penggunaan metode master dalam menghafal al...

89
PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN DI YAYASAN ASKAR KAUNY Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S. Ag.) Oleh: Ahmad Iqbal 1113034000056 PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439 H

Upload: vuongnhu

Post on 10-Apr-2019

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL

AL-QUR’AN DI YAYASAN ASKAR KAUNY

Skripsi

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S. Ag.)

Oleh:

Ahmad Iqbal

1113034000056

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439 H

Page 2: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN
Page 3: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN
Page 4: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

iii

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah diuji sidang terbuka pada:

Hari, tanggal : Senin, 27 Agustus 2018

Waktu : 13.00 WIB

Pembimbing : Dr. Eva Nugraha, M. Ag.

Ketua sidang : Dr. Lilik Ummi Kaltsum, M. Ag.

Sekretaris : Dr. Banun Binaningrum, M. Pd.

Penguji 1 : Dr. Lilik Ummi Kaltsum, M. Ag.

Penguji 2 : Drs. Hasanuddin Sinaga, MA.

Page 5: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN
Page 6: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

v

ABSTRAK

Ahmad Iqbal

Penggunaan Metode MASTER Dalam Menghafal Al-Qur’an di Yayasan Askar

Kauny

Metode MASTER (Menghafal Al-Qur‟an Semudah Tersenyum) adalah

sebuah metode baru yang menawarkan kemudahan dalam menghafalkan al-Qur‟an.

Metode ini dicetuskan dan dikembangkan oleh ustadz Bobby Herwibowo sejak tahun

2011. Melalui yayasan Askar Kauny yang didirikannya, ia berusaha untuk

memperkenalkan dan memasyarakatkan metode ini untuk semua kalangan. Melalui

yayasan ini pula, ia mendirikan banyak pesantren penghafal al-Qur‟an yang tersebar

di banyak daerah di Indonesia, dan menjadikan metode MASTER sebagai metode

yang digunakan dalam menghafal al-Qur‟an.

Hal yang membuat metode MASTER ini berbeda dari metode yang lain

adalah penggunaan gerakan beberapa anggota badan ketika menghafal. Gerakan

anggota badan tersebut sebenarnya merupakan visualisasi atau gambaran dari arti

kosakata ayat yang sedang dihafalkan. Sehingga, melalui metode ini, seseorang yang

menghafalkan al-Qur‟an tidak hanya hafal Arab-nya saja, namun juga hafal arti atau

makna dari ayat yang dihafalkannya.

Penelitian ini mengambil lokasi di Ma’had Askar Kauny Cijulang, sebuah

pesantren penghafal al-Qur‟an berskala kecil milik yayasan Askar Kauny, yang

berada di Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan untuk mempelajari

bagaimana penggunaan sekaligus penerapan metode MASTER oleh para santri dan

pengajar di Ma’had Askar kauny Cijulang.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, melalui proses observasi lapangan,

wawancara, dan pengisian kuisioner, ditemukan beberapa fakta menarik. Selain

memudahkan para santri dalam menghafal, metode ini menjadikan kegiatan

menghafal al-Qur‟an menjadi sesuatu yang menyenangkan dan jauh dari rasa bosan.

Para santri dapat bergerak secara aktif dengan gerakan tangan atau badan mereka

ketika menghafal. Hal ini menjadikan metode MASTER sebagai sebuah metode yang

menggabungkan antara fungsi otak kiri –yakni kegiatan menghafal– dengan fungsi

otak kanan –yakni gerakan badan–. Adapun beberapa hambatan santri dalam

menghafal, tercatat faktor utamanya dimulai dari rasa malas, godaan penggunaan

gadget, kosakata yang sulit dihafal, dan banyak main.

Page 7: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah ‘azza wa jalla, Rabb semesta alam, Dzat yang

telah menjadikan al-Qur‟an yang mulia sebagai petunjuk dan pedoman hidup

manusia, agar selamat dalam menjalani kehidupan di dunia dan di akhirat. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wa sallam, manusia paling mulia yang menjadi utusan-Nya, dan yang paling

patut untuk diteladani seluk beluk kehidupannya.

Alhamdulillah, atas izin dan rahmat dari Allah ‘azza wa jalla penulis bisa

menyelesaikan skripsi S1 ini pada program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir, dengan

judul “Penggunaan Metode MASTER Dalam Menghafal Al-Qur‟an di Yayasan

Askar Kauny”. Skripsi ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan

dalam memperoleh gelar akademik Sarjana Agama (S. Ag.).

Melalui kata pengantar ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya, sekaligus penghargaan dan penghormatan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Bapak Eva Nugraha selaku dosen pembimbing skripsi penulis. Tak hanya itu,

beliau juga merupakan dosen pembimbing akademik penulis sejak penulis menjadi

mahasiswa. Telah banyak hal yang belaiu luangkan untuk penulis, dan penulis

banyak mengambil pelajaran dari beliau.

2. Seluruh sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya kepada

Prof. Dr. Dede Rosyada selaku rektor UIN Jakarta beserta jajaran, Prof. Dr. Masri

Mansoer, MA. selaku dekan fakultas Ushuluddin beserta jajaran, dan Dr. Lilik

Ummi Kalsum, MA. selaku ketua program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

beserta jajaran.

3. Seluruh dosen pada program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir yang telah

memberikan banyak ilmu dan pelajaran kepada penulis selama masa studi. Tak

lupa juga kepada para staf di lingkungan program studi Ilmu Al-Qur‟an dan Tafsir

Page 8: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

vii

yang telah memudahkan dan membantu penulis dalam mengurus keperluan

administrasi.

4. Pihak yayasan Askar Kauny, khususnya kepada ustadz Habiburahim yang telah

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian mengenai metode MASTER.

Tak lupa juga kepada para pengasuh ma’had Askar Kauny Cijulang, yaitu ustadz

Ahmad Ceger, ustadz Sholeh, dan ustadz Sufyan Anwar, beserta para pengajar

para santri, dan para pegawai yang telah meluangkan waktunya dalam membantu

penulis dalam proses pengumpulan data di sana.

5. Orang tua, kakek, nenek, dan keluarga penulis yang senantiasa memberikan

dukungan dan dorongan agar segera menyelesaikan skripsi ini. Khususnya untuk

ibu, tanpa doa dari beliau penulis bukanlah apa-apa.

6. Seluruh rekan penulis di program studi Tafsir-Hadis angkatan 2013, rekan-rekan

Ikatan Alumni Darul „Amal se-Jabodetabek, rekan-rekan di Lembaga Dakwah

Kampus, dan yang lainnya yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu.

7. Pengurus DKM Masjid Ar-Rahmah Rempoa Ciputat, yang telah banyak

membantu penulis, baik dari sisi materi maupun non-materi, khususnya kepada

bapak Syahbudin Kadir, bapak Untung Basiran (alm.), bapak Tejo Sutejo, bapak

Iyos, bapak Slamet Sangidi (alm.), bapak Bukhari, ustadz Jumaidi, ustadz M.

Syukrin Mukhtar, dan yang lainnya.

Akhirul kalam, penulis memohon kepada Allah ‘azza wa jalla agar

menetapkan kita semua di atas keimanan dan ketakwaan. Semoga, tulisan ini

bermanfaat, baik bagi diri penulis sendiri maupun bagi para pembaca.

Ciputat, 1 Juli 2018

Penulis

Page 9: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah kata-kata berbahasa Arab yang digunakan dalam

penyusunan skripsi ini. Pedoman yang penulis gunakan adalah buku Pedoman

Akademik pada tahun 2013 sebagai berikut:

HURUF ARAB HURUF LATIN KETERANGAN

Tidak dilambangkan - ا

B Be ب

T te dan es ت

Ts te dan es ث

J Je ج

H h dengan garis bawah ح

Kh ka dan ha خ

D Da د

Dz de dan zat ذ

R Er ر

Z Zet ز

S Es س

Page 10: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

ix

Sy es dan ya ش

S es dengan garis di bawah ص

D de dengan garis di bawah ض

T te dengan garis di bawah ط

Z zet dengan garis di bawah ظ

„ عkoma terbalik di atas

hadap kanan

Gh ge dan ha غ

F Ef ف

Q Ki ق

K Ka ك

L El ل

M Em م

N En ن

W We و

H Ha ه

Apostrof ' ء

Page 11: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

x

Y Ya ي

Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal,

ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

TANDA VOKAL ARAB TANDA VOKAL LATIN KETERANGAN

A Fathah

I Kasrah

ۥ U Ḏammah

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

TANDA VOKAL ARAB TANDA VOKAL LATIN KETERANGAN

ي ـــــ Ai a dan i

Au a dan u ــــو

Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

TANDA VOKAL ARAB TANDA VOKAL LATIN KETERANGAN

 a dengan topi di atas ـا

Î i dengan topi di atas ـي

Page 12: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

xi

Û u dengan topi di atas ـو

Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu ال, dialihaksarakan menjadi huruf/I/, baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf

qamariyyah. Contoh: al-rijâl, al-dîwân, bukan ad- dîwân.

Syaddah (Tasydid)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda ( dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan , (ـ

menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku

jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti

oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata الض ورة tidak ditulis ad-ḏarûrah

melainkan al-ḏarûrah, demikian seterusnya.

Ta Marbûṯah

Berkaitan dengan alih aksara ini,jika huruf ta marbûṯah terdapat pada kata

yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/.Hal yang

sama juga berlaku jika ta marbûṯah tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t). Namun,jika

huruf ta marbûṯah tersebut diikuti kata benda (ism), maka harus tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf /t/.

Contoh:

NO KATA ARAB ALIH AKSARA

ṯarîqah طريقة 1

al-jâmi‟ah al-islâmiyyah الجامعة اإلسالمية 2

waḫdat al-wujûd وحدة الوجود 3

Page 13: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

xii

Huruf Kapital

Meskipun dalam siistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam alih

aksara ini huruf kapital tersebut juga digunakan,dengan mengikuti ketentuan yang

berlaku dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) bahasa Indonesia,antara lain untuk

menuliskan permulaan kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan

lain-lain. Penting untuk diperhatikan, jika nama diri didahului oleh kata sandang,

maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan

huruf awal atau kata sandangnya. Contoh: Abû Ḫâmid al-Ghazâlî bukan Abû Ḫâmid

Al-Ghazâlî, al-Kindi bukan Al-Kindi.

Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi’il), kata benda (ism), maupun huruf (ḫarf)

ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contohnya:

NO KATA ARAB ALIH AKSARA

dzahaba al-ustâdzu ذحب األستاد 1

Tsabata al-ajru ثـبت األجر 2

Maulânâ Malik al-Ṣâliḫ موالنا ملك الصالح 3

Yu‟atstsirukum Allâh يـؤثركم الله 4

Page 14: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. ii

TIM PENGUJI SKRIPSI ................................................................................ iii

PERSETUJUAN TIM PENGUJI ................................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI .....................................................................viii

DAFTAR ISI .....................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ............................................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 5

D. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6

E. Metodologi Penelitian .......................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 10

BAB II METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN

A. Definisi Metode dan Menghafal ..........................................................15

B. Ragam Metode Menghafal Al-Qur‟an .................................................16

C. Fungsi Otak Dalam Menghafal ............................................................20

D. Fungsi Hati Dalam Menghafal .............................................................27

BAB III SEPUTAR ASKAR KAUNY

A. Yayasan Askar Kauny

Profil .....................................................................................................30

Sejarah...................................................................................................30

Program Kerja .......................................................................................31

Page 15: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

xiv

B. Bobby Herwibowo ...............................................................................34

C. Ma’had Askar Kauny

Pengertian Ma’had ................................................................................35

Profil Ma’had Askar Kauny..................................................................36

Ma;had Askar Kauny Cijulang .............................................................37

BAB IV IMPLEMENTASI METODE MASTER

A. Konsep Metode ....................................................................................44

B. Sebelum Menghafal .............................................................................46

C. Proses Menghafal .................................................................................47

D. Menjaga Hafalan ..................................................................................60

E. Hambatan Menghafal ............................................................................62

F. Pandangan Penulis .................................................................................63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................65

B. Saran .....................................................................................................66

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

xv

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1: Daftar Santri MAK Cijulang .......................................................... 38

2. Tabel 4.1: Potongan ayat dan contoh gerakan surat Yusuf ayat 50 ................ 46

3. Tabel 4.2: Potongan ayat dan contoh gerakan surat Yusuf ayat 51 ................ 47

4. Tabel 4.3: Potongan ayat dan contoh gerakan surat al-Mulk ayat 1 ............... 50

5. Tabel 4.4: Potongan ayat dan contoh gerakan surat al-Mulk ayat 2 ............... 51

6. Tabel 4.5: Potongan ayat dan contoh gerakan surat al-Mulk ayat 3 ............... 51

7. Tabel 4.6: Potongan ayat dan contoh gerakan surat as-Sajadah ayat 11 ......... 54

8. Tabel 4.7: Potongan ayat dan contoh gerakan surat as-Sajadah ayat 12 ......... 55

Page 17: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: MAK Cijulang tampak depan .......................................................37

Gambar 3.2: Ruang belajar santri .......................................................................37

Gambar 3.3: Ruang tidur santri ..........................................................................37

Gambar 3.4: Ruang shalat sekaligus perpustakaan ............................................37

Gambar 4.1: Suasana menghafal ........................................................................48

Gambar 4.2: Suasana menghafal ........................................................................53

Gambar 4.3: Suasana menghafal ........................................................................56

Page 18: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghafal al-Qur‟an adalah salah satu kegiatan yang saat ini banyak

dilakukan oleh kaum muslimin. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa,

hingga yang lanjut usia, semuanya ikut dalam kegiatan menghafal al-Qur‟an, baik

yang dilakukan secara individu ataupun secara bersama-sama. Baik di wilayah

perkotaan maupun pedesaan, dapat kita temui adanya kegiatan menghafal al-

Qur‟an.1

Kegiatan menghafal al-Qur‟an sangat erat kaitannya dengan metode, yaitu

metode menghafal al-Qur‟an. Pengertian sederhana mengenai apa itu metode

adalah cara atau jalan untuk mencapai maksud dan tujuan yang diinginkan.2

Dalam kaitannya dengan menghafal al-Qur‟an, metode dapat disejajarkan dengan

strategi, yakni cara-cara tertentu yang mesti dilakukan agar dapat mencapai target,

yakni hafal al-Qur‟an. Ini berarti, metode menghafal al-Qur‟an adalah hal yang

penting dalam proses menghafal, karena menjadi salah satu faktor yang ikut

menentukan keberhasilan dalam menghafal.

Membicarakan soal metode menghafal al-Qur‟an, penulis teringat pada

suatu waktu di awal tahun 2015, di mana saat itu penulis sering mengikuti

kegiatan car free day (CFD) yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi DKI

Jakarta setiap hari Minggu pagi. Kegiatan ini berlangsung di sepanjang Jalan

Jendral Sudirman hingga Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, mulai pukul 05.00

pagi hingga pukul 12.00 siang.

Pada sebuah kesempatan di acara CFD tersebut, penulis melihat ada

sebuah booth yang di depannya terdapat stand banner dengan tulisan “Menghafal

Al-Qur‟an Semudah Tersenyum”. Ketika penulis dekati booth tersebut, ternyata

itu adalah kegiatan sosialisasi atau pengenalan sebuah metode dalam menghafal

al-Qur‟an, yang dinamakan metode MASTER. Penulis sempat melihat dan

1 Ahmad Atabik, “The Living Qur‟an: Potret Budaya Tahfizh Al-Qur‟an di Nusantara”,

Jurnal Penelitian, Februari 2014, h. 163. 2 Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2011), h. 767.

Page 19: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

2

memerhatikan bagaimana metode tersebut dipakai dalam menghafal al-Qur‟an, di

mana ada beberapa masyarakat yang ikut mencoba langsung metode tersebut.

Waktu itu, penulis melihat bagaimana mereka menghafal beberapa ayat al-Qur‟an

dengan menggunakan gerakan tangan, yang mana menurut si pelatih, bahwa

gerakan itu adalah menunjukkan arti dari ayat yang sedang dihafal.

Pada masa-masa perkuliahan, penulis pernah aktif di salah satu Unit

Kegiatan Mahasiswa (UKM) di kampus. Penulis pernah diamanatkan untuk

menjadi ketua panitia dalam sebuah agenda tahunan. Dari hasil musyawarah

dengan rekan-rekan, muncullah ide untuk mengadakan talk show mengenai

menghafal al-Qur‟an. Ide itu muncul karena pada saat itu trend menghafal al-

Qur‟an sedang “naik daun”, ditandai oleh banyaknya event dan perlombaan

menghafal al-Qur‟an yang di antaranya diadakan oleh beberapa stasiun televisi

swasta.

Dalam talk show tersebut, salah satu sesinya adalah pengenalan metode

MASTER dalam menghafal al-Qur‟an, yang mana waktu itu penulis mengundang

ustadz Bobby Herwibowo selaku penemu dan penggagas metode tersebut untuk

menjadi pembicara di acara tersebut. Ide untuk memperkenalkan metode

MASTER adalah terinspirasi dari salah satu program televisi swasta dalam

perlombaan menghafal al-Qur‟an yang mana ada beberapa peserta yang memakai

gerakan badan ketika menghafal.

Kapasitas ruangan yang digunakan dalam talk show tersebut sekitar 600

orang. Namun, saat kegiatan berlangsung jumlah peserta terus bertambah hingga

panitia harus menyediakan karpet sebagai alas duduk peserta yang tidak

mendapatkan tempat duduk. Berdasarkan data list kehadiran peserta waktu itu,

jumlah pesertanya mencapai hampir 1000 orang. Itu pun, pihak panitia masih

harus memberikan pengertian kepada mereka yang ingin masuk ke acara, namun

kapasitas ruangan sudah tidak memungkinkan untuk terus diisi. Penulis

berpendapat, bahwa hal ini merupakan salah satu bukti bahwa trend menghafal al-

Qur‟an memang sedang “naik daun”.

Dalam pembahasan mengenai metode menghafal al-Qur‟an, rumus yang

berlaku adalah keberagaman, bukan keseragaman. Maksudnya, antara satu dan

lain orang berlaku metode yang tidak sama, tergantung pada karakter, daya serap,

Page 20: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

3

dan daya ingat masing-masing individu. Metode yang terbukti jitu bagi seseorang

belum tentu jitu pula bagi orang lain. Oleh sebab itu, dalam menghafal al-Qur‟an

tersedia banyak pilihan metode yang bisa digunakan. Kesemuanya tentu memiliki

kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun tetap pada tujuan utama, yakni

bagaimana bisa menghafalkan al-Qur‟an secara efektif (sesuai dengan target) dan

efisien (sesuai dengan jangka waktu yang direncanakan).

Saat ini, telah banyak tersedia metode dalam menghafal al-Qur‟an. Metode

yang paling dikenal –khususnya oleh para pegiat al-Qur‟an– adalah metode

talaqqi, sebuah metode dalam menghafal al-Qur‟an yang dipraktikkan langsung

oleh Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam. Seperti yang dicontohkan oleh

beliau bersama Malaikat Jibril „alaihissalam ketika menerima wahyu, dimana

Jibril „alaihissalam membacakan dan memperdengarkan wahyu dari Allah „azza

wa jalla beberapa ayat al-Qur‟an kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam,

kemudian beliau mengikutinya sampai hafal. Mengenai hal ini, Allah „azza wa

jalla berfirman,

“Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah

bacaannya itu.” (QS. Al-Qiyamah : 18).

Dalam praktikknya, cara kerja metode ini adalah, sang guru/ustadz terlebih

dahulu membacakan ayat yang akan dihafal, sambil diperdengarkan kepada sang

murid/santri. Kemudian, secara perlahan-lahan dan tidak terburu-buru,

murid/santri itu mengikutinya sampai benar-benar hafal. Demikianlah metode

talaqqi yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam

dan para sahabatnya radhiyallahu „anhum. Selain metode talaqqi, ada banyak

metode lain dalam menghafal, seperti metode lauh,3 metode pisah-sambung,

metode S, metode B,4 dan lain-lain.

5 Keberadaan berbagai macam metode dalam

3 Dalam bahasa Arab, kata “lauh” berarti papan. Singkatnya, metode ini menggunakan

media papan –atau bisa juga dengan kertas– sebagai alat bantu dalam proses menghafal. Metode

ini mengharuskan santri untuk menulis terlebih dahulu sebuah ayat atau lebih yang didiktekan oleh

ustadznya di atas papan atau kertas. Setelah ditulis dan dinyatakan benar tulisannya oleh sang

ustadz, kemudian santri akan menghafal ayat tersebut. Jika telah hafal, maka santri wajib

menuliskan kembali ayat tersebut, guna mengecek kebenaran dan kekuatan hafalannya. Lihat:

Ikfina Kamalia Rizqi, “Efektifitas Metode Al-Kitabah Terhadap Kemampuan Menghafal Al-

Qur‟an Siswa Kelas VII SMP Takhassus Al-Qur‟an Bulakwaru Kec. Tarub Kab. Tegal Tahun

2013/2014”, (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri

Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, 2014), hal. 7. 4 Metode S (seluruhnya) adalah sebuah metode dalam menghafal al-Qur‟an, yang

tahapannya adalah dengan membaca terlebih dahulu satu halaman dari al-Qur‟an, dari baris

Page 21: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

4

menghafal al-Qur‟an saat ini, sebagiannya merupakan hasil pengembangan dari

metode yang sudah ada, dan sebagiannya merupakan temuan yang sifatnya baru.

MASTER, sebagai sebuah metode baru dalam menghafal al-Qur‟an

merupakan singkatan dari Menghafal Al-Qur‟an Semudah Tersenyum, sebuah

metode yang diperkenalkan oleh ustadz Bobby Herwibowo pada tahun 2011.

Metode ini memadukan antara gerakan badan –yang merupakan visualisasi dari

arti ayat yang dihafal– yang dimotori oleh otak kanan, dengan kegiatan menghafal

yang dimotori oleh otak kiri. Melalui metode ini, diharapkan proses menghafal al-

Qur‟an menjadi lebih asyik dan tidak membosankan, serta bisa digunakan oleh

semua orang.

Alasan yang melatarbelakangi munculnya metode ini adalah (1)

banyaknya keluhan dari umat Islam yang merasa kesulitan dalam menghafal al-

Qur‟an dan merasa cepat lupa, (2) kesadaran dan kebutuhan umat Islam untuk

belajar menghafal al-Qur‟an semakin meningkat, dan (3) ingin memasyarakatkan

slogan bahwa menghafal al-Qur‟an itu mudah, praktis, dan menyenangkan.6

Dalam keberlanjutannya, ustadz Bobby Herwibowo mendirikan sebuah

yayasan yang bernama Askar Kauny –sebelumnya bernama Kauny Center–,

sebuah lembaga non-profit yang bergerak di bidang sosial-pendidikan dan

memfokuskan diri pada pembinaan dan pengembangan ilmu al-Qur‟an, khususnya

tahfizhul Qur‟an. Di bawah naungan yayasan tersebut, ustadz Bobby Herwibowo

telah mendirikan banyak ma‟had tahfizhul Qur‟an7 yang tersebar di beberapa

daerah. Melalui ma‟had-ma‟had tersebut, ia memperkenalkan dan mempraktikkan

metode MASTER kepada para santrinya dalam menghafal al-Qur‟an. Berdasarkan

hasil pengamatan penulis, dalam praktiknya, metode MASTER ini menawarkan

pertama hingga baris terakhir secara berulang-ulang sampai hafal. Metode B (bagian) adalah

sebuah metode dalam menghafal al-Qur‟an yang sedikit berbeda dari metode S di atas. Kalau

metode S menghafal secara penuh satu halaman, maka metode B hanya membaca dan menghafal

sebanyak 1 ayat saja, atau disesuaikan dengan pembahasan tertentu. 5 Beberapa metode lainnya akan penulis paparkan pada bab 2.

6 Bobby Herwibowo, Menghafal Al-Qur‟an Semudah Tersenyum (Sukoharjo: CV.

Farishma Indonesia, 2014), h. 7. 7 Ma‟had tahfizhul Qur‟an dalam bahasa Indonesia biasa diartikan sebagai pondok

pesantren tempat menghafal al-Qur‟an. Pada pesantren model ini, kegiatan menghafal al-Qur‟an

adalah yang utama. Ada beberapa pesantren yang di dalamnya terdapat pembelajaran ilmu-ilmu

agama dan umum, namun ada juga yang hanya menghafal al-Qur‟an.

Page 22: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

5

kegiatan menghafal al-Qur‟an yang aktif dan mengasyikkan, sekaligus dapat

memahami langsung arti dari ayat yang dihafal.

Melihat dari antusiasme peserta dalam talk show yang pernah penulis

adakan, juga dari keunikan metode ini, dan masih sangat sedikitnya tulisan yang

membahas mengenai penerapan metode ini dalam menghafal al-Qur‟an, maka

penulis menjadikan “Penggunaan Metode MASTER Dalam Menghafal Al-Qur‟an

di Yayasan Askar Kauny” sebagai judul dalam skripsi ini. Adapun lokasi yang

penulis pilih dalam melakukan penelitian terhadap metode ini adalah di ma‟had

Askar Kauny Cijulang, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, sebuah ma‟had penghafal al-

Qur‟an yang pertama milik yayasan Askar Kauny.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan beberapa

masalah yang ada sebagai berikut,

1. Bagaimana sejarah kelahiran dan kemunculan metode MASTER?

2. Bagaimana penerapan metode MASTER dalam aktifitas menghafal al-

Qur‟an?

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas dan tidak terarah, maka

penulis membatasi masalah yang ada, yakni pada aspek teoritis dan

implementasinya di ma‟had Askar Kauny Cijulang.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, ada beberapa tujuan yang ingin

dicapai dari penelitian ini, yakni:

1. Menjelaskan tentang metode MASTER, baik dari segi teori maupun aplikasi.

2. Memperkenalkan tentang yayasan Askar Kauny dan ma‟had Askar Kauny.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk melengkapi tulisan-tulisan yang ada mengenai metode menghafal al-

Qur‟an.

2. Untuk memperluas cakupan penelitian yang lahir dari program studi Ilmu Al-

Qur‟an dan Tafsir, karena sepanjang penelusuran penulis, para mahasiswa atau

Page 23: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

6

peneliti dari program studi ini kebanyakan hanya memfokuskan diri pada

kajian atas teks dan tafsir semata.

3. Untuk memperkenalkan yayasan Askar Kauny sekaligus metode MASTER

kepada publik secara ilmiah, karena sepanjang penelusuran penulis dalam

situs Google Scholar dengan menggunakan kata kunci “Yayasan Askar

Kauny” dan “Kauny Quantum Memory”, masih sangat sedikit yang meneliti

secara mendalam mengenai hal ini.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk memastikan bahwa penelitian yang akan penulis lakukan ini

berbeda dari penelitian yang lain, maka penulis melakukan penelusuran terhadap

sejumlah tulisan terkait metode menghafal al-Qur‟an.

Pada tahun 2004, Ahmad Atabik menulis sebuah artikel yang isinya

membahas mengenai fenomena menghafal al-Qur‟an di Nusantara yang ia sebut

sebagai bagian dari living Qur‟an. Living Qur‟an sendiri merupakan kajian atau

penelitian ilmiah tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan kehadiran atau

keberadaan al-Qur‟an pada sebuah komunitas muslim tertentu.8

Pada tahun 2009, Wiyoto menulis sebuah skripsi yang isinya membahas

tentang bagaimana penerapan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat

dalam menerapkan metode TASMUR di SDIT Al-Kautsar. Kata „TASMUR”

sendiri merupakan singkatan dari metode-metode dasar dalam menghafal dan

menjaga hafalan al-Qur‟an, yaitu talqin, setoran, dan muraja‟ah.9

Pada tahun 2009, M. Syatibi AH. dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-

Qur‟an, menulis sebuah jurnal yang isinya merupakan hasil penelitian terhadap 20

pondok pesantren yang tersebar di pulau Jawa, Madura, dan Bali. Penelitian

tersebut mengkaji soal sejarah kelembagaan, sanad atau silsilah hafalan al-Qur‟an

8 Ahmad Atabik, “The Living Qur‟an: Potret Budaya Tahfizh Al-Qur‟an di Nusantara”,

Jurnal Penelitian, Februari 2004. 9 Metode talqin adalah dimana guru membacakan ayat beberapa kali kepada murid untuk

dihafal. Dalam posisi ini, guru dalam keadaan sudah hafal terhadap ayat yang dibacakannya.

Ketika murid salah membaca, maka guru bisa langsung membetulkannya. Adapun metode setoran

adalah dimana murid menyetorkan hafalan ayat yang baru di depan guru. Sementara metode

muraja‟ah adalah guru mengecek hafalan murid secara menyeluruh. (Wiyoto, “Penerapan Metode

“Tasmur” Pada Pembelajaran Tahfizhul Qur‟an d SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura

Tahun Ajaran 2009/2010” (Skrpsi S1 Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2009) h. 8).

Page 24: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

7

yang dimiliki oleh para kyai atau tokoh, metode yang digunakan dalam

menghafal, dan kurikulum yang digunakan.10

Pada tahun 2010, Uun Yusufa menulis sebuah skripsi yang isinya

membahas metode yang digunakan dalam menghafal al-Qur‟an di dua pondok

pesantren yang berbeda, yaitu Pondok Pesantren Al-Munawwir Sunan Pandan

Aran dan Pondok Pesantren Nurul Ummah, Yogyakarta.11

Pada tahun 2010, Ilyas Husti menulis sebuah tesis yang isinya membahas

tentang sejarah, keunikan, dan persebaran penggunaan metode Usmani dalam

menghafal al-Qur‟an di yayasan Sulaimaniye, Istambul, Turki.12

Pada tahun 2013, Siti Syarifah Alawiyah menulis sebuah sebuah skripsi

yang isinya membahas mengenai metode yang digunakan dalam menghafal al-

Qur‟an pada dua pondok pesantren yang berbeda, yaitu pesantren Darussafa‟at

dan pesantren Miftahul „Ulum.13

Pada tahun 2016, Ita Nurjannah menulis sebuah skripsi yang isinya

membahas tentang bagaimana metode pembelajaran tahfizhul Qur‟an untuk dapat

meningkatkan hafalan siswa kelas VIII di pondok pesantren Imam Bukhari,

Karanganyar, dan melihat apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Pada

hasilnya, ia menyimpulkan bahwa metode talaqqi, metode kitabah, metode

wahdah, dan metode muraja‟ah sebagai metode yang digunakan untuk

meningkatkan hafalan siswa. Adapun yang menjadi faktor pendukung adalah

nasihat dan motivasi dari para guru saat para murid dalam titik jenuh atau malas

dalam mengulang hafalan. Sementara itu, banyaknya kegiatan dan tugas sekolah,

serta lingkungan yang kurang mendukung, dinilai sebagai faktor penghambat.14

10

M. Syatibi AH, “Potret Lembaga Tahfizh Al-Qur‟an di Indonesia: Studi Tradisi

Pembelajaran Tahfizh”, Suhuf, Maret 2008. 11

Uun Yusufa, “Tradisi Tahfizh Al-Qur‟an dan Kajian Al-Qur‟an di Indonesia: Studi Kasus

Pondok Pesantren Al-Munawwir Sunan Pandan Aran dan Pondok Pesantren Nurul Ummah

Yogyakarta”, (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2010). 12

Ilyas Husti, “Metode Tahfizh Al-Qur‟an Ala Turki Usmani: Kajian Terhadap Peranan

Tahfizh Al-Qur‟an Pada Yayasan Sulaimaniye Istanbul Turki”, (Tesis S2 Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2010). 13

Siti Syarifah Alawiyah, “Metode Tahfidz Al-Qur‟an di Pesantren: Studi Komparatif

Pesantren Darusafa‟at dan Pesantren Miftahul Ulum”, (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013). 14

Ita Nurjannah, “Metode Pembelajaran Tahfizh Al-Qur‟an Dalam Meningkatkan Hafalan

Siswa Kelas VIII di Pondok Pesantren Imam Bukhari Selokaten, Gondangrejo, Karanganyar”,

(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016).

Page 25: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

8

Pada tahun 2017, Ainul Churria Almalachim menulis sebuah tesis yang

isinya membahas tentang metode apa saja yang digunakan dalam menghafal al-

Qur‟an di lima pondok pesantren yang berbeda. Kemudian, ia mencari kelebihan

dan kekurangan dari masing-masing metode tersebut, dan memilih metode mana

yang paling efektif dalam menghafalkan al-Qur‟an.15

Terakhir, pada tahun 2013, Afrilia Pratiwi menulis sebuah skripsi yang

isinya membahas mengenai metode pembelajaran menghafal al-Qur‟an yang

diterapakan di Panti Asuhan Yatim-Piatu Al-Amin, Banyumas. Hasilnya, ia

mengatakan bahwa pembelajaran menghafal al-Qur‟an di sana lebih menekankan

pada target yang telah disepakati bersama antara guru dengan murid. Target akan

dapat dicapai dengan baik apabila ada kerjasama yang baik pula antara guru

dengan murid.16

Demikianlah sejumlah tulisan yang ada terkait metode menghafal al-

Qur‟an. Selain sebagai pembeda terhadap penelitian yang akan penulis lakukan,

beberapa penelitian tersebut juga penulis jadikan sebagai referensi, baik banyak

maupun sedikit.

E. Metodologi Penelitian

Penelitian ini berjenis field research. Pengertian yang biasa diberikan

kepada field research adalah penelitian lapangan atau penelitian di lapangan. Ada

juga yang menamakan dengan penelitian empiris atau penelitian induksi.17

Intinya, penelitian ini berusaha untuk melihat fakta-fakta yang ada secara nyata

dan langsung.

Jika dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian jenis ini termasuk

dalam penelitian kualitatif, yang lebih menekankan analisisnya pada proses

penyimpulan induktif, serta analisis terhadap dinamika hubungan antara fenomena

yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.

15

Ainul Churria Almalachim, “Implementasi Metode Menghafal Al-Qur‟an: Studi Kasus di

Lima Peantren Tahfizh Al-Qur‟an Kabupaten Jember”, (Tesis S2 Sekolah Pascasarjana,

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2017). 16

Afrilia Pratiwi, “Metode Pembelajaran Tahfizh Al-Qur‟an di Panti Asuhan Yatim-Piatu

Al-Amin Kabupaten Banyumas”, (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, Institut

Agama Islam Negeri Purwokerto, 2017). 17

Bungaran Antonius Simanjuntak dan Soedjito Sosrodiharjo, Metode Penelitian Sosial

(Jakarta: Bina Media Perintis Medan, 2014) h. 12

Page 26: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

9

Sedangkan dari kedalaman analisisnya, penelitian ini adalah penelitian

deskriptif, yang mana analisis hanya dilakukan sampai taraf pendeskripsian, yaitu

menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematis dengan tujuan agar mudah

dipahami dan disimpulkan.

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan cara-cara berikut.

1. Observasi

Observasi menyaratkan pencatatan dan perekaman sistematis mengenai

sebuah peristiwa, artefak-artefak, dan perilaku-perilaku informan yang terjadi

dalam situasi tertentu, bukan seperti yang belakangan mereka ingat,

diceritakan kembali, dan digeneralisasikan oleh partisipan itu sendiri. Metode

observasi ini jarang digunakan sendiri, tapi sering dikaitkan dengan

wawancara.18

Dengan demikian, penelitian ini akan melihat dan mencatat

berbagai kegiatan santri dalam melaksanakan program hafalan al-Qur‟an

menggunakan metode MASTER di ma‟had Askar Kauny Cijulang, sehingga

akan mendapatkan data yang akurat guna mendukung proses penelitian ini.

2. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung anatara peneliti dan

responden. Komunikasi berlangsung dalam tanya-jawab secara tatap-muka,

sehingga gerak dan mimik responden yang merupakan pola media dapat

melengkapi kata-kata verbal. Karena itu, wawancara tidak hanya menangkap

soal pemahaman dan ide, tetapi juga menangkap perasaan, pengalaman,

emosi, dan motif yang dimiliki oleh informan.19

Dalam penelitian ini, penulis

mewawancarai sejumlah orang yang dianggap penting dalam penelitian ini,

seperti para pengasuh dan pengajar di ma‟had Askar Kauny Cijulang.

3. Dokumentasi

Dalam buku Pendidikan Islam Perspektif, disebutkan bahwa metode

dokumentasi adalah metode yang dipergunakan dalam mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, dan

sebagainya.20

Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan media

18

Christine Daymon dan Immy Holloway, Metode-Metode Riset Kualitatif dalam Public

Relation & Marketing Communication. Penerjemah Cahya Wiratama (Bandung: Penerbit Bentang,

2008), h. 321. 19

W Gulo, Metodologi Penelitian (T.tp.: Grasindo, t.t.) h. 119. 20

Faisol, Pendidikan Perspektif Islam (Jakarta: Guepedia, t.t) h. 110

Page 27: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

10

kuisioner dalam menggali beberapa informasi mengenai santri di sana.

Nantinya, berbagai jawaban dalam kuisioner tersebut akan digunakan sebagai

acuan untuk mengambil kesimpulan.

Setelah data-data dikumpulkan, selanjutnya adalah proses analisis data.

Analisis data adalah upaya untuk mengorganisasikan, memilah, dan menemukan

apa yang penting, untuk selanjutnya disampaikan atau layak diterima oleh orang

lain. Dalam penelitian ini, data yang telah dikumpulkan akan dianalisis

menggunakan metode analisis kategori, dengan memperhatikan tahapan reduksi

data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dengan model interaktif. Adapun

deskripsi data, nantinya akan disajikan secara naratif untuk menggambarkan

seluruh kegiatan yang diteliti.

F. Sistematika Penulisan

Mengenai sistematika skripsi ini, penulis membaginya menjadi 4 bab, dan

di setiap bab dibagi lagi menjadi beberapa poin.

BAB I (Pendahuluan) terdiri dari:

a) Latar Belakang.

Poin ini mejelaskan tentang latar belakang atau alasan mengapa, “Penggunaan

Metode MASTER Dalam Menghafal Al-Qur‟an di Yayasan Askar Kauny”

dijadikan judul utama dalam skripsi ini. Alasan mengapa penulis membahas

metode MASTER dalam menghafal al-Qur‟an adalah (1) karena metode

MASTER dapat dikatakan sebagai metode menghafal al-Qur‟an yang unik,

karena metode ini memadukan antara kegiatan menghafal dengan gerakan

tangan atau badan yang merupakan visualisasi atau gambaran dari makna ayat

yang sedang dihafal; (2) karena tulisan yang membahas mengenai metode

MASTER masih sangat sedikit; dan (3) untuk memperkaya dan memperluas

cakupan tulisan-tulisan yang lahir dari program studi Ilmu Al-Qur‟an dan

Tafsir.

b) Rumusan dan Batasan Masalah.

Poin ini menjelaskan tentang berbagai masalah yang muncul dari paparan

mengenai latar belakang masalah. Masalah-masalah yang ada, kemudian

ditulis pada sejumlah poin yang dinamakan dengan rumusan masalah. Karena

Page 28: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

11

rumusan masalah yang ada cukup banyak dan terbilang luas, maka dipilihlah

salah satu dari beberapa rumusan masalah itu untuk dijadikan fokus kajian

atau penelitian. Dalam hal ini, penulis memfokuskan kajian atau penelitian

pada aspek teoritis dan implementasi metode MASTER dalam menghafal al-

Qur‟an di Ma‟had Askar Kauny Cijulang, Bogor.

c) Tujuan dan Manfaat Penelitian.

Poin ini menjelaskan tentang apa saja yang menjadi tujuan dan manfaat

penelitian. Antara tujuan dan manfaat mungkin terdengar sama pada awalnya,

namun kenyataannya tidak. Tujuan penelitian merupakan pernyataan tentang

hasil yang ingin diperoleh dari kegiatan penelitian, sementara manfaat

penelitian merupakan pernyataan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki

nilai guna, baik dari sisi akademis maupun untuk kegunaan praktis.21

d) Tinjauan Pustaka.

Poin ini berisi sejumlah kajian atau penelitian ilmiah yang telah dilakukan

terkait masalah yang diangkat dalam skripsi ini. Kajian atau penelitian ilmiah

tersebut dapat berbentuk artikel, jurnal, skripsi, tesis, atau disertasi. Turut

disebutkan pula siapa penulisnya, di mana dan kapan diterbitkan, serta

kesimpulan ringkas mengenai hasil peneltian atau kajian tersebut. Dalam hal

ini, penulis telah memaparkan sebanyak sembilan kajian atau penelitian ilmiah

terkait dengan kajian atau penelitian yang penulis akan lakukan. Tujuan

adanya poin tinjauan pustaka ini adalah sebagai pembeda antara penelitian

yang sedang dikaji dengan penelitian orang lain, sehingga tidak ada kesamaan

secara keseluruhan. Selain itu, kajian atau penelitian orang tersebut dapat

dijadikan referensi atau rujukan bagi penelitian penulis.

e) Metodologi Penelitian.

Poin ini menjelaskan tentang bagaimana dan melalui pendekatan apa terhadap

penelitian yang akan dilakukan. Kesalahan dalam penggunaan metode dalam

melakukan peneltian, dapat berakibat pada hasil penelitian yang tidak valid

dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.22

Adapun jenis

21

Pedoman Akademik Program Strata I 2013/2014 (Jakarta: Biro Administrasi

Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013), h. 374. 22

Ibid, h. 375.

Page 29: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

12

penelitian yang akan penulis lakukan ini adalah berjenis field research atau

penelitian lapangan, yakni penelitian yang berusaha melihat fakta-fakta yang

ada secara nyata dan langsung. Jika dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

jenis ini termasuk dalam penelitian kualitatif, yang lebih menekankan analisisnya

pada proses penyimpulan induktif, serta analisis terhadap dinamika hubungan antara

fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Sementara dalam

pengumpulan data, penulis menggunakan langkah metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

f) Sistematika Penulisan.

Poin ini berisi tentang pembagian bab secara keseluruhan, disertai dengan inti

dari bab dan poin-poin yang dibahas.

BAB II (Metode Menghafal Al-Qur‟an) terdiri dari:

a) Definisi Metode dan Menghafal.

Poin ini menjelaskan tentang definisi atau pengertian dari kata “metode” dan

“menghafal”. Dikhususkannya dua kata tersebut untuk didefiniskan secara

rinci, dikarenakan keduanya adalah kata kunci dalam skripsi ini. Penulis

mencukupkan diri pada definisi yang berbahasa Indonesia untuk kedua kata

tersebut.

b) Ragam Metode Menghafal Al-Qur‟an.

Poin ini berisi tentang beberapa metode menghafal al-Qur‟an yang dapat

ditemui dan digunakan. Jumlah metode yang penulis paparkan ada delapan

metode, yang kesemuanya diambil dari hasil penelitian atau kajian yang telah

dilakukan.

c) Fungsi Otak Dalam Menghafal.

Poin ini menjelaskan tentang anatomi otak, mulai dari pembagiannya dan

struktrunya, serta fungsinya masing-masing. Di sini dijelaskan pula mengenai

bagaimana cara kerja otak dalam menerima informasi dan mengingatnya. Hal-

hal ini perlu disampaikan, karena salah satu keunggulan dari metode

MASTER adalah menggabungkan antara fungsi otak kiri dan otak kanan

secara bersamaan ketika menghafal al-Qur‟an.

d) Fungsi Hati Dalam Menghafal.

Poin ini menjelaskan tentang hubungan dan fungsi kebersihan hati dalam

menghafal. Hal ini perlu dibahas, mengingat faktor kebersihan hati –

Page 30: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

13

maksdunya bersih dari sifat-sifat buruk– berperan penting dalam keberhasilan

menghafal. Mengenai hal ini, akan dipaparkan pada poin ini nanti.

BAB III (Seputar Askar Kauny) terdiri dari:

a) Profil Yayasan Askar Kauny.

Poin ini menjelaskan tentang profil yayasan Askar Kauny, dimulai dari sejarah

berdirinya hingga berbagai program kerjanya. Profil yayasan Askar Kauny

penting untuk dibahas, karena pembahasan soal metode MASTER dan lokasi

penelitian penulis, tidak bisa terlepas dari yayasan ini sendiri.

b) Profil Ma‟had Askar Kauny.

Poin ini menjelaskan tentang ma‟had Askar Kauny secara khusus, dimulai

dari penjelasan istilah ma‟had atau pesantren beserta klasifikasinya, dan

diakhiri dengan pengenalan serta terhadap ma‟had Askar Kauny.

c) Pengasuh, Pengajar, dan Murid.

Poin ini dibagi menjadi 3 sub poin, yang mana pada masing-masing sub poin

menjelaskan tentang apa dan bagaimana pengasuh, pengajar, dan murid di

ma‟had Askar Kauny secara umum.

d) Ma‟had Askar Kauny (MAK) Cijulang.

Poin ini khusus memperkenalkan sekaligus menjelaskan tentang MAK

Cijulang, lokasi yang penulis jadikan tempat penelitian. Di sini pula, penulis

mengamati bagaimana penerapan metode MASTER dalam menghafal al-

Qur‟an yang dipakai oleh para ustadz dan santri.

BAB IV (Implementasi) terdiri dari:

a) Konsep.

Poin ini menjelaskan tentang konsep dari metode MASTER. Dimulai dari

definisinya, kemiripannya dengan metode quantum learning beserta

alasannya, dan diakhiri dengan sekilas gambarannya.

b) Implementasi Metode MASTER.

Poin ini merupakan pembahasan paling utama dari skripsi ini. Sebagian besar

hasil observasi lapangan dipaparkan di dalam poin ini.

BAB V (Penutup) terdiri dari:

a) Kesimpulan

Page 31: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

14

Poin ini adalah jawaban dari rumusan masalah yang diajukan pada bagian

pendahuluan. Pada poin ini, tidak menambahkan data-data atau fakta-fakta

baru, sehingga isinya adalah kesimpulan dari apa yang telah dipaparkan pada

bagian-bagian terdahulu. Kesimpulan dibuat dalam bentuk poin-poin.

b) Saran

Poin ini berisi tentang berbagai saran atau rekomendasi yang diberikan kepada

pihak yayasan Askar Kauny sebagai bahan perbaikan dan pertimbangan, dan

juga kepada penelitian selanjutnya yang serupa. Saran atau rekomendasi

tersebut didasarkan pada fakta-fakta yang ditemukan selama penelitian

berlangsung.

Page 32: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

15

BAB II

METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN

A. Definisi Metode dan Menghafal

Menghafal al-Qur‟an adalah sebuah proses yang cukup panjang. Selain

butuh waktu yang relatif lama, dikatakan demikian karena di dalamnya terdapat

tahapan-tahapan tertentu dan cara-cara tertentu untuk bisa sampai kepada tujuan

utama, yakni hafal al-Qur‟an. Dalam kaitannya mengenai cara-cara dalam

menghafal al-Qur‟an, di sini akan digunakan istilah “metode”.

Kata “metode” sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni methodos yang

berarti cara atau jalan yang ditempuh. McLeod dan Schell mengatakan bahwa

metode adalah cara untuk melakukan sesuatu.23

Djamaluddin dan Abdullah Ali

mengatakan bahwa kata metode berasal dari kata meta yang berarti melalui dan

hodos yang berarti jalan.24

Departemen Agama Republik Indonesia dalam buku

Metodologi Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa metode adalah cara

kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan yang ditentukan. WJS. Poerwadarminta mengatakan bahwa

metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu

maksud. Senn mengatakan bahwa metode adalah suatu prosedur atau cara

mengetahui sesuatu.25

Wina Senjaya mengatakan bahwa metode adalah a way in

achieving something.26

Adapun fungsi metode itu sendiri adalah sebagai alat

untuk mencapai tujuan.27

Dari sejumlah definisi di atas –dan dikaitkan dengan menghafal al-

Qur‟an–, maka dapat disimpulkan bahwa metode menghafal al-Qur‟an adalah

langkah-langkah yang mesti ditempuh untuk bisa hafal al-Qur‟an.

23

Sri Mulyani, Metode Analisis dan Perancangan Sistem (Bandung: Abdi Sistematika,

2006), h. 24. 24

H. Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika

Belajar Siswa (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2012), h. 175. 25

Suryani dan Hendriyadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian

Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana, 2015), h. 41. 26

Ahmad Sudrajat, “Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model

Pembelajaran”, artikel diakses pada 20 Maret 2018 dari

http://103.23.244.11/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/197012101998022

IIP_SARIPAH/Pengertian_Pendekatanx.pdf 27

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 26.

Page 33: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

16

Sementara itu, kata “menghafal” adalah bentuk kata kerja, yang berakar

pada kata “hafal”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menghafal

didefinisikan sebagai usaha untuk meresapkan ke dalam pikiran agar selalu

ingat.28

Dalam keterangan lainnya, disebutkan bahwa menghafal merupakan suatu

proses belajar atau mempelajari sesuatu dan mencoba menyimpannya di dalam

ingatan.29

Menghafal juga dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh

pikiran agar selalu ingat terhadap materi pelajaran yang diterima.30

Sementara

dalam ilmu psikologi, menghafal dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk

memproduksi tanggapan-tanggapan yang telah tersimpan secara tepat dan sesuai

dengan tanggapan-tanggapan yang diterimanya.31

Dari beberapa definisi di atas,

penulis menyimpulkan bahwa menghafal merupakan sebuah proses untuk

mengingat, menyimpan, atau meresapi sesuatu ke dalam ingatan.

Dari paparan ringkas yang telah penulis kemukakan mengenai definisi

metode dan menghafal, maka dapat ditarik kesimpulan, bahwa metode menghafal

al-Qur‟an adalah langkah-langkah yang mesti ditempuh untuk dapat meningat,

menyimpan, dan meresapi ayat-ayat al-Qur‟an ke dalam ingatan.

B. Ragam Metode Menghafal Al-Qur’an

Dalam pembahasan mengenai metode menghafal al-Qur‟an, rumus yang

berlaku adalah keberagaman, bukan keseragaman. Maksudnya, antara satu dan

lain orang berlaku metode yang tidak sama, tergantung pada karakter, daya serap,

dan daya ingat masing-masing individu. Metode yang terbukti jitu bagi seseorang

belum tentu jitu pula bagi orang lain. Oleh sebab itu, dalam menghafal al-Qur‟an

tersedia banyak pilihan metode yang bisa digunakan. Kesemuanya tentu memiliki

kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun tetap pada tujuan utama, yakni

bagaimana bisa menghafalkan al-Qur‟an secara efektif (sesuai dengan target) dan

efisien (tidak memakan waktu yang lama).

28

Tim Pustaka Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gita Media Press, tt), h.

307. 29

Baidudu J.S. dan Zain Sutan Mohammad, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1994), h. 30. 30

Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 31. 31

Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah (Bandung: CV. Pustaka Setia,

2003), h. 25.

Page 34: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

17

Berkaitan dengan hal ini, sebagian orang ada yang dapat menemukan

sendiri metode yang tepat bagi dirinya. Tetapi, tidak sedikit pula orang yang

bingung dan perlu menimba pengalaman dari orang lain serta perlu bimbingan

guru untuk bisa menemukan metode yang tepat bagi dirinya.

Berdasarkan tulisan/kajian sejumlah orang terkait hal ini, terdapat

beberapa ragam metode dalam menghafalkan al-Qur‟an, yang di antaranya

sebagai berikut:

1. Metode talaqqi

Di kalangan kaum muslimin, khususnya pegiat al-Qur‟an, kata talaqqi

mungkin bukanlah kata yang asing untuk didengar. Ia adalah nama dari

sebuah metode dalam menghafalkan al-Qur‟an yang biasa digunakan oleh

Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu

„anhum.

Cara kerja metode ini adalah –sebagaimana yang dipraktikkan oleh

Malaikat Jibril „alaihissalam bersama Rasulullah shallallahu „alaihi wa

sallam saat wahyu turun kepada beliau– Jibril „alaihissalam terlebih dahulu

membacakan wahyu/ayat kepada Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam di

hadapannya, kemudian secara perlahan Rasulullah shallallahu „alaihi wa

sallam mengikutinya sampai hafal. Hal ini sebagaimana yang diebutkan oleh

Allah „azza wa jalla dalam firman-Nya,

“Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah

bacaannya itu” (QS. Al-Qiyamah (75) : 18).

Metode ini adalah metode yang banyak digunakan oleh para penghafal al-

Qur‟an, terutama di pesantren-pesantren penghafal al-Qur‟an. Dengan

memakai metode ini, guru/ustadz akan dapat langsung menilai kualitas hafalan

daqn bacaan murid/santri, atau mengoreksi hafalan mereka jika ada yang

salah.

2. Metode Lauh

Dalam bahasa Arab, kata “lauh” berarti papan. Ringkasnya, metode ini

menggunakan media papan –atau bisa juga dengan kertas– sebagai alat bantu

dalam proses menghafal. Metode ini mengharuskan murid/santri untuk

menulis terlebih dahulu sebuah ayat atau lebih yang didiktekan oleh

Page 35: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

18

guru/ustadz di atas papan atau di atas kertas. Setelah ditulis dan dinyatakan

benar tulisannya oleh sang guru/ustadz, kemudian murid/santri akan

menghafal ayat tersebut. Jika telah hafal, maka murid/santri wajib menuliskan

kembali ayat tersebut, guna mengecek kebenaran dan kekuatan hafalannya.

Salah satu pondok pesantren yang menggunakan metode ini adalah Pondok

Pesantren Tahfizhul Qur‟an Al-Hikmah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.32

3. Metode Turki Utsmani

Metode ini merupakan salah satu metode menghafal al-Qur‟an yang sudah

diterapkan sejak kekhalifahan Turki Utsmani. Tidak heran, jika metode ini

berkembang pesat dan banyak dipakai di kawasan Daulah Utsmaniyah.

Sampai sekarang, metode Turki Utsmani sudah menyebar luas hingga ke

seluruh dunia.

Metode ini punya karakteristik unik dalam menghafal al-Qur‟an yang

disebut urut-mundur. Cara kerjanya adalah dengan membagi setiap juz al-

Qur‟an menjadi masing-masing 20 halaman, yang setiap halaman terdiri dari

15 baris. Halaman yang pertama kali dihafal adalah halaman ke-20 dari setiap

juz. Misalnya, pada bulan pertama, di hari pertama menghafal halaman ke-20

dari juz pertama, hari kedua menghafal halaman ke-20 dari juz kedua, hari

ketiga menghafal halaman ke-20 dari juz ketiga, dan seterusnya, hingga dalam

sebulan pertama hafal seluruh halaman 20 dari setiap juz. Kemudian di bulan

kedua, pada hari pertama menghafal halaman ke-29 dari juz pertama, hari

kedua menghafal halaman ke-29 dari juz kedua, hari ketiga menghafal

halaman ke-29 dari juz ketiga, dan seterusnya, hingga pada bulan kedua

mampu menghafal seluruh halaman 29 dari setiap juz. Begitulah seterusnya,

hingga selesai hafalan 30 juz.33

4. Metode Al-Qasimi

Metode ini ditemukan oleh Abu Hurri Al-Qasimi dari Solo, Jawa Tengah.

Kaidah utama metode ini adalah “sesuatu yang banyak dibaca dan dilihat tentu

32

Ikfina Kamalia Rizqi, “Efektifitas Metode Al-Kitabah Terhadap Kemampuan

Menghafal Al-Qur‟an Siswa Kelas VII SMP Takhassus Al-Qur‟an Bulakwaru Kec. Tarub Kab.

Tegal Tahun 2013/2014” (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam

Negeri Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, 2014), h. 7. 33

Hervina Kusumawati, “Implementasi Model Turki Utsmani Dalam Menghafal Al-

Qur‟an di Yayasan Tahfizhul Qur‟an Sulaimaniyah Jawa Timur” (Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018), h. 71.

Page 36: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

19

akan lebih mudah pula untuk dihafal”. Cara kerja metode ini adalah dengan

membaca ayat yang akan dihafal sebanyak 20-40 kali sebelum dihafal.

Kemudian, diulang-ulang hafalan itu sebanyak 20-40 sebelum disetorkan

kepada guru/ustadz.34

5. Metode Wahdah

Kata “wahdah” diambil dari kata yang berbahasa Arab, yaitu wahid yang

artinya satu. Oleh sebab itu, metode ini bekerja dengan cara menghafal satu-

persatu ayat yang akan dihafal. Setiap ayat dibaca secara berulang-ulang

sebanyak 10 sampai 20 kali, guna membentuk pola dalam bayangannya.35

6. Metode Hanifida

Sesuai dengan namanya, metode ini diprakarsai oleh pasangan suami-istri

asal Jombang, Jawa Timur, yaitu Hanifudin Mahadun dan Khoirotul Idawati

Mahmud. Dalam prakteknya, metode ini menggunakan model penghafalan al-

Qur‟an dengan sistem asosiasi, yaitu objek yang dihafal dihubungkan dengan

kata atau kalimat yang mudah dan akrab di telinga atau pikiran. Biasanya,

dalam bentuk cerita yang mudah diingat atau berupa visualisasi (gambar) dari

makna ayat yang sedang dihafal. Metode ini mengaktifkan otak kiri dan otak

kanan yang berbeda fungsinya secara bersamaan.36

7. Metode S

Metode S (seluruhnya) adalah sebuah metode dalam menghafal al-Qur‟an,

yang tahapannya adalah dengan membaca terlebih dahulu 1 (satu) halaman

dari al-Qur‟an, dari baris pertama hingga baris terakhir secara berulang-ulang

sampai hafal. Metode ini dipakai oleh para mahasiswa-mahasiswi penghafal

al-Qur‟an di lingkungan institusi PTIQ dan IIQ Jakarta.37

34

Hanan Putra, “Jariqu Gelar Seminar Menghafal Al-Qur‟an Metode Al-Qasimi”, artikel

diakses pada 24 Maret 2018 dari http://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-

jumat/16/01/22/o1ce461-jariqu-gelar-seminar-menghafal-alquran-metode-alqosimi 35

Tutik Khoirunisa, “Penerapan Metode Wahdah Dalam Meningkatkan Hafalan Al-

Qur‟an Santri Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Argomulyo Salatiga” (Skripsi S1,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2016), h. 32. 36

Zuhrotul Cahayati, “Efektifitas Metode HANIFIDA Dalam Menghafal Surat Al-Ma‟un

Beserta Arti dan Nomor Ayatanya Pada Santri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur‟an Al-Muntaha

Kelurahan Cebongan Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017” (Skripsi S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2017), h. 41. 37

PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur‟an) dan IIQ (Institut Ilmu Al-Qur‟an) adalah dua

institusi perguruan tinggi swasta yang memadukan antara pendidikan tinggi agama Islam dengan

program menghafal al-Qur‟an. Bedanya, PTIQ dikhususkan untuk mahasiswa (laki-laki),

sementara IIQ dikhususkan untuk mahasiswi (perempuan).

Page 37: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

20

8. Metode B

Metode B (bagian) adalah sebuah metode dalam menghafal al-Qur‟an

yang sedikit berbeda dari metode S di atas. Kalau metode S menghafal secara

penuh 1 halaman, maka metode B hanya membaca dan menghafal sebanyak 1

ayat saja, atau disesuaikan dengan tema pembahasan tertentu, sehingga 1 tema

bisa terdiri dari 1 ayat, 2 ayat, 3 ayat, 4 ayat, atau lebih. Metode ini juga

dipakai oleh para mahasiswa-mahasiswi penghafal al-Qur‟an di lingkungan

institusi PTIQ dan IIQ Jakarta.

C. Fungsi Otak Dalam Menghafal

Kegiatan menghafal al-Qur‟an erat kaitannya dengan otak, yang mana ia

merupakan pusat kendali aktifitas manusia. Otak manusia memiliki kemampuan

yang luar biasa, yang terdiri dari triliunan sel otak, dan setiap sel otak tampak

seperti gurita kecil yang begitu kompleks. Sel otak memiliki sebuah pusat dengan

banyak cabang dan setiap cabangnya memiliki banyak koneksi. Setiap sel tersebut

berhubungan dengan ratusan ribu sel lain dan mereka saling bertukar informasi.

Dari triliunan sel otak tersebut, sekitar sepersepuluhnya berisi neuron atau sel

saraf aktif yang mampu membuat hingga 20 ribu koneksi yang berbeda dengan

sel-sel lain.38

Oleh sebab itu, kesehatan atau terganggunya fungsi otak dapat

memengaruhi kondisi mental dan intelektual seseorang. Sebagai pelengkap,

berikut adalah beberapa penyakit yang berhubungan dengan terganggunya fungsi

otak yang patut kita waspadai.39

a) Skizofrenia, adalah gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya

mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku. Kondisi

yang biasanya berlangsung lama ini sering diartikan sebagai gangguan mental

mengingat sulitnya penderita membedakan antara kenyataan dengan pikiran

sendiri.

b) Alzheimer, adalah kondisi kelainan yang ditandai dengan penurunan daya

ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku

38

Isniatun Munawaroh dan Haryanto, “Neuroscience Dalam Pembelajaran”, Majalah

Ilmiah Pembelajaran, Vol. 1 (Mei 2005), h. 117. 39

I. Harjadi Widjaja, Anatomi Abdomen (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007),

h. 76.

Page 38: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

21

pada penderita akibat gangguan di dalam otak yang sifatnya progresif atau

perlahan-lahan.

c) Demensia, adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan

kemampuan fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya

kemampuan berpikir, memahami sesuatu, melakukan pertimbangan dan

memahami bahasa, serta menurunnya kecerdasan mental.

d) Amnesia, adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak bisa

mengingat informasi, pengalaman, atau kejadian yang pernah dialami. Selain

itu, penderita amnesia juga akan kesulitan dalam membentuk ingatan baru.

e) Parkinson, adalah degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah

yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh. Gejala yang banyak diketahui

orang dari penyakit ini adalah terjadinya tremor atau gemetaran. Sedangkan

gejala awalnya biasanya sulit dikenali.

Selain merupakan organ tubuh yang paling penting, otak juga merupakan

organ tubuh yang paling rumit. Sehingga, membahas tentang anatomi dan fungsi

otak secara detail bisa memakan waktu berhari-hari. Namun, mengingat kaitan

yang begitu erat antara fungsi otak dalam mengahafal, maka penulis akan

membahas mengenai anatomi dan fungsi otak secara garis besarnya saja.

1. Otak Besar (Cerebrum)40

Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan

nama cerebral cortex, forebrain, atau otak depan. Cerebrum merupakan

bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum terbagi

lagi menjadi 4 bagian, yaitu

a. Lobus frontal, berada di bagian paling depan dari otak besar, berhubungan

dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak, kognisi,

perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreatifitas, kontrol

perasaan, kontrol perilaku seksual, dan kemampuan bahasa secara umum.

b. Lobus parietal, berada di bagian tengah dari otak besar, berhubungan

dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.

40

Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia (Jakarta: Grasindo, 2013), h. 25.

Page 39: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

22

c. Lobus temporal, berada di bagian bawah dari otak besar, berhubungan

dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam

bentuk suara.

d. Lobus occpital, berada di bagian paling belakang dari otak besar,

berhubungan dengan rangsangan visual yang memungkinkan manusia

mampu melakukan interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina

mata.

Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang lebih

dikenal dengan otak kiri dan otak kanan. Masing-masing belahan mempunyai

fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan

dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta pusat

matematika. Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat

Intelligence Quotient (IQ). Sementara itu, otak kanan berfungsi dalam

perkembangan Emotional Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi,

interaksi dengan manusia lain, serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini

pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan

ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, melukis, dan segala jenis kegiatan

kreatif lainnya.41

2. Otak Kecil (Cerebellum)42

Otak kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala, dekat dengan

ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi otomatis otak,

di antaranya mengatur sikap dan posisi tubuh, mengontrol keseimbangan,

koordinasi otot, dan gerakan tubuh. Otak kecil juga menyimpan dan

melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan

mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu,

dan sebagainya. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan

gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak

terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke

dalam mulutnya atau tidak mampu mengancingkan baju.

41

I. Harjadi Widjaja, Anatomi Abdomen (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2007),

h. 78. 42

Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia (Jakarta: Grasindo, 2013), h. 26

Page 40: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

23

3. Batang Otak (Brainstem)43

Batang otak atau brainstem berada di dalam tulang tengkorak atau rongga

kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang punggung atau sumsum

tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar manusia, termasuk

pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses

pencernaan, dan merupakan sumber insting dasar manusia yaitu fight or flight

(lawan atau lari) saat datangnya bahaya. Batang otak dijumpai juga pada

hewan seperti kadal dan buaya. Oleh sebab itu, batang otak sering juga disebut

dengan otak reptil. Otak reptil mengatur “perasaan teritorial” sebagai insting

primitif. Contohnya, perasaan tidak nyaman atau terancam ketika ada orang

yang tidak dikenal terlalu dekat dengan kita. Batang otak terdiri dari 3 (tiga)

bagian,44

a. Mesencephalon atau otak tengah (disebut juga mid brain) adalah bagian

teratas dari batang otak yang menghubungkan otak besar dan otak kecil.

Otak tengah berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan

mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan tubuh, dan pendengaran.

b. Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri

badan menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla

mengontrol fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah,

pernafasan, dan pencernaan.

c. Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak

bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita

terjaga atau tertidur.

4. Sistem Limbik (Limbic System)45

Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat

kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak

ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan

otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,

hipocampus, dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan

43

Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia (Jakarta: Grasindo, 2013), h. 26. 44

Alex Iskandar dan Endi Novianto, Mediate & Grow Rich: Sehat, Kaya, dan Bahagia

Duniawi-Spiritual (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008), h. 30. 45

Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia (Jakarta: Grasindo, 2013), h. 27.

Page 41: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

24

perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa

lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka

panjang. Bagian terpenting dari sistem limbik adalah hipotalamus yang salah

satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat

perhatian dan mana yang tidak. Misalnya, kita lebih memerhatikan anak kita

sendiri dibanding dengan anak orang lain. Mengapa? Karena kita punya

hubungan emosional yang kuat dengan anak kita. Begitu juga ketika kita

mencintai seseorang, kita akan lebih sering memperhatikan orang tersebut.

Hal ini terjadi karena kita punya hubungan emosional yang kuat dengan orang

yang kita cintai itu. Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak

tersentuh oleh indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau

tempat bersemayamnya rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav

Jung menyebutnya sebagai alam bawah sadar atau ketidaksadaran kolektif,

yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti menolong orang dan perilaku

tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik ini sebagai tempat duduk

bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta, penghargaan, dan

kejujuran.

Seperti yang telah penulis katakan di awal pembahasan ini –yakni

mengenai fungsi otak dalam menghafal–, bahwa kegiatan menghafal al-Qur‟an

erat kaitannya dengan salah satu organ tubuh vital manusia, yakni otak.

Pertanyaan selanjutnya adalah, di manakah dan bagaimanakah letak keterkaitan

antara menghafal dan otak?

Proses menghafal atau mengingat dapat dijabarkan sebagai sebuah proses

perekaman objek ke dalam ingatan atau memori.46

Hafalan atau ingatan itu akan

terbentuk melalui 2 tahapan,

1. Tahap belajar, yaitu proses dimana informasi diterima oleh indera tubuh.

Tahapan ini erat kaitannya dengan apa yang disebut sebagai gaya belajar.

Menurut Sidjabat –sebagaimana yang dikutip oleh M. Nur Ghufron dan Rini–

gaya belajar adalah cara pandang setiap individu dalam melihat dan

46

Memori hakikatnya adalah daya ingat atau kemampuan mengingat. Secara fisiologis,

adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya,

sebagai akibat dari aktifitas neural sebelumnya. Lihat: John E. Hall, Guyton dan Hall: Buku Ajar

Fisiologi Kedokteran, penerjemah Ernita Ibrahim Ilyas (Jakarta: EGC, 2008), h. 81.

Page 42: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

25

mengalami suatu peristiwa.47

Sementara itu, menurut Keefe –sebagaimana

yang juga dikutip oleh M. Nur Ghufron dan Rini– gaya belajar adalah suatu

karakteristik kognitif,48

afektif,49

dan perilaku psikomotorik50

sebagai

indikator yang bersifat relatif stabil untuk pembelajar saling berhubungan dan

bereaksi terhadap lingkungan belajar.51

Definisi lain menyebutkan bahwa gaya

belajar adalah pola pikir yang spesifik pada individu dalam proses menerima

informasi baru dan mengembangkan keterampilan baru.52

Dari beberapa

definisi di atas, dapat terlihat bahwa gaya belajar merupakan hal yang sifatnya

individual. Artinya, setiap orang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.

Para ahli telah membagi gaya belajar kepada beberapa macam gaya, namun

pembagian yang banyak dipakai adalah yang bertitik tolak pada modalitas

indera, yaitu,

a. Visual

Individu dengan gaya belajar visual akan lebih cepat belajar dengan cara

melihat. Misalnya dengan membaca buku, melihat dan mengamati

demonstrasi, atau melihat materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk

video.

b. Auditorial

Individu dengan gaya belajar audio cenderung akan lebih mudah dalam

belajar dengan cara mendengarkan. Misalnya, mereka lebih suka model

pembelajaran ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

c. Kinestetik

47

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawati, Gaya Belajar: Kajian Teoritik (Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2012), h. 10. 48

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang

menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. 49

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif

mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. 50

Ranah psikomotor merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau

kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar

psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan afektif. Ranah

psikomotor adalah yang berhubungan dengan aktifitas fisik, seperti berlari, melompat, menari,

memukul, dan sebagainya. 51

M. Nur Ghufron dan Rini Risnawati, Gaya Belajar: Kajian Teoritik (Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2012), h. 11. 52

Mohammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi

Dalam Proses Pembelajaran (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), h. 98.

Page 43: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

26

Individu dengan gaya belajar kinestetik akan belajar dengan lebih baik bila

disertai dengan gerakan-gerakan fisik. Misalnya, belajar sambil berjalan-

jalan, menggerakkan kaki atau tangan, serta bentuk pembelajaran yang

memerlukan aktifitas fisik.

2. Tahap retensi, yaitu proses informasi diterima oleh otak. Definisi yang

diberikan oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terhadap retensi adalah

penyimpanan atau penahanan.53

Definisi lain menyebutkan bahwa retensi

adalah bertahannya materi yang dipelajari di dalam memori dan tidak

dilupakan.54

Proses ini berlangsung dengan sebuah mekanisme teratur, dan di

sinilah sel saraf aktif atau neuron memainkan peranannya. Ketika ada

informasi masuk ke otak, maka akan terbentuk sinaps atau hubungan/jaringan

antar neuron. Semakin banyak informasi yang masuk, maka akan semakin

banyak pula sinapsis atau jaringan yang terbentuk. Lalu, bagaimana agar

hafalan atau ingatan itu tidak cepat hilang? Caranya adalah dengan

mengulang-ulangnya, yang dalam pembahasan tentang menghafal al-Qur‟an

disebut dengan muraja‟ah. Secara ringkas, dapat dijelaskan bahwa sel saraf

merupakan sebuah struktur yang memiliki banyak bagian, salah satunya

adalah selubung mielin. Selubung mielin merupakan materi isolator55

yang

berfungsi untuk meningkatkan kecepatan pengiriman pesan berupa gelombang

elektromagnetik atau impuls ke saraf lainnya. Semakin sering hafalan diulang,

maka selubung mielin akan semakin tebal. Semakin tebal selubung mielin,

maka pengiriman pesan atau impuls yang berupa rangsangan atau tanggapan

akan semakin cepat.56

Dari paparan ringkas di atas, maka terjawab sudah dimana dan bagaimana

letak keterkaitan yang erat antara menghafal dan otak. Otak yang begitu

sempurna, yang telah Allah „azza wa jalla anugerahkan, hendaknya dimanfaatkan

sebaik-baiknya selama masih sehat dan aktif. Karena, sedetik saja otak berhenti

53

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

Pustaka, 2005), h. 953. 54

Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),

h. 124. 55

Isolator adalah benda atau materi yang baik dalam hal penghantaran arus listrik, dan

impuls itu sendiri adalah berupa gelombang elektromagnetik. Penghantaran ini sendiri terjadi di

akson, suatu bagian yang ada di dalam selubung mielin. 56

Wawancara pribadi dengan M. Iqbalulloh M.K. (mahasiswa Fakultas Kedokteran,

Universitas Padjajaran), Jakarta, 27 Maret 2018.

Page 44: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

27

beroperasi, maka dapat dipastikan seluruh tubuh akan berhenti bekerja dan tidak

ada lagi kehidupan.

D. Fungsi Hati Dalam Menghafal

Dalam pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan tentang keterkaitan yang

erat antara kegiatan menghafal –dalam hal ini tentunya menghafal al-Qur‟an– dan

otak manusia sebagai pusat kendali aktifitas. Lalu, apakah cukup untuk hanya

mengandalkan otak dalam menghafalkan al-Qur‟an? Faktanya, hati berperan

penting terhadap proses menghafal –bahkan menjaga hafalan– al-Qur‟an. Hati

yang dimaksud di sini bukanlah hati yang merupakan salah satu organ vital

manusia, yang letaknya di bagian kanan atas rongga perut, di bawah diafragma.

Namun, hati yang dimaksud di sini adalah hati yang dalam kajian psikologi

dikenal dengan jiwa. Hati manusia dapat berfungsi dengan baik dan maksimal

sebagaimana hakikatnya apabila ia bersih alias tidak kotor.

Kebersihan hati dalam Islam diistilahkan dengan tazkiyatun nufus

(tazkiyah al-nafs). Kata tazkiyah berasal dari kata zakka-yuzakki yang artinya

menyucikan, memperbaiki, tumbuh, dan berkembang.57

Sedangkan kata al-nafs

memiliki banyak arti, salah satunya adalah hati atau jiwa.58

Para ahli tasawuf59

mengartikan nafs sebagai sesuatu yang melahirkan sifat tercela. Imam Al-Ghazali

menyebut nafs sebagai pusat potensi marah dan syahwat pada manusia.60

Demikian pula di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata nafs

diartikan sebagai dorongan jiwa yang kuat untuk berbuat kurang baik.61

Namun,

pada hakikatnya hati manusia itu bersih, suci, dan patuh pada hukum-hukum

Allah „azza wa jalla. Selain itu, hati juga merupakan tempat menerima hidayah

dari Allah „azza wa jalla, sebagaimana firman-Nya,

57

A. W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir, h. 577. 58

Bahasa Arab memakai istilah nafs untuk menyebut banyak hal, seperti roh, diri

manusia, hakikat sesuatu, dara, saudara kepunyaan, ke-ghaib-an, ukuran samakan kulit, jasad,

kedekatan, zat, mata, kebesaran, dan perhatian. Lihat: Ibnu Manzur, Lisan Al-Arab (Qahirah:

Darul Hadis, 2003), jilid IV, h. 4500-4501. 59

Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari cara atau jalan bagaimana seseorang berada

sedekat mungkin dengan Allah. Lihat: Fahrudin, “Tasawuf Sebagai Usaha Membersihkan Hati

Guna Mencapai Kedekatan Dengan Allah” Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 14, No. 1 –

2016, h. 66. 60

Imam Al-Ghazali, Ihya „Ulum Al-Din (Beirut, Dar Al-Fikr, 1995), juz 2, h. 1345. 61

Depdikbud, Kamus Besar Bahaas Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) h. 679.

Page 45: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

28

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari tulang belakang anak-

cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh

mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka

menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami) kami bersaksi.” ....” (QS. Al-A‟raf

(7) : 172).

Kebersihan hati dalam menghafal al-Qur‟an dapat dijelaskan sebagai suatu

kondisi hati manusia yang bersih dari segala penyakit hati, seperti takabbur

(sombong), „ujub (berbangga diri), riya‟ (kebaikan yang ingin dilihat oleh orang

lain), sum‟ah (kebaikan yang ingin didengar oleh orang lain), hasad (dengki/iri

hati), dan sebagainya.

Untuk mencapai hati yang bersih, perlu dilakukan berbagai macam latihan

dan pembiasaan dalam mengelola hati, misalnya dengan memperbanyak amal

ibadah dan ketaatan, baik yang sifatnya berhubungan langsung dengan Allah

„azza wa jalla (ibadah mahdhah), maupun yang sifatnya berhubungan dengan

manusia dan lingkungan sekitar (ibadah ghairu mahdhah). Pembiasaan dan

latihan ini harus terus dilakukan secara istiqamah, yaitu kontinyu, konsisten, dan

konsekuen. Bersamaan dengan memperbanyak ibadah, hal yang juga harus

dilakukan adalah dengan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga diri –

termasuk hati– dari berbagai macam bentuk kemaksiatan yang berujung pada

timbulnya dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil.

Hati yang bersih adalah kunci utama suksesnya seseorang dalam

menghafalkan al-Qur‟an. Bukan hanya sekedar menghafal teksnya saja, namun

juga dapat memahami dan mengamalkan isi kandungan dari al-Qur‟an itu sendiri.

Hal ini dapat dilihat dari faktor keikhlasan62

yang menempati poin pertama dalam

kaidah-kaidah menghafal al-Qur‟an.63

Bahkan, faktor keikhlasan ini merupakan

syarat utama dan pertama dalam melakukan setiap kebaikan.

62

Ikhlas secara bahasa berarti bersih, suci, dan murni. Secara istilah berarti memurnikan

ketaatan hanya kepada Allah „azza wa jalla. 63

Lihat –sekedar contoh: Arif Rahman (1/2 Sehari Bisa Baca & Hafal Al-Qur‟an),

Ridhoul Wahidi (Hafal Al-Qur‟an Meski Sibuk Sekolah), Sa‟dulloh (9 Cara Praktis Menghafal Al-

Qur‟an), Abdul Aziz Abu Jawrah (Hafal Al-Qur‟an dan Lancar Seumur Hidup), dan sebagainya.

Page 46: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

29

BAB III

SEPUTAR ASKAR KAUNY

A. Yayasan Askar Kauny

a. Profil

Yayasan Askar Kauny adalah sebuah yayasan non-profit yang

bergerak di bidang sosial dan pendidikan, serta memfokuskan diri pada

pembinaan dan pengembangan ilmu al-Qur‟an, khususnya dalam

menghafal al-Qur‟an. Sebagai sebuah lembaga yang berkonsentrasi pada

dunia al-Qur‟an, yayasan Askar Kauny memiliki sebuah visi, yakni

membangun masyarakat muslim yang Ahlul Quran dan mencintai al-

Qur‟an. Adapun misinya adalah menjadikan al-Qur‟an sebagai budaya

masyarakat dengan gerakan “Menghafal Al-Quran Semudah Tersenyum”

dan menjadikan Indonesia bebas buta al-Qur‟an. Saat ini, yayasan Askar

Kauny memiliki kantor pusat yang beralamat di Jalan Setu Raya, nomor

63, Cipayung, Jakarta Timur, dengan nomor telepon 0878 7722 1200.

Adapun website resmi yayasan Askar Kauny adalah https://kauny.com/.

b. Sejarah

Sejarah berdirinya yayasan ini bermula pada tahun 2011, yang

mana ketika itu Bobby Herwibowo –yang juga seorang da‟i– mulai

mengajarkan teknik Menghafal Al-Quran Semudah Tersenyum atau yang

disingkat menjadi MASTER, Metode ini menggunakan media visual atau

gambar, yakni dengan cara menggambar arti atau makna dari ayat yang

sedang dihafal di papan tulis atau media lainnya. Pelatihan ini pertama kali

dilakukan di kantor yang dipimpinnya, yakni PT. Kauny Quantum

Memory, sebuah lembaga yang bergerak di bidang pelatihan menghafal al-

Qur‟an. Kantor tersebut berlokasi di Bambu Apus, Jakarta Timur. Saat itu,

antusiasme para karyawan sangat tinggi. Hal ini tergambar dari banyaknya

karyawan yang mengikuti pelatihan ini. Kemudian, dicobalah untuk

menyebarluaskan informasi tentang adanya pelatihan menghafal al-Qur‟an

semudah tersenyum ini melalui media sosial Facebook. Ternyata,

Page 47: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

30

peminatnya cukup banyak. Akhirnya, diadakanlah pelatihan rutin yang

bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta.

Pada tahun 2014, sebagai respon atas makin tingginya minat orang-

orang dalam menghafal al-Qur‟an, maka dibukalah sebuah pesantren

penghafal al-Qur‟an, yang waktu itu baru berbentuk rumah tahfizh yang

santrinya pulang-pergi alias tidak mondok. Rumah tahfizh ini sendiri

berada di kantor PT. Kauny Quantum Memory, dan kegiatannya

berlangsung setiap sore. Lalu pada akhir tahun 2014, PT. Kauny Quantum

Memory mendapatkan sebuah rumah hibah dari bapak Fahmi Askar di

Desa Cijulang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.64

Beliau ingin agar rumahnya tersebut dimanfaatkan sebagai pesantren

penghafal al-Qur‟an. Kemudian, pesantren yang sebelumnya bertempat di

Bambu Apus tersebut, pindah ke rumah hibah ini. Untuk pertama kali,

santri yang mengisi di pesantren ini adalah anak-anak dari ustadz Bobby

Herwibowo sendiri, serta 3 orang santri dari rumah tahfizh yang ada di

kantor PT. Kauny Quantum Memory. Lama kelamaan, santri di pesantren

ini pun bertambah banyak. Baru kemudian, dibentuklah sebuah yayasan

non-profit yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan, serta

memfokuskan diri pada pembinaan dan pengembangan ilmu al-Qur‟an,

khususnya dalam menghafal al-Qur‟an. Yayasan tersebut diberi nama

Yayasan Askar Kauny. Untuk menghormati bapak Fahmi Askar tadi,

maka nama beliau disisipkan ke dalam nama yayasan ini.65

c. Program Kerja

Dalam mewujudkan visi dan misinya, yayasan Askar Kauny

memiliki beberapa program kerja sebagai berikut:

1. Orang Tua Asuh

Yayasan Askar Kauny melihat bahwa ada banyak sekali anak-

anak dari kalangan dhu‟afa dan yatim-piatu yang tidak bisa

mendapatkan akses pendidikan. Hal ini terutama sekali dari faktor

ekonomi atau ketiadaan biaya. Untuk membantu pemerintah dalam

64

Pesantren ini merupakan pesantren pertama milik yayasan Askar Kauny. Mereka

menyebutnya dengan ma‟had Askar Kauny. 65

Wawancara pribadi dengan ustadz Habiburrahim, 3 Januari 2018.

Page 48: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

31

menanggulangi permasalahan ini, yayasan Askar Kauny membuat

sebuah program yang menghubungkan antara anak-anak yang tidak

bisa mendapatkan akses pendidikan tadi dengan orang-orang yang

memiliki kemampuan secara finansial, yang bernama program orang

tua asuh. Program ini memberikan kesempatan kepada orang-orang

yang mampu secara ekonomi untuk menjadi orang tua “kedua” bagi

anak-anak yang tergolong yatim-piatu dan dhu‟afa. Para orang tua

asuh ini nantinya akan memberikan bantuan berupa biaya hidup bagi

anak-anak tadi, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan yang

lainnya. Melalui program ini, yayasan Askar Kauny berharap akan ada

banyak anak-anak yang bisa mendapatkan akses pendidikan, layaknya

anak-anak yang lainnya. Melalui program ini, setiap anak yang ingin

menjadi santri di Askar Kauny dan mau menghafalkan al-Qur‟an,

namun tidak memiliki biaya, bisa menjadi santri di Ma‟had Askar

Kauny.

2. Guru Ngaji

Yayasan Askar Kauny memandang bahwa ketersediaan guru

mengaji (guru yang mengajarkan membaca al-Qur‟an) di beberapa

daerah dianggap kurang, terutama di daerah yang jauh dari pusat kota.

Sementara orang-orang yang sudah bisa membaca al-Qur‟an dengan

baik dan benar serta mampu untuk mengajarkannya kepada orang lain,

keberadaan mereka seperti “menumpuk” di kota besar saja. Untuk

mengatasi masalah ini, yayasan Askar Kauny membuat sebuah

program yang diberi nama “guru ngaji”. Guru ngaji adalah program

yang menghubungkan antara mereka yang membutuhkan guru ngaji

(guru untuk belajar membaca al-Qur‟an) dengan mereka yang mampu

untuk mengajarkan membaca al-Qur‟an secara baik dan benar.

Melalui program ini, diharapkan kurangnya ketersediaan guru ngaji di

beberapa daerah dapat teratasi dengan baik.

3. Wakaf Sejuta Qur‟an

Ketersediaan mushaf al-Qur‟an yang layak baca –terutama di

banyak masjid dan mushalla– bisa dibilang belum terpenuhi dengan

Page 49: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

32

baik. Yayasan Askar Kauny melihat bahwa masih banyak masjid dan

mushalla yang tidak memiliki mushaf al-Qur‟an yang layak untuk

dibaca. Bahkan, banyak juga masjid dan mushalla yang tidak memiliki

mushaf al-Qur‟an sama sekali. Untuk mengatasi masalah ini, yayasan

Askar Kauny membuat sebuah program yang diberi nama program

“wakaf sejuta Qur‟an”. Program ini bertujuan untuk memenuhi

ketersediaan mushaf al-Qur‟an yang layak baca di banyak masjid dan

banyak mushalla di Indonesia.

4. Hafizh On The Street

Pada tahun 2014, yayasan Askar Kauny sudah mulai

memperkenalkan metode menghafal al-Qur‟an ala mereka yang

dikenal dengan metode MASTER kepada publik. Salah satu cara yang

ditempuh adalah dengan mengikuti kegiatan car free day atau hari

bebas kendaraan bermotor yang berlangsung di sepanjang jalan

Sudirman - MH. Thamrin setiap hari Minggu. Di sana, yayasan Askar

Kauny memperkenalkan kepada masyarakat mengenai metode

MASTER, sekaligus mempraktekkannya langsung bersama

masyarakat. Setelah berjalan kurang lebih 4 bulan, ternyata

antusiasme dan respon masyarakat sangat baik dan mereka tertarik

untuk mengenal lebih dekat dan menggunakan metode MASTER

dalam menghafalkan al-Qur‟an. Sampai saat ini, program hafizh on

the street sendiri telah tersebar di berbagai kota di Indonesia, yang

mana para pesertanya tergabung dalam bentuk komunitas, dan mereka

rutin secara terus-menerus memperkenalkan dan menyebarkan metode

MASTER ini kepada publik.

5. Hafizh 1000 Hadits

Metode MASTER yang diprakarsai oleh ustadz Bobby

Herwibowo ini, belakangan tidak hanya diterapkan pada proses

penghafalan al-Qur‟an, namun juga diterapkan pada proses menghafal

hadits-hadits Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam. Ini dapat

dilihat dari sebuah program yang diberi nama program “hafizh 1000

hadits”. Saat ini, program menghafal 1000 hadits ini hanya

Page 50: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

33

diperuntukkan bagi santri dan santriwati di seluruh MAK. Adapun

pemilihan atau penentuan hadits-hadits mana saja yang akan dihafal,

dirumuskan oleh pihak internal yayasan, yang mana dalam hal ini

ustadz Bobby Herwibowo ikut terlibat di dalamnya.

6. Ma‟had Askar Kauny

Guna memfasilitasi dan mewadahi anak-anak yang memiliki

semangat dan kemauan dalam menghafal al-Qur‟an, yayasan Askar

Kauny membuat sebuah program pendidikan berupa pesantren

penghafal al-Qur‟an yang diberi nama Ma‟had Askar Kauny atau

yang disingkat dengan MAK. Untuk paparan yang lebih rinci, penulis

akan jelaskan pada pembahasan tersendiri.

Selain keenam program besar di atas, masih banyak lagi program

kerja yang dimiliki oleh yayasan Askar Kauny dalam usahanya

mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan, seperti diadakannya

berbagai program pelatihan menghafal al-Quran semudah tersenyum,

seminar menghafal al-Qur‟an, dan yang lain sebagainya.

B. Bobby Herwibowo

Membicarakan sosok Bobby Herwibowo sangat terkait dengan bahasan

seputar Askar Kauny dan metode MASTER. Bobby Herwibowo lahir di Jakarta,

11 Mei 1997. Ia menamatkan studi sarjananya di fakultas syari‟ah Universitas Al-

Azhar, Kairo, Mesir. Sebelum Askar Kauny berdiri, dulunya ia adalah seorang

trainer dalam bidang kemampuan menghafal di perusahaannya sendiri, yaitu PT.

Kauny Quantum Memory. Tak hanya itu, ia juga seorang pembina pada lembaga

kemanusiaan ACT (Aksi Cepat Tanggap).

Berkat temuannya berupa metode MASTER dalam menghafal al-Qur‟an,

kini ia banyak menjadi pembicara sekaligus trainer dalam program menghafal al-

Qur‟an yang diselenggarakan di beberapa stasiun televisi. Tak sedikit pula ia

mengisi berbagai seminar, talk show, dan yang semisal dengannya.

Tak ketinggalan, ia juga telah menulis beberapa buku yang dapat dengan

mudah kita jumpai di pasaran, diantaranya KQM: Menghafal Al-Qur‟an Semudah

Tersenyum; Teknik Quantum Rasulullah; 7 Password Pembuka Rezeki; Al-

Page 51: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

34

Qur‟an Membuat Mereka Tersenyum; Rezeki Rumah Miring; Meraih Rezeki Tak

Terduga; The Power of Akhlaq: Menjadi Hamba Kesayangan Allah SWT; 11

Langkah Meraih Kemabruran; Cahaya Langit “Inspiring Stories”; dan lain

sebagainya.66

C. Ma’had Askar Kauny

a. Pengertian Ma’had

Ma‟had atau yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai

pesantren, adalah sebuah institusi pendidikan yang berada di bawah

pimpinan seorang atau beberapa kyai dan dibantu oleh sejumlah santri

senior serta beberapa anggota keluarganya.67

Sebuah institusi dikatakan

pesantren, jika ia memiliki 4 unsur di dalamnya. Unsur yang pertama

adalah kyai sebagai pengasuh, pemilik, dan pengendali pesantren. Ia

adalah orang yang paling bertanggungjawab meletakkan sistem yang ada

di dalam pesantren, sekaligus menentukan maju dan tidaknya sebuah

pesantren. Unsur yang kedua adalah santri, yaitu murid yang belajar

keilmuan Islam kepada kyai. Santri adalah sumber daya manusia yang

tidak saja mendukung keberadaan pesantren, tetapi juga menopang

intensitas pengaruh kyai dalam masyarakat. Unsur yang ketiga adalah

pondok atau asrama sebagai tempat tinggal para santri selama mereka

menuntut ilmu. Unsur yang keempat atau yang terakhir adalah adanya

kitab atau buku berbahasa Arab tentang berbagai disiplin ilmu agama

Islam yang dipelajari santri.68

Secara model, pesantren terbagi dalam 2 kategori, yakni pesantren

tradisional atau salaf, dan pesantren modern atau khalaf. Perbedaan dari

kedua model ini tidaklah mendasar. Artinya, secara substansi keduanya

sama-sama memiliki unsur-unsur pesantren di atas. Perbedaan keduanya

hanya terletak dari model belajar yang diterapkan, sarana dan pra-sarana

yang ada, dan pola lingkungan pesantren itu sendiri.

66

Bobby Herwibowo, Teknik Quantum Rasulullah: Fun dan Cepat Menghafal Al-

Qur‟an, (Jakarta: Noura Books, 2014), h. 170 67

Abdurahman Wahid, Bunga Rampai Pesantren (Jakarta: Dharma Bakti, 1978), h. 67. 68

Ali Maschan Moesa, Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama

(Yogyakarta: LKiS, 2007), h. 94-95.

Page 52: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

35

b. Profil Ma’had Askar Kauny

Dalam hal ini, yayasan Askar Kauny menerapkan model pesantren

yang cenderung modern. Pesantren ini dinamakan Ma‟had Askar Kauny

atau disingkat dengan MAK. Di MAK, setiap santri diwajibkan untuk

tinggal di dalamnya dalam beberapa waktu, sesuai dengan kontrak masa

menghafal al-Qur‟an yang ditetapkan. Di MAK tidak hanya diisi dengan

kegiatan menghafal al-Qur‟an, tetapi juga diisi dengan materi belajar

lainnya, seperti bahasa Arab, bahasa Inggris, sejarah Nabi, dan yang

lainnya. Selain itu, diajarkan juga keterampilan khusus, seperti belajar

berkuda, memanah, menjahit, dan berbagai keterampilan lainnya. Ini

dikarenakan, MAK tidak menyediakan sekolah formal –seperti SD, SMP,

atau SMA– di dalamnya, sehingga dengan adanya bidang keterampilan ini,

diharapkan para santri yang telah lulus nantinya dapat berbaur dengan

masyarakat sekaligus memiliki bekal keterampilan.. Di MAK, secara

umum santri dibebaskan dari segala macam biaya, seperti uang

pendaftaran, uang pangkal, uang bulanan, dan lain-lain. Justru mereka

diberikan uang saku dari yayasan tiap bulannya. Hal ini tentu saja

membuka peluang seluas-luasnya bagi anak-anak yang kurang mampu

secara ekonomi untuk bisa menghafal al-Qur‟an. Namun, pihak yayasan

tidak menutup jalan bagi para orang tua santri yang mampu secara

ekonomi jika mau membayar secara normal biaya pendidikan di MAK dan

memberikan uang bulanan kepada anak-anaknya.

Saat ini, yayasan Askar Kauny telah memiliki 16 MAK yang

tersebar di beberapa daerah di Indonesia (Cisarua 1, Cisarua 2, Cikarang 1,

Cikarang 2, Depok 1, Depok 2, Bojonggede, Bekasi, Semarang, Cinere,

Cikeas, Pasuruan, Banyuwangi, Sukabumi, Cibinong, dan Bukittinggi) dan

1 MAK yang berlokasi di Mesir. Seluruh MAK yang ada, bangunannya

merupakan pemberian (hibah) dari pemiliknya kepada yayasan Askar

Kauny untuk dikelola menjadi pesantren penghafal al-Qur‟an. Setiap

Page 53: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

36

MAK mempekerjakan masyarakat di sekitarnya untuk menjadi pegawai,

seperti untuk cuci pakaian, bagian kebersihan, dan bagian keamanan.69

Untuk mendukung kelancaran dan kefektifan dalam proses

menghafal al-Qur‟an, setiap MAK hanya dikhususkan untuk santri putra

saja atau untuk santri putri saja. Adapun MAK Cisarua 1 atau yang lebih

dikenal dengan MAK Cijulang adalah MAK khusus putra, yang

merupakan lokasi penelitian yang penulis pilih untuk skripsi ini.

c. Ma’had Askar Kauny Cijulang

1. Profil

MAK Cijulang merupakan MAK pertama yang dimiliki oleh

yayasan Askar Kauny. Mulai dibuka pada tahun 2011, tempat ini pada

awalnya adalah milik bapak Fahmi Askar. Kemudian, beliau meng-

hibah-kan bangunan ini kepada ustadz Bobby Herwibowo untuk

dikelola dan dijadikan pesantren penghafal al-Qur‟an.

Bangunan utama MAK ini terdiri dari 3 lantai berbentuk huruf

“U”. Lantai pertama terdiri dari 4 kamar pribadi para ustadz, 8 kamar

mandi santri, 1 ruang cuci dan setrika pakaian para santri dan ustadz, 1

ruang makan, 1 ruang masak (dapur) dan 1 ruang shalat sekaligus

perpustakaan. Lantai kedua terdiri dari 5 ruang tidur santri, 2 ruang

belajar, dan 1 ruang barang-barang milik santri. Lantai ketiga hanya

diperuntukkan untuk menjemur pakaian para santri dan ustadz, serta

sebagai balkon.

Gambar 3.1: MAK Cijulang tampak depan.

69

Hasil observasi tanggal 11 Januari 2018.

Page 54: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

37

Gambar 3.2: Ruang belajar santri.

Gambar 3.3: Ruang tidur santri.

Gambar 3.4: Ruang shalat sekaligus perpustakaan.

Ma‟had Askar Kauny Cijulang terletak Kampung Cijulang,

Desa Kopo, RT. 03, RW. 05, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor,

Jawa Barat, 16750.

2. Pengasuh

Dalam dunia pesantren, istilah pengasuh atau pengasuhan secara

umum adalah pihak yang bertugas untuk mengasuh dan mengurus

santri dan/atau pesantren. Setiap pesantren memiliki perbedaan

mengenai tugas dan fungsi pengasuh. Misalnya, di pesantren tempat

dulu penulis mondok yang bercorak pesantren modern, istilah

pengasuh adalah para ustadz yang diberikan amanah oleh pihak

Page 55: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

38

pesantren untuk mengawasi, mengatur, dan menjaga kebersihan,

kenyamanan, dan keamanan asrama dan santri secara umum. Sistem

pengasuh atau pengasuhan ini terpisah antara putra dan putri.

Sementara di MAK Cijulang –lokasi penelitian penulis–, pengasuh

adalah seorang ustadz yang diberikan amanah oleh pihak yayasan

Askar Kauny untuk menjadi penanggungjawab berjalannya kegiatan

di MAK, atau dapat pula dikatakan pengasuh adalah otoritas tertinggi

di sebuah MAK.

Setiap pengasuh di MAK adalah pilihan langsung dari ustadz

Bobby Herwibowo sendiri. Beliau memilih dan mengangkat seorang

pengasuh berdasarkan kredibilitasnya untuk mengurus sebuah ma‟had

tahfizhul Qur‟an. Penggantian pengasuh di MAK dilakukan

berdasarkan waktu tertentu, atau bisa juga sesuai kondisi yang ada.

Setiap pengasuh di MAK memiliki seorang staf yang berfungsi

sebagai wakil pengasuh, menggantikan posisi pengasuh jika ia sedang

berhalangan ketika bertugas di MAK, seperti saat sakit, pulang ke

rumah, atau keluar dalam jangka waktu pendek atau panjang. Tugas

dan kewajiban pengasuh dan staf adalah sama dalam hal mengajar.

3. Pengajar

Pengajar adalah orang yang tugasnya mengajar, atau biasa

disebut guru. Dalam mencari calon pengajar atau ustadz yang akan

ditugaskan di MAK, ada dua cara yang biasa dilakukan, yaitu melalui

penerimaan pendaftaran sebagai pengajar atau atas pilihan langsung

dari ustadz Bobby Herwibowo atau ustadz Habiburrahim.70

Jika

melalui jalur pendaftaran, maka setiap orang yang ingin menjadi

pengajar harus mendaftarkan dirinya ke kantor yayasan Askar Kauny.

Setelah mendaftar, calon pengajar akan mengikuti tes seleksi, berupa

seleksi administrasi berupa penyerahan fotokopi KTP, fotokopi KK,

surat keterangan sehat dari dokter, SKCK, dan fotokopi ijazah S1

70

Kedekatan antara ustadz Bobby Herwibowo dengan ustadz Habiburrahim sudah terjalin

sejak lama. Saat ini, ustadz Habiburrahim menjabat sebagai sekretaris di yayasan Askar Kauny.

Beliau juga sering menjadi trainer dalam setiap pelatihan menghafal al-Qur‟an bersama ustadz

Bobby Herwibowo yang diselenggarakan oleh yayasan Askar Kauny. Wawancara pribadi dengan

ustadz Habiburrahim, 3 Januari 2018.

Page 56: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

39

sebagai ijazah minimal. Kemudian, seleksi tertulis berupa tes

pengetahuan agama sebanyak 50 soal dan tes potensi akademik

sebanyak 50 soal. Terakhir, adalah seleksi wawancara sekaligus tes

hafalan al-Qur‟an. Jumlah hafalan yang mesti dimiliki para pengajar

adalah minimal 20 juz. Seluruh tes dilakukan di kantor yayasan Askar

Kauny. Adapun jika atas pilihan atau bawaan langsung dari ustadz

Bobby Herwibowo atau ustadz Habiburrahim, maka biasanya orang

tersebut dapat langsung mengikuti pelatihan penggunaan metode

MASTER, tanpa harus mengikuti seleksi persyaratan sebagaimana

yang berlaku bagi para pendaftar pengajar.71

Setelah para calon

penajar mengikuti pelatihan metode MASTER selama 1 bulan,

mereka akan langsung ditempatkan di berbagai cabang MAK yang

ada.

Selanjutnya, setiap ustadz yang akan diberikan amanah untuk

membimbing para santri di MAK Cijulang –termasuk di Ma‟had

Askar Kauny yang lainnya– diperkenalkan dengan metode MASTER.

Perkenalan tersebut terdiri dari pengenalan akan teori dasar metode

dan sejarah singkat lahirnya metode. Selanjutnya, diperkenalkan juga

dari segi aplikasinya, yaitu bagaimana penggunaan metode tersebut

dalam menghafal al-Qur‟an, serta penerapannya kepada para santri.

Perkenalan ini dibimbing langsung ustadz Bobby Herwibowo dan

ustadz Habiburrahim di kantor yayasan Askar Kauny yang berlokasi

di Cipayung, Jakarta Timur.

Setelah tahap perkenalan dengan metode ini dianggap cukup –

maksudnya sampai para calon ustadz di MAK paham dengan metode

MASTER–, tahap berikutnya adalah mengirimkan para ustadz

tersebut ke MAK yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia.

Pengiriman dan pembagian lokasi MAK didasarkan pada kebutuhan

setiap MAK yang berbeda-beda satu sama lain, yakni dari aspek

jumlah santri dan kemampuan menghafal santri secara umum.

71

Wawancara pribadi dengan ustadz Sholeh, 11 Januari 2018.

Page 57: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

40

Mengenai jumlah pengajar disana, sampai kunjungan penulis

yang terakhir, terdapat 4 orang pengajar disana, yaitu ustadz Sufyan

Anwar (beliau merangkap sebagai pengasuh MAK Cijulang), ustadz

Ali Arifin (beliau merangkap sebagai staf pengasuh), ustadz Jumaidi,

dan ustadz Muhammad Syukrin Mukhtar.72

4. Murid

Pada dasarnya, setiap anak yang berusia di bawah 13 tahun

dapat mendaftar menjadi murid atau santri di ma‟had Askar Kauny.

Proses pendaftaran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan

datang langsung ke kantor yayasan Askar Kauny yang berlokasi di

Cipayung, Jakarta Timur, atau mendaftar secara online melaui situs

https://kauny.com/penerimaan-santri-dan-santriwati-barumahad-askar-

kauny/. Persyaratan utama untuk bisa menjadi santri di ma‟had Askar

Kauny adalah bisa membaca al-Qur‟an dengan baik dan benar, yang

mana ini diketahui melalui tes membaca al-Qur‟an di kantor yayasan

Askar Kauny. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dan

mempercepat proses menghafal santri ketika di ma‟had nanti, dimana

santri tidak perlu lagi diajarkan cara membaca al-Qur‟an.

Jumlah murid atau santri di setiap MAK berbeda-beda,

tergantung pada kapastitas tempat. MAK Cikarang adalah MAK yang

paling besar kapasitasnya, dapat menampung hingga 100 santri.

Sementara MAK Cijulang dapat menampung hingga 45 santri.73

Jumlah ini terbilang kecil untuk kategori sebuah pesantren atau

ma‟had. Hal ini disebabkan seluruh MAK yang ada adalah bangunan

rumah yang di-hibah-kan sang pemilik untuk dimanfaatkan sebagai

tempat menghafal al-Qur‟an, yang pengelolaannya diserahkan

seutuhnya kepada pihak yayasan Askar Kauny. Semua santri di MAK

hanya fokus pada hafalan al-Qur‟an dan belajar, baik berupa

pembelajaran beberapa mata pelajaran sekolah (misalnya mata

pelajaran bahasa Indonesia, bahasa Arab, bahasa Inggris, matematika,

72

Hasil observasi tanggal 15 Maret 2018. 73

Wawancara pribadi dengan ustadz Sholeh, 11 Januari 2018.

Page 58: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

41

IPA, dan IPS) maupun berupa keterampilan praktis (misalnya

berkuda, memanah, berenang, menjahit, dan lain-lain).

MAK Cijulang dikhususkan untuk santri putra dan dapat

menampung hingga 45 santri. Namun, saat penulis melakukan

kunjungan terakhir kesana pada pertengahan Maret 2018, santri yang

ada berjumlah 33 orang. Saat itu, santri yang paling dewasa berusia 15

tahun, dan yang paling muda berusia 10 tahun. Para santri itu datang

dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Aceh, Palembang Lampung,

Tangerang, Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, Bandung, hingga Sulawesi

Selatan. Berikut adalah daftar santri MAK Cijulang sampai dengan 15

Maret 2018:

Tabel 3.1: Daftar santri MAK Cijulang

No. Nama Usia Asal Daerah

1. Abdullah Umar Ibrahim 15 tahun Jakarta

2. Ahmad Al-Laibi Nashrullah 12 tahun Jakarta

3. Ahmad Ghazy 13 tahun Jakarta

4. Ahmad Syakil Mubarak 12 tahun Aceh

5. Akmal Nur Hakim 13 tahun Bogor

6. Aling Muhammad Kayyis 13 tahun Tangerang Selatan

7. Andi Harun Yahya 13 tahun Sulawesi Selatan

8. Bayu Segara Putra 13 tahun Bogor

9. Fajar Muhammad Arifin 11 tahun Bandung

10. Faris Maulana Dzulfikar 13 tahun Jakarta

11. Fityan Ahmad Al-Ghifari 13 tahun Jakarta

12. Ghaza Fauzi Ridwan 10 tahun Sukabumi

13. Hadji Akbar Revaldo 14 tahun Bekasi

14. Hilmi Mubarak 13 tahun Bekasi

15. Ilham Fathani 12 tahun Bogor

16. Irwansyah Dasuki 13 tahun Lampung

17. Joadim Sabhi Gosianes 13 tahun Bogor

18. Julian Sidqi Gosianes 10 tahun Bogor

Page 59: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

42

19. Muhammad Azma Fathurrahman 14 tahun Depok

20. Muhammad Chaidir Rabbani 14 tahun Bogor

21. Muhammad Fikri 13 tahun Jakarta

22. Muhammad Hafizhurrahman 13 tahun Jakarta

23. Muhammad Jundi Ramadhan 14 tahun Depok

24. Muhammad Miftahul Hidayat 15 tahun Bogor

25. Muhammad Rasya Ramadhan Haryanto 13 tahun Bekasi

26. Muhammad Rizki Darto 14 tahun Bogor

27. Muhammad Syauqi Rijal 12 tahun Bekasi

28. Rizki Muhammad Dahlan 11 tahun Bandung

29. Salman Al-Farisi 13 tahun Jakarta

30. Umar Abdul Nashir 12 tahun Tangerang

31. Viqih Nurizam 13 tahun Palembang

32. Zaki Ibadurrahman 12 tahun Bekasi

33. Zulfadhli Malik Muhammad 12 tahun Depok

Di MAK Cijulang –sebagaimana juga di MAK lainnya– tidak

hanya diisi dengan kegiatan menghafal al-Qur‟an, namun juga diisi

oleh kegiatan belajar mengajar dari beberapa mata pelajaran pilihan,

atau mata pelajaran yang termasuk dalam ujian nasional. Nantinya,

para santri akan diberikan kebebasan untuk memilih, apakah ingin

mengikuti ujian nasional paket C untuk mendapatkan ijazah sekolah

atau tidak. Selain itu, di MAK Cijulang juga diisi dengan berbagai

kegiatan di luar ruangan, seperti olahraga, berenang, dan yang lainnya.

Page 60: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

43

BAB IV

IMPLEMENTASI METODE MASTER

A. Konsep METODE

Metode MASTER (Menghafal Al-Qur‟an Semudah Tersenyum) adalah

sebuah metode dalam menghafal al-Qur‟an yang memadukan antara fungsi otak

kiri (yakni kegiatan menghafal) dan fungsi otak kanan (yakni gerakan tangan atau

badan). Perpaduan kedua fungsi otak tersebut menghasilkan kegiatan menghafal

al-Qur‟an yang bukan hanya hafal teks arabnya saja, namun juga paham makna

atau arti ayatnya. Metode ini sendiri ditemukan dan dikembangkan oleh ustadz

Bobby Herwibowo yang dimulai pada tahun 2011. Ia sendiri adalah seorang da‟i

yang memfokuskan dirinya pada bidang penghafalan al-Qur‟an. Melalui metode

ini, diharapkan semakin banyak orang yang tertarik untuk menghafal al-Qur‟an.74

Metode ini menjadikan para penghafal tidak hanya sekedar menghafal teks

Arabnya saja, namun juga paham arti atau makna dari ayat-ayat yang dihafal.

Selain itu, kebosanan dan kejemuan yang biasanya melanda seseorang saat

menghafal al-Qur‟an, dapat diatasi dengan metode ini. Hal tersebut dapat

diketahui dari cara kerja metode ini yang akan dijelaskan nanti.

Menurut penulis, konsep dasar dari metode MASTER ini mirip dengan

konsep belajar Quantum Learning, yakni sebuah metode pembelajaran yang dapat

mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat proses belajar menjadi

suatu hal yang menyenangkan dan bermanfaat. Lebih lanjut, Quantum Learning

merupakan gabungan bermacam-macam interaksi di dalam proses belajar, yang

mempunyai misi utama untuk mendesain suatu proses belajar yang

menyenangkan yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Kemiripan

antara konsep metode MASTER dengan konsep belajar Quantum Learning

setidaknya penulis sandarkan pada dua hal:

Pertama, metode MASTER dan Quantum Learning sama-sama

mengupayakan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan ketajaman

pemahaman dan daya ingat. Upaya meningkatkan ketajaman pemahaman dan

74

Bobby Herwibowo, Teknik Quantum Rasulullah: Fun dan Cepat Menghafal Al-

Qur‟an, (Jakarta: Noura Books, 2014), h. 16.

Page 61: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

44

daya ingat tersebut dapat dilakukan dengan beragam cara. Misalnya dalam metode

MASTER, adanya gerakan tangan atau badan yang merupakan visualisasi dari

makna ayat yang sedang dihafal, dapat membantu seseorang dalam menghafal

sesuatu yang secara kebahasaan adalah asing baginya. Bayangkan kalau kita

menghafal sesuatu tanpa tahu makna dan tujuannya, maka perasaan ngambang

akan muncul di benak kita. Sedangkan jika kita menghafalkan sesuatu yang kita

paham makna dan tujuannya, tentunya ini akan lebih mudah untuk diingat dan

tidak cepat lupa.

Kedua, metode MASTER dan Quantum Learning sama-sama menjadikan

proses pembelajaran menjadi sesuatu yang menyenangkan dan bermanfaat. Dalam

mewujudkan suasana belajar yang menyenangkan dibutuhkan strategi khusus,

seperti aktif, komunikatif, dan patisipatif. Berdasarkan hasil pengamatan penulis

di MAK Cijulang, tampak bahwa metode MASTER ini memang menjadikan

proses menghafal al-Qur‟an sebagai sesuatu yang menyenangkan. Hal ini terlihat

ketika proses menghafal berlangsung, para santri tampak antusias dan

bersemangat dalam mengikuti gerakan yang dicontohkan sang ustadz. Kadang

kala, dalam proses menghafal tersebut diselingi dengan tawa ringan, disebabkan

beberapa gerakan yang dianggap lucu oleh para santri. Hal seperti ini belum

pernah penulis temui dalam kegiatan hafalan al-Qur‟an di tempat lain, yang

biasanya tampak serius dan kaku, sehingga lebih cepat jenuh dan ngantuk.75

Seperti yang penulis katakan sebelumnya, bahwa metode MASTER ini

adalah metode menghafal al-Qur‟an yang memiliki konsep memadukan antara

fungsi otak kiri dan otak kanan. Sebelumnya, pada BAB II penulis sengaja

uraikan secara cukup panjang mengenai anatomi otak dan ditutup dengan fungsi

otak dalam menghafal, dimana proses menghafal ini berlangsung dengan sebuah

mekanisme teratur, dan di sini sel saraf aktif atau neuron memainkan peranannya.

Ketika ada informasi masuk ke otak, maka akan terbentuk sinaps atau

hubungan/jaringan antar neuron. Semakin banyak informasi yang masuk, maka

akan semakin banyak pula sinapsis atau jaringan yang terbentuk.

Pada dasarnya, tidak ada gerakan atau aturan baku dalam

memvisualisasikan makna ayat yang sedang dihafal. Untuk menentukan gerakan

75

Bobby Herwibowo, Teknik Quantum Rasulullah: Fun dan Cepat Menghafal Al-

Qur‟an, (Jakarta: Noura Books, 2014), h. 123

Page 62: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

45

mana yang “enak” dipakai dalam memvisualisasikan makna ayat, semuanya

tergantung pada selera masing-masing, atau tergantung pada kesepakatan antara

murid dengan guru. Hal ini penulis pahami dari beberapa kali pengamatan yang

penulis lakukan ketika proses menghafal sedang berlangsung.

Misalnya, saat kedatangan penulis pada tanggal 15 Maret 2018, saat itu,

salah satu ayat sedang dihafal dengan menggunakan gerakan adalah surat Yusuf

ayat 50. Pada ayat tersebut, terdapat kata al-malik yang berarti raja pada permulan

ayatnya. Dalam memeragakan makna dari kata “raja” itu, mereka memeragakan

kedua tangan yang di letakkan di kedua pinnggang, seperti seorang yang hebat

dan pemberani. Lain lagi ketika kedatangan penulis tanggal 21 Maret 2018, saat

itu, salah satu ayat yang sedang dihafal adalah surat al-Mulk ayat 1 yang di

dalamnya juga terdapat kata al-mulk yang berarti raja. Dalam memeragakan

makna dari kata “raja” itu, mereka memeragakan kedua tangan yang di letakkan di

atas kepala seolah-olah terdapat mahkota. Hal demikian juga penulis dapatkan

dari keterangan yang diberikan oleh ustadz Sholeh, bahwa gerakan apa ang

digunakan dalam memvisualisasikan makna ayat adalah hasil kesapakatan antara

murid dengan guru.76

Menurut penulis, hal semacam ini dapat memberikan

kemudahan dalam menghafal, karena si penghafal bisa dengan leluasa memilih

gerakan yang pas dan nyaman buat dirinya.

B. Sebelum menghafal

Untuk bisa menjadi santri di Ma‟had Askar Kauny –di mana pun itu–,

mereka mesti mendaftar terlebih dahulu, baik via online melalui website resmi

Askar Kauny, maupun datang langsung ke kantor pusat yang berada di bilangan

Cipayung, Jakarta Timur. Kemudian, calon santri akan melalui tahap seleksi

pemberkasan dan kelayakan. Jika telah dinyatakan lulus, mereka akan

ditempatkan di MAK yang telah ditentukan oleh pihak yayasan Askar Kauny.

Pada dasarnya, setiap santri yang ingin mondok di Askar Kauny,

diwajibkan untuk bisa membaca al-Qur‟an terlebih dahulu secara baik dan benar.

Hal ini guna mempermudah proses dan mempercepat waktu menghafal mereka

untuk dapat selesai hafalan 30 juz. Namun ternyata, ada juga beberapa santri yang

76

Wawancara pribadi dengan ustadz Sholeh, 11 Januari 2018.

Page 63: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

46

penulis temukan belum begitu lancar dalam membaca al-Qur‟an, yang salah

satunya berinisial GFR yang berusia 10 tahun.77

Ketika hal ini penulis tanyakan

kepada ustadz Sholeh selaku pengasuh di sana, beliau menjelaskan bahwa,

“memang ada beberapa santri yang belum lancar baca al-Qur‟an-nya, dan dia bisa

mondok di sini (MAK Cijulang –pen), asalkan dia punya kemauan yang kuat dan

sungguh-sungguh untuk ngafalin al-Qur‟an”.78

Sebelum mulai menghafal, para santri ini akan diperkenalkan terlebih

dahulu mengenai metode MASTER. Mulai dari awal mula kemunculannya,

hingga bagaimana nilai lebihnya dibanding metode yang lain. Biasanya,

pengenalan ini berlangsung selama 1 hari saja.

Para santri yang baru itu, tidak semuanya belum memiliki hafalan.

Sebagian dari mereka ada yang sudah punya modal hafalan dari luar. Untuk

menghadapi perbedaan ini, nantinya para santri akan ditempatkan pada level kelas

yang berbeda-beda. Penempatan itu didasarkan pada kemampuan santri dalam

menghafal dan banyaknya hafalan. Jadi, antara santri yang sudah punya hafalan

dari luar akan berbeda kelasnya dengan mereka yang belum punya hafalan. Begitu

juga terhadap kemampuan menghafal, antara santri yang mampu menghafal 5

baris per hari akan berbeda kelasnya dengan yang sudah mampu menghafal

setengah halaman per hari.

C. Proses menghafal

Kegiatan menghafal al-Qur‟an di MAK Cijulang dilakukan setiap hari

Senin sampai hari Sabtu, sejak selesai shalat shubuh berjam‟ah hingga pukul

07.30 pagi. Secara keseluruhan, penulis telah melakukan pengamatan dalam

proses menghafal sebanyak tiga kali, yakni pada tanggal 15 Maret 2018, 21 Maret

2018, dan 28 Maret 2018.

Hari Kamis, 15 Maret 2018 adalah hari pertama kunjungan penulis ke

ma‟had Askar Kauny Cijulang. Sesampainya di sana, penulis pun diajak oleh

ustadz Sufyan Anwar –selaku pengasuh ma‟had– untuk beristirahat sejenak di

salah satu kamar kosong yang ada. Tak berapa lama, adzan shubuh pun

berkumandang dan penulis bergegas mengambil air wudhu untuk kemudian

77

Catatan observasi tanggal 15 Maret 2018. 78

Wawancara pribadi dengan ustadz Sholeh, 11 Januari 2018.

Page 64: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

47

melaksanakan shalat shubuh berjam‟ah. Kali ini, shalat shubuh diimami oleh

Muhammad Azma Fathurrahman, salah seorang santri asal Depok yang berusia 14

tahun. Shalat berjama‟ah diikuti oleh seluruh santri dan ustadz yang ada, hingga

membentuk 5 barisan shalat. Selesai shalat berjama‟ah yang dilakukan di ruang

shalat sekaligus ruang perpustakaan itu, dilanjutkan dengan dzikir dan wirid

hingga sekitar 15 menit. Baru setelah itu, kegiatan menghafal dan setoran hafalan

dimulai.

Sebelum kegiatan menghafal dimulai, terlebih dahulu para santri

merapikan kembali barisan mereka seperti semula. Lalu, ustadz Jumaidi yang

merupakan salah satu pengajar di MAK Cijulang maju ke depan dan duduk di

tempat imam. Tampak ada meja kecil di depannya dan sebuah mushaf di atasnya.

Setelah membaca salam, ustadz Jumaidi pun memberitahukan kepada para santri

bahwa, “oke, pagi ini Insya Allah kita akan menghafal surat Yusuf ayat 50 sampai

51 ya”.79

Diawali dengan membaca ta‟awudz dan basmalah secara bersama-sama,

sambil memakai gerakan. Lalu, dilanjutkan dengan proses menghafal melalui

tahapan-tahapan berikut:

1. Ustadz membacakan terlebih dahulu secara keseluruhan ayat ke-50 sebanyak

satu kali tanpa gerakan, sementara santri diam menyimak dan mendengarkan.

2. Santri membaca secara bersama-sama ayat ke-50 secara keseluruhan dengan

melihat pada mushaf tanpa disertai gerakan.

3. Ustadz membacakan ayat ke-50 dengan sistem membaca perkata disertai arti

dan gerakannya, sambil santri mengikutinya secara seksama, hingga selsesai

ayat ke-50.

4. Ustadz dan santri membaca keseluruhan ayat ke-50 secara bersama-sama

disertai gerakannya. Tahapan ini diulangi sebanyak tiga kali.

Setelah tahapan-tahapan tadi selesai, dilanjutkan dengan menghafal ayat

ke-51 dari surat Yusuf. Sama seperti pada ayat ke-50, menghafal pada ayat ke-51

ini juga melalui tahapan-tahapan seperti yang sudah disebutkan di atas. Untuk

lebih jelasnya, berikut akan penulis uraikan secara rinci bagaimana gambaran

visualisasi makna yang diaplikasikan dalam surat Yusuf ayat 50-51 melalui tabel.

Ayat 50:

79

Catatan observasi tanggal 15 Maret 2018.

Page 65: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

48

ة ل قال ازجع إن زبك فاسأن ما بال انىس س ا جاء ي انس فهم وي ب قال انمهك ائت

ه عهيم تي قطعه أيديه إن زبي بكيد انل

“Dan raja berkata, „bawalah dia kepadakau!‟. Ketika utusan itu datang

kepadanya, dia (Yusuf) berkata, „kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan

kepadanya bagaimana halnya perempuan-perempuan yang telah melukai

tangannya. Sungguh, Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka‟”.

Tabel 4.1: Potongan ayat dan contoh gerakan surat Yusuf ayat 50

Potongan Ayat Potongan Arti Gerakan

قال Dan dia berkata Kedua jari telunjuk menunjuk ke arah

mulut

Raja Kedua tangan berada di pinggang انمهك

وي ب Bawalah dia ائت

kepadaku

Kedua tangan melambai ke arah dada

ا Maka ketika Jari telunjuk tangan kana menunjuk فهم

ke arah depan

Telah datang جاء ي

kepadanya

Jari telunjuk dan jari tengah seperti

kaki yang sedang berjalan

ل س Rasul itu Jari telunjuk bergerak turun dari arah انس

atas kea rah bawah

Dia berkata Kedua jari telunjuk menunjuk ke arah قال

mulut

Kembalilah engkau Jari telunjuk tangan kanan mengarah ازجع

ke arah kanan dengan gerakan cepat

Kepada Jari telunjuk tangan kanan mengarah إن

ke arah kanan dengan gerakan cepat

Tuanmu Kedua tangan seperti sedang berdoa زبك

Maka tanyakanlah فاسأن

kepadanya

Jari telunjuk tangan kana membentuk

sombol tanda tanya

Bagimana halnya Kedua tangan diangkat ke arah ما بال

samping

ة -Perempuan انىس

perempuan itu

Kedua tangan membentuk gambaran

rambut panjang

تي قطعه Yang mereka انل

melukai

Jari telunjuk tangan kanan seperti

menyayat tangan kiri

Tangan-tangan أيديه

mereka

Kedua tangan di angkat ke depan dan

digerak-gerakkan

-Sesungguhnya Jari telunjuk tangan kanan menunjuk إن

nunjuk ke arah atas

Tuhanku Kedua tangan seperti sedang berdoa زبي

ه Terhadap tipu daya بكيد

mereka

Jari telunjuk tangan kanan digerak-

gerakkan ke kiri dan ke kanan

Maha Mengetahui Kedua jari telunjuk meunjuk ke arah عهيم

kepala/otak

Page 66: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

49

Ayat 51:

ء مه س ما عهمىا عهي قهه حاش لل سف عه وفس دته ي قال ما خطبكه إذ زا

ادق نمه انص إو دت عه وفس يه قانت امسأت انعزيز األن حصحص انحق أوا ز

“Dia (raja) berkata (kepada perempuan-perempuan itu), begaimana keadaanmu

ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya?‟. Mereka berkata,

„Maha Sempurna Allah, kami tidak mengetahui sesuatu keburukan darinya.‟ Istri

al-Aziz berkata, „sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggoda dan

yang merayunya, dan sesungguhnya dia termasuk orang yang benar.‟”

Tabel 4.2: Potongan ayat dan contoh gerakan surat Yusuf ayat 51

Potongan Ayat Potongan Arti Gerakan

Dia berkata Kedua jari telunjuk menunjuk ke arah قال

mulut

Bagaimana keadaan ما خطبكه

kalian

Kedua tangan diangkat ke arah

samping

دته Ketika kalian إذ زا

menggoda

Sedikit menggoyang-goyangkan

badan

سف Yusuf Jari telunjuk dan jari jemol tangan ي

kanan diletakkan di bawah dagu

Dari dirinya Jari telunjuk tangan kanan menunjuk عه وفس

ke arah dada

Mereka berkata Kedua jari telunjuk menunjuk ke arah قهه

mulut, lalu digerakkan ke arah kiri

dan ke arah kanan bersamaan

Maha Sempurna حاش لل

Allah

Kedua tangan membentuk lingkaran

besar

Tidaklah Telapak tangan kanan digoyangkan ما

ke kiri dan ke kanan

Kami mengetahui Kedua telunjuk menunjuk ke arah عهمىا

kepala/otak

-Atasnya Jari telunjuk tangan kanan menunjuk عهي

nunjuk ke arah kanan

ء Dari keburukan Kedua jempol menunjuk ke arah مه س

bawah

Dia berkata Kedua jari telunjuk menunjuk ke arah قانت

mulut

Istri al-Aziz Kedua tangan mengarah ke arah kiri امسأت انعزيز

depan

Sekarang Jari telunjuk tangan kanan menunjuk األن

ke arah bawah

Telah tampak حصحص انحق

kebenaran

Kedua tangan bergerak bersamaan ke

arah kiri dan ke arah kanan

Akulah Kedua jari telunjuk menunjuk ke arah أوا

dada

Page 67: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

50

دت Yang menggodanya Sedikit menggoyang-goyangkan ز

badan

-Dari dirinya Jari telunjuk tangan kanan menunjuk عه وفس

nunjuk ke arah kanan

إو Dan sesungguhnya

dia

Jari telunjuk kanan menunjuk ke arah

kanan depan

ادقيه Termasuk orang نمه انص

yang benar

Kedua jempol diangkat ke depan

Para santri diberi waktu selama 20 menit untuk menghafal. Pada proses

ini, santri diberikan kebebasan untuk mencari posisi dan tempat yang nyaman buat

mereka. Di antara mereka, ada yang menghafal secara indvidu atau masing-

masing sambil duduk di ruangan, berjalan-jalan, atau duduk di teras depan. Ada

juga di antara mereka yang satu sama lain saling mendengarkan hafalan bersama

temannya. Mereka semua memgang mushaf-nya masing-masing. Sementara

ustadz Jumaidi dan ustadz Syukrin memantau mereka saja di dalam ruangan.

Gambar 4.1: seorang santri maju ke depan guna memperdengarkan

hafalannya.

Setelah waktu menghafal selesai, selanjutnya adalah waktu para santri

untuk setoran hafalan kepada para asatidz.80

Setoran hafalan dilakukan dengan

meminta kepada para santri untuk maju ke depan guna memperdengarkan hafalan

mereka disertai gerakan secara bergantian. Seperti terlihat pada gambar di atas,

tampak seorang santri mau ke depan guna memperdengarkan hafalnnya kepada

asatidz yang ada dan para santri lainnya. Setoran hafalan dilakukan sebayak 2

kali. Pertama, santri terlebih dahulu memperdengarkan hafalan ayat secara

keseluruhan. Kedua, santri memperdengarkan hafalan ayat per kata disertai arti

dan gerakannya. Terlihat juga ia didampingi oleh ustadz Jumaidi, sementara

80

Kata “asatidz” adalah bentuk jamak dari kata ustadz.

Page 68: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

51

ustadz Syukrin duduk bersama para santri sambil memperhatikan serta melakukan

penilaian pada buku penilaian. Namun, tak semua santri berani untuk maju ke

depan. Mereka yang tak berani ini adalah yang belum sempurna hafalannya,

sehingga ada rasa malu di hadapan teman-temannya. Terhitung hanya ada 26

santri yang mau maju ke depan. Proses setoran hafalan ini berlangsung selama

kurang lebih 20 menit.81

Selanjutnya, hari Rabu, 21 Maret 2018 adalah kali kedua penulis

melakukan pengamatan terhadap kegiatan menghafal di MAK Cijulang. Pada

Rabu dini hari sekitar pukul 02.30, penulis tiba di sana, dan beristirahat sejenak

hingga menjelang waktu shubuh. Lalu, waktu shubuh pun tiba. Terdengar adzan

berkumandang dari beberapa masjid dan mushalla yang ada di sekitaran ma‟had.

Penulis pun bergegas mengambil air wudhu untuk bergabung bersama para santri

dan asatidz melaksanakan shalat shubuh berjama‟ah. Adapun yang memimpin

shalat shubuh berjam‟ah adalah Irwansyah Dasuki, santri asal Lampung yang

berusia 13 tahun. Selesai shalat shubuh berjama‟ah, dilanjutkan dengan wirid dan

dzikir pagi. Setelah selesai, para santri tetap duduk di tempatnya masing-masing,

untuk selanjutnya masuk dalam sesi menghafal. Kali ini ayat yang dihafal adalah

surat al-Mulk ayat 1-3. Seperti biasa, proses menghafal berlangsung di ruang

shalat yang sekaligus berfungsi sebagai perpustakaan. Kegiatan ini dibimbing oleh

ustadz Syukrin, dimana beliau maju ke depan untuk mempraktekkan gerakan arti

ayat sebelum para santri menghafalnya. Adapun ustadz Jumaidi dan ustadz Ali

Arifin yang juga pengajar, duduk bergabung di barisan santri. Saat itu, terdapat 31

santri yang mengikuti kegiatan menghafal, sementara 2 santri lainnya sedang sakit

dan beristirahat di kamarnya. Dimulai dengan membaca ta‟awudz dan basmalah

secara bersama-sama, sambil memakai gerakan. Lalu, dilanjutkan dengan

menghafal tiga ayat pertama dari surat al-Mulk, dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1. Ustadz membacakan terlebih dahulu secara keseluruhan ayat pertama

sebanyak satu kali tanpa gerakan, sementara santri diam menyimak dan

mendengarkan.

81

Catatan observasi lapangan tanggal 15 Maret 2018.

Page 69: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

52

2. Santri membaca secara bersama-sama ayat pertama secara keseluruhan dengan

melihat pada mushaf tanpa disertai gerakan.

3. Ustadz membacakan ayat pertama dengan sistem membaca perkata disertai

arti dan gerakannya, sambil santri mengikutinya secara seksama, hingga

selsesai ayat pertama.

4. Ustadz dan santri membaca keseluruhan ayat pertama secara bersama-sama

disertai gerakannya. Tahapan ini diulangi sebanyak tiga kali.

Setelah tahapan-tahapan tadi selesai, dilanjutkan dengan menghafal ayat

kedua dari surat al-Mulk, lalu berakhir dengan menghafal ayat ketiganya. Sama

seperti pada ayat pertama, proses menghafal ayat kedua dan ketiga juga melalui

tahapan-tahapan seperti yang sudah disebutkan di atas. Untuk lebih jelasnya,

berikut akan penulis uraikan secara rinci bagaimana gambaran visualisasi makna

yang diaplikasikan dalam surat al-Mulk ayat 1-3 melalui tabel.

Ayat 1 ت بارك الذي بيده الملك و هو على كل شيء قدي ر

“Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas

segala sesuatu.”

Tabel 4.3: Potongan ayat dan contoh gerakan surat al-Mulk ayat 1

Potongan Ayat Potongan Arti Gerakan

Maha Suci Kedua tangan menengadah ke atas ت بارك

Yang Menunjuk-nunjuk ke depan dengan الذي

tangan kanan

di tangan-Nya Mengangkat tangan kanan sambil بيده

mengepalkannya

Kerajaan Meletakkan kedua tangan di kepala الملك

membentuk mahkota

dan Dia Menunjuk dengan telunjuk ke arah و هو

depan dengan tangan kanan

شيء على كل atas segala sesuatu Tangan kanan dan tangan kiri seperti

sedang menghitung

Maha Kuasa Mengepalkan kedua tangan ke depan قدي ر

seperti menunjukkan orang yang kuat

Ayat 2

لوكم أيكم أحسن عمل و هو العزي ز الغفور الذى خلق الموت و اليوة ليب

Page 70: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

53

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu

yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun”

Tabel 4.4: Potongan ayat dan contoh gerakan surat al-Mulk ayat 2

Potongan Ayat Potongan Arti Geakan

Yang Menunjuk-nunjuk الذى

telunjuk tangan kanan ke

depan

Menciptakan Kedua tangan membentuk خلق

bulat, seperti membuat

sesuatu

Kematian Tangan kanan direbahkan الموت

ke tangan kiri

Kehidupan Tangan kanan و اليوة

dibangunkan dari tangan

kiri

لوكم untuk menguji Tangan kanan seperti ليب

sedang menulis di atas

tangan kiri

siapakah di antara kalian Telunjuk tangan kanan أيكم

menunjuk ke dapan

yang lebih baik Tangan kanan dan kiri أحسن

mengacungkan kedua

jempol ke depan

Amalnya Tangan kanan seperti عمل

sedang bersedekah

dan Dia Tangan kanan menunjuk و هو

ke atas

Maha Perkasa Kedua tangan dikepalkan العزي ز

ke depan

Maha Pengampun Kedua tangan dirapatkan الغفور

seperti sedang meminta

maaf

Ayat 3

طور الذى خلق سبع سوت طباقا ما ت رى ف خلق الرحن من ت فوت فارجع البصر هل ت رى من ف

“Yang menciptakan tujuh lapis langit. Kamu tidak akan melihat sesuatu yang

tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang maha Pengasih. Maka, lihatlah sekali

lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?”

Tabel 4.5: Potongan ayat dan contoh gerakan surat al-Mulk ayat 3

Potongan Ayat Potongan Arti Gerakan

Yang Tekunjuk tangan kanan الذى

menunjuk-nunjuk ke

depan

Page 71: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

54

Menciptakan Kedua tangan خلق

membentuk bulat seperti

membuat sesuatu

Tujuh Kedua tangan سبع

membentuk angka tujuh

Langit Kedua tangan سوت

membentuk sesuatu yang

terkesan luas

Berlapis Kedua tangan طباقا

membentuk gerakan

bertingkat

ت رىما kamu tidak melihat Kedua jari jemari tangan

membentuk lingkaran di

bola mata seperti

meneropong, lalu

memberi isyarat tidak

dengan lambaian tangan

pada penciptaan Kedua tangan ف خلق

membentuk bulat seperti

membuat sesuatu

Yang Maha Pengasih Gerakan seperti orang الرحن

sedang memberi sesuatu

Dari Telunjuk kanan من

menunjuk ke depan

Ketidakseimbangan Kedua tangan ت فوت

memperagakan alat

timbang yang tidak

seimbang

maka kembalilah Kedua telapak tangan فارجع

seolah memanggil

kembali

Pandangan Kedua tangan seperti البصر

membentuk teropong di

kedua bola mata

Apakah Telunjuk kanan هل

menunjuk ke depan

kamu melihat Kedua tangan seperti ت رى

membentuk teropong di

kedua bola mata

yang cacat Kedua tangan seperti من فطور

tangan orang yang cacat

Page 72: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

55

Gambar 4.2: suasana setoran hafalan.

Setelah diberi waktu sekitar 20 menit untuk menghafal, selanjutnya para

santri menyetorkan hafalan mereka. Seperti tampak pada gambar di atas, metode

yang digunakan kali ini dalam setoran hafalan adalah salah satu santri

memperdengarkan hafalannya ke santri yang lainnya, dan ini dilakukan secara

bergantian. Tidak hanya memperdengarkan hafalannya, namun juga disertai

gerakan beserta artinya secara per kata. Ada 2 tahapan dalam setoran hafalan ini.

Pertama, santri terlebih dahulu memperdengarkan hafalan ayat secara

keseluruhan. Kedua, santri memperdengarkan hafalan ayat per kata disertai arti

dan gerakannya. Adapun ustadz Jumaidi dan ustadz Syukrin, mereka duduk di

belakang sambil menyimak hafalan santri sambil mencatat hal-hal penting pada

buku penilaian. Sekitar 15 menit, setoran hafalan ini pun selesai.82

Observasi lapangan yang penulis lakukan berakhir di hari Rabu, 28 Maret

2018. Sama seperti 2 kali observasi sebelumnya, penulis berangkat dari Jakarta

pada malam hari sebelumnya, dan tiba pada waktu dini hari. Shalat shubuh

berjama‟ah kali ini dipimpin oleh Ahmad Syakil Mubarak, santri usia 12 tahun

asal Aceh. Selesai shalat shubuh berjama‟ah, wirid, dan dzikir pagi, dilanjutkan

dengan proses menghafal. Ayat yang dihafal kali ini adalah surat as-Sajadah ayat

11-12. Proses menghafal berlangsung di ruang shalat yang sekaligus berfungsi

sebagai perpustakaan. Kegiatan ini berlangsung mulai sejak setelah shalat shubuh

berjama‟ah hingga pukul 07.30 pagi, dibimbing oleh ustadz M. Syukrin Mukhtar.

Suasana pagi itu lebih dingin dari biasanya, karena sejak dini hari Cijulang sudah

diguyur oleh gerimis. Saat itu, terdapat 33 santri yang mengikuti kegiatan

menghafal. Seperti biasa mereka duduk rapi membentuk barisan shalat. Dimulai

82

Catatan observasi lapangan tanggal 21 Maret 2018.

Page 73: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

56

dengan membaca ta‟awudz dan basmalah secara bersama-sama, sambil memakai

gerakan. Lalu, dilanjutkan proses menghafal dengan tahapan-tahapan sebagai

berikut:

1. Ustadz membacakan terlebih dahulu secara keseluruhan ayat ke-11 sebanyak

satu kali tanpa gerakan, sementara santri diam menyimak dan mendengarkan.

2. Santri membaca secara bersama-sama ayat ke-11 secara keseluruhan dengan

melihat pada mushaf tanpa disertai gerakan.

3. Ustadz membacakan ayat ke-11 dengan sistem membaca perkata disertai arti

dan gerakannya, sambil santri mengikutinya secara seksama, hingga selsesai

ayat ke-11.

4. Ustadz dan santri membaca keseluruhan ayat ke-11 secara bersama-sama

disertai gerakannya. Tahapan ini diulangi sebanyak tiga kali.

Setelah tahapan-tahapan tadi selesai, dilanjutkan dengan menghafal ayat

ke-12 dari surat as-Sajadah. Sama seperti pada ayat ke-11, menghafal pada ayat

ke-12 ini juga melalui tahapan-tahapan seperti yang sudah disebutkan di atas.

Untuk lebih jelasnya, berikut akan penulis uraikan secara rinci bagaimana

gambaran visualisasi makna yang diaplikasikan dalam surat as-Sajadah ayat 11-12

melalui tabel.

Ayat 11

ن م بكم ثم إن زبكم تسجع ك ت انر هك انم فاكم م قم يت

“Katakanlah, „Malaikat Maut yang diserahi tugas untuk (mencabut nyawa)mu

akan mematikan kamu, kemudian kepada Tuhanmu, kamu akan dikembalikan.‟”

Tabel 4.6: Potongan ayat dan contoh gerakan surat as-Sajadah ayat 11

Potongan Ayat Potongan Arti Gerakan

Katakanlah Kedua telunjuk menunjuk ke arah قم

mulut

فاكم Dia yang mematikan يت

kalian

Telunjuk kanan menunjuk ke depan,

lalu telapak tangan bergerak menutup

di atas telapak tangan kiri

ت هك انم ,Malaikat Maut Telunjuk kanan menunjuk ke atas م

lalu tangan kanan seperti mencabut

nyawa dari dada

Yang Telunjuk kanan menunjuk ke depan انر

م ك بكم Ditugaskan bagi kalian Kedua tangan seperti sedang menulis

Kemudian Telunjuk kanan diputar ke depan ثم

Page 74: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

57

Kepada Telunjuk kanan menunjuk ke atas إن

Tuhan kalian Kedua tangan seperti sedang berdoa زبكم

ن Kalian dikembalikan Kedua tangan digerakkan ke atas تسجع

Ayat 12

سمعىا فازجعىا م زبىا أبصسوا م عىد زب س ن واكس زء تس إذ انمجسم ن

ن قى وعمم صانحا إوا م

“Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang

berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata, „ya

Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke

dunia), niscaya kami adalah orang-orang yang yakin.‟”

Tabel 4.7: Potongan ayat dan contoh gerakan surat as-Sajadah ayat 12

Potongan Ayat Potongan Arti Gerakan

ن Dan sekiranya Kedua tangan membuka ke depan

,Kamu melihat Kedua telunjuk menunjuk ke depan تس

lalu menunjuk mata

ن Orang-orang yang إذ انمجسم

berdosa itu

Telunjuk kanan menunjuk seperti ke

banyak orang, lalu kedua jempol ke

bawah

م س Mereka menundukkan واكس زء

kepala mereka

Kepala menunduk

م Di sisi Tuhan mereka Kedua tangan disilangkan di dada عىد زب

Ya Tuhan kami Kedua tangan seperti berdoa زبىا

Kami melihat Kedua telunjuk menunjuk mata أبصسوا

سمعىا Dan kami mendengar Kedua telunjuk menunjuk telinga

Maka kembalikanlah فازجعىا

kami

Kedua tangan berayun dari arah

depan ke arah dada

Kami akan berbuat Menggerak-gerakkan jari-jemari وعمم

Kebaikan Kedua jempol diangkat صانحا

Sesungguhnya kami Kedua tangan di dada إوا

ن قى Termasuk orang-orang م

yang yakin

Kedua tangan di dada dengan dikepal

Page 75: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

58

Gambar 4.3: suasana menghafal

Waktu untuk menghafal diberikan selama 20 menit. Tampak pada gambar

di atas suasana menghafal, dimana ada sebagian santri yang menghafal, dan

sebagian lainnya mengerjakan shalat sunnah terbitnya matahari. Setelah waktu

menghafal selesai, mereka menyetorkan hafalan mereka pada para asatidz yang

hadir, yaitu ustadz Jumaidi, ustadz Syukrin, dan ustadz Sufyan. Setoran dilakukan

secara berkelompok, yang mana masing-masing kelompok berjumlah 3 santri.

Sekitar 15 menit, setoran hafalan pun selesai.83

Dari sejumlah tabel ayat di atas, kita bisa lihat bahwa gerakan tangan atau

badan yang digunakan sebagai media visualisasi arti dari ayat yang sedang dihafal

adalah tidak baku sifatnya. Artinya, tidak ada ketentuan apakah gerakan yang

menunjukkan kata “raja” –misalnya– harus ditunjukkan dengan gerakan seolah-

olah ada mahkota di atas kepala. Terkadang, gerakan meletakkan kedua tangan di

kedua pinggang adalah yang dipakai dalam menunjukkan arti dari kata “raja”

tersebut. Jadi, gerakan mana yang dipakai sebagai visualisasi arti adalah

tergantung dari bagaimana keinginan si pemakai, yang dalam hal ini adalah

kesepakatan dan kompromi antara ustadz dengan santri.

Penting untuk diketahui, bahwasanya menggunakan gerakan tangan

ataupun badan dalam menghafal, tidak dilakukan secara terus-menerus. Seperti

yang dikatakan oleh ustadz Habiburrahim, bahwa, “Penggunaan gerakan itu hanya

dilakukan pada awal-awal ketika seseorang mulai menghafalkan al-Qur‟an,

fungsinya untuk memberikan stimulus kepada otak, agar ketika nanti menghafal,

makna ayat itu dapat dengan sendirinya tergambar atau tervisualisasi di dalam

otak tanpa harus disertai dengan gerakan”.84

Secara umum, tidak ada batasan

sampai berapa kali atau berapa lama seseorang menggunakan gerakan dalam

83

Catatan observasi lapangan tanggal 28 Maret 2018. 84

Wawancara pribadi dengan ustadz Habiburrahim, 3 Januari 2018.

Page 76: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

59

menghafal. Hal itu tergantung pada pribadi masing-masing. Jika gambaran atau

visualisasi dari makna ayat yang dihafal muncul dengan sendirinya di otak tanpa

gerakan, maka di saat itu ia tidak mesti menggunakan gerakan lagi di dalam

menghafal. Namun, khusus di MAK Cijulang, gerakan tangan atau badan

digunakan oleh para santri hingga mereka mampu menghafal setengah halaman

perhari.

Dalam pembahasan sebelumnya, penulis pernah katakan bahwa metode

MASTER ini menjadikan proses menghafal itu menyenangkan dan

mengasyikkan. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan gambaran suasana

ketika proses menghafal berlangsung. Selama tiga kali kunjungan penulis ke

MAK Cijulang, penulis melakukan pengamatan terhadap kegiatan menghafal

yang dilakukan di sana. Secara umum, penulis mengamati bahwa tidak ada rasa

bosan atau jenuh di kalangan santri. Hal itu tergambar dari bagaimana

semangatnya mereka dalam menghafal dan menggerak-gerakkan tangan atau

badan mereka. Hampir seluruh santri yang ada ikut aktif dalam menghafal.

Terkadang, ketika menghafal sedang berlangsung, diselingi oleh tawa kecil,

karena ada beberapa gerakan yang mereka anggap lucu. Suasana menghafal yang

demikian itu, didukung juga oleh lokasi MAK yang jauh dari keramaian. Selain

itu, hawa yang dingin dan sejuk menambah kenyamanan ketika menghafal. Itu

karena lokasi MAK berada di sekitaran pegunungan.85

D. Menjaga hafalan

Satu hal yang tidak kalah penting dan selalu terkait dengan menghafal

adalah menjaga hafalan. Menjaga hafalan menjadi suatu hal yang mesti dilakukan,

karena dengan proses ini hafalan yang sebelumnya sudah dihafal menjadi tidak

mudah hilang atau lupa. Berdasarkan hasi kuisioner yang penulis ajukan kepada

sejumlah santri, para santri di MAK Cijulang punya beberapa cara dalam menjaga

hafalan mereka, diantaranya,

Mengulang di waktu shalat.86

85

Hasil observasi lapangan. 86

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018

Page 77: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

60

Cara ini mereka lakukan dengan membaca ayat-ayat yang telah mereka hafal

di dalam shalat mereka, baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Khusus di

dalam shalat wajib yang di-jahr-kan bacaannya –seperti shalat shubuh,

maghrib, dan „isya–, ketika ada bacaan imam yang salah, maka bisa langsung

dibetulkan oleh ustadz atau santri lainnya yang berposisi sebagai makmum. Di

antara para santri, ada juga mereka yang mengulang hafalan 1 halaman –

misalnya– setiap akan masuk waktu shalat dan setiap sesudah shalat.

Mengulang dengan gerakan.87

Cara ini mereka lakukan dengan metode MASTER. Biasanya, mereka

mengulang hafalan dengan cara ini ketika mereka sedang punya waktu luang,

dan cara ini bisa mereka lakukan kapan saja dan di mana saja, seperti di

balkon lantai tiga, yang merupakan tempat favorit mereka. Dengan cara ini,

mereka tidak merasa jenuh saat mengulang hafalannya.

Mengulang dengan cara menuliskannya.88

Cara ini mereka lakukan dengan menuliskan ayat-ayat yang telah mereka

hafal. Biasanya, hal ini mereka lakukan secara otodidak dan mandiri, sekedar

mengisi waktu luang. Jika mereka telah selesai, mereka akan mengecek

sendiri kebenaran tulisannya pada mushaf, atau meminta koreksian dari ustadz

atau dari teman mereka yang lebih pandai.

Mengulang bersama teman.89

Cara ini mereka lakukan secara bersama-sama, minimal dua orang, atau secara

berkelompok dengan jumlah yang tak terbatas. Teknisnya adalah salah satu

dari mereka akan mengulang ayat yang telah dihafalnya, sementara temannya

yang lain menyimak dengan seksama, baik mendengarkan saja atau sambil

melihat mushaf. Pengulangan bersama ini biasanya tidak memakai gerakan,

karena tujuannya hanya unuk menjaga hafalan. Jika ada bacaan yang salah,

maka bisa langsung dibetulkan. Begitu seterusnya, hingga semua santri dalam

kelompok itu telah sama-sama memperdengarkan hafalannya.

87

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018. 88

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018. 89

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018.

Page 78: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

61

E. Hambatan menghafal

Setiap pekerjaan yang kita lakukan, pasti memliki hambatan, atau bisa

juga disebut rintangan atau halangan. Begitu juga di dalam menghafal al-Qur‟an,

setiap orang pasti memiliki beragam hambatan tersendiri. Berdasarkan hasil

pengisian kuisioner yang penulis ajukan kepada beberapa santri, berikut adalah di

antara hal yang paling banyak menjadi hambatan mereka dalam menghafal al-

Qur‟an.

Malas.90

Dari total 33 santri, sebanyak 21 santri atau sekitar 63% menjawab malas

sebagai faktor penghambat dalam menghafal. Malas adalah salah satu sifat

yang buruk dan menjangkiti banyak orang. Sifat ini menjadikan pelakunya

enggan untuk melakukan sesuatu, khususnya sesuatu yang bermanfaat. Sifat

malas ini juga banyak mengjangkiti para santri di MAK Cijulang. Rasa malas

ini timbul bukan dengan sendirinya, namun ada hal lain yang

melatarbelakanginya, seperti rasa jenuh dan bosan, rasa rindu pada keluarga,

rasa ingin bebas di luar lingkungan ma‟had, dan lainnya.

Handphone.91

Dari total 33 santri, sebanyak 19 santri di antaranya atau sekitar 57%

menjawab penggunaan handphone sebagai faktor penghambat dalam

menghafal. Keberadaan alat komunikasi yang satu ini memang tidak mengenal

batasan. Siapa pun, kapan pun, dan di mana pun, dapat dengan mudah ditemui

orang-orang yang sibuk dengan gadget-nya. Kini, barang yang juga dikenal

dengan smartphone ini sudah menjadi gaya hidup hampir setiap orang.

Bahkan, anak-anak di bawah usia 12 tahun pun sudah banyak yang mahir dan

rutin menggunakannya. Padahal, para ahli kesehatan dan psikologi telah

melarang penggunaan gadget bagi anak di bawah usia 12 tahun, karena

banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan.92

Dalam kaitannya dengan

hambatan dalam menghafal, handphone/gadget/smartphone ini menjadi salah

90

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018. 91

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018. 92

Irma Gustiana, “Aturan Anak Pakai Gadget”, artikel diakses pada 22 Mei 2018 dari

http://www.parenting.co.id/keluarga/aturan-anak-pakai-gadget

Page 79: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

62

satu hal yang dapat menghambat kelancaran proses menghafal. Hal ini

disebabkan, penggunaan gadget yang sering kali lupa waktu, sehingga waktu

yang seharusnya digunakan untuk menghafal atau mengulang hafalan, justru

terbuang atau terpakai oleh penggunaan gadget. Tentu saja, hal ini parah

terjadi dikala para santri pulang ke rumah mereka masing-masing.

Kosakata yang sulit diingat.93

Dari total 33 santri, sebanyak 18 santri di antaranya atau sekitar 54%

menjawab sulitnya beberapa kosakata di dalam al-Qur‟an menjadi faktor

penghambat mereka dalam menghafal al-Qur‟an. Di dalam al-Qur‟an, terdapat

ratusan ribu kosakata yang sudah pasti berbahasa Arab. Ketika menghafal al-

Qur‟an, pada saat yang sama para santri harus menghafal ratusan ribu

kosakata yang ada. Dari sekian banyak kosakata yang ada, ada banyak

kosakata yang sulit mereka ingat, dan ada banyak juga kosakata yang mudah

mereka ingat. Sekian banyak kosakata yang sulit diingat inilah yang menjadi

hambatan mereka dalam menghafal al-Qur‟an. Sehingga, banyak di antara

mereka yang harus mengulang-ulang pengucapan kosakata yang sulit itu

hingga lebih dari sepuluh kali, agar bisa diingat dengan baik.

Banyak main.94

Dari total 33 santri, sebanyak 15 santri di antaranya atau sekitar 45%

menjawab bahwa banyak main adalah godaan buat mereka, sehingga

menghambat proses menghafal dengan cepat. Para santri di MAK Cijulang

rata-rata berusia antara 10 hingga 15 tahun. Rentang usia tersebut masuk

dalam kategori masa remaja awal. Pada masa inilah mereka mengalami

perubahan kondisi fisik, emosi, dan psikis. Itulah sebabnya pada masa ini juga

dikenal dengan masa transisi, yakni masa peralihan dari masa anak-anak

menuju masa dewasa. Pada masa ini pula, mereka biasanya akan banyak

mencoba hal-hal baru, yang sebenarnya itu merupakan bahan pembelajaran

buat mereka. Dalam kaitannya dengan banyak main sebagai hambatan dalam

menghafal, masa usia 10-15 tahun ini akan dipenuhi oleh banyak aktifitas,

termasuk bermain dengan teman-teman mereka. Rasa solidaritas yang tinggi

93

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018. 94

Hasil kuisioner tanggal 8 Maret 2018.

Page 80: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

63

pada masa ini, membuat mereka merasa lebih nyaman untuk banyak

berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan bersama teman-temannya.95

Namun, jika hal ini tidak dikontrol alias sampai berlebihan, maka inilah yang

menjadi hambatan mereka dalam proses menghafal.

F. Pandangan Penulis

Hadirnya metode MASTER di kalangan kaum muslimin -khususnya bagi

para penghafal al-Qur‟an- dapat dianggap sebagai alternatif baru dalam metode

menghafal al-Qur‟an. Metode ini muncul di tengah semaraknya usaha

memperkenalkan metode menghafal al-Qur‟an dan perlombaan menghafal al-

Qur‟an.

Sejumlah temuan dari hasil penelitian terhadap penggunaan metode

MASTER di ma‟had Askar Kauny Cijulang telah penulis paparkan. Berbagai

temuan yang ada adalah berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan

penelitian. Dalam poin ini, penulis akan menyampaikan beberapa pandangan

terkait metode MASTER dan penggunaannya di ma‟had Askar Kauny Cijulang.

Setelah melakukan penelitian dan pengamatan terhadap metode MASTER,

penulis menemukan beberapa hal yang perlu dikomentari. Pertama, metode

MASTER yang menekankan pada gerakan badan sebagai simbol makna ayat yang

sedang dihafal ternyata tidak memiliki aturan yang baku. Masalah itu muncul

ketika ada satu kosakata dalam al-Qur‟an yang artinya dapat disimbolkan dengan

berbagai gerakan. Misalnya, kata yang berarti “raja”, dapat disimbolkan dengan

gerakan kedua tangan yang menunjukkan seolah-olah ada mahkota di atas kepala

atau gerakan tangan yang bersikap “tolak pinggang” seperti orang yang berkuasa.

Ketidakkonsistenan gerakan itu akan menjadi hal yang rumit ketika seorang

penghafal belajar atau dibimbing oleh lebih dari satu pengajar yang berbeda.

Kedua, ketidakkonsistenan gerakan juga bermasalah pada simbol arti

kosakata al-Qur‟an yang menunjukkan nama orang, seprti nama-nama Nabi.

Bagaimana simbol gerakan nama Muhammad, Isa, Musa, Ibrahim, dan yang

lainnya masih rancu dan tidak memiliki aturan baku.

95

Herlina, Bibliotheraphy: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja (Bandung: Pustaka

Cendekia Utama, 2013), h. 21.

Page 81: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

64

Ketiga, penggunaan gerakan yang tidak terus-menerus -maksudnya hanya

dilakukan ketika awal-awal menghafal saja- seperti keterangan ustadz Sholeh96

memberikan kesan bahwa MASTER hanya merupakan jargon dalam memotivasi

seseorang untuk menghafalkan al-Qur‟an, bukan sebuah metode. Hal ini

dikarenakan, bahwa metode menghafal al-Qur‟an yang lainnya menerapkan

penggunaan metode tersebut sepanjang seseorang menghafalkan al-Qur‟an.

Misalnya, metode Wahdah yang hanya menghafalkan satu ayat dalam sekali

menghafal, digunakan secara terus-menerus, atau metode Lauh yang mana ayat

yang telah dihafalkan ditulis pada media papan atau kertas yang juga diteruskan

penggunaannya seterusnya.

96

Lihat pada halaman 45.

Page 82: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sejumlah paparan teoritis dan hasil observasi lapangan terkait penggunaan

metode MASTER dalam menghafal al-Qur‟an di ma‟had Askar Kauny Cijulang,

Bogor, telah penulis sampaikan pada bab-bab sebelumnya. Sehingga, pada bagian

ini akan penulis sampaikan kesimpulan dari semua yang telah penulis paparkan di

atas. Kesimpulan ini pada intinya adalah jawaban atas rumusan masalah yang ada,

yakni soal bagaimana kelahiran sekaligus kemunculan metode MASTER dan

bagaimana penerapannya dalam menghafal al-Qur‟an di Ma‟had Askar Kauny

Cijulang. Kesimpulan yang didapat terangkum dalam poin-poin berikut:

1. Metode MASTER muncul pada tahun 2011 di tengah-tengah umat Islam,

sebagai sebuah tawaran baru dalam metode menghafal al-Qur‟an. Metode ini

menawarkan cara menghafalkan al-Qur‟an yang menyenangkan dan

mencerdaskan, memadukan antara kegiatan menghafal dengan gerakan tangan

atau badan, sebagai sebuah visualisasi atau gambaran makna dari ayat yang

sedang dihafalkan. Metode ini dicetuskan oleh ustadz Bobby Herwibowo,

yang kemudian mendirikan sebuah yayasan non-profit yang bergerak di

bidang ilmu al-Qur‟an, khususnya bidang menghafal al-Qur‟an, dengan nama

yayasan Askar Kauny. Melalui yayasan inilah, ustadz Bobby Herwibowo

mendirikan banyak pesantren penghafal al-Qur‟an atau ma‟had Askar Kauny

(MAK) yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, guna menyemarakkan

dan mengajak umat Islam untuk gemar menghafal al-Qur‟an. Di MAK-MAK

itulah, metode MASTER yang dicetuskannya, digunakan oleh para santri

untuk menghafalkan al-Qur‟an.

2. MAK Cijulang, yang terletak di kecamatan Cisarua, Bogor, adalah lokasi yang

penulis jadikan tempat penelitian. Di sinilah pesantren pertama milik yayasan

Askar Kauny berdiri, tepatnya sejak tahun 2014. Di tempat inilah penulis

melakukan pengamatan terhadap implementasi metode MASTER dalam

menghafal al-Qur‟an di kalangan para santri. Metode MASTER digunakan

Page 83: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

66

dalam menghafal al-Qur‟an oleh para santri. Dalam prakteknya, metode ini

dipakai guna membantu santri dalam mempermudah menghafal arti ayat.

Namun, penggunaan gerakan alam metode MASTER ini tidak dipakai secara

terus-menerus. Penggunaan gerakan hanya dipakai pada awal-awal masa

menghafal, sampai ketika santri dapat menghafal setengah halaman per hari.

Penulis dapat melihat bahwa susasana menghafal menjadi asyik dan

cenderung tidak membosankan ketika memakai metode MASTER. Hal itu

dapat terlihat dari bagaimana suasana ketika santri sedang menghafal.

B. Saran

Sebagai bagian akhir dari penelitian ini, penulis akan sampaikan beberapa

hal sebagai rekomendasi atau saran, baik kepada pihak yayasan Askar Kauny

maupun bagi siapa saja yang nantinya akan melakukan penelitian serupa. Seluruh

saran atau rekomendasi ini didasarkan atas temuan-temuan yang ada di lapangan

selama penelitan berlangsung.

Pertama, bagi pihak yayasan Askar Kauny.

1. Sebagai sebuah metode yang terbilang baru dalam menghafal al-Qur‟an, buku-

buku mengenai metode MASTER ini dapat dikatakan jarang dan sulit ditemui

dipasaran, terutama di toko-toko buku ternama, seperti –hanya untuk

menyebut beberapa nama– Gramedia dan Gunung Agung. Memang, pernah

ada buku yang ditulis oleh ustadz Bobby Herwibowo tentang metode

MASTER. Namun kini, keberadaannya tidak mudah untuk ditemukan.

Sebagai saran, agar pihak yayasan Askar Kauny mengupayakan kembali

penulisan sekaligus penerbitan buku-buku yang terkait dengan metode

MASTER, agar metode ini dapat lebih luas dan mudah diterima dan diketahui

oleh masyarakat. Selain itu, dengan adanya buku-buku tersebut, dapat

mempermudah sekaligus membantu para peneliti dalam mencari referensi,

terutama bagi yang ingin melakukan penelitian mengenai metode MASTER.

2. Salah satu media atau sarana penghubung antara pihak yayasan dengan

masyarakat adalah website. Sejatinya, website atau situs mestinya bersifat

informatif dan up to date terhadap hal-hal yang perlu diketahui oleh

masyarakat. Namun sayangnya, website atau situs milik yayasan Askar Kauny

Page 84: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

67

kurang infirmatif dan up to date. Seperti misalnya pada bulan Desember 2017,

penulis mencoba mencari-cari informasi mengenai berapa jumlah ma‟had

yang dimiliki oleh yayasan Askar Kauny. Pencarian ini sendiri penulis

lakukan sebelum tanggal 3 Januari 2018, hari dimana penulis melakukan

wawancara dengan ustadz Habiburrahim selaku bendahara yayasan sekaligus

teman dekat ustadz Bobby Herwibowo. Dalam pencarian di situs milik

yayasan, di situ tertera hanya ada 6 lokasi MAK. Sementara hasil dari

wawancara penulis dengan ustadz Habiburrahim, ternyata ada 16 MAK.

Sebagai saran, agar pihak yayasan Askar Kauny mengupayakan penggunaan

website yayasan semaksimal mungkin, yaitu website yang bersifat informatif

dan up to date.

Kedua, bagi penelitan selanjutnya.

Sepanjang penelusuran penulis melalui mesin pencari google cendekia

mengenai kajian orang atas metode MASTER, hanya terdapat tiga tulisan ilmiah

berupa skripsi. Itu artinya, masih terdapat sangat banyak “lahan kosong” yang

bisa digarap dari metode MASTER ini. Dalam penelitian ini, penulis hanya

memfokuskan diri pada pembahasan tentang kemunculan metode MASTER dan

penerapan metode MASTER dalam menghafal al-Qur‟an di MAK Cijulang.

Masih banyak hal lain yang bisa diangkat oleh penelitian selanjutnya, seperti,

Analisis konsep metode MASTER.

Perbandingan antara metode MASTER dengan quantum learning.

Perbandingan antara metode MASTER dengan metode lainnya dalam

menghafal al-Qur‟an.

Mengupas sisi psikologi dalam metode MASTER.

Mengupas sisi kesehatan dalam metode MASTER.

Efektifitas metode MASTER dalam menghafal al-Qur‟an.

Studi kasus metode MASTER di MAK-MAK yang lainnya.

Studi penggunaan metode MASTER dalam program hafizh on the street.

Filosofi metode MASTER.

Dan yang lainnya.

Page 85: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

68

DAFTAR PUSTAKA

Alawiyah, Siti Syarifah. “Metode Tahfidz Al-Qur‟an di Pesantren: Studi

Komparatif Pesantren Darusafa‟at dan Pesantren Miftahul Ulum”. Skripsi

S1 Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013.

Almalachim, Ainul Churria. “Implementasi Metode Menghafal Al-Qur‟an: Studi

Kasus di Lima Peantren Tahfizh Al-Qur‟an Kabupaten Jember”. Tesis S2

Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,

2017.

Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Atabik, Ahmad. “The Living Qur‟an: Potret Budaya Tahfizh Al-Qur‟an di

Nusantara”, Jurnal Penelitian, (Februari 2014): h. 163.

Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman Akademik Program

Strata I 2013/2014. Jakarta, 2013.

Cahayati, Zuhrotul. “Efektifitas Metode HANIFIDA Dalam Menghafal Surat Al-

Ma‟un Beserta Arti dan Nomor Ayatanya Pada Santri Pondok Pesantren

Tahfizhul Qur‟an Al-Muntaha Kelurahan Cebongan Kecamatan

Argomulyo Kota Salatiga Tahun 2017”. Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2017.

Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,

2011.

Darmadi, H. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika

Belajar Siswa. Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2012.

Daymon, Christine dan Holloway, Immy. Metode-Metode Riset Kualitatif dalam

Public Relation & Marketing Communication. Penerjemah Cahya

Wiratama. Bandung: Penerbit Bentang, 2008.

Page 86: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

69

Fahrudin. “Tasawuf Sebagai Usaha Membersihkan Hati Guna Mencapai

Kedekatan Dengan Allah”. Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 14, No. 1

– 2016.

Faisol, Ahmad. Pendidikan Perspektif Islam. Jakarta: Guepedia, t.t.

Ghazali, Imam. Ihya „Ulum Al-Din. Beirut, Dar Al-Fikr, 1995.

Ghufron, M. Nur. dan Risnawati, Rini. Gaya Belajar: Kajian Teoritik. Yogyakarta:

Pustaka Belajar, 2012.

Gulo, W. Metodologi Penelitian. T.tp.: Grasindo, t.t.

Gustiana, Irma. “Aturan Anak Pakai Gadget”. Artikel diakses pada 22 Mei 2018

dari http://www.parenting.co.id/keluarga/aturan-anak-pakai-gadget

Hall, John E, dkk. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, penerjemah Ernita Ibrahim

Ilyas. Jakarta: EGC, 2008.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

Herlina. Bibliotheraphy: Mengatasi Masalah Anak dan Remaja. Bandung: Pustaka

Cendekia Utama, 2013.

Herwibowo, Bobby. Menghafal Al-Qur‟an Semudah Tersenyum. Sukoharjo: CV.

Farishma Indonesia, 2014.

Herwibowo, Bobby. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Bandung: Mizan Pustaka, 2010.

Husti, Ilyas. “Metode Tahfizh Al-Qur‟an Ala Turki Usmani: Kajian Terhadap

Peranan Tahfizh Al-Qur‟an Pada Yayasan Sulaimaniye Istanbul Turki”.

.Tesis S2 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2010.

Irham, Mohammad. dan Wiyani, Novan Ardy. Psikologi Pendidikan: Teori dan

Aplikasi Dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013.

Page 87: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

70

Iskandar, Alex dan Novianto, Endi. Mediate & Grow Rich: Sehat, Kaya, dan

Bahagia Duniawi-Spiritual. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008.

J.S., Baidudu dan Mohammad, Zain Sutan. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1994.

Khoirunisa, Tutik. “Penerapan Metode Wahdah Dalam Meningkatkan Hafalan Al-

Qur‟an Santri Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Argomulyo

Salatiga”. Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut

Agama Islam Negeri Salatiga, 2016.

Kusumawati, Hervina. “Implementasi Model Turki Utsmani Dalam Menghafal

Al-Qur‟an di Yayasan Tahfizhul Qur‟an Sulaimaniyah Jawa Timur”.

Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya, 2018.

Manzur, Ibnu. Lisan Al-„Arab. Qahirah: Darul Hadis, 2003.

Moesa, Ali Maschan. Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis Agama.

Yogyakarta: LKiS, 2007.

Mudhakarah, Harfiyatun. “Quantum Learning”. Sripsi S1 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Univeritas Muhammadiyah Magelang, 2013.

Mulyani, Sri. Metode Analisis dan Perancangan Sistem. Bandung: Abdi

Sistematika, 2006.

Munawaroh, Isniatun dan Haryanto, “Neuroscience Dalam Pembelajaran”,

Majalah Ilmiah Pembelajaran, Vol. 1, Mei 2005.

Nurjannah, Ita. “Metode Pembelajaran Tahfizh Al-Qur‟an Dalam Meningkatkan

Hafalan Siswa Kelas VIII di Pondok Pesantren Imam Bukhari Selokaten,

Gondangrejo, Karanganyar”. Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.

Poerwadarmita. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2011.

Page 88: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

71

Pratiwi, Afrilia. “Metode Pembelajaran Tahfizh Al-Qur‟an di Panti Asuhan

Yatim-Piatu Al-Amin Kabupaten Banyumas”. Skripsi S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Pendidikan, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto,

2017.

Putra, Hanan. “Jariqu Gelar Seminar Menghafal Al-Qur‟an Metode Al-Qasimi”.

Artikel diakses pada 24 Maret 2018 dari

http://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/16/01/22/o1ce461-

jariqu-gelar-seminar-menghafal-alquran-metode-alqosimi

Rizqi, Ikfina Kamalia. “Efektifitas Metode Al-Kitabah Terhadap Kemampuan

Menghafal Al-Qur‟an Siswa Kelas VII SMP Takhassus Al-Qur‟an

Bulakwaru Kec. Tarub Kab. Tegal Tahun 2013/2014”. Skripsi S1.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Intitut Agama Islam Negeri

Walisongo, Semarang, Jawa Tengah, 2014.

Simanjuntak, Bungaran Antonius dan Sosrodiharjo, Soedjito. Metode Penelitian

Sosial. Jakarta: Bina Media Perintis Medan, 2014.

Sobur, Alex. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2003.

Sudrajat, Ahmad. “Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan

Model Pembelajaran”. Artikel diakses pada 20 Maret 2018 dari

http://103.23.244.11/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/197

012101998022 IIP_SARIPAH/Pengertian_Pendekatanx.pdf

Suryani dan Hendriyadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana,

2015.

Syatibi, Muhammad “Potret Lembaga Tahfizh Al-Qur‟an di Indonesia: Studi

Tradisi Pembelajaran Tahfizh”. Suhuf, Maret 2008.

Tim Pustaka Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gita Media Press, tt.

Wahid, Abdurahman. Bunga Rampai Pesantren. Jakarta: Dharma Bakti, 1978.

Page 89: PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44128/2/AHMAD...PENGGUNAAN METODE MASTER DALAM MENGHAFAL . AL-QUR’AN. DI YAYASAN

72

Wibowo, Daniel S. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo, 2013.

Widjaja, I. Harjadi. Anatomi Abdomen. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,

2007.

Wiyoto, “Penerapan Metode “Tasmur” Pada Pembelajaran Tahfizhul Qur‟an d

SDIT Muhammadiyah Al-Kautsar Kartasura Tahun Ajaran 2009/2010”.

Skrpsi S1 Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2009.

Yusufa, Uun. “Tradisi Tahfizh Al-Qur‟an dan Kajian Al-Qur‟an di Indonesia:

Studi Kasus Pondok Pesantren Al-Munawwir Sunan Pandan Aran dan

Pondok Pesantren Nurul Ummah Yogyakarta”. Skripsi S1 Fakultas

Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.