penilaian inisiatif smart city: e-library bandung file3.1 survei tentang penggunaan sistem 11 3 ......

19
TUGAS II4471 KEPROFESIAN STI Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung Anggota: Arief Septian Nurhada 18215013 Iswan Aulia 18215017 Muhammad Fikri Hafiya 18215023 PROGRAM STUDI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2018

Upload: truongbao

Post on 24-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

TUGAS

II4471 – KEPROFESIAN STI

Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung

Anggota:

Arief Septian Nurhada 18215013

Iswan Aulia 18215017

Muhammad Fikri Hafiya 18215023

PROGRAM STUDI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2018

Page 2: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

Daftar Isi

1. Pendahuluan 5

2. Landasan Teori 6

2.1 Smart City 6

2.2 Bandung Smart City 7

2.2.1 Smart Governance (Pemerintahan Cerdas) 7

2.2.2 Smart Branding (Branding Cerdas) 8

2.2.3 Smart Economy (Ekonomi Cerdas) 8

2.2.4 Smart Living (Pola Hidup Cerdas) 8

2.2.5 Smart Society (Masyarakat Cerdas) 8

2.2.6 Smart Environment (Lingkungan Cerdas) 9

2.3 E-Library Bandung 9

3. Metode 11

3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11

3.2 Benchmarking terhadap layanan e-Library lainnya 11

4. Hasil dan Pembahasan 12

4.1 Hasil Uji Kepuasan Pengguna 12

4.2.1 Tingkat awareness terhadap e-Library Kota Bandung 12

4.2.2 Uji user experience 12

4.2 Hasil Uji Benchmarking 13

4.2.1 Perbandingan dengan e-Library Jawa Barat 14

4.2.2 Perbandingan dengan Jakarta Digital Library (iJakarta) 15

4.2.3 Perbandingan dengan iPusnas 17

4. Kesimpulan 18

5. Saran 19

6. Daftar Pustaka 19

Page 3: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

Daftar Tabel

Tabel 1 Hasil Uji User Experience .............................................................................................12

Tabel 2 Perbandingan dengan e-Library Jawa Barat ................................................................14

Tabel 3 Perbandingan dengan iJakarta .....................................................................................16

Tabel 4 Perbandingan dengan iPusnas ....................................................................................17

Page 4: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

Daftar Gambar

Gambar 1 Halaman Muka e-Library Bandung ...........................................................................10

Gambar 2 e-Library Jawa Barat ................................................................................................14

Gambar 3 Jakarta Digital Library ...............................................................................................15

Gambar 4 iPusnas ....................................................................................................................17

Page 5: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

1. Pendahuluan

Di era globalisasi saat ini, sangat dibutuhkan adanya pelayanan informasi yang cepat, tepat, dan

akurat. Oleh karena itu, jenis informasi yang jelas dan sarana informasi yang memadai sangatlah

dibutuhkan oleh semua orang. Salah satu gagasan yang mampu memenuhi solusi tersebut adalah

konsep Smart City. Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek

berbasis studi berbasis teknologi informasi dan perkotaan. Pengaruh globalisasi menunjukkan

bagaimana teknologi informasi dapat meningkatkan keberlanjutan kota dengan memfasilitasi

manajemennya. Dengan tren kemajuan teknologi yang pesat, Smart City adalah model bagi kota-

kota untuk tetap relevan dan kompetitif.

Namun, penerapan konsep Smart City sangat tergantung pada kebutuhan kota dan pemangku

kepentingannya. Terlepas dari banyaknya implementasi terkait konsep Smart City, persoalan

yang sangat mungkin terjadi dalam mengadopsi gagasan Smart City tersebut diantaranya adalah

ketergesa-gesaan mengikuti tren kota-kota lain yang lebih maju, duplikasi tanpa perhitungan

matang sesuai kondisi masing-masing kota, serta perencanaan yang tidak strategis. Kejadian

seperti ini tentu saja sangat tidak diinginkan, mengingat investasi program sekelas smart city,

bukanlah investasi kecil. Belum lagi aspek biaya lain yang bisa ditimbulkan jika mengalami

kegagalan di tengah jalan.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi inisiasi program Smart City Kota Bandung

khususnya program e-Library yang termasuk ke dalam dimensi Smart Society atau Masyarakat

Cerdas. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan inisiasi e-

Library ini juga inisiasi lainnya sehingga tujuannya dapat tercapai.

Page 6: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

2. Landasan Teori

2.1 Smart City

Smart City merupakan wilayah kota dengan teknologi informasi dan komunikasi yang sudah

terintegrasi dengan tujuan peningkatan efisiensi, perbaikan layanan publik, dan peningkatan

kesejahteraan warga. Integrasi teknologi ini dimungkinkan berkat keberadaan internet of things

yang merupakan jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan dapat berkomunikasi

satu sama lain. Implementasi smart city di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala, dari

infrastruktur, kesiapan pemerintah, sampai masyarakat yang masih belum bisa memanfaatkan

teknologi digital secara maksimal.

Kota dapat disebut sebagai smart city jika sudah mengintegrasikan teknologi informasi dan

komunikasi sampai level tertentu dengan tujuan akhir yaitu peningkatan kesejahteraan warga.

Sudah terdapat beberapa kota besar di Indonesia yang sudah mengadopsi konsep smart city,

seperti Jakarta Smart City dan Bandung Smart City. Selain pemerintah, pihak swasta juga ikut

berpartisipasi aktif dalam mewujudkan konsep smart city di Indonesia.

Seperti yang sudah sempat dibahas, terdapat berbagai macam tantangan penerapan konsep smart

city di Indonesia. Salah satunya adalah harga perangkat yang tinggi dan sulit diperoleh. Selain

itu, banyak daerah di Indonesia yang belum memadai secara infrastruktur untuk menunjang

konsep ini. Tantangan lainnya adalah kemampuan masyarakat untuk menerima konsep ini dan

menggunakan infrastruktur dan layanan yang ada.

Terdapat 514 kabupaten/kota di Indonesia, dengan jumlah sebanyak itu pengembangan smart

city harus mempertimbangkan penganggaran dengan sebaik-baiknya agar dapat berjalan sesuai

rencana. Pemerintah sudah menyiapkan program Menuju 100 Smart City yang ditujukan untuk

pemerintah daerah yang telah menyiapkan komponen-komponen pendukung Smart City.

Diharapkan dengan program ini, yang salah satunya mencakup Smart City Bandung, dapat

mempermudah langkah untuk mengimplementasikan konsep Smart City di seluruh

kabupaten/kota di Indonesia.

Page 7: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

2.2 Bandung Smart City

Smart City atau kota cerdas adalah kota yang cerdas dalam sistem manajemen, pemerintahan

kota, dan juga warganya. Bandung Smart City dikembangkan untuk mengelola sumber daya

secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai tantangan dan problematika

menggunakan solusi inovatif, terintegrasi, dan berkelanjutan. Teknologi ini diharapkan untuk

menjadi pendorong terciptanya solusi tersebut dengan didukung kesiapan infrastruktur dan

sumber daya manusia. Diharapkan dengan adanya Bandung Smart City maka terbentuk layanan

kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya secara livable (berfungsi secara

maksimal sehingga nyaman dan layak dihuni) dan loveable (dicintai, layak dihuni, dan membuat

warganya nyaman untuk tinggal).

Smart City dibutuhkan di Kota Bandung karena kota ini merupakan salah satu metropolitan

terbesar di Indonesia dengan tingkat pemanfaatan teknologi yang tinggi. Selain itu Kota

Bandung merupakan kota yang mengalami kelangkaan sumber daya alam dan perubahan iklim,

ditambah dengan arus urbanisasi dan demografi Kota Bandung yang tinggi sehingga pengelolaan

sumber daya manusia dan informasi merupakan tantangan tersendiri. Dari segala permasalahan

yang tersebut tentunya dibutuhkan teknologi yang mencakup seluruh sektor dan terintegrasi

secara menyeluruh sehingga dapat digunakan oleh setiap warga Kota Bandung. Terdapat enam

dimensi utama penyusun Smart City Kota Bandung, yaitu sebagai berikut.

2.2.1 Smart Governance (Pemerintahan Cerdas)

Smart Governance atau tata kelola kota pintar adalah berfokus pada tata kelola dari

pemerintah daerah sebagai institusi yang mengendalikan seluruh lini kehidupan Kota

Bandung. Smart Governance merupakan gambaran dari tata kelola yang dilaksanakan

secara pintar dan mampu mengubah pola-pola tradisional dalam birokrasi sehingga

menghasilkan proses bisnis yang lebih efektif, efisien, komunikatif, dan terus mengalami

perbaikan atau perkembangan melalui inovasi dan adopsi teknologi terpadu. Smart

governance diimplementasikan ke dalam tiga unsur tata kelola yaitu pelayanan, birokrasi,

dan kebijakan.

Page 8: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

2.2.2 Smart Branding (Branding Cerdas)

Dimensi kedua adalah Smart Branding atau branding pintar yang merupakan inovasi

dalam pemasaran daerah sehingga mampu meningkatkan daya saing dengan

mengembangkan tiga buah elemen yaitu pariwisata, bisnis, wajah kota. Peningkatan daya

saing daerah disini mencakup juga penataan wajah kota dan pemasaran potensi baik

dalam lingkup lokal, nasional, maupun internasional.

2.2.3 Smart Economy (Ekonomi Cerdas)

Dimensi ketiga adalah Smart Economy atau tata kelola perekonomian yang pintar. Smart

economy dimaksudkan untuk mewujudkan ekosistem perekonomian di daerah yang

mampu memenuhi tantangan di era informasi yang disruptif dengan tingkat adaptasi yang

cepat. Sasaran dimensi ini adalah perwujudan ekosistem pendukung aktivitas ekonomi

masyarakat yang selaras dengan sektor ekonomi unggulan daerah yang adaptif terhadap

perubahan. Selain itu peningkatan financial literacy masyarakat melalui berbagai

program diantaranya mewujudkan cashless society. Sasaran tersebut diwujudkan dalam

tiga elemen yaitu ekonomi industri, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan

ekosistem transaksi keuangan.

2.2.4 Smart Living (Pola Hidup Cerdas)

Smart Living adalah salah satu dimensi yang bertujuan menjamin kelayakan taraf hidup

masyarakat di dalamnya. Kelayakan taraf hidup tersebut dinilai dari tiga elemen yaitu

kelayakan pola hidup, kelayakan kualitas kesehatan, dan kelayakan moda transportasi.

2.2.5 Smart Society (Masyarakat Cerdas)

Smart Society merupakan dimensi yang membahas tentang manusia sebagai unsur utama

sebuah kota dimana interaksi antar manusia bergerak menuju ekosistem sosio-teknis

dimana dimensi fisik dan virtual semakin terjalin secara intensif. Interaksi antar-warga

tersebut diharapkan semakin kuat dengan mediasi teknologi. Sasaran dari smart society

adalah perwujudan ekosistem sosio-teknis masyarakat yang humanis dan dinamis, baik

Page 9: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

secara fisik maupun virtual. Tujuannya adalah terciptanya masyarakat yang produktif,

komunikatif, dan interaktif dengan digital literacy yang tinggi. Sasaran dari smart

society diwujudkan dengan pengembangan tiga elemen di dalam smart society yaitu

komunitas warga, ekosistem pembelajaran, dan sistem keamanan.

2.2.6 Smart Environment (Lingkungan Cerdas)

Dimensi keenam adalah smart city atau pengelolaan lingkungan pintar. Yang dimaksud

pintar disini adalah adanya perhatian bagi lingkungan hidup dalam pembangunan kota

yang sama besarnya dengan perhatian terhadap pembangunan infrastruktur fisik maupun

pembangunan bagi sarana dan prasarana bagi warga. Smart environment bermaksud

untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dimana hal tersebut tidak boleh

hilang yang menjadikan elemen teknologi sebagai elemen pendorongnya yaitu

pengembangan program proteksi lingkungan, tata kelola sampah dan limbah, dan

pengembangan tata kelola energi yang bertanggung-jawab.

2.3 E-Library Bandung

Aplikasi e-Library adalah salah satu inisiasi Smart City yang termasuk ke dalam dimensi Masyarakat

Cerdas. E-Library merupakan program berupa sistem perpustakaan online yang dapat diakses melalui

portal tersendiri yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung

(http://elibrary.dispusip.bandung.go.id/). Aplikasi ini direncanakan selesai pada tahun 2017 dan

disempurnakan pada tahun 2018.

Page 10: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

Gambar 1 Halaman Muka e-Library Bandung

Program e-Library ini memiliki tujuan untuk memudahkan proses kegiatan membaca buku

secara online untuk warga Bandung. Pada program e-Library ini, warga Bandung disediakan

berbagai macam fasilitas selain membaca buku secara online yaitu video, berbagai macam media

interaktif, dan e-magazine. E-Library Dispusip Kota Bandung memberikan layanannya secara

gratis dan tanpa batas waktu sehingga warga Bandung dapat memenuhi kebutuhan informasinya.

Rencana pelaksanaan dan penganggaran Program Peningkatan Sistem Administrasi Perpusataakn

ini diusulkan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bandung melalui kerjasama

dengan TBM, Perangkat Daerah Kota Bandung, dan Perpustakaan Nasional, dengan sumber

pembiayaan dari APBD Kota Bandung.

Saat ini e-Library Kota Bandung sudah berjalan dan dapat digunakan dengan membuat akun

terlebih dahulu. Namun seperti perencanaan, layanan ini masih dalam proses penyempurnaan

dengan 11 kategori yaitu Filsafat & Psikologi, Agama, Karya Umum, Ilmu-Ilmu Sosial, Bahasa,

Teknologi & Ilmu Terapan, Ilmu Alam dan Matematika, Kesenian, Hiburan, & Olahraga,

Kesusastraan, Anak-Anak, Geografi dan Sejarah. Namun dari beberapa kategori tersebut baru

tedapat total tiga buah konten tersedia berupa dua buah e-Book dan satu buah video.

Page 11: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

3. Metode

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Melalui pendekatan ini, permasalahan utama

penelitian coba diidentifikasi dengan memahami kasus yang dimiliki oleh program e-Library

melalui pemahaman terhadap pengalaman penggunaan yang terkait. Teknik pengambilan data

dan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem

Survei ini dilakukan dalam bentuk wawancara yang dilakukan secara langsung kepada

narasumber. Survei tersebut memuat pertanyaan mengenai hal-hal berikut:

1. Pengetahuan terhadap program e-Library

2. Frekuensi menggunakan layanan e-Library

3. Pengalaman terkait penggunaan layanan e-Library

4. Saran terhadap pengembangan layanan e-Library

Pertanyaan tersebut diberikan setelah sebelumnya responden diminta untuk menggunakan e-

Library ini selama lebih dari 5 menit. Responden merupakan warga Kota Bandung dan penduduk

dari luar Kota Bandung yang namun tinggal disana yang berasal dari beberapa latar belakang

berbeda. Pengetahuan terhadap program e-Library serta frekuensi penggunaanya bertujuan untuk

mengetahui tingkat awareness masyarakat Kota Bandung terhadap keberadaan ini. Selain itu

terdapat pertanyaan berupa penilaian kuantitatif terhadap pengalaman penggunaan layanan ini.

Jawaban dari pertanyaan ini kemudian akan dirata-rata dengan skala penilaian dari 1 (sangat

buruk) sampai 4 (sangat baik). Hasil dari survei penggunaan layanan dengan range 1-4.

3.2 Benchmarking terhadap layanan e-Library lainnya

Teknik yang digunakan berikutnya adalah benchmarking dimana dilakukan perbandingan

dengan layanan-layanan perpustakaan online lainnya. Pada uji ini penilaian dilakukan

menggunakan beberapa aspek yang digunakan pada survei pengalaman penggunaan. Dari setiap

aspek tersebut dilakukan perbandingan secara langsung dimana kekurangan dan kelebihan dari

Page 12: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

kedua layanan yang dibandingkan akan dijelaskan. Berikutnya hasil dari uji ini akan digunakan

untuk mengetahui bentuk ideal dari layanan yang seharusnya disediakan oleh Dispusip Kota

Bandung.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Uji Kepuasan Pengguna

Hasil uji kepuasan pengguna dilakukan menggunakan survei langsung kepada 10 orang. Pada

survei tersebut pengguna terlebih dahulu diminta untuk menggunakan layanan e-Library Kota

Bandung selama minimal 5 menit. Setelah itu beberapa pertanyaan diberikan secara langsung

untuk mendapatkan penilaian kepuasan pengguna. Berikut ini merupakan hasil dari survei yang

dilakukan :

4.2.1 Tingkat awareness terhadap e-Library Kota Bandung

Berdasarkan hasil survei, didapatkan bahwa dari 10 orang tidak ada satupun yang mengetahui

keberadaan e-Library Kota Bandung sebelumnya. Tentunya tidak terdapat juga satupun yang

pernah menggunakan layanan ini sebelumnya.

4.2.2 Uji user experience

Survei user experience dari layanan e-Library Kota Bandung menggunakan skala yang yaitu 1

untuk sangat buruk, 2 untuk buruk, 3 untuk baik, dan 4 untuk sangat baik. Berikut ini merupakan

hasil yang didapatkan :

Tabel 1 Hasil Uji User Experience

Aspek Nilai Rata-Rata Hasil

Kelengkapan kategori 2.7 Buruk

Page 13: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

Kelengkapan katalog konten 1.4 Sangat Buruk

Kelengkapan fitur 2.2 Buruk

Kemudahan penggunaan 2.3 Buruk

Kemenarikan tampilan 2.1 Buruk

Efektivitas layanan 1.5 Sangat Buruk

Rata-Rata 2.033 Buruk

.

Selain itu disediakan beberapa pertanyaan deskriptif terkait user experience dari penggunaan

layanan e-Library Kota Bandung. Dari pertanyaan tersebut beberapa responden menyatakan

bahwa hal yang paling disukai dari layanan ini adalah kemudahan penggunaannya yang

diakibatkan oleh masih sedikitnya fitur yang ditawarkan. Namun hal yang tidak disukai oleh

responden adalah konten yang sangat minim dimana baru tersedia 3 konten dari seluruh kategori

yang tersedia. Selain itu konten yang disediakan juga tidak tepat konteks dan tidak sesuai dengan

kategori tempat konten tersebut ditemui.

Selain itu hal lainnya yang tidak disukai oleh responden adalah tampilan antarmuka yang kurang

menarik dan membingungkan untuk digunakan. Kedua hal tersebut tentunya menimbulkan

impresi awal yang sangat buruk bagi pengguna dimana dapat berdampak pada penggunaan

layanan ini kedepannya. Namun 70% dari responden menyatakan bahwa mereka akan

menggunakan layanan ini jika konten diperlengkap dan tampilan diperbaiki, sehingga jika kedua

hal tersebut dilakukan maka layanan ini dapat digunakan oleh masyarakat Bandung.

4.2 Hasil Uji Benchmarking

Hasil uji benchmarking dilakukan menggunakan tiga layanan perpustakaan online lainnya.

Perbandingan dilakukan dengan e-Library milik Dispusipda (e-Library Jawa Barat), Jakarta

Digital Library, dan halaman resmi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dalam

Page 14: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

melakukan benchmarking terhadap layanan ketiga layanan perpustakaan digital tersebut, e-

Library Bandung dibandingkan dalam beberapa aspek, yaitu aspek:

1) kemudahan penggunaan.

2) kemenarikan tampilan.

3) kelengkapan fitur.

4) kelengkapan katalog.

4.2.1 Perbandingan dengan e-Library Jawa Barat

Gambar 2 e-Library Jawa Barat

e-Library Jawa Barat adalah sebuah layanan perpustakaan digital yang dikelola oleh Dispusipda Provinsi

Jawa Barat. Layanan ini tersedia dan dapat diakses hanya via web saja.

Tabel 2 Perbandingan dengan e-Library Jawa Barat

Aspek e-Library Bandung e-Library Jawa Barat

Kemudahan

Penggunaan

Mudah digunakan, namun

peletakan tombol dan menu agak

membingungkan

Peletakan tombol dan menu lebih rapi

dan mudah dicari

Kemenarikan Tampilan sederhana Tampilan mirip dengan e-Library

Page 15: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

tampilan Bandung, namun warnanya lebih

modern dan nyaman di mata

Kelengkapan fitur Kurang lengkap dibanding e-Lib

Jawa Barat

Fitur seperti e-Lib Bandung, serta

ditambah Podcast, filter sesuai usia,

pencarian dengan filter lebih lengkap

Kelengkapan

Katalog

Sangat minim Lebih banyak dari e-Lib Bandung

meski masih sedikit.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan dari e-Library kota Bandung masih sedikit di

bawah e-Library Jawa Barat. Sekilas keduanya sangat mirip namun e-Library Jawa Barat

memiliki fitur yang lebih lengkap dan tampilan serta kemudahan penggunaan serta koleksi yang

lebih baik.

4.2.2 Perbandingan dengan Jakarta Digital Library (iJakarta)

Gambar 3 Jakarta Digital Library

Page 16: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

iJakarta adalah sebuah aplikasi smartphone khusus Android yang diluncurkan sebagai layanan

perpustakaan digital milik pemerintah DKI Jakarta. Layanan ini dikelola oleh Perpustakaan dan Pusat

Arsip DKI Jakarta.

Tabel 3 Perbandingan dengan iJakarta

Aspek e-Library Bandung iJakarta

Kemudahan

Penggunaan

Mudah digunakan, namun

peletakan tombol dan menu

agak membingungkan

- Menu berupa beberapa tab

sehingga memudahkan navigasi

- Terdapat menu Help

Kemenarikan

tampilan

Sederhana Warna menarik dan nyaman di mata.

Aplikasi dinamis.

Kelengkapan fitur Tidak selengkap iJakarta - Login punya opsi dengan

Facebook atau email

- Fitur follower

- Fitur Status (gamifikasi status

pengguna)

- Bisa mengedit profil (foto, nama,

data lainnya)

- Fitur Bookshelf untuk melihat

buku yang dipinjam

- Activity dan Inbox

- Fitur Donation Box

- Fitur Subscribe Buku

Kelengkapan

Katalog

Sangat minim Beberapa kategori sangat banyak,

beberapa kategori lain minim

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan dari e-Library kota Bandung masih di bawah

iJakarta.

Page 17: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

4.2.3 Perbandingan dengan iPusnas

Gambar 4 iPusnas

iPusnas adalah aplikasi smartphone khusus Android yang diluncurkan sebagai layanan perpustakaan

digital nasional. Ia dikelola oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Tabel 4 Perbandingan dengan iPusnas

Aspek e-Library Bandung iPusnas (Perpusnas Digital

Library)

Kemudahan

Penggunaan

Mudah digunakan, namun peletakan

tombol dan menu agak membingungkan

- Menu berupa beberapa

tab sehingga

memudahkan navigasi

- Terdapat menu Help

Kemenarikan

tampilan

Sederhana Warna menarik dan nyaman

di mata. Aplikasi dinamis.

Page 18: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

Kelengkapan fitur Tidak sebanyak fitur iPusnas - Login punya opsi

dengan Facebook atau

email

- Fitur follower

- Fitur Status

(gamifikasi status

pengguna)

- Bisa mengedit profil

(foto, nama, data

lainnya)

- Fitur Bookshelf untuk

melihat buku yang

dipinjam

- Activity dan Inbox

Kelengkapan

Katalog

Sangat minim Buku tersedia banyak dan

kategori lengkap

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan dari e-Library kota Bandung masih di bawah

iPusnas.

4. Kesimpulan

E-Library milik Pemerintah Kota Bandung memiliki potensi namun realisasinya sejauh ini masih

jauh dari kata baik. Berdasarkan hasil dari survei ke pengguna tentang kepuasan pengguna, skor

rata-rata yang didapatkan oleh e-Library Bandung adalah 2.033, yaitu termasuk kategori buruk.

Sedangkan hasil dari benchmarking terhadap layanan perpustakaan digital serupa milik Provinsi

Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, menunjukkan bahwa

e-Library kota Bandung masih kurang dari segi fungsionalitas, kemudahan penggunaan,

tampilan, hingga kelengkapan konten.

Page 19: Penilaian Inisiatif Smart City: e-Library Bandung file3.1 Survei tentang Penggunaan Sistem 11 3 ... Smart City adalah konsep pengembangan kota yang mencakup aspek berbasis studi berbasis

5. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dibuat, jika Pemerintah Kota Bandung ingin e-Library

Bandung digunakan oleh semakin banyak masyarakat, e-Library perlu mengalami peningkatan

pada berbagai aspek. Yang pertama, yaitu konten. Katalog dan kategorinya sudah cukup, namun

konten yang ada masih sangat sedikit, sehingga perlu ditambah agar masyarakat dapat

mengakses lebih banyak bahan bacaan, video, maupun konten interaktif yang bermanfaat

lainnya. Konten tidak terbatas hanya di buku saja, namun akan lebih baik ditambahkan jurnal

ilmiah maupun makalah sehingga dapat berguna bagi mahasiswa ataupun akademisi. Yang

kedua, tampilan serta pengalaman pengguna (UI/UX). Perlu dirombak agar tampil lebih modern

dan nyaman di mata, serta terlihat lebih profesional. Menurut pengguna, tampilan saat ini tidak

menarik sama sekali. Peletakan tombol dan menunya pun membingungkan.

6. Daftar Pustaka

https://id.techinasia.com/apa-itu-smart-city-dan-penerapan-di-indonesia

https://smartcity.bandung.go.id/smartcity/tentang_bsc

https://smartcity.bandung.go.id/forum/thread/read/5/15/192