuhan Makhluk Hidup Melalui Model Sains Teknologi Masyarakat Pada
Siswa Kelas III MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo Tahun Pelajaran 2017/2018” dapat disimpulkan bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) prestasi
belajar IPA siswa kelas III MI Imam Puro Pucangagung dapat meningkat.
Peningkatnnya bisa dilihat dari hasil rekapitulasi nilai rata – rata siswa
persiklus yang mengalami peningkatan dari nilai rata – rata prasiklus 57,50
menjadi 66,25 pada siklus I dan menjadi 79,37 pada siklus kedua. Jumlah
siswa yang nilainya memenuhi KKM mengalami peningkatan dari 5 siswa
(31,25%) meningkat menjadi 9 siswa (56,25%) pada siklus I dan bertambah
menjadi 15 siswa (93,75%) pada siklus kedua.
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru yang ingin menggunakan model pembelajaran ini diharapkan
dapat mengatur waktu dengan seefektif dan sebaik mungkin karena model
72
pembelajaran ini cukup memakan banyak waktu disamping persiapan yang
matang.
2. Bagi peneliti diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran
yang menarik serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar
siswa dapat menikmati kegiatan belajar dengan senang sehingga siswa
tidak jenuh atau tidak cepat bosan atau mengembangkan lagi pembelajaran
melalui model Sains Teknologi Masyarakat pada materi – materi lain
dalam pembelajaran sains sehingga menambah wawasan pendidikan sains
di SD/MI.
3. Bagi siswa, diharapkan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan dapat aktif dalam
kegiatan pembelajaran serta menerapkanya dalam kehidupan sehari – hari.
4. Sekolah sebagai tempat berlangsnungnya proses pembelajaran sebaiknya
memberikan fasilitas yang memadai ketika ketika ingin menerapkan model
pembelajaran ini karena sedikit banyak membutuhkan biaya yang relatif
tidak sedikit.
90
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu & Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asy’ari, muslichach. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat
dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat
Ketenagaan.
Departemen Agama RI. 2004. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang – undang Republik Indonesia
No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Fathurrahman, Muhammad. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Penerbit Teras.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Indonesia Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka.
Poedjiadi, Anna. 2010. Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran
Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Prayitno, Edi. 2010. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas dalam
Pembelajaran Matematika di SD. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika.
Purwanto. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (Teknik Bermain
Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika). Yogyakarta:
Teras.
91
Sapriati, Amalia. 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group
Teguh Purwantari, Kartono. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Wardani, Igak dan Wihardit, Kuswaya. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI IMAM PURO PUCANGAGUNG
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Ciri – ciri dan Kebutuhaan Makhluk hidup
Kelas : III (Tiga)
Semester : 1 (Satu)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2. Membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
2. Menjelaskan kebutuhan makhluk hidup.
3. Menyebutkan perbedaan makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan
ciri-cirinya.
4. Memelihara hewan dan tumbuhan dengan baik.
E. Materi Pokok
1. Ciri – ciri makhluk hidup
a. Makluk hidup bergerak
Artinya makhluk hidup bergerak dengan cara berpindah tempat
(manusia dan hewan), tumbuhan dapat bergerak tetapi tidak berpindah
tempat. Seperti halnya tumbuhan bergerak dengan tumbuh ke arah
sinar matahari, hal ini menunjukan bahwa tumbuhan bergerak, gerakan
tumbuhan memang sangat sulit diamati. Akar tumbuhan juga bergerak
ke samping dan ke bawah makanan/air.
b. Makhluk hidup memerlukan makan dan air
Makhluk hidup membutuhkan makanan dan minuman untuk
mempertahankan hidupnya. Makhluk hidup yang tidak makan berhari
– hari akan mati. Hewan peliharaan yang tidak diberi makanan dapat
menjadi lemah, bahkan akhirnya akan mati. Manusia dan tumbuhan
juga membutuhkan makanan dan minuman. Tumbuhan dapat membuat
makanannya sendiri. Tumbuhan dapat menyerap air dan zat hara dari
dalam tanah dengan menggunakan akar. Manusia membutuhkan
makanan dan minuman setiap hari. Manusia akan merasa lapar jika
tidak makan dan minum. Maka dari itu makhluk hidup membutuhkan
makanan dan air untuk mempertahankan hidupnya.
c. Makhluk hidup bernapas
Makhluk hidup memerlukan udara untuk bernapas. Manusia
bernapas menggunakan paru – paru. Saat bernapas manusia menghirup
oksigen. Oksigen terkandung di dalam udara. Manuisa akan
mengeluarakan karbondioksida dalam tubuh. Tidak hanya manusia,
tetapi hewan dan tumbuhan juga bernapas. Semua makhluk hidup
bernapas, tumbuhan bernapas melalui pori – pori yang disebut stomata
(mulut daun). Hewan dapat bernapas menggunakan paru – paru dan
insang.
d. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan
Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan. Hewan dan
tumbuhan juga mengalami pertumbuhan. Makhluk hidup mengalami
pertumbuhan dari kecil menjadi besar. Biji kacang hijau dapat tumbuh
menjadi kecambah, kecambah memiliki akar dan daun. Manusia juga
tumbuh dari bayi menjadi dewasa. Ciri – ciri pertumbuhan manusia
adalah bertambahnya tinggi dan berat badan. Begitupula dengan
hewan dan tumbuhan, hewan dan tumbuhan mengalami pertumbuhan
dengan bertambah besar dan tinggi.
e. Makhluk hidup berkembang biak
Artinya makhluk hidup dapat menghasilkan keturunan. Tujuan
makhluk hidup berkembang biak adalah memperbanyak keturunan
jenisnya agar tidak punah. Makhluk hidup berkembang biak dengan
cara yang berbeda – beda, manusia berkembang biak dengan cara
melahirkan. Hewan juga berekmbang biak ada yang bertelur dan ada
juga yang beranak seperti halnya ayam dan burung berkembang biak
dengan cara bertelur dan telur akan menetas menjadi anak. Sedangkan
sapi dan kambing berkembang biak secara beranak. Tumbuhan juga
bermacam – macam perkembangbiakannya ada yang secara alami dan
buatan, perkembangbiakan secara alami melalui biji dan tunas.
Perkembangbiakan secara buatan dengan cangkok, stek, dan okulasi.
f. Makhluk hidup peka terhadap rangsang
Artinya merespon atau merasakan jika terjadinya kontak atas
makhluk hidup, seperti halnya tumbuhan putri malu jika tumbuhan
tersebut di pegang maka daun – daunya itu akan menguncup. Manusia
pun juga jika bersenggolan atau menyentuh teko yang panas maka
akan reflek dengan sendirinya.
2. Kebutuhan makhluk hidup
Makhluk hidup memerlukan berbagai macam kebutuhan agar dapat
bertahan hidup. Kebutuhan makhluk hidup tersebut antara lain makanan,
air, udara, cahaya matahari dan tempat tinggal.
a. Makanan
Makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah sumber
energi bagi makhluk hidup. Tanpa makanan makhluk hidup akan
lemas dan bahkan kemudian akan mati. Melalui makanan, makhluk
hidup menghasilkan energi panas sehingga tubuhnya menjadi hangat.
b. Air
Selain makanan, makhluk hidup juga membutuhkan air. Air
berfungsi agar tubuh tidak mengalami kekeringan (dehidrasi)
c. Udara
Makhluk hidup membutuhkan udara untuk bernapas. Tanpa
udara makhluk hidup akan mati, karena makhluk hidup membutuhkan
oksigen dalam tubuhnya.
d. Cahaya matahari
Makhluk hidup membutuhkan cahaya matahari. Cahaya
matahari dibutuhkan hewan dan manusia untuk menghangatkan
tubuhnya, menerangi lingkungan, dan juga berbagai macam
manfaatnya. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk proses
fotosintesis.
e. Tempat tinggal
Makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal. Manusia
membutuhkan rumah untuk tinggal. Hewan dan tumbuhan juga
membutuhkan tempat untuk berlindung. Tempat tinggal hewan bisa
disebut kandang atau sarang. Tumbuhan menggunakan tanah dan air
sebagai tempat tinggalnya.
F. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)
G. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran :Sains Teknologi Masyarakat (STM)
2. Metode Pembelajaran :Ceramah, demonstrasi, eksperimen, dan
tanya jawab.
H. Media dan Alat Pembelajaran
1. Gambar (Kliping)
2. Lingkungan sekitar (hewan dan tumbuhan)
3. Whiteboard
4. Spidol
5. Penghapus
I. Sumber Belajar
1. Buku paket IPA kelas III, Teguh Purwantari dan Kartono.
2. Kliping gambar aneka hewan dan lingkungan sekitar
J. Tahap Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit), antara lain:
a. Guru membuka pelajaran dengan salam.
b. Melakukan do’a bersama untuk mengawali pembelajaran.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Apersepsi: Mengingatkan kembali tentang ciri – ciri dan kebutuhan
makluk hidup.
2. Kegiatan Inti (45 menit), antara lain:
a. Invitasi
Siswa dipancing dengan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan
dipelajari dengan permasalahan yang mungkin diperoleh/dilihat
peserta didik:
1) Apakah kalian pernah mengunjungi kebun binatang?
2) Apa saja yang kalian lihat dan apa saja yang termasuk makhluk
hidup di kebun binatang?
3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan kegiatan
pembelajaran.
b. Eksplorasi
1) Diperlihatkan sejumlah kliping gambar yang berisi atau membahas
topik ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2) Beberapa siswa diberi lembar pertanyaan dan bacaan untuk
mengaitkan dengan materi yang sedang dipelajari.
3) Siswa membaca bersama – sama materi bacaan yang ada.
4) Siswa diberi pertanyaan pancingan agar memunculkan konsepsi
siswa mengenai ciri-ciri makhluk hidup dan kebutuhan makhluk
hidup.
5) Kemudian siswa diminta membuat laporan tertulis berdasarkan
kesimpulan yang telah mereka perolah dalam pengamatan tersebut.
c. Penjelasan dan Tindakan
Setelah didiskusikan bersama, siswa diminta mengarang singkat
berupa gagasan siswa untuk mengetahui ciri-ciri makhluk hidup.
d. Aplikasi
1) Siswa dibagi secara berkelompok untuk mengamati ciri – ciri
makhluk hidup yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
2) Siswa diajak keluar dari kelas untuk melakukan kegiatan tersebut.
3) Siswa bekerja secara kelompok di sekitar sekolahan dipandu guru
mengamati ciri-ciri makhluk hidup.
4) Siswa diminta menyampaikan, mendeskripsikan sendiri ciri-ciri
makhluk hidup berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh
siswa.Guru meminta siswa mengumpulkan tugasnya.
3. Kegiatan Akhir (15 menit), antara lain:
a. Guru menanyakan apa yang dilakukan hari ini
b. Guru dengan siswa menyimpulkan materi secara bersama-sama.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
d. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan membaca
“Alhamdulillah” bersama-sama.
K. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Akhir (hasil)
Penilaian Produk : Item soal
2. Jenis Penilaian : Tertulis
3. Bentuk Penilaian : Tes
4. Alat penilaian : Item soal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : MI IMAM PURO PUCANGAGUNG
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Ciri – ciri dan Kebutuhaan Makhluk hidup
Kelas : III (Tiga)
Semester : 1 (Satu)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2. Membedakan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.
2. Menjelaskan kebutuhan makhluk hidup.
3. Menyebutkan perbedaan makhluk hidup dan makhluk tak hidup berdasarkan
ciri-cirinya.
4. Memelihara hewan dan tumbuhan dengan baik.
E. Materi Pokok
1. Perbedaan makhluk hidup dan tak hidup
Pengelompokan Makhluk Hidup
a. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Tempat Hidupnya
1) Hewan yang hidup di darat
Hewan yang hidupnya di darat disebut hewan darat. Jika
hewan darat dimasukkan dalam air tentu tidak betah. Dan bisa jadi
mati karena kedinginan dan tenggelam. Hewan darat adalah hewan
yang tinggal di permukaan tanah. Ada hewan yang hidup di dalam
tanah misalnya: cacing.
2) Hewan yang hidup di air
Berbagai jenis hewan hidup di air. Ada hewan yang hidup
di laut, misalnya paus, ikan hiu, dan lumbalumba. Ada juga ikan
yang hidup di air tawar, yaitu ikan koi, ikan arwana dan ikan mas.
Ikan lele dan mujair juga hidup di air tawar. Ada juga ikan
bandeng yang hidup di air payau. Air payau merupakan campuran
air laut dan air tawar.
3) Hewan yang hidup di udara
Burung dan jenis serangga hidup di udara. Hewan yang
hidup di udara memiliki sayap untuk terbang. Misalnya, burung
elang, kutilang, dan merpati. Banyak serangga yang hidup di udara.
Misalnya, kupu-kupu, nyamuk, capung, lalat, dan lebah.
b. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Cara Bergeraknya
1) Hewan yang bergerak dengan kakinya
Beberapa hewan bergerak dengan kakinya. Ada yang
berkaki dua seperti ayam, angsa, dan burung. Ada yang berkaki
empat seperti kelinci, kambing, dan kucing. Kerbau, sapi, harimau,
dan singa juga berkaki empat. Berbagai jenis serangga seperti
semut dan belalang memiliki enam kaki. Keluwing, lipan, dan kaki
seribu memiliki banyak kaki. Ada juga hewan yang tidak memiliki
kaki. Misalnya, cacing dan ular. Mereka bergerak merayap
menggunakan perutnya.
2) Hewan yang bergerak dengan sayapnya
Berbagai jenis burung bergerak dengan sayap untuk
terbang. Kupu-kupu, lebah, nyamuk, dan lalat menggunakan
sayapnya untuk terbang. Burung penguin adalah hewan yang
memiliki sayap. Akan tetapi, sayapnya tidak dapat digunakan
untuk terbang. Hal ini karena sayap penguin tidak berkembang
sempurna.
c. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya
1) Hewan pemakan tumbuhan
Kambing, kelinci, dan kuda merupakan hewan pemakan
rumput. Burung pipit dan merpati merupakan pemakan bijibijian.
Kupu-kupu dan lebah memakan nektar. Nektar adalah cairan manis
pada bunga. Keduanya memiliki alat isap untuk mengisap nektar
dari bunga.
2) Hewan pemakan hewan lain
Hewan pemakan daging misalnya harimau, buaya, ular, dan
elang. Cecak dan laba-laba juga memakan hewan lain, yaitu dari
serangga. Begitu pula dengan katak. Katak juga pemakan serangga.
Nyamuk adalah salah satu makanan katak.
3) Hewan pemakan tumbuhan dan hewan lain
Ada juga hewan yang makanannya tumbuhan dan hewan.
Ayam dan bebek selain pemakan biji-bijian, juga memakan cacing
dan ulat. Beruang memakan ikan dan buah. Begitu juga dengan
musang. Ada juga beruang pemakan madu. Disebut dengan
beruang madu.
d. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuhnya
1) Penutup tubuh berupa bulu
Berbagai unggas memiliki penutup tubuh berupa bulu.
Misalnya, ayam, bebek, dan burung.
2) Penutup tubuh berupa rambut
Hewan yang tubuhnya tertutup rambut tebal, antara lain
anjing dan kucing. Tubuh kelinci, kambing, dan singa juga ditutupi
rambut tebal. Sebaliknya, ada juga hewan yang penutup tubuhnya
berupa rambut tipis. Misalnya, tikus, sapi, kerbau, dan kelelawar
3) Penutup tubuh berupa cangkang
Bekicot, siput, kura-kura, dan kerang tubuhnya dilindungi
cangkang. Hewan yang memiliki cangkang bertubuh lunak.
Cangkang yang keras akan melindungi tubuh lunaknya.
4) Ikan memiliki penutup tubuh berupa sisik. Demikian juga dengan
ular. Berbeda dengan ikan lele yang tubuhnya ditutupi kulit. Katak,
buaya, cecak, bunglon, dan kadal juga memiliki kulit. Kulit
melindungi tubuhnya dari panas dan dingin. Kulit bunglon bahkan
digunakan untuk menghindari pemangsanya. Caranya dengan
berganti-ganti warna kulit
e. Pengelompokan Hewan Berdasarkan Cara Berkembang Biak
1) Berkembang biak dengan cara bertelur
Ayam, ikan, ular, dan kura-kura berkembang biak dengan bertelur.
2) Berkembang biak dengan cara melahirkan
Kucing, kambing, kerbau, dan anjing berkembang biak
dengan melahirkan. Hewanhewan ini termasuk hewan mamalia.
Hewan mamalia akan menyusui anaknya. Masa kandungan hewan
mamalia satu berbeda dengan mamalia lainnya.
f. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Keping Bijinya
1) Tumbuhan monokotil
Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan biji yang berkeping
satu. Padi, salak, tebu, dan jagung adalah contoh tumbuhan
monokotil. Tumbuhan jenis rumput-rumputan merupakan
tumbuhan monokotil
2) Tumbuhan dikotil
Tumbuhan biji berkeping dua disebut tumbuhan dikotil.
Mangga, kacang tanah, dan durian adalah contoh tumbuhan dikotil.
Rambutan, pepaya, dan jambu air juga termasuk tumbuhan dikotil.
g. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Akarnya
1) Tumbuhan berakar serabut
Tumbuhan berakar serabut memiliki akar yang menyerupai
serabut. Semua tumbuhan monokotil seperti jagung, salak dan
kelapa berakar serabut.
2) Tumbuhan berakar tunggang
Semua tumbuhan dikotil yang ditumbuhkan dari biji
lembaga memiliki akar tunggang. Misalnya, kacang tanah dan
bayam. Akar tunggang terdiri atas satu akar pokok dan akarakar
kecil. Akar kecil merupakan percabangan dari akar pokok
h. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Bentuk Daunnya
1) Tulang daun menyirip
Daun jambu, bayam, dan mangga memiliki tulang daun
menyirip. Bentuk tulang daun menyirip seperti susunan sirip-sirip
ikan.
2) Tulang daun sejajar
Daun tebu, padi, dan rumputrumputan memiliki tulang
daun sejajar. Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus
yang sejajar
3) Tulang daun melengkung
Tumbuhan dengan tulang daun melengkung adalah daun
genjer dan gadung. Bentuknya menyerupai garis-garis lengkung
yang ujungujungnya terlihat menyatu.
4) Tulang daun menjari
Daun pepaya, singkong, dan jarak memiliki tulang daun
menjari. Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari
tangan.
i. Pengelompokan Tumbuhan Berdasarkan Batangnya
1) Batang berkayu
Batang berkayu ukurannya dapat bertambah besar. Hal ini
karena batangnya memiliki kambium. Pohon jambu dan pohon jati
memiliki batang berkayu. gambar diatas adalah pohon jati.
2) Batang basah
Bayam memiliki batang yang basah. Batang basah pada
bayam berair dan lunak.
3) Batang rumput
Padi, jagung, dan tebu memiliki batang rumput. Batang
rumput biasanya berongga. Batang rumput mempunyai ruas yang
terlihat nyata.
2. Cara memelihara hewan dan tumbuhan dengan baik
a. Pemeliharaan tumbuhan
Memelihara tumbuhan harus mengetahui ciri – ciri tumbuhan
itu. Misalnya tumbuhan yang hidup di daerah panas, tidak cocok
ditanam di daerah yang banyak airnya dan sebaliknya. Agar tumbuhan
dapat tumbuh dengan baik, yang perlu kita lakukan adalah:
1) Membersihkan rumput yang ada di sekitar tanaman
2) Menempatkan tanaman di tempat yang cukup sinar matahari
3) Memberantas hama
4) Melakukan pemupukan
5) Disiram secara teratur
b. Pemeliharaan hewan
Memelihara hewan harus mengetahui apa makanan hewan
tersebut, agar hewan terawatt dengan baik, maka perlu:
1) Dibuatkan kandang yang memadai dan selalu menjaga kebersihan.
2) Diberi makan dan minum secara teratur
3) Membersihkan hewan (memandikannya secara teratur) agar tubuh
hewan peliharaan selalu bersih dan sehat
4) Memriksakan ke dokter hewan juka hewan peliharaan sakit
F. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)
G. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran :Sains Teknologi Masyarakat (STM)
2. Metode Pembelajaran :Ceramah, demonstrasi, eksperimen, dan
tanya jawab.
H. Media dan Alat Pembelajaran
1. Gambar (Kliping)
2. Lingkungan sekitar (hewan dan tumbuhan)
3. Whiteboard
4. Spidol
5. Penghapus
I. Sumber Belajar
1. Buku paket IPA kelas III, Teguh Purwantari dan Kartono.
2. Kliping gambar aneka hewan dan lingkungan sekitar
J. Tahap Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit), antara lain:
a. Guru membuka pelajaran dengan salam.
b. Melakukan do’a bersama untuk mengawali pembelajaran.
c. Guru mengabsen kehadiran siswa.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
e. Apersepsi: Menanyakan hal-hal yang terkait dengan perbedaan
makhluk hidup dan tak hidup serta cara memelihara hewan dan
tumbuhan dengan baik.
2. Kegiatan inti (45 menit), antara lain:
a. Invitasi
Siswa dipancing dengan beberapa pertanyaan terkait materi yang akan
dipelajari dengan permasalahan yang mungkin diperoleh/dilihat
peserta didik:
1) Apakah kalian pernah memeperhatikan benda – benda disekeliling
kalian?
2) Apa saja yang termasuk makhluk hidup dan yang termasuk
makhluk tak hidup yang terdapat di sekeliling kalian?
3) Apakah kalian pernah member makan hewan dan merawat
tumbuhan di sekitar kalian?
4) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan kegiatan
pembelajaran.
b. Eksplorasi
1) Diperlihatkan sejumlah kliping gambar yang berisi atau membahas
topik makhluk hidup dan tak hidup.
2) Beberapa siswa diberi lembar pertanyaan dan bacaan untuk
mengaitkan dengan materi yang sedang dipelajari.
3) Siswa membaca bersama – sama materi bacaan yang ada.
4) Siswa diberi pertanyaan pancingan agar memunculkan konsepsi
siswa mengenai makhluk hidup dan tak hidup.
5) Kemudian siswa diminta membuat laporan tertulis berdasarkan
kesimpulan yang telah mereka perolah dalam pengamatan tersebut.
c. Penjelasan dan Solusi Tindakan
Setelah didiskusikan bersama, siswa diminta mengarang singkat
berupa gagasan siswa untuk mengetahui makhluk hidup dan tak hidup
serta cara memelihara hewan dan tumbuhan dengan baik.
d. Aplikasi
1) Siswa dibagi secara berkelompok untuk mengamati makhluk hidup
dan tak hidup serta cara memeliharanya dengan baik yang ada di
sekitar lingkungan sekolah.
2) Siswa diajak keluar dari kelas untuk melakukan kegiatan tersebut.
3) Siswa bekerja secara kelompok di sekitar sekolahan dipandu guru
mengamati makhluk hidup dan tak hidup serta cara memeliharanya
dengan baik.
4) Siswa diminta menyampaikan, mendeskripsikan sendiri tentang
makhluk hidup dan tak hidup serta cara memelihara hewan dan
tumbuhan dengan baik berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan oleh siswa.
3. Kegiatan akhir (15 menit), antara ain:
a. Guru menanyakan apa yang dilakukan hari ini
b. Guru dengan siswa menyimpulkan materi secara bersama-sama.
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
d. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan membaca
“Alhamdulillah” bersama-sama.
Nama : Hari/Tanggal : Senin, 21 Agustus 2017
Kelas : Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam
Ayo berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar!
1. Pilihlah yang bukan merupakan ciri – ciri makhluk hidup adalah…
a. Bergerak
b. Tak bernafas
c. Tumbuh
d. Berkembang biak
2. Yang terjadi jika tumbuhan tidak disiram…
a. Tumbuh
b. Subur
c. Layu
d. Hidup
3. Proses pembuatan makanan pada tumbuhan hijau disebut…
a. Fotografi
b. Fotosintesis
c. Foto Studio
d. Fotogenik
4. Ciri pertumbuhan hewan adalah…
a. Semakin tinggi dan berat
b. Semakin pendek dan besar
c. Semakin ringan dan tinggi
d. Semakin pendek dan ringan
5. Lubang pernapasan tumbuhan pada daun adalah…
a. Tangkai daun
b. Stomata
c. Akar
d. batang
Mari menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan ciri – ciri dari makhluk hidup!
2. Sebutkan kebutuhan makhluk hidup!
3. Jelaskan perbedaan makluk hidup dan tak hidup!
4. Bagaimana cara memelihara hewan dengan baik?
5. Bagaimana cara memelihara tumbuhan dengan baik?
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. b. Tak bernafas
2. c. Layu
3. b. Fotosintesis
4. a. Semakin tinggi dan berat
5. b. Stomata
Essay
1. Ciri – ciri makhluk hidup adalah sebagai berikut;
a. Bergerak
b. Makan dan minum
c. Bernapas
d. Tumbuh
e. Berkembang biak
f. Peka terhadap rangsang
2. Kebutuhan makhluk hidup adalah sebagai berikut;
a. Makanan
b. Air
c. Udara
d. Cahaya matahari
e. Tempat tinggal
3. Perbedaan makhluk hidup dan tak hidup
a. Makhluk hidup: bergerak tanpa harus di gerakkan, membutuhkan
makan dan minum, bernapas untuk menghirup oksigen, dan
berkembang dari kecil sampai besar.
b. Tak hidup: tidak bergerak jika tidak di gerakkan, tidak memerlukan
oksigen buat bernafas, dan tidak tumbuh kembang.
4. Cara memelihara hewan dengan baik adalah dengan memberi makan dan
minum, rajin membersihkannya dan merwat, serta memberi tempat tinggal
5. Cara memelihara tumbuhan dengan baik adalah dengan menyiraminya
dengan rajin, member pupuk jika di perlukan, dirawat dan menyediakan
tempat yang terkena sinar matahari agar cepat tumbuh besar
Nama : Tanggal : 23 Agustus 2017
Kelas : Mapel : Ilmu Pengetahuan Alam
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF A, B, C, ATAU D PADA
JAWABAN YANG BENAR!
1. Ciri-ciri makhuk hidup adalah ....
a. Diam di tempat
b. Menghadap keatas
c. Berkembang biak
d. Berwarna kuning
2. Berikut ini yang bukan makhluk
hidup adalah ....
a. Ikan
b. Bunga mawar
c. Batu kali
d. Manusia
3. Manusia awalnya adalah bayi
lalu bisa berkembang menjadi
anak yang bisa berlari. Hal itu
karena makhluk hidup
mengalami ....
a. Perkembangbiakan
b. Pertumbuhan
c. Pergerakan
d. Pertukaran
4. Burung dapat bertelur untuk
melanjutkan keturunannnya, hal
itu adalah ciri makhluk hidup
yaitu ....
a. Bernafas
b. Tumbuh
c. Berkembang biak
d. Bergerak
5. Tumbuhan yang bisa bergerak
dengan menutup daunnya ketika
disentuh adalah ....
a. Mawar
b. Nangka
c. Putri malu
6. Burung merpati bisa terbang
sampai tinggi. Hal itu
menunjukan ciri-ciri bahwa
makhluk hidup dapat ....
a. Melayang
b. Terbang
c. Di langit
d. Bergerak
7. Berikut ini hewan yang
berkembang biak dengan cara
bertelur adalah ....
a. Sapi
b. Kelinci
c. Beruang
d. Cicak
8. Tumbuhan berikut yang
berkembang biak dengan cara
tunas adalah ....
a. Mangga
b. Pisang
c. Nangka
d. Ketela
9. Pohon-pohon yang berkembang
biak dengan tunas adalah ....
a. Mangga, bambu, pisang
b. Bambu, tebu, pisang
c. Tebu, nangka, mahoni
d. Jati, jambu, bamboo
10. Manusia supaya bertenaga
membutuhkan ....
a. Pakaian
b. Kawin
c. Makanan
d. Bertelur
11. Untuk memelihara hewan di bawah, makanan yang harus diberikan adalah….
a. Rumput
b. Wortel
c. Ikan
d. Jagung
12. Agar tumbuhan langka tidak
menjadi punah kita berkewajiban
untuk….
a. Membantu menjualnya
b. Membantu menebangnya
c. Membantu melestarikannya
d. Membantu membakarnya
13. Tumbuhan membutuhkan sinar
matahari untuk ....
a. Kawin
b. Berkembangbiak
c. Fotosintesis
d. Bergerak
14. Hewan-hewan beriktu ini yang
mempunyai kulit bersisik adalah
…
a. Kebau dan sapi
b. Bangau dan gagak
c. Buaya dan jerapah
d. Ikan dan ular
15. Hewan yang memiliki cangkang
adalah ....
a. Ikan
b. Kura-kura
c. Badak
d. Komodo
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN
BENAR!
1. Mata akan seketika berkedip ketika terkena debu. Hal itu menunjukkan bahwa
makhluk hidup peka terhadap ....
2. Hewan yang dapat hidup di darat dan di air dinamakan ....
3. Manusia berkembang biak dengan cara ...
4. Merawat tumbuhan agar tetap subur maka kita harus rajin…
5. Agar hewan tidak mati kedinginan dan kepanasan maka kita harus
membuatkan…
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda
6. c. Berkembang Biak
7. c. Batu Kali
8. b. Pertumbuhan
9. c. Berkembang Biak
10. c. Putri Malu
11. d. Bergerak
12. d. Cicak
13. b. Pisang
14. b. Bambu, tebu, pisang
15. c. Makanan
16. c. Ikan
17. c. Membantu Melestarikannya
18. c. Fotosintesis
19. d. Ikan dan Ular
20. b. Kura – kura
Essay
1. Peka terhadap rangsang
2. Amfibi
3. Melahirkan/Beranak
4. Menyiraminya
5. Kandang/tempat tinggal
Daftar Nilai Siklus I
No Nama Nilai Siklus I Keterangan
1 AWP 70 Tuntas
2 AM 70 Tuntas
3 AAR 50 Tidak Tuntas
4 DNS 70 Tuntas
5 FZA 50 Tidak Tuntas
6 FZ 80 Tuntas
7 KF 80 Tuntas
8 MK 80 Tuntas
9 MJ 40 Tidak Tuntas
10 MHM 80 Tuntas
11 MKM 50 Tidak Tuntas
12 MLH 70 Tuntas
13 NAK 90 Tuntas
14 UH 60 Tidak Tuntas
15 WY 60 Tidak Tuntas
16 ZRH 60 Tidak Tuntas
Rata-rata kelas 66.25
Persentase Ketuntasan 56,25 %
Persentase Tidak Tuntas 43,75 %
Daftar Nilai Siklus II
No Nama Nilai Siklus II Keterangan
1 AWP 80 Tuntas
2 AM 80 Tuntas
3 AAR 70 Tuntas
4 DNS 70 Tuntas
5 FZA 70 Tuntas
6 FZ 90 Tuntas
7 KF 90 Tuntas
8 MK 90 Tuntas
9 MJ 50 Tidak Tuntas
10 MHM 100 Tuntas
11 MKM 70 Tuntas
12 MLH 80 Tuntas
13 NAK 100 Tuntas
14 UH 70 Tuntas
15 WY 80 Tuntas
16 ZRH 80 Tuntas
Rata-rata kelas 79,37
Persentase Ketuntasan 93,75 %
Persentase Tidak Tuntas 6,25 %
Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Siklus I
No Tahapan
dalam STM Pola Salingtemas Indikator
Pelaksanaan Keterangan
Ya Tidak
1.
Invitasi Pengenalan dan
pemahaman
prinsip Sains
Melakukan apresiasi √
Memberi pertanyaan
siswa tentang kasusu √
Menyajikan materi √
2.
Eksplorasi Isu – isu
Teknologi di
Masyarakat
Membaca sumber
berita/kliping √
Memberikan lembar
kegiatan siswa √
Membahas lembar kerja
siswa Tidak ada
3.
Solusi Saran Perbaikan Memberi pertanyaan
tentang solusi terhadap
kasus
Tidak ada
Menyimpulkan materi √
melakukan evaluasi √
4.
Aplikasi Mengamati dan
memelihara
makhluk hidup
dengan baik
Menjelaskan kegiatan √
Mengorganisasikan siswa
menjadi beberapa
kelompok
√
Memberi petunjuk cara
mengamati dan
memelihara tumbuhan
dan hewan dengan baik
√
Memfasilitatori kegiatan
yang berlangsung dalam √
Hasil Pengamatan Ketrampilan Guru Siklus II
No Tahapan
dalam STM Pola Salingtemas Indikator
Pelaksanaan Keterangan
Ya Tidak
1.
Invitasi Pengenalan dan
pemahaman
prinsip Sains
Melakukan apresiasi √
Memberi pertanyaan
siswa tentang kasusu √
Menyajikan materi √
2.
Eksplorasi Isu – isu
Teknologi di
Masyarakat
Membaca sumber
berita/kliping √
Memberikan lembar
kegiatan siswa √
Membahas lembar kerja
siswa √
3.
Solusi Saran Perbaikan Memberi pertanyaan
tentang solusi terhadap
kasus
Menyimpulkan materi √
melakukan evaluasi √
4.
Aplikasi Mengamati dan
memelihara
makhluk hidup
dengan baik
Menjelaskan kegiatan √
Mengorganisasikan siswa
menjadi beberapa
kelompok
√
Memberi petunjuk cara
mengamati dan
memelihara tumbuhan
dan hewan dengan baik
√
Memfasilitatori kegiatan
yang berlangsung dalam
setiap kelompok
√
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Siklus : I
Hari : Senin
Tanggal : 21 Agustus 2017
N
o Aktivitas Siswa 1 2 3 4 keterangan
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan
sungguh – sungguh √
2. Siswa bertanya bila mengalami
kesulitan √
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
4. Siswa aktif dalam memecahkan
masalah √
5. Siswa memahami dengan seksama
tugas belajar yang diberikan guru √
6. Siswa menggunakan waktu sebaik
sesuai dengan petunjuk yang diberikan √
7. Membaca lembar kerja siswa dengan
baik √
8. Melaksanakan kegiatan berdasarkan
perintah √
9. Menjawab pertanyaan guru √
10. Menampilkan hasil pengamatan √
11. Terlibat dalam kegiatan √
12.
Mengamati secara aktif proses
kegiatan yang dilakukan bersama
kelompok
√
13. Melakukan latihan merawat makhluk
hidup dengan baik √
14. Praktek menyesuaikan model dengan
kenyataan √
Jumlah Skor 12 18 8
Presentase (%) aktivitas siswa dalam
pembelajaran
(38/56) x 100% =
67,85%
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Siklus : II
Hari : Rabu
Tanggal : 23 Agustus 2017
No Aktivitas Siswa 1 2 3 4 Keterangan
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan
sungguh – sungguh √
2. Siswa bertanya bila mengalami
kesulitan √
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru √
4. Siswa aktif dalam memecahkan
masalah √
5. Siswa memahami dengan seksama
tugas belajar yang diberikan guru √
6. Siswa menggunakan waktu sebaik
sesuai dengan petunjuk yang diberikan √
7. Membaca lembar kerja siswa dengan
baik √
8. Melaksanakan kegiatan berdasarkan
perintah √
9. Menjawab pertanyaan guru √
10. Menampilkan hasil pengamatan √
11. Terlibat dalam kegiatan √
12.
Mengamati secara aktif proses
kegiatan yang dilakukan bersama
kelompok
√
13. Melakukan latihan merawat makhluk
hidup dengan baik √
14. Praktek menyesuaikan model dengan
kenyataan √
Jumlah Skor 15 36
Presentase (%) aktivitas siswa dalam
pembelajaran
(51/56) x 100% =
91,07%
Dokumentasi
DAFTAR NILAI SKK
Nama : M. Rifqi Fauzi Jurusan : PGMI
NIM : 115-13-085 Dosen PA : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
NO JENIS KEGIATAN TANGGAL
PELAKSANAAN
KEIKUTSERTAAN SKOR
1. OPAK STAIN SALATIGA
2013 Dengan Tema:
“Rekonstruksi Paradigma
Mahasiswa Yang Cerdas,
Peka dan Peduli”
26-27 Agustus 2013 Peserta 3
2. OPAK TARBIYAH 2013
Dengan Tema: “Menjunjung
Tinggi Nilai-nilai Kearifan
Lokal Sebagau Identitas
Pendidikan Indonesia”
29 Agustus 2013 Peserta 3
3. LIBRARY USER
EDUCATION (Pendidikan
Pemakai Perpustakaan) UPT
PERPUSTAKAAN STAIN
Salatiga
16 September 2013 Peserta 2
4. Seminar Grand Opening UK-
UK dengan tema “What do
you Wanna Be”
21 September 2013 Peserta 2
5. Piagam Penghargaan Merpati
Putih CUP 2014 “Juara II
Kategori Tanding Kelas E
Putra Tingkat SMA/SMK/
MA/Sederajat dan Umum”
31 Januari - 02
Februari 2014
Peserta 4
6. “Training Pembuatan
Makalah” yang
diselenggarakan oleh LDK
Darul Amal STAIN Salatiga
17 September 2014 Peserta 2
7. Seminar Nasional Bahasa
Arab Ittaqo dengan tema
“Implementasi Kurikulum
2013 pada Mapel Bahasa
Arab tingkat dasar, dan
tingkat menengah dalam
upaya menjawab tantangan
pengajaran Bahasa Arab”
4 November 2014 Peserta 8
8. Seminar Nasional dengan
tema “Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui
Profesionalitas Pendidikan”
13 November 2014 Peserta 8
9. “Seminar Nasional
Entrepreneurship”
16 Nopember 2014 Peserta 8
10. Piagam Penghargaan dalam
acara “TRADISI PPS Betako
Merpati Putih”
22-23 November
2014
Peserta 2
11. Seminar Nasional
“Perlindungan Hukum
terhadap Usaha Mikro
menghadapi Pasar Bebas
ASEAN”
15 Desember 2014 Peserta 8
12. Piagam Penghargaan dalam
“Kejuaraan Nasional Pencak
Silat antar Perguruan Tinggi
VIII”
9-15 Maret 2015 Peserta 8
13. Seminar Nasional dengan
tema “Indonesia Budayaku
Indonesia Warisanku
(Salatiga Kots Pusaka)”
02 Juni 2016 Peserta 8
14. Seminar Nasional dan
MASTA dengan Tema
“Membangun Intelektualitas
Mahasiswa Melalui Budaya
Literasi di Era Virtual”
10 September 2016 Peserta 8
15. Seminar Nasional dengan
tema “Penerapan Nilai – nilai
Lingkungan Kepada
Individu”
21 September 2016 Peserta 8
16. Seminar Internasional
dengan tema “Petani untuk
Negeri” dalam kegiatan
Festival Solidaritas untuk
Petani Indonesia
24 September 2016 Peserta 2
17. Seminar Nasional dengan
tema “TAX AMNESTI,
Faktor – faktor yang
Melatarbelakangi Lahirnya
Amnesty Pajak dan
Dampaknya Terhadap
Perekonomian di Indonesia
12 Oktober 2016 Peserta 8
18. Fuadah Bersholawat dengan
tema “Perkokoh Harmoni
NKRI dan Kepedulian
Beragama dengan Sholawat
dan Konservasi Budaya”
15 Oktober 2016 Peserta 2
19. Seminar Nasional dengan 22 November 2016 Peserta 8