pengembangan sumber daya air

25
Mata Kuliah : Pengembangan Sumber Daya Air Modul No. 2 : Dasar - Dasar Perencanaan PSDA Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Mahasiswa mengetahui dan memahami ketersediaan air yang dapat dimafaatkan untuk perencanaan pengembangan sumber daya air mulai dari tahapan penyelidikan, perhitungan kelayakan, serta parameter parameter yang diperlukan dalam dalam perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan pemanfaatan sumber daya air. Tujuan Instruksional khusus (TIK) : Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan dari setiap tahapan perencanaan pemanfaatan pengembangan sumber daya air mulai dari menentukan kebutuhan akan sumber daya air, dasar dan peraturan yang harus diikuti, tahapan penyelidikan, pengembangan, perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan hingga akhir usia layannya. II - I

Upload: ervan-kamal

Post on 15-Apr-2017

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengembangan sumber daya air

Mata Kuliah : Pengembangan Sumber Daya AirModul No. 2 : Dasar - Dasar Perencanaan PSDA

Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

Mahasiswa mengetahui dan memahami ketersediaan air yang dapat dimafaatkan untuk

perencanaan pengembangan sumber daya air mulai dari tahapan penyelidikan,

perhitungan kelayakan, serta parameter parameter yang diperlukan dalam dalam

perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan pemanfaatan sumber daya air.

Tujuan Instruksional khusus (TIK) :

Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan dari setiap tahapan perencanaan

pemanfaatan pengembangan sumber daya air mulai dari menentukan kebutuhan akan

sumber daya air, dasar dan peraturan yang harus diikuti, tahapan penyelidikan,

pengembangan, perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan hingga

akhir usia layannya.

II - I

Page 2: pengembangan sumber daya air

2DASAR - DASAR PERENCANAAN

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

PENGERTIAN UMUM PERENCANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIRa. Pengertian Umum

Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air diawali dengan merangkum

kebutuhan masyarakat untuk dirumuskan menjadi tujuan dari kebutuhan

masyarakat pengguna Sumber Daya Air.

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan untuk menentukan tindakan yang

akan dilakukan secara koordinasi dan terarah dalam rangka mencapai tujuan

pengelolaan Sumber Daya Air.

Pengembangan Sumber Daya Air pada wilayah sungai ditujukan untuk

peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan air

baku untuk rumah tangga, pertanian, industri, pariwisata, pertanahan,

pertambangan, ketenagaan, perhubungan, dan untuk berbagai keperluan

lainnya.

Pengembangan sumber daya air meliputi :

a) air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air permukaan

lainnya;

b) air tanah pada cekungan air tanah;

c) air hujan; dan

d) air laut yang berada di darat.

Pengembangan air permukaan pada sungai, danau, rawa, dan sumber air

permukaan lainnya dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik dan

fungsi sumber air yang bersangkutan.

Ketentuan mengenai pengembangan sungai, danau, rawa, dan sumber air

permukaan lainnya diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Page 3: pengembangan sumber daya air

Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas

dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya

sulit dilakukan.

Pengembangan air tanah pada cekungan air tanah dilakukan secara terpadu

dalam pengembangan sumber daya air pada wilayah sungai dengan upaya

pencegahan terhadap kerusakan air tanah.

Ketentuan mengenai pengembangan air tanah diatur lebih lanjut dengan

peraturan pemerintah.

Pengembangan fungsi dan manfaat air hujan dilaksanakan dengan

mengembangkan teknologi modifikasi cuaca.

Badan usaha dan perseorangan dapat melaksanakan pemanfaatan awan

dengan teknologi modifikasi cuaca setelah memperoleh izin dari Pemerintah.

Ketentuan mengenai pemanfaatan awan untuk teknologi modifikasi cuaca diatur

lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Pengembangan fungsi dan manfaat air laut yang berada di darat dilakukan

dengan memperhatikan fungsi lingkungan hidup.

Badan usaha dan perseorangan dapat menggunakan air laut yang berada di

darat untuk kegiatan usaha setelah memperoleh izin pengusahaan sumber daya

air dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.

Ketentuan mengenai pemanfaatan air laut yang berada di darat diatur lebih

lanjut dengan peraturan pemerintah.

Proyek Pengembangan Sumber Daya Air harus diselesaikan secara khusus dan

unik, karena sangat tergantung dari kondisi topografi setempat, kondisi sosial,

politik dan budaya setempat dan harus melibatkan berbagai bidang keahlian

secara terpadu.

Dalam mempelajari pengendalian dan pengaturan pemanfaatan air maka akan

timbul berbagai pertanyaan, diantaranya adalah :

- Berapa banyak jumlah air yang dapat diharapkan? (dari aliran air minimum,

maksimum, tahunan, volume banjir, air tanah).

- Berapa banyak jumlah air yang dapat dimanfaatkan? (untuk air minum,

irigasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air, industri, lalulintas dan sebagainya).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 4: pengembangan sumber daya air

- Bagaimana pengendalian terhadap kelebihan air? (dengan pengaturan

banjir, sistem drainase, pengelolaan air limbah dan sebagainya).

- Bangunan apa saja yang diperlukan dalam Pengembangan Sumber Daya

Air? (Waduk, Bendung, Bendungan, Saluran, Pelimpah, Tanggul dan

sebagainya).

- Bagaimana pengaruh Pengembangan Sumber Daya Air terhadap pelestarian

lingkungan? (margasatwa, tumbuhan, air tanah, budaya dan politik).

- Apakah Pengembangan Sumber Daya Air mempunyai nilai ekonomis dan

finansial?

Dengan demikian dalam mempelajari Pengembangan Sumber Daya Air

diperlukan pengetahuan dan wawasan yang luas bagi perencana agar dapat

diperoleh hasil harga yang optimal.

b. Jenis dan Unsur Pengembangan Sumber Daya Air

Jenis dan unsur yang perlu diketahui dalam Pengembangan Sumber Daya Air

(PSDA) diantaranya adalah :

1) Kwantitas Air

Seberapa banyak air yang dapat diharpkan dan dapat dimanfaatkan untuk

memenuhi tujuan kegunaannya, untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan

tersebut harus melalui penerapan Hidrologi, yaitu Ilmu yang mempelajari

kejadian - kejadian serta distribusi air alamiah dibumi. Dengan mempelajari

Hidrologi, dapat diketahui : daur hidrologi (Cyclus Hidrologi) prakiraan aliran

air sungai dimasa datang, air tanah dan sebagainya.

2) Kwalitas Air

Selain jumlah air yang cukup, diperlukan mutu air sesuai dengan standard

dan kegunaannya, misal air minum, air irigasi, air industri dan pambuangan

air limbah. Pengujian kimiawi serta bakteriologis biasa dilaksanakan untuk

menetapkan jumlah serta sifat - sifat kotoran didalam air.

3) Bangunan Air

Bentuk dan ukuran bangunan air seringkali tergantung pada sifat hidrolik dan

harus mengikuti azas mekanika fluida. Bangunan air sering kali mempunyai

bentuk lengkap untuk disesuaikan dengan tuntutan azas mekanika fluida

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 5: pengembangan sumber daya air

sehingga memerlukan perhitungan detail yang rumit, bahwa kadang kala

diperlukan uji model didalam laboratorium sebelum dilaksanakan

pembangunannya dilapangan.

4) Lingkungan

Dalam Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA) tidak dapat terlepas dari

pengaruh lingkungan disekitarnya. Kondisi daerah aliran sungai (DAS)

sangat menentukan kelestarian sumber daya air. Pengaruh bangunan air

terhadap perkembangan morfologi sungai, pengaruh lingkungan selama

pembangunan, pengelolaan dan setelah masa usia layannya selesai.

Disamping itu pengaruh terhadap perubahan kondisi sosial, politik dan

budaya dilingkungan bangunan pengembangan sumber daya air.

5) Unsur Ekonomis dan Finansial

Setiap pengembangan sumber daya air harus dilakukan studi kelayakan

untuk mengevaluasi dari berbagai segi terhadap keuntungan yang diperoleh.

Tinjauan ekonomis adalah tinjauan terhadap nilai keekonomian suatu

pengembangan sumber daya air, bila dibandingkan dengan pembangunan

lain yang mempunyai tujuan yang sama, sedangkan tinjauan financial adalah

suatu studi / tinjauan nilai ekonomian pengembangan sumber daya air

dengan membandingkan besaran investasi yang diperlukan terhadap

keuntungan yang diperoleh selama usia layan bangunan pengembangan

sumber daya air.

6) Unsur Sosial, Politik dan Budaya

Hampir semua pembangunan PSDA dibiayai oleh badan pemerintah

tertentu, proyek irigasi, pengendali banjir, pengelola air bersih, air limbah dan

pembangkit listrik. Pembangunan PSDA tergantung dari kebijakan / batasan

perencana suatu daerah, peraturan dan undang - undang yang ada.

Pembangunan PSDA dapat tertunda karena masyarakat dan adapt budaya

setempat tidak menyetujuinya misal, merusak situs peninggalan nenek

moyang, masyarakat tidak mengijinkan daerahnya digunakan untuk PSDA

dan sebagainya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 6: pengembangan sumber daya air

c. Problema yang ditimbulkan oleh PSDAMengingat air adalah merupakan bahan baku utama untuk memenuhi suatu

kehidupan, maka pemanfaatan sumber daya air berarti akan mempengaruhi

seluruh tatanan pola aliran air yang telah berlangsung lama.

Beberapa permasalahan yang mungkin timbul oleh PSDA :

- Perubahan pola pemanfaatan aliran air

- Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)

- Perubahan pola distribusi sediment transport, missal timbulnya agradasi dan

degradasi pada bagian hulu dan hilir bangunan PSDA

- Perubahan pada aliran air tanah

- Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat.

1) Perubahan pola pemanfaatan aliran air

Perubahan pola pemanfaatan aliran air ini dapat mempengaruhi tatanan

kehidupan pada suatu daerah, bahkan dapat mempengaruhi hubungan antar

wilayah kabupaten / propinsi, mungkin malah antar Negara. Untuk itu perlu

dibuat pengaturan pola pemakaian pemanfaatan aliran air (sungai). Dengan

mulai berjalannya peraturan pemerintah tentang otonomi daerah, maka

peraturan/perundangan yang mengatur pemakaian / pemanfaatan aliran air

sungai yang melibatkan lebih dari 1 (satu) wilayah kabupaten / propinsi

dirasa sangat mendesak.

2) Perubahan pola hidup binatang pada aliran air (sungai)

Pembangunan PSDA yang memerlukan bangunan air (bendung, waduk dan

bendungan) melintang / memotong sungai sehingga memutuskan migrasi

suatu binatang air, misal ikan / binatang air pada saat reproduksi harus

dibagian hulu sungai dan setelahnya hidup dibagian hilir sungai akan

terputus, binatang air pada aliran deras harus berubah hidup pada air

kolam / waduk dan sebagainya.

3) Perubahan pola distribusi sediment transport

Sedimen transport secara alamiah dari hulu ke hilir akan menyebar sesuai

kecepatan aliran air sungai, misal sediment pasir dibagian hulu sungai yang

diambil penduduk untuk keperluan pembangunan, akan terisi ulang secara

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 7: pengembangan sumber daya air

alami pada saat air besar (banjir) datang. Apabila dibangun PSDA (Bendung

atau Bendungan) maka dibagian hulu akan timbul agradasi, yaitu

penumpukan material sediment transport dibagian hulu bendung /

bendungan, sedangkan dibagian hilir mengalami degradasi yaitu penurunan

permukaan dasar sungai dibagian hilir bangunan PSDA, lebih lagi apabila

terjadi pengmbilan material sediment (pasir) pada sungai. Hal ini sangat

membahayakan pondasi bangunan air disepanjang daerah aliran sungai

tersebut, seperti bengunan perkuatan tanggul, kolom (pier) dan abutment

jembatan dan lain-lain.

4) Perubahan pada aliran air tanah

Dengan dibangunnya PSDA maka merubah pola aliran sungai, maka dengan

sendirinya akan mempengaruhi pola rembesan / infiltrasi pada daerah aliran

sungai sehingga mempengaruhi elevasi tinggi muka air tanah. Dibagian hulu

dari bendung / bendungan akan mengalami penurunan elevasi tinggi muka

air tanah dan hal ini juga akan mempengaruhi terhadap besaran tekanan air

tanah pada suatu bangunan air.

5) Perubahan pola hidup sosial budaya masyarakat

Perubahan pola ini akan terjadi apabila pembangunan PSDA yang besar,

seperti pembangunan bendungan dengan luas genangan / waduk yang

cukup luas, misal Saguling, Cirata, Jatiluhur, Karangkates, Kedung Ombo

dan sebagainya. Akibat dari genangan yang luas, maka diperlukan

pemindahan penduduk, terpisahnya hubungan antar desa, perubahan pola

mata pencaharian dari pertanian menjadi usaha perikanan. Kesemua contoh

tersebut dapat menimbulkan perubahan sosial dan budaya penduduk

disekitar waduk.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 8: pengembangan sumber daya air

Proses Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Air

a. Tahapan Pengembangan Sumber Daya Air

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Study Kelayakan(Feasibility Study)

Seleksi Awal(Quantitative Study)

Teknis

Seleksi TelitiKelayakan teknisKelayakan ekonomisKelayakan lingkungan

Kebutuhan Masyarakat

Tujuan Kebutuhan Masyarakat

Studi Peninjauan Awal(Reconnaisance Study)

tidak

tidak

ya

ya

Tahap Kebijakan / Politik (GBHN)

Tahap Studi Kelayakan

Page 9: pengembangan sumber daya air

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Perencanaan DetailPerhitunganGambarSpesifikasi TeknikModel Test

Penyusunan Dokumen LelangSyarat UmumSyarat TeknikSyarat KhususSyarat Administrasi

Proses PelelanganPengumumanKwalifikasi Pengikut LelangProposal Penawaran

Evaluasi PelelanganTeknisBiaya

Keputusan Pemenang Lelang

Pelaksanaan Konstruksi

Pengoperasian Pemeliharaan

tidak

Tahap Desain

Tahap Pengadaan(Procurements)

TahapKonstruksi

Tahap OperasiImplementasi PSDA

Page 10: pengembangan sumber daya air

b. Tahap Kebijakan

Perencanaan PSDA diawali dari masukan masyarakat tentang prioritas

kebutuhan dari masing - masing daerah atau wilayah sungai.

Semua usulan kebutuhan jangka pendek (tahunan), jangka menengah (5

tahunan) dan jangka panjang (25 tahunan) disusun didalam suatu perencanaan

Daerah (tingkat II, tingkat I) dan perencanaan Pusat.

Untuk perencanaan tahunan atau sering disebut sebagai Rencana Anggaran

Pendapatan Belanja (RAPB - Daerah atau RAPB - Negara) yang ditetapkan oleh

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR - Pusat) atau DPRD tingkat I atau DPRD

tingkat II.

RAPBN atau RAPBD yang telah diputuskan bersama antara wakil - wakil rakyat

(DPR, DPRD) dengan Pemerintah (Pusat, Provinsi, atau Daerah tingkat II / kota)

menjadi dasar tahapan perencana selanjutnya.

Misal : ditetapkan menaikkan produksi pangan dengan memperluas jaringan

irigasi sebanyak 10.000 Ha, maka dalam tahapan selanjutnya diperlukan

perencanaan lebih detail tentang studi ketersediaan air, bangunan air yang

diperlukan dan jaringan irigasi yang harus dibangun, dan seterusnya.

c.Tahap Studi Kelayakan

Tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk memperoleh hasil produksi yang

layak terhadap nilai teknis, ekonomis / finansial dan lingkungan.

Untuk memperoleh hasil produk yang paling layak maka diperlukan pemilihan

alternatif - alternatif usulan sehingga mendapatkan hasil produk terpilih yang

terbaik.

Studi Kelayakan untuk PSDA diperlukan tahapan Studi Reconnaisance (Studi

Peminjaman Awal) yaitu studi alternatif didasarkan dengan tinjauan lapangan

sesaat dengan menggunakan data sekundair (Desk Study), diperoleh alternatif

PSDA yang masih kasar (belum teliti).

Dari hasil rangking / Prioritas, Studi Reconnaisance dilanjutkan studi kelayakan

lebih teliti lagi dengan pengumpulan data lapangan untuk mendukung

perencanaan dasar dari alternatif - alternatif prioritas.

Penyelidikan lapangan dimaksud diantaranya adalah survey topography, survey

hidrologi dan meteorology, investigasi geologi dan tes laboratorium mekanika

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 11: pengembangan sumber daya air

tanah, model tes hidrolik, dan studi kelayakan lingkungan (Studi AMDAL atau

UKL / UPL).

Dengan menggunakan data primer (dan data sekunder), dilakukan studi

kelayakan teliti untuk memperoleh hasil alternatif yang paling baik atau

mempunyai bobot kelayakan teknis, finansial dan lingkungan yang paling baik.

Dari hasil studi kelayakan yang paling baik dilanjutkan dengan Perencanaan

Detail.

d. Tahap Desain

Detail desain bangunan PSDA dilaksanakan untuk bangunan PSDA yang terpilih

dari hasil studi kelayakan.

Pekerjaan detail desain dilaksanakan berdasarkan parameter - parameter

desain sesuai dari hasil survey investigasi dilapangan dan laboratorium tes serta

model tes.

Semua hasil perhitungan disajikan kedalam gambar desain dan spesifikasi

teknis sebagai acuan utama dalam pelaksanaan pembangunan.

e. Tahap pengadaan (Procurements)

Tahapan ini merupakan jembatan dari hasil tahapan detail desain untuk dapat di

implementasikan kedalam tahap pelaksanaan konstruksi.

Tata cara pelaksanaan pengadaan (Pelelangan) diatur didalam peraturan

Presiden atau peraturan lain yang berlaku didalam suatu Perusahaan (Misal :

Peraturan Pelelangan yang ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero).

Didalam tata cara Pengadaan harus disiapkan data atau dokumen lelang yang

diantaranya terdiri dari :

- Syarat Umum

- Syarat Administrasi

- Syarat Teknis

- Syarat Khusus

- Gambar

- Informasi untuk Peserta lelang

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 12: pengembangan sumber daya air

Dari hasil evaluasi penawaran akan diperoleh Pemenang Lelang sebagai

pelaksana Pembangunan / Konstruksi.

f. Tahap Konstruksi

Pelaksana konstruksi harus membuat gambar konstruksi lebih detail dan metode

pelaksanaan secara rinci sehingga dapat menyiapkan semua kebutuhan tenaga

kerja, material dan peralatan yang diperlukan serta jadwal penyediaan biaya

pelaksanaan.

Pelaksanaan konstruksi harus dimulai dari pekerjaan persiapan, uji kelaikan

material dan alat, pelaksanaan konstruksi, uji kwalitas produk konstruksi, uji

keandalan mesin, uji pengoperasian, uji masa pemeliharaan hingga serah terima

hasil konstruksi.

g. Tahap Operasi

Hasil Pembangunan PSDA dioperasikan berdasarkan Buku Petunjuk

Pengoperasian / Pemeliharaan, agar menghasilkan optimum.

Didalam pengoperasiannya harus tetap memperhatikan kaidah yang telah

ditetapkan didalam Studi Amdal atau Upaya Pemantauan dan Pengelolaan

Lingkungan (UKL / UPL).

Proses PSDA diatas sebagai acuan dasar didalam perencanaan PSDA, namun

didalam kenyataan dilapangan diperlukan sedikit modifikasi untuk disesuaikan

dengan tingkat keruwetan (komplexitas) dari suatu perencanaan PSDA.

Analisa Kelayakan Finansial PSDADalam mengevaluasi kelayakan pembangunan PSDA ditinjau secara finansial

harus mempertimbangkan nilai waktu uang (time value of money). Konsep nilai

waktu uang ini sangat penting, karena uang yang diperoleh saat ini nilainya lebih

besar dibandingkan nilai uang yang akan diterima tahun depan.

Contoh :

Jika seseorang menerima 2 (dua) jenis pembayaran, pembayaran pertama saat ini

dan pembayaran kedua tahun depan, maka setiap Rp. 100,- yang diterima hari ini

akan mempunyai nilai lebih besar jika dibandingkan dengan Rp. 100,- tahun depan,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 13: pengembangan sumber daya air

karena jika uang tersebut disimpan di Bank akan bertambah sebesar bunga Bank

dalam 1 (satu) tahun. Bila bunga Bank 10% pertahun, maka nilai uang akan menjadi

Rp. 110,-. Konsep ini disebut dengan Present Value.

Beberapa cara untuk menentukan kelayakan suatu PSDA :

a. Metode Net Present Value (NPV)

Metode penilaian investasi Net Present Value adalah menghitung selisih antara

nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan dimasa

yang akan datang.

Rumus Umum Net Present Value (NPV) adalah :

(Aswalth Damodaran 1997 : 41)

NPV = inisial investasi

Dimana :

NPV = Net Present Value = Nilai bersih pada saat ini antara total biaya

pemasukan dengan biaya investasi.

CFt = Cash Flow in periode t = aliran pemasukan

r = Discount Rate = suku bunga Bank Pemerintah

t = Life of the Project = Masa Layan PSDA

Apabila dalam perhitungan NPV digunakan Hurdle Rate, yaitu nilai discount

minimum yang diisyaratkan untuk pengembalian suatu investasi, maka

penentuan nilai NPV dapat diambil sebagai berikut :

NPV > 0, maka PSDA layak untuk ditindaklanjuti

NPV < 0, maka PSDA tidak layak ditindak lanjuti

b. Internal Rate of Return (IRR)

Metode IRR adalah suatu cara penilaian investasi dengan menghitung tingkat

bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang

penerimaan - penerimaan kas bersih di masa - masa mendatang.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 14: pengembangan sumber daya air

Hasil perhitungan IRR adalah suatu nilai suku bunga (discount rate) berbeda

dengan NPV yang diperoleh adalah suatu nilai Rupiah atau Dollar atau mata

uang lain dan tidak menunjukkan skala dari suatu proyek / investasi.

IRR dapat digunakan untuk menghitung penilaian investasi suatu kasus atau

penilaian terhadap investasi perusahaan.

Perhitungan nilai IRR diperoleh dengan memberikan nilai 0 (nol) pada NPV

(Aswalth Damodaran, 1997 : 41)

0 = inisial investasi

Dari persamaan tersebut dapat dihitung besarnya t atau nilai presentasi dari

suku bunga dan nilai ini disebut sebagai Internal Rate of Return. Untuk

memperoleh nilai r dapat dilakukan dengan trial and error atau menggunakan

alat hitung elektronis yang sophisticated.

c. Average Rate of Return

Yaitu mengukur tingkat keuntungan rata - rata yang diperoleh dari suatu

investasi, dinyatakan dalam presentase (%)

Keuntungan rata-rata =Laba setelah pajak

> yang diisyaratkanTotal Investasi

Atau =Laba setelah pajak

> yang diisyaratkanRata - rata investasi

d. Pay Back Periode

Mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan, dinyatakan dalam

waktu (tahun, bulan).

Waktu pengembalian investasi =Biaya pengeluaran

< yang diisyaratkanPendapatan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 15: pengembangan sumber daya air

e. Profitability Index (PI)

Menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa

datang dengan nilai sekarang investasi.

PI =PV Pendapatan

> 1PU investasi

PV = Present Value

Contoh dan Istilah

a. Contoh

[1] Metode Average Rate of Return (ROR)

Yaitu mengukur tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu

investasi, dinyatakan dengan presentase (%).

Proyek menguntungkan bila lebih besar dari keuntungan yang diisyaratkan :

Misal :

Investasi aktiva tetap Rp. 800 juta

Modal Kerja Rp. 200 juta

Usia layan ekonomis 8 tahun

Nilai susut investasi Metode garis lurus

Penghasilan Rp. 1500 juta/tahun

Biaya operasional Rp. 1000 juta/tahun

Penyusutan Rp. 100 juta/tahun

Rp. 1100 juta/tahun

Keuntungan sebelum pajak Rp. 400 juta

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 16: pengembangan sumber daya air

Pajak (35%) Rp. 140 juta

Laba setelah pajak Rp. 260 juta

Keuntungan rata - rata =Laba setelah pajak

Total investasi

=260

X 100% = 26%1000

Atau bila menggunakan rata-rata investasi adalah :

= Jt Rp (800 + 700 + 600 + 500 + 400 + 300 + 200 + 100 + 0) / 9

= 400 jt Rp / th

Keuntungan rata-rata =260

= 43.33%400 + 200

Kelemahan metode ini belum memperhitungkan nilai waktu uang (time of

money)

[2] Metode Pay Back

Mengukur seberapa cepat suatu investasi dapat dikembalikan dinyatakan

dalam waktu (tahun, bulan).

Menguntungkan bila pengembalian investasi lebih cepat dari yang

diisyaratkan.

Misal :

Biaya pengeluaran proyek (Initial Cash Flow) Rp. 1.000 jt/th

Aliran kas operasional (biaya dan penghasilan) Rp. 360 jt/th

Waktu pengembalian investasi = = 2.78 tahun sudah bisa kembali

Bila diisyaratkan lama pengembalian 5 tahun, berarti proyek

menguntungkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 17: pengembangan sumber daya air

Kelemahan cara ini belum mempertimbangkan nilai waktu uang (time

of money).

[3] Net Present Value

Menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang

penerimaan dimasa yang akan datang dinyatakan dengan besaran nilai Rp.

(US $) dan sebagainya.

Misal : Nilai investasi Rp. 1.000 juta

Nilai pemasukan Rp. 360 juta/tahun

Usia layan ekonomis 8 tahun

Tingkat suku bunga 25%/tahun

Nilai akhir proyek (terminal cash flow) Rp. 200 juta

Maka = NPV =

= -1000 + 1232.04

= + 232.04 jr Rp………..

Nilai positif maka dianggap proyek menguntungkan.

[4] Metode Internal Rate of Return (IRR)

Menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi

dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa mendatang,

dinyatakan dalam presentase.

Lihat pada contoh (3)

1000 =

dengan cara trial and error (coba - coba) hingga memperoleh nilai dalam

persen mampukah tingkat suku bunga ini lebih besar dari yang diisyaratkan

maka proyek menguntungkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR

Page 18: pengembangan sumber daya air

Bila diperoleh tingkat suku bunga sebesar 33%, sedangkan tingkat suku

bunga bank dipasaran sebesar 25% maka proyek menguntungkan.

[5] Metode Profitability Index (PI)

Menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih

dimasa datang dengan nilai sekarang investasi.

Proyek dikatakan untung bila PI > 1

Lihat pada contoh (3)

Profitability index (PI) = = 1.232 (>1)

Maka proyek menguntungkan.

b. Istilah – istilah

Istilah yang sering digunakan didalam Bab 2. Dasar - dasar Perencanaan

Pengembangan Sumber Daya Air, diantaranya adalah :

- Perencanaan

- Siklus hidrologi

- Kwantitas air

- Kwalitas air

- Bangunan air

- Uji model

- Daerah Aliran Sungai (DAS)

- Sediment transport

- Agradasi

- Degradasi

- Infiltrasi

- Morfologi sungai

Soal Latihan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Hadi Susilo MMPENGEMBANGAN SUMBER DAYA

AIR