penilaian faktor-faktor makro ekonomi, coupon, yield...

145
PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD TO MATURITY, TIME TO MATURITY DAN RATING TERHADAP FAIR PRICE SUKUK KORPORASI PASAR MODAL SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2014-2018 Tesis Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Perbankan Syariah Diajukan Oleh : Teni Rubiyanti NIM : 21170850000011 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2019 M

Upload: others

Post on 22-Nov-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

  

PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD TO MATURITY, TIME TO MATURITY DAN RATING

TERHADAP FAIR PRICE SUKUK KORPORASI PASAR MODAL SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE TAHUN 2014-2018

Tesis

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Magister Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Magister Perbankan Syariah

Diajukan Oleh :

Teni Rubiyanti

NIM : 21170850000011

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

i  

PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD TO MATURITY, TIME TO MATURITY DAN RATING

TERHADAP FAIR PRICE SUKUK KORPORASI PASAR MODAL SYARIAH DI INDONESIA

PERIODE TAHUN 2014-2018

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi syarat-syarat meraih gelar Magister Ekonomi (M.E)

HALAMAN PERSETUJUAN

Diajukan Oleh : Teni Rubiyanti

NIM : 21170850000011

Menyetujui : Pembimbing 1

Dr. Herni Ali HT, SE., MM

Mengetahui :

Ketua Program Studi

Dr. Herni Ali HT, SE., MM

Page 3: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

ii  

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS

Hari ini, 4 Juli 2019 telah dilakukan Ujian Proposal Tesis atas nama mahasiswa :

Nama : Teni Rubiyanti

No Induk Mahasiswa : 21170850000011

Jurusan : Magister Perbankan Syariah

Judul Tesis : Penilaian Faktor-faktor Makro Ekonomi, Coupon, Yield to

Maturity, Time to Maturity Dan Rating Terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi Pasar Modal Syariah Di Indonesia Periode

Tahun 2014-2018

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama

proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan tesis ini

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ekonomi pada Jurusan

Magister Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 4 Juli 2019

HALAMAN PENGESAHAN 1. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag, MH (.......................................)

NID : 19750101 200501 1 008 Ketua

2. Dr. Asyari Hasan, S.Hi., M.Ag (.......................................)

NIP : 1980089 200604 1 002 Sekretaris

3. Dr.Ir.Roikhan Mochamad Aziz, MM (.......................................)

NIDN : 2025067001 Penguji Ahli

4. Dr. Herni Ali HT, SE., MM (.......................................)

NIDN : 04221255902 Pembimbing

Page 4: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

iii  

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

HALAMAN PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Teni Rubiyanti

NIM : 21170850000011

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Magister Perbankan Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan Tesis ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkannya.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa mampu menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan manipulasi dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini.

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui

pembuktian yang sangat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Tangerang Selatan, 16 Juni 2019

Yang menyatakan

Teni Rubiyanti

Page 5: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

iv  

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Teni Rubiyanti

2. Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 16 Juni 1982

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Status : Menikah

6. Kewarganegaraan : Indonesia

7. Telepon : 087772495878

8. Alamat Rumah : Villa Dago Tol Blok H3/12 Ciputat Tangerang Selatan

9. Alamat Email : [email protected]

II. IDENTITAS PRIBADI

1. SD : SDN Dr. Cipto Bandung (1988-1994)

2. SMP : SLTPN 1 Bandung (1994-1997)

3. SMA : SMUN 9 Bandung (1997-2000)

4. Perguruan Tinggi : Diploma 3, Teknik Informatika, STT Telkom Bandung

(2000-2003)

Strata 1, Teknik Informatika,

Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta (2004-2006)

III. PENGALAMAN KERJA

1. PT. Aplikanusa Lintasarta (2004-2005)

2. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2005-2017)

Page 6: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

v  

ABSTRACT

Capital Market with sharia principles in Indonesia has several regulations that regulate the use of Fair Prices in corporate sukuk instruments. Fair price is used as a reference in transactions as well as provisions in the presentation of Financial Statements for Financial Institutions and Investment Managers related to Mutual Fund products. The research aims to examine the effect of macroeconomic factors (Inflation, SBIS Yield Rate, Profit Sharing Rate of Mudharabah Deposits, Rupiah Exchange Rate to Dollar), Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity, and Ratings partially and simultaneously to Fair Price Corporate Sukuk for the period 2014-2018. The source of research data is taken from several institutions which are statistical and historical data of transactions, which consist of BI, OJK, IDX, IBPA, KSEI and PEFINDO.

This research is a quantitative approach, where sampling is done by purposive sampling consisting of 7 corporate sukuk series. The analysis technique uses the Panel Data Regression Test with a random effect model and hypothesis testing using t-statistics, testing the coefficient of determination, and F-statistics to test the effect of variables together with a significance level of 5%.

The results showed that the Rupiah to Dollar Exchange Rate, Coupon Rate, and Time to Maturity had a positive and significant effect, Yield to Maturity had a negative and significant effect while Inflation, SBIS Yield Rate, and Profit Sharing Rate of Mudharabah Deposits did not significantly influence the Fair Price of Corporate Sukuk, but simultaneously all of these variables significantly influence the Fair Price of Corporate Sukuk. For testing the coefficient of determination obtained by 86.49% shows the ability of the independent variable in explaining the Corporate Fair Price Fair, the remaining 13.51% is explained by other variables not included in this study. Keywords : corporate sukuk, fair price, inflation, SBIS, time deposit, exchange rate, coupon rate, yield, time to maturity, rating, panel data regression

Page 7: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

vi  

ABSTRAK

Pasar Modal dengan prinsip syariah di Indonesia memiliki beberapa regulasi yang

mengatur ketentuan penggunaan Harga Pasar Wajar (Fair Price) pada instrument sukuk korporasi. Fair price dijadikan sebagai acuan dalam transaksi serta ketentuan dalam penyajian Laporan Keuangan bagi Lembaga Keuangan serta Manajer Investasi terkait produk Reksadana. Adapun penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor makro ekonomi (Inflasi, Tingkat Imbal Hasil SBIS, Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Kurs Rupiah terhadap Dollar), Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity, dan Rating secara parsial dan simultan terhadap Fair Price Sukuk Korporasi periode tahun 2014-2018. Sumber data penelitian diambil dari beberapa lembaga berupa data statistik serta historis transaksi yaitu terdiri dari BI, OJK, BEI, IBPA, KSEI serta PEFINDO.

Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif , dimana pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yang terdiri dari 7 seri sukuk korporasi. Teknik analisis menggunakan Uji Regresi Data Panel dengan model random effect serta uji hipotesis menggunakan t-statistik, menguji koefisien determinasi, dan F-statistik untuk menguji pengaruh variabel bersama-sama dengan tingkat signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan Kurs Rupiah terhadap Dollar, Coupon Rate, dan Time to Maturity berpengaruh positif dan signifikan, Yield to Maturity berpengaruh negatif dan signifikan sedangkan Inflasi, Tingkat Imbal Hasil SBIS, dan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap Fair Price Sukuk Korporasi, namun secara simultan semua variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. Untuk pengujian koefisien determinasi diperoleh sebesar 86.49 % menunjukkan kemampuan dari variabel independen dalam menjelaskan Fair Price Sukuk Korporasi, sisanya 13.51 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

Kata kunci : sukuk korporasi, fair price, inflasi, SBIS, deposito, kurs, coupon rate, yield, time to maturity, rating, regresi data panel

Page 8: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

vii  

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan

sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh ilmu

pengetahuan seperti saat ini.

Atas kehendak Allah SWT dan kerja keras, kerja ikhlas serta kerja cerdas akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul : “ Penilaian Faktor-faktor Makro Ekonomi, Coupon,

Yield To Maturity, Time To Maturity Dan Rating Terhadap Fair Price Sukuk Korporasi Pasar

Modal Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2014-2018”. Tesis ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Master Ekonomi.

Dalam penyusunan tesis ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan

ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima kasih yang mendalam dan

sebesar-besarnya atas bantuan, bimbingan serta doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam

menyelesaikan tesis ini yaitu kepada :

1. Ayahanda tercinta Alm. H. Slamet, Ibunda tercinta Hj. Edah Rumaedah, Ayahanda mertua

tercinta Slamet Ismail yang telah mendidik dengan penuh kasih sayang, serta senantiasa

memberi semangat dan doanya. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah

diberikan selama ini.

2. Suami tercinta Moh. Yanuar Arifin dan ananda tercinta Muhammad Nabil Hanif Arifin

yang senantiasa memberikan dukungan moril maupun materil serta curahan kasih sayang,

perhatian, pengertian serta doa yang telah menjadikan kekuatan bagi penulis dalam

menyelesaikan Tesis ini, semoga Allah SWT senantiasa meridhai keluarga kami.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 9: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

  

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E. Ak.,M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM selaku Ketua Prodi Magister Perbankan Syariah

sekaligus sebagai pembimbing Tesis, yang telah meluangkan waktu, memberikan motivasi,

pengertian disertai bimbingannya yang paripurna kepada penulis.

6. Bapak Dr. Asyari Hasan, SHI.,M.Ag selaku Sekretaris Prodi Magister Perbankan Syariah

yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat, saran serta segala bantuannya.

7. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag, MH selaku Ketua Sidang Tesis yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat, saran serta segala bantuannya.

8. Bapak Dr.Ir. Roikhan Mochamad Aziz, MM selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat, saran serta segala bantuannya.

9. Bapak Sofyan Rizal, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat, saran serta segala bantuannya.

10. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu yang tak

ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Teman-teman mahasiswa/i Magister Perbankan Syariah serta semua pihak yang telah

banyak membantu, mempermudah dan memperlancar dalam penyelesaian Tesis ini.

Semoga semua kebaikan yang tercurah senantiasa akan menjadi kebaikan dan amal shaleh

serta dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Adapun

segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Harapan penulis, semoga Tesis ini memberikan manfaat serta menambah literasi keilmuan dalam

bidang ekonomi umumnya serta bidang keuangan syariah Indonesia khususnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tangerang Selatan, 16 Juni 2019

Teni Rubiyanti

Page 10: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

  

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... iv

ABSTRACT ...................................................................................................................................... v

ABSTRAK ..................................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. xv

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 11

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................................ 12

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................................................... 13

BAB II ........................................................................................................................................... 14

TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................... 14

2.1. Landasan Teori ............................................................................................................... 14

2.1.1. Filosofi Ekonomi Islam .............................................................................................. 14

2.1.2. Investasi dalam Pandangan Ekonomi Islam ............................................................... 17

2.1.3. Sukuk (Obligasi Syariah) ............................................................................................ 19

2.1.4. Perbandingan Sukuk Korporasi dan Sukuk Negara ..................................................... 23

2.1.5. Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) .................................................................... 25

2.1.6. Harga Pasar Wajar Sukuk ........................................................................................... 28

2.1.7. Faktor Yang Mempengaruhi Fair Price Sukuk .......................................................... 30

2.2. Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 40

Page 11: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

  

2.3. Kerangka Pemikiran ....................................................................................................... 55

2.4. Perumusan Hipotesis ...................................................................................................... 57

2.4.1. Pengaruh Inflasi terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. ............................................. 57

2.4.2. Pengaruh Tingkat Imbal Hasil SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah) ................. 57

terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. ....................................................................................... 57

2.4.3. Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah berpengaruh terhadap ........................... 58

Fair Price Sukuk Korporasi. ...................................................................................................... 58

2.4.4. Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dollar terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. ......... 59

2.4.5. Pengaruh Coupon Rate terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. .................................. 59

2.4.6. Pengaruh Yield to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi ............................. 60

2.4.7. Pengaruh Time to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi ............................. 60

2.4.8. Pengaruh Rating terhadap Fair Price Sukuk Korporasi ............................................ 61

2.4.9. Pengaruh Seluruh Variabel Independen terhadap terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. .................................................................................................................................. 61

BAB III ......................................................................................................................................... 63

METODE PENELITIAN .............................................................................................................. 63

3.1 Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................................. 63

3.2 Populasi dan Penentuan Sampel Data ............................................................................ 64

3.2.1 Populasi ...................................................................................................................... 65

3.2.2 Sample Data ................................................................................................................ 66

3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................................................ 67

3.4 Teknik Analisis Data ...................................................................................................... 68

3.4.1 Statistika Deskriptif .................................................................................................... 68

3.4.2 Analisis Model Regresi Panel .................................................................................... 69

3.4.3 Uji Stationer ................................................................................................................ 72

3.4.4 Uji Pemilihan Model Data Panel ................................................................................ 73

3.4.5 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................................... 75

3.4.6 Pengujian Hipotesis .................................................................................................... 77

3.4.7 Operasional Variabel Penelitian ................................................................................. 79

BAB IV ......................................................................................................................................... 82

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 82

Page 12: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

  

4.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syariah ......................................................................... 82

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ........................................................................................... 87

4.2.1 Fair Price Sukuk Korporasi ........................................................................................ 87

4.2.2 Inflasi .......................................................................................................................... 88

4.2.3 Imbal Hasil SBIS ........................................................................................................ 89

4.2.4 Bagi Hasil Deposito Mudharabah .............................................................................. 90

4.2.5 Kurs Dollar ................................................................................................................. 91

4.2.6 Coupon rate ................................................................................................................ 92

4.2.7 Yield to maturity ......................................................................................................... 93

4.2.8 Time to maturity ......................................................................................................... 93

4.2.9 Rating.......................................................................................................................... 94

4.3 Uji Stationer ................................................................................................................... 95

4.4 Estimasi Model Regresi Data Panel ............................................................................... 96

4.4.1 Common Effect Model (CEM) .................................................................................... 96

4.4.2 Fixed Effect Model (FEM) .......................................................................................... 97

4.4.3 Random Effect Model (REM) ..................................................................................... 98

4.4.4 Uji Lagrange Multiplier ............................................................................................. 99

4.5 Uji Hipotesis ................................................................................................................. 100

4.5.1 Koefisien Determinasi (R2) ...................................................................................... 100

4.5.2 Uji Pengaruh Parsial Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen (Uji t) .... 100

4.5.3 Uji Pengaruh Simultan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen (Uji F) 103

4.6 Analisis Regresi Data Panel ......................................................................................... 104

4.7 Interpretasi .................................................................................................................... 105

BAB V ........................................................................................................................................ 111

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................................. 111

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 111

5.2 Keterbatasan ................................................................................................................. 112

5.3 Saran dan Implikasi ...................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 114

LAMPIRAN ................................................................................................................................ 119

Page 13: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

xii  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Total Nilai dan Emisi Sukuk dan Sukuk Outstanding ........................................4

Tabel 2.2 Tabel Peringkat Sukuk Menurut PEFINDO .................................................................36

Tabel 2.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...................................................................................41

Tabel 3.1 Populasi Perusahaan Penerbit/Emiten Sukuk Korporasi per 2014-2018 .....................66

Tabel 3.2 Sample Sukuk Korporasi Ijarah per Tahun 2014-2018 .................................................68

Tabel 3.3 Definisi Operasional Tabel ...........................................................................................81

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Fair Price per Triwulan Pertama Tahun 2014 sd Triwulan

Keempat Tahun 2018 (dalam %) .................................................................................................83

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Yield to Maturity per Triwulan Pertama Tahun 2014 sd

Triwulan Keempat Tahun 2018 (dalam %) .................................................................................89

Tabel 4.3 Tanggal Jatuh Tempo masing-masing Sukuk Korporasi ..............................................89

Tabel 4.4 Peringkat masing-masing Sukuk Korporasi ..................................................................90

Tabel 4.5 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada Level ..................................................91

Tabel 4.6 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada 1stDifferent .........................................91

Tabel 4.7 Model Data Panel dengan Common Effect Model (CEM) ........................................... 92

Tabel 4.8 Model Data Panel dengan Fixed Effect Model (FEM) ................................................ 93

Tabel 4.9 Model Data Panel dengan Random Effect Model (REM)..............................................94

Tabel 4.10 Hasil Uji Lagrange Multiplier....................................................................................95

Tabel 4.11 Uji Signifikansi Parameter Individual ........................................................................96

Page 14: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

xiii  

DAFTAR GRAFIK

 

Grafik 1.1 Perkembangan Penerbitan dan Outstanding Sukuk Korporasi 2014-2018............... 3

Grafik 1.2 Rata-rata Harga Pasar Wajar Sukuk Korporasi per Triwulan 2014-2018 .............. 12

Grafik 4.1 Rata-rata Tingkat Inflasi per Triwulan 2014-2018 ................................................ 84

Grafik 4.2 Rata-rata Tingkat Imbal Hasil SBIS per Triwulan 2014-2018 ............................. 85

Grafik 4.3 Rata-rata Bagi Hasil Deposito Mudharahabah per Triwulan 2014-2018 ............. 86

Grafik 4.4 Rata-rata Tingkat Imbal Hasil SBIS per Triwulan dari tahun 2014-2018 ............. 87

Grafik 4.5 Tingkat Coupon Rate Sukuk Korporasi ................................................................. 88

Page 15: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

xiv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................................58

 

Page 16: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

xv  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Penelitian Awal untuk Variabel Makro Ekonomi ..........................................115

Lampiran 2 Data Penelitian Awal Sukuk Korporasi .................................................................. 115

Lampiran 3 Data Setelah Ditransformasikan ke Logaritma Natural ......................................... 119

Lampiran 4 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada Level ............................................ 122

Lampiran 5 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada 1stDifferent .................................. 123

Lampiran 6 Model Data Panel dengan Common Effect Model (CEM) ......................................... 123

Lampiran 7 Model Data Panel dengan Fixed Effect Model (FEM) ........................................... 124

Lampiran 8 Model Data Panel dengan Random Effect Model (REM) ...................................... 125

Lampiran 9 Hasil Uji Lagrange Multiplier................................................................................. 125

Page 17: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

1  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar modal syariah merupakan bagian dari Industri Pasar Modal Indonesia.

Pasar Modal mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan nasional sebagai

salah satu sumber pembiayaan bagi dunia usaha dan wahana investasi bagi masyarakat.

Beberapa karakteristik khusus pasar modal syariah yaitu produk dan mekanisme

transaksi tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah di pasar dimana produk dan

mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah yaitu terhindar

dari Maysir, Gharar, dan Riba sebagaimana tercantum dalam Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah Di Pasar

Modal.

Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau efek.

Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah

disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan

peraturan pelaksanaannya yang akad maupun cara penerbitannya memenuhi Prinsip-

prinsip Syariah di Pasar Modal. Salah satu produk Pasar Modal Syariah adalah Sukuk

/ Obligasi Syariah yang terdiri dari dari sukuk negara dan sukuk korporasi.

Keberadaan sukuk korporasi diharapkan mampu mendorong pertumbuhan

perekonomian nasional melalui peranannya sebagai instrument investasi dalam hal

Page 18: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

2  

pembiayaan modal bagi keberlanjutan usaha dari perusahaan. Sukuk korporasi menjadi

upaya penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan

deficit unit, dalam hal ini adalah emiten sukuk. Pendanaan ini merupakan salah satu

produk taawun (tolong-menolong) dari investor sebagai shahibul maal kepada emiten

sukuk. Berikut pemaparan data statistik Sukuk Korporasi periode tahun 2014-2018 :

Grafik 1.1 Perkembangan Penerbitan dan Outstanding Sukuk Korporasi

Per Tahun 2014-2018

  Sumber : Statistik Sukuk – Desember 2018, www.ojk.go.id

Page 19: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

3  

Grafik 1.1 diatas menunjukkan perkembangan penerbitan Sukuk korporasi dari

tahun ke tahun. Dimana akumulasi jumlah penerbitan Sukuk tiap tahun mengalami

peningkatan yaitu sampai dengan tahun 2018 mencapai 177 sukuk yang diterbitkan

oleh emiten. Serta nilai akumulasi penerbitan sampai dengan tahun 2018 mencapai

nilai Rp 36.545,40 dalam milyar begitupun dengan nilai dan jumlah outstanding dari

sukuk yang ada di Pasar Modal Syariah Indonesia. Beberapa data tersebut telah

menunjukkan prediksi bahwa setiap tahunnya Sukuk selalu mengalami peningkatan.

Tabel 1.1 Jumlah Total Nilai dan Emisi Sukuk dan Sukuk Outstanding

Tahun

Akumulasi Penerbitan Sukuk Sukuk Outstanding

Total Nilai (Rp miliar)

Total Jumlah

Total Nilai (Rp miliar)

Total Jumlah

2014 12.872 71 7.114 35 2015 16.228 87 9.902 47 2016 20.475 102 11.878 53 2017 26.394 137 15.740 79 2018 36.545 177 22.023 104

Sumber : Statistik Sukuk Tahun 2014-2018, www.ojk.go.id

Untuk jumlah nilai emisi menunjukkan kenaikan yang signifikan, untuk 3 tahun

terakhir yaitu tahun 2016 sebesar 20.475 miliar, tahun 2017 sebesar 26.394 miliar dan

tahun 2018 sebesar 36.545 miliar. Seiring dengan peningkatan penerbitan dan nilai

emisi, untuk Sukuk Outstanding pun menunjukkan adanya kenaikan 3 tahun terakhir

yaitu tahun 2016 sebanyak 53 sukuk dengan outstanding sebesar 11.878 miliar, tahun

2017 sebanyak 79 sukuk dengan outstanding sebesar 15.740 miliar, dan untuk tahun

2018 sebanyak 104 sukuk dengan outstanding sebesar 22.023 miliar.

Page 20: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

4  

Untuk mendukung perkembangan sukuk, regulator berusaha mendorong

pertumbuhan yang sehat melalui beberapa regulasi dalam hal penilaian investasi yaitu

khususnya untuk instrument berupa obligasi dan sukuk. Instrument ini diperjualbelikan

melalui mekanisme Over The Counter sehingga tidak ada harga penutupan yang secara

resmi dikeluarkan oleh Bursa (https://www.idx.co.id). Ini yang melatarbelakangi

diterbitkannya beberapa regulasi untuk melakukan valuasi berdasarkan harga pasar

wajar atau dikenal dengan mark to market guna mendorong terciptanya kondisi pasar

yang objektif, adil, dan transparan (www.ibpa.co.id). Untuk menciptakan mekanisme

pembentukan harga (price discovery mechanism) dan likuiditas pasar Efek bersifat

utang dan Sukuk maka diperlukan pembentukan suatu lembaga independen yang

melakukan penilaian terhadap harga Efek bersifat utang dan Sukuk tersebut yaitu

melalui Lembaga Penilaian Harga Efek yang secara resmi berperan dalam menerbitkan

Harga Pasar Wajar yaitu PT Penilai Harga Efek Indonesia / IBPA (Indonesia Bond

Pricing Agency) sesuai dengan Peraturan Nomor V.C.3 tentang Lembaga Penilaian

Harga Efek, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-329/BL/2007

tanggal 19 September 2007.

Dengan lahirnya regulasi yang mendorong pemakaian jasa Perseroan maka

peran dan fungsi Perseroan akan semakin sentral di tengah perkembangan Sukuk yang

tumbuh positif. Saat ini terdapat beberapa regulasi yang berhubungan dengan

penetapan penggunaan Harga Pasar Wajar dari Sukuk untuk transaksi maupun

pelaporan Lembaga Keuangan dalam ruang lingkup Pasar Modal Konvensional serta

Page 21: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

5  

Pasar Modal Syariah di Indonesia yang harus dipatuhi oleh Lembaga Keuangan seperti

Asuransi, Reasuransi, Dana Pensiun, Yayasan Kesejahteraan serta produk investasi

yang dikelola oleh Manajer Investasi diantaranya yaitu Reksadana.

IBPA menilai banyak masyarakat Indonesia atau pelaku obligasi di pasar

sekunder, khususnya ritel belum memahami harga pasar obligasi. Dengan

ketidakjelasan harga ini banyak para pihak yang tidak bertanggung jawab dan

memanfaatkan kondisi tersebut dengan menetapkan harga obligasi di atas harga pasar.

Dikutip dari https://investasi.kontan.co.id/ menurut Direktur IBPA Wahyu

Trenggono dengan kondisi tersebut membuat banyak pihak kurang berminat masuk ke

pasar obligasi dan lebih memilih deposito. Sementara itu bila dilihat secara yield,

obligasi lebih menarik dibandingkan dengan deposito. Harga pasar merupakan harga

pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan

harga dari suatu surat berharga pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar

sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price).

Penerapan harga pasar wajar dapat berpengaruh positif salah satunya terhadap

produk reksadana seperti dikutip dari https://investasi.kontan.co.id/ bahwa melalui

peraturan tersebut aturan tersebut mempermudah manajer investasi (MI) untuk

menghitung ulang harga obligasi sesuai dengan nilai pasar. Dimana sebelumnya, nilai

pasar wajar obligasi korporasi menggunakan harga rata-rata tertimbang dari harga

kejadian transaksi yang ada karena volume transaksi tidak sebesar obligasi pemerintah,

harga obligasi korporasi sering kali tidak mencerminkan harga pasar. Salah satu

Page 22: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

6  

kutipan dari https://www.bareksa.com mengenai kinerja Reksadana dengan headline

Top 5 Reksadana Syariah Untung Hingga 79,9 Persen dalam 3 Tahun terakhir, posisi

pada bulan Oktober 2018. Produk reksadana pendapatan tetap yang menempati posisi

ketiga return tertinggi yaitu dikelola oleh PT MNC Asset Management yang bernama

MNC Dana Syariah. Berdasarkan fund fact sheet per September 2018, portofolio

investasi produk reksadana pendapatan tetap syariah ini ialah Sukuk Ijarah

Berkelanjutan I Timah Tahap I Tahun 2017 Seri A, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Timah

Tahap I Tahun 2017 Seri B, Sukuk Mudarabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap

II Tahun 2016 Seri C, Sukuk Mudarabah Berkelanjutan I Bank Maybank Indonesia

Tahap II Tahun 2016, dan Sukuk Mudarabah Berkelanjutan II Bank Maybank

Indonesia Tahap I Tahun 2017. Ini menunjukkan bahwa melalui portfofolio dengan

instrument Sukuk serta dengan adanya penetapan harga pasar wajar dapat memberikan

imbal hasil yang menguntungkan bagi investor.

Harga Sukuk dinyatakan dalam presentase (%) dari nilai nominal. Terdapat 3

harga pasar dari Sukuk yang ditawarkan yaitu at par (100%), premium dan diskon.

Nilai nominal (face value) adalah nilai pokok dari suatu Sukuk yang akan diterima oleh

pemegang Sukuk pada saat jatuh tempo. IBPA melakukan perhitungan dan penetapan

harga pasar wajar untuk obligasi dan sukuk yang diterbitkan oleh Pemerintah dan

korporasi di Indonesia. Informasi harga pasar wajar tersebut saat ini dapat diunduh dari

Web IBPA dengan istilah Fair Price. Fair Price Sukuk dijadikan sebagai acuan dalam

Page 23: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

7  

penilaian harga pasar wajar/mark to market serta penyajian Laporan Keuangan bagi

Lembaga Keuangan sebagaimana tercantum dalam masing-masing regulasi.

Pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada perekonomian makro karena

nilai investasi ditentukan oleh aliran kas yang diharapkan serta tingkat return yang

disyaratkan atas investasi tersebut, hal tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan

ekonomi makro. Menurut Tandelilin (2010:340) jika investor ingin mengestimasi

aliran kas, bunga, ataupun premi risiko dari suatu sekuritas maka harus

mempertimbangkan analisis ekonomi makro. Begitupun dalam hal pengambilan

keputusan investasi dalam sukuk selain memperhatikan faktor karakteristik dari Sukuk,

diperlukan adanya analisis beberapa indikator ekonomi makro. Menurut Rahardjo

(2004: 16), umumnya pembentukan harga sebuah obligasi ditentukan oleh berbagai

faktor yaitu Tingkat Kupon, Rating Emiten, Nilai Obligasi, Periode Jatuh Tempo,

Likuiditas Obligasi, Tipe Obligasi dan faktor eksternal penerbit seperti inflasi, suku

bunga, IHSG dan kurs. Faktor-faktor tersebut bisa menjadi faktor determinan yang

berpengaruh terhadap sebuah harga sukuk. Penelitian ini akan menganalisa faktor

karakteristik dari sukuk serta faktor eksternal sehingga dapat menghasilkan penelitian

yang lebih komprehensif, yang diinterpretasikan dalam bentuk variabel makroekonomi

berupa tingkat inflasi, tingkat imbal hasil SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah) ,

tingkat bagi hasil deposito mudharabah dan kurs rupiah terhadap dollar, dari imbal hasil

sukuk berupa coupon rate dan yield to maturity, dari maturitasnya yaitu time to maturity

serta faktor pemeringkatan yaitu rating dari Sukuk Korporasi.

Page 24: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

8  

Grafik 1.2 Rata-rata Harga Pasar Wajar Sukuk Korporasi

per Triwulan dari Tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah dari www.ibpa.co.id

Dapat dilihat pada pada grafik 1.2 yang menunjukkan kenaikan dan penurunan

harga pasar wajar dari Sukuk Korporasi. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor yaitu berupa variabel ekonomi makro diantaranya yaitu inflasi. Dimana saat

kondisi ekonomi sedang kuat serta inflasi yang rendah dapat meningkatkan daya beli

terhadap produk investasi, sehingga akan berdampak positif terhadap pasar Sukuk.

Namun bila inflasi semakin tinggi akan mengakibatkan purchasing power semakin

menurun sehingga mempengaruhi likuiditas dari obligasi maupun sukuk

(Rahardjo,2004:53)

Indikator lainnya yaitu tingkat suku bunga dalam penelitian ini yang digunakan

dalam tingkat imbal hasil SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah). Dimana menurut

Brigham (2006:359) apabila tingkat suku bunga yang beredar di pasar mengalami

95.00%

96.00%

97.00%

98.00%

99.00%

100.00%

101.00%

102.00%

103.00%

104.00%Tw

 1 2014

Tw 2 2014

Tw 3 2014

Tw 4 2014

Tw 1 2015

Tw 2 2015

Tw 3 2015

Tw 4 2015

Tw 1 2016

Tw 2 2016

Tw 3 2016

Tw 4 2016

Tw 1 2017

Tw 2 2017

Tw 3 2017

Tw 4 2017

Tw 1 2018

Tw 2 2018

Tw 3 2018

Tw 4 2018

Page 25: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

9  

penurunan, maka harga obligasi akan mengalami peningkatan, akibatnya ialah adanya

risiko tingkat suku bunga yaitu penurunan harga obligasi yang dipengaruhi oleh

kenaikan tingkat suku bunga.

Untuk variabel makro berupa Kurs rupiah terhadap dollar, dimana nilai tukar

mata uang mempengaruhi permintaan obligasi di Indonesia. Dollar digunakan sebagai

pilihan dalam investasi valuta asing oleh perusahaan, karena relatif stabil dan

merupakan mata uang yang paling banyak beredar di masyarakat dibandingkan dengan

mata uang lainnya. Dimana bila pasar valuta asing lebih menarik daripada pasar modal

maka investor akan beralih kepada pasar valuta asing, sehingga perubahan nilai tukar

akan berpengaruh terhadap harga pasar obligasi di pasar modal. Yaitu jika kurs rupiah

terhadap USD turun, maka investasi obligasi meningkat (Sukanto, 2013).

Tandelilin (2010:103) menyatakan bahwa tingkat bunga yang tinggi akan

menyebabkan return yang diisyaratkan dari suatu investasi akan meningkat. Hubungan

antara tingkat suku bunga SBI dengan harga obligasi adalah negatif dan hubungan

antara harga obligasi dengan Yield To Maturity adalah juga negatif. Untuk faktor

determinan imbal hasil berupa coupon rate yaitu imbal hasil yang dibayarkan secara

periodik oleh penerbit sukuk kepada pemegangnya (Tandelilin, 2010:245) dimana nilai

kupon yang tinggi akan menarik minat investor. Jika terjadi kenaikan tingkat bunga

pasar, maka obligasi yang memiliki kupon lebih rendah akan mengalami penurunan

harga yang lebih besar dibandingkan dengan harga obligasi yang memiliki kupon lebih

tinggi (Tandelilin, 2010:279).

Page 26: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

10  

Dari sisi maturitas yang menggunakan indikator berupa time to maturity/waktu

jatuh tempo, semakin lama waktu jatuh tempo suatu obligasi, semakin besar perubahan

harganya sebagai respon terhadap adanya perubahan tertentu pada tingkat suku bunga

(Brigham, 2006: 385). Jangka waktu jatuh tempo pada Sukuk (Obligasi Syariah) dapat

mempengaruhi perubahan persepsi para investor dalam mengambil keputusan untuk

berinvestasi dipasar Sukuk (Obligasi Syariah).

Dari beberapa regulasi yang mengikat mengenai penilaian harga pasar wajar

yang berkaitan dengan investasi pada Sukuk, dapat dilihat bahwa harga pasar wajar ini

menjadi salah satu faktor penting untuk diterapkan dalam industri keuangan khususnya

dalam ruang lingkup pasar modal syariah seperti lembaga keuangan non bank, baik itu

jenis lembaga dana pensiun, asuransi, reasuransi, serta produk investasi seperti

reksadana. Dari pembahasan beberapa variabel diatas dapat diketahui beberapa faktor

yang memiliki pengaruh terhadap penilaian harga pasar wajar Sukuk. Melihat

perkembangan Sukuk yang meningkat setiap tahunnya maka diperlukan penelitian yang

komprehensif sehingga penelitian ini dapat menambah literature akademik serta

menjadi referensi dalam menunjang pengambilan keputusan untuk melakukan

investasi di dalam Pasar Modal Syariah di Indonesia. Berdasarkan beberapa uraian

tersebut mendorong penyusun untuk melakukan penelitian dengan judul “Penilaian

Faktor-faktor Makro Ekonomi, Coupon, Yield to Maturity, Time To Maturity Dan

Rating Terhadap Fair Price Sukuk Korporasi Pasar Modal Syariah di Indonesia

Periode Tahun 2014-2018”.

Page 27: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

11  

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Faktor Makro Ekonomi yang terdiri dari Inflasi, Tingkat Imbal

Hasil SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah), Tingkat Bagi Hasil

Deposito Mudharabah dan Kurs Rupiah terhadap Dollar berpengaruh secara

parsial terhadap Fair Price Sukuk Korporasi ?

2. Apakah Coupon Rate berpengaruh secara parsial terhadap Fair Price Sukuk

Korporasi ?

3. Apakah Yield to Maturity berpengaruh secara parsial terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi ?

4. Apakah Time to Maturity berpengaruh secara parsial terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi ?

5. Apakah Rating berpengaruh secara parsial terhadap Fair Price Sukuk

Korporasi ?

6. Apakah Faktor Makro Ekonomi, Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to

Maturity, dan Rating berpengaruh secara simultan terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi?

7. Berapa besar Koefisien Determinasi atau kemampuan Faktor Makro

Ekonomi, Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity, dan Rating

dalam menjelaskan Fair Price Sukuk Korporasi?

Page 28: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

12  

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial atas Faktor Makro Ekonomi

terdiri dari Inflasi, Tingkat Imbal Hasil SBIS (Sertifikat Bank Indonesia

Syariah), Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah dan Kurs Rupiah

terhadap Dollar terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Coupon Rate terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Yield to Maturity terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Time to Maturity terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi.

5. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial Rating terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi.

6. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atas Faktor Makro Ekonomi,

Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity, dan Rating terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi.

7. Untuk mengetahui besar Koefisien Determinasi berupa kemampuan Faktor

Makro Ekonomi, Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity, dan

Rating dalam menjelaskan Fair Price Sukuk Korporasi?

Page 29: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

13  

1.4. Manfaat Penelitian

Dilihat dari aspek manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat serta kontribusi sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis :

a. Dapat menambah dan menguatkan teori-teori yang sudah ada

khususnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi fair price dari

instrument sukuk korporasi.

b. Dapat meningkatkan kompetensi serta sumbangsih pemikiran pada

kajian keuangan syariah, khususnya kajian mengenai Sukuk serta

dapat dijadikan rujukan untuk penelitian berikutnya.

c. Dapat meningkatkan peran kegiatan literasi dalam meningkatkan minat

membaca dan menulis serta memperluas khasanah kepustakaan.

2. Manfaat secara praktisi :

a. Bagi Pasar Modal Syariah, hasil Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi serta pemikiran bagi Pasar Modal Syariah

Indonesia.

b. Bagi Akademik , hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan mengenai Sukuk dan Pasar Modal Syariah.

3. Manfaat untuk masyarakat khususnya investor, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan sumbangsih berupa informasi sebagai

bahan pertimbangan bagi investor maupun calon investor yang ingin

berinvestasi di Pasar Modal Syariah khususnya pada instrument Sukuk.

Page 30: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

14  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Filosofi Ekonomi Islam

Asal kata ekonomi dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitu oikos yang

berarti keluarga, rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan, hukum. Kemudian

bila digabung maknanya menjadi aturan rumah tangga. Adapun kata Islam berasal dari

bahasa Arab yang terdiri dari 3 akar kata yaitu sin yang berarti alam, lam yang

berarti Allah, dan mim yang berarti ibadah, bila digabung menjadi sinlammim

bermakna alam dicipta Allah untuk ibadah. Hal ini dilandaskan pada QS Adz-Dzariat

[51]: 56 yang artinya: “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk

beribadah kepada-Ku”. Salah satu pengertian Islam Al-Quran, yaitu: QS. Ali Imran

[3]: 19 yang artinya: “Sesungguhnya Din di sisi Allah adalah Islam.”

Di dalam filosofi Ekonomi Islam terkandung 3 (tiga) hal yaitu Ontologi Ekonomi

Islam, Epistemologi Ekonomi Islam, dan Aksologi Ekonomi Islam (Aziz, 2013:10).

Islam dalam Ekonomi Islam merupakan konsep besar sebagai suatu sistem yang

menyeluruh. Kemudian Islam yang menyeluruh inilah yang menjadi epistemology dari

keilmuan Ekonomi Islam yang sedang berkembang yaitu kaffah. Kaffah Thinking

adalah berfikir holistik dengan metode Islam berupa akar kata dari Islam yaitu sinlamim

(Aziz, 2012:142). Berfikir kaffah bermakna bahwa sebuah sistem yang menyeluruh

Page 31: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

15  

pastilah bernilai Islam, sehingga sebuah sistem yang kaffah akan terdiri dari tiga bagian

utama, yaitu Tuhan, Alam dan Ibadah atau sub sistem yang utuh (Aziz, 2016:107)

haruslah terdiri dari tiga (3) hal yaitu :

1. God (Tuhan)

Merupakan pencipta alam semesta yang memiliki kekuasaan tertinggi hanya

milik Allah subhanahu wa ta’ala. Dalam pengembangan muamalah ekonomi

disini memasukkan unsur ontology س yaitu Pasar Modal Syariah dimana

perolehan dan pembagian keuntungannya pada para pihak, tidak merugikan dan

dengan memperhitungkan pertanggung jawaban dari ketetapanNya.

2. Human (manusia)

Manusia sebagai khalifah, hak manusia terbatas pada hak pemanfaatan dan

pengurusan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan Allah subhanahu

wata’alaa. Terkait dengan ekonomi, unsur epistimologi ل adalah investasi

dalam instrument efek syariah yang merupakan kegiatan muamalah ekonomi

masyarakat serta investor keuangan syariah.

3. Pray (Ibadah)

Ibadah yang akan dikembalikan lagi kepada Allah subhanahu wata’alaa yang

telah memberikan kemaslahatan atau manfaat kepada manusia. Sebagai investasi

kehidupan selanjutnya yaitu dimasa ukrawiah. Disini yang menjadi dasar

aksiology م sebagai penyeimbang adalah tujuan dari investasi sehingga dapat

meraih falah dan ridha Allah SWT.

Page 32: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

16  

Formulasi dari ketiga elemen dasar filosofis Islam di atas sinkron dengan

pendekatan yang menghasilkan Teori H yang merupakan penjabaran dari kata dasar

Islam itu sendiri (Aziz, 2016:107) yaitu teori mengenai betapa pentingnya suatu

aktivitas perekonomian dengan memasukan unsur ibadah didalamnya, agar segala

kegiatan yang dilakukan dapat berjalan seimbang antara hablum minallah dan hablum

minannaas melalui pendekatan secara Kaffah. Dalam teori H yang dipersepsikan

dengan Metodologi IER (Internal Eksternal Religiusitas) yaitu terdiri dari :

1. Faktor Internal

Faktor internal yang digunakan yaitu berasal dari karakteristik dari sukuk

korporasi yang terdiri dari coupon rate, yield to maturity, time to maturity dan

rating. Dimana hasil investasi bagi investor yang berupa bagi hasil/fee/margin

dikelola secara prinsip syariah serta penerapan nilai-nilai Islami dibawah

pengawasan Dewan Pengawas Syariah.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar karakteristik

sukuk korporasi yaitu menggunakan indikator dari inflasi, tingkat imbal hasil

SBIS, tingkat bagi hasil Deposito Mudharabah, serta Kurs Rupiah terhadap

Dollar.

3. Faktor Religiusitas

Masyarakat dan investor perlu memperhatikan faktor religiusitas dalam kegiatan

investasi khususnya pada Pasar Modal, dimana efek yang diperjualbelikan

Page 33: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

17  

merupakan efek syariah yang diatur secara prinsip syariah yang terhindar dari

larangan seperti maysir, gharar dan riba, serta istiqomah dalam kewajiban zakat

atas hasil investasi maupun dalam bentuk sedekah . Sedangkan dari

emiten/perusahaan penerbit wajib mengikuti aturan penerbitan yaitu adanya

keputusan Dewan Pengawas Syariah dan Tim Ahli Syariah. Sumber pendapatan

yang menjadi dasar penghitungan pembayaran bagi hasil, marjin, atau imbal jasa

sesuai dengan karakteristik Akad Syariah. Emiten wajib mengelola dana hasil

penerbitan dengan penuh tanggung jawab dan sesuai prinsip syariah serta

meningkatkan nilai ibadah dengan menjaga bisnis perusahaan tetap berada

koridor yang sesuai nilai islami serta adanya dana kebajikan dari perusahaan

dalam bentuk sedekah, zakat, wakaf ataupun melalui program Corporate Social

Responsibility (CSR). Sehingga baik investor maupun emiten akan meraih falah

dalam sistem yang kaffah dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

2.1.2. Investasi dalam Pandangan Ekonomi Islam

Investasi dalam Islam adalah bagian dari muamalah maliyah, sehingga

kegiatannya mengandung pahala dan bernilai ibadah bila diniatkan dan dilaksanakan

sesuai dengan prinsip syariah sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Hasyr ayat

18 yang artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan

hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

(akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan”

Page 34: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

18  

Dorongan Islam untuk kegiatan investasi dapat dipahami dari larangan Al-

quran terhadap aktivitas penimbunan (iktinaz) uang dan harta yang dimiliki tercantum

pada QS. at-Taubah:35, yang artinya : “(Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak

dipanaskan dalam neraka Jahannam, lalu dengan itu diseterika dahi, lambung dan

punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang

kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu

simpan itu”. Rasulullah sendiri tidak setuju membiarkan sumber daya modal tidak

produktif dengan mengatakan : ”Berikanlah kesempatan kepada mereka yang memiliki

tanah untuk memanfaatkannya, dengan caranya sendiri dan jika tidak dilakukannya,

hendaklah diberikan pula orang lain agar memanfaatkannya” (HR Muslim).

Investor dapat merencanakan sebuah investasi, namun investor tidak bisa

memastikan apa yang akan didapatkan dari hasil investasi tersebut. Karena setiap usaha

atau investasi selalu menyangkut ketidakpastian tentang risk-and-return.

Memperkirakan semuanya berjalan lancar dan pasti tentu melawan sunnatullah. Hal ini

merupakan ketentuan Allah seperti yang disampaikan kepada Rasulullah dalam Q.S.

Luqman ayat 34 : ”…dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa-

apa yang diusahakannya esok.”

Dalam Islam setiap transaksi atau investasi yang mengharapkan hasil harus

bersedia menanggung risiko. A`isyah Radiallahu’anha meriwayatkan bahwa

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda : al kharāj bi al dhamān. “Hak

memperoleh keuntungan (pendapatan/manfaat) adalah imbangan dari liabilitas

Page 35: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

19  

(kesediaan menanggung kerugian).” HR. Abu Dawud. Selain itu Dalam al-qawaid al

fiqhiyyah berbunyi : Al-Ghurmu bi al-ghunmi. “Kesediaan menanggung kerugian di

imbangi dengan hak mendapatkan keuntungan”. Ini sebagai prinsip umum Ekonomi

Syariah yang adil. Dimana tujuan yang baik, tidak kemudian menghalalkan segala cara

dalam rangka mencapainya (al ghoyatu la tubarriru al washilah), tapi juga memastikan

aman secara syariah (halalan thayiban) dan penuh maslahah.

2.1.3. Sukuk (Obligasi Syariah)

Sukuk adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab dan merupakan bentuk

jamak dari kata Sakk’ yang berarti dokumen atau sertifikat, namun sejumlah penulis

barat tentang sejarah perdagangan Islam / Arab abad pertengahan memberikan

kesimpulan bahwa kata Sakk merupakan kata dari suara Latin “cheque” atau “check”

yang biasanya digunakan pada perbankan kontemporer.

Berdasarkan Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah,

definisi Sukuk adalah efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang

bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan yang tidak terpisahkan atau terbagi atas

kepemilikan aset berwujud tertentu, nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu

atau aktivitas investasi tertentu, atau kepemilikan atas aset proyek tertentu atau

aktivitas investasi tertentu.

Sedangkan menurut fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI Nomor

32/DSNMUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah yang dimaksud dengan Sukuk

Page 36: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

20  

(Obligasi Syariah) adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah

yang dikeluarkan oleh emiten kepada pemegang Sukuk serta wajib membayarkan

pendapatan berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana Sukuk

(Obligasi Syariah) pada saat jatuh tempo.

Mengacu pada standar syariah The Accounting and Auditing Organization for

Islamic Financial Institutions (AAOIFI) terdapat beberapa jenis akad yang dapat

digunakan dalam penerbitan sukuk, antara lain sebagai berikut :

1. Sukuk Ijarah; Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa,

tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang atas jasa. Sukuk ijarah

diterbitkan berdasarkan akad ijarah, diklasifikasikan menjadi sukuk kepemilikan

asset berwujud yang disewakan, sukuk kepemilikan manfaat, sukuk kepemilikan

jasa. Sukuk kepemilikan asset berwujud yang disewakan, diterbitkan oleh pemilik

asset yang disewakan atau yang akan disewakan dengan tujuan untuk menjual

asset demi memperoleh dana, sehingga pemegang sukuk menjadi pemilik asset.

Sedangkan tujuan penerbitan sukuk kepemilikan manfaat, yaitu menyewakan

asset / manfaat asset demi uang sewa, pemegang sukuk menjadi pemilik manfaat

dari asset. Berdasarkan data statistik OJK sukuk ijarah menempati prosentase

tertinggi pada instrument sukuk korporasi yaitu sebesar 69.23 % yaitu posisi per

Desember 2018 terdapat 72 seri sukuk yang masih aktif.

2. Sukuk Murabahah; Sebagai surat berharga bernilai sama yang diterbitkan untuk

membiayai pembelian komoditi murabahah, sedang komoditi tersebut menjadi

Page 37: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

21  

milik bagi pemegang sukuk. Sukuk murabahah melambangkan kepemilikan

terhadap utang. Sukuk murabahah termasuk non-tradable sukuk, dan hanya

diperjualbelikan di pasar primer, karena sertifikat sukuk murabahah

melambangkan hutang. Syariat Islam melarang perdagangan hutang karena dapat

menjurus pada riba. Saat ini tidak ada Sukuk murabahah yang diperjualbelikan di

Pasar Modal Syariah Indonesia.

3. Sukuk Salam; Sukuk salam adalah kontrak jual beli suatu barang yang jumlah dan

kriterianya telah ditentukan secara jelas, dengan pembayaran dilakukan dimuka

sedangkan barangnya diserahkan kemudian pada waktu yang disepakati bersama.

Definisi sukuk salam secara sederhana adalah menjual sesuatu yang ditangguhkan

dengan sesuatu yang tunai, atau uang diserahkan secara tunai tapi barang akan

diterima kemudian hari. . Saat ini tidak ada Sukuk salam yang diperjualbelikan di

Pasar Modal Syariah Indonesia.

4. Sukuk Istishna; Sukuk istishna adalah sukuk yang diterbitkan dengan tujuan

mendapatkan dana untuk memproduksi suatu barang, sehingga pemegang sukuk

menjadi pemilik barang. Sukuk Istishna hampir sama dengan sukuk salam hanya

saja berbeda dari segi pembayaran prinsipal, yaitu pada akad salam uang tidak

boleh diakhirkan sedangkan pada istishna dibolehkan. . Saat ini tidak ada Sukuk

Istishna yang diperjualbelikan di Pasar Modal Syariah Indonesia.

5. Sukuk Musyarakah; Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih untuk menggabungkan modal, baik dalam bentuk uang maupun bentuk

lainya, untuk tujuan memperoleh keuntungan, yang akan dibagikan sesuai dengan

Page 38: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

22  

nisbah yang telah disetujui, sedangkan kerugian yang timbul akan ditanggung

bersama sesuai dengan jumlah partisipasi modal masing-masing pihak. Sukuk

musyarakah adalah sukuk yang diterbitkan dengan tujuan memperoleh dan untuk

menjalankan proyek baru, mengembangkan proyek yang sudah berjalan, atau

untuk membiayai kegiatan bisnis yang dilakukan berdasarkan akad musyarakah,

sehingga pemegang sukuk menjadi pemilik proyek atau asset kegiatan usaha

tersebut, sesuai dengan kontribusi dana yang diberikan. Sukuk musyarakah dapat

dikelola dengan akad musyarakah (partisipasi), mudharabah atau agen investasi

(wakalah). . Saat ini tidak ada Sukuk musyarakah yang diperjualbelikan di Pasar

Modal Syariah Indonesia.

6. Sukuk Mudharabah; Mudharabah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau

lebih, yaitu satu pihak sebagai penyedia modal dan pihak lain sebagai penyedia

tenaga dan keahlian. Keuntungan dari hasil kerjasama tersebut dibagi berdasarkan

nisbah yang telah disetujui, sedangkan kerugian yang terjadi akan ditanggung

sepenuhnya oleh pihak penyedia modal, kecuali kerugian disebabkan oleh

kelalaian tenaga dan keahlian. Sukuk mudharabah adalah sukuk yang

merepresentasikan suatu proyek atau kegiatan usaha yang dikelola berdasarkan

akad mudharabah, dengan menunjuk salah satu partner atau pihak lain sebagai

mudharib (pengelola usaha). Berdasarkan data statistik OJK prosentase sukuk

mudharabah di Pasar Modal Syariah Indonesia sebesar 27.88 % yaitu posisi per

Desember 2018 terdapat 29 seri sukuk yang masih aktif.

Page 39: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

23  

7. Sukuk Wakalah; Wakalah adalah akad pelimpahan kuasa oleh satu pihak kepada

pihak lain dalam hal tertentu. Sukuk wakalah adalah sukuk yang

merepresentasikan proyek atau kegiatan usaha yang dikelola berdasarkan akad

wakalah, dengan menunjuk agen (wakil) tertentu untuk mengelola usaha atas

nama pemegang sukuk. Berdasarkan data statistik OJK prosentase sukuk wakalah

di Pasar Modal Syariah Indonesia sebesar 2.88 % yaitu posisi per Desember 2018

terdapat 3 seri sukuk yang masih aktif.

2.1.4. Perbandingan Sukuk Korporasi dan Sukuk Negara

Instrument Obligasi Syariah (Sukuk) terdiri dari 2 jenis instrument yaitu sukuk

korporasi dan sukuk negara (Surat Berharga Syariah Negara) dimana dari keduanya

terdapat persamaan dan perbedaan yang dapat dilihat dari beberapa aspek yang dapat

dijadikan pertimbangan oleh investor dalam memutuskan pilihan untuk portfolio

investasinya, dengan pemaparan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Perbandingan Sukuk Korporasi dan Sukuk Negara (Surat Berharga Syariah Negara )

Deskripsi Sukuk Korporasi Sukuk Pemerintah

Penerbit Perusahaan Swasta, BUMN, Bank Pemerintah

Peringkat Ada yang diperingkat dan tidak diperingkat

Tidak diperingkat

Dasar Hukum

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.04/2015 Tentang Penerbitan Dan Persyaratan Sukuk

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor.19 Tahun 2008 Tentang Surat Berharga Syariah Negara

Page 40: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

24  

- Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 05/PMK.08/2012 Tentang Penerbitan Dan Penjualan Surat Berharga Syariah Negara Di Pasar Perdana Dalam Negeri Dengan Cara Lelang

Definisi Instrument

Sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas aset yang mendasarinya.

Bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing.

Underlying Asset

‐ Aset berwujud tertentu (a’yan maujudat),

‐ Nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul a’yan) tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada,

‐ Jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada

‐ Aset proyek tertentu (maujudat masyru’ mu’ayyan); dan/atau

‐ Kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah).

Objek pembiayaan SBSN dan/atau Barang Milik Negara yang memiliki nilai ekonomis, berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan, yang dalam rangka penerbitan SBSN dijadikan sebagai dasar penerbitan SBSN.

Syarat Persetujuan

Wajib mendapatkan pernyataan kesesuaian syariah atas Sukuk dalam Penawaran Umum dari Dewan Pengawas Syariah Emiten atau Tim Ahli Syariah.

Mendapat persetujuan DPR pada saat pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Peringkat Adanya syarat dokumen Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk

Tidak ada ketentuan pemeringkatan

Page 41: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

25  

Jenis Fisik Diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat

Diterbitkan dalam bentuk warkat atau tanpa warkat.

Penggunaan Hasil Penerbitan

Membiayai kegiatan atau melakukan investasi yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal

untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara termasuk membiayai pembangunan proyek

Pembayaran Hasil Investasi

Sumber dana yang digunakan untuk melakukan pembayaran bagi hasil, marjin, imbal jasa dan nilai pokok sesuai dengan karakteristik Akad Syariah

Pemerintah wajib membayar Imbalan dan Nilai Nominal setiap SBSN, Dana untuk membayar Imbalan dan Nilai Nominal yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara setiap tahun sampai dengan berakhirnya kewajiban

Agen Pembayar

KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) bersama Bank Umum sebagai agen pembayar

Menteri menunjuk Bank Indonesia atau pihak lain sebagai agen pembayar

Penghasilan Imbalan, bagi hasil, margin Imbalan, bagi hasil, margin

Investor Syariah, Konvensional Syariah, Konvensional

Model Valuasi

Yield acuan untuk setiap seri sukuk diperoleh dari yield curve obligasi pemerintah

Yield acuan untuk setiap seri sukuk diperoleh dari yield curve obligasi korporasi yang bersesuaian dengan tenor dan ratingnya.

Sumber : IBPA, Peraturan OJK, dan UU RI No.19 Tahun 2008 Tentang SBSN

2.1.5. Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE)

LPHE yaitu Lembaga Penilaian Harga Efek ; Pihak yang telah memperoleh izin

usaha dari Bapepam dan LK untuk melakukan penilaian harga Efek dalam rangka

menetapkan harga pasar wajar, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor V.C.3

tentang Lembaga Penilaian Harga Efek. Lembaga yang berperan sebagai LPHE di

Page 42: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

26  

Indonesia saat ini adalah PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) atau dikenal dengan

Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) memiliki peran dan fungsi melakukan

penilaian dan penetapan atas harga pasar wajar efek bersifat utang di Indonesia secara

harian.

Data harga pasar wajar atas efek bersifat utang yang diterbitkan oleh IBPA

digunakan oleh industri keuangan sebagai acuan transaksi efek bersifat utang, penilaian

aset, acuan lelang surat utang negara, acuan dalam kegiatan audit, serta acuan dalam

penilaian kinerja portofolio. IBPA memiliki keyakinan bahwa ketersediaan harga pasar

wajar merupakan pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan pasar efek bersifat

utang dan Sukuk di Indonesia. Dengan melakukan perhitungan harga pasar wajar,

IBPA membuka jalan untuk mendukung revitalisasi pasar dan meningkatkan likuiditas

di pasar modal sekunder.

Harga pasar wajar harian yang diterbitkan oleh IBPA sebelumnya telah melalui

rangkaian proses valuasi yang sangat selektif meliputi sebagai berikut:

1. Pembangunan Basis Data

IBPA membangun database yang komprehensif dengan seluruh data dan

informasi pasar yang relevan meliputi : term and structure efek, laporan keuangan

dan profil emiten, rating, indikator pasar dan ekonomi.

2. Pengumpulan Data Pasar

Page 43: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

27  

IBPA melakukan pengumpulan data harga instrument surat utang dan sukuk dari

berbagai sumber yang reliable meliputi data harga OTC (Over The Counter), data

transaksi bursa, data kuotasi jual beli, serta pelaporan transaksi.

3. Filtering Data

IBPA mengeliminasi data harga di pasar yang tidak valid, yaitu berdasarkan

hierarki data, jenis data, frekuensi dan volume, standar deviasi, waktu transaksi,

pergerakan kelompok tenor, pergerakan harga historis serta analisis baik secara

internal maupun eksternal.

4. Penilaian Harga

Penilaian harga dilakukan menggunakan pemodelan dengan metode pemodelan

parametrik dan proses optimasi untuk menghasilkan best fitted yield curve yang

dikonversi ke dalam yield dan harga individual dari setiap instrument surat utang

dan sukuk. Kemudian dilakukan penilaian setiap seri instrument berdasarkan term

& condition serta konversi perhitungan secara multiverifikasi selanjutnya proses

validasi dari harga menjadi Harga Pasar Wajar resmi IBPA (Fair Price IBPA).

5. Penyampaian Hasil

IBPA melakukan distribusi dan diseminasi informasi Harga Pasar Wajar IBPA

melalui website IBPA yaitu www.ibpa.co,id , Bond Information and Pricing

Services yaitu newbips.ibpa.co.id serta sarana lainnya berupa email, FTP dan data

feed.

6. Pengendalian Kualitas

Page 44: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

28  

Untuk menunjang fungsinya sebagai LPHE tunggal yang diberi wewenang oleh

pemerintah, IBPA menjaga kualitas dari informasi yang diterbitkannya melalui

proses monitoring atas kehandalan, ketepatan dan keakurasian dari harga pasar

wajar serta monitoring dan surveilance melalui interaksi aktif dengan pelaku

pasar serta lembaga otoritas pasar yaitu Otoritas Jasa Keuangan.

2.1.6. Harga Pasar Wajar Sukuk

Menurut Peraturan Bapepam-LK No. IV.C.2 tahun 2012 Harga Pasar Wajar/

Nilai Pasar Wajar (fair market value) dari efek adalah nilai yang dapat diperoleh dari

transaksi Efek yang dilakukan antar para pihak yang bebas bukan karena paksaan atau

likuidasi. Harga Pasar dari efek syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang

sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan efek tersebut dan/atau sesuai

dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa (Manan,

2009:93).

Harga Pasar Wajar dikeluarkan oleh LPHE yaitu Lembaga Penilaian Harga

Efek Pihak yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam dan LK untuk melakukan

penilaian harga Efek dalam rangka menetapkan Harga Pasar Wajar, sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Nomor V.C.3 tentang Lembaga Penilaian Harga Efek.

Mengutip dari web IBPA www.ibpa.co.id, basis utama penilaian yang dilakukan oleh

IBPA adalah menggunakan pendekatan “mark-to-market”, dimana data transaksi,

terdiri dari kuotasi beli/jual (bid-ask) dan harga transaksi (traded price), yang terjadi

Page 45: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

29  

di pasar untuk seri obligasi tertentu, atau seri obligasi lain yang dipandang setara

dengan seri obligasi tersebut, menjadi acuan dan sumber data utama dalam proses

penilaian dan penetapan Harga Pasar Wajar (HPW). IBPA melakukan pengamatan

terhadap seluruh data transaksi dan pelaporan transaksi obligasi di pasar perdana dan

sekunder. Dalam hal tidak tersedianya data transaksi (tidak terjadi transaksi) atau data

tidak mencukupi untuk proses penilaian dan penetapan harga, IBPA menggunakan

metodologi proses penilaian dan estimasi Yield Curve. Harga Pasar Wajar acuan yang

diterbitkan oleh IBPA dinamakan dengan istilah Fair Price.

Berikut rumus dalam hal perhitungan penilaian Harga Pasar Wajar

(Frensidy,2005:169) :

Dengan :

Pp = Nilai nominal atau nilai par obligasi/sukuk

c = Tingkat Kupon/imbal hasil obligasi/sukuk per periode

C = Pembayaran bunga per periode

i = Yield per periode

n = jumlah periode

P = Harga wajar obligasi/sukuk

P = ( 1 - (1 + i ) –n ) C

+ Pp

( 1 + i ) n

P = Pp + (c – i ) Pp

( 1 - (1 + i ) –n )

I

Page 46: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

30  

2.1.7. Faktor Yang Mempengaruhi Fair Price Sukuk

Beberapa penelitian mengenai harga obligasi diantaranya Menurut Rahardjo

(2004: 17), umumnya pembentukan harga sebuah obligasi ditentukan oleh berbagai faktor

yaitu Tingkat Kupon, Rating Emiten, Nilai Obligasi, Periode Jatuh Tempo, Likuiditas

(likuiditas) Obligasi, Tipe Obligasi. Disamping faktor karakteristik terdapat faktor

eksternal seperti inflasi, suku bunga, IHSG dan kurs (Rahardjo,2004:67). Sedangkan

Sudarwati (2010: 7) mengatakan:ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga

obligasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan harga obligasi adalah: Likuiditas

obligasi, Tingkat kupon (Bunga), Jangka waktu jatuh tempo, IHSG.

Berdasarkan sumber diatas serta beberapa penelitian dan literatur lainnya, dapat

dipaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi fair price / harga pasar wajar Sukuk

Korporasi dengan klasifikasi sebagai sebagai berikut :

1. Kupon/Bagi Hasil Sukuk

Kupon/nominal yield merupakan penghasilan bunga kupon tahunan yang

dibayarkan pada pemegang obligasi. Tingkat kupon dinyatakan sebagai persentase

nilai nominal (Tandelilin, 2010:257) :

Tingkat Kupon = Penghasilan bunga tahunan

Nilai Nominal

Dalam Obligasi Syariah/Sukuk pendapatan harus berdasarkan konsep syariah

yaitu hanya memberikan pendapatan dalam bentuk bagi hasil/revenue sharing atau

Page 47: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

31  

dalam bentuk fee sewa / ujrah serta pembayaran utang pokok pada saat jatuh tempo

(Rahardjo,2004:144). Hal ini sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam LK No Kep-

131/BI/2006, prinsip Pasar Modal Syariah berupa akad ijarah dimana investor memiliki

hak berupa harga sewa/ujrah sesuai yang disepakati (Manan, 2009:81).

Sukuk yang mempunyai kupon/imbal hasil tinggi di atas rata-rata suku bunga

deposito dan rata-rata kupon obligasi lainnya bisa sangat diminati oleh banyak investor.

Oleh karena itu, bila kupon Obligasi/Sukuk tersebut cukup tinggi maka harga

obligasi/sukuk cenderung semakin meningkat (Rahardjo,2004:17). Begitu juga

sebaliknya, apabila tingkat kupon Sukuk yang diberikan relatif kecil, harga obligasi

tersebut cenderung turun karena daya tarik untuk investor atau bagi calon pembeli

obligasi tersebut sangat sedikit.

2. Yield

Pendapatan yang akan diperoleh dari investasi obligasi dinyatakan sebagai

yield, yaitu hasil yang akan diperoleh investor apabila menempatkan dananya untuk

dibelikan obligasi/sukuk. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi dengan obligasi,

investor harus mempertimbangkan besarnya yield obligasi/sukuk, sebagai faktor

pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima. Ada 2 (dua) istilah dalam

penentuan yield yaitu current yield dan yield to maturity (Tandelilin, 2010:258) :

a. Current Yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar

obligasi. Nominal yield mendasarkan pada nilai nominal yang selalu berjumlah

Page 48: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

32  

tetap, sedangkan current yield mendasarkan pada nilai pasar yang dapat berubah-

ubah.

b. Yield to maturity (YTM) adalah tingkat return majemuk yang akan diterima investor

jika membeli obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut

hingga jatuh tempo. YTM merupakan ukuran yield yang banyak digunakan karena

yield tersebut mencerminkan return yang diharapkan investor.

Yield sukuk merupakan ukuran pengembalian yang akan diterima investor

sukuk yang cenderung bersifat tidak tetap, tergantung pada perjanjian atas fee dan bagi

hasil yang telah ditetapkan pada akad saat pertama kali. Sebelum memutuskan untuk

berinvestasi dengan sukuk, investor harus mempertimbangkan besarnya yield sukuk,

sebagai faktor pengukur tingkat pengembalian tahunan yang akan diterima. Yield

sukuk yang akan diterima tidak boleh mengandung unsur riba, gharar, maksiat dan

hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan syariah (Manan, 2009:92). Yield atas sukuk

ijarah merupakan fee sewa/ujrah berdasakan akad ijarah atas suatu objek yang tidak

mengandung unsur yang melanggar syariah dan dipergunakan untuk suatu usaha yang

juga harus sesuai dengan ketentuan syariah (Manan, 2009:81). Penghitungan yield

sukuk dapat dilakukan dengan mengukur last yield sukuk yaitu yield per tahun

pengamatan yang datanya dapat diperoleh dari IBPA selain dengan mengukur dari

current yield maupun yield to maturity. Last yield sukuk memperhitungkan pendapatan

atas sukuk pada akhir periode atau per akhir tahun.

Page 49: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

33  

Yield to maturity (YTM) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut

(Rahardjo,2004:74) :

Ci +

Pp - P YTM = N

Pp + P 2

Dalam hal ini :

YTM = nilai YTM yang mendekati

P = harga obligasi/sukuk pada saat ini (t=0)

n = jumlah tahun sampai dengan jatuh tempo obligasi/sukuk

Ci = pembayaran kupon untuk obligasi/sukuk i setiap tahunnya

Pp = nilai par dari obligasi/sukuk

3. Jangka Waktu Jatuh Tempo

Setiap Sukuk mempunyai masa jatuh tempo atau dikenal dengan istilah maturity

date yaitu tanggal dimana nilai pokok Sukuk tersebut harus dilunasi oleh penerbit Sukuk

(Rahardjo, 2004:20). Time to maturity merupakan sisa periode sukuk saat ini sampai

dengan maturity date Emiten mempunyai kewajiban tersebut mutlak untuk membayar

nilai nominal obligasi kepada pemegang obligasi pada saat jatuh tempo (berdasarkan

kesepakatan sebelumnya). Harus diingat bahwa dalam membahas faktor jatuh tempo

suatu obligasi adalah bahwa semakin lama masa jatuh tempo maka semakin tinggi

tingkat resiko investasi. Rahardjo (2004:9) mengemukakan bahwa semakin pendek

Page 50: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

34  

jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati investor karena dianggap resikonya

lebih kecil.

4. Pemeringkatan Sukuk;

Jasa Peringkatan atas suatu surat berharga yaitu salah satunya berupa sukuk

dilakukan oleh Lembaga Pemeringkat terkemuka yang mencerminkan kemampuan

penerbit Sukuk dan kesediaan untuk membayar bunga dan pembayaran pokok sesuai

jadwal. Investor di Indonesia yang membeli sukuk korporasi akan memilih sukuk

dengan rating tinggi atau “investment grade”. Semakin baik rating berarti semakin

rendah kemungkinan gagal bayar dan return yang akan didapat akan semakin tinggi.

Signalling theory menyebutkan bahwa investor akan bereaksi positif apabila terdapat

sinyal positif dari emiten dan investor akan bereaksi negatif apabila didapati sinyal

negatif dari emiten dan rating ini dapat disebut sebagai salah satu informasi tersebut.

Indonesia memiliki lembaga pemeringkat efek yang disebut PT. PEFINDO (PT

Pemeringkat Efek Indonesia). Pemeringkatan sukuk sangat diperlukan untuk

mencerminkan kemampuan emiten memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo,

dengan kualitas sukuk yang baik maka akan semakin meningkatkan minat investor

untuk memilih berinvestasi pada sukuk. Adapun teknis pemeringkatan sukuk korporasi

di Indonesia agak berbeda dengan pemeringkatan obligasi korporasi konvensional

karena dalam penerbitan sukuk, pemeringkatan juga dilakukan dengan menelaah aset

dasar atau underlying asset yang digunakan sebagai jaminan untuk pelunasan hutang.

Page 51: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

35  

Tabel 2.2

Tabel Peringkat Sukuk Menurut PEFINDO

Peringkat Keterangan idAAA(sy) Kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen keuangan jangka

panjang atas kontrak pendanaan syariah relatif dibanding emiten Indonesia lainnya adalah superior.

idAA+(sy) Kemampuan emiten adalah sangat kuat disetai Tanda Tambah (+) idAA(sy) Kemampuan emiten adalah sangat kuat. idAA-(sy) Kemampuan emiten adalah sangat kuat disertai Tanda Kurang (-) idA+(sy)

Kemampuan emiten adalah kuat. Namun demikian, mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan instrumen yang peringkatnya lebih tinggi disetai Tanda Tambah (+)

idA(sy)

Kemampuan emiten adalah kuat. Namun demikian, mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan instrumen yang peringkatnya lebih tinggi.

idA-(sy)

Kemampuan emiten adalah kuat. Namun demikian, mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan instrumen yang peringkatnya lebih tinggi, disertai Tanda Kurang (-)

idBBB+(sy)

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang memadai. Namun demikian, kondisi ekonomi yang memburuk atau perubahan keadaan akan lebih mungkin memperlemah serta relatif terhadap emiten Indonesia lainnya disetai Tanda Tambah (+)

idBBB(sy)

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang memadai. Namun demikian, kondisi ekonomi yang memburuk atau perubahan keadaan akan lebih mungkin memperlemah kemampuan emiten untuk memenuhi komitmen.

idBBB-(sy)

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang memadai. Namun demikian, kondisi ekonomi yang memburuk atau perubahan keadaan akan lebih mungkin memperlemah kemampuan emiten serta relatif terhadap emiten Indonesia lainnya, disertai Tanda Kurang (-)

idBB+(sy

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang sedikit lemah. Kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya berdasarkan kontrak pendanaan syariah relatif dibanding emiten Indonesia lainnya, akan sangat terpengaruh oleh keadaan yang merugikan karena ketidakpastian bisnis, keuangan atau perekonomian disetai Tanda Tambah (+)

idBB(sy)

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang sedikit lemah. Kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya berdasarkan kontrak pendanaan syariah relatif dibanding emiten

Page 52: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

36  

Indonesia lainnya, akan sangat terpengaruh oleh keadaan yang merugikan karena ketidakpastian bisnis, keuangan atau perekonomian.

idBB-(sy)

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang sedikit lemah. Kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya berdasarkan kontrak pendanaan syariah relatif dibanding emiten Indonesia lainnya, akan sangat terpengaruh oleh keadaan yang merugikan karena ketidakpastian bisnis, keuangan atau perekonomian, disertai Tanda Kurang (-)

idB+(sy)

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang lemah. Kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang berdasarkan kontrak pendanaan syariah, relatif dibanding emiten Indonesia lainnya, akan sangat mungkin diperlemah oleh adanya kondisi buruk bisnis, keuangan atau perekonomian disetai Tanda Tambah (+)

idB(sy)

Peringkat mengindikasikan parameter proteksi yang lemah. Kemampuan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang berdasarkan kontrak pendanaan syariah, relatif dibanding emiten Indonesia lainnya, akan sangat mungkin diperlemah oleh adanya kondisi buruk bisnis, keuangan atau perekonomian.

idCCC(sy)

Peringkat rentan untuk gagal bayar, dan tergantung terhadap perbaikan kondisi bisnis dan keuangan emiten untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dalam kontrak pendanaan syariah.

idD(sy)

Peringkat gagal bayar pada saat pertama kali atas komitmen keuangan jangka panjangnya dalam kontrak pendanaan.

Peringkat dari idAA(sy) sampai dengan idB(sy) dapat diberi tanda tambah (+) atau kurang (-) untuk menunjukkan perbedaan kekuatan relatif dalam kategori peringkat tertentu yaitu : Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Tanda Kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

Sumber : www.pefindo.com

5. Inflasi

Inflasi berarti kenaikan tingkat harga secara umum dari barang dan jasa selama

suatu periode waktu tertentu. Definisi inflasi oleh para ekonom modern adalah

Page 53: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

37  

kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan (nilai unit

penghitungan moneter) terhadap barang-barang/komoditas dan jasa (Karim,

2010:135). Berdasarkan derajatnya inflasi dapat digolongkan ke dalam empat jenis

yaitu sebagai berikut (Putong, 2002:260) :

a. Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)

b. Inflasi sedang (antara 10–30% setahun)

c. Inflasi berat (antara 30 – 100% setahun)

d. Hiperinflasi (di atas 100% setahun)

Indikator yang sering digunakan untuk menghitung tingkat inflasi salah satunya

adalah Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index). Rumus yang digunakan

untuk menentukan tingkat inflasi (rate of inflation) adalah sebagai berikut (Karim,

2010:136) :

tingkat hargat – tingkat hargat 1 x 100 Rate of Inflation

tingkat hargat 1

6. Tingkat Imbal Hasil Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)

Definisi SBIS dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 10/11/PBI tahun 2008

adalah instrumen BI yang sesuai dengan syariat Islam yang digunakan dalam operasi

pasar terbuka syariah. Selain itu, SBIS juga dapat digunakan oleh bank syariah yang

mempunyai kelebihan likuiditas sebagai sarana penitipan dana jangka pendek. SBIS

yang telah diterbitkan oleh Bank Indonesia menggunakan akad ju’alah.

Page 54: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

38  

Perhitungan besaran tingkat imbalan yang diperoleh Sertifikat Bank Indonesia

Syariah mengacu pada tingkat diskonto hasil lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

berjangka waktu sama yang diterbitkan bersamaan dengan penerbitan SBIS. Dengan

ketentuan sebagai berikut :

e. Dalam lelang SBI menggunakan metode fixed rate tender, maka imbalan

SBIS ditetapkan sama dengan tingkat diskonto hasil lelang SBI.

f. Dalam lelang SBI menggunakan metode variable rate tender, maka imbalan

hasil SBIS ditetapkan sama dengan rata-rata tertimbang tingkat diskonto

hasil lelang SBI.

7. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Menurut Ascarya (2006:26) bagi hasil adalah sistem pembagian hasil usaha

dimana pemilik modal bekerjasama dengan pengelola modal untuk melakukan

kegiatan usaha. Apabila kegiatan usaha menghasilkan keuntungan maka dibagi berdua

dan ketika mengalami kerugian ditanggung bersama pula. Sistem bagi hasil menjamin

adanya keadilan dan tidak ada pihak yang tereksploitasi. Dalam sistem syariah,

pembagian hasil usaha harus disepakati di awal kontrak kerja sama, dengan

menentukan porsi masing-masing pihak yang disebut nisbah. Sebagai contoh nisbah

70:30 berarti hasil usaha akan dibagi 70 persen untuk pengelola dana (mudharib) dan

30 persen untuk pemilik dana (shahibul maal). Salah satu produk perbankan syariah

yang menggunakan skema bagi hasil ini adalah Deposito Mudharabah. Deposito

merupakan simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu

Page 55: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

39  

tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank (Firdaus, 2005:44).

Mudharabah adalah akad bagi hasil dimana pemilik dana (shahibul maal) menyediakan

modal kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan aktivitas produktif dengan

syarat keuntungan yang dihasilkan akan dibagi antara mereka menurut kesepakatan

yang ditentukan sebelumnya dalam akad (Ascarya, 2006:60).

8. Nilai Tukar (Kurs)

Menurut Samuelson (2004:305), nilai tukar valuta asing / kurs adalah harga

satuan mata uang dalam mata uang lain. Kurs ditentukan dalam pasar valuta asing,

yaitu pasar tempat berbagai mata uang yang berbeda diperdagangkan. Sedangkan

menurut Hasibuan (2002:14), kurs merupakan perbandingan nilai tukar mata uang

suatu negara dengan mata uang negara asing atau perbandingan nilai tukar valuta

antarnegara. Perubahan kurs suatu negara mengalami apresiasi ketika nilai mata

uangnya meningkat relatif terhadap nilai mata uang negara lain dan sebaliknya apabila

nilai tukar mata uang suatu negara mengalami depresiasi ketika nilai mata uangnya

menurun relatif terhadap nilai mata uang negara lain. Sehingga dapat didefinisikan

depresiasi mata uang rupiah terhadap dollar AS artinya suatu penurunan harga dollar

AS terhadap rupiah. Sedangkan apresiasi rupiah terhadap dollar AS adalah kenaikan

rupiah terhadap USD.

Page 56: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

40  

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan dalam memperkaya teori yang

digunakan pada penelitian. Pada penelitian terdahulu ini menggunakan jurnal-jurnal

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Terdapat beberapa kesamaan dan

perbedaan dari berbagai aspek penelitian seperti jenis variabel, metode penelitian,

objek penelitian yang diteliti bisa berupa instrument dari Pasar Modal konvensional

maupun syariah , periode penelitian serta lokasi penelitian yaitu adanya penelitian yang

dilakukan di dalam maupun luar negeri.

Tabel 2.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Jurnal Perbandingan Hasil

Kesamaan Perbedaan

1. Analisis Pengaruh Likuiditas, Waktu Jatuh Tempo Dan Kupon Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia, I Ketut Subagia, Ida Bagus Panji Sedana, E-Jurnal

- Variabel : Harga, Waktu Jatuh Tempo, Kupon

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Likuiditas

- Metode : Regresi Berganda

- Instrument : Obligasi

- Periode Penelitian : Kuartal 1 tahun 2013 hingga kuartal 2 tahun 2014

- Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi periode yaitu semakin likuid dan mudah diperdagangkan serta diminati oleh investor

- Jangka waktu jatuh tempo berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi dimana investor memiliki kepercayaan pada emiten berapapun lama waktu jatuh tempo suatu obligasi

- Kupon berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga obligasi dimana investor ragu mengambil obligasi dengan

Page 57: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

41  

Manajemen Unud, Vol. 4, No. 5, 2015 : 1451-1465 ISSN: 2302-8912

kupon tinggi karena resiko gagal bayar semakin tinggi.

2. Pengaruh Rating, Maturitas, Tingkat Suku Bunga Dan Kupon Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia, I Wayan Sumarna, Ida Bagus Badjra, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 12, 2016: 7724-7751 ISSN : 2302-8912

- Variabel : Harga, Rating, Maturitas, Kupon

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Suku Bunga

- Metode : Regresi Berganda

- Instrument : Obligasi

- Periode Penelitian Kuartal 1 tahun 2014 – kuartal 2 tahun 2015

- Rating berpengaruh positif signifikan, semakin tinggi nilai rating maka harga dari suatu obligasi akan meningkat.

- Maturitas berpengaruh negatif signifikan, maturitas yang lama, timbul risiko kejadian buruk yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun.

- Tingkat suku bunga SBI berpengaruh negatif signifikan semakin rendah tingkat suku bunga dapat mempengaruhi peningkatan perubahan harga obligasi.

- Kupon obligasi berpengaruh positif signifkan semakin tinggi nilai kupon dapat mempengaruhi peningkatan perubahan harga obligasi

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Obligasi Syariah Korporasi Di Indonesia (Periode Januari 2010- Juli 2015), Rosida Dwi

- Variabel : - Harga,

Rating, Maturitas, Kupon Harga Obligasi Syariah, Deposito Mudharabah, Kurs Rupiah terhadap US Dollar,

- Variabel : Suku Bunga Deposito, Indeks produksi industri

- Metode : Analisis pendekatan Error Correction

- PT PLN, variabel yang mempengaruhi harga obligasi syariah dalam jangka pendek dan panjang adalah SBSN, Indeks Produksi Industri,

- PT Indosat variabel yang mempengaruhi harga obligasi syariah dalam jangka pendek adalah Bagi hasil deposito, sedangkan pada jangka panjang adalah suku bunga deposito, bagi hasil deposito

Page 58: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

42  

Ayuningtyas, Journal Of Islamic Economics Lariba (2017). Vol. 3, Issue 1: 13-22

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Instrument Sukuk Korporasi

Model (ECM)

- Instrument : Obligasi

- Periode Penelitian : Januari 2010 - Juli 2015

mudharabah, dan indeks produksi industri.

- PT Bank Muamalat Indonesia; variabel yang mempengaruhi harga obligasi syariah dalam jangka pendek adalah Bagi hasil deposito, SBSN, sedangkan pada jangka panjang variabel yang mempengaruhi bagi hasil deposito, SBSN

4. Analisis Faktor Spesifik Yang Mempengaruhi Harga Obligasi Negara Di Bursa Efek Indonesia, Yosi Azizah, Jurnal Fakultas Ekonomi UII Tahun 2015

- Variabel : Harga, Obligasi, Kupon, Maturity

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Likuiditas, Tingkat Suku Bunga SBI

- Metode : Analisis Regresi Berganda

- Instrument : Obligasi negara

- Periode Penelitian : Tahun 2011-2014

- Sample: 23 seri obligasi Negara

- Variabel bebas suku Suku bunga SBI memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif apabila Suku Bunga SBI tinggi maka harga obligasi akan turun dan sebaliknya

- Variabel bebas Likuiditas tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap harga obligasi

- Kupon memiliki pengaruh yang signifikan dan positif

- Maturity memiliki pengaruh yang signifikan dan positif, jika jangka waktu tempo semakin panjang maka harga obligasi juga akan meningkat.

5. Determinan Faktor-Faktor Harga Obligasi Perusahaan Keuangan Di Bursa Efek Indonesia, Irawan Dan Cahyo Pramono,

- Variabel : Harga Obligasi, Kurs Dollar

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Likuiditas, Tingka Suku Bunga SBI, Ukuran Perusahaan, Leverage

- Metode :

- Variabel suku bunga berpengaruh signifikan terhadap harga obligasi dengan arah pengaruh positif

- Likuiditas obligasi berpengaruh positif, ini menunujukkan likuiditas obligasi perusahaan juga tinggi menjadi daya tarik investor membeli obligasi yang dapat meningkatkan harga obligasi.

Page 59: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

43  

Seminar Nasional dan The 4th Call for Syariah Paper ISSN 2460-0784 Tahun 2015

Analisis Regresi Berganda

- Instrument : Obligasi korporasi

- Periode Penelitian : Tahun 2013 - 2015

- Kurs dollar berpengaruh signifikan dimana saat harga obligasi rendah investor akan lebih memilih investasi valas karena memiliki tingkat keuntungan yang lebih tinggi, begitupun sebaliknya

- Suku Bunga, Likuiditas Obligasi, Kurs Dollar Ukuran Perusahaan dan Leverage secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga obligasi.

6. Analisis Pengaruh Peringkat, Maturitas, Dan Kupon Obligasi Terhadap Harga Obligasi Di Bursa Efek Indonesia, Tri Yanti, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Tahun 2016

- Variabel : Harga Obligasi, Peringkat, Maturitas, Kupon

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Metode : Analisis Regresi Berganda

- Instrument : Obligasi korporasi

- Periode Penelitian : Tahun 2012-2016

- Sample: Data : Obligasi korporasi sebanyak 74 jenis tahun 2012, 96 jenis tahun 2013, 136 jenis tahun 2014, 157 jenis tahun 2015, dan 151 jenis tahun 2016.

- Peringkat tahun 2012 dan 2015 berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga obligasi, peringkat tahun 2013,2014,2015 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga obligasi, dimana obligasi yang tidak pernah mengalami gagal bayar memiliki nilai daripada obligasi lainnya tercermin pada convexity yang negatif.

- Maturitas tahun 2012, 2016 berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga obligasi, maturitas tahun 2013,2014, 2015 berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga obligasi, dimana semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor karena dianggap risikonya semakin kecil.

- Kupon obligasi tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 berpengaruh negatif sedangkan tahun 2013 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga obligasi, bila

Page 60: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

44  

terjadi perubahan tingkat bunga maka harga obligasi yang mempunyai tingkat kupon yang lebih rendah akan relatif lebih berfluktuasi dibandingkan harga obligasi yang tingkat kuponnya lebih tinggi.

7. Pengaruh Rate Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Dan Besaran Inflasi Terhadap Harga Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (Periode 2009-2013), Eman Sukanto1,Widaryanti, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis Unisnu Jepara Vol. 12 No. 2 Oktober 2015

- Variabel : Harga Obligasi, Nilai Tukar Rupiah

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Bunga Deposito

- Metode : Analisis Regresi Berganda

- Instrument : Obligasi pemerintah

- Periode Penelitian : Tahun 2009-2013

- Suku bunga deposito, kurs rupiah dan inflasi baik secara simultan maupun partial berpengaruh terhadap harga obligasi pemerintah.

- Waktu paling tepat bagi Pemerintah untuk menerbitkan obligasi dengan harga yang tinggi adalah ketika suku bunga deposito cenderung rendah.

- Kondisi kurs stabil dan inflasi yang cenderung rendah, investor bisa mempertimbangkan variabel kurs dan inflasi karena berpengaruh signifikan terhadap harga obligasi pemerintah.

8. Inflasi Dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Obligasi Negara Ritel Yang

- Variabel : Harga Obligasi, Inflasi

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Tingkat Suku Bunga SBI

- Metode : Path Analysis

- Inflasi tidak mempunyai hubungan dan pengaruh serta tidak signifikan terhadap tingkat bunga.

- Inflasi dan tingkat Bunga SBI berpengaruh negatif secara simultan terhadap harga obligasi.

Page 61: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

45  

Diterbitkan Pemerintah, Asih Widajati, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No.1 Januari 2009, hal. 97 – 105

- Instrument : Obligasi negara ritel

- Periode Penelitian :

- Tahun 2006-2007

- Secara parsial inflasi tidak mempengaruhi harga obligasi, inflasi mempunyai kecenderungan naik tetapi pemerintah meyakinkan pelaku pasar bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih cukup baik sehingga tidak ada alasan fundamental bagi pasar untuk membuat pergerakan negatif.

9. Analisis Pengaruh Nilai Sukuk, Rating Sukuk, Dan Risiko Sukuk Terhadap Last Yield Sukuk, Dheni Saraswati Almara, Harjum Muharam1, Diponegoro Journal Of Management Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 1-12 Issn (Online): 2337-3792

- Variabel : Yield Sukuk, Rating Sukuk

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Nilai Risiko Sukuk,

- Metode : value at risk variancecovariance method.

- Instrument : Sukuk negara ritel

- Periode Penelitian :

- Tahun 2008-2011

- Nilai sukuk memiliki koefisien korelasi negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap last yield sukuk, dimana nilai sukuk diasumsikan sama dengan earning per share pada saham sehingga semakin tinggi outstanding sukuk maka semakin kecil yield yang akan diterima

- Rating sukuk memiliki koefisien korelasi positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap last yield sukuk, dimana rating merupakan salah satu sinyal positif dari emiten kepada investor

- risiko sukuk memiliki koefisien korelasi negatif dan berpengaruh secara signifikan terhadap last yield sukuk

10. Pengaruh Likuiditas, Waktu Jatuh Tempo, Dan Kupon Terhadap Perubahan

- Variabel : Waktu Jatuh Tempo, Kupon

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Perubahan Harga Obligasi, Likuiditas,

- Metode :

- Likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi, dengan adanya permintaan dan penawaran menyebabkan perubahan harga menjadi semakin meningkat.

Page 62: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

46  

Harga Obligasi Korporasi Di Bei, Luh Putu Savitri Karina Anandasari1 Luh Komang Sudjarni2, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 6, 2017: 3283-3313 ISSN : 2302-8912

Analisis regresi linear bergand

- Instrument : Obligasi Korporasi

- Periode Penelitian :

- Tahun 2013-2015

- Waktu jatuh tempo berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan harga obligasi, jangka waktu yang lama akan menyebabkan risiko obligasi akan semakin meningkat.

- Kupon berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi ,

11. Pengaruh Peringkat Obligasi, Debt To Equity Ratio Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Yield To Maturity Obligasi Korporasi Dengan Tingkat Suku Bunga Sbi Sebagai Variabel Moderating, Bornok Situmorang, Jurnal Terapan Manajemen Dan Bisnis

- Variabel : Yield To Maturity (YTM), Peringkat

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Debt To Equity Ratio, Ukuran Perusahaan dan Tingkat Suku Bunga SBI

- Metode : Analisis regresi linear bergand

- Instrument : Obligasi Korporasi

- Periode Penelitian :

- Tahun 2010-2013

- Peringkat Obligasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap YTM, banyaknya investor pada pasar obligasi sektor manufaktur yang belum menjadikan Peringkat Obligasi sebagai

- bahan pertimbangan utama - Debt to Equity Ratio tidak

berpengaruh signifikan positif terhadap YTM

- Ukuran Perusahaan berpengaruh tidak signifikan negatif terhadap YTM, dimana kemampuan perusahaan serta kondisi pasar indonesia yang semakin baik yang lebih menjadi daya tarik bagi investor

- Tingkat Suku Bunga SBI mempengaruhi YTM secara positif signifikan

- Ada pengaruh signifikan Peringkat Obligasi, Debt to equity Ratio dan pengaruh

Page 63: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

47  

(3/1) 2017 / 42-58

yang tidak signifikan negatif Ukuran Perusahaan terhadap YTM obligasi yang dimoderasi oleh Tingkat Suku Bunga SBI.

12. Pengaruh Likuiditas, Jangka Waktu Jatuh Tempo, Dan Yield Terhadap Harga Obligasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Sophia Chotimah Quraisyien Artikel Ilmiah Stie Perbanas Surabaya 2015

- Variabel : Harga Obligasi, Waktu Jatuh Tempo, Yield

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Likuiditas, SBIS, Deposito Mudharabah, Kurs, Coupon Rate, Rating

- Metode : Analisis regresi linear bergand

- Instrument : Obligasi Korporasi

- Periode Penelitian :

- Tahun 2010-2012

- Likuiditas, jangka waktu jatuh tempo, dan yield secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga obligasi.

- Secara parsial likuiditas tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga obligasi, dimana likuiditas yang tinggi disebabkan para investor lebih menyukai obligasi yang memiliki harga yang rendah.

- Secara parsial yield tidak berpengaruh positif yang signifikan terhadap harga obligasi.

- Secara parsial jangka waktu jatuh tempo berpengaruh positif yang signifikan terhadap harga obligasi, dimana semakin lama sisa masa jatuh tempo akan meningkatkan harga obligasi, karena masih terdapat waktu yang lama untuk membuat agar harga obligasi tersebut meningkat.

13. Analisis Pengaruh Coupon (Bunga Obligasi), Jangka Waktu Jatuh Tempo, Dan Liquiditas Obligasi Terhadap

- Variabel : Jangka Waktu, Coupon

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Tingkat perubahan harga, Likuiditas, SBIS, Deposito Mudharabah, Kurs, Yield to

- Coupon, jangka waktu jatuh tempo dan liquiditas berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga obligasi.

- Coupon berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga obligasi, dimana obligasi dengan coupon tinggi akan menarik minat investor.

Page 64: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

48  

Tingkat Perubahan Harga Obligasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Herdy Damena, Ervita Safitri, Rini Aprilia, Jurnal Manajemen Stie Mdp 2012

Maturity, Rating

- Metode : Analisis regresi linear bergand

- Instrument : Obligasi Korporasi

- Periode Penelitian :

- Tahun 2010-2012

- Jangka waktu jatuh tempo tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap perubahan harga obligasi, yaitu semakin pendek jangka waktu suatu obligasi maka semakin kecil resikonya sehingga menarik minat investor

- liquiditas berpengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga obligasi, dimana penerbit harus memperhatikan likuiditas obligasi karena perubahan harga akan tinggi jika suatu obligasi itu semakin likuid.

14. Analisis Faktor-Faktor Harga Obligasi Perusahaan Keuangan Di Bursa Efek Indonesia, Cahyo Pramono, Se, Mm, Irawan, Se., M.Si, Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Vol. 8 No.1 Juli 2017, ISSN: 2087 - 4669

- Variabel : Harga, nilai tukar dolar

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Interest rate, likuiditas obligasi, ukuran dan tingkat leverage,

- Metode : Analisis regresi linear bergand

- Instrument : Obligasi Korporasi

- Periode Penelitian :

- Tahun 2013-2015

- Suku bunga berpengaruh positif signifikan terhadap harga obligasi, yaitu mempengaruhi tingkat keuntungan dari obligasi

- Likuiditas obligasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga obligasi, dimana likuiditas tinggi dapat menarik investor

- Nilai tukar dolar signifikan berpengaruh negatif terhadap harga obligasi, dimana saat kurs sedang meningkat investor akan lebih memilih investasi pada valas

- Ukuran tidak berpengaruh positif signifikan terhadap harga obligasi, dimana ukuran ini menunjukkan total aset perusahaan yang tinggi pula sebagai jaminan.

- Leverage tidak berpengaruh signifikan serta negatif

Page 65: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

49  

terhadap harga obligasi, dimana tingginya Leverage dapat menjadi warning bagi investor.

15. Pengaruh Harga Sukuk Negara Ritel Seri Sr-005, Tingkat Inflasi Dan Bi Rate Terhadap Tingkat Permintaan Sukuk Negara Ritel Seri Sr-005, Faizul Rahman, Ardi Paminto, Maryam Nadir, Jurnal Manajemen, Volume 8, (1), 2016 ISSN Print: 2085-6911, Issn Online: 2528-1518

- Variabel : Harga Sukuk, Inflasi

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Permintaan Sukuk Variabel BI Rate

- Metode : Analisis regresi linear berganda

- Periode Penelitian : Maret 2013 – Februari 2016

- Harga sukuk negara ritel berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap tingkat permintaan sukuk negara ritel seri SR-005.

- Tingkat inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat permintaan sukuk negara ritel seri SR-005.

- BI Rate berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat permintaan sukuk negara ritel seri SR-005, yaitu ketika BI menaikkan atau menurunkan BI Rate akan diikuti juga oleh suku bunga SBI tabungan dan deposito perbankan sehingga investor akan cenderung mencari instrumen investasi yang memberikan imbal hasil lebih besar.

16. Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Obligasi Melalui Yield Obligasi, Eka Sari Fitriana ,Suci Rohayati, Jurnal Ilmu

- Variabel : Harga, Yield

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank, Metode : Path Analysis

- Instrument :

- Suku Bunga (PUAB) Berpengaruh Negatif Terhadap Harga Obligasi dan Berpengaruh Positif Terhadap Yield Obligasi, dimana ketika suku bunga naik, harga obligasi di pasar jatuh, sehingga meningkatkan yield dari obligasi yang lebih tua usianya.

- Yield Obligasi Berpengaruh Negatif Terhadap Harga

Page 66: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

50  

Manajemen Volume 1 Nomor 3 Mei 2013

Obligasi - Periode

Penelitian : Tahun 2011

Obligasi Pemerintah Seri Fixed Rate.

17. Pengaruh Suku Bunga, Nilai Tukar, Coupon Rate, Dan Likuiditas Obligasi Terhadap Harga Pasar Obligasi Pada Sektor Keuangan, Ni Putu Giri Kusuma Dewi, Ida Bagus Anom Purbawangsa, Nyoman Abundanti, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 5, 2016: 2898 - 2927 ISSN : 2302-8912

- Variabel : Harga, Nilai Tukar, Coupon Rate

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Suku bunga,SBI, Likuiditas,

- Metode : Analisis regresi linear berganda

- Periode Penelitian : Tahun 2012-2014

- Secara parsial suku bunga berpengaruh negatif signifikan terhadap harga pasar obligasi, dimana saat suku bunga yang tinggi akan menarik minat masyarakat untuk menabung sehingga investasi menurun

- Nilai tukar berpengaruh negatif signifikan terhadap harga pasar obligasi, saat dollar amerika menguat rupiah mengindikasikan bahwa pasar valas lebih menarik daripada pasar modal

- Likuiditas obligasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap harga pasar obligasi,

- Coupon rate berpengaruh positif signifikan terhadap harga pasar obligasi, dengan coupon tinggi dianggap akan memberikan pengembalian yang lebih besar.

18. Pengaruh Likuiditas, Waktu Jatuh Tempo,Dan Kupon Obligasi Terhadap Harga Obligasi Korporasi

- Variabel : Harga, Coupon Rate

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Likuiditas,

- Metode : Analisis regresi linear berganda

- Periode Penelitian :

- Likuiditas berpengaruh negatif terhadap harga obligasi, dimana banyak asset perusahaan yang tidak dimanfaatkan, asumsi perusahaan tidak mampu untuk melunasi hutang jangka pendeknya, sehingga investor lebih berhati-hati untuk melakukan transaksi

Page 67: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

51  

Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI, Yuliati, Supri Wahyudi Utomo, Juli Murwani, The 11th FIPA Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi Progam Studi Pendidikan Akuntansi-FKIP-Universitas PGRI Madiun Tahun 2018

Tahun 2015-2017

- Waktu jatuh tempo berpengaruh negatif terhadap harga obligasi korporasi, yaitu semakin lama akan memberikan keuntungan yang semakin besar

- kupon obligasi tidak berpengaruh terhadap harga obligasi, dimana investor tidak memperhatikan obligasi yang memiliki kupon yang tinggi maupun yang rendah, karena masih menerima penghasilan tetap yang dibayarkan setiap jatuh tempo kupon

19. Pengaruh Likuiditas , Leverage, Rating Obligasi Syariah , Risiko Obligasi Syariah Terhadap Yield Obligasi Syariah (Sukuk), Linda Noviana, Grace Tianna Solovida, Stability Journal Of

- Variabel : Rating Sukuk, Yield Sukuk

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Risiko Sukuk,

- Metode : Analisis regresi linear berganda

- Periode Penelitian : Tahun 2012-2016

- Likuiditas berkorelasi negatif dengan hasil obligasi syariah namun tidak signifikan.

- Leverage berkorelasi positif dengan yield obligasi Islam yang menunjukkan pengaruh positifnya.

- Peringkat tersebut menunjukkan korelasi negatif dan dampak signifikan.

- Risiko sukuk berkorelasi negatif dengan hasil akhir obligasi syariah yang menunjukkan pengaruh negatif

Page 68: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

52  

Management & Business Vol 1 No 2 Tahun 2018 ISSN : 2621-850x E-ISSN : 2621-9565

20. Pengaruh Likuiditas, Kupon, Jangka Waktu Jatuh Tempo Dan Suku Bunga Pasar Terhadap Harga Pasar Obligasi Berperingkat Rendah Dan Harga Pasar Obligasi Berperingkat Tinggi, Endri Purnomo, Novi Puspitasari, Jurnal Relasi Stie Mandala Jember Vol 13, No 1 (2017)

- Variabel : Harga, Kupon, Waktu Jatuh Tempo

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Likuiditas, Suku Bunga,

- Metode : Analisis regresi linear berganda

- Periode Penelitian : Tahun 2011-2015

- Likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar obligasi, dimana likuiditas obligasi di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kawasan asia tenggara, sehingga likuiditas tersebut belum mampu memberikan pengaruh pada harga pasar obligasi.

- Kupon tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga pasar obligasi berperingkat rendah, dan signifikan terhadap harga pasar obligasi berperingkat tinggi,

- Jangka waktu jatuh tempo tidak berpengaruh signifikan terhadap harga pasar obligasi berperingkat tinggi dan rendah.

21. Interest Rates and Currencies Effects On Islamic and Conventional Bonds, Ghazali Syamni, Husaini,

- Variabel : Currencies Effects

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Pertumbuhan Sukuk dan Obligasi Konvensional, Interest Rates,

- Metode :

- Tingkat suku bunga dan mata uang tidak mempengaruhi obligasi Islam, sedangkan,suku bunga dan mata uang mempengaruhi obligasi konvensional.

- Investor Sukuk tidak harus mempertimbangkan tingkat suku bunga dan mata uang, karena secara praktis keuangan

Page 69: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

53  

Economic Journal of Emerging Markets, August 2010 2(2)

Analisis regresi linear berganda dan GARCH model

- Periode Penelitian : Tahun 2001-2008

syariah menghindari bunga dan riba

22. Factors affecting the valuation of corporate bonds, Edwin J. Elton, Martin J. Gruber, Deepak Agrawal, Christopher Mann, Journal of Banking & Finance 28 (2004) 2747–2767

- Variabel : Harga, Peringkat, Kupon

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Umur Obligasi

- Metode : Standard Gauss–Newton non-linear least squared methods

- Periode Penelitian : Tahun 2014-2015

Terdapat perbedaan karakter obligasi sehingga memiliki perbedaan harga dalam market serta beberapa faktor penting berikut :

- Kombinasi dari Kategori peringkat antara dua lembaga pemeringkat yaitu S&P dan Moody melalui perhitungan jatuh tempo.

- Perbedaan antara peringkat S&P dan Moody.

- Adanya perbedaan dalam peringkat obligasi dan peringkat perusahaan penerbit

- Kupon pada obligasi. - Kondisi Obligasi baru dan

telah diperdagangkan selama lebih dari satu tahun.

23. Do Sukuk Issuances’ Characteristics have a Relation to Yields and Weighted Average Cost of Capital in Malaysian Capital Market?,

- Variabel : Yields, Tenor (masa waktu), Coupon rate,

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : weighted average cost of capital (WACC), tipe pembayaran, indeks harga produsen, pertumbuha

- Hasil menunjukkan adanya hubungan yield dengan tenor, tingkat kupon, tipe pembayaran, indeks harga produsen dan pertumbuhan penjualan begitupun dengan WACC ditambah dengan pengaruh jumlah emisi.

- Tenor, kupon dan indeks harga produsen penting dalam pengambilan keputusan pembiayaan modal bagi

Page 70: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

54  

Noriza Binti Mohd Saad, Mohd Noor Bin Mamat, Dr. and Nor Edi Azhar Binti Mohamad, Australian Journal of Basic and Applied Sciences, 8(12) Special 2014, Pages: 47-55, ISSN:1991-8178

n penjualan, Jumlah emisi,

- Metode : Multivariate regressions

- Periode Penelitian : Tahun 2002-2012

emiten, yaitu semakin lama masa jatuh tempo berdampak pada fluktuasi imbal hasil serta risiko tinggi karena volatilitas pada tingkat kupon dan indeks harga produsen.

24. Sovereign Sukuk Pricing Analysis: Do Macroeconomic Variables Matter?, Maya Puspa Rahmana,B, Jarita Duasaa,C, Salina Kassimd And Wan Rahini Aznie Zainudine, International Journal Of Economics, Management And Accounting 25, No. 3

- Variabel : Harga Sukuk, Perubahan Yield, Inflasi

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Tingkat Pertumbuhan GDP, Jumlah Uang Beredar

- Metode : Regresi Data Panel

- Instrument : Sukuk Pemerintah

- Periode Penelitian : Tahun 2006 sd 2013 dari data 5 negara di Asia dan Timur Tengah

- Tingkat Inflasi sebagai variabel yang secara signifikan mempengaruhi perubahan yield.

- Sejalan dengan Fisher effect theory (Hubungan jangka panjang antara inflasi dan suku bunga), bahwa imbal hasil sukuk akan naik seiring dengan tingkat kenaikan inflasi

- Tingkat pertumbuhan GDP dan Jumlah Uang beredar dari suatu negara penerbit Sukuk untuk periode penelitian tidak terlalu memiliki pengaruh.

Page 71: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

55  

(2017): 513-528, The International Islamic University Malaysia

25. Valuation Of Government Bonds: The Exchange Rate Is An Important Aspect, Blanka Francova (2017), Acta Universitatis Agriculturae Et Silviculturae Mendelianae Brunensis, Volume 65 195 Number 6, 2017

- Variabel : Harga Obligasi Pemerintah, Yield, National Exchange Rate, Inflasi

- Metode : Penelitian Kuantitatif

- Variabel : Risk Free Rate

- Metode : Regresi Data Panel

- Instrument : Obligasi Korporasi

- Periode Penelitian : Data dari 46 negara periode tahun 2010-2015

- Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga obligasi

- Exchange rate berpengaruh positif terhadap harga obligasi

- Yield lebih mempengaruhi harga obligasi daripada exchange rate

- Yield dan Exchange rate memiliki pengaruh yang lebih terhadap emerging markets dibandingkan terhadap developing countries.

2.3. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penguraian landasan teori serta pemaparan faktor determinan yang

mempengaruhi Harga Pasar Wajar /Fair Price Sukuk maka kerangka pemikiran teoritis

dapat disusun sebagai berikut :

Page 72: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

56  

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Penilaian Faktor-faktor Makro Ekonomi, Coupon, Yield To Maturity, Time To Maturity Dan Rating Terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pasar Modal Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2014-2018

 

Variabel Independen : X1 = Inflasi X5 = Coupon Rate X2 = Imbal Hasil SBIS X6 = Yield to Maturity X3 = Bagi Hasil Deposito X7 = Time to Maturity Mudharabah X8 = Rating X4 = Kurs Dollar

Variabel Dependen :  

Y = Fair Price Sukuk Korporasi

Estimasi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji T Uji F Adjusted R2

Pemilihan Model Regresi Panel

Uji Chow Langrange Multiplier Uji Hausman

Persamaan Regresi Data Panel

Hasil Penelitian

Kesimpulan, Interpretasi dan Saran

Uji Hipotesis

Page 73: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

57  

2.4. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dirumuskan hipotesis hubungan

antar masing-masing variabel dependen dengan variabel independen yaitu sebagai

berikut :

2.4.1. Pengaruh Inflasi terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

Menurut Sukanto (2015:145) inflasi berpengaruh terhadap harga obligasi

pemerintah secara simultan maupun parsial. Namun penelitian Sukanto (2009:22)

inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga obligasi pemerintah Indonesia

sedangkan menurut Widajati (2009:105) inflasi dan tingkat Bunga SBI berpengaruh

negatif secara simultan terhadap harga obligasi namun tidak signifikan sejalan dengan

Rahman (2016:27) tingkat inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap tingkat

permintaan sukuk negara ritel seri SR-005. Dari teori dan penelitian terdahulu dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Inflasi berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

2.4.2. Pengaruh Tingkat Imbal Hasil SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah)

terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

Menurut Sumarna (2016:7724) tingkat suku bunga berpegaruh negatif dan

signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi, hal ini menunjukkan bahwa

semakin rendah tingkat suku bunga dapat mempengaruhi peningkatan perubahan harga

Page 74: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

58  

obligasi sejalan dengan Yosi Azizah (2015:1) yaitu suku bunga SBI memiliki pengaruh

yang signifikan dan negatif terhadap harga obligasi. Sementara Imbal Hasil SBIS,

perhitungannya mengacu pada tingkat diskonto hasil lelang SBI berjangka waktu sama

yang diterbitkan bersamaan dengan penerbitan SBIS, sehingga Imbal Hasil SBIS yang

berdasarkan akad jua’lah dapat berpengaruh terhadap harga Sukuk Korporasi. Dari teori

dan penelitian terdahulu dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Imbal Hasil SBIS berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

2.4.3. Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah berpengaruh terhadap

Fair Price Sukuk Korporasi.

Penelitian Sukanto (2015:132) suku bunga deposito secara simultan bersama

variabel makroekonomi lainnya maupun partial berpengaruh terhadap harga obligasi

pemerintah. Ayuningtyas (2017:20) dalam penelitiannya terdapat 3 jenis obligasi

syariah (Indosat, PLN dan Bank Muamalat) dimana untuk Indosat dan Bank Muamalat

baik jangka pendek maupun panjang bagi hasil deposito mempengaruhi harga obligasi

syariah, sedangkan untuk harga obligasi syariah PLN baik jangka pendek maupun

panjang tidak dipengaruhi oleh bagi hasil deposito. Dari teori dan penelitian terdahulu

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H3 : Bagi Hasil Deposito Mudharabah berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk

Korporasi

Page 75: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

59  

2.4.4. Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dollar terhadap Fair Price Sukuk

Korporasi.

Indikator berupa kurs dollar terhadap rupiah berdasarkan penelitian Irawan

(2017:270) secara parsial diperoleh koefisien regresi kurs dollar menunjukkan tanda

negatif, hal ini mengindikasikan peningkatan pada kurs dollar akan mendorong

penurunan pada harga obligasi. Sedangkan menurut Sukanto (2015:147) kurs rupiah

terhadap dollar dan inflasi baik secara simultan maupun partial berpengaruh terhadap

harga obligasi pemerintah. Dari teori dan penelitian terdahulu dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H4 : Kurs Rupiah terhadap Dollar berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

2.4.5. Pengaruh Coupon Rate terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

Imbal hasil sukuk berupa coupon rate berpengaruh positif dan signifikan

terhadap harga obligasi korporasi, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai

kupon dapat mempengaruhi peningkatan harga obligasi sesuai dengan penelitian oleh

Sumarna (2016:7724) dan Azizah (2015:1) dimana variabel bebas berupa kupon

memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap harga obligasi. Dari teori dan

penelitian terdahulu dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H5 : Coupon rate berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Page 76: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

60  

2.4.6. Pengaruh Yield to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Untuk indikator yield menurut Fitriana (2013:733) dari nilai koefisien yang

bernilai negatif menandakan bahwa yield obligasi berpengaruh signifikan terhadap

harga obligasi dengan arah yang berlawanan, artinya ketika yield obligasi tinggi maka

secara langsung harga obligasi akan turun. Sebaliknya jika yield obligasi rendah maka

harga obligasi akan naik. Sedangkan Shopia (2015:13) menyatakan bahwa yield tidak

mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga obligasi. Hal ini berarti bahwa

jika yield suatu obligasi tinggi maka harga obligasi belum tentu akan mengalami

peningkatan, sedangkan jika yield suatu obligasi rendah maka harga obligasi belum

tentu akan mengalami penurunan. Dari teori dan penelitian terdahulu dapat dirumuskan

hipotesis sebagai berikut :

H6 : Yield to maturity berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

2.4.7. Pengaruh Time to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Maturitas Sukuk Korporasi dapat dianalisis menggunakan time to maturity yaitu

jangka waktu jatuh tempo dari sukuk. Dalam penelitian Sumarna (2016:7724)

menyebutkan bahwa jangka waktu jatuh tempo berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap perubahan harga obligasi korporasi, hal ini disebabkan karena masa atau

periode maturitas yang lama, risiko kejadian buruk yang menyebabkan kinerja

perusahaan menurun akan terjadi. Jika risiko obligasi perusahaan meningkat akan

menyebabkan penurunan harga obligasi perusahaan. Lain hal menurut Subagia

Page 77: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

61  

(2015:1451) dimana jangka waktu jatuh tempo berpengaruh positif dan signifikan

terhadap perubahan harga obligasi korporasi. Dari teori dan penelitian terdahulu dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H7 : Time to maturity berpengaruh terhadap terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

2.4.8. Pengaruh Rating terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pemeringkatan digunakan dalam pengambilan keputusan investor untuk

membeli sukuk korporasi yaitu dengan memilih sukuk dengan rating tinggi atau

“investment grade”, sehingga rating dijadikan sebagai indikatornya. Semakin baik

rating berarti semakin rendah kemungkinan gagal bayar dan return yang akan didapat

akan semakin tinggi. Penelitian dari Sumarna (2016:7724) rating berpengaruh positif

dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi sedangkan penelitian Yanti

(2017:13) menunjukkan rating pada tahun 2013 berpengaruh negatif sedangkan tahun

2015 berpengaruh positif dan kedua-duanya tidak signifikan terhadap harga obligasi.

Dari teori dan penelitian terdahulu dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H8 : Rating berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

2.4.9. Pengaruh Seluruh Variabel Independen terhadap terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi.

Setelah mendapatkan data-data yang berhubungan dengan variabel-variabel

yang akan diteliti, maka akan diuji ketujuh variabel independen tersebut bersama-sama

Page 78: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

62  

terhadap variabel fair price sukuk korporasi. Dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut :

H9 : Tingkat Inflasi, Tingkat Imbal Hasil SBIS, Tingkat Bagi Hasil Deposito

Mudharabah, Kurs Rupiah terhadap Dollar, Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to

Maturity, dan Rating secara simultan berpengaruh terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Page 79: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

63  

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2014:8) metode penelitian kuantitatif merupakan metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dan bertujuan untuk menguji hipotesis

yang telah disediakan.

Pengembangan sukuk di Indonesia diinisiasi oleh sektor swasta melalui

penerbitan sukuk mudharabah pada tahun 2002 oleh PT Indosat dengan nilai 175

miliar. Perkembangan sukuk korporasi di Indonesia pada umumnya merupakan inisiasi

dari underwriter, bukan dari korporasi penerbit sukuk itu sendiri. Hal ini terjadi akibat

kurangnya pemahaman tentang kelebihan dan kelemahan sukuk (Ascarya, 2007:25).

Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sukuk

korporasi yaitu tingkat pemahaman pelaku pasar dan masyarakat tentang produk

syariah, serta kepatuhan emiten terhadap Peraturan OJK Nomor 18/POJK.04/2015

Pasal 2 Tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk yaitu aset yang menjadi dasar

Sukuk (underlying asset) wajib tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah di Pasar

Modal. Sementara itu tantangan lainnya yang menjadi perbedaan dengan sukuk negara

Page 80: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

64  

yaitu dengan adanya mekanisme pemeringkatan sukuk korporasi yang diperlukan untuk

mencerminkan kemampuan emiten dalam memenuhi kewajibannya, ketentuan tersebut

masuk dalam revisi peraturan Bapepam-LK nomor IX.C.11 tentang Pemeringkatan

Efek Bersifat Utang dan Sukuk.

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah membahas mengenai pengaruh dari

beberapa faktor yang terdiri dari variabel makro ekonomi meliputi Inflasi, Imbal Hasil

SBIS (Sertifikat Bank Indonesia Syariah), Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Kurs

Rupiah terhadap Dollar serta faktor yang berhubungan dengan sukuk korporasi

meliputi Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity, dan Rating terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi yang diperdagangkan di Pasar Modal Syariah Indonesia periode

tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.

3.2 Populasi dan Penentuan Sampel Data

Penelitan menggunakan nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:66). Teknik sampel yang

digunakan yaitu purposive sampling dimana penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2008:68). Berdasarkan definisi tersebut maka karakteristik sampel

data yang diambil adalah sebagai berikut :

1. Sukuk Korporasi yang masih aktif beredar di Bursa Efek Indonesia dan terdaftar

histori transaksi serta Fair Price nya di IBPA

Page 81: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

65  

2. Periode untuk pengambilan data adalah dari tahun 2014 sampai dengan tahun

2018.

3. Sukuk Korporasi dengan tahun penerbitan mulai dari triwulan pertama tahun

2014.

4. Sukuk Korporasi dengan masa jatuh tempo diatas triwulan pertama tahun 2019.

3.2.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan sukuk korporasi

terdiri dari jenis Sukuk Ijarah, Sukuk Mudharabah dan Sukuk Wakalah yang terdaftar di

PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dengan tahun perolehan dari tahun 2014

– 2018. Populasi terdiri dari 31 perusahaan penerbit, sebagai berikut :

Tabel 3.1 Populasi Perusahaan Penerbit/Emiten Sukuk Korporasi per Tahun 2014-2018

No Nama Penerbit/Emiten 1 Adhi Karya (Persero) Tbk, PT 2 Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT 3 Adira Dinamika Multi Finance Tbk, PT 4 Aneka Gas Industri Tbk, PT 5 Angkasa Pura I (Persero), PT 6 Bank Brisyariah, PT 7 Bank Cimb Niaga Tbk, PT 8 Bank Internasional Indonesia Tbk, PT 9 Bank Muamalat Indonesia Tbk, PT

10 Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan, PT 11 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, PT 12 Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat, PT 13 Bank Syariah Mandiri, PT 14 Global Mediacom Tbk, PT

Page 82: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

66  

15 Indosat Tbk, PT 16 Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) 17 Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT 18 Mayora Indah Tbk, PT 19 Medco Power Indonesia, PT 20 Mitra Adiperkasa Tbk, PT 21 Permodalan Nasional Madani (Persero), PT 22 Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT 23 Ppen Rajawali Nusantara Indonesia, PT 24 PT Pupuk Kalimantan Timur 25 Sarana Multi Infrastruktur (Persero), PT 26 Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT 27 Sumberdaya Sewatama, PT 28 Summarecon Agung Tbk. PT 29 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, PT. 30 Timah (Persero) Tbk, PT 31 Xl Axiata Tbk, PT

Sumber : www.ksei.co.id

3.2.2 Sample Data

Melalui populasi perusahaan penerbit dilakukan pengambilan sampel yang

terdiri dari sukuk korporasi yang masih aktif di Pasar Modal Syariah Indonesia.

Berdasarkan data statistik OJK per Desember 2019 yaitu diantaranya berupa sukuk

ijarah terdiri dari 72 seri, sukuk mudharabah terdiri dari 29 seri dan sukuk wakalah

terdiri dari 3 seri. Hasil dari penentuan sampel data yang sesuai dengan karakteristik

sampel data yaitu terdapat 7 seri sukuk korporasi yang terdaftar di KSEI selama periode

tahun 2014-2018 dan tersedia data historisnya pada IBPA diantaranya adalah sebagai

berikut :

Page 83: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

67  

Tabel 3.2 Sample Sukuk Korporasi Ijarah per Tahun 2014-2018

No Security Code Nama Sukuk Penerbit

1 SIISAT05 Sukuk Ijarah Indosat V Tahun 2012

Indosat Tbk, PT

2 SIKPPLN03B Sukuk Ijarah PLN IV Tahun 2010 Seri B

Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT

3 SIKPPLN04B Sukuk Ijarah PLN V Tahun 2010 Seri B

Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT

4 SIPPLN01ACN2 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap II Tahun 2013 Seri A

Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT

5 SIPPLN01BCN2 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap II Tahun 2013 Seri B

Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT

6 SIPPLN01CN1 Sukuk Ijarah Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013

Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT

7 SISMRA01CN1

Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Summarecon Agung Tahap I Tahun 2013

Summarecon Agung Tbk. PT

Sumber : www.ksei.co.id dan www.ibpa.co.id

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian, yaitu metode pengumpulan yang

berasal dari :

1. Studi Kepustakaan (Library Research); Penelitian ini dimaksudkan untuk

mendapatkan data kepustakaan mengenai teori yang berkaitan dengan

penelitian. Data tersebut dapat diperoleh dari buku, jurnal serta situs internet

resmi.

Page 84: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

68  

2. Data Sekunder; Metode pengumpulan data bersumber dari data sekunder,

yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data

(Sugiyono, 2010:137). Data sekunder yang diambil dalam penelitian berupa

data sukuk yang meliputi informasi yang berhubungan dengan variabel

ekonomi makro, data transaksi sukuk , fair price sukuk, data maturitas , data

imbal hasil serta data pemeringkatan. Data akan diperoleh dari website PT

Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id , PT Kustodian Sentral

Indonesia (KSEI) yaitu www.ksei.co.id, PT Penilai Harga Efek Indonesia

(IBPA) yaitu www.ibpa.co.id, website Bank Indonesia (BI) yaitu

www.bi.go.id, website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu

www.ojk.go.id serta website PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)

yaitu www.pefindo.com.

3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah langkah selanjutnya setelah data diperoleh untuk

menunjang penelitian ini dari sampel yang diteliti sudah terkumpul. Teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

3.4.1 Statistika Deskriptif

Analisis Statistik Deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa

data dengan cara mendeskripsikannya atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum

Page 85: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

69  

atau generalisasi (Sugiyono, 2008:29). Data dalam penelitian berasal dari sekunder,

dimana data-data tersebut bersumber dari transaksi serta histori harga sukuk dari

beberapa situs resmi yang berkaitan dengan Pasar Modal Syariah sedangkan untuk

variabel ekonomi makro dari data dari situs resmi Bank Indonesia.

3.4.2 Analisis Model Regresi Panel

Data panel atau pooled data merupakan kombinasi dari data times series dan

cross section, sehingga terdiri dari beberapa objek dan beberapa periode. Menurut

Widarjono (2010:9) regresi adalah studi bagaimana satu variabel yaitu variabel

dependen dipengaruhi oleh satu atau lebih variabel lain yaitu variabel independen

dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi nilai rata - rata variabel

dependen. Penelitian ini meliputi Fair Price Sukuk Korporasi sebagai variabel

dependen, untuk variabel independen terdiri dari variabel ekonomi makro berupa

inflasi, imbal hasil SBIS , bagi hasil deposito mudharabah dan kurs rupiah terhadap

dollar, dari imbal hasil sukuk berupa coupon rate dan yield to maturity, dari

maturitasnya yaitu time to maturity serta faktor pemeringkatan yaitu rating dari Sukuk

Korporasi. Maka model penelitian ini akan berbentuk sebagai berikut:

FAIRPRCit = β0 + β1INFt + β2SBISt + β3DEPt + β4KURSt + β5COUPONit +

β6YTMit + β7TTMit + β8RATINGit + Ԑit

Dimana:

β0 = Intercept/konstanta

FAIRPRCit = Harga Pasar Wajar (Fair Price) Sukuk Korporasi i pada periode t

Page 86: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

70  

β1INFt = Tingkat inflasi pada periode t

β2SBISt = Tingkat imbal hasil SBIS pada periode t

β3DEPt = Tingkat bagi hasil deposito mudharabah pada periode t

β4KURSt = Kurs rupiah terhadap dollar pada periode t

β5COUPONi = Coupon Rate Sukuk Korporasi i pada periode t

β6YTMit = Yield to maturity Sukuk Korporasi i pada periode t

β7TTMit = Time to maturity Sukuk Korporasi i pada periode t

β8RATINGit = Rating Sukuk Korporasi i pada periode t

Ԑit = Komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke- t

Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat

dilakukan melalui 3 pendekatan metode/model yatiu sebagai berikut :

1. Pooled Least Square (PLS) atau Common Effect Model (CEM)

Model Common Effect adalah model estimasi yang menggabungkan data time

series dan data cross section dengan menggunakan pendekatan Ordinary Least

Square (OLS) untuk mengestimasi parameternya. Dalam pendekatan ini tidak

memperhatikan dimensi individu maupun waktu sehingga perilaku data antar

perusahaan diasumsikan sama dalam berbagai kurun waktu. Bentuk persamaan

model Common Effect adalah sebagai berikut (Sriyana, 2014;108):

Yit =β0 +β1X 1it +β2X2it +eit

Keterangan :

Yt = variabel dependen ; X= variabel independen

i = cross section (banyaknya observasi) ; t = time series (banyaknya waktu)

Page 87: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

71  

2. Fixed Effect Model ( FEM )

Teknik Model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan

menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep.

Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara

perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time in variant). Di samping itu,

model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar

perusahaan dan antar waktu. Fixed effect menambahkan model dummy dengan

melakukan estimasi dengan metode LSDV (Least Square Dummy Variable) untuk

mengizinkan adanya perubahan intercept. (Sriyana, 2014;125). Persamaan Fixed

Effect ditulis :

Yit =β0 +β1X 1it +β3D1i + β4 D2i +...eit

 

Keterangan : i = 1,2,…,n t = 1,2,…,t D = dummy

3. Random Effect Model (REM)

Random Effect Model adalah model estimasi regresi panel dengan asumsi koefisien

slope konstan dan intersep berbeda antara individu dan antar waktu (Random

Effect). Dimasukkannya variabel dummy di dalam Fixed Effect Model bertujuan

untuk mewakili ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga

membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang

pada akhirnya mengurangi efesiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi dengan

menggunakan variabel gangguan (error terms) yang dikenal dengan metode

Page 88: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

72  

Random Effect. Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan

mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Model yang tepat

digunakan untuk mengestimasi Random Effect adalah Generalized Least Square

(GLS) sebagai estimatornya, karena dapat meningkatkan efesiensi dan least square.

Bentuk umum untuk random effect adalah (Sriyana, 2014:161) :

Yit = (β0 + µ1) + β1X 1it + β2X2it +...eit

Dimana : βo = parameter yang tidak diketahui yang menunjukkan rata - rata

intersep populasi; μ = yang bersifat random yang menjelaskan adanya perbedaan

perilaku perusahaan secara individu.

3.4.3 Uji Stationer

Stationeritas merupakan salah satu prasyarat penting dalam ekonometrika

untuk data runtut waktu (time series). Data Stationer adalah data menunjukkan mean,

varians, dan autovarians (pada variasi lag) tetap sama pada waktu kapan saja data itu

dibentuk atau dipakai, artinya dengan data yang stationer model time series dapat

dikatakan lebih stabil. Apabila data yang digunakan dalam model ada yang tidak

stationer, maka data tersebut dipertimbankangkan kembali ke validitas dan

kestabilannya, karena hasil regresi yang berasal dari data yang tidak stationer akan

menyebabkan spurious regression. Spurious regression adalah regresi yang memiliki

Page 89: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

73  

R2 yang tinggi, namun tidak ada hubungan yang berarti dari keduanya (Widarjono,

2017:305).

Salah satu konsep formal yang dipakai untuk mengetahui stationeritas data

adalah melalui uji akar unit (unit root test). Uji ini merupakan pengujian yang popular,

dikembangkan oleh David Dickey dan Wayne Fuller dengan sebutan Augmented

Dickey Fuller (ADF) Test. Jika suatu data time series tidak stationer pada order nol,I

(0), maka stationeritas data tersebut bisa dicari melalui order berikutnya sehingga

diperoleh tingkat stationeritas pada order ke-n (first difference) atau I(1), atau second

different atau I(2), dan seterusnya (Rosadi, 2011:41).

3.4.4 Uji Pemilihan Model Data Panel

1. Uji Chow

Uji Chow menguji kesamaan koefisien dengan melihat hasil observasi

yang sedang kita teliti, dapat dikelompokkan menjadi dua atau lebih kelompok

yang merupakan subyek proses ekonomi yang sama. Rumus dalam uji Chow

adalah sebagai berikut (Ajija dkk, 2019:53) :

F𝑅 𝑅 /𝑚

1 𝑅 / 𝑛 𝑘

Keterangan :

𝑅 = R2 model PLS 𝑅 = R2 model FE

n = jumlah sample

Page 90: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

74  

m = jumlah restricted variable

k = jumlah variabel penjelas

Uji Chow yaitu pengujian menentukan model yang digunakan Pooled Least Square

Effect atau Fixed Effect digunakan untuk pengambilan keputusan uji Chow adalah

sebagai berikut:

H0 = Model pooled least Square Effect (OLS)

H1 = Model fixed effect

F hitung > F tabel, maka hipotesis yang diajukan H0 ditolak yang berarti model

yang paling tepat digunakan adalah fixed effect.Sedangkan, F hitung < F tabel,

maka hipotesis yang diajukan H0 diterima yang berarti model yang digunakan

adalah common effect model.

2. Uji Hausman

Uji Hausman adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed

Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan. Uji ini dikembangkan oleh

Hausman dengan didasarkan pada ide bahwa LSDV di dalam metode Fixed Effect

GLS adalah efisien sedangkan model OLS adalah tidak efisien, dilain pihak

alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak efisien (Widarjono, 2017:364).

Hipotesis Nol uji Hausman adalah sebagai berikut :

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

3. Uji Lagrange Multiplier

Page 91: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

75  

Uji Lagrange Multiplier adalah pengujian untuk menentukan model

common effect atau random effect yang paling tepat digunakan dalam

mengestimasi data panel. Uji Lagrange Multiplier dikembangkan oleh

Breusch-Pagan, dimana untuk menguji signifikasi model random effect

didasarkan pada nilai residual dari metode OLS (Widarjono, 2017:363).

Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut :

𝐿𝑀 ∑ ∑ ê

∑ ∑ ê² -1) ²

Keterangan :

n = jumlah individu

F = jumlah periode waktu

ê = residual metode OLS

adapun hipotesis dalam Uji Lagrange Multiplier adalah sebagai berikut :

H0 = Model common effect

H1 = Model random effect

Jika nilai probabilitas > level of significant (5%), maka H0 diterima

Jika nilai probabilitas < level of significant (5%), maka H0 ditolak

3.4.5 Uji Asumsi Klasik

Data panel merupakan data yang dikumpulkan secara cross section dan diikuti

pada periode waktu tertentu (Nachrowi dan Usman , 2006: 309). Dimana keunggulan

Page 92: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

76  

regresi data panel menurut Jaka Sriyana (2014: 80-81) diantaranya adalah sebagai

berikut :

1. Mengatasi masalah kecukupan ketersediaan data.

2. Mengatasi masalah heteroskedastisitas yang sering dihadapi pada data

cross section.

3. Mengatasi masalah autokorelasi yang terjadi pada data time series.

4. Dapat memberikan efisiensi dalam melakukan estimasi.

5. Memberikan hasil yang lebih baik karena dapat memberikan degree of

freedom yang lebih besar dan dapat mengatasi masalah penghilangan

variabel.

6. Mampu mempelajari dinamika perubahan subyek penelitian dengan

melakukan pengamatan berulang-ulang terhadap data cross section yang

cukup serta data time series, sehingga akan meningkatkan kuantitas dan

kualitas data dengan pendekatan yang tidak mungkin dilakukan dengan

hanya menggunakan hanya salah satu dari data tersebut.

Berdasarkan beberapa keunggulan-keunggulan tersebut menurut Ajija.dkk

(2011:52) memiliki implikasi pada tidak harus dilakukannya pengujian asumsi klasik

dalam model data panel, karena penelitian yang menggunakan data panel

memperbolehkan identifikasi parameter tertentu tanpa perlu membuat asumsi yang

ketat atau tidak mengharuskan terpenuhinya semua asumsi klasik regresi linier seperti

pada ordinary least square (OLS) sebagaimana dikutip dari Verbeek (2012:373).

Page 93: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

77  

3.4.6 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikasi Parameter Individual ( Uji t )

Uji t merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel penduga atau

variabel bebas koefisien penduga perlu berbeda dari nol secara signifikansi atau p

- value sangat kecil. Uji t dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil

uji t statistik dengan uji t tabel. Konsep ini membandingkan α dengan nilai p -

value. (Ajija,dkk 2011:34). Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh

masing - masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

Menentukan nilai t tabel sebesar 5 % dengan derajat kebebasan ( degree of

freedom) df = ( n - k ) dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel

termasuk intersep. Kriteria uji yang dilakukan adalah :

Jika t - hitung > nilai t maka H0 ditolak

Jika t - hitung < nilai t maka H0 diterima

Jika menolak H0 atau menerima Ha berarti secara statistik variabel independen

signifikan atau mempengaruhi variabel dependen dan jika menerima H0 atau

menolak Ha berarti secara statistik variabel independen tidak signifikasi

mempengaruhi variabel dependen (Widarjono, 2013,65).

2. Uji Goodness of Fit ( Uji F)

Uji F atau model secara keseluruhan dilakukan untuk melihat apakah

semua koefisien regresi berbeda dengan nol atau model diterima. Uji F dapat

dilakukan dengan cara membandingkan nilai hasil uji F statistik dengan uji F tabel.

Page 94: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

78  

Cara relatif lebih mudah dilakukan karena tersedia pada menu Eviews. Konsep ini

membandingkan α dengan nilai p - value ( Ajija,dkk, 2011:34)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan

untuk mempengaruhi variabel bebas secara simultan atau tidak. Menentukan nilai

F tabel sebesar 5 % dengan derajat kebebabasan (degree of freedom) df = (n-k)

dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel termasuk intersep

dengan kriteria uji yang dilakukan adalah :

Jika F - hitung > F- tabel (α ; n-k ; k-1), maka H0 ditolak

Jika F - hitung < F- tabel (α ; n-k ; k-1), maka H0 diterima

Dalam pengambilan keputusan apakah menerima H0 atau menolak H0 bisa dilihat

dari besarnya probabilitas yang menunjukkan besarnya α. Dari perhitungan Eviews

dapat dilihat bahwa probabilitasnya sangat kecil yaitu 0,0000% sehingga

keputusan adalah menolak H0 atau menerima Ha (Widarjono, 2013).

3. Uji Koefisien Determinasi ( R2)

Uji R2 menunjukkan kemampuan garis regresi menerangkan variasi

variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai atau adjusted

R-squared berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati 1 maka semakin baik.

Dalam penelitian determinasi (R2) dari hasil regresi berganda menunjukkan

seberapa besar variabel dependen bisa dijelaskan oleh variabel-variabel

bebasnya. (Ajija,dkk, 2011:34). Nilai determinasi yang kecil berarti

kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Sedangkan nilai koefisien determinasi yang

Page 95: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

79  

mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Widarjono,

2009:26).

3.4.7 Operasional Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek, atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:64). Penelitian ini

menggunakan dua variabel penelitian yaitu variabel terikat (dependent variable) dan

variabel bebas (independent variable).

1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:39). Variabel

terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fair Price/ Harga Pasar

Wajar dari Sukuk Korporasi .

2. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,

2010:39). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi :

a. Inflasi

Page 96: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

80  

b. Imbal Hasil SBIS

c. Bagi Hasil Deposito Mudharabah

d. Kurs Dollar

e. Coupon rate

f. Yield to maturity

g. Rating

h. Time to maturity

Berikut dibawah ini merupakan tabel yang menjabarkan lebih jelas mengenai

Definisi Operasional Variabel dari penelitian ini :

Tabel 3.3 Definisi Operasional Tabel

No Indikator Variabel

Definisi Skala Pengukuran

1. Fair Price IBPA Sukuk Korporasi

Harga wajar dari sukuk yang digunakan sebagai acuan transaksi efek bersifat utang, penilaian aset, acuan lelang surat utang negara, acuan dalam kegiatan audit, serta acuan dalam penilaian kinerja portofolio.

Rasio Rata-rata fair price per triwulan dalam persentase

2. Tingkat Inflasi

Kenaikan tingkat harga yang menggunakan indikator Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index)

Rasio Rata-rata tingkat inflasi per triwulan dalam persentase

3. Imbal Hasil SBIS

Tingkat imbal hasil dari instrument BI yang sesuai syariah biasa digunakan bank syariah untuk sarana penitipan jangka pendek.

Rasio Rata-rata tingkat imbal hasil per triwulan dalam persentase

Page 97: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

81  

4. Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Tingkat Bagi Hasil atas produk simpanan bank syariah

Rasio Rata-rata tingkat bagi hasil per triwulan dalam persentase

5. Kurs Dollar Nilai tukar rupiah terhadap dollar berupa hasil nilai tengah dari kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia

Rasio Rata-rata nilai tukar per triwulan dalam satuan Rp/$

6. Coupon Rate

Besarnya pendapatan tetap yang akan diterima dalam sejumlah periode kupon selama umur dari sukuk.

Rasio Tingkat Kupon per periode sukuk dalam persentase

7. Yield to Maturity

Tingkat pegembalian atau pendapatan yang akan diperoleh bila memiliki sukuk sampai jatuh tempo

Rasio Rata-rata yield per triwulan

8. Rating Rating sukuk adalah peringkat sukuk yang menggambarkan kualitas emiten dalam memenuhi kewajibannya

Ordinal

Dibagi menjadi 7 kategori : 7 : rating idAAA(sy) 6 : rating idAA+(sy) – idAA-(sy) 5 : rating idA+(sy)- idA-(sy) 4 : rating idBBB+(sy) - idBBB-(sy) 3 : rating idBB+(sy)- idBB-(sy) 2 : rating idB+(sy) - idB(sy) 1 : rating idCCC(sy) - idD(sy)

9. Time to Maturity

Sisa masa jatuh tempo pembayaran nilai pokok sukuk yang diukur dengan menggunakan jangka waktu jatuh tempo.

Rasio Jumlah tahun dari sisa masa jatuh tempo

Page 98: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

82  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syariah

Pasar modal di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995

tentang Pasar Modal (UUPM) sedangkan terminologi pasar modal syariah dapat

diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur dalam UUPM

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar modal syariah

bukanlah suatu sistem yang terpisah dari sistem pasar modal secara keseluruhan.

Secara umum kegiatan Pasar Modal Syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar

modal konvensional, namun merupakan pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip

syariah/ sarana atau tempat bertemunya penjual dan pembeli instrumen keuangan

syariah, dalam transaksinya berpedoman pada ajaran islam, serta menjauhi hal-hal

yang dilarang (Rodoni, 2009 : 62).

Sebagai bagian dari sistem Pasar Modal Indonesia, kegiatan di Pasar modal

yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal serta peraturan pelaksananaannya yang

terkait pasar modal syariah khususnya instrument sukuk, yaitu terdiri dari:

1. POJK Nomor 15/POJK.04/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar

Modal

2. POJK Nomor 18/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk;

Page 99: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

83  

3. POJK Nomor 53/POJK.04/2015 Tentang Akad yang Digunakan dalam

Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal

4. POJK Nomor 3/POJK.04/2018 Tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan Nomor 18/POJK.04/2015 Tentang Penerbitan dan Persyaratan

Sukuk

Perkembangan pasar modal syariah yang dinamis dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi negara khususnya Indonesia yang merupakan negara dengan

populasi masyarakat Muslim terbesar di dunia dimana pangsa pasar industri keuangan

syariahnya telah mencapai 8,47 % per Juni 2018 (www.ojk.go.id). Sementara itu guna

mendorong terciptanya Pasar Modal khususnya Pasar Modal Syariah dengan kondisi

pasar yang objektif, adil, dan transparan, pemerintah mengeluarkan beberapa regulasi

yang dinilai penting berkaitan dengan ketentuan penggunaan Harga Pasar Wajar/Fair

Price dalam kegiatan transaksi maupun pelaporan Lembaga Keuangan dan produk

investasi Reksadana, sehingga diperlukan kajian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi penilaian fair price sukuk korporasi, berikut adalah regulasi yang

terkait :

1. Revisi Peraturan Bapepam-LK Nomor IV.C.2 tentang Nilai Pasar Wajar dari Efek

dalam Portofolio Reksa Dana setiap MI yang mengelola reksadana wajib

menghitung nilai pasar wajar dari efek bersifat utang dalam portofolio reksadana

dengan menggunaan referensi harga pasar wajar yang ditetapkan oleh IBPA.

Page 100: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

84  

2. Keputusan Bapepam-LK Nomor: KEP-367/BL/2012 tentang nilai pasar wajar dari

efek dalam portofolio reksa dana, nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio reksa

dana wajib dihitung dan disampaikan oleh manajer investasi kepada bank kustodian

paling lambat pukul 17.00 wib setiap hari bursa, dengan ketentuan sebagai berikut,

efek yang diperdagangkan di luar bursa efek (over the counter); penghitungan nilai

pasar wajar dari efek tersebut menggunakan harga pasar wajar yang ditetapkan oleh

LPHE sebagai harga acuan bagi manajer investasi salinan

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53/PMK.010/2012 tentang Kesehatan

Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Di dalam pasal 5

peraturan tersebut disebutkan instrumen-instrumen yang wajib mengacu pada

harga yang dikeluarkan oleh LPHE adalah instrumen obligasi korporasi, sukuk

korporasi, surat berharga negara, surat berharga selain yang dikeluarkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia, surat berharga yang diterbitkan oleh lembaga

multinasional.

4. Peraturan Ketua Bapepam-LK nomor PER-05/BL/2012 tentang Penyusunan

Laporan Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi Bagi Dana Pensiun. Pada pasal

6, dalam peraturan tersebut disebutkan instrumen-instrumen yang wajib mengacu

pada harga yang dikeluarkan oleh LPHE adalah instrument obligasi korporasi,

sukuk korporasi, surat berharga negara, Kontrak Investasi Kolektif, Efek Beragun

Aset.

5. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 55/PMK.010/2012 tentang Perubahan atas

Peraturan Menkeu Nomor 79/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Badan

Page 101: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

85  

Penyelenggara Program Tabungan Hari Tua PNS dimana penilaian atas kekayaan

yang diperkenankan dalam bentuk investasi berupa obligasi dan sukuk, berdasarkan

nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh LPHE.

6. Surat Edaran OJK Nomor 18/SEOJK.04/2013 tentang Kriteria pernyataan tertulis

oleh OJK dan tata cara penentuan nilai aset pemodal yang hilang, dalam rangka

penggunaan dana perlindungan pemodal, tata cara penentuan nilai aset pemodal

yang hilang, apabila efek adalah efek bersifat utang dan/atau sukuk dan lembaga

penilai harga efek menerbitkan harga pasar wajarnya, penetapan nilainya

ditentukan berdasarkan jumlah efek yang hilang dikalikan dengan harga rata-rata

dari harga pasar wajar yang ditetapkan oleh lembaga penilai harga efek.

7. Peraturan OJK Nomor 9/POJK.04/2015 Tentang Pedoman Transaksi Repurchase

Agreement Bagi Lembaga Jasa Keuangan dimana transaksi Repo berupa Efek

bersifat utang, penyesuaian nilai Efek dengan nilai pasar wajar (mark-to-market)

wajib menggunakan harga acuan yang ditetapkan Lembaga Penilaian Harga Efek

yaitu salah satunya instrument Sukuk Korporasi.

8. Surat Edaran OJK Nomor 9 /SEOJK.05/2016 tentang Dasar Penilaian Investasi

Dana Pensiun, bentuk dan susunan serta tata cara penyampaian laporan investasi

tahunan dana pensiun yaitu penilaian menggunakan nilai wajar yang ditetapkan

oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh izin usaha dari ojk atau

lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara internasional; ketentuan

dasar penilaian jenis investasi dana pensiun sebagaimana dimaksud termasuk juga

untuk jenis investasi yang menggunakan prinsip syariah.

Page 102: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

86  

9. Surat Edaran OJK Nomor 22 /SEOJK.05/2017 tentang Dasar Penilaian Aset dalam

bentuk investasi dan bukan investasi bagi perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi, dimana obligasi korporasi yang tercatat di bursa efek berdasarkan nilai

wajar yang ditetapkan oleh lembaga penilaian harga efek yang telah memperoleh

izin usaha dari OJK atau lembaga penilaian harga efek yang telah diakui secara

internasional, dimana ketentuan dasar penilaian jenis investasi perusahaan

termasuk juga untuk jenis investasi yang menggunakan prinsip syariah.

10. Peraturan OJK Nomor 21 /POJK.04/2017 tentang Pedoman Pengelolaan Portofolio

efek untuk kepentingan nasabah secara individual, dalam hal manajer investasi

menghitung nilai pasar wajar atas efek pengelolaan portofolio nasabah secara

individual menggunakan harga pasar wajar yang diterbitkan oleh lembaga penilaian

harga efek.

11. Peraturan OJK Nomor 29 /POJK.05/2018 tentang Perubahan atas Peraturan OJK

Nomor 3/POJK.05/2015 tentang Investasi Dana Pensiun, yaitu menambahkan

redaksi jenis investasi yang menggunakan prinsip syariah antara lain: a. produk-

produk perbankan syariah sebagaimana diatur dalam undang-undang mengenai

perbankan syariah termasuk didalamnya tabungan dan deposito syariah, surat

berharga syariah negara (sukuk), sukuk korporasi, reksa dana syariah, efek beragun

aset syariah, dana investasi real estat syariah; dan MTN syariah.

Page 103: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

87  

4.2 Analisis Statistik Deskriptif

Data statistik dalam penelitian berasal dari data sekunder berupa transaksi serta

histori harga sukuk dari beberapa situs resmi yang berkaitan dengan Pasar Modal

Syariah serta situs Bank Indonesia yang berhubungan dengan variabel makroekonomi.

4.2.1 Fair Price Sukuk Korporasi

Harga Pasar Wajar dikeluarkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek yang

dikenal dengan fair price. Adapun data statistik fair price merupakan rata-rata fair

price sukuk periode triwulan pertama tahun 2014 s.d triwulan keempat tahun 2018 yang

dijabarkan secara statistik deskriptif sebagai berikut :

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Fair Price per Triwulan Pertama Tahun 2014

sd Triwulan Keempat Tahun 2018 (dalam %)

SIISAT

05 SIKPPLN

03B SIKPPLN

04B

SIPPLN01ACN

2

SIPPLN01BCN

2

SIPPLN01CN1

SISMRA01CN1

Mean 98.15 109.31 103.98 99.45 100.09 95.63 101.35

Median 99.11 109.80 103.75 100.09 100.02 96.58 101.70

Minimum 93.16 104.46 98.87 96.19 93.86 89.41 98.99

Maximum 102.32 111.82 110.41 102.13 108.23 101.71 102.78Sumber : Data diolah dari www.ibpa.co.id

Dapat dilihat pada tabel 4.1 diatas dimana selama periode penelitian dari

triwulan pertama tahun 2014 sampai dengan triwulan keempat tahun 2018, rata-rata

fair price yang terendah adalah nilai fair price dari sukuk SIPPLN01CN1 dengan nilai

89.41%, untuk rata-rata fair price tertinggi yaitu sukuk SIKPPLN03B dengan nilai

Page 104: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

88  

111.82%. Nilai mean terendah adalah 95.63% dari sukuk SIPPLN01CN1, untuk tertinggi

109.31% dari sukuk SIKPPLN03B. Sedangkan untuk nilai median terendah adalah 96.58% dari

sukuk SIPPLN01CN1, untuk tertinggi 109.80% dari sukuk SIKPPLN03B

4.2.2 Inflasi

Inflasi merupakan kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus

dibayarkan (nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang-barang/komoditas dan

jasa (Karim, 2010:135). Indikator yang sering digunakan untuk menghitung tingkat

inflasi salah satunya adalah Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index). Adapun

data rata-rata tingkat inflasi dari triwulan pertama tahun 2014 s.d triwulan keempat

tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Grafik 4.1 Rata-rata Tingkat Inflasi per Triwulan dari tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah dari www.bi.go.id

Dapat dilihat pada Grafik 4.1 bahwa pada triwulan pertama tahun 2014 inflasi

sebesar 7.76%, triwulan pertama tahun 2015 menurun menjadi sebesar 6.54% begitupun

pada triwulan pertama tahun 2016 inflasi menurun kembali menjadi 4.34 %. Tren inflasi

tetap menurun pada triwulan pertama tahun 2017 dan tahun 2018 yaitu sebesar 3.64% dan

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

Tw 1 2014

Tw 2 2014

Tw 3 2014

Tw 4 2014

Tw 1 2015

Tw 2 2015

Tw 3 2015

Tw 4 2015

Tw 1 2016

Tw 2 2016

Tw 3 2016

Tw 4 2016

Tw 1 2017

Tw 2 2017

Tw 3 2017

Tw 4 2017

Tw 1 2018

Tw 2 2018

Tw 3 2018

Tw 4 2018

Page 105: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

89  

3.28%. Tingkat inflasi tertinggi yaitu pada triwulan pertama tahun 2014 sebesar dan

7.76%, dan terendah pada triwulan ketiga tahun 2016 sebesar 3.02%.

4.2.3 Imbal Hasil SBIS

SBIS sebagai instrumen BI dapat digunakan oleh bank syariah yang

mempunyai kelebihan likuiditas sebagai sarana penitipan dana jangka pendek.

Perhitungan besaran tingkat imbalan yang diperoleh Sertifikat Bank Indonesia Syariah

mengacu pada tingkat diskonto hasil lelang Sertifikat Bank Indonesia (SBI) berjangka

waktu sama yang diterbitkan bersamaan dengan penerbitan SBIS. Adapun data rata-

rata tingkat imbal hasil SBIS dari triwulan pertama tahun 2014 s.d triwulan keempat

tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Grafik 4.2 Rata-rata Tingkat Imbal Hasil SBIS per Triwulan dari tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah dari www.bi.go.id

Dapat dilihat pada Grafik 4.2 bahwa pada triwulan pertama tahun 2014 imbal hasil

SBIS sebesar 7.15%, triwulan pertama tahun 2015 menurun menjadi sebesar 6.75%

begitupun pada triwulan pertama tahun 2016 imbal hasil SBIS menurun kembali menjadi

6.70 %. Tren inflasi tetap menurun pada triwulan pertama tahun 2017 dan tahun 2018 yaitu

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

Tw 1 2014

Tw 2 2014

Tw 3 2014

Tw 4 2014

Tw 1 2015

Tw 2 2015

Tw 3 2015

Tw 4 2015

Tw 1 2016

Tw 2 2016

Tw 3 2016

Tw 4 2016

Tw 1 2017

Tw 2 2017

Tw 3 2017

Tw 4 2017

Tw 1 2018

Tw 2 2018

Tw 3 2018

Tw 4 2018

Page 106: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

90  

sebesar 6.02 % dan 5.27 %. Posisi akhir tahun 2018 imbal hasil SBIS meningkat menjadi

6.86%. Tingkat imbal hasil SBIS tertinggi yaitu pada triwulan pertama tahun 2014 sebesar

dan 7.15%, dan terendah pada triwulan pertama tahun 2018 sebesar 5.27 %.

4.2.4 Bagi Hasil Deposito Mudharabah

Bagi Hasil Deposito Mudharabah merupakan bagi hasil dari deposito dimana

nasabah sebagai shahibul maal menyediakan modal dalam bentuk dana kepada

mudharib yaitu Bank Syariah untuk melakukan aktivitas produktif dengan syarat

keuntungan yang dihasilkan akan dibagi antara mereka menurut kesepakatan yang

ditentukan sebelumnya dalam akad (Ascarya, 2006:60). Adapun data rata-rata tingkat

bagi hasil Deposito Mudharabah dari triwulan pertama tahun 2014 s.d triwulan

keempat tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Grafik 4.3 Rata-rata Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharahabah

per Triwulan dari tahun 2014-2018

Sumber : Data diolah dari www.bi.go.id

Dapat dilihat pada Grafik 4.3 bahwa pada triwulan pertama tahun 2014 bagi hasil

deposito mudharabah sebesar 5.63 %, triwulan pertama tahun 2015 meningkat menjadi

0.00%1.00%2.00%3.00%4.00%5.00%6.00%7.00%8.00%

Tw 1 2014

Tw 2 2014

Tw 3 2014

Tw 4 2014

Tw 1 2015

Tw 2 2015

Tw 3 2015

Tw 4 2015

Tw 1 2016

Tw 2 2016

Tw 3 2016

Tw 4 2016

Tw 1 2017

Tw 2 2017

Tw 3 2017

Tw 4 2017

Tw 1 2018

Tw 2 2018

Tw 3 2018

Tw 4 2018

Page 107: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

91  

sebesar 6.98% kembali turun pada triwulan pertama tahun 2016 menjadi 6.34 %. Pada

triwulan pertama tahun 2017 menurun menjadi 5.56%, dan meningkat kembali pada

triwulan pertama tahun 2018 menjadi 5.76%, sedangkan posisi akhir tahun 2018 bagi hasil

deposito mudharabah menurun menjadi 5.05 % yang merupakan titik terendah, sedangkan

posisi tertinggi pada triwulan ketiga tahun 2014 yaitu sebesar 7.21%.

4.2.5 Kurs Dollar

Nilai tukar valuta asing / kurs adalah harga satuan mata uang dalam mata uang

lain (Samuelson, 2004:305). Dalam penelitian ini kurs yang digunakan berupa nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Adapun data rata-rata kurs rupiah

terhadap dollar amerika serikat dari triwulan pertama tahun 2014 s.d triwulan keempat

tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Grafik 4.4 Rata-rata Tingkat Imbal Hasil SBIS per Triwulan dari tahun 2014-2018

 

Sumber : Data diolah dari www.bi.go.id 

 ‐ 2,000.00 4,000.00 6,000.00 8,000.00

 10,000.00 12,000.00 14,000.00 16,000.00

Tw 1 2014

Tw 2 2014

Tw 3 2014

Tw 4 2014

Tw 1 2015

Tw 2 2015

Tw 3 2015

Tw 4 2015

Tw 1 2016

Tw 2 2016

Tw 3 2016

Tw 4 2016

Tw 1 2017

Tw 2 2017

Tw 3 2017

Tw 4 2017

Tw 1 2018

Tw 2 2018

Tw 3 2018

Tw 4 2018

Rupiah per US $

Page 108: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

92  

Grafik 4.4 menunjukkan nilai kurs pada triwulan pertama tahun 2014 yaitu

11.847,27 lalu menguat pada triwulan pertama tahun 2015 dan 2016 menjadi

12.798,59 dan 13.532,63. Pada triwulan pertama tahun 2017 melemah menjadi

13.348,35, lalu kembali menguat pada triwulan pertama tahun 2018 menjadi 13.576,23

dan ditutup menguat pada posisi triwulan keempat tahun 2018 menjadi 14.790,89

rupiah per US $. Sedangkan untuk posisi tertinggi pada triwulan keempat tahun 2018

dengan nilai 14.790,89 dan terendah pada posisi triwulan kedua tahun 2014 sebesar

11.618,10 rupiah per US $.

4.2.6 Coupon rate

Grafik 4.5 Tingkat Coupon Rate Sukuk Korporasi

 Sumber : www.ksei.co.id

Berdasarkan Grafik 4.5 coupon rate yang paling rendah adalah sukuk seri

SIPPLN01CN1 dengan tingkat coupon 8%, sedangkan tingkat coupon paling tinggi

adalah sukuk seri SIKPPLN03B yaitu sebesar 12.55% per tahun nya.

8.625%

12.55%

10.4%9% 10%

8%

10.85%

0.000%

2.000%

4.000%

6.000%

8.000%

10.000%

12.000%

14.000%

Coupon Rate

Page 109: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

93  

4.2.7 Yield to maturity

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Yield to Maturity per Triwulan Pertama Tahun 2014

sd Triwulan Keempat Tahun 2018 (dalam %)

SIISAT

05 SIKPPLN03B

SIKPPLN04B

SIPPLN01ACN2

SIPPLN01BCN2

SIPPLN01CN1

SISMRA01CN1

Mean 8.93 9.04 9.40 8.66 9.52 9.12 9.72Median 8.98 9.02 9.46 8.82 9.60 9.05 9.95Minimum 6.83 7.07 7.59 6.48 7.83 7.22 8.04Maximum 10.34 10.34 10.61 10.24 10.70 10.40 11.23

Sumber : Data diolah dari www.ibpa.co.id

Dapat dilihat pada tabel 4.2 diatas dimana selama periode penelitian dari

triwulan pertama tahun 2014 sampai dengan triwulan keempat tahun 2018, rata-rata

yield to maturity yang terendah adalah nilai yield to maturity dari sukuk

SIPPLN01ACN2 dengan nilai 6.48%, untuk rata-rata yield to maturity tertinggi yaitu

sukuk SIPPLN01BCN2 dengan nilai 10.70%. Nilai mean terendah adalah 8.66% dari sukuk

SIPPLN01ACN2, untuk tertinggi 9.72% dari sukuk SISMRA01CN1. Sedangkan untuk nilai

median terendah adalah 8.82% dari sukuk SIPPLN01ACN2, untuk tertinggi 9.72% dari sukuk

SISMRA01CN1.

4.2.8 Time to maturity

Tabel 4.3 Tanggal Jatuh Tempo masing-masing Sukuk Korporasi

Seri Sukuk Maturity Date SIISAT05 27 Juni 2019

SIKPPLN03B 12 Januari 2020 SIKPPLN04B 8 Juli 2022

SIPPLN01ACN2 10 Desember 2018 SIPPLN01BCN2 10 Desember 2023

Page 110: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

94  

SIPPLN01CN1 5 Juli 2020 SISMRA01CN1 11 Desember 2018

Sumber : www.ksei.co.id

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas maturity date yang paling awal yaitu sukuk seri

SIPPLN01ACN2 dengan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2018, sedangkan

masa jatuh tempo yang paling lama adalah sukuk seri SIPPLN01BCN2 dengan jatuh

tempo pada tanggal 10 Desember 2023.

4.2.9 Rating

Tabel 4.4 Peringkat masing-masing Sukuk Korporasi

Seri Sukuk Rating Pefindo Skala Ordinal SIISAT05 idAA+(sy) 6

SIKPPLN03B idAAA(sy) 7 SIKPPLN04B idAAA(sy) 7

SIPPLN01ACN2 idAAA(sy) 7 SIPPLN01BCN2 idAAA(sy) 7 SIPPLN01CN1 idAAA(sy) 7 SISMRA01CN1 idA(sy) 5

Sumber : www.pefindo.com

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas rating sukuk yang paling rendah adalah sukuk seri

SISMRA01CN1dengan tingkat rating idA(sy) dikonversi menjadi skala ordinal 5,

sedangkan tingkat rating paling tinggi terdiri dari 4 seri sukuk yaitu tingkat rating

idAAA(sy) yang dikonversi menjadi skala ordinal 7 yaitu sukuk seri SIKPPLN03B,

SIKPPLN04B, SIPPLN01ACN2, SIPPLN01BCN2, dan SIPPLN01CN1.

Page 111: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

95  

4.3 Uji Stationer

Data stationer adalah data time series yang tidak mengandung akar unit dan

sebaliknya. Pengujian data dilakukan dengan menguji uji Augmented Dicky Fuller

dengan membandingkan nilai signifikansi α 5 %. Dengan hipotesis H0 : data tidak

stationer, Ha : data stationer. Apabila hasil uji Augmented Dicky Fuller menyatakan

bahwa nilai Prob > 0.05 maka data stationer H0 diterima, tetapi jika nilai Prob < 0.05

maka data tidak stationer H0 ditolak.

Tabel 4.5 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada Level

Variabel Prob Kesimpulan

LN_Price 0.0587 Tidak stationer

Inflasi 0.0000 Stationer SBIS 0.0000 Stationer Dep 0.0000 Stationer

LN_Kurs 0.0000 Stationer Coupon 0.2631 Tidak stationer Yield 0.0000 Stationer

LN_TTM 0.0764 Tidak stationer LN_Rating 0.8112 Tidak stationer

Sumber: data diolah peneliti (Hasil output Eviews 9.0 terlampir)

Tabel 4.5 menunjukkan variabel LN_Price, Coupon, LN_TTM dan LN_Rating

tidak stationer sehingga selanjutnya harus dilakukan uji derajat integrasi pada tingkat

1stDifferent.

Tabel 4.6 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada 1stDifferent

Variabel Prob Kesimpulan

LN_Price 0.0000 Stationer Coupon 0.0000 Stationer

LN_TTM 0.0000 Stationer LN_Rating 0.0000 Stationer

Page 112: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

96  

Sumber: data diolah peneliti (Hasil output Eviews 9.0 terlampir)

Tabel 4.6 menunjukkan hasil dari uji derajat integrasi pada tingkat 1stDifferent

dimana variabel LN_Price, Coupon, LN_TTM dan LN_Rating telah stationer, maka

pengujian dapat dilanjutkan ke dalam model regresi data panel.

4.4 Estimasi Model Regresi Data Panel

4.4.1 Common Effect Model (CEM)

Pendekatan Common Effect Model (CEM) secara sederhana menggabungkan

(pooled) seluruh data times series dan cross section, kemudian mengestimasikan model

dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) sebagai salah satu syarat

melakukan Uji-F Restricted. Hasil pengolahan menggunakan program Stata 14.2

didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:

Tabel 4.7 Model Data Panel dengan Common Effect Model (CEM)

Sumber : Hasil Olahan Stata 14.2

Page 113: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

97  

4.4.2 Fixed Effect Model (FEM)

Fixed Effect Model (FEM) tidak dapat dijadikan pilihan model dalam

penelitian ini dikarenakan matriks data yang digunakan bersifat singular yaitu terjadi

near singular matrix, dimana terdapat variabel yang tidak mengalami perubahan

selama waktu penelitian yaitu variabel coupon rate dan variabel dummy berupa rating,

sehingga determinan matrik yang dihasilkan mendekati nol. Dalam kondisi ini tidak

diperlukan uji chow untuk membandingkan metode Common Effect Model dan Fixed

Effect Model dalam pengolaan data penelitian.

Tabel 4.8 Model Data Panel dengan Fixed Effect Model (FEM)

Sumber : Hasil Olahan Stata 14.2

Page 114: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

98  

4.4.3 Random Effect Model (REM)

Uji hausman untuk membandingkan metode Fixed Effect Model (FEM) dan

Random Effect Model (REM) tidak diperlukan dalam pengolaan data penelitian.

Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan metode pendekatan Random Effect

Model (REM) untuk dibandingkan dengan Common Effect Model (CEM). Hasil

pengolahan dengan program Stata 14.2 didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9 Model Data Panel dengan Random Effect Model (REM)

  Sumber : Hasil Olahan Stata 14.2

 

Page 115: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

99  

4.4.4 Uji Lagrange Multiplier

Pengujian dilakukan untuk menentukan Common Effect Model (CEM) atau

Random Effect Model (REM) yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data

panel. Dimana hipotesis dalam Uji Lagrange Multiplier adalah sebagai berikut : H0 =

Model common effect; H1= Model random effect yaitu dengan kondisi jika nilai

probabilitas > level of significant (5%), maka H0 diterima; sedangkan jika nilai

probabilitas < level of significant (5%), maka H0 ditolak. Hasil pengolahan

menggunakan program Stata 14.2 didapatkan hasil pengujian sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Lagrange Multiplier

 Sumber : Hasil Olahan Stata 14.2

Dari hasil Uji Lagrange Multiplier diatas terlihat p value (Prob>Chibar2 =

0.0169) < level of significant (5%) sehingga H0 ditolak, kondisi ini menunjukkan

estimasi model regresi data panel dengan Random Effect Model (REM) adalah pilihan

model yang lebih baik dibandingkan dengan Common Effect Model (CEM).

Page 116: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

100  

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.9 hasil Random Effect Model (REM) menunjukkan bahwa nilai

Adjusted R-Square dari model regresi yang terbentuk dalam penelitian ini adalah

sebesar 0.8649 yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (Inflasi,

Tingkat Imbal Hasil SBIS, Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Coupon Rate,

Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity, Rating) dalam menjelaskan variabel

dependen (Fair Price Sukuk Korporasi) adalah sebesar 86.49 % sisanya 13.51 %

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model ini.

4.5.2 Uji Pengaruh Parsial Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen (Uji t)

Uji t digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh dari variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen dan untuk melihat apakah hipotesis

penelitian (Ha) dapat diterima. Pengaruh suatu variabel dependen terhadap variabel

independen dikatakan signifikan dan hipotesis penelitian (Ha) diterima apabila

probabilitas < 0.05. Berikut tabel t statistik hasil perhitungan analisis data panel :

Tabel 4.11 Uji Signifikansi Parameter Individual

Variabel Coefficient Std Error Prob Inflasi -0.0024793 0.0014857 0.095 SBIS 0.0088409 0.0059927 0.140 Dep 0.000148 0.0035476 0.967

LN_Kurs 0.0847413 0.036702 0.021 Coupon 0.0288742 0.0025946 0.000 Yield -0.0369655 0.0048829 0.000

Page 117: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

101  

LN_Rating -0.0496971 0.0341073 0.145 LN_TTM 0.0317695 0.0049352 0.000

Sumber. Hasil olahan Stata 14.2

Berdasarkan hasil probabilitas dari tiap variabel independen, selanjutnya

dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Pengaruh Inflasi terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel Inflasi diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.095. Nilai probabilitas t lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

> 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi.

2. Pengaruh Tingkat Imbal Hasil SBIS terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel SBIS diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.140. Nilai probabilitas t lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

> 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa Tingkat Imbal Hasil SBIS tidak berpengaruh signifikan

terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

3. Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah berpengaruh terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel Dep diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.967. Nilai probabilitas t lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

> 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat

Page 118: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

102  

disimpulkan bahwa Bagi Hasil Deposito Mudharabah tidak berpengaruh

signifikan terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

4. Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dollar terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel Kurs diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.021. Nilai probabilitas t lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

< 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa Kurs Rupiah terhadap Dollar berpengaruh signifikan

terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

5. Pengaruh Coupon Rate terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel Coupon diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas t lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

< 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa Coupon Rate berpengaruh signifikan terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi.

6. Pengaruh Yield to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel Yield diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas t lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

< 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa Yield to Maturity berpengaruh signifikan terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi.

Page 119: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

103  

7. Pengaruh Time to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel TTM diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.000. Nilai probabilitas t lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

< 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa Time to Maturity berpengaruh signifikan terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi.

8. Pengaruh Rating terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Pada tabel 4.10 dapat dilihat untuk variabel Rating diperoleh nilai probabilitas

sebesar 0.145. Nilai probabilitas t lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05 (prob

t > 0.05). Maka kesimpulannya adalah H0 diterima dan Ha ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa Rating tidak berpengaruh signifikan terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi.

4.5.3 Uji Pengaruh Simultan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen (Uji

F)

Pada tabel 4.9 hasil Random Effect Model (REM) dapat dilihat bahwa nilai

probabilitas F sebesar 0.000. Dengan nilai probabilitas F yang lebih kecil dari alpha

0.05, maka pengaruh variabel secara simultan dikatakan signifikan dan Ha dapat

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (Inflasi, Tingkat

Imbal Hasil SBIS, Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Kurs Rupiah terhadap

Dollar, Coupon Rate, Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity , Rating)

Page 120: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

104  

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen (Fair Price Sukuk Korporasi).

4.6 Analisis Regresi Data Panel

Analisis data panel digunakan untuk mengetahui pengaruh Inflasi, Tingkat

Imbal Hasil SBIS, Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah, Coupon Rate, Yield to

Maturity, Time to Maturity dan Rating terhadap Fair Price Sukuk Korporasi periode

tahun 2014-2018. Dari hasil pengolahan data panel dengan mengunakan Random Effect

Model (REM) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 3.876398-0.0024793INFLASI + 0.0088409SBIS + 0.000148DEP

+0.0847413LN_KURS+0.0288742COUPON-0.0369655 YIELD

+0.0317695 LN_TTM -0.0496971LN_RATING

Keterangan :

INFLASI : Tingkat Inflasi

SBIS : Tingkat Imbal Hasil SBIS

DEP : Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah

LN_KURS : Kurs Rupiah terhadap Dollar

COUPON : Coupon Rate

YIELD : Yield to Maturity

LN_TTM : Time to Maturity

LN_RATING : Peringkat Sukuk

Konstanta sebesar 3.876398 mengindikasikan bahwa secara umum apabila

semua variabel independen bernilai konstan (tidak ada perubahan) maka fair price

Page 121: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

105  

sukuk korporasi sebesar 3.876398%. Selanjutnya analisis atas hasil persamaan regresi

data panel untuk masing-masing variabel independen akan dilakukan pembahasan

melalui interpretasi dari penelitian ini.

4.7 Interpretasi

Adapun interpretasi penulis terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Inflasi terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Nilai Inflasi adalah sebesar -0.0024793 yang menunjukan setiap kenaikan Inflasi

1% maka akan memberikan dampak negatif berupa penurunan fair price sukuk

korporasi sebesar 0.0024793 %, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.095 (>

0.05) yang menunjukkan bahwa Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap

Fair Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis ditolak namun hasil

pengujian sejalan dengan penelitian Sukanto (2009:22) dimana inflasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap harga obligasi serta penelitian Widajati

(2009:105) inflasi berpengaruh negatif secara simultan namun secara parsial

tidak signifikan terhadap harga obligasi. Tingkat inflasi dari tahun 2014-2018

cenderung mengalami penurunan dan berada pada tingkat rendah. Menurut

Putong (2002:260) inflasi rendah yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10%.

Inflasi yang rendah dapat menjaga pertumbuhan ekonomi lebih stabil sehingga

dapat mempengaruhi minat masyarakat serta investor dalam berinvestasi di Pasar

Modal khususnya instrument sukuk korporasi.

Page 122: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

106  

2. Pengaruh Tingkat Imbal Hasil SBIS terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Nilai SBIS adalah sebesar 0.0088409 yang menunjukan setiap kenaikan SBIS 1%

maka akan memberikan dampak positif berupa kenaikan fair price sukuk

korporasi sebesar 0.0088409 %, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.140 (>

0.05) yang menunjukkan Tingkat Imbal Hasil SBIS tidak berpengaruh signifikan

terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis ditolak, dimana

hasil pengujian tidak sesuai dengan penelitian Yosi Azizah (2015:1) yaitu suku

bunga SBI memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap harga

obligasi. Meskipun nilai tidak teruji secara signifikan, hasil penelitian

menunjukkan adanya hubungan positif yang berpengaruh pada kenaikan fair

price sukuk korporasi namun secara tidak langsung. Dari data penelitian

menunjukkan tingkat imbal hasil dari SBIS lebih kecil daripada tingkat coupon

rate, selain itu meskipun SBIS bisa menjadi salah satu acuan bagi investor

keuangan syariah namun secara instrument SBIS tidak diperjual belikan pada

pasar sekunder seperti halnya sukuk korporasi.

3. Pengaruh Bagi Hasil Deposito Mudharabah berpengaruh terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi

Nilai DEP adalah sebesar 0.000148 yang menunjukan setiap kenaikan DEP 1%

maka akan memberikan dampak positif berupa kenaikan fair price sukuk

korporasi sebesar 0.000148%, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.967 (> 0.05)

yang menunjukkan Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah tidak berpengaruh

signifikan terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis

Page 123: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

107  

ditolak, hasil pengujian tidak sesuai dengan penelitian Sukanto (2015:132) suku

bunga deposito secara simultan bersama variabel makroekonomi lainnya maupun

partial berpengaruh terhadap harga obligasi pemerintah. Namun sejalan dengan

Ayuningtyas (2017:20) dalam penelitiannya harga obligasi syariah PLN baik

jangka pendek maupun panjang tidak dipengaruhi oleh bagi hasil deposito, dapat

dilihat pula bahwa dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 7 seri

sukuk korporasi dimana lima dari tujuh sampel merupakan sukuk yang diterbitkan

oleh perusahaan emiten PLN.

4. Pengaruh Kurs Rupiah terhadap Dollar terhadap Fair Price Sukuk Korporasi.

Nilai LN_KURS adalah sebesar 0.0847413 yang menunjukan setiap kenaikan

LN_KURS 1% maka akan memberikan dampak positif berupa kenaikan fair

price sukuk korporasi sebesar 0.0847413 %, sedangkan nilai probabilitas sebesar

0.021 (< 0.05) yang menunjukkan Kurs Rp/$ berpengaruh signifikan terhadap

Fair Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis diterima, sesuai

penelitian Sukanto (2015:147) kurs Rp/$ secara simultan maupun partial

berpengaruh signifikan terhadap harga obligasi pemerintah dengan koefisien

regresi positif, namun tidak sejalan dengan Irawan (2017:270) yang secara parsial

diperoleh koefisien regresi negatif. Dapat dianalisis fair price sukuk korporasi

yang diteliti relatif stabil sehingga walaupun terjadi depresiasi/apresiasi dari nilai

Rp/$, investor sukuk korporasi lebih memilih untuk tetap menjaga portofolio sukuk

nya.

5. Pengaruh Coupon Rate terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Page 124: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

108  

Nilai COUPON adalah sebesar 0.0288742 yang menunjukan setiap kenaikan

COUPON 1% maka akan memberikan dampak positif berupa fair price sukuk

korporasi sebesar 0.0288742 %, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.000 (<

0.05) yang menunjukkan coupon rate berpengaruh signifikan terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis diterima, sejalan dengan

Sumarna (2016:7724) dan Azizah (2015:1) dimana kupon memiliki pengaruh

yang signifikan dan positif terhadap harga obligasi. Sesuai teori Tandelilin

(2010:279) bahwa coupon rate memiliki pengaruh positif terhadap perubahan

harga obligasi, sehingga tinggi (rendah) coupon rate berdampak pada tinggi

(rendah) fair price sukuk korporasi.

6. Pengaruh Yield to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Nilai YIELD adalah sebesar -0.0369655 yang menunjukan setiap kenaikan

YIELD 1% maka akan memberikan dampak negatif berupa penurunan fair price

sukuk korporasi sebesar 0.0369655 %, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0.000

(< 0.05) yang menunjukkan Yield to Maturity berpengaruh signifikan terhadap

Fair Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis diterima, sejalan dengan

Fitriana (2013:733) yield obligasi berpengaruh signifikan dan negatif. Sesuai

dengan teori yang digunakan yaitu hubungan yield obligasi dan harga obligasi

tidak berbentuk garis lurus tetapi membentuk sebuah kurva cekung. Jika yield

turun maka harga akan meningkat dengan kenaikan marginal yang semakin kecil.

Sebaliknya jika yield naik maka harga obligasi akan turun dengan penurunan

marginal yang semakin kecil pula (Tandelilin, 2010:276).

Page 125: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

109  

7. Pengaruh Time to Maturity terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Nilai LN_TTM adalah sebesar 0.0317695 yang menunjukan setiap kenaikan

LN_TTM 1% maka akan memberikan dampak positif berupa kenaikan fair price

sukuk korporasi sebesar 0.0317695 %, %, sedangkan nilai probabilitas sebesar

0.000 ( < 0.05) yang menunjukkan Time to Maturity berpengaruh signifikan

terhadap Fair Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis diterima, sejalan

dengan Subagia (2015:1451) dimana jangka waktu jatuh tempo berpengaruh

positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi, namun tidak

sesuai dengan Sumarna (2016:7724) dimana jangka waktu jatuh tempo

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi.

Investor bisa memiliki pertimbangan yang berbeda dimana sukuk korporasi

dengan time to maturity yang lebih panjang belum tentu dianggap memiliki

resiko yang tinggi, ini bisa dikarenakan investor telah memiliki kepercayaan

tinggi pada perusahaan emiten khususnya emiten dalam penelitian ini.

8. Pengaruh Rating terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

Nilai LN_RATING adalah sebesar -0.0496971 yang menunjukan setiap kenaikan

LN_RATING 1% maka akan memberikan dampak negatif berupa penurunan fair

price sukuk korporasi sebesar 0.0496971 %, sedangkan nilai probabilitas sebesar

0.145 (> 0.05) yang menunjukkan Rating tidak berpengaruh signifikan terhadap

Fair Price Sukuk Korporasi. Ini menunjukkan hipotesis ditolak, dimana hasil

pengujian tidak sesuai dengan penelitian Sumarna (2016:7724) rating

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga obligasi korporasi

Page 126: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

110  

namun sejalan dengan Yanti (2017:13) dimana rating obligasi pada tahun 2013

berpengaruh negatif sedangkan tahun 2015 berpengaruh positif dan kedua-

duanya tidak signifikan terhadap harga obligasi. Dari data penelitian terlihat

bahwa sukuk korporasi dengan rating terendah (idA(sy)) memiliki coupon rate

yang lebih tinggi daripada empat seri sukuk korporasi dengan rating tertinggi

(idAAA(sy)), hal ini dapat menunjukkan bahwa investor belum menjadikan

rating sebagai pertimbangan utama dalam berinvestasi namun lebih memilih

sukuk korporasi yang memberikan coupon rate yang lebih tinggi.

Page 127: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

111  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data panel dan pengujian hipotesis, berikut merupakan

kesimpulan dari penelitian ini :

1. Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

dengan koefisien sebesar -0.0024793 dan signifikansi sebesar 0.095.

2. Tingkat Imbal Hasil SBIS tidak berpengaruh signifikan terhadap Fair Price

Sukuk Korporasi dengan koefisien sebesar 0.0088409 dan signifikansi sebesar

0.140.

3. Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah tidak berpengaruh signifikan terhadap

Fair Price Sukuk Korporasi dengan koefisien sebesar 0.000148 dan signifikansi

sebesar 0.967.

4. Kurs Rupiah terhadap Dollar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Fair

Price Sukuk Korporasi dengan koefisien sebesar 0.0847413 dan signifikansi

sebesar 0.021.

5. Coupon rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap Fair Price Sukuk

Korporasi dengan koefisien sebesar 0.0288742 dan signifikansi sebesar 0.000.

6. Yield to Maturity berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Fair Price Sukuk

Korporasi dengan koefisien sebesar -0.0369655 dan signifikansi sebesar 0.000.

Page 128: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

112  

7. Time to Maturity berpengaruh positif dan signifikan terhadap Fair Price Sukuk

Korporasi dengan koefisien sebesar 0.0317695 dan signifikansi sebesar 0.000.

8. Rating tidak berpengaruh signifikan terhadap Fair Price Sukuk Korporasi

dengan koefisien sebesar -0.0496971 dan signifikansi sebesar 0.145.

9. Inflasi, Tingkat Imbal Hasil SBIS, Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah,

Kurs Rupiah terhadap Dollar, Coupon Rate, Yield to Maturity, Time to Maturity

, Rating secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan

terhadap Fair Price Sukuk Korporasi dengan probabilitas F sebesar 0.000.

10. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai R2 overall sebesar

86.49 % sebagai kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen, sedangkan sisanya 13.51 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

termasuk dalam model ini.

5.2 Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan data cross section yang masih relatif sedikit yaitu hanya terdiri dari

7 seri sukuk korporasi karena dibatasinya kriteria dalam penentuan sample yang

berdasarkan issuer date dan maturity date dari sukuk korporasi.

2. Time series yang digunakan masih relatif pendek yakni 5 tahun yang diamati

secara triwulan, dimana hal ini disesuaikan dengan pembayaran coupon dari

sukuk korporasi yakni setiap triwulan.

Page 129: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

113  

3. Jenis sukuk korporasi yang digunakan hanya sukuk mudharabah, hal ini

dikarenakan untuk sukuk korporasi jenis ijarah dan wakalah tidak memenuhi

kriteria dalam penentuan sample yaitu berdasarkan issuer date dan maturity date

dari sukuk korporasi.

5.3 Saran dan Implikasi

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

memberikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat. Adapun saran dan

implikasi tersebut sebagai berikut:

1. Bagi investor, Lembaga Keuangan maupun Manajer Investasi dapat

memperhatikan variabel kurs rupiah terhadap dollar, coupon rate, yield to

maturity, serta time to maturity yang berpengaruh secara signifikan terhadap fair

price sukuk korporasi.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada sukuk jenis lain

seperti sukuk ritel pemerintah yang memiliki karakteristik yang berbeda,

sehingga bisa menambah literasi bagi masyarakat dan investor untuk

menambahkan instrument sukuk korporasi dalam portfolio investasinya.

3. Penelitian ini memiliki nilai adjusted R2 sebesar 86.49 % dimana sisanya

sebesar 13.51 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam

penelitian ini, sehingga pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan

variabel serta periode penelitian, sehingga diperoleh hasil penelitian dan daya

prediksi yang lebih baik.  

Page 130: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

114  

DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul Rohmatul, et. all. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta : Salemba Empat.

Aarstol, Michael P. (2000). Inflation and Debt Maturity. Quarterly Review Of Financial Analysis, Vol.40, p.139-153.

Abdillah, Willy dan Hartono, Jogiyanto.(2015).Partial Least Square (PLS). Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis.Edisi 1.Yogyakarta:ANDI

Ascarya. (2006). Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada

Ascarya; Diana Yumanita (2007). Comparing the Development of Islamic Financial/Bond Markets In Malaysia and Indonesia. IRTI Publications (2008) : Saudi Arabia

Aziz, Roikhan Mochamad. (2013). The Simulation of Islamic Economic Instrument as Sukuk. Jurnal Nalar Fiqh Vol. 8 No. 2.

Aziz, Roikhan Mochamad. (2009). New Paradigm on Sinlammim Kaffah In Islamic Economics. Jurnal Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Aziz, Roikhan Mochamad. (2016). Teori H dalam Islam Sebagai Wahyu dan Turats. Jurnal Ushuluddin, UIN Riau. Volume 24 Nomor 1. ISSN: 1412-0909/E-ISSN: 2407-8247. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin

Azizah,Yosi (2015), Analisis Faktor Spesifik Yang Mempengaruhi Harga Obligasi Negara Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Fakultas Ekonomi UII Tahun 2015

Brigham, Eugene F. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama : Jakarta : Salemba Empat

Dewi, Ni Putu Giri Kusuma, dkk (2016). Pengaruh Suku Bunga, Nilai Tukar, Coupon Rate, Dan Likuiditas Obligasi Terhadap Harga Pasar Obligasi Pada Sektor Keuangan, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 5, 2016: 2898 - 2927 ISSN : 2302-8912

El Mosaid, Fadma & Rachid Boutti. (2014).Sukuk and Bond Performance in Malaysia. International Journal of Economics and Finance;Vol 6 No 2:2014,Published by Canadian Center of Science an Educationa

Page 131: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

115  

Elton, Edwin J., Martin J. Gruber, Deepak Agrawal, Christopher Mann. (2004). Factors affecting the valuation of corporate bonds, Journal of Banking & Finance 28 (2004) 2747–2767

Firdaus, Muhammad. (2005). Fatwa-fatwa Ekonomi Syariah Kontemporer. Jakarta: Renaisan.

Fitriana,Eka Sari ,Suci Rohayati (2013). Pengaruh Suku Bunga Terhadap Harga Obligasi Melalui Yield Obligasi, Jurnal Ilmu Manajemen Volume 1 Nomor 3 Mei 2013

Frensidy,Budi.(2005). Matematika Keuangan. Jakarta : Salemba Empat Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.

Yogyakarta: Universitas Diponegoro

Hair Joseph F; Anderson Rolph E; Tatham Ronald L; and Black William C. (1998). Multivariate Data Analysis. Fifth Edition, Prentice-Hall International, Inc.

Hasibuan, M. (2002). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Irawan Dan Cahyo Pramono (2015), Determinan Faktor-Faktor Harga Obligasi Perusahaan Keuangan Di Bursa Efek Indonesia, Seminar Nasional dan The 4th Call for Syariah Paper ISSN 2460-0784 Tahun 2015

Karim, Ir.Adiwarman A, S.E.,M.B.A.,M.A.E.P. (2010). Ekonomi Makro Islami. Edisi Kedua. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Manan, H. Abdul. (2009). Aspek Hukum dan Penyelenggaraan Investasi di Pasar Modal Syariah Indonesia . Jakarta: Kencana

Martalena., dan Maya Malinda. (2011). Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta : Andi Offset.

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Usman.(2006).Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan.Jakarta : Universitas Indonesia

Noviana, Linda, Grace Tianna Solovida (2018). Pengaruh Likuiditas , Leverage, Rating Obligasi Syariah , Risiko Obligasi Syariah Terhadap Yield Obligasi Syariah (Sukuk). Stability Journal Of Management & Business Vol 1 No 2 Tahun 2018 ISSN : 2621-850x E-ISSN : 2621-9565

Page 132: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

116  

Purnomo, Endri, Novi Puspitasari, . Pengaruh Likuiditas, Kupon, Jangka Waktu Jatuh Tempo Dan Suku Bunga Pasar Terhadap Harga Pasar Obligasi Berperingkat Rendah Dan Harga Pasar Obligasi Berperingkat Tinggi. Jurnal Relasi Stie Mandala Jember Vol 13, No 1 (2017)

Putong. (2002). Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Jakarta: Ghalia Indonesia

Rahardjo, Sapto. (2004). Panduan Investasi Obligasi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Rahardjo, Sapto (2007), Panduan Investasi Obligasi, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Rodoni, A. (2009). Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Rosida Dwi Ayuningtyas (2017), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Obligasi Syariah Korporasi Di Indonesia (Periode Januari 2010- Juli 2015), Journal Of Islamic Economics Lariba (2017). Vol. 3, Issue 1: 13-22

Rosadi, Dedi (2011).Ekonometrika & Analisis Runtun Waktu Terapan Dengan Eviews. Yogyakarta:Andi

Samuelson, Paul A. & Nordhaus, William D. 2004. Ilmu Makroekonomi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Media Global Edukasi

Siskawati, Eka (2010). Perkembangan Obligasi Syariah di Indonesia : Suatu Tinjauan Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol .5 No.2 Desember 2010 ISSN 1858-3687 hal 1-9.

Sudarwati. (2010). Pasar Modal. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sriyana, Jaka (2014). Metode Regresi Data Panel. Yogyakarta : Ekonisia

Subagia, I Ketut, Ida Bagus Panji Sedana (2015), Analisis Pengaruh Likuiditas, Waktu Jatuh Tempo Dan Kupon Obligasi Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 5, 2015 : 1451-1465 ISSN: 2302-8912

Sugiyono. (2008) “Statistika untuk Penelitian”. Bandung:Alfabeta,

Sugiyono. (2010) “Metode Penelitian Kuantitatif, Kuallitatif, dan R &D”. Bandung:Alfabeta,

Page 133: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

117  

Sukanto, Eman. Widaryanti.(2013).Pengaruh Rate Bunga Deposito, Nilai Tukar Rupiah Dan Besaran Inflasi Terhadap Harga Obligasi Pemerintah Republik Indonesia (Periode 2009-2013). Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis.Unisnu Jepara

Sukanto, Eman. Widaryanti.(2013). Pengaruh Suku Bunga Deposito,Kurs Rupiah-USD, Tingkat Inflasi, IHSG Dan Volume Transaksi Terhadap Harga Obligasi Pemerintah RI (SUN). Jurnal Fokus Ekonomi, Vol. 4 No. 2 Desember 2009 : 9 - 23

Sumarna, I Wayan , Ida Bagus Badjra (2016), Pengaruh Rating, Maturitas, Tingkat Suku Bunga Dan Kupon Terhadap Perubahan Harga Obligasi Korporasi Di Bursa Efek Indonesia, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 12, 2016: 7724-7751 Issn : 2302-8912

Syamni, Ghazali. Husaini. (2010). Interest Rates and Currencies Effects On Islamic and Conventional Bonds, Economic Journal of Emerging Markets, August 2010 2(2)

Tandelilin, Eduardus. (2010). Portofolio dan Investasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius.

Van Horne. James C, dan Wachowichz,Jr. John M, (2005). Fundamentals of Financial Management, Buku satu, Edisi keduabelas, Jakarta : Salemba empat

Verbeek, Marno. (2012). A guide to Modern Econometrics. A John Wiley & Sons, Ltd. Publication

Yamin, Sofian dan Kurniawan, Heri. (2011).Generasi Baru Mengolah Data Penelitian dengan Partial Least Square Modelling.Jakarta: Salemba Infotek

Yanti,Tri. (2016). Analisis Pengaruh Peringkat, Maturitas, Dan Kupon Obligasi Terhadap Harga Obligasi Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Tahun 2016

Yuan, Kathy. (2001). The Liquidity Service of Sovereign Bonds. Working Paper, didownload dari www.papers.ssrn.com

Yuliati, dkk (2018) . Pengaruh Likuiditas, Waktu Jatuh Tempo,Dan Kupon Obligasi Terhadap Harga Obligasi Korporasi Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI. The 11th FIPA Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi Progam Studi Pendidikan Akuntansi-FKIP-Universitas PGRI Madiun Tahun 2018

Page 134: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

118  

Aturan harga wajar reksadana positif bagi investor (2012) https://investasi.kontan.co.id/news/aturan-harga-wajar-positif-bagi-investor diakses tanggal 5 Februari 2019

Top 5 Reksadana Syariah Untung Hingga 79,9 Persen dalam 3 Tahun, Apa Rahasianya?(2018) https://www.bareksa.com/id/text/2018/10/19/top-5-reksadana-syariah-untung-hingga-799-persen-dalam-3-tahun-apa-rahasianya/20633/news diakses tanggal 5 Februari 2019

www.bi.go.id

www.ibpa.co.id

www.idx.co.id

www.ksei.co.id

www.ojk.go.id

www.pefindo.com

Page 135: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

119  

LAMPIRAN

 

Lampiran 1 Data Penelitian Awal untuk Variabel Makro Ekonomi

PERIODE  INFLASI  KURS  SBIS  DEP 

Tw 1 2014  7.76%     11,847.27   7.15% 5.63%

Tw 2 2014  7.09%     11,618.10   7.14% 6.98%

Tw 3 2014  4.35%     11,762.16  6.97% 7.21%

Tw 4 2014  6.47%     12,247.15   6.87% 7.19%

Tw 1 2015  6.54%     12,798.59   6.75% 6.98%

Tw 2 2015  7.07%     13,133.84  6.66% 6.86%

Tw 3 2015  7.09%     13,850.88   6.88% 6.40%

Tw 4 2015  4.83%     13,774.34   7.15% 6.48%

Tw 1 2016  4.34%     13,532.63   6.70% 6.34%

Tw 2 2016  3.46%     13,318.18   6.67% 6.14%

Tw 3 2016  3.02%     13,132.51   6.42% 5.67%

Tw 4 2016  3.30%     13,248.47   6.00% 5.45%

Tw 1 2017  3.64%     13,348.35   6.02% 5.56%

Tw 2 2017  4.29%     13,309.33   6.06% 5.92%

Tw 3 2017  3.81%     13,327.87  5.64% 5.80%

Tw 4 2017  3.50%     13,536.52   5.28% 5.85%

Tw 1 2018  3.28%     13,576.23   5.27% 5.76%

Tw 2 2018  3.25%     13,966.27   5.38% 5.09%

Tw 3 2018  3.09%     14,595.93   6.43% 5.10%

Tw 4 2018  3.17%     14,790.89   6.86% 5.05%

 

Lampiran 2 Data Penelitian Awal Sukuk Korporasi

PERIODE  SERI  PRICE  COUPON TTM YTM  RATING 

Tw 1 2014  SIISAT05  93.1583% 8.63% 5.36 10.3000%  6 

Tw 2 2014  SIISAT05  94.3632% 8.63% 5.12 10.0482%  6 

Tw 3 2014  SIISAT05  93.5090% 8.63% 4.86 10.3408%  6 

Tw 4 2014  SIISAT05  94.1736% 8.63% 4.61 10.2241%  6 

Tw 1 2015  SIISAT05  97.0593% 8.63% 4.36 9.4553%  6 

Tw 2 2015  SIISAT05  95.4701% 8.63% 4.11 9.9848%  6 

Tw 3 2015  SIISAT05  94.6773% 8.63% 3.86 10.3188%  6 

Page 136: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

120  

Tw 4 2015  SIISAT05  95.4757% 8.63% 3.61 10.1353%  6 

Tw 1 2016  SIISAT05  97.0919% 8.63% 3.36 9.6426%  6 

Tw 2 2016  SIISAT05  98.7365% 8.63% 3.11 9.0953%  6 

Tw 3 2016  SIISAT05  100.4860% 8.63% 2.86 8.4276%  6 

Tw 4 2016  SIISAT05  99.4767% 8.63% 2.61 8.8599%  6 

Tw 1 2017  SIISAT05  100.1643% 8.63% 2.36 8.5421%  6 

Tw 2 2017  SIISAT05  101.0504% 8.63% 2.14 8.0792%  6 

Tw 3 2017  SIISAT05  101.3049% 8.63% 1.86 7.8520%  6 

Tw 4 2017  SIISAT05  101.9812% 8.63% 1.61 7.3035%  6 

Tw 1 2018  SIISAT05  102.3215% 8.63% 1.36 6.8283%  6 

Tw 2 2018  SIISAT05  101.3542% 8.63% 1.15 7.4045%  6 

Tw 3 2018  SIISAT05  100.6667% 8.63% 0.86 7.8322%  6 

Tw 4 2018  SIISAT05  100.4054% 8.63% 0.62 7.9194%  6 

Tw 1 2014  SIKPPLN03B  110.2214% 12.55% 5.91 10.2219%  7 

Tw 2 2014  SIKPPLN03B  111.1821% 12.55% 5.66 9.9409%  7 

Tw 3 2014  SIKPPLN03B  109.2325% 12.55% 5.41 10.2998%  7 

Tw 4 2014  SIKPPLN03B  109.6317% 12.55% 5.16 10.1261%  7 

Tw 1 2015  SIKPPLN03B  111.7932% 12.55% 4.91 9.5111%  7 

Tw 2 2015  SIKPPLN03B  109.4262% 12.55% 4.66 9.9946%  7 

Tw 3 2015  SIKPPLN03B  107.7515% 12.55% 4.41 10.3427%  7 

Tw 4 2015  SIKPPLN03B  108.0437% 12.55% 4.16 10.1513%  7 

Tw 1 2016  SIKPPLN03B  109.1518% 12.55% 3.91 9.7004%  7 

Tw 2 2016  SIKPPLN03B  110.3377% 12.55% 3.65 9.1815%  7 

Tw 3 2016  SIKPPLN03B  111.8152% 12.55% 3.4 8.5063%  7 

Tw 4 2016  SIKPPLN03B  110.0448% 12.55% 3.15 8.8684%  7 

Tw 1 2017  SIKPPLN03B  109.9547% 12.55% 2.9 8.6286%  7 

Tw 2 2017  SIKPPLN03B  110.3939% 12.55% 2.68 8.1823%  7 

Tw 3 2017  SIKPPLN03B  109.8896% 12.55% 2.41 7.9779%  7 

Tw 4 2017  SIKPPLN03B  110.0621% 12.55% 2.16 7.4511%  7 

Tw 1 2018  SIKPPLN03B  109.6950% 12.55% 1.91 7.0665%  7 

Tw 2 2018  SIKPPLN03B  107.4715% 12.55% 1.69 7.7961%  7 

Tw 3 2018  SIKPPLN03B  105.5704% 12.55% 1.41 8.3138%  7 

Tw 4 2018  SIKPPLN03B  104.4563% 12.55% 1.16 8.4599%  7 

Tw 1 2014  SIKPPLN04B  98.8650% 10.40% 8.4 10.6069%  7 

Tw 2 2014  SIKPPLN04B  100.6855% 10.40% 8.15 10.2745%  7 

Tw 3 2014  SIKPPLN04B  99.0964% 10.40% 7.89 10.5697%  7 

Tw 4 2014  SIKPPLN04B  99.6014% 10.40% 7.64 10.4758%  7 

Tw 1 2015  SIKPPLN04B  103.9040% 10.40% 7.39 9.6564%  7 

Page 137: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

121  

Tw 2 2015  SIKPPLN04B  101.2109% 10.40% 7.15 10.1626%  7 

Tw 3 2015  SIKPPLN04B  99.1868% 10.40% 6.9 10.5746%  7 

Tw 4 2015  SIKPPLN04B  100.5356% 10.40% 6.65 10.2867%  7 

Tw 1 2016  SIKPPLN04B  102.3567% 10.40% 6.39 9.8970%  7 

Tw 2 2016  SIKPPLN04B  104.0518% 10.40% 6.14 9.5195%  7 

Tw 3 2016  SIKPPLN04B  107.5639% 10.40% 5.89 8.7414%  7 

Tw 4 2016  SIKPPLN04B  105.2956% 10.40% 5.64 9.1923%  7 

Tw 1 2017  SIKPPLN04B  105.7779% 10.40% 5.39 9.0322%  7 

Tw 2 2017  SIKPPLN04B  108.0488% 10.40% 5.17 8.4585%  7 

Tw 3 2017  SIKPPLN04B  108.8163% 10.40% 4.89 8.1920%  7 

Tw 4 2017  SIKPPLN04B  109.7388% 10.40% 4.65 7.8746%  7 

Tw 1 2018  SIKPPLN04B  110.4131% 10.40% 4.39 7.5936%  7 

Tw 2 2018  SIKPPLN04B  107.7020% 10.40% 4.18 8.2113%  7 

Tw 3 2018  SIKPPLN04B  103.5956% 10.40% 3.9 9.2923%  7 

Tw 4 2018  SIKPPLN04B  103.0299% 10.40% 3.65 9.4054%  7 

Tw 1 2014  SIPPLN01ACN2  97.3520% 9% 4.82 9.7008%  7 

Tw 2 2014  SIPPLN01ACN2  97.5233% 9% 4.57 9.6785%  7 

Tw 3 2014  SIPPLN01ACN2  96.1936% 9% 4.32 10.1001%  7 

Tw 4 2014  SIPPLN01ACN2  96.2364% 9% 4.07 10.1397%  7 

Tw 1 2015  SIPPLN01ACN2  98.9489% 9% 3.81 9.3297%  7 

Tw 2 2015  SIPPLN01ACN2  97.4328% 9% 3.57 9.8664%  7 

Tw 3 2015  SIPPLN01ACN2  96.5611% 9% 3.32 10.2417%  7 

Tw 4 2015  SIPPLN01ACN2  97.2502% 9% 3.07 10.0526%  7 

Tw 1 2016  SIPPLN01ACN2  98.6420% 9% 2.82 9.5478%  7 

Tw 2 2016  SIPPLN01ACN2  100.0390% 9% 2.56 8.9807%  7 

Tw 3 2016  SIPPLN01ACN2  101.3707% 9% 2.31 8.3358%  7 

Tw 4 2016  SIPPLN01ACN2  100.6531% 9% 2.06 8.6599%  7 

Tw 1 2017  SIPPLN01ACN2  101.1056% 9% 1.81 8.3290%  7 

Tw 2 2017  SIPPLN01ACN2  101.6833% 9% 1.59 7.8550%  7 

Tw 3 2017  SIPPLN01ACN2  101.7903% 9% 1.32 7.5404%  7 

Tw 4 2017  SIPPLN01ACN2  102.1278% 9% 1.07 6.9033%  7 

Tw 1 2018  SIPPLN01ACN2  101.9852% 9% 0.82 6.4768%  7 

Tw 2 2018  SIPPLN01ACN2  101.3054% 9% 0.6 6.7770%  7 

Tw 3 2018  SIPPLN01ACN2  100.6035% 9% 0.32 7.1319%  7 

Tw 4 2018  SIPPLN01ACN2  100.1365% 9% 0.12 7.5771%  7 

Tw 1 2014  SIPPLN01BCN2  94.9462% 9.60% 9.82 10.4431%  7 

Tw 2 2014  SIPPLN01BCN2  95.1348% 9.60% 9.57 10.4090%  7 

Tw 3 2014  SIPPLN01BCN2  93.8629% 9.60% 9.32 10.6464%  7 

Page 138: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

122  

Tw 4 2014  SIPPLN01BCN2  94.4185% 9.60% 9.07 10.5646%  7 

Tw 1 2015  SIPPLN01BCN2  98.9018% 9.60% 8.82 9.7897%  7 

Tw 2 2015  SIPPLN01BCN2  96.5165% 9.60% 8.57 10.2183%  7 

Tw 3 2015  SIPPLN01BCN2  94.0391% 9.60% 8.32 10.7007%  7 

Tw 4 2015  SIPPLN01BCN2  95.8873% 9.60% 8.07 10.3584%  7 

Tw 1 2016  SIPPLN01BCN2  97.9031% 9.60% 7.82 9.9908%  7 

Tw 2 2016  SIPPLN01BCN2  100.1559% 9.60% 7.56 9.5711%  7 

Tw 3 2016  SIPPLN01BCN2  103.2059% 9.60% 7.31 8.9959%  7 

Tw 4 2016  SIPPLN01BCN2  101.5679% 9.60% 7.07 9.3004%  7 

Tw 1 2017  SIPPLN01BCN2  102.2145% 9.60% 6.82 9.1585%  7 

Tw 2 2017  SIPPLN01BCN2  105.0615% 9.60% 6.59 8.5846%  7 

Tw 3 2017  SIPPLN01BCN2  106.4414% 9.60% 6.32 8.2786%  7 

Tw 4 2017  SIPPLN01BCN2  107.2794% 9.60% 6.07 8.0698%  7 

Tw 1 2018  SIPPLN01BCN2  108.2337% 9.60% 5.82 7.8270%  7 

Tw 2 2018  SIPPLN01BCN2  105.6339% 9.60% 5.6 8.3382%  7 

Tw 3 2018  SIPPLN01BCN2  100.5934% 9.60% 5.32 9.4603%  7 

Tw 4 2018  SIPPLN01BCN2  99.8761% 9.60% 5.07 9.6295%  7 

Tw 1 2014  SIPPLN01CN1  89.4066% 8% 6.39 10.2829%  7 

Tw 2 2014  SIPPLN01CN1  92.7309% 8% 6.14 9.5906%  7 

Tw 3 2014  SIPPLN01CN1  89.6628% 8% 5.89 10.3697%  7 

Tw 4 2014  SIPPLN01CN1  90.0926% 8% 5.64 10.3418%  7 

Tw 1 2015  SIPPLN01CN1  93.4245% 8% 5.38 9.5780%  7 

Tw 2 2015  SIPPLN01CN1  91.8739% 8% 5.14 10.0481%  7 

Tw 3 2015  SIPPLN01CN1  90.9282% 8% 4.89 10.3988%  7 

Tw 4 2015  SIPPLN01CN1  92.0287% 8% 4.64 10.1785%  7 

Tw 1 2016  SIPPLN01CN1  93.8300% 8% 4.39 9.7438%  7 

Tw 2 2016  SIPPLN01CN1  96.0208% 8% 4.13 9.1683%  7 

Tw 3 2016  SIPPLN01CN1  98.1484% 8% 3.88 8.5638%  7 

Tw 4 2016  SIPPLN01CN1  97.1334% 8% 3.63 8.9388%  7 

Tw 1 2017  SIPPLN01CN1  97.7824% 8% 3.38 8.7619%  7 

Tw 2 2017  SIPPLN01CN1  99.1748% 8% 3.16 8.2968%  7 

Tw 3 2017  SIPPLN01CN1  99.9918% 8% 2.89 7.9961%  7 

Tw 4 2017  SIPPLN01CN1  100.6653% 8% 2.64 7.7133%  7 

Tw 1 2018  SIPPLN01CN1  101.7078% 8% 2.39 7.2174%  7 

Tw 2 2018  SIPPLN01CN1  100.1100% 8% 2.17 7.9588%  7 

Tw 3 2018  SIPPLN01CN1  98.8000% 8% 1.89 8.7018%  7 

Tw 4 2018  SIPPLN01CN1  99.0657% 8% 1.64 8.6021%  7 

Tw 1 2014  SISMRA01CN1  100.3104% 10.85% 4.82 10.7644%  5 

Page 139: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

123  

Tw 2 2014  SISMRA01CN1  102.1095% 10.85% 4.57 10.2630%  5 

Tw 3 2014  SISMRA01CN1  101.2254% 10.85% 4.32 10.5003%  5 

Tw 4 2014  SISMRA01CN1  100.1279% 10.85% 4.07 10.8077%  5 

Tw 1 2015  SISMRA01CN1  102.5718% 10.85% 3.82 10.0290%  5 

Tw 2 2015  SISMRA01CN1  100.7617% 10.85% 3.57 10.5937%  5 

Tw 3 2015  SISMRA01CN1  98.9855% 10.85% 3.32 11.2276%  5 

Tw 4 2015  SISMRA01CN1  99.2475% 10.85% 3.07 11.1397%  5 

Tw 1 2016  SISMRA01CN1  100.8274% 10.85% 2.82 10.4993%  5 

Tw 2 2016  SISMRA01CN1  101.7450% 10.85% 2.56 10.0690%  5 

Tw 3 2016  SISMRA01CN1  102.7750% 10.85% 2.31 9.4903%  5 

Tw 4 2016  SISMRA01CN1  101.8188% 10.85% 2.07 9.8757%  5 

Tw 1 2017  SISMRA01CN1  102.2327% 10.85% 1.82 9.4937%  5 

Tw 2 2017  SISMRA01CN1  102.5788% 10.85% 1.59 9.0796%  5 

Tw 3 2017  SISMRA01CN1  102.4697% 10.85% 1.32 8.8283%  5 

Tw 4 2017  SISMRA01CN1  102.4301% 10.85% 1.07 8.4437%  5 

Tw 1 2018  SISMRA01CN1  102.1933% 10.85% 0.82 8.0432%  5 

Tw 2 2018  SISMRA01CN1  101.6410% 10.85% 0.6 8.0388%  5 

Tw 3 2018  SISMRA01CN1  100.8045% 10.85% 0.32 8.3485%  5 

Tw 4 2018  SISMRA01CN1  100.2003% 10.85% 0.12 8.8125%  5 

 

Lampiran 3 Data Setelah Ditransformasikan ke Logaritma Natural

Periode  SERI LN_ PRICE   INFLASI 

LN_ KURS  SBIS  DEP  COUPON 

LN_ TTM  YIELD 

LN_ RATING 

2014q1  SIISAT05  4.53  7.76  9.38  7.15  5.63  8.63  1.68  10.30  1.79 

2014q2  SIISAT05  4.55  7.09  9.36  7.14  6.98  8.63  1.63  10.05  1.79 

2014q3  SIISAT05  4.54 4.35 9.37 6.97 7.21 8.63  1.58  10.34 1.79

2014q4  SIISAT05  4.55  6.47  9.41  6.87  7.19  8.63  1.53  10.22  1.79 

2015q1  SIISAT05  4.58  6.54  9.46  6.75  6.98  8.63  1.47  9.46  1.79 

2015q2  SIISAT05  4.56  7.07  9.48  6.66  6.86  8.63  1.41  9.98  1.79 

2015q3  SIISAT05  4.55 7.09 9.54 6.88 6.40 8.63  1.35  10.32 1.79

2015q4  SIISAT05  4.56  4.83  9.53  7.15  6.48  8.63  1.28  10.14  1.79 

2016q1  SIISAT05  4.58  4.34  9.51  6.70  6.34  8.63  1.21  9.64  1.79 

2016q2  SIISAT05  4.59  3.46  9.50  6.67  6.14  8.63  1.14  9.10  1.79 

2016q3  SIISAT05  4.61  3.02  9.48  6.42  5.67  8.63  1.05  8.43  1.79 

2016q4  SIISAT05  4.60  3.30  9.49  6.00  5.45  8.63  0.96  8.86  1.79 

2017q1  SIISAT05  4.61  3.64  9.50  6.02  5.56  8.63  0.86  8.54  1.79 

2017q2  SIISAT05  4.62  4.29  9.50  6.06  5.92  8.63  0.76  8.08  1.79 

2017q3  SIISAT05  4.62  3.81  9.50  5.64  5.80  8.63  0.62  7.85  1.79 

2017q4  SIISAT05  4.63  3.50  9.51  5.28  5.85  8.63  0.48  7.30  1.79 

2018q1  SIISAT05  4.63  3.28  9.52  5.27  5.76  8.63  0.31  6.83  1.79 

2018q2  SIISAT05  4.62 3.25 9.54 5.38 5.09 8.63  0.14  7.40 1.79

2018q3  SIISAT05  4.61  3.09  9.59  6.43  5.10  8.63  ‐0.15  7.83  1.79 

Page 140: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

124  

2018q4  SIISAT05  4.61  3.17  9.60  6.86  5.05  8.63  ‐0.48  7.92  1.79 

2014q1  SIKPPLN03B  4.70  7.76  9.38  7.15  5.63  12.55  1.78  10.22  1.95 

2014q2  SIKPPLN03B  4.71  7.09  9.36  7.14  6.98  12.55  1.73  9.94  1.95 

2014q3  SIKPPLN03B  4.69  4.35  9.37  6.97  7.21  12.55  1.69  10.30  1.95 

2014q4  SIKPPLN03B  4.70  6.47  9.41  6.87  7.19  12.55  1.64  10.13  1.95 

2015q1  SIKPPLN03B  4.72 6.54 9.46 6.75 6.98 12.55  1.59  9.51 1.95

2015q2  SIKPPLN03B  4.70  7.07  9.48  6.66  6.86  12.55  1.54  9.99  1.95 

2015q3  SIKPPLN03B  4.68  7.09  9.54  6.88  6.40  12.55  1.48  10.34  1.95 

2015q4  SIKPPLN03B  4.68  4.83  9.53  7.15  6.48  12.55  1.43  10.15  1.95 

2016q1  SIKPPLN03B  4.69 4.34 9.51 6.70 6.34 12.55  1.36  9.70 1.95

2016q2  SIKPPLN03B  4.70  3.46  9.50  6.67  6.14  12.55  1.30  9.18  1.95 

2016q3  SIKPPLN03B  4.72  3.02  9.48  6.42  5.67  12.55  1.22  8.51  1.95 

2016q4  SIKPPLN03B  4.70  3.30  9.49  6.00  5.45  12.55  1.15  8.87  1.95 

2017q1  SIKPPLN03B  4.70  3.64  9.50  6.02  5.56  12.55  1.07  8.63  1.95 

2017q2  SIKPPLN03B  4.70  4.29  9.50  6.06  5.92  12.55  0.99  8.18  1.95 

2017q3  SIKPPLN03B  4.70  3.81  9.50  5.64  5.80  12.55  0.88  7.98  1.95 

2017q4  SIKPPLN03B  4.70  3.50  9.51  5.28  5.85  12.55  0.77  7.45  1.95 

2018q1  SIKPPLN03B  4.70  3.28  9.52  5.27  5.76  12.55  0.65  7.07  1.95 

2018q2  SIKPPLN03B  4.68  3.25  9.54  5.38  5.09  12.55  0.53  7.80  1.95 

2018q3  SIKPPLN03B  4.66  3.09  9.59  6.43  5.10  12.55  0.34  8.31  1.95 

2018q4  SIKPPLN03B  4.65  3.17  9.60  6.86  5.05  12.55  0.15  8.46  1.95 

2014q1  SIKPPLN04B  4.59  7.76  9.38  7.15  5.63  10.40  2.13  10.61  1.95 

2014q2  SIKPPLN04B  4.61  7.09  9.36  7.14  6.98  10.40  2.10  10.27  1.95 

2014q3  SIKPPLN04B  4.60  4.35  9.37  6.97  7.21  10.40  2.07  10.57  1.95 

2014q4  SIKPPLN04B  4.60 6.47 9.41 6.87 7.19 10.40  2.03  10.48 1.95

2015q1  SIKPPLN04B  4.64  6.54  9.46  6.75  6.98  10.40  2.00  9.66  1.95 

2015q2  SIKPPLN04B  4.62  7.07  9.48  6.66  6.86  10.40  1.97  10.16  1.95 

2015q3  SIKPPLN04B  4.60  7.09  9.54  6.88  6.40  10.40  1.93  10.57  1.95 

2015q4  SIKPPLN04B  4.61  4.83  9.53  7.15  6.48  10.40  1.90  10.29  1.95 

2016q1  SIKPPLN04B  4.63  4.34  9.51  6.70  6.34  10.40  1.86  9.90  1.95 

2016q2  SIKPPLN04B  4.65  3.46  9.50  6.67  6.14  10.40  1.82  9.52  1.95 

2016q3  SIKPPLN04B  4.68  3.02  9.48  6.42  5.67  10.40  1.77  8.74  1.95 

2016q4  SIKPPLN04B  4.66  3.30  9.49  6.00  5.45  10.40  1.73  9.19  1.95 

2017q1  SIKPPLN04B  4.66  3.64  9.50  6.02  5.56  10.40  1.69  9.03  1.95 

2017q2  SIKPPLN04B  4.68  4.29  9.50  6.06  5.92  10.40  1.64  8.46  1.95 

2017q3  SIKPPLN04B  4.69  3.81  9.50  5.64  5.80  10.40  1.59  8.19  1.95 

2017q4  SIKPPLN04B  4.70  3.50  9.51  5.28  5.85  10.40  1.54  7.87  1.95 

2018q1  SIKPPLN04B  4.70  3.28  9.52  5.27  5.76  10.40  1.48  7.59  1.95 

2018q2  SIKPPLN04B  4.68  3.25  9.54  5.38  5.09  10.40  1.43  8.21  1.95 

2018q3  SIKPPLN04B  4.64  3.09  9.59  6.43  5.10  10.40  1.36  9.29  1.95 

2018q4  SIKPPLN04B  4.64  3.17  9.60  6.86  5.05  10.40  1.30  9.41  1.95 

2014q1  SIPPLN01ACN2  4.58  7.76  9.38  7.15  5.63  9.00  1.57  9.70  1.95 

2014q2  SIPPLN01ACN2  4.58  7.09  9.36  7.14  6.98  9.00  1.52  9.68  1.95 

2014q3  SIPPLN01ACN2  4.57 4.35 9.37 6.97 7.21 9.00  1.46  10.10 1.95

2014q4  SIPPLN01ACN2  4.57  6.47  9.41  6.87  7.19  9.00  1.40  10.14  1.95 

2015q1  SIPPLN01ACN2  4.60  6.54  9.46  6.75  6.98  9.00  1.34  9.33  1.95 

2015q2  SIPPLN01ACN2  4.58  7.07  9.48  6.66  6.86  9.00  1.27  9.87  1.95 

2015q3  SIPPLN01ACN2  4.57  7.09  9.54  6.88  6.40  9.00  1.20  10.24  1.95 

2015q4  SIPPLN01ACN2  4.58  4.83  9.53  7.15  6.48  9.00  1.12  10.05  1.95 

2016q1  SIPPLN01ACN2  4.59  4.34  9.51  6.70  6.34  9.00  1.04  9.55  1.95 

2016q2  SIPPLN01ACN2  4.61  3.46  9.50  6.67  6.14  9.00  0.94  8.98  1.95 

Page 141: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

125  

2016q3  SIPPLN01ACN2  4.62  3.02  9.48  6.42  5.67  9.00  0.84  8.34  1.95 

2016q4  SIPPLN01ACN2  4.61  3.30  9.49  6.00  5.45  9.00  0.72  8.66  1.95 

2017q1  SIPPLN01ACN2  4.62  3.64  9.50  6.02  5.56  9.00  0.59  8.33  1.95 

2017q2  SIPPLN01ACN2  4.62  4.29  9.50  6.06  5.92  9.00  0.46  7.86  1.95 

2017q3  SIPPLN01ACN2  4.62  3.81  9.50  5.64  5.80  9.00  0.28  7.54  1.95 

2017q4  SIPPLN01ACN2  4.63 3.50 9.51 5.28 5.85 9.00  0.07  6.90 1.95

2018q1  SIPPLN01ACN2  4.63  3.28  9.52  5.27  5.76  9.00  ‐0.20  6.48  1.95 

2018q2  SIPPLN01ACN2  4.62  3.25  9.54  5.38  5.09  9.00  ‐0.51  6.78  1.95 

2018q3  SIPPLN01ACN2  4.61  3.09  9.59  6.43  5.10  9.00  ‐1.14  7.13  1.95 

2018q4  SIPPLN01ACN2  4.61 3.17 9.60 6.86 5.05 9.00  ‐2.12  7.58 1.95

2014q1  SIPPLN01BCN2  4.55  7.76  9.38  7.15  5.63  9.60  2.28  10.44  1.95 

2014q2  SIPPLN01BCN2  4.56  7.09  9.36  7.14  6.98  9.60  2.26  10.41  1.95 

2014q3  SIPPLN01BCN2  4.54  4.35  9.37  6.97  7.21  9.60  2.23  10.65  1.95 

2014q4  SIPPLN01BCN2  4.55  6.47  9.41  6.87  7.19  9.60  2.21  10.56  1.95 

2015q1  SIPPLN01BCN2  4.59  6.54  9.46  6.75  6.98  9.60  2.18  9.79  1.95 

2015q2  SIPPLN01BCN2  4.57  7.07  9.48  6.66  6.86  9.60  2.15  10.22  1.95 

2015q3  SIPPLN01BCN2  4.54  7.09  9.54  6.88  6.40  9.60  2.12  10.70  1.95 

2015q4  SIPPLN01BCN2  4.56  4.83  9.53  7.15  6.48  9.60  2.09  10.36  1.95 

2016q1  SIPPLN01BCN2  4.58  4.34  9.51  6.70  6.34  9.60  2.06  9.99  1.95 

2016q2  SIPPLN01BCN2  4.61  3.46  9.50  6.67  6.14  9.60  2.02  9.57  1.95 

2016q3  SIPPLN01BCN2  4.64  3.02  9.48  6.42  5.67  9.60  1.99  9.00  1.95 

2016q4  SIPPLN01BCN2  4.62  3.30  9.49  6.00  5.45  9.60  1.96  9.30  1.95 

2017q1  SIPPLN01BCN2  4.63  3.64  9.50  6.02  5.56  9.60  1.92  9.16  1.95 

2017q2  SIPPLN01BCN2  4.66  4.29  9.50  6.06  5.92  9.60  1.89  8.58  1.95 

2017q3  SIPPLN01BCN2  4.67 3.81 9.50 5.64 5.80 9.60  1.84  8.28 1.95

2017q4  SIPPLN01BCN2  4.68  3.50  9.51  5.28  5.85  9.60  1.80  8.07  1.95 

2018q1  SIPPLN01BCN2  4.68  3.28  9.52  5.27  5.76  9.60  1.76  7.83  1.95 

2018q2  SIPPLN01BCN2  4.66  3.25  9.54  5.38  5.09  9.60  1.72  8.34  1.95 

2018q3  SIPPLN01BCN2  4.61  3.09  9.59  6.43  5.10  9.60  1.67  9.46  1.95 

2018q4  SIPPLN01BCN2  4.60  3.17  9.60  6.86  5.05  9.60  1.62  9.63  1.95 

2014q1  SIPPLN01CN1  4.49  7.76  9.38  7.15  5.63  8.00  1.86  10.28  1.95 

2014q2  SIPPLN01CN1  4.53  7.09  9.36  7.14  6.98  8.00  1.82  9.59  1.95 

2014q3  SIPPLN01CN1  4.50  4.35  9.37  6.97  7.21  8.00  1.77  10.37  1.95 

2014q4  SIPPLN01CN1  4.50  6.47  9.41  6.87  7.19  8.00  1.73  10.34  1.95 

2015q1  SIPPLN01CN1  4.54  6.54  9.46  6.75  6.98  8.00  1.68  9.58  1.95 

2015q2  SIPPLN01CN1  4.52  7.07  9.48  6.66  6.86  8.00  1.64  10.05  1.95 

2015q3  SIPPLN01CN1  4.51  7.09  9.54  6.88  6.40  8.00  1.59  10.40  1.95 

2015q4  SIPPLN01CN1  4.52  4.83  9.53  7.15  6.48  8.00  1.54  10.18  1.95 

2016q1  SIPPLN01CN1  4.54  4.34  9.51  6.70  6.34  8.00  1.48  9.74  1.95 

2016q2  SIPPLN01CN1  4.57  3.46  9.50  6.67  6.14  8.00  1.42  9.17  1.95 

2016q3  SIPPLN01CN1  4.59  3.02  9.48  6.42  5.67  8.00  1.36  8.56  1.95 

2016q4  SIPPLN01CN1  4.58  3.30  9.49  6.00  5.45  8.00  1.29  8.94  1.95 

2017q1  SIPPLN01CN1  4.58  3.64  9.50  6.02  5.56  8.00  1.22  8.76  1.95 

2017q2  SIPPLN01CN1  4.60 4.29 9.50 6.06 5.92 8.00  1.15  8.30 1.95

2017q3  SIPPLN01CN1  4.61  3.81  9.50  5.64  5.80  8.00  1.06  8.00  1.95 

2017q4  SIPPLN01CN1  4.61  3.50  9.51  5.28  5.85  8.00  0.97  7.71  1.95 

2018q1  SIPPLN01CN1  4.62  3.28  9.52  5.27  5.76  8.00  0.87  7.22  1.95 

2018q2  SIPPLN01CN1  4.61  3.25  9.54  5.38  5.09  8.00  0.78  7.96  1.95 

2018q3  SIPPLN01CN1  4.59  3.09  9.59  6.43  5.10  8.00  0.64  8.70  1.95 

2018q4  SIPPLN01CN1  4.60  3.17  9.60  6.86  5.05  8.00  0.50  8.60  1.95 

2014q1  SISMRA01CN1  4.61  7.76  9.38  7.15  5.63  10.85  1.57  10.76  1.61 

Page 142: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

126  

2014q2  SISMRA01CN1  4.63  7.09  9.36  7.14  6.98  10.85  1.52  10.26  1.61 

2014q3  SISMRA01CN1  4.62  4.35  9.37  6.97  7.21  10.85  1.46  10.50  1.61 

2014q4  SISMRA01CN1  4.61 6.47 9.41 6.87 7.19 10.85  1.40  10.81 1.61

2015q1  SISMRA01CN1  4.63  6.54  9.46  6.75  6.98  10.85  1.34  10.03  1.61 

2015q2  SISMRA01CN1  4.61  7.07  9.48  6.66  6.86  10.85  1.27  10.59  1.61 

2015q3  SISMRA01CN1  4.60  7.09  9.54  6.88  6.40  10.85  1.20  11.23  1.61 

2015q4  SISMRA01CN1  4.60 4.83 9.53 7.15 6.48 10.85  1.12  11.14 1.61

2016q1  SISMRA01CN1  4.61  4.34  9.51  6.70  6.34  10.85  1.04  10.50  1.61 

2016q2  SISMRA01CN1  4.62  3.46  9.50  6.67  6.14  10.85  0.94  10.07  1.61 

2016q3  SISMRA01CN1  4.63  3.02  9.48  6.42  5.67  10.85  0.84  9.49  1.61 

2016q4  SISMRA01CN1  4.62 3.30 9.49 6.00 5.45 10.85  0.73  9.88 1.61

2017q1  SISMRA01CN1  4.63  3.64  9.50  6.02  5.56  10.85  0.60  9.49  1.61 

2017q2  SISMRA01CN1  4.63  4.29  9.50  6.06  5.92  10.85  0.46  9.08  1.61 

2017q3  SISMRA01CN1  4.63  3.81  9.50  5.64  5.80  10.85  0.28  8.83  1.61 

2017q4  SISMRA01CN1  4.63  3.50  9.51  5.28  5.85  10.85  0.07  8.44  1.61 

2018q1  SISMRA01CN1  4.63  3.28  9.52  5.27  5.76  10.85  ‐0.20  8.04  1.61 

2018q2  SISMRA01CN1  4.62  3.25  9.54  5.38  5.09  10.85  ‐0.51  8.04  1.61 

2018q3  SISMRA01CN1  4.61  3.09  9.59  6.43  5.10  10.85  ‐1.14  8.35  1.61 

2018q4  SISMRA01CN1  4.61 3.17 9.60 6.86 5.05 10.85  ‐2.12  8.81 1.61

Lampiran 4 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada Level

Page 143: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

127  

Lampiran 5 Unit Root Test- Augmented Dicky Fuller pada 1stDifferent

Lampiran 6 Model Data Panel dengan Common Effect Model (CEM)

Page 144: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

128  

Lampiran 7 Model Data Panel dengan Fixed Effect Model (FEM)

Page 145: PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR MAKRO EKONOMI, COUPON, YIELD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46285/1/TENI... · Aplikanusa Lintasarta (2004-2005) 2. PT. Bank Rakyat

129  

Lampiran 8 Model Data Panel dengan Random Effect Model (REM)

Lampiran 9 Hasil Uji Lagrange Multiplier