pengertian organisasi agribisnis

4
Organisasi Agribisnis Agribisnis dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Dalam artian sempit, agribisnis hanya merujuk pada produsen dan pembuat/penyalur input untuk produksi pertanian. Dalam artian luas, agribisnis mencakup keseluruhan perusahaan yang terkait dengan kegiatan perbekalan pertanian, usaha tani, pemrosesan hasil usaha tani dan pemasarannya. Agribisnis sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, subsistem usaha tani, subsistem agroindustri serta subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian. Bentuk organisasi agribisnis tidak ditentukan oleh ukuran atau jenis agribisnis. Ada empat bentuk dasar usaha dalam agribisnis yaitu perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan, dan koperasi. Pemilihan bentuk organisasi ini dapat didasarkan pada keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk organisasi atau perkembangan dari agribisnis. Pembiayaan Agribisnis Pembiayaan agribisnis mencakup semua keperluan dan pengaturan serta pengawasan keuangan untuk membiayai suatu perusahaan di sektor pertanian. Perolehan dana operasi agribisnis berasal dari tiga sumber, yaitu investasi atau penanaman modal oleh pemilik, pinjaman, dan laba atau penyusutan. Keputusan penting berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi dalam pembiayaan agribisnis meliputi keputusan mengenai investasi, jumlah dan jenis faktor produksi dalam setiap kegiatan, jumlah modal yang diperlukan, sumber modal terbaik dan jumlah modal untuk setiap sumber modal. Kebutuhan tambahan modal memerlukan jawaban secara hati-hati atas beberapa pertanyaan. Ada empat jenis modal yang berasal dari pinjaman, yaitu pinjaman

Upload: abideka9140

Post on 30-Jun-2015

1.082 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengertian Organisasi Agribisnis

Organisasi Agribisnis

Agribisnis dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Dalam artian sempit, agribisnis hanya merujuk

pada produsen dan pembuat/penyalur input untuk produksi pertanian. Dalam artian luas, agribisnis

mencakup keseluruhan perusahaan yang terkait dengan kegiatan perbekalan pertanian, usaha tani,

pemrosesan hasil usaha tani dan pemasarannya.

Agribisnis sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem pengadaan dan penyaluran sarana produksi, subsistem

usaha tani, subsistem agroindustri serta subsistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian.

Bentuk organisasi agribisnis tidak ditentukan oleh ukuran atau jenis agribisnis. Ada empat bentuk dasar

usaha dalam agribisnis yaitu perusahaan perorangan, persekutuan, perseroan, dan koperasi. Pemilihan

bentuk organisasi ini dapat didasarkan pada keunggulan dan kelemahan masing-masing bentuk organisasi

atau perkembangan dari agribisnis.

Pembiayaan Agribisnis

Pembiayaan agribisnis mencakup semua keperluan dan pengaturan serta pengawasan keuangan untuk

membiayai suatu perusahaan di sektor pertanian.

Perolehan dana operasi agribisnis berasal dari tiga sumber, yaitu investasi atau penanaman modal oleh

pemilik, pinjaman, dan laba atau penyusutan.

Keputusan penting berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi dalam pembiayaan agribisnis meliputi keputusan

mengenai investasi, jumlah dan jenis faktor produksi dalam setiap kegiatan, jumlah modal yang diperlukan,

sumber modal terbaik dan jumlah modal untuk setiap sumber modal.

Kebutuhan tambahan modal memerlukan jawaban secara hati-hati atas beberapa pertanyaan. Ada empat

jenis modal yang berasal dari pinjaman, yaitu pinjaman jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang

dan modal ekuitas. Berbagai pinjaman ini berbeda dalam jangka waktu pengembalian, persyaratan dan

tujuan penggunaannya. Pinjaman akan membebani bisnis dengan biaya-biaya khusus yang harus dibayar

kepada pemberi pinjaman yang disebut biaya modal.

Dalam menentukan kebijakan pembiayaan agribisnis dapat digunakan tiga macam pendekatan yaitu

pendekatan melalui hubungan antara faktor produksi dengan hasil produksi, hubungan antar faktor

produksi dan hubungan antar hasil produksi.

Page 2: pengertian Organisasi Agribisnis

Pengoperasian Agribisnis

Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pengoperasian agribisnis yang dapat

dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal bersumber pada faktor alam dan

ekonomi, sedangkan faktor internal adalah kemampuan pelaku agribisnis dalam mengoperasikannya.

Dua fungsi penting dalam manajemen agribisnis adalah perencanaan produksi dan pengendalian proses

produksi.

Produksi merupakan seperangkat prosedur dan kegiatan yang dilakukan dalam penciptaan produk atau

jasa. Manajemen produksi merupakan rangkaian keputusan yang kompleks dan rumit guna mendukung

proses produksi.

Proses produksi dibedakan menjadi empat jenis yaitu penguraian, peramuan, usaha ekstraktif dan

pengolahan. Sedangkan tipe produksi terdiri dari produksi yang berkesinambungan dan produksi yang

terputus-putus. Aspek yang dipertimbangkan dalam perencanaan produksi antara lain berkenaan dengan

lokasi, ukuran pabrik, dan tata letak fasilitas.

Pengendalian proses produksi yang dilaksanakan manajer agribisnis mencakup aktivitas pembelian,

persediaan, penjualan dan mutu. Dalam pengendalian dapat digunakan model-model kuantitatif untuk

membantu pengambilan keputusan.

Sumber Buku Ekoonomi Pertanian Karya Ratya Anindita, dkk.

http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1024&bih=353&q=contoh+organisasi+agribisnis&aq=f&aqi=&aql=&oq=&fp=8d7df18fd6542f58

Page 3: pengertian Organisasi Agribisnis