pengembangan sumber daya manusia mahasiswa mipa dalam langkah menghadapi persaingan kerja

8
PEMATANGAN SKILL SEBAGAI BEKAL MENGHADAPI PERSAINGAN KERJA. Nama : Komang Nova Artawan NIM : 1508605012 Nama Ilmiah : CSS TON / No. TON :

Upload: nophaa-artawan

Post on 11-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Sumber Daya Manusia Mahasiswa MIPA Dalam Langkah Menghadapi Persaingan Kerja

PEMATANGAN SKILL SEBAGAI BEKAL

MENGHADAPI PERSAINGAN KERJA.

Nama : Komang Nova Artawan

NIM : 1508605012

Nama Ilmiah : CSS

TON / No. TON :

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: Pengembangan Sumber Daya Manusia Mahasiswa MIPA Dalam Langkah Menghadapi Persaingan Kerja

Perkembangan dunia kerja yang pesat dan sangat kompetitif belakangan ini

berakibat pada makin tingginya tingkat persaingan antar tenaga kerja. Hal ini

otomatis berdampak pula pada tuntutan akan ketersediaan tenaga kerja yang siap

pakai serta memiliki kompetensi khusus yang dibutuhkan. Jika dilihat dari tingkat

kompetensi, maka kompetensi untuk dapat melakukan tindakan profesional dalam

disiplin keilmuannya menjadi kompetensi mutlak yang dibutuhkan dunia kerja.

Semakin baik kualitas sumber daya manusia suatu bangsa, maka semakin memiliki

keuntungan bersaing dengan negara lain terutama di era globalisasi. Era globalisasi

dipandang sebagai era persaingan kualitas. Hal ini membawa berbagai konsekuensi

baru pada bidang pendidikan. Dimana pendidikan merupakan salah satu faktor utama

dalam meningkatkan sumber daya manusia. Perkembangan dunia pendidikan di

Indonesia khususnya pada tingkat perguruan tinggi, telah mengalami pergeseran-

pergeseran ke arah pembentukan kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan menjadi

salah satu faktor penunjuk keberhasilan perguruan tinggi dalam menjalankan misinya.

Hal ini tentu berkaitan dengan daya tarik bagi pengguna untuk memakai lulusan

perguruan tinggi yang memiliki kompetensi terbaik. Dunia pendidikan yaitu

perguruan tinggi/universitas dihadapkan pada situasi untuk selalu bergerak dalam

mengedepankan lulusan yang berkualitas dan memiliki kompetensi. Istilah kualitas

merupakan kata kunci yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi

termasuk yang ada di Indonesia. Peningkatan kualitas dipandang sebagai strategi

utama dalam meningkatkan persaingan nasional. Dalam hal ini kompetensi lulusan

sarjana tentu tidak hanya pada bidang keilmuannya saja, ada kompetensi-kompetensi

penunjang yang akan meningkatkan daya tawar para lulusan sarjana pada saat

memasuki pasar tenaga kerja.

Demi mempersiapkan lulusan yang berkualitas, tidak jarang perguruan tinggi

membekali mahasiswanya dengan berbagai hal, seperti pelatihan pengembangan diri.

Tujuanya adalah untuk membekali mahasiswa yang ingin mencari pekerjaan atau

mungkin bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Page 3: Pengembangan Sumber Daya Manusia Mahasiswa MIPA Dalam Langkah Menghadapi Persaingan Kerja

Banyak langkah yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa terutama untuk bekal

kedepan agar dapat bersaing dalam dunia kerja, misalnya dengan mengembangkan

soft skill1 yang berkaitan dengan dunia kerja, beberapa soft skill yang berkaitan

dengan dunia kerja diantaranya adalah diantaranya adalah kecerdasan emosi.

Kesuksesan seseorang tidak hanya didukung oleh seberapa pintarnya seseorang dalam

menerapkan pengetahuan dan mendemonstrasikan keterampilannya, akan tetapi

seberapa besar seseorang mampu mengelola dirinya dan interaksi dengan orang lain,

keterampilan itulah yang dinamakan dengan kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi

juga meliputi sejumlah keterampilan yang berhubungan dengan keakuratan penilaian

tentang emosi diri sendiri dan orang lain, dan kemampuan mengelola perasaan untuk

memotivasi, merencanakan, dan meraih tujuan hidup. Selain kecerdasan emosi, kita

juga harus meningkatkan kemampuan komunikasi yang efektif. Fakta nya dalam

kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan bahwa banyak kegagalan siswa di

sekolah, masyarakat dan tempat kerja diakibatkan rendahnya keterampilan dalam

berkomunikasi. Selain keterampilan komunikasi berperan secara langsung, peranan

tidak langsung juga ditemukan. Secara tidak langsung keterampilan komunikasi

mempengaruhi tingkat kepercayaan diri dan dukungan sosial yang kemudian

dilanjutkan pengaruhnya kekesuksesan. Soft skill juga mencakup peningkatan

pengalaman berorganisasi. Berorganisasi akan memberikan kita gambaran tentang

bagaimana caranya bekerja dengan efektif dalam satu tim. Banyak perusahaan yang

tidak hanya mengandalkan kualitas individu, tetapi juga memperhitungkan

kemampuan memimpin dan berkoordinasi dari para pegawainya. Karena orang –

orang yang aktif dalam organisasi biasanya memiliki banyak ide yang bisa

dikembangkan. Kemampuan memanfaatkan waktu dengan baik juga menjadi bekal

berharga dalam menghadapi persaingan dunia kerja, hal paling mudah yang dapat kita

terapkan adalah dengan memanfaatkan waktu liburan semester untuk mengisi hal

1 Sutri Adi, “Pentingnya Pengembangan Soft Skill Mahasiswa”, diakses dari https://www.academia.edu/9325371/PENTINGNYA_PENGEMBANGAN_SOFT_SKILL_MAHASISWA_PENTINGNYA_PENGEMBANGAN_SOFT_SKILL_MAHASISWA, pada tanggal 8 Agustus 2015 pukul 20.33

Page 4: Pengembangan Sumber Daya Manusia Mahasiswa MIPA Dalam Langkah Menghadapi Persaingan Kerja

yang positif, salah satunya dengan bekerja. Untuk pengalaman kerja ini, kita harus

betul-betul berfokus pada satu bidang keahlian yang sesuai dengan bakat dan minat

kita. Pengalaman inilah yang nantinya akan membuat kita terlihat 'cemerlang' di

antara pelamar-pelamar lainnya saat interview kerja di masa mendatang.

Selain pengembangan soft skill, untuk meningkatkan mutu persaingan kerja juga

dapat kita lakukan dengan mengembangkan hard skill2, salah satunya dengan

meningkatkan proses belajar saat di universitas. Belajar yang maksimal tentu akan

memberikan hasil maksimal juga, hasil belajar yang lebih ditekankan bagi mahasiswa

adalah indeks prestasi kumulatif, atau disingkat IPK. IPK yang tinggi memang tidak

menjanjikan kesuksesan, namun paling tidak dengan memiliki IPK yang tinggi, kita

akan dilirik oleh perusahaan-perusahaan tujuan saat mengajukan lamaran. Dengan

IPK tinggi, perusahaan akan melihat kita sebagai orang yang mau berkompetisi dan

mengembangkan diri. Apalagi, pada tahap seleksi administrasi saat proses rekrutmen

pegawai memang tidak memungkinkan perusahaan untuk melihat kualitas kita secara

langsung, maka dari itu IPK lah yang digunakan sebagai patokan nantinya. Tugas

PKL untuk mahasiswa akhir juga bisa kita jadikan ajang untuk menambah koneksi di

dunia kerja sekaligus untuk belajar memahami ritme manusia karir, karena dalam

dunia kerja seringnya dibutuhkan orang-orang yang sudah memiliki pengetahuan

mendasar tentang karir. Jadi, alangkah baiknya jika kita tidak menyia-nyiakan mata

kuliah PKL yang kita dapatkan. Pada intinya, pengembangan kemampuan dalam diri

kita sebagai sumber daya manusia mahasiswa harus seimbang baik itu soft skill

(ketrampilan) maupun hard skill (ilmu pengetahuan), karena dua kemampuan tersebut

sangat dibutuhkan untuk menunjang mutu persaingan dalam menghadapi dunia kerja.

DAFTAR PUSTAKA

2 Arief Maulana, “Pentingnya Hard Skill dan Soft Skill Bagi Mahasiswa”, diakses dari http://sirmaulana08.blogspot.sg/2014/02/pentingnya-hard-skill-dan-soft-skill.html pada tanggal 8 Agustus 2015 pukul 20.48