pengolahan bahan galian sluice box

37
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM PENGOLAHAN PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 3.2. SLUICE BOX 3.2.1. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah : a. Memahami cara kerja alat b. Menentukan nilai recovery 3.2.2. Dasar Teori Sluice box merupakan suatu alat yang berfungsi memisahkan antara konsentrat dengan tailing berdasarkan prinsip perbedaan berat jenis dengan menggunakan aliran horizontal. Dimana dalam proses kerjanya, material yang berat jenisnya lebih tinggi akan tertahan pada riffle yang ada di sluice box sedangkan material yang berat jenisnya rendah akan larut bersama aliran air. Sluice box dapat dibuat dari kayu, aluminium, plastik atau baja. Pembuatan kotak-kotak saluran berfungsi untuk menangkap emas melalui air mengalir yang memindahkan bahan-bahan ringan seperti tanah liat, pasir dan kerikil keluar dari pintu air. Secara tersendiri, konsentrasi gravitasi merupakan suatu proses pemisahan material-material yang berharga dan pengotornya dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida tergantung pada perbedaan density, bentuk dan ukuran (Sukamto, 2001). Prinsip sluice box yaitu memisahkan antara mineral berharga dengan yang tak berharga dengan mendasarkan atas gaya beratnya. Alat ini berbentuk box atau kotak yang bagian dalamnya dilengkapi dengan riffle, yang gunanya untuk menahan material Rahmanudin H1C112226

Upload: rahmandn

Post on 26-Dec-2015

1.166 views

Category:

Documents


113 download

DESCRIPTION

Sluice box

TRANSCRIPT

Page 1: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.2. SLUICE BOX

3.2.1. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah :

a. Memahami cara kerja alat

b. Menentukan nilai recovery

3.2.2. Dasar Teori

Sluice box merupakan suatu alat yang berfungsi memisahkan

antara konsentrat dengan tailing berdasarkan prinsip perbedaan berat

jenis dengan menggunakan aliran horizontal. Dimana dalam proses

kerjanya, material yang berat jenisnya lebih tinggi akan tertahan pada

riffle yang ada di sluice box sedangkan material yang berat jenisnya

rendah akan larut bersama aliran air.

Sluice box dapat dibuat dari kayu, aluminium, plastik atau baja.

Pembuatan kotak-kotak saluran berfungsi untuk menangkap emas

melalui air mengalir yang memindahkan bahan-bahan ringan seperti

tanah liat, pasir dan kerikil keluar dari pintu air. Secara tersendiri,

konsentrasi gravitasi merupakan suatu proses pemisahan material-

material yang berharga dan pengotornya dalam suatu bahan galian

akibat gaya-gaya dalam fluida tergantung pada perbedaan density,

bentuk dan ukuran (Sukamto, 2001).

Prinsip sluice box yaitu memisahkan antara mineral berharga

dengan yang tak berharga dengan mendasarkan atas gaya beratnya.

Alat ini berbentuk box atau kotak yang bagian dalamnya dilengkapi

dengan riffle, yang gunanya untuk menahan material yang

mempunyai berat jenis relatif besar dibandingkan dengan material

lain sehingga mampu rnengimbangi gaya dorong dari aliran air.

Diharapkan dalam proses ini mineral mempunyai berat jenis tinggi

akan mengendap yang nantinya akan diambil sebagai konsentrat

sedang mineral yang ringan akan ikut terbawa aliran air sebagai

tailing. Alat sluice box berupa lounder dengan ukuran panjang 8-12

meter, lebar 1 meter dengan feed 10-20%.

RahmanudinH1C112226

Page 2: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian

Gambar 3.2.1. Sluice Box

*Sumber: (http://www.goldfeverprospecting.com/sluiceriffle.html, 2014)

Gambar 3.2.2. Sluice Box Bertingkat

Mekanisme pemisahan yang terjadi di dalam sluice box

sebagai berikut, feed yang sudah terliberasi sempurna seperti emas,

timah, pasir besi dimasukkan ke dalam sluice box. Bila pada ujung alat

sudah terdapat mineral berat berarti alat sudah jenuh maka pada alat

lounder tersebut dibersihkan (cleaning) yaitu dengan mengalirkan air

pembersih (wash water) dan akan terjadi pemisahan antara partikel

berat dari partikel ringan. Partikel berat akan tertinggal pada bagian

belakang bawah riffle atau akan menempel pada karpet sebagai

konsentrat (Anonim, 2014).

RahmanudinH1C112226

Page 3: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: (http://www.goldfeverprospecting.com/sluiceriffle.html, 2014)

Gambar 3.2.3. Penampang Melintang Riffle pada Sluice Box

Jadi yang mempengaruhi berhasil tidaknya dalam melakukan

operasi pemisahan dengan alat ini adalah :

a. Kecepatan aliran fluida

Bila kecepatan dari fluida terlalu besar maka mineral yang ada

baik itu yang berat maupun mineral yang ringan dan ketebalan

yang besar dari fluida akan membuat arus turbulen yang besar

dan ini yang membuat rnaterial meloncat dari riffle.

b. Kekasaran permukaan karpet

Kekasaran permukaan karpet yang digunakan, dimana semakin

kasar permukaan karpet yang dipergunakan, maka konsentrat

atau material yang memiliki berat jenis tinggi juga akan lebih

mudah tertahan dan dipisahkan

RahmanudinH1C112226

Page 4: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: (Wotruba, 2007)

Gambar 3.2.4. Karpet Halus

*Sumber: (Wotruba, 2007)

Gambar 3.2.5. Karpet Kasar

*Sumber: (Wotruba, 2007)

Gambar 3.2.6. Karpet Sangat Kasar

RahmanudinH1C112226

Page 5: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

c. Berat jenis material yang akan dipisahkan

Berat jenis dari material harus cukup besar karena material itu

dapat rnengimbangi derasnya arus dengan gaya berat sehingga

material itu akan dapat terhalangi oleh riflle. Bila material itu

mempunyai berat jenis yang kecil, akan hanyut terbawa oleh

aliran air.

d. Banyaknya air atau fluida

Bila air yang digunakan untuk memisahkan mineral ini hanya

sedikit maka mineral itu tidak akan dapat terpisahkan atau

hasilnya adalah heterogen.

e. Ketinggian riflle

Ketinggian riflle harus sebanding dengan ketebalan aliran air,

paling tidak harus melebihi ± 0,5 crn dari permukaan riffle.

f. Panjang box

Panjang box sangat menentukan karena makin panjang aliran

makin besar kemungkinan material itu untuk tersangkut pada riffle

sehingga hasilnya makin besar.

Gaya-gaya yang mempengaruhi kegiatan pada alat sluice box,

yaitu :

a. Gaya dorong air, merupakan gaya yang dihasilkan oleh fungsi

kecepatan relatif aliran air dan partikel. Dalam prosesnya, partikel

bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air.

b. Gaya gesek, ini terjadi antara material dengan dasar papan sluice

box (alas alat).

c. Gaya gravitasi, merupakan gaya yang mengakibatkan material

jatuh ke bawah.

(Sukamto, 2001).

Sluice box dilakukan dengan menyemprot air bertekanan tinggi

pada dinding dan dasar material untuk melepaskan butiran emas

seperti pada tebing-tebing tanah. Selanjutnya aliran lumpur hasil

penyemprotan disedot dengan mesin dan dialirkan ke sluice box.

Lumpur konsentrat yang mengandung emas dialirkan ke sluice box

yang beralaskan karpet, karena butiran emas mempunyai berat jenis

tinggi, sehingga terperangkap pada karpet. Jenis karpet akan

mempengaruhi konsentrat yang akan terperangkap.

RahmanudinH1C112226

Page 6: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Sluice Box biasa digunakan  pada tambang semprot untuk lapisan 

alluvial. Dimana lapisan alluvial ini disemprot dengan air bertekanan

tinggi menggunakan pompa sederhana utnuk melepaskan butiran

material berharga dengan fragmen alluvial. Selanjutnya aliran lumpur

alluvial ini disemprotkan ke dalam sluice box tersebut untuk dilakuan

proses pemisahan awal. Material berharga yang dicari dengan

menggunakan metode ini umumnya adalah bijih emas dan timah.

Didalam sluice box, lumpur hasil penyedotan konsentrat yang

mengandung emas yang terdapat didalam aliran lumpur dapat

ditangkap (terendapkan karena berat jenisnya tinggi) dengan bantuan

dasar sluice box yang dilapisi karpet. Setelah itu karpet dasaran dari

sluice box ini kemudian dicuci dalam drum tertutup, agar butiran

material berharga telepas dan terkumpul didalamnya.  Kosentrat yang

berisi campuran mineral berat selanjutnya didulang untuk

mendapatkan butiran emasnya. Pada saat proses ini biasanya masih

banyak material berharga yang ikut terbawa bersama tailing. Untuk

menghindari proses tersebut, pada saat pendulangan campuran

konsentratnya dicampurkan dengan air raksa (Hg), Hal ini

memanfaatkan sifat emas yang hanya mau bersenyawa dengan

Unsur air raksa tersebut. Proses tersebut disebut disebut proses

“Amalgamisasi”. Kemudian campuran air raksa dan emas lalu tersebut

disaring menggunakan kain saring untuk mendapatkan konsentrat

murni dari emasnya, konsentrat ini boasanya disebut “Bulion”. Bulion

ini kemudian dibakar untuk memisahkan kembali campuran antara air

raksa dan unsur emasnya.

Dalam sluice box ini, macam riffle ada dua :

a. Riffle memanjang

Riflle memanjang disini adalah riffle yang memanfaatkan

panjangnya untuk menahan material berharga, namun pada

umumnya memiliki lebar yang kecil. Penggunaan riflle yang

panjang pada umumnya lebih efisien dari pada penggunaan riflle

yang melintang. Hal itu dipengaruhi karena pada riffle yang

panjang lebih banyak diberikan sekat-sekat penghalang tempat

material berharga tertahan

RahmanudinH1C112226

Page 7: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Riffle melintang

Riffle melintang merupakan riffle yang dibuat dengan

mengandalkan lebarnya. Riffle ini tidak efektif untuk dilgunakan

karena dengan permukaan yang lebar maka tekanan air yang

keluar terlalu lambat yang menyebabkan banyaknya material

pengotor yang tertahan atau tidak terbuang bersama dengan air.

*Sumber: (http://www.google.com/images, 2014)

Gambar 3.2.7. Riffle pada Sluice Box

Tahap-tahap dalam sluicing adalah :

a. Pemasukan umpan

b. Pencucian

c. Pengambilan konsentrat

Khusus untuk pengambilan konsentrat maka riffle diangkat

atau dibuka lalu disemprot dengan air maka material yang dikehendaki

itu dapat diambil dari sluice box tersebut (Diktat PBG UPN, 2001).

Jadi kekuatan air cukup untuk mengambil dan tidak hanya

membawa lumpur, pasir dan kerikil, tetapi juga emas, bahkan batu-

batu besar. Di sungai sering didengar batu-batu hilir terpantul dan

tercracking ke satu sama lain. Materi ini dibawa ke arah hilir dalam

suspensi. Itu berarti materi itu padatan dan mengalir dengan air.

Emas mengendap di mana pun air cukup melambat untuk

membiarkannya keluar dari suspensi.

Kotak pintu air bekerja dengan dasarnya menciptakan lurus,

konsisten saluran, dengan jarak teratur dengan lambat yang

diciptakan oleh riffle. Setiap riffle menciptakan pusaran, sebuah arus

RahmanudinH1C112226

Page 8: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

balik air yang memungkinkan untuk menahan emas keluar. Bahan

ditempatkan pada bagian atas kotak dan dibawa dalam suspensi ke

saluran. Butiran emas dari suspensi akan tertahan ketika air

melambat di sisi belakang riffle.

*Sumber: (http://www.akmining.com/cart/min5106.html, 2014)

Gambar 3.2.8. Sluice Box Plastik

*Sumber:

(http://www.akmining.com/cart/min5106.html, 2014)

Gambar 3.2.9. Sluice Box Aluminium

RahmanudinH1C112226

Page 9: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: (http://www.akmining.com/cart/min5106.html, 2014)

Gambar 3.2.10. Sluice Box Baja

*Sumber: (http://www.akmining.com/cart/min5106.html, 2014)

Gambar 3.2.11. Sluice Box Kayu

Ada banyak metode mencari emas pada tahun 1990.

Pencarian logam mulia ini termasuk panning, sluicing, pengerukan,

cuci kering dan deteksi logam dengan alat elektronik. Salah satu

metode yang paling praktis dalam prospeksi emas dan eksplorasi

adalah melibatkan penggunaan peralatan yang telah digunakan

selama lebih dari seratus tahun. Salah satu yang terbaik dari

perangkat pencarian emas saat ini adalah sluice hand.

RahmanudinH1C112226

Page 10: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: (http://www.egoldprospecting.com/html/handsluicebox.html, 2014)

Gambar 3.2.12. Sluice Hand

Kotak pintu air pernah dibangun di lokasi pertambangan dari

materi yang ada seperti papan kayu yang berat. Sering kali arus

sungai dialihkan melalui sluice sehingga bantalan kerikil emas dapat

diproses jauh lebih cepat daripada menggunakan metode dulang.

Pintu air kotak berderet dengan mengangkat penghalang yang

ditempatkan di posisi vertikal terhadap aliran arus (penghalang ini

kemudian disebut sebagai riffle).

Ketika butiran emas itu dibuang ke ujung atas pintu air, aliran

air membawa materi ke panjang kotak. Material lain (tailing) akan

dibawa dalam suspensi di seluruh panjang pintu air dan kemudian

dibuang. Materi yang lebih berat (seperti emas, platinum logam dan

pasir hitam), akan segera turun ke bagian bawah kotak, di mana

mereka akan terjebak oleh riffle. Setelah terkumpul di dalam riffle

jumlah besar pasir hitam pekat, tindakan pembersihan akan

dilaksanakan. Aliran air melalui pintu air akan berkurang dengan jenis

gerbang air. Kemudian riffle akan dihapus, sehingga memungkinkan

akses ke materi yang lebih berat, yang telah dikumpulkan selama

proses.

Sluice box pada era tahun 1949 sangat mirip dengan yang

ada pada zaman sekarang. Perbedaan utama adalah konstruksi dan

bahan. Pintu air kotak-kotak itu dibangun dari papan kayu yang berat,

karena kayu yang murah dan mudah didapat. Pintu air saat ini

berbentuk kotak yang ringan terbuat dari aluminium dan baja.

Cara kerja riffle, yaitu : Pertama, ada pusaran diciptakan di

belakang setiap riffle, menyebabkan memperlambat sementara aliran

air. Materi yang mengalir adalah dalam keadaan cair. Hal ini

menyebabkan material yang berat jenisnya besar berada di bagian

RahmanudinH1C112226

Page 11: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

paling bawah aliran. Karena aliran melewati sebuah riffle, material

berat akan jatuh ke dasar di balik riffle.

Kedua, riffle diberi jarak beberapa inchi terpisah, dan bertujuan

sebagai serangkaian bendungan kecil, menghentikan aliran material

yang berat di pintu air . Tanpa riffle, akan ada yang lambat, tapi pasti

emas akan merayap keluar akhir pintu air. Biasanya sebagian besar

emas yang terperangkap akan berada di belakang beberapa riffle

pertama.

Terkadang emas yang tertahan bisa hilang, penyebab

hilangnya emas bukan hanya karena air melainkan karena gelembung

udara pada air menyebabkan emas menempel pada gelembung air

tersebut. Jika emas berupa partikel halus, gelembung udara tersebut

akan mengapungkan butiran emas ke permukaan, dan terbawa keluar

dari sluice box.

Cara menggunakan sluice box untuk penambangan emas

adalah pada awalnya kotak pintu air yang digunakan untuk

memisahkan sejumlah besar emas dari bijih emas dan membawa

butiran deposit emas. Kotak di pintu air terdiri dari palung kayu

sederhana berjajar dengan mengangkat penghalang ditempatkan

pada sudut 900 ke aliran sungai, yang dikenal sebagai riffle. Bahan

yang berat berisi emas dikenal sebagai konsentrat akan dikumpulkan.

Dahulu pintu air kotak-kotak itu dibangun dari papan kayu panjang

karena kayu yang murah dan biasanya mudah. Bantalan kerikil emas

itu dibuang ke ujung atas pintu air, aliran air akan mencuci bahan di

sepanjang palung. Potongan-potongan yang lebih ringan seperti

kerikil akan dibawa dalam suspensi ke seluruh panjang pintu air untuk

keluar sebagai tailing di ujung bawah kotak pintu air.

Sekarang kotak pintu air dibuat dengan bahan yang secara

drastis lebih ringan dan lebih tahan lama. Paling modern kotak pintu

air dibuat dari lembaran aluminium atau salah satu plastik komposit

baru hasil material. Ini lebih ringan dan lebih mudah dibawa yang jauh

lebih efisien dalam penyaringan bahkan yang terbaik untuk mencari

butiran emas. Material yang berat seperti emas, pasir besi, perak,

timah dan kadang-kadang platina, disaring dan tertangkap oleh riffle.

RahmanudinH1C112226

Page 12: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Setelah riffle mengumpulkan jumlah yang pasir besi yang lumayan

pembersihan akan dilakukan (Anonim, 2014).

*Sumber: (http://www.mygoldpanning.com/highproductionsluicebox.htm, 2014)

Gambar 3.2.13. Sluice Box dengan Kotak Pintu Air

Kerugiannya adalah bahwa partikel-partikel yang sangat halus

tidak terlihat. Selain itu, sluice box tidak bisa beroperasi ketika mereka

sedang dibersihkan karena memerlukan sejumlah downtime. Volume

air cukup besar untuk mencuci juga diperlukan untuk

mengoperasikannya. Namun banyak sluice box hanya digunakan oleh

pengguna untuk operasi tertentu, seperti konstruksi yang tidak terlalu

sulit. Salah satu contoh penggunaan sluice box tradisional adalah

pada pendulangan intan di Desa Martadah, Kecamatan Tambang

Ulang, Kabupaten Tanah laut. Sluice box yang digunakan masih

sederhana, dan karpet yang ada di dasar sluice box diganti dengan

keset tebal. Namun mekanisme sluice box yang ada di Tambang

Ulang sama dengan sluice box pada umumnya.

Hasil sluice box jika talang memiliki kemiringan yang benar dan

dengan air yang mengalir, yang pertama material akan mengisi bagian

yang paling dekat. Ketika air mengalir terus, bahan-bahan yang lebih

ringan akan dialirkan melalui kotak atau box. Akhirnya, hanya bahan-

bahan terberat akan ditinggalkan di bagian. Pada dasarnya, kotoran

dan endapan sudah dibersihkan dari tailing.

Kita serius tentang prospek emas, sebuah kotak pintu air akan

diperlukan. Kotak pintu air dapat dibeli dari berbagai sumber yang

RahmanudinH1C112226

Page 13: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

besar atau karena mereka desain sederhana dan mudah dibuat oleh

siapa pun dengan sedikit keterampilan konstruksi. Untuk mulai

menggunakan kotak pintu air kita mengikuti petunjuk pelaksanaan

sederhana ini.

a. Setting Up the Sluice Box

Setelah menemukan sebuah kawasan yang menjanjikan

akan adanya emas, setting sluice box sesuai kondisi. Idealnya

menemukan tempat di mana saat itu bergerak dengan cepat dan

membawa volume air yang layak. Setelah kita menemukan

tempat, mengatur kotak pintu air secara langsung di saat itu

sehingga kotak diisi dengan air hampir sampai ke atas bak. Untuk

menguji kemampuan sluice box dengan membawa kerikil melalui

pintu air, mengambil segenggam kerikil dari sungai dari atas dan

turun ke ujung atas bak. Jika saat itu kerikil lebih ringan menuruni

palung dalam hitungan detik, kita telah menemukan lokasi yang

baik.

b. Memulai

Mengalirkan material kerikil ke bagian atas dari kotak pintu

air dalam jumlah yang diukur dengan hati-hati. Jangan pernah

dalam keadaan apa pun, memasukkan sebuah jumlah besar kerikil

ke dalam kotak pintu air semua pada satu waktu. Ini akan

membuat material berbentuk kerikil emas untuk jatuh dari sisi

kotak pintu air. Pada alat harus diberi jumlah umpan dengan

kecepatan yang tidak akan membebani riffle. Jika riffle yang

overload maka kita tidak dapat melihat bagian atas paling puncak

dari setiap riffle bar di sepanjang waktu. Hal ini akan mengurangi

jumlah endapan bijih emas yang tertahan ke dalam pintu air. Untuk

overloading riffle sebuah kotak pintu air akan memperbesar

peluang hilangnya emas.

c. Mengatur pintu air

Setiap kali kita mengumpan sejumlah material kerikil ke

dalam kotak pintu air riffle, sebaiknya memeriksa bagian untuk

material besar seperti batu-batu yang mungkin terlalu besar agar

pada proses pemisahan berjalan baik. Buang dengan jari-jari kita

RahmanudinH1C112226

Page 14: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

segera karena batu-batu besar ini mempengaruhi aliran air melalui

kotak pintu air.

d. Pembersihan

Langkah awal pembersihan, angkat kotak pintu air dari

arus, bawa ke tempat lain dan letakkan pada suatu tempat. Emas

memiliki kecenderungan untuk terendap dengan cara di bawah

karpet yang seringkali terletak di bagian bawah bak. Periksa untuk

melihat apakah ada endapan baik menempel ke bawah, bilas

semua itu ke dalam ember berkonsentrasi. Gulung karpet yang

baris bagian bawah kotak melalui pintu air dan bilas secara

menyeluruh dari semua endapan. Hal ini harus dilakukan dengan

aman agar endapan yang terkandung dalam ember atau bak

mandi tidah hilang atau jatuh.

3.2.3. Alat dan Bahan

a. Alat

1) Sluice Box

Digunakan untuk memisahkan antara konsentrat dengan

tailing.

RahmanudinH1C112226

Page 15: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014

Gambar 3.2.14. Sluice Box

2) Ember

Digunakan untuk tempat menampung material.

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014

Gambar 3.2.15. Ember

3) Timbangan

Digunakan untuk menimbang berat material sebelum dan

sesudah proses sluice box.

RahmanudinH1C112226

Page 16: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014

Gambar 3.2.16. Timbangan

4) Peralatan Safety

Digunakan sebagai peralatan pelindung diri.

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014

Gambar 3.2.17. Peralatan Safety

RahmanudinH1C112226

Page 17: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

6) Alat tulis

Untuk mencatat hasil pengamatan

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014

Gambar 3.2.18. Alat Tulis

RahmanudinH1C112226

Page 18: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Bahan

1) Material

Merupakan campuran dari mineral emas dan tanah yang masih

belum terpisah.

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014

Gambar 3.2.19. Material

2) Air

Merupakan media yang dimanfaatkan mengalirkan material.

*Sumber: Laboratorium Pengolahan Bahan Galian, 2014

Gambar 3.2.20. Air

RahmanudinH1C112226

Page 19: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.2.4. Prosedur Percobaan

a. Menimbang konsentrat.

b. Menimbang material.

c. Menyampurkan material dengan konsentrat.

d. Memasukkan campuran ke dalam bak dan diisi dengan air.

e. Memastikan menjadi pulp dan homogeny.

f. Mengalirkan solid (larutan cairan pulp) tersebut ke papan sluice

box secara konstan.

g. Memperhatikan proses yang terjadi, memberikan air secara

konstan apabila bak yang berisi pulp tersebut sudah habis.

h. Mengambil Konsentrat yang masih tertinggal di aliran papan sluice

box.

i. Menimbang konsentrat.

j. Melakukan perhitungan sesuai dengan rumus yang ada untuk

menghitung nilai recovery.

RahmanudinH1C112226

Page 20: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.2.5. Data Hasil Pengamatan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka data

hasil pengamatan yang diperoleh yaitu suatu konsentrat sebesar

423,72 gram.

3.2.6 Perhitungan

Pada suatu mineral dilakukan suatu proses konsentrasi, yang

mana diketahui feed sebesar 2000 gram. Dan diketahui kadar

konsentratnya 1,8628 % dan kadar feednya sebesar 0,4657%. Maka

tentukanlah nilai :

a. Konsentrat dengan melakukan percobaan

b. Recovery dengan perhitungan menggunakan rumus

Penyelesaian :

Diketahui : F = 2000 gram

f = 0,4657 %

c = 1,8628 %

Ditanya : a. C

b. R

Jawab :

a. Nilai konsentrat didapat setelah melakukan percobaan. Nilai

konsentrat yang didapat sebesar 423,72 gram.

b. R =

=

= 84,741 %

Jadi, recovery yang didapat pada kegiatan praktikum kali ini tentang

Sluice Box adalah 84,741 %

RahmanudinH1C112226

Page 21: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

3.2.7. Pembahasan

Sluice box merupakan suatu alat kosentrat mineral

bijih berdasarkan atas perbedaan specific gravity

diharapkan dalam proses ini mineral yang mempunyai SG

tinggi akan mengendap yang nantinya akan diambil sebagai

konsentrat, sedang mineral yang ringan akan ikut terbawa

aliran air sebagai tailing.

Sluice box berfungsi memisahkan antara mineral

berharga dengan yang tidak berharga mendasarkan atas

gaya beratnya. Alat ini berbentuk box atau kotak yang

bagian dalamnya dilengkapi dengan riffle, yang gunanya

untuk menahan material yang mempunyai berat jenis relatif

besar dibandingkan dengan material lain sehingga mampu

mengimbangi gaya dorong dari aliran air

prinsip Kerja Sluice Box Pada dasarnya, operasi

mineral-mineral dengan menggunakan sluice box

dipegaruhi oleh factor-faktor sebagi berikut, kecepatan

aliran pada dasar aliran, kecepatannya nol, semakin

mendekati permukaan maka kecepatan aliran akan

bertambah. Kecepatan maksimum akan terjadi di bawah

permukaan aliran, sebab pada permukaan aliran

kecepatannya di pengaruhi oleh gaya gaya gesek antara

fluida dengan udara. Dengan prinsip kecepatan aliran inilah

maka mineral yang mempunyai spesifik gravity yang

berlainan akan di pisahkan. Berdasarkan faktor kemiringan

dari lounder kemiringan semakin besar, kosentrat yang

dihasilkan semakin bersih, lebar dan panjang lounder juga

RahmanudinH1C112226

Page 22: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

mempengaruhi semakin sempit Lounder maka konsentrat

makin bersih, semakin panjang lounder maka recovery

makin tinggi tetapi kadanya akan rendah. Berdasarkan

perbedaan density mineral, perbedaan density yang besar,

maka operasi pemisahan akan semakin mudah dan

mengakibatykan kadar konsentrat semakin tinggi.

Kekentalan juga perpengaruh, Semakin kental fluida, maka

kadar konsentrat yang dihasilkan semakin renda, tetapi

jumlah konsentrat semakin tinggi, tinggi riffle yang rendah

akan menghasilkan konsentrat yang berkadar tinggi.

Kekasaran butir partikel maupun kekasaran dari deck juga

berpengaruh, semakin kasar deck, maka gaya gesek

semakin besar, sehingga partikel berat akan tertahan, untuk

feed yang kasar atau berdiameter besar maka akan

digunakan air yang cukup banyak, kemiringan deck juga

cukup besar, bila feednya halus untuk mengatur tebal aliran

harus diperhatikan ukuran besar butirnya dan harus

seragam.

Mekanisme pemisahan yang terjadi di dalam sluice

box sebagai berikut, feed yang sudah terliberasi sempurna

seperti emas, timah, pasir besi dimasukkan ke dalam sluice

box. Partikel-partikel yang berukuran besar dipisahkan

terlebih dahulu. Bila pada ujung alat sudah terdapat mineral

berat berarti alat sudah jenuh maka pada alat lounder

tersebut dibersihkan (cleaning) yaitu dengan mengalirkan

air pembersih (wash water) dan akan terjadi pemisahan

antara partikel berat dari partikel ringan. Partikel berat akan

tertinggal pada bagian belakang bawah riffle atau akan

menempel pada karpet sebagai konsentrat. Sluice box

dilakukan dengan menyemprot air bertekanan tinggi pada

dinding dan dasar material untuk melepaskan butiran emas

seperti pada tebing-tebing tanah. Selanjutnya aliran lumpur

RahmanudinH1C112226

Page 23: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

hasil penyemprotan disedot dengan mesin dan dialirkan ke

sluice box. Lumpur konsentrat yang mengandung emas

dialirkan ke sluice box yang beralaskan karpet, karena

butiran emas mempunyai berat jenis tinggi, sehingga

terperangkap pada karpet. Jenis karpet akan

mempengaruhi konsentrat yang akan terperangkap.

Kekasaran permukaan karpet yang digunakan, dimana

semakin kasar permukaan karpet yang dipergunakan, maka

konsentrat atau material yang memiliki berat jenis tinggi

juga akan lebih mudah tertahan dan dipisahkan. Setelah

proses pemisahan antara emas dengan pengotornya pad

sluice box, berhati-hati agar konsentrat yang dicari dan

melekat pada karpet tidak berjatuhan. Jika sudah dilepas

karpet dimasukkan ke dalam bak khusu yang dilapisi

dengan terpal. Saat didalam bak yang berisi air, karpet

dibilas agar konsntrat yang tertahan bias terlepas dan

mengendap di bak.Material pasir dan lempung yang

tertampung dalam bak tadi tidak dibuang begitu saja

melainkan di dulang kembali untuk mendapatkan konsentrat

yang tadinya terbuang pada proses sluce box agar

mendapat hasil yang maksimal.

Salah satu contoh penggunaan sluice box tradisional

adalah pada pendulangan intan di Desa Martadah,

Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah laut. Sluice

box yang digunakan masih sederhana dan karpet yang ada

di dasar sluice box diganti dengan keset tebal. Namun

mekanisme sluice box yang ada di Tambang Ulang sama

dengan sluice box pada umumnya.

Pada praktikum ini tentang sluice box yang bisa

dilakukan di laboratorium untuk skala laboratorium. Sluice

box yang ada di laboratorium berukuran panjang + 1,5

meter dan lebar dari sluice box sendiri + 50 centimeter

RahmanudinH1C112226

Page 24: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

dengan banyak rifflenya sebanyak 4 riffle tinggi dari

panjang rifflenya sendiri sama seperti panjang sluice box

sehingga hanya bisa menahan sedikit tailling. Pada ujung

sluice box terdapat bak untuk menampung material hasil

buangan dari sluice box. Tahap pertama pada praktikum ini

yaitu mempersiapkan material berupa pasir besi sebagai

konsentrat dengan berat 500 gram dan pasir kuarsa sebagai

tailling dengan berat 1500 gram yang mana keduanya harus

benar-benar bersih dari material lainnya agar benar-benar

berat dari kedua material tersebut. Kemudian

mencampurkan kedua bahan tersebut menjadi satu dalam

sebuah baskom, pastikan kedua material tersebut

tercampur secara rata dan masukkan air untuk selanjutnya

diaduk menjadi satu agar menjadi caampuran berupa air

dengan material. Setelah itu masukkan kedalam baskom

besar yang sebelumnya sudah diberi keran untuk keluarnya

campuran air bermaterial tadi yang dialirkan melalui sluice

box yang ada sambil diaduk dalam baskom besar tersebut

agar materialnya keluar semua dari dalam baskom. Aliran

air yang keluar dari dalam baskom besar tadi haruslah

konstan dan tidak terlalu deras agar nantinya didapatkan

hasil akhir yang maksimal dengan cara mengatur keluarnya

air menggunakan keran yang ada. Nantinya material akan

mengalir disepanjang sluice box dan material yang memilik

berat jenis yang tinggi dalam hal ini pasir besi akan tertahan

oleh riffle yang ada pada sluice box, sementara taillingnya

dalam hal ini pasir kuarsa akan terdorong oleh aliran air

yang keluar dari baskom juga pastikan material yang

tertahan pada riffle diaduk agar bisa terdorong oleh air yang

nantinya akan tertampung didalam bak penampungan.

Diujung sluice ditampung oleh alat dulang karena material

pasir kuarsa yang terbuang bisa didulang sebab masih

RahmanudinH1C112226

Page 25: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

bercampur dengan pasir besi guna untuk mendapatkan

recovery yang diinginkan. Setelah semuanya itu kemudian

timbang pasir besi yang didapat selama proses dengan

menggunakan oven dan menghitung nilai recovernynya.

Pada sluice box yang digunakan pada praktikum

kali ini mengunakan karpet yang licin yang menyebabkan

banyak nya material yang lolos dikarena karpet yang

digunakan sangat licin, seharusnya digunakan karpet

yang kasar agar pasir besi yang ada bisa tertahan. Selain

itu juga panjang dari riffle sluice box itu sendiri sangat

pendek yang mengakibatkan kemampuan riffle untuk

menahan konsentrat sangat sedikit banyak yang

terdorong dan terbuang, sehingga harus melakukan

proses pendulangan kembali dan mengakibatkan

terbuangnya waktu yang ada. Aliran air yang keluar dari

dalam baskom seharusnya konstan tidak terlalu deras

dan tidak terlalu lambat, pada praktikum ini aliran air

yang ada terlalu deras sehingga banyak konsentrat yang

ikut terdorong keluar dan kadang pula aliran air dari

baskom melambat bahkan mati yang mengakibatkan

tidak jalannya material yang tertahan oleh riffle dan ini

mengakibatkan terbuangnya waktu. Panjang box dari

sluice box yang ada di laboratorium itu sendiri pendek

dalam satu box hanya terdapat 5 riffle saja yang

mengakibatkan tidak banyaknya yang bisa ditahan oleh

riffle yang ada pada box seharusnya dengan banyak

material yang ada setidaknya panjang box itu sendiri

harus lebih daripada yang ada dan jumlah riffle yang ada

harus banyak agar bisa menahan material lebih banyak

lagi. Walaupun dengan panjang box yang ada,

seharusnya tinggi dari riffle itu sendiri bisa ditambah lagi

RahmanudinH1C112226

Page 26: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

dengan ini konsentrat yang bisa ditahan oleh riffle bisa

lebih banyak.

3.1.8 Penutup

a. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat diambil beberapa kesimpulan,

yaitu :

1) Sluice box merupakan suatu alat yang berfungsi memisahkan

antara konsentrat dengan tailing berdasarkan prinsip

perbedaan berat jenis dengan menggunakan aliran horizontal.

Dimana dalam proses kerjanya, material yang berat jenisnya

lebih tinggi akan tertahan pada riffle yang ada di sluice box

sedangkan material yang berat jenisnya rendah akan larut

bersama aliran air.

2) Material – material yang biasanya menggunakan peralatan

sluice box, antara lain :

a) Emas

b) Intan

c) Pasir besi

3) Material konsentrat yang mempunyai berat jenis lebih berat

akan tertahan dibagian oleh riffle yang ada ada box.

4) Material yang lebih kecil atau ringan berat jenisnya akan ikut

larut bersama air dan dianggap sebagai tailing.

5) Jadi yang mempengaruhi berhasil tidaknya dalam melakukan

operasi pemisahan dengan alat ini adalah

a. Kecepatan aliran fluida

b. Kekasaran permukaan karpet

c. Berat jenis material yang akan dipisahkan

d. Banyaknya air/fluida

f. Panjang box

e. Ketinggian riflle

6) Berdasarkan percobaan didapat hasil

a) Feed (F) : 2000 gram

b) Kadar feed (f) : 0,4657%

RahmanudinH1C112226

Page 27: pengolahan bahan galian Sluice Box

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIANLABORATORIUM PENGOLAHANPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

c) Konsentrat (C) : 423,73 gram

d) Kadar konsentrat : 1,8628 %

7) Nilai recovery yang diperoleh pada percobaan ini adalah

84,741 %

b. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah :

1) Hendaknya karpet yang digunaka lebih kasar agar material

tidak lolos atau terbuang.

2) Sebaiknya bak penampungan di perbesar agar dapat

digunakan untuk beberapa dulang sekaligus sengga dapat

mempersingat waktu.

3) Sebaiknya praktikan dapat mengontrol aliran air yang keluar

pada baskom besar agar tetap konstan dan tidak terlalu deras

RahmanudinH1C112226