pengukuran kinerja rumah sakit dengan competitive

128
Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Tekmk Industri /ISLAM Disusun oleh : TALHA HUSEN 02 522 256 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

Upload: others

Post on 12-Apr-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

AHAN PEM

akit denga

dytical Hie

mah Sakit Isla

AKHIR

: Talha Hus

I: 02 522 256

JaHuari 2007

mbimhing,

Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan CompetitiveBenchmarking dan Analytical Hierarchy Process

(Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten dan

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta)

TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Teknik Jurusan Tekmk Industri

/ISLAM

Disusun oleh :

TALHA HUSEN

02 522 256

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

RS. ISLAM< L A T E N

J^

SURAT KETERANGANNomer: 0T> /KP.20.9/1/2007

'C'lU K A S

quautv

Certificate No. 1D05/0709

Assalamu'alaikum wr. Wb.

Direktur RS. Islam Klaten dengan ini menerangkan dengan sebenarnya, bahwa :

N am a

Institusi

Fakultas / Jurusan

NIM

TALHA HUSEN

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Teknik Industri.

02.522.256.

Telah melaksanakan penelitian di RS. Islam Klaten guna penyusunan tugas akhir denganjudul:

Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Dengan MetodeBalanced Scorecard - AHP Dan Competitive Benchmarking

Demikian surat ini disampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Wassalamu'alaikum wr. Wb.

_Klaten, 6 Januari 2007.•x^35i?3fe£ur RS. Islam Klaten

Dr. H. Purwono, M. Kes.

Yayasan Jamaan Haji Kab. Klaten - RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN - ljin RS : YM.02 04.3.5.1023Jl. Raya Klaten - Sala Km 4 Klaten 57436, Telp.(0272) 322252 (Hunting) Fax.(0272) 332422,E-mail : [email protected] id

Page 3: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAHJl. KH. Ahmad Dahian 20 Yogyakarta 55122

ieisDon

IGD

Faximile

E-Mail

Website

(0274) 512653 (Hunting)(0274)370262,0274)[email protected]'.-.vav. pkuj ogj a. com.

Rekening 3ankBank Mandiri Cabang Yogyakarta

RS PKU Muhamrnadiyah

SURAT KETERANGANNO.OO75/E-IV/PI.24.6/I/2007

AC.O

Assalarmf alaikum Wr Wb.

Direktur RS PKU iVIuhammadiyah Yogyakarta memberikan keterangan baliwa

Nama

NIM

Asal InstitusI

Talha Husen

02 522 256Fakultas Tehnologi Industri UII Yogyakarta.

Telah selesai melaksanakan Penelitian di Rumah Sakit PKU MuhammadiyahYogyakarta dengan judul:

" Pengukuran Kinerja Rumah Sakit denganMetode Balanced Scorecard- AHP dan Competitive Benchmarking

( Studi Kasus pada RSI Klaten dan RS PKU Muh Yk) u

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimanamestinya,

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Yqgyakarta, 9 Januari 2007 <

dr.HyMuharnmad Iqbal.Sp.PD*NBM.753.483

09.2043.435

Page 4: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kuserahkan pada Allah SWT, pemilik alam semesta ini

Serta 22 tahun keberadaanku

karena perjuangan pertamaku telah berujung

dan harus terus melangkah 'tuk hari esok.

IV

Page 5: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Motto

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila

engkau telah selesai dengan pekerjaan yang satu, kerjakanlah

pekerjaan yang lain dengan sesungguh-sungguhnya dan hanya kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(Q.S. Al-Insyirah:6-8)

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi

tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya,

niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.

Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

(Q.S. Luqman : 27)

Page 6: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

KATA PENGANTAR

j& 3$\(y*^^U—^

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan

syukur Alhamdulillah atas segala rahmat dan anugerah-Nya yang telah memberi ilmu,

kekuatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul

"Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Metode Competitive Benchmarking dan

Analytical Hierarchy Process", dan tak lupa shalawat serta salam semoga tetap

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya hingga akhir hayat.

Amin.

Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini merupakan syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Strata-1 program studi Teknik Industri pada Fakultas Teknologi Industri

Universitas Islam Indonesia.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan

semangat dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak. Untuk itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak R. Chairul Saleh, Ir, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Industri,

Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia dan selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas

akhir ini.

2. Bapak Rifat selaku Kepala Bagian SDM di Rumah Sakit Islam Klaten.

VI

Page 7: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

3. Ibu Hj. Triyani Marwati, SE, M.Kes selaku Wakil Direktur Umum dan Keuangan

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.

4. Bapak. Edi Nuryono selaku staf Keuangan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah.

5. Kedua orang tua, Aba H. Husen Bm Syeh Abubakar, SH, M.Kes dan Ummi Hj. Safia

Baasalem atas do'a dan kasih sayang yang rulus serta tiada hentinya.

6. Kakanda Abdul Rachman Husen dan Rahmawati Husen serta adinda Farida Husen

atas semangat dan pengertian yang diberikan.

7. Sahabat-sahabatku terima kasihatas persahabatan, nasehat, dan doa kalian.

8. Semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat

khususnya di dunia ilmu pengetahuan bagi semua pihak. Dan semoga Allah SWT

memberikan ridha dan membalas segala budi baik yang telah dibenkan kepada penulis.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, Januan 2007

Penulis

VI1

Page 8: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL {

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING u

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI hi

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

KATA PENGANTAR V1

DAFTAR ISI viil

DAFTAR TABEL X1

DAFTAR GAMBAR xili

ABSTRAKSI xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Batasan Masalah

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Sistematika Penulisan 5

vm

I

j

Page 9: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengukuran Performansi Kualitas 7

2.2 Benchmarking 8

2.2.1 Defmisi Benchmarking 8

2.2.2 Tujuan Benchmarking 10

2.2.3 Jenis-jenis Benchmarking {\

2.2.4 Peranan dan Perkembangan Benchmarking 13

2.2.5 Faktor Kritis Keberhasilan Benchmarking 15

2.3 Analytical Hierarchy Process 17

2.41 Prinsip Pokok Proses Analisis Hierarki 18

2.4.2 Langkah-Iangkah dalam Proses Analisis Hierarki 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Research Finding ?7

3.2 Analisis Formulasi 771.1

3.3 Penentuan Obvek Penelitian 30

3.4 Identifikasi dan Perumusan Masalah 30

3.5 Pengumpulan Data 30

3.6 Pengolahan Data 31

3.7 Pembahasan 31

3.8 Kesimpulan dan Saran 3]

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data 32

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan 32

IX

Page 10: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

4.1.2 Falsafah, VisidanMisi 32

4.1.3 Struktur Organisasi 34

4.1.4 Data Keuangan Perusahaan 35

4.1.5 Data Keuangan Perusahaan Pesaing 37

4.1.6 Struktur Hierarki 40

4.2 Pengolahan Data 41

4.2.1 Competitive Benchmarking 41

4.2.1.1 Critical Success Factors (CSF 's) 41

4.2.1.2 PenentuanGap 49

4.2.2 Similarite Empat Perspektif Balanced Scorecard 56

4.2.2.1 Faktor Keuangan 56

4.2.2.2 Faktor Pelanggan 58

4.2.2.3 Faktor Bisnis Internal 64

4.2.2.4 Faktor Pertumbuhan dan Pembelajaran 65

4.2.3 Pembobotan dengan Metode Analytical HierarchyProcess... 72

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Critical Success Factor's (CSF's) 79

5.2 Analisa Hasil Pembobotan Masing-masing Faktor 80

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 82

6.2 Saran 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Bentuk Matriks untuk Perbandingan Berpasangan 20

Tabel 2.2 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan 20

Tabel 2.3 Nilai Random Indeks 23

Tabel 4.1 LaporanRugi Laba Perusahaan 35

Tabel 4.2 Laporan Neraca Perusahaan 36

Tabel 4.3 Laporan Rugi Laba Perusahaan Pesaing 37

Tabel 4.4 Laporan Neraca Perusahaan Pesaing 38

Tabel 4.5 Perbandingan Jumlah Pendapatan 49

Tabel 4.6 Perbandingan Jumlah Aktiva dan Pasiva 50

Tabel 4.7 Perbandingan Jumlah Pasien Ravvat Jalan 51

Tabel 4.8 Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap 51

Tabel 4.9 Perbandingan Persentase Angka Kematian Umum 52

Tabel 4.10 Perbandingan Persentase Angka Kematian Netto 53

Tabel 4.11 Perbandingan Persentase Tempat Tidur Terisi 53

Tabel 4.12 Perbandingan Persentase Produktivitas Tempat Tidur 54

Tabel 4.13 Perbandingan Rata-rata Jumlah Karyawan 55

Tabel 4.14 Perbandingan Jumlah Program Pendidikan dan Pelatihan 55

Tabel 4.15 Rasio Pertumbuhan Pendapatan RS Islam Klaten 56

Tabel 4.16 Rasio Pertumbuhan Pendapatan RS PKU Muhammadiyah 57

Tabel 4.17 Asset Turn Over RS Islam Klaten 57

XI

Page 12: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Tabel 4.\8 Asset Turn Over RS PKU Muhammadiyah 58

Tabel 4.19 Jumlah Kuesioner Kepuasan Pasien RS Islam Klaten 59

Tabel 4.20 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Pasien RS Islam Klaten 61

Tabel 4.21 Jumlah Kuesioner Kepuasan Pasien RS PKU Muhammadiyah 62

Tabel 4.22 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Pasien RS PKU Muhammadiyah 63

Tabel 4.23 Jumlah Kuesioner Kepuasan Karyawan RS Islam Klaten 66

Tabel 4.24 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Karyawan RS Islam Klaten 67

Tabel 4.25 Jumlah Kuesioner Kepuasan Karyawan RS PKU Muhammadiyah 68

Tabel 4.26 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Karyawan RS PKU Muhammadiyah ... 69

Tabel 4.27 Target Masing-masing Faktor 71

Tabel 4.28 Matriks Perbandingan Berpasangan 72

Tabel 4.29 Menentukan Eugen Vector 73

Tabel 4.30 Menentukan Eugen Value 74

Tabel 4.31 Bobot Masing-masing Faktor 75

Tabel 4.32 Bobot Masing-masing Tolok Ukur dari Faktor Keuangan 76

Tabel 4.33 Bobot Masing-masing Tolok Ukur dari Faktor Pelanggan 76

Tabel 4.34 Bobot Masing-masing Tolok Ukur dari Faktor Bisnis Internal 76

Tabel 4.35 Bobot Masing-masing Tolok Ukur dari Faktor Pertumbuhan dan

Pembelajaran 76

xu

Page 13: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Tahun 2005 RS Islam Klaten 34

Gambar 4.2 Analytical Hierarchy Proccess Pengukuran Kinerja Rumah

Sakit 40

Gambar 4.3 Diagram Fishbone 42

Gambar4.4 Grafik Perbandingan Jumlah Pendapatan Perusahaan dengan

Pesaing 50

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Jumlah Aktiva dan Pasiva Perusahaan

dengan Pesaing 50

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Jalan

Perusahaan dengan Pesaing 51

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap

Perusahaan dengan Pesaing 52

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Persentase Angka Kematian Umum

Perusahaan dengan Pesaing 52

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Persentase Angka Kematian Netto

Perusahaan dengan Pesaing 53

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Persentase Tempat Tidur Terisi

Perusahaan dengan Pesaing 54

Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Persentase Produktivitas Tempat Tidur

Perusahaan dengan Pesaing 54

xm

Page 14: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Rata-rata Jiunlah Karyawan

Perusahaan dengan Pesaing 55

Gambar 4.13 Grafik Perbandingan Jumlah Program Pendidikan dan

Pelatihan Perusahaan dengan Pesaing 56

XIV

Page 15: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

ABSTRAKSI

Rumah Sakit Islam Klaten merupakan institusi yang bergerak di bidang pelayanankesehatan. Tantangan utama yang dihadapi rumah sakit saat ini adalah bagaimanamembangun dan mempertahankan usaha pelayanan yang baik. Untuk menjawabtantangan tersebut maka pihak rumah sakit perlu melakukan peningkatan kinerjaperusahaan yang tepat dengan menjalankan strategi yang membawa keunggulankompetitif. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagisetiap perusahaan, termasuk perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Selain digunakanuntuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga bisa digunakan sebagaidasar membuat perencanaan perusahaan dimasa yang akan datang. Benchmarking padasaat ini digunakan sebagai suatu alat peningkatan kinerja perusahaan. Benchmarkingadalah sebuah proses atau aktivitas dalam pencarian "gap" dan enabler sebuah perusahaandengan perusahaan lain yang lebih baik dan harus diikuti usaha peningkatan mutu.Competitive Benchmarking atau patok duga guna mengukur dan membandingkannyadengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah sebagai pesaing yang paling unggul. Selainitu juga menggunakan metode Analytical Hierarchy Process sebagai alat bantu systempendukung keputusan untuk penyelesaian problem keputusan multikriteria. Hasilpenelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa aplikasi dan Competitive Benchmarkingdan Analytical Hierarchy Process dapat memperkecil "gap" kinerja antara Rumah SakitIslam Klaten dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah walaupun hanya sampai padatahap "parity goal". Dengan demikian maka perbaikan untuk peningkatan kinerja secarakontinyu suatu perusahaan dapat dilakukan dengan memperbaiki critical success Factor's(CSF's).

Keyword : Competitive Benchmarking, Analytical Hierarchy Process, critical successfactor's, gap, parity goal

xv

Page 16: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Metode Competitive

Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process

(Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

TUGAS AKHIR

Oieh :

Nama : Talha Huseri

No. Mahasiswii: 02 522 256

Ydgyak&rta, Jaiiuari 2007

Dosen Pembimbing,

R. Chairul Saleh. lAM.Sc. Ph.D

Page 17: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Metode Competitive Benchmarking danAnalytical Hierarchy Process

(Studi Kasus padaRumah Sakit Islam Klaten)

TUGAS AKHIR

Oleh:

Nama

No. Mlis

: Talha Husen

: 02 522 256

Telah Dipertahankan di Depart Sidang Penguji sebagai

Salah Satu Syarat yntuk Mcmpercieh Gelar Sarjana

Teknik IndustrL Fakultas Teknologi Industri

Universitas islam Indonesia

Yogyakarta, 30 Januari 2007

Tim Penguji,R. Chairul Saleh. Ir. \4 So P hn

Ketua

AgusMansur. ST. M.Eng.ScAnggota 1

Ir. Elisa kusrini. MT

Anggota 2

yi/i/uML

Mengetahui,

Falkutas Teknologi industri

ndonesia

in

Page 18: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seirmg perkembangan duma industn semakm ketat dimana masing-masing

industri berusaha menguasai pasar dengan berbaga! cara dan strategi. Didukung dengan

perkembangan teknologi yang beatu pesat sehmgga mendorong industn-industn untuklebih tumbuh dan berkembang. Suatu industn tidak hanya dilihat dari hasil maupun

produk yang ditawarkan, melainkan juga dilihat dan pelayanan yang dibenkan kepada

konsumennya. Terutama dalam sebuah industri jasa, dimana produk mereka adalah

sesuatu yang abstrak yang hanya bisa dirasakan oleh konsumen, sudah semestinya suatu

usaha yang bergerak di bidang jasa memperhatikan layanan yang mereka benkan kepada

konsumen.

Fenomena ini juga terlihat dan dirasakan sekali pada institusi pelayanan kesehatan

Rumah Sakit Umum (RSU) yang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan di

Indonesia. Rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan

baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang

dibenkan kepada masyarakat adalah visi suatu rumah sakit baik pemermtah maupun

swasta.

Tantangan utama yang dihadapi rumah sakit saat mi adalah bagaimana

membangun dan mempertahankan usaha pelayanan yang baik dalam kondisi dan

Iingkungan masyarakat yang cepat berubah. Untuk menjawab tantangan tersebut maka

Page 19: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

pihak rumah sakit perlu melakukan peningkatan kmerja perusahaan yang tepat dengan

menjalankan strategi yang membawa keunggulan kompetmf.

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat perusahaan dalam mencapai visi dan

misinya melalui pelaksanaan strategi yang diterapkan perusahaan, maka pihakmanajemen perlu melakukan serangkaian pengukuran kmerja mereka dalam usahanyamengimplementasikan strategi yang telah diterapkan. Pengukuran kinerja merupakan

salah satu faktor yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Selam digunakan untuk

menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kmerja juga bisa digunakan sebagai dasar

membuat perencanaan perusahaan dimasa yang akan datang.

Benchmarking pada saat ini digunakan sebagai suatu alat peningkatan kinerja

perusahaan. Benchmarking adalah sebuah proses atau aktivitas dalam pencarian "gap-

dan enabler sebuah perusahaan dengan perusahaan lain yang lebih baik dan harus diikuti

usaha peningkatan mutu. Competitive Benchmarking atau patok duga guna mengukur dan

membandingkannya dengan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah sebagai pesaing yang

paling unggul. Selain itu juga menggunakan metode Analytical Hierarchy Process

sebagai alat bantu system pendukung keputusan untuk penyelesaian problem keputusan

multikriteria. Faktor yang diperbandingkan dan dilakukan pembobotan merupakan

similante empat perspektif Balancec Scorecard. Hasil penelitian yang diperoleh

menunjukkan bahwa aplikasi dan Competitive Benchmarking dan Analytical Hierarchy

Process dapat memperkecil "gap" kinerja antara Rumah Sakit Islam Klaten dengan

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah walaupun hanya sampai pada tahap "parity goal".

Dengan demikian maka perbaikan untuk peningkatan kinerja secara kontinyu suatu

perusahaan dapat dilakukan dengan memperbaiki critical success Factor's (CSF's).

Page 20: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan tentang latar belakang masalah dapat disimpulkan bahwa yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Dapatkah konsep Competitive Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process

diintegrasikan untuk pengukuran kinerja penisahaan?

2. Faktor apa yang menjadi prioritas dalam perbaikan kinerja perusahaan ?

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah perlu dilakukan untuk memfokuskan kajian yang akan

dilakukan sehingga tujuan penelitian dapat dicapai dengan cepat dan baik. Beberapa hal

yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Objek penehtian akan dilakukan pada Rumah Sakit Islam Klaten dan Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah.

2. Jenis benchmarking yang digunakan adalah Competitive Benchmarking dengan

organisasi atau perusahaan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah Rumah

Sakit Islam Klaten dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah sebagai pesaing yang

paling unggul.

3. Pada penelitian ini proses Benchmarking lebih lanjut tidak dilakukan, hanya

sebatas pada analisa dan rekomendasi sebagai bahan masukan bagi pihak

manajemen untuk melakukan proses Benchmarking tersebut.

4. Ketentuan penilaian dalam pengukuran kinerja menggunakan Analytical

Hierarchy Process (AHP).

Page 21: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

5. Pembahasan faktor-faktor yang berpengaruh pada kinerja rumah sakit mengambil

kesamaan dengan faktor-faktor yang ada di Balanced Scorecard (empat perspektif

Balanced Scorecard).

6. Penelitian ini diarahkan untuk membuat mdikator-indikator kinerja yang

digunakan untuk mengukur keberhasilan Benchmarking sebuah perusahaan yang

diintegrasikan dengan konsep Analytical Hierarchy Process.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui

Benchmarking yang diintegrasikan dengan metode Analytical Hierarchy Process.

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan Penelitian ini dapat bermanfaat:

1. Pengembangan Khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada ruang lingkup

Managemen kualitas.

2. Dapat memberikan informasi kepada perusahaan tentang perencanaan strategi yang

harus dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

3. Dapat memberikan informasi kepada penisahaan tentang aspek/ faktor apa yang

paling berpengaruh terhadap performansi perusahaan.

Page 22: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk lebih terstrukturnya penulisan tugas akhir ini maka selanjutnya sistematika

penulisan mi disusun sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI

Mempakan penjelasan secara terperinci mengenai teori-teori yang digunakan

sebagai landasan untuk pemecahan permasalahan, garis besar metode yang

digunakan oleh peneliti sebagai kerangka masalah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan penjelasan mengenai obyek penelitian, tempat dan waktu

penehtian, teknik pengumpulan dan pengolahan data, alat analisa dan kerangka

pemecahan masalah. Tahap-tahap dalam pemecahan masalah dijelaskan dengan

adanyaflowchart pemecahan masalah.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi data-datayang diperoleh dari hasil observasi langsung di lapangan, maupun

data historis yang diperoleh dari pihak yang bersangkutan dan selanjutnya

dilakukan pengolahan data, baik secara langsung maupun tidak dengan bantuan

software, sehingga diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan tujuan penehtian.

BAB V PEMBAHASAN

Membahas hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pengolahan data yang

dilakukan dan interpretasinya yang menyangkut penjelasan teoritis secara

Page 23: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

kualitatif, kuantitatif maupun statistik dari hasil penelitian dan kajian untuk

menjawab tujuan penelitian.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh melalui pembahasan hasil penehtian

dan saran-saran atas permasalahan yang dibahas untuk pengembangan

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 24: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengukuran Performansi Kualitas*»

Pengukuran performansi kualitas yang dilakukan oleh produsen akan sangat

bermanfaat sebagai langkah positif dalam memacu performansi bisnis itu sendiri.

Pengukuran kualitas paling sedikit akan memberikan dua manfaat untuk pembuatan

keputusan, yaitu :

1. Informasi tentang status performansi bisnis saat sekarang, dan

2. Identifikasi untuk perbaikan performansi bisnis itu.

Karena hasil dari pengukuran kualitas akan menjadi landasan dalam membuat

kebijakan perbaikan kualitas secara keseluruhan dalam proses bisnis, maka kondisi-

kondisi berikut sangat diperlukan untuk mendukung pengukuran kualitas yang valid,

antara lain :

1. Pengukuran harus dimulai pada permulaan program.

2. Pengukuran kualitas dilakukan pada sistem itu.

3. Pengukuran kualitas seharusnya melibatkan semua individu yang terlibat dalam

proses itu.

4. Pengukuran seharusnya dapat memunculkan data.

5. Pengukuran kualitas yang menghasilkan informasi-informasi utama seharusnya

dicatat tanpa distorsi, yang berarti harus akurat.

Page 25: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

6. Perlu adanya komitmen secara menyeluruh untuk pengukuran performansi

kualitas dan perbaikannya.

7. Program-program pengukuran dan perbaikan kualitas seharusnya dapat dipecah-

pecah atau diuraikan dalam batas-batas yang jelas sehingga tidak tumpang-tindih

dengan program yang lain .

2.2 Benchmarking

2.2.1 Definisi Benchmarking

Tingginya tingkat persaingan bisnis saat ini memaksa perusahaan untuk tetap

mempertahankan pelanggan. Benchmarking adalah salah satu upaya dimana perusahaan

melakukan pemahaman terhadap ekspetasi pelanggan yang paling tinggi. Dimana hal ini

ditandai dengan pendekatan proaktif untuk mendengarkan ekspetasi pelanggan.

Benchmarking haruslah diikuti dengan peningkatan secara kontinyu. Tanpa itu

benchmarking tak akan bermakna atau benchmarking akan berhenti ditengah jalan. Oleh

karena itu peningkatan secara kontinyu tak dapat dipisahkan dengan benchmarking

Definisi mengenai benchmarking sendiri sangatberaneka ragam, antara lain:

Orang pertama yang melakukan benchmarking pada perusahaan Xerox yaitu

Robert Camp telah memberikan definisi : Benchmarking is the search for Industry best

practices that lead to superior Performance. (Camp, 1989, Camp, 1993)

Kemudian Furey T.R mendefinisikan Benchmarking sebagai suatu proses analitik

untuk mengukur secara tepat sebuah operasi perusahaan dibandingkan dengan perusahaan

yang terbaik dalam kelasnya samada secara internal atau di luar pasar.

Chairul Saleh mendefinisikan satu alat yang digunakan untuk pengukuran dan

peningkatan kinerja kualitas yang saat ini menjadi topik yang terkenal dikalansan

Page 26: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

industri. Benchmarking membantu meningkatkan operasi bisnis, kinerja, kualitas,

kepuasan pelanggan, identifikasi "gop", mengurangi waktu siklus, dan mengatur

perencanaan peningkatan kerja.

Gregory H. Watson mendefinisikannya sebagai pencarian secara

berkesinambungan dan penerapan secara nyata praktek-praktek yang lebih baik yang

mengarah pada kinerja kompetitif yang unggul.

David Kearas mendefinisikan benchmarking sebagai suatu proses pengukuran

terus menerus atas produk dan jasa pelayanan terhadap pesaing yang terkuat atau badan

usaha lain yang dikenal sebagai yang terbaik. Dari kedua definis di atas, benchmarking

tidak hanya ditujukan pada pesaing yang paling unggul (kompetitor), tetapi dapat pula

dilakukan pada perusahaan terbaik di kelasnya.

Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003) menjelaskan bahwa Drs. Salim dalam

kamusnya mendefinisikan istilah benchmarking atau patok duga adalah sebuah

perusahaan akan "mematok" perusahaan lain yang mereka anggap sebagai pesaing

terberat, lalu bila dibandingkan "menduga" perusahaan mereka berada pada posisi

setinggi apa.

Vincent Gaspersz (2001) memberikan pengertian bahwa benchmarking

merupakan suatu pendekatan proaktifyang memungkinkan pihak manajemen perusahaan

memahami bisnis yang dilakukan, pasar yang dilayani, serta dapat memotivasi

manajemen untuk memfokuskan perhatian pada usaha-usaha perbaikan terus-menerus

(continous improvement) dan mengimplementasikan manajemen perubahan.

Dengan demikian, benchmarking atau patok duga merupakan suatu proses belajar

yang berlangsung secara sistematis dan terus-menerus dengan melakukan kegiatan

Page 27: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

10

mengukur dan membandingkan setiap bagian yang dinyatakan penting oleh perusahaan

dengan perusahaan lain yang terbaik atau pesaing yang paling unggul di bidangnya.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah konsep benchmarking sama

dengan penjiplakan (copywriting) atau peniruan produk dan proses para pesaing dan

apakah selalu dilakukan dengan perusahaan pesaing. Zulian Yamit (2004) menjelaskan

bahwa penjiplakan dan peniruan produk maupun proses yang dilakukan secara diam-diam

adalah tindakan ilegal dan melanggar hukum. Konsep benchmarking atau patok duga

tidak dilandasi oleh kegiatan ilegal seperti itu dan tidak selalu dilakukan dengan

perusahaan pesaing. Konsep benchmarking dilandasi oleh kerjasama secara terbuka

antara dua perusahaan atau lebih untuk saling menukar informasi dan pengalaman yang

sama-sama dibutuhkan. Jiak informasi itu dianggap rahasia, maka perusahaan bebas

untuk tidak memberikan informasi yang dianggap rahasia tersebut. Dari pertukaran

informasi tersebut, kedua perusahaan sama-sama memperoleh keuntungan dan tak ada

pihak yang dirugikan.

2.2.2 Tujuan Benchmarking

Tujuan dari benchmarking ini adalah untuk merubah suatu perusahaan dengan

cara meningkatkan kinerja yang dimilikinya. Ide yang mendasari benchmarking adalah

melakukan adaptasi terhadap hasil-hasil terbaik yang dicapai sebuah penisahaan terbaik

untuk menuju peningkatan secara signifikan didalam fungsinya supaya memberikan

pelayanan kepada pelanggan. Furey mengatakan bahwa tujuan benchmarking (Furey

1987) adalah:

Page 28: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

"-J- '••*'/

1. Melakukan identifikasi ukuran kunci kinerja setiap fungsi dari setiap operasi

perusahaan

2. Mengukur tingkat kinerja internal dari perusahaan terhadap kinerja dari

pesaingnya.

Melakukan perbandingan tingkat kinerja supaya dapat mengidentifikasi ruang

lingkup keunggulan pesaing atau ketidak unggulan pesaing.

4. Melakukan tindakan yang diprogram untuk menutup "gap" operasi antara internal

perusahaan dengan perusahaan lain.

0

2.2.3 Jenis - Jenis Benchmarking

Berdasarkan jenis benchmarking secara umum dibedakan menjadi empat yaitu

internal benchmarking, competitive benchmarking, functional benchmarking dan generic

benchmarking.

1. Bencmarking Internal

Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan operasi suatu bagian dengan

bagian internal lainnya dalam suatu organisasi. Yang dibandingkan dapat berupa

kinerja setiap departemen, divisi, cabang di perusahaan yang sama yang terbesar

secara geografis.

2. Benchmarking Competitive

Pendekatan dilakukan dengan mengadakan perbandingan dengan berbagai

pesaing. Faktor yang dibandingkan biasanya berupa karaktenstik produk, kinerja,

dan fungsi dari produk yang sama yang dihasilkan oleh pesaing dalam pasar yang

sama.

Page 29: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

12

3. Benchmarking Fungsional

Dalam benchmarking fungsional diadakan perbandingan fungsi atau proses dari

perusahaan-perusahaan yang berada diberbagai industri.

4. Benchmarking Generik

Benchmarking generik adalah perbandingan proses bisnis fundamental yang

cenderung sama disetiap industri. Oleh karena proses itu sama disetiap

perusahaan. Misalnya penerimaan pesanan, pelayanan pelanggan, dan

pengembangan stategi, maka dapat diadakan patok duga meskipun perusahaan itu

berada di bidang industri yang berbeda.

Dalam penelitian ini menggunakan competitive benchmarking. Vincent gasperz

(2001) mengemukakan bahwa competitive benchmarking ini berfungsi untuk

memposisikan produk dari perusahaan terhadap produk pesaing. Hal ini diterapkan untuk

menciptakan atau meningkaykan daya saing serta mapu memperbaiki posisi produk

dalampasar yang kompetitif Dari competitive benchmarking dapat diperoleh informasi

tentang performansi terbaik dari pesaing, dimana dapat dipergunakan oleh perusahaan

untuk menciptakan produk atau pelayanan yang lebih baik dari yang baik itu. Dalam

melakukan perbandingan, perlu ditetapkan bencmarking target, yang mana dalam

competitive bencmarking ini yang menjadi target berada dari luar perusahaan dan bersifat

fleksibel yang dapat berupa produk-produk sejenis yang terbaik yang menjadi pesaing

utama, atau bukan produk sejenis asalkan performansi spesifik tertentu dari produk yang

dipandang dapat didinstalasi pada desain produk baru atau keunngulannya dapat

mendatangkan inspirasi atau gagasan baru bagi perbaikan produk yang ada. Sama halnya

pada pelayan kesehatan, misalnya pada suatu rumah sakit, bisa saja yang menjadi target

Page 30: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

13

adalah rumah sakit alinnya yang berada pada satu wilayah seperti satu kecamatan,

kabupaten, propinsi maipun nasional.

2.2.4 Peranan dan Perkembangan Benchmarking

Benchmarking adalah salah satu alat manajemen mutu yang pada saat ini banyak

digunakan untuk usaha peningkatan kinerja perusahaan. Benchmarking digunakan

pertama kalinya oleh perusahaan fotocopy Xerox di USA. Benchmarking didasarkan

kepada adaptasi dan perbandingan fungsi-fungsi yang dimiliki sebuah perusahaan

terhadap perusahaan lain yang lebih baik kinerjanya atau yang terbaik. Fungsi-fungsi

tersebut dapat berupa kepuasan pelanggan, produksi, keuangan, sumber daya manusia dan

lain sebagainya.

Di Indonesia proyek-proyek yang berhubungan dengan peningkatan mutu

perusahaan telah banyak dilaksanakan. Sedangkan proyek benchmarking khususnya di

Indonesia masih belum banyak dilaksanakan. Menurut Zairi (1996) diantara negara Asean

yang mempunyai banyak proyek benchmarking adalah Malaysia. Hal ini disebabkan

kerana pelaksanaan proyek benchmarking memerlukan kefahaman terhadap keterbukaan

budaya perusahaan dan memerlukan biaya yang besar. Di Indonesia isu tentang

benchmarking bam dikenal banyak orang pada tahun 1994-an, akan tetapi sangat

dimungkinkan ada juga perusahaan yang telah melakukan benchmarking.

Pelaksanaan proyek benchmarking mempunyai beberapa kebaikan yaitu dapat

menghemat biaya dan waktu. Benchmarking lebih merupakan proses adaptasi dan bukan

proses meniru begitu saja. Pesaing yang dijadikan referensi, yang secara tidak langsung

Page 31: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

14

menghemat biaya perencanaan, pengujian, dan penyediaan prototipe produk. Namun

demikian benchmarking juga mempunyai kelemahan yaitu pertama, sulit mendapatkan

perusahaan yang mempunyai kinerja terbaik, dan bersedia memberikan informasi untuk

bisa digunakan dalam memperbandingkan kinerjanya. Kedua. bahwa kinerja terbaik

perusahaan yang menjadi referensi bisa berubah karena faktor waktu, teknologi,

lingkungan dan sebagainya. Benchmarking yang dilakukan oleh sebuah penisahaan

dijalankan secara berkontinyu, didalamnya mengandung prinsip-prinsip peningkatan

mutu secara kontinyu.

Berdasarkan kepada penjelasan diatas maka semakin jelas peranan benchmarking

didalam proses peningkatan mutu sehingga diperlukan untuk memperoleh pemahaman

benchmarking dan peningkatan mutu secara kontinyu, termasuk didalamnya segala

persoalan yang bisa mempengaruhi, keuntungan dan kelemahannya secara nyata.

Mengaplikasikan sebuah model benchmarking dan peningkatan secara kontinyu untuk

mencapai tujuan mutu yang kokoh dan cerdas.

Memahami dan mengidentifikasi kinerja suatu penisahaan sangat diperlukan

untuk mengetahui posisi perusahaan tersebut dibandingkan dengan pesaingnya.

Benchmarking adalah satu alat untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan dengan

mengadaptasi pada penisahaan Iain yang "terbaik". Pemakaian benchmarking saat ini

telah banyak dilakukan oleh perusahaan internasional seperti Xerox, dan Motorola.

Keberhasilan pemakaian benchmarking telah dirasakan dan sangat effektif Oleh

karenanya, model benchmarking dari kedua perusahaan tersebut menjadi model

benchmarking kepada perusahaan lain diseluruh dunia.

Page 32: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

15

Pengukuran kinerja dapat dilakukan dan dimulai dan kondisi keuangan, produksi,

pengiriman (delivery), lead time, mutu, biaya, sumber daya manusia dan fungsi-fungsi

lainnya. Proses adaptasi ini dilakukan secara kontinyu dan diikuti pula dengan

penyusunan tujuan (goal) perusahaan atau organisasi serta tindakan atau aktivitas untuk

menjadi perusahaan atauorganisasi yang terbaik dari yang terbaik.

2.2.5 Faktor Kritis Keberhasilan Benchmarking

Menurut Camp dan Haserot, untuk menentukan apa yang akan di benchmark

dimulai dengan melakukan penelitian terhadap fungsi-fungsi bisnis produksi dan berfikir

tentang misi dan faktor-faktor kesuksesan kritis (Camp,1989, Haserot, 1993). Peter Scott,

mengatakan bahwa faktor kesuksesan kritis merupakan pendekatan yang sangat baik dan

berguna untuk mempertimbangkan apayang akan di benchmark (Scott, 1996).

Setiap perusahaan tentu saja memiliki suatu pernyataan misi (mission statement)

atau suatu penjelasan dari strateginya. Pada umumnya pernyataan mi didukung oleh

sekumpulan informasi utama, yang kemudian dibagi menjadi beberapa tindakan atau

target yang bertanggung jawab untuk mencapai informasi. Kandungan didalam tindakan

dan target tersebut merupakan kunci proses kejadian yang harus berlaku supaya

menghasilkan informasi yang sukses. Kunci-kunci kejadian ini disebut dengan faktor

kesuksesan kritis (Critical Succes Factor = CSF's).

Faktor kesuksesan kritis yang dihadapi oleh perusahaan menggambarkan suatu

tindakan yang harus diambil sehingga dapat memberikan pengaruh kepada informasi.

Spendolini dalam pemyelidikannya membagi faktor kesuksesan kritis ini menjadi 3 tahap

(Spendolmi 1992;:

Page 33: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

16

Tahap I : Faktor kesuksesan kritis yang memiliki ruang lingkup pencarian yang luas dan

berhubungan dengan departemen-departemen yang ada dalam perusahaan dan

selalu berhubungan dengan setiap jenis pengukuran. Contohnya adalah billing,

proses procurement, tata cara identifikasi, tingkat kepuasan pelanggan,

pemasaran dan promosi.

Tahap 2 : Faktorkesuksesan kritis yang mempunyai batasan lebih khusus yaitu memiliki

ukuran komprehensif seperti jumlah pelanggan yang melakukan pengaduan,

jumlah promosi setiap waktu dan setiap periode.

Tahap 3: Faktor kesuksesan kritis ini lebih khusus dari tahap kedua, pembatas

pengukuran atau deskriptif proses yang menjamm perusahaan partner

mengeluarkan informasi perbandingan terhadap perusahaan yang akan di

benchmark. Contoh : anggaran untuk promosi televisi per tahun, iklan untuk

pemasaran, proses untuk mengurangi bahan yang dibuang dalam lini produksi

dan metode yang menentukan produksi yang kurang baik {bad debt expenses)

seperti persentase yang terjual.

Besterfield dalam penyelidikannya mengatakan bahwa diagram sebab-akibat

(cause-effect diagram) adalah alat yang paling baik untuk menemukan faktor-faktor yang

memberikan kesan pada proses (faktor kesuksesan kritis) (Besterfield et.al, 1995).

Faktor-faktor kesuksesan kritis merupakan hal yang penting untuk dicari melalui

suatu pernyataan misi. Menurut Hollstein sangat diperlukan untuk melakukan pencarian

faktor-faktor kesuksesan kritis, karena elemen-elemen im harus ada dan lengkap untuk

Page 34: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

17

menjamin bahwa departemen-departemen dalam perusahaan mempunyai suatu harapan

(Holstein, 1995).

Robert Camp menyatakan bahwa begitu pentingnya faktor-faktor kesuksesan

kritis ini untuk diperolehi terlebih dahulu sebelum benchmarking dilaksanakan. Tanpa

faktor kesuksesan kritis ini, benchmarking tak akan memberikan hasil.

Dalam strategi benchmarking, faktor kesuksesan kritis adalah karateristik atau

kondisi yang memiliki kesan langsung pada kepuasan pelanggan atau terhadap produk

yang dihasilkan (Watson,1993).

2.3 Analytical Hierarchy Process

Analytical Hierarchy Process (disingkat AHP) adalah suatu metode yang

merupakan alat bantu system pendukung keputusan yang dikenal luas untuk penyelesaian

problem keputusan multikriteria. Metode ini mensistesis perbandingan judgement

pengambil keputusan yang berpasangan pada setiap level hierarki keputusan.

AHP memberikan suatu metode untuk mengorganisasi informasi dan

pertimbangan yang dipakai dalam pengambilan keputusan. AHP juga dapat digunakan

untuk :

1. menentukan peringkat berbagai alternatif.

2. mengalokasikan sumber daya.

3. melakukan perbandingan manfaat / biaya.

4. menjalankan pengendalian dalam sistem dengan mengevaluasi kepekaan hasil

terhadap berbagai perubahan dalam pertimbangan.

5. melaksanakan perencanaan masa depan yang diproyeksikan dan diinginkan.

Page 35: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

18

2.3.1 Prinsip Pokok Proses Analisis Hierarki

Pengambilan keputusan dengan metode Proses Analisis Hierarki berdasarkan tiga

prinsip pokok, yaitu :

1. Penyusunan Struktur Hierarki

Ada dua macam hierarki, yaitu structural dan fungsional. Pada hierarki structural,

system yang kompleks disusun ke dalam komponen-komponen pokoknya dalam

urutan menurun menurut sifat structural mereka. Sedangkan hierarki fungsional

menguraikan system yang kompleks menjadi elemen-elemen pokoknya menurut

hubungan esensial mereka. Hierarki fungsional seperti ini sangat membantu untuk

membawa system ke arah tujuan yang diinginkan. Sebagian darinya lengkap,

maksudnya semua elemen dalam satu tingkat memiliki setiap sifat yang ada pada

tingkat berikutnya yang lebih tinggi, dan sebagian lagi tidak lengkap, maksudnya

bahwa beberapa elemen dalam suatu tingkat tidak memiliki sifat yang sama.

Berikut ini merupakan langkah dari penyusunan struktur hierarki:

a. Identifikasi elemen - elemen masalah.

b. Pengelompokkan elemen - elemen ke dalam kelompok yang homogen.

c. Mengatur kelompok dalam tingkatan yang berbeda.

d. Tingkat atas berisi satu elemen yang merupakan tujuan pokok atau disebut

juga sebagai fokus.

e. Tingkat bawahnya merupakan uraian di tingkat atasnya, tetapi mempunyai

uraian yang lebih spesifik.

Page 36: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

19

2. Penentuan Prioritas

Prioritas pada masing-masing elemen dianggap sebagai bobot nilai dari elemen

tersebut. Penentuan prioritas ini ditentukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap pengambilan keputusan, sedangkan skala penilaian relatif tingkat

kepentingan sudah diterapkan.

Hal pertama yang harus dilakukan dalam menetapkan prioritas elemen-elemen

dalam suatu persoalan keputusan adalah dengan membuat perbandingan

berpasangan, yaitu membandingkan secara berpasangan setiap elemen-elemen

terhadap suatu kriteria yang ditentukan. Untuk perbandingan berpasangan ini

digimakan matrik. Matrik adalah alat yang sederhana dan memberi kerangka

menguji konsistensi, memperoleh informasi tambahan dengan jalan membuat segala

perbandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas menyelumh

terhadap perubahan dalam pertimbangan.

Berikut ini merupakan langkah dari penentuan prioritas :

a. Besar kecilnya kontribusi masing-masing elemen untuk mencapai tujuan.

b. Disusun berdasarkan tingkat relative kepentingan masing-masing elemen.

c. Menjumlahkan secara kolom.

d. Membuat matrik bam dengan cara masing-masing elemen dibagi dengan

jumlah kolomnya.

e. Menjumlahkan secara baris

Page 37: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

20

f Membuat matrik baru dengan elemennya adalah hasil penjumlahan dibagi

dengan total penjumlahan, hasil pembagian akhir disebut dengan Eugen

Vektor.

Tabel 2.1 Contoh Bentuk Matriks untuk Perbandingan Berpasangan

c Al A2 ; ... An

Al All A 12 : a In

A2 A 21 A 22 i a 2n

...

An a nl an2 Ann

Dari contoh di atas C merupakan kriteria yang akan digunakan sebagai dasar

perbandingan. Al, A2,... An adalah elemen-elemen pada satu tingkat tepat dibawah

C. Dalam matrik ini, elemen Al pada kolom palingkiri dibandingkan dengan elemen

Al, A2,... An pada baris paling atas. Selanjutnya hal serupa dilakukan terhadap

elemen A2, dan seterusnya.

Nilai numeric yang dikenakan untuk perbandingan di atas diperoleh dari skala

perbandingan yang dibuatoleh Saaty, sebagai berikut:

Intesitas

Kepentingan

1

Tabel 2.2 Skala PenilaianPerbandingan Berpasangan

Definisi

Kedua elemen sama pentingnya

Penjelasan

Kedua elemen mempunyai

pengaruh yang sama

pentingnya

Page 38: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

21

Sebuah elemen lebih lemah tingkat

kepentingannya dibandingkan

dengan elemen lainnya

Elemen yang satu tingkat j

sedikit lebih penting dari pada i

yang lainnya i

5 Elemen yang satu esensial atau

sangat penting dari pada elemen

yang lainnya

Elemen yang satu lebih penting

atau sangat penting dari pada

elemen lainnya

7 Satu elemen je las lebih penting

dari elemen yang lainnya

Sebuah elemen secara kuat

disukai dan dominasinya

tampak dalam praktek

9 Satu elemen mutlak lebih penting

dari pada elemen yang lainnya

Bukti bahwa satu elemen

mutlak lebih penting dari pada

elemen yang lainnya adalah

sangat jelas

2,4,6,8 Nilai-nilai tengah antara dua

pertimbangan yang berdekatan

Nilai-nilai ini diberikan bila

diperlukan suatu kompromi

Kebahkan

i

Jika elemen i mendapatkan salah

satu nilai di atas bila dibandingkan

dengan elemen j, maka elemen j

mempunyai nilai kebalikannya bila

dibandingkan dengan elemen i

3. Konsistensi Logis

Dalam kenyataannya akan terjadi beberapa penyimpangan hubungan dalam

pengumpulan data sehmgga matriks tidak konsisten lagi. Hal ini terjadi karena

ketidak konsistenan preferensi seseorang responden. Penyimpangan dari

konsistensi dinyatakan dengan Indeks Konsistensi.

Jika nilai indeks < 0.10 maka penilaian dianggap konsisten dan dapat ditenma

serta dipertanggungjawabkan. Konsistensi jawaban yang didapatkan dari responden

Page 39: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

~>~>

dalam menentukan prioritas elemen merupakan prinsip pokok yang akan

menentukan vahditas data dan hasil pengambilan keputusan.

Berikut ini merupakan langkah dari penentuan konsistensi:

a. Buat matrik baru dengan mengalikan matrik awal dengan Eugen Vektor.

b. Jumlahkan secara baris.

c. Bagi hasil penjumlahan dengan Eugen Vektor, hasil pembagian disebut Eugen

Value.

d. Hitung dengan cara :

1. Jumlahkan secara kolom Eugen Value.

2. Hasil penjumlahan dibagi ordo.

3. Hitung CI (Consistency Index).

4. CR = CI/RV dimana RV (Random Value) dari tabel, prosedur perhitungan

nilai CR adalah sebagai berikut:

a. Membuat perkalian matriks awal dengan bobot prioritas.

b. Membuat kolom jumlah matriks "c" dibagi dengan bobot (vektor

bobot).

c. Menentukan maksimal Eugen Value,

t,, _ ... vektor bobotMax Eugen Value = = = c

N

d. Menentukan Consistency Indeks (CI),

_T _ max eugenvalue - N

e. Mencari nilai Random Indeks (dan tabel)

Page 40: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Tabel 2.3 Nilai Random Indeks

Ordo Matriks I Random Indeks

1 0

2 o

3 0,58

4 0,9 j

5 1,12

6 1,24

Dst. Dst.

f. Mencari ConsistencyRatio (CR) = CI_RI

Rasio Konsistensi (CR) dipakai sebagai ukuran tingkat konsistensi dari

penilaian. Apabila CR < 0.10 maka penilaian mempunyai tingkat

konsistensi yang tinggi, artinya penilaian dapat dipertanggungjawabkan

atau penilaian dapat diterima.

2.3.2 Langkah - langkah dalam Proses Analisis Hierarki

Secara garis besamya penggunaan metode AHP dalam suatu pengambilan

keputusan mempunyai beberapa tahap, yaitu :

1. Menentukan masalah dan tujuan yang ingm dicapai dari hasil penelitian dengan

menggunakan metode AHP.

Page 41: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

24

2. Menyusun masalah tersebut dalam suatu struktur hierarki, sehingga masalah yang

dianggap kompleks dapat dibagi dalam beberapa masalah yang cukup kecil,

sederhana dan teratur. Dengan menstrukturkan kriteria keputusan ke dalam suatu

hierarki, maka suatu masalah yang kompleks menjadi lebih mudah diselesaikan.

3. Memasukkan pendapat (judgment) pihak-pihak yang terlibat berupa

perbandingan berpasangan tentang tingkat kepentingan ataupun preferensi

terhadap faktor-faktor pada suatu tingkatan hierarki.

4. Menyusun matriks perbandingan berpasangan, untuk membandingkan kontribusi

antar elemen hierarki terhadap tujuan elemen hierarki di atasnya.

5. Menentukan penilaian pada matriks perbandingan berpasangan yang telah disusun

sebelumnya. Penilaian ini dilakukan berdasarkan ketersediaan data statistik,

pengalaman, pengetahuan dan lain sebagainya.

6. Menguji konsistensi penilaian dari perbandingna berpasangan. Bila tidak

memenuhi syarat maka penilaian harus diulangi sampai tercapai syarat

konsistensi. Jika nilai Konsistensi Rasio < 0,10 maka penilaian dianggap konsisten

dan penilaian dapat diterima.

7. Melakukan pengujian konsistensi tersebut pada setiap tingkat hierarki yang

lainnya.

8. Melakukan sintesis terhadap semua jenjang dan elemen hierarki untuk mengukur

nilai yang hams diperbaiki dan dilakukan penilaian ulang.

9. Melakukan analisis kepekaan hasil terhadap pembahan pertimbangan. Apabila

diperlukan dapat pula dilakukan analisa bagaimana hasil akhir akan berubah,

apabila terjadi pembahan pertimbangan.

Page 42: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

25

Tingkat keahlian dari seorang pengguna metode AHP ada pada kemampuannya

menyusun permasalahan yang ada menjadi suatu tatanan hierarki. Dan bukan terletak

pada perhitungan matematis yang dilakukan untuk memperoleh bobot dari setiap

alternatif yang ada.

Page 43: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Langkah-Iangkah penelitian perlu disusun secara baik untuk mempermudah penyusunan

laporan penehtian ini. Adapun langkah-langkah dapat dipresentasikan sebagai berikut:

Research Finding

Induktif Deduktif

Kajian Pustaka Landasan Teori

Formulasi

Identifikasi dan

Perumusan Masalah

IPengumpulan Data

Pengolahan Data

T

Analisa Faktor PeningkatanKinerja dan Penentuan CSF's

V

Penentuan "Gap"

v

Pengujian Data denganModel Vahditas

Tidak

Pengujian denganModel Realibilitas

IPembobotan Dengan AHP

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Page 44: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

27

3.1 Research Finding

Ada dua macam Research Finding yang dilakukan yaitu studi pustaka induktif

dan deduktif. Kajian induktif adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menja^a

keaslian penelitian dan bermanfaat bagi peneliti untuk menjadi kekinian topik penelitian.

Kajian ini diperoleh dari jurnal, proseding, semmar, majalah dan Iain sebagainya. Pada

kajian induktif, dapat diketahui perkembangan penelitian , batas- batas dan kekurangan

penehtian terdahulu. Disamping itu dapat diketahui perkembangan metode - metode

mutakhir yang pernah dilakukan peneliti lain. Kajian deduktif membangun konseptual

yang mana fenomena-fenomena atau parameter-parameter yang relevan disistematika

diklasifikasikan dan dihubung-hubungkan sehingga bersifat umum. Kajian deduktif

merupakan landasan teori yang dipakai sebagai acuan untuk memecahkan masalah

penelitian.

3.2 Analisis Formulasi

Formulasi yang akan digunakan adalah formulasi yang didapat dari kajian

Induktif. Langkah analisis formulasi adalah melakukan identifikasi parameter yang

diperlukan untuk penelitian.

Benchmarking adalah sebuah proses atau aktivitas dalam pencarian "gap" dan

enabler sebuah perusahaan dengan perusahaan lain yang lebih baik dan hams diikuti

usaha peningkatan mutu. Untuk menentukan apa yang akan di benchmark dimulai dengan

melakukan penelitian terhadap fungsi-fungsi bisnis produksi dan berfikir tentang misi dan

faktor-faktor kesuksesan kritis. Faktor kesuksesan kntis (Critical Success Faktors) adalah

suatu faktor atau variable yang menentukan pembahan suatu performansi atau kmerja

perusahaan. Diagram sebab-akibat (cause-effect diagram) adalah alat yang paling baik

Page 45: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

28

untuk menemukan faktor-faktor yang memberikan kesan pada proses (faktor kesuksesan

kritis). Dengan demikian maka perbaikan untuk peningkatan kinerja secara kontinyu

dapat dilakukan dengan menentukan Critical Success Factor's (CSF's).

Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metode yang merupakan alat

bantu system pendukung keputusan yang dikenal luas untuk penyelesaian problem

keputusan multikriteria.

Langkah-langkah pengambilan keputusan dengan metode Proses Analisis

Hierarki, yaitu :

1. Penyusunan Struktur Hierarki

Berikut ini merupakan langkah dari penyusunan struktur hierarki :

a. Identifikasi elemen - elemen masalah.

b. Pengelompokkan elemen - elemen ke dalam kelompok yang homogen.

c. Mengatur kelompok dalam tingkatan yang berbeda.

d. Tingkat atas berisi satu elemen yang merupakan tujuan pokok.

e. Tingkat bawahnya merupakan uraian di tingkat atasnya, tetapi mempunyai

uraian yang lebih spesifik.

2. Penentuan Prioritas

Berikut ini merupakan langkah dari penentuan prioritas :

a. Besar kecilnya kontribusi masing-masing elemen untuk mencapai tujuan.

b. Disusun berdasarkan tingkat relative kepentingan masing-masing elemen.

c. Menjumlahkan secara kolom.

d. Membuat matrik bam dengan cara masing-masing elemen dibagi dengan

jumlah kolomnya.

Page 46: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

29

e. Menjumlahkan secara baris

f Membuat matrik bam dengan elemennya adalah hasil penjumlahan dibagi

dengan total penjumlahan, hasil pembagian akhir disebut dengan Eugen

Vektor.

3. Penentuan Konsistensi

Berikut ini merupakan langkah dari penentuan konsistensi:

a. Buat matrik baru dengan mengalikan matrik awal dengan Eugen Vektor.

b. Jumlahkan secara baris.

c. Bagi hasil penjumlahan dengan Eugen Vektor, hasil pembagian disebut Eugen

Value.

d. Hitung dengan cara :

1. Jumlahkan secara kolom Eugen Value.

2. Hasil penjumlahan dibagi ordo.

3. Hitung CI (Consistency Index).

4. CR = CI/RV dimana RV (Random Value) dari tabel, prosedur perhitungan

nilai CR adalah sebagai berikut:

a. Membuat perkalian matriks awal dengan bobot prioritas.

b. Membuat kolom jumlah matriks "c" dibagi dengan bobot (vektor

bobot).

c. Menentukan maksimal Eugen Value,

A, _ ,. , vektor bobotMax Eugen Value = = = c

N

d. Menentukan Consistency Indeks (CI),

Page 47: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

30

_ max eugenvalue - NN-l

e. Mencari nilai Random Indeks (dari tabel)

CIf. Mencari Consistencv Ratio (CR) = —

RI

3.3 Penentuan Obyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Islam Klaten dan Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta.

3.4 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Proses ini dilakukan untuk merumuskan masalah yang maknanya merumuskan

butir-butir yang lebih atau sudah jelas dan sistematis atas permasalahan yang

diimgkapkan dilatar belakang masalah. Identifikasi ini diperlukan supaya mmusan

masalah dan judul penelitian saling berkaitan.

3.5 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dalam dua cara :

1. Wavvancara bebas tidak didokumentasikan secara terstruktur

2. Studi lapangan, yang dilakukan pengamatan secara langsung dan pencatatan data

pemsahaan seperti data keuangan, data rekam medis, data kepegawaian dan data

lain yang dibutuhkan.

Page 48: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

31

3. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket bempa

pertanyaan yang relevan dengan penelitian kepada sejumlah responden secara acak

(random).

Ketiga pengambilan data tersebut di atas termasuk dalam kriteria pengambilan data

primer dan sekunder.

3.6 Pengolahan Data

Data-data yang sudah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan

Benchmarking dengan menentukan faktor kesuksesan kritis (Critical Sucess Factor) dan

identifikasi "gap". Kemudian dilakukan pembobotan dengan AHP.

3.7 Pembahasan

Hasil dari pengolahan data kemudian dianalisa. Analisa data dilaksanakan untuk

mencapai tujuan penelitian dengan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh.

3.8 Kesimpulan dan Saran

Dari hasil pembahasan terhadap pengolahan data diperoleh kesimpulan dan saran-

saran yang bermanfaat bagi pemsahaan.

Page 49: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Diawal tahun delapan puluh Yayasan Jamah Haji Kab. Klaten yang didukung oleh

kelompok-kelompok pengajian haji dibawah bimbingan Yayasan, sepakat untuk

mewujudkan gagasan mendirikan RS. Islam Klaten. Dengan semangat swadaya dan

dijiwai oleh ketulus ikhlasan serta didukung oleh feasibility study yang mantap maka

pada tanggal 19 September 1986 Yayasan Jamaah Haji Kab. Klaten memberanikan diri

untuk memulai kegiatan pemmahsakitan di Desa Belangwetan Kecamatan Klaten Utara

Kabupaten Klaten. Direksi dan staff medis maupun non medis RS. Islam Klaten yang

telah dibentuk Yayasan pada tanggal tersebut mulai melakukan uji coba operasional dan

tanggal 19 September kemudian diperingati sebagai hari lahir RS. Islam Klaten. Pada

tanggal 8 Januari 1988 Menteri Kesehatan yang ketika itu dijabat oleh dr. RH.

Soewarjono Soerjaningrat berkenan meresmikan RS. Islam Klaten. Peresmian juga

dihadiri oleh Menteri Agama Prof. DR. H. Munawir Syadzali, MA, Gubernur Jawa

Tengah serta sejumlah pejabat pemerintah tingkat pusat maupun daerali.

4.1.2 Falsafah, Visi dan Misi

Dalam menjalankan fungsinya RS. Islam Klaten selalu berpedoman pada

Falsafah, Visi dan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan tujuan memberikan

Page 50: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

JJ

pelayanan kepada pasien selalu memperhatikan kepentingan pasien secara paripuma dan

tetap menjalankan fungsi sosial rumah sakit.

1. Falsafah :

Berbuat baiklah sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu (Al-

Qashash ayat 77).

2. Visi:

Menjadi rumah sakit yang unggul, bermutu dan Islami serta menjadi mmah sakit

rujukan utama pada tahun 2008 di wilayah Klaten dan sekitarnya.

3. Misi:

menyelenggarakan pelayanan yang efektif, efisien, terjangkau oleh semua lapisan

masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi etika kedokteran dan tempat

pendidikan, pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan.

Page 51: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

4.1.3 Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI RS. ISLAM KLATEN

gteaaaafeKgS^

%

GoverningBoard

p Komite £! Komitej- Medis |] Etik & Hk

1 SM

i YAYASANm JAMAAH HAJI ;|j KAB. KLATEN

3

jgj DIREKSI

^ k:

£J Bagianj|j Akurrtansi ^ Keuangan

H Komite ; |j Komite£| Keperawat i jp Pengadaan"ft an ' |£J BarangN : N

i^€^^^'t"'^

Komite

Mutu

fc5

%

BagianUmum

Bagian

^fv

T33>,

BagianPSRS

S2\ XSSESi

l"*| 'nstalasi ;

'•4 HD :Nj_

•2?cn/ic 'H ci^c i S Instalasi ;m Instalasi M Instalasi M Instalasi -] Instalasi&Mf" IE SKF !S FARMS ' si RO ¥l LAB : RI7I MfiFnAHGI2I BEDAH

,| SistemJ R.JALAN

22^

M Sistem; R.DARURAT

^ZTSistem

R INAP-

INTF

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Taliun 2005 RS Islam Klaten

Page 52: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

4.1.

4D

ata

Keu

ang

anP

eru

sah

aan

Dat

ake

uang

anin

iber

isi

tent

ang

lapo

ran

rugi

laba

dan

nera

caR

umah

Saki

tIs

lam

Kla

ten

dala

m2

peri

ode

yaitu

tahu

n

20

04

dan

20

05

.

Lap

oran

Rug

iL

aba

Tab

el4.

1L

apor

anR

ugi

Lab

aPe

rusa

haan

Ura

ian

Tah

un

20

04

Tah

un

20

05

Pen

dapa

tan

Pen

dapa

tan

Non

Med

is

Rp

16.1

54.0

40.4

63

Rp

225.

963.

974

Rp

16.2

90.1

95.1

17

Rp

311.

863.

950

Jum

lah

Pen

dapa

tan

Rp

16.3

80.0

04.4

37R

p16

.602

.059

.067

Bia

yaL

angs

ung

Bia

yaA

dm.

&U

mum

Bia

yaN

onop

eras

i

Rp

8.08

0.91

3.26

6

Rp

5.56

3.10

7.41

5

Rp

87.2

67.7

58

Rp

7.01

8.63

9.50

0

Rp

6.61

8.63

9.50

0

Rp

181.

863.

950

Jum

lah

Bia

yaR

p13

.731

.288

.439

Rp

13.8

19.1

42.9

50

Lab

aB

ers

ihR

p2

.64

8.7

15

.99

8R

p2.

782.

916.

117

Page 53: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

2.L

apor

anN

erac

a

Nam

aR

eken

ing

AK

TIV

A

Ak

tiv

aL

an

car:

Kas

Ban

k

Piu

tang

Cad

anga

nK

erug

ian

Piu

tang

Pers

ed

iaan

Jum

lah

Ak

liv

aL

an

car

Akt

iva

Tet

ap:

Tan

ah

Ban

guna

n

Ken

dara

an

Pera

lata

nM

ed

is

Pera

lata

nN

on

Med

is

Aku

niul

asi

Pen

yusi

itan

Jum

lah

Akt

iva

Tet

ap

Ak

liv

aL

ain

-Lain

Jum

lah

Ak

tiv

a

Tab

el4.

2L

apor

anN

erac

aP

erus

ahaa

n

Rp

56.3

99.8

00

Rp

3.07

6.37

4.83

4

Rp

385.

592.

897

Rp

-9

.84

1.2

39

Rp

598.

011.

219

Rp

1.78

5.38

7.00

0

Rp

3.28

2.58

0.31

4

Rp

301.

110.

000

Rp

3.81

8.60

0.31

6

Rp

2.07

6.29

6.34

8

Rp

-3.6

93

.58

7.8

40

Rp

4.10

6.53

7.51

I

Rp

7.57

0.38

6.13

8

Rp

2.82

8.98

6.51

4

Rp

14

.50

5.9

10

.16

3

Tah

un

20

05

Rp

67

.50

2.5

40

Rp

3.7

61

.67

7.9

78

Rp

24

2.5

65

.84

0

Rp

-8.4

58

.95

1

Rp

59

8.9

91

.63

6

Rp

1.60

3.43

7.00

0

Rp

2.2

61

.22

7.8

39

Rp

201.

110.

000

Rp

2.29

8.50

9.67

9

Rp

1.62

8.27

2.54

6

Rp

-3.0

72

.43

8.5

35

Rp

4.66

2.27

9.04

3

Rp

4.92

0.11

8.52

9

]^rX

oT3T

r26"

020

Rp

12.5

95.5

23.5

92

Page 54: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

PA

SIV

A

Jum

lah

Kew

ajib

an/

Uta

ngR

p2.

077.

820.

228

Rp

916.

822.

474

Mo

dal

:

Mo

dal

Sen

dir

i

Mod

alS

umba

ngan

Rp

9.74

9.05

0.22

3

Rp

30.3

23.7

15

Rp

8.66

1.52

5.21

1

Rp

234.

259.

790

Jum

lah

Mo

dal

dan

Sum

bang

an

Rp

9.77

9.37

3.93

8R

p8.

895.

785.

001

Jum

lah

Sis

aH

asil

Usa

ha

Rp

2.64

8.71

5.99

7R

p2.

782.

916.

117

Jiu

nla

hP

asi

va

Rp

14.5

05.9

10.1

63R

p12

.595

.523

.592

4.1.

5D

ata

Keu

an

ga

nP

eru

sah

aa

nP

esai

ng

Dat

ake

uang

anin

iber

isi

tent

ang

lapo

ran

rugi

laba

dan

nera

caR

umah

Saki

tPK

UM

uham

mad

iyah

dala

m2

peri

ode

yaitu

tah

un

20

04

dan

20

05

.

1.L

apor

anR

ugi

Lab

a

Tab

el4.

3L

apor

anR

ugi

Lab

aP

erus

ahaa

nP

esai

ng

Ura

ian

Pen

dapa

tan

Pen

dapa

tan

Lai

n-L

ain

Jum

lah

Pen

dapa

tan

Tah

un

20

04

Rp

49.1

54.5

76.9

05

Rp

3.17

5.61

0.82

7

Rp

52.3

30.1

87.7

32

Tah

un

20

05

Rp

53.0

49.1

54.2

06

Rp

3.45

8.30

7.82

3

Rp

56.5

07.4

62.0

29

Page 55: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Bia

yaL

angs

ung

Bia

yaA

dm.

&U

mum

Bia

yaL

ain-

Lai

n

Bia

yaD

epre

sias

i

Jum

lah

Bia

ya

Lab

aB

ersi

h

2.L

apor

anN

erac

a

Rp

41.2

70.7

01.1

86

Rp

6.51

5.15

8.08

0

Rp

2.23

4.16

3.81

1

Rp

1.27

3.62

2.88

2

Rp

51.2

93.6

45.9

59

Rp

1.03

6.54

1.77

3

Rp

44.0

40.4

18.9

48

Rp

7.13

8.16

9.46

0

Rp

2.62

1.90

6.81

2

Rp

1.31

0.43

9.32

7

Rp

55.1

10.9

34.5

47

Rp"

[J96

.52T

482"

labe

l4.

4L

apor

anN

erac

aP

erus

ahaa

nP

esai

ng

Nam

aR

eken

ing

AK

TIV

A

Ak

tiv

aL

an

car:

Kas

Ban

k

liiv

esla

siJa

ngka

Pen

dek

Piu

tang

Cad

anga

nK

erug

ian

Piu

tang

Pers

ed

iaaii

Uan

gM

uka

Jum

lah

Ak

tiv

aL

an

car

Akt

iva

Tet

ap:

Tah

un

20

04

Rp

123.

924.

032

Rp

2.05

2.52

6.64

1

Rp

85.0

04.0

00

Rp

4.17

0.19

0.14

8

Rp

-10

4.25

4.74

8

Rp

1.61

2.81

4.15

2

Rp

512.

987.

467

Rp

8.61

6.80

5.37

0

Tah

un

20

05

Rp

97

.48

3.7

46

Rp

4.0

43

.81

1.9

68

Rp

85.0

04.0

00

Rp

4.52

3.45

1.94

3

Rp

-11

3.08

6.30

0

Rp

1.8

32

.58

0.2

86

Rp

277.

933.

912

Rp

10.7

47.1

79.5

55

00

Page 56: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Tan

ah

Ban

guna

n

Ala

tM

ed

ik

Mes

ind

anIn

stal

asi

Pera

bo

tan

Ken

dara

an

Aku

niul

asi

Dep

resi

asi

Jum

lah

Akt

iva

Tet

ap

Ak

tiv

aL

ain

-Lain

Jum

lah

Ak

tiv

a

PA

SIV

A

Jum

lah

Kcv

vajib

an/

Uta

ng

Mo

dal

:

Mo

dal

Sen

dir

i

Mod

alSu

mba

ngan

Jum

lah

Mo

dal

dan

Su

mb

ang

an

Jum

lah

Sis

aH

asil

Usa

ha

Jum

lah

Pasi

va

Rp

2.11

4.76

4.00

0

Rp

2.30

9.96

6.39

5

Rp

5.92

4.40

9.63

7

Rp

1.65

6.93

8.63

5

Rp

2.22

8.44

2.98

3

Rp

446.

171.

818

Rp

-8.

270.

984.

629

Rp

25.4

02.4

87.5

31

Rp

290.

106.

974

Rp

6.40

9.70

8.83

9

Rp

15.2

34.7

05.3

33

Rp

30.2

61.2

19.5

42

Rp

3.53

2.08

3.26

4

Rp

25.6

92.5

94.5

05

Rp

1.03

6.54

1.77

3

Rp

30.2

61.2

19.5

42

Rp

2.11

4.76

4.00

0

Rp

2.30

9.96

6.39

5

Rp

6.57

3.02

5.32

1

Rp

1.65

6.93

8.63

5

Rp

2.35

5.77

2.98

3

Rp

50

9.1

21

.91

8

Rp

-9.5

81

.42

3.9

56

Rp

27

.66

6.4

53

.13

8

Rp

290.

106.

974

Rp

5.9

38

.16

5.2

96

Rp

16

.40

1.3

66

.22

6

Rp

33

.08

6.7

11

.07

7

Rp

3.7

33

.62

3.4

83

Rp

27.9

56.5

60.1

12

Rp

1.39

6.52

7.48

2

Rp

33

.08

6.7

I1.0

77

Page 57: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

4.1

.6S

tru

ktu

rH

iera

rki

1'

Fak

tor

Keu

an

gan

1'

i' H

>3 OS

v>

-o£"

Op

ftS

Hc

O3

§3

"O

p3

3a

-c

—t

ian

Pen

guku

ran

Kin

erja

Ru

mah

Sak

it

Gam

bar

4.2

Ana

lytic

alH

iera

rchy

Pro

cess

Pen

guku

ran

Kin

erja

Rum

ahSa

kit

r.

Fak

tor

Pert

uin

bu

han

dan

Pei

nbel

ajar

au

ty>

3.

-i

p7

\a

e»is

(ap

.

3F

g"71

i

P T£

f»w

?<

—1

pJc

33 P

"3

"

Page 58: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

41

4.2 Pengolahan Data

Dari data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan

menggunakan metode Competitive Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process

untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Ketepatan pengolahan data tergantung

ketepatan perhitungannya. Jika hal tersebut dipenuhi diharapkan keakuratan hasil yang

diperoleh akansesuai dengan yang diharapkan.

4.2.1 Competitive Benchmarking

4.2.1.1 Critical Success Faktors (CSF's)

Faktor kesuksesan kritis (Critical Success Faktors) adalah suatu faktor atau

variable yang menentukan pembahan suatu performansi atau kinerja penisahaan. Jika

CSF's ditingkatkan performansinya maka faktor-faktor lain ikut meningkat. Oleh karena

itu, dikatakan kritis terhadap kesuksesan perusahaan. Untuk menentukan faktor

kesuksesan kritis perusahaan harus mengidentifikasi proses-proses melalui pengukuran

performansi.

Fokus proses bisnis (Business Process) dari suatu rumah sakit adalah pelayanan

kesehatan bagi kemanusiaan. Mutu pelayanan merupakan faktor penting yang dapat

membentuk kepercayaan pelanggan/ pasien kepada mmah sakit sehingga tercipta

loyalitas mereka. Dengan kemajuan perkembangan rumah sakit, baik dan aspek SDM

atau teknologi, maka proses pelayanan kesehatan mmah sakit dapat berlangsung secara

efektif dan efisien. Dengan demikian faktor kesuksesan dalam proses bisnis suatu rumah

sakit adalah kualitas pelayanan kesehatan yang dibenkan, sehingga segala aktivitas

operasional di mmah sakit hams bertujuan untuk mendukung faktor tersebut.

Page 59: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

42

Peningkatan kualitas pelayanan sangat mempengaruhi BOR, BTO, GDR, NDR

dan jumlah kunjungan poliklinik. Perbaikan atribut-atribut tersebut mempunyai

keterikatan dan ketergantungan satu dengan lainnya yang secara langsung dapat

meningkatkan performansi mmah sakit secara tems menems sehingga berdampak pada

peningkatan finansial mmah sakit. Dengan demikian faktor peralatan dan teknologi,

kesehatan lingkungan dan SDM akan ikut meningkat.

Untuk meningkatkan mutu suatu rumah sakit maka pihak mmah sakit hams

menjamin mutu pelayanan kesehatan yang diberikan. Tujuannya, untuk menjaga agar

pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan tinggi dan dilakukan di lingkungan kerja

dengan tingkat profesionalisme tinggi.

Berikut hasil analisa peningkatan kinerja mmah sakit melalui diagram fishbone

Sistem

PelayananProsedur yang jeias,terukur dan prafctis

Kesehatan

Lingkungan

Peralatan dan Teknologi

Kondisi baik

Adanya Tunjangan SDM

Gambar 4.3 Diagram Fishbone

PerungkaunSCinerja/Performansi

Rumah Sakn

Page 60: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Dari hasil analisa tersebut diperoleh CSF's sebagai berikut:

1. Penerapan sistem pelayanan medik yang dapat menjamin mutu

2. Sistem dan prosedur pelayanan administrasi yangjelas, terukur dan praktis

3. Penerapan sistem kerja yangteratur(shift)

Dalam mewujudkan proses pelayanan Rumah Sakit yang bermutu, hams didukung

dengan sistem manajemen mutu. Pengembangan sistem pelayanan medik/ klinik dapat

dilakukan dengan pendekatan jaminan mutu. Berbagai konsep mutu yang dikemukakan

oleh Juran, Deming, Crosby, Schoreder, Donabedian, dan Ishikawa, banyak diacu dalam

manajemen mutu pelayanan Rumah Sakit. Prinsip-prinsip yang dikembangkan para pakar

kualitas tersebut antara lain: kepemimpinan dan komitmen, fokus pelanggan, perbaikan

berkelanjutan, transformasi budaya organisasi, proses pembelajaran organisasi,

pengukuran, keterpaduan dalam manajemen, serta pelayanan berbasis bukti yang terbaik.

Semua prinsip ini telah diadopsi dan termaktub dalam sistem manajemen mutu ISO 9001

:2000.

Rumah Sakit Islam Klaten didalam pelayanan kesehatan juga berdasarkan sistem

manajemen mutu standar ISO 9001 : 2000. Manajemen Rumah Sakit Islam Klaten

bertekad menyelenggarakan pelayanan kesehatan profesional, islami, efisien, dan efektif

dengan menjunjung tinggi kode etik kedokteran. Oleh karena itu, pihak manajemen

mmah sakit berusaha memenuhi selumh persyaratan yang diberlakukan bagi organisasi

dalam menyelenggarakan sistem manajemen mutu, termasuk selumh persyaratan yang

berhubungan dengan penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan masyarakat umum.

Page 61: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

44

Sebagai upaya perbaikan dan peningkatan keefektifan sistem manajemen mutu

organisasi, Rumah Sakit Islam Klaten memberikan berbagai jenis pelayanan dan program

peningkatan mutu, yaitu :

Jenis-jenis pelayanan :

1. Pelayanan rawat darurat, yang buka 24 jam dan pasien dilayani oleh dokter dan

perawat terlatih tanpa dibebani uang muka.

2. Pelayanan rawat jalan, yang memiliki dokter-dokter spesialis yaitu : bedah umum,

kebidanan & kandungan, penyakit dalam, penyakit anak, penyakit syaraf, penyakit

jiwa, THT, penyakit mata, kulit dan kelamin, rehabilitasi medis, pam, bedah

tulang, bedah urologi, bedah anak, bedah syaraf, bedah digestif, bedah thorak &

cardiovaskuler, dan bedah mulut. Kemudian ada penambahan 4 dokter spesialis

tetap yaitu : internis, bedah, anesthesi dan obsgyn.

3. Pelayanan penunjang medis, yang meliputi pelayanan kamar operasi, farmasi,

laboratorium, rontgen, USG & CT. Scan, hemodialisa/ cuci darah dan pelayanan

gizi.

4. Pelayanan penunjang non medis, yang terdiri dari perawatan jenazah, ambulance,

bimbingan kerohanian, pelayanan sosio medik dan IPAL.

Program peningkatan mutu :

1. Membentuk komite mutu Rumah Sakit

2. Mengikuti akreditasi Rumah Sakit (mempersiapkan akreditasi RS 16 pelayanan)

3. Menerapkan TQM

4. Survey kepuasan pasien berkala

Page 62: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

45

Menerapkan sistem manajemen mutu sangat terkait dengan pembahan tata kerja

dan nilai budaya. Hal ini juga mendorong terhadap pembahan perilaku, yang terkait

dengan faktor manusia sebagai sumber pelayanan utama. Kunci keberhasilan

penerapannya juga terletak pada program pendidikan dan pelatihan yang

berkesinambungan. Staf administrasi dan manajemen, staf pelayanan penunjang di

Rumah Sakit, perlu mengikuti pelatihan untuk menyusun standar atau prosedur internal

sesuai ISO 9001 : 2000.

Agar terciptanya SDM yang profesional, akuntabel dan berorientasi pada

kebutuhan pasien yang berlandaskan moral, etika dan hukum, maka pihak Rumah Sakit

Islam Klaten mengadakan program pendidikan (beasiswa) dan program pelatihan, yaitu :

Program pendidikan :

1. Perawat SPK-AKPER

2. Dokter spesialis

3. Magister

4. Diploma RM

5. PP-SPK,AKBID

Program pelatihan :

1. Outbond

2. Pelatihan bedah, ICU, pemasaran dan PPE

Manajemen Rumah Sakit Islam Klaten menjamin dan memastikan bahwa setiap

proses kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur baku yang telah ditetapkan oleh

organisasi dan sistem manajemen mutu yang baku tersebut dikomumkasikan secara

Page 63: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

46

efektif kepada selumh jajaran organisasi, termasuk kebijakan mutu ini. Selain itu, pihak

Rumah Sakit Islam Klaten juga menjamin bahwa indikator kinerja ditetapkan dan selalu

ditingkatkan secara tems menerus sebagai dasar ukuran keefektifan kinerja organisasi

dalam menyelenggarakan sistem manajemen mutu.

Bersamaan dengan hal itu, Rumah Sakit Islam Klaten juga bertekad

mengutamakan kecepatan, kenyamanan dan efisiensi pelayanan kepada pasien dan

pertumbuhan organisasi yang sehat dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.

Dengan demikian dibutuhkan pelayanan yang bagus serta tindakan medis yang akurat

untuk mencapai mutu yang tinggi

Untuk menghasilkan pelayanan yang bermutu dan tepat maka pihak Rumah Sakit

Islam Klaten perlu menerapkan beberapa hal, yaitu :

I. Manajemen mutu pelayanan harus integratif dengan unsur manajemen resiko dan

keselamatan pasien.

Keselamatan pasien di RS adalah sistem (tatanan) pelayanan dalam RS yang

memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman. Termasuk di dalamnya mengukur

resiko, identifikasi &pengelolaan resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis

msiden, kemampuan untuk belajar, menindak-lanjuti msiden serta menerapkan

solusi untuk mengurangi dan meminimalkan resiko.

1 Membangun kesadaran akan pentingnya keselamatan pasien serta penggabungan

budaya peduli mutu.

Page 64: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

47

Tabiat dan kebiasaan cara-pandang organisasi RS yang berbudaya tersebut tetap

berfokus pada mutu yang tidak hanya berasal dari kemampuan ilmu &

keterampilan individual tetapi juga kemampuan bekerja-sama, memberi empati

dan kepedulian terhadap keselamatan pasien yang dilayani, sehingga

menghasilkan kinerja pelayanan yang bermutu serta aman.

Namun membangun budaya kerja tidak mudah, sama sulitnya dengan proses

mengubah watak perilaku manusia, sehingga harus dilaksanakan dengan tems

menerus, bertahap dan dalam berbagai media dan cara. Salah satunya dengan cara

3-E^Education, Environment andEnforcement).

Pada tahap I (Education) yaitu mensosialisasikan budaya kerja ini dalam tulisan,

rapat strukural dan fungsional, acara cofee morning dan diklat in-service training

(kepala ruang, pengamat, pegawai bam), menyebar leaflet perilaku Melayani

dengan Hati. Kemudian melaksanakan tahap II (Environment) : Menciptakan

suasana dan lingkungan kerja per-unit yang kondusif dan mendukung,

membiasakan komunikasi dalam koordinasi lintas fungsi dan kerja-sama tim,

pemberdayaan karyawan, melakukan uji-coba sistem imbalan berbasis kinerja

(Sistem Jasa Pelayanan, reward) dan pembinaan dini SDM-bermasalah

(mencegah punishment), mengikut-sertakan diklat ESQ para Manajer & Kabag.

dan kursus sejenis bagi karyawan lainnya. Selanjutnya tahap III (Law

Enforcement) dilaksanakan, diharapkan pelaksanaan tahap I dan II sudah berjalan

optimal, sehingga pelaksanaan tahap III bisa lancar dan hanya bersifat

pengawasan dan pengendalian saja.

Page 65: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

48

3. Adanya sistem TI yang terintegrasi untuk menciptakan likuiditas informasi

Pendayagimaan teknologi informasi (TI) menjadi bagian tak terpisahkan dalam

bisnis kesehatan dewasa ini. Bagaimana RS dapat memberikan layanan terbaik

kalau proses transaksi dan administrasinya masih manual, sederhana, dan parsial?

Komputerisasi di RS bam untuk transaksi keuangan dan administrasi tagihan.

Sementara itu, proses lainnya, seperti data pasien, dokumentasi rekam medis,

tindakan dokter, dan hasil pemeriksaan belum tersentuh TI.

Langkah ini adalah wujud upaya strategis para eksekutif RS membangun

manajemen pelayanan terpadu. Manajemen bisa tahu kondisi keuangan, kondisi

pasien rawat inap atau rawat jalan, hingga inventori. Sistem ini menjangkau

seluruh proses bisnis RS, mulai dari pendaftaran pasien, rekam medis,

laboratorium, apotek, logistik, keuangan, penagihan, hingga SDM. Aplikasi ini

akan mempermudah manajemen mengontrol kinerja RS secara total dan juga

menciptakan efisiensi serta menghentikan kebocoran-kebocoran dana sehingga

dapat meningkatkan pelayanan pasien dan pendapatan RS.

Implementasi TI memang membuat mmah sakit menjadi makin canggih. Namun,

perlu dipahami bahwa kecanggihan TI sebaiknya bukan menjadi tujuan,

melainkan hanya alat untuk meningkatkan mutu layanan dan manajemen usaha.

4. Survey kepuasan karyawan secara berkala

Dalam sistem pelayanan kesehatan, terdapat banyak bentuk yang berbeda dari

fasilitas kesehatan, tingkat pelayanan yang berbeda, petugas pemberi pelayanan

Page 66: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

49

yang berbeda, jenis pelayanan yang diselenggarakan serta berbagai cara untuk

melakukan pembayaran terhadap pelayanan kesehatan yang diterima. Apa yang

secara umum terdapat dalam pelayanan kesehatan adalah orang yang memerlukan

pelayanan kesehatan dan orang yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

Petugas pelayanan kesehatan bekerja untuk memastikan bahwa mereka yang

memerlukan pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan yang bermutu dari

penyelenggara pelayanan kesehatan. Kepuasan staf' karyawan dan petugas

pelayanan kesehatan sangat mempengaruhi hasil kerja mereka. Oleh karena itu,

pihak mmah sakit hams melakukan survey kepuasan kerja karyawan secara

berkala agar mengetahui indikator-indikator yang mempengaruhi kepuasan kerja

karyawan. Dengan demikian tingkat kepuasan kerja karyawan meningkat dan

kerja yang dihasilkan optimal yang pada akhirnya akan meningkatkan

kesejahteraan dan kepuasan pasien.

4.2.1.2 Penentuan GAP

Menghitung nilai gap masing masing indikator kinerja

1. PendapatanTabel 4.5 Perbandingan Jumlah Pendapatan

Periode RSI Klaten PKU Muhammadiyah

2004 Rp 16.154.040.463,00 Rp 49.154.576.905,00

2005 Rp 16.290.195.117,00 Rp 53.049.154.206,00

"Gap"

Rp 33.000.536.442,00

Rp 36.758.959.089,00

Page 67: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Jumlah Pendapatan

Rp60.000.000.000,00 >? fc^&&&®8J£mm

jfglj

Rp50.000.000.000,00Rp40.000.000.000,00

Rp30.000.000.000,00Rp20.000.000.000,00Rp10.000.000.000,00'

RpO.OO

vm.j" •—•••• •;j sj;-.r^™duo.*" ^^^^M -->J* "fa* ^^^H

SBjQ RSI Klaten

• FKU Muhammadiyah ip? Wm

2004

Periode

2005

50

Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Jumlah Pendapatan Pemsahaan dengan Pesaing

2. Aktiva dan Pasiva

Tabel 4.6 Perbandingan Jumlah Aktiva dan Pasiva

Periode RSI Klaten PKU Muhammadivah "Gap"

2004 Rp 14.505.910.163,00 Rp 30.261.219.542,00 Rp 15.755.309.379,00

2005 Rp 12.595.523.592,00 Rp33.086.711.077,00 Rp 20.491.187.485,00

Rp40.000.000.000,00

Rp30.000.000.000,00

Rp20.000.000.000,00

Rp10.000.000.000,00

RpO.OO

Jumlah Aktiva dan Pasiva

2004 2005

Periode

jQ RSIKlaten

• PKUMuhammadiyah

Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Jumlah Aktiva dan Pasiva Pemsahaan dengan Pesain^

Page 68: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

3. Jumlah Pasien Rawat Jalan (IRJA)

Tabel 4.7 Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Jalan

Periode RSI Klaten PKU

Muhammadiyah

'Gap"

2004 18.867 64.104 45.237

2005 20.457 65.350

Jumlah Pasien Rawat Jalan

80.000 /%"'

60.000 f££Lj^B_l_L-J^R-~40.000 t^^^^M\ ^B^

O RSI Klateni

:• PKU Muhammadiyah <20.000 t^jt",^B__|fi:^B_

2004 2005

Periode

44.893

Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Jalan

Pemsahaan dengan Pesaing

4. Jumlah Pasien Rawat Inap (IRNA)

Tabel 4.8 Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap

1 Periode

1i

RSI Klaten PKU

Muhammadiyah

"Gap"

| 2004 9.006 11.487 j 2.481

j 20051

8.740 10.281 i 1.541

Page 69: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Jumlah pasien Rawat Inap

2004 2005

Periode

D RSI Klaten

• PKU Muhammadiyah

Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Jumlah Pasien Rawat Inap

Pemsahaan dengan Pesaing

5. Angka Kematian Umum (GDR)

Tabel 4.9 Perbandingan Persentase Angka Kematian Umum

52

I Periode RSI Klaten PKU

Muhammadivah

"Gap" ji

li

1 2004 1 55,79% 1 48,12% 7,67 % 1ii

j 2005 57,07 % 46,34% j 10,73% !' i i

i i

60,00% |<£50,00%40,00%30,00%

20,00%

10,00%0,00%

Angka Kematian Umum

2004 2005

Periode

;o PKU Muhammadiyah

:• RSI Klaten

Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Persentase Angka Kematian Umum

Pemsahaan dengan Pesaing

Page 70: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

6. Angka Kematian Netto (NDR)

Tabel 4.10 Perbandingan Persentase Angka Kematian Netto

33

Periode RSI Klaten PKU

Muhammadiyah

"Gap"

2004 21,86% 19,93%o 1,93%

2005 21,98% 17,08% 4,90 %

25,00%

20,00%

15,00%

10,00%

5,00%

0,00%

Angka Kematian Netto

2004 2005

Periode

a PKU Muhammadiyah

!• RSI Klaten

Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Persentase Angka Kematian Netto

Pemsahaan dengan Pesaing

7. Persentase Tempat Tidur Terisi (BOR)

Tabel 4.11 Perbandingan Persentase Tempat Tidur Terisi

1 Periode

1)

RSI Klaten PKU

Muhammadiyah

"Gap"

1 2004 59,89% 69,93 % 10,04 %

[ 2005 ( 61,57%i i

69,01 % [ 7,44 %

Page 71: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Persentase Tempat Tidur Terisi

2004 2005

Periode

D RSI Klaten

• PKU Muhammadiyah

Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Persentase Tempat Tidur Terisi

Pemsahaan dengan Pesaing

8. Produktivitas Tempat Tidur (BTO)

Tabel 4.12 Perbandingan Persentase Produktivitas Tempat Tidur

54

Periode RSI Klaten PKU

Muhammadiyah

"Gap"

2004 44,95 % 70,20 % 25,25 %

2005 47,31 % 64,23% 1 16,92%i

Produktivitas Tempat Tidur

2004 2005

Periode

: a RSI Klaten

• PKU Muhammadiyah

Gambar 4.11 Grafik Perbandingan Persentase Produktivitas Tempat Tidur

Pemsahaan dengan Pesaing

Page 72: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

9. Jumlah Karyawan

Tabel 4.13 Perbandingan Rata-rataJumlah Karyawan

D3

Periode RSI Klaten PKU

Muhammadiyah j

'Gap" !1

!

2004 322 602,4 280,4 |

2005 313 573,4 j! ...

260,4 ji

800-<

600 j400

200

Rata-Rata Jumlah Karyawan

Wt*"\ t ? t-

~ i ** *^^^^B * — ^1«• jy^fe ^4* ^^^^H |B

. a RSI Klaten

• PKU Muhammadiyah

o-t

2004 2005

Periode

Gambar 4.12 Grafik Perbandingan Rata-rata Jumlah Karyawan

Pemsahaan dengan Pesaing

10. Jumlah Program Pendidikan dan Pelatihan

Tabel 4.14 Perbandingan Jumlah Program Pendidikan dan Pelatihan

Periode RSI Klaten PKU j

Muhammadiyah

"Gap" |

i2004 52 173 | 121 j

2005 71 221 i 150 !

Page 73: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Jumlah Program Pendidikan & Pelatihan

2004 2005

Periode

• RSI Klaten

| • PKU Muhammadiyah

Gambar 4.13 GrafikPerbandingan Jumlah Program Pendidikan dan Pelatihan

Pemsahaan dengan Pesaing

56

4.2.2 Similarite Empat Perspektif Balanced Scorecard

4.2.2A Faktor Keuangan

1. Pertumbuhan Pendapatan

a. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan RS Islam Klaten

Pendapatan pelayananjasa RS Islam Klaten dari tahun 2004 sampai 2005

Tabel 4.15 Rasio Pertumbuhan Pendapatan RS Islam Klaten

Tahun Pendapatan Rasio

j 2004 Rp 16.154.040.463,00

i 2005 Rp 16.290.195.117,00 0,843 %

(pendapa tan thX) - (pendapa tan thX - 1)

(pendapa tan thX - I).vl00%

(16.290.195.117) - (16.154.040.463)

(16.154.040.463);d00%

= 0.843 %

Page 74: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

57

b. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan RS PKU Muhammadiyah

Pendapatan pelayanan jasa RS PKU Muhammadiyah dari tahun 2004

sampai 2005 :

Tabel 4.16 Rasio Pertumbuhan Pendapatan RS PKU Muhammadiyah

f Tahunj

Pendapatan Rasio

| 20041

Rp 49.154.576.905,00

j 2005ii

Rp 53.049.154.206,00 7,923 %

(pendapa tan thX) - (pendapa tan thX -1)

(pendapa tan thX -1)•ri00%

(53.049.154.206) - (49.154.576.905)

(49.154.576.905).xl00%

7,923 %

2. Asset Turn Over (ATO)

Menunjukkan besamya nilai pendapatan yang diperoleh dibandingkan

dengan total kekayaan yang telah dimiliki pemsahaan sehingga dapat diketahui

kontribusi pendapatan yang diperoleh terhadap kekayaan yang dimiliki

pemsahaan.

a. ATO RS Islam Klaten

Tabel 4.17 Asset Turn Over RS Islam Klaten

1 Tahuni

Pendapatan Total Aktiva ATO i

I 2005 Rp 16.290.195.117,00 Rp 12.595.523.592,00 129,333% |i

Page 75: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

pendapa tan

TotalAktiva*100%

16.290.195.117

12.595.523.592

= 129,333%

xl00%

b. ATO RS PKU Muhammadiyah

Tabel 4.18 Asset Turn Over RS PKU Muhammadiyah

Tahun Pendapatan Total Aktiva

58

ATO

2005 Rp 53.049.154.206,00 Rp 33.086.711.077,00 160,334%

pendapa tan

TotalAktiva.tl00%

_ 53.049.154.206

~ 33.086.711.077

= 160,334%

4.2.1.2 Faktor Pelanggan

1. Jumlah Pasien Rawat Jalan (IRJA)

adalah jumlah pasien yang menggunakan jasa Rumah Sakit dan melakukan

perawatan jalan.

a. Jumlah pasien rawat jalan RS Islam Klaten tahun 2005 sebanyak 20.457

xl00%

b. Jumlah pasien rawat jalan RS PKU Muhammadiyah tahun 2005 sebanyak

65.350 orang.

Page 76: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

59

2. Jumlah Pasien Rawat Inap (IRNA)

adalah jumlah pasien yang menggunakan jasa Rumah Sakit dan melakukan

perawatan menginap.

a. Jumlah pasien rawat inap RS Islam Klaten tahun 2005 sebanyak 8.740 orang.

b. Jumlah pasien rawat inap RS PKU Muhammadiyah tahun 2005 sebanyak

10.281 orang.

3. Survey tingkat kepuasan pasien

adalah suatu tolok ukur yang bersifat kualitatif dengan melakukan survey

kepada pengguna jasa Rumah Sakit. Pengukuran tersebut untuk mengetahui

sejauh mana pihak Rumah Sakit melayani kebutuhan dan keinginan pasien.

Survey ini menggunakan pengujian reliabilitas dan vahditas data untuk

mengetahui apakah butir-butir dalam pertanyaan tersebut benar-benar sesuai

dengan pengukuran kinerja pada pemsahaan tersebut dan untuk mengetahui

apakah data-data tersebut benar-benar valid,

a. Survey tingkat kepuasan pasien RS Islam Klaten

Tabel 4.19 Jumlah Kuesioner Kepuasan Pasien RS Islam Klaten

Responden

Jumlah Kuesioner

Disebar Kembali !I

Sail

Pasien 120 102 |ii

97

Page 77: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

60

Sebelum dilakukan uji vahditas dan reliabilitas teriebih dahulu dilakukan uji

kecukupan data. Adapun mmus yang digunakan dalam perhitungan tersebut

adalah sebagai berikut:

N=p(i-p)(zmf

Keterangan :

N' = ukuran sampel yang diperlukan

p = proporsi yang diduga

z = kesalahan z table normal yang berhubungan dengan tingkat ketehtian

E = kesalahan maksimum yang masih diperbolehkan

N' =97/102(l-97/102)(l,96/0,05)2

= 0,95098(0,04902)(39,2)2

= 71,633

Jadi n (97) > N (72) artinya data cukup

Uji vahditas

Hipotesis : H0 = data kuisioner valid

Ht = data kuisioner tidak valid

Tingkat signifikan

a = 0.05 df=n-2 = 97-2 = 95 ^,=0.137

Daerah kritis : Jika r^, > r^, maka H0 diterima

Jika rtell < r^, maka H0 tidak diterima

Page 78: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

61

Tabel 4.20 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Pasien RS Islam Klaten

Vanabel r hasil r tabel j Kesimpulan I Maka Keterangan

XI 0,3855 0,137i

1 ' hasil — rtabel H0 diterima Data Valid

X2 0,4997 0,137 rhasil — rtabel | H0 diterima Data Valid

X3 0,5002 0,137 rhasil - rtabel H0 diterima Data Valid

X4 0,5568 0,137 rhasil — rtabel H0 ditenma Data Valid

X5 0,4793 0,137 rhasil - rabel H0 diterima : Data Valid

X6 0,4364 0,137 ^hasil —rtabel H0 diterima : Data Valid

X7 0,5968 0,137 rhasil — rtabe! H0 diterima Data Valid

X8 0,4375 0,137 rhasil - rtabel H0 diterima : Data Valid

X9 0,5649 0,137 rhasii — rtai«I H0 diterima Data Valid

XI0 0,5780 0,137 r'hasil - rtalKl H0 diterima Data Valid

XI1 0,5398 0,137 rhasi! - riab«l H0 diterima : Data Valid

X12 0,6252 0,137 rhasil - rtabel HQ diterima Data Valid

XI3 0,2681 0,137 rhasil — rnbei H0 diterima Data Valid

X14 0,3997 0,137 rhasil > r— 'tabel H0 diterima ' Data Valid

X15 0,4558 0,137 rhasil —rtatwl H0 diterima 1 Data Valid

X16 0,5539 0,137 rhasil -rtabd H0 diterima Data Valid

[ XI7 0,5875 0,137 rhasil - rtabel H0 diterima : Data Valid

X18 0,5860 0,137 rhasil - rtabel H0 diterima | Data Valid

X19| _

0,5075 0,137 rhasil — rtabel H0 diterima , Data Valid

X20 0,4202 0,137 rhasil > r— 'label H0 diterima Data Valid

Uji Reliabilitas

Hipotesis : H0 ; data kuisioner reliabel

H( = data kuisioner tidak reliabel

Tingkat signiftkan

a = 0.05 df=n-2 = 97-2 = 95 r^. =0.137

Daerah kritis : Jika ralpha > rtabel maka H0 diterima

Jlka raiPha < r^i m^ HQ tidak diterima

Page 79: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

62

Statistik uji : r^ = 0.8850

Kesimpulan : H0 diterima, artinya data kuisioner reliabel

Dari survey tingkat kepuasan pasien RS Islam Klaten diperoleh indeks

kepuasan sebesar 70,45.

b. Survey tingkat kepuasan pasien RS PKU Muhammadiyah

Tabel 4.21 Jumlah Kuesioner Kepuasan Pasien RS PKU Muhammadiyah

Responden

Jumlah Kuesioner

Disebar 1 Kembali

iSail

Pasien 120 | 106|

100

N' = 100/106(l-100/105)(l,96/0,05)2

= 0,943396(0,056604)(39,2)2

= 82,05625

Jadi n (100) > N (82) artinya data cukup

Uji vahditas

Hipotesis : H0 = data kuisioner valid

H[ = data kuisioner tidak valid

Tingkat signifikan

a = 0.05 df=n-2= 100-2 = 98 rubd =0.1346

Daerah kritis : jika rhasil > rabel maka Hrt diterima

Page 80: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Jika r^, < r^, maka H0 tidak diterima

Tabel 4.22 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Pasien RS PKU Muhammadiyah

Variabel r hasil rtabel Kesimpulan Maka Keterangan

XI 0,2128 0,1346hasil — tabel H0 diterima Data Valid

X2 0,3102 0,1346 *hasil — rtabel H0 diterima Data Valid

X3 0,5288 0,1346hasil — tabel H0 diterima Data Valid

X4 0,5749 0,1346hasil — label H0 diterima Data Valid

X5 0,4977 0,1346 rhasil — rtabel H0 diterima Data Valid

X6 0,4527 0,1346hasil _ label H0 diterima j Data Valid j

X7 0,4105 0,1346 'hasil — 'tabel H0 diterima Data Valid

X8 0,5761 0,1346hasil — tabel H0 diterima Data Valid

X9 0,6169 0,1346 'hasil — 'tabel Hy diterima ! Data Valid

X10 0,4880 0,1346 'hasil — 'tabel H0 diterima Data Valid

Xll 0,4670 0,1346hasil — tabel H0 diterima I Data Valid

X12 0,6033 0,1346 r > r'hasil — 'tabel H0 diterima Data Valid

X13 0,4873 0,1346 rhasil —rtabel H0 diterima ; Data Valid

XI4 0,4056 0,1346 r > rhasil — 'label H0 diterima ; Data Valid

X15 0,4763 0,1346hasil — tabel H0 diterima Data Valid

X16 0,6293 0,1346 r > r'hasil — 'tabel H0 diterima ] Data Valid

XI7 0,5860 0,1346 hasil — 'label H0 diterima j Data Valid

X18 0,6201 0,1346 rhasil — rtabel H0 diterima j Data Valid

X19 0,6228 0,1346 r > r'hasil — 'tabel H0 diterima ' Data Valid

X20 0,5370 0,1346 rhasil — rtabel H0 diterima ! Data Valid

Uji Reliabilitas

Hipotesis : H0 •- data kuisioner reliabel

H, = data kuisioner tidak reliabel

Tingkat signifikan

a = 0.05 df=n-2= 100-2 = 98 rBhel =0.1346

Daerah kritis : Jika ral ha > rtabd maka H0 diterima

Page 81: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

64

Jika ralpha < r^, maka H0 tidak diterima

Statistik uji: ralpha = 0.8886

Kesimpulan : H0 diterima, artinya data kuisioner reliabel

Dari survey tingkat kepuasan pasien RS PKU Muhammadiyah diperoleh

indeks kepuasan sebesar 72,22.

4.2.1.3 Faktor Bisnis Internal

1. Angka Kematian Umum (GDR)

Angka ini menunjukkan rasio antara jumlah pasien yang meninggal dan

jumlah pasien yang keluar (hidup/ meninggal), dalam suatu periode.

a. Angka kematian umum RS Islam Klaten tahun 2005 sebesar 57,07 %.

b. Angka kematian umum RS PKU Muhammadiyah tahun 2005 sebesar 46,34 %

2. Angka Kematian Netto (NDR)

Angka ini menunjukkan rasio antara jumlah kematian pasien (berumur

28 hari) danjumlah pasien yang keluar (hidup/ meninggal), dalam suatu periode.

a. Angka kematian netto RS Islam Klaten tahun 2005 sebesar 21,98 %.

b. Angka kematian netto RS PKU Muhammadiyah tahun 2005 sebesar 17,08 %.

3. Persentase Tempat Tidur Terisi (BOR)

Angka ini menunjukkan persentase pemakaian tempat tidur pada satu

satuan waktu tertenru. Indikator ini memberikan gambaran tentang tinggi

rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur.

a. BOR RS Islam Klaten tahun 2005 sebesar 61,57 %.

b. BOR RS PKU Muhammadiyah tahun 2005 sebesar 69,01 %.

<

Page 82: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

65

4. Produktivitas Tempat Tidur (BTO)

Angka ini mununjukkan frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu

satuan waktu (per tahun). Indikator ini memberikan gambaran tentang tingkat

pemakaian tempat tidur.

a. BTO RS Islam Klaten tahun 2005 sebesar 47,31 %.

b. BTO RS PKU Muhammadiyah tahun 2005 sebesar 64,23 %.

4.2.1.4 Faktor Pertumbuhan dan Pembelajaran

1. Rata-Rata Jumlah Karyawan

Rata-rata jumlah karyawan, baik tenaga medis, paramedis maupun non

medis dalam satu tahun.

a. Rata-rata jumlahkaryawan RS Islam Klaten taliun 2005 sebanyak 313 orang.

b. Rata-rata jumlah karyawan RS PKU Muhammadiyah tahun 2005 sebanyak

573,4 orang.

2. Jumlah Program Pendidikan dan Pelatihan

Untuk meningkatkan kualitas karyawan, pihak Rumah Sakit mengadakan

program pendidikan dan pelatihan agar mutu pelayanan jasa dapat lebih

ditingkatkan.

a. Program pendidikan dan pelatihan RS Islam Klaten tahun 2005 sebanyak 71

program.

b. Program pendidikan dan pelatihan RS PKU Muhammadiyah tahun 2005

sebanyak 221 program.

Page 83: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

3. Survey Tingkat Kepuasan Karyawan

Kepuasan kerja karyawan sangat berpengaruh pada kinerja pemsahaan.

Pengukuran tersebut untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan kerja

karyawan. Survey ini memperhatikan tiga aspek kepuasan utama yaitu kepuasan

internal, eksternal dan kepuasan umum. Survey ini menggunakan pengujian

reliabilitas dan vahditas data untuk mengetahui apakah butir-butir dalam

pertanyaan tersebut benar-benar sesuai dengan pengukuran kinerja pada

pemsahaan tersebut dan untuk mengetahui apakah data-data tersebut benar-benar

valid,

a. Survey tingkat kepuasan karyawan RS Islam Klaten

Tabel 4.23 Jumlah Kuesioner Kepuasan Karyawan RS Islam Klaten

Jumlah Kuesioner

Responden Disebar Kembali Sah

karyawan 120 95 90

Sebelum dilakukan uji vahditas dan reliabilitas teriebih dahulu dilakukan uji

kecukupan data. Adapun mmus yang digunakan dalam perhitungan tersebut

adalah sebagai berikut:

N'= p(l-y0)(z/E)(2,

Keterangan :

N' = ukuran sampel yang diperlukan

p = proporsi yang diduga

Page 84: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

z = kesalahan z table normal yang berhubungan dengan tingkat ketehtian

E = kesalahan maksimum yang masih diperbolehkan

N' =90/95(l-90/95)(l,96/0,05)2

= 0,947368(0,052632)(39,2)2

= 76,61917

Jadi n (90) > N (77) artinya data cukup

Uji vahditas

Hipotesis : H0 = data kuisioner valid

H[ = data kuisioner tidak valid

Tingkat signifikan

a = 0.05 df=n-2 = 90-2=88 ^,=0.1426

Daerah kritis : Jika rhasjl > r^, maka H0 diterima

Jika r^,, < rabel maka H0 tidak diterima

Tabel 4.24 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Karyawan RS Islam Klaten

67

Variabel rhasil rtabel Kesimpulan Maka Keterangan

XI 0,6277 0,1426 'hasil — 'tabel Hn diterima Data Valid

X2 0,6458 0,1426 r > rhasil — tabel H0 ditenma Data Valid

X3 0,5214 0,1426 rhasil — rtabe! H0 ditenma Data Valid

X4 0,3751 0,1426hasil — tabel H0 ditenma Data Valid

X5 0,7115 0,1426 rhasil — rtabe! H0 ditenma Data Valid

X6 0,7401 0,1426 rhasil - rtabe! H0 ditenma Data Valid

X7 0,5900 0.1426 r > r'hasil — 'tabel H0 ditenma Data Valid

X8 0,5166 0,1426 r > r'hasil — 'tabel Hu ditenma Data Valid

Page 85: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

68

! X91

0,5219 0,1426 'hasil — 'tabel H0 ditenma Data Valid

j XIO 0,7317 0,1426 •"basil - rtabel H0 diterima Data Valid

Xllj

0,6812 0,1426 r > r'hasil — 'tabel H0 diterima Data Valid

j X12 0,6878 0,1426hasil — label H0 diterima Data Valid

Uji Reliabilitas

Hipotesis : H0 = data kuisioner reliabel

H, = data kuisioner tidak reliabel

Tingkat signifikan

a = 0.05 df=n-2 = 90-2 = 88 W, =0.1426

Daerah kritis : Jika r^ > rabd maka H0 diterima

Ska. ralpha < rabel maka H0 tidak diterima

Statistik uji : ral, =0.8971

Kesimpulan : H„ diterima, artinya data kuisioner reliabel

Dari survey tingkat kepuasan karyawan RS Islam Klaten diperoleh indeks

kepuasan sebesar 30,58.

b. Survey tingkat kepuasan pasien RS PKU Muhammadiyah

Tabel 4.25 Jumlah Kuesioner Kenuasan Karyawan RS PKU Muhammadiyah

Jumlah Kuesioner

Responden Disebar Kembali Sah

Karvawan 120 120 112

Page 86: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

N' = 112/120(1-112/120)(1,96/0,05)2

= 0,933333(0,066667)(39,2)2

= 95,61316

Jadi n (112) > N (96) artinya data cukup

Uji vahditas

Hipotesis : H0 = data kuisioner valid

H, = data kuisioner tidak valid

Tingkat signifikan

cr = 0.05 df=n-2 = 112-2 = 110 rtabe, =0.125

Daerah kritis : jika r^, > rabel maka H0 diterima

Jika r^, < r^, maka H0 tidak diterima

Tabel 4.26 Uji Vahditas Kuesioner Kepuasan Karyawan RS PKU Muhammadiyah

69

Variabel r hasil rtabel Kesimpulan Maka Keterangan

XI 0,6741 0,125 r > rhasil tabel H0 diterima Data Valid j

X2 0,6196 0,125 'hasil — 'tabel H0 diterima Data Valid |

X3 0,6894 0,125 rhasil - rtabel H0 diterima i Data Valid j

X4 0,6766 0,125hasil — tabel H0 diterima Data Valid |

X5 0,6936 0,125hasil — tabel H0 diterima Data Valid j

X6 0,5415 0,125 r > r'hasil — 'label H0 diterima Data Valid jX7 0,5529 0,125 hasil — 'label H0 ditenma Data Valid j

xs 0,6465 0,125hasil — tabel H() diterima Data Valid

X9 0,6847 0,125 'hasil — 'tabel H0 diterima Data Valid j

XIO 0,5523 0,125hasil _ tabel H0 ditenma Data Valid j

XI1 0,2642 0,125 hasil _ 'tabel H0 ditenma Data Valid

X12 0,3300 0.125 liasil — rtabel H0 diterima Data Valid j

Page 87: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Uji Reliabilitas

Hipotesis : H0 = data kuisioner reliabel

70

H, = data kuisioner tidak reliabel

Tingkat signifikan

a =0.05 df=n-2 = 112-2 = 110 ^,=0.125

Daerah kritis : Jika ralpha > rtabeS maka H0 diterima

Jika raiPha < Wi maka Ho tidak diterima

Statistik uji: ralpha = 0.8657

Kesimpulan : H0 diterima, artinya data kuisioner reliabel

Dari survey tingkat kepuasan karyawan RS PKU Muhammadiyah diperoleh

indeks kepuasan sebesar 35,59.

Page 88: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Tabel 4.27 Target Masing-Masing Faktor

FAKTOR TOLOK UKUR RSI Target RSPKU Target

KEBERHASILAN Klaten Muh.

KEUANGAN Tingkat Pertumbuhan

Pendapatan

0,843 % 8,608 % 7,923 % 1,127%

Asset Turn Over (ATO) 129,333 % 128,631 % 160,334% 181,716%

KONSUMEN Jumlah Pasien Rawat 20.457 19.684 65.350 64.202

Jalan (IRJA)orang orang orang orang

Jumlah Pasien Rawat 8.740 8.323 10.281 10.557

Inap (IRNA)orang orang orang orang

Survey Kepuasan 70,45 80 72,22 80

Pasien

BISNIS Angka Kematian 57,07 % 45 % 46,34 % 50.07 %

INTERNAL Umum (GDR)

Angka Kematian Netto 21,98% 25 % 17,08% 22,10%

(NDR)

Persentase Tempat 61,57% 65% 69,01 % 69,92 %

Tidur Terisi (BOR)

Produktivitas Tempat 47,31 % 52,72 % 64,23 % 68,13 %

Tidur (BTO)

PEMBELAJARAN Rata-Rata Jumlah 313 orang - 573,4 orang -

& Karyawan

i PERTUMBUHAN Jumlah Program

Pendidikan & Pelatihan

71 221

1

Survey Kepuasan Kerja 30,58 40 35,59 40 |

Karyawan1

Page 89: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

4.2.3 Pembobotan dengan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)

Dalam proses ini dilakukan beberapa langkah untuk melakukan pembobotan pada

masing-masing faktor. Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden kemudian

disusun dalam matriks, selanjutnya dijumlahkan secara vertikal setiap kolomnya.

Kemudian menghitung bobot parsial pada setiap level dengan melakukan

penilaian relatif setiap sel (perpotongan baris dan kolom), yaitu dengan cara nilai setiap

sel dibagi dengan jumlah pada setiap kolomnya, sehingga akan diperoleh nilai relatif per

sel. Nilai-nilai tersebut kemudian dijumlahkan secara horizontal pada masing-masing

faktor dan dicari bobot prioritasnya. Dari hasil pembobotan tersebut dapat diketahui

besamya pengaruh masing-masing faktor terhadap kinerja manajemen Rumah Sakit.

Berikut im merupakan contoh perhitungannya :

Level 2 (Perspektif)

a. Matriks awal (perbandingan berpasangan arribut)

Tabel 4.28 Matriks Perbandingan Berpasangan

Atribut Keuangan Pelanggan Bisnis Internal

Pertumbuhan &

Pembelajaran

Keuangan 1 0,2 0,33 1

Pelanggan 5 1 5 5

Bisnis Internal 0,2 1 1

Pertumbuhan &

Pembelajaran 1 0,2 1 I

Jumlah 10 1,6 7,33 8

Page 90: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

b. Eueen Vektor

Probabilitas bobotBobotMatriksAwal

y KolomBobot

V Pr obabilitasEugen vector = rerata =

N

Contoh perhitungan :

Arribut A (Keuangan)

ProbA-A =1

10= 0,100

Prob A - B =

0,20

1,6 = 0,125

Prob A - C =0,33

7,jj

1

= 0,045

Prob A - D =8

= 0,125

Jumlah = 0,395

Eugen vector =0,395

= 0,099

Tabel 4.29 Menentukan Eugen Vector

1j Arribut Keuangan Pelanggan

Bisnis

Internal

Pertumbuhan &

Pembelajaran Jumlah

EugenVector

1

' Keuangan 0,100 0,125 0,045 0,125 0,395 0,099

Pelanggan 0,500 0,625 0,682 0,625 2,432 0,608 I1 Bisnis Internal 0,300 0,125 0,136 0,125 0,686 0,172j Pertumbuhan &

[ Pembelajaran 0,100 0,125 0,136 0,125 0,486 0,122

Page 91: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

c. Eugen Value

Bobot = Bobot matriks awal x eugen vector

VBobotEugen value = ——

Eugen Vektor

Contoh perhitungan :

Arribut A

Prob A - A = 1 x 0,099

Prob A - B = 0,2 x 0,608

Prob A-C = 0,33x0,172

Prob A-D = 1 x 0,122

Jumlah = 0,399

0,399Eugen value = y^ =4,036

Tabel 4.30 Menentukan Eugen Value

74

Arribut Keuangan PelangganBisnis

Internal

Pertumbuhan &

Pembelajaran Jumlah

EugenValue

Keuangan 0,099 0,122 0,057 0,122 0,399 4,036

Pelanggan 0,494 0,608 0,858 0,608 2,568 4,223

Bisnis Internal 0,296 0,122 0,172 0,122 0,711 4,144

Pertumbuhan &

Pembelajaran 0,099 0,122 0,172 0,122 0,514 4,223

Jumlah 16,626

Max.

EugenValue 4,157

Page 92: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

d. Consistency Indeks ( CI)

Max.Eugen Value - NCI =

iV-1

4,157-4

4-1

= 0,052

e. Consistency Ratio ( CR )

CR= — ,RI = 0,9RI

0,052

= 0,9

= 0,058

f. Konsistensi

i\- \/////////rt-.v-C-} . /

, N = Ordo matriks = 4

Kriteria konsisten

Kesimpulan

Jika CR < 0,1 maka jawaban responden konsisten

Karena CR < 0,1 yaitu 0,058 < 0,1 maka jawaban

responden konsisten.

Adapun bobot pada masing-masing faktor dapat dilihat di bawah ini :

Tabel 4.31 Bobot Masing-masing Faktor

XI X2 X3 X4 X5 X6

Keuangan0,099 0,188 ! 0,123 I 0,090 i 0,065 i 0,064

Pelanggan0,608 0,467 ! 0,398 i 0,577 | 0,450 I 0,114

Rata-rata

0,105

0,436

Bisnis Internal

Pertumbuhan &

Pembelajaran

0,172 0,073 i 0,374 j 0,249 ! 0,344 j 0,436 0,275

Page 93: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

76

Tabel 4.32 Bobot Masmg-masing Tolok Ukur dari Faktor Keuangan

Tk. Pertumbuhan

Pendapatan

Asset Turn Over

(ATO)

XI i X2

0,833 0,500

0,167 0,500

X3 X4 i X5 ! X6 Rata-rata

0,250 | 0,889 0,750 0,900 0,687

0,750 0,111 0,250 I 0,100 0,313

Tabel 4.33 Bobot Masing-masing Tolok Ukur dari Faktor Pelanggan

1XI X2 X3 X4 X5 X6 Rata-rata \

1Pertumbuhan Jumlah

jPasien QUA0,665 0,229 0,101 0,455 0,143 0,084 0,279

j Pertumbuhan Jumlah

jPasien TRNA 0,104 0,170 0,466 0,455 0,143 0,444 0,297

j Survey Tingkatl

j Kepuasan Pasien0,231 0,601 0,433 0,091 0,714 0,472 0,424

Tabel 4.34 Bobot Masing-masing Tolok Ukurdari Faktor Bisnis Internal

XI X2 X3 X4 X5 X6 Rata-rata

GDR0,074 0,532 0,058 0,074 0,250 0,076 0,177

NDR0,593 0,075 0,163 0,309 0,250 0,557 0,325

BOR0,195 0,225 0,382 0,370 0,250 0,133 0,259

BTO0,138 0,168 0,398 0,247 0,250 0,234 0,239

Tabel 4.35 Bobot Masing-masing Tolok Ukur dari Faktor

Pertumbuhan & Pembelajaran

XI X2 X3 X4 X5 X6 Rata-rata i

Rata-rata Jumlah 0,091 ! 0,115 • 0,126 0,085 ! 0,090 J 0.091 j 0,100

Page 94: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

77

Karyawan

Jumlah Program

Pendidikan & Penehtian0,455 0,480 0,416 0,545 0,556 | 0,455 0,484

Survey Tingkat Kepuasan

Kerja Karyawan 0,455 0,406 0,458 ! 0,370 0,354 0,455 0,416

Perhitungan bobot prioritas sebagai berikut:

Bobot level 3 = bobot parsial level 3 x bobot parsial level 2

Bobot level 2 = bobot parsial level 2

Level 3 (masing-masing faktor)

A. Faktor Keuangan

1. Tingkat Pertumbuhan Pendapatan

2. Asset Turn Over (ATO)

0,687 x 0,105 = 0,072139

0,313 x 0,105 = 0,032861

B. Faktor Pelanggan

1. Pertumbuhan Jumlah Pasien IRJA

2. Pertumbuhan Jumlah Pasien IRNA

3. Survey Tingkat Kepuasan Pasien

C. Faktor Bisnis Internal

1. Angka Kematian Umum (GDR)

2. Angka Kematian Netto (NDR)

3. Persentase Tempat Tidur Terisi (BOR)

4. Produktivitas Tempat Tidur (BTO)

0,279 x 0,436 = 0,12179

0,297 x 0,436 = 0,12948

0,424 x 0,436 = 0,18473

0,177 x 0,275 = 0,04878

0,325 x 0,275 = 0,08925

0,259 x 0,275 = 0,07126

0,239 x 0.275 = 0,06572

Page 95: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

D. Faktor Pertumbuhan dan Pembelajaran

1. Rata-rata Jumlah Karyawan = 0,100x0,185 = 0,018414

2. Jumlah Program Pendidikan & Penelitian = 0,484x0,185 = 0,089616

3. Survey Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan = 0,416x0,185 = 0,07697

Level 2 (Faktor)

Faktor Keuangan = 0,105

Faktor Pelanggan = 0,436

Faktor Bisnis Internal = 0,275

Faktor Pertumbuhan dan Pembelajaran = 0,185

78

Page 96: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

BAB V

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode Competitive

Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process diperoleh hasil analisa sebagai berikut:

5.1. Critical Success Factors (CSF's)

Suatu faktor atau variable yang menentukan pembahan suatu performansi atau

kinerja pemsahaan disebut dengan faktor kesuksesan kritis (critical successfactors).

Pada penelitian yang dilakukan, Competitive Benchmarking berperanan untuk

memperoleh atau menentukan faktor kesuksesan kntis dalam pengukuran dan

peningkatan performansi Rumah Sakit. Adapun faktor kesuksesan kritis (CSF's) tersebut

adalah :

1. Penerapan sistem pelayanan medik yangdapat menjamin mutu

2. Sistem dan prosedur pelayanan administrasi yangjelas, terukurdanpraktis

3. Penerapan sistem kerja yang teratur (shift)

Ketiga faktor kesuksesan didapat dan hasil identifikasi di lapangan dan

dilanjutkan dengan diskusi. Aktivitas ini dilakukan untuk memberikan keyakinan

terhadap temuan selama proses Competitive Benchmarking dilaksanakan. CSF's ini

merupakan tolok ukur pelaksanaan pengukuran kinerja/ performansi selanjutnya yang

akan dilakukan dengan metode AHP. Tabel 4.6 - 4.15 dan grafik 4.1 - 4.10 adalah hasil

proses benchmarking untuk menentukan gap performansi Rumah Sakit. Berdasarkan gap

Page 97: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

80

yang diperoleh maka pengukuran kinerja7 performansi dapat diproses berdasarkan empat

faktor yang similarite dengan empat perspektif Balanced Scorecard dan selanjutnya

dilakukan pembobotan pada masing-masing perspektif tersebut dengan metode AHP.

5.2 Analisa Hasil Pembobotan Masing-masing Faktor

Analisa faktor ini untuk mengetahui bobot setiap faktor sehingga dapat diketahui

faktor yang memiliki bobot terbesar dan mempunyai kepentingan yang paling tinggi.

1. Faktor Keuangan

Faktor keuangan memiliki bobot 0,105, faktor ini mempunyai bobot yang pahng

kecil dibandingkan dengan faktor yang lain, karena faktor ini merupakan dampak dan

dipengaruhi oleh faktor yang lain. Namun faktor ini juga ikut mendukung dalam

kelancaran kinerja RS Islam Klaten. Pada faktor keuangan, tingkat pertumbuhan

pendapatan memiliki bobot 0,072139. Hal ini menunjukkan bahwa tolok ukur tersebut

mempunyai prioritas dalam hal keuangan. Kemudian asset turn over (ATO) memiliki

bobot 0,032861 yang menunjukkan bahwa ATO mempunyai prioritas yang tidak jauh

dari pertumbuhan pendapatan.

2. Faktor Pelanggan

Faktor pelanggan mempunyai bobot 0,436, faktor ini mempunyai bobot yang

paling besar dibandingkan dengan faktor yang lain. Sehingga faktor ini mempunyai

pengamh yang tinggi dibandingkan dengan faktor yang lain. Pada faktor pelanggan ini,

jumlah pasien rawat jalan (IRJA) memiliki bobot 0,12179 yang merupakan bobot

terkecil. Kemudian, jumlah pasien rawat inap (IRNA) memiliki bobot 0,12948. Dan

Page 98: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

81

yang terakhir survey tingkat kepuasan pasien memiliki bobot 0,18473 yang merupakan

bobot terbesar dan mempunyai prioritas dalam hal ini.

3. Faktor Bisnis Internal

Faktor bisnis internal memiliki bobot 0,275, faktor mi mempunyai pengamh yang

tidak jauhberbeda dengan faktor pelanggan dalam pengukuran kinerja RS Islam Klaten.

Pada faktor bisnis internal, angka kematian umum (GDR) memiliki bobot terkecil yaitu

0,04878. Kemudian angka kematian netto (NDR) yang memiliki bobot terbesar yaitu

0,08925. Selanjutnya persentase tempat tidur terisi (BOR) dan produktivitas tempat

tidur masing-masing memiliki bobot 0,07126 dan 0,06572. Dengan demikian, NDR

merupakan prioritas utama untuk mendukung kinerja RS Islam Klaten.

4. Faktor Pertumbuhan dan Pembelajaran

Faktor pertumbuhan dan pembelajaran memiliki bobot 0,185, faktor ini

menunjukkan bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan faktor keuangan. Pada

faktor ini, rata-rata jumlah karyawan memiliki bobot yang paling kecil yaitu 0,018414.

Selanjutnya jumlah program pendidikan dan pelatihan memiliki bobot terbesar yaitu

0,089616. Dan yang terakhir survey tingkat kepuasan kerja karyawan memiliki bobot

0,07697.

Page 99: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Competitive Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process dapat digabungkan

sebagai alat pengukuran dan peningkatan performansi. Benchmarking dapat

menghasilkan faktor kritis kesuksesan dan perbandingan '"gap" dalam pengukuran

untuk peningkatan kinerja/ performansi. Kemudian masing-masing indikator

dikelompokkan nenjadi empat faktor yang similarite dengan empat perspektif

Balanced Scorecard dan selanjutnya dilakukan pembobotan dengan Analytical

Hierarchy Process.

2. Faktor yang menjadi prioritas dalam perbaikan kinerja mmah sakit yaitu faktor

pelanggan yang memiliki bobot terbesar. Dalam faktor ini, survey tingkat kepuasan

pasien sangat berpengamh dan harus ditingkatkan.

6.2 Saran

1. Pihak mmah sakit diharapkan untuk lebih memberikan kemudahan akses pelayanan

bagi para pasiennya.

2. Menambah program pendidikan dan pelatilian dengan menginm/ mengikutsertakan

paramedis pada seminar serta pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan,

kemampuan serta ketrampilan dibidang pelayanan medis.

Page 100: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

DAFTAR PUSTAKA

Gaspersz, Vincent. 2001. Total Quality Management. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

Gaspersz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas untuk Industri Jasa. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Chaiml Saleh. 2005. Peningkatan Kerja melalui Benchmarking. Jurusan Teknik

Industri FTI - UII, Yogyakarta.

Chaiml Saleh. 2005. Dasar-Dasar Teori Benchmarking. Jumsan Teknik Industri

FTI - UTI, Yogyakarta.

Kaplan, Robert S. dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard Menerapkan

Strategi Menjadi Aksi. Erlangga, Jakarta.

Mulyadi. 2005. Sistem Manajemen Strategik Berbasis Balanced Scorecard. UPP

AMP YKPN, Yogyakarta.

Saaty, T. L. 1993. Pengambilan Keputusan bagi para Pemimpin, Proses Hierarki

Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi Kompleks. PT.

Gramedia, Jakarta.

Efemita Northasa. 2004. Analisis Kmerja Rumah Sakit dengan Metode Balanced

Scorecard. Skripsi.

Virta Kusuma Hidayati. 2005. Penerapan Balanced Scorecard sebagai Alat Ukur

Performansi. Sknpsi.

Page 101: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Ifan Setyoadi. 2006. Penerapan Balanced Scorecard sebagai Sistem Pengukuran

dan Analisis Kinerja Perusahaan. Skripsi.

Page 102: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

KU

ES

ION

ER

KE

PU

AS

AN

PA

SIE

NR

UM

AH

SA

KIT

Dat

aR

esp

on

den

Nsi

ma

Un

iur

Jen

isK

cla

min

Pet

un

juk

Pen

gisi

anK

uisi

oner

1.Be

rilah

landa

(V)

pada

kolo

mja

wab

anya

ngan

dapi

lih,

sesu

aide

ngan

hara

pan

dan

kein

gina

nan

daat

asat

ribul

kine

rjasu

atu

Rum

ahSa

kit

yang

idea

l.K

aren

aja

wab

anya

ngsu

dah

dipi

lihm

erup

akan

kein

gina

nat

aupe

ndap

atB

apak

/Ib

li/Sa

udan

ise

ndiri

,m

aka

tidak

ada

yang

dian

ggap

sala

h.

2.K

eter

anga

nPe

ngis

ian

•IB

,bi

lasa

ucla

ram

anya

taka

nT

idak

Bai

k•

KB,

bila

saud

ara

men

yata

kan

Kur

ang

Bai

k•

B,b

ilasa

udar

am

enya

taka

nB

aik

•SB

,bila

saud

ara

men

yata

kan

Sang

atB

aik

Page 103: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

NO

IP

ER

NY

AT

AA

N

Tan

giab

le/B

erw

uju

d

Lok

asi

Rum

ahSa

kit

yang

stra

tegi

s

Keb

ers

ihan

Ru

mah

Sak

it

Keb

ersi

han

dan

kera

piha

npe

nam

pila

npe

tuga

s

Ket

erse

diaa

nte

mpa

tpa

rkir

yang

luas

dan

aman

Ter

sedi

anya

fasi

litas

penu

njan

g(s

eper

tite

mpa

t

ibad

ah,

kant

in,

min

imar

ket,

war

tel,

dll)

Ass

ura

nce/J

am

ina

n

Kem

ampu

anda

npe

nget

ahua

ndo

kter

dala

nT"

men

etap

kan

dia

gn

osa

peny

akit

Ket

ram

pila

npa

rado

kter

,pe

raw

atda

npe

tuga

s

lain

nya

dala

mm

enan

gani

kelu

han

pasi

en

Petu

gas

Rum

ahSa

kiTb

ersi

kap

sopa

nke

tika

mel

ayan

ipa

sien

dan

peng

unju

ng

Pet

ugas

Rum

ahSa

kit

mel

akuk

anko

mun

ikas

i

yang

efek

tifde

ngan

pasi

enda

np

eng

gu

naj

asa

lain

ny

a

Res

po

nsi

ven

es/R

esp

on

sif

Kem

ampu

ando

kter

dan

pera

waf

untu

kce

pat"

tang

gap

dala

mm

engh

adap

im

asal

ahya

ng

tim

bu

l

Kem

ampu

ando

kter

dan

pera

wat

untu

kcep

aT

tang

gap

terh

adap

kelu

han

yang

disa

mpa

ikan

TB

IK

B|

BS

B1

2

pasie

n

Kem

udah

anpa

sien

untu

km

elap

orka

n

pen

gad

uan

Rel

iabi

lity

/Kea

nda

lan

tarif

Rum

ahSa

krt(

se^r

tTbi

ay"a

7aw

aTin

ap7o

¥at-

obat

an,

dll)

14 15 18 19

20

Ket

erse

diaa

nal

at-a

latk

edok

tera

nya

ngca

nggi

h

dan

mo

dern

Ket

epat

anja

dwal

kegi

atan

rum

ahsa

kit

(sep

erti

kunj

unga

ndo

kter

,ja

mbe

suk,

dll)

16P

rose

dur

pene

rim

aan

pasi

enya

ngce

pat

17P

elay

anan

,pe

mer

iksa

an,

peng

obat

anda

n

pera

wat

anya

ngce

pat

dan

tep

at

Em

phat

y/E

mpa

ti

Ken

yam

anan

Ru

mah

Sak

it

Keam

an

an

Ru

mah

Sak

it

Piha

kR

umah

Saki

tmen

ghar

gaid

anm

eres

pon

kriti

km

aupu

nsa

ran

yang

disa

mpa

ikan

*PA

STIK

AN

JAW

ABA

NBA

PAK

/IBU

/SA

UD

ARA

TIDA

KAD

AYA

NGTE

RLEW

ATK

AN

*

SAY

AU

CA

PKA

NBA

NY

AK

TERI

MA

KA

SIH

ATA

SK

ERJA

SAM

AN

YA

V1-

v.r

:-.-

_i

Page 104: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Rekapitulasi Data Kepuasan Pasien RS Islam Klaten

j Responden 1 2 3 4 ! 5 i 6 7 8 9 10 111i

1 12 13 14 ! 15 ! 16 17 i 18 ! 19

3

1 20! 3

i Jumlah i

I 1 3 3 3 3 ! 4 ! 4 4 4 3 4 i 4 I 3 3 3 i ? ! 4 4 i 3 ! 67 ;j 2 4 4

->

3 3 | 4 4->

3 4 ! 4 4 •• 4 3 ! 3 4 1 3 i 3 i 69| -> 4

4 3 4 4 4 4 4! -,

4 4 ! 4 i 4 i 4 ; 4 : 4 ! 75 !! 4 4 4 4 4 4 i 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 ! 4 4 4 : 4 4 ! 79 ;I 5 4 4

->

4 4 4 3 3 4 4->

1 j 4 3 4 3 j 4 3 4 ; 4 i 3 1 726 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 i 3 i 60 ~~!

! 7 4 4 3 4 3 4 4 J 4 4 I 4 4 3 3 1 4 4 ! 4 ; 4 3 i 73i1 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 ! 4 3 4 4 ; 3 3 ! 4 < 4

[ —

i 3 ! 75! 9 3 3 3 3

-* i ->

j i -> 3 3->

j 3 3 3 3 3 i 3 3 j 3 3 I 60; io 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4

-> ! 4 4 ! 4 4 i A ! 77 !ii

->

3 3 3 3 j 4 3 3 3 3 3 3 3 4 ! 4 4 i 3 : 4

• 3

\ 4

1 3

! 66 !12 (3 3 3 3 ! 3 ->

3 3 3 3 2 3 3 3->

3 1 59 1

i 13 3 3 3 3 L3 ; 4 3 3 3 3 3->

3 4 4 3 3 3 3 3 ! 63! 14 4 4 3 3 4 j 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 A 4 4 3 '< 75

i

i

1 15 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 ! 3 1 73i 16 3 3 3 3 3 ! 3 3 3 3 3 3

->

3 3 3 3 3 3 i 6017 3 3 4 3 3 : 3 4i4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 , 4 73 !

i 18 4 4 4 4 4 ! 4 4 ! 4 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 !

i 19->

4 3 4 3 i 4 4 ! 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 70 !20 4 4 4 4 4 \ 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 !

! 21 4 4 3 3 4 i 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 77:

1 22 3 3 3 3 3 ! 4 4 3^

j 4 4 3 4 4 4 3 4 j 3 4 69

i 23 4 4 4 4 4 j 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80i124 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

3 3

74

651 25 3 3 3 3 3 4 3-*

j 4 4 3 3 3•>

4 4

I 26 3 4 3 j 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 71

27->

4 3 3 3 i 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 | 3 4 3 67

28 4 4 4 4 4 i 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 ! 3 : 3 3 77

29 4 4 3 4 4 i 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 ! 4 : 3 3 | 75[ 30 4 4 4 4 | 4 ! 4 4 4 4 4 i 4 4 4 4 3 4 1 4 I 4 ! 4 1 4 ! 79

' 31i ———i

->

4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 i 4 ! 3 4 3 i 73

,_ 32 _^ 4 4 4 4 4 l 4 4 4 4 4 ! 4 4 2 4 4 4! 4 4 1 4 4 ! 78

33 j 3 4 3 ! 3 4 i 4i 4 4|3 4 ! 4 3 -> 4 4 4 ! 4 ! 3 i 3 3 i 70

1 34 4 4 3 j 3 3 i 4 ! 4 1 3 3 4 i 4 i 3 i-> 4 ' 3 i 4 ! 4 ! 4 4 3 ! 70

' 35 1j 3 3 !-> 3 | 3 3 | 3 3 4 ! 4 ! 2 4 3 4 ! 3 j 4 : 4 j 3 : 65 j

36 ! 4 3 i 3 3 i 4 4 i 4 4 4 i 4 4 3 4 3 |

4 !

3 |4 j

4 i

4 i

3

4 .

3

4 !

4

4 !

3

71

37 4 4 4 I 4 3 ; 4 4 4 4 i 4 ! 4 4 i 4 4 7S ',38 4 4 4 ! 3 3 : 4 4 3 3

iJ 1 4 3 ! 4 3 3 : 4 ! 4 i 4

1

71 i

39 4 4 4 4 3 i 4 i 4 4 4 1 4 4 | 4 1 4 4 4 i 4 j 4 1 4 4 3 i 78

40 3 4 3 3 J : J | 4 4 3 \ 4 ! 4 i 3 S 3 3 3 ; 3 4 j 3 3 ; 3 1 66 !

41 | 3 j 4 3 1 J 4 ; 4 j 4 | 3 1 2 ' 4. 4 i 3 | -»

j 4 3 i 3 4 ! 3 : 4 ! 4 ! 69 i

624- | 3 \ 4 3 ' J 3 ' 3 i 4 i 3 ~> ! ->

4 i 3 i 3 4 ! 3 Ii

3 ! 3 \ -> 3 ! 3 !

43 j 3 | 4 S 3 | 3 ) 4 ; 3 | 3 | 4 4 ! 4 I 4 | 4 I 4 4 i 4 ! 4 | 4 I 4 4 4 1 75

Page 105: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

,Q^

s

I

f->T

r*"i

r<->

ro

ci

<•<

->-t

C~

)-t

f\

Tt-

m-t-

-t

n-

-t

**

rr,

m

rn

rl

-t

n-

•*

m

c<~

>ro

r^

ro

trf

Tf

ro

Tf

ro

*t

m

•tfci

-t

*t

<">

m

OC

h

Page 106: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

92 414 3 3 3 4 ! 4 3 3 3 4 4 4 : 4 4 4 4 ! 4 3 ! 72 :! 93 3 ! 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 ! 3 | 4 4 | 4 | 4 i 4 | 4 ! 751 94 3 1 3 3

->

3 ~> ! -nJ 1 J 3 3 4 4 3 3 4 14 4 ! 4 4 i 4 j 4 i 69 ;! 95 4 ! 4 4 4 4 4 ! 4 4 4 4 4 4 4 : 4 4 4 4 4 : 4 4 ! 80 j! 96 3 ! 4 3 3 4 3 ! 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 \ 4 3 j 69 ~~ii 97 3 ! 4 3 3 4 3 i 3 4 3 4 4 3 ' 4 I 3 4 4 3 1 4 3 ! 69 !j Jumlah | 6834 j

Rata-rata 70,454 j

Rekapitulasi Data Kepuasan Pasien RS PKU Muhammadiyah

! Responden 1 2->

j 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 ! 19 120 Jumlah

! i 4 4 4 4 3 4 4->

j 3 4 4 3 4->

3 4 4 3 31 ,! J 71

->j 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 76

\ 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 ! 754 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

->

3 3 | 74: 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 76

i 6 4 3 3 3 4 4-> ->

4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 68

! 7 3 4 3-»

j 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 67 j

i 8 4 3 3 4 3 3 3->

3->

3 3 3 3 3 3 3 62

1 9 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 77 i

l io 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 A-t 79 !

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 79

1 12 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 76

! 13 3->

3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 69

1 14 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 70

i 15 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 71

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

17 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 73

| 18 4 4->

j 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 70

19 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 72

| 20 3 3 3->

j 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 71

i 21 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 73

1 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 77

! 23 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 68

i 24 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 69 1

25 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3->

j 67

i 26 4 4 4->

3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 72 j

i 27 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79 1

; 28 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4->

4 3 72 i

29 4 3 3->

4 3 3 2 4 3->

3 4 2 3 3 3 3 62

; 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 i 4 4 77

'\ 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 ; 80 !

i 32 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 69 !

Page 107: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

r-

NO

TO

ro

ro

Tf

Tt

Tt

NO

co

ro

CO

NO

CO

Ooo

-t

CO

ooo

NO

CO

CO

CO

Tf

ooo

Tt

ooo

""

1"

oCO

o00

00

NO

CO

On

t

oCO

..

—r

--,

r1

,n

ri

c-

NO

NO

CO

NO

CO

o00

Tt

CO

r--

-t

On

r-

Tt

OOO

Tt

CO

Tt

ONO

Tt

NO

o0

0N

ON

Or-

o00

t-

NO

o00

CI

On

NO

o00

oo

-t

Tf

Tf

r-

Tf

Tf

NO

Tf

Tf

On

Tf

Tf

Tf

Tt

Tf

Tf

CI

NO

CO

r-

CO

NO

r""NO

o00

Cl

r-

ro

ro

CO

Tt

CO

MC

Oco

-t

Tt

Tf

Tt

Tt

co

CO

Tf

CO

CO

Tf

ro

Tf

Tt

Tf

Tf

Tt

Tf

co

t

Tf

Tt

CO

CO

Tf

Tt

Tt

Tt

Tt

rr

CO

CO

•71-

7t

CO

CO

•*

•*

CO

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

CO

CO

CO

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tf

CO

CO

CO

CO

Tf

CO

CO

CO

CO

Tf

Tf

Tf

Tf

Tt

Tt

Tt

Tf

-t

Tf

Tf

CO

Tt

-t

Tf

Tf

Tf

t•*

7t

CO

CO

CO

CO

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tf

Tt

Tt

Tt

CO

-f

Tf

Tf

TT

f

-f

ro

ro

~t

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tt

Tf

Tf

CO

CO

CO

Tt

co

CO

CO

CO

CO

co

CO

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

Tf

Tf

Tt

ro

CO

CO

Tt

Tt

CO

CO

Tf

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

-t

Tt

Tf

Tf

Tt

Tf

CO

Tf

Tt

ro

ro

Tt

CO

CO

CO

•*C

O•*

CO

CO

CO

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

CO

CO

Tt

CO

CO

Tt

Tt

CO

CO

Tt

Tt

CO

CO

Tt

CO

Tf

CO

CO

CO

ro

CO

Tt

Tt

Tf

Tf

Tf

Tf

Tt

Tt

Tf

Tf

Tf

Tt

Tf

CO

Tt

-t

CO

ro

CO

ro

Tf

-t

ro

ro

ro

ro

ro

ci

ro

co

co

co

Tf

-t

CO

Tf

co

Tt

Tf

Tf

Tt

Tf

CO

CO

CO

CO

CO

Tf

Tt

-t

Tf

•*

CO

CO

CO

ri

CO

CO

CO

•*t

CO

CO

CO

Tt

-t

Tt

CO

CO

CO

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

~t

Tt

Tt

CO

CO

CO

CO

Tt

Tt

CO

CO

CO

CO

CO

CO

Tt

Tt

r-l

CO

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

Tt

Tf

Tt

Tf

Tf

Tf

-t

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CO

CO

CO

Tf

CO

Tf

Tt

Tf

Tt

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tt

•*

rf

CO

Tf

Tf

Tf

re

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

CO

CO

Tt

Tt

CO

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tf

Tt

Tf

Tf

CO

Tf

ro

Tt

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

Tt

CO

Tt

Tf

•tf-T

fC

O^

t•*

Tf

•<t

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

CO

CO

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CO

Tf

ro

ro

CO

CO

Tt

CO

CO

Tt

Tt

Tf

CO

CO

Tf

Tt

CO

CO

Tt

•t

rf

^r

Tt

Tf

Tt

Tt

Tt

CO

CO

CO

CO

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

Tf

Tf

Tt

Tt

CO

Tt

Tf

CO

CO

ro

CO

Tf

Tt

Tf

ro

co

CO

Tf

CO

CO

Tf

^t

•*T

t-C

OT

CO

^r

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

CO

CO

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

Tf

Tf

Tf

Tt

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

tT•*

co

TT

Tf

^r

Tf

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tf

Tt

Tf

Tt

CO

CO

CO

Tf

Tt

Tf

Tt

ro

Tt

Tf

Tf

Tt

Tt

Tt

Tf

Tt

Tt

Tt

•71-rf

TT

Tf

•*•*f

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tt

CO

Tf

Tf

Tt

CO

co

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tt

Tf

Tf

CO

•<t

Tt

Tf

CO

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

(N

CO

CO

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tf

Tf

CO

CO

CO

CO

Tt

CO

Tf

CO

CO

Tf

Tf

CO

Tf

CO

Tf

Tf

O00

ro

ci

co

Tf

Tt

Tf

Tf

CO

CO

CO

Tt

Tf

CO

CO

CO

Tf

CO

^T

tT

tT

tT

tC

OC

OC

OT

tC

OC

OT

tT

tT

tT

tT

tT

tT

tC

OT

fC

OT

fC

OT

fC

OC

O

-r

ro

-t

ro

Tf

ro

co

-t

CO

tC

Ot

Tt

Tt

Tf

CO

CO

t•*

CO

CO

TT

fro

CO

CO

On

Tt

CO

o

CO

Tt

CO

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

CO

CO

CO

CO

CO

Tf

CO

CO

Tt

CO

CO

CO

Tt

CO

Tf

Tf

Tf

Tt

Tt

CO

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CO

CO

Tf

CI

NO

Tf

CO

r-

CO

Tf

Tf

Tf

Tt

Tf

-t

Tf

-t

Tt

Tf

Tf

-f

Tf

tTf

Tf

Tt

-t

~rt"

•<t

CO

'/O

t

00

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

Tt

CO

CO

tC

OT

t

Tt

CO

CO

^T

tC

OT

t

Tt

ro

Tf

NO

CO

Tt

CO

CO

CO

CO

Tt

Tt

CO

Tt

CI

CO

ro

ro

co

NO

CO

CO

oo

CO

ON

ro

oTt

Tf

Tf

CO

•*^

ll~>C

MI/O

CO

in

NO

'/O

oo

I/OO

n'/O

oNO

NO

CO

NO

NO

«n

NO

NO

NO

NO

oo

On

NO

or-

c-

CI

t-

oo

c~

On

r-

Page 108: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

NO

ro

c-

r-

On

NO

On

oc-

NO

c-

Tf

CO

NO

TfNO

NO

1c-

NO

00

NO

NO

NO

CI

NO

NO

r-

TfNO

f-

Tf

co

ro

ro

-t

Tf

CO

CO

co

CO

ro

CI

-t

Tf

Tf

Tf

Tf

-f

ro

ro

ro

CO

-+

ro

Tt

CO

ro

Tf

-f

CO

ro

ro

ro

CO

CO

Tf

ro

-t

ro

ro

Tf

Tf

Tf

ro

Tt

Tf

ro

Tt

Tt

CO

ro

CO

ro

CO

Tf

CO

CO

Tf

CO

Tf

-t

Tf

Tf

Tt

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CO

Tf

Tt

Tt

Tt

CO

Tf

CO

ro

-f

Tf

ro

Tt

Tf

Tf

ro

Tt

Tf

CO

ro

CO

ro

CO

Tf

CO

ro

Tt

CO

Tf

Tf

ro

Tf

ro

-f

ro

ro

Tf

Tt

CO

ri

CO

ro

Tf

CO

Tf

ro

CO

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

ro

ro

CO

-f

Tf

ro

Tf

Tf

~t

ro

Tf

Tf

Tf

ro

ro

Tf

ro

Tt

Tf

Tf

CO

ro

CO

ro

CO

ro

CO

Tf

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

ro

ro

Tf

ro

-t

Tf

CO

CO

ro

CO

ro

CO

ro

CO

ro

CO

ro

Tf

ro

Tf

ro

ro

Tf

ro

ro

Tf

Tf

CO

Tf

CO

Tf

CO

Tf

CO

ro

Tt

Tf

Tt

Tf

Tf

ro

Tf

Tt

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

CO

ro

CO

Tf

CO

ro

Tf

CO

Tf

ro

ro

co

CO

Tt

ro

ro

Tf

CO

CO

ro

CI

ro

CO

ro

Tf

ro

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

Tf

CO

CO

Tt

Tt

ro

CO

Tf

CO

CO

Tf

ro

CO

CO

CO

tTt

-t

CO

Tt

CO

Tf

Tf

CO

CO

Tf

Tt

Tf

Tt

CO

Tf

Tt

Tf

Tf

CO

CO

Tf

"t

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tf

Tt

Tt

CO

Tf

Tt

Tf

Tf

CO

Tf

ro

Tt

CO

Tt

Tt

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

ro

ro

CO

CO

CO

CO

Tf

ro

Tf

CO

Tf

ro

ro

Tf

CO

Tt

CO

CO

Tf

Tf

CO

ro

CO

CO

CO

CO

Tt

ro

Tf

ro

CO

-t

Tf

Tf

CO

Tf

Tf

ro

Tt

CO

CO

CI

CO

CO

ro

CO

CO

CO

CO

Tf

CO

-t

Tf

Tf

Tt

Tt

Tf

CO

Tt

Tf

Tf

ro

Tt

CO

Tt

CO

CO

Tf

Tf

CO

ro

-t

ro

CO

Tf

CO

CO

ro

Tt

CO

Tt

Tf

ro

CO

Tf

CO

Tf

Tf

CO

CO

ro

OO

ri

oo

CO

oo

Tf00

•n

oo

NO

OO

r-

oo

00

oo

On

00

oON

ON

CI

ON

ro

On

Tt

ON

On

NO

ON

r-

On

00

On

ON

On

OO

rI

ciG3

Page 109: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

'yy

'yy

>,~

r,

.'M

\x)

lu\a

\a\x

)lx)

'd\u

,_o

oo

oo

oo

oo

o

oo

oo

oo

oo

oo

OO

OO

OO

CM

OO

OI-

1O

OO

OO

OO

OO

ON

T)

CO

-J

ON

CH

,fs

LO

fsl

I-•

yy

h-1

1)1

hi

O)

ON

ON

ON

ON

ON

ON

CT

)O

NO

N

CNN

-J

ON

ON

ON

-J

-~)

-0

ON

-J

•J

OC

OC

O-I

OH

'I-'

--J

Oo

)U

lO

)Is

)K

'jI-'

|-.j

(jl

(_tj

o

IS)

l-J

CO

.Is

I-'

OL

oJs

CO

O

OU

ll-

J-0

ON

CO

-.J

ON

Cn

O

OIn

.)I

-.1

ON

i\>

to

rs>

hj

is>

ro

10

.JL

O-J

-J

-J

--I

<o

L0

CO

-J

OO

C_n

LO

Ul

Ul

O

ON

CO

1\)

.Is

OO

CO

I--"

isj

CO

o

.IS

IOU

lI-

1O

Ni-

J-J

--J

CO

ON

O-O

CO

CO

CO

l-N

NX

>IX

)l-

Jo

ui

.1.

cji

.1..

.r-

ui

ui

.u

(o

O)

(•)

Nl)

(O-1

Ul

O(0

10

.1'.

-IO

lO

NC

OO

NO

NO

Ul

NX)

Ul

CO

,js

LO

CC

iI'O

-JU

l

CO

CO

CO

CO

CO

CD

CO

CO

CO

CO

-0

-..1

L0

—I

CO

CO

-.1

-J

-OC

O

JI

l--J

ON

I*

O--

)N

X)

Ni)

l^j

L0

CO

Ul

(Jl

JS

Is)

CO

(Jl

Ul

l~'

0)•O

J

3 ira

rt

Ot-

*rt

ft)

M

I-1

>C

O

rr

GVJ

in

t>H

-rt

M

cdci

)S

coH

-

t-'

ni

nc/

iC

HH

il-

l(1

)u>

rt

Md

i"J

I—H

-l-l

(I)

(Vn>

O

D.

fjc/

iH

•sO

H-

ft)

(li

i-1i

MC

Ol-

JH

-O

([)

M0

)C

D

rfrt

Pl-

J(1

)fl

)O

(1)

aB

<K

o 0n

Ho

U.-

]l-

lM

(1)

O11

M

I'

it

(i>

(u

inli)

'Jo

!'•

(Do

a:j t:i

i-

(DM

i> o

0) it

nrr

11)

<l>

U)

y i< co

co

o 'y t->

L'J > ro

c/j n 0) rt

I-

(/i

CO

rt

OH

-;ta

(1H

Mto

Ml

o I,

Ul

(DL

OU

l

OI

M. <

CO

U)

CJ

11*

.H

-Is

)S)

CD

|3IS

)O

M(D C

O

ui

rt

-a

ui

O1.

0C

O(I

)C

Oc'

(1)

M H-

ft)

tr

l-J

Is)

(D

O(J

l

lOI-

'M

1I-

'I

JI-

I-'

H1

I-'

I--1

tJ

OC

OC

O-J

ON

Ul

.Is

CO

IOl-

JO

CO

CO

~JO

NU

l,I

j-C

oIs

)

^51

.<•?;

f*$j

fz5i

^&

^$

^t3

,<;^

,<:^

•?s3

ooooooooooooo

co

oco

oCD

oo

OO

OO

OO

OO

OO

OO

Qo

oo

oo

oo

oooooooooooooooooooo

ro

MM

MI-

1M

r-'

MI-

1t-

1H

"O

OO

OO

OO

OO

oio

co

-Jm

cn

jN

.u

wi-'O

tfio

i-jm

oi^

uiM

H

LO

LO

LO

CO

LO

CO

UJL

OC

OC

OL

OC

OC

OC

OC

OL

OL

OC

OL

OL

O

,ts

,(S

ds

-^1

ON

.Is

-.1

U)

(J

-J

OA

Ol

ON

-t

.Is

CO

IS)

ON

*£*

l-J

J,l

sJs

OO

Is)

Ul

LO

t-"

Isj

CD

I-'

IOC

O,1

sIO

LO

-J

Ul

to

.Is

LO

IOC

O(O

HO

!-•

HH

In)

(Jl

IOW

li)

IOO

U

Js

Is)

CO

LO

10

I-1

ON

Ul

CO

LO

ON

I-*

Ul

NO

OL

OC

OO

t-J

ON

.is

(ji

lji

(i-.

.r-

ui

us

ui

.1..

,ij

.i.

ui

ui

,i-

,r^

,is

.is

.[.

ui

CO

Ot'

U)

LO

I-'

(Jl

NO

NO

U'

Ul

LO

CO

(O.I

s(O

-I'-O

-I

O.I

s!-

'(.

O(i

)C

.N(O

C;n

Ul

(0

(Jl

CO

CO

Is)

(Jl

Ol

NO

Is)

Is)

I)

oLL

>(O

OJ

-.I

-JO

lU

lC

O-I

Ul

(Jl

LJI

<l-

O)

IO.1

.O

)(.

OO

l.1

-

NO

NO

CO

NO

CO

LO

CO

NX

)N

OC

ON

ON

X)

NX

)C

OC

ON

ON

OC

OC

OC

O

-)

~.)

~J

-I

-J

-J

.1-J

•1

-J-J

-1

-J

-I

—1

-I

-1

--1

-o

-J

OC

OO

OC

OC

OC

OO

CO

CO

OC

OO

OO

OO

CO

OO

M t-<

M > DO

M f i-i

m3 f,

'?"

(1)

>U

) :otH

LO

rt

0.

u <l) o CD

(1)

(/)

CO

fl

M y

o (j

(I-

0)

H-

o :j

(D N '0 ill

(1)

CO

(1)

ri

(1)

!3

Page 110: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

r-'

•J.

13

\-

<l)

'0o

1J

vl-

hH

-

Ui

U)

Oo

-n

())

M-

01M

di

H-

Ol

rt

'<•»

IIco

(1

CO

oU

l(1

)O

It)

M)

NO

H-

-j

O*>

!••

CO

(D rt

0)

<I

(D •3

<!

<--"

i5n

<!

<!

5.<;

!51

<!

rar*

¥P

\iJP

\yJ¥

T\'J

|jU'jJ

IdId

[jJ

!x)

lu[jl>

IcJlo

OO

CJ

OCj

OO

OO

CO

OOOOOOOOOO

OOOOOOOOOO

Is)

c-J

I-

l-J

M

oco

co

-j

on

en

.is

lotj

i-

OO

ON

ON

CD

ON

ON

Ol

O)

Ol

ON

-J

a\

-J

ON

Ol

-1O

N-J

-J

ON

ON

X)

O-~

JC

OO

~J

I'

O-J

JN

^H

H*

(J1

UO

OU

N

Mco

Oi~

"en

!-•

to

La)

i-'

is)

IO,t

sL

OL

O,I

jU

lC

JI-'

Ci)

CO

is)

to

is)

to

is)

isj

to

io

lo

ro

-J

-J

ON

~J

-J

-J

CO

LO

ON

-J

Lo

co

lo

to

en

i-*

to

aj

ui

OO

llO

HO

OW

-J

CO

,{=

.js

ui

c/i

o-J

LO

H'

en

on

ui

o,i

>ro

4S

LO

l-J

00

,|s

Ul

LU

Ul

Ul

,|j

U)

IOO

)

1-0

CO

LO

(X)

Ul

Ul

LO

ON

IJ

CO

-J

ON

-J

L0

Ul

NO

(O(J

lIO

(Jl

CO

LU

NO

CO

--!

('

I>

CO

(X)

(Xi

(X)

(O(X

)C

iJ0

0U

)

CO

-O-.

1O

-1(X

)C

OC

O-J

IO(X

)O

)-J

-J

I—1

lo

(0

Ul

OC

OO

NI-

JC

OO

,1s

CII

Ul

Page 111: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

too

oo

CJ

CO

OC

OO

OC

Oo

oo

CO

oo

OC

OC

Oo

1)

10

CO

Oo

(--,

co

CJ

CO

of

>o

CO

CO

oC

Oo

C)

oo

OC

Oto

o

di

n)

OC

Oo

oC

OO

oC

Sio

CO

oC

No

CO

oo

CO

oC

OC

O<

l)C

I

Or-l

r-l

rt

rl

r-l

r-l

r-l

r-t

rl

rH

r-l

r-t

r-t

r1

rt

rl

rt

r-l

rt

r-t

rH

r-l'i

t

O.Qrt)

Kid',s

•HCl

O,"'

to

[>i-t

-r

r-

r-l

Tf

CO

st'

to

C)

OC

IO

NO

Nrt

00

Csl

r-l'C

OC

Io

n

(1.)r-t

ON

00

CO

or~

ON

M'

CO

ro

in

<X

>C

(O

oin

ON

NO

or-

t>C

O

CI

*T

CO

.i

CI

r1

O)

CO

CT

iIf)

Ol

ci

ON

CO

r'T

o:>

oO

n0

)C

Jtt)

CI

1If)

-I'

in

in

If)

ci

-r

-f

If)

St'

•v•-!•

If)

-r

If)

-i1

-p

sr

r|'

IO

aI-

dsi'

x>

'd*

.

(/}

t/iX

)

00

in

•r-l(/}

•«tri

i-t

Hto

*xj

>j

^lJ

cri

£><

;(1)

,v;>•;

a.

co

rt;d^

(1)rt

E-J

10rr)M

ai

rO

M0)H

Coen

to^

1)

MH

i

-Jw

0,

toO

j

O

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

oo

ooooooooooooocooooooo

H(lN

"f0

NH

r-l(Il(IlN

l'h

ir)<

)'r)'(M

«)rO

Olairlt'

tn

C-

tt

CO

(T)

C-

CO

Tt

C-

C-

TI'

Tij

r---T

TL

D1

-L

ON

Or-p

ro

mro

ro

ro

ro

ro

co

ro

co

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

r-tcm

ro

Tt

mid

r-

oo

on

or-tci

ro

»f

in

co

roo

on

oO

OO

OO

OO

OC3

rH

r-I

r-l

r-l

r-l

r-t

r-t

r-l

rH

r-tCI

ooooooooooooocooooooo

ooooooooooocooooooooo

oooooooooooooooooooo

0".(tj

rf.tr,

rrjp-

ft;rf.

rv-.crj

rr;rf,

rf.rf,

rf.trj

n-jit:

rf.rr,

ft!tt;

tilr.t,

rl]rl

clrl

fi\rl!

rt'<\

Flri;

^rti

rljrlj

ft;rl]

<ni

r->ti'

mco

r-

o--,o

no

r-tci

ro

»t

ion

ot

TO

On

or-l

r'l

Oj

(1)r-t

t)r-t

am

ft!O

N

•r-lV

MC

D

(Tt

CI

>ao

ino

01C

I

!SC

I

CI

r-

o'l-t

to,1

Urlj

rl()

10U

)(/)

•Hl->rr)

XI

(/)

w

Oj

1-1

01

)0|

<OCO

f.T

I(T

)<

]>O

lX

,i

.iiJ

Oi

t-10

)r-t

•-H

<'l-l

(D(".:•d

<)

(1)•r-|

U1

rt

t-l

UF,

(0<

1!

tl)!o

(1)i

>

I-1o

r-t

ll

i-i

l-JC

l

OU

Uo1.)

ft)to

X)

1)

OttJ

<l>

r-tri

11m

f~

,tn

n)

It

(1)

l>•M

r-t

ol

CO

Cl

rt)

CM

111-rt

a

S3I>

<t>J

E-t

OT

flT

)U

tt)(1)

(1)H

•Hr-t

r;4~>

Xl

1U

trirt)

I-ttt)

1-1to

()

(1)rt

•Hco

y,

tt

<1)

MIOtfl

•rtQ

m-IO

CO

rtjr-t

Htt)

t-1Ox>

M1

Oj

0~>(]

c^

c>

o"1M

1r-

c-j

o'-o

-o

o;

c-,

r-i

ri

r-

(T\

to

r-i

n-

-<

o:

ci

f")

io

m^

r-r

-.)'lo

.o^

i

CJ

uo

'.(j(T

i--i

ir)

ct

r-l

ro

IO

IO

r-l

(T,

CO

no

oi

o">o;>

n..<(

-n

>

o:>o">

<x>

oo

o">a

io

'1

0•^io

--

(T,

c\)

'-r

o(T

i'-.r

r-

f\jr--

(Ti

to

---j*

OC

Tv

OC

]O

O0

0IO

C3

C]

00

in

ro

ro

'.roo

«.rv

~(J

^o

r^)

t,o

r^i

^-j-^j-oo

i-f)«co^*

or-

<-.vc

u">

oo

oo

vo

'•o

[---oo

oo

<--o<^o

r-

r-

C\|

C^]

fx]

OnJ

Ov!

(NC

OC

^lC

|C

slr\}

oo

oo

oo

oo

oo

o

OO

OO

OO

OO

OO

CO

hr>

oo

:»o

or~

,r--,

ro

oo

oo

uo

r-

r-

^*

r-

r-

^o

oo

^r

vd

r-

-^'

^r

GC

»0

0a^

0O

CO

O0

OO

OO

(X)

oo

oo

VC

VD

U3

^D

"sOV

D>

X)

>sO

l.£>"X

>'.O

fI

ro

co

-I'in

uo

rit)

it,r~.

,i

OO

OC

JO

OO

CO

Or

I.

IO

OO

OO

OO

00

CJ

CO

o

CO

oo

OC

OC

OO

CO

CO

OC

O

CJ

O(O

CO

CO

CO

CO

CO

CO

CO

t""1

pofYi

o-ice.

tf,tf,

tf.tf,

tf,rr-;

n-;i

'0"I

lJj•']

"|

'-'lX

rXrii

r-i;rl,

;o!rJ,

Page 112: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

VAR00012

VAKOOO13

VAR OOOl-

VAR0 0015

VAB.00016

VA-RO 0017

VARO 0 013

VARO 0019

VARO002 0

63,7300

63,7300

68,5000

68,7400

68,5900

63,4300

68,6400

63,5100

68,7800

Reliability Coefficients

N of Cases = 100,0

,8336A !n^ 3

26,9410

26,9322

26,5678

•? ~ 71 ~ ^

25, 5353

26,5 535

25, 6734

, c ... o J

,43~3

,40 5 6

,4753

,5293

,6201

,5370

items = 2 0

,3794•3 - 7 t

,'s736

,'3323

Page 113: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

KUESIONER KEPUASAN KERJA KARYAWAN

UNTUK PENGUKURAN PERFORMANSI

Dengan Hormat,

Saya mohon kesediaan Bapak/Tbu selaku karyawan dari Rumah Sakit Islam

Klaten untuk membantu mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan benar sesuai dengan

keadaan yang ada.

Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasaan kerja

karyawan Rumah Sakit Islam Klaten. Hasil dari kuesioner ini nantmya akan digunakan

untuk mengukur kinerja perusahaan dengan metode Competitive Benchmarking dan

Analytical Hierarchy Process.

Segala data Bapak/Ibu tidak dipublikasikan dalam bentuk apapun hanya untuk

kepentingan penehtian ilmiah. Atas kerjasamanya saya ucapkan tenma kasih.

Yogyakarta, Agustus 2006

Talha Husen

Page 114: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

KUESIONER KEPUASAN KERJA KARYAWAN

UNTUK PENGUKURAN PERFORMANSI

Dengan Hormat,

Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu selaku karyawan dan Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Yogyakarta untuk membantu mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan

benar sesuai dengan keadaan yang ada.

Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasaan kerja

karyawan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil dari kuesioner ini

nantinya akan digunakan untuk mengukur kmerja perusahaan dengan metode Competitive

Benchmarking dan Analytical HierarchyProcess.

Segala data Bapak/Ibu tidak dipublikasikan dalam bentuk apapun hanya untuk

kepentingan penelitian ilmiah. Atas kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Yosrvakarta, Agustus 2006

Talha Husen

Page 115: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

SURVTY KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Berilah penilaian anda terhadap kepuasan kerja yang anda rasakan dilihat dan berbagai aspek

dengan memberi tanda ( V) pada kolom jawaban yang dipilih sesuai dengan penjelasan di bawah ini :

1. TS : Tidak Setuju 3. S : Setuju

2. KS : Kurang Setuju 4. SS : Sangat Setuju

No Pernvataan

Kepuasan Internal:

a. Saya mendapatkan gaji yang sesuai dengan pekerjaan saya

b. Saya diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan saya

c. Saya puas dengan prestasi kerja saya selama ini

d. Saya puas dengan rekan-rekan kerja saya

e. Saya puas dengan kondisi tempat kerja saya

Kepuasan Eksternal:

a. Saya diberi kesempatan untuk terlibat dalam pelaksanaan kebijakan i

Rumah Sakit.

b. Saya diberi kesempatan untuk memberi tahu orang lain apa yang hams j

dikerjakan. j

c. Saya diberikan kebebasan untuk menilai din dan hasil kerja saya. j

d. Saya merasa mantap dengan pekerjaan (posisi) saya selama ini.

e. Saya diberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda '

(inovasi).

; Umum :

! a. Saya merasa tidak ada gap (jarak) antara bawahan dan atasan.

| b. Saya merasa puas dengan kebijaksanaan atasan saya.

Nilai

TS KS! S J>5>

Page 116: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Rekapitulasi Data Kepuasan Karyawan RS Islam Klaten

Responden 2 3 ! 4i

i ^ ! 6 i 7 1 8 i 9 i 10 i n 1 12 ! Jumlah

1 1 2 7 : i 1 ,1 -> 1 3 ! 3 3 3 3 ; 3 3 31

2 1 3i -> i -, 1 2 | 3 3 ! 3 3 1 3 2 S 30

3 2 •> 7 3 1 j ; 3 i 3 3 3 3 3 31

4 2 •> i 2 3i ->! J> ! 3

i ^

j ; 3 ; 3 3i

i 31J

5 1 [2 2 1 4 3 ! 31

i 3 : 3 ! 3 ! 3 ; 3 3 i 33

1 6 2 3 2 j 2 2 i -> j 3 7 j ~) -) l i i 2 1 25 |7 3 3 3 1 3 3 ' 3 -> j> •>

1 : 2 3 i 32

8 3-*

j 2 ! 3 3 • 3 j t -) 3 2 ! 3 3 i 32 !9 3 3 3

->

3 : 7 • -> -) 3 2 ; ~i 7 \ 30 !10

-* i 3 3 ! 3 3 '• 7 3 -) 3 3 \ 2 j1

j 11 3 3 3 i 3 ' 2 ; 3 j>

i 3 3•*,

3 i 33

1 12 3 3i -, -»

j' 7 -. 1 ->

3 ' O 3i •• i! 33

13 3 3 3 l 3-, ; 1 3 — 3 3 i 2 3 ! 33 |

1 14 3 3 7 3 3 ! 3 2 -} 3 -j! J

->

j

i • 1

1 32 I15 3 3 3 3 3 , 3 3 -) 3 3 : 3 3 1 35 |

! 16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 ! 3 36

i

i

17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3i -,

j 3 36

18 3 3 3 3 3 3 3 3 ' 3 3 36

19 ? 2 -i

3-> -> 3

-N -i 3 I I 1 25

20 7 -> 2 3 2 3 3 -N

2 -) 1 1 26 !

21 1 2 7

2 3 3j»

_N T, 3 3 3 31 \22 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31

23 I 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 31

24i 1

1 2 7 2 3->

3 3 3 ; 3 3 31

I 25 3 3 -> ->

J i 3 3 3 ~) 3 3 1 2 31

26 3 3 3 3 ! 2 3 3 3 3 i 3 3 7J 35

27 3->

j 3 3 3,

j 3 3 3 1 3 3 3 36

28 4 4 3 3 ! 3 3 1 3 4 3 : 4 4 1 3 41

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 i 3 3 3 36

30 4 4 3 1 3 4s !J i 4 ! 3 4 ! ->

3 !-.

41

31 3 3 0 3 1 3 3 i I 3 3 ! 3 3->

34

32 4 4 3 ! 4 3 ! 4 ; 3 4 !->

3 i 3 1 41

! 33 3 3 J i 3 1 3 ; 3 !i

3 j 3 , 3 i 3 3 3 36

- 34 12 3 3 !-» i

j i 3 3 i 3 i 3 i 3 ; 3 3 i 3 35

35 2 ; 3 j i 3 i 3 >i

.1 i 3 ; 3 ; 3 i 3 3 ; 35

36->

J ! 3 3 I 3 i 3 i 3 | 3 3 | 3 : 3 2 2 i 34

37 3 ! 3 2 i 3 | _•) ; 3 j _N i j> i 3 o 3 5

38

39

40

42

43

44

3 ! 3 o I o ; I

~> ! 3

3 i 3 4 i 4

36

34

30

30

Page 117: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

rr-)

NO

rn

Tf

rn

NO

rr,

rn

r-

rn

CO

ro

rl

ro

ro

00

ro

Tf

n

ro

rn

rl

rn

rn

rn

ro

ro

ro

ro

ri

ro

ro

ri

rn

Tf

t-t

ro

^-t

ri

rn

rn

rn

rn

rn

rn

ro

ri

ro

-r

r1

rr,

rn

ro

rn

rn

rn

ro

ro

ro

ro

rl

r*

.rn

rn

rn

r1

rI

ri

rl

rI

rI

ri

——

ro

rn

rn

rn

rn

ro

ro

ri

ro

ro

rl

mrn

rn

rn

rn

ro

ro

ro

ro

ro

ri

ro

rn

rn

ro

rn

ro

ro

ro

ro

ro

rl

mrn

rn

rn

ro

rn

ro

ro

ro

ro

ri

ro

f-)

rn

rn

<n

rn

ro

r-l

ro

ro

ri

ro

rn

rn

rn

rt

Tf

ro

ro

~t

~f

rl

rl

rn

rn

mrn

ro

ro

ro

ro

ro

r-l

CD

-1-

-f

00

On

O'-

)

r-l

ro

Tf

i/O

>r")

NO

ro

Tf

ro

Tf

ro

NO

ri

ro

•r,

ri

•r,

r-l

rl

rl

ro

ri

ro

ro

ro

ro

ro

__

ro

ro

ro

ri

ro

->

ri

r-l

rI

r-l

——

rI

ri

rI

ri

ro

ri

r-i

ri

rl

-ri

rl

ri

ro

ro

ri

ro

rl

--

ro

ro

--

ro

ro

ro

ri

ro

--

-ro

ro

ro

ro

r1

ro

ro

ri

rl

ro

ri

ri

ro

r-l

_j

ri

——

rl

ro

ro

ro

ro

ro

r-l

rt

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

r1

ro

ro

rt

r-i

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

rl

ro

ri

ro

ro

ri

ro

-f

Tf

ro

ro

ri

ro

ro

r-l

ro

ro

-T

fT

ff

ro

ri

ro

rl

ro

r-i

ri

ri

ro

rl

ro

ro

ro

ro

ro

ri

ro

ri

ro

ro

Tf

ro

-f

-f

ri

ro

ro

ri

ro

ri

rl

ri

ro

ro

•Tf

ro

._

'/O0

0>

/0O

noN

ON

ON

Oro

NO

NO

'/O

NO

NO

NO

r-

NO

00

NO

ri

ri

ri

rl

ro

I/O

ri

rl

r-l

ro

r1

CO

rl

r1

ri

r-l

ro

ri

r-i

ri

ri

rl

ri

ro

ri

On

ro

rI

---

On

ri

ro

nro

rl

22

ro

oo

ro

ro

r-l

r-i

ri

ri

ro

rn

rn

ro

r1

ro

ro

ro

rl

ri

ro

ro

ro

rN

'rN

rI

ri

ro

rt

ro

ro

ro

ro

__

_

ro

Tf

ri

rl

rl

rt

ri

rI

rl

rl

ro

ri

ri

rI;

rl

rI

•'

ri

ro

ro

Tf

rl

—'

rl

r-l

r1

ri

ro

ro

—'

ro

n-

rl

ri

ri

ri

ro

ri

ri

ro

r-l

n

ro

ro

ro

ro

ro

ri

ro

ro

ro

ri

ro

rl

ro

ro

rl

ro

rl

ro

ro

ro

ri

<s|

ri

r<

ri

r1

ro

"r-l

ro

rl

ro

ro

rl

-rl

--

-r-i

ro

ro

ro

rl

r-i

00

ro

r-l

ro

OO

ro

r-l

r-i

or-

r^

r-l

rl

r-

ro

r-

i/->C

Or~

r~

00

r-

rl

On

r-

ro

o00

r-l

00

-

On

NO

Tf

00

Tf

r1

ri

r-l

rl

ri

r1

r1

ro

I-

rI

ri

ro

rl

rI

ro

rl

rl

ro

On

r-l

ri

rl

rl

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

ro

r1

ri

'JO

00

NO

00

ro

r~

oo

rl

r1

•r-i

rI

-

--

rf

-

r1

rO

r)

-

ri

-

—-

r-i

-

ro

ri

r1

-

ri

"

——

oo

oo

On

OO

t-

ri

6

r-

r-

Page 118: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Rekapitulasi Data Kepuasan Karyawan RS PKU Muhammadiyah

Responden i1 2 ! 3 14 ! 5 6 |7 8 i9 : 10 1 11 i 12 j Jumlah

i 1 j 3 3 '; 3 i j 3 4 j4 |3 i 3 : 3 i 2 ! 7 36

! 2 ! 4 4 13 3i -r1 J 3 ; 3 ! 3 , 4 4 2

-> ! 38

i 3 j3 3 i 3 4 i4 -> 1 ^j> i j 4

i -,: j 3 : 7 7 1 37

1 4 j-> 1 -• 4 ! 4 ; j i j 3 14 4 ; 7 7 1 38

i 5 3 J j J 4 \ 4 |3 |3 3 i 3 3 1 2 7 36

6 3 3 i3 3 • 3 | 3 j 3 3 | 3 i 3 3 JO

i 7 !4 3 3 3 j3|4 !4 3 | 3 3 J 7 -> 1 37i 8 4 |3 j3 3 1 3 4 1 4 3 i 3 3 [ o 2 ! 37

9 4 14 i3 3 i 3 3 !4 |4 3 3 ; 2 7JO !

i 10 3 j ! j , 3 3 j 3 3 3 3 7 71 1

I 34

11 -> 3 i 3 3 . 3 3 1 3 ! 3 13 3 7 7

1 34 "12 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 i 3 3 \ 35 ;

! 13 3 3 i 3 4 4 1 3 4 | 7 7 1 37

i 14 3 j I j 3 3 |3 !3 13 4 4 j 3 3 ! 38 \; is 3 3 i 3 3 3 3 !3 3 3 3 7 2 i 34

1 16 3 3 ! 3->

j-• 1 -> 3 3 3 7 7 ! 34 |

! 17 3 o i J j 3 i 3 ; 3 3 3 3 ; 4 4 38 j

! 18 -*

j 3 |3 3 I4 |4 4 4 4 3 3 41 !

i 19 3 3 i 4 4 4 |3 !3 4 4->

j 2 2 39 j! 20 3 3J3 3 2 !3 !3 3 3 7

3 34 I! 21 2 3 ! 2 7 ! 7 1 "•2 ! 2 jj 3 3 3 3 2 31 !

77 3 3 |3 J I J ! Jj»

j 3 3 2 7 34 ji 7^j 2j 7 2 !3 3 3 |3 j3 ->

j 3 3 2 2 32

1 24 2 2 12 2 2 s [ ->3 3 3 2 7 29

i 25 3 3 1- 3 3 1 3 3 3 3 2 7

34 i1 26 7 3 ! 3 3 3 3 I3 3 3 i 3 2 2

I33 !

l 27 2 2 ! 2 3 3 3 , 3->

3 3 2 7 31 !1 28 !3 3 13 "»

j 3 3 •j | j 4 i 4 3 3 38 1

! 29 i 3 3 3 3 3 4 13 j3 3 i 73 7 35 !

I 30 j->

j 3 3 3 3 3 i3 j3 3 ! 3 2 7 34 i

! 3i ! 3 313 !3 3 3 I 3 3 3 j 3 7 2 34 j

1 32 14 4 |4 i4 4 4 ! 4 4 4 ! 4 4 4 48 i

1 33 !s

J 3 !3 | 3 3 j ! 3 3 3 : 3 3 3 JO i

34 1 3 -> i i 1J 1 J ! 3 3 i3 j3 '3 3 3 3 i 36

35 i 7 3 !2 j2 2 2 i3 |3 3 i 2 3 i ^ 29 !

36 !3I3 i 3 i 3 • 3 i 3 i3 | 3

J | J , J 3 i

3 2 i 7

7

34

37 ! 3 3:3; 3 1 3 j 3 7 | 34 ;

38 !3i 1 -. !

3 i J | J 1 J j J '1

3 ;j>

3 • 3o i

39 !3 13:3' 3 : 3 i3 '3 '3 3 | 3 3 ' 3 36 i

40 i3 !3 ; 4 i 4 i 3!3;4 ; 3;3 - 3 7 !i

37 !41 !2 |2:3! 3 : j ' j , j i j i 3 | 3 7 1 7

32 !

42 ' 2 : 3 i 3 3 |3 i3 j3 j3 3 '-} ; 2 i 32

43 i 3 i 3 i3 i 3 3 |2 !3 i3 3 ! 3 ! 3 ! 3 ! 3 7

Page 119: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Tf

-f

•ri

oo

ri

ri

rl

vo

CO

ro

NO

-t

Tf

Tf

Tf

Tf

NO

NO

CO

r-l

rI

rl

ri

ri

ri

rl

rl

rl

ro

ro

On

ri

Tf

Tf

Tf

t/O

r-

r-

r-

no

co

r1

ro

ro

-r

ri

ro

oo

oo

-r

Tf

Tf

-f

Tf

NO

00

ro

ro

Page 120: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

92 3 3 3 i 3 3 3 3 3 3 3 _

7 ! 34! 93 3 3 3 3 3 3 I 3 '. 3 3 3

-> ; 2 34

| 94 3 3s

J 3 j>

j ! 3 3 3 3 2 : 21

! 34

! 95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7i 35

i 96J

3 3 j 3 j i3 ' 3 3 3 3 2 1 35! 97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 46

! 98 4 4 3 3 3J

3 3 3 37 7

36

99 4 4 4 4 3 3 j 3 3 3 7 7 38 :

100 3 3 3 3 3 3 3 3 3 j 3 3 36

101 3 3 3 3 3 3 j 3 3 3 7 71

34

! 102 3 3 3 3 3 3-r

J 3 3 37 2 34

103 3 3->

j-,

j 3 3 3 j 3s 1J 3 3 36 i

104 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 j 3 3 36 :

105 3 3 3 j 3 3 j-, iJ : 3 i

s 1j i 3 3 36

: me 4 4 3->

j 3 3 4 4 • 3 3 i 7 2 38

107 j 4 4 3 3 3 ! 3 4 4 S 3 3 j 2 2 38 I

108 3 4 3 3 j i 3 4 4 ! 3 3 i 7 2 37

109 j4 4-, ij 3 i J ! 3 3 4 ! 4 : 4 ! 7 7 39

110 36

111 34

n: 4 S 2 ! 3 ! 3 3j

Jumlah 3986

Rata-rata 35,58929

Page 121: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

^-'

<1>

o1

1ll

P><

1tv

p>l-

J-0

1H

-

("1

() (D Hi

It,

CD

H-

On

^H

-

<_>

(i) P IT

•3 o rt)

rf

13 C/l

i-1

i-'

i-1

hj

h'

h-

i-j

h-

h-

e-'

oo

oo

oo

oo

ocj

coco

-J

CO

OS

Ul

--I

Ol

O)

M(j

U)

IDO

lJS

,Is

[-0

LO

CJ

CO

O)

Ul

Ul

Ul

CD

NO

'-

'J

rs

.I

^,

tn

•-1

OH

-11

)ID

Hi

HC

Ol-

JH

-O

CD

MPI

P)rt

it

;jH

cdco

n<

d

;ij;tj

ijy

yy

yy

yy

yy<

TS

SS

-S

~S

>,

"--,

"-,

*-,

^^

-,y

yy

yy

'yy

yy

yU

\XS\D

[ij

[u\x

iU

)\v

A>M

M'*J

LJ

OOOOOOOOOO

o

OCJ

oo

oo

CJ

oo

oo

oCJ

CJ

OCJ

LJ

CJ

oO

OCJ

CJ

o

l-J

l-J

H'

OO

CJ

OO

OCJ

OO

Is)

l-JLJ

NO

00

--J

ON

Ul

0S

LO

IS)H*

ISJ

Is)

IS)

Is)

f-J

ts)

ts)

ISJ

Is)

Is)

Is)

Is)

C0

L0

CO

^JC

OC

00

0-J-J0

0-JC

0

l-'ts)OC0l-'OO0000O0Dls)

Ul

LO

ON

OOn

OCO

Ul

l-JCO

Co

Ul

Ul

LO

Ol

OON

CJ

CO

Ul

l-J

CO

LO

Ul

OlU

I-JO

-lO

IO

fllH

ID

UO

)

IS)

l-J

Is)

LO

LO

L.J

r-o

LO

LO

CO

ts)

Is)

CD

CO

CO

|J

l-J

OCO

OIs)IJ

N£)

(Tj

IS)

Lo

CD

CO

Is)

IS)

ID

H-I

-J

ON

-J

-oI-

1t-Jto

as.tsco

cT

Nh

JO

iaso

CO

Ol

ON

.IS

IJ

-J

OCD

ON

-J

ON

CD

CD

-J

CD

—J

ON

Is)

LO

CD

-J

L0

I-1IO

ON

Ol

--J

Ul

Ul

Ul

--]

—1

LO

LJ1

ON

ON

CO

CO

L0

ts)

i_J

LO

OS

M-J

1-0

OS

Is)

-J

LJ

l-J

MON

OO

!-•Ul

I-'

Ol

--J

CO

l-J

-J

CD

ON

Ol-J

Ol

l-J

.IS

L0

-J

CO

CO

00

CO

00

O0

L0

CO

CO

CO

OO

CO

CO

CO

CO

LO

CD

CD

CO

CO

ID

LO

CO

CO

.Is

U)

ts)

00

L0

Ol-J

OS

co

lo

^j

oo

--J

as

Isi

Is)

,1s

OCD

Ul

l-J

to

OID

It

(1)

'•i 1

i1 u rt

ft)

l-j

0)

ft)

r,

M-

rr

CD

l-h

:<C

OH

-

I-'

idO

01

CI)

Hid

U)

rt

nrt

!!1

JH

-

(U(D

(Dn

U-

y0

)

OH

-Pi

cii

11)

it

co

i-j

H-

oC

l)H

p)p)

rt

rt

Pi-

jcu

(DO

CD

O.

-JCD

o on

i-s

<>

HH

HI

r-t

(D(J

tf

1)

H-

It

(I)

(1)

P)P)

4(1

rt

MI

rr

H-

(1)

oP

.P t'j

H-

(I)

II)

>H

-l-

J

Cl)

HI

•a

rt

rt

pj

Cl

(Ti

P)

u.

•I

1J

H>

ISJ

t,

^H

-

Is)

p)C

Dfj

P> It

1"-

0)

c/i

(1

nH

-

isC

1<

/l

M

o M

L0

O cji

'X-j

ci)

--j

id

GO

3

CJl

ft)

ui

po

cmH

<(1

)

to

ui

rr

-O

-C

D oi

rj

Is)

CD

as

<; in'

M'-^

H-

P)o

tr

tt,

HJ

l-J

CD

IO0

)

tOIn

)L

OL

OO

oL

OL

OL

OL

OL

OC

OL

O

as

ui

ocj

i-j

oo

oi-

'o

oo

';s

Ul

OLO

CO

J-1

CD

OS

Ul

OLO

Is)

OCD

Ul

IX)

Ul

CO

ON

00

.IS

LO

-J

Ul

Ul

Opi

OS

NO

^J

[-0H'

K)

ON

ON

M-J

~J

Op

>

IJ

H

IS)

IID

CO

-J

O)

Ol

,1s.

Co

IJ

I-

^^

;-«5-

5l5

<<•

5-<•

fly

yy

yy

yy

y'y

yy

inEo

Jo5o

!m5x

)la

w\a

\aEa

oo

cj

ocj

oo

ocj

oo

OO

CJO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

OO

MH

-O

OO

OO

OO

OO

HO

IP

CC

I-JO

lU

lJJU

tJH

Is)

Is)

IOl-

Jts

)IO

Is)

I-J

is)

l-J

IOIV

)

as

lo

ui

-J

as

ui

as

-j

-j

as

ju

to,t

sM

-J

l-J

1O

0Is

)O

NC

OO

SIs

)lo

as

i-j

-i

i-j

-.j

loio

o\

'X>

,Ij

Is)

tO,l

sI-

'C

Ol-

J0

0C

DIS

)-J

LD

OS

l-J

-JC

O--

]U

lO

N-J

-1

Ol

Ul

Ul

-J

CO

ON

CO

ON

—I

ON

Ul

Ol

U)

CO

00

Ol

CD

0S

00

OO

Ol

CO

.IS

00

ON

l-J

Ul

-J

--J

ON

OO

Cj)

On,

OI-

JO

lO

N0

0N

JJL

0

CD

CO

CO

NO

CO

NO

IOC

OC

OC

OC

OC

OO

Oo

CJ

CJ

LJ

CJ

OO

OL

JO

OO

OC

JO

CJ

OO

Oo

oo

•x (I)

pi

;j co

rt

Q-

CJ

Cl)

O Pi

'j0

PJ

Ir

on > 0J

H > t-i

to ai

O > t~i

M t-i

'0 'X y

•71

•a o it

'd rj ir

:•,

o ci)

H P) ri

^*s

pi £ ft)

•a

co

ft) S3 i-j

pi

ct

Cl) r>

Page 122: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Kuesioner

Tingkat Perbandingan Berpasangan

Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Kepada Yth :

Kepala Bagian Pemasaran & RM

Rumah Sakit Islam Klaten

Saya mengharapkan kesediaan Bapak/' Ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan

benar dan lengkap sesuai rencana perusahaan dalam mewujudkan visi dan misi Rumah

Sakit Islam Klaten.

Tujuan kuesioner ini adalah untuk memperoleh bobot pada indikator-

indikator alat ukur kinerja perusahaan dalam menentukan komponen-komponen dalam

suatu persoalan keputusan terhadap kinerja perusahaan. Sebagai hasil dari kuesioner ini

akan diperoleh tingkat prioritas tolok ukur kinerja pemsahaan dengan pendekatan metode

Competitive Benchmarking dan Analytical Hierarchy Process yang dapat digunakan

untuk mengukur kinerja Rumah Sakit Islam Klaten.

Atas kesediaan Bapak/ Ibu untuk mengisi kuesioner ini, saya mengucapkan terima

kasih.

Yogyakarta, Desember 2006

Talha Husen

Page 123: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Tabel Skala Perbandingan

Proses Hierarki Analitik untuk pengambilan keputusan dalam situasi yang kompleks.

(Pengambilan keputusan bagi para pemimpin)

PETUNJUK PENGISIAN

Isi kolom yang tersedia (putuh polos dan belum terisi) dengan skala kepentingan sebagai

berikut:

Intesitas

Kepentingan

1

Definisi

Kedua elemen sama pentingnya

Penjelasan

! Kedua elemen mempunyaipengaruh

j yang sama pentingnya

Sebuah elemen lebih lemah tingkat \ Elemen yangsatu sedikit lebih penting

kepentingannya dibandingkan dengan j dari pada yang lainnya

elemen lainnya j

Elemen yangsatu esensial atau sangat ! Elemen yang satu lebih penting atau

penting dari pada elemen yang lainnya sangat penting dari pada elemen lainnva

Satu elemen jelas lebih penting dari

elemen yang lainnya

Satu elemen mutlak lebih penting dari I Bukti bahwa satu elemen mutlak lebih

pada elemen yang lainnya \ penting dari pada elemen vang lainnva

| adalah sangat je las

2,4,6,8 | Nilai-nilai tengah antara duai

j pertimbangan yang berdekatan

Kebalikan | Jika elemen i mendapatkan salah safti

I nilai di atas bila dibandingkan dengan

| elemen j, maka elemen j mempunyai

• nilai kebalikannya bila dibandingkan

: dengan elemen i

Sebuah elemen secara kuat disukai dan

dommasinya tampak dalam praktek

j Nilai-nilai ini diberikan bila diperlukan

j suatu kompromi

Page 124: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Contoh Pengisian

i1 A1 A2 | A3

i A1 1 1/3 ! 3 I

! A2 f " '-.. 1 5

A3 [•"'•-';•"•' '•••'•'• : --: 1

Keterangan :

1. Untuk nilai 1/3 berarti A2 sedikit lebih penting dari pada Al. (membandingkan

antara kolom dengan baris)

2. Untuk nilai 3 berarti Al sedikit lebih penting dan pada A3, (membandingkan

antara baris dengan kolom)

3. Untuk nilai 5 berarti A2 sangat lebih penting dan pada A3, (membandingkan

antara baris dengan kolom)

Page 125: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Kinerja Rumah Sakit Islam Klaten

Faktor

Keuangan

Faktor

Pelanggan

Faktor

Bisnis Internal

Faktor

Pertumbuhan

& Pembelajaran

Faktor Keuangan 1

Faktor Pelanggan-\. - ~

1

Faktor Bisnis Internal N^" )S_-rr ~ '•'"-.•••. ,.- ":-•; 1 ii

Faktor Pertumbuhan &

Pembelajaran; ; „ _ " -

1

A. Perbandingan masing-masing tolok ukur dari faktor keuangan

I Tingkat Pertumbuhan Asset Turn Over

Pendapatan (ATO)

j Tingkat PertumbuhanPendapatan

II

1

! Asset Turn Over (ATO)i WE?lWTlX-'r ••':•. 1

B. Perbandingan masing-masing tolok ukur dari faktor pelanggan

| Pertumbuhan Jumlahi

j Pasien IRJA

Pertumbuhan Jumlah

Pasien IRNA

Survey Tingkat

Kepuasan Pasien

Pertumbuhan Jumlah

Pasien IRJA

Pertumbuhan Jumlah

Pasien IRNA

Survey Tingkat

Kepuasan Pasien

Page 126: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

C. Perbandingan masing-masing tolok ukur dari faktor Bisnis Internal

I Angka Angka Produktivitas

< Kematian Kematian Persentase Tempat Tempati

Umum (GDR) Netto (NDR) Tidur Terisi (BOR) Tidur (BTO)

Angka Kematian

Umum (GDR) 1

j Angka Kematian , r -~ ,."

Netto (NDR) ; '^V*-. 1

! Persentase Tempat • ;----'" *-p' -

; Tidur Terisi (BOR) h-:,*--, 1

• Produktivitas Tempat t i

;' Tidur (BTO) { -----• •- - 1

D. Perbandingan masing-masing tolok ukur dari faktor pertumbuhan & pembelajaran

j

Rata-Rata

Jumlah

Karyawan

Jumlah Program

Pendidikan &

Pelatihan

Survey Tingkat

Kepuasan Kerja

Karyawan

j Rata-Rata Jumlah

; Karyawan 1i

Iii

| Jumlah Program

i Pendidikan & Pelatihan 1

I Survey Tingkat Kepuasan!

Kerja Karyawan• ~"**—

;:,•;' -- •

1

Page 127: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Berikut ini merupakan gambar AHP dengan bobot pada masing-masing faktor dan tolok

ukur dari hasil pengolahan data pada kuesioner AHP :

Faktor Keuangan

(0,105)

Tingkat Pertumbuhan

Pendapatan

(0,687)

Jumlah Pasien

Rawat Jalan (IRJA)

(0,279)

Jumlah Pasien

Rawat Inap (IRNA)

(0,297)

Asset Turn Over

(ATO)

(0,313)

Survey Tingkat

Kepuasan Pasien

(0,424)

Page 128: Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Competitive

Rata-rata Jumlah

Karyawan

(0,100)

Faktor Bisnis Internal

(0,275)

Faktor Pertumbuhan dan

Pembelajaran

(0,185)

Jumlah Program

Pendidikan dan

Pelatihan

(0,484)

Survey Tingkat

Kepuasan Kerja

Karyawan

(0,416)