penggunaan aplikasi portal berita internasional reuters...
TRANSCRIPT
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional
Reuters Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
(Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1)
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Oleh
Sri Dayanti
6662141274
Konsentrasi Jurnalistik
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Banten
2018
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Sri Dayanti. NIM 6662141274. SKRIPSI. Penggunaan Aplikasi Portal Berita
Internasional Reuters Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi (Studi Kasus
Mahasiswa Jurnalistik di Banten). Pembimbing I: Dr. Idi Dimyati, M.I.Kom
dan Pembimbing II: Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom
Aplikasi portal berita internasional Reuters merupakan konvergensi dari kantor
berita internasional yang memiliki lebih dari 300 kontributor di setiap belahan
dunia, termasuk Indonesia. Banyaknya distribusi berita dari berbagai macam
negara memudahkan pengguna aplikasi untuk mendapatkan informasi beragam.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mahasiswa jurnalistik
dalam menggunakan dan memanfaatkan aplikasi portal berita dalam
kesehariannya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, data yang dikumpulkan berupa kata-
kata, gambar dan bukan angka-angka, dengan teknik wawancara, observasi dan
studi dokumentasi. Selain itu peneliti juga menggunakan studi kasus untuk
mendapatkan gambaran yang utuh dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan 7
informan dalam penelitian ini. Hasilnya kebutuhan akan informasi masing-masing
informan menjadi pendorong utama penggunaan aplikasi Reuters. Dalam cluster
pertama informan lebih sering menggunakan aplikasi dibandingkan dengan
informan di cluster kedua. Selain itu sebagian besar informan pasti membaca
berita di section top news, karena section tersebut tersaji saat pengguna membuka
aplikasi portal berita internasional Reuters. Kesimpulan dari hasil penelitian ini
faktor pendorong informan menggunakan aplikasi berasal dari lingkungan seperti
teman-teman, orang tua dan kewajiban. Karena faktor tersebut, informan terbiasa
dengan kemudahan yang diberikan oleh aplikasi portal berita internasional
Reuters.
Kata kunci: Penggunaan, Aplikasi Portal Berita, Reuters
vi
ABSTRACT
Sri Dayanti. NIM 6662141274. THESIS. The Use of International News
Application Reuters to Meet The Information Requirements (Case Study of
Journalism Student in Banten). Advisor I: Dr. Idi Dimyati, M.I.Kom dan
Advisor II: Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom
International news portal Reuters is a convergation form of the international
news agency who has more than 300 contributors in every part of the world,
including Indonesia. The amount of news distribution from around the world is
helping the app user to obtain various information. This study aimed to found out
how journalism student using and utilizing international news portal in their daily
life. The method used in this research is descriptive-qualitative method, the
gathered data were words, pictures and not numbers, with interview, observation
and documentation. Apart from that, this study aimed to captured whole picture
from research object. The writer acquired 7 informants in this research. The
result showed the information required each informant became the main reason of
Reuters application use. As can be described as follow: In first cluster informant
used more often application than second cluster informant. Furthermore, most of
informants definitely read news in section Top News, because it appears when
the user opened the international news portal Reuters. In conclusion, the driving
factor of using Reuters comes form environment such as friends, parents and
responsibility. For that factor, informant used to the ease that given by
international news portal Reuters.
Keyword : Use, News Portal Application, Reuters
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Mengeluh tidak akan menghasilkan apa pun kecuali
penyesalan”
- Sri Dayanti
Waktu bagaikan pedang. Jika engkau tidak
memanfaatkannya dengan baik, maka ia akan
memanfaatkanmu." (HR. Muslim)
Skripsi ini aku persembahkan
Untuk Mama, Ayah, Nita, Eka di rumah
Serta untuk orang terkasih dan
teman-teman terimakasih sudah
banyak membantu
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini sebagai syarat kelulusan program
studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan penelitian yang
berjudul “Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam
Memenuhi Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)”
ini sangat peneliti harapkan.
Pada kesempatan kali ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih atas segala doa,
dukungan, motivasi, bimbingan dan bantuan yang tak terhingga dalam proses penelitian
serta penyusunan skripsi ini. Selesainya skripsi ini peneliti patut bersysukur atas segala
hal yang telah terlewati menjadikan pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga.
Dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan banyak terima kasih, kepada pihak-
pihak yang telah membantu bantuan dalam penyusunan skripsi ini:
1. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, terimakasih sudah menjadi tempat
untuk peneliti berproses selama kurang lebih empat tahun.
2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
ix
4. Kepada Bapak Dr. Idi Dimyati, M.I.Kom selaku dosen pembimbing
Skripsi I yang telah membantu dan mengarahkan peneliti agar peneliti
cepat menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom selaku dosen pembimbing
Skripsi II yang memberikan arahan dan ilmu dari peneliti memilih
konsentrasi jurnalistik hingga sampai menyelesaikan skripsi.
Terimakasih ibu Asri atas semua ilmu yang diajarkan.
6. Seluruh dosen prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada
Peneliti. Pak Darwis, Pak Yearry, Pak Iman, Pak Tommy, Pak Husnan,
Pak Ari, Bu Uliviana dan masih banyak lagi, peneliti ucapkan terima
kasih atas ilmu dan pengalaman yang pernah dibagikan kepada
Peneliti.
7. Teruntuk Mama Tinah dan Ayah Saefudin, terimakasih untuk seluruh
cinta kasih dan materi yang diberikan. Selalu menjadi tempat cerita
peneliti dikala peneliti terhambat dan memberikan solusi terbaik.
8. Nita dan Eka kedua adik peneliti yang selalu memberikan dukungan
dan menanyakan peneliti skripsinya sudah sampai mana.
9. Terimakasih kepada Kak Awwaludin S Hidayat sudah menjadi
motivator, mentor, sekaligus pendamping sejak peneliti menjadi
mahasiswa baru.
x
10. PDC: Dhea, Dhira, Cici Icha, Vita, Syifa, Dinda, Fadil menjadi teman
peneliti. Ketemu dari pagi sampai pagi lagi di Enha, masak bareng,
makan bareng, tidur bareng, berantem semua sudah kita lewati.
Terimakasih untuk waktunya. See u on top, girls!
11. Teman-teman ilmu komunikasi 2014 semangat semuanya
menyelesaikan tugas akhir. Kita pasti bisa lewatin ini semua.
12. UKM Jurnalistik menjadi wadah peneliti mengembangkan bakat dan
pengalaman-pengalaman organisasi yang tak terlupakan. Maju terus
UKM Jurnalistik. Everything does with creativity!
13. Informan yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan
penelitian ini: Elma, Ica, Pf, Aldo, Marcell, Anisya, Arini.
Semua pihak yang telah membantu selama peneliti mengemban pendidikan di
Universitas tidak dapat disebutkan satu persatu. Semua dukungan, bantuan, dan doa
teman-teman semoga dibalas oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini menjadi tabungan ilmu
bagi peneliti dan manfaat bagi seluruh pembaca.
Jakarta, 19 Februari 2018
Sri Dayanti
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….i
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ……………………………..iii
ABSTRAK ……………………………………………………………………iv
ABSTRACT ……………………………………………………………………v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………………………..vi
KATA PENGANTAR…….……………………...……………….…………...vii
DAFTAR ISI …...…………………………………………..……………………x
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………xiii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………......... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 RumusanMasalah ............................................................................................ 6
1.3 Identifikasi Masalah ........................................................................................ 7
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 7
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 7
1.5.1 Manfaat Teoritis .................................................................................. 7
1.5.2 Manfaat Praktis ................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………...………………...9
2.1 Komunikasi Massa dan New Media ………………………………………..9
2.2 Konvergensi Media dan Dampaknya ………….……………………….…11
2.3 Pemberitaan dalam Jurnalisme Online …………………….…...………13
xii
2.4 Pemenuhan Kebutuhan Informasi ……………………………...……….15
2.5 Aplikasi Reuters dalam Menyajikan Berita Internasional …………….18
2.6 Teori Uses and Gratifications …………….………………………..…..…21
2.7 Kerangka Berpikir …………………………………...…………………...25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………...… 26
3.1 Sifat dan Jenis Penelitian ……..…………………………………………. 26
3.2 Metode Penelitian ………..………………...…………….………………. 27
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...…………………………………...……….. 28
3.4 Subjek dan Objek Penelitian …………………………………...……….. 29
3.3.1 Kriteria Informan …………………………………………….….. 29
3.3.2 Akses Memperoleh Informan ….……………………….……...... 30
3.5 Uji Keabsahan Data …………………………………………...…...……. 31
3.6 Analisis Data ………………………………………………………….….. 32
3.7 Lokasi Penelitian ………………………………………………………… 32
3.8 Jadwal Penelitian …………………………………………………………33
BAB IV HASIL PENELITIAN ……………………………………….……..34
4.1 Deskripsi Profil Informan ………………………………………………..34
4.1.1 Cluster Pertama Sudah Mengunduh Aplikasi Jauh Sebelum
Penelitian………………………………………………………………..34
4.1.1.1 Informan Pertama (Elma Adisya) ……………….….…..35
4.1.1.2 Informan Kedua (Annisa Ayu Chrisnadila) …………….35
4.1.1.3 Informan Ketiga (Annisa Putri Fauzia) …………………36
4.1.1.4 Informan Keempat (Aldonov Danoza) ………………….37
xiii
4.1.2 Cluster Kedua Yang Belum Mengunduh Aplikasi ………………..38
4.1.2.1 Informan Kelima (Marcell Faldi) …………………….....38
4.1.2.2 Informan Keenam (Anisya Noviyanti) ………………….39
4.1.2.3 Informan Ketujuh (Arini Shohibah) …………………….40
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan …………………….…………………..41
4.2.1 Faktor-Faktor Penggunaan Aplikasi Portal Berita Reuters ……….42
4.2.2 Aplikasi Portal Berita Reuters Memenuhi Kebutuhan Informasi ....53
4.2.2.1 Pemenuhaan Kebutuhan Kognitif …………………....…61
4.2.2.2 Pemenuhaan Kebutuhan Integratif ……………………...67
4.2.2.3 Pemenuhaan kebutuhan afektif ……………………….....71
BAB V PENUTUP …………………………………………………………….77
5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………77
5.2 Saran ………………………………………………………………………..79
5.2.1 Saran Akademik …………………………………………………..79
5.2.2 Saran Praktis ………………………………………………………79
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….……….80
LAMPIRAN ……………………………………………………………………84
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………….137
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA ………………………………..85
LAMPIRAN 2 PEDOMAN OBSERVASI …………………………………...87
LAMPIRAN 3 BIODATA INFORMAN ……………………………………..88
LAMPIRAN 4 TRANSKRIP WAWANCARA DAN OBSERVASI ……..…95
LAMPIRAN 5 DOKUMENTASI …………………………………………....130
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Smartphone atau telepon genggam pintar saat ini banyak disukai
masyarakat dari berbagai kalangan karena fungsinya beragam. Menurut lembaga
riset Emarketer pada tahun 2016 sekitar 65,2 juta pengguna smartphone di
Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2018 jumlah pengguna aktif telepon pintar ini
akan bertambah mencapai 100 juta orang. Jumlah sebesar itu, Indonesia menjadi
negara pengguna aktif smartphone keempat di dunia setelah Cina, India, Amerika
(Wahyudi, 2015).
Telepon pintar menjadi sorotan karena kecanggihan dalam fiturnya yang
efektif dan efisien untuk digunakan kapan saja. Telepon genggam yang fungsi
awalnya hanya untuk telepon dan berkirim pesan singkat, sekarang menjadi
multifungsi. Sebuah telepon pintar memiliki fitur dan aplikasi untuk menunjang
keseharian penggunanya seperti penyimpan dokumen, note, galeri musik, kamera
berbagai macam resolusi. Mengirim email, mencatat kebutuhan harian,
penghitung kalori makanan, hingga mencari informasi dan berita dapat diperoleh
dengan ponsel yang biasa dikenal dengan istilah telepon pintar atau smartphone.
Akhir tahun 2016 survei yang dilakukan oleh Asosisasi Penyelenggara Jaringan
Internet Indonesia (APJII) menemukan 132,7 juta masyarakat Indonesia
menggunakan Internet. Masuknya era digital saat ini memudahkan masyarakat
2
dalam kegiatan sehari-hari dan gaya hidup yang modern. Salah satunya adalah
beralihnya pencarian informasi berita yang tadinya konvensional menjadi digital
(Widiartanto, 2016).
Pesatnya kemajuan teknologi memberikan dampak cepatnya memperoleh
informasi yang dibutuhkan masyarakat luas di seluruh bagian bumi. Seperti
dikutip Ibrahim (2004:24) menurut Marshall McLuhan dalam buku yang berjudul
Understanding Media: Extension of a Man, meramalkan pada saatnya nanti,
manusia akan bergantung pada teknologi, terutama teknologi komunikasi dan
informasi. Terbukti hingga hari ini masyarakat dapat memperoleh informasi
seperti arah jalan dan tempat makan di daerah tertentu hanya dengan bantuan
internet.
Pencarian informasi awalnya diperoleh dari media cetak seperti buku,
koran, majalah, tabloid serta media elektronik seperti televisi dan radio, sampai
akhirnya saat ini mulai beralih ke media internet. Berkembangnya internet
menjadikan media konvensional yang sebelumnya eksis untuk mengembangkan
dirinya. Seperti Koran Kompas dengan kompas.com, Koran Tribun dengan
tribunnews.com, Tempo dengan tempo.co.
Survei UC Browser menunjukkan 95,4 persen pengguna internet di
Indonesia baca berita dari smartphone. Diikuti oleh televisi 45,9 persen, koran
atau majalah 20,9 persen, PC 15,3 persen dan radio 6,7 persen (kem, 2016).
Smartphone mendominasi pembaca berita karena aksesnya yang mudah dibawa
kemana-mana dan biaya cukup murah. Pembaca tidak perlu membeli beberapa
3
koran untuk membandingkan berita dari berbagai media. Media online di
smartphone dapat diakses sebanyak mungkin dengan jaringan internet.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Braham Andi Prasanda, motif
pengguna portal berita online detikcom di Surabaya ditemukan, bahwa kemajuan
teknologi memudahkan masyarakat untuk mencari berita yang dibutuhkan. Hanya
dengan menggenggam telepon pintar, masyarakat sudah dapat mengakses berita
lokal, nasional, maupun internasional. Keunggulan yang didapat jika mengakses
dengan telepon pintar yakni, kita tidak perlu menunggu beberapa hari untuk
mengetahui kejadian yang terjadi diberbagai daerah, hanya hitungan menit berita
sudah dapat dibaca baik melalui web atau aplikasi.
Portal-portal berita kini juga tersedia lewat aplikasi Android maupun iOS.
Selain pembaca membuka halaman situs terdapat alternatif yaitu fitur aplikasi
berita di telepon pintar mereka. Dengan mengunduh aplikasi berita yang
diinginkan oleh pengguna telepon pintar, pemberitahuan berita terbaru akan
muncul di layar telepon pintar tersebut. Tentu saja hal itu merubah kebiasaan yang
ada sebelumnya, dari baca berita di koran, berpindah ke internet lalu ditambah
kemudahan dengan hadirnya sebuah aplikasi.
Di era globalisasi saat ini sudah seharusnya masyarakat dengan mudah
mengetahui beragam informasi. Satu telepon pintar dapat memiliki beberapa
aplikasi berita yang diinginkan. Melalui dengan cara mengunduh aplikasi di Apps
Market yang telah disediakan oleh platform telepon pintar tersebut. Salah satu
aplikasi berita yang dapat menunjang pengetahuan informasi internasional yaitu
aplikasi portal berita internasional Reuters. Aplikasi Reuters di App Store sudah di
4
unduh sebanyak satu juta pengguna telepon pintar Android. Belum lagi dengan
pengguna aplikasi tersebut di telepon pintar iOS.
Aplikasi berita Reuters merupakan salah satu new media yang dikeluarkan
oleh kantor berita Reuters untuk menghadapi perkembangan zaman. Kantor berita
internasional Reuters ini memiliki lebih dari 3000 karyawan dan 200 biro di 157
negara di dunia, sehingga kita dapat mengetahui informasi dari negara yang
mungkin kita tidak dapat jangkau karena terbatas oleh jarak dan waktu. Reuters
merupakan kantor berita terbesar kedua di dunia setelah The Associated Press
(AP) milik Amerika. Walaupun diperingkat kedua, Reuters memiliki eksistensi
lebih besar dibanding AP. Sebelum mengeluarkan aplikasi, Reuters memiliki
pengikut di sosial media Twitter dengan jumlah sebanyak lebih dari 18 juta akun.
Sedangkan AP hanya memiliki pengikut sebanyak 11 juta akun Twitter. Selain itu
dalam meng-update berita Reuters lebih cepat dibandingkan dengan AP di
aplikasinya masing-masing.
Sebelum ada internet, awalnya Reuters hanya berfokus sebagai kantor
berita yang mendistributorkan hasil-hasilnya kepada perusahaan media. Seiring
perjalanan waktu dan perkembangan zaman, perusahaan-perusahaan media cetak
mulai gulung tikar karena terus merugi. Masyarakat yang dahulu menggunakan
koran telah berganti dengan membaca berita digital. Hal tersebut yang
menyebabkan The Seattle Post-Intelligencer menyudahi edisi cetak di tahun 2009.
Tidak hanya Seattle Post, surat kabar Tribune Co, Rocky Mountain News, hingga
The Washington Post salah satu surat kabar terkemuka di Amerika akhirnya dijual
akibat masalah finansial. Masalah tersebut mendukung untuk terus berinovasi
mengikuti perkembangan, agar media tetap berjalan sebagai mestinya. Reuters
5
mulai membuka situs www.reuters.com, lalu Reuters TV dan aplikasi portal berita
Reuters.
Aplikasi Reuters memudahkan khalayak untuk membaca berita
internasional seperti, serangan virus Ransomware yang pertengahan bulan mei
2017 ramai diberitakan. Berita tersebut ramai di dunia dan Indonesia menjadi
dampak dari peristiwa tersebut. Berita tersebut menjelaskan setidaknya terdapat
200 ribu komputer dilebih dari 150 negara terserang Ransomware WannaCry.
Serangan terjadi sangat masif, Ransomware merupakan program jahat untuk
memeras uang korban dengan mengunci data yang ada di komputer tersebut.
Terdapat dua instansi di Indonesia yang terkena virus Ransomware yaitu
rumah sakit Dharmais dan rumah sakit Harapan Kita. Dalam liputan kontributor
Reuters sedikitnya terdapat 400 komputer terinfeksi yang mengakibatkan
terkuncinya data pendaftaran pasien dan tidak dapat menemukan mengakses
catatan medis (Frinkle, 2017). Berita Internasional yang disajikan dalam aplikasi
Reuters dirasa perlu dan dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Agar peristiwa
yang terjadi di negara-negara lain dapat menjadi perhatian di Indonesia.
Selain itu aplikasi berita Reuters juga menggunakan bahasa inggris dalam
penyampaian informasinya. Steve Crooks mengatakan hasil survei global
“English Proficiency Index” (EF EPI), negara Indonesia memiliki persentase
52,94% masyarakat yang mengerti bahasa inggris. Dapat dikatakan bahwa
setengah dari populasi Indonesia tidak mengerti bahasa inggris. Angka tersebut di
bawah negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina (Gunawan, 2016).
6
Seharusnya mahasiswa yang dianggap sebagai agent of chance terbiasa
untuk paham bahasa inggris dan mengetahui berita internasional untuk
mengetahui informasi seputar dunia. Itu sebabnya peneliti tertarik untuk
mengetahui bagaimana mahasiswa menggunakan aplikasi berita Reuters dalam
pemenuhan informasi internasional. Peneliti memilih untuk menjadikan
mahasiswa jurnalistik di Banten sebagai objek yang diteliti, karena dianggap
sudah literasi terhadap media. Dan juga mahasiswa jurnalistik tidak asing dengan
media pemberitaan karena sehari-harinya menulis berita dalam menempuh
studinya. Melalui metode kualitatif diharapkan penelitian dapat menjelaskan
penggunaan aplikasi berita Reuters di kalangan mahasiswa jurnalistik di Banten.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk
mengetahui sejauh mana aplikasi portal berita Reuters memenuhi kebutuhan
informasi. Sehingga penulis mengangkat judul penelitian “Penggunaan Aplikasi
Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi
(Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten).”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka peneliti merumuskan
masalah yaitu bagaimana penggunaan aplikasi portal berita internasional Reuters
dalam memenuhi informasi mahasiswa jurnalistik di Banten?
7
1.3 Indentifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti mengidentifikasi masalah yang
akan diteliti sebagai berikut:
1. Apa saja faktor – faktor yang mendorong penggunaan aplikasi berita
Reuters?
2. Bagaimana aplikasi portal berita internasional Reuters dalam memenuhi
kebutuhan informasi kognitif, afektif dan integratif mahasiswa jurnalistik
di Banten?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti meneliti yaitu bagaimana pemenuhan informasi berita
mahasiswa jurnalistik dengan menggunakan aplikasi portal berita internasional
Reuters dan untuk mengetahui sejauh mana ketertarikan mahasiswa dalam
informasi internasional.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam perkembangan
kajian mengenai peran media sebagai pemenuhan kebutuhan informasi,
khususnya pada media yang berbasis pada edisi digital. Peneliti berharap agar
8
penelitian ini dapat membantu memberikan informasi mengenai berita
internasional terutama dalam aplikasi berita Reuters.
1.5.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini semoga dapat menjadi cerminan mahasiswa lain untuk
membaca berita internasional. Paham pentingnya mengetahui dan mengerti apa
yang terjadi di dunia. Pengetahuan khususnya mahasiswa jurnalistik harus luas.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Massa dan New Media
Joseph R. Dominick mendefinisikan komunikasi massa sebagai suatu
proses dimana suatu organisasi yang kompleks, dengan bantuan satu atau lebih
mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar,
heterogen dan tersebar (Nurudin, 2004:1). Komunikasi massa juga dapat
dikatakan sebagai komunikasi yang menggunakan media massa baik surat kabar,
majalah, radio dan televisi dengan biaya relatif mahal dikelola oleh sejumlah
orang atau lembaga (Mulyana, 2007:83).
Komunikasi massa berbeda dengan komunikasi tatap muka. DeFleur dan
Dennis menjelaskan perbedaan terjadi dalam hal konsekuensi menggunakan
media, konsekuensi memiliki khalayak luas dan beragam, serta pengaruh sosial
dan kultur. Sedangkan menurut Elizabeth Noelle-Neuman terdapat empat tanda
dari komunikasi massa secara teknis jika komunikasi massa dibandingankan
dengan sistem komunikasi interpersonal. Tanpa pokok tersebut yaitu bersifat tidak
langsung, bersifat searah, terbuka dan memiliki publik yang tersebar secara
geografis (Mc Quail, 2011:32).
Keberadaan media massa menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan oleh
masyarakat karena kebutuhan informasi yang terus menerus. Jakob Oetama dalam
buku Pers Indonesia (2001) menjelaskan bahwa media massa dalam suatu negara
10
tidak berada di luar masyarakat itu, melainkan dalam masyarakat. Media massa
menjadi bagian dari masyarakat, dan karena itu juga menjadi bagian dari suatu
sistem masyarakat secara keseluruhan. Menurut Sihabudin dan Winangsih
(2012:147) media massa menimbulkan keserempakan, maksudnya kontak dengan
jumlah komunikan banyak dalam waktu hampir bersamaan. Hubungan
komunikator – komunikan bersifat non pribadi, karena komunikan anonim dicapai
oleh orang-orang dikenal hanya dalam peranannya bersifat umum sebagai
komunikator.
Media baru (New Media) merupakan istilah yang ditunjukkan untuk
mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan
komunikasi di akhir abad ke-20. Media baru merupakan media yang
menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel,
berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara public
(Mondry, 2008:13). Karakteristik dari new media adalah dapat diubah (edit),
bersifat jaringan, padat, interaktif dan bersifat user generated content. User-
generated content adalah konten atau isi artikel dalam internet yang ditulis oleh
khalayak umum, menandakan bahwa konten media internet tidak lagi hanya dapat
dimonopoli oleh pihak berkepentingan namun dapat diunggah oleh semua internet
user (Solomon, 2011:24).
Dalam jurnal (Widyakusumastuti, 2013) menurut Napitulu (2011:196)
definisi lain berpendapat new media merupakan digitalisasi yang mana sebuah
konsep pemahaman mengikuti perkembangan zaman menyangkut teknologi dan
sains, dari semula yang bersifat manual menjadi otomatis, dan dari semua bersifat
rumit menjadi ringkas. Produk yang dapat dikatakan sebagai media baru yaitu
11
website, internet, televisi kabel digital berbayar dan lain sebagainya. Walaupun
internet termasuk dalam media baru, tidak semua yang berada dalam internet
tersebut dapat dikatakan media massa. Media massa memiliki syarat yaitu
informasi yang diberikan harus sesuai fakta dan sudah dikonfirmasi terlebih
dahulu sebelum diterbitkan. Lain dengan sosial media yang juga merupakan
produk media baru tetapi bukan media massa.
2.2 Konvergensi Media dan Dampaknya
Hasil penelitian sebelumnya oleh Yudha P Sunandar (2011) diketahui
konvergensi digital merujuk pada perubahan yang mendalam dalam struktur
media karena munculnya teknologi digital sebagai metode dominan untuk
menghadirkan (representing), menyimpan (storing) dan mengkomunikasikan
(communicating) informasi. Di masa lalu, teknologi informasi dan komunikasi
tersegmentasi ke dalam ekonomi dan sistem teknik yang terpisah dengan
kemampuan minimal untuk interoperabilitas.
John Fiske (2004) mengungkapkan kode-kode digital lebih mudah
dipahami karena unit-unitnya dibedakan dengan jelas, berlainan dengan kode-
kode analog yang bekerja dalam suatu skala berkelanjutan. Jadi tidaklah heran
jika dalam orientasi perkembangan peradaban manusia mengarah pada proses
digitalisasi atau dengan kata lain proses menuju kemudahan, kelengkapan, dan
kecepatan dalam mendapatkan dan memahami berbagai informasi.
Di sisi bisnis, digitalisasi menjanjikan efisiensi biaya yang cukup
signifikan dengan area cakupan yang lebih luas. Kualitas pelayanan yang lebih
12
baik dan mampu melayani pengguna jasa media berdasarkan kebutuhan mereka.
Jauh lebih penting adalah digitalisasi mampu mendesak kelahiran beragam
kreativitas dalam penyajian konten sehingga area cakupan bisnis dapat lebih
diperluas. Menurut Jonathan Parapak (2000) tahapan perkembangan paradigma
ini menjadi 3 tahapan proses, yaitu automatisasi, integrasi, dan kolaborasi.
Mayoritas pelaku di kawasan ini berada di antara automatisasi dan integrasi,
sementara hanya sebagian kecil yang telah mencapai tahap di antara integrasi dan
kolaborasi.
Perkembangan teknologi dalam konvergensi media ini memungkinkan
orang untuk terlibat secara pribadi, antarpribadi, maupun dengan khalayak ramai
dalam waktu yang sekaligus. Ini menunjukan konvergensi media memadukan ciri-
ciri komunikasi massa dengan komunikasi antarpribadi yang dilakukan dalam satu
media sekaligus. Hal ini disebut dengan demasifikasi, yakni kondisi dimana ciri
utama media massa yang menyebarkan informasi secara masif menjadi lenyap.
Konvergensi media juga mengubah hubungan antara teknologi, industri,
pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola
hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada
berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan. Misalnya
saja, bagaimana surat kabar harian Kompas yang dulunya hanya menyediakan
berita di media cetak kemudian menghadapi perubahan teknologi yang drastis ini.
Koran Kompas juga mengikuti perkembangan teknologi sehingga juga
menyediakan berita di internet seperti kompas.com atau kasus lain seperti
detik.com. Dengan tersedianya berita di internet yang dapat digunakan melalui
13
komputer bahkan saat ini bisa mengkonsumsi berita dengan telepon genggam,
sehingga masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan informasi, hiburan, sosial,
politik, bahkan bidang ekonomi. Tidak dapat dipungkiri bahwa zaman yang terus
berkembang membawa semua media konvensional beralih menjadi digital.
Arus informasi yang berlangsung menjadi makin personal, karena tiap
orang mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka butuhkan
(Dharmasaputra, 2011). Kemungkinan pertama, konvergensi dapat mendorong
kompetisi yang lebih besar karena bahan mentah (raw material) bagi semua
media saat ini menjadi luar biasa murah. Tidak perlu lagi mengeluarkan biaya
produksi tinggi untuk membeli kertas, cukup dalam bentuk digital yang hampir
nol biaya produksi.
2.3 Pemberitaan dalam Jurnalisme Online
Jurnalis online menurut Mark Deuze dapat diartikan sebagai jurnalis
profesional yang bertugas untuk publikasi secara online (1999:377). Seorang
jurnalis online memiliki kualitas yang sama dengan jurnalis di media
konvensional. Rafaeli dan Newhagen mengidentifikasi lima perbedaan utama
antara jurnalisme online dengan media konvensional, yaitu kemampuan internet
untuk mengombinasikan sejumlah media, kurangnya tirani penulis atau pembaca,
tidak seorang pun dapat mengendalikan perhatian khalayak, internet dapat
membuat propos komunikasi berlangsung kesinambungan, dan interaktivitas web
(Santana, 2005:137).
14
Saat ini mayoritas masyarakat lebih menyukai membaca berita melalui
online dibandingkan berita konvensional. Karena jurnalisme online memiliki
kelebihan-kelebihan yang menawarkan kemudahan mendapatkan informasi luas
dan cepat dibanding media konvensional. Karakteristik lain dari jurnalisme online
adalah kecepatannya secara keseluruhan yang menarik sekaligus menakutkan.
Jurnalisme online memampukan jurnalisnya untuk menyuguhkan berita terbaru
sehingga pembaca akan selalu mengetahui hal-hal baru lainnya (Craig, 2005:30).
Terdapat tiga ciri pembeda dalam jurnalisme online yaitu interaktifitas,
personal, dan konvergensi. Interaktivitas yang dimaksud dengan adanya internet
hubungan media selaku komunikator dengan pembaca sebagai komunikan dapat
berjalan langsung dan dua arah. Dalam media konvensional komunikator yaitu
media memberikan informasi searah kepada pembaca. Dapat dikatakan
komunikan bersifat pasif. Lalu pengertian personalisasi yaitu media memberikan
pilihan untuk komunikan berbagai informasi. Dengan adanya jurnalisme online,
komunikan atau masyarakat dapat memilih sendiri informasi apa yang ingin
diperoleh. Terakhir konvergensi yang dikaitkan dengan jurnalis, adanya sarana
internet proses konvergensi dari berbagai bentuk macam informasi jadi lebih
beragam. Dalam hal ini jurnalisme online memiliki kemampuan mengintegrasi
beragam media sekaligus seperti teks, audio, dan visual (Deuze, 1999:377).
Jurnalisme online semakin berkembang dengan adanya media online.
Media online memudahkan masyarakat mengakses berita atau informasi di dunia
maya tidak hanya sekedar berupa teks dan gambar melainkan adanya feature
tambahan seperti video dan suara (Widodo, 2011). Seperti diungkapkan Ready
(2016) media online melalui internet mempermudah mendapatkan informasi-
15
informasi di dunia cyber, lembaga-lembaga milik pemerintah dan institusi
pendidikan dengan menggunakan komunikasi protocol yang terdapat pada
komputer, seperti Transmission Control Protocol (TCP) yaitu suatu protocol yang
sanggup memungkinkan sistem apapun antar sistem jaringan computer dapat
berkomunikasi baik secara lokal maupun internasional.
Dalam menyebarkan berita di media online, jurnalisme online dapat
bergerak dengan cepat hanya hitungan menit dari peristiwa yang terjadi karena
adanya internet. Jurnalis hanya perlu menggunakan telepon pintar (smartphone)
untuk menulis berita, mengambil foto dan merekam video. Jurnalisme online
memudahkan individu yang berjarak ratusan sampai ribuan kilometer mengetahui
informasi yang terletak jauh dari jangkauannya.
2.4 Pemenuhan Kebutuhan Informasi
Dikutip Yusup (2009) menurut Belkin, kebutuhan informasi lahir dari
tidak tentunya keadaan yang menimbulkan terjadinya kesenjangan dalam diri
manusia antara pengetahuan yang dimiliki dengan kebutuhan. Pemakai akan
mencari informasi untuk menambah wawasannya. Sifat-sifat kebutuhan informasi
menurut Yusup (2009:338-339) antara lain, pertama mempunyai konsep yang
relatif berubah pada periode tertentu, kedua berbeda antara satu orang dengan
orang lain, ketiga dipengaruhi oleh lingkungan, keempat sulit diukur secara
kuantitas, kelima sulit diekspresikan dan keenam seringkali berubah setelah
seseorang menerima informasi lain.
16
Terdapat empat jenis kebutuhan informasi menurut Guha (dikutip Syaffril
2004:18) yang pertama, Current need approach, yaitu pendekatan kepada
kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir. Pengguna berinteraksi
dalam sistem informasi dengan cara yang sangat umum untuk meningkatkan
pengetahuannya. Jenis pendekatan ini perlu ada interaksi yang sifatnya konstan
antara pengguna dan sistem informasi. Kedua, Everyday need approach yaitu
pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yang sifatnya spesifik dan cepat.
Informasi yang dibutuhkan pengguna merupakan informasi rutin dihadapi oleh
pengguna. Ketiga, Exhaustic need approach yaitu pendekatan terhadap kebutuhan
pengguna akan informasi yang mendalam, pengguna informasi mempunyai
ketergantungan tinggi pada informasi yang dibutuhkan dan relevan, spesifik dan
lengkap. Keempat, Catching up need approach yaitu pendekatan terhadap
pengguna akan informasi ringkas, tetapi juga lengkap khususnya mengenai
perkembangan terakhir suatu subyek yang diperlukan dan hal-hal bersifat relevan.
Pandangan Fisher (1986) dalam buku Pengantar Komunikasi (Senjaya,
1999) yang mengelompokkan berbagai pandangan mengenai konsep informasi ke
dalam tiga buah variasi. Pertama Informasi mengacu pada fakta atau data, istilah
informasi menunjukkan fakta atau data diperoleh selama tindakan komunikasi
berlangsung. Informasi dikonseptualisasi sebagai kuantitas fisik yang dapat
dipindahkan dari satu titik ke titik yang lain, dari satu medium ke medium yang
lain. Kedua informasi mengacu ke makna data, pandangan ini melihat perbedaan
informasi dan data. Informasi adalah arti, makna, atau makna yang dikandung
data. Konsep informasi berkaitan dengan soal penafsiran. Makna suatu data dapat
berbeda antara yang satu orang dengan orang lain. Ketiga informasi mengacu ke
17
jumlah data, istilah informasi menunjukkan jumlah data mengenai ketidakpastian
yang dapat diukur dengan cara mereduksikan atau mengurangi sejumlah alternatif
atau pilihan yang tersedia. Jumlah informasi berkaitan dengan seberapa besar
situasi tertentu tidak pasti.
Semakin tidak pasti situasi tertentu, semakin banyak pula alternatif atau
pilihan informasi yang dapat digunakan secara berturut-turut dan bertumpah
tindih untuk mengurangi ketidakpastian tersebut. Untuk mengurangi
ketidakpastian, diperlukan paling sedikit dua pilihan, sebab jika hanya satu yang
diperlukan itu namanya sudah pasti.
Interaksi sosial dalam kesehariannya, keyakinan serta perilaku manusia
terbentuk oleh pengaruh banyak hal salah satunya kebutuhan. Kebutuhan menjadi
salah satu motif sekunder (sosiogenesis) yang mempengaruhi sosial manusia.
Abraham Maslow dalam (Rakhmat, 2005:37) memberikan hirarki kebutuhan
manusia menjadi lima tingkatan, yaitu Kebutuhan fisiologi berkaitan dengan
pemenuhan lahiriah, seperti sandang, pangan, papan. Kebutuhan fisiologis
merupakan aspek paling mendasar untuk diperlakukan manusia untuk dapat
melangsungkan hidupnya. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs) berkaitan
dengan pemenuhan terhadap rasa aman, ketentraman, dan jaminan seseorang
dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Situasi yang membuat seseorang
aman dan nyaman akan berdampak positif bagi perilaku seseorang. Kebutuhan
akan ketertarikan dan cinta (belongingness and love needs) beberapa menyebut
social needs, atau kebutuhan untuk memiliki keterikatan serta interaksi sosial.
Kebutuhan ini mencakup keinginan untuk bernegosiasi terlibat dalam sebuah
kelompok, menjalin persahabatan atau cinta. Kebutuhan akan penghargaan
18
(esteem needs) berhubungan dengan kebutuhan manusia untuk mendapat
penghormatan atau penghargaan dari orang lain. Kebutuhan ini tidak begitu
mendesak bagi manusia. Esteem needs dapat berlaku saat seseorang telah
memberikan prestasi. Kebutuhan pemenuhan diri (self actualization) pemenuhan
diri dapat dimaknakan sebagai kebutuhan seseorang untuk memberikan kontribusi
kepada lingkungan. Dari sini seseorang memiliki pandangan yang telah jauh
mengenai kehidupan, dimana mereka tidak lagi hanya memikirkan bagaimana
untuk dapat melanjutkan hidup, melainkan bagaimana meningkatkan kualitas
hidup.
2.5 Aplikasi Berita Reuters Dalam Menyajikan Informasi
Yuslianson (2016) mengatakan ada empat alasan mengapa harus
menggunakan aplikasi berita, yaitu pertama browsing berita lebih cepat karena
menggunakan native connection, jika dibanding dengan membuka websitenya
tentu aplikasi akan lebih unggul. Kedua membaca berita secara offline, beberapa
aplikasi, berita yang sempat di load akan terekam cache-nya sehingga ketika
membukanya kembali tidak perlu koneksi internet. Ketiga tak ketinggalan akan
informasi terbaru dengan fitur push notification, dimana aplikasi membuat
pembaca selalu tahu informasi dengan alert di telepon genggamnya. Keempat
pengalaman membaca sesuai dengan situs website, pembaca yang sudah terbiasa
membaca di website tidak akan terganggu karena penampilan di aplikasi tidak
jauh berbeda dengan web.
Aplikasi portal berita seringkali memiliki tampilan yang sama dengan web,
karena aplikasi tersebuat dibuat dengan cara web service. Dikutip dari jurnal
19
Aprianto, dkk (2012), web service adalah sistem perangkat lunak yang didesain
untuk mendukung interaksi antar mesin-mesin pada suatu jaringan. Web service
digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh suatu website untuk
menyediakan layanan dalam bentuk informasi kepada sistem lain, sehingga sistem
lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut melalui layanan-layanan yang
disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service (Consorsium, 2004).
Dengan kata lain web service yakni teknik mengambil informasi dari sebuah web
atau menjalankan fungsi aplikasi dengan menggunakan data dari website.
Banyak media saat ini memiliki aplikasi berita untuk memudahkan
pembacanya. Teknologi yang semakin maju menjadikan pembaca dapat
mengakses informasi, seperti saat di perjalanan menuju kantor atau sedang
menunggu. Dengan hanya membuka aplikasi berita di telepon genggam kita sudah
dapat menikmati berita-berita terbaru. Kompas, Detik, Tempo merupakan sedikit
contoh media nasional yang memiliki aplikasi dan dapat diunduh secara gratis di
marketplace Android, iOs, Blackberry dan Windows Phone. Selain media, kantor
kontributor berita juga ikut berpartisipasi memiliki aplikasi, salah satunya aplikasi
berita Reuters. Jika sebelumnya Reuters hanya menjadi kontributor berita untuk
dijual kembali kepada perusahaan media, saat ini kita dapat mengunduh
aplikasinya untuk membaca berita. Keuntungan membaca berita di aplikasi
Reuters adalah beragamnya berita yang didapatkan dari seluruh dunia.
Reuters merupakan kantor berita internasional yang sudah ada sejak tahun
1851. Kantor berita yang awalnya bermarkas di London, Inggris dibeli oleh
Thomson Corporation pada 17 April 2008. Saat ini kantor berita Reuters terletak
20
di Midtown Manhattan, New York City, dengan nama perusahaan Thomson
Reuters. Reuters diklaim sebagai kantor berita internasional terbesar nomor dua
setelah Associated Press milik Amerika. Walaupun peringkat kedua, Reuters
memiliki eksistensi lebih tinggi dengan 19 juta pengikut di sosial media Twitter,
sedangkan Associated Press hanya 12 juta pengikut.
News scoop besar pertama yang diperoleh Reuter datang pada 1865. Berita
itu tentang pembunuhan Presiden Lincoln. Karena telegraf transatlantik tidak
bekerja, koresponden Reuter di AS menyewa perahu tarik dan mengejar kapal
pengangkut agar berita itu sampai ke London. Koresponden ini berangkat
melintasi Pelabuhan New York sambil menulis laporannya. Begitu ia berhasil
mengejar kapal pengangkut surat, ia melemparkannya ke atas kapal dengan
instruksi agar langsung diantar ke stasiun telegraf Reuter di Irlandia dan
diteruskan dengan mengirim kawat ke London. Selagi sisa laporan dari wartawan
New York lainnya menunggu kapal pengangkut surat kabar berikutnya, Reuter di
London telah menerima berita lebih dulu. Banyak orang mengira berita itu
hanyalah berita bohong yang diembuskan oleh spekulator bursa saham. Saat berita
itu terkonfirmasi benar, Telegram Company Limited Reuter menjadi pemimpin
dalam breaking news (Reuters). Pada tahun 2015 silam, Reuters terus berinovasi
dan bekerja sama dengan organisasi industri di dunia untuk mencangkup suluruh
dunia dalam menyajikan berita. Dengan inovasi terbarunya yaitu perusahaan
Thomas Reuters melahirkan Reuters TV dalam rangka perkembangkan teknologi
saat ini (Entwisle, 2016).
21
Berita yang disajikan oleh Reuters juga selalu update sehingga audience
tidak perlu menunggu lama untuk sebuah berita baru. Selain menjadi kantor berita
internasional dan Reuters TV, Reuters juga mengkonvergensi dirinya dengan
melahirkan situs www.reuters.com dan aplikasi portal berita Reuters. Aplikasi
portal berita Reuters memiliki tampilan yang tidak jauh berbeda dengan tampilan
mobile website Reuters, hanya saja kita tidak perlu susah membuka browser lagi
dan pengguna aplikasi Reuters juga dimanjakan dengan notification untuk berita
popular agar tidak terlewat. Terbukti dengan kemudahannya, aplikasi tersebut
diunduh jutaan pengguna telepon pintar Android dan iOS di seluruh dunia.
Beragamnya rubrik berita yang ditawarkan menjadikan masyarakat memilih untuk
memiliki aplikasi tersebut. Aplikasi berita digital Reuters menyediakan rubrik
world, U.S., Politics, Thrump Effect, North Korea, Business, Technology,
Markets, Deals, Money, Breakingviews, Commentary, Special Reports, Sports,
Lifestyle, Health, Science, Focus360, Oddly Enough, Entertainment.
2.6 Teori Uses and Gratifications
West dan Turner (2008:100) mengatakan pada awal munculnya media
massa hanya terdapat surat kabar, radio, dan televisi. Dalam teori uses and
Gratifications sebelumnya menjelaskan bahwa individu berperan aktif dalam
memilih media yang akan dikonsumsinya (Klepper, 1963:527). Media tidak
mempengaruhi sikap dan perilaku individu, melainkan media menjadi suatu
pemenuhan kebutuhan untuk individu tersebut. Teori ini memusatkan perhatian
pada penggunaan isi media untuk mendapatkan kepuasaan dalam pemenuhan
22
kebutuhan seseorang. Sebagian besar perilaku khalayak dijelaskan melalui
berbagai macam kebutuhan dan kepentingan individu (Ardianto & Erdinaya,
2004:71).
Kebutuhan individual dikategorisasikan berikut ini (Effendy, 2003:294)
yaitu pertama kebutuhan kognitif yang dimana berkaitan dengan kebutuhan
informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Yang kedua
kebutuhan afektif yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman estetis,
menyenangkan dan bersifat emosional. Yang ketiga kebutuhan pribadi secara
integratif yaitu berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status
individual. Lalu selanjutnya kebutuhan sosial secara integratif yang terjadi antara
kontak dengan keluarga, teman, dan sekitar. Terakhir kebutuhan pelepasan yang
berkaitan dengan hasrat ingin melarikan diri dari kenyataan, kelepasan emosi, dan
ketegangan. Dalam kategori tersebut terlihat bahwa setiap individu membutuhkan
media untuk kepuasaan dalam mendapatkan informasi maupun hiburan. Kategori
yang telah disebutkan juga biasa digunakan untuk meneliti asal mula kebutuhan
sosial dan psikologis sehingga memunculkan harapan tertentu setiap individu
kepada media sambil akhirnya menimbulkan terpaan media.
Dengan perkembangan zaman kemunculan internet telah memberikan
perubahan dalam penggunaan media. Jika individu sebelumnya menggunakan
media sebagai pemenuhan kebutuhan yang menjadikan dirinya sebagai audien
sedikit berbeda dengan pengguna aktif internet. Pengguna internet lebih
berpartisipasi dalam pemenuhan kebutuhannya (Sundar & Limperos, 2013:504).
Dalam penelitian S. Shyam Sundar dan Anthony M. Limperos di Universitas
23
Kentucky pada tahun 2013 bahwa pemenuhan kebutuhan media tidak terpaku
pada satu media saja, tetapi di zaman modern ini kita ditawarkan menggunakan
media dalam jangkauan yang cukup banyak. Misalkan dalam komputer pengguna
bisa membaca berita sambil mendengarkan radio, atau main games.
Dikutip Rakhmat (2005:205) Katz, Blumler dan Gurevitch (1974)
menjelaskan mengenai asumsi dasar mengenai teori uses & gratifications, yaitu
khalayak dianggap aktif, artinya khalayak penting dalam penggunaan media
massa yang memiliki tujuan. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk
mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota
khalayak. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk
memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari
rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi
melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang
bersangkutan. Artinya dalam teori uses & gratifications berfokus kepada khalayak
yang menggunakan suatu media atas kehendaknya sendiri tanpa ada terpaan dari
mana pun. Pendekatan ini juga menganggap bahwa khalayak aktif dan diarahkan
oleh tujuan. Khalayak bertanggung jawab atas pilihan mereka sendiri terhadap
media yang digunakan sehari-hari.
Sebelumnya beberapa penelitian terdahulu telah mengangkat uses and
gratifications sebagai teori dalam penelitiannya. Salah satu penelitian terdahulu
dari Rifefan (2014) tentang penggunaan media online dalam memenuhi kebutuhan
informasi akademis. Dalam penelitiannya, si peneliti menggunakan metode studi
deskriptif kualitatif. Rifefan (2014) dalam penelitiannya, ingin mengetahui
24
bagaimana penggunaan media online dan media apa saja yang digunakan di
kalangan mahasiswa universitas negeri di Yogyakarta. Hasilnya penelitian
tersebut mendapatkan bahwa setiap hari mahasiswa yang memiliki kesempatan
mendapatkan akses internet maka ia akan menggunakan waktunya untuk
mengakses baik untuk membaca berita, membuka media sosial dan nonton video.
Mahasiswa juga memiliki pandangan sendiri terhadapat kredibilitas dalam
memilih media online sebagai rujukan.
Penelitian lain yakni peran smartphone dalam menunjang kinerja
karyawan Bank Prismadana (studi pada karyawan Bank Prismadana cabang
Airmadidi) oleh Jocom (2013). Tujuan dalam penelitian tersebut untuk
mengetahui bagaimana peran smartphone menunjang kinerja karyawan. Si
peneliti menemukan bahwa latar belakang pendidikan serta jabatan yang melekat
menunjukkan perbedaan penggunaan smartphone.
Setelahnya, melalui penelitian “Penggunaan Aplikasi Portal Berita
Internasional Reuters Dalam Memenuhi Kebutuhan Infomasi (Studi Kasus
Mahasiswa Jurnalistik di Banten)”, diharapkan peneliti dapat menggambarkan
bagaimana mahasiswa jurnalistik di Banten dalam menggunakan aplikasi portal
berita internasional Reuters. Apakah dengan kecanggihan teknologi dapat
menunjang kebutuhan mahasiswa saat ini. Peneliti juga ingin mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mendorong mahasiswa dalam menggunakan aplikasi portal
berita dalam kesehariannya.
25
2.7 Kerangka Berpikir
Sugiyono (2011:60) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan
model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting. Kerangka berpikir bermaksud
untuk membentuk suatu alur penelitian yang jelas dan masuk akal. Penelitian ini
berfokus pada penggunaan aplikasi berita dalam memenuhi kebutuhan informasi
internasional. Mahasiswa yang sebelumnya sudah menggunakan aplikasi berita
tersebut dilihatkan manfaat dalam menggunakannya.
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berpikir
Kebutuhan Khalayak
akan Informasi
Kognitif
(informasi,
pengetahuan dan
pemahaman)
Afektif
(pengalaman)
Integratif (kredibilitas
dan kepercayaan)
Teori Uses and
Gratification
Penggunaan Aplikasi Berita
Reuters
Teori Uses and
Gratification
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Sifat dan Jenis Penelitian
Mengacu pada permasalahan penelitian yaitu penggunaan aplikasi berita
digital Reuters dalam memenuhi kebutuhan informasi dilihat dari berbagai aspek.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan
latar alamiah. Tujuannya menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2006:5). Penelitian
kualitatif juga bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara
holistik, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah. Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-
dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Disini yang lebih
ditekankan adalah persoalan kedalam (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas)
data (Kriyantono, 2008:56).
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti memakai jenis penelitian deskriptif
yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.
Semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang
sudah diteliti. Demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data dapat berasal dari naskah
27
wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau
memo, dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2006:11).
3.2 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus sebagai metode.
Menurut Creswell (2013) studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di
dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas,
proses, atau sekelompok individu. Masih dalam buku Creswell (2013) mengutip
Stake (1995), mengatakan kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan
peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai
prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Studi kasus
juga dilakukan dalam latar alamiah, holistik dan mendalam. Tidak ada perlakuan
khusus dalam melakukan penelitian studi kasus.
Objek yang diteliti dalam penelitian studi kasus hanya mencitrakan dirinya
sendiri secara mendalam atau lengkap untuk memperoleh gambaran yang utuh
dari objek (Yunus, 2010:264), dalam artian bahwa data dikumpulkan dalam studi
dipelajari sebagai suatu keseluruhan, utuh yang terintegrasi. Peneliti dalam
penelitian ini tidak hanya mencari tahu dari luarnya saja tetapi juga utuh dan
detail. Itu sebabnya metode studi kasus menggunakan wawancara mendalam
sebagai teknik pengumpulan data. Selain wawancara terdapat lima teknik lain
yaitu dokumentasi, observasi langsung, observasi terlibat dan artifak fisik
(Rahardjo, 2017).
28
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2009:29). Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara
mendalam, observasi, studi dokumentasi dan studi pustaka.
Esterberg (2002) mendefinisikan wawancara adalah pertemuan dua orang
untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2009:72).
Sedangkan menurut Bungin (2007) wawancara mendalam merupakan proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab tatap
muka antara narasumber dan peneliti dengan atau tanpa menggunakan pedoman,
dimana peneliti dan narasumber terlibat dalam kehidupan sosial relatif lama.
Wawancara mendalam dirasa teknik yang paling tepat untuk mendapatkan data
secara akurat dan mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada
laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada
pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2007).
Kedua observasi atau pengamatan, merupakan kegiatan keseharian
manusia dengan menggunakan indera pengelihatan sebagai alat utama dibantu
dengan indera lainnya (Bungin, 2007:115). Alasan peneliti menggunakan
observasi sebagai salah satu teknik pengumpulan data, peneliti ingin menyajikan
29
gambaran realistik penelitian di lapangan. Peneliti menganggap informasi tidak
hanya berupa ucapan tetapi juga setiap gerakan yang dilakukan informan.
Ketiga studi dokumentasi, media diary dan studi literatur. Studi
dokumentasi dan studi literatur didapatkan dari internet dan buku bacaan untuk
dijadikan pedoman penelitian, sedangkan media diary digunakan sebagai catatan
harian informan dalam menggunakan aplikasi berita Reuters. Peneliti ingin
mengetahui penggunakan aplikasi tersebut dan untuk membantu peneliti
memvalidasi kebenaran.
3.4 Subjek dan Objek Penelitian
Lincoln dan Guba dalam Soegiyono (2009:59) menyatakan dalam
penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai
instrumen penelitian utama. Lebih lanjut dalam buku yang sama, Soegiyono
mengatakan bahwa instrumen ataupun alat penelitian adalah peneliti itu sendiri
dalam hal ini yang melakukan peneliti itu sendiri.
3.4.1 Kriteria Informan
Adapun kriteria informan untuk dijadikan subjek penelitian yaitu
pertama mahasiswa ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik di Provinsi
Banten minimal sudah mengikuti perkuliahan selama dua semester. Kedua
mahasiswa yang diteliti mengerti bahasa inggris dan ketiga memiliki
smartphone dan memiliki aplikasi Reuters
30
Alasan menjadikan mereka sebagai subjek karena dianggap sudah
mengerti pentingnya informasi untuk menambah wawasan sebagai calon
jurnalis. Mereka dianggap kredibel oleh penulis karena dapat memenuhi
kriteria tersebut. Untuk objek yang peneliti pilih yaitu aplikasi berita
Reuters dalam smartphone.
3.4.2 Akses Memperoleh Informan
Peneliti memiliki teman yang menggunakan aplikasi berita Reuters
sejak duduk dibangku perkuliahan. Peneliti memperhatikan pola pikir
seorang teman tersebut sedikit berbeda karena cakupan informasi yang ia
miliki lebih banyak dibandingkan dengan teman-teman lainnya.
Peneliti juga meminta bantuan kepada teman-teman pers kampus
yang tersebar di Provinsi Banten untuk mencari narasumber lain di luar
kampus Untirta agar penelitian terlihat keunikannya. Peneliti berkenalan
dengan narasumber dengan menggunakan fitur chat Whatsapp. Nomer
tersebut diberikan oleh pimpinan pers kampus Ultimagz di Universitas
Multimedia Nusantara. Peneliti juga membuat pengumuman untuk
mahasiswa jurnalistik di Provinsi Banten yang bersedia membantu peneliti
dalam menyelesaikan penelitian ini. Peneliti men-share ke media sosial
yang dimiliki dan meminta bantuan teman-teman lain untuk share juga.
Saat penelitian berlangsung, peneliti akan menemui narasumber
untuk wawancara dan mengenal lebih jauh si informan tersebut. Peneliti
juga ingin mengetahui komunikasi nonverbal si informan untuk observasi.
31
Komunikasi tatap langsung dirasa paling efektif untuk mendapatkan hasil
penelitian yang maksimal.
3.5 Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif menggunakan istilah
berbeda dengan penelitian kuantitatif. Sugiyono (2009) menjelaskan uji
keabsahan dalam kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal),
transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas) dan confirmability
(obyektivitas). Uji keabsahan data tersebut biasa disebut juga sebagai teknik
tringulasi data. Menurut Moleong (2001) penelitian yang menggunakan teknik
triangulasi dalam pemeriksaan melalui sumber dengan membanding atau
mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda (Iskandar, 2008:230). Cara yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
pertama melakukan wawancara berkala dengan infoman, tujuannya untuk
mengecek dan memperoleh data lebih akurat. Kedua membaca buku atau jurnal
terkait penggunaan aplikasi berita, banyaknya referensi diharapkan dapat
mempertajam pengetahuan peneliti agar data yang ditemukan terpercaya. Ketiga
menggunakan foto-foto dokumentasi dan rekaman suara selama peneliti turun
lapangan bertemu informan.
Validitas eksternal dilakukan peneliti dengan menuliskan hasil transkrip
wawancara dengan penarikan kesimpulan jelas dan mendetail. Validitas ini juga
dapat memaparkan apakah penggunaan aplikasi berita digital Reuters bermanfaat
untuk banyak orang yang belum menggunakannya. Proses akhir dalam uji
32
keabsahan data yakni mengonfirmasi kembali kepada informan terkait dan hasil
dari penelitian diterima oleh khalayak.
3.6 Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2012), terdapat tiga teknik
analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Proses berlangsung terus menerus selama penelitian berjalan hingga
data terkumpul dengan lengkap. Reduksi data merupakan bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesipulan akhir dapat diambil.
Penyajian data merupakan kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun
sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Dan yang
terakhir penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk
mengambil tindakan.
3.7 Lokasi Penelitian
Beberapa lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, yakni:
1. Universitas Multimedia Nusantara, alamat Jalan Scientia
Boulevard, Gading Serpong, Banten
2. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, alamat Jalan Raya Jakarta
KM. 4 Serang, Banten.
33
3. Universitas Serang Raya, alamat Jalan Raya Serang KM. 5
Cilegon.
4. Universitas Pelita Harapan, alamat Jalan M. H. Thamrin Boulevard
1100 Lippo Vilage, Tangerang, Banten.
3.8 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Agustus Sep Oct Nov Des Jan
1. Pra Riset
Observasi
Penyusunan BABI-III
RisetLapangan
Wawancara
Dokumentasi
2. Sidang Outline
3. Pengolahan Data
4. Penyusunan Bab IV-V
5. Sidang Akhir
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Profil Informan
Informan penelitian ini dibagi menjadi dua cluster, pertama mahasiswa
jurnalistik di Provinsi Banten yang telah menggunakan aplikasi portal berita
Reuters. Kedua, mahasiswa jurnalistik di Provinsi Banten yang belum
menggunakan aplikasi dan mau menggunakan aplikasi untuk membantu penelitian
ini. Penelitian menggunakan metode pengumpulan data non probability sampling
dengan teknik purposive sampling. Alasan menggunakan metode tersebut karena
tidak semua elemen populasi mempunyai kesempatan sama menjadi informan.
Informan terpilih merupakan mahasiswa-mahasiswa dengan informasi yang
dibutuhkan bagi peneliti. Informan dalam penelitian memungkinkan peneliti
menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2009:52-53).
Peneliti sebagai instrumen kunci dalam penelitian ini memiliki kriteria
untuk memilih informan penelitian ini. Kriteria tersebut adalah mahasiswa aktif,
dengan jurusan atau konsentrasi jurnalistik minimal semester 3. Mengerti bahasa
inggris, memiliki aplikasi portal berita Reuters atau bersedia untuk mengunduh
dan menjadi volunteer dalam penelitian ini.
4.1.1 Cluster Pertama Sudah Mengunduh Aplikasi Jauh Sebelum Penelitian
Berlangsung
4.1.1.1 Informan Pertama (Elma Adisya)
35
Informan pertama yang peneliti wawancara adalah Elma Adisya dengan
panggilan akrab Ella. Perempuan yang lahir di Jakarta, 8 Maret 1996 saat ini
sedang menempuh kuliah semester 7 jurusan ilmu komunikasi konsentrasi
jurnalistik di Universitas Multimedia Nusantara. Ella aktif dalam organisasi UMN
radio di kampusnya, selain itu saat penelitian berlangsung ia sedang menjalankan
kegiatan magang seperti kebanyakan program kampus. Ia memilih untuk magang
di magdalane.co, kantor media online yang cenderung mengangkat isu-isu tentang
wanita. Ia mengaku sejak SMA sudah senang dengan isu-isu tentang perempuan
dan feminisme. Menurutnya isu minoritas lebih hangat untuk disajikan karena
memiliki sisi berbeda.
Aplikasi portal berita internasional Reuters sudah ia gunakan sejak
menggunakan smartphone ketika kelas 1 SMA. Awalnya ia hanya mengunduh
aplikasi berita yang sekiranya bisa menunjang informasi sehari-harinya. Ia merasa
aplikasi Reuters dapat memenuhi informasi yg dibutuhkan karena berita yang
disajikan sangat banyak dan isu-isu minoritas pun disajikan. Sebabnya saat ia
mengganti telepon genggam pintar yang lebih canggih, ia tetap mengunduh
kembali aplikasi tersebut. Selain aplikasi Reuters, ia juga menggunakan aplikasi
berita digital CNN dan AFP untuk referensi.
4.1.1.2 Informan Kedua (Annisa Ayu Chrisnadila)
Informan kedua dalam penelitian ini adalah Annisa Ayu Chrisnadila.
Annisa atau yang lebih sering disapa Icha lahir 21 tahun lalu di Jakarta, 15
September 1996. Walau lahir di Jakarta, anak pertama dari dua bersaudara ini
36
tinggal dan besar di Tangerang, Banten. Icha merupakan mahasiswa ilmu
komunikasi konsentrasi jurnalistik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang
juga teman satu kelas peneliti. Ia aktif organisasi dalam kampus, saat ini ia
menjabat sebagai pimpinan umum di lembaga pers FISIP Orange. Selain itu ia
juga sering terlibat kepanitian dalam event di fakultas.
Icha sejak kecil sudah diperkenalkan dengan berita-berita di media massa.
Ayahnya dahulu pernah bekerja di media Kompas dan membiasakan keluarganya
untuk membaca berita setiap hari. Ia sudah mengetahui kantor berita internasional
Reuters sejak kelas 6 SD. Tapi baru aktif membaca rutin berita Reuters dari
aplikasinya sejak masuk perkuliahan pada tahun 2014. Ia mengatakan bahwa
membaca berita internasional itu wajib, terutama untuk mahasiswa FISIP yang
harus melek informasi, tidak kudet dan tahu keadaan dunia saat ini.
Ia bercita-cita ingin memiliki perusahaan media dengan segmentasi
remaja. Ia sangat mencintai dunia jurnalistik dan fashion. Tidak ingin memilih
salah satu diantaranya, ia pun memilih mencari media yang dapat menyalurkan
passion-nya saat ini, tidak heran ia menjalankan program magang di media
GoGirl!. Ia sangat menikmati hari-hari magangnya di GoGirl! dalam sehari ia
dapat menyelesaikan lima artikel dengan tema berbeda. Ia mengaku untuk me-
refresh otak agar tetap mendapatkan inspirasi, ia kadangkala membuka aplikasi
Reuters mencari informasi-informasi.
4.1.1.3 Informan Ketiga (Annisa Putri Fauzia)
Informan ketiga penelitian ini adalah Annisa Putri Fauzia yang akrab
dipanggil Pf. Perempuan kelahiran Serang, 7 Februari 1998 senang mencari tahu
37
informasi yang sedang ramai atau viral. Berita yang dicari tidak hanya berita
nasional tetapi juga berita mancanegara. Ia tertarik membaca berita di aplikasi
berita Reuters karena menurutnya berita-berita luar di media nasional kurang
terpenuhi dan terkesan menggantung. Sebab itu ia memilih membaca berita dari
aplikasi berita Reuters. Pf merupakan mahasiswi jurnalistik semester 5 di
Universitas Serang Raya.
Informan sering membuka aplikasi berita ketika sedang santai sambil
minum thai tea kesukaannya. Selain itu, dikala menyetir mobil sepulang kuliah
dan di malam hari sebelum tidur ia juga menyempatkan untuk scroll berita apa
yang sedang ramai.
4.1.1.4 Informan Keempat (Aldonov Danoza)
Informan keempaat penelitian ini merupakan laki-laki bernama Aldonov
Danoza yang sering dipanggil Aldo. Ia merupakan mahasiswa broadcasting
journalism di Universitas Pelita Harapan. Ini adalah tahun ketiga Aldo mengikuti
bangku perkuliahan di UPH, atau sudah memasuki semester 7. Di UPH dalam 1
tahun terdapat 3 kali pergantingan semester. Sebelumnya Aldo sudah berkuliah
terlebih dahulu di Universitas Tarumanegara dengan jurusan arsitektur. Namun
dirinya merasa tidak cocok di jurusan tersebut dan hanya bertahan 2 semester. Ia
bercita-cita untuk bekerja dan memiliki media sendiri. Menurutnya Wishnutama
merupakan panutan dia untuk terus survive di dunia perkuliahannya saat ini.
Awal peneliti kenal dengan informan melalui teman satu perkumpulan
dengannya. Teman peneliti dengan informan merupakan announcer radio kampus.
Ia aktif di radio kampus UPH untuk mengisi waktu luang disela-sela perkuliahan.
38
Selain itu, ia juga gemar menonton film baik di bioskop maupun streaming.
Kampus yang berdekatan dengan banyak pusat hiburan membuatnya mudah untuk
mengetahui perkembangan film-film baru yang sedang tayang.
Informan pertama kali menggunakan aplikasi Reuters ketika ia mulai
mengikuti perkuliahan di UPH. Teman-teman kelasnya sering baca berita ketika
waktu kosong atau sedang di kantin. Tidak ingin ketinggalan ia pun ikut men-
download beberapa aplikasi berita salah satunya aplikasi Reuters. Ia tidak sering
membuka aplikasi tersebut namun sesekali ia buka untuk dibaca.
4.1.2 Cluster Kedua Yang Belum Mengunduh Aplikasi
4.1.2.1 Informan Kelima (Marcell Faldi)
Informan kelima adalah Marcell Faldi, ia lahir di Jakarta, 13 Juli 1997 dan
tinggal di Tangerang Selatan. Ia merupakan adik tingkat peneliti di Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa. Marcell berada di semester 3 dengan konsentrasi
jurnalistik. Berbeda dengan peneliti saat semester 3 yang belum ada penjurusan
seperti sekarang. Alasan ia memilih konsentrasi jurnalistik karena ingin menjadi
wartawan. Pria dari tiga bersaudara ini sangat menyukai dunia basket. Walaupun
dia tidak sering olahraga basket, namun ia tidak pernah melewatkan pertandingan
NBA. Biasa ia streaming di Youtube atau mencari beritanya di internet.
Menurutnya pertandingan basket sangat seru untuk diikuti.
Saat ini ia aktif mengikuti kegiatan di kampus yaitu Kovikita dan UKM
Jurnalistik. Kovikita merupakan komunitas video komunikasi Untirta, ia beralasan
masuk ke komunitas tersebut agar dapat belajar dan sharing dalam pembuatan
film, sedangkan UKM Jurnalistik untuk ia belajar sebagai pers kampus
39
professional, menurutnya menjadi mahasiswa merupakan waktu yang pas untuk
beridealisme. Karena hanya di kampus ia dapat mengekspresikan dirinya tanpa
ada kepentingan-kepentingan pihak lain.
Marcell menjadi informan penelitian setelah ditawari oleh peneliti.
Sebelumnya ia belum menggunakan aplikasi portal berita Reuters, namun ia
sering mendengar media tersebut saat membaca berita di media-media nasional.
Sebelumnya ia selalu membuka website berita ketika ingin mengetahui suatu
informasi atau berita. Ia hanya memiliki aplikasi CNN untuk mencari berita,
selain itu dari Line Today.
4.1.2.2 Informan Keenam (Anisya Noviyanti)
Informan keenam merupakan perempuan kelahiran Cilegon, 10 Mei 1996
silam. Ia adalah Anisya Noviyanti Khendar Sari atau biasa dipanggil Anisya.
Perempuan berusia 21 tahun ini baru saja menyelesaikan magang di biem.co,
salah satu media online lokal di Banten. Ia merupakan mahasiswa ilmu
komunikasi konsentrasi jurnalistik di Universitas Serang Raya. Perempuan hijab
dengan kulit putih ini tinggal di Kragilan, dan setiap harinya pulang pergi ke
kampus yang berada di Serang Barat dengan menggunakan sepeda motor. Ia
mengatakan lokasi yang cukup jauh tidak membuatnya takut, wanita tidak boleh
manja dan harus mandiri menjadikan dirinya ingin sekali menjadi wartawan.
Walaupun tubuhnya mungil tidak menjadikan dirinya minder untuk tetap menjadi
wartawan seperti cita-citanya sejak dahulu.
Ia ingin membantu peneliti untuk dijadikan informan hasil bantuan dari Pf
(informan ketiga). Peneliti memberikan pengumuman mencari volunteer untuk
40
penelitian dan meminta Pf untuk menyebarkan informasi tersebut. Anisya
bersedia untuk membantu peneliti dan berkenalan dengan peneliti melalui pesan
messanger Line. Anisya sangat terbuka dengan informasi yang diberikan oleh
peneliti dan ia pun langsung mengunduh aplikasi Reuters untuk digunakan dalam
waktu 2 minggu. Peneliti juga mengirimkan form catatan harian untuk dia isi
selama menggunakan aplikasi Reuters.
4.1.2.3 Informan Ketujuh (Arini Shohibah)
Informan penelitian ketujuh adalah Arini Shohibah. Arini lahir di
Pandeglang, 13 November 1997 dan saat ini tinggal di Penancangan, Kota Serang.
Ia merupakan mahasiswi semester 5 ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik di
Universitas Serang Raya. Sehari-hari ia membaca berita-berita tentang kehidupan
artis Hollywood di e!news. Ia tidak tertarik dengan politik dan terkesan
menghindari segala pembahasan mengenai politik. Perempuan yang merupakan
anak satu-satunya ini memilih konsentrasi jurnalistik sebagai lanjutan studinya di
ilmu komunikasi karena ajakan teman. Ia mengaku tidak begitu paham dengan
dunia wartawan yang menurutnya keras. Ia juga berkata bahwa kelak ia tidak
ingin menjadi wartawan, melainkan menjadi pekerja kantor dengan seragam yang
rapi.
Arini ingin membantu peneliti dalam penelitian ini dengan sedikit bantuan
Pf (informan ketiga). Arini merupakan teman satu kelas Pf dan juga customer
peneliti. Ia pernah membeli pakaian wanita di toko online milik peneliti. Karena
sudah kenal dan sempet berbincang sebelumnya, Arini pun siap membantu
41
peneliti dengan meng-install aplikasi dan membantu agar peneliti dapat
menyelesaikan penelitian ini.
4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian sesuai dengan
rumusan masalah, yaitu penggunaan aplikasi portal berita internasional Reuters
dalam memenuhi kebutuhan informasi di kalangan mahasiswa jurnalistik di
Banten. Pembahasan peneliti lakukan berdasarkan rujukan teori yang sudah ada di
Bab II dengan fakta hasil penelitian di lapangan. Peneliti juga membuat suatu
analisis serta interpretasi secara deskriptif sesuai dengan penelitian ini. Adapun
penyusunan hasil penelitian berdasarkan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Peneliti membagi cluster informan berdasarkan yang sudah memiliki aplikasi dan
belum memiliki aplikasi sebelum penelitian ini.
Mahasiswa jurnalistik yang menggunakan aplikasi portal berita
internasional Reuters memiliki faktor-faktor tersendiri sebagai alasan
penggunaanya. Seperti hanya sekedar mencari aplikasi portal berita dengan
random hingga keluarga yang membiasakan dirinya untuk membaca berita dari
media internasional. Hal tersebut hanya sebagian kecil faktor dari mahasiswa
jurnalistik, setiap informan yang telah diwawancarai peneliti mempunyai faktor
beragam. Keberagaman tersebut akan dijabarkan dalam sub-bab di bawah ini.
42
4.2.1 Faktor-Faktor Penggunaan Aplikasi Portal Berita Reuters
Kemudahan akan akses informasi sudah tidak dapat dihindari lagi karena
kehadiran internet. Masyarakat dipermudah dengan kecanggihan teknologi
internet untuk mengakses informasi tentang suatu negara atau kejadian di negara
tersebut. Seperti yang dikatakan Napitulu (2011:196) Dalam jurnal
(Widyakusumastuti, 2013), new media yang diakses dengan internet merupakan
digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman mengikuti perkembangan
zaman menyangkut teknologi dan sains, dari semula yang bersifat manual menjadi
otomatis, dan dari semua bersifat rumit menjadi ringkas. Informasi internasional
dapat diakses semudah hentakan telapak tangan. Jendela dunia luar terbuka lebar
untuk dapat dikonsumsi khalayak. Globalisasi yang terus maju memaksa khalayak
untuk terus meng-upgrade pengetahuan mereka jika tidak ingin terbelakang dari
yang lain. Seperti yang disampaikan oleh informan pertama (Elma):
“Kita hidup di era globalisasi, semua bisa diakses pake hp kenapa
tidak memanfaakan kemudahan yang semudah dan secepat itu. Kalau kita
tidak menggunakan fasilitas itu yang ada kita akan terbelakang dari
lingkungan kita yang sudah masuk era globalisasi. Saat ini kita gabisa
hanya peduli dengan daerah kita aja kayak cuma tau isu-isu disekitar tapi
penting loh untuk mengetahui dunia luar. Karena berita dari daerah kita
bisa aja diberitakan lagi di luar sana kan.” Wawancara Elma Adisya, 23
November 2017
Informan pertama ini mengatakan bahwa khalayak tidak dapat hanya
sekedar tahu di lingkungan asalnya, tetapi juga harus tahu keadaan di luar. Sebab
yang digunakan kita sehari-hari tidak terlepas dari pengaruh luar. Gadget,
kendaraan dan gaya hidup khalayak saat ini banyak mengadopsi dari negara-
negara lain. Selain itu berita-berita internasional juga dapat dijadikan masukan
43
tambahan untuk analytical thinking setiap penggunanya. Dalam jurnal Nawawi
(2012) Spencer & Spencer (1993:9) mendefinisikan analytical thinking
merupakan kemampuan untuk memahami situasi dengan cara memecahkannya
menjadi bagian-bagian yang lebih rinci. Hal ini dikatakan oleh informan kedua
(Ica):
“…anak komunikasi itu harus peka sama berita dari nasional
maupun internasional, apalagi kalau internasional tuh mungkin karena gue
punya ketertarikan sendiri sih ngerasa harus update sama apa yang terjadi
di dunia soalnya bisa jadi bekal, kalau gue kan tertarik banget di kemenlu
bisa jadi masukan tambahan untuk analytical thinking.” Wawancara
Annisa Ayu Chrisnadila, 29 November 2017
Ica yang juga bercita-cita untuk bekerja di Kementerian Luar Negeri selain
menjadi wartawan, merasa berita internasional dapat menjadi bekal pengetahuan
bagi dirinya. Menurutnya informasi internasional tentu akan berbeda dengan
informasi di dalam negeri, karena setiap daerah memiliki masalahnya masing-
masing. Pf sebagai informan ketiga mempunyai pikiran yang sama dengan Ica,
menurutnya kehidupan yang ada saat ini tidak terlepas dari perkembangan di
dunia luar. Salah satunya pengaruh dunia luar adalah hiburannya. Menurut
informan ketiga ini, dunia hiburan di tanah air tidak bisa lepas dari pengaruh luar
negeri. Informan yang tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan
infotainment ini menganggap gaya berpakaian, cara bertahan hidup sebagai artis,
karir para artis banyak mengadopsi dari luar negeri. Seperti yang dikatakan PF di
bawah ini:
“kita butuh loh asupan berita internasional, bagaimana pun juga
perkembangan Indonesia juga tergantung sama dunia luar. Apalagi khususnya dibidang entertainment. Saya tertarik banget dalam bidang itu.
44
Dunia hiburan di Indonesia juga banyak kan ngadopsi dari luar.”
Wawancara Annisa Putri Fauzia (Pf), 9 Desember 2017
Informan ketiga ini mengatakan bahwa pengetahuan akan dunia luar
bukan hanya sekedar tentang politik, tetapi entertainment juga penting diketahui
untuk sebagian orang yang senang mengikuti berita tersebut. Ia beranggapan tidak
semua orang butuh informasi berat seperti politik dan ekonomi. Banyak orang
menunggu-nunggu berita tentang lamaran dan tanggal pernikahan Prince Harry
dengan pasangannya Meghan Markle, atau berita launching-nya iPhone X dengan
kecanggihannya yang ditunggu-tunggu pecinta merek smartphone tersebut.
Berbeda dengan informan ketiga yang mempunyai ketertarikan pada dunia
hiburan, informan lain seperti informan keempat (Aldo), informan kelima
(Marcell), informan keenam (Anisya) dan informan ketujuh (Arini) yang telah di
wawancara oleh peneliti umumnya mengatakan bahwa berita internasional
penting untuk diketahui agar tidak buta dengan dunia luar. Dikatakan oleh Aldo,
sebagai mahasiswa pembawa perubahan sudah sewajarnya menjadi individu yang
terbuka dengan dunia luar.
“Menurut gue penting aja gitu baca berita internasional, apalagi
kita mahasiswa kan dituntut untuk tahu banyak hal. Malu kalau mahasiswa
yang katanya intelektual tapi gak tau perkembangan dunia. Ada apa yang
terjadi di luar sana masa kita gak tahu.” Wawancara Aldonov, 12
Desember 2017
Aldo yang sebelumnya pernah menjadi mahasiswa arsitektur di
Universitas Tarumanegara ini dulunya tidak berpikiran untuk up to date dengan
berita-berita. Kemudian ia memutuskan untuk pindah kuliah ke Universitas Pelita
Harapan dengan prodi Broadcast Journalism dan melihat betapa pentingnya
45
membaca berita setiap hari. Walaupun tidak ada yang mewajibkannya membaca
berita, tetapi ia memutuskan untuk rutin membaca berita dengan men-download
aplikasi portal berita Reuters dan beberapa aplikasi lain. Tujuannya selain
mengetahui berita luas, ia juga dapat berdiskusi dengan teman-teman sekelasnya,
sehingga obrolan mereka sepemikiran karena seringnya membaca berita.
Seperti dikatakan Widodo (2011) jurnalisme online semakin berkembang
dengan adanya media online. Media online memudahkan masyarakat mengakses
berita atau informasi di dunia maya tidak hanya sekedar berupa teks dan gambar
melainkan adanya feature tambahan seperti video dan suara. Khalayak tidak perlu
membawa koran kemana-mana, karena sudah ada kecanggihan aplikasi portal
berita. Demikian kemudahan tersebut dapat ditemukan dalam aplikasi portal berita
Reuters. Aplikasi dapat di-install dalam telepon genggam pintar secara gratis
dengan mengunduhnya dari App Market yang telah disediakan. Elma, Ica, Pf,
Aldo dan Arini mengakui bahwa aplikasi memudahkan diri mereka dalam
mendapatkan berita-berita terkini. Efisiensi dalam menggunakannya menjadi
salah satu faktor informan-informan memilih aplikasi portal berita Reuters.
Argumen informan-informan sesuai dengan perbedaan jurnalisme online dengan
konvensional menurut Rafaeli dan Newhagen (Santana, 2005:137), yaitu
kemampuan internet untuk mengombinasikan sejumlah media, kurangnya tirani
penulis atau pembaca, tidak seorang pun dapat mengendalikan perhatian
khalayak, internet dapat membuat propos komunikasi berlangsung
kesinambungan, dan interaktivitas web.
Jika saja semua masyarakat di Indonesia terbiasa dengan membaca berita
khususnya berita internasional, adu domba yang melahirkan perpecahan akhir-
46
akhir ini kita temui dapat terhindari. Banyaknya informasi tidak jelas tersebar di
media sosial menjadikan masyarakat menelan mentah-mentah informasi tersebut.
Padahal banyak informasi di negara lain yang juga mengalami hal serupa seperti
di Indonesia namun mereka sudah dapat mengatasinya. Berita-berita yang
mengandung suku, agama, ras dan antar golongan (sara) di mana Indonesia masih
sangat sensitif. Sedikit perbedaan pendapat menjadikan suatu golongan tidak
terima dan terjadi perpecahan. Kurangnya keterbukaan akan informasi membuat
khalayak bukannya semakin maju malah mundur. Fenomena ini pun pernah
disoroti oleh media luar yang mengatakan bahwa Indonesia anti toleran.
Aplikasi Reuters sudah lebih dari satu juta kali diunduh oleh pengguna
smartphone di Play Store, belum lagi di marketplace lain seperti AppStore,
Mobile Market, GetJar dan lainnya. Penggunaan aplikasi Reuters yang cukup
banyak digunakan oleh khalayak memiliki alasannya sendiri. Berita yang
didistribusikan oleh kantor berita Reuters dan sering kali muncul di media
nasional Indonesia menjadikan nama Reuters cukup terkenal dan tidak asing.
Aldo yang pertama kali menggunakan aplikasi Reuters ketika pindah kampus,
merasa tidak asing dengan nama Reuters sehingga ia mengunduh aplikasi
tersebut. Ia merasa aplikasi Reuters dapat memudahkan dirinya mendapatkan
berita yang lebih lengkap dibanding hanya mengikuti media sosial Twitter milik
Reuters.
“Udah tau berita Reuters udah lama, berita-berita nasional juga
sering gunain berita dari Reuters jadi gak asing. Lengkap aja kayaknya
berita dari Reuters. Tadinya paling baca berita Reuters dari media yang pake berita dia (Reuters) atau buka websitenya soalnya follow akun
twitternya. Tapi waktu itu lagi nyari aplikasi-aplikasi berita di Appstore
terus nemu Reuters jadi di download deh.”
47
Lingkungan Aldo ikut berperan dalam keputusannya mencari berita yang
akan dibaca, tidak berbeda jauh dengan informan kedua (Ica) yang sudah
menggunakan aplikasi portal berita Reuters sejak duduk dibangka Sekolah
Menengah Atas. Ica sudah mengetahui Reuters dari ia masih berumur 7 tahun.
Ayahnya merupakan mantan karyawan di media Kompas, beliau membiasakan
keluarganya untuk mengenal berita-berita dan media baik di tanah air maupun
internasional. Sebab itu Ica sudah tahu Reuters dari lama. Menurutnya kebiasaan
dari kecil tersebut membuatnya terbiasa dengan membaca berita dari aplikasi
Reuters.
“Dari kecil udah dikenalin Reuters, ayah gue sendiri apa-apa
Reuters jadi kebawa sampai sekarang untuk nyari berita dari luar tuh
bacanya di Reuters.”
Berbeda dengan Aldo dan Ica yang lingkungannya turut berpartisipasi
dalam membaca berita yang diinginkan, Pf sebagai informan ketiga mengunduh
aplikasi Reuters hasil mencari-cari aplikasi berita internasional di AppStore dan ia
pun menemukan aplikasi tersebut. Ia mengira-ngira bahwa aplikasi ini bagus
dengan tampilan yang simple.
“tadinya download aplikasi ini karena kebutuhan kuliah, ada salah
satu dosen yang mewajibkan memiliki satu aplikasi berita internasional di
hp. Pas nyari apa ya yang kira-kira cocok di download terus nemunya
Reuters. Warnanya oranye gitu kan lumayan bagus penampilannya….”
Selain kebutuhan berita internasional untuk memenuhi mata kuliah di
kampusnya, Pf juga memperhatikan tampilan dalam aplikasi berita sebelum ia
memutuskan untuk mengunduhnya. Tampilan simple, warna yang cenderung tidak
48
berlebihan membuat dirinya yakin untuk menggunakan aplikasi tersebut.
Sedangkan informan kelima (Marcell) dari cluster kedua yang sebelumnya tidak
menggunakan aplikasi portal berita Reuters merasakan hal yang sama bahwa
Reuters mempunyai tampilan lebih sederhana dibanding aplikasi CNN yang sudah
ia miliki sebelum ia mengunduh aplikasi Reuters.
“Kalau di CNN tampilannya besar gitu, agak beda sama Reuters
yang lebih simple. Terus tenyata pas dilihat lagi aplikasi Reuters lebih
enteng dari segi ukuran dibanding CNN.”
Marcell menceritakan bahwa aplikasi lain yang ia sudah gunakan sebelum
Reuters lebih berat dibanding Reuters. Hal tersebut menjadikan ketika membuka
aplikasinya menjadi error, mungkin hal tersebut dapat terjadi karena font dalam
aplikasi portal berita CNN sangat besar. Satu berita sudah memenuhi layar
smartphone, sedangkan aplikasi portal berita Reuters dalam satu layar bisa
mencapai lima berita yang muncul.
(Gambar 4.1 Perbedaan Tampilan Aplikasi Portal Berita Reuters dan CNN)
49
Informan lain dari cluster pertama yang sudah memiliki aplikasi Reuters
sebelum penelitian yaitu Elma dan Pf beranggapan sama dengan Marcell. Mereka
setuju bahwa aplikasi portal berita Reuters mempunyai tampilan simple. Mereka
juga menambahkan bahwa setiap aplikasi terdapat karakteristik yang unik
menggambarkan media tersebut. Seperti dikatakan Elma berikut ini:
“So far, aku suka tampilan di aplikasi ini simple aja gitu dan tidak
terlalu berat ketika aku buka aplikasi ini di smartphone. Perbedaan dengan
aplikasi lain apa ya hehe bingung kan punya karakteristik masing-masing
gimana kebiasaan aja enaknya baca berita dimana.”
Dibanding mengomentari tentang tampilan aplikasi portal Reuters, Ica
yang masuk ke dalam cluster pertama fokus kepada section (istilah lain rubrik)
khusus Indonesia. Aplikasi portal berita Reuters memiliki section Indonesia yang
tidak banyak dimiliki oleh aplikasi portal berita internasional serupa. Hal
tersebutlah yang menjadi nilai lebih dari aplikasi portal berita Reuters. Walaupun
kebanyakan pengguna menggunakan aplikasi untuk mencari berita internasional,
tetapi sesekali melihat berita tentang Indonesia dari mata dunia menurutnya
penting. Lalu gaya penulisan dalam pengemasan Reuters juga memiliki gaya
tersendiri yang membuat itu berbeda dengan aplikasi serupa yang dimiliki Ica,
seperti yang dikatakannya berikut ini:
“Kalau di Reuters udah ada section khusus Indonesia, karena kan
di sini juga ada yaa kantor cabangnya. Jadi Indonesia juga kesorot gitu
dimata dunia. Selain itu dibanding The Guardian, berita-berita yang
dimuat aplikasi Reuters penulisannya rapi, tertata kayak kalau baca berita
Indonesia itu koran kompas gaya penulisan jurnalistik banget. Sedangkan
si The Guardian ini tulisannya lebih santai jadi kayak baca berita ringan
aja gitu jadinya gak serumit di Reuters.”
50
Aldo yang juga masuk ke dalam cluster pertama memiliki sedikit
kesamaan pendapat dengan Ica, di mana section dalam aplikasi Reuters menjadi
nilai lebih. Bedanya Aldo mengatakan bahwa section di aplikasi portal berita
internasional Reuters sangat beragam, tidak terpaku dengan rubrik yang itu-itu
saja. Menurutnya mungkin karena ramainya berita Donald Thrump dan Korea
Utara sampai dibuatkan section tersendiri. Selaras dengan kutipan Guha (Syaffril,
2004) yang menyebutkan terdapat empat jenis kebutuhan informasi, salah satunya
current need approach. Di mana dalam jenis informasi ini khalayak diberikan
informasi yang mutakhir atau terbaru. Aldo dalam kondisi ini mengakui bahwa
aplikasi portal berita internasional Reuters memiliki sifat mutakhir.
“….Terus gue suka di Reuters beritanya up to date apalagi kalau
bahas tentang Thrump, korea utara sampe ada section sendiri di
aplikasinya.”
Di Cluster kedua, informan kelima (Anisya) dan informan keenam (Arini)
cenderung memiliki argumen yang sama. Keduanya hanya memiliki aplikasi
portal berita Reuters di smartphone mereka. Sebelum adanya penelitian ini
mereka berdua lebih mengandalkan membaca berita dari website atau media
sosial. Dengan adanya aplikasi portal berita Reuters di telepon genggam, mereka
merasakan bahwa kemudahan mendapat berita internasional ada di genggaman.
“….Paling ya yang aku rasain punya aplikasi ini jadi lebih mudah
aja baca beritanya. Terus suka ada pemberitahuan padahal belum buka
aplikasinya”
Anisya menceritakan dirinya sejak dahulu lebih menyukai baca berita di
website dari pada meng-install aplikasi portal berita di telepon genggamnya.
51
Bukan tanpa alasan, menurutnya aplikasi terkadang membuat telepon
genggamnya menjadi berat dan kecepatan kerjanya melambat. Namun dengan
alasan membantu peneliti dalam penelitian ini ia mau untuk mengunduh aplikasi
portal berita Reuters. Tidak ada paksaan saat ia menggunakan aplikasi portal
berita ini, ia murni ingin membantu peneliti agar jika ia melakukan penelitian
nanti orang lain akan membantunya. Dalam penggunaan aplikasinya, Anisya
melihat baca berita di aplikasi tidak jauh berbeda dari website. Jika ia disuruh
memilih ia tetap akan beralih ke website-nya langsung. Seperti yang dikatakannya
berikut ini:
“Kalau di website lebih gak beratin space hp sih kayaknya hehehe
soalnya setelah men-download aplikasi itu hp jadi agak beraat. Mungkin
karena memorinya udah mau full kali ya….”
Sedangkan Marcell yang juga pengguna baru sejak adanya penelitian ini,
merasakan bahwa tidak ada perbedaan antara membaca berita baik di aplikasi
maupun di website. Ia tidak mempermasalahan di mana ia media tersebut,
menurutnya isi media lebih penting. Ia pun mengatakan hal ini:
“Engga ada perbedaan antara membuka di web atau apikasi.
Karena kan baik di web dan aplikasi sudah mencakup semuanya dan tidak
ada bedanya. Jadi menurut saya sama saja di keduanya. Tergantung
orangnya mau buka di mana. Kalau saya karena sudah punya aplikasinya
jadi gak usah buka web nya lagi.”
Informan mengatakan bahwa aplikasi dan website tidak terdapat perbedaan
dikarenakan aplikasi portal berita dibuat dengan cara web service. Menurut
Aprianto, dkk (2012) web service merupakan sistem perangkat lunak yang
52
didesain untuk mendukung interaksi antar mesin-mesin pada suatu jaringan. Hal
tersebut yang menjadikan tampilan dalam aplikasi dan website tidak berbeda.
Memiliki pendapat berbeda dari informan Cluster kedua yakni Anisya dan
Marcell, Arini yang juga merupakan informan Cluster kedua menemukan
perbedaan di antara aplikasi dan website. Menurutnya aplikasi lebih mudah
dibanding website, aplikasi menjadikan penggunaan telepon genggam sebagai
pencarian informasi semakin efisien. Hal tersebut juga disampaikan oleh Aldo, ia
mengatakan aplikasi dan website terdapat perbedaan. Menggunakan aplikasi
tinggal membukanya, sedangkan website ia harus membuka browser dan
menuliskan alamat website-nya. Ia pun lebih memilih untuk menggunakan
aplikasi dibanding website.
“Bedanya ada, kalau buka di web kita buka browser dulu terus tulis
alamat websitenya. Kalau di aplikasi kita tinggal buka aplikasinya
beritanya nanti langsung muncul. Gue sih lebih memilih membuka di
aplikasinya kan ada. Kecuali gak ada baru buka websitenya.”
Informan ketiga ini lebih menyukai membaca di aplikasi karena sifatnya
yang efisien. Selain itu membaca berita dengan membuka situs website
menurutnya sudah terlalu jadul. Ia mengatakan kemudahan terus berdatangnya
tinggal bagaimana khalayak menerima dan beradaptasi dengan bijak teknologi
yang ada.
Memiliki pendapat yang sama dengan Aldo, informan-informan yang
masuk ke dalam kategori cluster pertama cenderung lebih menyukai membuka
berita di aplikasi dibandingkan dengan membuka website-nya terlebih dahulu.
Kemudahan dan efisiensi waktu menjadi alasan Ica, Elma dan Pf memilih aplikasi
53
sebagai wadah membaca berita Reuters. Seperti yang dikatakan oleh Elma berikut
ini:
“Lebih efisien buka beritanya jadi tidak repot-repot lagi. Sekarang
kan netizen sukanya yang simple-simple ya. Jadi aplikasi-aplikasi berita
seperti ini membantu.”
Tidak jauh berbeda dengan pendapat Elma, Ica pun berargumen bahwa
aplikasi menjadikan khalayak lebih mudah mendapatkan informasi dan tidak
membuka browser:
“Di aplikasi lebih mudah, gak perlu buka Chrome, kalau ada berita
terpopuler biasanya masuk di bubble chat jadi bikin kita buka berita
tersebut.”
4.2.2 Aplikasi Portal Berita Reuters Memenuhi Kebutuhan Informasi
Penggunaan aplikasi portal berita Reuters di kalangan mahasiswa
umumnya beragam. Dalam cluster pertama terdapat informan yang sudah
menggunakan sejak di bangku SMA sampai dengan informan yang baru
menggunakan aplikasi sejak adanya penelitian ini. Ica merupakan informan yang
sudah menggunakan aplikasi portal berita Reuters dari SMA. Ia mengetahui berita
Reuters dari ayahnya yang sejak kecil sudah mengajarkannya untuk membaca
berita dari media dan kantor berita internasional.
“Udah baca berita Reuters dari SD, tapi untuk bener-bener baca
karena keinginan pribadi dan download aplikasinya sejak SMA. Walaupun
pas SMA belum seaktif baca beritanya kayak pas masuk kuliah sampai
dengan sekarang.”
54
Ia mempunyai ketertarikan akan informasi negara-negara lain lebih banyak
dibanding teman-teman satu kelas di kampusnya. Ia bercerita dahulu dirinya ingin
menjadi diplomat, namun karena tidak keterima di jurusan Hubungan
Internasional, akhirnya ia memilih untuk berkuliah di jurusan ilmu komunikasi. Ia
mengatakan bahwa hubungan internasional dan ilmu komunikasi masih dalam
satu jalur. Ia berharap di ilmu komunikasi ini dapat menjadi batu lompatan untuk
dirinya.
Sama seperti Ica, Elma juga pertama kali menggunakan aplikasi tersebut
sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Ia senang membaca berita dan
tertarik dengan dunia jurnalistik, itu sebabnya ketika masuk kuliah ia memilih
jurusan ilmu komunikasi dengan konsentrasi jurnalistik. Ia memiliki aplikasi
portal berita Reuters karena keinginan sendiri, selain Reuters ia juga memiliki
aplikasi serupa seperti BBC, AP dan AFP. Kebetulan saat ini ia sedang magang di
media online Magdalene.co dan editornya menyarankan dirinya untuk membaca
berita di Reuters, karena penulisan dalam berita-berita yang disajikan cukup bagus
untuk diadopsi. Seperti yang ia katakan ini:
“Aku sudah punya aplikasi Reuters sejak punya smartphone ketika
SMA, namanya baru punya ponsel bagus kan jadi download-download
aplikasi berita yang menurut aku wajib untuk dibaca nah salah satunya
Reuters ini. Menurut aku aplikasi berita ini memudahkan jadi kita gak
perlu ke websitenya untuk baca berita. Malah untuk berita tententu suka
muncul notifications berita tersebut. Aku kalau baca berita segmented
banget. Cuma isu-isu tertentu yang aku baca, karena aku gak mau
mencerna semua informasi. Nah aku paling tertarik isu-isu seperti
kesetaraan gender, isu perempuan, tentang minoritas…..”
Ia bercerita bahwa di aplikasi portal berita Reuters ini tidak semua ia baca,
melainkan hanya berita-berita tertentu yang ingin ia ketahui. Bukan tanpa alasan,
55
ia mengatakan bahwa dirinya sangat segmented terhadap bacaan agar tidak semua
informasi terserap didirinya. Elma sangat menyukai isu-isu sensitif seperti
keseteraan gender, isu perempuan dan isu minoritas. Menurutnya isu-isu tesebut
sexy untuk dibahas, melihat di Indonesia sendiri sangat jarang membahas hal itu.
Ia menginginkan seharusnya ada berita-berita yang mengangkat isu sensitif agar
berita di Indonesia lebih beragam. Sebab itu iya mengajukan permohonan magang
di magdalane.co dan dapat merasakan euphoria di media yang fokus terhadap isu
feminisme. Penggunaan berita dalam aplikasi yang dilakukan oleh Elma ini dapat
mencerminkan isi teori uses & gratifications di mana perilaku khalayak dapat
dijelaskan melalui berbagai macam kebutuhan dan kepentingan individu
(Ardianto & Erdinaya, 2004:71). Ia memilih sendiri informasi mana yang akan
diserap sehingga media tidak dapat mengontrol keinginan pengguna.
Kemudian informan keempat (Aldo) menggunakan aplikasi Reuters sejak
tahun 2015 ketika ia memutuskan untuk pindah kampus ke UPH dan mengambil
jurusan broadcast journalism. Sebelumnya ketika masih menjadi mahasiswa
arsitektur, ia tidak pernah membaca berita di telepon genggamnya. Ia
mendapatkan informasi melalui radio di dalam mobilnya atau ketika sedang
menonton televisi. Sedangkan Pf mulai menggunakan aplikasi ini saat memasuki
semester 7, di mana ada mata kuliah yang mengharuskan dirinya mempunyai
aplikasi berita. Ia memilih aplikasi portal berita Reuters untuk di install dalam
telepon genggamnya.
Sedangkan dari cluster kedua, informan baru menggunakan aplikasi portal
berita Reuters sejak adanya penelitian “Penggunaan Aplikasi Portal Berita
Internasional Reuters Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi (Studi Kasus
56
Mahasiswa Jurnalistik di Banten). Anisya yang masuk kategori ini menggunakan
aplikasi portal berita Reuters setiap hari dengan waktu membuka aplikasi yang
tidak menentu. Ia selalu mengusahakan untuk rutin membuka aplikasi dan
membaca berita di dalamnya.
“Setiap hari buka, tapi waktunya gak menentu tergantung kalau
inget atau ingin baca berita aja. Tapi setiap hari selalu ngeusahain untuk
buka aplikasi itu.”
Ia mengatakan bahwa dirinya biasa menggunakan aplikasi portal berita
Reuters ketika sedang tidak melakukan kegiatan, ada dorongan untuk membaca
berita. Ia juga membaca berita Reuters saat menunggu sesuatu atau sedang
meunggu janjian denggan orang lain. Sela-sela waktu kosong menjadi waktu
terbaik menurutnya dalam membaca berita. Berbeda dengan Anisya, Arini
mengatakan jarang membuka aplikasi portal berita Reuters dikarenakan lupa
untuk membukanya. Tetapi ketika ia menggunakan aplikasi tersebut, biasanya
Arini menggunakannya untuk melihat-lihat berita yang menurutnya bagus dan
layak dibaca untuk dirinya. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak membaca semua
berita, seperti kutipan darinya:
“Scroll-scroll aja kalau ada beritanya yang bagus dibaca, kalau
beritanya gak jelas dilewati aja gitu.”
Sedangkan Marcell mengatakan bahwa dirinya tidak sering membuka
aplikasi portal berita Reuters, tidak jauh berbeda dengan Arini, ia membuka
aplikasi ketika ingat untuk membukanya. Ia juga berkata biasa ia menggunakan
aplikasi saat dirinya sedang bosan atau tidak melakukan kegiatan apapun. seperti
yang dikatakannya berikut ini:
57
“……Kalau bosen atau lagi pengen baca berita baru dibuka
aplikasinya sama kalau inget heehehe. Kadang kalau buka hp suka hanya
check dari chat atau gaa terus dikantongin lagi atau di taro. Lebih suka
main computer soalnya main games.”
Pf yang masuk ke dalam kategori cluster pertama memiliki kesamaan
sama dengan kedua informan sebelumnya, dimana membuka aplikasi portal berita
Reuters jika ingat dan ingin membukanya. Ia jarang membukanya karena tidak
ada kebiasaan untuk membuka aplikasi portal berita setiap hari. Walaupun ia
sudah memiliki aplikasi tersebut jauh sebelum adanya penelitian ini, namun
kesadaran untuk membuka aplikasi portal berita belum ada di dalam dirinya.
Selain itu, Ica juga baca berita di aplikasi portal berita Reuters tidak setiap
hari. Namun ia mengatakan dalam satu minggu beberapa kali pasti membuka
aplikasi. Biasanya jika ia tidak membuka berita di aplikasi, ia sudah baca
highlight berita-berita di media sosial Twitter. Satu pendapat dengan Ica,
informan pertama (Elma) mengatakan hal serupa:
“Tidak tiap hari sih bukanya, hanya dalam satu minggu pasti
buka. Kadang kepo aja sedang ada apa sih di dunia sana. Misalnya
ramai-ramai tentang Donald Thrump, atau apa gitu kadang pengen tahu
aja. Walaupun aku bilang baca berita internasional itu penting tapi tidak
semua aku baca karena aku hanya fokus pada isu tertentu.”
Setiap informan memiliki tujuan dalam membuka aplikasi portal berita
Reuters. Aplikasi ini menyajikan 20 section berita dan 4 section market data yang
bisa dibaca oleh setiap penggunanya. Aldo dari kategori cluster pertama
mengatakan bahwa dirinya sering membuka section sport, world dan technology.
Selain ketiga section tersebut ia juga suka membaca tentang politik, apalagi jika
politik dunia sedang hangat-hangatnya. Di dalam aplikasi portal berita Reuters
58
pasti akan dipenuhi oleh berita-berita tersebut, seperti yang dikatakannya berikut
ini:
“Suka baca rubrik sports, world, technology. Politik juga kadang
baca kalau lagi ramai seperti sekarang sikap thrump yang mengklaim
yerusalem ibu kota Israel. Rame banget dimana-mana bahas gituan.”
Tidak jauh berbeda, Marcell yang juga laki-laki sama dengan Aldo
mengaku menyukai olahraga di section sport. Bedanya ia tidak suka membaca
berita politik. Mahasiswa yang sebentar lagi memasuki semester 4 ini lebih
memilih melewati berita-berita politik yang tidak ada ujungnya. Ia pun
mengatakan:
“Tentu olahraga kali ya…. Saya gak terlalu suka politik,
membosankan. Lebih suka berita-berita kayak olahraga, prestasi-prestasi
gitu.”
Berbeda dengan dua laki-laki tadi, Pf lebih memiliki ketertarikan dengan
dunia entertainment. Selain itu ia juga membaca rubrik lifestyle dan top news. Ia
mengatakan bahwa dirinya kelak ingin menjadi wartawan infotainment, karena
dirinya tidak menyukai berita-berita dengan informasi yang berat.
“Pf punya ketertarikan sendiri sama entertainment, lifestyle, sama
top news. Gak tau ya kayaknya kalau nanti pf lulus jadi wartawan pf
bakalan jadi wartawan infotaiment deh hahaha abis pf gak suka politik,
ekonomi yang berat-berat gitu hehe.”
Selain Pf, Arini juga sering membuka section entertainment, lifestyle, top
news. Namun selain ketiga rubrik tersebut, Arini juga membuka rubrik health. Ia
menceritakan kepada peneliti sebenarnya ia membuka setiap section jika ia
59
menginginkannya, tetapi yang lebih sering dibacanya yaitu section-section
tersebut.
“Paling Arin baca Top News, terus suka juga baca yang lifestyle,
entertainment banyak kan tuh artis-artis Hollywood ya, kesehatan juga
Arin baca. Terus kan sekarang di Indonesia lagi ramai banget ya itu
Difteri, eh ternyata di luar negeri juga ada yang rame difteri gitu. Dimana
ya lupa Arin negaranya pokoknya timur tengah kalau gak salah. Jadi
banyak tau informasi-informasi sih baca Reuters ini.”
Walaupun Arini tidak sering membuka aplikasi portal berita Reuters,
namun dirinya ketika sedang membukanya sering melihat seluruh section.
Menurutnya siapa tahu ada hal menarik, atau informasi penting yang dapat
menambah wawasannya. Apa lagi di section top news saat awal membuka
aplikasi, biasanya berita-berita yang banyak dibaca pengguna di top news tersebut
karena beritanya sedang ramai. Seperti yang dikatakan oleh Anisya yang juga
senang membaca top news di aplikasi ini:
“Aku pakai aplikasi Reuters yang dibaca bagian awal pas buka Top
News, terus baca berita yang ramai-ramai aja sih ya. Entah ya sejak aku
coba pakai aplikasi berita ini, aku jadi lebih banyak tau informasi. Jadinya
keliatan keren aja gitu. Orang kalau ngomong apa kita tau…..”
Ica dalam penggunaan aplikasi portal berita Reuters paling mencari
informasi di section world, menurutnya informasi seluruh dunia dapat di akses di
section tersebut. Setiap berita di dalamnya mewakili negara-negara di berbagai
belahan dunia. Selain world, ica juga menyukai section technology.
“Kalau informasi yang paling dicari itu di rubric World sih, karena
yaitu untuk update isu internasionalnya. Di rubrik World itu kayak
mewakili setiap berita dari berbagai dunia sih.”
60
Walaupun sama-sama menyukai section technology seperti Ica dan
beberapa informan lain, Elma yang peka dengan isu sensitif juga senang membaca
beberapa section di aplikasi portal berita yaitu culture, lifestyle, entertainment dan
commentary. Menurutnya artikel commentary yang disajikan memiliki pandangan
tersendiri dan unik. Elma memang memiliki pandangan yang berbeda dibanding
informan lain dalam penelitian ini, namun bukan berarti ia tidak memiliki
kesamaan dengan yang lain. Kesamaan terdapat ketika ia juga membuka lifestyle,
entertainment dan technology.
“Selain isu-isu sensitif yang aku cari kan tidak selalu ada ya, jadi
aku seneng baca berita culture, technology, dan commentary di rubrik
aplikasi Reuters ini juga bagus. Karena punya opini terstruktur gitu, ini
kan tulisan dari si penulis langsung ya dari situ kita bisa lihat bagaimana
pandangan si penulis tersebut. Bisa dijadikan contoh argumen-argumen
dan cara penulisannya. Lalu lifestyle dan entertainment juga suka aku
buka ketika sedang bosen.”
Elma tidak memiliki kebiasaan khusus kapan ia membaca berita dari
aplikasi Reuters. Jika ada dorongan untuk membaca berita di mana pun ia bisa
membuka aplikasi. Waktu untuk membaca berita di aplikasi juga tidak menentu
menurutnya. Ia jika ingin mengetahui suatu informasi dan sedang butuh referensi
untuk menulis berita, ia akan membuka aplikasi tersebut. Sedangkan Marcell
biasa membuka aplikasi portal berita Reuters ketika dirinya sedang berada di
rumah, atau dirinya sedang tidak memiliki kegiatan. Menurutnya kalau lagi diem
terdapat dorongan untuk membuka aplikasi Reuters untuk sekedar baca-baca
berita.
Memiliki kesamaan dengan informan ketujuh, Anisya juga membuka
aplikasi saat tidak melakukan aktifitas apapun, ia mengatakan ketika menunggu
61
adalah hal waktu yang paling tepat untuk membaca berita. Ia pun sekali membuka
aplikasi portal berita Reuters saat menunggu. Ica lebih senang membaca berita
dengan membuka aplikasi saat ia berada di kamar kost. Tetapi dirinya juga sering
membaca saat dalam perjalanan seperti di bus atau jam-jam ketika pulang.
“Di kostan, tapi kalau lagi gak di kampus baca di jalan juga. Untuk
waktu-waktu baca berita biasanya kayak baca berita biasa kadang pagi
terus sama jam-jam pulang aja.” Wawancara Annisa Ayu Chrisnadila, 29
November 2017 Pukul 20:39.
Kebiasaan membuka aplikasi ketika di perjalanan ini juga dilakukan oleh
Arini. Ia terbiasa membaca berita dari aplikasi portal berita Reuters ketika dirinya
sedang di bis atau di angkutan umum. Sedangkan Pf yang berangkat kuliah
dengan mengendarai kendaraan mobil sendiri, ia membuka aplikasi berita saat
dirinya terjebak macet. Tidak dipungkiri juga ia pun terkadang membuka aplikasi
Reuters untuk membaca berita saat ia berada di kamarnya. Sedikit memiliki
kesamaan dengan Pf, Aldo juga kadang membaca berita dengan membuka
aplikasi portal berita Reuters ketika dirinya sedang menyetir mobil dan terjebak
macet. Namun dirinya mengakui lebih sering saat menunggu perkuliahan dimulai.
4.2.2.1 Pemenuhaan Kebutuhan Kognitif
Kebutuhan kognitif dalam Effendy (2003:294) merupakan kebutuhan
individual yang berkaitan dengan informasi, pengetahuan dan pemahaman
mengenai lingkungan. Selain aplikasi memiliki keunggulan tersendiri dibanding
website Reuters tersebut, berita di dalamnya juga memberikan sumber
pengetahuan untuk diketahui oleh klayak. Seperti yang dikatakan Ica informasi
yang tersaji dalam aplikasi juga singkat dan jelas. Meskipun begitu, ia masih
62
merasa belum cukup puas dengan detail dari setiap berita yang disajikan dalam
aplikasi. Menurutnya terdapat satu media lain yang memiliki berita dengan isi
yang sangat lengkap, hingga informasi-informasi yang terkadang di Reuters tidak
muncul namun di media tersebut tersajikan.
“Informasi yang diberikan di aplikasi Reuters singkat padat jelas,
tapi kadang gue ngerasa kurang detail sebenarnya. kalau misalnya kayak
apa tuh berita Indonesia ohiya okezone dia setiap berita walau pendek tapi
ada berita lanjutan sambungan-sambungan dari berita sebelumnya. Jadi
abis baca berita ini lanjut buka berita selanjutnya dan seterusnya gitu.
Kalau detail menurut gue enak di The Guardian ini menurut gue aja ya. Di
Reuters to the point banget seperti berita sekarang tuh apa.”
Perasaan kurang puas akan satu media yang dirasakan oleh Ica
berhubungan dalam penelitian Sundar & Limperos (2013:503), di mana pengguna
internet tidak terpaku pada satu media saja, tetapi di zaman modern ini khalayak
ditawarkan menggunakan media dalam jangkauan yang cukup banyak. Walaupun
Ica menggunakan aplikasi portal berita internasional Reuters sebagai pemenuhan
kebutuhan informasinya, bukan tidak mungkin ia menggunakan media atau
aplikasi lain yang serupa.
Informan kedua dari cluster pertama ini menyukai berita-berita yang men-
detail agar informasi yang ia peroleh lengkap dan tidak menggantung. Ia tidak
mengganggap bahwa berita dalam aplikasi Reuters ini menggantung, hanya saja
berita di Reuters menurutnya masih belum selengkap seperti di The Guardian.
Meskipun begitu, Ica mengatakan Reuters memiliki nilai lebih dari sisi penulisan
dengan gaya yang intelektual. Di The Guardian menurutnya beritanya lebih ringan
menjadikan pembacanya seperti tidak membaca berita penting. Menurutnya
63
pembawaan dalam setiap berita yang disajikan oleh Reuters sudah tidak diragukan
lagi.
Selain itu, Elma yang juga sudah menggunakan aplikasi sebelum adanya
penelitian ini, memiliki pandangan berbeda terhadap informasi di aplikasi
Reuters. Menurutnya aplikasi Reuters ini menyajikan berita yang terstruktur, rapi
dan lengkap. Dalam satu artikel berita Reuters informasi terpampang secara
menyeluruh, tidak terpotong-potong seperti pada berita online lainnya. Ia melihat
berita yang disajikan di aplikasi Reuters ini bagus untuk dibaca jika ingin mencari
berita terutama berita internasional. Ia tidak merekomendasikan khalayak untuk
membaca berita di media online nasional, menurutnya jika ingin membaca berita
nasional lebih baik membaca dari media cetaknya. Kualitas media cetak di
Indonesia masih sangat bagus dibanding media online yang hanya mengejar
kecepatan namun melupakan kaidah-kaidah jurnalistik. Seperti yang dikatakannya
berikut ini:
“Berita yang disajikan aplikasi Reuters biasanya kan panjang-
panjang ya dalam satu artikel. Memang sih bukan hanya Reuters saja yang
memiliki konten berita yang lengkap gitu walau hanya online. Tapi yang
aku suka di Reuters ini setiap penulisan beritanya sangat terstruktur, rapi
dan lengkap. Berita pentingnya kan sudah ada tuh di lead dan paragraf-
paragraf awal, nah yang bawah-bawah jadi pelengkap jadi kita tahu
keseluruhan informasi dari a sampe z. Beda banget dengan berita di sini,
karena mengejar kecepatan jadi kualitasnya sangat kurang. Untuk
mengetahui informasi disarankan kalau berita nasional mending baca
cetaknya deh. Tidak disarankan menelan begitu saja berita online nasional.
Jadi aku mending prefer baca berita dari kantor berita internasional.”
Elma menceritakan pengalamannya ketika ia membaca berita online di
salah satu media nasional. Berita tersebut mendapatkan informasi hanya dari
sosial media tanpa menvalidasinya ke pihak terkait. Tidak ada kutipan wawancara
64
dalam berita tersebut dan informasi yang diberikan seperti menggantung. Ia
menyayangkan mengapa media online di Indonesia seperti itu. Dorongan akan
kecepatan menurutnya tidak seharusnya menjadikan berita belum dipublikasi
namun tetap dinaikan ke dalam media online. Sebab itu ia menyarankan khalayak
membaca berita dari media alternatif atau media internasional yang terpercaya.
Namun ia tetap memperingatkan untuk tidak langsung percaya terhadap berita-
berita yang disajikan media, karena setiap media memiliki agenda setting
tersendiri.
Informan keempat (Aldo) memiliki pendapat yang tidak jauh berbeda
dengan informan kedua (Elma). Menurutnya berita yang disajikan dalam aplikasi
Reuters tersusun dengan jelas, setiap narasumber diwawancara dengan mestinya
tidak hanya berdasarkan internet atau informasi tidak pasti. Namun Aldo
menemukan bahwa berita di Reuters terkadang tidak lengkap sepenuhnya seperti
berita di koran. Ia masih harus mencari potongan berita sebelumnya jika ia benar-
benar tidak mengikuti berita tersebut dari awal.
“…Berita yang ditampilin cukup jelas sih menurut gue, setiap
berita pasti kalau ada narasumber bener gitu gak asal buat berita
berdasarkan internet aja kayak media-media kebanyakan di Indonesia
demi kecepatan. Hanya aja kadang tuh panjang beritanya namun gue
belum menemukan berita awalnya. Jadi kadang musti scroll untuk cari
berita awal dari masalah itu.”
Aldo pernah baca berita tentang keluarga dari dua jurnalis di Myanmar
yang ditangkap oleh polisi setempat. Keluarga tersebut membuat press conference
meminta keadilan terhadap kedua jurnalis tersebut. Ia penasaran sebenarnya ada
apa dari berita tersebut, karena dalam berita tersebut tidak menceritakan peristiwa
65
awal dari masalah itu. Namun menurutnya tidak semua berita seperti itu, ada juga
berita di Reuters yang menceritakan seluruh kejadian. Ia masih bertanya-tanya
apakah mungkin gaya penulisan dari masing-masing jurnalis yang menjadikan isi
berita berbeda-beda. Apalagi kontributor Reuters sangat banyak dan tersebar
dimana-mana.
Membahas kontributor Reuters, Pf menyinggung bahwa informasi di
dalam aplikasi portal berita Reuters sangat lengkap dan beragam. Kita dapat
mencari berita dari berbagai macam negara dengan rubrik yang banyak juga. Ia
mengatakan beragamnya informasi yang disajikan karena faktor media Reuters
yang sudah besar dan memiliki kontributor yang banyak dan berada di setiap
daerah. Sedangkan Marcell dari cluster kedua juga mengatakan bahwa rubrik
dalam aplikasi Reuters memiliki pilihan yang cukup banyak, berita beragam dari
berbagai negara dan informasi lengkap. Ia pun mengatakan hal berikut:
“Pilihan rubriknya banyak, beritanya beragam dari macam-macam
negara. Informasi yang diberikan juga lumayan lengkap. Cuman berita di
sini menurut saya lebih menonjolkan politik, terutama masalah Donald
Thrump. Lalu karena saya lebih seneng ke berita-berita olahraga gitu di
sini beritanya lumayan banyak walau gak seramai berita politik. Tapi
cukup lah. Keren sih yang tadinya gak tahu berita-berita olahraga
semacem berita sumo jadi tau hahaha.”
Marcell menemukan bahwa berita di aplikasi portal berita Reuters cukup
memenuhi kebutuhan informasinya, terutama informasi sport. Penggemar berat
pertandingan basket nasional ini menemukan hal-hal baru dari rubrik yang
disajikan Reuters dalam aplikasinya. Walaupun banyak macam-macam berita ia
melihat berita politik masih menjadi dominan dalam media tersebut. Namun ia
66
tidak mempermasalahkan karena umumnya media mainstream lebih suka
menyajikan berita-berita ramai salah satunya berita politik.
Membahas tentang politik, informan keenam (Anisya) mempunyai alasan
mengapa ia membaca berita internasional. Menurutnya mengetahui informasi
tentang Donald Thrump, Kim Jong Un, Erdogan, Putin dan Palestina sangat
penting. Karena berhubungan dengan isu-isu perang dunia ketiga. Walaupun kita
tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, setidaknya kita mencari tahu tanda-
tandanya dengan baca berita. Maka dari itu Anisya yang tergolong sebagai cluster
kedua merasa berita yang didapat dari aplikasi portal berita Reuters sangat
bermanfaat untuk dirinya.
“Banyak berita-berita yang gak ada di berita nasional tapi disini
ada. Mungkin kita kalau baca berita tentang perang di timur tengah seperti
di Palestina itu berita-berita besarnya saja, tapi di aplikasi Reuters Anisya
liat banyak dari berbagai sisi. Terus berita Donald Thrump sama Kim Jong
Un sampe ada sectionnya sendiri. Lengkap banget sihhh baru pertama
baca yang selengkap ini….”
Menurut Anisya, informasi-informasi politik luar negeri seperti itu
khalayak setidaknya tahu dan paham. Ia mengatakan apa lagi jika khalayak itu
mahasiswa jurnalistik atau ilmu komunikasi, berita-berita umum saja tidak tahu
bagaimana ia menjadi seorang praktisi nanti ketika sudah lulus. Mahasiswa
jurnalistik dituntut memiliki pengetahuan yang luas menurutnya. Agar suatu saat
tidak dijadikan budak kapitalis semata.
Aplikasi portal berita Reuters menyajikan 20 rubrik berita dan 4 rubrik
market data yang bisa dibaca oleh setiap penggunanya. Dalam penemuan peneliti
di lapangan, dari 7 informan tidak satu pun informan yang menggunakan aplikasi
67
untuk melihat market data. Informan yang berlatar belakang mahasiswa
jurnalistik ini lebih menggunakan aplikasi hanya sebagai media yang menyajikan
informasi dari berbagai belahan dunia. Perilaku informan ini berkaitan dengan
teori uses and gratifications menurut Effendy, di mana informasi, pengetahuan
dan pemahaman mengenai lingkungan yang dicari oleh setiap informan untuk
memenuhi kebutuhan kognitif mereka.
Informan yang menggunakan aplikasi portal berita Reuters umumnya
senang membaca berita di rubrik world, top news, technology, sport dan lifestyle.
Rubrik yang mereka pilih disesuaikan dengan kebutuhan yang ingin mereka
dapatkan atau informasi apa yang ingin mereka baca. Hal berikut berdasarkan arus
informasi yang berlangsung menjadi makin personal, karena tiap orang
mempunyai kebebasan untuk memilih informasi yang mereka butuhkan
(Dharmasaputra, 2011). Peneliti menemukan informan yang dibedakan dalam dua
kategori memiliki kecenderungan yang sama. Perbedaan hanya terdapat saat
terdapat informan yang memilih rubrik lain seperti commentary dan culture
sebagai rubrik yang ia baca.
4.2.2.2 Pemenuhaan Kebutuhan Integratif
Informan yang dibagi menjadi dua cluster ini menyetujui jika berita di
dalam aplikasi portal berita Reuters itu kredibel dan dapat dipercaya. Namun
untuk tingkat kepercayaan terhadap suatu berita berbeda-beda. Seperti yang
dikatakan Aldo berikut ini:
“Percaya 100% sih engga, tapi berita-berita disana bisa diterima. Paling gak yakin 100% karena kan harus dibandingin dari berita-berita di
media lain.”
68
Ia tidak mengatakan persisnya seberapa banyak kepercayaan yang
diberikan terhadap berita di aplikasi Reuters. Tetapi menurutnya penting untuk
setiap pembaca memiliki referensi lain. Elma juga mengatakan bahwa berita yang
dimunculkan dalam aplikasi sudah pasti kredibel, mengingat Reuters merupakan
kantor berita internasional besar dengan kontributor berada di setiap daerah.
Walaupun menurutnya pasti setiap media memiliki agenda settingnya tersendiri
termasuk Reuters. Tapi berita dalam aplikasi ini dapat dipercaya kebenarannya.
“Kita tahu kantor berita internasional ini dikuasai oleh Negara
barat. Kita tahu mereka punya agenda tersendiri apalagi kalau meliput isu
timur tengah atau isu di daerah konflik. Tapi ini kan kantor berita
internasional gede, kontributornya ada di seluruh dunia, di Indonesia juga
ada kantornya. Jadi wartawan di Reuters itu masuknya susah, seleksinya
cukup ketat. Tidak mungkin lah Reuters tidak kredibel, jadi berita disini
pasti terpercaya walaupun punya agendanya tersendiri. Berita-berita yang
ditawarkan dalam aplikasi Reuters ini beragam, selama berita disini
memiliki source yang kuat percaya karena sampai berita tersebut tayang
aja pasti seleksinya tidak gampang. Tidak semua kontributor bisa masuk
beritanya setiap hari.”
Elma memiliki teman yang sedang magang di kantor Reuters Jakarta.
Menurutnya untuk masuk menjadi anak magang saja sulit sekali. Hanya orang-
orang berpengetahuan luas dan pintar dalam mengolah kata yang dapat magang di
kantor tersebut. Ia mengatakan jadi kemungkinan kecil jika kantor berita tersebut
memberitakan sesuatu yang bohong. Walaupun kita tidak dapat memastikan juga
pasti sewaktu-waktu terdapat human error yang menyebabkan suatu berita
melenceng.
Selain itu, Marcell dari kategori cluster kedua memiliki kesamaan
pendapat dengan Elma. Tingkat kredibilitas yang dimiliki oleh Reuters dan berita-
69
berita yang muncul dalam aplikasinya sudah tidak dapat diragukan lagi. Ia
mengatakan kantor berita yang sudah lama berdiri dan besar pasti dapat dipercaya
selama tidak ada citra buruk yang melekat pada media tersbut. Sedangkan Arini
juga mengatakan hal serupa namun dirinya menambahkan bahwa tingkat
kepercayaan terhadap media tidak sampai 100%.
“80-90% persen lah. Kan kita gak boleh percaya banget sama
media. Media kan punya kepentingannya sendiri hehe.”
Sama dengan Arini, Ica yang sudah terlebih dahulu menggunakan aplikasi
portal berita Reuters mengatakan dirinya memiliki kepercayaan terhadap berita
yang disajikan sebesar 90% dan sisanya untuk dibandingkan dengan berita dari
media lain. Agenda setting yang terdapat dalam setiap media yang menjadikan
setiap pengguna harus peka dan menelan mentah-mentah informasi yang
diberikan. Seperti ucapan Ica berikut:
“….Kredibel, gak tau sih kalau gue ngerasa kan Reuters ini kantor
berita inggris, kayak Antara nya Indonesia aja jadi ya kredibel gak
mungkin beritanya asal. Yaa 90% mah ada, sisanya untuk bandingin ke
berita dari media lain. Pasti ada kurang-kurang dan perbedaannya jadi
tidak boleh percaya semuanya kan setiap media punya framing sendiri.”
Kebutuhan individual dengan kategorisasi integratif ini berkaitan dengan
kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individual (Effendy, 2003:294).
Selain informan dalam penelitian ini memiliki pandangan akan kredibilitas,
terdapat juga yang meyakini bahwa status individual diperlihatkan. Seperti
kerabat Elma yang bekerja di media Reuters, ia mengatakan bahwa bekerja di
media Reuters tidak mudah karena ia melihat bagaimana kerabatnya tersebut.
Sulitnya bekerja di sana menjadikan tolak ukur seberapa terpercaya media itu.
70
Dalam penggunaan aplikasi portal berita Reuters, informan biasa
menggunakan waktu senggangnya untuk membaca berita. Kebiasaan tersebut
datang ketika sedang menunggu, di perjalanan, hingga saat di rumah. Kegiatan
membaca berita di aplikasi Reuters sebagian informan melakukan rutin setidaknya
dalam satu minggu membuka beberapa kali dan rutin seperti Elma, Ica, Pf,
Anisya. Sedangkan sisanya menggunakannya sesuai kebutuhan saja. Walaupun
penggunaan aplikasi portal berita tidak setiap hari namun setiap informan
mengakui bahwa berita di dalamnya penting dan dapat di percaya. Informan yang
terbagi menjadi dua kategori ini sepakat bahwa berita di dalam aplikasi portal
berita Reuters bersifat kredibel. Meskipun begitu, setiap informan memiliki
pandangannya masing-masing tentang kredibilitas suatu media. Ada yang
berpendapat bahwa media yang sudah kredibel tetap mempunyai framing dan
agenda setting tersendiri, sebab itu ia mengatakan sebagai khalayak tetap
menyaring setiap berita dari mana pun.
71
4.2.2.3 Pemenuhaan kebutuhan afektif
Dalam penggunaan aplikasi portal berita internasional Reuters, informan
memiliki pengalaman berbeda satu sama lain. Pengalaman dalam membaca berita
di aplikasi Reuters juga memperlihatkan adanya kebutuhan afektif dari masing-
masing individu (Effendy, 2003:294). Setiap informan yang telah diwawancarai
oleh peneliti mempunyai cerita tentang berita yang mereka ingat terus menerus.
Hal te
rsebut wajar terjadi karena setiap informan membutuhan pengalaman
menyenangkan dan sesuatu yang bersifat emosional. Seperti informan kedua yaitu
Ica yang merasa bahwa politik di luar negeri tidak aman-aman juga, tetapi banyak
hal buruk terjadi di sana seperti di Indonesia. Banyak sudut pandang peristiwa
yang dapat dilihat dari setiap berita. Seperti yang Ica katakan berikut ini:
“Kalau gue setelah baca berita Reuters di aplikasi lebih ngerasa
terbuka, kayak oh terjadi juga loh misalnya bad thing happen di luar
negeri, gak cuman di Indonesia aja hal-hal yang terjadi kayak politik. Di
luar juga sama aja permasalahan politiknya. Terus kadang ngerasa di
Reuters heboh banget nih misalnya konflik atau politik tapi sementara
bagian dunia lain ngeributin fashion atau apa jadi dari situ kita tau ternyata
dunia tidak dalam keadaan baik-baik aja. Iya mempengaruhi, karena
mindset kebanyakan orang adalah Negara-negara lain diliat dari dunia
fashion atau hiburannya ternyata politik mereka, konflik mereka gak kalah
banyak dari Indonesia. Jadi pola pikirnya sama Negara lain musti banyak
belajar.”
Ica juga menjelaskan bahwa, dengan sering menggunakan aplikasi portal
berita Reuters sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan informasi internasional,
khalayak dapat mendapatkan informasi-informasi berguna. Bukan hanya sekedar
gossip atau berita-berita tidak jelas, namun juga banyak hal penting dan menarik.
Selanjutnya, argumen dari Ica pun melengkapi percakapan Aldo yang merasa
72
bahwa memang benar berita yang disajikan oleh aplikasi Reuters dapat
mempengaruhi pola pikir. Ia mengaku bahwa dirinya merasa lebih memiliki
pembahasaan saat interaksi bersama teman-teman satu kelasnya.
“Jadi lebih tau informasi di dunia tentunya kalau ngobrol sama
teman-teman sekelas juga jadi lebih nyambung karena pembahasaannya
sama….. Kayaknya iya, soalnya kan dengan baca berita kita jadi tahu.
Mungkin aja si A gak tahu berita apa gitu misalnya karena emang gak
baca berita. Beda sama yang baca berita dan lengkap ya pastinya baca
beritanya gak cuman judulnya aja.”
Anisya juga memaparkan dengan menggunakan aplikasi portal berita
Reuters dirinya jadi lebih mengetahui banyak informasi. Ia belajar untuk memilih
berita-berita agar tidak gampang percaya begitu saja dengan informasi yang
berada di internet. Seperti kutipannya berikut ini:
“Jadi lebih tau banyak informasi. Gak gampang kehasut sama
berita-berita yang tersebar di sosmed sih. Parah banget berita-berita di
sosmed. Emang mending baca berita langsung begini aja lebih ada
manfaatnya. Gara-gara baca berita jadi tau gitu sih, oh ternyata begini yaa.
Atau yampun ada loh masalah-masalah seperti itu.”
Ia yang baru menggunakan aplikasi portal berita Reuters merasakan
manfaat dari berita-berita yang tersaji. Walai ia tidak sering menggunakan
aplikasi tersebut namun ada dampak yang terasa bagi dirinya. Seperti halnya
Marcell yang menyukai dunia basket, ia mengatakan berita-berita baik dapat
memunculkan perasaan senang, berita buruk dapat menjadi renungan agar lebih
berhati-hati dan pengingat kepada Yang Maha Kuasa.
“Kalau good news pasti bisa ke bawa seharian jadi seneng apalagi
kalau beritanya tentang NBA, tapi kalau berita-berita buruk kayak bom
teroris, bencana alam menjadi pengingat aja untuk jangan lupa berdoa
73
disetiap langkah. Jadi lebih tau apa yang terjadi di luar sana. Kayak
kejadian tuh setiap hari ada aja.”
Di sisi lain, Elma menyebutkan bahwa terdapat perbedaan antara orang
yang rutin membaca berita dengan orang yang tidak pernah membaca. Sebab itu
menurutnya pengguna aplikasi Reuters akan berbeda pola pikirnya dengan
khalayak yang tidak biasa membaca berita, atau membaca berita hanya dari media
sosial.
“Tentu, orang yang baca berita sama yang gak baca berita aja pasti
beda cara berpikirnya. Apalagi kalau orang gak baca berita dibedain sama
yang baca berita internasional. Yang pastinya beritanya gak cuman tentang
satu Negara tapi berita dari berbagai penjuru.”
Selain pola pikir dan pengalaman yang didapat oleh masing-masing,
informan yang telah diwawancarai oleh peneliti juga menceritakan perihal berita
yang masih mereka ingat sampai hari ini. Walaupun fokus dalam penelitian ini
adalah informasi internasional, ternyata informan kedua (Ica) dari kategori cluster
pertama memiliki infomasi lain yang cukup melekat dipikirannya yaitu ketika
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menetapkan hukuman kebiri untuk
pelaku kekerasan sex terhadap anak-anak di bawah umur.
“Yang paling gue inget adalah ini itu pertama jaman-jaman brexit,
yang kedua berita itu pokoknya lagi rame waktu Jokowi netapin hukuman
kebiri untuk pelaku kekerasan sex kepada anak kecil.”
Ia mengatakan kebijakan yang diambil oleh presiden sampai terdengar dan
menjadi pembahasan di negara-negara lain. Ia menceritakan bahwa kebijakan
tersebut menimbulkan pro dan kontra. Selain berita kebiri dari dalam negeri
74
tersebut, berita pertama yang disebutkan oleh Ica adalah tentang brexit. Berita
brexit yang sempat ramai diperbincangkan di seluruh dunia ini juga di notice oleh
Elma. Ia yang merupakan pengguna aplikasi Reuters dari kategori cluster pertama
juga merasakan dampak dari berita brexit. Saat peneliti mewawancarainya, ia
masih mengingat berita-berita brexit. Namun menurutnya berita yang paling
diingat yaitu saat krisis refugees di Jerman. Berikut kutipannya:
“…… ohiya waktu itu ada sih yang sempet keinget sampai hari ini
yaitu krisis refugees di Jerman dimana Jerman membuka pintu untuk
pengungsi tinggal di Negara mereka. Angela Merkel bikin kebijakan
bahwa Jerman menerima pengungsi. Itu sih yang membekas karena
Angela Merkel satu satunya pemimpin yang menerima imigran karena
waktu itu Jerman krisis anak, angka kelahiran di sana paling minim di
Eropa. Jadi pemimpin ini memperbolehkan imigran agar negaranya lebih
stabil kependudukannya.”
Elma terpukau dengan kebijakan dari Angela Merkel yang merupakan
kedutaan Jerman yang memperbolehkan pengungsi imigran untuk tinggal di
Jerman saat itu. Ia yang mengaku kepada peneliti bahwa pemikirannya ke arah
feminisme, senang dan bangga dengan pergerakan yang dideklarasikan oleh
perempuan. Banyak perempuan dengan prestasi membanggakan yang patut di
apresiasikan oleh media menurutnya. Lain dengan Aldo, ia mengingat peristiwa
Presiden Korea Utara yang melayangkan rudal miliknya untuk percobaan. Rudal
tersebut melewati langit Jepang, menjadikan warga Jepang khawatir dan
melaporkan hal tersebut ke Amerika.
“Berita kim jong un mengeluarkan rudal percobaannya. Waktu itu
lewat jepang bikin mereka panik gitu. Salut juga sih sama presiden korea
utara itu sering banget bikin pada panik jadi heboh beberapa hari
pembahasannya itu terus.”
75
Berbeda dengan ketiga informan di kategori cluster pertama yang
mengingat peristiwa berkaitan dengan politik, Pf memiliki pandangan tersendiri
terhadap berita apa yang diingatnya. Ia mengatakan berita tersebut merupakan
saat perusahaan Apple mengeluarkan product yang ditunggu-tunggu oleh
kebanyakan orang yaitu iPhone 8 dan iPhone X. menurut Pf, khalayak sempet
dihebohkan dengan launching-nya product tersebut.
“Waktu Apple ngeluarin product terbarunya itu iphone 8 sama
iphone x. artikelnya jelasin tentang spec di product itu. Bikin ngiler banget
kan. Waktu itu baru launching belum ada yang punya. Siapa yang gak
pengen sih ya secara pas launching bikin orang-orang heboh.”
Sedangkan Arini dari kategori cluster kedua mengatakan dirinya masih
mengingat berita yang belum lama ini muncul. Di Indonesia sedang ramai dengan
penyakit difteri yang menghantui anak-anak maupun orang dewasa. Ternyata
menurut Arini, dalam aplikasi Reuters terdapat juga berita tentang difteri yang
tiba-tiba muncul di Negara Yamen. Menurutnya di negara tersebut juga mendadak
heboh padahal sebelumnya tidak ramai bakteri tersebut.
“….Yang difteri ada juga di Negara-negara lain. Dikira kan itu
penyakit cuman rame di Indonesia ya. Jadi seinget yang Arin baca ya
dokter anak di sana selama 20 tahun gak pernah nemuin kasus difteri di
sana. Hmm bentar apa sih ya nama negaranya… ohiya di Yamen. Terus
tiba-tiba beberapa bulan lalu jadi banyak anak kecil yang terjangkit
penyakit Difteri itu.”
Arini mengingat berita difteri sebagai fenomena yang ramai muncul di
beberapa negara, beda dengan Anisya yang mengingat berita tentang jurnalis di
Myanmar. Berita tersebut merupakan tentang dua orang jurnalis Reuters yang
ditangkap oleh aparat setempat. Anisya menceritakan dalam berita tersebut kedua
76
jurnalis tersebut ditangkap dengan cara dijebak oleh kepolisian Myanmar dengan
diajak makan malam di salah satu restoran sana.
“….Jurnalis Reuters ditangkap di Myanmar. Ada dua orang kalau
gak salah. Mereka bikin berita tentang Rohingya gitu, terus diajak makan
di restaurant sama polisi setempat eh setelah itu menghilang. Itu sih parah,
seserem itu loh di sana.”
Ia bercerita kepada peneliti berita yang dibacanya itu mengatakan bahwa
polisi di sana menangkap kedua jurnalistik Reuters tersebut karena dicurigai
membongkar rahasia negara kepada negara barat. Keluarga dari dua jurnalistik
tersebut meminta pihak berwajib untuk melepaskan saudaranya karena mereka
hanya bekerja sesuai aturan dan tidak ada niat jahat apapun.
Selain pengalaman membaca berita yang tidak terlupakan, kebutuhan akan
pelepasan emosi ini dapat dilihat dari informan yang menggunakan aplikasi portal
berita Reuters untuk mencari hiburan. Informan cenderung menyukai informasi
tentang lifestyle, sport dan entertainment untuk selingan dari berita-berita yang
penuh konflik. Banyaknya berita politik seperti Donald Thrump dan North Korea
di Top News, menjadikan informan mencari selingan informasi di rubrik-rubrik
tersebut. Ketiga rubrik diatas dan rubrik lainnya dapat menjadi alternatif disaat
mencari hiburan.
77
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah peneliti ke lapangan dalam waktu tiga bulan, peneliti menemukan
bahwa penggunaan aplikasi portal berita internasional Reuters digunakan untuk
kebutuhan beragam. Dapat diambil kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:
1. Faktor – faktor yang mendorong informan peneliti dalam menggunakan
aplikasi portal berita internasional Reuters yaitu dorongan dari lingkungan
seperti teman-teman, orang tua dan kewajiban membaca berita
internasional. Dari faktor luar tersebut, informan yang menggunakan
aplikasi terbiasa dengan kemudahan yang diberikan oleh aplikasi.
Sebagian pengguna baru aplikasi merasa tidak ada perbedaan antara
aplikasi atau website.
2. Aplikasi berita yang menyajikan berita internasional tidak mengecilkan
kemungkinan untuk pengguna membaca berita tentang Indonesia. Peneliti
menemukan informan di cluster pertama menggunakan aplikasi lebih
sering dibanding cluster kedua. Kebutuhan akan informasi masing-masing
informan menjadi pendorong utama. Selain itu setiap informan memiliki
perbedaan terhadap kesukaan rubrik, ada yang senang membaca
infotainment, world, sport dan sebagainya. Kebanyakan dari informan
peneliti pasti membaca berita di bagian top news karena saat membuka
aplikasi langsung disajikan bagian top news tersebut.
78
a) Dalam pemenuhan kebutuhan kognitif, informan memiliki
pandangan berbeda-beda. Walau informasi yang dibutuhkan dan
didapatkan oleh informan beragam, peneliti menemukan bahwa
setiap informan kebutuhan informasinya terpenuhi dengan adanya
aplikasi Reuters. Namun untuk beberapa informan mengatakan
bahwa adanya aplikasi atau tidak sama saja karena mereka dapat
mengaksesnya di website Reuters.
b) Untuk pemenuhan afektif, informan juga memiliki pengalaman
berbeda-beda saat membaca aplikasi portal berita internasional
Reuters. Pengalaman ini dapat berbeda karena kecenderungan
setiap informan menyukai rubrik yang beragam. Dalam
pengalaman yang peneliti temukan tidak ada informan yang
menggunakan aplikasi untuk mengetahui tentang pasar dunia. Ini
mungkin disebabkan informan merupakan mahasiswa jurnalistik
yang membutuhkan informasi umum dari pada informasi tentang
data pasar dunia.
c) Terahir, tingkat kepercayaan akan kredibilitas informasi yang
diberikan oleh aplikasi portal berita internasional Reuters cukup
tinggi. Informan yang telah diwawancarai oleh peneliti mengakui
bahwa setiap berita yang diterbitkan dapat dipercaya. Meskipun
tingkat kepercayaan akan media tinggi, setiap informan masih
membatasi dalam menerima informasi yang ada. Menurut
informan, agenda setting dan bijak dalam menerima informasi
79
harus diterapkan agar tidak menelan begitu saja berita yang
diberikan.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademik
Peneliti dalam penelitian ini melihat aktivitas mahasiswa jurnalistik di
Banten dalam menggunakan aplikasi portal berita internasional Reuters. Dengan
beragam dan keunikan setiap informan, peneliti dapat memahami kebutuhan
informasi yang dibutuhkan mahasiswa berbeda-beda. Namun ada baiknya jika
setiap mahasiswa dapat memaksimalkan beragam fitur yang ada di aplikasi.
Peneliti melihat mahasiswa sangat memilih dalam membaca berita di aplikasi dan
juga terdapat beberapa rubrik yang tidak pernah tersentuh.
5.2 Saran Praktis
Selanjutnya jika ada penelitian semacam ini diharapkan dapat melihat dari
sisi lain penggunaan aplikasi portal berita. Bisa juga dengan mencari tahu dampak
yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi portal berita. Lalu keterbatasan
penelitian ini, hanya mengambil informan yang terletak di Provinsi Banten dapat
menjadi pelajaran untuk penelitian berikutnya, dengan jangkauan informan yang
lebih luas dan beragam. Karena penelitian ini menggunakan metode kualitatif,
maka setiap penelitian akan mendapatkan jawaban yang berbeda.
80
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Ardianto, Elvinaro, dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta
Craig, Richard, 2005, Online Journalism; Reporting, Writing and Editing for New
Media. USA: Thomson Wadsworth.
Creswell, J. W.1998. Qualitative inquiry and research design : choosing among five
tradition. London : Sage Publication. P.16
__________. 2013. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. London: Sage Publication
Dharmasaputra, Karaniya. 2011. Jurnalisme Online: Asal Seru dan Saru? Jurnal
Dewan Pers Edisi no. 4 Januari 2011 Era Media Online, New Media Antara
Kemerdekaan Berekspresi dan Etika. Jakarta.
Deuze, Mark. 1999. Journalism and the Web: An Analysis of Skills and Standards in
an Online Environment. London: Sage Publications.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, teori, filsafat komunikasi. Bandung: Citra
Aditya Bakti
Fiske, John. 2004. Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling
Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.
Ibrahim, Idi Subandy. 2004. Sirnanya Komunikasi Empatik. Bandung: Pustaka Bani
Quraisy hlm.24
Kriyantono, Rachmat. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. hal. 56
81
Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. hal.5-6
Mondry. 2008. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mulyana, Deddy. 2007. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya
Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. 2001. Metode Penelitian. Jakarta:Bumi Aksara
Olii, Helena. 2007. Berita dan Informasi. Indeks
Romli, Asep Syamsul M. 2012. Jurnalistik Online: Panduan praktis mengelola media
online. Bandung: Nuansa Cendikia
Santana, Septiawan. 2005. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif, Cetakan Kelima, Bandung:
Alfabeta.
________. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Yusup, Pawit M. 2009. Ilmu informasi, komunikasi dan kepustakaan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Internet:
Consorsium, WWW. 2004. Web Service. Diakses dari www.w3.org/TR/2004/NOTE-
ws-arch-20040211/ 17/12/2017 PUKUL 20:36
Gunawan. 2016. English Profiency Index. Diakses dari
http://www.tribunnews.com/nasional/2016/12/09/kemampuan-bahasa-inggris-
masyarakat-indonesia-masih-rendah 5/27/2017 PUKUL 11:47
82
Kem. 2016. 95 Persen Pengguna Intenet di Indonesia Baca Berita Dari Smartphone.
Diakses dari http://techno.okezone.com/read/2016/08/03/207/1454377/95-
persen-pengguna-internet-di-indonesia-baca-berita-dari-smartphone 4/9/2017
PUKUL 13:01
Parapak, Jonathan. 2000. Memasuki Abad 21. Tabloid Reformata. Diakses dari
https://majalahdia.net/fokus/perubahan-dalam-waktu-singkat/
Reuters. 2016. Company History. Diakses dari
https://www.thomsonreuters.com/en/about-us/company-history.html pada
tanggal 30 Mei 2017 PUKUL 13:42.
Wahyudi, Ade. 2015. Indonesia Raksasa Teknologi Digital Asia. Diakses dari
https://www.tempo.co/read/kolom/2015/10/02/2310/indonesia-raksasa-
teknologi-digital-asia%204/9/2017 5/27/2017 PUKUL 13:41
Widiartanto. 2016. Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 juta
http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.
di.indonesia.capai.132.juta 5/27/2017 PUKUL 13:45
Widodo, Y. 2011. Modul Jurnalisme Online. Diakses dari
https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/modul-jurnalisme-
online.pdf pada 5 Juni 2017 PUKUL 21:05
Yuslianson. 2016. 4 alasan kenapa anda harus install aplikasi berita. Diakses dari
http://tekno.liputan6.com/read/2514669/4-alasan-kenapa-anda-harus-install-
aplikasi-berita 5/28/2017 PUKUL 12:01
Skripsi dan Jurnal:
Sundar, S. Shyam & Limperos, Anthony M. 2013. Uses and Grats 2.0: New
Gratifications for New Media
Permadi, Dimas. 2016. Interaksi Sosial Role-Player di Dunia Virtual: Studi Etnografi
Virtual Pada Pengguna Akun Role-Play di Media Sosial Twitter. Diakses
melalui openlibrary.telkomuniversity.ac.id
83
Prasanda, Braham. 2012. Motif Pengguna Portal Berita Online Detikcom Di
Surabaya: Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Dalam Membaca
Portal Berita Detikcom. Diakses dari e-lab UPN Jatim
Rahardjo, Mudjia. 2017. Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan
Prosedurnya. Diakses dari Repository UIN Malang
http://repository.uin-malang.ac.id/1104/1/Studi-kasus-dalam-penelitian-
kualitatif.pdf pada tanggal 12 Desember 2017 PUKUL 20:25
Rifefan, Muhamad. 2014. Penggunaan Media Online Dalam Memenuhi Kebutuhan
Informasi Akademis. Diakses dari Repository UIN Yogyakarta.
Sunandar, Yudha P. 2011. Konvergensi Media. Diakses dari
http://library.fikom.unpad.ac.id/digilib/gdl.php?mod=browse&node=10 pada
tanggal 30 Mei 2017 PUKUL 11:46.
Solomon, Michael R. 2011. Costumer Behavior 7ed. Newyork: Palgrave Macmillan
Widyakusumastuti, Anggia. 2013. Jurnal Penelitian Strategi Pencitraan
Otopedia.com Melalui Media Sosial. Diakses dari
http://eprints.binus.ac.id/28943/ pada tanggal 5 Juni 2017 PUKUL 22:30
LAMPIRAN
85
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN
Keaktifan
1. Mengapa membaca berita internasional?
2. Mengapa memilih aplikasi Reuters untuk membaca berita internasional?
3. Sudah berapa lama menggunakan aplikasi Reuters?
4. Seberapa sering membuka aplikasi Reuters dalam satu hari?
5. Bagaimana anda menggunakan aplikasi Reuters dalam keseharian?
Kebutuhan Kognitif
1. Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
2. Apakah informasi terpapar jelas dalam setiap berita yang diterbitkan?
3. Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
4. Kapan dan dimana saja anda membaca berita dari reuters ?
Afektif
1. Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini? mengapa?
2. Bagaimana persaan anda setelah membaca berita dari reuters ?
3. Apa rubric yang paling anda suka di reuters ? mengapa ?
Integratif
1. Mengapa memilih aplikasi dari pada membuka dari web?
2. Menurut anda apakah berita yang disajikan di aplikasi Reuters kredibel?
3. Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
86
4. Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari aplikasi
tersebut? Mengapa?
5. Apakah berita reuters mempengaruhi pola pikir anda ?
Perbandingan dengan media lain
1. Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Kenapa?
2. Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
87
LAMPIRAN 2
PEDOMAN OBSERVASI
Observasi yang dikumpukan ini digunakan untuk mendapatkan data
mengenai penggunaan aplikasi portal berita internasional Reuters di lingkungan
mahasiswa jurnalistik di Banten. Dengan observasi ini juga membantu peneliti
untuk membandingkan dengan data hasil wawancara. Adapun aspek yang diamati
dalam observasi ini adalah:
1. Mengamati penggunaan aplikasi portal berita internasional Reuters pada
mahasiswa jurnalistik di Banten
2. Mengamati perilaku mahasiswa jurnalistik di Banten dalam memilih
bacaan di aplikasi portal berita internasional Reuters
3. Mengamati kecenderungan mahasiswa jurnalistik di Banten dalam
memilih media yang sesuai dengan kebutuhannya
4. Mengamati pandangan mahasiswa jurnalistik di Banten terhadap berita-
berita yang disajikan dalam aplikasi portal berita internasional Reuters
88
LAMPIRAN 3
BIODATA INFORMAN PENELITIAN CLUSTER PERTAMA
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
Nama Lengkap: Elma Adisya
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 21
Tempat lahir: Jakarta
Tanggal lahir: 8 Maret 1996
Kampus: Universitas Multimedia Nusantara
Jurusan: ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik
No. hp: 082112792428
Email: [email protected]
Alamat: Jalan Buana Ayu no. 11 Blok G1 Komplek Buana Gardenia, Tangerang
89
BIODATA INFORMAN PENELITIAN CLUSTER PERTAMA
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
Nama Lengkap: Annisa Ayu Chrisnadila
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 21 tahun
Tempat lahir: Jakarta
Tanggal lahir: 15 September 1996
Kampus: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurusan: Ilmu Komunikasi konsentrasi jurnalistik
No. hp: 0818644947
Email: [email protected]
Alamat: Perum. Cipondoh Makmur, Jalan Nirmala 1 blok M11 no. 8 Tangerang
90
BIODATA INFORMAN PENELITIAN CLUSTER PERTAMA
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
Nama Lengkap: Annisa Putri Fauzia
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 19 tahun
Tempat lahir: Serang, Banten
Tanggal lahir: 7 februari 1998
Kampus: Universitas Serang Raya
Jurusan: Jurnalistik
No. hp: 085811354051
Email: [email protected]
Alamat: Kelapa dua Kota Serang, Banten
91
BIODATA INFORMAN PENELITIAN CLUSTER PERTAMA
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
Nama Lengkap: Aldonov Danoza
Jenis kelamin: Pria
Umur: 22 tahun
Tempat lahir: Tangerang
Tanggal lahir: 19 April 1995
Kampus: Universitas Pelita Harapan
Jurusan: Broadcast Journalism
No. hp: 081212171721
Email: [email protected]
Alamat: Moderngolf Townhouse MTC 08K Tangerang
92
BIODATA INFORMAN PENELITIAN CLUSTER KEDUA
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
Nama Lengkap: Marcell Faldi
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur: 20 tahun
Tempat lahir: Jakarta
Tanggal lahir: 13 Juli 1997
Kampus: Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurusan: ilmu komunikasi konsentrasi jurnalistik
No. hp: 087874874514
Email: [email protected]
Alamat: Pavillion Residence blok A6 NO. 8 Rawabuntu, Tangerang Selatan
93
BIODATA INFORMAN PENELITIAN CLUSTER KEDUA
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
Nama Lengkap: Anisya Noviyanti Khendar Sari
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 21 tahun
Tempat lahir: Cilegon
Tanggal lahir: 10 Mei 1996
Kampus: Universitas Serang Raya
Jurusan: Jurnalistik
No. hp: 087882357594
Email: [email protected]
Alamat: Kragilan, Serang
94
BIODATA INFORMAN PENELITIAN CLUSTER KEDUA
Penggunaan Aplikasi Portal Berita Internasional Reuters Dalam Memenuhi
Kebutuhan Informasi (Studi Kasus Mahasiswa Jurnalistik di Banten)
Nama Lengkap: Arini Shohibah
Jenis kelamin: Perempuan
Umur: 20 tahun
Tempat lahir: Pandeglang
Tanggal lahir: 13 November 1997
Kampus: Universitas Serang Raya
Jurusan: Jurnalistik
No. hp: 083898584645
Email: [email protected]
Alamat: Penancangan, Serang
95
LAMPIRAN 4
TRANSKRIP WAWANCARA & OBSERVASI
ELMA - UMN
Mengapa membaca berita internasional?
Soalnya kan kita hidup di era globalisasi, semua bisa diakses pake hp kenapa tidak
memanfaakan kemudahan yang semudah dan secepat itu. Kalau kita tidak
menggunakan fasilitas itu yang ada kita akan terbelakang dari lingkungan kita
yang sudah masuk era globalisasi. Saat ini kita gabisa hanya peduli dengan daerah
kita aja kayak cumin tau isu isu disekitar tapi penting loh untuk mengetahui dunia
luar. Karena berita dari daerah kita bisa aja diberitakan lagi di luar sana kan.
Seperti aku saat ini sedang magang di magdalane.co, aku angkat isu tentang
poligami yang selalu menjadi isu sensitif di Indonesia. Berita yang aku angkat itu
jadi viral dan media media luar langsung menghubungi editor aku untuk angkat
berita itu di media nya. Dari contoh ini kita tidak bisa tidak peduli dengan apa
yang di luar sana, toh media luar sana bisa angkat berita-berita di sini.
Adakah perbedaan antara membuka di web dan aplikasi?
Lebih efisien buka beritanya jadi tidak repot-repot lagi. Sekarang kan netizen
sukanya yang simple-simple ya. Jadi aplikasi-aplikasi berita seperti ini membantu
Mengapa memilih aplikasi Reuters untuk membaca berita internasional?
96
Sebenarnya aku baca semua berita internasional, seperti Reuters, BBC, AP, AFP,
karena kemarin magang di magdalane.co, editor di sana menyarankan untuk
membaca Reuters karena di Reuters lebih bagus dalam penyampaian berita hard
news, isinya terstruktur. penulisan tersebut bagus untuk dijadikan contoh untuk
calon-calon jurnalis seperti kita. Aku sudah punya aplikasi Reuters sejak punya
smartphone ketika SMA, namanya baru punya ponsel bagus kan jadi download-
download aplikasi berita yang menurut aku wajib untuk dibaca nah salah satunya
Reuters ini. Menurut aku aplikasi berita ini memudahkan jadi kita gak perlu ke
websitenya untuk baca berita. Malah untuk berita tententu suka muncul
notifications berita tersebut. Aku kalau baca berita segmented banget. Cuma isu-
isu tertentu yang aku baca, karena aku gak mau mencerna semua informasi. Nah
aku paling tertarik isu-isu seperti kesetaraan gender, isu perempuan, tentang
minoritas.
Seberapa sering membuka aplikasi Reuters?
Tidak tiap hari sih bukanya, hanya dalam satu minggu pasti buka. Kadang kepo
aja sedang ada apa sih di dunia sana. Misalnya ramai-ramai tentang Donald
Thrump, atau apa gitu kadang pengen tahu aja. Walaupun aku bilang baca berita
internasional itu penting tapi tidak semua aku baca karena aku hanya fokus pada
isu tertentu
Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
Selain isu-isu sensitif yang aku cari kan tidak selalu ada ya, jadi aku seneng baca
berita culture, technology, dan commentary di rubrik aplikasi Reuters ini juga
bagus. Karena punya opini terstruktur gitu, ini kan tulisan dari si penulis langsung
97
ya dari situ kita bisa lihat bagaimana pandangan si penulis tersebut. Bisa dijadikan
contoh argumen-argumen dan cara penulisannya. Lalu lifestyle dan entertainment
juga suka aku buka ketika sedang bosen.
Kapan dan dimana saja anda membaca berita dari aplikasi Reuters?
Kalau dimananya sih tidak nentu, kalau ingin baca berita langsung dari sumbernya
aku langsung buka aplikasi Reuters. Kapannya ya… biasanya aku buka kalau lagi
pengen tahu suatu informasi yang lagi ramai seperti waktu itu Brexit Referendum,
atau kalau lagi nyari inspirasi ketika ingin menulis suatu berita.
Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
Berita yang disajikan aplikasi Reuters biasanya kan panjang-panjang ya dalam
satu artikel. Memang sih bukan hanya Reuters saja yang memiliki konten berita
yang lengkap gitu walau hanya online. Tapi yang aku suka di Reuters ini setiap
penulisan beritanya sangat terstruktur, rapi dan lengkap. Berita pentingnya kan
sudah ada tuh di lead dan paragraf-paragraf awal, nah yang bawah-bawah jadi
pelengkap jadi kita tahu keseluruhan informasi dari a sampe z. Beda banget
dengan berita di sini, karena mengejar kecepatan jadi kualitasnya sangat kurang.
Untuk mengetahui informasi disarankan kalau berita nasional mending baca
cetaknya deh. Tidak disarankan menelan begitu saja berita online nasional. Jadi
aku mending prefer baca berita dari kantor berita internasional.
Apakah informasi yang terpapar sudah jelas dalam setiap berita yang
diberikan?
Sudah jelas banget kok. Kan berita mereka itu panjang-panjang banget
98
Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini? Mengapa?
Reuters kan kantor berita yang menyediakan bermacam-macam berita ya, yang
membekas apa ya ada gak ya… ohiya waktu itu ada sih yang sempet keinget
sampai hari ini yaitu krisis refugees di Jerman dimana Jerman membuka pintu
untuk pengungsi tinggal di Negara mereka. Angela Merkel bikin kebijakan bahwa
Jerman menerima pengungsi. Itu sih yang membekas karena Angela Merkel satu
satunya pemimpin yang menerima imigran karena waktu itu Jerman krisis anak,
angka kelahiran di sana paling minim di Eropa. Jadi pemimpin ini
memperbolehkan imigran agar negaranya lebih stabil kependudukannya.
Menurut anda apakah berita yang disajikan dalam aplikasi Reuters
kredibel?
Kita tahu kantor berita internasional ini dikuasai oleh Negara barat. Kita tahu
mereka punya agenda tersendiri apalagi kalau meliput isu timur tengah atau isu di
daerah konflik. Tapi ini kan kantor berita internasional gede, kontributornya ada
di seluruh dunia, di Indonesia juga ada kantornya. Jadi wartawan di Reuters itu
masuknya susah, seleksinya cukup ketat. Tidak mungkin lah Reuters tidak
kredibel, jadi berita disini pasti terpercaya walaupun punya agendanya tersendiri.
Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
Berita-berita yang ditawarkan dalam aplikasi Reuters ini beragam, selama berita
disini memiliki source yang kuat percaya karena sampai berita tersebut tayang aja
99
pasti seleksinya tidak gampang. Tidak semua kontributor bisa masuk beritanya
setiap hari.
Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari aplikasi
tersebut? Mengapa?
Sejauh ini tidak pernah, karena menurut gue setiap berita punya pembingkaian
tersendiri. Dosen di kelas pernah ngajarin beda-beda pembingkaian berita itu
wajar, kita sebagai mahasiswa terutama mahasiswa jurnalistik harus melek akan
hal itu. Perbedaan pembingkaian malah menjadi variasi dan alternatif. Selama kita
mengerti seharusnya menerima perbedaan itu.
Apakah berita Reuters mempengaruhi pola pikir anda?
Tentu, orang yang baca berita sama yang gak baca berita aja pasti beda cara
berpikirnya. Apalagi kalau orang gak baca berita dibedain sama yang baca berita
internasional. Yang pastinya beritanya gak cuman tentang satu Negara tapi berita
dari berbagai penjuru
Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
So far, aku suka tampilan di aplikasi ini simple aja gitu dan tidak terlalu berat
ketika aku buka aplikasi ini di smartphone. Perbedaan dengan aplikasi lain apa ya
hehe bingung kan punya karakteristik masing-masing gimana kebiasaan aja
enaknya baca berita dimana
Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Mengapa baca di sana?
100
Di smartphone ku ada beberapa aplikasi lain seperti BBC, AFP, kompas juga ada.
Aku punya aplikasi tersebut untuk referensi aja, ketika mungkin aku gak dapet
informasi yang aku butuhkan di Reuters aku coba cari di BBC atau AFP.
Bagaimana pendapat anda tentang media internasional yang lain selain
Reuters?
Setiap media punya karakteristik dan pembingkaian masing-masing sih jadi
sebenarnya menurutku sama aja. Tapi kalau aku sih kalau boleh saran kalau
mencari tahu informasi terutama berita internasional gitu mending langsung ke
sumbernya kayak Reuters, Association Press, AFP dibanding media-media online
nasional. Karena yang ditakutkan karena beritanya terpotong-potong informasi
yang kita dapatkan juga jadinya hanya setengah. Jadi mending baca beritanya
langsung toh sekarang untuk mendapatkan berita di luar sana sudah gampang
banget.
101
Media diary milik Elma
102
ANNISA AYU – UNTIRTA
Mengapa membaca berita internasional?
Karena menurut gue anak komunikasi itu harus peka sama berita dari nasional
maupun internasional, apalagi kalau internasional tuh mungkin karena gue punya
ketertarikan sendiri sih ngerasa harus update sama apa yang terjadi di dunia
soalnya bisa jadi bekal, kalau gue kan tertarik banget di kemenlu bisa jadi
masukan tambahan untuk analytical thinking.
Adakah perbedaan antara membuka di web dan aplikasi?
Di aplikasi lebih mudah, gak perlu buka Chrome, kalau ada berita terpopuler
biasanya masuk di bubble chat jadi bikin kita buka berita tersebut
Mengapa memilih aplikasi Reuters untuk membaca berita internasional?
Dari kecil udah dikenalin Reuters, ayah gue sendiri apa-apa Reuters jadi kebawa
sampai sekarang untuk nyari berita dari luar tuh bacanya di Reuters.
Sudah berapa lama menggunakan aplikasi Reuters?
Udah baca berita Reuters dari SD, tapi untuk bener-bener baca karena keinginan
pribadi dan download aplikasinya sejak SMA. Walaupun pas SMA belum seaktif
baca beritanya kayak pas masuk kuliah sampai dengan sekarang.
Seberapa sering membuka aplikasi Reuters?
Gak selalu sih kalau lagi pengen baca berita aja. Tapi dalam seminggu pasti baca
berita buka aplikasi Reuters. Gak cuman Reuters aja sih yang dibuka, kadang liat-
liat berita dr twitter juga
103
Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
Informasi yang diberikan di aplikasi Reuters singkat padat jelas, tapi kadang gue
ngerasa kurang detail sebenarnya. kalau misalnya kayak apa tuh berita Indonesia
ohiya okezone dia setiap berita walau pendek tapi ada berita lanjutan sambungan-
sambungan dari berita sebelumnya. Jadi abis baca berita ini lanjut buka berita
selanjutnya dan seterusnya gitu. Kalau detail menurut gue enak di The Guardian
ini menurut gue aja ya. Di Reuters to the point banget seperti berita sekarang tuh
apa
Apakah informasi terpapar jelas dalam setiap berita yang diterbitkan?
Jelas kok, jelas banget hanya sedikit kurang lengkap aja gitu
Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
Kalau informasi yang paling dicari itu di rubric World sih, karena yaitu untuk
update isu internasionalnya. Di rubrik World itu kayak mewakili setiap berita dari
berbagai dunia sih
Kapan dan dimana saja anda membaca berita Reuters?
Di kostan, tapi kalau lagi gak di kampus baca di jalan juga. Untuk waktu-waktu
baca berita biasanya kayak baca berita biasa kadang pagi terus sama jam-jam
pulang aja.
Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini? Mengapa?
104
Yang paling gue inget adalah ini itu pertama jaman-jaman brexit, yang kedua
berita itu pokoknya lagi rame waktu Jokowi netapin hukuman kebiri untuk pelaku
kekerasan sex kepada anak kecil
Bagaimana perasaan anda setelah membaca berita dari Reuters?
Kalau gue setelah baca berita Reuters di aplikasi lebih ngerasa terbuka, kayak oh
terjadi juga loh misalnya bad thing happen di luar negeri, gak cuman di Indonesia
aja hal-hal yang terjadi kayak politik. Di luar juga sama aja permasalahan
politiknya. Terus kadang ngerasa di Reuters heboh banget nih misalnya konflik
atau politik tapi sementara bagian dunia lain ngeributin fashion atau apa jadi dari
situ kita tau ternyata dunia tidak dalam keadaan baik-baik aja.
Rubrik apa yang paling anda suka di Reuters? Mengapa?
Paling suka world, tecnology
Menurut anda apakah berita yang disajikan di aplikasi Reuters kredibel?
Kredibel, gak tau sih kalau gue ngerasa kan Reuters ini kantor berita inggris,
kayak Antara nya Indonesia aja jadi ya kredibel gak mungkin beritanya asal.
Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
Yaa 90% mah ada, sisanya untuk bandingin ke berita dari media lain. Pasti ada
kurang-kurang dan perbedaannya jadi tidak boleh percaya semuanya kan setiap
media punya framing sendiri.
Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari aplikasi
tersebut? Mengapa?
105
untuk setuju tidaknya sebenernya tidak pernah tidak setuju dengan setiap berita
yang ada di aplikasi tersebut. Selama ini nerima-nerima aja karena kan kalau
bandingin berita di luar agak susah ya walaupun sudah ada internet. Beda kalau
berita nasional kan kita tinggal di sini jadi tahu kayak gimana beritanya kalau
dibandingin dengan beberapa media.
Apakah berita Reuters mempengaruhi pola pikir anda?
Iya mempengaruhi, karena mindset kebanyakan orang adalah Negara-negara lain
diliat dari dunia fashion atau hiburannya ternyata politik mereka, konflik mereka
gak kalah banyak dari Indonesia. Jadi pola pikirnya sama Negara lain musti
banyak belajar.
Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Kenapa?
The Guardian sih sama haha sisanya hiburan paling kayak e-news
Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
Kalau di Reuters udah ada section khusus Indonesia, karena kan di sini juga ada
yaa kantor cabangnya. Jadi Indonesia juga kesorot gitu dimata dunia. Selain itu
dibanding The Guardian, berita-berita yang dimuat aplikasi Reuters penulisannya
rapi, tertata kayak kalau baca berita Indonesia itu koran kompas gaya penulisan
jurnalistik banget. Sedangkan si The Guardian ini tulisannya lebih santai jadi
kayak baca berita ringan aja gitu jadinya gak serumit di Reuters.
106
Bagaimana pendapat anda tentang media internasional dibanding media
nasional?
Waduh beda banget, eh tapi media lokalnya apa dulu nih. Gue biasa baca berita
nasional kompas, nah menurut gue kompas ini gaya tulisnya mirip sama Reuters.
Cuman gue biasa buka aplikasi Reuters karena nyari berita internasionalnya,
walau gak dipungkiri kadang nemu juga berita Indonesianya.
Media diary milik Ica
107
Annisa PF - Unsera
Mengapa membaca berita internasional?
Karena kita butuh loh asupan berita internasional, bagaimanapun juga
perkembangan Indonesia juga tergantung sama dunia luar. Apalagi
khususnya dibidang entertainment. Saya tertarik banget dalam bidang itu.
Dunia hiburan di Indonesia juga banyak kan ngadopsi dari luar.
Mengapa memilih aplikasi Reuters untuk membaca berita internasional?
tadinya download aplikasi ini karena kebutuhan kuliah, ada salah satu
dosen yang mewajibkan memiliki satu aplikasi berita internasional di hp.
Pas nyari apa ya yang kira-kira cocok di download terus nemunya Reuters.
Warnanya oranye gitu kan lumayan bagus penampilannya. Pas digunain
juga lumayan lah kebanyakan informasi yang lagi ramai diperbincangkan.
Sampe north korea dan Donald trump punya sectionnya sendiri.
Adakah perbedaan antara membuka di web dan aplikasi?
Lebih gampang aja buka dari aplikasi, di website tampilan sama aja
dengan aplikasi namun aplikasi lebih memudahkan
Sudah berapa lama menggunakan aplikasi Reuters?
Pake aplikasi ini dari bulan September 2017. Ya kurang lebih empat bulan
lah
Seberapa sering membuka aplikasi Reuters dalam satu hari?
Jarang buka aplikasi Reuters. Kadang aja kalau inget hehe
108
Kebutuhan Kognitif
Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
Lengkap sih, banyak banget informasi yang bisa didapetin mungkin karena
ini media udah gede banget dan kontributornya dimana-mana kali ya
Apakah informasi terpapar jelas dalam setiap berita yang diterbitkan?
jelas
Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
pf punya ketertarikan sendiri sama entertainment, lifestyle, sama top news.
Gak tau ya kayaknya kalau nanti pf lulus jadi wartawan pf bakalan jadi
wartawan infotaiment deh hahaha abis pf gak suka politik, ekonomi yang
berat-berat gitu hehe
Kapan dan dimana saja anda membaca berita dari reuters ?
Biasanya di mobil pas macet, atau di kamar lagi gak ngapa-ngapain
kadang buka berita
Afektif
Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini? mengapa?
Waktu Apple ngeluarin product terbarunya itu iphone 8 sama iphone x.
artikelnya jelasin tentang spec di product itu. Bikin ngiler banget kan.
Waktu itu baru launching belum ada yang punya. Siapa yang gak pengen
sih ya secara pas launching bikin orang-orang heboh
109
Bagaimana persaan anda setelah membaca berita dari reuters ?
Perasaan apa ya hehe bingung biasa aja kali ya aku jarang buka juga
Apa rubric yang paling anda suka di reuters ? mengapa ?
Entertainment dan lifestyle. Tapi kadang baca yang top news soalnya kan
pertama kali buka aplikasi yang ditampilkan bagian top news ya. Kalau
ditanya kenapa entertainment dan lifestyle karena pembahasannya ga
terlalu berat. Tapi gak ecek-ecek asal-asalan juga beritanya yang sekedar
sensasi kayak berita disini ya
Integratif
Menurut anda apakah berita yang disajikan di aplikasi Reuters kredibel?
Pasti kredibel gak sih kan ini berita internasional, gak mungkin asal-asalan
bikin berita. Pasti udah ada framing nya sendiri
Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
Setuju aja sih kan ini berita yang di aplikasi gak mungkin berita hoax ya.
Media besar masa ngasih berita hoax
Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari aplikasi
tersebut? Mengapa?
Hmmm kurang tau ya sejauh yang pf baca sih gak pernah. Karena pf juga
kan ga baca semua berita yang ada di situ
Apakah berita reuters mempengaruhi pola pikir anda ?
110
Kalau aku lagi buka aplikasi Reuters jadi lebih tau informasi. Tapi kadang
aku suka lupa gitu buat buka. Karena keasikan untuk main instagram dan
chat. Terus kadang aku karena sering buka Line jadi baca beritanya di
Line Today
Perbandingan dengan media lain
Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
Reuters tampilannya lebih simple mungkin? Pf punya aplikasi
internasional satu lagi The Guardian. Tapi secara tampilan Pf emang lebih
suka Reuters gak banyak warna gitu
Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Kenapa?
The guardian itu juga pf download soalnya dia di top aplikasi news gitu di
iOS. Diatas-atas aplikasinya jadi Pf download aja supaya Pf jadi rajin baca
berita niatnya
111
Media diary milik Pf
112
ALDO - UPH
Mengapa membaca berita internasional?
Menurut gue penting aja gitu baca berita internasional, apalagi kita mahasiswa
kan dituntut untuk tahu banyak hal. Malu kalau mahasiswa yang katanya
intelektual tapi gak tau perkembangan dunia. Ada apa yang terjadi di luar sana
masa kita gak tahu.
Mengapa memilih aplikasi Reuters untuk membaca berita internasional?
Udah tau berita Reuters udah lama, berita-berita nasional juga sering gunain berita
dari Reuters jadi gak asing. Lengkap aja kayaknya berita dari Reuters. Tadinya
paling baca berita Reuters dari media yang pake berita dia (Reuters) atau buka
websitenya soalnya follow akun twitternya. Tapi waktu itu lagi nyari aplikasi-
aplikasi berita di Appstore terus nemu Reuters jadi di download deh.
Adakah perbedaan antara membuka di web dan aplikasi?
Bedanya ada, kalau buka di web kita buka browser dulu terus tulis alamat
websitenya. Kalau di aplikasi kita tinggal buka aplikasinya beritanya nanti
langsung muncul. Gue sih lebih memilih membuka di aplikasinya kan ada.
Kecuali gak ada baru buka websitenya.
Sudah berapa lama menggunakan aplikasi Reuters?
Sejak masuk UPH, tahun 2015 kayaknya
Seberapa sering membuka aplikasi Reuters dalam satu hari?
113
Gak nentu sih, kadang sering buka tapi kadang juga jarang kalau lagi gak sering
pegang hp
Kebutuhan Kognitif
Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
Setiap berita yang ditampilin cukup jelas sih menurut gue, hanya aja kadang tuh
panjang beritanya namun gue belum menemukan berita awalnya. Jadi kadang
musti scroll untuk cari berita awal dari masalah itu.
Apakah informasi terpapar jelas dalam setiap berita yang diterbitkan?
Jelas kok, setiap berita pasti klo ada narasumber bener gitu ga asal buat berita
berdasarkan internet aja kayak media-media kebanyakn di Indonesia demi
kecepatan
Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
Suka baca rubrik sports, world, technology. Politik juga kadang baca kalau lagi
ramai seperti sekarang sikap thrump yang mengklaim yerusalem ibu kota Israel.
Rame banget dimana-mana bahas gituan.
Kapan dan dimana saja anda membaca berita dari reuters ?
Kalau lagi nunggu kelas, lagi macet iseng buka hp juga suka buka aplikasi reuters.
Afektif
Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini? mengapa?
114
Berita kim jong un mengeluarkan rudal percobaannya. Waktu itu lewat jepang
bikin mereka panik gitu. Salut juga sih sama presiden korea utara itu sering banget
bikin pada panik jadi heboh beberapa hari pembahasannya itu terus
Bagaimana perasaan anda setelah membaca berita dari reuters ?
Jadi lebih tau informasi di dunia tentunya kalau ngobrol sama teman-teman
sekelas juga jadi lebih nyambung karena pembahasaannya sama
Apa rubric yang paling anda suka di reuters ? mengapa ?
Sport, world, tecnology
Integratif
Menurut anda apakah berita yang disajikan di aplikasi Reuters kredibel?
Pasti kredibel lah ya, secara kantor berita internasional sebesar itu apalagi udah
lama pasti gak diragukan
Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
Percaya 100% sih engga, tapi berita-berita disana bisa diterima. Paling gak yakin
100% karena kan harus dibandingin dari berita-berita di media lain.
Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari aplikasi
tersebut? Mengapa?
Selama ini setuju-setuju aja
115
Apakah berita reuters mempengaruhi pola pikir anda?
Kayaknya iya, soalnya kan dengan baca berita kita jadi tahu. Mungkin aja si A
gak tahu berita apa gitu misalnya karena emang gak baca berita. Beda sama yang
baca berita dan lengkap ya pastinya baca beritanya gak cuman judulnya aja.
Perbandingan dengan media lain
Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
Hmm keunggulannya ya…apa ya kadang menurut gue gunain media tuh nyaman-
nyaman an sih ya. Udah kebiasaan buka aplikasi Reuters jadi ya kebiasaan aja
gitu. Gue juga ada aplikasi beri AP tapi waktu itu error entah kenapa di scroll gak
jalan. Jadinya yaudahah buka Reuters aja. Terus gue suka di Reuters beritanya
uptodate aplagi kalau bahas tentang Thrump, korea utara sampe ada section
sendiri di aplikasinya.
Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Kenapa?
AP, The Telegraph, CBS Sport. Gue punya beberapa aplikasi buat pembanding
aja atau referensi beda. Kan setiap media pasti fokus nya beda beda gitu ya walau
pasti semua punya top news tp pasti ada yang bedanya deh.
116
Media diary milik Aldo, ia menggunakan fitur saved stories untuk mencatat
117
Marcell Faldi - Untirta
Keaktifan
Menurut anda apakah membaca berita internasional itu penting?
Menurut saya penting, jika kita tidak tahu berita internasional kita juga
tidak pernah tahu bagaimana perkembangan yang ada di luar Indonesia.
Apalagi dengan teknologi yang semakin canggih membuat berita
internasional lebih mudah di akses
Adakah perbedaan antara membuka di web dan aplikasi?
Engga ada perbedaan antara membuka di web atau apikasi. Karena kan
baik di web dan aplikasi sudah mencakup semuanya dan tidak ada
bedanya. Jadi menurut saya sama saja di keduanya. Tergantung orangnya
mau buka di mana. Kalau saya karena sudah punya aplikasinya jadi gak
usah buka web nya lagi
Seberapa sering membuka aplikasi Reuters dalam satu hari?
Gak sering-sering banget sih, tapi kalau inget di buka
Bagaimana anda menggunakan aplikasi Reuters dalam keseharian?
Kalau bosen atau lagi pengen baca berita baru dibuka aplikasinya sama
kalau inget heehehe. Kadang kalau buka hp suka hanya check dari chat
atau gaa terus dikantongin lagi atau di taro. Lebih suka main computer
soalnya main games.
Kebutuhan Kognitif
118
Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
Pilihan rubriknya banyak, beritanya beragam dari macam-macam Negara.
Informasi yang diberikan juga lumayan lengkap. Cuman berita di sini
menurut saya lebih menonjolkan politik, terutama masalah Donald
Thrump. Lalu karena saya lebih seneng ke berita-berita olahraga gitu di
sini beritanya lumayan banyak walau gak seramai berita politik. Tapi
cukup lah. Keren sih yang tadinya gak tahu berita-berita olahraga
semacem berita sumo jadi tau hahaha
Apakah informasi terpapar jelas dalam setiap berita yang
diterbitkan?
Menurut saya jelas
Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
Tentu olahraga kali ya…. Saya gak terlalu suka politik, membosankan.
Lebih suka berita-berita kayak olahraga, prestasi-prestasi gitu
Kapan dan dimana saja anda membaca berita dari reuters?
Saya baca pas lagi di rumah, lagi tidak ngapa-ngapain
Afektif
Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini?
mengapa?
Waktu Black Griffin akhirnya main lagi di NBA setelah gak ikutan
pertandingan berapa lama gitu. Terus akhirnya dia balik lagi buat ikut
pertandikan di Los Angeles. Dia sempet vakum gara-gara cidera
Bagaimana perasaan anda setelah membaca berita dari reuters ?
119
Kalau good news pasti bisa ke bawa seharian jadi seneng apalagi kalau
beritanya tentang NBA, tapi kalau berita-berita buruk kayak bom teroris,
bencana alam menjadi pengingat aja untuk jangan lupa berdoa disetiap
langkah.
Apa rubric yang paling anda suka di reuters ? mengapa ?
Tentu sport, terus apa ya technology, kadang saya juga baca top news. Gak
semua berita saya baca sih soalnya banyak yang gak dingerti
pembahasannya
Integratif
Menurut anda apakah berita yang disajikan di aplikasi Reuters
kredibel?
Pasti kredibel lah, secara Reuters kan udah kantor besar. Saya sempat
searching Reuters itu apa. Ternyata punya inggris dan udah lama juga ya.
Mungkin kalau disini kayak Antara kali ya
Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
Percaya aja sih, berita yang saya baca masih tidak ada yang menyimpang
Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari
aplikasi tersebut? Mengapa?
gak pernah sih, kan berita untuk tau informasi ya. Jadi kita hanya baca
untuk mengetahui aja.
Apakah berita reuters mempengaruhi pola pikir anda ?
Iyaa karena jadi lebih tau apa yang terjadi di luar sana. Kayak kejadian tuh
setiap hari ada aja
Perbandingan dengan media lain
120
Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Kenapa?
Ada CNN, waktu itu pengen download aplikasi berita di hp terus bingung
download apa scroll-scroll nemu CNN yaudah di download
Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
Kalau di CNN tampilannya besar gitu, agak beda sama Reuters yang lebih
simple. Terus tenyata pas dilihat lagi aplikasi Reuters lebih enteng dari
segi ukuran dibanding CNN.
121
Media diary milik Marcell
122
Anisya Noviyanti - Unsera
Keaktifan
Menurut anda apakah membaca berita internasional itu penting?
Penting buat tau dan update berita-berita Donald Thrump, Kim Jong Un,
Erdogan, Putin, Palestina, sama isu perang dunia ke tiga. Terus berita-
berita internasional lebih beragam. Isunya lebih banyak mungkin
dibanding di Indonesia.
Adakah perbedaan antara membuka di web dan aplikasi?
Kalau di website lebih gak beratin space hp sih kayaknya hehehe soalnya
setelah men-download aplikasi itu hp jadi agak beraat. Mungkin karena
memorinya udah mau full kali ya…. Hp nya udah tua
Seberapa sering membuka aplikasi Reuters dalam satu hari?
Setiap hari buka, tapi waktunya gak menentu tergantung kalau inget atau
ingin baca berita aja. Tapi setiap hari selalu ngeusahain untuk buka
aplikasi itu
Bagaimana anda menggunakan aplikasi Reuters dalam keseharian?
Pas lagi gabut, nunggu orang atau sesuatu. Baca berita tuh di sela-sela
waktu aja
Kebutuhan Kognitif
Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
Banyak berita-berita yang gak ada di berita nasional tapi disini ada.
Mungkin kita kalau baca berita tentang perang di timur tengah seperti di
Palestina itu berita-berita besarnya saja, tapi di aplikasi Reuters Anisya liat
123
banyak dari berbagai sisi. Terus berita Donald Thrump sama Kim Jong Un
sampe ada sectionnya sendiri. Lengkap banget sihhh baru pertama baca
yang selengkap ini. Walaupun ada beberapa berita yang emang Anis gak
ngerti.
Apakah informasi terpapar jelas dalam setiap berita yang
diterbitkan?
So far jelas-jelas aja sih kalau menurut aku
Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
Aku pakai aplikasi Reuters yang dibaca bagian awal pas buka Top News,
terus baca berita yang ramai-ramai aja sih ya. Entah ya sejak aku coba
pakai aplikasi berita ini, aku jadi lebih banyak tau informasi. Jadinya
keliatan keren aja gitu. Orang kalau ngomong apa kita tau
Kapan dan dimana saja anda membaca berita dari reuters ?
Pas lagi nunggu gak tau mau ngapain lagi jadi buka aplikasi
Afektif
Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini?
mengapa?
Yang jurnalis Reuters ditangkap di Myanmar. Ada dua orang kalau gak
salah. Mereka bikin berita tentang Rohingya gitu, terus diajak makan di
restaurant sama polisi setempat eh setelah itu menghilang. Itu sih parah,
seserem itu loh di sana.
Bagaimana perasaan anda setelah membaca berita dari reuters ?
Gara-gara baca berita jadi tau gitu sih, oh ternyata begini yaa. Atau
yampun ada loh masalah-masalah seperti itu
124
Apa rubric yang paling anda suka di reuters ? mengapa ?
Top News, kadang suka buka World, terus lifestyle juga suka aku buka
karena iseng aja siapa tau ada artikel bagus
Integratif
Menurut anda apakah berita yang disajikan di aplikasi Reuters
kredibel?
gak tau kredibel apa engga soalnya baru pertama baca berita media luar ini
di aplikasi Reuters. Tapi kayaknya sih pasti kredibel
Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
Percaya selama beritanya gak menyimpang, gak menyudutkan satu sisi
Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari
aplikasi tersebut? Mengapa?
Selama Anisya baca gak ada yang gak di setujui, semua berita kayaknya
aman-aman aja dan gak provokasi.
Apakah berita reuters mempengaruhi pola pikir anda ?
Jadi lebih tau banyak informasi. Gak gampang kehasut sama berita-berita
yang tersebar di sosmed sih. Parah banget berita-berita di sosmed. Emang
mending baca berita langsung begini aja lebih ada manfaatnya
Perbandingan dengan media lain
Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Kenapa?
Gak punya, dulu punya kompas dan detik tapi anisya hapus habis gak
kepake lagi hehe
125
Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
Gak tau soalnya kan cuman ada aplikasi Reuters ini aja di hp aku. Paling
ya yang aku rasain punya aplikasi ini jadi lebih mudah aja baca beritanya.
Terus suka ada pemberitahuan padahal belum buka aplikasinya.
Media diary milik Anisya, ia menggunakan fitur saved stories untuk
mencatat
126
Arini Shohibah - Unsera
Keaktifan
Menurut anda apakah membaca berita internasional itu penting?
Penting, supaya menambah wawasan, terus kita tau apa aja sih yang terjadi
di dunia. Biar gak ketinggalan informasi aja gitu
Adakah perbedaan antara membuka di web dan aplikasi?
Ada kalau kita buka aplikasi jadi lebih gampang ketimbang harus buka
websitenya dulu. Lebih efisien aja
Seberapa sering membuka aplikasi Reuters dalam satu hari?
Jarang, soalnya suka lupa
Bagaimana anda menggunakan aplikasi Reuters dalam keseharian?
Scroll-scroll aja kalau ada beritanya yang bagus dibaca, kalau beritanya
gak jelas dilewati aja gitu
Kebutuhan Kognitif
Bagaimana informasi yang diberikan dalam aplikasi Reuters?
Informasinya banyak, dari berbagai Negara ada. Tapi ya gitu Arin gak
semua bahasan dingerti jadi gak dibaca semua. Tapi kalau menarik pasti
dibaca. Berita lifestyle entertainment juga Arin suka baca-bacain
Apakah informasi terpapar jelas dalam setiap berita yang
diterbitkan?
127
Jelas mah pasti, terus beritanya juga panjang-panjang. Arin kadang baca
berita di sini kayak baca berita di Tempo gitu ya. Bahasanya mirip
menurut Arin
Informasi apa yang paling dicari? Mengapa?
Paling Arin baca Top News, terus suka juga baca yang lifestyle,
entertainment banyak kan tuh artis-artis Hollywood ya, kesehatan juga
Arin baca. Terus kan sekarang di Indonesia lagi ramai banget ya itu
Difteri, eh ternyata di luar negeri juga ada yang rame difteri gitu. Dimana
ya lupa Arin negaranya pokoknya timur tengah kalau gak salah. Jadi
banyak tau informasi-informasi sih baca Reuters ini
Kapan dan dimana saja anda membaca berita dari reuters ?
Biasanya kalau Arin lagi di jalan entah di angkot, di bis hehe
Afektif
Berita apa yang membekas dalam pikiran anda sampai saat ini?
mengapa?
Berita yang membekas apa ya…bingung hehe mungkin itu kali ya yang
difteri ada juga di Negara-negara lain. Dikira kan itu penyakit cuman rame
di Indonesia ya. Jadi seinget yang Arin baca ya dokter anak di sana selama
20 tahun gak pernah nemuin kasus difteri di sana. Hmm bentar apa sih ya
nama negaranya… ohiya di Yamen. Terus tiba-tiba beberapa bulan lalu
jadi banyak anak kecil yang terjangkit penyakit Difteri itu.
Bagaimana perasaan anda setelah membaca berita dari reuters ?
Perasaannya sih biasa-biasa aja, yah udah gitu tau suatu informasi di luar
sana.
128
Apa rubric yang paling anda suka di reuters ? mengapa ?
Rubrik Top news, lifestyle, health, entertainment
Integratif
Menurut anda apakah berita yang disajikan di aplikasi Reuters
kredibel?
Kredibel-kredibel aja Arin percaya sama berita-beritanya karena masih
bener gak ngada-ngada gitu. Kan ada berita Indonesia nya juga dan isi
beritanya sama mirip gak melenceng
Apakah anda 100% percaya dengan berita di aplikasi tersebut?
80-90% persen lah. Kan kita gak boleh percaya banget sama media. Media
kan punya kepentingannya sendiri hehe
Apakah anda pernah tidak setuju dengan berita yang disajikan dari
aplikasi tersebut? Mengapa?
Setuju-setuju aja
Apakah berita reuters mempengaruhi pola pikir anda ?
Bikin kita jadi lebih tau informasi mungkin ya. Kadang Arin ngerasa jadi
lebih tau sih dibanding mungkin temen-temen Arin yang engga baca berita
gitu walau Arin juga bacanya gak sering
Perbandingan dengan media lain
Adakah aplikasi berita serupa yang juga anda baca? Kenapa?
Aplikasi berita tentang politik semacam Reuters gak punya, tapi Arin
punya nya aplikasi berita E! Online International. E-news berita artis-artis
itu mah tapi infotaiment gitu
Adakah keunggulan aplikasi Reuters dibanding aplikasi lain?
129
Memudahkan pengguna sih, baca berita internasional jadi lebih gampang.
Walaupun pasti banyak aplikasi mungkin ya tapi Arin kan gak ada. Tapi
usefull ini aplikasi Reuters.
Media diary milik Arini
130
LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI
Bersama dengan informan pertama (Elma)
Bersama dengan informan ketiga (Pf)
131
Informan ketujuh (Arini)
Informan Kedua (Ica)
132
Informan keenam (Anisya)
Informan kelima (Marcell)
133
Tampilan Awal Aplikasi Reuters
134
Tampilan Aplikasi Reuters pemilihan Sections
135
Tampilan Aplikasi Reuters
136
Buku Bimbingan Skripsi
137
Nama Lengkap : Sri Dayanti
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 9 September 1996
Agama : Islam
Alamat : Jalan Jembatan Besi No. 42
RT. 004 RW. 01 Tambora
Jakarta Barat, 11320
Nomor Telepon : 08980345049
Alamat Email : [email protected]
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
2001 – 2007 : SD Negeri Jembatan Besi 03 Pagi
2007 – 2010 : SMP Negeri 83 Jakarta
2010 – 2013 : SMA Negeri 1 Jakarta
2013 – 2017 : Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
PENGALAMAN ORGANISASI
2012 – 2013 : Anggota OSIS SMA N 1 Jakarta
2013 – 2014 : Ketua Umum Sie Fotografi One Graph
SMA N 1 Jakarta
2016 – 2017 : Ketua Umum UKM Jurnalistik Untirta