penggunaan spektroskopi sebagai sarana penentuan struktur senyawa memiliki sejarah yang panjang
TRANSCRIPT
Penggunaan spektroskopi sebagai sarana penentuan struktur senyawa memiliki
sejarah yang panjang. Reaksi nyala yang populer berdasarkan prinsip yang sama dengan
spektroskopi. Di pertengahan abad ke-19, kimiawan Jerman Robert Wilhelm Bunsen (1811-
1899) dan fisikawan Jerman Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) berkerjasama
mengembangkan spektrometer (Gambar 13.2). Dengan bantuan alat baru ini, mereka berhasil
menemukan dua unsur baru, rubidium dan cesium. Kemudian alat ini digunakan banyak
kimiawan untuk menemukan unsur baru semacam galium, indium dan unsur-unsur tanah
jarang. Spektroskopi telah memainkan peran penting dalam penemuan gas-gas mulia.
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan
cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut.
Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya
dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana
"cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan
kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru
yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain
dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang
radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.
Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk
mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat
untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif
dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi
UV-Vis, spektroskopi serapan atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi,
spektroskopi NMR, spektroskopi massa. Dalam makalah ini akan saya bahas mengenai salah
satu teknik spektroskopi yaitu spektroskopi UV-Vis serta salah satu aplikasinya yaitu
penentuan kadar nitrit dalam sampel air minum.
Analisis Spektroskopi didasarkan pada interaksi radiasi dengan spesies kimia.
Berprinsip pada penggunaan cahaya/tenaga magnek atau listrik untuk mempengaruhi
senyawa kimia sehingga menimbulkan tanggapan.Tanggapan tersebut dapat diukur untuk
menetukan jumlah atau jenis senyawa. Cara interaksi dengan suatu sampel dapat dengan
absorpsi, pemendaran (luminenscence) emisi, dan penghamburan (scattering) tergantung pada
sifat materi.Teknik spektroskopi meliputi spektroskopi UV-Vis, spektroskopi serapan atom,
spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi, spektroskopi NMR, spektroskopi massa
(Khophar, 2003).
Metoda penyelidikan dengan bantuan spektrometer disebut spektrometri. Dengan
sumber cahaya apapun, spektrometer terdiri atas sumber sinar, prisma, sel sampel, detektor
dan pencatat. Fungsi prisma adalah untuk memisahkan sinar polimkromatis di sumber cahaya
menjadi sinar monokromatis, dan dengan demikian memainkan peran kunci dalam
spektrometer. Dalam spektrometer modern, sinar yang datang pada sampel diubah panjang
gelombangnya secara kontinyu. Hasil percobaan diungkapkan dalam spektrum dengan
absisnya menyatakan panjang gelombang (atau bilangan gelombang atau frekuensi) sinar
datang dan ordinatnya menyatakan energi yang diserap sampel (Underwood, 1986).
Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang
gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan
atau yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak
yang sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi
antara cuplikan dengan blanko ataupun pembanding (Krisnandi, 2002).
Spektroskopi UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel yang akan
diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur berasal dari jaringan
tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan, misalnya destruksi campuran
asam (H2SO4+ HNO3 + HClO4) pada suhu tinggi. Larutan sample diperoleh dilakukan
preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk memisahkan unsur satu dengan
lainya, misal analisis Pb dengan ekstraksi dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan
dengan amonium sitrat dan natriun fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan amonium
hidroksida kemudian ditambah KCN dan NH2OH.HCl dan ekstraksi dengan dithizon (Beran,
1996).
Elektron dalam ikatan rangkap dan ganda tiga agak mudah dieksitasikan ke orbital
yang lebih tinggi. Suatu transisi * bila sebuah electron pi ditingkatkan dari suatu-
dilambangkan dengan orbital bonding-pi ke suatu orbital antibonding pi. Penyerapan energy
dalam transisi semacam itu biasanya lebih intensif daripada dalam *. Dalam molekul
tergonjugasi (yakni molekul yang memiliki-transisi ikatan-ikatan rangkap berselang seling
dengan ikatan rangkap) absorbs bergeser ke panjang gelombang yang lebih panjang
(Sastrohamidjojo, 1991).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Prinsip Kerja UV-Vis
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Prinsip kerja
spektrofotometri UV-Vis adalah interaksi yang terjadi antara energy yang berupa sinar
monokromatis dari sumber sinar dengan materi yang berupa molekul. Besar energy yang
diserap tertentu dan menyebabkan electron tereksitasi dari ground state ke keadaan tereksitasi
yang memiliki energy lebih tinggi. Serapan tidak terjadi seketika pada daerah ultraviolet-
visible untuk semua struktur elektronik tetapi hanya pada system-sistem terkonjugasi,
struktur elektronik dengan adanya ikatan dan non bonding electron.
Prinsip kerja spektrofotometri berdasarkan hukum Lambert Beer, bila cahaya
monokromatik (Io) melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (Ia),
sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
Beran, J.A., 1996. Chemistry in The Laboratory. John Willey & Sons.
Khophar S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.
Krisnandi, I., 2002. Pengantar Analisis Instrumental. Sekolah Menengah Analis Kimia. Bogor.
Sastrohamidjojo, H., 1991. Spektroskopi. Liberty. Yogyakarta.
Underwood,A.L. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Gula reduksi adalah gula yang dalam bentuk larutan alkali membentukaldehida atau keton.[14]
Gula reduksi dapat mereduksi ion logam karenamempunyai gugus aldehida atau keton yang dapat menarik kembali O2dari logambasa, sehingga logam basa akan tereduksi dan mengendap sebagai Cu2O. Gulainvert termasuk golongan gula reduksi karena dapat mereduksi ion tembaga dalamlarutan alkali.Salah satu yang termasuk gula reduksi adalah gula invert. Gula invertdihasilkan dari hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa. Sukrosabereaksi bersama asam dalam campuran air dengan bantuan enzim invertase.Reaksi hidrolisis sukrosa adalah sebagai berikut :