penginderaan jauh

Upload: fahreza-faidil-muhammad

Post on 14-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Penginderaan Jauh ( Remote Sensing )

Menurut Lilesand et al. (2004)Penginderanaan Jauh adalah ilu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, fenomena, atau daerah yang dikaji.Sedangkan menurut Sutanto (1987), Penginderaan jauh (inderaja) adalah ilmu atau seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah atau gejala yang dikaji. Alat yang dimaksud dalam batasan ini alat pengindera atau sensor. Pada umumnya sensor dipasang pada wahana (platform) yang berupa pesawat terbang, satelit, pesawat ulang alik atau wahana lainnya. Obyek yang diindera atau yang ingin diketahui berupa obek dipermukaan bumi, di dirgantara, atau di antariksa. Penginderaannya dilakukan di jarak jaujh sehingga ia disebut penginderaan jarak jauh. Begitu juga menurut Purwadi (2001), Penginderaan jauh (remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh imformasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisa data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji.JARS (1993) dalam Pentury (1997) menyebutkan bahwa inderaja merupakan ilmu dan teknologi. Inderaja merupakan suatu ilmu bila digunakan untuk lingkup studi inderaja sendiri dan merupakan suatu teknik bila digunsksn sebagai penunjang untuk mempelajari bidang ilmu lain (Pentury, 1997). Komponen dasar dalam sistem inderaja adalah radiasi elektromagnetik (REM), atmosfer, sensor dan obyek. Atmosfer merupakan media dimana REM yang mengenai obyek ditransmisikan hingga terekam oleh sensor, jika radiasi elektromagnetik mengenai suatu obyek maka terdapat tiga kemungkinan pokok interaksi antara obyek dengan REM. Sebagian dari REM akan ditransmisikan, diserap dan sebagian lagi akan dipantulkan kembali.Energi yang dipantulkan, diserap dan ditransmisikan akan berbeda untuk obyek yang berbeda, tergantung pada jenis materi dan kondisinya. Perbedaan ini memungkinkan kita untuk membedakan obyek yang berbeda pada suatu citra. (Lillesand dan Kiefer, 1979)Penginderaan jauh sering dibedakan atas beberapa macam. Lillesand dan Kiefer (1979) membedakannya berdasarkan cara pengumpulan data cara analisisnya.Berdasarkan cara pengumpulan datanya, system penginderaan jauh dapat dibedakan atas tenaga dan wahana yang digunakan dalam penginderaan. Berdasarkan tenaga yang digunakan, system tersebut dibedakan atas yang menggunakan tenaga pantulan dan yang menggunakan tenaga pancaran. Sedang berdasarkan wahananya maka system penginderaan jauh dibedakan atas system penginderaan dari dirgantara (airborne system) dan dari antariksa (space borne system). Berdasarkan atas analisis datanya maka penginderaan jauh dibedakan atas cara interpretasinya, yaitu interpretasi secara visual dan interpretasi secara numeric. Interpretasi secara visual dilakukan dengan menggunakan hasil penginderaan berupa data piktoral atau citra, sedang interpretasi secara numeric dilakukan dengan menggunakan hasil penginderaan yang berupa data digital yang direkam pada pita magnetic. Hasil interpretasi atau informasi yang berasal dari kedua cara tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk tabel, peta dan diskripsi. Ketiga hasil ini merupakan informasi yang siap dipakai oleh para penggunanya.Pengamatan tanpa kontak langsung tersebut dilaksanakan dengan memanfaatkan radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek dipermukaan bumi. Data yang diperoleh bersifat multispektoral (dari berbagai daerah spectrum panjang gelombang), multilevel (dari berbagai ketinggian) dan multitemporal (pengulangan secara periodik dan aplikasinya bersifat multidisipliner karana data yang diperoleh dapat digunakan untuk berbagai kegiatan disiplin ilmu dan teknologi (Hasyim, 1995).Citra satelit penginderaan jauh dapat dibedakan atas kegunaan utamanya, yaitu satelit sumberdaya bumi, satelit sumber daya laut, satelit cuaca dan satelit penginderaan benda antariksa. Karena satalit penginderaan antariksa juga merekam bumi dan kita berkepentingan dengan datanya, maka satelit penginderaan antariksa dikelompokkan satelir sumber daya bumi (Sutanto, 1987).Satelit sumber daya bumi dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu (1) satelit berawak dan (2) satelit tidak berawak. Satelit berawak membawa sensor fotografik yang keluarannya berupa foto satelit, sedangkan satelit tidak berawak membawa sensor non fotografik yang keluarannya berupa citra satelit maupun data digital. (Curran, 1985 dalam Sutanto, 1987). Satelit berawak pada umumnya mengorbit dengan ketinggian lebih rendah dari ketinggian orbit satelit tidak berawak. Umur orbitnya juga lebih pendek dari umur orbit satelit tidak berawak( Janza , 1975 dalam Sutanto, 1987).

1. Komponen Penginderaan jauha. TenagaTenaga alami berasal dari matahari dan tenaga buatan biasa (pulsa). Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga matahari disebut system pasif dan yang menggunakan tenaga pulsa disebut system aktif. Sistem pasif dengan cara merekam tenaga pantulan maupun pancaran. Dengan menggunakan pulsa kelebihannya dapat digunakan untuk pengambilan gambar pada malam hari.b. Objek Objek inderaja adalah semua benda yang ada di permukaan bumi maupun benda benda di angkasa seperti awan

c. SensorAdalah alat yang digunakan untuk menerima tenaga pantulan maupun pancaran radiasi elektromagnetik . contohnya : Kemera udara dan scanner

d. DetektorDetektor adalah alat perekam yang terdapat pada sensor untuk merekam tenaga pantulan maupun pancaran

e. WahanaSarana untuk menyimpan sensor, seperti pesawat terbang, satelit dan pesawat ulang alik.

TEKNIK INTERPRETASI CITRADalam interpretasi Citra, diklasifikasikan dalam 2 cara yaitu :1.Teknik LangsungTeknik yang dilakukan dengan cara menginterpretasi citra maupun digitasi secara langsung terhadap objek-objek yang nampak seperti vegetasi, penggunaan lahan, jaringan jalan, dsb.2.Teknik tidak langsungTeknik ini dilakukan dengan cara menginterpretasi objek-objek yang tidak nampak pada citra, karena tertutup oleh vegetasi dan penggunaan lahan, tetapi objek tersebut dapat diinterpretasi dengan menggunakan asosiasi suatu objek. Artinya harus dicari keterkaitan objek yang tidak nampak dengan yang nampak di citra.

UNSUR INTERPRETASIAda beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati kenampakan objek dalam foto udara, yaitu:1)Rona dan WarnaRona adalah tingkat kecerahan atau kegelapan suatu objek yang terdapat pada foto udara atau pada citra lainnya. Pada foto hitam putih rona yang ada biasanya adalah hitam, putih atau kelabu. Tingkat kecerahannya tergantung pada keadaan cuaca saat pengambilan objek, arah datangnya sinar matahari, waktu pengambilan gambar (pagi, siang atau sore) dan sebagainya. Pada foto udara berwarna, rona sangat dipengaruhi oleh spektrum gelombang elektromagnetik yang digunakan, misalnya menggunakan spektrum ultra violet, spektrum tampak, spektrum infra merah dan sebagainya. Perbedaan penggunaan spektrum gelombang tersebut mengakibatkan rona yang berbeda-beda. Selain itu karakter pemantulan objek terhadap spektrum gelombang yang digunakan juga mempengaruhi warna dan rona pada foto udara berwarna.2)BentukBentuk-bentuk atau gambar yang terdapat pada foto udara merupakan kerangka suatu objek. Bentuk merupakan ciri yang jelas, sehingga banyak objek yang dapat dikenali hanya berdasarkan bentuknya saja.3)UkuranUkuran merupakan ciri objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi lereng dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, karena itu dalam memanfaatkan ukuran sebagai interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya.4)TeksturTekstur adalahtingkat kekasaranpada citra. Tekstur dinyatakan dengan: kasar, halus, dan sedang.Misalnya: Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang dan semak bertekstur halus.5)PolaPola merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah.Pengertian lain dari pola adalah keteraturan suatu objek.Contoh: Pola aliran trelis menandai struktur lipatan. Permukiman dikenali dengan pola yang teratur, yaitu ukuran rumah dan jaraknya seragam, dan selalu menghadap ke jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi mudah dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya.6)BayanganBayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Meskipun demikian, bayangan juga dapat merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa objek yang justru dengan adanya bayangan menjadi lebih jelas. Contoh: Lereng terjal tampak lebih jelas dengan adanya bayangan. Foto-foto yang sangat condong biasanya memperlihatkan bayangan objek yang tergambar dengan jelas, sedangkan pada foto tegak hal ini tidak terlalu mencolok, terutama jika pengambilan gambarnya dilakukan pada tengah hari.7)TinggiTinggi dapat menunjukan bayangan. Tinggi digunakan dalam menginterpretasi objek datar atau tidaknya.8)SitusSitus adalahkekhasan suatu objek.Misalnya permukiman pada umumnya memanjang pada pinggir beting pantai, tanggul alam atau sepanjang tepi jalan. Juga persawahan, banyak terdapat di daerah dataran rendah, dan sebagainya.9)AsosiasiAsosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lainnya. Contoh:pemukiman berasosiasi dengan jalan.

PENGINDERAAN JAUH SISTEM FOTOGRAFIK

A.CitraDi dalam penginderaan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan oleh obyek dipermukaan bumi. Rekaman tenaga ini setelah diproses membuahkan data penginderaan jauh. Data penginderaan jauh berupa data digital dan numerik untuk dianalisis secara manual. Data visual dapat dibedakan lebih jauh atas data citra dan dat noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip ujud aslinya atau paling tidak berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis dan grafik.a.Pengertian Citra1)Citra adalah gambaran objek yang dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan dari sebuah lensa atau cermin (Simonett, 1983).2)Citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau sensor lainnya (Hornby).b.Citra FotoCitra foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor kamera. Citra foto dapat dibedakan berdasarkan:2)Spektrum Elektromagnetik yang digunakanBerdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas:a)Foto ultra violet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer.b)Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer).c)Foto pankromatik yaitu foto yang dengan menggunakan spektrum tampak mata.d)Foto infra merah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah dekat) dengan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau.3)Sumbu kameraFoto udara dapat dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi, yaitu:a)Foto vertikal atau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumib)Foto condong atau foto miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibuat dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi. Sudut ini pada umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar. Tapi apabila sudut condongnya masih berkisar antara 1 - 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal. Foto condong masih dibedakan lagi menjadi:1)Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.2)Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya.3)Warna yang digunakanBerdasarkan warna yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas:a)Foto berwarna semua (false colour). Warna citra pada foto tidak sama dengan warna aslinya. Misalnya pohonpohon yang berwarna hijau dan banyak memantulkan spketrum infra merah, pada foto tampak berwarna merah.b)Foto berwarna asli (true colour). Contoh: foto pankromatik berwarna.4)Wahana yang digunakanBerdasarkan wahana yang digunakan, ada 2 (dua) jenis citra, yakni:a)Foto udara, dibuat dari pesawat udara atau balon.b)Foto satelit/orbital, dibuat dari satelit.c.Citra Non FotoCitra non foto adalah gambaran yang dihasilkan oleh sensor bukan kamera (lihat. Citra non foto dibedakan atas:1)Spektrum elektromagnetik yang digunakanBerdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan dalam penginderaan, citra non foto dibedakan atas:a)Citra infra merah thermal, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum infra merah thermal. Penginderaan pada spektrum ini mendasarkan atas beda suhu objek dan daya pancarnya pada citra tercermin dengan beda rona atau beda warnanya.b)Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil penginderaan dengan sistim aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan, sedang citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistim pasif yaitu dengan menggunakan sumber tenaga alamiah.2)Sensor yang digunakanBerdasarkan sensor yang digunakan, citra non foto terdiri dari:a)Citra tunggal, yakni citra yang dibuat dengan sensor tunggal, yang salurannya lebar.b)Citra multispektral, yakni citra yang dibuat dengan sensor jamak, tetapi salurannya sempit, yang terdiri dari:c)Citra RBV (Return Beam Vidicon), sensornya berupa kamera yang hasilnya tidak dalam bentuk foto karena detektornya bukan film dan prosesnya non fotografik.d)Citra MSS (Multi Spektral Scanner), sensornya dapat menggunakan spektrum tampak maupun spektrum infra merah thermal. Citra ini dapat dibuat dari pesawat udara.3)Wahana yang digunakanBerdasarkan wahana yang digunakan, citra non foto dibagi atas:a)Citra Dirgantara (Airborne Image), yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara). Contoh: Citra infra merah thermal, citra radar dan citra MSS. Citra dirgantara ini jarang digunakan.b)Citra Satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar.Citra ini dibedakan lagi atas penggunaannya, yakni:(1)Citra satelit untuk penginderaan planet. Contoh: Citra satelit Viking (AS), Citra satelit Venera (Rusia).(2)Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Contoh: NOAA (AS), Citra Meteor (Rusia).(3)Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Contoh: Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia) dan Citra SPOT (Perancis). d) Citra satelit untuk penginderaan laut. Contoh: Citra Seasat (AS), Citra MOS (Jepang)