pengertian hukum administrasi

6
1. Pengertian Hukum Administrasi Hukum administrasi adalah hukum administrasi yang merupakan hukum administrasi / artinya hukum administrasi Negara. Pengertian hukum administrasi kesehatan adalah seperangkat peraturan hukum yang mengatur dan mengikat tentang bagaimana cara bekerjanya lembaga-lembaga atau alat- alat administrasi kesehatan dalam memenuhi tugas, fungsi, wewenang masing-masing, dan hubungan dengan lembaga atau alat perlengkapan kesehatan dalam negara yanglain serta hubungan dengan masyarakat dalam melayani warga negara. a. Sistem kesehatan nasional Sistem adalah suatu keterkaitan di antara elemen-elemen pembentuknya dalam pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (System is interconnected parts or elements in certain pattern of work). Berdasarkan pengertian ini dapat diinterpretasikan ada dua prinsip dasar suatu sistem, yakni: 1. elemen, komponen atau bagian pembentuk system 2. interconnection, yaitu saling keterkaitan antar komponen dalam pola tertentu. Keberadaan sekumpulan elemen, komponen, bagian, orang atau organisasi sekalipun, jika tidak mempunyai saling keterkaitan dalam tata-hubungan tertentu untuk mencapi tujuan maka belum memenuhi kriteria sebagai anggota suatu sistem. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai system. Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO; 1996). WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai berikut: Health system is defined as all activities whose primary purpose is to promote, restore or maintain health. Formal Health services, including the professional delivery of personal medical attention, are clearly within these boundaries. So are actions by traditional healers, and all use of medication, whether prescribed by provider or no, such traditional public health activities as health promotion and disease 1

Upload: zul-brain-hank

Post on 14-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhjjkhhhhh

TRANSCRIPT

1. Pengertian Hukum Administrasi Hukum administrasi adalah hukum administrasi yang merupakan hukum administrasi / artinya hukum administrasi Negara. Pengertian hukum administrasi kesehatan adalah seperangkat peraturan hukum yang mengatur dan mengikat tentang bagaimana cara bekerjanya lembaga-lembaga atau alat-alat administrasi kesehatan dalam memenuhi tugas, fungsi, wewenang masing-masing, dan hubungan dengan lembaga atau alat perlengkapan kesehatan dalam negara yanglain serta hubungan dengan masyarakat dalam melayani warga negara.

a. Sistem kesehatan nasionalSistem adalah suatu keterkaitan di antara elemen-elemen pembentuknya dalam pola tertentu untuk mencapai tujuan tertentu (System is interconnected parts or elements in certain pattern of work). Berdasarkan pengertian ini dapat diinterpretasikan ada dua prinsip dasar suatu sistem, yakni:1. elemen, komponen atau bagian pembentuk system2. interconnection, yaitu saling keterkaitan antar komponen dalam pola tertentu.Keberadaan sekumpulan elemen, komponen, bagian, orang atau organisasi sekalipun, jika tidak mempunyai saling keterkaitan dalam tata-hubungan tertentu untuk mencapi tujuan maka belum memenuhi kriteria sebagai anggota suatu sistem. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai system. Sistem Kesehatan adalah suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) dan orang-orang yang menggunakan pelayanan tersebut (demand side) di setiap wilayah, serta negara dan organisasi yang melahirkan sumber daya tersebut, dalam bentuk manusia maupun dalam bentuk material. Dalam definisi yang lebih luas lagi, sistem kesehatan mencakup sektor-sektor lain seperti pertanian dan lainnya. (WHO; 1996). WHO mendefinisikan sistem kesehatan sebagai berikut: Health system is defined as all activities whose primary purpose is to promote, restore or maintain health. Formal Health services, including the professional delivery of personal medical attention, are clearly within these boundaries. So are actions by traditional healers, and all use of medication, whether prescribed by provider or no, such traditional public health activities as health promotion and disease prevention, and other health enhancing intervention like road and environmental safety improvement, specific health-related education, are also part of the system.

Dalam batas-batas yang telah disepakati, tujuan sistem kesehatan adalah:1. Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Indikatornya banyak, antara lain Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kejadian penyakit dan berbagai indikator lainnya.2. Meningkatkan responsiveness terhadap harapan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat puas terhadap pelayanan kesehatan.3. Menjamin keadilan dalam kontribusi pembiayaan. Sistem kesehatan diharapkan memberikan proteksi dalam bentuk jaminan pembiayaan kesehatan bagi yang membutuhkan.b. Tenaga Kesehatan

Kesehatan merupakan dimensi penting yang menjadi salah satu pilar pembangunan bangsa. Hal ini dikarenakan kesehatan memainkan peranan strategis dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Untuk mewujudkan serta menunjang akselerasi pencapaian peran strategis tersebut maka dibentuklah sistem kesehatan nasional (SKN) yang merupakan pilar dari sistem ketahanan nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2012, yang menjadi peta jalan dalam mewujudkan masyarakat sehat dengan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Salah satu aspek yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan kesehatan sebagaimana yang diatur dalam UU Kesehatan serta Sistem Kesehatan Nasional adalah sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

1. Dilema Tenaga Kesehatan IndonesiaSumber daya manusia (SDM) kesehatan merupakan bagian penting yang terintegrasi dalam sistem kesehatan nasional. Dalam perannya SDM kesehatan banyak terlibat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan lewat peran strategis dari fasilitas pelayanan kesehatan primer maupun sekunder. Untuk itu maka pengelolaan SDM kesehatan harus berasaskan prinsip pengelolaan yang mengedepankan mutu kompetensi. Tujuannya difokuskan pada pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan guna menjamin ketersediaan, pendistribusian, dan peningkatan kualitas SDM kesehatan.

2. Peran Startegis Organisasi ProfesiPeran organisasi profesi memiliki urgensi vital berkaitan dengan peran untuk membina, mendidik, serta melindungi SDM kesehatan yang bernaung dibawah masing-masing organisasi profesi. Organisasi profesi harus memastikan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan mutu kompetensi SDM kesehatan adalah merupakan wewenang penuh dari organisasi profesi. Pada titik inilah peran organisasi profesi lebih difokuskan sebagai learning organization yang mengatur hal-hal berkaitan dengan perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan anggota profesi, demi menjamin ketersediaan mutu kompetensi SDM kesehatan yang handal, tangguh dan professional. Perlu dipikirkan sebuah bentuk regulasi baru yang mengatur peran organisasi profesi dalam sistem kesehatan nasional, terutama dalam kapasitasnya sebagai penyedia SDM kesehatan yang mampu menunjang terlaksananya sistem kesehatan nasional secara efektif.c. Penyelenggaraan rumah bersalin1. Dasar Hukum :Peraturan Daerah No.14 Tahun 2008 tentang Perizinan Bidang Kesehatan.2.Persyaratan / Kelengkapan Administrasi untuk permohonan pengesahan Izin Sementara.Tetap Penyelenggaraan Rumah Bersalin (RB) adalah sebagai berikut :

Baru :a. Surat permohonan kepada Walikota melalui Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu.b. Foto copy Akte pendirian Yayasan / Badan Hukum lainnya bagi (Pemohon Berbadan.c. ( Hukum) / Fotocopy KTP yang masih berlaku dan pengalaman kerja (pemohon perorangan).d. Surat Rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kotae. Fotocopy Izin Gangguan / HO dan Upaya Pengolahan Limbah (UPL)f. Foto copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) / Hak Guna Bangunan (HGB)/ Pemilikan Bangunan / Sertifikat tanah / Perjanjian kontrak minimal 3 tahung. Rekomendasi dari Puskesmas setempat sesuai (tempat praktik)h. Daftar tarif (untuk umum) dan Surat pernyataan tidak mengenakan tarif (untuk khusus)i. Jam buka pelayananj. Surat pernyataan bersedia mentaati peraturan perundang undangan bidang kesehatan yang berlaku dari pemilik sarana pelayanan (bermaterai)k. Daftar ketenagaan yang tersedia.l. Struktur organisasi pelayanan kesehatan yang teruraikan dalam pembagian tugas pelayanan.m. Surat pernyataan bersedia sebagai penanggungjawab (bermaterai)n. Surat pernyataan kesediaan sebagai pelaksana medis / kebidanan / perawat administrasi (dari setiap pelaksana)o. Surat pernyataan bersedia membuat laporan bulanan ke Dinas Kesehatan Kotap. Surat persetujuan / tidak keberatan dari atasan langsung bagi tenaga yang berstatus sebagai CPNS / PNS / dalam masa bakti.q. Foto copy SIPB yang masih berlaku bagi tenaga medisr. Foto copy SIB yang masih berlaku bagi Bidan dan SIK yang masih berlaku bagi perawats. Fotocopy ijazah bagi tenaga non medis yang dilegalisirt. Data peralatan medis dan non medisu. Daftar obat-obatan yang tersediav. Denah bangunan dan pembagian ruang pelayanan beserta ukurannya.w. Peta lokasi dengan pelayanan sejenisPerpanjangan :a. Surat permohonan kepada Walikota melalui Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadub. Foto copy Surat Izin penyelenggaraan Rumah Bersalin (RB) yang habis masa berlakunya.c. Persyaratan lain sesuai perubahan yang terjadi

d. Administrasi Rumah SakitTiga Wajib Hukum Rumah Sakit:1. Penataan persetujuan tindakan medik (informed consent)2. Penataan rahasia kedokteran (medical secrecy)3. Penataan rekam medis (medical record)

Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent)Kasus Bedah Plastik Ny. Sulastri Ny. Sulastri (57 th), istri Ketua PN Jakarta Pusat Meninggal dunia setelah menjalani operasi pengecilan perut (abdominal lipectomy) dan merapihkan vagina (vagino plasty) Masih menderita penyakit kandungan, telah diberitahukan kepada dokter. Lokasi kejadian Klinik A, Pluit Jakarta, tgl. 3 Februari 1987 Dioperasi oleh dr. Umum TP dan dr. Anastesi K

Pembahasan ;Pembentukan pembagian kapling antara dokter ahli sendiri tidak dihindarkan (Kartono Muhammad). Ada jaminan bahwa penyakit yang diderita tidak akan membawa akibat bila operasi itu dilanjutkan. Dokter kurang hati-hati, gegabah, over acting karena ketergantungan pasien. Perbuatan kedua dokter sesuai Psl. 359, 361 KUHP, meskipun ada PTM, operasi tanpa indikasi medis. Hub kepercayaan dokter pasien, didasarkan pada pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan profesional. Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.

4