penguatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal

29
MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 25 PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL Disusun oleh: Nama : Ni Ketut Rizkitha Devi NRP : 1413100003 Jurusan : Kimia Dosen : Windiani, S.Sos, M.Si

Upload: rizkithadevi

Post on 23-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KELAS 25

PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

Disusun oleh:

Nama : Ni Ketut Rizkitha DeviNRP : 1413100003Jurusan : Kimia

Dosen :

Windiani, S.Sos, M.Si

UNIT PENGELOLA MATAKULIAH BERSAMA (UPMB)INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

2014

Page 2: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Penguatan Partisipasi Masyarakat dalam

Pembangunan Ekonomi Lokal” dengan lancar. Tujuan pembuatan makalah ini adalah

untuk menyelesaiakan tugas tengah semester Pendidikan Kewarganegaraan.

Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,

maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus – tulusnya

kepada :

1. Ibu Windiani, S.Sos, M.Si , Dosen Kewarganegaraan, yang telah memberikan

bimbingan dan dukungannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan

2. Orang tua dan keluarga di rumah yang telah memberikan bantuan materil maupun

doanya serta dukungan yang tiada henti sehingga pembuatan makalah ini dapat

terselesaikan

3. Teman – teman yang telah memberikan dukungan

4. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

Penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya. Penulis tentunya berharap isi makalah ini tidak meninggalkan celah, berupa

kekurangan atau kesalahan. Namun kemungkinan akan selalu tersisa kekurangan yang

tidak disadari oleh penulis. Oleh sebab itu, penulis menerima saran dan kritik agar

makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih.

Surabaya, 27 April 2014

Penulis

Page 3: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................1

1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................3

2.1 Partisipasi Masyarakat.............................................................................................3

2.1.1 Bentuk dan Tipe Masyarakat............................................................................4

2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi..............................................4

2.2 Pembangunan Ekonomi Lokal.................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN................................................................................................8

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................10

4.1 Kesimpulan............................................................................................................10

4.2 Saran......................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

LAMPIRAN....................................................................................................................12

BIOGRAFI PENULIS.....................................................................................................15

Page 4: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Partisipasi masyarakat merupakan aspek yang penting dalam pembangunan

ekonomi lokal. Hal ini disebabkan karena partisipasi masyarakat merupakan salah satu

dari tiga unsur pembangunan berorientasi masyarakat disamping unsur keadilan dan

unsur pemberdayaan. Selain itu, partisipasi masyarakat juga dijadikan faktor penentu

serta sekaligus sebagai indikator keberhasilan pembangunan ekonomi lokal. Seberapa

kerasnya usaha pemerintah untuk membangun ekonomi lokal, jika tidak melibatkan

serta menumbuhkan partisipasi masyarakat serta tidak didukung oleh masyarakat, maka

tingkat keberhasilan pembangunan dan keberlanjutan progam pembangunan ekonomi

lokal akan berbeda dengan hasil yang diperoleh jika masyarakat turut berpartisipasi

didalamnya.

Dalam era modern ini, masyarakat tidak boleh hanya menjadi seorang yang

menuruti keputusan dari penguasa saja. Akan tetapi, masyarakat harus turut

berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan dari proses perencanaan hingga

evaluasinya. Partisipasi masyarakat harus secara kontinyu dalam pembangunan

ekonomi lokal.

Akan tetapi, partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi hanya sebatas

partisipasi pasif sehingga pembangunan ekonomi lokal belum terasa dampaknya.

Sebagai contoh, kurang partisipasinya masyarakat terhadap program kemitraan mandiri

yang telah dikeluarkan pemerintah. Padahal program ini akan meningkatkan

pembangunan ekonomi masyarakat sehingga hal ini akan berdampak langsung kepada

semakin tingginya pembangunan ekonomi lokalnya. Sehingga diperlukan upaya untuk

menguatkan dan menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi

lokal tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan maka rumusan masalah yang

diperoleh adalah bagaimana upaya menguatkan partisipasi masyarakat sehingga

terciptanya masyarakat partisipatif dalam pembangunan ekonomi lokal.

Page 5: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

2

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui upaya –

upaya menguatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal sehingga

nantinya diharapkan terbentuknya masyarakat yang partisipatif dalam pembangunan

ekonomi lokal.

Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah masyarakat diharapkan lebih

mengetahui bagaimana partisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi lokal sehingga

semakin menguatkan partisipasinya dalam pembangunan ekonomi lokal dan masyarakat

dapat lebih meningkatkan peran sertanya dalam mewujudkan pembangunan ekonomi

lokal. Selain itu, pemerintah diharapkan lebih membina dan membawa masyarakat

untuk lebih mebuka ruang berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi lokal dan

diharapkan dengan adanya pembangunan ekonomi lokal dapat lebih meningkatkan

pemberdayaan masyarakat.

Page 6: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

3

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Partisipasi Masyarakat

Menurut Ach. Wazir Ws., et al. (1999) partisipasi bisa diartikan sebagai

keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu.

Partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007) adalah keikutsertaan masyarakat dalam

proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan

pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan

upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi

perubahan yang terjadi. Mikkelsen (1999) membagi partisipasi menjadi 6 (enam)

pengertian, yaitu:

i. Partisipasi adalah kontribusi sukarela dari masyarakat kepada proyek tanpa ikut

serta dalam pengambilan keputusan;

ii. Partisipasi adalah “pemekaan” (membuat peka) pihak masyarakat untuk

meningkatkan kemauan menerima dan kemampuan untuk menanggapi proyek-

proyek pembangunan;

iii. Partisipasi adalah keterlibatan sukarela oleh masyarakat dalam perubahan yang

ditentukannya sendiri;

iv. Partisipasi adalah suatu proses yang aktif, yang mengandung arti bahwa orang

atau kelompok yang terkait, mengambil inisiatif dan menggunakan

kebebasannya untuk melakukan hal itu;

v. Partisipasi adalah pemantapan dialog antara masyarakat setempat dengan para

staf yang melakukan persiapan, pelaksanaan, monitoring proyek, agar supaya

memperoleh informasi mengenai konteks lokal, dan dampak-dampak sosial;

vi. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan diri, kehidupan,

dan lingkungan mereka.

(Loekman, 1995)

Jadi, partisipasi masyarakat adalah keterlibatan aktif dari seseorang, atau

sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam

Page 7: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

4

program pembangunan dan terlibat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring

sampai pada tahap evaluasi (Loekman, 1995).

Pentingnya partisipasi masyarakat menurut Conyers (1991) sebagai berikut: 

1. Suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap

masyarakat setempat,  yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta

proyek-proyek akan gagal

2. Masyarakat akan lebih mempercayai proyek atau program pembangunan jika

merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan

lebih mengetahui seluk-beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki

terhadap proyek tersebut

3.  Suatu hak demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat

mereka sendiri.

(Conyers, 1991)

Apa yang ingin dicapai dengan adanya partisipasi adalah meningkatnya

kemampuan (pemberdayaan) setiap orang yang terlibat baik langsung maupun tidak

langsung dalam sebuah program pembangunan dengan cara melibatkan mereka dalam

pengambilan keputusan dan kegiatan-kegiatan selanjutnya dan untuk jangka yang lebih

panjang (Loekman, 1995).

2.1.1 Bentuk dan Tipe Partisipasi Masyarakat

Partisipasi dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu bentuk partisipasi yang

diberikan dalam bentuk nyata (memiliki wujud) dapat dilihat pada Gambar 1 Partisipasi

Masyarakat Nyata (Partisipasi Tenaga) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan

dalam bentuk tidak nyata (abstrak) dapat dilihat pada Gambar 2 Partisipasi Masyarakat

Tidak Nyata (Partisipasi Representatif). Bentuk – bentuk partisipasi masyarakat dapat

dilihat pada Tabel 1 Bentuk – Bentuk Partisipasi Masyarakat yang terdapat pada

lampiran. Tipe partisipasi masyarakat pada dasarnya dapat kita sebut juga sebagai

tingkatan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat dapat dilihat pada Gambar 3 Tipe

Partisipasi Masyarakat Partisipasi Fungsional. Tipe partisipasi masyarakat dapat dilihat

pada Tabel 2 Tipe – Tipe Partisipasi Masyarakat pada lampiran (Soelaiman, 1980).

2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat

Page 8: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

5

Angell (dalam Ross, 1967) mengatakan partisipasi yang tumbuh dalam

masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.Faktor-faktor yang mempengaruhi

kecenderungan seseorang dalam berpartisipasi, yaitu:

1. Usia

Mereka dari kelompok usia menengah ke atas dengan keterikatan moral kepada

nilai dan norma masyarakat yang lebih mantap, cenderung lebih banyak yang

berpartisipasi daripada mereka yang dari kelompok usia lainnya.

2. Jenis kelamin

Nilai yang cukup lama dominan dalam kultur berbagai bangsa mengatakan

bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah “di dapur” yang berarti bahwa dalam

banyak masyarakat peranan perempuan yang terutama adalah mengurus rumah tangga,

akan tetapi semakin lama nilai peran perempuan tersebut telah bergeser dengan adanya

gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan yang semakin baik.

3.  Pendidikan

Pendidikan dianggap dapat mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap

lingkungannya, suatu sikap yang diperlukan bagi peningkatan kesejahteraan seluruh

masyarakat.

4.  Pekerjaan dan penghasilan

Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan mencukupi kebutuhan sehari-hari

dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.

5.  Lamanya tinggal

Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki

terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam

setiap kegiatan lingkungan tersebut.

(Ndraha, 1990)

Sedangkan menurut Holil (1980), unsur-unsur dasar partisipasi sosial yang juga

dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah:

i. Kepercayaan diri masyarakat;

ii. Solidaritas dan integritas sosial masyarakat;

iii. Tanggungjawab sosial dan komitmen masyarakat;

Page 9: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

6

iv. Kemauan dan kemampuan untuk mengubah atau memperbaiki keadaan dan

membangun atas kekuatan sendiri;

v. Prakarsa masyarakat atau prakarsa perseorangan yang diterima dan diakui

sebagai/menjadi milik masyarakat;

vi. Kepentingan umum murni;

vii. Organisasi, keputusan rasional dan efisiensi usaha;

viii. Musyawarah untuk mufakat dalam pengambilan keputusan;

ix. Kepekaan dan ketanggapan masyarakat terhadap masalah, kebutuhan-kebutuhan

dan kepentingan-kepentingan umum masyarakat.

(Soelaiman, 1980)

Faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam suatu program juga

dapat berasal dari unsur luar/lingkungan. Menurut Holil (1980: 10) ada 4 poin yang

dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat yang berasal dari luar/lingkungan, yaitu:

i. Komunikasi yang intensif antara sesama warga masyarakat, antara warga

masyarakat dengan pimpinannya serta antara sistem sosial di dalam masyarakat

dengan sistem di luarnya;

ii. Iklim sosial, ekonomi, politik dan budaya, baik dalam kehidupan keluarga,

pergaulan, permainan, sekolah maupun masyarakat dan bangsa yang

menguntungkan bagi serta mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi

masyarakat;

iii. Kesempatan untuk berpartisipasi;

iv. Kebebasan untuk berprakarsa dan berkreasi.

(Loekman, 1995)

2.2 Pembangunan Ekonomi Lokal

Pembangunan ekonomi lokal adalah proses pembangunan dimana pemenrintah

lokal atau kelompok masyarakat mengatur sumber daya yang ada dan melakukan

hubungan rekanan baru dengan swasta atau lainnya untuk membuat pekerjaan –

pekerjaan baru dan merangsang aktivitas ekonoi wilayahnya. Pembangunan ekonomi

lokal (local economic development) beranggapan bahwa pengembangan wilayah sangat

ditentukan oleh tumbuh kembangnya wiraswasta lokal yang ditopang kelembagaan –

kelembagaan di wilayah tersebut yang meliputi industr, universitas/institut, asosiasi

Page 10: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

7

kegiatan usaha, pemerintah daerah, pengusaha lokal dan lainnya. Pembangunan

ekonomi lokal mencakup pembentukan institusi baru, pembangunan industri alternatif,

perbaikan kapasitas kerja untuk menghasilkan prosuk dan jasa yang lebih baik,

identifikasi pasar – pasar baru, transfer ilmu pengetahuan serta pembangunan usaha –

usaha baru (Soelaiman, 1980).

Menurut Coffey dan Polase (1984), pembanguan ekonomi lokal ditandai dengan

4 perkembangan sebagai berikut :

1. Tumbuhnya kewiraswastaan – kewiraswastaan lokal

2. Lepas landas perusahaan – perusahaan lokal

3. Berkembangnya perusahaan – perusahaan lokal

4. Terbentuknya suatu perekonomian wilayah yang bertumpu pada kegiatan dan

inisiatif lokal serta keunggulan komparatif ekonomi lokal

(Soelaiman, 1980)

Empat peran yang diambil oleh pemerintah daerah dalam proses pembangunan

ekonomi lokal yaitu :

1. Enterpreneur

Pemerintah daerah bertenggung jawab untuk menjalankan suatu bisnis dengan

cara mengintroduksi suatu produk – produk baru, penggunaan metode berproduksi

baru, pembukaan pasar baru dan diperolehnya sumber – sumber bahan mentah

baru.

2. Koordinator

Pemerintah daerah dapat bertindak sebagai koordinator untuk menetapkan

kebijakan atau mengusulkan strategi – strategi bagi pembangunan di daerahnya.

3. Fasilitator

Pemerintah daerah dapat mempercepat pembangunan melalui perbaikan

lingkungan attitudinal (budaya masyarakat) di daerahnya.

4. Stimulator

Pemerintah daerah dapat menstimulasi penciptaan dan pengembangan usaha

melalui tindakan – tindakan khusus yang akan mempengaruhi perusahaan –

Page 11: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

8

perusahaan untuk masuk ke daerah dan menjaga agar perusahaan – perusahaan

yang telah ada tetap di daerah tersebut.

(Soelaiman, 1980)

Page 12: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

9

BAB III PEMBAHASAN

Usaha untuk menguatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi

lokal berkaitan dengan beberapa kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum partisipasi

bebas. Hal ini terjadi ketika masyarakat menyadari bahwa situasi sekarang tidak

memuaskan, tidak sesuai dengan tujuan mereka, yang mungkin untuk dirubah dan

diperbaiki dan bahwa mereka dapat dan akan menyumbang terhadap perubahan situasi

ini. Masyarakat harus diyakinkan bahwa keuntungan berkaitan dengan proses

pembangunan ekonomi lokal yang direncanakan dan partisipasi mereka lebih besar dari

biayanya. Masyarakat diyakinkan bahwa mereka akan mendapat beberapa keuntungan

ekologi, sosial atau material. Masyarakat harus harus diberi kesempatan untuk terlibat

dalam beberapa tahap dari proses pembangunan ekonomi lokal yang direncanakan.

Masyarakat akan berpartisipasi bila dari konteks sosial dan politik membuatnya

mungkin untuk berpartisipasi. Beberapa ahli, menyejajarkan partisipasi masyarakat

dengan pemberdayaan masyarakat. Peningkatan partisipasi masyarakat atau

pemberdayaan masyarakat terlebih dahulu harus diupayakan beberapa hal untuk

terciptanya suasana yang kondusif dalam pembangunan ekonomi lokal antara lain:

Menciptakan kondisi pemberdayaan

Masyarakat yang madani yang mampu turut serta dalam pembangunan ekonomi

lokal tidak muncul dengan sendirinya. Akan tetapi dibina secara bertahap oleh

pemerintah pada tahap pertama, kemudian ditangani oleh masyarakat sendiri

Memberikan kesempatan agar masyarakat semakin berdaya

Pemberian peran kepada LSM merupakan suatu bentuk pemberian kesempatan

agar masyarakat semakin berdaya sehingga akan semakin meningkatkan

pembangunan ekonomi lokal kedepannya.

Perlindungan agar keberdayaan dapat berkembang

Perlindungan terhadap ketidakberdayaan masyarakat melalui berbagai progam

dan pemberian bimbingan dan kesempatan kepada LSM agar ikut serta dalam

pembangunan dilakukan untuk sementara, sampai akhirnya masyarakat mandiri dan

dapat bersaing dalam era globalisasi.

Page 13: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

10

Meningkatkan kemampuan agar semakin berdaya

Peningkatan kemampuan gar masyarakat berdaya dilakukan melalui pendidikan

dan pelatihan. Selain itu, termasuk akses terhadap sumber – sumber pembangunan

agar tidak dimonopoli oleh sekelompok anggota yang berkuasa, tetapi memberikan

kesempatan yang sama kepada setiap anggota masyarakat yang mampu,

memberikan kesempatan pada lahirnya suatu masyarakat yang berdasarkan

profesionalisme.

Terdapatnya fungsi pemerintah dalam turut serta membangun partisipasi

masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal.

Pemerintah yang diharapkan adalah yang bersih dan efektif dan terhindar dari

kekuatan sistem birokrasi serta pemberian wewenang yang lebih luas kepada daerah

untuk menangani masalah daerahnya sendiri termasuk untuk mengembangkan

pembangunan ekonomi lokal.

Secara umum, partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal dapat

ditinjau dari keterlibatannya dalam tahapan – tahapan pembangunan. Aspirasi

masyarakat yang diwarnai kebutuhan yang dirasakan, dapat diakomodir. Penguatan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekomomi lokal yaitu keterlibatan

masyarakat dalam proses inisiasi, legitimasi, perencanaan, implementasi dan evaluasi

dan perencanaan kembali.

Pada dasarnya, penguatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi

lokal adalah peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai proses kemandirian

ekonomi masyarakat. Sehingga masyarakat menjadi lebih antusias dalam

mengembangkan ekonominya dan lebih mandiri dalam mengelola ekonomi dalam

masyarakat. Dalam hal ini, apabila ekonomi dalam setiap masyarakat telah kuat maka

akan berimbas pada meningkatnya ekonomi lokal dari masyarakat tersebut. Hal ini akan

menjadikan penguatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan eknomi lokal.

Karena tidak hanya terdapat peran pasif dari masyarakat dalam membangun ekonomi

lokalnya akan tetapi juga terdapat peran aktif dalam membangun ekonomi lokalnya.

Dan dalam pembangunan ekonomi lokal, masyarakat tidak hanya dijadikan suatu

pemerhati pembangunan ekonomi tetapi diikutsertakan dalam setiap proses

pembangunan ekonomi lokal.

Page 14: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

11

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk menguatkan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan ekonomi lokal antara lain:

Menciptakan kondisi pemberdayaan dalam masyarakat

Memberikan kesempatan agar masyarakat semakin berdaya dalam mengembangkan

usahanya dalam meningkatkan ekomomi masyarakat

Perlindungan agar keberdayaan dapat berkembang sehingga partisipasi masyarakat

dalam pembangunan ekonomi lokal semakin menguat dan kokoh

Meningkatkan kemampuan masyarakat agar semakin berdaya melalui pendidikan

dan pelatihan yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat sehingga dihasilkan

penguatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal

Terdapatnya fungsi pemerintah dalam turut serta membangun partisipasi

masyarakat dalam pembangunan ekonomi lokal.

4.2 Saran

Masyarakat disarankan agar dapat meningkatkan peran sertanya dan partisipasinya

dalam mewujudkan pembangunan ekonomi lokal agar pembangunan dapat lebih

dirasakan oleh masyarakat luas

Bagi pemerintah, disarankan bahwa agar lebih membina dan membawa masyarakat

untuk lebih berpartisipsi sehingga pembangunan tidak hanya dirasakan golongan

tertentu saja tetapi juga masyarakat luas serta disarankan pemerintah untuk lebih

memberdayakan masyarakat sehingga partisipasi masyatakat dalam pembangunan

semakin menguat

Bagi pihak swasta, disarankan untuk lebih berpartisipasi untuk ikut serta dalam

proses pembangunan terutama pembangunan ekonomi lokal dengan memberikan

ruang dan arahan agar masyarakat dapat mengetahui bagaimana partisipasinya

dalam pembangunan sehingga tercipta masyarakat yang aktif dan kuat

berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi lokal dan melahirkan masyarakat yang

berbasis pemberdayaan

Page 15: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

12

DAFTAR PUSTAKA

Conyers, D. (1991). Perencanaan Sosial di Dunia. Yogyakarta: UGM PRess.

Loekman, S. (1995). Menuju Masyarakat Partisipastif. Yogyakarta: Kanisius.

Ndraha. (1990). Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal

Landas. Jakarta: Rineka Cipta.

Soelaiman, H. (1980). Partisipasi Sosial dalam Usaha Kesejahteraan Sosila. Bandung:

Bandung Press.

Page 16: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

13

LAMPIRAN

Tabel 1 Bentuk – Bentuk Partisipasi Masyarakat

Partisipasi Nyata

1. Patisipasi uang Bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha –

usaha bagi pencapaian kebutuhan masyarakat

yang memerlukan bantuan

2. Partisipasi Harta Benda Partisipasi dalam bentuk menyumbang harta

benda biasanya berupa alat – alat kerja atau

perkakas

3. Partisipasi Tenaga Partisipasi yangn diberikan dalam bentuk tenaga

untuk pelaksanaan usaha – usaha yang dapat

menunjang keberhasilan suatu progam

4. Partisipasi Ketrampilan Memberikan dorongan melalui ketrampilan yang

dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang

membutuhkannya

Partisipasi Tidak Nyata

1. Partisipasi Buah Pikiran Partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau

buah pikiran konstruktif baik untuk menyusun

progam maupun untuk memperlancar pelaksanaan

program dan juga mewujudkannya dengan

memberikan pengalaman dan pengetahuan guna

mengembangkan kegiatan yang diikutinya

2. Partisipasi Sosial Partisipasi diberikan oleh partisipan sebagai tanda

paguyuban. Misalnya arisan, menghadiri

kematian, dan lainnya dan dapat juga sumbangan

perhatian atau tanda kedekatan dalam rangka

memotivasi orang lain untuk berpartisipasi.

3. Pengambilan Keputusan Masyarakat terlibat dalam setiap diskusi/forum

dalam rangka untuk mengambil keputusan yang

Page 17: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

14

terkait dengan kepentingan bersama.

4. Partisipasi Representatif Partisipasi yang dilakukan dengan cara

memberikan kepercayaan/mandat kepada

wakilnya yang duduk dalam organisasi atau

panitia

Tabel 2 Tipe – Tipe Partisipasi Masyarakat

No. Tipe Partisipasi Karakteristik

1. Partisipasi Pasif / ManipulatifMasyarakat berpartisipasi dengan cara

diberitahu apa yang sedang atau telah terjadi.

2.Partisipasi dengan cara

memberikan informasi

Masyarakat berpartisipasi dengan cara

menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian

seperti dalam kuesioner atau sejenisny

3. Partisipasi melalui konsultasi

Masyarakat berpartisipasi dengan cara

berkonsultasi, orang luar mendengarkan dan

membangun pandangan-pandangannya

sendiri untuk kemudian mendefinisikan

permasalahan dan pemecahannya, dengan

memodifikasi tanggapan-tanggapan

masyarakat

4. Partisipasi untuk insentif materil

Masyarakat berpartisipasi dengan cara

menyediakan sumber daya seperti tenaga

kerja, demi mendapatkan makanan, upah,

ganti rugi, dan sebagainya

5. Partisipasi fungsional

Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk

kelompok untuk mencapai tujuan yang

berhubungan dengan proyek

6. Partisipasi interaktif Masyarakat berpartisipasi dalam analisis

bersama yang mengarah pada perencanaan

kegiatan dan pembentukan lembaga sosial

baru atau penguatan kelembagaan yang telah

Page 18: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

15

ada

7. Self mobilization

Masyarakat berpartisipasi dengan mengambil

inisiatif secara bebas (tidak

dipengaruhi/ditekan pihak luar) untuk

mengubah sistem-sistem atau nilai-nilai yang

mereka miliki

Gambar 1 Partisipasi Masyarakat Nyata (Partisipasi Tenaga)

Gambar 2 Partisipasi Masyarakat Tidak Nyata (Partisipasi Representatif)

Page 19: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

16

Gambar 3 Tipe Partisipasi Masyarakat Partisipasi Fungsional

BIOGRAFI PENULIS

Nama Lengkap : Ni Ketut Rizkitha Devi

Nama Panggilan : Ni Ketut

NRP : 1413100003

Jurusan / Fakultas : Kimia / FMIPA

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto , 5 Desember 1994

Alamat Asli : Jl. Diponegoro No. 147, Slepi, Trawas, Mojokerto

Alamat Surabaya : Keputih 1B/12

No. HP : 087856760026

Motto hidup : Tidak ada usaha dan kegagalan yang sia – sia

Riwayat Pendidikan :

SDN Ketapanrame II 2001 – 2007

SMPN 1 Trawas 2007 – 2010

SMAN 1 Pandaan 2010 – 2013

ITS 2013 – sekarang

Page 20: PENGUATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL

17

Riwayat Pelatihan :

Pelatihan Pra-TD FMIPA

Pelatihan Entrepreneur HIMKA

Pelatihan Karya Tulis Ilmiah HIMKA

Pelatihan TD HIMKA

Riwayat Organisasi : -