pengontrolan terhadap iklan
TRANSCRIPT
Pengontrolan Terhadap Iklan
Kemungkinan dipermainkannya kebenaran dan terjadinya manipulasi merupakan
hal-hal rawan dalam bisnis periklanan, perlulah adanya control tepat yang dapat
mengimbangi kerawanan tersebut. Pada umumnya dikatakan bahwa pengonrolan
seperti itu terutama harus dijlankan dengan tiga cara, berikut ini:
1. Kontrol Pemerintah
Disini terletak suatu tugas penting bagi pemerintah yang harus melindungi
masyarakat konsumen terhadap keganasan periklanan. Di Indonesia iklan
tentang makanan dan obat diawasi oleh Direktorat Jendral Pengawasan
Obat dan Makanan (POM) dari Departemen Kesehatan.
2. Kontrol Oleh Para Pengiklan
Cara paling ampuh untuk menanggulangi masalah etis tentang periklanan
adalah pengaturan diri oleh dunia perijklanan. Biasanya hal itu dilakukan
dengan menyusun kode etik, sejumlah norma dan pedoman yang disetujui
oleh profesi periklanan itu sendiri, khususya oleh asosiasi biro-biro
periklanan. Jika suatu kode etk disetujui, tentunya pelaksanaan harus
diawasi juga. Janganlah kode etik menjadi sebuah formalitas saja yang
tidak berpengaruh atas praktek sehari-hari. Implementasi kode etik
menjadi kurang efektif karena tidcak pernah diambil tindakan sanksi
terhadap para pelanggarnya. Di Indonesia pengawasan kode etik ini
dipercayakan kepada Komisi Periklanan Indonesia yang terdiri atas unsur
semua asosiasi pendukung dari tata krama tersebut
3. Kontrol Oleh Masyarakat
Masyarakat luas tentu harus diikutsertakan dalam mengawasi kode etis
periklanan. Dala hal ini suatu cara yang terbukti membawa banyak hasil
dalam menetralisasi efek-efek negative dari periklanan adalah mendukung
dan menggerakkan lembaga, lembaga konsumen yang sudah lama dikenal
Negara-negara maju dan sejak yahun 1970an berada juga di Indonesia
(Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) di Jakarta dan kemudian
Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen di Semarang.