pengenalan dan pengendalian opt cabaijatim.litbang.pertanian.go.id › wp-content › uploads ›...
TRANSCRIPT
PENGENALAN DAN PENGENDALIAN
OPT CABAI
Dipresentasikan pada acara BIOS seri ke 4
BPTP JAWA TIMUR
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2
Latar Belakang
Mengapa harus mengenal OPT yang menyerang ???
• Keberhasilan pengendalian OPT sangat tergantungpada identifikasi terhadap jenis OPT yang menyerang.
• Diketahuinya jenis OPT yang menyerang, maka akandapat ditentukan cara pengendalian yang tepat.
KENAPA OPT SELALU ADA ?
MANUSIA
Tanaman Inang Organisme Pengganggu
Tanaman
Lingkungan
Lingkungan dan tanaman
yang direkayasa,
keseimbangan lingkungan
BERPENGARUH
EL NINO/LA NINA
EFEK RUMAH KACA - RESPIRASITANAMAN
PENINGKATAN HAMA DAN PENYAKITTANAMAN
MENGANCAM KETAHANAN
PANGAN NASIONAL
(KRISIS PANGAN)
Hama-hama Penting
Tanaman Cabai Merah Myzus persicae Sulzer (Kutu daun)
warna bervariasi, hijau
keputihan, hijau kuning
pucat, hijau abu-abu,
merah jingga atau merah.
Imago bertelur smp 73
telur Hidup berkoloni terutama
pada permukaan bawah
daun muda. Menyebabkan tumbuhnya
cendawan embun jelaga
Kutudauna. Kutudaun persik (Myzus persicae)b. Kutudaun kubis (Lipaphis erysimi)c. Kutudaun kacang (Aphis craccivora)d. Kutudaun bawang merah (Neotoxoptera formosana)e. Kutudaun kapas (Aphis gossypii)
• Serangga kecil dengan warna yang bervariasi• Nimfa dan imago menyerang daun-daun muda, dengan cara menusuk dan mengisap
cairan daun• Aktif sepanjang hari
• Gejala serangan : ditandai dengan perubahan tekstur daun menjadi keriput, terpuntir, berwarna kekuningan, pertumbuhan tanaman kerdil, daun menjadi layu dan akhirnya mati
• Tanaman inang kutudaun lebih dari 400 jenis tanaman, antara lain cabai, kentang,tembakau, mentimun, semangka, tomat, petsai, bawang merah, dll.
• Kutudaun merupakan vektor penyakit virus
a b c d
e
• Telur(4-8 hr)-Nimfa (5-9hr),prepupa(1-4hr) –pupa (2-4 hr)-imago (20-23hr)minggu. Prepupa masuk ke tanah dan menjadi pupa (Lu dan Lee,1997)
• Seekor serangga ♀ mampu menghasilkan telur : 80 butir.
• T. Tabaci sebagai vektor Iris Yellow Spot Virus
• Cuaca panas dan kering sangat disenangi
Ulat Grayak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua)
• Warna ulat bervariasi tergantung jenis makanannya bersifat polyfag
• Mempunyai tanda hitam yang menyerupai kalung pada lehernya
• Aktif pada senja hari
• Gejala serangan : daun berlubang-lubang tidak beraturan
• Tanaman inang : cabai, bawang merah, tomat, terung, bayan, kangkung, paria, kacang panjang, dll.
Ulat buah(Helicoverpa armigera)
• Warna ulat bervariasi hijau kekuningan, hijau kecoklatan atau hijau kehitaman
• Aktif pada senja hari
• Gejala serangan : timbulnya lubang-lubang pada buah
• Tanaman inang : tomat, cabai, jagung, kacang-kacangan, dll.
Kutukebul (Bemisia tabaci dan Trialeurodes vaporariorum)
• Serangga dewasa berwarna putih dengan sayap berwarna jernih yang ditutupi lapisan lilin yang bertepung
• Imago kutu kebul pengisap cairan daun
dan ekskresinya menghasilkan embun
madu yang menjadi media untuk
tumbuhnya embun jelaga
• Gejala serangan : ditandai adanya
bercak nekrotik pada daun
• Serangga ini merupakan vektor
penyakit virus gemini
• Tanaman inang dari kutu kebul
adalah tomat, kentang, cabai,
semangka, terung, mentimun, tembakau, dll.
Tungau(Polyphagotarsonemus latus dan
Tetranychus sp.)
• Berkelompok dibawah permukaan daun dan membentuk jarin
• Siklus hidup telur 1-2hr-larva 1-3hr-nimfa3-4hr-imago 10-18 hr
• Parthenogenesis,kawin menghasilkan 36 telur dan tidak kawin 21 telur. Secara umum telur menetas sebanyak 74%
• Gejala dengan timbulnya warna sepertitembaga pada permukaan bawah daun, tepidaun mengeriting, daun menjadi kaku danmelengkung ke bawah (seperti sendokterbalik). Pada serangan berat, tunas danbunga gugur
• Tanaman inang tungau lebih dari 57 jenistanaman, antara lain cabai, tomat, teh, karet, dll.
Lalat buah (Bactrocera spp.)
• Serangga dewasa lalat buah menyerupai lalat rumah dengan panjang tubuh berkisarantara 6 - 8 mm,ovipositor,1 tusuk 10-20 telur (vektor bakteri Escherichia coli)
• Gejala serangan ditandai dengan terdapatnya titik hitam pada pangkal buah cabaitempat serangga dewasa memasukkan telur. Belatung (larva) memakan daging buah , sehingga buah busuk dan jatuh
• Larva yang menetas mengeluarkan enzim yg berfingsi melunakkan daging buah dan mempercepat pembusukan
• Tanaman inang lalat buah lebih dari 20 jenis macam tanaman buah-buahan dansayuran, antara lain, cabai, mentimun, pisang, belimbing, mangga dan apel
Penyakit bercak daun serkospora
• Penyebab : jamur Cercospora sp.
• Gejala serangan pada daun terdapat bercak-bercak kecil berbentuk bulat. Pusat
bercak berwarna pucat
sampai putih, dengan
tepinya berwarna
kecoklatan. Pada
serangan berat,
daun-daun
akan gugur.
• Tanaman inang : cabai,
terung, tomat, kacang-
panjang, seledri, dll.
Bercak kering alternaria (Alternaria sp.)
• Penyakit bercak ungu atau trotol disebabkan oleh cendawan Alternaria porri.
• Patogen ditularkan melalui udara. Penyakit ini akan berkembang dengan cepat pada kondisi kelembaban tinggi dan suhu udara rata-rata di atas 26o C.
• Gejala serangan ditandai dengan terdapatnya bintik lingkaran berwarna ungu pada pusatnya, yang melebar menjadi semakin tipis. Bagian yang terserang umumnya berbentuk cekungan.
• Tanaman inangnya antara lain ialah bawang merah, bawang putih, bawang daun, dan tanaman bawang-bawangan lainnya.
Penyakit busuk buah antraknosa
• Penyebab : jamur Colletotrichum sp.
• Gejala serangan :
- Pada tanaman, gejala serangan ditandai
dengan mati pucuk, infeksi selanjutnya
menjalar ke bagian daun dan batang.
- Pada buah akan ditandai dengan
perubahan warna buah seperti
terkena sengatan matahari dan diikuti
dengan busuk basah yang berwarna
hitam.
• Tanaman inang :
cabai, tomat, mentimun, kacang
panjang, terung, waluh, dll.
Penyakit busuk daun fitoftora
• Penyebab : jamur Phytophthora sp.
• Gejala serangan :ditandai dengan timbulnya bercak kebasah-basahan di bagian tepi atau tengah daun. Selanjutnya bercak melebar dan terbentuk daerah nekrotik yang berwarna coklat. Bercak dikelilingi oleh masa sporangium yang berwarna putih dengan latar belakang hijau kelabu. Serangan penyakit ini dapat menyebar ke batang, tangkai dan buah.
• Tanaman inang :
tomat, cabai, terung, kentang,
paria, dll.
• Penyakit busuk basah disebabkan olehbakteri Erwinia carotovora. (lodoh)
• Patogen ini ditularkan melalui air, pupukkandang, dan tanah.
• Gejala serangan penyakit inidimulai dari tangkai dan kelopak,jaringan buah hingga menjadi keras dan berair,cairan keruh akan menetes,mengering,transparan
• Tanaman inangnya antara lain ialah kubis, kubis bunga, kailan, caisim, kentang, tomat, wortel dan tanaman sayuranlainnya.
Penyakit busuk basah
Penyakit layu bakteri
• Penyebab : bakteri Ralstoniasolanacearum
• Gejala serangan : ditandai denganpucuk tanaman menjadi layu, kemudiangejala layu akan menyebar ke bagianbawah tanaman. Pada buah gejala
serangan penyakit layu bakteri dimulai
dengan perubahan warna buah menjadi
kuning, selanjutnya buah menjadibusuk.
• Tanaman inang :
cabai, tomat, kacang panjang, paria,
waluh, mentimun, dll.
• Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum.
• Patogen ditularkan melalui udara dan air.
• Gejala serangan ditandai tanaman menjadi layu, mulai dari daun bagianbawah. Anak tulang daun menguning.
• Jaringan batang dan akar berwarna coklat.
• Tanaman inangnya antara lain ialah buncis, cabai kentang, kacang panjang, labu, mentimun, oyong, paria, seledri, semangka, tomat, dan terung.
Penyakit layu fusarium
• Penyakit virus kompleks dapat disebabkan oleh berbagai jenis virus, seperti virus mosaik, virus daun menggulung, virus Y, dll.
• Pada umumnya penyakit virus ditularkan oleh serangga vektor seperti kutudaun atau oleh tangan, peralatan pertanian, dll.
• Gejala serangan virus kompleks sangat bervariasi. Namun demikian gejala umum yang tampak pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang mempunyai beberapa corak. Bagian daun yang klorosis dapat berwarna hijau muda sampai kuning, bahkan mendekati putih. Seringkali permukaan daun menjadi tidak rata atau tampak mempunyai lekuk-lekuk hijau tua.
• Tanaman inangnya antara lain ialah tomat, kentang, cabai, kacang-kacangan, mentimun dan bawang-bawangan.
Penyakit virus kompleks
Penyakit virus gemini
• Penyebab : virus gemini
• Gejala serangan :tanaman yang terserang menunjukkan daun menguning dengan tulang daun tetap hijau.
• Penyebaran melalui vektornya (Bemisia tabaci)
• Tanaman inang : cabai, kacang-kacangan dan tomat.
3.Teknik Bercocok Tanam2.Persemaian Sehat
5.Pengendalian.Biologi
6. Pengendalian Kimiawi
P H T
Pengelolaan Hama Terpadu
4. Pengendalian. Fisik
1.Varietas Toleran
1. varietas yang Tahan/Toleran
Dalam pemilihan varietas cabai beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain ialah :
•Sesuai dengan permintaan pasar (rasa, warna, penampakan, ukuran)
•Produktivitas tinggi
•Tahan terhadap serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
•Cocok ditanam pada kondisi ekosistem setempat
Sumber : Balitsa
Vektor Virus Kuning
Imago B.tabaci
a) Benih bersertifikat
b) Sterilisasi Media
c) Perlakuan benih
d) Isolasi di Persemaian(Penggunaan Sungkup)
e) Imunisasi (Induzer Daun Bunga Pagoda)
2. Persemaian Sehat (Pembibitan)
2. Persemaian Sehat (Imunisasi daun pagoda atau bayam
berduri atau bunga pukul 4)
• Tujuan : untuk mengaktifkan gen pertahanan dari tanaman
• Konsentrasi ekstrak 25 % (daun 25 gr + Buffer fosfat 75 ml)
ditambahkan karborundum 4 gr (ukuran 600 mess)
Buffer fosfat : 1.362 g KH2PO4 + 1 L Aquades
1.781 g Na2HPO4 + 1 L aquades
100 ml buffer fosfat : 49 ml KH2PO4 + 51 ml Na2HPO4
Sumber : Balitsa
Cara Pembuatan SAP Inducer
• Daun pagoda/daun bayam duri 25 gr + Buffer fosfat 75 ml
• Disaring
• Karborundum• Disemprotkan dan stlh 30 menit dibilas
Intensitas Serangan OPT (Bocek, Malang)
Perlakuan Pengamatan IS Gemini virus (%)
I II III IV
P1 Pagoda 2,08 0 2,08 2,08
P1 Bayam 0 0 0 0
P2 0 2,08 2,08 2,08
P3 2,08 0 2,08 3,03 Gemini virus
Perlakua
n
Rerata hasil Pengamatan/10
tanaman (g) Intensitas Serangan (%)
Bobot buah Jumlah Buah Lalat Buah
Busuk
Basah Antraknosa
P1
Pagoda 1055,63 126,937,58 6,37
0
P1
Bayam 1103,42 119,606,9 8,13
0
P2 826,40 157,98 16,63 15,89 4,53
P3 1339,70 143,68 8,9 7,83 2,13
Antraknosa
Busuk basah
Malang
No Jenis
Organisme
Populasi/ Tunas Atau Tingkat Serangan
Waktu (HST)
30 45 60 95
1. Thrip 3,2 2,6 1,08 0,7
2. Fusarium 2 7 19 24
3. Virus Gemini 2 2 6 10
Blitar
P1Pag
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
P1Bym
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
P2
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
P3
x
xx
x
x
x
x
x
x
x
x
P1Pgd
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
P1Bym
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
P2
x x
x x
x x
x xx x
x x
x x
x x
P3
x
xx
x
x
x
xx
x
x
x
P1Pag
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
P1Bym
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
P2
x x
x x
x x
x x
x x
x xx x
x x
P3
x
x
x
x
xx
x
xx
x
x
Denahpenyebaran
intensitas geminivirus. Bocek.
2019
X :Gemini VirusX : Phytopthora spp.X : Fusarium spp
3. Teknik Bercocok Tanam (Pengaturan sistem tanam)
• Pengaturan sistem tanam : tumpangsari, tumpanggilir,
menanam tanaman perangkap,
1. Modifikasi lingkungan
• Pengolahan tanah : dilakukan minimal 1 bulan agar
patogen dan sisa-sisa pupa dari hama di dalam tanah
akan terjemur oleh sinar matahari sehingga akan mati.
3.Teknik Bercocok Tanam (Pengolahan tanah)
• Media pesemaian terdiri atas campuran tanah halus dan pupuk kandang (1 : 1) yang telah dikukus dengan uap air panas selama 4 jam
Campuran tanah + pupuk
kandang (1:1)
Tanah halus Pupuk kandang
Sterilisasi tanah dengan cara
pengukusan selama 4 jam
+
Sterilisasi tanah
STERILISASI TANAH SOLARISASI TANAH
o Merupakan salah satu cara pembuatan tanah supresif (sehat)
o Tanah supresif adalah kondisi tanah yang menghambat
proses terjadinya penyakit tanaman, meskipun ada patogen
,namun tanaman tidak terinfeksi, mikroba bermanfaat
o Aktifnya peran mikroba tanah yang bermanfaat:
• Mikroba penghasil metabolit yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman
• Mikroba penghambat cendawan patogen
Cara SOLARISASI TANAH
o Bahan
• Bahan organik: kompos atau pupuk
kandang
• Plastik bening/transfaran tebal 0,03
mm - 0,05 mm, plastik mulsa
o Cara
• Olah tanah dengan baik dan buat
guludan setinggi 30 cm dan selebar
2/3 lebar plastik
• Sebarkan bahan organik
secukupnya dan aduk secara merata
• Siram dengan air sampai lembab
sedalam 30 cm
• Tutup bedengan dengan plastik
bening dan biarkan selama 2-3
minggu
• Buka plastik & tanah siap digunakan
• Peningkatan suhu yang terjadi pada tanah
dapat mematikan beberapa penyebab
penyakit di dalam tanah, biji gulma, dan
nematoda
• Meningkatkan nutrisi tersedia bagi tanaman
(nitrogen dan beberapa unsur penting lainnya)
Apa yg
terjadi
SOLARISASI
TANAH
3. Modifikasi lingkungan
• Pengapuran : kemasaman
tanah untuk tanaman bawang
merah/bawang putih dan
cabai merah pada pH 5,6-6,5.
Jika pH tanah kurang dari
kisaran angka tersebut dapat
dilakukan pengapuran
menggunakan dolomit atau
kaptan yang dilakukan
minimal 1 bulan sebelum
tanam.
Pengapuran
• Pemupukan : Tanaman yang kelebihan
atau kekurangan unsur hara akan rentan
terhadap serangan OPT.
Modifikasi lingkungan
Solarisasi tanah
Penanaman tanaman border
Lampu perangkap
Pengendalian OPT secara Fisik
Jagung ditanam 3 – 4 minggu sebelum tanam cabai
Jagung ditanam sebanyak 5-6 baris secara zigzag
Pengendalian Secara Mekanik
• Pengambilan telur ulat
• Pemasangan perangkap : monitoring,perangkap,pengacau kawin
Metil Eugenol
Perangkap Lalat buah
• Perangkap Kutukebul
dan Aphidferomon seks perangkap penggerek
buah cabai, Helicoverpa armigera
Perangkap Thrips
5. Pemanfaatan Sumber Daya Hayati (SDH)
• Dalam pengendalian OPT ramah lingkungan, peranan musuh alami harus lebih diutamakan dengan menitikberatkan pada pemanfaatanmusuh alami domestik dengan cara menciptakan lingkungan yang mendukung semakin berfungsinya musuh-musuh alami secaramaksimal. Beberapa musuh alami penting seperti parasitoid, predator dan cendawan entomatogen diketahui dapat menekan serangan OPT pada tanaman cabai.
Pemanfaatan Trichoderma
• Mikroorganisme yg mampu
menyuburkan tanah (dekomposer)
• Pengendali hayati ( Fusarium
oxysporum, Rizoctonia solani,
Sclerotium rolsii dll
• Mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kecepatan pertumbuhan
dan perkembangan tanaman
(memproduksi akar sehat)
• Menghasilkan toksi trichodermin yang
dapat menghancurkan propagul spora
patogen
• .
Gambar a
Gambar b
Hari Ke- Daya Hambat
Fusarium oxysporum Colletotrichum capsici
4 40,94 36,84
8 60,69 52,42
12 64,66 61,46
BAKTERI P. fluorenscens• Penambat N, Pelarut Hara pada
tanaman
• Perakaran Rumput Teki
• Perakaran Putri Malu
• Perakaran Rumput Gajah
Pseudomonas fluorenscens dapat menstimulir
timbulnya ketahanan tanaman terhadap infeksi
jamur patogen akar, bakteri dan virus (Van Peer et al
1991; Wei et al. 1994; Zhou et al. 1992; Alstrom
1991).Voisard et al (1989) mendapati bahwa sianida
yang dihasilkan P. fluorescens stroin CHAO
merangsang pembentukan akar rambut pada
tumbuhan tembakau dan menekan penyebab
penyakit busuk akar, diduga bahwa sianida mungkin
penyebab timbulnya ketahanan sistemik (ISR).
Maurhofer et al (1994) mengatakan bahwa siderofor
pyoverdine dari P. fluorescens strain CHAO adalah
sebab timbulnya ketahanan sistemik pada
tumbuhan tembakau terhadap infeksi virus nekrosis
6. Pemanfaatan Pestisida Nabati
• Lebih dari 2300 jenis tumbuhan dari berbagai penjuru dunia diketahui dapat digunakan sebagai pestisida nabati dan tidak kurang dari 100 jenis tumbuhan telah diketahui mengandung bahan aktif insektisida. Beberapa tumbuhan yang dapat digunakan sebagai biopestisida dan efektif mengendalikan OPT cabai antara lain serai wangi, babadotan, kirinyuh, tagetes, mindi, nimbi, kipahit, kacang babi, legundi, kapayang, gamal, bintaro, mengkudu, berenuk dsb.
Ambang pengendalian hama tanaman cabai merah
No. Jenis hamaAmbang pengendalian hama pada komoditas
Cabai
1. Trips 10 nimfa/ daun
2. Kutudaun 0,7 ekor/ daun
3. Lalat pengorok daun kerusakan daun 10%
4. Ulat grayak kerusakan daun 12,5%
5. Tungau kerusakan daun 5%
TEKNIK PENYEMPROTAN
Penyemprotan merupakan cara aplikasi
pestisida yang paling umum. Sekitar 75%
dari seluruh pestisida di dunia
diaplikasikan dengan cara disemprotkan
Membuat larutan semprot dalam
ember kecilMenuangkan larutan semprot dalam
pompa semprot
Mengambil air dari selokanMenambahkan air selokan ke dalam
tangki semprot yang telah berisi
larutan pestisidaSumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
• Sinergistik (saling menguatkan)
Contoh :
Daya bunuh pestisida A = 2
Daya bunuh pestisida B = 3
Daya bunuh pestisida A + B = 10
• Antagonistik (saling mengalahkan)
Contoh :
Daya bunuh pestisida A = 2
Daya bunuh pestisida B = 3
Daya bunuh pestisida A + B = 1 atau 0
• Netral (tidak mempunyai efek)
Contoh :
Daya bunuh pestisida A = 2
Daya bunuh pestisida B = 3
Daya bunuh pestisida A + B = 2 atau 3??
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
Pencampuran pestisida dapat dilakukan jika :
• Berdasarkan hasil penelitian atau direkomendasikan :
• Insektisida + fungisida + perekat perata
Catatan :
Disarankan insektisida, fungisida dan perekat perata yang diproduksi oleh satu produsen atau pabrik yang sama.
Tidak boleh melakukan pencampuran formulasi pestisida
yang berbentuk WP dengan EC
Tidak boleh melakukan pencampuran dalam bentuk formulasi
Contoh : Formulasi Siodan 20 WP + Formulasi Dithane M 45 80 WP
Formulasi Agrimec 18 EC + Formulasi Curacron 500 EC
Contoh : Dithane M 45 80 WP dengan Curacron 500 EC
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
PEMBUATAN LARUTAN SEMPROT UNTUK
POMPA GENDONG
a. Larutkan pestisida pada ember yang berisi air sesuai kapasitas pompa semprot
b. Aduk pestisida secara merata
c. Tuangkan larutan pestisida ke dalam pompa semprot secara hati-hati
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
PEMBUATAN LARUTAN SEMPROT UNTUK POMPA MESIN
a. Larutkan pestisida pada ember kecil yang berisi air
b. Aduk pestisida sampai merata
c. Tuangkan larutan pestisida dari ember kecil ke dalam drum yang telah berisi air sesuai dengan kebutuhan
d. Aduk pestisida di dalam drum secara merata. Larutan pestisida siap digunakan
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
UMUR LARUTAN SEMPROT
• Pada pH air 3,5-6 : umur larutan semprot 12 jam
• Pada pH air 6,1-7 : umur larutan semprot 1-2 jam
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
• Pestisida dengan bahan aktif yang berbeda dapat pula memiliki cara kerja yang sama. Contoh : Golongan organofosfat dan karbamat bekerja menghambat kerja enzim asetilkolin esterase pada sistem saraf dan otot serangga
• Jika telah menggunakan insektisida dari golongan organofosfat harus dihindari menggunakan insektisida dari golongan karbamat. Hal ini disebabkan serangga yang telah terpapar oleh organofosfat telah membentuk pertahanan, sehingga jika diaplikasi dengan karbamat serangga tersebut tidak akan mati
Mengapa perlu dilakukan pergiliran penggunaan pestisida
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
Strategi pergiliran pestisida :
• Bertujuan untuk menghambat terjadinya resistensi (kekebalan)
hama dan penyakit terhadap pestisida
• Pergiliran penggunaan pestisida harus dilakukan berdasarkan pada
cara kerja (Mode of Action/ MoA) pestisida yang berbeda
• Cara kerja atau Mode of Action (MoA) adalah mekanisme kerja
pestisida dalam mematikan hama atau penyakit sasaran melalui
target pada bagian tubuh OPT
• Cara kerja pestisida ditetapkan dengan kode angka dan huruf
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa
Pestisida Pupuk daun
Sifat kimia Asam Basa
Waktu penyemprotan Sore hari Siang hari
Ukuran droplet 150-200
mikron
450 mikron
ALASAN TIDAK BOLEH PENCAMPURAN PESTISIDA
DENGAN PUPUK DAUN
Sumber : Tonny K.Moekasan Balitsa