penguatan posisi kompetitif

9
PENGUATAN POSISI KOMPETITIF: LANGKAH STRATEGIS, WAKTU DAN LINGKUP OPERASI Strategi dapat diartikan sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dan tantangan perusahaan, yang dirancang untuk memastikan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Kekuatan strategi berfungsi untuk mencapai tujuan dengan mengandalkan strategi sebagai poros utama. Perusahaan harus mengetahui dimana posisi ia berada, untuk menentukan apa kekuatan strategi yang tepat untuk dilakukan. A. Pilihan Strategi untuk Meningkatkan Posisi Pasar (Strategi Ofensif) Dalam meningkatkan posisi pasar terdapat pilihan strategis yang dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan serangan strategi prinsip. Dalam melaksanakan serangan strategi prinsip ada beberapa hal yang menjadi poin utama, diantaranya : 1. Serangan strategi prinsip tanpa henti membangun keunggulan kompetitif dan kemudian mengubahnya menjadi keuntungan yang berkelanjutan. 2. Serangan strategi prinsip membuat dan menggunakan sumber daya dengan cara-cara yang menyebabkan saingan berjuang untuk bertahan dan membela diri. Page 1 of 9

Upload: nisa-juwita-adhim

Post on 08-Jul-2016

831 views

Category:

Documents


122 download

DESCRIPTION

penguatan posisi kompetitif

TRANSCRIPT

Page 1: Penguatan Posisi Kompetitif

PENGUATAN POSISI KOMPETITIF: LANGKAH STRATEGIS, WAKTU DAN

LINGKUP OPERASI

Strategi dapat diartikan sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dan tantangan perusahaan, yang dirancang

untuk memastikan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

organisasi. Kekuatan strategi berfungsi untuk mencapai tujuan dengan mengandalkan

strategi sebagai poros utama. Perusahaan harus mengetahui dimana posisi ia berada, untuk

menentukan apa kekuatan strategi yang tepat untuk dilakukan.

A. Pilihan Strategi untuk Meningkatkan Posisi Pasar (Strategi Ofensif)

Dalam meningkatkan posisi pasar terdapat pilihan strategis yang dapat dilakukan

antara lain dengan menggunakan serangan strategi prinsip. Dalam melaksanakan

serangan strategi prinsip ada beberapa hal yang menjadi poin utama, diantaranya :

1. Serangan strategi prinsip tanpa henti membangun keunggulan kompetitif dan

kemudian mengubahnya menjadi keuntungan yang berkelanjutan.

2. Serangan strategi prinsip membuat dan menggunakan sumber daya dengan cara-

cara yang menyebabkan saingan berjuang untuk bertahan dan membela diri.

3. Mempekerjakan unsur kejutan sebagai lawan melakukan apa yang saingan

harapkan dan siapkan.

4. Menampilkan bias kuat untuk tindakan cepat, tegas, dan luar biasa untuk

mengalahkan saingan.

Untuk itu, setiap perusahaan harus menetapkan posisi dan memilih pesaing untuk

dilawan. Dalam memilih pesaing ini perusahaan telah menganalisis dengan analisis

SWOT apa kekurangan dan kelebihan perusahaan. Perusahaan kemudian akan fokus

untuk melakukan serangan terhadap pasar. Ada beberapa tipe sasaran terbaik yang

dapat diserang oleh perusahaan :

1. Pimpinan pasar yang mudah diserang.

2. Perusahaan kedua dengan kelemahan dalam area penantang yang kuat.

3. Perusahaan lokal dan regional dengan kemampuan yang terbatas.

Page 1 of 6

Page 2: Penguatan Posisi Kompetitif

B. Melindungi Posisi Pasar dan Keunggulan Kompetitif (Strategi Defensif)

Pada prinsipnya, strategi defensif ditujukan untuk mempertahankan eksistensi

perusahaan dari semakin ketatnya persaingan bisnis dan berbagai ketidakpastian

eksternal yang sulit (terkadang tidak mungkin) dikontrol dan diprediksi. Strategi

defensif seringpula dikenal sebagai survival strategy, yang cenderung terjadi dalam

suasana krisis ekonomi. Tujuan dari strategi defensif antara lain :

1. Mengurangi resiko perusahaan dari penyerangan

2. Melemahkan dampak penyerangan yang terjadi

3. Pengaruh penantang untuk tujuan usaha mereka pada saingan lainnya

C. Waktu Penentuan Strategi Ofensif dan Defensif

Dalam strategi ofensif maupun defensif waktu menjadi titik utama dalam kesuksesan

perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan harus mengetahui kapan membuat

langkah strategis, yang sama pentingnya dengan mengetahui apa yang seharusnya

dilakukan. Selain itu, dalam pergerakan pertama, siapapun tidak dapat menjamin

kesuksesan atau keunggulan kompetitif. Yang harus diwaspadai adalah resiko

pergerakan pertama untuk mengintai posisi monopoli harus menjadi perhatian utama

dan memegang prinsip kehati-hatian.

Potensi keuntungan serta konsekuensi atas tindakan-tindakan yang diambil, yakni:

a. Potensi keuntungan sebagai perintis/pelopor

b. Potensi risiko sebagai perintis atau potensi keuntungan sebagai perusahaan yang

mengambil tindakan belakangan.

c. Pilihan menjadi perintis atau tidak.

D. Memperkuat Posisi Pasar melalui Lingkup Operasi

Lepas dari pertimbangan-pertimbangan tindakan kompetitif serta pengaturan

waktunya, ada lagi sebuah pertimbangan yang berkaitan dengan keputusan-keputusan

manajerial yang dapat mempengaruhi kekuatan posisi pasar perusahaan.

Page 2 of 6

Page 3: Penguatan Posisi Kompetitif

Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan scope operasi berfokus pada aktivitas

mana saja yang akan dilakukan oleh perusahaan secara internal, dan mana yang tidak.

Scope operasi ini ada 2 macam, yakni:

a. Scope horizontal. Scope Horisontal berkaitan dengan jajaran segmen produk dan

jasa yang ditawarkan oleh perusahaan di pasar. Contoh: merger dan akuisisi

b. Scope vertical. Scope Vertikal ini berkaitan dengan sejauh mana perusahaan

terlibat dalam aktivitas yang menciptakan mata rantai nilai keseluruhan dalam

industri.

E. Strategi Merger dan Akuisisi Horizontal

Akuisisi dan merger merupakan dua cara yang secara umum digunakan untuk

menjalankan strategi. Suatu akuisisi terjadi ketika sebuah perusahaan besar membeli

suatu perusahaan yang (biasanya) lebih kecil. Suatu merger adalah tindakan ketika

dua buah atau lebih perusahaan yang relatif berukuran sama menyatukan diri dan

membentuk perusahaan baru. Ketika akuisisi atau merger yang tidak diharapkan

kedua belah pihak, maka tindakan tersebut disebut sebagai pengambilalihan

(takeover) atau pengambilalihan paksa (hostile takeover).

Berbagai tindakan merjer, akuisisi, dan pengambilalihan sering pula dijalankan

sebagai strategi untuk menjadi yang paling besar dan tangguh. Langkah ini banyak

dilakukan di berbagai industri seperti perbankan, asuransi, pertahanan, kesehatan,

farmasi, makanan, penerbangan, penerbitan, komputer, ritel, keuangan, bioteknologi,

dan sebagainya. Beberapa alasan tentang perlunya merger adalah: untuk memperbaiki

kapasitas utilisasi; untuk memaksimalkan pemanfaatan kekuatan penjualan;

Page 3 of 6

Page 4: Penguatan Posisi Kompetitif

mengurangi staf manajerial; memperoleh skala ekonomi (economies of scale); untuk

memperkecil pengaruh trend musiman dalam penjualan; untuk memperoleh akses

baru kepada pemasok, distributor, pelanggan, produk, dan kreditor; untuk

memperoleh teknologi baru; dan untuk strategi pembayaran pajak.

Ada beberapa alasan kuat yang dapat digunakan sebagai pertimbangan menggunakan

strategi merger dan akuisisi :

1. Opsi strategi yang banyak digunakan.

2. Sangat cocok dimana aliansi tidak menyediakan perusahaandengan kemampuan

yang diperlukan atau biaya yang mengurangi peluang.

3. Kepemilikan memungkinkan untuk operasi terintegrasi, menciptakan lebih banyak

kontrol dan otonomi dari aliansi.

Tujuan dari dilakukannya merger dan akuisisi diantaranya :

1. Membuat biaya operasi lebih efisien.

Penghematan biaya dalam kegiatan administrasi dan kegiatan distribusi dari dua

(atau lebih) perusahaan dengan adanya penggabungan dan perampingan. Biaya

rantai pasokan juga berkurang karena membeli dalam jumlah yang lebih besar.

2. Untuk memperluas cakupan geografis suatu perusahaan

Merger dan akuisisi merupakan jalan tercepat dan terbaik untuk overlap geografis

terutama dengan fasilitas duplikasi.

F. Strategi Integrasi Vertikal

Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang

menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok

dan atau para pesaing baik melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.

Perusahan tertarik melakukan integrasi vertikal didasarkan atas alasan:

1. dapat menciptakan "barrier to entry" bagi pendatang baru

2. memberikan fasilitas investasi

3. menjaga kualitas produk

4. memperbaiki penjadualan.

Namun, strategi integrasi vertikal juga memiliki kelemahan, yaitu:

Page 4 of 6

Page 5: Penguatan Posisi Kompetitif

1. kelemahan dalam hal biaya

2. teknologi

3. adanya permintaan yang berfluktuasi.

G. Strategi Alih Daya: Mempersempit Lingkup Operasi

H. Aliansi Strategi dan Kemitraan

Page 5 of 6

Page 6: Penguatan Posisi Kompetitif

Aliansi adalah bentuk organisasi yang lebih fleksibel dan memungkinkan respon yang

lebih adaptif terhadap perubahan kondisi. Biaya investasi dan risiko lebih rendah

untuk masing-masing aliansi dengan memfasilitasi penyatuan sumber daya dan risk

sharing. Aliansi juga lebih cepat dikerahkan ketika terjadi faktor kritis.

Disisi lain, aliansi juga memiliki kelemahan dari segi strategis dan kemitraan yaitu:

1. Budaya bentrokan dan masalah integrasi karena gaya manajemen yang berbeda

dan praktek bisnis.

2. Keuntungan yang diantisipasi tidak terwujud karena adanya pandangan yang

terlalu optimis sinergi atau fit miskin sumber daya mitra 'dan kemampuan.

3. Risiko menjadi tergantung pada perusahaan mitra untuk keahlian penting dan

kemampuan.

4. Perlindungan teknologi proprietary, basis pengetahuan, atau rahasia dagang dari

mitra yang saingan

Widowati Dian Permatasari

Page 6 of 6