pengujian detektor sintilasi pgs-3 dengan

4
@> batan PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 11 September 2013 PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGAN PREAMPLIFIER MODEL l09PC Dewita, Jani B Setiawan, Heryuli Aditesna, Suprapti Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan - BATAN [email protected] ABSTRAK PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGAN PREAMPLIFIER MODEL 109PC. Detektor sinti/asi Nal(TI) model PGS-3 buatan Technical Associate hanya memiliki satu konektor sinyal keluaran, oleh karena itu menggunakannya perlu preamplifier yang memiliki masukan tegangan tinggi. Preamplifier yang memiliki masukan tegangan tinggi pada umumnya digunakan untuk detektor proporsional sebagai contoh preamplifier Ortec model 109PC. Kegiatan ini menguji detektor sinti/asi Nal(TI) PGS-3 menggunakan preamplifier 109PC. Hasilnya menunjukan bahwa detektor ini mempunyai tegangan operasi 500V. Spektrum energi yang dihasilkan unsur 137Cs dan 60COmemberikan nilai FWHM 73 keV pada energi 662 keV, 81keV pada energi 1173,2 keV dan 76 keV pada energi 1332,3 keV. Detektor PGS-3 dengan preamp 109PC dapat juga digunakan pada eksperimen PGNAA untuk detektsi unsur dengan tenaga < 1OMe V. ABSTRACT EXAMINA TION PGS-3 SCINTILA TlON DETECTOR USING 109PC PREAMPLIFIER MODEL. PGS-3 model Nal(TI) scinti/ation detector made by Technical Associate has only one connector output signal, therefore to use it, needs a preamplifier which has high voltage input connector. Preamplifier with high voltage input connector is normally used for proportional detector as an example 109PC model Ortec preamplifier. This activity is examination of the PGS-3 detector using 109PC preamplifier. The examination result indicate that the detector has operational voltage 500 V. The Energy spectrum of 137CSand 60Cogive FWHM value 73 keV at energy 662 keV, 81 keV at energy 1173,2 keV and 76 keV at energy 1332,3 keV. PGS-3 detector using 109PC preamplifier also can be used on PGNAA experiments for energy element detection < 10 Me V PENDAHULUAN Untuk experimen PGNAA diperlukan detektor sintilasi. Balai Elektromekanik memiliki detektor PGS-3 buatan Technical Assosiate seperti pada Gambar 1 yang belum pernah digunakan. Detektor tersebut merupakan detektor probe sintilasi Gamma dengan kristal NaI(TI) diameter 1" xl" yang telah terhubung dengan photomultiplier tube dan dapat mendeteksi Gamma> 25 keVIl). Data sheet detektor tidak mencantumkan tegangan operasi detektor. Disamping itu detektor ini hanya memiliki satu kabel sinyal atau satu konektor keluaran. Hal ini tidak seperti biasanya detektor sintilasi yang memiliki dua konektor, sebagai masukan tegangan tinggi dan sinyal keluaran. Sinyal keluaran detektor masuk ke preamplifier (preamp). Preamp untuk detektor sintilasi pada umumnya tidak tersedia masukan tegangan tinggi. karena masukan tegangan tinggi langsung masuk ke detektor. Preamp yang memiliki masukan tegangan tinggi biasanya digunakan untuk detektor proporsional. Kegiatan ini menguji detektor PGS-3 dengan menggunakan preamp 109PC. Sebelum melakukan pengujian dicoba membandingkan hasil spektrum dengan menggunakan preamp Ortec model 113 (untuk detektor sintilasi) dan preamp Ortec 109PC Dewita, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku II hal. 253

Upload: lamcong

Post on 31-Dec-2016

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGAN

@>batan

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGANPREAMPLIFIER MODEL l09PC

Dewita, Jani B Setiawan, Heryuli Aditesna, SupraptiPusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan - BATAN

[email protected]

ABSTRAK

PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGAN PREAMPLIFIER MODEL

109PC. Detektor sinti/asi Nal(TI) model PGS-3 buatan Technical Associate hanyamemiliki satu konektor sinyal keluaran, oleh karena itu menggunakannya perlupreamplifier yang memiliki masukan tegangan tinggi. Preamplifier yang memilikimasukan tegangan tinggi pada umumnya digunakan untuk detektor proporsionalsebagai contoh preamplifier Ortec model 109PC. Kegiatan ini menguji detektorsinti/asi Nal(TI) PGS-3 menggunakan preamplifier 109PC. Hasilnya menunjukanbahwa detektor ini mempunyai tegangan operasi 500V. Spektrum energi yangdihasilkan unsur 137Cs dan 60COmemberikan nilai FWHM 73 keV pada energi 662keV, 81keV pada energi 1173,2 keV dan 76 keV pada energi 1332,3 keV. DetektorPGS-3 dengan preamp 109PC dapat juga digunakan pada eksperimen PGNAA untukdetektsi unsur dengan tenaga <1OMeV.

ABSTRACT

EXAMINA TION PGS-3 SCINTILA TlON DETECTOR USING 109PC PREAMPLIFIERMODEL. PGS-3 model Nal(TI) scinti/ation detector made by Technical Associate hasonly one connector output signal, therefore to use it, needs a preamplifier which hashigh voltage input connector. Preamplifier with high voltage input connector isnormally used for proportional detector as an example 109PC model Ortecpreamplifier. This activity is examination of the PGS-3 detector using 109PCpreamplifier. The examination result indicate that the detector has operational voltage500 V. The Energy spectrum of 137CSand 60Co give FWHM value 73 keV at energy662 keV, 81 keV at energy 1173,2 keV and 76 keV at energy 1332,3 keV. PGS-3detector using 109PC preamplifier also can be used on PGNAA experiments forenergy element detection < 10 Me V

PENDAHULUAN

Untuk experimen PGNAA diperlukan detektorsintilasi. Balai Elektromekanik memilikidetektor PGS-3 buatan Technical Assosiate

seperti pada Gambar 1 yang belum pernahdigunakan. Detektor tersebut merupakan detektorprobe sintilasi Gamma dengan kristal NaI(TI)diameter 1" xl" yang telah terhubung denganphotomultiplier tube dan dapat mendeteksiGamma> 25 keVIl).

Data sheet detektor tidak mencantumkan

tegangan operasi detektor. Disamping itu detektorini hanya memiliki satu kabel sinyal atau satukonektor keluaran. Hal ini tidak seperti biasanyadetektor sintilasi yang memiliki dua konektor,

sebagai masukan tegangan tinggi dan sinyalkeluaran.

Sinyal keluaran detektor masuk kepreamplifier (preamp). Preamp untuk detektorsintilasi pada umumnya tidak tersedia masukantegangan tinggi. karena masukan tegangan tinggilangsung masuk ke detektor. Preamp yangmemiliki masukan tegangan tinggi biasanyadigunakan untuk detektor proporsional. Kegiatanini menguji detektor PGS-3 dengan menggunakanpreamp 109PC.

Sebelum melakukan pengujian dicobamembandingkan hasil spektrum denganmenggunakan preamp Ortec model 113 (untukdetektor sintilasi) dan preamp Ortec 109PC

Dewita, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku II hal. 253

Page 2: PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGAN

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologl Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

~

batan

(untuk detektor proporsional) pada detektorSintilasi Bkron seperti pada Gambar 2 yangmemiliki 2 konektor.

Gambar 1. Detektor Gamma Sintilasi NaI(Tl),PGS-3 Technical Associate, diameter1"x1"

Dari hasil ke dua spektrum tersebutdiharapkan dapat diperkirakan spektrum yangakan dihasilkan bila preamp 109PC digunakanuntuk menguji detektor sintilasi PGS-3. Hasilpengujian detektor PGS-3 diharapkan didapattegangan operasional dan resolusi energi untuksumber titik 137Cs dan 60Co

Gambar 2. Detektor Gamma Sintilasi buatanBkron diameter 2"x2"

TEORI DAN TAT A KERJA

Tujuan utama preamp untukmendapatkan hubungan yang optimal antarakeluaran detektor dan sistem pencacah selain itujuga untuk meminimisasi noise yang dapatmengubah bentuk sinyal[2.3!. Preamp detektorsintilasi mengintegrasi muatan dari PMT danmengubah menjadi tegangan keluaran, yangsebanding dengan total muatan yang keluar dariPMT(4]. Preamp detektor proporsional counter

mengubah muatan yang terionisasi dari detektorke bentuk pulsa tegangan yang sebanding denganmuatan total yang terkumpul dalam tiap kejadian.Ke dua detektor tersebut menghasilkan pulsa yangamplitudonya sebagai fungsi energi. Dengandemikian diharapkan preamp detektorproporsional dapat digunakan oleh detektorsintilasi perbedaan yang mungkin ada adalah padapenguatan kedua preamp tersebut.

Bahan

1. Sumber radioaktif 137Cs dan 60Co2. Kabel konektor3. T konektor

Peralatan

1. NIM Modul2. HV Ortec

3. Preamp Ortec model 109PC diset penguatan1x

4. Preamp Ortec model 1135. Amplifier Model 4856. Unit komputer dengan MCA PCAII7. Detektor sintilasi NaI(Tl) Bkron8. Detektor sintilasi NaI(Tl) PGS-3

Metodologi

1. Mencari tegangan operasi detektor Bkrondengan menggunakan sumber 137Cs. Untukmengetahui tegangan operasi detektor diukurintensitas cacah total (sumber 137Cs dan cacahlatar) dengan variasi tegangan mulai dari 50sampai dengan 900 V. Tegangan operasidiketahui dari tegangan yang didapat saat nilaiintensitas cacah total kuwadrat dibagi cacahlatar, paling tinggi (5). Pencacahan dilakukanselama 1 menitjarak sumber ke detektor 4 em.

2. Pencacahan dilakukan dengan menggunakandetektor Bkron saat menggunakan preampmodel 113 kemudian diganti dengan 109PC.Diagram pengukuran seperti pada Gambar 3.Kemudian diukur resolusi energi 137Cs (energi662 keY) dan 60Co (energi 1172,3 keY dan1333.2 keY).

3. Detektor Bkron diganti dengan detektor PGS­3, preamp menggunakan Modell09PC sepertipada Gambar 4. Dkari tegangan operasi

detektor kemudian dkacah s?,ektrum energidan diukur resolusi energi 13Cs (energi 662keY) dan 60Co (energi 1172,3 keY dan 1333.2keY).

Gambar 3. Diagram pengujian detektor Bkron

Buku II hal. 254 ISSN 1410 - 8178 Dewita, dkk

Page 3: PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGAN

~

batan

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator don Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

liW36-, ---------------------iI

:1211>51+I

i,;

iOO 900 1100

Gambar 4. Pengujian detektor PGS-3 denganpreamp Model 109PC

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 6. Spektrum Energi 137Cs dengandetektor Bicron preamp sintilasiModel 113 resolusi 67keV. puncakpada kanal 35

l••M••••~ ~.I~ ftoI!III.,.;.,,.n.I!3~'"j1Jilll1iI__ n,:.t:Uji ~""~!;.!: I

(,...;te'!i:1\tI: 11G11p1 !.•••• !iOOt j;~a •••••.:+.i/!i

1.60E+07

Cacah2/Latar1.80E+07

Gambar 7. Spektrum energi 137Cs dengan detektorBicron preamp Model 109PC.resolusi 73keV puncak pad a kanal63

Dengan cara yang sarna dicari tegangan

operasi detektor PGS-3 didapat seperti }5adaGambar 8 yaitu 500 V. Gambar g spektrum 37CS

dengan seting coarse gain 2 dan fine gain 5

detektor PGS-3. puncak energi 662 pada kanal 55.resolusi energi 73 keV

Tegangan operasi detektor Bicron didapat650 V seperti ditunjukan pada grafik Gambar 5.dengan menggunakan preamp sintilasi Model109PC. Spektrum energi yang ditunjukan padaGambar 6. menggunakan preamp 113 dengancoarse gain 32 fine gain 10. puncak energi 662keY pada kanal 35. resolusi energi 67 keY.Gambar 7 spektrum dengan preamp Model109PC coarse gain diset 8 fine gain 6. puncakenergi 662 keY pada kanal 63. resolusi energi 73keY. Dari kedua spektrum tersebut maka preampproporsional counter Model 109PC dapatdigunakan untuk detektor sintilasi NaI(Tl) Bicronwalaupun resolusi energinya tidak sebaik Model113. Sehingga detektor sintilasi NaI(Tl) PGS-3yang hanya memiliki satu kabel signal dapatdigunakan dengan menggunakan preamp model109PC.

,soo ;00

Cac:a • .1/Latar".50f..07

4.oof.01

3.50E+-07

3.00f. .•.01

2.50E+07

2.00E+-07

1.50HOl

l.ooe+07

1.4-0E+07

1.20E+07

lDOE+07

8.ooE+O'6

6.00H06

4.00E+06

2.ooE+06

5.00E+06 O.ooE+oo

o 200 400 600 800 1000

Gambar 5.Grafik menentukan tegangan operasidetektor NaI(TI) Bicron didapat 650V

.""Tea:aDE3D (V)

""" Tegangan (VI

Gambar 8. Grafik tegangan operasi detektorNaI(TI) PGS-3. 500V

Ulis W, dkk. ISSN 1410 - 8178 Buku II hal. 255

Page 4: PENGUJIAN DETEKTOR SINTILASI PGS-3 DENGAN

PRO SIDING SEMINARPENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses BahanYogyakarta, 11 September 2013

~

batan

7m6i57702+

iI,....~I

.9234 tiia ~ ~ M ~ m I~

UN

Gambar 9. Spektrum energi mCs detektorNaI(TI) PGS-3 resolusi 73 keY.puncak pada kanal 55

Apa bila detektor PGS-3 ingin digunakanpada experimen PGNAA, maka dengan mengacukalibrasi energi pada penguatan coarse gain 5 finegain 2. energi 10 MeV ada pada kanal sekitar1600. Kemudian coarse gain danfine gain diaturhingga puncak 1332.3 keY berada pada kanalsekitar 1600 spektrumnya mulai terlihat tidaksimetris (Tabel 2) sehingga disimpulkan apabilaingin digunakan untuk PGNAA maka hanya layakuntuk deteksi unsur dengan energi < 10 MeV

Tabell. Perbandingan detektor Bicron dan PGS-3dengan Preamp 109PC

No. Iec..an~~,Q.Q~!..e~o~PreampGain;,I)J!!g!FWHM

V

CoarseFinekey~e\l1

650 ~Icro.n113321066267

2

650 !3icr~~I09PC8666273

3

650 .~ic~on109PC861173.2 85

4

650Blcron109PC861332.3 85

5

500 PG5-3I09PC2566273

6500 PG5-3109PC251173.2 81

7500PG5-3I09PC251332.3 76

Tabel 2. Bentuk spektrum 6OCodengan penguatanyang berbeda mengacu pad a kalibrasienergi penguatan coarse gain 2. finegain 5

W!.~I~P~~Jill1

162

-162-822+16

I5I10

KESIMPULAN

Preamp proporsiona/ counter 109PCdapat digunakan untuk detektor sintilasikhususnya detektor PGS-3 dengan teganganoperasional 500 V. Pada pencacahan berjarak 4cm terhadap sumber radiasi 137 Cs dan 60Codidapat resolusi energi 73 keV pada energi 662

keY. 81 keY pada energi 1173.2 keY dan 76 keYpada energi 1332,3keV. Pada seting amplifierdengan coarse gain 2 fine gain 5 memungkinkandigunakan pada PGNAA untuk deteksi unsurdengan energi <10 Me V

DAFT AR PUST AKA

I. http://www.tech-associates.comlproduct­info/scintillation-gammaprobes.html

2. NICHOLAS TSOULFANIDISMeasurement and Detection of Radiation.

Hemisphere Publishing Corporation USA1983.

3. GLENN F KNOLL. Radiation Detection andMeasurement, John Wiley & Sons USA 1979

4. NONAME, 113 Scintilation preamplifier.Ortec.

5. WANG W.H, The Operational Characteristicsof a Sodium Iodide Scintillation CountingSystem as a Single-Channel Analyzer..Radiation Protection Management • Volume20. No.5· 2003

Tanya Jawab

Syarip~ Mana yang paling baik hasilnya jika

konfigurasinya : detektor bicron + PAl 09dibanding detektor PGS 3+ PA 109 ?

Dewita-¢> Dari Tabe/ 1.detektor PGS-3 + PA 109

ditinjau dari F10 HM-nya /ebih baik untukCo-60 se/isih 4-9 keV. Reso/usi antara

detektor Bicron dan PGS 3 per/u ditinjaureso/usinya. Bila penguatan nya bilapenguatannya diperbesar seperti ha/nyayang dilakukan pada PGS 3.

Nugraha L~ Pada grafik pengisian. cacahan yang

ditunjukkan pada energi Co 1173 keY jumlahcacahan lebih rendah (no 3) dari pada settingcoarse gain dan fine gain (no 2) dilakukanpencacahan berapa lama? Dan apakah hasilpencacahan sudah diuji dengan statistikpencacahan seperti dengan tabel chi square?

Dewita-¢> 1menit • be/um.

Buku II hal. 256 ISSN 1410 - 8178 Dewita, dkk