pengertian pma

8
Pengertian Penanaman Modal Asing (PMA) Berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1967 No.11 Tahun 1970 adalah: penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang di Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung, menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1967 Pasal 2 adalah: a. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia. b. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar negeri kedalam wilayah Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan devisa Indonesia. c. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-Undang ini dipekenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahan Indonesia. - Di negara-negara berkembang diantaranya Indonesia, bantuan luar negeri secara langsung berdampak positif terhadap tabungan domestik, yaitu memberikan indikasi adanya kenaikan proporsi tabungan dari golongan masyarakat yang memperoleh kenaikan pendapatan. Ø Suatu Perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan penanaman modal asing, apabila: Ketentuan yang terdapat dalam UU Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007, maka yang disebut sebagai Penanaman Modal Asing, harus

Upload: uchychan

Post on 02-Jul-2015

1.875 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian PMA

Pengertian Penanaman Modal Asing (PMA)

Berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1967 No.11 Tahun 1970 adalah:

penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau

berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-undang di Indonesia, dalam arti

bahwa pemilik modal secara langsung, menanggung resiko dari penanaman

modal tersebut.

Berdasarkan Undang-undang No.1 Tahun 1967 Pasal 2 adalah:

a. Alat pembayaran luar negeri yang tidak merupakan bagian dari

kekayaan devisa Indonesia, yang dengan persetujuan pemerintah digunakan

untuk pembiayaan perusahaan di Indonesia.

b. Alat-alat untuk perusahaan, termasuk penemuan-penemuan baru milik

orang asing dan bahan-bahan, yang dimasukkan dari luar negeri kedalam

wilayah Indonesia, selama alat-alat tersebut tidak dibiayai dari kekayaan

devisa Indonesia.

c. Bagian dari hasil perusahaan yang berdasarkan Undang-Undang ini

dipekenankan ditransfer, tetapi dipergunakan untuk membiayai perusahan

Indonesia.

- Di negara-negara berkembang diantaranya Indonesia, bantuan luar negeri

secara langsung berdampak positif terhadap tabungan domestik, yaitu

memberikan indikasi adanya kenaikan proporsi tabungan dari golongan

masyarakat yang memperoleh kenaikan pendapatan.

 

Ø  Suatu Perusahaan dapat dikatakan sebagai perusahaan penanaman

modal asing, apabila:

Ketentuan yang terdapat dalam UU Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007,

maka yang disebut sebagai Penanaman Modal Asing, harus memenuhi

beberapa unsur berikut:

Page 2: Pengertian PMA

- Merupakan kegiatan menanam modal.

- Untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.

- Dilakukan oleh penanam modal asing.

- Menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan

penanam modal dalam negeri.

§  Adapun bentuk penanaman modal ini dapat dilakukan melalui beberapa

cara, diantaranya:

- Mengambil bagian saham pada saat pendirian Perseroan Terbatas.

-Membeli saham.

- Melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Berdasarkan pengertian ini maka dapat disimpulkan bahwa setiap

perusahaan yang didalamnya terdapat Modal Asing, tanpa melihat batasan

jumlah modal tersebut dapat dikategorikan sebagai PMA.

 

Ø  Penanaman modal asing oleh seorang asing, dalam statusnya sebagai

orang perseorangan, dapat menimbulkan kesulitan atau ketidak tegasan di

bidang hukum Internasional. Pemerintah menetapkan daerah berusaha

perusahaan-perusahaan modal asing di Indonesia dengan memperhatikan

perkembangan ekonomi nasional maupun ekonomi daerah, macam

perusahaan.

 

Ø  Jenis usaha yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh perusahaan PMA

Diatur dalam Perpres No. 76 Tahun 2007 dan Perpres No. 77 Tahun 2007.

Perpres No.111 Tahun 2007. Adapun klasifikasi daftar bidang usaha dalam

rangka penanaman modal terbagi atas:

a. Daftar bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, seperti

Perjudian/Kasino,  Peninggalan Sejarah dan Purbakala (candi, keratin,

Page 3: Pengertian PMA

prasasti, pertilasan, bangunan kuna,dll), museum pemerintah, pemukiman

atau lingkungan adat, monument, obyek ziarah serta bidang usaha lainnya.

b. Daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan (Sebagaimana

tercantum dalam Lampiran II Perpres No.111 Tahun 2007):

1. Dicadangkan untuk  UMKMK.

2. Kemitraan.

3. Kepemilikan modal.

4. Lokasi Tertentu.

5. Perizinan khusus.

6. Modal dalam negeri 100%.

7. Kepemilikan modal serta lokasi.

8. Perizinan khusus dan kepemilikan modal.

9. Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus.

Ø  Prosedur pendirian Perusahaan PMA di Indonesia

Berdasarkan (Peraturan Kepala BKPM No. 12 Tahun 2009 – Mulai berlaku

02 Januari 2010):

Prosedur pendirian perusahaan PMA dapat dibagi atas 2 bagian, yaitu:

a. Pendirian perusahaan baru.

b. Penyertaan pada perusahaan dalam negeri yang telah ada.

Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Pasal 23 Perka BKPM No. 12

Tahun 2009, setiap terjadinya perubahan struktur penanaman modal wajib

melakukan pendaftaran penanaman modal ke BKPM. Dalam Perka BKPM

ini, perubahan-perubahan dapat mencakup:

1. Perubahan Bidang Usaha atau Produksi.

2. Perubahan Investasi.

3. Perubahan atau Penambahan Tenaga Kerja Asing.

4. Perubahan Kepemilikan saham Perusahaan PMA atau PMDN atau Non

PMA/PMDN

5. Perpanjangan JWPP.

6. Perubahan Status.

Page 4: Pengertian PMA

7. Pembelian Saham Perusahaan PMDN dan Non PMA atau PMDN oleh

asing atau

sebaliknya.

8. Penggabungan.

9. Perusahaan atau Merger.

Sebelum mendirikan perusahaan penanaman modal asing di Indonesia,

harus mempunyai dokumen yang digunakan pada saat mengajukan

permohonan:

Formulir yang dipersyaratkan dalam rangka penanaman modal

sebagaimana diatur dalam Perka BKPM No. 12 Tahun 2009;

1.     Surat dari Instansi Pemerintah Negara yang bersangkutan atau surat

yang dikeluarkan oleh kedutaan besar atau kantor perwakilan Negara yang

bersangkutan dalam hal pemohon adalah pemerintah Negara lain.

2.    Paspor dalam hal pemohon adalah perseorangan asing.

3.    Rekomendasi visa untuk bekerja (dalam hal akan dilakukan pemasukan

tenaga kerja asing).

4.    KTP dalam hal pemohon adalah warga Negara Indonesia.

5.    Anggaran dasar dalam hal pemohon adalah badan usaha asing.

6.    Akta pendirian dan perubahannya beserta pengesahan dari Menteri

Hukum dan HAM dalam hal pemohon adalah Badan Usaha Indonesia.

7.    Proses dan flow chart uraian kegiatan usaha.

8.    Surat kuasa (bila ada)

9.    NPWP.

Page 5: Pengertian PMA

Setelah diperolehnya persetujuan PMA dari BKPM, maka persetujuan

tersebut selanjutnya akan diteruskan kepada Notaris dalam rangka

perubahan Anggaran Dasar dan pembuatan Akta Jual beli Saham (bila

penanaman modal tersebut dilakukan melalui jual beli saham). Setelah itu,

maka proses selanjutnya adalah permohonan penyampaian persetujuan

kepada Menteri Hukum dan HAM dengan menyertakan semua dokumen

pendukung. Setelah mendapatkan Pengesahan/Persetujuan dari Menteri

Hukum dan HAM, maka dilanjutkat dengan permohonan Izin Usaha Tetap

melalui BKPM dengan melampirkan semua dokumen yang diperlukan.

Ø  Jangka Waktu Penanaman Modal Asing, Hak Transfer dan Repatriasi

Pasal 18 UPMA menegaskan, bahwa dalam setiap izin penanaman modal

asing ditentukan jangka waktu berlakunya yang : tidak melebihi 30

(tigapuluh) tahun.

Selanjutnya (menurut Penjelasan Pasal 18 UPMA) diadakan ketentuan-

ketentuan sebagai berikut :

a. Perusahaan Modal Asing harus mengadakan pembukaan ter-sendiri dari

modal asingnya.

b. Untuk menetapkan besarnya modal asing maka jumlahnya harus

dikurangi dengan jumlah-jumlah yang dengan jalan repatriasi telah

ditransfer.

c. Tiap tahun perusahaan diwajibkan menyampaikan kepada Pemerintah

suatu ikhtisar dari modal asingnya.

Ø  Mengenai hak transfer, dalam pasal 19 UPMA ditetapkan sebagai berikut

:

- Kepada perusahaan modal asing diberikan hak transfer dalam valuta asing

dari

Modal atas dasar nilai tukar yang berlaku untuk:

a. Keuntungan yang diperoleh modal sesudah dikurangi pajak-pajak dan

kewajiban-kewajiban pembayaran lain.

b. biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga asing yang dipekerjakan di

Page 6: Pengertian PMA

Indonesia.

c. biaya-biaya lain yang ditentukan lebih lanjut.

d. penyusutan atas aht-alat perlengkapan tetap.

e. kompensasi dalam hal nasionalisasi.

-  Pelaksanaan transfer ditentukan lebih lanjut oleh Pemerintah.

modal asing. Dirasakan adil apabila perusahaan-perusahaan yang

menggunakan modal asing tidak diperbolehkan merepatriasi modalnya

mentransfer penyusutan selama perusahaan-perusahaan itu masih

memperoleh kelonggaran-kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan

lain. Perlu diterangkan bahwa transfer keuntungan modal asing dapat

dilakukan juga selama perusahaan itu memperoleh kelonggaran-

kelonggaran perpajakan dan pungutan-pungutan lain.

 

Ø  Contoh-contoh Perusahaan Penanaman Modal Asing

1. Sorikmas Mining (SMM) adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal

Asing (PMA) yang bergerak di bidang usaha pertambangan emas dan

mineral pengikut lainnya.

2. Kertas Kraft Aceh atau yang biasanya disingkat dengan PT. KKA adalah

sebuah perusahaan penghasil kertas kantong semen.

Berdasarkan surat persetujuan Presiden Republik Indonesia No.

I/PMA/1983 tanggal 12 april 1983. Kertas Kraft Aceh ditetapkan sebagai

Perusahaan Penanaman Modal Asing.

 

Ø  Perkembangan Penanaman Modal Asing ditinjau dari segi hukum

Rancangan Undang-undang penanaman modal asing pertama kali diajukan

pada tahun 1952 pada masa kabinet Alisastroamidjojo, tetapi belum sempat

diajukan ke parlemen karena jatuhnya kabinet ini. Tahun 1953 rancangan

tersebut diajukan kembali tetapi ditolak oleh pemerintah. Secara resmi

Page 7: Pengertian PMA

undang-undang yang mengatur mengenai penanaman modal asing untuk

pertama kalinya adalah UU Nomor 78 Tahun 1958, akan tetapi karena

pelaksanaan Undang-undang ini banyak mengalami hambatan, UU Nomor

78 Tahun 1958 tersebut pada tahun 1960 diperbaharui dengan UU Nomor

15 Tahun 1960. Pada perkembangan selanjutnya, UU Nomor 15 Tahun1960

ini dicabut dengan UU Nomor 16 Tahun 1965 . Sehingga mulai tahun 1965

sampai dengan tahun 1967 terdapat kekosongan hukum (rechts vacuum)

dalam bidang penanaman modal asing. Baru pada tahun 1967, pemerintah

Indonesia mempunyai undang-undang penanaman modal asing dengan

diundangkannya UU Nomor 1 Tahun 1967, yang disahkan oleh Presiden

Republik Indonesia pada tanggal 10 Januari 1967 dan kemudian mengalami

perubahan dan penambahan yang diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 1970 .

Perkembangan selanjutnya dapat dilihat dengan dikeluarkannya PP Nomor

17 Tahun 1992 yang antara lain mengatur mengenai penanaman modal

asing di kawasan Indonesia Bagian Timur. Perkembangan penanaman

modal asing yang lain adalah mengenai Daftar Negatif Investasi (untuk

selanjutnya disebut DNI), dahulu disebut Daftar skala Prioritas (DSP)

pemerintah telah melakukan perubahan dan menyederhanakan dengan

mengatur bidang-bidang usaha yang tertutup bagi penanaman modal dalam

rangka penanaman modal asing. Peraturan perundang-undangan di bidang

penanaman modal asing selama kurun waktu terakhir ini belum mampu

mencerminkan aspek kepastian hukum. Hal ini disebabkan munculnya

peraturan yang cenderung memberatkan para investor. Ketidakpastian

hukum dan politik dalam negeri merupakan bagian dari masalah-masalah

yang menyebabkan ikilm penanaman modal tidak kondusif. Iklim yang

kondusif tentu akan sangat mempengaruhi tingkat penanaman modal di

Indonesia. Selain itu juga ketentuan hukum dan peraturan mengenai

penanaman modal asing yang harus tetap disesuaikan dengan

perkembangan di era globalisasi dan tidak adanya perlakuan diskriminasi

dari negara penerima terhadap modal asing (equal treatment). Sehingga

partisipasi masyarakat dan aparatur hukum sangat diperlukan dalam

menarik investor yaitu dengan cara menciptakan iklim yang kondusif untuk

menanamkan modalnya.

 

Page 8: Pengertian PMA

 

Sumber:

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/pengertian-penanaman-modal/

http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_67.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Sorikmas_Mining

http://id.wikipedia.org/wiki/Kertas_Kraft_Aceh_%28KKA%29