pengukuran geolistrik di sekitar kampus

10
I. DASAR TEORI Geolistrik adalah metode geofisika aktif yang menggunakan arus listrik untuk menyelidiki material yang ada dibawah permukaan bumi.. Teknik pengukuran resistivity lapisan bumi dilakukan dengan mengalirkan arus DC ke dalam bumi dan mengukur voltase (beda potensial) yang ditimbulkan di dalam bumi. Elektroda arus dan potensial disusun dalam sebuah susunan garis linier. Beberapa susunan garis linier yang umum dipakai adalah dipole-dipole, pole- pole, schlumberger dan wenner. I.1 Konfigurasi Dipole-Dipole Pada konfigurasi Dipole-dipole, perbedaan mendasarnya berada pada susunan dan perubahan jarak antar elektroda arus dan potensial. Konfigurasi dipole-dipole memisahkan elektroda arus dan potensial pada jarak na, dan jarak masing-masing antar elektroda arus sejauh a, begitu pula pada elektroda potensial. Secara teori konfigurasi dipole-dipole menghasilkan data lateral bawah permukaan. Depth ( m )= ( n+1 ) . a 2 n = Konstanta-n a = Selisih jarak antar elektroda ρ a = Resistivitas semu (ohm.m) V MN = Beda Potensial pada elektroda M dan N I = Arus ( Ampere) a a na A B M N ρ a =πn ( n + 1 )( n+ 2 ) a V MN I n=1,2,3 , ...

Upload: yudo-baskoro-kuncoro

Post on 07-Feb-2016

20 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

geolistrik

TRANSCRIPT

Page 1: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus

I. DASAR TEORI

Geolistrik adalah metode geofisika aktif yang menggunakan arus listrik untuk menyelidiki material yang ada dibawah permukaan bumi.. Teknik pengukuran resistivity lapisan bumi dilakukan dengan mengalirkan arus DC ke dalam bumi dan mengukur voltase (beda potensial) yang ditimbulkan di dalam bumi. Elektroda arus dan potensial disusun dalam sebuah susunan garis linier. Beberapa susunan garis linier yang umum dipakai adalah dipole-dipole, pole-pole, schlumberger dan wenner.

I.1 Konfigurasi Dipole-Dipole

Pada konfigurasi Dipole-dipole, perbedaan mendasarnya berada pada susunan dan perubahan jarak antar elektroda arus dan potensial. Konfigurasi dipole-dipole memisahkan elektroda arus dan potensial pada jarak na, dan jarak masing-masing antar elektroda arus sejauh a, begitu pula pada elektroda potensial. Secara teori konfigurasi dipole-dipole menghasilkan data lateral bawah permukaan.

Depth(m )=(n+1 ).a

2

n = Konstanta-n a = Selisih jarak antar elektrodaρa = Resistivitas semu (ohm.m)VMN = Beda Potensial pada elektroda M dan NI = Arus ( Ampere)Depth = Kedalaman (meter)

a ana

A B M N

ρa=πn(n+1)(n+2 )aV MNI

n=1,2,3 ,. . .

Page 2: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus

II. TATA CARA PRAKTIKUM

Alat:

-1 set oyometer ; -kabel capit buaya; -aki; -8 buah elektroda; -palu

-2 buah kabel (masing-masing kabel tersusun atas 4 kabel didalamnya) -1 buah meteran

Cara kerja:

1. Konsultasi dengan asisten2. Menyiapkan alat3. Membentangkan meteran sepanjang 90 meter4. Menancapkan elektroda dengan spasi 10 meter5. Menghubungkan 4 elektroda (2 arus, 2 potensial) dengan kabel ke oyometer6. Menghubungkan aki ke oyometer7. Menyalakan oyometer

Langkah-langkah pada oyometer:

Pilih mode resistivity kemudian pilih arus sebesar 5 mA, tekan “enter” kemudian tekan tombol “measure”

8. Catat hasil yang tertera pada oyo meter

Langkah konfigurasi:

konfigurasi digunakan spasi sebesar 10 meter, dengan n  sebanyak 1 hingga 3, lintasan yang digunakan memliki panjang bentangan sebesar 90 meter. Pengambilah data dilakukan mulai titik 0 meter, untuk 1 kali kelipatan spasi (1a)hingga 3 kali (3a). jika bentangan telah mencapai bentangan maksimum lintasan maka kelipatannya tidak ditambah lagi. Pada konfigurasi ini, mula mula elektroda P1 dan P2digeser hingga spasi antara C2-P1 mencapai 3 kali spasi awal, setelah itu, elektroda C1dipindah ke posisi C2, dan C2 dipindah ke depannya sebesar spasi awal, setelah itu elektroda P1 dan P2 kembali digeser hingga diperoleh data untuk 1 hingga 3 kali spasi awal. Setelah lintasan/set pertama selesai, dilakukan hal yang sama untuk lintasan/set yang kedua hingga set terakhir yaitu set ke-7. Untuk set ke-6 penggeseran elektroda potensial hanya dilakukan 1 kali dan set ke-7 tidak digeser untuk menghasilkan model tutup mangkok. Namun karena kali ini menggunakan kabel khusus sehingga elektroda sebanyak 8 buah langsung ditancapkan dan dihubungkan kabel, pergeseran hanya dilakukan untuk pergantian set sedangkan untuk pergeseran elektroda potensial dalam 1 set cukup mengganti kabel di oyometer sesuai elektroda yang akan digunakan.

Page 3: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus
Page 4: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus

III. HASIL PENGERJAAN

III.1 Lembar Data Profiling

Lokasi : Sayap Barat GSP UGM Desa : Max. n : 3 No. Lintasan : 1 Kecamatan : Nilai a : 10 Tanggal : 19 Oktober 2013 Cuaca : Cerah Jam : 14 .00-16.00 Operator : Kelompok B1

Set nA B M N V (mV)

I (mA)

R (terbaca)

R (terhitung) k ρ app.

x-loc

depth

1 10

10

20

30 116.9

4.993 23.425

23.41277789

188.4

4413.27 15 -10

20

10

30

40 113.1

4.993 22.654 22.6517124

753.6

17072.1 20 -15

30

10

40

50 107.5

4.993 21.542 21.5301422 1884

40585.1 25 -20

2 1 10

20

30

40 32.63

4.993 6.5346

6.535149209

188.4

1231.12 25 -10

2 10

20

40

50 32.37

4.993 6.4938

6.483076307

753.6

4893.73 30 -15

3 10

20

50

60 32.06

4.993 6.4212

6.420989385 1884

12097.5 35 -20

3 1 20

30

40

50 30.42

4.993 6.0295

6.092529541

188.4

1135.96 35 -10

2 20

30

50

60 36.56

4.993 7.0218

7.322251152

753.6

5291.63 40 -15

3 20

30

60

70 34.53

4.993 6.9151

6.915681955 1884 13028 45 -20

4 1 30

40

50

60 54.46

4.993 10.906

10.90727018

188.4

2054.69 45 -10

2 30

40

60

70 48.66

4.993 9.7449

9.745643901

753.6

7343.76 50 -15

3 30

40

70

80 45.04

4.993 9.0218 9.02062888 1884

16997.1 55 -20

5 1 40

50

60

70 22.93

4.993 4.5941

4.592429401

188.4

865.528 55 -10

2 40

50

70

80 20.36

4.993 4.0772

4.077708792

753.6

3072.58 60 -15

3 40

50

80

90 29.06

4.993 5.8208

5.820148207 1884

10966.4 65 -20

6 1 50

60

70

80 5.725

0.998 5.7351

5.736472946

188.4

1080.49 65 -10

2 5 6 8 9 5.953 0.99 5.9608 5.96492986 753. 4492.0 70 -15

Page 5: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus

0 0 0 0 8 6 6

7 1 60

70

80

90 5.755

0.998 5.7617

5.766533066

188.4 1085.5 75 -10

III.2 Kontur persebaran Resistivitas pada halaman sayap barat GSP

IV. PEMBAHASAN

Page 6: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus

Pada praktikum pengukuran geolistrik di sektiar kampus tepatnya di sayap barat graha sabha permana, kelompok B1 melakukan pengukuran geolistrik menggunakan metode geolistrik dipole-dipole pada pukul 14.00 WIB dengan kondisi cuaca cerah.

Konfigurasi dipole-dipole bergantung kepada nilai-n untuk mendapatkan kedalaman sesuai dengan pendekatan kedalaman table Apparao, 1971. Sehingga nilai n menentukan sebarapa dalam target yang bisa diamati. Maka dari itu dalam desain survey perlu dipikirkan nilai-n sehingga nantinya bisa didapat profile lateral bawah permukaan sesuai target kedalaman yang diinginkan.

Konfigurasi yang digunakan pada metode dipole-dipole kali ini yaitu dengan menggunakan tipe stack sejumlah 1 kali, arus sebesar 5 mA, jarak elektroda (a) sebesar 10 meter, jumlah-n maksimal 3 dan bentangan terjauh pada jarak elektroda potensial-N sejauh 90 meter.Pada pengukuran kali ini digunakan kabel khusus sehingga elektroda sebanyak 8 buah langsung ditancapkan dan dihubungkan kabel, pergeseran hanya dilakukan untuk pergantian set sedangkan untuk pergeseran elektroda potensial dalam 1 set cukup mengganti kabel di oyometer sesuai elektroda yang akan digunakan. Sekilas hal tersebut memudahkan pekerjaan namun dalam kenyataan di lapangan justru membuat tidak ringkas karena mesti menghapal susunan kabel, pekerjaan akan semakin tidak mudah apabila konsentrasi mulai menurun dan akan rentan kesalahan dalam menghubungkan elektroda ke oyometer.

Dari pengukuruan di lapangan data yang didapat relatif kurang baik kualitasnya, ini disebabkan aki mengalami penurunan daya karena aki telah digunakan terus menerus dari pagi Awalnya digunakan arus masukan sebesar 5 mA, namun setelah beberapa kali pengukuran kami menggunakan arus sebesar 1 mA. Hal ini bisa dijelaskan pada set-6 dimana arus yang masuk sekitar 0.988 mA. Faktor lain yang dapat mempengaruhi pengukuran adalah tidak baiknya peralatan yang digunakan sepeti kabel-kabel penghubung, kualitas kabel yang digunakan bisa saja telah menurun sehingga menghasilkan data yang kurang baik.

Bedasarkan peta kontur pesebaran resistivitas semu yang diolah menggunakan software surfer 11, dapat dilihat resistivitas semu tinggi pada X-loc 15 meter dan kedalaman 18-20 meter.Secara umum tanpa adanya pengaruh material penyusun dan ketidakselarasan sedimen dan batuan sedimen semakin dalam akan semakin rendah resistivitasnya karena akan dibebani sehingga lebih kompak.Namun data yang diperoleh menunjukkan tren yang bertolak belakang. Praktikan saat ini belum mampu menganalisa hal tersebut dikarenakan ilmu yang masih minim dan belum sempat berkonsultasi dengan asisten.

Bedasarkan sketsa pengukuran, meskipun banyak objek yang dapat menimbulkan arus listrik namun praktikan mempertimbangkan kuantitas yang ditimbulkan, pada jaringan listrik kurang dapat menimbulkan pengaruh yang kuat, hal ini bedasarkan letak kabel listrik yang tergantung pada rangkaian tiang listrik. Juga pada rangkaian kabel sekunder jaringan telekomunikasi yang berada dekat wilayah, sangat rendah arus yang dihantarkan.

Bagaimana pun juga, pengukuran ini kurang valid hasilnya dikarenakan terbatasnya catu daya dan tergantung pada satu line saja. Pengukuran ini bisa dikoreksi dengan perbandingan pengukuran kelompok lain yang metodenya sama atau pun berbeda.

Page 7: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus

V. KESIMPULAN

Metode Dipole-Dipole mampu memetakan resistivitas semu Catu daya yang digunakan dapat mempengaruhi kemampuan alat dalam pembacaan Variasi resistivitas yang didapatkan cenderung semakin tinggi jika kedalamannya semakin

dalam

VI. REFERENSI

Tim assisten praktikum GEM.2013.Materi Praktikum GEM I, Acara : Lembar Data VES dan Profiling. Yogyakarta : Lab Geofisika Universitas Gadjah Mada

VII. LAMPIRAN

Gambar 1 : Proses membentang kabel elektroda

Page 8: Pengukuran Geolistrik Di Sekitar Kampus

Gambar 2 : Sketsa survey kelompok B1