pengujian tanah di lapangan.pdf

13
PRESSUREMETER TEST (PMT) Uji pressuremeter (PMT) adalah uji lapangan yang terdiri atas probe silinder panjang yang dikembangkan secara radial di dalam tanah sekelilingnya, dengan menggunakan sejumlah cairan bertekanan pada waktu pemompaan probe. Data dapat diinterpretasi sebagai kurva hubungan tegangan-regangan-kekuatan secara lengkap. Alat pressuremeter diperkenalkan oleh seorang ahli Perancis Louis Menard pada tahun 1955. Pengujian dapat dilakukan dalam zona massa tanah yang lebih luas daripada uji lapangan lainnya. A. Elemen Pressuremeter Test Alat pressuremeter memiliki 3 (tiga) elemen utama, yaitu: 1. Probe, terdiri dari 3 sel (lubang), yaitu 1 measuring cell (pengukur) dan 2 guard cell (penjaga). 2. Control panel (monitoring unit) Monitoring unit mengontrol keseluruhan sistem pengukuran. Alat ini terdiri dari semua meteran untuk measuring cell dan guard cell, reservoir, stopwatch, volumeter, tombol kontrol (regulator), dan tombol lainnya. Silinder gas CO 2 dan N 2 diperlukan untuk menjalankan pengukuran.

Upload: icacapriyatihusen

Post on 14-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengujian tanah di lapangan.pdf

PRESSUREMETER TEST (PMT)

Uji pressuremeter (PMT) adalah uji lapangan yang terdiri atas probe

silinder panjang yang dikembangkan secara radial di dalam tanah sekelilingnya,

dengan menggunakan sejumlah cairan bertekanan pada waktu pemompaan probe.

Data dapat diinterpretasi sebagai kurva hubungan tegangan-regangan-kekuatan

secara lengkap. Alat pressuremeter diperkenalkan oleh seorang ahli Perancis

Louis Menard pada tahun 1955. Pengujian dapat dilakukan dalam zona massa

tanah yang lebih luas daripada uji lapangan lainnya.

A. Elemen Pressuremeter Test

Alat pressuremeter memiliki 3 (tiga) elemen utama, yaitu:

1. Probe, terdiri dari 3 sel (lubang), yaitu 1 measuring cell (pengukur) dan 2

guard cell (penjaga).

2. Control panel (monitoring unit)

Monitoring unit mengontrol keseluruhan sistem pengukuran. Alat ini

terdiri dari semua meteran untuk measuring cell dan guard cell, reservoir,

stopwatch, volumeter, tombol kontrol (regulator), dan tombol lainnya.

Silinder gas CO2 dan N2 diperlukan untuk menjalankan pengukuran.

Page 2: pengujian tanah di lapangan.pdf

Volumeter untuk mengukur pergantian volume dan pengukur tekanan

untuk mengukur tekanan air di measuring cell dan tekanan gas di guard

cell. Perbedaan tekanan akan dipertahankan antara measuring cell dan

guard cell untuk menjaga measuring cell. Pada lapisan kerikil, koral

maupun batu besar, pengukuran tidak dapat dilakukan karena measuring

cell dan guard cell akan mengalami kebocoran.

3. Co-axial tube

Co-axial tube memiliki sebuah connector dengan 2 inlet, yaitu untuk air

dan untuk gas. Connector ini terhubung ke control panel. Pipa itu memiliki

sebuah tabung sebelah dalam yang membawa air, dan sebuah tabung

sebelah luar yang membawa gas.

Page 3: pengujian tanah di lapangan.pdf

B. Prosedur Pengujian

Prinsip dasar dari pengukuran ini adalah untuk menghasilkan tekanan radial

terhadap sisi lubang dengan menggunakan tekanan di measuring cell pada

probe dan pembacaan volume terekam di volumeter.

Membran (selaput) dikembangkan berlawanan dengan tanah dengan air dan

gas minyak dibawah tekanan. Maksud dari pengujian ini adalah untuk

mendapatkan hubungan antara tekanan yang digunakan dengan deformasi

tanah. Deformasi tanah dapat diperoleh dari pencatatan volume fluida yang

dimasukkan ke tengah pressuremeter.

Tekanan dan perpindahan volume akan dipertahankan selama pengukuran.

Data-data itu akan digunakan untuk menghasilkan kurva tekanan terhadap

pergantian volume. Parameter yang dihasilkan dari pengukuran ini adalah

limit pressure dan modulus elastisitas dari tanah.

Page 4: pengujian tanah di lapangan.pdf

C. Hasil Pengukuran

Page 5: pengujian tanah di lapangan.pdf
Page 6: pengujian tanah di lapangan.pdf
Page 7: pengujian tanah di lapangan.pdf

VANE SHEAR TEST (VST)

Vane Shear Test (VST) lapangan merupakan metode yang sering

digunakan untuk memperkirakan kekuatan geser dari lempung undrained secara

in-situ.

A. Elemen Vane Shear Test (VST)

Vane shear test dapat berfungsi dengan kotak kontrol yang dihubungkan

dengan listrik untuk penggunaan dan perekaman tenaga putaran (torquemeter),

rangkaian baling-baling dan tangkai (batang) dan sebuah slip coupling.

Jangkauan maksimum baling-baling adalah 100 kPa untuk ukuran 65 x 130

mm dan 200 kPa untuk 50 x 110 mm.

B. Prosedur Pengujian

Pada saat melakukan pengujian, alat ini dipasang pada ujung bor, kipas

berserta tangkainya ditekan ke dalam tanah, kemudian diputar dengan

kecepatan 6 sampai 12˚ per menit. Besarnya torsi (tenaga puntiran) yang

dibutuhkan untuk memutar kipas diukur karena tanah tergeser menurut bentuk

silinder vertikal yang terjadi di pinggir baling-baling, tahanan geser tanah

dapat dihitung jika dimensi baling-baling dan gaya puntiran diketahui.

Pengukuran dilakukan sepanjang kedalaman tanah yang diselidiki, pada

jarak interval kira-kira 30 cm. Bila pengukuran dilakukan dengan pembuatan

lubang dari alat bor, kipas ditancapkan berjarak minimal 3 kali diameter

lubang bor diukur dari dasar lubangnya. Hal ini dimaksudkan untuk

Page 8: pengujian tanah di lapangan.pdf

menyelidiki tanah yang benar-benar tak terganggu oleh operasi pengeboran.

Kuat geser tanah yang telah berubah susunan tanahnya (remoulded) dapat

pula dilakukan dengan pengukuran torsi minimum yang dibutuhkan untuk

memutar baling-baling secara cepat dan kontinu.

Page 9: pengujian tanah di lapangan.pdf

C. Hasil Tes

Page 10: pengujian tanah di lapangan.pdf
Page 11: pengujian tanah di lapangan.pdf

PLATE LOAD TEST (PLT)

Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah dalam memikul beban di

atasnya tanpa terjadi keruntuhan yang dinyatakan dalam beban per satuan luas.

Beban kontra adalah beban pemberat yang ditempatkan di atas meja beban. Bahan

uji yang digunakan merupakan tanah dasar yang akan digunakan sebagai tumpuan

pondasi, sedangkan bahan beban merupakan profil baja, karung berisi pasir, atau

beton tangki berisi air.

Uji beban pelat sangat cocok untuk penyediaan tanah timbunan atau tanah

yang mengandung banyak kerikil atau batuan, dimana uji-uji lapangan yang sulit

dilaksanakan. Pada pengujian ini digunakan pelat berbentuk lingkaran. Beban

yang diberikan berupa beban yang cukup besar dan dapat dikontrol (digerakkan).

Beban ini disalurkan pada pelat dan terhubung pada hydraulic jack. Defleksi yang

terjadi pada tanah juga dapat diukur dalam percobaan ini, yaitu dengan

meletakkan dial gauges pada beberapa titik di atas pelat dengan posisi 1/3 dari

bagian terluar pelat. Untuk menambah kekakuan digunakan beberapa pelat.

Umumnya digunakan pelat baja dengan diameter 30, 24, 18, dan 12 inci. Pelat

diposisikan sesuai ukurannya, dengan pelat diameter terbesar di posisi yang paling

bawah, sedangkan beban akan dikenakan pada pelat dengan diameter terkecil.

A. Elemen Plate Load Test

Peralatan yang digunakan adalah: meja beban, dongkrak, pelat dukung,

arloji ukur penurunan dan arloji ukur beban yang sudah dikalibrasi serta alat

penunjang.

Page 12: pengujian tanah di lapangan.pdf

B. Prosedur Pengujian

Sistem pembebanan yang digunakan dapat berupa sistem beban kontra

yaitu berupa meja beban yang diatasnya ditempati tumpukan beban dan sistem

angker, yaitu berupa tiang angker dari baja atau beton yang tertanam dalam

tanah yang ditempatkan di sekitar tanah uji. Beratnya beban kontra sekurang-

kurangnya dua kali dari beban desain. Prosedur pengujian dilakukan melalui 4

(empat) tahapan, yaitu:

1) Tahap pemilihan lokasi dengan ketentuan mewakili daerah yang akan diuji

daya dukungnya, uji beban dilakukan pada elevasi dan kondisi yang

direncanakan, dan penempatan pelat dukung pada elevasi yang dipilih dan

pada kedalaman yang relatif sama untuk tumpuan pondasi.

2) Pembuatan sumur uji sekurang-kurangnya tiga lokasi pengujian dengan

kedalaman mencapai kedalaman lapisan tanah yang akan diuji, dan

lindungi tempat sumur uji dari gangguan perubahan kadar air

3) Penyediaan meja beban dan catat seluruh berat peralatan yang digunakan

serta pasang arloji ukur penurunan dan alat pengukur lainnya.

4) Tahap pengujian dimulai dari penempatan peralatan, pemberian beban,

dan pencatatan pengurangan penurunan sampai deformasi berhenti.

Page 13: pengujian tanah di lapangan.pdf

C. Hasil Pengujian

Bentuk dan ukuran pelat pengujian bervariasi tergantung dari tujuan

pengujian. Kapasitas dukungan ultimit yang diperoleh dapat digunakan

langsung, jika ukuran pelat beban sama dengan ukuran pondasi yang akan

digunakan. Untuk itu, kapasitas ujung izin dihitung dengan cara membagi

kapasitas dukung ultimit dengan faktor aman. Jika penurunan merupakan

kriteria yang dijadikan pedoman dalam penentuan kapasitas dukung, kapasitas

beban yang menyebabkan terlampauinya persyaratan penurunan yang perlu

diperhatikan.