penggunaan lahan

3
3.3 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan (land use) adalah setiap bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual (Vink, 1975). Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu (1) pengunaan lahan pertanian dan (2) penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan secara umum tergantung pada kemampuan lahan dan pada lokasi lahan. Untuk aktivitas pertanian, penggunaan lahan tergantung pada kelas kemampuan lahan yang dicirikan oleh adanya perbedaan pada sifat-sifat yang menjadi penghambat bagi penggunaannya seperti tekstur tanah, lereng permukaan tanah, kemampuan menahan air dan tingkat erosi yang telah terjadi. Penggunaan lahan juga tergantung pada lokasi, khususnya untuk daerah-daerah pemukiman, lokasi industri, maupun untuk daerah-daerah rekreasi (Suparmoko, 1995). Menurut Barlowe (1986) faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan adalah faktor fisik dan biologis, faktor pertimbangan ekonomi dan faktor institusi (kelembagaan). Faktor fisik dan biologis mencakup kesesuaian dari sifat fisik seperti keadaan geologi, tanah, air, iklim, tumbuh-tumbuhan, hewan dan kependudukan. Faktor pertimbangan ekonomi dicirikan oleh keuntungan, keadaa pasar dan transportasi. Faktor institusi dicirikan oleh hukum pertanahan, keadaan politik, keadaan sosial dan secara administrasi dapat dilaksanakan. Pada fieldwork Survei tanah dan evaluasi lahan dilakukan di kaki gunung Arjuno tepatnya di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Pada daerah yang diamati adalah

Upload: choirummintin-wa-khilafah

Post on 15-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ffddgcgcvv

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN LAHAN

3.3 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan (land use) adalah setiap bentuk campur tangan (intervensi) manusia

terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual

(Vink, 1975). Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu

(1) pengunaan lahan pertanian dan (2) penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan

secara umum tergantung pada kemampuan lahan dan pada lokasi lahan. Untuk aktivitas

pertanian, penggunaan lahan tergantung pada kelas kemampuan lahan yang dicirikan oleh

adanya perbedaan pada sifat-sifat yang menjadi penghambat bagi penggunaannya seperti

tekstur tanah, lereng permukaan tanah, kemampuan menahan air dan tingkat erosi yang telah

terjadi. Penggunaan lahan juga tergantung pada lokasi, khususnya untuk daerah-daerah

pemukiman, lokasi industri, maupun untuk daerah-daerah rekreasi (Suparmoko, 1995).

Menurut Barlowe (1986) faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan lahan adalah faktor

fisik dan biologis, faktor pertimbangan ekonomi dan faktor institusi (kelembagaan). Faktor

fisik dan biologis mencakup kesesuaian dari sifat fisik seperti keadaan geologi, tanah, air,

iklim, tumbuh-tumbuhan, hewan dan kependudukan. Faktor pertimbangan ekonomi dicirikan

oleh keuntungan, keadaa pasar dan transportasi. Faktor institusi dicirikan oleh hukum

pertanahan, keadaan politik, keadaan sosial dan secara administrasi dapat dilaksanakan.

Pada fieldwork Survei tanah dan evaluasi lahan dilakukan di kaki gunung Arjuno

tepatnya di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Pada daerah yang

diamati adalah kawasan hutan produksi yang didominasi dengan pohon pinus. Sehingga

secara umum penggunaan lahan daerah ini adalah lahan non pertanian.

Pengamatan dilakukan di 8 titik. Pada pengamatan titik ke-1 panggunaan lahanya

didominasi pohon pinus dan juga semak-semak. Pada titik ke-2 penggunaan lahanya

didominasi tanaman tahunan seperti pinus, kopi, kakao dan sengon. Pada titik ke-3

penggunaan lahanya adalah lahan pertanian dengan sistem tanam tumpang sari antara

beberapa tanaman semusim seperti jagung, tomat, dan jahe. Pada pengamatan ke-4

penggunaan lahanya adalah non pertanian. Tanaman yang mendominasi adalah pinus. Pada

pengamatan ke-5 penggunaan lahanya berupa lahan non pertanian. Tanaman yang tumbuh

didominasi tanaman kopi. Pada pengamatan ke-6 penggunaan lahanya berupa lahan non

pertanian. Tanaman yang mendominasi adalah tanaman coklat dan semak-semak. Pada

pengamatan titik ke-7, penggunaan lahanya berupa lahan pertanian. Tanaman yang

dibudidayakan adalah kubis. Pada pengamatan titik ke-8, penggunaan lahanya adalah lahan

pertanian. Tanaman yang dibudidayakan adalah tanaman cabe.

Page 2: PENGGUNAAN LAHAN

Dari uraian pengamatan ke-8 titik dapat disimpulkan bahwa penggunaan lahan di

daerah Tawangargo lahan pertanian dan non pertanian yang tersebar di beberapa lokasi. Hal

ini menunjukan adanya perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan adalah

bertambahnya suatu penggunaan lahan dari satu sisi penggunaan ke penggunaan yang

lainnya diikuti dengan berkurangnya tipe penggunaan lahan yang lain dari suatu waktu ke

waktu berikutnya, atau berubahnya fungsi suatu lahan pada kurun waktu yang berbeda

(Wahyunto et al., 2001). Perubahan penggunaan lahan dalam pelaksanaan pembangunan

tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut terjadi karena dua hal, pertama adanya keperluan

untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang makin meningkat jumlahnya dan kedua berkaitan

dengan meningkatnya tuntutan akan mutu kehidupan yang lebih baik. Para ahli berpendapat

bahwa perubahan penggunaan lahan lebih disebabkan oleh adanya kebutuhan dan keinginan

manusia. Menurut McNeill et al., (1998) faktor-faktor yang mendorong perubahan

penggunaan lahan adalah politik, ekonomi, demografi dan budaya.

DAPUS

Vink, A. P. A. 1975. Land Use in Advancing Agriculture. Springer Verlaag. New. York, 394

p. Wahyunto, M. Z. Abidin, A. Priyono dan Sunaryanto.

Barlowe,R. 1986. land Resource Economics The Economics of Real Estate. Prentice-Hall

Inc. New York, 653 p

Suparmoko, M. 1995.Ekonomi sumberdaya Alam dan Lingkungan.Penerbit BPFE.

Yoryakarta

Wahyunto, M. Z. Abidin, A. Priyono dan Sunaryanto. Studi Perubahan Penggunaan Lahan DAS Citarik, Jawa Barat Dan DAS Garang, Jawa Timur. Makalah Seminar Nasional Multifungsi Lahan Sawah. Asean Secretariate Maff Japan & Puslitbang Tanah dan Agroklimat. Bogor.

McNeill, O.Alves, L. Arizp, O.Bykova, K. Galvin, J. Kelmelis, J. Migos-Adholla, P. Morrisette, R. Muss, J. Richards, W. Riebsane, F. Sadowski, S. Sanderson, D. Skole, J. Tarr, M. Williams, S. Yadav and S. Young. 1998. Toward A Typology And Regionalization of Land-Cover And Land-Use Change: Report of Working Group B, In: Meyer, W.B. and B.L. Turner II, (Editors). Changes in Land Use and Land Cover: A Global Perspective. The Press Syndicate of The University of Cambridge. Cambridge. pp 55-72