pengertian farmakodinamika
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Pengertian Farmakodinamika
1/4
A. Pengertian Farmakodinamika
Pengertian farmakodinamia dalam ilmu farmakologi sebenarnya memiliki
hubungan yang cukup erat dengan farmakokinetik jika farmakokinetik lebih fokus
pada perjalanan obat-obatan dalam tubuh. Maka farmakodinamik lebih fokus
membahas dan mempelajari seputar efek obat-obatan itu sendiri di dalam tubuh baik
dalam fisiologi maupun biokimia berbagai organ tubuh serta mekanisme kerja obat-
obatan tersebut sendiri dalam tubuh manusia.
Farmakologi merupakan suatu studi tentang obat dan pengaruhnya terhadap
manusia (lehne,1!! dalam "untarti#. $alam farmakologi dikenal dengan istilah
farmakokinetik dan farmakodinamik. Farmakokinetik merupakan bagian ilmu
farmakologi yang cenderung mempelajari tentang nasib dan dan perjalanan obat
didalam tubuh dari obat itu diminum hingga mencapai tempat kerja obat itu.%edangkan farmakodinamik ini merupakan bagian ilmu farmakologi yang merupakan
yang mempelajari efek fisiologik dan biokimia&i obat terhadap berbagai jaringan
tubuh yang sakit maupun sehat serta mekanisme kerjanya.
'. Mekanisme bat
%atu prinsip dasar dari farmakologi adalah molekul obat dapat mempengaruhi
komponen organisme hidup sehingga dapat menghasilkan efek atau respon. bat
dapat bekerja dalam tubuh apabila berinteraksi atau berikatan dengan komponen
tubuh dan berdasarkan apakah obat tersebut diperantarai oleh komponen tertentu dari
sel (target obat spesifik#. )hrlich menyatakan bah&a * Corpora non agunt nisi fixata *
atau suatu obat tidak akan bekerja jika tidak berikatan dengan targetmya. $alam
bekerja pada suatu organisme hidup, mekanisme aksi obat dibedakan menjadi +
(1# aksi non-spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang didasarkan sifat fisika
kimia&i yang sederhana,
(# aksi spesifik, yaitu mekanisme aksi obat yang melibatkan interaksi dengan
komponen spesifik organisme misalnya reseptor,enim,komponen genetik,
kanel ion.
'. 1 Aksi obat non-spesifik
Pertimbangan utama obat yang beraksi berdasarkan mekanisme fisika kimia&i
non-spesifik adalah bah&a obat tersebut tidak menunjukkan efek yang lain pada dosis
dimana obat tersebut menghasilkan suatu aksi fisikakimia&i dalam miliu fisiologi
yang sesuai. Aksi obat non-spesifik biasanya melibatkan dosis yang besar dalam
menimbulkan efek atau respon. Aksi obat non-spesisik yang berdasarkan sifat fisikaadalah aksi yang berdasarkan osmolaritas, massa fisis, adsorpsi, radioaktiitas,
-
7/23/2019 Pengertian Farmakodinamika
2/4
radioopasitas atau muatan listrik. %edangkan yang berdasarkan sifat kimia adalah
berdasarkan asam basa, oksidasi, reduksi atau kelasi.
Aksi obat berdasarkan sifat osmolaritas
%enya&a yang tidak melintasi membran fisiologi yang permeabel terhadap air
cenderung untuk tinggal dalam air hingga kondisi ekuilibrium osmotik tercapai. bat yang
termasuk dalam golongan ini menimbulkan efek karena sifat osmotiknya. /ontoh obat adalah
purgatif salin, diuretik osmotik, senya&a protein plasma, dan senya&a yang digunakan untuk
menurunkan tekanan intraokuler dalam glaukoma.
Aksi obat berdasarkan massa fisis
Aksi obat ini menimbulkan efek karena perubahan massa fisis dari obat tersebut.
Pemberian peroral suatu agar dan biji psillium dapat menyerap air dan mengembang
olumenya sehingga mengakibatkan peristaltik dan purgasi.
Aksi obat berdasarkan sifat adsorber
%uatu material yang partikelnya mempunyai area permukaan adsorpsi yang luas dapat
digunakan untuk pengobatan diarea, misalnya kaolin dan karbon aktif, atau untuk pengobatan
dermatologi.
Aksi obat berdasarkan rasanya
%enya&a yang mempunyai rasa pahit dapat menginduksi keluarnya asam klorida ke lambung
sehingga akan merangsang nafsu makan. /ontoh senya&a adalah gentian.
Surfaktan
"elompok utama obat-obat surfaktan meliputi sabun, yang digunakan sebagai
senya&a pembersih kulit, antiseptik dan desinfektan. Aktiitas antimikroba disebabkan oleh
gangguan membran plasma dari mikroorganisme tersebut. %urfaktan juga digunakan untuk
pengobatan flatulen, untuk membantu laksatif.
%enya&apengoksidasi dan pereduksi
'eberapa desinfektan bereaksi sebagai senya&a pengoksidasi. 'eberapa aksi obat
yang berdasarkan perubahan potensial redok dalam eritrosit adalah pengobatan
methaemoglobin dengan metilen blue dan keracunan karbon monooksida dengan sodiumnitrit. 0arutan kalium permanganat konsentrasi rendah digunakan dalam keracunan morfin,
strychnin, akotinin dan pikrotoksin berdasarkan reaksi oksidasi. Akan tetapi pada konsentrasi
tinggi dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa sel.
-
7/23/2019 Pengertian Farmakodinamika
3/4
Aksi obat pengendapan protein
'eberapa desinfektan misalnya fenol beraksi dengan mendenaturasi protein
mikroorganisme. Astringen dan senya&a hemostatik tertentu juga beraksi mengendapkan dan
denaturasi protein sel.
Aksi obat berdasarkan barier fisik
$emulsen mengandung gum musilago atau material minyak yang digunakan untukmelapisi membran mukosa yang mengalami inflamasi sehingga dapat
menurunkan iritasi. Misalnya beberapa obat yang digunakan untuk penyakit iritasi
kerongkongan.
Obat radioaktivitas dan radioopasitas
%ifat spesifik dari senya&a tersebut (emisi ionisasi radiasi dan absorpsi -ray#
berdasarkan struktur nuklear dari konstituen atom. /ontoh senya&a ini adalah 121 3 pada
pengobatan hipertireodisme (radioaktiitas# dan barium sulfat yang dikenal sebagai bubur
barium untuk diagnosa gangguan pada saluran pencernaan (radioopasitas#.
Aksi obat berdasarkan aktivitas asam dan basaAktiitas asam dan basa dapat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit. 'eberapa
penyakit timbul diakibatkan karena kelebihan keasamaan atau kebasaan di organ
tertentu. bat yang beraksi dengan menetralisasi kelebihan keasaman atau kebasaan
tersebut tergolongan dalam kelompok ini.
obat golongan ini adalah resin yang mengikat anion (kolistiramin# dan kation
(polistiren sulfonat# dalam traktus intestinal, senya&a yang mengibah p4 urin tubular yang
digunakan untuk mengubah kecepatan ekskresi dari obat tertentu yang mudah terionisasi,
protamin dan senya&a polibasa lainnya yang mengantagonis aksi heparin dengan menutupi
sifat asamnya.%enya&apengkelat
'eberapa obat aksinya berdasarkan pembentukan kelat adalah )$5A (etilen diamin
tetra asetat# dan dimerkaprol yang dapat membentuk komplek kelat dengan logam-logam
seperti timbal atau tembaga sehingga logam tersebut dapat dikeluarkan dari tubuh.
/.1. A"%3 'A5 %P)%3F3"
'eberapa obat menghasilkan suatu efek setelah berikatan atau berinteraksi dengan
komponen organisme yang spesifik. "omponen organisme tersebut biasanya berupa suatu
protein. 'eberapa obat beraksi sebagai substrat yang salah
atau sebagai inhibitor untuk sistem transport atau enim. "ebanyakan obat
menghasilkan efeknya dengan aksi pada molekul yang spesifik dalam organisme, biasanyapada membran sel. Protein tersebut dinamakan reseptor, dan secara normal merespon
senya&a kimia endogen dalam tubuh. %enya&a kimia endogen tersebut adalah substansi
transmitter sinapsis atau hormon. %ebagai contoh, asetilkolin merupakan suatu substansi
transmitter yang dilepaskan dan ujung syaraf autonom dan dapat mengaktiasi reseptor pada
otot
polos skeletal, menga&ali serangkaian kejadian yang menghasilkan kontraksi otot polos.
%enya&a kimia (misalnya asetilkolin# atau obat yang mengaktiasi reseptor dan
menghasilkan respon dinamakan agonis. 'eberapa obat dinamakan antagonis dapat berikatan
dengan reseptor, tapi tidak menghasilkan suatu efek. Antagonis menurunkan kemungkinan
-
7/23/2019 Pengertian Farmakodinamika
4/4
substansi transmitter (atau agonis yang lain# untuk berinteraksi dengan reseptor sehingga
lebih lanjut dapat menurunkan atau mengeblok aksi agonis tersebut.
Aktiasi reseptor oleh suatu agonis atau hormon disertai dengan respon biokimia atau
fisiologi oleh mekanisme transduksi yang senng melibatkan molekul-molekul yang
dinamakan pemba&a pesan kedua (*%econd Messengers*#.
3nteraksi antara obat dengan sisi ikatan pada reseptornya tergantung dari kesesuaian 6keterpaduan dari dua molekul tersebut. Molekul yang paling sesuai dengan reseptor dan
mempunyai jumlah ikatan yang banyak (biasanya nor,-koalen#, yang terkuat akan
mengalahkan senya&a yang lain dalam berinteraksi dengan sisi aktif reseptornya. leh
karenanya, senya&a tersebut mempunyai affmitas terbesar terhadap reseptornya. %ecara
defmitif, afinrtas adalah kemampuan suatu senya&a 6 obat dalam berinteraksi dengan
reseptor. "emampuan obat untuk berinteraksi dengan satu tipe tertentu dari reseptor
dinamakan spesifisitas. 5idak ada spesifik yang sesungguhnya, tetapi beberapa mempunyai
aksi selektif yang relatif pada satu tipe dari reseptor.
5elah dikemukakan sebelumnya bah&a terdapat beberapa komponen organisme yang
digunakan sebagai target aksi suatu obat spesifik. 5arget obat spesifik tersebut adalah +
)nim)nim trdiri dari protein dan bekerja sebagai katalisator antara dua at kimia, yakni
mempermudah atau mendorong suatu reaksi tanpa sendirinya turut ambil bagian. Pada
permukaan enim terdapat suatu titk aktif biasanya suatu celah sempit, dimana dua at kimia
yang berada dalam sirkulasi darah dapat ditangkap sehingga interaksi bisa berlangsung.
5anpa enim, kedua at tidak akan berkontak dan bergerak terus dalam plasma. )nim tidak
hanya menggabungkan melainkan dapat juga merombak molekul dari at yang dinamakan
subsitrat.
7eseptor
%ebenamya terdapat beberapa target aksi obat spesifik lainnya. %ebagai contoh
adalah protein tertentu yang disebut dengan tubulin, sebagai target aksi dari kolsikin
(obat anti-inflamasi dan imunosupresan#, protein intraseluler dikenal sebagai
imunofilin merupakan target dari beberapa obat imunosupresif misalnya siklosporin.
5arget untuk senya&a kemoterapi yang mempunyai tujuan menekan.