pengenalan alat

7
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGI TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM MINERAL OPTIK Acara Pengenalan Alat OLEH : MOH. SYAIFUL NO. MHS : D611 06 079

Upload: gietalala-genzie

Post on 13-Aug-2015

85 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengenalan Alat

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS PENDAHULUAN

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK

“ Acara Pengenalan Alat “

OLEH : MOH. SYAIFUL

NO. MHS : D611 06 079

MAKASSAR

2011

Page 2: Pengenalan Alat

Soal !1. a. Mengapa untuk menyentringkan mikroskop digunakan Mineral Biotit, Turmalin

& Natrolit.

b. Bagaimana cara menyentringkan mikroskop selain menggunakan Mineral.

2. Jelaskan pengertian mikroskop.

3. Sebutkan jenis – jenis mikroskop dan perbedaannya.

4. Sebut dan jelaskan bagian – bagian mikroskop Polarisasi.

5. Jelaskan cara penggunaan Mikroskop.

Jawaban !

1. a. Karena pada mineral Biotit kenampakkan warna absorpsi maksimumnya sejajar

arah getar polarisator pada kedudukan sudah horizontal atau vertical,

menunjukkan bahwa Mikroskop telah terpusat (sentring), sehingga apabila

pada saat memperlihatkan absorpsi maksimum kedudukan Biotit miring,

berarti arah getar polarisator tidak sejajar salah satu benang silang,

menunjukkan bahwa Mikroskop belum terpusat. Pada mineral Turmalin akan

memperlihatkan warna absorpsi maksimum jika sinar ordiner sejajar arah

getar polarisator, menunjukkan bahwa mikroskop telah terpusat. Begitupun

juga dengan mineral Natrolit apabila diputar 90o akan sejajar analisator

maupun polarisator, yang akan menampakkan warna absorpsi

maksimum/minimumnya.

b. Cara memusatkan mikroskop selain menggunakan mineral yaitu :

Letakkan sayatan tipis pada meja obyek, fokuskan dengan sekrup

pengatur kasar maupun halus sehingga diperoleh gambaran obyek yang

jelas.

Pada satu titik kecil (misalnya mineral bijih), letakkan tepat pada

perpotongan benang silang.

Putar meja obyek, jika titik tersebut berputar pada tempatnya, berarti

mikroskop dalam keadaan terpusat.

Jika mikroskop belum terpusat, pergunakan 2 (dua) buah sekrup pemusat

di atas lensa obyek. Cara memusatkannya sebagai berikut :

Tentukan mineral di titik pusat lingkaran.

Putar hingga kedudukan terjauh.

Page 3: Pengenalan Alat

Kembalikan setengah jarak ke arah pusat dengan kedua sekrup

penyentring.

Ulangi hingga titik tidak bergerak dari pusat.

Langkah tersebut harus dilakukan setiap ganti lensa obyektif.

2. Mikroskop adalah alat optik untuk mengamati benda - benda yang

sangat kecil.

3. Berdasarkan sistem pencahayaannya mikroskop dibagi menjadi dua yaitu

mikroskop optik dan mikroskop bukan optik.

a. Mikroskop optik, yaitu mikroskop yang proses perbesaran benda

menggunakan cahaya biasa (cahaya tampak). Jenis - jenis mikroskop

optik antara lain mikroskop majemuk, mikroskop binokuler (dua lensa

okuler), mikroskop binokuler stereoskopi yang menghasilkan gambar 3

dimensi, dan mikroskop ultraviolet.

b. Mikroskop bukan optik, yaitu mikroskop yang memperbesar benda dengan

bantuan radiasi panjang gelombang sinar pendek. Contohnya mikroskop

sinar- X, mikroskop ion, dan mikroskop elektron. Dari ketiga jenis mikroskop

bukan optik, mikroskop elektron paling banyak digunakan.

4. Bagian – bagian mikroskop Polarisasi :

Lensa Okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek dan sebagai

tempat kita mengamati medan pandang. Pada lensa ini biasanya terdapat

benang silang, sebagai pemandu dalam pengamatan dan pemusatan objek

pengamatan.

Lensa Objektif, berfungsi untuk menangkap dan memperbesar bayangan

sayatan mineral dari meja objek. Terdapat empat buah lensa objektif dengan

perbesaran 4X, 10X, 40X, dan 100X.

Tabung Mikroskop (body tube), berfungsi untuk mengatur fokus, dapat

dinaikkan dan diturunkan.

Lengan Mikroskop (arm), berfungsi untuk pegangan saat membawa

mikroskop.

Lensa Bertrand (keping gypsum), digunakan sebagai mikroskop kecil bersama-

sama dengan okuler untuk memperbesar gambaran interference, terutama

digunakan untuk mengetahui warna birefringence.

Revolver, berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.

Page 4: Pengenalan Alat

Tombol pengatur fokus kasar (coarse adjustment knob), berfungsi untuk

mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun

atau naik dengan cepat.

Tombol pengatur fokus halus (fine adjustment knob), berfungsi untuk

memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop

turun atau naik dengan lambat.

Meja Objek (stage), berfungsi untuk meletakkan objek (benda) yang akan

diamati.

Penjepit Objek (stage clips), berfungsi untuk menjepit preparat di atas meja

objek agar preparat tidak bergeser.

Kondensor, merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan

cahaya yang masuk dalam mikroskop.

Polarisator, terdiri dari suatu lembaran polaroid, yang fungsinya menyerap

cahaya terpilih dan kuat. Cahaya yang diserap adalah cahaya yang bergetar

searah benang silang (EW atau NS).

Diafragma, berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar

lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya

yang akan masuk mikroskop.

Iluminator (source light), berfungsi untuk menangkap cahaya yang datang dari

luar.

Kaki Mikroskop (base), merupakan tempat tumpuan dari seluruh bagian

mikroskop.

5. Cara penggunaan Mikroskop :

o Letakan mikroskop pada tempat yang datar dan mudah untuk melakukan

pengamatan.

o Hidupkan lampu atau atur reflektor untuk mendapatkan pencahayaan yang

baik.

o Letakkan objek (sayatan tipis mineral) yang akan diamati pada meja objek,

kemudian dijepit dengan penjepit objek.

o Untuk memulai pengamatan, mulailah dengan mengunakan lensa objektif

rendah.

Page 5: Pengenalan Alat

o Aturlah dengan menggunakan pemutar kasar jarak antara objek dengan lensa

objektif kira-kira 5 mm.

o Lihatlah melalui lensa okuler sambil menggeser jarak lensa okuler dan objek

menjauh hingga objek terlihat (sayatan tipis mineral tepat pada fokus).

o Setelah objek terlihat, gunakan pemutar halus untuk mendapatkan

pengamatan yang lebih jelas.

o Untuk memperoleh perbesaran yang lebih tinggi, gunakan lensa objektif yang

lebih tinggi dengan cara memutar revolver. Kemudian tinggal mengguanakan

pemutar halus untuk mendapatkan pengamatan yang lebih baik.