pengertian tenaga kesehatan

8
BAB II PEMBAHASAN 1.1 Pengertian Tenaga Kesehatan Dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dimaksud tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan, memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat (8) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri dari : 1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi; 2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan; 3. Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker; 4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian; 5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien; 6. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan 7. terapis wicara;

Upload: iketut-widiarta

Post on 27-Nov-2015

1.405 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Tenaga Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Tenaga Kesehatan

Dalam UU Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan yang dimaksud tenaga

kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan,

memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatan yang memerlukan kewenangan dalam menjalankan pelayanan

kesehatan. Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan

ayat (8) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

terdiri dari :

1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi;

2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan;

3. Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker, analis farmasi dan asisten

apoteker;

4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog

kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator

kesehatan dan sanitarian;

5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien;

6. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan

7. terapis wicara;

8. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi,

teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, othotik

prostetik, teknisi tranfusi dan perekam medis.

Menurut PP No. 32 Tahun 1996, maka yang dimaksud petugas dalam kaitannya

dengan tenaga kesehatan adalah dokter, dokter gigi, perawat, bidan, dan

keteknisian medis (Medica, 2012)

1.2 Pengertian Analis Kesehatan

Menurut Kerlinger analisa adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja

untuk mengetahui sesuatu. Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian

Page 2: Pengertian Tenaga Kesehatan

yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut

secara mendalam. Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau

analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk

memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan. Kesehatan adalah keadaan

sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

produktif secara sosial dan ekonomis. Jadi Analis kesehatan adalah petugas yang

bekerja di laboratorium untuk melakukan pemeriksaan lab sebagai penunjang

diagnosa dokter demi membantu seseorang mencapai keadaan jasmani, dan jiwa

yang sejahtera. Analis kesehatan atau pranata laboratorium adalah bagian dari

profesi di bidang kesehatan. Seorang analis harus memiliki ketrampilan dan

tanggung jawab yang tinggi dalam pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan

dengan adanya risiko yang fatal jika terjadi kesalahan (Nanda, 2013)

Analis Kesehatan adalah profesi yang bekerja pada sarana kesehatan yang

melaksanakan pelayanan pemeriksaan, pengukuran, penetapan, dan pengujian

terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal dari manusia

untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor-

faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat. Sarana

kesehatan ini berbentuk Laboratorium Kesehatan seperti Laboratorium Patologi

Klinik yang memeriksa sampel berupa cairan- cairan tubuh manusia seperti darah,

sputum, faeces, urine, liquor cerebro spinalis (cairan otak), dan lain-lain untuk

mendapatkan data atau hasil sebagai penegakan diagnosa terhadap suatu penyakit.

Cakupannya juga luas meliputi pemeriksaan mikrobiologi (bakteri), parasitologi

(fungi, protozoa, cacing) hematologi (sel-sel darah serta plasma), imunologi

(antigen, antibodi), kimia klinik (hormon, enzim, glukosa, lipid, protein, elektrolit,

dll). Analis Kesehatan juga ada yang bekerja di Laboratorium Patologi Anatomi

yang memeriksa sampel berupa jaringan hasil operasi (histopatologi). Selain itu

Banyak pula yang bekerja di Industri makanan dan minuman, obat serta kosmetik

karena dalam kurikulum pengajarannya terdapat mata kuliah Kimia Analitik,

Kimia Makanan dan Minuman, serta Toksikologi. Semua cakupan Laboratorium

Kesehatan yang disebut diatas berlaku baik milik pemerintah maupun swasta

(Nindita, 2013)

Page 3: Pengertian Tenaga Kesehatan

Analis kesehatan bisa bekerja di semua laboratorium yang berhubungan

dengan kesehatan seperti di lab Patologi anatomi, lab patologi klinik,lab forensic,

lab mikrobiologi, lab imunologi, lab kimia kesehatan, dll. Baik itu dirumah sakit,

laboratorium kesehatan milik pemerintah, lab-lab klinik swasta, BPOM,

laboratorium perusahan makanan/minuman, dan instansi-instansi lain yang ada

laboratorium kesehatanya. Semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi,

kualitas layanan kesehatan semakin meningkat. Dengan adanya laboratorium

diagnosis yang diberikan dokter akan lebih akurat tidak hanya sebatas dilihat dari

gejala klinis, perkembangan penyakit bisa dipantau, pemilihan obat yang untuk

suatu penyakit, dan masih banyak lagi kegiatan dilaboratorium yang sangat

bermanfaat bagi dunia kesehatan (Nindita, 2013).

Jumlah analis kesehatan masih sedikit sementara seiring dengan

perkembangan IPTEK jumlah laboratorium kesehatan semakin bertambah banyak

sehingga tenaga analis kesehatan sangat dibutuhkan. Jumlah analis kesehatan

yang sedikit itu disebabkan karena memang sekolah untuk calon-calon analis

kesehatan ini masih sangat jarang, yang berstatus negeri dapat dihitung jari (di

Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan) (Windya, 2013)

Segala sesuatu pasti memiliki manfaat dan pengaruh baik positive maupun

negative. Dunia kedokteran memiliki banyak sekali aspek yang mendukung

didalamnya. Banyak sekali hal yang ikut andil besar dalam kemajuan dunia

kedokteran. Faktor penunjang dunia kedokteran meliputi profesi, laboratorium,

media, sampel, bahkan hingga teknologi. Dimana dapat kita ketahui profesi yang

tidak kalah penting membantu dalam dunia kedokteran.

Banyak orang yang tentu sudah mengenal profesi seorang dokter, dokter adalah

adalah seseorang yang karena keilmuannya berusaha menyembuhkan orang-orang

yang sakit. Banyak orang mengira jika sakit, mereka hanya perlu datang ke dokter

untuk berobat. Padahal banyak sekali profesi yang turut membantu dalam

diagnosa seorang dokter. Profesi bidan misalnya secara teknis bidan adalah

seseorang yang membantu dalam proses kelahiran seorang bayi dimana ia

membantu profesi seorang dokter kandungan. Contoh kedua adalah perawat jika

anda pernah dirawat di rumah sakit tentu anda akan dirawat oleh seorang perawat

dimana perawat bertugas untuk merawat pasien dari seorang dokter. Ada satu lagi

Page 4: Pengertian Tenaga Kesehatan

profesi yang sangat membantu profesi seorang dokter, profesi tersebut adalah

profesi analis kesehatan. Banyak sekali orang tidak mengerti mengenai analis

kesehatan. Definisi analis kesehatan atau pranata laboratorium ialah petugas yang

bekerja di laboratorium untuk melakukan pemeriksaan laboratorium sebagai

penunjang diagnosa dokter demi membantu seseorang mencapai keadaan jasmani,

dan jiwa yang sejahtera (Windya, 2013).

Diagnosa seorang dokter sangat dipengaruhi oleh sampel yang diteliti oleh

pranata laboratorium atau analis kesehatan. Jika terjadi kesalahan dalam meneliti

sampel maka yang patut disalahkan adalah analis kesehatan yang tidak terampil

dan bertanggungjawab atas sampel tersebut. Diagnosa adalah identifikasi

mengenai sesuatu. Diagnosis digunakan dalam medis, ilmu pengetahuan, teknik,

bisnis, dll. Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang

sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.

Dalam hal ini sudah sepatutnya seorang analis bekerja sama dengan dokter dalam

membantu mendiagnosa suatu penyakit. Dengan demikian sudah sangat jelas

bahwa analis kesehatan adalah contoh dari salah satu profesi yang sangat

menunjang dalam dunia kedokteran (Windya, 2013).

Profesi ini berperan menegakkan diagnosa klinis melalui pemeriksaan

laboratorium. Bahkan bisa menggeser peran seorang dokter. Untuk memastikan

jenis penyakit, sampel darah pasien akan diperiksa di labaratorium. Bicara soal

laboratorium, ingatan kita selalu tertuju pada sebuah profesi: analis kesehatan.

Analis kesehatan sebagai operator laboratarium, analis kesehatan menjadi ujung

tombak untuk mendiagnosa beragam penyakit. Seiring dengan perkembangan

ilmu kesehatan, makin terbukalah rahasia tautan derajat kesehatan dan komposisi

kimia dalam tubuh manusia. Uji klinis seperti sampel darah, urine dan kandungan

lain dalam tubuh sangat penting, untuk memastikan jenis serta stadium penyakit

yang diderita pasien. Oleh sebab itu, wajar jika muncul klaim bahwa peluang

kerja analis kesehatan di masa sekarang dan mendatang makin cerah. Mereka bisa

bekerja di instansi pemerintah (sebagai PNS), rumah sakit swasta, laboratorium

swasta, maupun marketing diagnostic. Keberadaan tenaga analis kesehatan yang

profesional kian dibutuhkan masyarakat. Analis kesehatan semakin dikenal karena

hal tersebut merujuk pada dua faktor. Pertama, munculnya paradigma kesetaraan

Page 5: Pengertian Tenaga Kesehatan

di antara tenaga medis. Dulu ada kesan bahwa perawat, analis, serta tenaga medis

lainnya hanya sekadar pembantu dokter. Saat ini muncul paradigma baru bahwa

setiap tenaga medis merupakan sejawat yang saling membutuhkan. Alasan kedua,

masyarakat makin menyadari pentingnya tenaga analis dan laboratorium

kesehatan. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan setiap puskesmas harus

memiliki sekurangnya satu tenaga analis kesehatan. Meski pangsa pasar besar,

sampai sejauh ini populasi prodi analis kesehatan relatif kecil. Fenonema ini juga

terjadi dalam skala yang lebih luas, yaitu nasional. Pasalnya, sampai kini baru

terdapat 20 program studi analis kesehatan di seluruh Indonesia. Populasi prodi

lain pada bidang ilmu yang sama, seperti analis farmasi dan analis kimia, juga

relatif kecil. Bahkan prodi refraksi optisi baru dimiliki lima perguruan tinggi di

Indonesia. Pada saat yang sama, kesadaran masyarakat untuk meningkatkan taraf

kesehatan dan kualitas hidup juga meningkat. Salah satunya ditandai dengan

menjamurnya klinik atau laboratorium kesehatan. Dengan berpatokan pada hasil

uji laboratorium, masyarakat kemudian melakukan terapi penyakit secara mandiri.

Pada batas tertentu, hal itu diperbolehkan. Misalnya, hasil uji kadar gula darah

digunakan sebagai patokan diet bagi penderita diabetes. Namun, peran dokter itu

sangat diperlukan untuk memberikan terapi secara menyeluruh (Nanda, 2013)