pengertian fotografi

16
KOMPOSISI FOTO DIGITAL Pengertian Fotografi Kata Fotografi diambil dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang bararti gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Pada umumnya semua hasil karya fotografi dikerjakan dengan kamera, dan kebanyakan kamera memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja mata manusia. Seperti halnya mata, kamera memiliki lensa, dan mengambil pantulan cahaya terhadap suatu objek dan menjadi sebuah image. Tetapi, sebuah kamera dapat merekam sebuah image kedalam sebuah film dan hasilny tidak hanya bisa dibuat permanen tetapi dapat pula diperbanyak, dan diperlihatkan kepada orang lain. Sedangkan mata, hanya dapat merekam image kedalam memori otak dan tidak bisa dilihat secara langsung kepada orang lain. Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter. FOTOGRAFI, MELUKIS DENGAN CAHAYA Foto seringkali menjadi semacam “monumen” kenangan bagi kita. Tempat mengabadikan berbagai peristiwa penting dan

Upload: jatmiko

Post on 07-Feb-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Fotografi

KOMPOSISI FOTO DIGITAL

Pengertian Fotografi

Kata Fotografi diambil dari Yunani yaitu kata Fotos yang berarti sinar atau cahaya, dan Grafos yang bararti gambar. Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa). Pada umumnya semua hasil karya fotografi dikerjakan dengan kamera, dan kebanyakan kamera memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja mata manusia. Seperti halnya mata, kamera memiliki lensa, dan mengambil pantulan cahaya terhadap suatu objek dan menjadi sebuah image. Tetapi, sebuah kamera dapat merekam sebuah image kedalam sebuah film dan hasilny tidak hanya bisa dibuat permanen tetapi dapat pula diperbanyak, dan diperlihatkan kepada orang lain. Sedangkan mata, hanya dapat merekam image kedalam memori otak dan tidak bisa dilihat secara langsung kepada orang lain. Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.

FOTOGRAFI, MELUKIS DENGAN CAHAYAFoto seringkali menjadi semacam “monumen” kenangan bagi kita. Tempat mengabadikan berbagai peristiwa penting dan pemandangan-pemandangan yang berkesan pada kita. Begitu banyak orang yang menyukai foto, namun hanya sebagian kecil yang menggeluti dunia fotografi sebagai hobi.

Bicara soal foto, tak akan lepas dari aktivitas memotret. Sementara memotret adalah satu langkah kerja dalam bidang fotografi. Fotografi sendiri adalah suatu bentuk seni rupa dengan asas dasarnya yaitu melukis. Berbeda dengan lukisan biasa, komponen utama yang digunakan dalam fotografi adalah cahaya.

Page 2: Pengertian Fotografi

Fotografi sendiri berasal dari dua kata, yaitu photos yang artinya cahaya dan graphos yang berarti menulis atau melukis. Maka jelaslah bahwa fotografi mengandung pengertian melukis dengan cahaya. Dalam pengertian lain, fotografi adalah proses pembuatan lukisan dengan menggunakan komponen cahaya. Maka fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar yang disebut foto dari suatu obyek dengan merekam citra pantulan cahaya (atau sumber cahaya itu sendiri) yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat untuk memangkap cahaya ini adalah kamera.

Sejarah awal

Tahukah Anda bahwa prinsip dasar fotografi mulai diamati oleh filsuf Yunani yang terkenal, Aristoteles (384 SM-322 SM). Ia mengamati bahwa bayangan yang menembus sebuah celah kecil ke dinding akan memunculkan citra terbalik.

Namun prinsip dasar yang ditemukannya tidak dikembangkan sampai akhirnya pada abad ke-15, dunia seni lukis memperkenalkan konsep obscura. Ini merupakan pengembangan dari temuan seorang Mesir bernama Abu Ali Al-Hasan pada abad ke-11. Alat ini berupa kamar gelap yang diberi lubang di satu sisinya. Lalu perupa akan membuat lukisan dari citra yang terproyeksi di atas kertas.

Lalu dari prinsip obscura yang menerapkan asas yang sama dengan gejala yang pernah diamati Aristoteles, dikembangkan alat yang bisa menangkap citra cahaya dalam media yang peka cahaya. Media peka cahaya ini mengalami perkembangan pesat pada abad ke-19 yang dikembangkan oleh banyak ahli kimia, penemu dan ahli fisika. Sejak itu, fotografi mengalami perkembangan pula. Sampai akhirnya George Eastman menciptakan kamera praktis pertama yang diproduksi massal (4 September 1888). Kamera ini memuat rol film yang bisa diproses menjadi foto dengan kamera kecil yang ringkas dan mudah dioperasikan yang disebut kamera Kodak.

Sejak abad ke-20, perkembangan kamera berlanjut semakin pesat, hingga muncullah generasi kamera yang kini kita kenal dari kamera analog sampai kamera digital.Rangkaian kerja fotografi

Hobiis fotografi tentunya bisa membedakan rangkaian kerja dalam fotografi. Walau awam dan pemula sering menyalahtafsirkan, namun predikat fotografer sesungguhnya lebih tepat disandang oleh mereka yang sudah pernah melalui seluruh rangkaian kerja dalam fotografi. Sementara yang hanya menekuni satu bidang kerja seperti memotret saja tentunya lebih tepat disebut sebagai pemotret (jurufoto).

Page 3: Pengertian Fotografi

Rangkaian dalam fotografi meliputi memotret, memproses film, mengolah citra dan mencetak foto. Maka seorang fotografer dituntut untuk memahami asas dan prinsip kerja kamera serta mengoperasikannya, lalu ia juga memahami bagaimana memproses film, mengolah gambar menjadi lebih sempurna sampai mencetak foto dalam lembaran media tertentu.

Seluruh rangkaian kerja dalam fotografi ini tak jauh berbeda dengan rangkaian kerja seorang pelukis yang mempersiapkan tema, menyiapkan media lukisan, membuat sket, mencampur warna sampai akhirnya proses pengecatan hingga gambar selesai dibuat.

Bermain CahayaPrinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan, sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter. Setelah mendapat ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut dengan mengatur beberapa tombol pada kamera dan lensa yakni shutter speed (kecepatan bukaan bilah penahan cahaya), diafragma/aperture (bilah pelolos cahaya di lensa) dan penggunaan filter.

Pengaturan yang dilakukan terhadap perangkat di lensa dan kamera ini ditujukan untuk menghasilkan citra imej gambar sesuai dengan yang diinginkan pemotret. Dibutuhkan seni yang tinggi untuk memadu gambar yang menarik dalam bermain dengan intensitas cahaya. Karena itu keterampilan memotret bagi seorang juru foto/fotografer tergantung pada pemahamannya pada unsur cahaya ini.

Selain itu untuk menimbulkan efek-efek cahaya khusus, para pemotret akan memperhitungkan banyak hal, termasuk bayangan, bias cahaya, suhu cahaya, bahkan arah cahaya. Disamping merasakan unsur-unsur cahaya, pemotret juga akan mempertimbangkan jarak pemotretan dan komposisi gambar yang ingin ditampilkan dalam bentuk foto positif.

Pada perkembangan seni melukis cahaya, fotografi kemudian memiliki banyak cabang atau kekhususan, di antaranya, fotografi jurnalistik, fotografi potret, fotografi alam dan fotografi seni murni. Foto jurnalistik adalah foto yang merekam suatu berita. Biasanya foto jenis ini terpasang di media cetak seperti koran atau majalah. Namun

Page 4: Pengertian Fotografi

banyak hobiis yang kemudian lebih menyukai fotografi potret, alam dan satwa, serta art fotografi.

Hobi yang SeriusMereka yang intens menekuni dunia fotografi sangat antusias untuk menghasilkan gambar foto yang luar biasa. Artinya mereka akan berupaya semaksimal mungkin menghasilkan citra gambar yang benar-benar indah dalam pandangan semua orang.

Sebuah foto yang dihasilkan fotografer maupun juru foto akan mendapat penghargaan dari publik ketika bisa menampilkan citra yang benar-benar alami, berkisah, natural, menggambarkan suatu suasana dan memiliki nilai-nilai estetis, atau bernilai humanis.

Foto-foto yang dihasilkan tentu sudah menganut tema tertentu sesuai dengan cabang kekhususannya. Dan setiap foto akan diapresiasikan oleh publik sesuai dengan tema dan konsepnya, sehingga menilai sebuah foto sama halnya dengan menilai hasil karya lukis.Karena itu, para hobiis yang menekuni fotografi, sadar atau tidak sadar, adalah juga seniman atau perupa. Mereka melakukan kegiatan fotografi dengan serius, namun tetap bisa menikmatinya sebagai sebuah kesenangan.

Karya-karya fotografi yang dihasilkan tentunya bukan sekadar disembunyikan dalam album-album foto, namun sesekali akan ditampilkan dalam bentuk pameran, atau sekadar ditunjukkan pada teman, kerabat, atau komunitas mereka. Mereka disebut fotografer, jika karyanya dipublikasikan dan bisa dinikmati orang banyak.

Kenikmatan fotografi bukan saja dalam proses menghasilkan gambar foto yang baik, namun juga dalam “perburuan” obyek-obyek yang menarik. Menghasilkan foto yang baik adalah juga bagian dari petualangan, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Melalui kameranya fotografer “membekukan” momen yang akan berkisah tentang sepotong kenyataan, atau sepenggal ide atau konsep terhadap dunia yang luas. (berbagai sumber)

Evin | Global

jiunkpe-ns-s1-2002-42498137-906-jonas_photo-chapter3.pdf

  Page 1 of 4  

Page 5: Pengertian Fotografi
Page 7: Pengertian Fotografi
Page 9: Pengertian Fotografi
Page 11: Pengertian Fotografi
Page 12: Pengertian Fotografi

  Page 4 of 4  

Sejarah Fotografi, Sejarah TeknologiFOTOGRAFI secara umum baru dikenal sekitar 150 tahun lalu. Ini kalau kita membicarakan fotografi yang menyangkut teknologi. Namun, kalau kita membicarakan masalah gambar dua dimensi yang silkan dari peran cahaya, sejarah fotografi sangatlah panjang. Dari yang bisa dicatat saja, setidaknya "fotografi" sudah tercatat sebelum Masehi.DALAM buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala. Apabila pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi.Kemudian, pada abad ke-10 Masehi, seorang Arab bernama Ibn Al-Haitham menemukan fenomena yang sama pada tenda miliknya yang bolong.Hanya sebatas itu informasi yang masih bisa kita gali seputar sejarah awal fotografi karena keterbatasan catatan sejarah. Bisa dimaklumi, di masa lalu informasi tertulis adalah sesuatu yang amat jarang.Demikianlah, fotografi lalu tercatat dimulai resmi pada abad ke-19 dan lalu terpacu bersama kemajuan-kemajuan lain yang dilakukan manusia sejalan dengan kemajuan teknologi yang sedang gencar-gencarnya.Adalah tahun 1839 yang dicanangkan sebagai tahun awal fotografi. Pada tahun itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen.Penemu fotografi dengan pelat logam, Louis Jacques Mande Daguerre, sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Tapi, Pemerintah Perancis, dengan dilandasi berbagai pemikiran politik, berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.Maka, saat itu manual asli Daguerre lalu menyebar ke seluruh dunia walau diterima dengan setengah hati akibat rumitnya kerja yang harus dilakukan.Meskipun tahun 1839 secara resmi dicanangkan sebagai tahun awal fotografi, yaitu fotografi resmi diakui sebagai sebuah teknologi temuan yang baru, sebenarnya foto-foto telah tercipta beberapa tahun sebelumnya.Sebenarnya, temuan Daguerre bukanlah murni temuannya sendiri. Seorang peneliti Perancis lain, Joseph Nicephore Niepce, pada tahun 1826 sudah menghasilkan sebuah foto yang kemudian dikenal sebagai

Page 13: Pengertian Fotografi

foto pertama dalam sejarah manusia. Foto yang berjudul View from Window at Gras itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.Niepce membuat foto dengan melapisi pelat logam dengan sebuah senyawa buatannya. Pelat logam itu lalu disinari dalam kamera obscura sampai beberapa jam sampai tercipta imaji.Metode Niepce ini sulit diterima orang karena lama penyinaran dengan kamera obscura bisa sampai tiga hari.Pada tahun 1827, Daguerre mendekati Niepce untuk menyempurnakan temuan itu. Dua tahun kemudian, Daguerre dan Niepce resmi bekerja sama mengembangkan temuan yang lalu disebut heliografi. Dalam bahasa Yunani, helios adalah matahari dan graphos adalah menulis.Karena Niepce meninggal pada tahun 1833, Daguerre kemudian bekerja sendiri sampai enam tahun kemudian hasil kerjanya itu diumumkan ke seluruh dunia.FOTOGRAFI kemudian berkembang dengan sangat cepat. Tidak semata heliografi lagi karena cahaya apa pun kemudian bisa dipakai, tidak semata cahaya matahari.Penemuan cahaya buatan dalam bentuk lampu kilat pun telah menjadi sebuah aliran tersendiri dalam fotografi.Cahaya yang dinamai sinar-X kemudian membuat fotografi menjadi berguna dalam bidang kedokteran.Pada tahun 1901, seorang peneliti bernama Conrad Rontgen menemukan pemanfaatan sinar-X untuk pemotretan tembus pandang. Temuannya ini lalu mendapat Hadiah Nobel dan peralatan yang dipakai kemudian dinamai peralatan rontgen.Cahaya buatan manusia dalam bentuk lampu sorot dan juga lampu kilat (blits) kemudian juga menggiring fotografi ke beberapa ranah lain. Pada tahun 1940, Dr Harold Edgerton yang dibantu Gjon Mili menemukan lampu yang bisa menyala-mati berkali-kali dalam hitungan sepersekian detik.Lampu yang lalu disebut strobo ini berguna untuk mengamati gerakan yang cepat. Foto atlet loncat indah yang sedang bersalto, misalnya, bisa difoto dengan strobo sehingga menghasilkan rangkaian gambar pada sebuah bingkai gambar saja.Demikian pula penemuan film inframerah yang membantu berbagai penelitian. Kabut yang tidak tembus oleh cahaya biasa bisa tembus dengan sinar inframerah. Tidaklah heran, fotografi inframerah banyak dipakai untuk pemotretan udara ke daerah-daerah yang banyak tertutup kabut.KEMAJUAN teknologi memang memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar mesin jahit hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.Temuan teknologi makin maju sejalan dengan masuknya fotografi ke

Page 14: Pengertian Fotografi

dunia jurnalistik. Karena belum bisa membawa foto ke dalam proses cetak, surat kabar mula-mula menyalin foto ke dalam gambar tangan. Dan surat kabar pertama yang memuat gambar sebagai berita adalah The Daily Graphic pada 16 April 1877. Gambar berita pertama dalam surat kabar itu adalah sebuah peristiwa kebakaran.Kemudian, ditemukanlah proses cetak half tone pada tahun 1880 yang memungkinkan foto dibawa ke dalam surat kabar.Foto pertama di surat kabar adalah foto tambang pengeboran minyak Shantytown yang muncul di surat kabar New York Daily Graphic di Amerika Serikat tanggal 4 Maret 1880. Foto itu adalah karya Henry J Newton.Banyak cabang kemajuan fotografi yang terjadi, tetapi banyak yang mati di tengah jalan. Foto Polaroid yang ditemukan Edwin Land, umpamanya, pasti sudah tidak dilirik orang lagi karena kini foto digital juga sudah nyaris langsung jadi.Juga temuan seperti format film APSS (tahun 1996) yang langsung mati suri karena teknologi digital langsung masuk menggeser semuanya.Bagaimana pun, fotografi adalah bagian penting dari kebudayaan manusia.(ARBAIN RAMBEY)