pengertian egois

4
Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti kita pernah mendengar istilah atau kata egois, egois secara umum dapat di artikan sebagai “terlalu mementingkan diri sendiri”.atau seseorang yang tak bisa mengontrol egonya. nyaris hampir semua orang di zaman sekarang pasti pernah mengatakan tentang egois, seperti “kamu egois” atau “kenapa aku egois?” .hal ini biasanya di ucapkan dalam dua situasi, pertama saat menyadari kesalahan sendiri dan kedua saat menyadari kesalahan orang lain.dan biasanya ini di katakan kepada seseorang yang berpengaruh dalam hidupnya seperti saudara atau munkin pacar. hal itu merupakan hal yang lumrah pada zaman sekarang ini dan secara tidak langsung ini menunjukan kalau egois itu telah menjadi sifat dasar manusia di zaman sekarang ini. Sebagai contoh lain adalah para koruptor yang sedang meraja rela di negeri ini yang hanya memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan orang lain yang berharap pada apa yang bisa dia berikan, dan tanpa menyadari untuk apa dia di jadikan. Dalam setiap peralatan pasti mempunyai apa yang namanya software atau bisa di bilang sebagai sesuatu yang mengontrol suatu program di dalam peralatan itu agar peralatan dapat berjalan seperti apa yang kita inginkan. Nah semua itu sama halnya dengan diri ini, jika ingin menjadi yang terbaik bagi diri dan orang lain maka kontrollah diri kita sendiri (do be the best). Kita telah ketahui bahwa egois itu merupakan bagian dari pengendalian diri,maka cara mengatasinya adalah belajarlah untuk mengetahui diri kita dan dan kalau kita tahu maka kita akan bisa untuk mengendalikannya dengan kedua hal itu kita bakal tau apa yang harus kita lakukan untuk menjadi yang lebih baik. karena walau bagaimana pun jika kita pandai untuk mengontrol diri maka semua akan baik-baik saja “all is well”. Uraian di atas adalah dasar yang mendorong kami untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang di namakan tentang sifat egois itu sendiri Apa itu egois ?

Upload: selvy-grentina

Post on 16-Sep-2015

45 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Dalam kehidupan kita sehari-hari pasti kita pernah mendengar istilah atau kata egois, egois secara umum dapat di artikan sebagai terlalu mementingkan diri sendiri.atau seseorang yang tak bisa mengontrol egonya. nyaris hampir semua orang di zaman sekarang pasti pernah mengatakan tentang egois, seperti kamu egois atau kenapa aku egois? .hal ini biasanya di ucapkan dalam dua situasi, pertama saat menyadari kesalahan sendiri dan kedua saat menyadari kesalahan orang lain.danbiasanya ini di katakan kepada seseorang yang berpengaruh dalam hidupnya seperti saudara atau munkin pacar. hal itu merupakan hal yang lumrah pada zaman sekarang ini dan secara tidak langsung ini menunjukan kalau egois itu telah menjadi sifat dasar manusia di zaman sekarang ini. Sebagai contoh lain adalah para koruptor yang sedang meraja rela di negeri ini yang hanya memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan orang lain yang berharap pada apa yang bisa dia berikan, dan tanpa menyadari untuk apa dia di jadikan.Dalam setiap peralatan pasti mempunyai apa yang namanya software atau bisa di bilang sebagai sesuatu yang mengontrol suatu program di dalam peralatan itu agar peralatan dapat berjalan seperti apa yang kita inginkan. Nah semua itu sama halnya dengan diri ini, jika ingin menjadi yang terbaik bagi diri dan orang lain maka kontrollah diri kita sendiri (do be the best). Kita telah ketahui bahwa egois itu merupakan bagian dari pengendalian diri,maka cara mengatasinya adalah belajarlah untuk mengetahui diri kita dan dan kalau kita tahu maka kita akan bisa untuk mengendalikannya dengan kedua halitu kita bakal tau apa yang harus kita lakukan untuk menjadi yang lebih baik. karena walau bagaimana pun jika kita pandai untuk mengontrol diri maka semua akan baik-baik saja all is well.Uraian di atas adalah dasar yang mendorong kami untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang di namakan tentang sifat egois itu sendiri

Apa itu egois ?Egoismemerupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah "egois".Hal ini berkaitan erat dengan, atau "mencintai diri sendiri," dan kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme dapat hidup berdampingan dengan kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain.Egoisme berbeda dari altruisme, atau bertindak untuk mendapatkan nilai kurang dari yang diberikan, dan egoisme, keyakinan bahwa nilai-nilai lebih didapatkan dari yang boleh diberikan. Berbagai bentuk "egoisme empiris" bisa sama dengan egoisme, selama nilai manfaat individu diri sendirinya masih dianggap sempurna.Istilah "egoisme" berasal dari bahasa Yunani yakniyang berarti "Diri" atau "Saya", danyang digunakan untuk menunjukkan filsafat. Dengan demikian, istilah ini etimologis berhubungan sangat erat dengan egoisme.Dalam berinteraksi dengan orang lain, di sekitar kita banyak terdapat beranekaragam type, karakter, kepribadian manusia yang memberikan warna tersendiri dalam kehidupan ini. Ketika berinteraksi itu tak jarang terjadi gesekan yang bisa membuat salah satu atau semua pihak merasa tersakiti. Efeknya dapat menimbulkan rasa kecewa, kesal dan marah. Hal ini mungkin disebabkan karena ucapan, tulisan atau perbuatan kita yang bagi orang lain serasa telah menyinggung.Pada saat seseorang merasa tersakiti atau kecewa, bisa saja seketika itu juga dia bisa memaafkan orang yang menyakitinya, namun belum tentu dia bisa melupakan (secara langsung) kejadian itu.Seperti kata petuah bijak,"Berbuat kebaikan itu bagaikan guyuran hujan disaat kemarau, segarnya bisa dirasakan oleh semua orang. Namun berbuat keburukan ibarat menancapkan paku pada sebuah kayu, andai sudah dicabut pakunya tapi bekasnya akan selalu ada

Para ahli psikologi klinis dan eksperimental, setelah meneliti ribuan kasus orang yang sesungguhnya dengan segala macam masalahnya, sampai pada kesimpulan bahwa dahaga akan ego juga bersifat universal danalami seperti kelaparan akan makanan. Dan makanan bagi ego memenuhi tujuan yang sama seperti makanan bagi tubuh. Tubuh memerlukan makanan untuk bisa mempertahankan kelangsungan hidup. Ego, atau kepribadian setiap individu yang unik, memerlukan penghargaan dan persetujuan serta rasa puas karena telah mencapai sesuatu.

Ego yang lapar adalah ego yang jahat. Memperbandingkan ego dengan perut sangat tepat untuk menjelaskan mengapa orang bertindak sebagaiman yang mereka lakukan. Seseorang yang makan kenyang tiga kali sehari tidak terlalu memikirkan perutnya. Tetapi seseorang yang tidak makan satu atau dua hari menjadi benar-benar lapar dan seluruh kepribadiannya tampak berubah, dari orang yang pemurah, periang dan baik hati, dia cenderung akan menjadi suka bertengkar dan jahat. Dia jadi lebih suka mencela. Tidak ada suatu apapun yang memuaskannya. Tidak ada gunanya bagi teman-teanyang beritikad baik untuk menghampirinya dan mengatakan bahwa masalahnya hanyalah bahwa dia terlalu pemperhatikan perutnya dan bahwa dia harus mengalihkan pikiran dari perutnya.Demikian pula tidak ada manfaatnya mengatakan kepadanya bahwa dia akan bisa mengatasi sifat memntingkan perutnya sendiri dan bahwa itu berarti menyesuaikan diri dengan tuntutan alam akan kelestarian. Alam telah menempatkan insting dalam setiap makhluk hidup yang mengatakanAnda dan kebutuhan dasar Anda didahulukan. Singkatnya dia harus makan, dan memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri, sebelum dia bisa memberikan perhatian kepada hal-hal lainnya.

Demikian pula halnya dengan orang yang mementingkan diri sendiri. Bagi pribadi yang sehat jasmani dan rohani serta normal, alam menuntut takaran tertentu penerimaan diri dan persetujuan diri. Dan tidak ada manfaatnya mengecam orang yang mementingkan diri sendiri dan menyuruhnya mengalihkan pikiran dari dirinya sendiri. Dia tidak bisa mengalihkan pikiran dari dirinya sebelum dahaganya akan ego belum terpuaskan. Setelah itu, dia pasti akan mengalihkan pikiran dari dirinya sendiri, dan memberikan perhatiannya kepada pekerjaannya, serta kepada orang lain dan kebutuhan mereka.