pengumuman hasil kegiatan penilikan ketiga … filepengumuman hasil kegiatan penilikan ketiga...

19
PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Penilikan Ketiga Penilaian Kinerja PHPL terhadap: Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke: Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710 No Telp. : +62 251 7550722 Fax. : +62 251 7550724 Email : [email protected] Website : www.equalityindonesia.com Bogor, 20 Maret 2019 PT EQUALITY INDONESIA Hari Seno Aji, S. Hut Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan Nama Auditee : PT Peranap Timber Lokasi : Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau IUPHHK-HT : SK.119/Menhut-II/2014 tanggal 30 Januari 2014 Luas : ±33.360 Hektar Tanggal Pelaksanaan : 22 s.d. 28 Februari 2019 Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus, sehingga PT Peranap Timber berhak mempertahankan kelanjutan sertifikat PHPL.

Upload: haduong

Post on 20-May-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN

PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019

LPPHPL PT Equality Indonesia menyampaikan hasil Penilikan Ketiga Penilaian

Kinerja PHPL terhadap:

Apabila terdapat keluhan terkait hasil keputusan tersebut di atas, dapat

disampaikan secara tertulis dan dilengkapi data pendukung ke:

Nama LP-PHPL : PT Equality Indonesia

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

No Telp. : +62 251 7550722

Fax. : +62 251 7550724

Email : [email protected]

Website : www.equalityindonesia.com

Bogor, 20 Maret 2019

PT EQUALITY INDONESIA

Hari Seno Aji, S. Hut

Manager Subdivisi Sertifikasi Hutan

Nama Auditee : PT Peranap Timber

Lokasi : Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau

IUPHHK-HT : SK.119/Menhut-II/2014 tanggal 30 Januari 2014

Luas : ±33.360 Hektar

Tanggal Pelaksanaan : 22 s.d. 28 Februari 2019

Hasil Penilaian : Nilai akhir Penilaian Kinerja PHPL dinyatakan lulus,

sehingga PT Peranap Timber berhak

mempertahankan kelanjutan sertifikat PHPL.

Page 2: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 1 dari 18

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72. Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550724

E-mail : [email protected]

e. Direktur : Ir. Agustri Warsono

f. Tim Audit : Rifan Sudiyono, S.Hut (Lead Auditor/Auditor Produksi)

Ir. Tita Murlina (Auditor Prasyarat)

Arifin Heri Prasetyo, S.Hut (Auditor Ekologi)

Taryadi, S.P (Auditor Sosial)

Juni Adi Wiguna, S.Hut (Auditor Verifikasi Legalitas Kayu)

g. Tim Pengambilan Keputusan :

Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim Pengambil Keputusan)

Amin Muchakim, S. Hut (Peninjau Bidang Prasyarat,Produksi,& VLK)

Hermansyah Putra, S.Hut, M.Si (Peninjau Bidang Ekologi)

Wiyono T Puto, S.Hut., M.Si (Peninjau Bidang Sosial)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin/Hak Pengelolaan : PT PERANAP TIMBER

b. Nomor & Tanggal SK : SK.119/Menhut-II/2014 tanggal 30 Januari 2014

c. Luas dan Lokasi : ± 33.360 Hektar di Provinsi Riau

d. Alamat kantor :

- Kantor Pusat : Jl. Dr. Sutomo No. 7 Pekanbaru,

Provinsi Riau. Telp. (0761) 37555/

Fax. (0761) 33595

e. Pengurus :

Komisaris : Supendi

Direktur Utama : Samuel Soengdjadi

Direktur : Egyanti

RESUME HASIL PENILAIAN AWAL/PENILIKAN/DAN RE-SERTIFIKASI

KINERJA PHPL

Page 3: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 2 dari 18

f. Nomor S-PHPL/S-LK : 038.1/EQC-PHPL/III/2017

g. Masa berlaku S-PHPL/S-LK : 22 Maret 2016 s.d. 21 Maret 2021

Revisi tanggal 07 Maret 2017

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Audit Tahap I - -

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan 22 dan 28 Februari

2019

Koordinasi dengan Dinas

Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Provinsi Riau yang

diwakili oleh Bapak Danang

KS(Kasi PNBP).

Koordinasi dengan BPHP Wilayah

III Pekanbaru yang diwakili oleh

Bapak Hanosoan Daulay (Kasi

PEPHP).

Koordinasi bertujuan untuk

menyampaikan rencana

Penilaian Kinerja PHPL Penilikan

Ketiga di PT Peranap Timber

(Auditee) dan meminta masukan

terkait dengan kinerja Auditee

selama satu tahun terakhir.

Konsultasi Publik - -

Pertemuan Pembukaan 23 Februari 2019 Pertemuan pembukaan

dilaksanakan di Kantor Camp PT

Peranap Timber Estate Serapung

di Kecamatan Teluk Meranti,

Kabupaten Pelalawan.

Perkenalan anggota Tim Audit,

menyampaikan tujuan dan ruang

lingkup penilaian,

menyampaikan jadwal/ rencana

kerja penilaian, menyampaikan

metodologi dan prosedur

penilaian, serta

mengkonfirmasikan kepada

Auditee tentang tanggal, waktu,

tempat, dan peserta pertemuan

penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri

dengan pembuatan BAP yang

dilampiri dengan notulensi

kegiatan dan daftar hadir.

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan 24 – 26 Februari

2019

Tim Audit menghimpun,

mempelajari data dan dokumen

Auditee dan menganalisis

menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.2 dan

Lampiran 2.1 Peraturan Direktur

Jenderal Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari Nomor

P.14/PHPL/SET/4/2016 Jo P.15

Page 4: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 3 dari 18

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

/PHPL/PPHH/HPL.3/8/2016.

Untuk menguji kebenaran data,

Tim Audit melakukan

pengamatan, pencatatan, uji

petik, dan menganalisis

menggunakan kriteria dan

indikator pada Lampiran 1.2 dan

Lampiran 2.1.

Pertemuan Penutupan 27 Februari 2019 Pertemuan penutupan

dilaksanakan di Kantor Camp

Camp PT Peranap Timber Estate

Serapung di Kecamatan Teluk

Meranti, Kabupaten Pelalawan.

Menyampaikan ucapan terima

kasih kepada Auditee atas

bantuan dan kerjasamanya

selama penilaian.

Menyampaikan Daftar Periksa

PHPL.

Memberitahukan temuan

observasi dan ketidaksesuaian.

Membacakan atau

memperlihatkan laporan

ringkasan ketidaksesuaian.

Pertemuan Penutupan diakhiri

dengan pembuatan BAP

Pengambilan Keputusan 13 Maret 2019 Rapat Pengambilan Keputusan (PK)

menelaah hasil-hasil dan

kesimpulan penilaian yang telah

disampaikan Tim Auditor untuk

menjamin bahwa penilaian telah

dilaksanakan secara efektif dan

efisien sesuai dengan Prosedur PT

EQUALITY Indonesia serta

mengambil keputusan mengenai

predikat kinerja PHPL Auditee.

(4) Resume Hasil Penilaian:

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang Izin dan

Pemegang IUPHHK-HT

BAIK

Ketersediaan dokumen legal perusahaan dan administrasi

tatabatas lengkap sesuai dengan tingkat realisasi

pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan, yaitu :

− Dokumen legal perusahaan berupa Akte Notaris

Kartini Mulyadi, SH. No. 48 tanggal 6 Februari 1979

Tentang Pendirian Perusahaan PT. Peranap Timber

yang diumumkan melalui Tambahan Berita Negara R.I

No. 83 Tanggal 16 Oktober 1979 tentang Perseroan

Terbatas PT. Usaha Murni Timber Industries dan Akte

Page 5: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 4 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

No. 03 tanggal 02 Mei 2015 tentang perubahan

Direksi dan Komisaris PT. Peranap Timber yang

dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan

Hak Asasi Manusia RI Nomor. AHU-AH.01.03-

0935489 tanggal 28 Mei 2015 tentang perubahan

pengurus perseroan

− Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.

214/Menhut-II/2007 tanggal 28 Mei 2007 tentang

Pembaharuan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Pada Hutan Tanaman Industri Dalam Hutan

Tanaman PT. Uniseraya Atas Areal Hutan Produksi

Seluas ± 33.360 Ha Di Provinsi Riau.

− Peta Areal Kerja IUPHHK-HTI Dalam Hutan Tanaman

PT. Uniseraya Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau

Luas ± 33.360 Ha Skala 1 : 100.000.

− Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :

SK.119/Menhut-II/2014 tanggal 30 Januari 2014

tentang perubahan atas Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : SK. 214/Menhut-II/2007 tanggal

28 Mei 2007 tentang Pembaharuan Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman

Industri Dalam Hutan Tanaman PT. Uniseraya Atas

Areal Hutan Produksi Seluas ± 33.360 Ha Di Provinsi

Riau.

− Peta Areal Kerja IUPHHK-HTI Dalam Hutan Tanaman

PT. Peranap Timber Kabupaten Pelalawan Provinsi

Riau Luas ± 33.360 Ha Skala 1 : 100.000

− Laporan tata batas No : LP.001/BPKH.XIX/PKH/-

/1/2017 Tahun 2017.

− Peta Hasil Penataan Batas Sendiri dan Persekutuan

Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) PT.

Peranap Timber dengan PT. Triomas FDI, PT. Gemilang

Cipta Nusantara, PT. Sinar Mutiara Nusantara, PT.

Putra Riau Perkasa, PT. Balai Kayang Mandiri, PT. Riau

Andalan Pulp And Paper di Kabupaten Pelalawan

Provinsi Riau Luas 32.533,95 Ha, Panjang Batas

109.810,20 meter, Skala 1 : 25.000

− NPWP No. 1.304.262.7-211.000

Auditee telah melaksanakan tata batas areal kerja

sepanjang 109.810,20 meter dan telah temu gelang

sesuai Laporan Tata Batas No. LP.001/BPKH.XIX/PKH/-

/1/2017 Tahun 2017 dan telah melakukan pemeliharaan

batas areal konsesi.

Secara legal formal eksistensi areal kerja Auditee telah

diakui para pihak. Terdapat pengakuan para pihak

(pemerintah, pemegang izin dan masyarakat) terhadap

keberadaan areal Auditee yaitu Berita Acara pelaksanaan

penataan batas sendiri dan persekutuan dalam rangka

penataan batas sendiri dan persekutuan areal kerja izin

usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman

Industri (IUPHHK-HTI) PT. Peranap Timber dengan PT.

Page 6: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 5 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

Triomas FDI, PT. Gemilang Cipta Nusantara, PT. Sinar

Mutiara Nusantara, PT. Putra Riau Perkasa, PT. Balai

Kayang Mandiri, PT. Riau Andalan Pulp And Paper di

Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tanggal 10 November

2016; Tidak terdapat konflik lahan. Adapun status potensi

konflik lahan sesuai Laporan Pemetaan Potensi dan

Resolusi konflik PT. Peranap Timber adalah Aman.

Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Applicble).

Hasil overlay peta SK Menteri Kehutanan No:

SK.119/Menhut-II/2014 tanggal 30 Januari 2014 dengan

Peta SK Menteri LHK No. SK. MenLHK No

903/MENLHK/SETJEN/PLA.2/12/2016 tentang Kawasan

Hutan Provinsi Riau, menunjukan bahwa tidak tedapat

perubahan fungsi kawasan pada areal kerja IUPHHK-HT PT.

Peranap Timber sesuai Peta Penyesuaian RKUPHHK-HTI

Periode Tahun 2017-2026 Tahun Kegiatan 2018-2019

Atas Nama PT. Peranap Timber Kabupaten Pelalawan

Provinsi Riau Skala 1 : 50.000 yang merupakan lampiran

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Nomor : SK.8506/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2018

tanggal 10 Desember 2018 tentang Persetujuan

Penyesuaian RKUPHHKI-HTI Periode Tahun 2017-2026

Tahun Kegiatan 2018-2019 Atas Nama PT. Peranap Timber

Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.

Diverifikasi tetapi tidak dapat diterapkan (Not Applicble).

Hasil verifikasi dokumen dan peninjauan lapangan tidak

terdapat penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan di

dalam areal kerja Auditee.

1.2. Komitmen

Pemegang Izin IUPHHK-

HT

BAIK

Auditee telah memiliki dokumen visi dan misi yang

ditetapkan Direktur Utama PT. Peranap Timber Nomor :

006.A/PRT/PKU-I/2016 tanggal 04 Januari 2016 tentang

Visi Dan Misi PT. Peranap Timber dan telah sesuai dengan

kerangka PHL.

Auditee telah melakukan visi misi kepada karyawan, Mitra

Kerja, dan Kontraktor. Auditee juga telah melakukan

sosialisasi visi misi kepada 4 desa. Bukti sosialisasi tersedia

di lapangan berupa berita acara pelaksanaan sosialisasi,

daftar hadir, dokumentasi foto.

Implementasi PHL Auditee Tahun 2018 sebagian sesuai

dengan visi dan misi dan terdapat kelola prasyarat

mengenai kelengkapan ganis PHPL, kelola ekologi mengenai

penandaan kawasan lindung sebagian sesuai SOP dan

implementasi kegiatan identifikasi flora dan fauna dilindungi

dan kelola sosial mengenai pemberdayaan tenaga kerja

lokal yang belum optimal.

1.3. Jumlah dan

kecukupan tenaga

profesional terlatih dan

tenaga teknis pada

seluruh tingkatan untuk

mendukung pemanfaatan

implementasi penelitian,

pendidikan dan Latihan

BAIK

Keberadaan Ganis PHPL Auditee tahun 2018 berdasarkan

syarat kecukupan ganis sesuai Peraturan Dirjen PHPL No

P.16/PHPL-IPHH/2015 yaitu sebesar 111,11 % termasuk

belum mencukupi dari segi jumlah Ganis di setiap bidang

sesuai perdirjen PHPL karena masih kekurangan Ganis

PHPL Nenhut serta masih terdapat peminjaman Ganis dari

perusahaan lain untuk pemenuhan Ganis Kurpet, Nenhut

dan Binhut.

Realisasi peningkatan kompetensi SDM Auditee pada Tahun

2018 adalah berdasarkan jumlah peserta pelatihan sebesar

Page 7: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 6 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

93,33 % dan berdasarkan jenis pelatihan sebesar 88,23 %.

Peningkatan SDM telah memperhatikan pemenuhan Ganis

PHPL.

Dokumen ketenagakerjaan yang dimiliki oleh Auditee telah

tersedia lengkap yaitu peraturan perusahaan, kewajiban

pelaporan tenaga kerja kepada Dinaskertras, BPJS,

Pernyataan kebebasan berserikat dan SOP

Ketenagakerjaan.

1.4. Kapasitas dan

mekanisme untuk

perencanaan

pelaksanaan

pemantauan periodik,

evaluasi dan penyajian

umpan balik mengenai

kemajuan pencapaian

(kegiatan) IUPHHK-HTI

BAIK

Auditee memiliki struktur organisasi dan job description

yang telah disahkan oleh Direktur Utama PT. Peranap

Timber No 168/SK/PRT/PKU-X/2018 tanggal 03 Oktober

2018 dan struktur organisasi PT. CLJ berdasarkan

penetapan tanggal 1 September 2018 yang direvisi tanggal

1 Desember 2018 dan telah sesuai dengan kerangka PHPL.

Auditee memiliki perangkat SIM berupa Software, Hardware,

SOP SIM, dan tenaga pelaksana untuk mengoperasikan SIM

yang ditetapkan melalui Surat Direktur Utama PT. Peranap

Timber.

Auditee telah memiliki SPI yang ditetapkan berdasarkan SK

Direktur Utama PT. Peranap Timber No 168/SK/PRT/PKU-

X/2018 tanggal 03 Oktober 2018 dan Struktur Organisasi

SPI PT. CLJ tanggal 1 Desember 2018. Auditee memiliki SOP

Audit Internal, dan laporan monitoring SPI, namun kegiatan

pelaksanaan audit internal kantor pusat PT. Peranap Timber

belum sesuai dengan SOP sehingga belum efektif untuk

mengontrol seluruh tahapan kegiatan.

Terdapat tindakan pencegahan dan perbaikan manajemen

berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilaporkan

dalam Laporan Hasil Penilaian Kinerja, namun baru sebagian

implementasi sesuai dengan rekomendasi SPI dan laporan

hasil penilaian belum sesuai SOP-SPI-001.

1.5. Persetujuan Atas

Dasar Informasi Awal

Tanpa Paksaan

(PADIATAPA).

BAIK

Kegiatan RKT yang akan mempengaruhi kepentingan hak-

hak masyarakat setempat telah mendapatkan persetujuan

atas dasar informasi awal yang memadai, melalui sosialisasi

RKT 2018/2019 kepada 4 desa.

Auditee mendapatkan persetujuan dalam proses tata batas

dari para pihak yaitu Instansi Kehutanan, Pemerintah

Daerah, pemegang izin sampai Pemerintah Desa termasuk

masyarakat yang berbatasan dengan areal kerja Auditee

dan telah dilakukan sosialisasi batas-batas areal kerja

kepada 4 desa yang berdekatan.

Persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD

Auditee telah dilaksanakan pada 5 Desa sebesar 100 %.

Persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung

Auditee dari para pihak adalah sebesar sebesar 100 % dari

4 desa yang terkena dampak.

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja

jangka panjang dalam

pengelolaan hutan lestari

BAIK

PT. Peranap Timber (d.h PT. Uniseraya) telah memiliki

dokumen RKUPHHK-HTl Untuk Jangka Waktu 10

(Sepuluh) Periode tahun 2009-2018 dan telah mendapat

persetujuan/disahkan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Kehutanan No SK.145/VI-BPHT/2009.

− Rencana tata ruang di dalam dokumen RKUPHHK-HT

tersebut disusun dengan telah mempertimbangkan

Page 8: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 7 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

(mengacu) kepada hasil deliniasi mikro.

− Dokumen RKUPHHK-HT tersebut telah direvisi pada

tahun 2014 dan telah mendapatkan persetujuan

berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Nomor : SK.65/VI-BUHT/2014

tanggal 19 Desember 2014.

− Auditee juga memiliki dokumen RKU berbasis

gambut yang disahkan melalui SK Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor:

SK.555/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/2/2018 tanggal

12 Februari 2018

− Auditee juga memiliki RKU penyesuaian yang

disahkan melalui SK Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor:

SK.8506/MenLHK/PHPL/UHP/HPL.1/12/2018

tanggal 10 Desember 2018

− Dalam pemenuhan kewajiban RKU PT. Peranap

Timber tidak dikenai peringatan dari pejabat yang

berwenang.

Auditee telah melakukan realisasi kegiatan penataan

areal kerja di lapangan yang mengacu pada dokumen

RKT 2017/2018. Hasil kegiatan PAK di lapangan telah

sesuai 100% dengan dokumen RKT 2017/2018 dan RKU

2017-2026.

Auditee telah melakukan kegiatan pemeliharaan batas

kompartement yang dibuktikan dengan adanya BAP

kegiatan pemeliharaan batas/pal. Hasil pemeriksaan di

lapangan menunjukkan bahwa tanda batas blok dan

petak dapat terlihat dengan jelas di lapangan.

2.2. Tingkat pemanenan

lestari untuk setiap jenis

hasil hutan kayu utama

dan nir kayu pada setiap

tipe ekosistem

BAIK

Auditee telah memiliki data potensi tegakan pada tipe

ekosistem hutan tanaman rawa gambut dari hasil

inventarisasi tegakan pada plot PMA 54 (PHI) selama 3

tahun terakhir yaitu 2016-2018 yang disertai dengan

kelengkapan peta pendukungnya (peta kerja, tally sheet dan

peta pohon skala 1:10.000).

Auditee telah memiliki data pengukuran riap tegakan pada

plot PSP untuk tipe ekosistem hutan tanaman rawa gambut

Tahun 2018 dan sudah terdapat analisis hasil pertumbuhan

riap tegakannya.

Auditee telah memiliki data pengukuran riap tegakan

beserta analisisnya pada plot PSP Tahun 2018. Namun

demikian laporan pertumbuhan dan analisa riap tegakan

tersebut belum digunakan sebagai penentu jatah tebangan

tahunan dan dilaporkan kepada Balitbang Inovasi

Kehutanan.

2.3. Pelaksanaan

penerapan tahapan

sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi

hutan

BAIK

Auditee telah memiliki dokumen SOP untuk seluruh tahapan

kegiatan sistem silvikultur secara lengkap namun demikian

sebagian SOP masih belum sesuai dengan ketentuan teknis

tentang tebangan ramah lingkungan.

Auditee telah melakukan kegiatan tahapan system

silvikultur THPB sesuai dengan SOP yang dikembangkan

yang meliputi kegiatan perencanaan, penanaman,

pemeliharaan, pemanenan dan pengamanan serta

perlindungan hutan.

Auditee memiliki rata-rata potensi tegakan masak tebang

per hektarnya pada Tahun 2018 adalah sebanyak 155,3

Page 9: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 8 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

M3/Ha (> 120 M3/Ha) yang artinya auditee telah memiliki

potensi yang mampu menjamin kelestarian hasil hutan.

Auditee telah memiliki data Potensi permudaan hasil PMA 6

Tahun 2018 adalah sebesar 98,7% dan potensi pada PMA

18 adalah sebesar 85,7% sehingga rata-rata pada 2 (dua)

PMA tersebut adalah sebesar 92,2% atau berada pada

range > 90%.

2.4. Ketersediaan dan

penerapan teknologi

tepat guna untuk

pemanfaatan hutan

SEDANG

Auditee telah memiliki SOP tentang tebangan ramah

lingkungan meliputi tahapan perencanaan, pemanenan, K3

dan penilaian pasca pemanenan yang disusun sesuai

dengan tipe ekosistem. Namun demikian pada tahapan

pasca panen belum mengakomodir tentang kegiatan

pengutipan kayu dikanal.

Auditee telah melakukan 4 tahapan kegiatan tebangan

ramah lingkungan sesuai dengan SOP yang dikembangkan.

Namun demikian masih terdapat dampak pada lingkungan

yaitu BOD dan COD diatas baku mutu yang mengindikasikan

bahwa penerapan RIL belum berjalan secara efektif.

Auditee telah melakukan tebangan ramah lingkungan dan

melakukan pemanfataan kayu secara optimal dengan nilai

factor eksploitasi sebesar 0,99. Hasil wawancara dan

observasi lapangan diketahui bahwa kayu tertinggal

umumya adalah berupa ranting, tunggak kayu dan potongan

kayu yang kurang dari 1 meter.

2.5. Realisasi

penebangan sesuai

dengan rencana kerja

penebangan/

pemanenan/

pemanfaatan pada areal

kerjanya

BAIK

Auditee telah memiliki dokumen RKT secara lengkap

(selama periode waktu penilaian) yaitu RKT 2017/2018 dan

2018/2019 yang disahkan secara self approval dan

disusun berdasarkan RKU PT Peranap Timber Periode Tahun

2009-2018 dan RKU 2017-2026.

Auditee telah memiliki peta areal kerja 2017/2018 skala

1:50.000 dan telah disusun peta kerja yang

menggambarkan areal dipanen, dipelihara dan dilindungi

yang ditandai dengan pewarnaan yang berbeda sesuai

dengan fungsi alokasi areal (bloking warna).

Auditee telah melakukan pemeliharaan batas pada lokasi

tanaman pokok, unggulan, kehidupan dan kawasan lindung

sesuai dengan rencana. Namun demikian realisasi

penandaan pada seluruh batas kawasan lindung baru

tercapai 99,95%.

Auditee telah melakukan kegiatan penebangan dengan rata-

rata realisasi volume tebangan selama Tahun 2018

mencapai presentase sebesar 38,28% (kurang dari 70%)

sedangkan untuk realisasi luas tebangan mencapai

presentase 39,44%. Hasil uji petik lapangan juga

menunjukkan bahwa lokasi tebangan tidak melebihi luas

yang direncanakan pada RKT.

2.6. Tingkat investasi dan

reinvestasi yang

memadai dan memenuhi

kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi, penelitian

dan pengembangan,

serta peningkatan

kemampuan sumber

BAIK

Berdasarkan laporan keuangan 2017 diketahui bahwa

kondisi finansial perusahaan tahun 2017 dalam kondisi

yang tidak cukup baik karena likuiditas mencapai 74%,

solvabilitas 100%, dan rentabilitas 26% positif serta opini

akuntan public menunjukkan bahwa laporan keuangan

disajikan secara wajar tanpa pengecualian.

Realisasi alokasi dana untuk kebutuhan kelola hutan Tahun

2017 mencapai 101,82% dan alokasi dana Tahun 2018

mencapai 101,31% dari yang direncanakan. Namun

Page 10: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 9 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

daya manusia demikian Susunan laporan keuangan akuntan publik PT

Essa Indah Timber belum mengacu pada Permenhut Nomor

: P.32/Menhut-II/2014 tentang Pedoman Pelaporan

Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (Dolapkeu-PHP).

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan PT Peranap

Timber Tahun 2017 mencapai perbedaan sebesar 20,69%

(perbedaan 20-50%) sementara itu untuk proporsi alokasi

dana Tahun 2018 adalah sebesar 8,62%.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi lapangan

diperoleh informasi bahwa auditee telah mengalokasikan

dana pada setiap bidang kegiatan secara lancar dan sesuai

dengan tata waktu.

Auditee telah melakukan realisasi penanaman pada

seluruh areal bekas tebangan Tahun 2018 mencapai

presentase sebesar 24,49%. Sementara itu untuk

presentase hasil penanaman pada FLEG hanya tercapai

20,41% sedangkan untuk areal FBEG telah tercapai

seluruhnya (100%).

Auditee telah melakukan Realisasi tanaman pokok dan

kehidupan pada RKT 2017/2018 dan revisinya telah

mencapai 431,92 Ha dari rencana 3834,92 ha atau

persentase sebesar 11,26%. Kecilnya kegiatan penanaman

dikarenakan adanya kebijakan tata kelola gambut.

3. Ekologi

3.1. Keberadaan,

kemantapan dan kondisi

kawasan dilindungi pada

setiap tipe hutan

BAIK

Luas kawasan lindung sesuai dengan dokumen

perencanaan yang ada seperti AMDAL dan RKU; dan

seluruhnya sesuai dengan kondisi biofisiknya.

Auditee telah melakukan kegiatan penataan kawasan

lindung sebesar 99,95% dan pemeliharaan sebesar 4849

meter, namun tidak ditemukan penandaan cat di pohon

untuk setiap interval 20 meter disetiap batas kawasan

dilindungi, Penulisan informasi di PAL Batas tidak konsisten

dan tidak sesuai dengan prosedur yang ada, hal ini tidak

sesuai dengan SOP-CAN-006 Revisi 4 tanggal 22 Januari

2018 tentang Penetapan Kawasan Lindung.

Kondisi kawasan dilindungi yang berhutan mencakup 100%.

Sebagian besar para pihak mengakui keberadaan kawasan

lindung.

Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan

ketentuan terhadap seluruh kawasan lindung hasil tata

ruang areal priode 2017-2026.

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan

BAIK

Prosedur perlindungan hutan telah mencakup seluruh jenis

gangguan yang ada.

PT PRT telah memiliki jenis, jumlah dan fungsi sarana sesuai

dengan ketentuan dan berfungsi dengan baik, namun

prasarana MPA belum terbentuk sesuai dengan ketentuan.

Tersedia SDM Perlindungan hutan (Personil SATPAM,

Personil BRIGDALKARHUTLA dan Personil Penanganan Hama

Penyakit) dengan jumlah dan kualifikasi personil yang

memadain dan sesuai dengan ketentuan.

Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui tindakan

tertentu dengan mempertimbangkan seluruh jenis

gangguan yang ada.

Page 11: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 10 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan dampak

terhadap tanah dan air

akibat pemanfaatan

hutan

BAIK

Auditee telah memiliki prosedur pengelolaan tetapi tidak

mencakup pengelolaan seluruh dampak terhadap tanah dan

air akibat pemanfaatan hutan.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa jumlah sarana

pengelolaan dan pemantauan yang dimiliki oleh Auditee

sesuai dengan ketentuan AMDAL, tetapi dalam gudang TPS

LB3 masa penyimpanan Limbah B3 melebihi 360 hari,

sehingga tidak sesuai dengan ijin penyimpanan yang di

miliki, serta perjanjian kerjasama pengelolaan limbah B3

dengan PT Shali Riau Lestari habis masa berlakunya.

Tersedia personilnya tetapi jumlah dan/atau kualifikasinya

tidak memadai.

Telah tersedia dokumen perencanaan pengelolaan dampak

terhadap tanah dan air berupa laporan RKL RPL Semester 1

dan 2 tahun 2018 dan kegiatan pengelolaan di

implementasikan sesuai dengan ketentuan/prosedur yang

berlaku.

Tersedia dokumen perencanaan pemantauan dampak

terhadap tanah dan air dan diimplementasikan sesuai

dengan ketentuan.

PT PRT memonitor kualitas tanah dan air secara kontinyu

dan periodik. Hasil monitoring menunjukkan terdapatnya

indikasi adanya dampak terhadap kondisi kualitas air di

areal PT PRT yaitu pada BOD dan COD dan ada upaya

pengelolaan dampak.

3.4. Identifikasi spesies

flora dan fauna yang

dilindungi dan/atau

langka (endangered),

jarang (rare), terancam

punah (threatened) dan

endemik

BAIK

Tersedia prosedur identifikasi untuk seluruh jenis yang

dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan

endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

Kegiatan identifikasi flora dan fauna telah dilaksanakan

namun belum pada seluruh kawasan dilindungi dan

kegiatan identifiksi belum mencakup seluruh jenis (minimal

50%) flora yang dilindungi dan/atau langka, jarang,

terancam punah dan endemik yang terdapat di areal

IUPHHK-HTI.

3.5. Pengelolaan flora

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

flora dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemic

BAIK

Tersedia prosedur pengelolaan flora untuk seluruh jenis

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah

dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

Pengelolaan flora dilindungi telah dilakukan namun belum

mencakup seluruh jenis dilindungi.

Periode Januari s.d Desember 2018 tidak ditemukan ada

gangguan terhadap kondisi seluruh species flora dilindungi

dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

yang terdapat di areal pemegang izin.

Page 12: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 11 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

3.6. Pengelolaan fauna

untuk :

a. Luasan tertentu dari

hutan produksi yang

tidak terganggu, dan

bagian yang tidak

rusak.

b. Perlindungan

terhadap species

fauna dilindungi

dan/atau jarang,

langka dan terancam

punah dan endemik

SEDANG

Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk sebagian jenis

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah

dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka,

jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal

pemegang izin.

Kondisi seluruh spesies fauna dilindungi yang terdapat di

areal PT PRT aman dari gangguan.

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi

kawasan operasional

perusahaan/ pemegang

izin dengan kawasan

masyarakat hukum adat

dan/atau masyarakat

setempat

SEDANG

Auditee telah memiliki sebagian dokumen/laporan mengenai

pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat,

identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau

masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh

pemegang izin.

Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas/

rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan

penyelesaian konflik yang diketahui para pihak.

Auditee telah memiliki mekanisme pengakuan hak-hak

dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat

dalam perencanaan SDH yang legal, lengkap dan jelas.

Auditee memiliki bukti-bukti tentang luas dan batas

kawasan pemegang izin dengan sebagian masyarakat

hukum adat/setempat.

Auditee telah memperoleh persetujuan para pihak dan

pada areal kerja Auditee tidak terdapat konflik.

4.2. Implementasi

tanggung jawab sosial

perusahaan sesuai

dengan peraturan

perundangan yang

berlaku.

BAIK

Auditee telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut

tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan

peraturan perundangan yang relevan.

Auditee telah memiliki sebagian mekanisme tentang

pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap

masyarakat.

Auditee telah memiliki bukti lengkap pelaksanaan kegiatan

sosialisasi kepada seluruh masyarakat mengenai hak dan

kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam

mengelola SDH.

Auditee telah memiliki sebagian bukti realisasi pemenuhan

tanggungjawab sosial terhadap seluruh masyarakat.

Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang lengkap

terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin

termasuk ganti rugi.

4.3. Ketersediaan

mekanisme dan

implementasi distribusi

manfaat yang adil antar

para pihak

BAIK

Auditee telah memiliki data dan informasi masyarakat

hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat,

tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH

namun tidak lengkap dan tidak jelas.

Auditee telah memiliki mekanisme yang legal mengenai

peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat

yang berbasis hutan, namun belum lengkap.

Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin

mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas

Page 13: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 12 dari 18

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi

ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas.

Auditee telah memiliki bukti implementasi sebagian besar

(>50%) kegiatan peningkatan peranserta dan aktivitas

ekonomi masyarakat hokum adat dan/atau masyarakat

setempat oleh pemegang izin.

Auditee telah memiliki bukti dokumen/Laporan mengenai

pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang

lengkap dan terdokumentasi dengan baik.

4.4. Keberadaan

mekanisme resolusi

konflik

BAIK

Auditee telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang

lengkap dan jelas.

Pada areal Auditee terdapat kasus konflik, dan tersedia

peta konflik yang lengkap dan jelas.

Auditee memiliki organisasi, sumberdaya manusia, dan

pendanaan yang cukup untuk mengelola konflik.

Auditee telah memiliki dokumen/laporan penanganan

konflik yang lengkap dan jelas.

4.5. Perlindungan,

Pengembangan dan

Peningkatan Kesejah-

teraan Tenaga Kerja

BAIK

Auditeee telah merealisasikan sebagian besar hubungan

industrial dengan seluruh karyawan.

Auditee telah merealisasikan seluruh rencana

pengembangan kompetensi.

Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir dan

telah diimplementasikan seluruhnya.

Auditee telah memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan

karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.

(5) Resume Hasil Verifikasi LK :

Kriteria/Indikator

Memenuhi/

Tidak

Memenuhi/ Not

Applicable

Ringkasan Justifikasi

1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

1.1.1. Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.

1.1.1.a.

Dokumen legal terkait

perizinan usaha (SK

IUPHHK).

MEMENUHI Auditee telah memiliki Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK.119/Menhut-II/2014 Tanggal 30 Januari 2014

Tentang perubahan atas Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : 214/Menhut-II/2007 Tanggal 28 Mei 2007 Tentang

pembaharuan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman PT Uniseraya

atas areal produksi seluas ±33.360 Ha di Provinsi Riau.

Hasil overlay antara Peta Tata Batas dengan Peta Lampiran

SK tidak terdapat perubahan fungsi Kawasan pada areal kerja

Auditee dan seluruhnya termasuk dalam fungsi hutan

Produksi Tetap (HP).

1.1.1.b.

Bukti pemenuhan

kewajiban Iuran Izin

Usaha Hasil Hutan Kayu.

MEMENUHI Auditee telah melakukan pembayaran IUPHHK sesuai dengan

Surat Perintah Pembayaran (SPP) yang diterbitkan melalui

Bank Mega Cabang Pekanbaru tanggal 10 Maret 2003 yang

ditujukan kepada Bendaharawan Umum Rekening Iuran HPH

Page 14: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 13 dari 18

(IIUPHHK). dan IHH No. Rekening 508.000.014 pada Bank Indonesia

Thamrin Jakarta sebesar Rp 91.000.000,00.

1.1.1.c. Penggunaan

kawasan yang sah di luar

kegiatan IUPHHK (jika

ada).

NOT APPLICABLE Hasil verifikasi diketahui bahwa, dalam areal kerja Auditee

tidak terdapat penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan

IUPHHK. Sehingga verifier tidak dapat diterapkan (Not

Applicable).

Indikator 2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang

berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

2.1.1.a.

Dokumen

RKUPHHK/RPKH,

RKT/Bagan Kerja/RTT

beserta lampirannya yang

telah disahkan oleh

pejabat yang berwenang,

meliputi :

1) Dokumen RKU

PHHK/RPKH &

lampirannya yang disusun

berdasarkan

IHMB/risalah hutan dan

dilaksanakan oleh Ganis

PHPL Timber Cruising

dan/atau Canhut.

2) Dokumen RKT/ RTT

yang disusun

berdasarkan RKU/RPKH

dan disahkan oleh

pejabat yang berwenang

atau yang disahkan

secara self approval.

3) Peta rencana penataan

areal kerja yang dibuat

oleh Ganis PHPL Canhut.

MEMENUHI 1. Auditee telah memiliki dokumen Rencana Kerja Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Tanaman

Industri (RKUPHHK-HTI) Untuk Jangka Waktu 10

(Sepuluh) Tahun Periode 2017 – 2026, telah mendapat

persetujuan berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor :

SK.555/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/2/2018 tanggal 12

Februari 2018 Tentang Persetujuan Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman

Industri (RKUPHHK-HTI) tahun 2017-2026 Dalam

Rangka Perbaikan Tata Kelola Gambut Atas Nama PT

Peranap Timber di Provinsi Riau.

2. Auditee telah memiliki dokumen Penyesuaian Rencana

Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Dalam

Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode Tahun

2017 – 2026 Tahun Kegiatan 2018-2019 dan telah

mendapat persetujuan berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor:

SK.8506/MenLHK-PHPL/ UHP/HPL.1/12/2018 tanggal

10 Desember 2018 Tentang Persetujuan Penyesuaian

Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Dalam Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) Periode

Tahun 2017 – 2026 Tahun Kegiatan 2018-2019 Atas

Nama PT Peranap Timber Di Provinsi Riau.

3. Dokumen RKTUPHHK-HTI Tahun 2017/2018 dan tahun

2018/2019 PT Peranap Timber diterbitkan secara self

Approval berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama.

4. Peta rencana kerja yang merupakan lampiran Dokumen

RKUPHHK-HTI dan RKTUPHHK-HTI tersedia lengkap.

2.1.1.b.

Peta areal yang tidak

boleh ditebang pada

RKT/Bagan Kerja dan

bukti implementasinya di

lapangan.

MEMENUHI Peruntukan Kawasan Lindung dilapangan sesuai dengan

yang telah digambarkan dalam Peta RKUPHHK,-HTI, Peta

RKTUPHH-HTI Tahun 2017/2018 dan RKTUPHHK-HTI Tahun

2018/2019 Hasil Verifikasi atau observasi dilapangan, tanda

Kawasan Lindung (Pelestarian Satwa Liar dan Pelestarian

Plasma Nutfah) berupa Papan Nama dan Patok Permanen,

yang terletak pada posisi koordinat N 00°36’ 44,4” dan E

102°57’13,31”.

2.1.1.c

Penandaan lokasi blok

tebangan/blok RKT/petak

RTT yang jelas di peta dan

terbukti di lapangan

MEMENUHI Auditee telah memiliki kawasan lindung seperti yang

tercantum dalam peta lampiran dokumen RKUPHHK-HT,

RKTUPHHK-HTI Tahun 2017/2018 dan RKTUPHHK-HTI

2018/2019 dan SK Penetapan Kawasan Lindung.

Areal kawasan lindung dilokasi Auditee adalah kawasan

lindung Sempadan Sungai, Gambut kedalaman > 3m, Buffer

Zone, KPPN dan DPSL.

Page 15: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 14 dari 18

Hasil pemeriksaan di lapangan Auditee telah melakukan

pemasangan plang/papan nama kawasan lindung, dan hasil

pengambilan tiitk koordinat dengan menggunakan alat GPS

menunjukkan kesesuaian antara kawasan lindung pada peta

dan di lapangan.

K2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah

Indikator. 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan

yang berlaku

2.2.1.a.

Dokumen Rencana Kerja

Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK)

(bisa dalam proses)

dengan lampiran-

lampirannya.

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen RKUPHHK-HTI Jangka Waktu

10 (Sepuluh) Tahun Periode Tahun 2009 s/d 2018 telah

mendapat persetujuan dan disahkan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : No SK.145/VI-

BPHT/2009ditetapkan di Jakarta tanggal 3 Juni 2009 dan

telah direvisi karena adanya sebagian areal yang tidak dapat

dikerjakan karena kondisi alam dan pergeseran waktu

penanaman. Dokumen RKU juga diubah namanya menjadi PT

Peranap Timber dan mendapatkan persetujuan berdasarkan

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :

SK.65/VI-BUHT/2014 tanggal 19 Desember 2014.

Terkait implementasi perbaikan tata kelola Gambut Auditee

telah menyusun dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-

HTI) Untuk Jangka Waktu 10 (Sepuluh) Tahun Periode 2017 –

2026, dan telah mendapat persetujuan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Nomor : SK.555/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/2/2018 tanggal

12 Februari 2018.

Dokumen Penyesuaian Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan

Hasil Hutan Kayu Dalam Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-

HTI) Periode Tahun 2017 – 2026 Tahun Kegiatan 2018-2019

dan telah mendapat persetujuan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Nomor: SK.8506/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2018

tanggal 10 Desember 2018.

2.2.1.b.

Kesesuaian lokasi dan

volume pemanfaatan

kayu hutan alam pada

areal penyiapan lahan

yang diizinkan untuk

pembangunan hutan

tanaman industri.

NOT APPLICABLE Seluruh areal hutan produksi Auditee tidak ada lagi kegiatan

penyiapan lahan dari hutan alam untuk pembangunan hutan

tanaman industri, sehingga verifier ini tidak diterapkan (Not

Applicable).

K3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan

Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar

mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

Indikator 3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan

Dokumen LHP yang telah

disahkan oleh pejabat

yang berwenang.

MEMENUHI 1. Dokumen LHP Periode Bulan Februari 2018 s/d Januari

2019 dibuat oleh Petugas Pembuat LHP yang diangkat

oleh Direktur PT Peranap Timber.

2. Uji Petik antara LHP dengan Buku Ukur menunjukkan

adanya kesesuaian.

Page 16: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 15 dari 18

3. Uji petik antara volume yang tercantum di LHP dengan

fisik kayu tidak dapat dilakukan, karena sisa persediaan

kayu yang telah di LHP-kan sudah habis terangkut.

4. Uji petik nomor batang di LHP dengan tunggak

kayu di lapangan tidak dilakukan karena Auditee

merupakan Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu

pada HTI (IUPHHK-HTI) dengan sistem silvikultur tebang

habis (THPB).

Indikator 3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil

hutan.

Surat keterangan sahnya

hasil hutan dan

lampirannya dari:

- TPK hutan ke TPK

Antara,

- TPK hutan ke industri

primer dan/atau

penampung kayu

terdaftar,

- TPK Antara ke industri

primer hasil hutan

dan/atau penampung

kayu terdaftar.

MEMENUHI Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK Antara dan dari

TPK Antara ke Industri PT RAPP periode Bulan Februari 2018

s/d Januari 2019 menggunakan dokumen Surat Keterangan

Sah Hasil Hutan Kayu (SKSHHK). Hasil uji petik menunjukkan

kesesuaian antara dokumen SKSHHK dengan persediaan

kayu di LMKBk.

Indikator 3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA

Verifier 3.1.3.a. Tanda-

tanda PUHH/ barcode

pada kayu dari pemegang

IUPHHK-HA bisa

NOT APPLICABLE Auditee merupakan pemegang IUPHHK-HTI yang melakukan

system tebang habis permudaan buatan (THPB) sehingga

tidak ada penandaan pada tunggak, dengan demikian verifier

ini masuk dalam kategori Not Applicabel (NA)

Verifier 3.1.3.b.

Identitas kayu diterapkan

secara konsisten oleh

pemegang izin.

NOT APPLICABLE Seperti uraian verifier 3.1.3.a diatas, Auditee merupakan

pemegang IUPHHK-HTI yang melakukan system tebang habis

permudaan buatan (THPB) sehingga tidak ada penandaan

pada tunggak, dengan demikian verifier ini masuk dalam

kategori Not Applicabel (NA).

Indikator 3.1.4. Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK.

Arsip SKSKB dan

dilampiri Daftar Hasil

Hutan (DHH) untuk hutan

alam, dan arsip FAKB dan

lampirannya untuk hutan

tanaman.

MEMENUHI Seluruh dokumen SKSHHK yang diterbitkan Auditee periode

Bulan Februari 2018 s/d Januari 2019 tersedia lengkap,

diterbitkan dan ditandatangani oleh petugas dari perusahaan

secara Self Assesment.

Auditee tidak menggunakan dokumen SKSKB sehingga tidak

terdapat dokumen berita acara pemeriksaan kayu (BAP

P2SKSKB).

K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan

kayu

Indikator 3.2.1. Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber

Daya Hutan (PSDH).

Verifier 3.2.1.a.

Dokumen SPP (Surat

Perintah Pembayaran) DR

dan/atau PSDH telah

diterbitkan.

MEMENUHI Dokumen SPP PSDH periode Bulan Februari 2018 s/d Januari

2019 telah diterbitkan melalui Sistem Informasi Penerimaan

Negara Bukan Pajak Online (SIPNBP-SIMPONI) sesuai dengan

LHP.

Page 17: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 16 dari 18

Verifier 3.2.1.b.

Bukti Setor DR dan/atau

PSDH

MEMENUHI Auditee telah membayar PSDH sesuai dengan SPP PSDH.

Pembayaran PSDH periode Bulan Februari 2018 s/d Januari

2019 melalui Sistem Informasi PNBP Online (SIPNBP-

SIMPONI) dengan bukti penerimaan Negara oleh Direktorat

Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI melalui Biro

Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan

Hidup dan Kehutanan dan pembayaran melalui Internet

Banking Bank Mandiri.

Verifier 3.2.1.c.

Kesesuaian tarif DR dan

PSDH atas kayu hutan

alam (termasuk hasil

kegiatan penyiapan lahan

untuk pembangunan hutan

tanaman) dan kesesuaian

tarif PSDH untuk kayu

hutan tanaman.

MEMENUHI Pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan telah dilakukan

sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayarkan sesuai

dengan tarif yang ditentukan yaitu mengacu kepada :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2014 tanggal 14

Februari 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada

Kementerian Kehutanan.

2. Peraturan Menteri Kehutanan no. P.68/Menhut-II/2014

tentang Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan untuk

perhitungan provisi sumber daya hutan, ganti rugi tegakan

dan penggantian nilai tegakan.

3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan

Nomor: P.64/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/12/2017 tanggal

19 Desember 2017.

K3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.

Indikator 3.3.1 Pemegang Izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

Dokumen PKAPT NOT APPLICABLE Auditee bukan merupakan Pedagang Kayu Antar Pulau

Terdaftar (PKAPT), karena seluruh kayu yang dipanen oleh

Auditee dikirim ke PT RAPP yang terletak di Pangkalan Kerinci,

Provinsi Riau, sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan. (Not

Applicable).

Indikator 3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia

dan memiliki izin yang sah.

Dokumen yang

menunjukkan identitas

kapal

NOT APPLICABLE Auditee melakukan penjualan atau pengangkutan kayu hasil

pemanenan jenis Acasia dari TPK Antara/Jeti Sei Lakar Desa

Serapung menuju mill PT RAPP di Pangkalan Kerinci

menggunakan ponton yang ditarik oleh Tug Boat.

Seluruh kapal pegangkut kayu, baik Tug Boat maupun

Tongkang telah memiliki izin berlayar/Persetujuan

Berlayar/Port Clearance yang diterbitkan oleh Kantor

Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelauhan Selat Panjang dan

seluruhnya berbendera Indonesia, namun Auditee tidak

melakukan pengangkutan dan perdagangan antar pulau,

sehingga verifier ini tidak dapat diterapkan. (Not Applicable).

K3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V- Legal

Indikator 3.4.1. Implementasi Tanda V-Legal

Verifier 3.4.1. Tanda V-

Legal yang dibubuhkan

sesuai ketentuan.

MEMENUHI Auditee telah melakukan penggunaan tanda V-Legal yang

dicantumkan dalam dokumen angkutan kayu SKSHHK baik

dari TPK Hutan ke TPK Antara dan TPK Antara ke PT RAPP.

Bentuk dan ukuran tanda V-Legal yang digunakan Auditee

telah sesuai dengan Perdirjen PHPL No.

P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29 April 2016, lampiran 6

Page 18: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 17 dari 18

tentang Pedoman Penggunaan Tanda V-Legal.

K.4.1 Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan

dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.

4.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah

memiliki dokumen

AMDAL/DPPL/UKL-UPL

meliputi ANDAL, RKL dan

RPL yang telah disahkan

sesuai peraturan yang

berlaku meliputi seluruh

areal kerjanya

MEMENUHI Dokumen AMDAL Auditee disetujui dan disahkan berdasarkan

Surat Bupati Kabupaten Pelalawan (Azmun Jaafar) Nomor :

660/Bapedalda/V/2002/01 tanggal 16 Mei 2002 Tentang

Persetujuan ANDAL, RKL dan RPL Kegiatan HPHT A.n PT

UNISERAYA.

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan

penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

4.1.2.a. Dokumen RKL dan

RPL.

MEMENUHI Auditee telah memiliki dokumen RKL dan RPL yang dibuat

mengacu kepada dokumen utama ANDAL dan telah disahkan

berdasarkan Surat Surat Bupati Pelalawan No.

660/Bapedalda/V/2002/01 pada tanggal 16 Mei 2002.

4.1.2.b.

Bukti pelaksanaan

pengelolaan dan

pemantauan dampak

penting aspek fisik-kimia,

biologi dan sosial.

MEMENUHI Auditee telah melakukan kegiatan pemantauan dan

pengelolaan lingkungan sesuai dengan dokumen RKL dan

RPL. Hasil kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

telah dilaporkan kepada intansi terkait.

K.5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Indikator 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3

Verifier 5.1.1.a.

Pedoman/prosedur K3.

MEMENUHI Auditee telah mempunyai SOP tentang K3 dan personel yang

ditunjuk sebagai penanggung jawab dalam implementasi

pedoman K3 Atas Nama Andreas Simamora sebagai

sekretaris P2K3.

Verifier 5.1.1.b.

Ketersediaan Peralatan

K3.

MEMENUHI Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan

berdasarkan observasi lapangan peralatan dalam kondisi

baik.

Verifier 5.1.1.c.

Catatan kecelakaan kerja.

MEMENUHI Auditee telah memiliki Catatan Kecalakaan Kerja dalam

bentuk Form No. FM--KKK-008 tentang Laporan Awal

Kejadian Kecelakaan/Insiden, FM-KKK-009 tentang Laporan

Investigasi Kejadian/Insiden dan FM--KKK-010 tentang

Laporan Kesaksian.

Berdasarkan Resume Kejadian Kecelakaan Kerja selama

periode Februari 2018 sampai dengan Januari 2019 tidak

pernah terjadi kecelakaan kerja (NIHIL).

K.5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan

berserikat bagi pekerja

Verifier :

Serikat pekerja atau

kebijakan perusahaan

(auditee) yang

MEMENUHI Auditee sebagai pemegang IUPHHK-HTI belum memiliki

Serikat Pekerja, namun telah memiliki kebijakan perusahaan

yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam

kegiatan serikat pekerja berdasarkan Surat Pernyatan Direktur

Utama PT Peranap Timber Nomor : 014/SP/PRT/PKU-I/2016

tanggal 07 Januari 2016 Tentang Kebebasan Berkumpul Dan

Page 19: PENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA … filePENGUMUMAN HASIL KEGIATAN PENILIKAN KETIGA KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) Nomor : 194/EQ.SHPK/III/2019 LPPHPL

EQI-F102.1.1/20160530 Halaman 18 dari 18

membolehkan untuk

membentuk atau terlibat

dalam kegiatan serikat

pekerja

Berserikat Bagi Karyawan PT Peranap Timber yang ditanda

tangani oleh Direktur Utama (Samuel Soengdjadi) di atas

materai cukup, sedangkan untuk Mitra kerja, PT Cahayamas

Lestari terdapat Surat Pernyataan Membubarkan diri Susunan

Pengurus Serikat Pekerja Perjuangan Rimba Lestari (SP2RL)

PT Cahayamas Lestari Jaya – Ranting Estate Serapung Periode

2014 – 2017.

Indikator 5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur

hak-hak pekerja.

Verifier:

Ketersediaan Dokumen

KKB atau PP.

MEMENUHI 1. PT Peranap Timber telah memiliki Dokumen Peraturan

Perusahaan (PP) telah disahkan oleh Kepala Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pelalawan (Ir.

Ibrahim/Pembina Tingkat I NIP. 19660325 199703 1

001) melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Pelalawan Nomor : KPTS.560/DTKT-

HS/PP/2018/04 Tanggal 12 Januari 2018 Tentang

Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Peranap Timber

dengan Nomor Pengesahan : 04/DTK/PP/2018. Masa

berlaku mulai tanggal 03 Januari 2018 s/d 02 Januari

2020.

2. Mitra kerja PT Cahayamas Lestari Jaya (PT CLJ) juga

memiliki Dokumen Peraturan Perusahaan (PP) yang

disahkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Tenaga

Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Riau dengan Nomor:

KPTS.150/IV/2018 tanggal 02 April 2018 Tentang

Pengesahan Peraturan Perusahaan PT Cahaya Mas

Lestari Jaya (Perpanjangan). Berlaku sampai dengan

tanggal 31 Maret 2020.

Indikator 5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan)

Verifier :

Pekerja yang masih di

bawah umur

MEMENUHI Berdasarkan dokumen Laporan Tenaga Kerja, Auditee tidak

mempekerjakan karyawan di bawah umur, dan dalam sistem

rekruitmennya, Auditee telah mempersyaratkan bahwa batas

umur minimal calon karyawan adalah yang telah berumur

lebih dari 18 tahun.