pengolahan limbah abu dari proses gasifikasi

4
Pengolahan Limbah Abu dari Proses Gasifikasi Pada proses gasifikasi terjadi konversi material yang mengandung karbon menjadi karbon monoksida dan hidrogen dengan mereaksikan tandan kosong kelapa sawit dengan temperatur tinggi dan dikontrol dengan sejumlah oksigen. Hasil utama dari gasifikasi adalah CO dan H 2 yang disebut dengan syngas. Selain itu juga terdapat sejumlah pengotor berupa limbah abu. Sebagian abu akan turun di bagian bawah reaktor gasifier dan sebagaiannya lagi akan naik dan ikut bersikulasi dengan CO dan H 2. Pada proses selanjutnya diperlukan cyclone untuk memisahkan gas CO dan H 2 dengan abu yang ikut terbawa, sehingga gas yang dihasilkan akan lebih murni. Dari kedua proses gasifikasi dan cyclone akan menghasilkan limbah berupa abu. Limbah ini perlu diminimisasi untuk mengurangi beban lingkungan. Minimisasi limbah adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar dari proses produksi dengan jalan reduksi limbah pada sumbernya atau dengan jalan pemanfaatan. Pemanfaatan dapat dengan jalan daur ulang (recycle), penggunaan ulang (reuse) atau pemungutan (recovery) Minimisasi limbah dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Upaya langsung dikenakan pada bahan baku antara lain dengan pengelolaan bahan yang baik, pada proses dan operasi produksi yaitu optimasi kondisi operasi. Upaya tidak langsung berkaitan dengan peraturan, peningkatan kesadaran lingkungan serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia

Upload: citta-devi-guntari

Post on 21-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolahan Limbah Abu Dari Proses Gasifikasi

Pengolahan Limbah Abu dari Proses Gasifikasi

Pada proses gasifikasi terjadi konversi material yang mengandung karbon menjadi karbon

monoksida dan hidrogen dengan mereaksikan tandan kosong kelapa sawit dengan temperatur

tinggi dan dikontrol dengan sejumlah oksigen. Hasil utama dari gasifikasi adalah CO dan H2

yang disebut dengan syngas. Selain itu juga terdapat sejumlah pengotor berupa limbah abu.

Sebagian abu akan turun di bagian bawah reaktor gasifier dan sebagaiannya lagi akan naik dan

ikut bersikulasi dengan CO dan H2. Pada proses selanjutnya diperlukan cyclone untuk

memisahkan gas CO dan H2 dengan abu yang ikut terbawa, sehingga gas yang dihasilkan akan

lebih murni.

Dari kedua proses gasifikasi dan cyclone akan menghasilkan limbah berupa abu. Limbah ini

perlu diminimisasi untuk mengurangi beban lingkungan. Minimisasi limbah adalah upaya

mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar dari proses

produksi dengan jalan reduksi limbah pada sumbernya atau dengan jalan pemanfaatan.

Pemanfaatan dapat dengan jalan daur ulang (recycle), penggunaan ulang (reuse) atau

pemungutan (recovery)

Minimisasi limbah dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Upaya langsung

dikenakan pada bahan baku antara lain dengan pengelolaan bahan yang baik, pada proses dan

operasi produksi yaitu optimasi kondisi operasi. Upaya tidak langsung berkaitan dengan

peraturan, peningkatan kesadaran lingkungan serta peningkatan kemampuan sumber daya

manusia

Abu yang dihasilkan pada proses gasifikasi memiliki kandungan 30 – 40% K2O , 7% P2O5, 9%

CaO, dan 3% MgO. Selain itu juga mengandung unsur hara mikro yaitu 1200 ppm Fe, 1.00 ppm

Mn, , 400 ppm Zn, dan 100 ppm Cu. Abu tandan kelapa sawit juga bersifat sangat alkalis dan

higroskopis yaitu mudah menyerap air dan udara, mengiritasi tangan karyawan yaitu dapat

menyebabkan gatal – gatal dan memperparah luka. Karena sifat – sifat abu tandan kosong kelapa

sawit tersebut, maka abu harus cepat diaplikasikan dan tidak boleh disimpan terlalu lama.

Dari spesifikasi kandungan abu diatas ternyata abu tandan kosong kelapa sawit memiliki nilai

tambah, diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai berikut:

Page 2: Pengolahan Limbah Abu Dari Proses Gasifikasi

Abu tandan kosong kelapa sawit dimanfaatkan kembali ke proses gasifikasi sebagai

media penghantar panas pada reaktor gasifier.

Abu tandan kosong kelapa sawit dapat menjadi bahan baku untuk memproduksi pupuk

butiran berkadar K2O dengan kadar 30 – 80% dengan penambahan suatu polimer tertentu.

Selain itu menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Yoeswono, 2006 abu tandan

kosong kelapa sawit dapat digunakan sebagai katalis reaksi transesterifikasi dengan

reaktan minyak kelapa sawit untuk menghasilkan biodiesel.

Dari penjelasan diatas, abu tandan kosong kelapa sawit dapat dijual ke perusahaan – perusahaan

yang memanfaatkan abu tandan kosong menjadi produk seperti pupuk kalium dan perusahaan

penghasil biodiesel, dengan cara tersebut selain dapat meminimisasi limbah, perusahaan dapat

memperoleh keuntungan lebih. Namun, logam yang terkandung dalam abu perlu dihilangkan

atau dipisahkan karena merupakan B3 yang dapat mencemari lingkungan.

Tembaga (Cu)

Pengolahan logam cuprum dapat dilakukan dengan presipitasi dengan sulfida pada pH

8.5 akan menghasilkan konsentrasi keluaran 0.01 – 0.02 ppm. pada konsentrasi rendah

adanya pengompleks seperti sianida dan ammonia mengganggu pengendapan, maka perlu

dihilangkan sebelumnya misalnya dengan karbon aktif

Besi (Fe)

Besi terdapat dalam bentuk ferri atau ferro tergantung pada pH dan konsentrasi oksigen

terlarut. Dalam kondisi netral dengan adanya oksigen, ion ferro dapat teroksidasi menjadi

ferri, membentuk endapan ferri hidroksida, maka pengolahan logam besi dapat dilakukan

presipitasi menjadi ferri hidroksida pada pH mendekati 7.

Mangan

Presipitasi dengan jalan mengoksidasi ion mangan menjadi endapan, dipisahkan dalam

bentuk endapan oksida dan hidroksida. Reaksi dengan oksigen kurang kuat sehingga

sering digunakan oksidator kimia lain misalnya klorin, permanganate, diiringi dengan

koagulasi dan filtrasi.

Zink

Page 3: Pengolahan Limbah Abu Dari Proses Gasifikasi

Presipitasi sebagai hidroksida dengan lime dan dapat terbentuk endapan kalsium sulfat

apabila kadar sulfat tinggi. Dapat juga dilakukan dengan presipitasi dengan kaustik.

Konsenrasi keluaran pada pH 11 mencapai 0,1 ppm.