pengertian pramuka
DESCRIPTION
artikel tentang pengertian pramuka, kepramukaan, kepanduan, dan gerakan pramukaTRANSCRIPT
A. Pengertian Pandu Kepramukaan, Gerakan Pramuka, dan Pramuka
Kepanduan adalah gerakan pandu. Sedangkan salah satu definisi pandu
adalah anggota perkumpulan pemuda yang berpakaian seragam khusus, bertujuan
mendidik anggotanya supaya menjadi orang yang berjiwa kesatria, gagah berani,
dan suka menolong sesama makhluk.
Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun,
bukan pula merupakan suatu kumpulan dari ajaran-ajaran dan naskah-naskah
buku. Tetapi Kepramukaan adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam
terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama-sama, mengadakan
pengembaraan seperti kakak beradik, untuk membina kesehatan dan kebahagiaan,
keterampilan dan kesediaan memberi pertolongan.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah proses
pendidikan Kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum tahun 1961 di
Indonesia pernah berdiri bernacam-macam Organisasi Kepramukaan seperti
Pandu Rakyat Indonesia, Kepanduan Bangsa Indonesia, Hisbul Waton dan lain –
lain. Sekarang hanya satu organisasi yang disebut Gerakan Pramuka. Dinegara
lain nama organisasi Kepramukaan itu berbeda-beda antara lain : Persatuan
Pengakap Malaysia, The Singapore Scout Association , Kapatirang Scouting
Philipines, The Bharat Scout And Guides (India), dan Boy Scout of American.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang berusia 7
sampai dengan 25 tahun dan berkedukan sebagai peserta didik, yaitu sebagai
Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan Pramuka Pandega.
Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan, Pelatih, Pamong
Saka, dan staf Kwartir , serta Majelis Pembimbing.
Disamping itu kata Pramuka juga dapat diartikan Praja Muda Karana , yaitu
Rakyat yang suka berkarya .
B. Romantika Perjuangan Bangsa Indonesia Terhadap Paradigma
Kepramukaan
20 Mei 1908, pertama kali diupayakannya pergerakan – pergerakan yang
bersifat Nasional, tidak lagi bersifat ke daerahan, massa ini ditandai dengan
berdirinya Organisasi Budi Oetomo oleh Dr. Soetomo. Pada massa ini dikenal
dengan massa mensiagakan rakyat, peda massa tersebut dimulai, merata, dan
membantu para rakyat dan generasi muda memulai dengan mendirikan organisasi
– organisasi pergerakan nasional Bodi Oetomo, Indische Partit, Serikat Dagang
Islam, dll. Mereka menata kembali generasi muda untuk membantu pergerakan
dan pemberontakan terhadap penjajahan Belanda. Massa ini juga dinyatakan
sebagai massa perintisan kemerdekaan.
28 Oktober 1928 pada tanggal tersebut diadakannya kongres yang
menyatakan para pemuda dari berbagai daerah diantranya Jong Java, Jong
Sumatra, dll. Kongres ini dikenal dengan Kongres Pemuda hasil dari kongres
tersebut membuahkan hasil Ikrar Sumpah Pemuda. Pada massa ini dinyatakan
sebagai massa dinyatakan penggalangan persatuan Ikrar Sumpah pemuda tersebut
merupakan hasil dari peramuan dan perakitan dari kesadara kaum muda akan
situasi dan kondisi Indonesia pada saat itu. Dan hasil dari sumpah pemuda
tersebut di terapkan. Pada massa tersebut dinyatakan pula sebagai massa
pendobrakkan kesadaran kaum muda.
Sedangkan pada tanngal 17 Agustus 1945 pada tanggal ini dinyatakan
sebagai momentum diproklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia, pada
saat itu dinyatakan sebagai penegakan kemerdekaan Republik Indonesia, para
kaum muda yang merupakan bantara – bantara (ajudan) tokoh – tokoh
kemerdekaan menculik Ir. Soekarno ke Rangasdengklok guna mengamankan Ir.
Soekarno serta mendesak Ir. Soekarno untuk memproklamasikan kemerdekaan
RI. Pada tanggal 17 Agustus 1945 sehingga momentum Proklamasi kemerdekaan
RI dapat terlaksana pada tanggal yang diharapkan tersebut oleh Ir. Soekarno dan
Moh. Hatta. Pada massa ini pula dinyatakan sebagai massa penegasan
kemerdekaan Republik Indonesia, kemudian setelah kemerdekaan merupakan
pemandegaan.
Tahun 1950 – 5 Juli 1959 pada massa ini bergantinya konstitusi UUD
menjadi UUDS, kemudian sistem pemerintahan berubah dari Prsidensial menjadi
parlementer (Kabinet parlamen) kepala pemerintahan dipegang oleh Perdana
Mentri, Demokrasi Pancasila berubah menjadi Demokrasi Liberal.
5 Juli 1959 – 11 Maret 1966 keputusan Presiden semakin otoriter dan
sentralik, Presiden mengangkat dirinya menjadi Presiden seumur hidup, muncul
ideolgi Ir. Soerkarno yang dikenal dengan NASKOM (Nasionalis, Agamis, dan
Komunis) pada massa ini juga terjadi pemberontakan G 30 SPKI. Pada massa ini
dinyatakan sebagi masa pencobaan terhadap ideologi – Ideologi dan sistem
pemerintahan Republik Indonesia.
Tahun 1966 – sekarang massa ini dikenal dengan massa Orde Baru yang di
awali dengan runtuhnya Orde Lama dengan ditandai keluarnya Surat Perintah
Sebelas Maret (Supersemar) dari Presiden RI (Ir. Soekarno) memberikan mandat
kepada Mayor Jendral Soeharto diangkat menjadi Presiden RI. ke dua massa ini
merupakan massa pengisian kemerdekaan dengan mulainya Pembangunan Lima
Tahun (Pelita) yang telah berlangsung selama 5 periode.
Pada massa ini dinyatakan sebagai pelaksanaan kemerdekaan RI dengan
ditandai pembangunan Nasional.