pengertian kabaret

9
www.telukbone.org Kabaret adalah sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari Dunia Barat di mana biasanya ada hiburan berupa musik , komedi dan seringkali sandiwara atau tari-tarian . Perbedaan utama antara kabaret dengan pertunjukan lainnya adalah tempat pertunjukannya— restoran atau kelab malam dengan sebuah panggung pertunjukan dan penontonnya yang duduk mengelilingi meja-meja (seringkali sambil makan atau minum) dan menyaksikan pertunjukannya. Tempatnya sendiri seringkali juga disebut "kabaret". Pada peralihan abad ke-20, terjadi perubahan besar dalam budaya kabaret. Para penarinya termasuk Josephine Baker dan penari waria Brasil João Francisco dos Santos (alias Madame Satã). Pertunjukan-pertunjukan kabaret dapat beraneka ragam dari satire politik hingga hiburan ringan, masing-masing diperkenalkan oleh seorang master of ceremonies (MC), atau pembawa acara. Istilah "kabaret" berasal dari sebuah kata Perancis untuk ruangan bar atau café, tempat lahirnya bentuk hiburan ini, sebagai suatu bentuk yang lebih artistik daripada café- chantant . Kata ini berasal dari kata dalam bahasa Belanda Tengah cabret, melalui bahas Perancis Utara Kuno camberette, dari kata bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini berarti "ruangan kecil." Kabaret juga merujuk ke bordil gaya Mediterania — bar dengan meja-meja dan wanita-wanita yang berbaur serta mengibur para kliennya. Secara tradisional, tempat-tempat ini juga dapat menampilkan beberapa bentuk hiburan: seringkali dengan penyanyi dan penari — tergantung tempatnya masing-masing, sifatnya dapat liar dan kasar. Kabaret yang lebih canggih dan berkelaslah yang akhirnya melahirkan bentuk tempat hiburan dan seni pertunjukan yang menjadi pokok artikel ini. Kabaret Perancis LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE

Upload: gitabone

Post on 08-Jun-2015

1.310 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengertian KABARET

www.telukbone.org

Kabaret adalah sebuah pertunjukan atau pementasan seni yang berasal dari Dunia Barat di mana biasanya ada hiburan berupa musik, komedi dan seringkali sandiwara atau tari-tarian. Perbedaan utama antara kabaret dengan pertunjukan lainnya adalah tempat pertunjukannya— restoran atau kelab malam dengan sebuah panggung pertunjukan dan penontonnya yang duduk mengelilingi meja-meja (seringkali sambil makan atau minum) dan menyaksikan pertunjukannya. Tempatnya sendiri seringkali juga disebut "kabaret". Pada peralihan abad ke-20, terjadi perubahan besar dalam budaya kabaret. Para penarinya termasuk Josephine Baker dan penari waria Brasil João Francisco dos Santos (alias Madame Satã). Pertunjukan-pertunjukan kabaret dapat beraneka ragam dari satire politik hingga hiburan ringan, masing-masing diperkenalkan oleh seorang master of ceremonies (MC), atau pembawa acara.

Istilah "kabaret" berasal dari sebuah kata Perancis untuk ruangan bar atau café, tempat lahirnya bentuk hiburan ini, sebagai suatu bentuk yang lebih artistik daripada café-chantant. Kata ini berasal dari kata dalam bahasa Belanda Tengah cabret, melalui bahas Perancis Utara Kuno camberette, dari kata bahasa Latin Akhir camera. Pada intinya kata ini berarti "ruangan kecil."

Kabaret juga merujuk ke bordil gaya Mediterania — bar dengan meja-meja dan wanita-wanita yang berbaur serta mengibur para kliennya. Secara tradisional, tempat-tempat ini juga dapat menampilkan beberapa bentuk hiburan: seringkali dengan penyanyi dan penari — tergantung tempatnya masing-masing, sifatnya dapat liar dan kasar. Kabaret yang lebih canggih dan berkelaslah yang akhirnya melahirkan bentuk tempat hiburan dan seni pertunjukan yang menjadi pokok artikel ini.

Kabaret Perancis

Toulouse-Lautrec, di Moulin Rouge 1892

Kabaret pertama dibuka pada 1881 di Montmartre, Paris; Rodolphe Salís' "cabaret artistique." Tak lama kemudian setelah tempat itu dibuka, namanya diganti menjadi Le Chat Noir (Kucing Hitam). Kabaret ini menjaditempat di mana para seniman kabaret pendatang baru dapat mencoba pertunjukan-pertunjukan mereka di depan teman-teman mereka sebelum dibawakan di depan penonton. Tempat ini mengalami sukses besar, dikunjungi oleh orang-orang penting pada masa itu, seperti Alphonse Allais, Jean Richepin, Aristide Bruant, dan orang-orang dari berbagai bidang kehidupan: kaum perempuan dari kelas atas, para wisatawan, bankir, dokter, wartawan, dll. Chat Noir adalah tempat di mana mereka

LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE

Page 2: pengertian KABARET

www.telukbone.org

dapat melupakan pekerjaan mereka. Pada 1887, kabaret ditutup karena situasi ekonomi yang buruk yang membuat pertunjukan-pertunjukan seperti ini menjadi vulgar.

Moulin Rouge, yang dibangun pada 1889 di daerah lampu merah Pigalle dekat Montmartre, terkenal karena adanya sebuah kincir angina tiruan yang besar dan merah di atapnya. Para artis terkenal di Moulin Rouge termasuk La Goulue, Yvette Guilbert, Jane Avril, Mistinguett, dan Le Pétomane. Henri de Toulouse-Lautrec membuat sejumlah lukisan dan adegan kehidupan malam di sana.

Folies-Bergère terus menarik sejumlah besar penonton hingga awal abad ke-20, meskipun tempat ini lebih mahal daripada kabaret-kabaret yang lainnya. Orang merasa nyaman berada di kabaret: mereka tidak perlu melepaskan topi, dapat mengobrol, makan dan merokok kapan saja mereka mau, dll. mereka tidak harus mengikuti aturan-aturan yang biasa berlaku di masyarakat.

Di Folies-Bergère, seperti di banyak cafés-concerts, ada banyak jenis pertunjukan: penyanyi, penari, pemain akrobat (juggler), badut, dan sensasi-sensasi seperti keluarga Birmane, yang semuanya berjanggut. Para penontonnya tertarik oleh bahaya pertunjukan-pertunjukan sirkus (kadang-kadang sang penjinak binatangnya dibunuh oleh singa-singa mereka), tetapi apa yang terjadi di panggung bukan hanya hiburan. Seringkali penonton mengamati sesamanya, jalan-jalan, menemui teman-teman atau pelacur. Pada awal abad ke-20, ketika perang hampir meletus, harga-harga melonjak dan kabaret menjadi tempat untuk orang-orang kaya.

Kabaret berbahasa Jerman

Dua puluh tahun kemudian, Ernst von Wolzogen mendirikan kabaret Jerman yang pertama, yang belakangan dikenal sebagai Buntes Theater (teater warna-warni). Namun segala bentuk kritik masyarakat dilarang oleh sensor terhadap teater di Kekaisaran Jerman. Sensor ini dihapuskan pada akhir Perang Dunia I, yang memungkinkan para seniman kabaret membahas tema-tema social dan perkembangan-perkembangan politik pada waktu itu. Ini berarti bahwa kabaret Jerman baru benar-benar berkembang pada tahun 1920-an dan 1930-an, melahirkan segala jenis seniman kabaret yang baru, seperti misalnya Werner Finck di Katakombe, Karl Valentin di Wien-München, dan Cläre Waldorf. Sebagian dari teks-teks mereka ditulis oleh tokoh-tokoh sastra besar seperti misalnya Kurt Tucholsky, Erich Kästner, dan Klaus Mann.

Ketika Partai Nazi merebut kekuasaan pada 1933, mereka mulai menindas kritik intelektual ini. Kabaret di Jerman terpukul hiebat: Pada 1935 Werner Finck dipenjarakan sebentar dan dikirim ke sebuah kamp konsentrasi; pada akhir tahun itu Kurt Tucholsky bunuh diri; dan hampir semua seniman kabaret berbahasa Jerman melarikan diri ke Swiss, Perancis, Skandinavia, atau Amerika Serikat. Yang tersisa di Jerman adalah kabaret yang dikontrol pemerintah, di mana lelucon-lelucon disampaikan atau orang-orang didorong untuk tetap berpura-pura gembira.

Ketika perang berakhir, pasukan-pasukan pendudukan memastikan bahwa kabaret-kabaret menampilkan kengerian rezim Nazi. Tak lama sesudahnya, berbagai kabaret juga berurusan dengan pemerintah, Perang Dingin dan Wirtschaftswunder: Tol(l)leranten di Mainz, Kom(m)ödchen di Düsseldorf dan Münchner Lach- und Schießgesellschaft di Munich. Semuanya ini diikuti pada oleh kabaret televisi pada 1950-an.

Di Jerman Timur, kabaret negara yang pertama dibuka pada 1953, yaitu Die Distel di Berlin. Kabaret ini disensor dan tidak mengkritik negara (1954: Die Pfeffermühle di Leipzig).

LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE

Page 3: pengertian KABARET

www.telukbone.org

Kabaret terkenal

Moulin Rouge dan Lapin Agile di Paris, Perancis Cabaret Voltaire di Zürich Els Quatre Gats di Barcelona, Spanyol Tropicana di Havana, Kuba Shadowbox Cabaret di Columbus, Ohio

KRITERIA PENILAIAN KABARET

1. Performa(60-90)

2. Harmonisasi (60-90)

3. Kreativitas (60-90)

4. Style (60-90)

5. Tema (60-90)

ATAU

1. Gesture/Gerak Tubuh (60-90)2. Vokal/Suara (60-90)3. Ekspresi (60-90)4. Penyajian (60-90)5. Cerita (60-90)

TIPS

Contoh Ketentuan Teknis Pelaksanaan Lomba

PERSYARATAN UMUM

1. Paduan Suara SD

a. Jumlah peserta paduan suara tiap tim adalah 25-30 orang, tidak termasuk Dirigen dan Pengiring.

b. Setiap peserta harus menyanyikan dua buah lagu, yakni satu lagu nasional dan satu lagu daerah.

c. Lagu Nasional akan diserahkan kepada masing-masing peserta. (catatan: jika peserta kesulitan mendapatkan arransemen lagu, panitia menyediakan beberapa untuk dipilih)

d. Lagu bebas yang dibawakan harus berbahasa daerah dari Indonesia, dengan tema yang disesuaikan dengan anak-anak.

e. Setiap lagu harus dinyanyikan dengan nada dasar yang benar sesuai dengan partitur/teks. Minimal menggunakan 2 jenis suara, yaitu suara tinggii (1) dan suara rendah (2).

f. Tidak diperkenankan membawa partitur / teks pada saat perlombaan. g. Guru pembimbing atau pelatih diperbolehkan menjadi Pengiring dan Dirigen.h Musik iringan yang disediakan adalah sebuah piano. Bagi peserta yang akan

LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE

Page 4: pengertian KABARET

www.telukbone.org

menggunakan alat musik iringan lain (musik akustik) dipersilahkan untuk membawanya masing-masing, dengan syarat harus melaporkan terlebih dahulu pada panitia pada saat Pertemuan Teknis II.

i. Durasi waktu pementasan maksimal selama 15 menit bagi setiap tim. j. Partitur / teks lagu pilihan yang akan dibawakan harus diserahkan kepada panitia pada

Pertemuan Teknis II.

2. Paduan Suara SMP

a. Jumlah peserta tiap tim paduan suara adalah 25-30 orang, tidak termasuk Dirigen dan Pengiring.

b. Setiap peserta harus menyanyikan satu lagu puisi yang dinyanyikan dan satu lagu bebas.

c. Setiap peserta harus menyanyikan dua buah lagu, yakni satu lagu berupa puisi yang dinyanyikan dan satu lagu bebas ciptaan sendiri.

d. Pilihan puisi yang akan dinyanyikan disediakan oleh panitia.e. Lagu bebas yang dibawakan dapat berbahasa Indonesia, bahasa asing atau berbahasa

daerah dari Indonesia, dengan tema yang sesuai.f. Lagu Puisi dan Lagu Ciptaan mengunakan arransemen minimal 3 (tiga) suara.g. Setiap lagu harus dinyanyikan dengan nada dasar yang benar sesuai dengan

partitur/teks. h Tidak diperkenankan membawa partitur / teks pada saat perlombaan. i. Guru pembimbing atau pelatih diperbolehkan menjadi Pengiring dan Dirigen.j. Musik iringan yang disediakan adalah sebuah piano. Bagi peserta yang akan

menggunakan alat musik iringan lain (musik akustik) dipersilahkan untuk membawanya masing-masing, dengan syarat harus melaporkan terlebih dahulu pada panitia pada saat Pertemuan Teknis II.

k. Durasi waktu pementasan maksimal selama 15 menit bagi setiap tim. l. Partitur / teks lagu pilihan yang akan dibawakan harus diserahkan kepada panitia pada

pertemuan teknis II.

3. Vocal Group SMA

a. Jumlah peserta setiap tim Vocal Group adalah 10 -12 orang, tidak termasuk pengiring.b. Iringan musik dapat menggunakan format akustik band, minus one (MIDI) atau

playback musik format lainnya (CD Audio).c. Aransemen bebas dan tanpa partitur.d. Setiap tim wajib membawakan 2 (dua) buah lagu, yakni satu lagu karya grup dan satu

lagu bebas (Indonesia/Barat).e. Musik iringan yang disediakan adalah 1 set sound system, 12 mic, dan 1 set alat band.f. Bila diperlukan, peserta dapat membawa alat musik iringan sendiri.g. Durasi waktu pementasan maksimal 15 menit bagi setiap tim.

4. Drama SD

a. Jumlah maksimal peserta setiap tim adalah 30 orang (termasuk kru panggung).b. Setiap tim diwajibkan menyajikan 1 (satu) judul drama.c. Tema akan ditentukan kemudian oleh panitia.d. Panitia menyediakan 5 (lima) naskah yang dapat digunakan sebagai bahan dalam

penyajian drama.e. Properti dan dekorasi panggung dipersiapkan oleh masing-masing tim.f. Musik ilustrasi ditentukan oleh masing-masing peserta. Panitia hanya menyediakan 1

perangkat sound system dan beberapa alat musik (seperti : keyboards dan kendang)g. Durasi waktu pementasan maksimal 20 (dua puluh) menit bagi setiap tim.

LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE

Page 5: pengertian KABARET

www.telukbone.org

h. Naskah drama yang akan dibawakan harus diserahkan kepada panitia pada pertemuan teknis II.

5. Kabaret SMP

a. Jumlah maksimal peserta setiap tim adalah 35 orang (termasuk kru panggung).b. Setiap tim diwajibkan menyajikan 1 (satu) judul kabaret.c. Tema bebas.d. Setiap tim diwajibkan membawa playback dalam format *.wav dalam bentuk cd.e. Properti panggung dipersiapkan oleh masing-masing tim.f. Sound system serta komputer disediakan oleh panitia.g. Durasi waktu pementasan maksimal 25 (dua puluh lima) menit.h. Naskah kabaret serta direct stage wajib diserahkan kepada panitia saat pertemuan

teknis II.

6. Musik Kreatif SMP-SMA

a. Jumlah maksimal peserta setiap tim adalah 15 orang (siswa).b. Setiap tim wajib membawakan satu nomor musik instrumental atau musik-vokal.c. Aransemen merupakan karya orisinil (bukan hasil plagiat)d. Komposisi musik harus bertema “ETNIK NUSANTARA”e. Alat musik yang disediakan panitia adalah:  1. Piano Akustik  2. Gitar Akustik-Elektrik  3. Bass Akustik-Elektrik  4. Keyboard  5. Seperangkat Alat Gamelan (Saron, Bonang, Gong, dsb.)  6. Seperangkat Alat Perkusi f. Setiap tim diperbolehkan untuk membawa tambahan alat musik.g. Setiap tim harus memberikan daftar jenis alat musik tambahan yang akan digunakan

kepada panitia pada saat Pertemuan Teknis II.h. Setiap tim diwajibkan menyerahkan repertoar musik yang akan dibawakan kepada

panitia.i. Peserta tidak diperbolehkan membaca partitur saat membawakan aransemen.j. Durasi waktu pementasan maksimal 15 (lima belas) menit.

7. Lomba Film Pelajar

a. Peserta adalah siswa SMA yang mewakili sekolah masing-masing.b. Setiap tim wajib menyerahkan 1 (satu) judul film.c. Tema film bebas (non politik, non SARA, non pornografi).d. Durasi Film maksimal 15 menit.e. Film diserahkan dalam format VCD atau DVD 1 minggu sebelum pelaksanaan

lomba/Pertemuan Teknik.

PERSIAPAN PESERTA

Agar pelaksanaan seluruh materi lomba dapat menyajikan hasil latihan yang terbaik di atas pentas, maka panitia berencana akan melaksanakan kegiatan monitoring persiapan peserta di tempat di mana peserta melaksanakan persiapan kegiatan / latihan. Hasil yang berupa data (rekaman musik/film) dari kegiatan monitoring tersebut akan dikonsultasikan dengan penasihat teknis. Selanjutnya bila diperlukan penasihat teknis berkewenangan memberikan ulasan / komentar / saran-saran yang akan disampaikan kepada peserta secara tertulis melalui surat menyurat.

LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE

Page 6: pengertian KABARET

www.telukbone.org

KRITERIA PENILAIAN

1. Lomba Paduan Suara dan Vocal Group

1. Suara2. Teknik3. Ekspresi4. Penampilan

Catatan : Dirigen dan iringan/pengiring tidak mendapatkan penilaian

2. Lomba Drama dan Kabaret

1. Gesture/Gerak Tubuh2. Vokal/Suara3. Ekspresi4. Penyajian5. Cerita

3. Lomba Musik Kreatif

1. Orisinalitas2. Kreativitas Instrumen3. Teknik Garapan4. Penyajian

4. Lomba Film Pelajar

1. Gambar Terbaik2. Penyutradaraan Terbaik3. Penyuntingan Terbaik4. Orisinalitas

LEMBAGA SENI BUDAYA TELUK BONE