pengukuran kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf ·...

25
III 29 LKjIP Tahun 2015 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Temanggung Tahun 2015 ini disusun dalam rangka menyajikan capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Temanggung selama tahun 2015 sebagai pelaksanaan amanah yang diemban oleh Pemerintah Derah. Isi dari LKjIP pada intinya merupakan uraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi serta penjabarannya, penjelasan tentang kinerja dan capaian kinerja, analisis capaian kinerja, analisis permasalahan dan strategi pemecahan masalah dalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Daerah di masa mendatang. Sistem pengukuran kinerja yang disajikan dalam LKjIP dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana dengan realisasi secara bertingkat melalui pengukuran indikator kegiatan sampai kepada sasaran sebagaimana tercantum dalam Perencanaan Strategis (RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2013 - 2018). Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja sasaran. Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja berdasarkan dokumen penetapan kinerja yang telah ditetapkan. Dokumen penetapan kinerja yang memuat indikator sasaran beserta kemampuan sumber dana yang dimiliki selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam pengukuran kinerja sehingga diharapkan pengukuran kinerja tersebut dapat menggambarkan kinerja secara realistis dihubungkan dengan anggaran yang tersedia. Pengukuran kinerja selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2013 –2018 Kabupaten Temanggung. Metode pembandingan capaian kinerja sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Metode ini terutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternal tentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja mencakup seluruh kinerja sasaran berdasarkan dokumen penetapan kinerja Pemerintah Kabupaten Temanggung yang telah ditargetkan untuk dicapai pada tahun 2015. Hasil pengukuran kinerja tersebut dituangkan dalam form Pengukuran Kinerja yang mencerminkan kinerja Pemerintah Kabupaten Temanggung selama tahun 2015, dan diuraikan secara detail dalam rincian kinerja. Hasil Pengukuran Kinerja dapat dilihat pada lampiran 3. Pengukuran Kinerja

Upload: hakhanh

Post on 06-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 29LKjIP Tahun 2015200820152015

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) KabupatenTemanggung Tahun 2015 ini disusun dalam rangka menyajikan capaian kinerjaPemerintah Kabupaten Temanggung selama tahun 2015 sebagai pelaksanaanamanah yang diemban oleh Pemerintah Derah. Isi dari LKjIP pada intinya merupakanuraian pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka pencapaianvisi dan misi serta penjabarannya, penjelasan tentang kinerja dan capaian kinerja,analisis capaian kinerja, analisis permasalahan dan strategi pemecahan masalahdalam rangka peningkatan kinerja Pemerintah Daerah di masa mendatang. Sistempengukuran kinerja yang disajikan dalam LKjIP dilakukan dengan caramembandingkan antara rencana dengan realisasi secara bertingkat melaluipengukuran indikator kegiatan sampai kepada sasaran sebagaimana tercantum dalamPerencanaan Strategis (RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2013 - 2018).

Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dandidasarkan pada kelompok indikator kinerja sasaran. Evaluasi kinerja dimulai denganpengukuran kinerja berdasarkan dokumen penetapan kinerja yang telah ditetapkan.

Dokumen penetapan kinerja yang memuat indikator sasaran besertakemampuan sumber dana yang dimiliki selanjutnya digunakan sebagai dasar dalampengukuran kinerja sehingga diharapkan pengukuran kinerja tersebut dapatmenggambarkan kinerja secara realistis dihubungkan dengan anggaran yang tersedia.

Pengukuran kinerja selanjutnya digunakan sebagai dasar untuk menilaikeberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuanyang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi sebagaimana tertuangdalam RPJMD 2013 –2018 Kabupaten Temanggung.

Metode pembandingan capaian kinerja sasaran dilakukan denganmembandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan denganrealisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi. Selanjutnya akandilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja (performance gap) yangterjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang. Metode initerutama bermanfaat untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak eksternaltentang sejauh mana pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuandan sasaran yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja mencakup seluruh kinerjasasaran berdasarkan dokumen penetapan kinerja Pemerintah KabupatenTemanggung yang telah ditargetkan untuk dicapai pada tahun 2015. Hasil pengukurankinerja tersebut dituangkan dalam form Pengukuran Kinerja yang mencerminkankinerja Pemerintah Kabupaten Temanggung selama tahun 2015, dan diuraikan secaradetail dalam rincian kinerja. Hasil Pengukuran Kinerja dapat dilihat pada lampiran 3.

Pengukuran Kinerja

Page 2: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 30LKjIP Tahun 2015200820152015

Pencapaian sasaran pembangunan di Kabupaten Temanggung pada tahun2015, sesuai dengan dokumen perencanaan pembangunan RPJMD 2013 - 2018dapat dinilai melalui upaya pengukuran kinerja. Sebanyak 67 (enam puluh tujuh)sasaran telah ditetapkan pada tahun anggaran 2015 sebagaimana telah tertuangdalam dokumen Perjanjian Kinerja Kabupaten Temanggung memiliki 239 (dua ratustiga puluh sembilan) indikator sasaran yang terdiri dari 33 indikator untuk misi I, 41indikator untuk misi II, 24 indikator untuk misi III, 44 indikator untuk misi IV, 63 indikatoruntuk misi V, dan 34 indikator pada misi VI.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, pencapaian sasaran PemerintahKabupaten Temanggung Tahun 2015 secara umum disajikan pada grafik 3.1 sebagaiberikut :

Tabel 3.11

Pencapaian Indikator

Pada tahun 2015, pengukuran kinerja dilakukan terhadap 67 sasaran denganmenggunakan 239 Indikator kinerja, yang ditetapkan dalam dokumen PerjanjianKinerja Tahun 2015. Dari 239 indikator yang diukur, sebanyak 221 indikator (92,5 %)mencapai sasaran, sebanyak 7 indikator (2,9 %) tidak mencapai target tetapi masihdalam kategori cukup, dan sebanyak 11 Indikator (4,6%) tidak mencapai target(rendah). Indikator yang masih dibawah target yaitu:1. Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapat Layanan

Bantuan Hukum (%) dengan capaian 53,7%2. Cakupan Promosi Cagar Budaya dengan capaian 6,45%3. Cakupan Lingkungan yang Sehat dan Aman yang Didukung dengan Prasarana

dan Sarana Umum dengan capaian 40,07%4. Angka kematian balita per 1.000 kelahiran hidup dengan capaian 17,10%5. Angka penemuan kasus TBC BTA positif (CDR/Case Detection Rate) dengan

capaian 53,60 %6. Cakupan penemuan penderita pneumonia balita dengan capaian 46,60 %

Page 3: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 31LKjIP Tahun 2015200820152015

7. Prevalensi Gizi buruk pada anak balita (0-60 bln) dengan capaian 50 %8. Persentase Pengisian Jabatan Kepala Desa yang Kosong dengan capaian 0 %9. Persentase SKPD, Unit Pelayanan, dan Satuan Pendidikan yang telah Memiliki

SOP dengan capaian 54 %10. Cakupan penerbitan Kartu Keluarga (KK) dengan capaian 28, 13 %11. Rasio Akses Internet di Ruang Publik (Rasio) dengan capaian 0%

Pencapaian kinerja sasaran pada Misi IV (mewujudkan peningkatan pendidikanyang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal) memberikan kontribusi terbesardalam pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Temanggung tahun 2015, di mana99,3% indikatornya mencapai atau melebihi target. Sedangkan misi VI (MewujudkanPeningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, danBerorientasi pada Pelayanan Publik) memberikan kontribusi paling kecil dalampencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Temanggung, di mana hanya 80,7%indikatornya yang mencapai target

Penyelenggaraan SAKIP di Pemerintah Kabupaten Temanggung yang meliputiRPJMD, Renstra, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, pengelolaan data kinerja,pelaporan kinerja, serta reviu dan evaluasi kinerja berdasarkan KementrianPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara reviu ataslaporan kinerja instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalanpelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran Kabupaten Temanggungyang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi.

Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dansasaran organisasi sebagaimana telah ditetapkan pada perencanaan jangkamenengah, maka digunakan skala pengukuran sebagai berikut :

Tabel 3.12

Skala Pengukuran KinerjaLaporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO. SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI1 2 31. Lebih dari 100% Sangat Baik2. 75,00 – 100% Baik3. 55,00 – 74,99 % Cukup4. Kurang dari 55,00 % Kurang

Page 4: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 32LKjIP Tahun 2015200820152015

Mewujudkan peningkatan pertanian modern yangberwawasan lingkungan.

Pada misi I yaitu mewujudkan peningkatan pertanian modern yang berwawasanlingkungan terdapat 14 sasaran sebagai berikut:

1. Meningkatnya penerapan teknologi, dan inovasi Pertanian dengan nilai capaian100%

2. Meningkatnya penerapan teknologi, inovasi peternakan3. Meningkatnya nilai tambah hasil produksi pertanian4. Meningkatnya kualitas hasil produksi pertanian, perkebunan dan peternakan5. Meningkatnya produksi, produktivitas dan diversifikasi tanaman pertanian dan

perkebunan6. Meningkatnya produktivitas ternak7. Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana dan Insfrastruktur Pertanian,

Perkebunan, dan Peternakan8. Meningkatnya Pengembangan Kawasan Agropolitan9. Meningkatnya Ketahanan Pangan10. Meningkatnya Agroindustri yang Berbasis pada Komoditas Unggulan Daerah11. Meningkatnya Struktur Industri Berbahan Baku Lokal yang Tangguh12. Meningkatnya Pengelolaan Sarana dan Prasarana Perdagangan13. Meningkatnya Daya Saing Produk14. Meningkatnya Peran Sektor Jasa, Kelembagaan Koperasi dan UMKMPencapaian sasaran dan indikator pada misi mewujudkan peningkatan pertanianmodern yang berwawasan lingkungan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.13

Pencapaian Misi I

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui dari 14 sasaran yang terdapat pada misi I,71,4 % (10 sasaran) dapat terealisasi sesuai dengan target yang ditetapkan.Sedangkan 29 % (4 sasaran) belum sesuai dengan target yang ditetapkan.

A. Capaian Kinerja

Page 5: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 33LKjIP Tahun 2015200820152015

Untuk indikator pada misi I ini terdapat 33 indikator kinerja dimana 76% (25 indikator)telah tercapai target, sedangkan 24% (8 indikator) telah dilaksanakan, tetapi belumdapat terealisasi sesuai dengan target. Evaluasi terhadap masing-masing kinerjasasaran yang ada pada misi I adalah sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis: Meningkatnya penerapan teknologi, dan inovasi Pertanian

Pada sasaran ini didukung oleh dinas Pertanian, Perkebunan, dan KehutananKabupaten Temanggung. Untuk mengukur Sasaran pertama dilakukan pengukuran terhadap3 (tiga) indikator kinerja dan rata-rata capaian kinerja sasaran sebesar 100% dengan kategoribaik. Untuk mengukur sasaran Sasaran Strategis “Meningkatnya penerapan teknologi,dan inovasi Pertanian” sebagai berikut :

Tabel 3.14

Capaian Kinerja Sasaran 1

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya penerapan teknologi, dan inovasi Pertanian

INDIKATOR KINERJA2013 2014 2015 Target

AkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Besaran Kelompok Tani yangmenerapkan teknologi daninformasi pertanian danperkebunan melalui sekolah lapang(kelompok) - - 750 100 850 1.006 100 1.300

2 Besaran Peningkatan Jumlah AlatMesin Pertanian dan Perkebunan(unit) - - 1.291 100 1122 1.457 100 1.2723 Persentase PeningkatanPenggunaan Bibit dan benih unggul - - 60 100 65 75 100 100

Rata-rata capaian sasaran - 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis “Meningkatnya penerapan teknologi, dan

inovasi Pertanian” telah tercapai 100% sejak tahun 2014. Hal ini membuktikan bahwaupaya penerapan teknologi dan inovasi pertanian telah berhasil dilaksanakan diKabupaten Temanggung, yaitu: semakin banyaknya kelompok tani yang menerapkan sistem tanam jajar legowo penggunaan metode SRI (system of rice intensification), budidaya organik, optimasi lahan meningkatnya kesadaran masyarakat akan penggunaan bibit dan benih unggul dari

tahun 2013 ke 2015 sebanyak 15%. Penerapan teknologi yang paling signifikan adalah meningkatnya penggunaan alat

mesin pertanian dan perkebunan antara lain handtraktor, kultivator, power sprayer,power thraser, handsprayer, pulper, huller, pedal trasher, perajang tembakau, cornsheller, pompa air, kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 3. Peningkatan penggunaanalat mesin pertanian tersebut merupakan upaya untuk mengatasi masalah kelangkaan

Page 6: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 34LKjIP Tahun 2015200820152015

Gambar 3.4 aplikasi Tanaman Pangan

tenaga kerja bidang pertanian karena ada kecenderungan beralih ke sektor industri, sertauntuk mengurangi angka kehilangan hasil produk pertanian. Dampak dari peningkatanpenerapan teknologi dan inovasi pertanian adalah mampu meningkatnya produksi danproduktivitas komoditas pertanian terutama padi yaitu meningkat rata-rata 0,51 Ton/Ha dari tahun 2013 menjadi 6,70

Ton/Ha pada tahun 2015. Untuk mempermudah dalam pendataan hasil tanaman pertanian telah dibuat sistem

aplikasi sebagai berikut: Penggunaan sumber daya keuangan untuk

pencapaian Sasaran ini adalah sebesar Rp5.290.753.779,- atau 75,34% dari total pagusebesar Rp. 7.022.063.750,- sehinggaterdapat efisiensi anggaran sebesar 24,66%dari pagu anggaran yang ada. Dengancapaian indikator kinerja yang mencapaitarget 100 % jika dibandingkan dengancapaian realisasi anggaran yang mencapai75,34% berarti terdapat efissiensipenggunaan sumber daya.

Keberhasilan pencapaian sasaran inidipengaruhi oleh keberhasilan Program

peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan yang meliputi:

Penerapan sekolah lapang yang dilaksanakan di 256 kelompok tani Pengelolaan penerapan teknologi pertanian organik yang dilaksanakan di lahan

pertanian seluas 4.456 ha. Peningkatan jumlah alat mesin pertanian sampai dengan tahun 2015 sbanyak 1.457

unit yang diberikan kepada seluruh kelompok tani. Telah tercapainya penggunaan bibit dan benih unggul dengan prosentase 75% dari

keseluruhan benih yang di tanam Jika dilihat dari indikator sasaran yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun

2015 ini, target akhir RPJMD akan dapat terealisasi. Hal ini bisa dilihat daricapaian indikator nomor 2 yaitu besaran Peningkatan Jumlah Alat MesinPertanian dan Perkebunan (unit) telah melebihi target.

2. Sasaran Strategis: Meningkatnya penerapan teknologi, inovasi peternakan

Untuk mengetahui capaian kinerja pada Sasaran Strategis 2 telah dilakukanpengukuran kinerja pada indikator sebagai berikut :

Page 7: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 35LKjIP Tahun 2015200820152015

Tabel 3.15

Capaian Kinerja Sasaran 2

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya penerapan teknologi, inovasi peternakan

INDIKATOR KINERJA2013 2014 2015 Target

AkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Angka Kelahiran anak sapi(pedet) melalui InseminasiBuatan (%) - - 62,50 100 64,00 66,00 100 70

Rata-rata capaian sasaran 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis “meningkatnya penerapan

teknologi, inovasi peternakan” telah tercapai 100% sebagaimana capaian pada

tahun 2014. Hal ini ditunjukkan semakin meningkatnya angka kelahiran anak sapi

melalui penerapan teknologi inseminasi buatan di tahun 2015 telah meningkat

3,50% dibanding tahun 2014.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran tersebut adalah

sebesar Rp. 295.073.200,- atau 98 % dari total pagu sebesar Rp. 300.560.800,-

sehingga terdapat efisiensi dari sumber dana sebesar 37,66% dari pagu yang

ditentukan. Dengan capaian indikator kinerja yang mencapai 100% dan capaian

realisasi keuangan 62,33%, maka di sasaran ini terdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh keberhasilan Program

peningkatan produksi hasil peternakan yang meliputi:

Dilaksanakannya penerapan teknologi peternakan melalui peningkatan kualitas

ternak unggul melalui inseminasi buatan yang menghasilkan pedet sejumlah

5.769 ekor. Capaian kinerja ini mencapai 103,18 dibandingkan dengan target

yang ditetapkan di tahun 2014.

Dengan capaian kinerja yang selalu terealisasi 100 % setiap tahunnya, maka

target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan sebesar 70 % akan dapat tercapai.

3. Sasaran Strategis: Meningkatnya nilai tambah hasil produksi pertanian

Untuk mengetahui capaian kinerja pada sasaran strategis 3 dilakukanpengukuran pada indikator kinerja sebagai berikut :

Page 8: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 36LKjIP Tahun 2015200820152015

Tabel 3. Tabel 3.16

Capaian Kinerja Sasaran 3

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya nilai tambah hasil produksi pertanian

INDIKATOR KINERJA2013 2014 2015 Target

AkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Besaran PeningkatanPemasaran HasilPertanian (kelompok) - - 4 100 6 63 100 12

Rata-rata capaian sasaran 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Rata-rata Capaian Sasaran Strategis “Meningkatnya nilai tambah hasil produksi

pertanian” sebesar 100% sebagaimana telah tercapai sejak 2014. Pada tahun 2014peningkatan pemasaran hasil pertanian dengan tujuan ekspor dilakukan oleh empatkelompok tani di Kecamatan Ngadirejo, Wonoboyo, Kledung dan Selopampang.Keempat kelompok tersebut berbasis komoditas hortikultura seperti cabai dan sayurandaun. Pelaksananaan ekspor dengan bermitra dengan Perusahaan Bina Sarana Lestari(BSL) Semarang. Pada tahun 2015, terdapat 59 kelompok yang meningkat kualitas produk pertanian

dan jangkauan pemasarannya tersebar di Kecamatan Bulu, Wonoboyo, Candiroto,Selopampang, Kaloran, Kandangan, Kranggan, Pringsurat, Bansari, Ngadirejo,Tembarak, Tlogomulyo, Pringsurat dan Tretep. Kelompok tersebut berbasis komoditastanaman pangan dan hortikultura seperti padi organik, kentang, bawang merah, salakorganik, sayuran daun, tanaman obat (jahe), kopi. Pelaksananaan ekspor KelompokTani Multi Karya Kecamatan Wonoboyo dengan komoditas kentang yang bermitradengan Perusahaan Gusti Laras Sejahtera Solo dengan tujuan Singapura. PadaTahun 2015, Kelompok Tani Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat melaksanakanSertifikasi Salak Organik. Dengan diperolehnya sertifikat salak organik maka produktersebut berhak untuk masuk ke pasar modern dengan standar harga lebih bagusdaripada salak yang dibudidayakan secara non organik.

Tabel. 3.17Harga Komoditas Pertanian Lokal dan Premium

No KomoditasHarga Tingkat Produsen (Rp.)

KeteranganLokal Premium1. Beras 8.500 9.500 Organik2. Cabai 22.000 25.000 Kualitas ekspor3. Baby buncis 4.000 11.000 Kualitas ekspor4. Kentang 4.500 8.000 Kualitas ekspor5. Salak 5.000 15.000 Organik

Page 9: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 37LKjIP Tahun 2015200820152015

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalah sebesarRp 3.262.169.900,- atau 97,25% dari total pagu sebesar Rp. 3.354.341.930,-. Halini terdapat efisiensi anggaran sebesar 1,83% dari pagu anggaran yang ada. Jikadibandingkan dengan capaian rata-rata indikator 100% dengan capaian realisasikeuangan 98,17% maka terdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program peningkatanpemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan yang meliputi: Telah dilaksanakannya pembinaan pemasaran hasil pertanian kepada 59

kelompok untuk meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pemasaran.Seluruh kelompok tersebut berbasis komoditas tanaman pangan danholtikultura seperti padi organik, kentang, bawang merah, sayur organik,tanaman obat, kopi dan kelompok pengolah ubi kayu.

Dengan capaian kinerja yang selalu terealisasi 100 % setiap tahunnya, makatarget akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan sebesar 12 kelompok yang mampumeningkatan pemasaran hasil pertanian akan dapat tercapai di tahun 2018.

4. Sasaran Strategis: Meningkatnya kualitas hasil produksi pertanian, perkebunandan peternakan

Untuk mengetahui capaian kinerja pada sasaran strategis 4 dilakukanpengukuran pada 4 indikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.18Capaian Kinerja Sasaran 4

SASARAN STRATEGIS :Meningkatnya kualitas hasil produksi pertanian, perkebunan dan peternakan

INDIKATOR KINERJA2013 2014 2015 Target

AkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Persentase Penanganan SeranganHama Penyakit (%) - - 92 100 75 92 100 852 Angka Kematian Ternak unggas (%) - - 1,05 52,5 2 0,096 100 2,003 Angka Kematian Ternak kecil (%) - - 0,02 100 0,1 0,02 100 0,104 Angka Kematian Ternak besar (%) - - 0,10 100 0,1 0,10 100 0,10

Rata-rata capaian sasaran - 88,1 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis “meningkatnya kualitas hasil produksi

pertanian, perkebunan dan peternakan” tahun 2015 sebesar 100%, meningkat 11,9%jika dibandingkan dengan capaian tahun 2014. Makin besar persentase penangananserangan hama dan penyakit maka kualitas hasil produk pertanian dan perkebunan akanmeningkat. Serangan hama pada tanaman padi paling utama adalah tikus danpenggerek batang. Serangan hama pada komoditas Hortikultura antara lain virus kuning,

Page 10: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 38LKjIP Tahun 2015200820152015

jamur fusarium, ulat grayak, aphid, lalat buah. Serangan hama pada tanaman kopi hamabubuk buah kopi, lalat buah, dan pada tanaman tembakau uret, ulat, gangsir, dan aphid.Tertanganinya serangan hama penyakit mampu meningkatkan produksi komoditasutama antara lain sebagai berikut :

Tabel 3.19Produksi Komoditas Utama Pertanian/Perkebunan

No KomoditasProduksi (Ton)

2014 20151. Padi 162.121,32 186.305,312. Jagung 104.493,05 82.450,243. Cabai 146.632,00 259.503,004. Kobis 23.578,10 401.873,695. Tembakau 6.922,92 10.581,276. Kopi Robusta 10.254,32 7.536,497. Kopi Arabika 1.305,95 1.217,11 Dari tujuh komoditas utama, 4 komoditas mengalami peningkatan produksi sedang ketiga

komoditas lainnya mengalami penurunan produksi karena terkendala musim (kemaraupanjang). Meningkatnya kualitas hasil produksi peternakan ditunjukkan denganmenurunnya angka kematian ternak yang akan menyebabkan terjadinya peningkatanpopulasi ternak. Berikut ini perkembangan populasi ternak besar, kecil dan unggas diKabupaten Temanggung.

Tabel 3.20Populasi Ternak

No Jenis TernakPopulasi (ekor)

2013 2014 2015

1. Unggas (ayam buras, ayam raspetelur, ayam pedaging, itik,puyuh, burung dara, angsa) 2.53.609 2.741.093 3.513.4222. Ternak kecil (kambing, domba, babi,kelinci) 361.692 366.040 436.3993. Ternak besar (sapi potong, sapiperah, kerbau, kuda) 29.404 31.261 34.992

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini sebesar Rp.262.573.300,- atau 98,42% dari total pagu sebesar Rp. 266.778.000,- sehinggaterdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 1,58% dari pagu yangditentukan. Jika dibandingkan dengan capaian rata-rata indikator 100% dengancapaian realisasi keuangan 98,42% maka terdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program pencegahan danpenanggulangan penyakit ternak yang meliputi:

Page 11: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 39LKjIP Tahun 2015200820152015

Dilaksanakannya pelatihan pengendalian hama tikus dengan membuat alatperangkap tikus dan membuat pagar pengaman menggunakan mulsa plastik

Dilksanakannya SLPHT pengendalian hama tikus Penyediaan stok opnam obat untuk hama dan penyakit yang tersedia setiap

saat. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang perlindungan pelestarian

dan pengembangan burung hantu Dilaksanakannya pemantauan dan koordinasi penanganan hama dan penyakit

yang bekerjasama dengan balai proteksi perkebunan Salatiga Dilaksanakannya penguatan pusat kesehatan hewan

Dengan capaian kinerja yang telah terealisasi 100 % di tahun 2015, maka targetakhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu peningkatan kualitas hasil produksipertanian, perkebunan dan peternakan akan dapat tercapai di tahun 2018.

5. Sasaran Strategis: Meningkatnya produksi, produktivitas dan diversifikasitanaman pertanian dan perkebunan

Pada sasaran strategis 5 dilakukan pengukuran untuk 5 indikator kinerja padabeberapa tanaman sebagai berikut :

Tabel 3.21

Capaian Kinerja Sasaran 5

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya produksi, produktivitas dan diversifikasitanaman pertanian dan perkebunanINDIKATOR KINERJA 2013 2014 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Peningkatan produktifitasPadi (Ton/Ha) 5,67 92,62 5,97 96,4 6,38 6,70 100 6,992 Peningkatan produktifitasJagung (Ton/Ha) 4,99 100 4,57 79,2 6,03 4,28 70,1 6,883 Peningkatan produktifitasTembakau (Ton/Ha) 0,49 72,59 0,66 83,3 0,69 0,58 84 0,794 Peningkatan produktifitasKopi Robusta (Ton/Ha) 0,91 100 0,95 100 0,97 0,92 94,8 1,15 Peningkatan produktifitasKopi Arabika (Ton/Ha) 0,94 100 0,80 100 0,82 0,81 100 0,9

Rata-rata capaian sasaran 93,04 91,78 89,78Ket. R =Realisasi CK = Capaian Kinerja Rata-rata capaian sasaran strategis “meningkatnya produksi, produktivitas dan

diversifikasi tanaman pertanian dan perkebunan” pada tahun 2015 mencapai89,78%, atau turun 2% dari capaian tahun 2014. Dari ke-5 indikator hanya padi dankopi arabika yang realisasi produktivitasnya mencapai 100%.

Page 12: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 40LKjIP Tahun 2015200820152015

Solusi terhadap upaya peningkatan produktivitas produk pertanian dan perkebunankedepan dapat dilakukan dengan: penerapan teknik budidaya pertanian tepat guna dan tepat sasaran penggunaan varietas unggul pengendalian hama penyakit tanaman secara terpadu penanganan pasca panen yang tepat

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran ini adalahsebesar Rp. 12.398.621.748,- atau 54,62% dari total pagu sebesar Rp.22.917.167.500,- sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar 45,37% dari paguanggaran yang ada. Jika dibandingkan dengan capaian rata-rata indikator 89,78%dengan capaian realisasi keuangan 54,62% maka pada sasaran ini terdapatefisiensi sumberdaya.

Belum tercapainya sasaran ini dipengaruhi oleh program peningkatan produksipertanian/ perkebunan yang belum maksimal yaitu pelaksanaan pengendalian lajualihfungsi lahan pertanian seiring telah disahkannya Peraturan Bupati Nomor 2Tahun 2014 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Untuk capaian kinerja memang belum dapat terealisasi di tahun 2015 ini, namundemikian melalui beberapa solusi yang ada target akhir dari RPJMD yang telahditetapkan sebanyak 5 indikator tanaman perkebunan akan dapat tercapai di akhirperiode.

6. Sasaran Strategis: Meningkatnya produktivitas ternak

Pada sasaran strategis ini dapat diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja denganrata-rata capaian 100%, secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 3.22

Capaian Kinerja Sasaran 6

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya produktivitas ternakINDIKATOR KINERJA 2013 2014 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 PeningkatanProduktivitas dagingSapi (Kg/Ekor) 160 100 165 100 166,46 167,00 100 176,652 PeningkatanProduktivitas dagingKambing (Kg/Ekor) 13 100 13,13 100 13,26 13,50 100 13,663 PeningkatanProduktivitas dagingDomba (Kg/Ekor) 13 100 13,13 100 13,26 13,50 100 13,664 Peningkatan produksitelur ayam ras petelur(Butir) 75.408.960 100 75.408.960 100 76.924.680 76.966.165 100 79.255.574Rata-rata capaian sasaran 100 100 100Ket. R =Realisasi CK = Capaian Kinerja

Page 13: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 41LKjIP Tahun 2015200820152015

Rata-rata capaian sasaran strategis “meningkatnya produktivitas ternak” padatahun 2015 sebesar 100%. Rendahnya angka kematian ternak mengakibatkanpopulasi ternak bertambah sehingga produktivitas daging dan telur ikut naik.Keberhasilan ini dipengaruhi oleh program pengobatan massal dan kesadaranmasyarakat untuk melaksanakan vaksinasi secara mandiri terhadap ternak yangdimiliki.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalahsebesar Rp 3.795.509.500,- atau 62,33% dari total pagu sebesar Rp.6.088.540.800,-. Hal ini terdapat efisiensi anggaran sebesar 37,66% dari paguanggaran yang ada. Dengan capaian rata-rata indikator yang mencapai 100% dancapaian realisasi keuangan yang mencapai 62,33% maka pada sasaran initerdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program peningkatanproduksi hasil peternakan yang meliputi: Dilaksanakannya pengembangan diversifikasi usaha tani melalui agribisnis

peternakan Dilaksanakannya pengelolaan, pemantauan, dan pengembangan ternak

bantuan pemerintah Dilaksanakannya pengembangan peternakan berintegrasi dengan tanaman

pangan Telah dilaksanakannya revitalisasi pembangunan pasar ternak di Kecamatan

Kranggan dan Kecamatan Selopampang Dengan capaian kinerja yang selalu terealisasi 100 % setiap tahunnya, maka

target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu peningkatan produktivitasdaging dan telur akan dapat tercapai di tahun 2018.

7. Sasaran Strategis: Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana danInsfrastruktur Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan

Pada sasaran strategis 7 ini telah dilakukan pengukuran pada 2 (dua) indikatorkinerja dengan rata-rata capaian 100%, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.23

Capaian Kinerja Sasaran 7

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Penyediaan Sarana dan Prasarana dan InsfrastrukturPertanian, Perkebunan, dan PeternakanINDIKATOR KINERJA 2013 2014 Tahun 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Besaran jumlah jaringanirigasi usaha tani terbangun(Unit) - - 298 100 319 392 100 469

2 Besaran jumlah jalan usahatani (Unit) - - 263 100 260 347 100 410Rata-rata capaian sasaran - 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja

Page 14: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 42LKjIP Tahun 2015200820152015

Pembangunan jaringan irigasi usahatani merupakan salah satu upaya untukmeningkatkan indek pertanaman (IP). Berikut ini adalah indeks pertanaman lahansawah di Kabupaten Temanggung.

Tabel 3.24

Indeks Pertanaman Lahan Sawah di Kabupaten Temanggung

2013 2014 2015

Baku Lahan 20.634

Luas Tanam (Ha) 26.218 25.375 26.575

IP 1,27 1,23 1,29

Disamping itu, pada tahun 2015, Kabupaten Temanggung mendapatkan bantuanIrigasi tetes pada tanaman cabai dimanfaatkan pada daerah sentra produksidengan harapan petani dapat menanam cabai di musim kemarau sehingga petanidapat menjaga pasokan produksi untuk mengendalikan fluktuasi harga. Dalamrangka pengamanan produksi perlu dilakukan pengelolaan penyediaan produksipada bulan - bulan dimana terjadinya kelangkaan pada musim hujan perludilakukan penanaman cabai dan bawang merah di musim kering/ kemarau.

Kendala utama pada penanaman cabai dan bawang merah di musimkering/kemarau yaitu: penyediaan air bagi pertumbuhan tanaman, oleh karena itu diperlukan fasilitasi

irigasi hemat air sesuai dengan kebutuhan setempat. Teknologi irigasi tetes dilaksanakan pada sentra produksi cabai di 13 kelompok

yang tersebar di Kecamatan Ngadirejo, Pringsurat, dan Bulu. Dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas pertanian dan perkebunan,

perlu adanya infrastruktur yang mendukung untuk transportasi sarana produksidan alat mesin pertanian. Disamping itu untuk memudahkan transportasi hasilproduksi pertanian/ perkebunan telah diupayakan dengan pembangunan jalanusaha tani.

Penggunaan sumber daya keuanganuntuk pencapaian Sasaran ini adalahsebesar Rp. 12.686.539.848,- atau54,62% dari total pagu sebesar Rp.23.223.167.500,- sehingga terdapatefisiensi anggaran sebesar 45,37% daripagu anggaran yang ada. Dengancapaian rata-rata yang mencapai 100%dan capaian realisasi keuangan yangmencapai 45,37% maka pada sasaranini terdapat efisiensi sumberdaya.

Gambar 3.5 Pembangunan jalan usaha tanidi Desa Mondoretno, Kec. Bulu

Page 15: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 43LKjIP Tahun 2015200820152015

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh keberhasilan Programpeningkatan produksi pertanian/ perkebunan yang meliputi: Telah dilaksanakannya pembngunan jalan usaha tani di 84 unit yang tersebar

di 20 Kecamatan Temanggung Dilaksanakannya penerapan teknologi irigasi tetes, pada sentra produksi cabai,

di Kecamatan Ngadirejo, Pringsurat dan Bulu. Peningkatan pengelolaan kawasan embung yang digunakan sebagai pensuplai

air untuk kegiatan pertanian dan perkebunan Dilaksanakannya pengembangan sarana dan prasarana perikanan unit

pembenihan rakyat Peningkatan sarana dan prasarana budidaya ikan air tawar Pengembangan sarana dan prasarana hasil perikanan

Dengan capaian kinerja yang selalu terealisasi 100 % setiap tahunnya, makatarget akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu besaran JUT dan JIT akandapat tercapai di tahun 2018.

8. Sasaran Strategis: Meningkatnya Pengembangan Kawasan Agropolitan

Pada sasaran strategis ini dapat diukur dengan indikator kinerja PersentasePerkembangan Kawasan Agropolitan, yang secara rinci dapat dilihat pada tabelberikut.

Tabel 3.25Capaian Kinerja Sasaran 8

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Pengembangan Kawasan Agropolitan

INDIKATOR KINERJA 2013 2014 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Persentase PerkembanganKawasan Agropolitan 75 75 100 100 100 100 100 100Rata-rata capaian sasaran 75 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Capaian kinerja sasaran strategis “meningkatnya pengembangan kawasan

agropolitan” tahun 2015 sebesar 100%. Pengembangan kawasan agropolitantelah dilakukan sejak periode RPJMD 2008-2013. Dari keempat kawasanagropolitan yang telah ditetapkan dalam RTRW yaitu Kledung, Pringsurat,Gemawang dan Selopampang. Dengan demikian target perkembangan kawasanagropolitan di RPJMD telah tercapai 100%. Meskipun demikian tetap diperlukantindak lanjut untuk mengembangkan kawasan-kawasan tersebut denganbertumpuan pada komoditas unggulan masing-masing kawasan.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalahsebesar Rp. 26.510.000,- atau 99,4% dari total pagu sebesar Rp. 26.662.500,-.

Page 16: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 44LKjIP Tahun 2015200820152015

Hal ini terdapat efisiensi anggaran sebesar 0,6% dari pagu anggaran yang ada.Dengan capaian rata-rata yang mencapai 100% dan capaian realisasi keuanganyang mencapai 45,37% maka pada sasaran ini terdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program pengembanganagribisnis yaitu: Dilaksanakan dengan pemberdayaan kelompok tani kawasan agropolitan

melalui magang petani holtikultura di tani organik merapi Yogjakarta. Dengan capaian kinerja yang selalu terealisasi 100 % di tahun 2014 dan 2015,

maka target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu persentase kawasanagropolitas akan dapat tercapai di tahun 2018.

9. Sasaran Strategis : Meningkatnya Ketahanan Pangan

Pada sasaran strategis ini secara detail dilakukan pengukuran pada 7 indikatorkinerja yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.26Capaian Kinerja Sasaran 9

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Ketahanan PanganINDIKATOR KINERJA 2013 2014 Tahun 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1. Cakupan KetersediaanEnergi per Kapita 2.795 99,75 2.716,59 100 2.850 2.833 99,40 2.9802. Cakupan Ketersediaanprotein per Kapita 70,88 96,84 134,08 100 74 150,46 100 75,993. Peningkatan cadanganpangan masyarakat - - 40 93,02 51 49 96,08 754. Persentase penguatancadangan panganpemerintah - - 7,35 73,50 10 10 100 105. Cakupan PenangananKerawanan Pangan 50 100 100 100 60 100 100 856. Persentase MeningkatnyaSkor Pola Pangan Harapan 88,5 100 89,2 100 90 82,59 91,77 917. Cakupan Pengawasan danPembinaan KeamananPangan - - 74 100 80 87 100 90Rata-rata capaian sasaran 99,15 95,22 98,18Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Rata-rata capaian kinerja sasaran strategis ”meningkatnya ketahanan pangan”

tahun 2015 sebesar 98,18%. Apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun2014 meningkat sebanyak 2,96%. Sedangkan untuk tahun 2013, karena adaperbedaan target RPJMD maka perhitungan capaian kinerja indikatornya tidaklengkap sebagiamana 2014 dan 2015. Peningkatan ketahanan pangandipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek yaitu ketersediaan pangan, distribusi dan aksespangan, dan konsumsi pangan. Ketersediaan pangan di Kabupaten Temanggungditunjukkan oleh ketersediaan energi dan protein dengan rata-rata capaian 99,7%.

Page 17: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 45LKjIP Tahun 2015200820152015

Menurut Standar Pelayanan Minimal Bidang Ketahanan Pangan untukKabupaten/Kota (Peraturan Menteri Pertanian Republik IndonesiaNo.65/Permentan/OT.140/12/2010) standar ketersediaan energi minimal adalah2200 kkal/hari bagi setiap penduduk, dengan asumsi kebutuhan standar kaloriuntuk beraktifitas secara normal adalah 2000 kkal. Dengan demikian capaianketersediaan energi untuk Kabupaten Temanggung telah memenuhi, bahkanmelampaui standar pelayanan minimal yang berlaku.

Upaya-upaya intensifikasi, ekstensifikasi, serta mekanisasi pertanian menjadipendorong utama peningkatan produksi pangan, yang memacu jumlah produksipertanian tanaman pangan sebagai sumber pangan pokok (sumber karbohidrat)utama masyarakat Temanggung. Berbagai upaya peningkatan produksi di sektorpeternakan dan perikanan, serta pengembangan komoditas tanaman pangansumber protein nabati seperti kacang-kacangan menjadi tumpuan ketersediaanprotein daerah, meskipun untuk komoditas kedelai Temanggung belum bisaswasembada, namun pasokan dari luar daerah mampu menjamin ketersediaandan pemenuhan akan kebutuhan masyarakat.

Untuk Aspek yang kedua yaitu distribusi dan akses pangan, sebagian besarmasyarakat terkendala dalam mengakses pangan hewani. Hal ini berhubungandengan pola konsumsi pangan sebagai aspek ketiga. Dalam pola pangan harapan(PPH) berdasarkan data survey konsumsi pangan yang telah dilaksanakan melaluiSusenas tahun 2015, skor PPH Kabupaten Temanggung untuk tahun 2015 adalah82,59. Hasil ini belum sesuai dengan perjanjian kinerja tahun 2015 yang mengacu

dan selaras dengan SPM bidangketahanan pangan yaitu sebesar 90atau sebesar 91,77%. Dibandingkandengan capaian tahun lalu sebesar89,2, capaian tahun ini mengalamipenurunan skor. Hal ini disebabkankarena pada tahun 2015 telahdilaksanakan susenas yang menjadiacuan untuk skor PPH 2015,sedangkan di tahun sebelumnyaKantor Ketahanan Pangan KabupatenTemanggung melaksanakan surveysecara mandiri di 270 responden

rumah tangga. Berikut gambaran skor PPH atas 9 (sembilan) kelompok pangantahun 2015 :

Gambar 3.6 Aplikasi Informasi PanganStrategis

Page 18: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 46LKjIP Tahun 2015200820152015

Tabel 3.27

Skor PPH Atas 9 Kelompok Pangan

No Kelompok PanganPerhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)Kkalori % %AKE*) Bobot SkorAktual SkorAKE SkorMaks SkorPPH

1. Padi-padian 1.080,1 58,9 54,0 0,5 29,4 27,0 25,0 25,02. Umbi-umbian 28,2 1,5 1,4 0,5 0,8 0,7 2,5 0,73. Pangan Hewani 139,7 7,6 7,0 2,0 15,2 14,0 24,0 14,04. Minyak dan Lemak 170,1 9,3 8,5 0,5 4,6 4,3 5,0 4,35. Buah/Biji Berminyak 48,0 2,6 2,4 0,5 1,3 1,2 1,0 1,06. Kacang-kacangan 66,8 3,6 3,3 2,0 7,3 6,7 10,0 6,77. Gula 154,3 8,4 7,7 0,5 4,2 3,9 2,5 2,58. Sayur dan Buah 115,0 6,3 5,8 5,0 31,4 28,8 30,0 28,89. Lain-lain 26,0 1,4 1,3 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0

Total 1.828,1 99,7 91,4Keterangan = AKE std : 2000 kkal/kap/hr

Berdasarkan tabel tersebut diatas, untuk kelompok pangan hewani, umbi-umbian,minyak dan lemak, kacang-kacangan, dan sayuran belum sesuai dengan harapan.Pola konsumsi masyarakat Temanggung untuk kelompok pangan hewani barusebesar 14,0 dari skor maksimal sebesar 24,0. Pola komsumsi kacang-kacangansebesar 6,7 dari skor maksimal 10. Untuk konsumsi umbi-umbian baru sebesar0,7 dari skor maksimal 2,5. Pola konsumsi minyak dan lemak sebesar 4,3 dariskor maksimal 5,0. Skor menurut standar pelayanan minimal bidang ketahananpangan sebesar 90 di tahun 2015 juga perlu menjadi perhatian, dimana perluupaya upaya khusus untuk mencapainya.

Skor PPh menunjukkan keberagaman konsumsi pangan masyarakat, dimanasemakin beragam, semakin tinggi skor PPH nya. Belum idealnya pola konsumsimasyarakat antara lain disebabkan oleh : Tradisi/kebiasaan konsumsi masyarakat; Tingkat pengetahuan terutama pengetahuan mengenai konsumsi pangan yang

baik/ideal; Tingkat ekonomi yang mempengaruhi kemampuan untuk menjangkau pangan

yang cukup dan berkualitas. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan capaian skor PPH ideal,

antara lain: upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan akan pentingnya

penganekaragaman konsumsi pangan melalui sosialisasi dan pelatihan dalamrangka percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

membantu masyarakat mengakses pangan beragam, serta pangan hewanisehubungan dengan harga pangan hewani yang cukup tinggi, yang belum bisadijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Diharapkan melalui pemberdayaanpangan lokal, preferensi dan konsumsi masyarakat terhadap pangan lokalmeningkat

Page 19: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 47LKjIP Tahun 2015200820152015

dominasi konsumsi atas kelompok pangan tertentu menurun, sehingga skorpola pangan harapan akan meningkat.

Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran MeningkatnyaKetahanan Pangan adalah sebesar Rp. 630.182.260,- atau 92 % dari total pagusebesar Rp.639.550.250,-. Dengan capaian rata-rata yang mencapai 98,18% dancapaian realisasi keuangan yang mencapai 88,30% maka pada sasaran initerdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program peningkatanketahanan pangan yang meliputi: Dilaksanakannya kegiatan peningkatan mutu dan keamanan pangan Dilaksanakannya kegiatan pengembangan pengelolaan pangan lokal Memfasilitasi distribusi dan akses pangan Dilaksanakannya pengisian gudang cadangan pangan sebagai antisipasi

kerawanan pangan Pemberdayaan lumbung pangan masyarakat Telah disusunnya databese ketahanan pangan

Dengan capaian kinerja yang mengalami kenaikan dari tahun 2014 dengancapaian kinerja sebesar 98,18% maka target akhir dari RPJMD yang telahditetapkan yaitu meningkatkan ketahanan pangan akan dapat tercapai di akhirperiode.

10. Sasaran Strategis: Meningkatnya Agroindustri yang Berbasis padaKomoditas Unggulan Daerah

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 10 ini, telah dilakukan pengukurankinerja sebagai berikut :

Tabel 3.28Capaian Kinerja Sasaran 10

SASARAN STRATEGIS :Meningkatnya Agroindustri yang Berbasis pada Komoditas Unggulan DaerahINDIKATOR KINERJA 2013 2014 Tahun 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Cakupan Meningkatnyaprosentase Agroindustri yangBerbasis pada KomoditasUnggulan Daerah - 55.04 100 55.24 70.00 100 55,60

Rata-rata capaian sasaran 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Secara umum capaian indikator pada sasaran “meningkatnya agroindustri yang

berbasis pada komoditas unggulan daerah dapat mencapai target. Hal inidikarenakan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensikomoditas unggulan daerah yaitu kopi, sebagaimana telah ditetapkan sebagai

Page 20: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 48LKjIP Tahun 2015200820152015

Kompetensi Inti Industri Daerah (KIID) oleh Kementerian Perindustrian yangapabila dikembangkan akan memberikan nilai tambah bagi pendapatanmasyarakat. Apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telahditetapkan dalam RPJMD, capaian kinerja melebihi target 55.60%. kelebihanpencapaian target tersebut dikarenakan adanya sinergitas antara peningkatanbahan baku agroindustri dan promosi komoditi unggulan daerah.

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalah sebesarRp 894.854587,- atau 84 % dari total pagu sebesar Rp 1.062.616.000,- Hal iniberarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 24,15 % dari paguanggaran yang ditetapkan. Dengan capaian rata-rata yang mencapai 100% dancapaian realisasi keuangan yang mencapai 75,85% maka pada sasaran initerdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program pengembanganindustri kecil dan menengah yang meliputi: Pengembangan industri kecil agro industri Pengembangan industri kecil dan aneka industri Dilaksanakannya pembinaan dan pengembangan potensi KUB makanan ringan

Dengan capaian kinerja yang selalu terealisasi 100 % di tahun 2014 dan 2015,maka target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu Meningkatnyaprosentase Agroindustri yang Berbasis pada Komoditas Unggulan Daerah akandapat tercapai di tahun 2018.

11. Sasaran Strategis: Meningkatnya Struktur Industri Berbahan Baku Lokalyang Tangguh

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 11 telah dilakukan pengukuranindikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.29Capaian Kinerja Sasaran 11

SASARAN STRATEGIS :Meningkatnya Struktur Industri Berbahan Baku Lokal yang TangguhINDIKATOR KINERJA 2013 2014 Tahun 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1 Persentase MeningkatnyaStruktur Industri BerbahanBaku Lokal yang Tangguh - - 99.84 100 99.69 99,70 100 99,75Rata-rata capaian sasaran 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja

Secara umum capaian indikator pada sasaran “meningkatnya struktur industriberbahan baku lokal yang tangguh” dapat dicapai sesuai dengan target.

Page 21: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 49LKjIP Tahun 2015200820152015

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalah sebesarRp 19.944.000,- atau 83 % dari total anggaran sebesar Rp 24.059.000,- Hal iniberarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya sebesar 7,49% dari Paguyang ditetapkan. Dengan capaian rata-rata sasaran yang mencapai 100% dancapaian realisasi keuangan yang mencapai 92,51% maka pada sasaran initerdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program pengembanganindustri kecil dan menengah yang meliputi: Dilaksanakannya pengelolaan UMKM center Dilaksanakannya temu usaha dan pengembangan kompetensi inti industri

daerah (KIID) kopi Dilaksanakannya pelatihan industri kecil Dilaksanakannya fasilitasi kegiatan Dekranasda Temanggung

Apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkandalam RPJMD, capaian kinerja tinggal sedikit lagi untuk mencapai target 99.75%.Pencapaian yang harus dengan komitmen dan kerja keras maka PemerintahKabupaten Temanggung optimis dapat mencapai target pada tahun 2018.

12. Sasaran Strategis: Meningkatnya Pengelolaan Sarana dan PrasaranaPerdagangan

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 12 telah dilakukanpengukuran kinerja untuk 2 indikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.30

Capaian Kinerja Sasaran 12

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Pengelolaan Sarana dan PrasaranaPerdaganganINDIKATOR KINERJA 2013 2014 Tahun 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1. Besaran meningkatnyaSarana dan PrasaranaPerdagangan 2 100 2 100 1 1 100 5

2. Cakupan pengelolaansarana dan prasaranapasar 100 100 100 100 100 100 100 100Rata-rata capaian sasaran 100 100Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja Secara umum capaian indikator pada sasaran “meningkatnya pengelolaan sarana

dan prasarana perdagangan” sesuai target yang telah ditetapkan. Dengan semakinbaiknya pengelolaan dan jumlah sarana dan prasarana perdagangan, maka pedagangmau menempati los/ kios dagangannya dengan tertib sesuai dengan peraturan yang ada.

Page 22: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 50LKjIP Tahun 2015200820152015

Berdasarkan data yang ada, 8.172 pedagang di Kabupaten Temanggung telahmenempati lokasi yang disediakan sebagaimana tabel dibawah ini.

Tabel 3.31Jumlah Ruko/Toko/Kios/Los Pasar Daerah

Kabupaten Temanggung

NO PASAR DAERAH RUKO TOKO KIOS LOS LESEHANJML PDG JML PDG JML PDG JML PDG JML PDG1. Pasar Kliwon Temanggung 46 29 47 38 420 318 3160 2275 54 542. Pasar Legi Parakan 0 0 0 0 386 322 2487 2226 0 03. Pasar Wage Ngadirejo 0 0 0 0 247 200 1238 1390 0 04. Pasar Candiroto 112 112 161 1615. Pasar Kranggan 105 101 507 4736. Pasar Pingit 60 51 474 422 Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalah sebesar

Rp. 54.107.346.000,- atau 95,25% dari total pagu sebesar Rp. 56.807.900.250,-.

Dengan capaian rata-rata sasaran yang mencapai 100% dan capaian realisasi

keuangan yang mencapai 95,25% maka pada sasaran ini terdapat efisiensi

sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program pengelolaan pasar

daerah yang meliputi:

Telah dilaksanakannya pemeliharaan pasar-pasar daerah

Telah dilaksanakannya pembangunan pasar legi Parakan

Telah dilaksanakannya penataan listrik pasar Ngadirejo

Penambahan sumberdaya di pasar daerah

Dilaksanakannya pembangunan pasar Candiroto

Dilaksanakannya pembangunan los Temanggung Indah

Penyusunan DED pasar agro Kranggan

Pengadaan truck amrol dan kontainer

Dengan capaian kinerja yang telah terealisasi 100 % di tahun 2014 dan 2015,

maka target akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu peningkatan sarpras

perdagangan dapat dicapai di tahun 2018.

13. Sasaran Strategis: Meningkatnya Daya Saing Produk

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran ini telah dilakukan pengukuran

kinerja pada 3 indikator kinerja sebagai berikut:

Page 23: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 51LKjIP Tahun 2015200820152015

Tabel 3.32

Capaian Kinerja Sasaran 13

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Daya Saing Produk

INDIKATOR KINERJA 2013 2014 Tahun 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1. Cakupan Nilai Eksporproduk daerah - - 149,986,530.30 96.77 160,000,000 140,632,388.06 87,90 175,000,0002. Cakupan promosiproduk unggulandaerah 3 100 6 100 8 11 100 153. Cakupan BinaKelompok Pedagang/Usaha Informal 120 100 120 100 240 400 100 600Rata-rata capaian sasaran 98,92 95.96Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja

Secara umum capaian indikator pada sasaran “meningkatnya daya saingproduk” dapat dicapai sesuai dengan target. Hal ini menunjukan bahwa produk

daerah Kabupaten Temanggung memiliki daya saing yang baik dan cenderung

meningkat. Namun demikian untuk indikator kinerja cakupan nilai ekspor produk

daerah capaian kinerjanya hanya 87,90% yang dkarenakan:

perlambatan ekonomi dunia sehingga berdampak pada eksport produk dari

Kabupaten Temanggung, terutama produk kayu olahan.

Apabila dibandingkan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan

dalam RPJMD, terdapat satu indikator kinerja yang telah mencapai target, dan

dua indikator kinerja yang belum mencapai target yaitu Cakupan Nilai Ekspor

produk daerah dan Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal.

Kekurangan pencapaian target tersebut, Pemerintah Kabupaten Temanggung

optimis tercapai pada tahun 2018.

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran Meningkatnya

Daya Saing Produk, adalah sebesar Rp 401.721.081,- atau 94,03% dari total pagu

sebesar Rp. 427.244.500,-. Hal ini terdapat efisiensi anggaran sebesar 5,97% dari

pagu anggaran yang ada. Dengan capaian rata-rata sasaran yang mencapai

95,96% dan capaian realisasi keuangan yang mencapai 94,03% maka pada

sasaran ini terdapat efisiensi sumberdaya.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program pengembangan

dan peningkatan ekspor serta program peningkatan efisiensi perdagangan dalam

negeri yang meliputi:

Peningkatan dan pengembangan ekspor produk daerah

Page 24: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 52LKjIP Tahun 2015200820152015

Memfasilitasi pelaku usaha dalam mengikuti pasar lelang

Telah dilaksanakannya penyelenggaraan pasar murah

Dilaksanakannya kemitraan UKM dan pasar modern

Dilaksanakannya pembinaan usaha dagang kecil

Menyelenggarakan pameran Temanggung fair

14. Sasaran Strategis: Meningkatnya Peran Sektor Jasa, Kelembagaan Koperasidan UMKM

Untuk mengukur capaian kinerja pada sasaran 14 telah dilakukan pengukuranindikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.33Capaian Kinerja Sasaran 14

SASARAN STRATEGIS : Meningkatnya Peran Sektor Jasa, Kelembagaan Koperasi dan UMKM

INDIKATOR KINERJA 2013 2014 Tahun 2015 TargetAkhirRPJMDR CK R CK Target Realisasi %1. prosentase jumlahkoperasi aktif - - 83,67 96,65 87,60 84,48 96,44 90,72. Besaran jumlahanggota koperasi - - 321.205 100 165.500 196.000 100 179.5003. persentase jumlahpembinaanpengelolaan koperasi - - 44,89 100 43,39 45,02 100 53,7 24. Cakupanmeningkatnyatertatanya LKM sesuaidengan ketentuanperundang-undangan - - - 0,00 25 40,00 100 50%5. Besaran jumlah UKMyang dibina - - 141 100 204 220 100 4516. Besaran jumlah aksespermodalan bagi UKM - - 134 88,16 172 272 100 232Rata-rata capaian sasaran 80,80 99,41Ket. R = Realisasi CK = Capaian Kinerja

Untuk capaian indikator pada sasaran “meningkatnya peran sektor jasa,kelembagaan koperasi dan UMKM” telah mencapai rata-rata 99,41%, hal ini

terjadi kenaikan dibanding dengan rata-rata capaian sasaran tahun 2014.

Koperasi dan usaha kecil menengah perlu terus dibina untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat secara umum.

Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian sasaran ini adalah sebesar

Rp 172.863.800,- atau 81,56% dari total pagu sebesar Rp 212.542.500,-. Hal ini

terdapat efisiensi anggaran sebesar 18,44% dari anggaran yang ada. Dengan

capaian rata-rata sasaran yang mencapai 99,41% dan capaian realisasi keuangan

yang mencapai 81,56% maka pada sasaran ini terdapat efisiensi sumberdaya.

Page 25: Pengukuran Kinerja - temanggungkab.infotemanggungkab.info/info/files/2016/lakip2015/bab3m1.pdf · Pengukuran Kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan

III 53LKjIP Tahun 2015200820152015

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dipengaruhi oleh program peningkatan

kualitas kelembagaan koperasi yang meliputi:

Dilaksanakannya penilaian kesehatan KSP dan USP

melalui pembinaan dan pengawasan koperasi

Dengan capaian kinerja yang hampr terealisasi 100 % di tahun 2015, maka target

akhir dari RPJMD yang telah ditetapkan yaitu meningkatnya peran sektor jasa,

kelembagaan koperasi dan UMKM dapat dicapai di tahun 2018.

Perkembangan sektor perindustrian di Kabupaten Temanggung dapat di lihat dari

3 (tiga) jenis yaitu Industri Mikro dan Kecil, Menengah, dan Industri Besar dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.15.Perkembangan Sektor Perindustrian

Kabupaten TemanggungTahun 2011-2015

KriteriaTahun

2011 2012 2013 2014 2015

Industri Mikro dan Kecil

- Unit kerja (unit) 15,696 15,707 15,731 15.715 15.848

- Tenaga Kerja (orang) 64,753 64,892 64.940 56.485 58.230

- Nilai produksi (juta rupiah) 710,583 862,352 862,585 862.965 880.224

Industri Menengah

- Unit kerja (unit) 223 235 257 50 53

- Tenaga Kerja (orang) 5,586 5,675 5,786 4.415 4.675

Industri Besar

- Unit kerja (unit) 23 28 30 38 38

- Tenaga Kerja (orang) 12.280 12,792 12,993 23.901 24.405

- Nilai produksi (juta rupiah) 1.000.160 2.013.000 2.815.257 2.138.079 2.180.841

Nilai Ekspor ($ US)

-Kayu olahan 143.410.272,5 108.406.133,6 150.927.864,90 125.936.858,78 140.632.388,06

-Non kayu olahan n.a 6.603.021,04 353.088,33 n.a 25.397,00

Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab. Temanggung Tahun 2015