penggelapan dana nasabah(2)

12
Penggelapan Dana Nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas Anggota Kelompok : Irvan Darwansyah Lubis – Listyono – Nuning S.Wahyuningtyas – Tosca Nina Claudia

Upload: irvan-lubis

Post on 01-Jul-2015

486 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penggelapan Dana Nasabah(2)

Penggelapan Dana Nasabah PT Sarijaya Permana

Sekuritas

Anggota Kelompok :Irvan Darwansyah Lubis – Listyono – Nuning

S.Wahyuningtyas – Tosca Nina Claudia

Page 2: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 2

Perusahaan Sekuritas dan Peraturan Bursa

• Sesusai degan UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang dimaksud dengan Perusahaan efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan atau Manager Investasi.

• PT Sarijaya Permana Sekuritas merupakan broker saham, manager investasi, underwriter dan derivatif dengan salah satu kelebihan dibandingkan sekuritas lainnya adalah fasilitas e-trading. Kantor cabang sebanyak 33 yang tersebar di seluruh Indonesia

• Susunan EksekutifHerman RamliKomisaris Utama sekaligus CEO

Jusuf RusliDirektur Utama

Zulfiah Alamsyah Z.ADirektur

Teguh Jaya SPDirektur

Triyono WitjaksanaKomisaris

Gus AsmarajayaKomisaris

Page 3: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 3

Kronologis Kasus PT SPS

2002 – 2008 :

• Herman secara bertahap memerintahkan stafnya, Setya Ananda, untuk mencari nasabah nomine dan terkumpul 17 nasabah, yang sebagian besar adalah pegawai grup Sarujaya, untuk kemudian dibuatkan rekening.

• Rekening tersebut digunakan untuk melakukan transaksi jual/beli saham di bursa efek. Karena dana dalam 17 rekening tidak mencukupi, Herman meminta stafnya Lanny Setiono untuk menaikkan batas transaksi atau Trading Available (TA).

• Kenaikan TA tersebut disetujui oleh para Direksi Sarijaya meskipun mengetahui bahwa dana yang ada pada 17 rekening tidak mencukupi. Dengan demikian, transaksi jual/beli saham dapat dilakukan tanpa sepengetahuan nasabah.

• Untuk pembayaran transaksi, Herman mendebet dana 13.074 nasabah yang tersimpan di main account Sarijaya dengan akumulasi Rp 235,6 milyar.

12 Desember 2008 :Krisis global berdampak pada bursa Indonesia, banyak saham yang kolaps. Direksi

Sarijaya menyampaikan surat kepada BEI mengalami kesulitan likuiditas 17 rekening senilai Rp 235 milyar.

Page 4: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 4

Kronologis Kasus PT SPS (lanjutan)15 Desember 2008Biro Pemeriksaan dan Penyidikan Bapepam-LK melakukan pemeriksaan ke Sarijaya. Sedangkan bila BEI memiliki laporan terkait Sarijaya, otoritas bursa itu diminta untuk menyampaikan ke Bapepam-LK.

Komisaris Utama Sarijaya, Herman Ramli, mengakui menggunakan nominee untuk transaksi yang dilakukan sejak 2002 dengan menggunakan dana nasabah yang disimpan atas nama Sarijaya.

Terdapat indikasi Sarijaya tidak melakukan prosedur yang tepat dalam pelaporan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD).

Page 5: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 5

Kronologis Kasus PT SPS (lanjutan)19 Desember 2008Herman Rami dianggap tidak memiliki itikad baik dan Bapepam-LK melakukan upaya pencegahan agar komisaris utama Sarijaya itu dapat diamankan.

Hasil pemetaan permasalahan oleh Bapepam-LK mendapatkan fakta bahwa Herman Ramli diduga melakukan tindak pidana dan melakukan penyimpangan. Sebagai pemegang saham dan komisaris, Herman Ramli seharusnya tidak mempunyai kewenangan itu. Tetapi, Herman Ramli ternyata memiliki akses agar dana nasabah bisa dipindahkan.

Bapepam-LK mengontak Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Markas Besar Kepolisian RI untuk mengamankan Herman Ramli. Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany bahkan langsung menghubungi Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Polisi Susno Duadji.

Sementara itu, BEI melakukan pemeriksaan MKBD Sarijaya. Otoritas bursa belum dapat  melakukan suspensi karena dampaknya akan cukup besar

Page 6: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 6

Kronologis Kasus PT SPS (lanjutan)24 Desember 2008Herman Rami diamankan Bareskrim Mabes Polri.

28 Desember 2008Sarijaya melaporkan kepada otoritas bursa dan meminta bantuan karena nasabah mulai menarik dana. Kasus Sarijaya sudah didengar nasabah. Manajemen mengaku memerlukan dana segar. Dalam pernyataan tersebut, Herman Ramli juga bersedia menjamin saham-saham yang dimilikinya.

5 Januari 2008Ketua Bapepam-LK mengundang anggota bursa (AB) untuk membahas masalah Sarijaya, terutama guna mencari jalan keluar.

Dalam rapat dibahas beberapa opsi antara lain, apakah anggota bursa bersedia membantu kebutuhan dana Sarijaya, atau apakah ada dana talangan.12 – 16 Januari 2009 :Rentang waktu nasabah Sarijaya melakukan klaim.

Page 7: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 7

Pelanggaran Sarijaya

1. Sesuai dengan UUPM pasal 90 tentang Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Perdagangan Orang Dalam, PT Sarijaya telah melanggar ayat c sbb “Membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau Pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain untuk membeli atau menjual Efek.”

PT Sarijaya membuat 17 rekening fiktif (nominee) dan meningkatkan batas transaksi (TA) sehingga dapat digunakan untuk jual beli saham tanpa sepegetahuan nasabah. Selain itu, dana 13. 074 nasabah didebet untuk membiayai transaksi tersebut sehingga menimbulkan kerugian sebesar Rp 235 milyar

2. Sesuai dengan UUPM pasal 43, “Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam.”

PT Sarijaya tidak mempunyai itikad baik dalam mengelola dana nasabah yang dititipkan, sebaliknya dana tersebut malah diselewengkan. Muncul indikasi bahwa dana tersebut dipinjamkan dengan jaminan saham. Pada saat krisis global 2008 Sarijaya mengalami kerugian besar karena nilai saham yang dijamin merosot tajam.

Page 8: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 8

Pelanggaran Sarijaya (lanjutan 1)

3. Sesuai dengan UUPM pasal 85 tentang Pelaporan dan Keterbukaan Informasi bahwa “Bursa Efek, lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, penasihat Investasi, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, Wali Amanat, dan Pihak lainnya yang telah memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Bapepam wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam.”

Laporan MKBD yang dilaporkan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya yang ternyata minus sehingga Rp 5,644 trilyun. BEI menetapkan modal minimal MKBD sebesar Rp 25 milyar.

4. Sesuai dengan UU PT No 40 2007, pasal 108 tentang Dewan Komisaris ayat 1 disebutkan bahwa “Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi”ayat 2 bahwa “Pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.”

Herman Ramli selaku pemegang saham dan komisaris telah melampaui wewenangnya dan ikut campur dalam operasional perusahaan (trading saham)

Page 9: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 9

Pelanggaran Sarijaya (lanjutan 2)

5. Sesuai dengan KUHP pasal 378 tentang Perbuatan Curang disebutkan bahwa “Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang diancam karena penipuan dengan pidana penjara paling lama empat tahun”

Page 10: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 10

Penyelesaian Kasus

• Keputusan pengadilan atas kasus pidana umum, Herman Ramli divonis hukuman penjaran 26 bulan dari maksimal hukuman 4 tahun.

Mengacu pada UUPM pasal 104 tentang Ketentuan Pidana, disebutkan bahwa “Setiap Pihak yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90, Pasal 91, Pasal 92, Pasal 93, Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97 ayat (1) , dan Pasal 98 diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh tahun) dan denda paling banyak Rp 15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah).”

• Sampai dengan 25 Maret 2009, proses pengalihan rekening nasabah Sarijaya Oleh SRO (Self Regulator y Organization) ke perusahaan sekuritas lain belum selesai. Pada 18 April 2009,nsabah sepakat untuk menurunkan klaim 20% agar mempercepat proses akuisisi oleh investor baru.

• Dalam UU PS tidak diatur tentang ketentuan talangan dana yang disebabkan karena tindakan kriminal, yang ada adalah talangan dana yang disebabkan karena gagal bayar transaksi.

• Dana talangan tersebut pada ditanggung oleh pengelola Bursa (BEI, KPEI, & KSEI)

• Beberapa nasabah yang tidak ditalangi, dialihkan ke beberapa anggota bursa.

Page 11: Penggelapan Dana Nasabah(2)

04/12/23 11

Lesson Learned

• Bagi investor : lebih berhati-hati dalam menentukan perusahaan sekuritas.

• Bagi perusahaan sekuritas : mengoptimalkan peran risk management.

• BEI sebagai penyelenggara pasar modal, seharusnya mengetahui pelanggaran-pelanggaran sejak dini. Demikian juga Bapepam yang berperan sebagai pengawas.

• Perlu adanya pengawasan lebih ketat mengenai data nasabah

• Diperlukan single investor ID dan ID tersebut dipantau Bapepam

• UU Pasar Modal masih mempunyai beberapa kelemahan dan perlu direview ulang. Beberapa hal yang belum diatur dalam UUPM a. L ;

o Ketentuan tentang penyitaan aset perusahaan.

o Wewenang Bapepam untuk mengakses data rekening sekuritas, bank, maupun data-data lembaga keuangan lainnya.

o Ketentuan tentang talangan dana yang disebabkan karena tindakan kriminal.

o Ketegasan mengenai pemberlakuan sanksi tindakan pidana

Page 12: Penggelapan Dana Nasabah(2)

Sangat Pribadi dan Rahasia

Terima Kasih