pengertian limbah
TRANSCRIPT
A. Pengertian Limbah
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari
suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah
tangga,industri,pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat
berupa gas dan debu, cair atau padat.
Limbah atau sampah bisa diartikan sebagai kotoran hasil pengolahan
pabrik ataupun manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat
menimbulkan polusi serta menganggu kesehatan. Pada umunya sebagian besar
orang mengatakan bahwa limbah adalah sampah yang sama sekali tidak berguna
dan harus dibuang, namun jika pembuangan dilakukan secara terus-menerus maka
akan menimbulkan penumpukan sampah. Limbah bukanlah suatu hal yang harus
dibuang tanpa guna, karena dengan pengolahan dan pemanfaat secara baik limbah
akan menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumya.
Limbah akan menjadi suatu yang sangat berguna dan memiliki nilai jual
tinggi kala limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak diolah akan
menyebabkan berbagai polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga
polusi lain yang akan menjadi sarang penyakit. Pada lingkungan tempat
pembuangan sampah bisa dipastikan udara sekitar tidak sehat dengan bau yang
tak sedap dari limbah, sumber air sekitar lingkungan akan tercemar dengan
resapan limbah dan tanah yang ada di lingkungan ini akan terkontaminasi dengan
zat kimia limbah sehingga tanah akan tandus.
Dari pengertian limbah yang ada, limbah digolongkan menjadi dua jenis
macam limbah yakni limbah organik dan limbah anorganik. Berikut
penjelasannya:
a. Limbah organik
Limbah organik termasuk pada jenis limbah yang mudah diuraikan zat-
zatnya mejadi partikel-partikel yang baik untuk lingkungan. Limbah organik bisa
berupa sampah rumah tangga, sampah industri yang tidak menggunakan bahan
kimia misalnya sampah sayur-sayuran dan sampah peralatan yang alami ataupun
sampah hasil ternak. Limbah organik dari rumah tangga tidak hanya berpaku pada
sampah-sampah yang berupa hasil olahan makhluk hidup saja tetapi Limbah
apapun asalkan mampu diolah menjadi benda-benda yang lebih bermanfaat dan
dapat diuraikan adalah limbah organik.
b. Limbah anorganik
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari limbah pabrik dan
perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan. Sumber daya
alam yang tidak mampu untuk diuraikan menjadi partikel-partikel berguna inilah
yang dikatakan limbah anorganik. Limbah industri anorganik yang tidak dapat
diuaraikan ini akan berbahaya bagi kesehatan dan menjadi sampah yang tidak
berguna bagi manusia maupun lingkungan sekitar. Limbah rumah tangga yang
berupa benda-benda bekas seperti plastik, kaleng bekas, botol-botol bekas dan
peralatan lain juga dikatakan menjadi limbah anorganik karena limbah ini tidak
mampu diuraikan.
B. Pengertian Limbah Industri Kertas
Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi
baik industry maupun domestic (rumah tangga atau yang lebih dikenal sabagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Jenis sampah ini
pada umumnya berbentuk padat dan cair. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata,
yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang
digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Warna limbah kertas kehitaman atau abu-abu keruh, bau yang khas, kandungan
padatan terlarut dan padatan tersuspensi yang tinggi, COD yang tinggi dan tahan
terhadap oksidasi biologis Pabrik Kertas menghasilkan limbah cair yang
mengandung logam berat jenis Hg dan Cu. Limbah cair tersebut berupa bubur
kertas encer yang apabila dibuang sembarangan akan mengakibatkan pencemaran
lingkungan.
Bahan kimia dalam air limbah pabrik kertas seperti sulfite, fenol, klorin,
metal merkaptan sangat membahayakan kehidupan biota perairan, dapat
mengendap ke dasar perairan dan mengganggu keseimbangan dan kelestarian
kehidupan perairan. Tingginya kebutuhan oksigen untuk menguraikan limbah
pabrik kertas akan menurunkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air dan dapat
menyebakan kondisi anoksik di perairan, sehingga tidak dapat dihuni lagi oleh
biota alami.
Industri kertas menggunakan air dalam jumlah yang sangat besar,
sehingga dapat mengancam keseimbangan air pada lingkungan sekitarnya karena
akan mengurangi jumlah air yang diperlukan makhluk perairan sungai dan
mengubah suhu air. Limbah pabrik kertas dapat menyebabkan kelainan
reproduktif pada plankton dan invertebrate yang menjadi makanan ikan serta
kerang-kerangan. Sludge pabrik kertas yang dibuang ke Kali menimbulkan
pendangkalan sungai dan membunuh tumbuhan air di tepi sungai karena
tumbuhan tersebut tertutupi oleh lapisan bubur kertas.
Bahan Baku Industri Kertas
Kayu sebagai bahan baku dalam industri kertas mengandung beberapa
komponen antara lain :
1. Selulosa
Selulosa merupakan komponen yang paling dikehendaki dalam pembuatan kertas
karena bersifat panjang dan kuat. Kayu mengandung sekitar 50 % komponen
selulosa.
2. Hemiselulosa
Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam proses
pulping.
3. Lignin
Lignin berfungsi merekatkan serat – serat selulosa sehingga menjadi kaku. Pada
proses pulping secara kimia dan proses pemutihan akan menghilangkan
komponen lignin tanpa mengurangi serat selulosa. Komponen lignin dalam kayu
adalah sekitar 30 %.
4. Bahan ekstraktif
Komponen ini meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain.
Komponen ini sangat beracun bagi kehidupan perairan dan mencapai jumlah
toksik akut dalam limbah industri kertas. Jumlah komponen hemiselulosa dan
hidrokarbon dalam kayu adalah sekitar 20 %.
C. Unsur Hara Tanah1. Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman
Selama masa pertumbuhan dan perkembangan, tanaman membutuhkan
beberapa unsur hara yang meliputi: Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O),
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg),
Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng
(Zn) dan Klor (Cl). Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. Unsur
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar disebut Unsur
Hara Makro. Unsur hara makro meliputi: N, P, K, Ca, Mg, dan S.
Berikut ini adalah fungsi-fungsi masing-masing unsur tersebut :
a. Nitrogen ( N )
-Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan
-Merupakan bagian dari sel ( organ ) tanaman itu sendiri
-Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman
-Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun
-Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan
lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak,
daun-daun tua cepat menguning dan mati.
b. Phospat ( P )
-Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam
tanaman
-Merangsang pembungaan dan pembuahan
-Merangsang pertumbuhan akar
-Merangsang pembentukan biji
-Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
-Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan
buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau
kemerahan ( kurang sehat )
c. Kalium ( K )
-Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi,
enzim dan mineral termasuk air.
-Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
-Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun
menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau
segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak
coklat pada pucuk daun.
2. Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil disebut Unsur
Hara Mikro. Unsur hara mikro meliputi: Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl.
Berikut ini adalah fungsi-fungsi masing-masing unsur tersebut :
a. Besi (Fe)
Fungsi Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan
berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan
enzim yang mengandung Fe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase
digambarkan secara ringkas sebagai berikut:
a. Catalase : H2O + H2O O2 + 2H2O
b. Peroksidase : AH2 + H2O A + H2O
Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam
proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase
solfat, reduktase nitrat. Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya
pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi
tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam
amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic.
Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh
kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas
semua enzim.
b. Mangaan
Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama dalam siklus
krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam
kloroplas,ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi
unsure Mn antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal
chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak
menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak
warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian
tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman.
c. Seng (Zn)
Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat
dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase,
super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase,
proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin,
pemanjangan sel dan ruas batang.
Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang
berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah
yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala
defisiensi Zn, terytama pada tanah berkapur.
Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas
batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan
klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis.
d. Tembaga (Cu)
Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-
oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase.
Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan
terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N
secara simbiotis dan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi /
kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu,
warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk
mongering serta batang dan tangkai daun lemah.
e. Molibden (Mo)
Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase,
nitrat reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena
kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo
dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati
dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari
daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun
menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka
lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun
lebih dominan.
f. Boron (B)
Fungsi boron dalam tanaman antara lain berperanan dalam metabolisme
asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan auksin. Di samping itu
boron juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi
sel, permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejal
defisiensi hara mikro ini antara lain : pertumbuhan terhambat pada
jaringan meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas
rendah, buah yang sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang
penyakit.
g. Klor(Cl)
Klor berfungsi sebagai pemindah hara tanaman, meningkatkan osmose
sel, mencegah kehilangan air yang tidak seimbang, memperbaiki
penyerapan ion lain,untuk tanaman kelapa dan kelapa sawit dianggap
hara makro yang penting. Juga berperan dalam fotosistem II dari proses
fotosintesis, khususnya dalam evolusi oksigen.
Adapun defisiensi klor adalh antara lain : pola percabangan akar
abnormal, gejala wilting (daun lemah dan layu), warna keemasan
(bronzing) pada daun, pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
2. Mekanisme Penyediaan Unsur HaraPenyediaan unsur hara untuk tanaman terdiri dari tiga kategori, yaitu:
tersedia dari udara, tersedia dari air yang diserap akar tanaman, dan tersedia
dari tanah. Beberapa unsur hara yang tersedia dalam jumlah cukup dari udara
adalah: (a) Karbon (C), dan (b) Oksigen (O), yaitu dalam bentuk karbon
dioksida (CO2). Unsur hara yang tersedia dari air (H2O) yang diserap
adalah: hidrogen (H), karena oksigen dari molekul air mengalami proses
oksidasi dan dibebaskan ke udara oleh tanaman dalam bentuk molekul
oksigen (O2). Sedangkan untuk unsur hara essensial lain yang diperlukan
tanaman tersedia dari dalam tanah. Mekanisme penyediaan unsur hara dalam
tanah melalui tiga mekanisme, yaitu:
1. Aliran Massa (Mass Flow)
2. Difusi
3. Intersepsi Akar
a. Mekanisme Aliran Massa
Mekanisme aliran massa adalah suatu mekanisme gerakan unsur
hara di dalam tanah menuju ke permukaan akar bersama-sama dengan
gerakan massa air. Selama masa hidup tanaman mengalami peristiwa
penguapan air yang dikenal dengan peristiwa transpirasi. Selama
proses transpirasi tanaman berlangsung, terjadi juga proses penyerapan
air oleh akar tanaman. Pergerakan massa air ke akar tanaman akibat
langsung dari serapan massa air oleh akar tanaman terikut juga
terbawa unsur hara yang terkandung dalam air tersebut. Peristiwa
tersedianya unsur hara yang terkandung dalam air ikut bersama
gerakan massa air ke permukaan akar tanaman dikenal dengan
Mekanisme Aliran Massa. Unsur hara yang ketersediaannya bagi
tanaman melalui mekanisme ini meliputi: nitrogen (98,8%), kalsium
(71,4%), belerang (95,0%), dan Mo (95,2%).
b. Mekanisme Difusi
Ketersediaan unsur hara ke permukaan akar tanaman, dapat
juga terjadi karena melalui mekanisme perbedaan konsentrasi.
Konsentrasi unsur hara pada permukaan akar tanaman lebih rendah
dibandingkan dengan konsentrasi hara dalam larutan tanah dan
konsentrasi unsur hara pada permukaan koloid liat serta pada
permukaan koloid organik. Kondisi ini terjadi karena sebagian besar
unsur hara tersebut telah diserap oleh akar tanaman. Tingginya
konsentrasi unsur hara pada ketiga posisi tersebut menyebabkan
terjadinya peristiwa difusi dari unsur hara berkonsentrasi tinggi ke
posisi permukaan akar tanaman. Peristiwa pergerakan unsur hara yang
terjadi karena adanya perbedaan konsentrasi unsur hara tersebut
dikenal dengan mekanisme penyediaan hara secara difusi. Beberapa
unsur hara yang tersedia melalui mekanisme difusi ini, adalah: fosfor
(90,9%) dan kalium (77,7%).
c. Mekanisme Intersepsi Akar
Mekanisme intersepsi akar sangat berbeda dengan kedua
mekanisme sebelumnya. Kedua mekanisme sebelumnya menjelaskan
pergerakan unsur hara menuju ke akar tanaman, sedangkan mekanisme
ketiga ini menjelaskan gerakan akar tanaman yang memperpendek
jarak dengan keberadaan unsur hara. Peristiwa ini terjadi karena akar
tanaman tumbuh dan memanjang, sehingga memperluas jangkauan
akar tersebut. Perpanjangan akar tersebut menjadikan permukaan akar
lebih mendekati posisi dimana unsur hara berada, baik unsur hara yang
berada dalam larutan tanah, permukaan koloid liat dan permukaan
koloid organik. Mekanisme ketersediaan unsur hara tersebut dikenal
sebagai mekanisme intersepsi akar. Unsur hara yang ketersediaannya
sebagian besar melalui mekanisme ini adalah: kalsium (28,6%).
3. Kandungan Sifat Kimia Tanah
Ishaq,Alfiandi. Limbah Pada Industri Kertas melalui http://alfyandiishaq.wordpress.com/2012/04/02/limbah-pada-industri-kertas/ diakses pada 23 Februari 2013
Dr. Ir. Abdul Madjid, MS Mekanisme Penyediaan Unsur Hara untuk Tanaman
Melalui http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2007/11/mekanisme-penyediaan-unsur-hara-untuk.html diakses pada 23 Februari 2013