penilai ahli kegagalan bangunansibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli,...

23
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNAN Disampaikan pada Workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Bidang K3 Konstruksi Bali, 8 Mei 2018

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNAN

Disampaikan pada Workshop Pengembangan Keprofesian BerkelanjutanBidang K3 Konstruksi

Bali, 8 Mei 2018

Page 2: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

2

LATAR BELAKANGUU NO 2 Tahun 2017 JASA KONSTRUKSI

UU No. 18/ 1999• Konstrain : sektor PU• Lingkup : Jasa (Pengguna dan Penyedia)• Pembinaan : sentralisasi

1. Pembagian Tanggung jawab dan kewenangan

2. Perbaikan klasifikasi dalam usaha jasa konstruksi

3. Pengaturan terkait badan usaha asing

4. Pengaturan proses dalam penyelesaian sengketa

5. Perbaikan proses penetapan kegagalan bangunan

6. Penguatan tenaga kerja konstruksi

7. Pengaturan tenaga kerja asing8. Penguatan kelembagaan9. Menghilangkan ketentuan pidana

TERBITNYA UUKETENAGAKERJAAN, UUESDM, UU INSINYUR,STANDARINTERNASIONAL, UUITE, UU KIP

TUNTUTAN MUTU PRODUK KONSTRUKSI

PERKEMBANGAN SISTEM DELIVERY

PERDAGANGAN BEBAS, MEA,

TRANS-PASIFIC PARTNERSHIP

TUNTUTAN GOOD

GOVERNANCE

UU JASA KONSTRUKSI MENCAKUP

Page 3: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

Regulasi dan KebijakanUU NO. 2 TAHUN 2017 JASA KONSTRUKSI

Penyelenggaraan jasa konstruksi salah satunya berlandaskan pada asas keamanan dan

keselamatan

ASAS DAN TUJUANPENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

Salah satu tujuan penyelenggaraan jasa konstruksi adalah menata sistem jasa konstruksi yang

mampu mewujudkan keselamatan publik dan menciptakan kenyamanan lingkungan

terbangun

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT

Pemerintah pusat bertanggung jawab salah satunya atas terselenggaranya pekerjaan konstruksi yang sesuai dengan Standar Keamanan,

Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan

Page 4: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

TANGGUNG JAWAB DAN KEWENANGAN

UU NO. 18 TAHUN 1999

Hanya mengatur masalah pembinaan yang dilakukan bersama-sama dengan masyarakat jasa

konstruksi dimana tugas pembinaan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah yang diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Pemerintah (Pasal 35)

4

UU NO. 2 TAHUN 2017Sudah diatur lebih tegas dalam Bab tersendiri (Bab III) mengenai pembagian tugas, tanggung

jawab dan kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pasal 4 – Pasal 10)

termasuk di dalamnya masalah pembinaan (Bab VIII Pasal 76 - Pasal 77)

Tanggung Jawab Pemerintah Pusat misalnya meningkatkan kemampuan dan kapasitas usaha jasa

konstruksi nasional; terselenggaranya jasa konstruksi yang sesuai dengan standar keamanan, keselamatan,

kesehatan dan keberlanjutan; meningkatkan kompetensi, profesionalitas dan produktivitas tenaga kerja

konstruksi nasional; meningkatkan partisipasi masyarakat jasa konstruksi (Pasal 4).

Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi adalah menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja konstruksi;

penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan wilayah provinsi (Pasal 7).

Kewenangan Pemerintah Daerah Kab/Kota adalah menyelenggarakan pelatihan tenaga kerja

konstruksi; penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi cakupan wilayah kab/kota; penertiban izin

usaha nasional kualifikasi kecil, menengah dan besar; dan pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan

dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi (Pasal 8)

Page 5: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

KEGAGALAN BANGUNANUU NO. 18 TAHUN 1999

Dalam UU No. 18/1999 yang menentukan kegagalan bangunan adalah penilaiahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilaiahli yang menyatakan kegagalan bangunan tersebut (Pasal 25)

5

UU NO. 2 TAHUN 2017Dalam UU baru ini yang menetapkan kegagalan bangunan adalah penilai ahliyang ditetapkan oleh Menteri dengan persyaratan-persyaratan yang lebihrinci (Pasal 61)

Menteri harus menetapkan penilai ahli dalam waktu paling lambat 30

hari kerja terhitung sejak diterimanya laporan mengenai terjadinya

Kegagalan Bangunan dan melaporkan hasil penilaiannya kepada Menteri dan

instansi yang mengeluarkan izin membangun, paling lambat 90 hari kerja

terhitung sejak tanggal pelaksanaan tugas

Page 6: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

TENAGA KERJA KONSTRUKSIUU NO. 18 TAHUN 1999

Terkait dengan sertifikasi dan registrasi tenaga kerja dilakukan oleh Lembaga (LPJK) (Pasal 33). UU ini belum mengatur masalah upah dan remunerasi.

6

UU NO. 2 TAHUN 2017• Sertifikat kompetensi kerja diperoleh melalui uji kompetensi yang pelaksanaanya dilakukan oleh

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). LSP dapat dibentuk oleh Asosiasi profesi terakreditasi dan lembagapendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 71). Akreditasi terhadap asosiasi profesi diberikan oleh Menteri kepada asosiasi profesi yang memenuhipersyaratan. LSP diberikan lisensi sesuai dengan peraturan perundang-undangan (saat ini olehBNSP) setelah mendapat rekomendasi dari menteri

• Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman profesional, setiap tenaga kerja konstruksi harusmelakukan registrasi kepada Menteri (Pasal 72).

• Setiap tenaga kerja konstruksi yang memiliki sertifikat kompetensi kerja berhak atas imbalan yang layak atas layanan jasa yang diberikan dalam bentuk upah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 73). Terhadap jenjang jabatan ahli, pengguna jasa harus memperhatikan standarremunerasi minimal yang ditetapkan oleh Menteri (Pasal 43)

Page 7: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

KETENTUAN PIDANAUU NO. 18 TAHUN 1999

Ada ketentuan pidana yang menghentikan proses konstruksi jika terjadi ketentuan pidana terkaitdengan kesalahan perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan yang tidak sesuai denganketentuan keteknikan yang menyebabkan kegagalan pekerjaan (Pasal 43).

7

UU NO. 2 TAHUN 2017• Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat akan adanya dugaan kejahatan dan/atau pelanggaran yang

disengaja dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi, proses pemeriksaan hukum terhadap PenggunaJasa dan/atau Penyedia Jasa dilakukan dengan tidak mengganggu atau menghentikan proses penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

• Dalam hal terdapat pengaduan masyarakat terkait dengan kerugian negara dalam penyelenggaraan JasaKonstruksi, proses pemeriksaan hukum hanya dapat dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan darilembaga negara yang berwenang untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawabkeuangan negara.

• Hal-hal tersebut dikecualikan dalam hal terjadi hilangnya nyawa seseorang; dan/atau tertangkap tanganmelakukan tindak pidana korupsi (Pasal 86)

Dalam UU ini, jika terjadi pidana maka tidak akan menghentikan proses konstruksi yang sedang berjalan.

Page 8: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

Konsultansi Konstruksi adalah layanan

keseluruhan atau sebagian kegiatan yang

meliputi pengkajian, perencanaan,

perancangan, pengawasan, dan manajemen

penyelenggaraan konstruksi suatu

bangunan

Pekerjaan Konstruksi adalah

keseluruhan atau sebagian kegiatan

yang meliputi pembangunan,

pengoperasian, pemeliharaan,

pembongkaran, dan pembangunan

kembali suatu bangunan

Menteri adalah menteri yang

menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang jasa

konstruksi

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

8

KETENTUAN UMUM

Jasa Konstruksi adalah layanan

jasa konsultansi konstruksi

dan/atau pekerjaan konstruksi

Pasal 1

Page 9: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

Usaha Penyediaan Bangunan

adalah pengembangan jenis usaha

jasa konstruksi yang dibiayai

sendiri oleh Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, badan usaha,

atau masyarakat, dan dapat melalui

pola kerjasama untuk mewujudkan,

memiliki, menguasai,

mengusahakan, dan/atau

meningkatkan kemanfaatan

bangunan

Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan

Keberlanjutan adalah pedoman teknis Keamanan,

Keselamatan, Kesehatan tempat kerja konstruksi dan

perlindungan sosial tenaga kerja, serta tata

lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan

hidup dalam penyelenggaraan jasa konstruksi

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

9

KETENTUAN UMUMPasal 1

Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan

keruntuhan bangunan dan/atau tidak

berfungsinya bangunan setelah penyerahan

akhir hasil jasa konstruksi

Page 10: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

1010

TUJUAN PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI

memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan Jasa Konstruksi untuk mewujudkan struktur usaha kukuh,andal, berdaya saing tinggi, dan hasil Jasa Konstruksi berkualitas;

mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukanPengguna dan Penyedia Jasa, serta peningkatan kepatuhan pada peraturan perundang-undangan;

mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa Konstruksi;

menata sistem Jasa Konstruksi yang mewujudkan keselamatan publik dan kenyamanan lingkunganterbangun;

menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik; dan

menciptakan integrasi nilai tambah dari seluruh tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

10

Pasal 3

Page 11: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

1111

TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSATDIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

11

Pasal 4-10

a. meningkatnya kemampuan dan kapasitas usaha Jasa Konstruksi nasional;

b. terciptanya iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan jasa konstruksi yang transparan, persaingan usaha yangsehat serta jaminan kesetaraan hak dan kewajiban Pengguna dan Penyedia Jasa;

c. terselenggaranya Jasa Konstruksi sesuai Standar Keamanan, Keselematan, Kesehatan dan Keberlanjutan(K4);

d. meningkatnya kompetensi, profesionalitas, dan produktivitas tenaga kerja konstruksi nasional;

e. meningkatnya kualitas penggunaan material dan peralatan konstruksi serta teknologi konstruksi dalam negeri;

f. meningkatnya partisipasi masyarakat Jasa Konstruksi; dan

g. tersedianya sistem informasi Jasa Konstruksi.

Page 12: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

1212121212

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA

Kewenangan

pemerintah Daerah

Kabupaten/kota pada

sub-urusan Jasa

Konstruksi

penyelenggaraan pelatihan tenaga terampil konstruksi;

penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi cakupan daerah

kabupaten/kota;

penerbitan Izin Usaha nasional kualifikasi kecil, menengah dan

besar; dan

pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dan tertib

pemanfaatan Jasa Konstruksi.

SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

12

Pasal 4-10Selaras dengan UU No. 23 Tahun 2014

Tentang Pemerintahan Daerah

untuk Sub Urusan Jasa Konstruksi

Page 13: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

131313

KEAMANAN, KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KEBERLANJUTAN

KONSTRUKSI

Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan, paling sedikit meliputi :

Standar mutu bahan;

Standar mutu peralatan;

Standar keselamatan dan kesehatan kerja;

Standar prosedur pelaksanaan Jasa Konstruksi;

Standar mutu hasil pelaksanaan jasa konstruksi;

Standar operasi dan pemeliharaan;

Pedoman pelindungan sosial tenaga kerja; dan

Standar pengelolaan lingkungan hidup.

Catatan:1. Pemenuhan standar harus dengan

persetujuan pengguna/penyedia jasa2. Standar K4 harus memperhatikan

kondisi geografis yang rawan gempadan kenyamanan lingkunganterbangun

SOSIALISASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

13

Pasal 59

Page 14: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

14

KEGAGALAN BANGUNAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

14

Kegagalan Bangunan:

Suatu keadaan keruntuhan bangunan dan/atau tidak berfungsinya

bangunan setelah penyerahan akhir

Pasal 60-65

Page 15: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

15

KEGAGALAN BANGUNAN

Laporan Pengguna Jasa

dan/atau pihak yang

dirugikan

Penerimaan Laporan Kegagalan Bangunan

oleh Menteri

Penetapan Penilai Ahli oleh Menteri paling

lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak

diterimanya laporan

Laporan Kajian Teknis oleh Penilai Ahli

paling lambat 90 hari kerja

Penentuan Pihak yang Bertanggungjawab

(Pasal 61)

• Pengguna Jasa bertanggung jawab atas Kegagalan

Bangunan yang terjadi setelah jangka waktu yang telah

ditentukan

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 15

• Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan

dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan rencana umur

konstruksi paling lama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak penyerahan

akhir layanan Jasa Konstruksi

Page 16: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

16

KEGAGALAN BANGUNAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

16

1. Standar Mutu Bahan

2. Standar Mutu Peralatan

3. Standar Keselamatan Kerja Dan Kesehatan

4. Standar Prosedur Pelaksanaan

5. Standar Mutu Hasil Pelaksanaan

6. Standar Operasi Dan Pemeliharann

7. Pedoman Pelindungan Sosial Tenaga Kerja

8. Standar Pengelolaan Lingkungan Hidup

9. Memperhatikan Kondisi Geografi Rawan Gempa

Jangka waktu pertanggungjawaban atas Kegagalan

Bangunan harus dinyatakan dalam Kontrak Kerja

Konstruksi

Laporan Kajian Teknis oleh Penilai Ahli

paling lambat 90 hari kerja

Page 17: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

17

KEGAGALAN BANGUNAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

17

Kriteria Penilai Ahli (pasal 61 ayat 1) :1. memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja pada jenjang jabatan ahli di

bidang yang sesuai klasifikasi bangunan yang di nilai2. memiliki pengalaman sebagai perencana, pelaksana, dan/atau

pengawas pada jasa konstruksi sesuai dengan klasifikasibangunan yang di nilai

3. Terdaftar sebagai penilai ahli di di kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang JasaKonstruksi

Page 18: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

Regulasi dan KebijakanKEGAGALAN BANGUNAN

Penyedia Wajib mengganti atau memperbaiki kegagalan bangunan yang disebabkan kesalahanpenyedia jasa

Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan rencana umur konstruksi paling lama 10 (sepuluh) tahunterhitung sejak penyerahan akhir layanan Jasa Konstruksi

Pengguna Jasa bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan yang terjadi setelah jangkawaktu yang telah ditentukan

Jangka waktu pertanggungjawaban atas Kegagalan Bangunan harus dinyatakan dalam KontrakKerja Konstruksi

Jangka Waktu dan Pertanggungjawaban

Page 19: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

Regulasi dan KebijakanPASAL 84

Penjelasan Pasal 84

Penyelenggaraan sebagian kewenangan pemerintah pusat antara lain registrasi

badan usaha Jasa Konstruksi, akreditasi bagi asosiasi perusahaan Jasa

Konstruksi dan asosiasi terkait rantai pasok Jasa Konstruksi, registrasi

pengalaman badan usaha, registrasi penilai ahli, menetapkan penilai ahli yang

teregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan, akreditasi bagi asosiasi

profesi dan lisensi bagi lembaga sertifikasi profesi, registrasi tenaga kerja,

registrasi pengalaman professional tenaga kerja serta lembaga pendidikan dan

pelatihan kerja di bidang konstruksi, penyetaraan tenaga kerja asing,

membentuk lembaga sertifikasi profesi untuk melaksanakan tugas sertifikasi

kompetensi kerja yang belum dapat dilakukan lembaga sertifikasi profesi yang

dibentuk oleh asosiasi profesi/lembaga pendidikan dan pelatihan.

Page 20: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

Penilai ahli mempunyai tugas (pasal 61 ayat 2) :- menetapkan tingkat kepatuhan terhadap Standar Keamanan,

Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

- menetapkan penyebab terjadinya kegagalan bangunan;- menetapkan tingkat keruntuhan dan/atau tidak berfungsinya bangunan;- menetapkan pihak yang bertanggung jawab atas kegagalan bangunan;- melaporkan hasil penilaiannya kepada Menteri dan instansi yang

mengeluarkan izin membangun, paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal pelaksanaan tugas; dan

- memberikan rekomendasi kebijakan kepada Menteri dalam rangka pencegahan terjadinya kegagalan bangunan.

Page 21: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

Pasal 62

▪ Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal61 ayat (2) penilai ahli dapat berkoordinasi dengan pihakberwenang yang terkait.

▪ Penilai ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib bekerjasecara profesional dan tidak menjadi bagian dari salah satu pihak.

Page 22: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

PENILAI AHLI yang dalammelakukan pekerjaannyatidak sesuai pasal 62 (2):

• Peringatan tertulis;

• Pemberhentian dari tugas ; dan/atau

• Dikeluarkan dari daftar penilai ahli teregistrasi.

Penyedia Jasa yang tidakmemenuhi kewajiban utkmengganti/ memperbaiki

kegagalan bangunan sesuaiPasal 63:

• Peringatan tertulis;

• Denda administratif;

• Penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;

• Pencantuman dalam daftar hitam;

• Pembekuan izin; dan/atau

• Pencabutan izin.

SANKSI ADMINISTRATIFDIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

22

Pasal 97-98

Page 23: PENILAI AHLI KEGAGALAN BANGUNANsibima.pu.go.id/pluginfile.php/47734/mod_resource/content...ahli, dimana belum dijelaskan secara gamblang tentang siapa penilai ahli yang menyatakan

23

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSIKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Terima kasih