peningkatan aktivitas dan hasil belajar materi interaksi …

29
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SEMESTER II SMP NEGERI 3 BREBES TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Siti Munirohatin SMP N 3 Brebes [email protected] Abstrak Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah aktivitas dan peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIID SMP Negeri 3 Brebes. Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,72 dari nilai rata-rata sebesar 78,26 pada siklus I menjadi 85,53 pada siklus II sedangkan ketuntasan belajar sebesar 11,77 % dari 79,41 % pada siklus I menjadi sebesar 91,18 % pada siklus II. Kata Kunci: Hasil Belajar, Project based learning (PjBL), Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan. Abstract The formulation of the problem in the research is how the activity and improvement of learning outcomes of students of

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR MATERI INTERAKSI MAKHLUK

HIDUP DENGAN LINGKUNGAN MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED

LEARNING (PjBL) PADA PESERTA DIDIK

KELAS VII D SEMESTER II SMP NEGERI 3

BREBES TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Siti Munirohatin

SMP N 3 Brebes

[email protected]

Abstrak

Rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah

aktivitas dan peningkatan hasil belajar peserta didik kelas

VIID SMP Negeri 3 Brebes. Desain penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Hasil

belajar peserta didik mengalami peningkatan rata-rata

sebesar 5,72 dari nilai rata-rata sebesar 78,26 pada siklus I

menjadi 85,53 pada siklus II sedangkan ketuntasan belajar

sebesar 11,77 % dari 79,41 % pada siklus I menjadi sebesar

91,18 % pada siklus II.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Project based learning (PjBL),

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan.

Abstract

The formulation of the problem in the research is how the

activity and improvement of learning outcomes of students of

Page 2: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …
Page 3: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 79

class VIID SMP Negeri 3 Brebes. The design of this study is a

classroom action research consisting of 2 cycles. Student

learning outcomes have an average increase of 5.72 from the

average value of 78.26 in the first cycle to 85.53 in cycle II

while the learning completeness of 11.77% of 79.41% in cycle

I to be equal to 91,18% in cycle II.

Keywords: Learning Outcomes, Project based learning (PjBL), Interaction of Living Beings with the Environment.

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran IPA Terpadu SMP Kelas VII semester 2, salah

satu Kompetensi Dasar pengetahuannya 3.7 Menganalisis interaksi

antara makhluk hidup dan lingkungannya serta dinamika populasi

akibat interaksi tersebut. Materi tersebut juga menekankan pada

ranah ketrampilan yakni 4.7 Menyajikan hasil pengamatan

terhadap interaksi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya,

sehingga guru harus mencoba memberikan kegiatan ranah

psikomotor yang dapat mendekatkan peserta didik secara langsung

melalui aplikasi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dengan

demikian guru perlu merencanakan kegiatan pembelajaran dengan

matang agar dapat menciptakan suasana belajar peserta didik

menjadi lebih aktif dan dapat menumbuhkan keterlibatan peserta

didik secara langsung.

Dari tahun ke tahun proses pembelajaran materi tersebut

masih mengandalkan kegiatan konvensional yaitu ceramah. Selain

ceramah, kegiatan belajar mengajar yang terlihat adalah mencatat

materi dari guru. Di sisi lain peserta didik belum terbiasa

berdiskusi, bertanya, menjawab pertanyaan guru, praktikum, dan

membuat proyek. Hanya sekitar 25% guru yang mencoba

melakukan metode lain seperti praktikum, sehingga masih rendah

dalam aktivitas peserta didiknya.

Rendahnya aktivitas peserta didik dalam proses

pembelajaran di kelas berimplikasi pada keterampilan proses dan

hasil belajarnya. Proses pembelajaran yang miskin inovatif ini

menyebabkan peserta didik menjadi pasif, tidak termotivasi dan

minat terhadap kegiatan proses pembelajarannya pun rendah.

Page 4: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

80 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Proses pembelajaran seperti ini mengakibatkan ruh konsep

interaksi makhluk hidup dengan lingkungan kurang tercerna

secara utuh bagi peserta didik, peserta didik kurang aktif dalam

pembelajaran, akibatnya banyak peserta didik belum mencapai

KKM. Berdasarkan tes awal terhadap kelas VIID diperoleh data

bahwa dari 34 peserta didik yang nilai pengetahuannya tuntas

hanya 21 peserta didik atau sekitar 61,7%, dengan KKM mapel 76.

Kondisi seperti ini tentu saja harus segera dicari solusinya.

Guru harus mampu mengemas kegiatan pembelajaran menjadi

kegiatan yang lebih menarik. Kurikulum 2013 memberikan

mandat guru untuk mengemas proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik

menggunakan beberapa model pembelajaran kontekstual antara

lain model pembelajaran berbasis proyek (project based learning)).

Berdasarkan model tersebut, maka pengetahuan yang dimiliki

oleh peserta didik didapatkan dengan proses penemuan. Sehingga

guru hendaknya mendesain pembelajaran yang merangsang

peserta didik melakukan kegiatan penemuan seperti eksperimen,

proyek, dan observasi.

Selanjutnya Yunus (2014) mendefenisikan model project

based learning sebagai model pembelajaran yang secara langsung

melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran melalui

kegiatan penelitian untuk mengerjakan dan menyelesaikan suatu

proyek pembelajaran tertentu.

Berdasarkan karakteristik model project based learning di

atas, maka diharapkan efektif untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar kognitif peserta didik sehingga peneliti mengambil

judul peningkatan aktivitas dan hasil belajar materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan melalui model pembelajaran

project based learning (PjBL) pada peserta didik kelas VIID

semester 2 SMP Negeri 3 Brebes tahun pelajaran 2016/2017

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan

pokok penelitian ini adalah (1) bagaimana proses pembelajaran

materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dengan

menggunakan model pembelajaran project based learning,(2)

bagaimanakah aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran

menggunakan model project based learning pada materi interaksi

Page 5: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 81

makhluk hidup dengan lingkungan (3)seberapa besar

peningkatan hasil belajar peserta didik melalui model

pembelajaran project based learning pada materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan

tujuan penelitian ini adalah (1) mendiskripsikan proses

pembelajaran materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

dengan menggunakan model pembelajaran project based learning.

(2) mendiskripsikan aktivitas belajar peserta didik dalam

pembelajaran menggunakan model project based learning pada

materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan (3)

mendiskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik melalui

model pembelajaran project based learning pada materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan.

Manfaat Penelitian (1) bagi peserta didik diharapkan

tumbuhnya motivasi untuk terlibat secara aktif dalam

pembelajaran sehingga hasil belajar juga dapat meningkat. (2)

bagi guru, digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran dan

digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan aktivitas,

keterampilan proses, sikap ilmiah, dan hasil belajar kognitif.(3)

bagi sekolah, untuk memberi masukan dalam mengambil

kebijakan terkait dengan model pembelajaran yang digunakan

dalam kegiatan belajar mengajar.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Brebes yang berlokasi

di Jalan Gajah Mada No. 38 kecamatan Brebes kabupaten Brebes,

dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2016/ 2017

selama 3 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Maret 2017.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII D SMP

Negeri 3 Brebes Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 34

peserta meliputi 15 laki-laki dan 19 perempuan.

Sumber data diperoleh dari (1) Data primer, yaitu data

yang diperoleh dari peserta didik, berupa nilai tes tertulis peserta

didik dan nilai kinerja dalam bentuk laporan tugas kelompok. Pada

tiap siklus dilakukan satu tes dan peserta didik mengumpulkan

laporan tugas kelompok, (2) Data sekunder, yaitu data yang

diperoleh dari pengamatan peneliti dan kolaborator,

Page 6: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

82 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

berupa hasil diskusi dengan kolaborator yang dituangkan dalam

tiap-tiap siklus.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

teknik penilaian tes tertulis dan non tes berupa penilaian unjuk

kerja. Teknik penilaian tertulis dilakukan pada akhir pelajaran,

siswa diminta mengerjakan soal tes. Teknik penilaian non tes

berupa penilaian unjuk kerja dilakukan dengan teknik pengamatan

atau observasi terhadap motivasi belajar peserta didik. dan

penilaian terhadap laporan hasil Tugas.

Analisis data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk

analisis kualitatif dengan metode pemaparan secara deskriptip

komparatif, yakni mendeksripsikan semua temuan dalam

penelitian disertai dengan data-data kuantitatif yang dianalisis

secara sederhana (persentase).

Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini

adalah (a) Terlaksananya proses pembelajaran pada materi

interaksi makhluk hidup dengan lingkungan melalui pembelajaran

model PjBL sesuai yang direncanakan. (b) Banyaknya peserta

didik yang aktif dalam proses pembelajaran yang ditandai

besarnya prosentasi aktivitas belajar > 50% . (c) Banyaknya

peserta didik yang memperoleh nilai hasil peserta didik di atas

KKM (nilai ≥ 75) pada materi interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan adalah ≥ 75 %.

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri

dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan,

observasi dan refleksi. Perencanaan penelitian ini dilaksanakan

sebagai berikut (a) Menyusun instrumen penelitian berupa

perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, menetukan lokasi

observasi, alat evaluasi hasil belajar. (b) Membagi kelompok

secara heterogen berdasarkan kemampuan peserta didik.(c)

Menyiapkan bahan- bahan pelaksanaan penelitian.

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24, 25, dan 31 Januari

2017. Pertemuan pertama berupa eksplor materi komponen-

komponen ekosistem. Pertemuan kedua digunakan pembuatan

produk akuarium mini. Pertemuan ketiga untuk kegiatan pos tes

siklus I. Observasi pembelajaran digunakan untuk merekam

Page 7: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 83

kejadian yang muncul dalam proses pembelajaran yang berkaitan

dengan interaksi guru dengan peserta didik, interaksi antar

peserta didik serta respon peserta didik terhadap model

pembelajaran yang digunakan. Data observasi diperoleh melalui

lembar observasi, catatan harian guru. Sedangkan tes digunakan

untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada materi

ekosistem. Refleksi digunakan untuk mengetahui kendala yang

dihadapi selama pelaksanaan dalam rangka meningkatkan hasil

belajar peserta didik.

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 7, 8 dan 11 Februari

2017 Pertemuan pertama berupa eksplor materi interaksi antar

makhluk hidup. Pertemuan kedua digunakan pembuatan produk

berupa charta rantai dan jaring-jaring makanan. Pertemuan ketiga

untuk kegiatan pos tes siklus II. Pembelajaran menggunakan

model pembelajaran yang sama seperti siklus I sekaligus untuk

mengetahui peningkatan perbaikan terhadap pelaksanaan proses

pembelajaran yang didasarkan pada refleksi siklus I. Refleksi

dilakukan dengan menganalisis tes hasil belajar dan hasil

observasi yang dilakukan pada siklus I.

C. PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan data tes awal sebelum dilakukan tindakan hasil

belajar peserta didik rendah. Nilai terendah yang diperoleh

peserta didik adalah 57, nilai tertinggi adalah 85, sedangkan nilai

rata-rata yang diperoleh peserta didik adalah 72,41 sementara

Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) adalah 76. Data jelas

menunjukkan peserta didik yang telah tuntas sebanyak 21 orang

atau hanya 61,76 % peserta didik yang tuntas. Adapun rekap

hasil ulangan harian kondisi awal disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut.

Page 8: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

84 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Tes Peserta Didik Sebelum

Penelitian

No Hasil Tes Data Awal

1. Nilai Tertinggi 85

2. Nilai Terendah 57

3. Rata-rata nilai tes 72,41

4. Ketuntasan klasikal 61,76 %

Prosedur Tindakan Siklus 1

Perencanaan (Planning)

Perencanaan penelitian ini dilakukan persiapan pada awal

bulan Januari 2017. Perencanaan ini merupakan langkah awal

yang dilakukan peneliti setelah memahami masalah-masalah yang

dihadapi peserta didik dan melihat kondisi pembelajaran di kelas.

Pada tahap ini dilakukan perencanaan antara lain : Menyusun

instrumen penelitian berupa perangkat pembelajaran meliputi

silabus, RPP, menentukan lokasi observasi, alat evaluasi hasil

belajar, membagi kelompok secara heterogen berdasarkan

kemampuan siswa, menyiapkan alat dan bahan untuk pelaksanaan

praktik dan proyek.

Pelaksanaan (Akting)

Siklus I dilaksanakan tanggal 24, 25, dan 31 Januari 2017.

Pertemuan pertama berupa eksplor materi komponen-komponen

ekosistem. Pertemuan kedua digunakan pembuatan produk

akuarium mini. Pertemuan ketiga untuk kegiatan pos tes siklus I.

Tahapan pelaksanaan terdiri dari pendahuluan, kegiatan

inti, dan penutup. Guru menyampaikan salam pembuka dan

menanyakan presensi peserta didik , kemudian menyampaikan

tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik akan

pentingnya materi yang akan disampaikan. Guru menjelaskan

langkah-langkah tentang kegiatan eksplorasi materi komponen-

komponen ekosistem. Guru menjelaskan materi tersebut melalui

diskusi kelas, peserta didik mencatat hal-hal penting berkenaan

dengan materi dan menanyakan hal-hal yang belum diketahuinya.

Page 9: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 85

Setelah pengamatan eksplorasi materi pada pertemuam

selanjutnya guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok

heterogen untuk melaksanakan praktikum dan pembuatan produk

akuarium mini. Guru memfasilitasi kegiatan akuarium mini dan

memberi apresiasi /penghargaan yang bekerja dengan baik dan

tepat waktu. Di akhir pertemuan guru menarik kesimpulan

bersama peserta didik tentang materi tersebut. Selanjutnya

diadakan kegiatan pos tes siklus I.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, diketahui

interaksi belajar peserta didik sebagaimana disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 2. Data Observasi Pembelajaran Siklus I

Indikator Sub Indikator Frek %

1 Kegiatan

Pendahulua

n

Membuka pelajaran 27 79 %

2 Kegiatan

Inti

a. Diskusi dan

kerjasama

25 73 %

b. Presentasi, umpan

balik

21 62 %

c. Pemecahan masalah,

penyampaian ide

gagasan, berfikir logis

23 67 %

3 Kegiatan

Penutup

Kesimpulan 28 82 %

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada kegiatan

pendahuluan keterlibatan peserta didik 79% atau 27 peserta didik,

pada kegiatan inti yang berupa diskusi, presentasi dan pemecahan

masalah presentasenya masih rendah rata-rata ketiganya hanya

67 %, sedangkan tahap kegiatan penutup keterlibatan peserta

didik cukup bagus sekitar 82 % atau 28 peserta didik.

Page 10: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

86 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik

Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Siklus I diperoleh

hasil observasi sebagaimana tabel berikut ini:

Tabel 3. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I

No Indikator observasi Jumlah

siswa

Persentase(%) Kriteria

1 Bekerja sama

dengan teman satu

kelompok

23 67 aktif

2 Mendiskusikan

masalah yang

dihadapi dalam

kegiatan belajar

mengajar

24 70 aktif

3 Pembuatan produk

sesuai prosedur

27 79 Sangat

aktif

4 Menjawab

pertanyaan dalam

LKPD

22 65 aktif

5 Keterlibatan siswa

dalam pembuatan

produk

28 82 sangat

aktif

Rata-rata 24,80 73 aktif

Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan lembar

observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, diketahui bahwa

aktivitas siswa pada siklus I dalam kegiatan pembuatan produk

berupa akuarium mini menunjukkan presentase 73% dengan

kriteria aktif.

Hasil Belajar Peserta Didik

Hasil belajar peserta didik pada materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan pada siklus I menunjukkan rata-rata

82,12 nilai minimum 70 dan nilai maksimum 91. Adapun sebaran

nilai hasil belajar peserta didik disajikan dalam tabel berikut.

Page 11: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 87

No.

Uraian Pra

siklus

Siklus I

1 Nilai Terendah 57 65

2 Nilai Tertinggi 85 88

3 Nilai rata-rata 72,41 78,26

4 Ketuntasan Belajar 61,76 % 79,41 %

Tabel 4. Distribusi Nilai Hasil Belajar Peserta Didik pada

Siklus I

No. Distribusi

nilai

Frekuensi Persentase

(%)

1 91 – 100 0 0

2 81 – 90 12 35,3

4 76 – 80 15 44,1

5 < 76 7 20,6

Prestasi hasil belajar pada siklus I tergolong belum

memuaskan, dari 34 peserta didik yang mengikuti pembelajaran

ada 27 (79,40%) peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM

dan terdapat 7 (20,6%) peserta didik masih dibawah KKM. Dapat

dikatakan tingkat ketuntasan klasikal baru mencapai 79,40 %. Ini

berarti pembelajaran siklus I cukup berhasil hanya perlu upaya –

upaya perbaikan.

Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I telah sesuai RPP.

Alokasi waktu sesuai rencana. Kegiatan kerjasama dalam

kelompok dan kegiatan dalam kelompok aktivitasnya perlu

ditingkatkan sehingga membutuhkan motivasi dan fasilitasi

bimbingan guru, kelompok masih terlalu besar, sehingga perlu

peningkatan kualitas proses pembelajaran. Hasil belajar peserta

didik pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan

pembelajaran prasiklus. Perbandingan hasil belajar peserta didik

dapat dilihat pada tabel 5 berikut:

Tabel 5 Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik Prasiklus

dan Siklus I

Page 12: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

88 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Untuk lebih jelasnya hasil belajar dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 1 : Perbandingan Peningkatan Kualitas Proses

Pembelajaran

100 80 60 40 20

0

57 65

85 88 72.4718.26 79.41

61.76

Prasiklus

Siklus I

Prasiklus dan Siklus I

Pelaksanaan siklus I tampak pada dokumentasi berikut.

Guru memfasilitasi kegiatan

pembuatan produk

Observasi oleh proses diskusi

Produk berupa akuarium mini

Prosedur Tindakan Siklus II

Page 13: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 89

Perencanaan (Planning)

Perencanaan pada siklus II diawali dengan menyusun RPP

materi interaksi antar makhluk hidup dengan tindakan

disesuaikan hasil refleksi dari siklus I dan menyiapkan instrumen

pengamatan dan soal pos tes siklus II.

Pelaksanaan (Akting)

Melaksanakan rencana pembelajaran dengan materi

intraksi antar makhluk hidup. Tahapan yang dilakukan oleh guru

hampir sama dengan tahapan pembelajaran yang dilakukan pada

siklus I. Tindakan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari

tindakan pada siklus I. Kelemahan pada siklus I antara lain masih

ada beberapa peserta didik yang belum aktif dalam diskusi

kelompok dan kurangnya pemahaman peserta didik tentang

pembuatan produk. Guru melakukan pendekatan personal kepada

peserta yang masih pasif, diam, dan belum terlihat mau bekerja

sama. Guru memotivasi peserta didik agar lebih terlibat aktif

dalam proses pembelajaran.

Pengamatan (Observing)

Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, diketahui

interaksi belajar peserta didik sebagimana disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 6. Data Observasi Pembelajaran Siklus II

Indikator

Sub Indikator Frek Perse

ntase

1 Kegiatan

Pendahuluan

Membuka pelajaran 32 94 %

2 Kegiatan Inti a. Diskusi dan

kerjasama

30 88 %

b. Presentasi, umpan

balik

33 97 %

c. Pemecahan masalah,

penyampaian ide

gagasan, berfikir

logis

30 88 %

Page 14: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

90 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

3 Kegiatan

Penutup

Kesimpulan 33 97 %

Data tabel di atas tampak pada kegiatan pendahuluan

keterlibatan peserta didik sudah mencapai 94 %, pada kegiatan

inti yang berupa diskusi, presentasi dan pemecahan masalah

masih menunjukkan persentase rata-rata ketiganya sudah

mencapai 91 %, sedangkan tahap kegiatan penutup keterlibatan

peserta didik 97 % atau 33 dari 34 peserta didik sudah terlibat

aktif. Data tersebut menunjukkan bahwa dalam proses

pembelajaran menggunakan model PjBL menunjukkan adanya

peningkatan keterlibatan peserta didik yang signifikan.

Pelaksanaan aktivitas peserta didik

Tabel 7. Hasil observasi aktivitas siswa siklus II

No Indikator

observasi

Jumlah

siswa

Persentase

(%)

Kriteria

1 Bekerja sama

dengan teman satu

kelompok

30 88 Sangat aktif

2 Mendiskusikan

masalah yang

dihadapi dalam

kegiatan belajar

mengajar

31 91 Sangat aktif

3 Pembuatan produk

sesuai prosedur

32 94 Sangat aktif

4 Menjawab

pertanyaan dalam

LKPD

33 97 Sangat aktif

5 Keterlibatan siswa

dalam pembuatan

produk

34 100 Sangat aktif

Rata-rata 32 94,1 Sangat aktif

Page 15: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 91

Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan lembar

observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, diketahui bahwa

aktivitas siswa pada siklus II dalam kegiatan diskusi menunjukkan

presentase 94,1% dengan kriteria sangat aktif.

Data tabel di atas tampak pada kegiatan bekerjasama

dengan teman lain dalam satu kelompok tampak aktvitas belajar

peserta didik mencapai 88 %, pada kegiatan mendiskusikan

masalah yang dihadapi masih menunjukkan persentasenya sudah

mencapai 91 %, sedangkan tahap kegiatan embuatan produk

sesuai prosedur aktivitas belajar dan keterlibatan peserta didik

97%. Pada kegiatan menjawab pertanyaan dalam LKPD aktivitas

peserta didik sebanyak 97%. Pada puncak aktivitas peserta didik

pada kegiatan keterlibatan siswa dalam pembuatan produk

mencapai 1005. Data tersebut menunjukkan bahwa dalam proses

pembelajaran menggunakan model pembelajaran PjBL

menunjukkan adanya peningkatan aktivitas peserta didik yang

signifikan.

Hasil Belajar Peserta Didik

Hasil belajar peserta didik pada materi interaksi antar

makhluk hidup pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata 83,53

dengan nilai terendah 75 dan nilai tertinggi 95. Adapun sebaran

nilai hasil belajar peserta didik siklus II disajikan dalam tabel

berikut.

Tabel 8. Distribusi nilai hasil belajar

peserta didik pada siklus II

No. Distribusi nilai Frekuensi Persentase

(%)

1 91 – 100 1 2,94

2 81 – 90 25 73,52

4 76 - 80 5 14,70

5 < 76 3 8,82

Prestasi belajar pada siklus II tergolong tinggi, dari 34

peserta didik yang mengikuti pembelajaran ada 31 peserta didik

(91,18%) yang memperoleh nilai di atas KKM dan terdapat 3

Page 16: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

92 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Indikator

Sub Indikator Siklus I Siklus II

F % F %

1 Kegiatan

Pendahul

uan

Membuka pelajaran 27 79 32 94

2 Kegiatan

Inti

a. Diskusi dan

kerjasama

25 73 30 88

b. Presentasi, umpan

balik

21 62 33 97

c. Pemecahan

masalah,

penyampaian ide

23 67 30 88

peserta didik (8,82%) yang masih dibawah KKM. Sedangkan

tingkat ketuntasan klasikal belajar peserta didik mencapai 91,18

%. Ini berarti pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran PjBL sangat cocok diterapkan khususnya pada

materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan.

Refleksi

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II telah sesuai RPP.

Alokasi waktu sesuai rencana. Selain mampu menguasai pelajaran

dengan baik, guru juga mampu mengorganisasikan dan

mengarahkan peserta didik bekerja sama dalam kelompok untuk

melaksanakan pembuatan proyek pada kelompoknya. Guru juga

mampu meningkatkan keterlibatan/partisipasi aktif peserta didik

dalam pembelajaran. Guru sudah memanfaatkan sumber

belajar/media dalam pembelajaran.

Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Keaktifan belajar peserta didik pada siklus II mengalami

peningkatan dibandingkan dengan pembelajaran siklus I.

Perbandingan keaktifan belajar peserta didik dan keterlibatannya

dalam proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel.

Tabel 9. Data perbandingan observasi pembelajaran pada

siklus I dan II

Page 17: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 93

120 100

94 88 79 73

97 88 97

82

80 62 67 60 40 Siklus I

gagasan, berfikir

logis

3 Kegiatan

Penutup

Kesimpulan 28 82 33 97

Untuk lebih jelasnya keterlibatan dan keaktifan peserta

didik dalam pembelajaran dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 2. Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran

20

0 Siklus II

Aktivitas belajar Peserta didik

Tabel 10. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I da II

No

Indikator

observasi

Siklus I Siklus II

Juml

siswa

(%)

Kriteria Juml

siswa

(%)

Kriteria

1

Bekerja sama

dengan teman

satu kelompok

23

67

aktif

30

88

Sangat

aktif

2

Mendiskusikan

masalah yang

dihadapi dalam

kegiatan

belajar

mengajar

24

70

aktif

31

91

Sangat

aktif

3

Pembuatan

produk sesuai

prosedur

27

79

Sangat

aktif

32

94

Sangat

aktif

Page 18: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

94 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

00 88 91

80 67 70 60 40 20

0

4 Menjawab

pertanyaan

dalam LKPD

22

65

aktif

33

97

Sangat

aktif

5

Keterlibatan

siswa dalam

pembuatan

produk

28

82

sangat

aktif

34

100

Sangat

aktif

Rata-rata

24,80

73

aktif

32

94,1 Sangat

aktif

Berdasarkan data aktivitas belajar peserta didik di atas

jelas menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dari

siklus 1 ke siklus 2 sebesar 21,1 %. Hal ini menujukkan

pembelajaran model PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar

peserta didik. Untuk mengetahui tingkat peningkatan aktivitas

belajar peserta didik dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 3 : Perbandingan Peningkatan Aktivitas Belajar

Peserta Didik

120

1

94 97 79

65

100 82

Siklus I

Siklus II

Siklus I dan Siklus II

Hasil Belajar Peserta didik

Berdasarkan pengamatan pada hasil pembelajaran siklus I

dan siklus II terlihat adanya peningkatan hasil belajar peserta

didik. Perbandingan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada

Tabel 11 berikut.

Page 19: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 95

Tabel 11. Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No. Uraian Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 65 75

2 Nilai Tertinggi 88 95

3 Nilai rata-rata 78,26 83,53

4 Ketuntasan Belajar 79,41 91,18

Untuk melihat kecenderungan kenaikan hasil belajar

peserta didik, berikut disajikan grafik perbandingan hasil belajar

peserta didik pada siklus I dan siklus II.

100

80 75 65

60

40

20

95 88 83.53

78.26 79.41

91.18

Siklus I

Siklus II

0

Nilai

Nilai

Nilai Ra ta - Ketuntasan

Terenda h Terting gi rata Belaj ar

Grafik 4 : Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Pada siklus II keaktifan belajar (kualitas proses

pembelajaran) dan hasil belajar peserta didik mengalami kenaikan

.

Nilai rata-rata peserta didik pada siklus I sebesar 78,26

meningkat menjadi 83,53 dan persentase ketuntasan belajar pada

siklus I sebesar 79,41% juga meningkat menjadi 91,18%.

Ketuntasan 91,18% pada siklus II sudah mencapai ketuntasan

belajar sesuai indikator kinerja yaitu sekurang-kurangnya 75%

peserta didik tuntas belajar dengan Kriteria Ketuntasan Minimum

76.

Page 20: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

96 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Siswa tampak aktif dalam pembuatan Guru memfasilitasi kegiatan

presentasi produk

Kegiatan presentasi kelompok

Pembahasan Tiap dan antarsiklus

Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang telah

dilaksanakan dapat dinyatakan berhasil. Model pembelajaran PjBL

dapat meningkatkan proses /partisipasi, aktivitas belajar dan hasil

belajar peserta didik kelas VII D SMP Negeri 3 Brebes, karena

masing–masing siklus ada peningkatan hasil belajar peserta didik

dilihat dari ulangan harian yang telah dilaksanakan. Hal tersebut

akan dianalisis dalam pembahasan berikut :

Pembahasan Siklus I

Hasil tindakan pembelajaran pada siklus 1 berupa hasil tes

(post test siklus I) dan hasil observasi dijelaskan sebagai berikut :

Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang ditandai

partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran mengalami

peningkatan yang signifikan. Langkah-langkah pembelajaran

Page 21: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 97

yang dilaksanakan guru direspon positif oleh semua peserta didik

yang ditandai dengan keterlibatan peserta didik mulai tahap

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Rata-rata

keterlibatan peserta dalam ketiga langkah pembelajaran sebesar

72,6 %.

Aktivitas belajar

Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan lembar

observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran, diketahui bahwa

aktivitas siswa pada siklus I dalam kegiatan pembuatan produk

berupa akuarium mini menunjukkan rata-rata aktivitas belajar

peserta didik dengan persentase sebesar 73% dengan kriteria

aktif.

Pada aktivitas/kegiatan bekerjasama dengan teman dalam

kelompok tampak sebanyak 23 peserta didik yang terlibat atau

sebanyak 67%, kegiatan mendiskusikan masalah aktivitas

belajarnya sebesar 70%, aktivitas kegiatan pembuatan produk

79%, menjawab pertanyaan sebesar 65%, dan aktivitas

keterlibatan peserta sebesar 82%. Jelaslah bahwa melalui

penggunaan model PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar

peserta didik dalam pembelajaran.

Hasil Belajar

Hasil belajar pada siklus I cukup bagus dari 34 peserta

didik yang mengikuti pembelajaran ada 27 peserta didik (79,40%)

peserta didik yang memperoleh nilai di atas KKM dan terdapat 7

(20,6%) peserta didik masih dibawah KKM. Tingkat ketuntasan

klasikal baru mencapai 79,40 %. Ini berarti pembelajaran siklus I

cukup berhasil hanya perlu upaya – upaya perbaikan.

Guru diharapkan untuk lebih mengoptimalkan peran dan

terus memfasilitasi peningkatan pemahaman peserta didik dalam

menguasai materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan dan

perlunya meningkatkan keaktifan kegiatan diskusi dan pembuatan

produk sehingga pembelajaran melalui model PjBL menjadi lebih

maksimal. Pada siklus I ini dapat dikatakan bahwa proses

pembelajaran cukup berhasil tapi belum maksimal sehingga perlu

dilanjutkan ke siklus II

Page 22: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

98 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Pembahasan Siklus II

Hasil tindakan pada siklus II berupa test (post test siklus)

dan hasil observasi yang akan diterangkan di bawah ini:

Pelaksanaan Proses Pembelajaran

Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang ditandai

partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, karena pada siklus II nampak

guru dan peserta didik mampu melaksanakan langkah-langkah

pembelajaran dengan mantap dan sangat hidup dan

menyenangkan. Hal ini terbukti pada siklus II keterlibatan aktif

peserta didik dalam pembelajaran telah mencapai 97%.

Aktivitas belajar

Pada aktivitas/kegiatan bekerjasama dengan teman dalam

kelompok tampak sebanyak 30 peserta didik yang terlibat atau

sebanyak 88%, kegiatan pembuatan produk sebesar 94%, kegiatan

mendiskusikan masalah aktivitas belajarnya sebesar 91%,

mejawab pertanyaan 97% dan aktivitas keterlibatan peserta

sebesar 100%. Jadi rata-rata keterlibatan peserta didik dalam

belajar pada siklus II adalah 94%. Jelaslah bahwa melalui

penggunaan model PjBL dapat meningkatkan aktivitas belajar

peserta didik dalam pembelajaran

Hasil Belajar Peserta Didik.

Hasil pos tes/ulangan harian menunjukkan bahwa peserta

didik yang mendapat nilai 76 ke atas atau mencapai ketuntasan

belajar adalah 31 peserta didik atau 91,17% sedangkan yang

belum tuntas masih 3 peserta didk atau 8,82%. Terhadap 3 peserta

didik yang belum mencapai ketuntasan akan diberikan program

remedial untuk memperbaiki nilainya.

Page 23: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 99

Hasil Penelitian

Model pembelajaran project based learning dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang telah

dilaksanakan dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran project

based learning dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran

yang ditandai dengan banyaknya keterlibatan peserta didik dalam

pembelajaran. Hal tersebut dapat kita lihat dalam tabel .

Tabel 12. Data Perbandingan Keterlibatan

Peserta Didik dalam

Indikator

Sub Indikator Siklus I Siklus II Peningkata

n F % F % F %

1 Kegiatan

Pendahuluan Membuka

pelajaran

27

79

32

94

6

17

2 Kegiatan Inti a. Diskusi dan

kerjasama

25

73

30

88

5

15

b.Presentasi,

umpan balik

21

62

33

97

12

29

c.Pemecahan

masalah,

penyampaian

ide gagasan,

berfikir logis

23

67

30

88

7

20

3 Kegiatan

Penutup Kesimpulan

28

82

33

97

5

15

Pembelajaran pada Siklus I dan II

Merujuk data di atas disimpulkan bahwa penggunaan

model pembelajaran project based learning pada materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan sangat efektif. Hal senada

seperti yang disampaikan Yulianti (2008) bahwa proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang

inovatif dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan

hasil belajar peserta didik.

Page 24: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

100 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

Model pembelajaran project based learning dapat

meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.

Tabel 13. Hasil observasi aktivitas siswa siklus I da II

No

Indikator

observasi

Siklus I

Siklus II peningkat

an

Juml

Siswa

(%)

Kriter

ia

Juml

siswa

(%)

Kriteria

Jum

l

sisw

a

(

%

)

1

Bekerja

sama

dengan

teman satu

kelompok

23

67

aktif

30

88

Sangat

aktif

7

20

2

Mendiskusi

kan masalah

yang

dihadapi

dalam

kegiatan

belajar

mengajar

24

70

aktif

31

91

Sangat

aktif

7

20

3

Pembuatan

produk

sesuai

prosedur

27

79

Sanga

t aktif

32

94

Sangat

aktif

5

14

,7

4

Menjawab

pertanyaan

dalam LKPD

22

65

aktif

33

97

Sangat

aktif

11

32

5

Keterlibatan

siswa dalam

pembuatan

produk

28

82

sanga

t aktif

34

100

Sangat

aktif

6

17

Rata-rata

25

73

aktif

32

94,1 Sangat

aktif

7

21

Merujuk tabel di atas tampak bahwa rata-rata aktivitas

belajar pada siklus I sebesar 73 % sedangkan pada siklus II rata-

rata aktivitas belajar peserta didik sebear 94,1 %. Hal ini

Page 25: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 101

menunjukkan ada peningkatan aktivitas belajar peserta didik dari

siklus 1 ke siklus 2 yakni sebesar 21 %.

Peningkatan besarnya aktivitas ini menujukkan bahwa

penggunaan model pembelajaran project based learning mampu

meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Hal ini senada yang

desebutkan bahwa Untuk mencapai hasil belajar yang optimal

dalam pembelajaran perlu ditekankan adanya aktivitas siswa baik

secara fisik, mental, intelektual maupun emosional. Dalam berbuat

siswa dapat menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat

grafik, diagram, intisari dari pelajaran yang disajikan oleh guru.

Bila siswa berpartisipasi dengan aktif, maka ia memiliki

ilmu/pengetahuan yang baik (Listyarini, 2008).

Model pembelajaran project based learning dapat

meningkatkan hasil belajar materi interaksi makhluk hidup

dengan lingkungan

Berdasarkan hasil penelitian dan tindakan yang telah

dilaksanakan dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran project

based learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal

tersebut dapat kita lihat dalam tabel 14.

Tabel 14. Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus,

Siklus I dan Siklus II

No. Uraian Pra

Siklus

Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 57 65 75

2 Nilai Tertinggi 85 88 95

3 Nilai rata-rata 72,41 78,26 83,53

4 Jumlah Peserta

didik tuntas

21

27

31

5 Tingkat

ketuntasan

61,76 %

79,41

91,18

Berdasarkan hasil data penelitian di atas, hasil belajar

peserta didik setelah diadakan tindakan pada siklus I dan

Page 26: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

102 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

perbaikan pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan

prestasi hasil belajar peserta didik pada materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan menggunakan model pembelajaran

project based learning yang signifikan baik dari pencapaian nilai

rata-rata maupun tingkat ketuntasan hasil belajar baik secara

individu maupun hasil belajar secara klasikal.

Kenaikan ketuntasan belajar peserta didik sebelum

dilakukan tindakan sampai ke siklus I rata-rata 17,65 % dan

kenaikan tingkat ketuntasan belajar ke siklus II sebesar 11,77 %.

Disimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan kelas VII D semester 2 SMPN 3

Brebes tahan pelajaran 2016/2017.

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan

Sutardhi (1995: 8) yaitu : agar peserta didik dapat menerima

materi dengan baik hendaknya pembelajaran dilengkapi dengan

peragaan, permainan, memperlihat kan foto, gambar/kartu yang

menarik, demonstrasi atau praktikum sehingga akan

meningkatkan hasil belajarnya. Yulianti (2008) menambahkan:

pembelajaran dengan media/permainan akan lebih menarik

perhatian peserta didik dan sangat membantu menumbuhkan

motivasi sehingga akan meningkatkan proses dan hasil belajarnya.

D. KESIMPULAN

Pelaksanaan proses pembelajaran materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan menggunakan model

pembelajaran project based learning di kelas VII D SMP Negeri 3

Brebes berlangsung efektif dengan partisipasi peserta didik dalam

pembelajaran di atas 90 %.

Aktivitas belajar peserta didik pada materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan menggunakan model

pembelajaran project based learning di kelas VII D SMP Negeri 3

Brebes mengalami peningkatan dari 73 % pada siklus 1 dan 94 %

pada siklus 2 sehingga mengalami kenaikan rata -rata sebesr 21 %

Page 27: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 103

Hasil belajar peserta didik kelas VII D SMP Negeri 3 Brebes pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan melalui model pembelajaran PjBL mengalami peningkatan rata- rata sebesar 5,28 dari nilai rata-rata sebesar 78,26 pada siklus I menjadi 83,53 pada siklus II sedangkan ketuntasan belajar sebesar 11,77 % dari 79,41 % pada siklus I menjadi sebesar 91,18 % pada siklus II.

Page 28: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY...

104 GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi)

DAFTAR PUSTAKA

Anni CT, A Rifa’i RC, E Purwanto & D Purnomo. 2005. Psikologi

Belajar. Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang.

Aqib, Z. 2002. Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran.

Surabaya: Insan Cendekia.

Diedrich, PB. 1967. Educational Psycology (dalam Sardiman,

2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2005. Proses belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Kemendikbud. 2013. Buku Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:

Badan Pengembangan Kurikulum.

Listyarini, Ika Yuli. 2008. Skripsi; Penggunaan Model Pembelajaran

Quantum Teaching Pada Materi System Pernafasan Manusia

Di SMPN 1 Blora. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Murtado, 2015. Efektivitas LKS Model Pembelajaran Berbasis

Proyek (Pbp) Pada Materi Interaksi Makhluk Hidup Dengan

Lingkungan Di SMPN 3 Brebes. Tesis. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Nana, Sudjana. 2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta

: Bumi Aksara.

Permendikbud. 2014. Lampiran Permendikbud Nomor 103 tentang

Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Permendikbud. 2014. Lampiran Permendikbud Nomor 104

Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik. Jakarta:

Kemendikbud.

Page 29: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI INTERAKSI …

Sulasfiana Alfi Raida

Vol.1 No.1 2017 105

Sardiman. 2007. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Semiawan, C.R. 1992. Pendekatan Ketrampilan Proses: Bagaimana

Mengaktifkan Peserta didik dalam Belajar. Jakarta:

Grasindo.

Sutardhi, 1995. Pemilihan strategi Belajar Mengajar yang Tepat

dalam Rangka Mengoptimalkan Peran Pendidikan Biologi

di Sekolah Menengah.. Makalah dalam seminar HMJ Pend.

Biologi. FPMIPA IKIP Semarang, Semarang.

Usman, M.U & Setiawati, L. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan

Belajar Mengajar. Penerbit Remaja Rosdakarya. Bandung.

Yunus, A. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks

Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.

Yulianti, Dwi. 2008. Pemanfaatan Media dalam pembelajaran.

Buku ajar PLPG Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Semarang