pengolahan mete 2

18
PENGOLAHAN METE DI DAERAH NTB DAN SULSEL” BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak Manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete, anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete.Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu Mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan perekat buku. Selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti gengat yang sering menggerogoti buku. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, 1

Upload: vizi09

Post on 15-Jun-2015

827 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

ini adalah tata cara pengolahan mete

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolahan Mete 2

“PENGOLAHAN METE DI DAERAH NTB DAN SULSEL”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tanaman jambu mete merupakan komoditi ekspor yang banyak

Manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain itu juga biji

mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Buah mete

semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete,

anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu

mete.Kulit kayu jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila

terkena udara, cairan tersebut berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat

digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau bahan pewarna. Selain itu,

kulit batang pohon jambu Mete juga berkhasiat sebagai obat kumur atau obat

sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan

perekat buku. Selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti

gengat yang sering menggerogoti buku. Akar jambu mete berkhasiat sebagai

pencuci perut. Daun Jambu mete yang masih muda dimanfaatkan sebagai

lalap, terutama di daerah Jawa Barat. Daun yang tua dapat digunakan untuk

obat luka bakar.

Industri merupakan barometer suatu Negara. Anggapan tentang

keberhasilan suatu Negara, salah satunya diakibatkan oleh faktor industri.

Negara maju mempunyai industri yang maju pula, demikian pula halnya

dengan Negara miskin, maka bisa dipastikan pendapatan dari industri sangat

kecil. Indonesia sebagai Negara berkembang sangat menyadari pentingnya

industrialisasi. Ini sejalan dengan peran penulis sebagai calon Tenaga

Penyuluh Lapangan (TPL) IKM yang diharapkan dapat membantu

pembangunan industri atau dengan kata lain industrialisasi di berbagai bidang

dan lapisan social. Untuk mewujudkan hal tersebut banyak hal yang perlu

1

Page 2: Pengolahan Mete 2

diketahui oleh calon-calon Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL). Salah satu hal

yang penting dalam perkembangannya adalah mengathui permasalahan yang

di hadapi oleh para pelaku industri tersebut.

Untuk mengatahui permasalahan yang ada pada industry IKM, maka di

susunlah makalah ini, selain itu juga penulis ingin belajar bagaiamana

menganalisis permasalahn dan memecahkan masalah atau mencari solusinya.

Sehingga makalah ini kami beri judul “Belum Optimalnya Pengolahan Mete

Di Daerah NTB Dan Sulsel”

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengatahui bagaimana proses pengolahan mete menajdi kacang

mete.

2. Untuk mengatahui bagaimana permasalahan para pelaku Industri mete

khususnya di daerah NTB dan Sulsel

2

Page 3: Pengolahan Mete 2

BAB II

TINJAUAN PROSES

2.1 PROSES PEMBUATAN

a. Pengolahan Gelondong

Diutamakan dalam peningkatan mutu dan peningkatan

keterampilan Pengkacipan. Hasil pengkacipan cukup baik yakni kacang

utuh sekitar 85-95%. Setelah pengkacipan dilanjutkan dengan penanganan

lanjutan berupa grading, sortasi, komposisi dan pengemasan serta pelabelan.

Kegiatan sortasi, dan grading ditujukan untuk memenuhi persyaratan yang

diminta pasar dalam perdagangan antara lain menentukan kelas kualitas

kacang yakni :

Kualitas I. Dengan karakter keutuhan kacang 95 % warna putih

Kualitas II. Dengan karakter keutuhan kacang 85 % warna putih

Kualitas III. Dengan karakter keutuhan kacang 65 % warna agak putih

Kualitas IV. Dengan karakter keutuhan kacang 50 %, banyak yang belah

warna agak putih

Gelondong buah semu jambu mete berbentuk ginjal berwarna

abu-abu hingga coklat tua. Besar gelondong bermacam- macam tergantung

varietas dan kesuburan tanaman. Gelondong yang baik diperoleh apabila buah

baru saja jatuh/masih segar dan segera dijemur dipanas matahari setelah

dipisahkan dari buah semunya. Pada saat panen kadar air gelondong mete

sebesar 22- 25% sehingga apabila disimpan cepat terserang oleh jamur dan

aromanya dapat berkurang. Penjemuran dapat dilakukan dengan

menggunakan alas anyaman bambu, tampah atau langsung di atas lantai.

Lama penjemuran dilakukan selama 3-4 hari dengan rata-rata setiap hari

dijemur selama 7 jam atau tergantung pada cuaca sehingga kadar airnya turun

menjadi ± 9%. Setelah kering dan dingin gelondong siap untuk dikemas

dalam karung disimpan di gudang atau siap untuk dipasarkan.

Apabila disimpan hendaknya memiliki ventilasi yang cukup dengan suhu

kamar 26-28ºC.

3

Page 4: Pengolahan Mete 2

b. Kacang Mete

Kacang mete dapat diperoleh dari hasil pengupasan gelondong.

Dalam pemecahan gelondong secara manual sering terjadi kendala dimana

kacang yang dihasilkan tidak utuh (hancur). Disamping itu juga karena

kulit gelondong agak liat sehingga susah untuk dikupas dan sangat

tergantung pada keterampilan dari tenaga pengupasnya. Untuk mengatasi

hal tersebut diperlukan perlakuan terhadap gelondong sebelum dikupas.

Pada saat ini sudah ada alat pengupas gelondong (alat kacip model MM-

99). Sebelum dikacip gelondong dikukus terlebih dahulu selama 15-20

menit lalu didinginkan semalam baru dilakukan pengupasan/pengacipan.

Dengan alat ini kapasitas pengupasan gelondong per hari dan tingkat

keutuhan kacang sebesar 85-90%. Selanjutnya kacang dijemur pada suhu

80ºC selama 2-4 jam hingga kadar air ± 4%, kemudian disortir dan siap untuk

dikemas. Kacang mete dapat digunakan sebagai campuran kue-kue kering,

permen coklat dan es krim. Pada tingkat petani untuk mengupas kulit

gelondong dilakukan dengan menggunakan pisau tajam, tetapi hasilnya

sedikit, kacang tidak utuh serta memerlukan waktu yang lama. Untuk lebih

jelasnya, adapun proses pengolahan jambu mete menjadi kacang mete sebagai

berikut :

Pengolahan Gelondong

1. Glondongan dari buah yang baru saja jatuh/masih segar dipisahkan dari

buah semunya.

2. Dijemur dipanas matahari menggunakan alas anyaman bambu,

tampah atau langsung di atas lantai. Lama penjemuran dilakukan

selama 3-4 hari dengan rata-rata setiap hari dijemur selama 7 jam atau

tergantung pada cuaca sehingga kadar airnya turun menjadi ± 9%.

3. Setelah kering dan dingin gelondong siap untuk dikemas dalam

karung disimpan di gudang. Apabila disimpan hendaknya memiliki

ventilasi yang cukup dengan suhu kamar 26-28ºC. Namun apabila

gelondongan ingin di olah menjadi kacang mete, maka sebaiknya

langsung di olah, tanpa penyimpanan

4

Page 5: Pengolahan Mete 2

Pengolahan gelondong menjadi Kacang Mete

1. Agar mempermudah pengkacipan glondong mete, kacang mete sebelum

dikacip, gelondong dikukus terlebih dahulu selama 15-20 menit lalu

didinginkan semalam.

2. Baru dilakukan pengupasan/pengacipan dapat digunakan alat kacip

seperti pada gambar.

3. Selanjutnya kacang dijemur pada suhu 80ºC selama 2-4 jam hingga

kadar air ± 4%.

4. kemudian disortir dan siap untuk dikemas.

Sedangkan untuk Flowchartnya akan penulis bahas pada subbab selanjutnya.

5

Page 6: Pengolahan Mete 2

2.2 FLOWCHART

6

Buah segar jambu mete

Pemisahan gelondongan dari buah semu

Pengeringan dengan sinar matahari 3-4 hari

Cuaca buruk

Gelondongan metePengemasan atau tidak

Pengukusan 15-20 menit

pengupasan/

pengacipan

Pengeringan sampai kadar air 4%

Cuaca buruk

Sortir

Kacang mete

Pendinginan satu malam

Page 7: Pengolahan Mete 2

BAB III

PERMASALAHAN UMUM

3.1 MASALAH DI TINGKAT IKM

Adapun masalah yang di hadapi oleh para pelaku IKM adalah sebagai berikut:

Sumber daya manusia

a. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang memproses gelondongan

mete agar menajadi mete yang berkualitas. Atau masalah sumber daya

manusia yang kurang terlatih.

b. Masih adanya manajemen tukang sate di dalam IKM, sehingga struktur

oraganisasi tidak jelas.

Modal

c. Kurangnya modal operasional, sehingga jumlah produk yang di hasilkan

kurang cukup. Atau masih adanya petani yang meminjam kepada

tengkulak.

Metode kerja

a. Pengeringan yang kurang optmal, karena hanya menggunkan sinar

matahari, sehingga pada saat cuaca buruk, bisa menyebakan mutu mete

menjadi kurang baik.

Alat

a. Kurangnya teknologi untuk memecahkan gelondong mete, sehingga hasil

pemecahan masih ada yang kurang bagus.

Marketing/ pemasaran

a. Pemasaran yang belum optimal, yaitu masih ada petani yang menjaual

mete kepada para tengkulak. Dimana tengkulak adalah orang yang

memberi pinjaman uang tidak resmi dengan bunga tinggi. Pinjaman ini

tidak diberikan melalui badan resmi, misalnya bank, dan bila tidak dibayar

akan dipermalukan atau digebuki.

7

Page 8: Pengolahan Mete 2

Produk

a. Kurangnya kesdaran terhadap pentingnya pengemasan yang menarik,

sehingga pengemasannya masih sederhana.

b. Belum ada pengolahan buah semu untuk menjadi produk baru, sehingga

buah semu di buang begitu saja, atau hanya di gunakan sebagai makanan

hewan.

8

Page 9: Pengolahan Mete 2

9

Page 10: Pengolahan Mete 2

BAB IV

PENUTUP

4.1 PEMECAHAN MASALAH

Sumber daya manusia

a. Pemerintah setempat seperti Disperindag dan Dinas pertaniaan perlu

melakukan Diklat tentang proses pengolahan mete yang baik.

b. Diklat tentang manejemen produksi kepda para pelaku industry, agar

bisa menerapkan analisis jabatan, sehingga perusahaan bisa lebih

teratur dan disiplin.

c. Perlunya kerja sama yang baik antara dinas pertanian dengan Dinas

perindustrian setempat.

Modal

a. Agar pengusaha tidak meminjam uang kepada tengkulak, maka

seharusnya pemerintah memberikan pinjaman dana, atau bisa malalui

bank tertentu, dan apabila pengusaha akan meminjam dana di Bank,

agar di permudah pelaksanaannya, sehingga pengusaha tidak kesulitan

Metode kerja

a. Untuk mengatasi cuaca buruk, maka perlu di adakannya alat

pengeringan pengganti sinar matahri, seperti Oven, dan Dryer

Alat

a. Perlu bantuan alat dari pemerintah setempat, seprti alat pengkacipan

yang lebih modern sehingga hasil yang di dapat lebih baik dari

sebelumnya. Selain itu alat pengeringan berteknolgi juga sangat perlu

di adakan oleh pemerintah.

Marketing/ pemasaran

a. Pemerintah di harapakan untuk lebih tanggap kepada para pelaku

tengkulak, agar tidak melakukan aksinya lagi kepada pengusaha.

10

Page 11: Pengolahan Mete 2

b. Perlu di adakannya analisis peluang pasar yang lebih luas., sehingga

pemasaran tidak hanya di lakukan oleh satu perusahaan besar,

melainkan perusahaan yang lain juga.

Produk

a. Agar pengemsannya lebih menarik, maka pengusaha perlu di sadarkan

bahwa pentingnya pengemsan ini dengan cara Diklat atau melakukan

semacam study banding kedareah yang pengolahan metenya lebih

maju, sehingga di harapkan para pengusaha termotivasi untuk

melakukan pengemasan yang lebih baik dari yang sebelumnya.

b. Pengusaha perlu di berikan pengetahuan tentang pengolahan buah

semu menjadi produk yang bermanfaat, seperti sirup, abon, anggur,

manisan dan lainnya.

4.2 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat di simpulakan bahwa pengolahan jambu

mete belum optimal, sehingga perlu pembinaan yang lebih optimal, dan

perhatian dari permerintah setempat khususnya Dinas Perindustrian Dan Dinas

Pertanian. Selain bantuan dari pemerintah, maka para pengusaha di harapkan

lebih memiliki kesadaran terhadap pentingnya pengembangan pengolahan

jambu mete untuk kemajuan kelangsungan dunia industry di Indonesia

umumnya dan di daerah NTB dan Sulsel pada khususnya..

11

Page 12: Pengolahan Mete 2

DAFTAR PUSTAKA

http://www.warintek.ristek.go.id/pertanian/jambu_mete.pdf

http://www.lomboktengahkab.go.id/potensi-industri

http://www.pangkep.go.id/industri

http://bimakab.go.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=328

12

Page 13: Pengolahan Mete 2

Lampiran-lampiran

Gambar 01 : alat kacip sederhana

Gambar 02 : alat kacip lebih modern

13