pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp ...repository.uir.ac.id/1357/1/widya.pdfberbasis...

68
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi untuk Siswa Kelas VIII SMP/MTs Pekanbaru SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru OLEH : Widya NPM. 136510787 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2018

Upload: vubao

Post on 15-Jun-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan

dan Pemanfaatannya dalam Teknologi untuk Siswa Kelas VIII

SMP/MTs Pekanbaru

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau Pekanbaru

OLEH :

Widya NPM. 136510787

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

PEKANBARU

2018

Page 2: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi
Page 3: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

i

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis

Inkuiri Terbimbing Pada Materi Struktur Tumbuhan Dan Pemanfaatannya

Dalam Teknologi Untuk Siswa Kelas VIII SMP Pekanbaru

Widya

136510787

Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Islam Riau

Pembimbing Utama : Ibnu Hajar, S.Pd,. M.Pd

Pembimbing Pedamping : Laili Rahmi, S.Pd,. M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan pemanfaatannya

dalam Teknologi untuk Siswa Kelas VIII SMP Pekanbaru. Pengambilan data

dilaksanakan pada bulan April 2018 sampai dengan bulan November 2018. Pada saat

proses penelitian, di dapatkan bahwa siswa masih mebutuhkan bimbingan dalam proses

pembelajaran di akibatkan kurangnya daya nalar siswa dan rasa ingin tahu siswa pada

saat proses belajar mengajar di mulai. Proses Pengembangan Rencana Pelaksaan

Pembelajaran (RPP) Berbasis Inkuiri Terbimbing ini mengguna kan desain ADDIE yang

meliputi tahap: Analisis (Analyze), Desain (Design), dan Pengembangan (Development)

di karenakan keterbatasan waktu dan biaya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan pemanfaatannya dalam

Teknologi yang di kembangkan sangat layak berdasarkan kriteria kelayakan menurut

penilaian validator. Berdasarkan hasil validasi ahli pembelajaran 85,71 % (sangat layak),

ahli materi90,27 % (sangat layak), dan guru 90,38% (sangat layak). Dari hasil penilaian

yang diberikan oleh setiap validator dapat di simpulkan bahwa Pengembangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur

Tumbuhan dan pemanfaatannya dalam Teknologi untuk Siswa Kelas VIII SMP

Pekanbaru layak diuji cobakan dilapangan dan telah berhasil disusun.

Kata Kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Inkuiri Terbimbing

Page 4: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah Puji syukur Penulis bermunajat kehadirat Allah Subhanahu

wa Ta’ala Tuhan Yang Maha Esa sembari mengangkat tangan, bermohon kiranya

memberikan Taufiq, Hidayah, Rahmat dan Karunia-Nya serta kelapangan berpikir

dan waktu, sehingga Penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi

ini dengan judul “Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis

Inkuiri Terbimbing Materi struktur tumbuhan dan pemanfaatannya dalam

teknologi Siswa Kelas VIII SMP/MTs”.

Adapun tujuan dari Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 pada Program Studi Pendidikan

Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau. Penulis

dengan setulus hati mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Ibnu Hajar, M.P selaku

pembimbing I dan Ibu Laili Rahmi, M.Pd selaku pembimbing II yang telah

banyak memberikan Penulis masukan dan bimbingan selama penelitian dan

penulisan skripsi ini.

Selama menyelesaikan skripsi ini Penulis memperoleh berbagai bantuan dan

dukungan yang sangat berharga dari semua pihak. Oleh karena itu, Penulis ingin

menyampaikan penghargaan, rasa hormat, terima kasih yang setulus-tulusnya

kepada Bapak Prof. Dr. H. Syafrinaldi, Sh, M,cl selaku Rektor Universitas Islam

Riau, Bapak Drs. Alzaber, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru, Ibu Dr. Sri Amnah, M.Si selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau Pekanbaru, Bapak Dr. Sudirman Shomary, M.A selaku

Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru, dan Bapak H. Muslim, S.Kar,

M.Sn selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Page 5: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

iv

Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru yang telah memberikan izin kepada

penulis sehingga terlaksananya penelitian ini. Dan tidak lupa pula kepada seluruh

pegawai Tata Usaha atas kerjasama yang telah membantu penulis dalam

pengurusan administrasi dan surat menyurat selama proses penelitian ini

berlangsung.

Kemudian kepada Dosen Program Studi Biologi Ibu Laili Rahmi, S.Pd,

M.Pd sebagai Ketua Program Studi Biologi, kepada Ibu Mellisa, S,Pd., M.P

selaku sekretaris Program Studi Biologi, kepada Ibu Dra. Siti Robiah, M.Si,

sebagai Penasehat Akademis (PA), serta Bapak dan Ibu dosen FKIP khususnya

program studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan

selama mengikuti perkuliahan.

Tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada Bapak Apri Nandes, S.Pd,

sebagai Kepala Sekolah SMP Islam As-shofa Pekanbaru, Ibu Erliawati, S.Pd

selaku kepala sekolah SMPN 16 pekanbaru, bapak Kurtubi, S,Ag selaku kepala

sekolah Al-Azhar Syifa Budi, beserta guru-guru yang telah mengizinkan dan

membantu penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Kepada bapak Satria Wadi,S.Si selaku guru bidang studi

Biologi SMP Islam As-shofa Pekanbaru, ibu Widyawati S,Pd., MM selaku guru

bidang studi SMPN 16 pekanbaru dan ibu Kiki Mandala, S.Pd selaku guru bidang

studi SMP Al-Ashar Syifa Budi yang telah membantu penulis dalam

pengumpulan data, bersedia memberikan waktu dan tempat demi kelancaran

pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi ini serta jajaran Tata

Usaha yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi selama

proses penelitian ini.

Ucapan terima kasih yang tiada tara untuk keluarga tercinta Ayah tercinta

Amad Rusli dan Ibunda tercinta Siti Jamaiyah S.Pd. yang selalu memberikan

perhatian dan pengorbanan yang sangat berharga, rangkaian do’a yang tidak

pernah putus serta perjuangan dalam membesarkan dan mendidik dengan penuh

kasih sayang. Terimakasih untuk Windy Wahyuni (adik), Mellisa Zahara (adik),

yang selama ini mendukung saya dengan segala motivasi dan do’anya. Tiada

upaya apapun yang dapat membalas apa yang telah diberikan oleh seluruh

Page 6: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

v

keluarga besar kepada penulis yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan

motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau.

Buat sahabat-sahabat penulis yaitu Mohd Azuar, Muhammad Arbain SH,

Junari A.md, dr. Adlin Firdaus, drh. Alfin Oktavian, Amelina Gustiani

A.Md.Fam, dan terutama teman-teman angkatan 2013 Biologi khususnya kelas C,

terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas

semangat, dukungan dan bantuan yang telah diberikan selama ini. Untuk kakak

tingkat yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam mengerjakan skripsi

ini. Serta seluruh adik tingkat terima kasih atas do’a kalian. Dan juga ucapan

terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan

skripsi ini. Apabila ada kata-kata maupun sikap penulis yang kurang baik,

sekiranya harapan penulis semoga Allah SWT memberikan balasan serta bantuan

kepada semua pihak yang telah membantu.

Penulis dengan segala kerendahan hatinya menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari sempurna dan masih banyak kekurangan atau kelemahan, baik dari segi isi

maupun dari pandangan pengetahuan yang Penulis miliki. Oleh karena itu, Penulis

mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna

kesempurnaan dan kelanjutan skripsi ini dimasa yang akan datang serta semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak terutama Penulis sendiri,

Amin ya Rabbal Alamin.

Wassalamu’alaikum warahmatuallahi wabarakatuh

Pekanbaru, November 2018

Penulis

Page 7: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

x

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 4

1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 4

1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 4

1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

1.7 Definisi Istilah ................................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN TEORI

2.1 Paradigma Pembelajaran Biologi ....................................................... 7

2.2 Paradigma Pembelajaran Inkuiri ....................................................... 8

2.3 Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ...................................................... 12

2.3 Pendekatan Saintifik ......................................................................... 14

2.4 Perangkat Pembelajaran .................................................................... 18

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................. 18

1) Hakikat RPP ................................................................................ 19

2) Fungsi RPP .................................................................................... 19

3) Ciri-Ciri RPP ................................................................................ 19

4) Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP ............................................ 20

5) Komponen dan Sistematika RPP .................................................. 21

6) Langkah-Langkah Mengembangkan RPP .................................... 21

2.5 Model Perancangan Pengembangan ................................................. 22

2.6 Penelitian yang Relevan ..................................................................... 23

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 26

3.2 Model Pengembangan dan Prosedur Penelitian ................................ 26

3.2.1 Model Pengembangan .............................................................. 26

3.2.2 Prosedur Penelitia ................................................................... 27

3.2.1.1 Analisis .............................................................................. 28

3.2.2.2 Perancangan ....................................................................... 31

3.2.3.3 Pengembangan ................................................................... 31

3.3 Jenis Data .......................................................................................... 32

3.4 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 32

3.4.1 Lembar Validasi ....................................................................... 32

Page 8: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

xi

3.5 Teknik Pengambilan Sampel ............................................................ 33

3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 34

3.7 Teknik Analisis Data ......................................................................... 35

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Hasil Penelitian ................................................................. 38

4.2 Analisis Hasil Penelitian .................................................................... 42

4.2.1 Hasil Validasi (RPP) oleh Para Ahli ....................................... 42

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 52

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 57

5.2 Saran ................................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 58

LAMPIRAN RPP

Page 9: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia sebagai mahkluk yang

dapat di didik dan harus dididik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan

proses pendidikan yang dialaminya. setiap anak akan mengalami proses

pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapatkan dalam situasi pergaulan dengan

orang lain pada umumnya dan pergaulan dengan kedua orang tuanya pada

khususnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya. pendidikan inilah

yang menjadikan anak sebagai manusia dalam arti sesungguhnya (Hasbullah,

2013: 194). Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak

pernah berhenti. Banyak agenda reformasi yang yang telah, sedang, dan akan

dilaksanakan beragam program inovatif ikut serta memeriahkan reformasi

pendidikan.reformasi pendidikan tidak cukup dengan hanya perubahan dalam

sektor kurikulum, baik struktur maupun prosedur perumusannya.pembaharuan

kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik pembelajaran

didalam maupun di dalam kelas (Majid, 2011: 3).

Menurut Sitepu (2012: 29) Tujuan pendidikan nasional merupakan arah

tujuan semua kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat,

dan orang tua. Apabila tujuan pendidikan nasional tercapai diharapkan bangsa

indonesia akan memiliki sumber daya manusia yang cerdas dan bermatabat untuk

membawa bangsa ini menuju yang adil dan makmur. Oleh karena dirumuskan

masih bersifat umum dan sarat dengan nilai yang belum terukur, tujuan

pendidikan nasional dijabarkan lebih lanjut secara bertingkat sampai pada tujuan

operasional dalam pembelajaran. Bahan pembelajaran serta metode

penyampaiannya harus mengandung unsur-unsur yang terkait dengan tujuan

pendidikan nasional secara tersirat atau tersurat.

Menurut Wena (2013: 67), mata pelajaran biologi sebagai bagian dari

bidang sains, menuntut kompetensi belajar pada ranah pemahaman tingkat tinggi

yang komperehensif. Namun dalam kenyataan saat ini siswa cenderung

Page 10: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

2

menghapal daripada memahami, padahal pemahaman merupakan modal dasar

bagi penguasaan selanjutnya. Dengan demikian pemahaman merupaan faktor

yang sangat penting dalam belajar biologi.

Menurut Slameto (2010: 97), dalam proses belajar mengajar, guru

mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar

bagi siswa untuk mencapai tujuan. Perangkat pembelajaran yang ada tentunya

mesti disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang telah ditetapkan oleh

pemerintah saat ini. Pada kuikulum 2013, kompetensi lulusan ditetapkan oleh

pemerintah, akan tetapi bahan ajar dan perangkat pembelajaran yang digunakan

sepenuhnya diserahkan kepada para pendidik sebagai tenaga profesional untuk

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa dengan mengaju pada pedoman

yang telah ditetapkan. Perangkat pembelajaran yang diberikan oleh guru haruslah

bervariatif. Kondisi dimana kurang bervariatifnya perangkat pembelajaran

mengakibatkan lemahnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran sehingga

rendahnya prestasi akademik yang dicapai oleh siswa.

Menurut Amri & Ahmadi (2010: 159), Bahan ajar adalah segala bentuk

bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan

tertulis maupun bahan tidak tertulis. Guru harus memiliki atau menggunakan

bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, karakteristik sasaran, tuntutan

pemecahan masalah belajar.

Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya upaya yang lebih baik dari guru

maupun siswa. Sardiman (2012: 2), menyatakan dalam usaha mencapai tujuan

pendidikan tersebut perlu diciptakannya suatu sistem lingkungan (kondisi) belajar

yang lebih kondusif. Hal ini berkaitan dengan proses mengajar seorang guru.

Pada proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong,

membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan

(Slameto, 2010: 97). Guru Biologi bertanggung jawab untuk membuat siswa

tertarik dan merubah persepsi siswa terhadap Biologi, sehingga tujuan

pembelajaran Biologi tercapai sebagaimana mestinya. Salah satu fasilitas atau

cara yang dapat dilakukan guru yaitu mengembangkan perangkat pembelajaran

Page 11: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

3

berbasis inkuiri terbimbing untuk menunjang pembelajaran yang lebih baik

dikarenakan di beberapa sekolah yang saya teliti sudah mengunakan RPP berbasis

inkuiri tetapi belum dilakukan secara maksimal karena kertebatasan siswa dalam

menguasai materi dan tidak bisa memecahkan masalah.

Salah satu perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Menurut Kunanadar (2014: 263) rencana

pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang mengambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapa kompetensi dasar yang ditetapkan

dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Silabus memuat hal-hal yang

perlu dilakukan siswa untuk menuntaskan suatu kompetensi yang berjalan akan

disatukan sehingga perkiraan waktunya belum tahu pasti berapa pertemuan yang

akan dilakukan.

Berdasarkan dari hasil penelitian pertama yang telah dilakukan di SMP

Islam As-Shofa Pekanbaru, SMP Negeri 16 Pekanbaru, dan SMP Al-Azhar Syifa

Buddy Pekanbaru, bahwa guru sudah sering menggunakan model pembelajaran

inkuiri terbimbing tetapi belum memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis inkuiri, kemudian ada beberapa kesulitan yang sering di hadapi oleh guru

dalam menerapkan model inkuiri terbimbing antara lain, sulitnya lebih kepada

memberikan pemahaman siswa untuk menemukan sendiri permasalahannya,

sehingga siswa tidak dapat memecahkan permasalahan dari pembelajaran yang

akan dipelajari dan terkadang butuh beberapa kali untuk memberikan pemahaman

tersebut, dan permasalahan lainnya sulitnya untuk memotivasi siswa untuk

bertanya jika ada pertanyaan yang tidak bisa dicerna dan dimengerti oleh siswa

yang bersangkutan. Adapun kesulitan yang dihadapi oleh siswa ketika guru

menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah, sulitnya siswa dalam

pemahaman bahasa atau petunjuk yang digunakan kurang di mengerti dan sulit

untuk dicerna oleh siswa, dan terkadang sebagian siswa kurang berminat dalam

belajar (membaca).

Page 12: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

4

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur

Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi Untuk Siswa Kelas VIII

SMP/MTs Pekanbaru”.

1.2 Identifikasi Masalah

Beradasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi

masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sulitnya pemahaman anak-anak untuk menemukan sendiri permasalahan

sehingga butuh beberapa kali untuk memberikan pemahaman tersebut.

2. Dalam proses pembelajaran guru masih memanfaatkan perangkat pembelajaran

yang ada dari MGMP yang sudah direvisi sesuai dengan kebutuhan siswa.

1.3 Pembatasan Masalah.

Upaya menghindari kesalah pahaman makna serta upaya untuk lebih efisien

dalam pelaksanaan penelitian yang selaras dengan judul penelitian, maka perlu

adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah:

1. RPP yang dikembangkan berupa RPP Biologi berbasis Inkuiri terbimbing.

2. Materi pokok yang dikembangkan adalah sub materi pokok Struktur

Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi.

3. Kompetensi dasar yang dikembangkan pada materi Struktur Tumbuhan dan

Pemanfaatannya dalam Teknologi adalah:

1) KD 3.4 Menganalisis keterkaitan strukur jaringan tumbuhan dan

fungsinya serta teknologi yang terinspirasi oleh struktur

tumbuhan

2) KD 4.4 Menyajikan karya dari hasil penelusuran berbagai sumber

informasi tentang teknologi yang terinspirasi dari hasil

pengamatan struktur tumbuhan

4. Penelitian pengembangan dilakukan sampai tahap develovmen, karena

keterbatasan waktu dan biaya

Page 13: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

5

5. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan adalah rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis inkuiri terbimbing kelas VIII

SMP/MTs pekanbaru.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka rumusan masalahnya

adalah “Bagaimanakah Kelayakan dari RPP Berbasis Inkuiri Terbimbing Materi

Pokok Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi. untuk Kelas

VIII SMP/MTs” yang Dikembangkan?

1.5 . Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1.5.1 Tujuan Penelitian.

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, tujuan dari penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Merancang dan mengembangkan perangkat pembelajaran berupa rencana

pelaksanaan pembelajaran biologi berbasis inkuiri terbimbing sebagai RPP

Biologi SMP/MTs pekanbaru.

2. Menguji kelayakan pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

inkuiri terbimbing sebagai pedoman pembelajaran biologi.

1.5.2 Manfaat Penelitian.

Upaya untuk tercapainya tujuan penelitian seperti yang tercantum diatas,

maka manfaat yang diharapkan akan didapatkan yaitu:

1. Tersedianya RPP berbasis inkuiri terbimbing pada materi struktur tumbuhan

dan pemanfaatannya dalam teknologi. dalam pembelajaran Biologi.

2. Bagi guru, diharapkan dapat menjadi RPP alternatif yang membantu guru

dalam proses penyampaian materi sekaligus menjadi bahan informasi untuk

meningkatkan dan mengembangkan pengunaan RPP berbasis inkuiri

terbimbing dalam proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan di sekolah.

Page 14: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

6

3. Bagi sekolah, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam rangka

perbaikan RPP pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

4. Bagi Penulis, diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi diri dan dapat

menambah wawasan mengenai pelaksanaan pembelajaran.

1.6 Defnisi istilah.

Agar tidak terjadinya kesalah pahaman tentang penelitian ini, Peneliti perlu

menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini

1. Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah

ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. (Sukmadinata, 2015: 164).

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana yang mengambarkan

prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi

dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. (RPP)

merupakan persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar (Kunandar,

2014: 263).

3. Pembelajaran inkuiri merupakan proses yang bervariasi dan meliputi kegiatan

– kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang relevan,

mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis,

merencanakan penyelidikan atau investigasi, me-review apa yang telah

diketahui melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan mengunakan alat

untuk memperoleh data menganalisis dan menginterpretasi data, serta membuat

prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya (Susanto, 2013: 173).

Page 15: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

7

BAB 11

TINJAUAN TEORI

2.1 Paradigma Pembelajaran IPA Biologi.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan

atau sains yang semula berasal dari bahasa inggris „science‟. Kata „science‟

sendiri berasal dari bahasa latin „scientia‟ yang berarti saya tahu. „scientce‟ terdiri

dari social sciences (ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu

pengetahuan alam). Namun, dalam perkembangannya science sering

diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja

(jujun suriasumantri, 1998: 299) dalam (Trianto, 2012: 136).

Wahyana dalam (Trianto, 2012: 136-137) mengatakan bahwa IPA adalah

suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaan

secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan tidak hanya

ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap

ilmiah. Dan diperjelas oleh (Trianto, 2012: 136-137) bahwa IPA adalah suatu

kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-

gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan

sebagainya.

Menurut Kardi dan Nur dalam (Trianto, 2012: 136) bahwa hakikat IPA

mesti tercermin dalam tujuan pendidikan dan metode mengajar yang digunakan.

Dengan demikian, pembelajaran IPA pada tingkat pendidikan maupun harus

dikembangkan dengan memahami berbagai pandangan tentang makna IPA, yang

dalam konteks pandangan hidup dipandang sebagai suatu instrumen untuk

mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan sosial manusia.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah suatu kumpulan

teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala

alam. Lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan

sebagainya, (Trianto, 2012: 136).

Page 16: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

8

Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan

sikap ilmiah. Selain itu IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan

sebagai prosedur. Sementara itu Laksmi Prihantoro dkk dalam Trianto (2012:

137) mengatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses dan

aplikas. Sebagai produk, IPA merupakan sekumpulan pengetahuan dan

sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan

proses yang dipergunakan untuk mempelajari objek studi. Menemukan dan

mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan

melahirkan teknologi yang dapat memberi kemudahan bagi kehidupan.

Secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu biologi, fisika, dan

kimia. Fisika merupakan salah satu cabang dari IPA dan ilmu yang merupakan

ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan

masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen,

penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa

hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui

serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar

sikap ilmiah yang hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga

komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara

universal, (Trianto, 2012: 137).

2.2 Paradigma Pembelajaran Inkuiri

Menurut Trianto (2014: 78), Inkuiri yang dalam bahasa inggris inquiry,

berarti pertanyaan atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses

umum yang dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Gulo

dalam Trianto (2014: 78) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian

kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa

untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga

mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Staregi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu masala yang dipertanyakan. Proses

Page 17: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

9

berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal

dari baasa Yunani, yaitu heuriskin yang berarti saya menemukan (Sanjaya 2011:

196). Tujuan utama model inkuiri adalah mengembangkan keterampilan

intelektual, berfikir kritis, dan mampu memecahkan masalah ilmiah (Dimyati dan

Mujiono, 2013: 173).

Proses pembelajaran dengan menitikberatkan pada penelitian siswa secara

langsung harus diajak untuk praktik dalam segala hal. Tujuannya adalah untuk

melatih siswa untuk berfikir, memecahkan masalah dan menemukan sesuatu

bukan merupakan tujuan pendidikan yang baru. Demikian pula halnya dengan

strategi pembelajaran inkuiri pada tingkat dasar dipandang sebagai proses

menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah berdasarkan fakta dan

pengamatan (Amri dan Ahmadi, 2010: 92).

Tujuan pembelajaran inkuiri pada prinsipnya membantu siswa bagaimana

merumuskan pertanyaan, mencari jawaban, atau memecahkan masalah untuk

memuaskan keingintahuannya dan membantu teori dan gagasannya tentang dunia.

Lebih lanjut lagi dikatakan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing bertujuan

untuk mengembangkan tingkat berfikir dan juga keterampilan berfikir kritis.

Proses inkuiri terbimbing selama pengajaran berdampak konstruktif yang

memberikan banyak peluang dan tenaga untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

keefektifan pengajaran dan pembelajaran (Amri dan Ahmadi, 2010: 93).

Sanjaya (2011: 196 - 197), menyatakan ada beberapa hal yang menjadi ciri

utama model pembelajaran inkuiri, yaitu:

1. Model pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara

maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri

menempatkan siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, model

pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.

2. Seluruh aktivitas siswa yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan

dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Artinya, dalam model

pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebabagai sumber belajar, akan

Page 18: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

10

tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran

biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa, sehingga

kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat

utama dalam melakukan inkuiri.

3. Tujuan dari penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan

kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibat dalam

pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan

tetapi bagaiman mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

Dalam buku (Fathurrohman, 2016: 106 - 108) ada beberapa macam model

pembelajaran inkuiri yaitu:

1. Guide Inquiry.

Pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu suatu model pembelajaran inkuiri yang

dalam pelaksanaannya guru menyediakan bimbingan atau petunjuk cukup luas

kepada peserta didik. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, peserta didik

tidak merumuskan problem atau masala. Dalam pembelajaran inkuiri

terbimbing, guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan

oleh peserta didik.

2. Modifed Inquiry.

Model pembelajaran inkuiri ini memiliki ciri guru hanya memberikan

permasalaan tersebut melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian

untuk memperoleh jawaban.

3. Free Inquiry.

Pada model ini peserta didik harus mengidentifikasikan dan merumuskan

macam problem yang dipelajari dan dipecahkan.

4. Inquiry Role Approach.

Pendekatan model pembelajaran inkuiri ini melibatkan peranan peserta didik

dalam tim-timnya masing-masing terdiri atas 4 orang untuk memecahkan

masalah yang diberikan.

5. Intitation Inquiry.

Jenis model inkuiri ini melibatkan peserta didik dalam proses pemecahan

masalah dengan cara-cara lain yang ditempuh para ilmuan.

Page 19: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

11

8. Fictorial Riddle.

Model ini merupakan model pembelajaran yang dapat mengembangkan

motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi kelompok kecil atau besar yang

dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif cara

peserta didik.

2. Synectics Lesson

Pada jenis ini guru hendaknya memusatkan keterlibatab peserta didik untuk

membuat berbagai macam bentuk hiasan supaya dapat membuka

intelegensinya dan mengembangkan kreatifitasnya.

3. Value Clarifications.

Pada model pembelajaran inquiry jenis ini peserta didik lebih difokuskan pada

pemberian kejelasan tentang suatu tata aturan atau nilai-nilai pada suatu proses

pembelajaran.

Sanjaya (2011: 208), menyatakan sistem pembelajaran inkuiri memiliki

keunggulan, yaitu sebagai berikut:

1. Merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan

aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga

pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.

2. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya

belajar mereka.

3. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi

belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku

berkat adanya pengalaman.

4. Keuntunga lain adalah model pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan

siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang

memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terlambat oleh siswa yang

lemah dalam belajar.

Disamping keunggulan model pembelajaran inkuiri juga memiliki

kelemahan, yaitu:

1. Jika digunakan sebagai model pembelajaran, maka akan sulit mengontrol

kegiatan dan keberhasilan siswa.

Page 20: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

12

2. Model ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur

dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang

panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah

ditentukan.

4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan-kemampuan

siswa menguasai materi pelajaran, maka model pembelajaran inkuiri akan sulit

diimplementasikan oleh tiap guru.

Menurut Mulyatiningsing (2011: 235) Metode inkuiri adalah metode yang

melibatkan peserta didik dalam proses pengumpulan data dan pengujian hipotesis.

Guru membimbing peserta didik untuk menemukan pengertian baru, mengamati

perubahan pada praktik uji coba, dan memperoleh pengetahuan berdasarkan

pengelaman belajar mereka sendiri. Dalam metode inkuiri, peserta didik belajar

secara aktif dan kreatif untuk mencari pengetahuan.

2.3 Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)

Sasaran utama dalam pembelajaran inkuiri yaitu, (1) keterlibatan siswa

secara maksimal dalam proses kegiatan belajar; (2) keterlibatan secara logis dan

sistematis pada tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan sikap percaya pada

diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri. Pembelajaran inkuiri

dirancang untuk mengajak siswa secara langsung kedalam proses ilmiah kedalam

waktu yang relatif singkat (Trianto, 2014: 78).

Sanjaya (2010: 196) pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis

untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan. Sanjaya (2010: 306), pembelajaran inkuiri mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim

pembelajaran yang responsife. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar

siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Kemudian guru merangsang

Page 21: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

13

dan mengajak siswa untuk berfikir memecahkan masalah. Langkah orientasi

merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan siswa tergantung pada

kemauan siswa untuk beraktivitas mengunakan kemampuannya dalam

memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tidak mungkin

proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.

2. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu

persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah

persoalan yang menantang siswa untuk berfikir memecahkan teka-teki itu.

Dikatakan teka-teki itu dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan

masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban

yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi

inkuiri, oleh sebab melalui proses mencari jawaban itulah yang sangat berharga

sebagai upaya mengembangkan mental melalui masalah dalam berfikir.

3. Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang

dikaji. Sebagai jawaban sementara hipotesis perlu diuji kebenarannya.

Kemampuannya atau potensi individu untuk berfikir pada dasarnya sudah

dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berfikir itu dimulai dari kemampuan

setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu

permasalahan.

4. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan

untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri,

mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam

penembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan

motivasi yang kuat dalam belajar tetapi juga membutuhkan ketekunan dan

kemampuan mengunakan potensi berfikirnya.

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menemukan jawaban yang diangap diterima

sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan

Page 22: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

14

data. Menguji hipotesis juga bearti mengembangkan kemampuan berfikir

rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan

argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat

dipertangung jawabkan.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang

diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan

yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang

relevan.

2.4 Pendekatan Saintifik

Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-

langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model

pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya

kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan

berpikir kreatif peserta didik (Alfred De Vito dalam Kemendikbud 2014: 7).

Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang mampu menghasilkan

kemampuan untuk belajar (Joice & Weil dalam Kemendikbud 2014: 7), bukan

saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang

lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu

diperoleh peserta didik (Zamroni & Semiawan dalam Kemendikbud 2014: 8).

Pembelajaran saintifik tidak hanya memandang hasil belajar sebagai muara

akhir, namun proses pembelajaran dipandang sangat penting. Oleh karena itu

pembelajaran saintifik menekankan pada keterampilan proses. Model

pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains adalah model

pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan proses sains ke dalam sistem

penyajian materi secara terpadu (Beyer dalam Kemendikbud 2014: 8). Model ini

menekankan pada proses pencarian pengetahuan dari pada transfer pengetahuan,

peserta didik dipandang sebagai subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif

dalam proses pembelajaran, guru sebagai fasilitator yang membimbing dan

mengkoordinasikan kegiatan belajar. Dalam model ini peserta didik diajak untuk

Page 23: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

15

melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran

melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan

(scientist) dalam melakukan penyelidikan ilmiah (Nur dalam Kemendikbud 2014:

8), dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai

fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru yang diperlukan untuk

kehidupannya. Fokus proses pembelajaran diarahkan pada pengembangan

keterampilan peserta didik dalam memproseskan pengetahuan, menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan (Semiawan

dalam Kemendikbud 2014: 8).

Model ini juga mencakup penemuan makna (meanings), organisasi, dan

struktur dari ide atau gagasan, sehingga secara bertahap peserta didik belajar

bagaimana mengorganisasikan dan melakukan penelitian. Pembelajaran berbasis

keterampilan proses sains menekankan pada kemampuan peserta didik dalam

menemukan sendiri (discover) pengetahuan yang didasarkan atas pengalaman

belajar, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan generalisasi, sehingga lebih

memberikan kesempatan bagi berkembangnya keterampilan berpikir tingkat

tinggi (Houston dalam Kemendikbud 2014: 8). Dengan demikian peserta didik

lebih diberdayakan sebagai subjek belajar yang harus berperan aktif dalam

menggali informasi dari berbagai sumber belajar, dan guru lebih berperan sebagai

organisator dan fasilitator pembelajaran.

Model pembelajaran berbasis keterampilan proses sains berpotensi

membangun kompetensi dasar peserta didik melalui pengembangan keterampilan

proses sains, sikap ilmiah, dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap.

Keterampilan proses sains pada hakikatnya adalah kemampuan dasar untuk

belajar (basic learning tools) yaitu kemampuan yang berfungsi untuk membentuk

landasan pada setiap individu dalam mengembangkan diri (Chain and Evans

dalam Kemendikbud 2014: 9).

Sesuai dengan karakteristik Biologi sebagai bagian dari natural science,

pembelajaran biologi harus merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berpikir

ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

Page 24: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

16

melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,

dan mengkomunikasikan.

1. Kegiatan mengamati bertujuan agar pembelajaran Biologi berkaitan erat

dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Proses mengamati mencakup kegiatan yang memaksimalkan penggunaan

seluruh indera untuk mencari informasi, melihat, mendengar, membaca, dan

atau menyimak. Objek yang diamati adalah materi faktual (yang berbentuk

fakta), yaitu fenomena atau peristiwa yang dapat diamati secara langsung atau

dalam bentuk gambar, film, video, dan sebagainya.

2. Kegiatan menanya dilakukan sebagai salah satu proses membangun

pengetahuan peserta didik berupa konsep, prinsip, prosedur, hukum dan teori,

hingga berpikir metakognitif. Tujuannya agar peserta didik memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi secara kritis (critical thinking skill), logis,

dan sistematis. Proses menanya dilakukan melalui kegiatan diskusi dan kerja

kelompok serta diskusi kelas. Praktik diskusi kelompok memberi ruang

kebebasan mengemukakan ide/gagasan dengan bahasa sendiri, termasuk

dengan menggunakan bahasa daerah.

3. Kegiatan mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingin tahuan peserta

didik untuk memperkuat pemahaman konsep, prinsip, dan prosedur dengan

mengumpulkan data, mengembangkan kreativitas, dan keterampilan kerja

ilmiah. Kegiatan ini mencakup merencanakan, merancang, dan melakukan

eksperimen, serta memperoleh, menyajikan, dan mengolah data. Pemanfaatan

sumber belajar termasuk mesin komputasi dan automasi sangat disarankan

dalam kegiatan ini.

4. Kegiatan mengasosiasi bertujuan untuk membangun kemampuan berpikir dan

bersikap ilmiah. Data yang diperoleh diklasifikasikan, diolah, dan ditemukan

hubungan-hubungan yang spesifik. Kegiatan dapat dirancang oleh guru melalui

situasi yang direkayasa dalam kegiatan tertentu sehingga peserta didik

melakukan aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokkan, membuat

kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi dengan

memanfaatkan lembar kerja diskusi atau praktik. Hasil kegiatan mencoba dan

Page 25: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

17

mengasosiasi memungkinkan peserta didik memiliki keterampilan berpikir

kritis tingkat tinggi (higher order critical thinking skills) hingga berpikir

metakognitif.

5. Kegiatan mengkomunikasikan adalah sarana untuk menyampaikan hasil

konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau

grafik. Kegiatan ini dilakukan agar peserta didik mampu mengkomunikasikan

pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta berkreasi melalui

presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk karya.

Kelima pengalaman belajar (mengamati, menanya, mengumpulkan data,

mengasosiasi dan mengkomunikasikan) tersebut harus dibelajarkan kepada

peserta didik melalui model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi

biologi.

Model-model tersebut antara lain, Inquiry Based Learning, Discovery Based

Learning, Problem Based Learning, dan Project Based Learning.

Pemilihan model-model pembelajaran di atas sebagai pelaksanaan

pendekatan saintifik dalam pembelajaran memerlukan analisis yang cermat sesuai

dengan karakteristik kompetensi dan kegiatan pembelajaran dalam silabus.

Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal berikut.

1. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut kategori pengetahuan

faktual, konseptual, dan prosedural. Untuk pengetahuan faktual dan

konsepetual, guru dapat memilih Discovery Learning, sedangkan untuk

pengetahuan prosedural Project Based Learning dan Problem Based Learning.

2. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan kompetensi dasar dari

KI-4. Untuk keterampilan abstrak, guru dapat memilih Discovery Learning dan

Problem Based Learning, sedangkan untuk keterampilan konkrit menggunakan

Project Based Learning.

3. Karakteristik sikap yang dikembangkan, baik sikap religius (KI-1) maupun

sikap sosial (KI-2).

Page 26: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

18

2.5 Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran merupakan hal yang harus disiapkan oleh guru

sebelum melaksanakan pembelajaran. Menurut (KBBI dalam Prasetyo, dkk 2011:

16) perangkat adalah alat atau perlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah

proses atau cara menjadikan orang belajar. Menurut Prasetyo, dkk (2011: 16)

perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk melaksanakan proses

yang memungkinkan pendidik dan peserta didik melakukan kegiatan

pembelajaran baik dikelas, laboratorium atau di luar kelas. Dalam Permendikbud

No. 65 Tahun 2013 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah

disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran merupakan bagian dari

perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk

silabus dan RPP yang mengacu pada standar isi. Selain itu, dalam perencanaan

pembelajaran juga dilakukan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat

penilaian, dan skenario pembelajaran.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Trianto (2012: 108), Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

adalah rencana yang mengambarkan prosedur dan manajemen dan pembelajaran

untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapka dalam standar isi yang

dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran sendiri dapat

menjadi panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan

pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan. Rencana pelaksanaan

pembelajaran disusun untuk stiap pertemuan yang terdiri dari tiga rencana

pembelajaran, yang masing-masing dirancang untuk pertemuan selama 90 menit

dan 135 menit. Skenario kegiatan pembelajaran dikembangkan dari rumusan

tujuan pembelajaran yang mengacu dari indikator untuk mencapai hasil belajar

sesuai kurikulum berbasis kompetensi (KBK, 2004). Jadi secara sederhana RPP

merupakan pencabaran silabus dan dijadikan pedoman/ skenario pembelajaran.

Page 27: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

19

1) Hakikat RPP

Menurut Trianto (2012: 108) mengemukakan bahwa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

manajemen pembelajaran untuk mencapai sattu kompetensi dasar yang ditetapkan

dalam standar isi yang dijabarkan dalam silabus. Rencana pelaksanaan

pembelajaran sendiri dapat menjadi panduan langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario

kegiatan.

Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dangan bakat, minat, dan pengembangan fisik serta psikologis siswa. RPP

disusun berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan dalam satu pertemuan

atau lebih.

Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal

tahun pembelajaran dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam

setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat dilakukan oleh

guru secara individu maupun kelompok dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) di

gugus sekolah, dibawah koordinasi dan supervisi oleh Pengawas atau dinas

pendidikan.

2) Fungsi RPP

Setiap RPP Memiliki 2 (dua) fungsi, yaitu pertama, fungsi perencanaan,

yaitu mendorong guru lebih siap melakukan kegiatan pembelajaran; kedua, fungsi

pelaksanaan, dimana pelaksanaannya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan

lingkungan, sekolah dan daerah (Trianto, 2012: 108)

3) Ciri-Ciri RPP

Menurut Daryanto & Dwicahyono (2014: 89) secara umum, ciri-ciri

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut:

1. Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru

yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa.

Page 28: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

20

2. Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai.

3. Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila

RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketika guru mata pelajaran tidak

hadir), mudah dipahami dan tidak menafsiran ganda.

4) Prinsip-Prinsip Pengembangan RPP

Berbagai prinsip dalam menembangkan prinsip atau menyusun RPP sebagai

berikut (Kemendikbud, 2013e dalam Widyastono, 2014: 200)

1. RPP disusun guru sebagai terkjemahan dari ide kuriklum dan berdasarkan

silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancanga

proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

2. RPP dikembangkan sesuai dengan yang dinyatakan dalam silabus dengan

kondisi pada satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta didik, minat,

motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan emosi, maupun gaya belajar.

3. RPP mendorong partisipasi aktif peserta didik.

4. RPP sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik

yang mandiri dan tak berhenti belajar.

5. RPP mengembangkan budaya membaca dan menulis.

6. Proses pembelajaran dengan RPP dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan dan berekspresi dalam

bentuk tulisan.

7. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

8. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,

pengayaan, remedi, dan umpan balik.

9. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan perpaduan antara KI dan

KD, materi pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar dalam keutuhan

pengalaman belajar.

10. Menerapkan teknologi informasi dan komunkasi dalam pembelajaran

terutama bagi sekolah yang mampu.

Page 29: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

21

11. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi

dan kondisi.

5) Komponen dan Sistematika RPP

Menurut Daryanto & Dwicahyono (2014: 89) acuan alur pikir yang dapat

digunakan sebagai alternatif dalam menyusun RPP adalah:

(1) Kompetensi apa yang akan dicapai.

(2) Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk

perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.

(3) Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap

indikator.

(4) Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar

ianya dapat mencapai tujuan pembelajaran.

(5) Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.

(6) Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan

pengalaman belajar.

(7) Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar

siswa.

(8) Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

5) Langkah-Langkah Mengembangkan RPP

Menurut Trianto (2012: 109) adapun langkah-langkah atau cara

pengembangan RPP pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut:

1. Mengisi kolom identitas.

2. Menentukan alokasi waktu pembelajaran.

3. Menentukan SK/KD serta indikator.

4. Merumuskan tujuan sesuai SK/KD dan indikator.

5. Mengidentifikasi materi standar.

6. Menentukan pendekatan, model dan metode pembelajaran.

Page 30: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

22

7. Menentukan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal,

inti dan akhir.

8. Menentukan sumber belajar.

9. Menyusun kriteria penilaian.

2.6 Model Perancangan Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah

untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang

telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu

berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu

pembelajaran dikelas atau di laboratorium, tetapi bisa juga perangkat lunak

(software), seperti program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di

kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan,

pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain-lain

(Sukmadinata, 2015: 164-165).

Menurut Sanjaya (2013: 131-132), produk-produk sebagai hasil R&D

dalam bidang pendidikan di antaranya:

1. Berbagai macam media pembelajaran dalam berbagai bidang studi baik media

cetak seperti buku dan bahan ajar tercetak lainnya, maupun media non cetak

seperti pembelajaran melalui audio, video dan audiovisual, termasuk media

CD.

2. Berbagai macam strategi pembelajaran dalam berbagai bidang studi bersama

langkah-langkah atau tahapan pembelajaran, untuk perbaikan proses dan hasil

belajar.

3. Paket-paket pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik secara

mandiri, seperti modul pembelajaran, atau pengajaran berprogram.

4. Desain sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan

kurikulum.

5. Berbagai jenis metode dan prosedur pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

dan isi/materi pembelajaran.

Page 31: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

23

6. Sistem perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik

atau pun sesuai dengan tuntutan kurikulum.

7. Sistem evaluasi baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil untuk pengambilan

keputusan yang berhubungan dengan penentuan kualitas pembelajaran atau

pencapaian target kurikulum.

8. Prosedur penggunaan fasilitas-fasilitas pendidikan seperti laboratorium,

microteaching termasuk prosedur penyelenggaraan praktik mengajar, dan lain

sebagainya.

Penelitian R&D bertujuan untuk menghasilkan produk dalam berbagai

aspek pembelajaran dan pendidikan, yang biasanya produk tersebut diarahkan

untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Merancang suatu pembelajaran yang baik

tidak lepas dari pendekatan yang akan digunakan tersebut diharapkan mampu

menarik perhatian peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih fokus akan

pelajaran. Hal tersebut dapat mempermudah bagi peserta didik dan guru untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat berbagai model rancangan pelajaran

dengan berbagai pendekatan yang bisa digunakan dalam penelitian

pengembangan.

2.7 Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Trisoni dkk (2014)

“Pengembangan Perangkat Pembelajaran matematika dengan performance strategi

berbasis karakter pada materi bangun ruang kelas VIII”Berdasarkan hasil analisis

data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: Rata-rata perkembangan

karakter percaya diri siswa 69,41, karakter teliti 75,43 dan karakter tekun 75,44

artinya karakter percaya diri, teliti dan tekun siswa sudah berkembang. Rata-rata

kemampuan psikomotor siswa dalam membuat jaring-jaring limas 78,6 artinya

sudah baik dan dalam menggambar limas 61,3 artinya cukup. Hal tersebut

menunjukkan pembelajaran dengan RPP yang dikembangkan dapat membantu

siswa mencapai kemampuan psikomotor yang diharapkan dan berkembangnya

nilai-nilai karakter dalam diri siswa.

Page 32: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

24

Berdasarkan jurnal penelitian pengembangan yang dilakukan oleh Jaya, dkk

(2014) yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi

Bermuatan Pendidikan Karakter dengan Setting Guided Inquiry untuk

Meningkatkan Karakter dan Hasil Belajar Siswa SMP”, dapat disimpulkan bahwa

perangkat pembelajaran ini telah sangat valid dan layak digunakan dengan

persantase 3,57% .

Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan Hariyanto (2014)

“Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam Mengembangkan RPP

Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Menggunakan Bloom’s Taxonomy

Cognitive Domain Learning Stages” bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan

bahwa hampir seluruh subjek (87%) berhasil memperoleh nilai yang memenuhi

kriteria keberhasilan dengan nilai minimum 80. Hanya terdapat 3 orang

mahasiswa yang mendapatkan nilai dibawah standar. Bukti lain dari kemajuan

adalah kenaikan signifikan pada rata-rata kelas. Sebelum model Bloom’s

Taxonomy Cognitive Domain Learning Stages diterapkan di kelas, nilai rata-rata

mahasiswa adalah 73, dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 53. Setelah

model Bloom’s Taxonomy Cognitive Domain Learning Stages diterapkan nilai

rata-rata mahasiswa menjadi 93, dengan nilai tertinggi 110 dan nilai terendah 75.

Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi kenaikan yang signifikan terhadap

kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan RPP berdasarkan Kurikulum

2013.

Page 33: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

26

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Bentuk penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dan Pengembangan atau

Research and Development (R&D). Penelitian dan Pengembangan atau Reseach

and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji kelayakan produk tersebut. R&D bertujuan untuk

menghasilkan produk dalam berbagai aspek pembelajaran dan pendidikan, yang

biasanya produk tersebut diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu

(Sugiyono, 2013: 407). Menurut (Sanjaya, 2013: 129) penelitian dan

pengembangan adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan.

Dalam dunia pendidikan menurut (Sukmadinata, 2015: 168) strategi penelitian

dan pengembangan ini banyak digunakan untuk mengembangkan model-model

desain atau perencanaan pembelajaran, proses atau pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi pembelajaran dan model-model program pembelajaran. Dalam penelitian

kali ini peneliti akan mengembangkan perangkat pembelajaran berupa rencana

pelaksanaan pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing.

3.2 Model Pengembangan dan Prosedur Penelitian

3.2.1 Model Pengembangan

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berbasis inkuiri terbimbing ini

dikembangkan menurut Grafinger dalam Molenda (2003: 22) yaitu model

ADDIE. Model ini terdiri atas 5 tahap pengembangan yaitu tahap Analyze

(analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan), Implementation

(pelaksanaan) and Evaluation (pengujian). Tahap Implementation (pelaksanaan)

and Evaluation (pengujian) tidak dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya.

Model ADDIE dipilih karena sesuai dengan masalah yang melatar belakangi

penelitian ini. Dengan adanya analisis kurikulum dan analisis kebutuhan dengan

kondisi yang ada maka diharapkan dengan model ini dapat dikembangkan

Rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing yang bermanfaat

dalam proses pembelajaran di sekolah. Selain itu model ADDIE dipilih oleh

Page 34: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

27

peneliti dikarenakan model ADDIE merupakan desain yang runtut, serta adanya

tahap validasi dan uji coba yang menjadikan produk pengembangan menjadi lebih

sempurna. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Biologi berbasis Inkuiri

Terbimbing ini dikembangkan untuk materi struktur tumbuhan dan

pemanfaatannya dalam teknologi yang layak di kelas VIII SMP/MTs.

3.2.2 Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini Peneliti mencoba mengembangkan Rencana Pelaksaan

Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Sistem

Pencernaan Makanan pada Mata Pelajaran Biologi Kelas VIII SMPN/MTs. Proses

pengembangan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) ini menggunakan model

ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) sebagai

sebuah desain yang dipandang sangat sesuai untuk pengembangan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis Inkuiri Terbimbing kelas VIII

tersebut. Pada penelitian pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing ini hanya terbatas pada tiga langkah

pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan ADDIE karena keterbatasan

Peneliti dalam hal biaya dan waktu. Tiga langkah penelitian pengembangan

ADDIE sampai tahap Development (pengembangan) dalam penelitian ini dapat

digambarkan pada Gambar 2 berikut:

Page 35: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

28

Analisis

Gambar 2. Langkah-langkah ADDIE (Analysis sampai tahap Development)

Sumber: Modifikasi Peneliti berdasarkan (Grafinger dalam Molenda, 2003: 2)

Untuk menjelaskan diagram alur rancangan pengembangan tersebut, masing

masing tahap secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

3.2.2.1 Analyze (Analisis)

a. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan tahap analisis (Analyze). Tahap ini

bertujuan untuk mengembangkan RPP Biologi berbasis Inkuiri Terbimbing

pada materi pokok sistem pokok struktur tumbuhan dan pemanfaatannya dalam

teknologi untuk siswa kelas VIII SMPN/MTs.

Analisis

Analisis

Kurikulum

Menyusun Indikator Pembelajaran

Design

Merancang RPP pada Materi Pokok pokok struktur tumbuhan

dan pemanfaatannya dalam teknologi

Validasi Ahli

Revisi Tidak

Layak Development

RPP yang telah direvisi (layak)

Ya

Analisis

Kebutuhan

Page 36: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

29

Pada tahap analisis (analyze) terdapat 4 langkah kegiatan yang terdiri dari:

1) Analisis Kurikulum 2013.

Langkah awal pada pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

berbasis Inkuiri Terbimbing adalah analisis kurikulum 2013. Tahap ini bertujuan

untuk menentukan materi-materi yang digunakan dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Pada penelitian ini Peneliti memilih tiga sekolah yaitu SMP

Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II, SMP Islam As Shofa dan SMP 16 Pekanbaru

yang menggunakan Kurikulum 2013 dan memiliki akreditasi A. Pada tahap ini

Peneliti melakukan analisis terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar

(KD) pada kurikulum 2013. Peneliti memilih materi mengenai Sistem pencernaan

makanan. Di kelas VIII materi Sistem pencernaan makanan merupakan materi

yang sangat luas yang meliputi struktur dan fungsi jaringan akar, batang, daun

dan pemanfaatannya struktur jaringan tumbuhan dalam teknologi

2) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan yaitu untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau

kompetensi yang perlu dipelajari oleh peserta didik untuk meningkatkan hasil

belajar. Analisis kebutuhan ini dapat diambil dari hasil belajar kognitif, afektif

dan psikomotorik. Analisis kebutuhan merupakan kondisi yang harus dipenuhi

dalam suatu produk baru atau perubahan produk, yang mempertimbangkan

berbagai kebutuhan yang bersinggungan antara berbagai pemangku kepentingan.

Peneliti mengumpulkan informasi yang mengidentifikasi faktor-faktor pendukung

dan penghambat (kesenjangan) proses pembelajaran yang seharusnya dimiliki

setiap peserta didik yang menjadi masalah pada peserta didik untuk mencapai

tujuan pengembangan pembelajaran yang mengarah pada peningkatan mutu

pendidikan.

Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan kajian pustaka,

observasi, wawancara dengan Pendidik di tiga SMP/MTs di Pekanbaru, yaitu

SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II, SMP Islam As Shofa dan SMPN 16

Pekanbaru. Berdasarkan kajian pustaka dan hasil analisis fakta-fakta yang ada dari

berbagai sumber kajian maka penelitian ini difokuskan pada muatan model inkuri

Page 37: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

30

terbimbing pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil

observasi dan wawancara dengan guru biologi pada ketiga sekolah diketahui

bahwa: (1) Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan sudah mengkaitkan

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dengan menggunakan model

inkuiri terbiming, tetapi dalam implementasinya belum dilakukan secara

maksimal. (2) Guru masih memanfaatkan perangkat pembelajaran yang ada dari

MGMP yang sudah di revisi sesuai dengan kebutuhan siswa. (3) Pengintegrasian

materi dengan model inkuiri terbimbing ini belum sepenuhnya dapat dijalankan,

baik pada RPP, LKPD, bahan ajar, dan media pembelajaran.

Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara terbatas pada guru Biologi

pada tiga sekolah SMP Al-Azhar Syifa Buddy, SMP Negeri 16, SMP Islam As-

Shofa Pekanbaru. Diketahui bahwa Pelaksanaan proses pembelajaran yang

dilakukan sudah mengkaitkan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

dengan menggunakan model inkuiri terbimbing, tetapi dalam implementasinya

belum dilakukan secara maksimal, Guru masih memanfaatkan perangkat

pembelajaran yang ada dari MGMP yang sudah di revisi sesuai dengan kebutuhan

siswa, Pengintegrasian materi dengan model inkuiri terbimbing ini belum

sepenuhnya dapat dijalankan, baik pada RPP, LKPD, bahan ajar, dan media

pembelajaran.

Sesuai dengan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, bahwa guru sangat

mengharapkan di dalam pembelajaran adanya acuan yang dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik baik hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik.

Melalui pengintegrasian materi terhadap model inkuiri terbimbing ini, hasil

belajar kognitif, afektif dan psikomotorik dapat ditingkatkan, karena salah satu

tujuan pengintegrasian materi dengan model inkuiri terbimbing ini peserta didik

dapat memahami materi sistem pencernaan pada manusia (kognitif), peserta didik

mampu menunjukkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan

Allah SWT (afektif), serta memahami materi struktur tumbuhan dan

pemanfaaatannya dalam teknologi melalui praktikum atau eksperimen

(psikomotorik).

Page 38: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

31

3.2.2.2 Design (Perancangan)

Tujuan dari tahap ini adalah mengembangkan RPP berbasis Inkuiri

terbimbing dan sesuai dengan Kurikulum 2013. Pada tahap ini akan ditentukan

bagaimana RPP akan dirancang secara utuh sesuai dengan materi pokok kemudian

menyusun indikator dari materi pokok diturunkan menjadi tujuan pembelajaran

yang akan dirancang menjadi RPP. Isi RPP dibuat sesuai dengan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Inti yang terdapat pada Kurikulum 2013. RPP

berbasis Inkuiri terbimbing yang dibuat menggunakan bahasa indonesia.

3.2.2.3 Development (Pengembangan)

Setelah perancangan RPP, RPP dibuat dan disusun sesuai dengan langkah-

langkah yang dirancang. Tahap development ini bertujuan untuk menghasilkan

perangkat pembelajaran berupa RPP Biologi berbasis Inkuiri terbimbing dan

sesuai dengan Kurikulum 2013. RPP yang telah tersusun divalidasi oleh validator.

1. Validasi RPP Biologi berbasis Inkuiri terbimbing

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri terbimbing yang

dikembangkan, terlebih dahulu akan divalidasi. Tujuan validasi adalah memeriksa

konsep-konsep serta tata bahasa dan kebenaran konsep pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Validator pada

penelitian ini terdiri dari ahli pembelajaran, ahli materi dan guru Biologi kelas

VIII IPA SMP/MTs Pekanbaru. Hasil Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang telah divalidasi oleh lima orang validator akan mendapat saran dan kritik

dari validator, selain itu juga untuk mendapatkan pernyataan tentang kelayakan

dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan. Pernyataan

itu diperoleh dari dosen ahli pembelajaran, ahli materi dan guru Biologi kelas VIII

IPA SMP/MTs. Kemudian dilakukan revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Setelah itu dihasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis

Inkuiri terbimbing yang layak digunakan dalam proses pembelajaran.

Page 39: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

32

Validator adalah pakar pendidikan Biologi dan ahli materi serta kompeten

dalam bidang pengembangan perangkat pembelajaran sebanyak dua orang dosen

ditambah dengan guru Biologi sekolah sebanyak tiga orang yang paham akan

konsep Biologi dan materi seperti yang terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Nama Validator

N

o. Nama Validator Bidang Ahli Keterangan

1. Dr. Andi Murwanti, M.Pd Ahli Pembelajaran Dosen UIN

2. Prof.Dr.Ir.Hasan Basri

Jumin, M.Sc Ahli Materi Dosen Pascasarjan UIR

3. Kiki Mandala, S.Pd Guru Biologi SMP Al-Azhar Syifa Budi

4. Satria Wadi, S.Si Guru Biologi SMP Islam As Shofa

5. Wiedyawati, S.Pd.,MM Guru Biologi SMP Negeri 16 Pekanbaru

Sumber: Data oleh Peneliti

2. Revisi RPP Biologi berbasis Inkuiri terbimbing

Data yang diperoleh dari validasi oleh validator digunakan untuk melakukan

revisi RPP Biologi yang dikembangkan.

3. RPP Biologi berbasis Inkuiri terbimbing yang telah direvisi

Setelah melakukan revisi pada RPP Biologi berbasis Inkuiri terbimbing

yang dikembangkan oleh Peneliti diperoleh produk akhir yaitu RPP Biologi

berbasis Inkuiri terbimbing yang telah direvisi.

3.3 Jenis Data

Data penelitian ini adalah data primer yang diambil langsung dari lembaran

validasi dari masing-masing validator perangkat pembelajaran, hasil uji kelayakan

dilihat dari hasil validasi (ahli pembelajaran, ahli materi dan guru) terhadap RPP

yang telah dikembangkan.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen pengumpulan data penelitian meliputi:

Page 40: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

33

3.4.1 Lembar Validasi

Lembar validasi dalam penelitian ini adalah lembaran yang digunakan untuk

memvalidasi produk yang dikembangkan. Tujuan pengisian lembar validasi

adalah untuk menguji kelayakan RPP berbasis Inkuiri terbimbing yang

dikembangkan. Dalam penelitian ini ada dua orang yang bertindak sebagai

validator yang terdiri dari dua dosen yaitu sebagai ahli pembelajaran, ahli materi

dan tiga orang guru Biologi yang paham akan konsep Biologi dan materi. Validasi

RPP oleh para ahli dinilai sesuai dengan aspek yang tersedia. Aspek penilaian dan

butir lembar validasi pengembangan RPP dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Validasi Pengembangan RPP Ahli Pembelajaran

No Aspek Jumlah Butir

Lembar Validasi

Nomor item

1 Perumusan tujuan

pembelajaran

4 1,2,3,4

2 Isi yang disajikan 7 5,6,7,8,9,10,11

3 Bahasa 1 12

4. Waktu 1 13

Sumber: Modifikasi Peneliti dari Rifqia, dkk (2012) dalam Kamilah (2014)

Tabel 3. Kisi-Kisi Lembar Validasi Pengembangan RPP Ahli Materi

No Aspek Jumlah Butir

Lembar Validasi

Nomor item

1 Materi 5 1,2,3,4,5

2 Penyajian 1 6

3 Bahasa 1 7

Sumber: Modifikasi Peneliti dari Rifqia, dkk (2012) dalam Kamilah (2014)

Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Validasi Pengembangan RPP Oleh Guru

No Aspek Jumlah Butir

Lembar Validasi

Nomor item

1 Perumusan tujuan

pembelajaran

4 1,2,3,4

2 Isi yang disajikan 7 5,6,7,8,9,10,11

3 Bahasa 1 12

4 Waktu 1 13

5 Keterpaduan 5 14,15,16,17,18

Sumber: Modifikasi Peneliti dari Rifqia, dkk (2012) dalam Kamilah (2014)

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Page 41: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

34

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan jenis

sampel serta perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau objek

penelitian. Pada penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,

terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik pengambilan sampel

pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2015: 124) purposive sampling adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang

kita harapkan, sehingga akan memudahkan Peneliti menjelajahi objek atau situasi

sosial yang diteliti.

Pengambilan sampel yang dilakukan oleh Peneliti ini diambil melalui

pertimbangan tertentu. Peneliti akan melakukan penelitian tentang kelayakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, maka sampel sumber datanya adalah ahli

pembelajaran dan ahli materi. Selain itu, Peneliti juga mengambil sampel dari

guru sekolah SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru, SMP Islam As Shofa dan

SMP Negeri 16 Pekanbaru yang menggunakan Kurikulum 2013 dan memiliki

akreditasi A.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

dilakukan dengan memanfaatkan hasil penelitian yang di integrasikan dengan

materi Sistem pencernaan makanan pada Mata Pelajaran Biologi. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran diperoleh dengan menganalisis instruksional meliputi:

KI, KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan dengan

mengisi lembar validasi pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Data

diperoleh dari hasil validasi tiap-tiap validator untuk mengetahui hasil dari

pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Validasi dilakukan oleh

narasumber yang dianggap ahli dalam bidang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

yaitu terdiri atas lima orang validator, yang terdiri dari ahli pembelajaran, ahli

materi dan tiga guru Biologi kelas VIII IPA SMP/MTs.

Page 42: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

35

Validator memberikan kesan umum, saran perbaikan dan kritik terhadap

produk yang dikembangkan. Selain itu juga validator memberikan pernyataan

tentang kelayakan dari RPP yang dikembangkan.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang

mendeskripsikan kelayakan RPP berbasis Inkuiri terbimbing yang dikembangkan.

RPP yang telah dihasilkan akan divalidasi terlebih dahulu oleh Dosen Pendidikan

Biologi bidang Pendidikan, dosen bidang materi dan guru Biologi SMP/MTs

kelas VIII. Tanggapan responden yang berupa data kuantitatif, dinyatakan dalam

bentuk rentang jawaban mulai dari 1= Jika tidak ada deskriptor yang muncul, 2=

Jika yang muncul hanya 1 deskriptor, 3= Jika yang muncul hanya 2 deskriptor, 4=

Jika semua deskriptor muncul. Skala ini dapat disederhanakan menjadi 4 skala

jawaban saja agar tanggapan responden lebih jelas pada posisi mana.

Apabila semua deskriptor muncul dalam lembar validasi, maka jawaban

responden tersebut akan dinilai 4. Demikian seterusnya hingga pada pilihan

jawaban yang tidak muncul deskriptor, maka jawaban responden tersebut akan

dinilai 1. Setelah seluruh jawaban responden dikumpulkan, maka nilai total

responden dihitung dengan cara mencari skor yang diharapkan untuk masing-

masing aspek penilaian dan secara keseluruhan aspek. Komponen aspek penilaian

yang di amati meliputi aspek perumusan tujuan pembelajaran, isi yang disajikan,

bahasa, waktu, dan keterpaduan. Selanjutnya dibuat persentase sehingga dapat

ditarik sebuah kesimpulan seberapa layak RPP tersebut digunakan.

Pada penelitian ini, presentase kelayakan RPP pembelajaran akan dihitung

untuk tiga macam evaluator. Pertama, ahli pembelajaran. Kedua, ahli materi dan

ketiga adalah guru mata pelajaran biologi. Penghitungan persentase tingkat

kelayakan RPP pembelajaran menggunakan metode yang dicontohkan oleh Akbar

(2013: 158).

Vma =

Page 43: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

36

Vp =

Keterangan:

Vma = Validasi kelayakan dari pembelajaran

Vp = Validasi kelayakan pengguna (guru)

TSh = Total skor maksimal yang diharapkan

TSe = Total skor empiris (hasil uji kelayakan dari validator)

Tabel di atas dijadikan sebagai acuan penghitungan persentase kelayakan

berdasarkan data yang diperoleh dari ahli pembelajaran, ahli materi dan guru.

Setelah seluruh presentase kelayakan dihitung, untuk mengetahui seberapa layak

RPP pembelajaran tersebut digunakan, menggunakan tabel yang dicontohkan oleh

Akbar (2013: 158).

Tabel 5. Kriteria Kelayakan Menurut Penilaian Validator

No. Kriteria Kelayakan Tingkat Kelayakan

1. 85,01 % - 100 % Sangat layak, atau dapat digunakan tanpa revisi

2. 70,01 % - 85 % Cukup layak, atau dapat digunakan namun perlu

revisi kecil

3. 50,01 % -70 % Kurang layak, disarankan tidak dipergunakan

karena perlu revisi besar

4. 01,00 % - 50 % Tidak layak, atau tidak boleh dipergunakan.

Sumber : Akbar (2013: 158)

Page 44: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

38

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research and

Development (R&D). Penelitian pengembangan ini menghasilkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing pada materi pokok

Struktur Tumbuhan Dan Pemanfaatannya Dalam Teknologi Untuk kelas VIII.

RPP yang dikembangkan terlebih dahulu kemudian divalidasi oleh validator ahli

pembelajaran, validator ahli materi, dan validator guru pada tiga sekolah berbeda.

Adapun tiga sekolah tersebut adalah SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II,

SMP Islam As-Shofa Pekanbaru dan SMP 16 Pekanbaru.

Penelitian ini menggunakan desain model ADDIE yang terdiri atas lima

tahap yaitu Analisis (analyze), Desain (design), Pengembangan (development),

Implementasi (Implementation) dan Evaluasi (Evaluation). Namun penelitian ini

Peneliti hanya melakukan tahap analisis (analyze) sampai tahap pengembangan

(development), hal ini dilakukan Peneliti untuk menghemat waktu dan biaya.

Penelitian pengembangan ini dilakukan sesuai dengan tiga tahapan yang ada pada

model desain ADDIE. Berikut diuraikan tiga tahapan yang peneliti lakukan:

1. Analisis (Analyze)

Hal pertama yang peneliti lakukan adalah melakukan tahap analisis.

Analisis awal diperlukan untuk mendapatkan gambaran tentang pengembangan

RPP. Analisis tersebut meliputi: 1) Analisis Kurikulum, dan 2) Analisis

Kebutuhan. Adapun uraian dari tahap analisis adalah sebagai berikut:

1) Analisis Kurikulum 2013 revisi

Tahap ini bertujuan untuk menentukan materi-materi yang digunakan dalam

RPP. Pada penelitian ini peneliti memilih tiga sekolah yaitu SMP Al-Azhar Syifa

Budi Pekanbaru II, SMP Islam As-Shofa Pekanbaru dan SMPN 16 Pekanbaru

yang menggunakan Kurikulum 2013 revisi. Pada tahap ini peneliti melakukan

analisis terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

kurikulum 2013 revisi. KI dan KD yang digunakan dalam pengembangan RPP

berbasis inkuiri terbimbing ini adalah KI 3 dan KI 4 sedangkan KD adalah KD 3.4

Page 45: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

39

dan KD 4.4 seperti yang dijelaskan pada Tabel 6 menyajikan Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar dari Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam

Teknologi

Tabel 6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi sistem pencernaan pada manusia.

Kompetensi Inti ( KI) Kompetensi Dasar ( KD)

3. Memahami, menerapkan,

menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakognetif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian,

serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

3.4 Menganalisis keterkaitan strukur

jaringan tumbuhan dan fungsinya

serta teknologi yang terinspirasi

oleh struktur tumbuhan

Materi yang akan di integrasikan dengan model inkuiri terbimbing oleh peneliti adalah

mata pelajaran biologi khususnya pada materi struktur jaringan tumbuhan dan

pemanfaatannya dalam teknologi. Ini sesuai dengan KI.3 yang mengacu kepada aspek

kognitif atau pengetshusn peserta didik. Pada KI.3 aspek kognitifnya diturunkan pada

KD 3.4.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam

ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari

yang dipelajari di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif, serta mampu menggunakan

metoda sesuai keilmuan.

4.4 Menyajikan karya dari hasil

penelusuran berbagai sumber

informasi tentang teknologi yang

terinspirasi dari hasil pengamatan

struktur tumbuhan

Pemilihan KI 4 yang bertujuan untuk menghasilkna keterampilan peserta didik yang

diharapkan dapat terwujud setelah peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran

disekolah pada materi struktur jaringan tumbuhan dan pemanfaatannya dalam

teknologi sehingga keterampilan yang diharapkan muncul dapat menghasilkan suatu

produk baru. Hal itu sesuai dengan tujuan dari KI 4 yang tertuang pada KD 4.4

2) Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan ini dilakukan dengan melakukan kajian pustaka,

observasi, wawancara dengan pendidik di tiga SMP/ MTs di Pekanbaru, yaitu

SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II, SMP Islam As-Shofa Pekanbaru dan

SMP 16 Pekanbaru. Berdasarkan kajian pustaka dan hasil analisis fakta-fakta

yang ada dari berbagai sumber kajian maka penelitian ini difokuskan pada

Page 46: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

40

pengembangan inkuiri terbimbing pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi pada

ketiga sekolah diketahui bahwa:

1. Pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini sudah

mengunakan model inkuiri terbimbing. Namun tidak dilakukan secara

maksimal karena sulitnya siswa terhadap pemahaman bahasa dan petunjuk

yang digunakan.

2. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan guru masih memanfaatkan

perangkat pembelajaran yang ada dari MGMP tanpa merevisi sesuai dengan

kebutuhan siswa.

3. Sebagian siswa kurang minat dalam belajar ( membaca ) sehingga tidak

mampu untuk memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran yang

mengunakan model inkuiri terbimbing.

4. Kurangnya bahan belajar pada model inkuiri terbimbing.

5. Pengintegrasian inkuiri terbimbing pada RPP masih berlaku tetapi tidak

seringkali digunakan karena kesulitan siswa untuk menemukan masalah dalam

materi yang dipelajari. Pengintegrasian inkuiri terbimbing ini juga digunaka di

dalam LKPD.

Berdasarkan analisis tersebut, Peneliti akan mengembangkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing pada materi pokok

Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi.

a. Perancangan (Design)

Tujuan dari tahap perancangan (design) menentukan bagaimana RPP akan

dirancang secara utuh sesuai dengan materi pokok kemudian menyusun tujuan

pembelajaran yang akan dirancang menjadi sebuah Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Isi RPP dibuat sesuai dengan Kompetensi dasar dan

Kompetensi Inti yang terdapat pada Kurikulum 2013 revisi, buku guru dan buku

peserta didik. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Inkuiri terbimbing

dibuat menggunakan bahasa Indonesia dan disertai dengan materi lengkap.

Page 47: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

41

Susunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berorientasi pada Kurikulum

2013 revisi dengan mengintegrasikan model inkuiri terbimbing. RPP yang

disusun mencakup:

1. Kompetensi apa yang akan dicapai.

2. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk

perilaku yang menggambarkan pencapaian kompetensi dasar.

3. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap

indikator.

4. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agar

ianya dapat mencapai tujuan pembelajaran.

5. Di kegiatan inti guru tidak menyajikan banyak materi, di sini peserta didik

ditunutut untuk membaca dan mencari materi agar mendapatkan permasalahan

dan kemudian dipecahkan didalam pembelajaran

6. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.

7. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan

pengalaman belajar.

8. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar

siswa.

9. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

Mempertimbangkan keluasan materi yang akan disampaikan, maka materi

Struktur Jaringan Tumbuhan Dan Pemanfaatannya Dalam Teknologi ini

memerlukan 4 kali pertemuan, 3 kali pertemuan materi dan 1 kali pertemuan

praktikum dengan alokasi waktu 2 x 40 menit.

b. Pengembangan (Development)

Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang layak setelah revisi berdasarkan masukan

para ahli dan guru. Konteks pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

berbasis Inkuiri terbimbing ini, terdiri dari beberapa langkah yaitu:

1. Validasi RPP oleh validator. Pada tahap validasi ini tim ahli yang terlibat

adalah ahli pembelajaran dan ahli materi. Selain itu dilakukan validasi oleh

Page 48: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

42

guru Biologi yang bersangkutan. Adapun nama para validator adalah sebagai

berikut:

1) Dr. Andi Murwanti, M.pd (Ahli pembelajaran)

2) Prof.Dr.Ir.Hasan Basri Jumin,M.Sc (Ahli materi)

3) Guru Biologi dari tiga sekolah yaitu:

a. Kiki Mandala, S.Pd (guru Biologi SMP Al-Azhar Syifa Budi

Pekanbaru II)

b. Satria Wadi, S.Si (guru Biologi SMP Islam As-Shofa Pekanbaru)

c. Wiedyawati, S.Pd., MM (guru Biologi SMPN 16 Pekanbaru).

Revisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan berdasarkan

masukan dari para validator saat validasi. Pada tahap ini proses revisi dilakukan

karena menurut validator ahli pembelajaran (AM), validator ahli Materi (HBJ)

dan validator guru (KM) guru Biologi SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II,

(SW) guru Biologi SMP Islam As-Shofa Pekanbaru, dan (WW) guru Biologi

SMPN 16 Pekanbaru Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah layak diuji

cobakan dengan revisi. Namun Peneliti hanya memperbaiki sesuai dengan saran

yang diberikan oleh setiap vaidator.

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh Para

Ahli

Tahap ini merupakan tahap validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing oleh ahli pembelajaran (AN) dan ahli Materi

(HBJ). Hasil analisis terhadap validasi yang dilakukan para ahli digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) berbasis Inkuiri terbimbing yang sedang dikembangkan. Apabila Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria

kelayakan (sangat layak), maka layak untuk digunakan. Validasi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri terbimbing dilakukan oleh

Peneliti pada tanggal 2-7 April 2018 (ahli pembelajaran), tanggal 1-7 November

2018 (ahli materi), tanggal 20-25 April 2018 validator guru oleh Ibu (KM),

Page 49: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

43

tanggal 11-18 april 2018 validator guru oleh bapak (SW), tanggal 20-27

September 2018 validator guru oleh ibu (WW). Hasil validasi Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing adalah sebagai

berikut:

1. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Oleh Ahli Pembelajaran

Validator pembelajaran adalah Ibuk (AM). Beliau adalah dosen fakultas

Tarbiah dan keguruan UIN, Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

oleh ahli pembelajaran bertujuan untuk mengetahui pendapat ahli pembelajaran

sebagai dasar dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) oleh ahli pembelajaran dilihat dari empat aspek yaitu aspek perumusan

tujuan pembelajaran, aspek isi yang disajikan, bahasa dan waktu. Validasi

pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan lembar validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk dinilai kelayakannya. Hasil validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing oleh ahli pembelajaran disajikan

pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Berbasis

Inkuiri Terbimbing Oleh Ahli Pembelajaran (Dr. Andi Murwanti, M.pd )

No. Aspek yang Dinilai Persentasi Kelayakan (%) Tingkat

Kelayakan

1. Perumusan tujuan

pembelajaran 100.00 % Sangat layak

2. Isi yang disajikan 92,85 % Sangat layak

3. Bahasa 100,00 % Sangat layak

4. Waktu 75,00 % Cukup layak

Rata-rata validasi RPP 85,71 % Sangat layak

Sumber: Data oleh peneliti

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat penilaian Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis Inkuiri Terbimbing oleh ahli pembelajaran

yaitu Ibuk Andi dilakukan satu tahap penilaian. Pada tahap ini didapatkan hasil

secara keseluruhan bahwa RPP berbasis Inkuiri Terbimbing ini sangat layak

Page 50: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

44

dengan persentase kelayakan yaitu 85,71%. Adapun rincian persentase tiap aspek

yaitu aspek perumusan tujuan pembelajaran persentase kelayakan 100,00% dan

tingkat kelayakannya sangat layak, aspek isi yang disajikan persentase kelayakan

92,85% dan tingkat kelayakannya sangat layak, aspek bahasa persentase

kelayakan 75,00% dan tingkat kelayakannya sangat layak, aspek waktu persentase

kelayakan 75,00% dan tingkat kelayakannya sangat layak. Secara rinci hasil

analisis kelayakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis

inkuiri terbimbing oleh ahli pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 9.

Menurut ahli pembelajaran yaitu Ibuk Andi Murniati , Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing yang

dikembangkan sangat layak untuk diuji cobakan kelapangan tanpa ada revisi

karena RPP sebelum telah dilakukan revisioleh validator. Adapun evaluasi, saran

dan komentar dari ahli pembelajaran terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dilakukan peneliti, antara lain dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Saran dan Komentar dari Ahli Pembelajaran Terhadap Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Biologi Berbasis Inkuiri terbimbing

Nama Validator Ahli

Pembelajaran

Saran dan Komentar Ahli Pembelajaran

Dr. Andi Murniati,

M.Pd

1. Gunakana bahasa yang sesuai

2. Perbaiki rumusan masalah

3. Perbaii apersepsi

4. Buang indikator yang tidak dipakai dalam

pembelajaran

Sumber: Data oleh Peneliti

2. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri

Terbimbing oleh Ahli Materi.

Validator ahli materi adalah bapak Hasan Basri Jumin, Beliau adalah

dosen Pascasarjana UIR . Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh

ahli materi bertujuan untuk mengetahui pendapat ahli materi sebagai dasar dalam

memperbaiki dan meningkatkan kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh ahli materi dilihat

Page 51: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

45

dari tiga aspek yaitu aspek materi, penyajian dan bahasa dalam RPP. Validasi

pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan lembar validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) untuk dinilai kelayakannya. Hasil validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing oleh ahli materi disajikan pada

Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri

terbimbing Oleh Ahli materi (Prof.Dr.Ir.Hasan Basri Jumin,M.Sc)

No Aspek yang

Dinilai

Prof.Dr.Ir.Hasan Basri Jumin,M.Sc

Persentase Kelayakan

(%) Tingkat Kelayakan

1 Materi 83,33% Sangat layak

2 Penyajian 87,5% Sangat layak

3 bahasa 100,00 % Sangat layak

Rata-rata validasi RPP 90,27 % Sangat layak

Sumber: Data oleh Peneliti

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat penilaian Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis Inkuiri terbimbing oleh ahli materi yaitu ibu

Prof.Ir.dr.Hasan Basri dilakukan dua tahap penilaian. Didapatkan hasil secara

keseluruhan bahwa RPP berbasis inkuiri terbimbing ini sangat layak dengan

pesrsentase kelayakan yaitu 90,27%. adapun rincian persentase setiap aspek yaitu

aspek materi pesrsentase kelayakan 83,33% dengan tingkat kelayakan sangat

layak, aspek penyajian persentase kelayakan 87,5% dengan tingkat kelayakan

sangat layak, dan aspek bahasa 100.00% dengan tingkat kelayakan sangan layak.

Secara rinci hasil analisis kelayakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Biologi berbasis inkuiri terbimbing oleh ahli materi dapat dilihat pada lampiran

10.

Page 52: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

46

Tabel 10. Saran dan komentar dari ahli materi terhadap Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing

Nama Validator Ahli

Materi

Saran Dan Komentar Ahli Materi

Prof.Dr.Ir.Hasan Basri

Jumin,M.Sc

1. Tambahkan lagi materi yang sesuai dengan

konsep ipa terpadu

Sumber: Data oleh Peneliti

3. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri

terbimbing oleh Guru

Hasil pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) juga dinilai

oleh tiga orang guru mata pelajaran Biologi dari tiga sekolah yang berbeda yaitu:

1) SMP islam As Shofa Pekanbaru oleh bapak (SW), 2) SMP Syifa Budi

Pekanbaru II oleh ibu (KM), dan 3) SMP Negeri 16 Pekanbaru oleh Ibu (WW).

Penilaian dilakukan dengan cara memberikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing untuk dilihat, diamati, dan

menyerahkan lembar valiadasi kepada guru. Lembar valiadasi guru terdiri dari 18

pernyataan yang terbagi ke dalam lima aspek yaitu, aspek perumusan tujuan

pembelajaran, aspek isi yang disajikan, aspek bahasa, aspek waktu dan aspek

keterpaduan. Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru

disajikan sebagai berikut:

1) Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri

Terbimbing Oleh Guru SMP Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru II.

Validator guru SMP Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru II adalah ibu Kiki

Mndala P, S.Pd, Beliau adalah guru biologi di SMP Al Azhar Syifa Budi

Pekanbaru II. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh guru

bertujuan untuk mengetahui pendapat guru mengenai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri Terbimbing yang dibuat oleh peneliti

sebagai dasar dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penilaian dilakukan dengan cara memberikan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk dilihat, diamati, dan

Page 53: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

47

menyerahkan lembar valiadasi kepada guru. Lembar valiadasi guru terdiri dari 18

pernyataan yang terbagi ke dalam lima aspek yaitu, aspek perumusan tujuan

pembelajaran, aspek isi yang disajikan, aspek bahasa, aspek waktu dan aspek

keterpaduan. Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi

berbasis inkuiri terbimbing oleh guru disajikan pada Tabel 11 di bawah ini.

Tabel 11. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi Berbasis

Inkuiri Terbimbing Oleh Guru SMP Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru II.

No. Aspek yang Dinilai Persentasi Kelayakan (%) Tingkat

Kelayakan

1. Perumusan tujuan

pembelajaran 100,00 % Sangat layak

2. Isi yang disajikan 100,00 % Sangat layak

3. Bahasa 100,00 % Sangat layak

4. Waktu 100,00 % Sangat layak

5 Keterpaduan 100,00 % Sangat layak

Rata-rata validasi RPP 100,00 % Sangat layak

Sumber: Data oleh Peneliti

Pada Tabel 11 penilaian RPP berbasis Inkuiri Terbimbing oleh guru SMP

Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II yaitu Ibu (KM). Beliau adalah guru biologi di

SMP Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru II. Dari hasil validasi yang dilakukan

didapatkan hasil secara keseluruhan bahwa RPP berbasis Inkuiri Terbimbing

sangat layak dengan persentase kelayakan yaitu 100,00%. Adapun rincian

persentase tiap aspek yaitu aspek perumusan tujuan pembelajaran persentase

kelayakan 100,00% dengan tingkat kelayakannya sangat layak, aspek isi yang

disajikan persentase kelayakan 100,00% dengan tingkat kelayakannya sangat

layak, aspek bahasa persentase kelayakan 100,00% dengan tingkat kelayakannya

sangat layak, aspek waktu persentase kelayakan 100,00% dengan tingkat

kelayakannya cukup layak, dan aspek keterpaduan persentase kelayakan 100,00%

dengan tingkat kelayakannya sangat layak. Secara rinci hasil analisis kelayakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing

guru SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II dapat dilihat pada lampiran 11.

Page 54: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

48

Menurut guru SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II yaitu ibu (KM), RPP

yang dikembangkan sudah sangat bagus, berikut saran dan komentar dari

validator oleh guru SMP Al-Ashar Syifa Budi Pekanbaru II terhadap Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing yang

dikembangkan oleh Peneliti yang dapat dilihat pada Tabel 12 sebagai berikut:

Tabel 12. Saran dan Komentar Oleh Guru SMP Al-Azhar Syifa Budi Pekanbaru II .

Nama validator/ Guru Saran dan Komentar Guru SMA Al-Azhar Syifa Budi

Pekanbaru II .

Kiki Mandala, S.Pd 1. Sesuaikan waktu dengan materi agar tidak kekurangan

waktu dalam pembelajaran dan tercapainya tujuan

dalam belajar

Sumber: Data oleh Peneliti

2) Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri

terbimbing Oleh Guru SMP Negeri 16 Pekanbaru.

Validator guru SMP Negeri 16 Pekanbaru adalah Ibu (WW), Beliau adalah

guru biologi di SMP Negeri 16 Pekanbaru. Validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) oleh guru bertujuan untuk mengetahui pendapat guru

mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis inkuiri terbimbing

yang dibuat oleh peneliti sebagai dasar dalam memperbaiki dan meningkatkan

kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penilaian dilakukan dengan

cara memberikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk dilihat,

diamati, dan menyerahkan lembar valiadasi kepada guru. Lembar valiadasi guru

terdiri dari 18 pernyataan yang terbagi ke dalam lima aspek yaitu, aspek

perumusan tujuan pembelajaran, aspek isi yang disajikan, aspek bahasa, aspek

waktu dan aspek keterpaduan. Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) oleh guru SMP Negeri 16 Pekanbaru disajikan pada Tabel 13 di bawah ini.

Page 55: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

49

Tabel 13. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis

Inkuiri terbimbing Oleh Guru SMP Negeri 16 Pekanbaru.

No. Aspek yang Dinilai Persentasi

Kelayakan (%) Tingkat Kelayakan

1. Perumusan tujuan

pembelajaran 93,75 % Sangat layak

2. Isi yang disajikan 89,28 % Sangat layak

3. Bahasa 75,00 % Cukup layak

4. Waktu 75.00 % cukup layak

5 Keterpaduan 80,00 % Sangat layak

Rata-rata validasi RPP 88,57 % Sangat layak

Sumber: Data oleh Peneliti

Pada Tabel 13 penilaian RPP berbasis Inkuiri Terbimbing oleh guru SMP

Negri 16 pekanbaru yaitu ibu Widyawti. Beliau adalah guru biologi di SMP

Negeri 16 Pekanbaru. Dari hasil validasi yang dilakukan didapatkan hasil secara

keseluruhan bahwa RPP berbasis Inkuiri terbimbing sangat layak dengan

persentase kelayakan yaitu 88,57%. Adapun rincian persentase tiap aspek yaitu

aspek perumusan tujuan pembelajaran persentase kelayakan 93,75% dengan

tingkat kelayakannya sangat layak, aspek isi yang disajikan persentase kelayakan

89,28% dengan tingkat kelayakannya sangat layak, aspek bahasa persentase

kelayakan 75,00% dengan tingkat kelayakannya cukup layak, aspek waktu

persentase kelayakan 75,00% dengan tingkat kelayakan cukup layak, aspek

keterpaduan persentase kelayakan 80,00% dengan tingkat kelayakannya sangat

layak. Secara rinci hasil analisis kelayakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing oleh guru SMP Negeri 16 Pekanbaru

dapat dilihat pada lampiran 12.

Menurut guru SMP Negeri 16 Pekanbaru yaitu ibu (WW) Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing yang

dikembangkan sudah sangat bagus layak untuk diuji cobakan namun perlu revisi,

berikut saran dan komentar.

Page 56: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

50

Tabel 14. Saran dan komentar oleh guru SMPN 16 pekanbaru

Nama validator guru

SMP 16 pekanbaru

Saran dan Komentar Guru SMA As-Shofa Pekanbaru

Wiedyawati, S.Pd., MM

1. Cek kembali proses penulisannya terutama dalam

meletakkan nomor ditujuan pembelajaran

Sumber : Oleh peneliti

3) Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri

terbimbing Oleh Guru SMP As-Shofa Pekanbaru

Validator guru SMP As-Shofa Pekanbaru adalah bapak (SW), beliau adalah

guru biologi di SMP As-Shofa Pekanbaru. Validasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) biologi berbasis Inkuiri terbimbing oleh guru bertujuan untuk

mengetahui pendapat guru mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Biologi berbasis inkuiri terbimbing yang dibuat oleh peneliti sebagai dasar dalam

memperbaiki dan meningkatkan kualitas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing dan juga meningkatkan kualitas cara

belajar siswa. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing untuk dilihat, diamati,

dan menyerahkan lembar valiadasi kepada guru. Lembar valiadasi guru terdiri dari

18 pernyataan yang terbagi ke dalam lima aspek yaitu, aspek perumusan tujuan

pembelajaran, aspek isi yang disajikan, aspek bahasa, aspek waktu dan aspek

keterpaduan. Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi

berbasis inkuiri terbimbing SMP As Shofa Pekanbaru disajikan pada Tabel 15 di

bawah ini.

Page 57: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

51

Tabel 15. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis Inkuiri

Terbimbing Oleh Guru SMP As Shofa Pekanbaru

No. Aspek yang Dinilai Persentasi Kelayakan

(%) Tingkat Kelayakan

1. Perumusan tujuan

pembelajaran 100,00 % Sangat layak

2. Isi yang disajikan 92,85 % Sangat layak

3. Bahasa 75,00 % Cukup layak

4. Waktu 75,00 % Cukup layak

5 Keterpaduan 100,00 % Sangat layak

Rata-rata validasi RPP 88,57 % Sangat layak

Sumber: Data oleh Peneliti

Pada Tabel 15 penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Biologi berbasis Inkuiri Terbimbing oleh guru SMP As Shofa Pekanbaru yaitu

bapak (SW). Beliau adalah guru Biologi di SMP As-Shofa Pekanbaru. Dari hasil

validasi yang dilakukan didapatkan hasil secara keseluruhan bahwa RPP berbasis

Inkuiri Terbimbing sangat layak dengan persentase kelayakan yaitu 88,57%.

Adapun rincian persentase tiap aspek yaitu aspek perumusan tujuan pembelajaran

persentase kelayakan 100,00% dan tingkat kelayakannya sangat layak, aspek isi

yang disajikan persentase kelayakan 92,85% dan tingkat kelayakannya sangat

layak, aspek bahasa persentase kelayakan 75,00% dan tingkat kelayakannya

sangat layak, aspek waktu persentase kelayakan 75,00% dan tingkat kelayakannya

sangat layak, selanjutnya aspek keterpaduan persentase kelayakan 100,00% dan

tingkat kelayakannya sangat layak. Secara rinci hasil analisis kelayakan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing oleh guru

SMP as-shofa pekanbaru dapat dilihat pada lampiran 13.

Menurut bapak (SW), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi

berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan sudah bagus dan layak untuk diuji

cobakan di lapangan, namun harus direvisi, berikut saran dan komentar validator

guru SMP As Shofa Pekanbaru yang dapat dilihat pada Tabel 16 dibawah ini.

Page 58: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

52

Tabel 16. Saran dan komentar oleh guru SMP As Shofa Pekanbaru

Nama validator guru

SMP as-shofa

Saran dan Komentar Guru SMA As-Shofa Pekanbaru

Satria Wadi, S.Si

1. Sumber belajar sebaiknya diperluas, misalnya berupa

vidio atau internet

Sumber: Data oleh Peneliti

Berdasarkan hasil validasi oleh guru yang dinilai oleh tiga orang guru

mata pelajaran Biologi dari tiga sekolah yang berbeda yaitu: 1) SMP As-Shofa

Pekanbaru oleh bapak (SW), 2) SMP Syifa Budi Pekanbaru II oleh ibu (KM), dan

3) SMP Negeri 16 Pekanbaru oleh Ibu (AW). Maka didapat hasil validasi secara

keseluruhan yang disajikan pada tabel 17 dibawah ini.

Tabel 17. Hasil Validasi RPP Berbasis Inkuiri terbimbing oleh Semua Guru

No Aspek yang

Dinilai

Persentasi Kelayakan (%) Rata-rata

Persentase

Tingkat

Kelayakan KM WW SW

1 Perumusan tujuan

pembelajaran

100,00 93,75 100,00 97,91% Sangat layak

2 Isi yang disajikan 100,00 89,28 92,85 94,04% Sangat layak

3 Bahasa 100.00 75,00 75,00 83,33% Sangat layak

4 Waktu 100.00 75,00 75,00 83,33% Sangat layak

5 Keterpaduan 100,00 80.00 100,00 93,33% Sangat layak

Rata-rata validasi RPP 100.00 98,57 88,57 90,38% Sangat layak

Sumber: Data oleh Peneliti

Keterangan:

Kiki Mandala, S.Pd : Guru SMP Al-ashar syifa Buddy II.

Wiedyawati, S.Pd., MM : SMPN 16 pekanbaru

Satria Wadi, S.Si : SMP Islam as-shofa

Pada Tabel 17. penilaian RPP berbasis inkuiri terbimbing oleh masing-

masing guru didapatkan hasil secara keseluruhan bahwa RPP berbasis Inkuiri

terbimbing sangat layak dengan persentase kelayakan yaitu 90,38%. Adapun

rincian persentase tiap aspek secara yaitu aspek perumusan tujuan pembelajaran

Page 59: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

53

persentase kelayakan 97,91% dengan tingkat kelayakannya sangat layak, aspek isi

yang disajikan persentase kelayakan 94,04% dengan tingkat kelayakannya sangat

layak, aspek bahasa persentase kelayakan 83,33% dengan tingkat kelayakannya

sangat layak, aspek waktu persentase kelayakan 83,33% dengan tingkat

kelayakannya sangat layak, dan aspek keterpaduan persentase kelayakan 93,33%

dan tingkat kelayakannya sangat layak. Secara rinci hasil analisis kelayakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing

oleh guru dapat dilihat pada lampiran 14.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini berdasarkan pada hasil prosedur

pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil pengembangan

ini menghasilkan satu produk yang dikembangkan yaitu Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis Inkuiri Terbimbing. Langkah-langkah

pengembangan ini melalui tiga tahapan yaitu tahap analisis (analyze), tahap

perancangan (design) dan tahap pengembangan (development). Penelitian ini

dilakukan di tiga sekolah yaitu: SMP Islam As-Shofa Pekanbaru, SMP Al-Azhar

Syifa Budi Pekanbaru II, dan SMPN 16 Pekanbaru pada kelas VIII. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dirancang sesuai dengan silabus Kurikulum

2013, buku guru, dan buku siswa, dan langkah-langkah inkuiri terbimbing, dan

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diintegrasikan tahap-tahap

inkuiri terbimbing. Peneliti melakukan validasi dengan dua orang ahli yaitu ahli

pembelajaran, dan ahli materi, serta tiga orang guru Biologi SMP/ MTs. Adapun

waktu validasi yang dilakukan Peneliti adalah sebagai berikut: tanggal 12-19

september 2018 (ahli pembelajaran), tanggal 2-9 mei 2018 (ahli materi), tanggal

6-10 april 2018 oleh ibu (KM), tanggal 11-18 april oleh bapak (SW) dan tanggal

20-26 april oleh ibu (WW) Validasi guru. Validasi ini sangat berguna bagi

Peneliti karena dengan validasi Peneliti dapat mengetahui kesalahan-kesalahan

yang ada pada RPP serta mendapat saran-saran sehingga RPP yang dihasilkan

teruji kelayakannya.

Page 60: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

54

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis

inkuiri terbimbing bertujuan untuk memperoleh tanggapan mengenai Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Biologi berbasis inkuiri terbimbing yang layak

sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya pada bagian ini akan

diuraikan tentang karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

kelayakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang meliputi validasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (ahli pembelajaran, ahli materi dan

guru).

1. Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berikut ini akan di uraian hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) berbasis Inkuiri terbimbing oleh para ahli dan guru.

1) Aspek Perumusan Tujuan

Aspek perumusan tujuan pembelajaran terdiri atas empat indikator yaitu

kelengkapan identitas RPP, kesesuaian tujuan pembelajaran dengan KI dan KD,

ketepatan penjabaran kompetensi dasar ke dalam indikator, kesesuaian indikator

dengan tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan aspek perumusan tujuan oleh

validator ahli pembelajaran dilakukan satu tahap dengan persentase sebesar

100.00% dengan tingkat kelayakan sangat layak. Selanjutnya oleh guru

mendapatkan persentase sebesar 100,00% dan memiliki tingkat kelayakan sangat

layak. Hal ini sesuai dengan kriteria kelayakan yang dicontohkan oleh Akbar

(2013: 158) pada Tabel 5. dan sesuai dengan Permendikbud 81 A tahun 2013

yang menyatakan bahwa tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau

diorganisasikan untuk setiap pertemuan. tujuan mengaju pada indikator, paling

tidak mengandung dua aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek

kemampuan).

Page 61: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

55

2) Aspek isi yang disajikan

Aspek isi yang disajikan terdiri atas tujuh indikator yaitu sistematika

penyusunan RPP, kesesuaian materi ajar dengan tujuan pembelajaran, ketepatan

penggunaan strategi belajar (pendekatan dan metode), kesesuaian uraian kegiatan

siswa dan guru untuk setiap tahap pembelajaran, kejelasan skenario pembelajaran

(tahap-tahap kegiatan pembelajaran; awal, inti, penutup), dan kelengkapan sumber

belajar, petunjuk penilaian yang digunakan mudah dipahami, tepat dan jelas.

Secara keseluruhan aspek isi yang disajikan oleh validator ahli pembelajaran

mendapatkan 92,85% dengan tingkat kelayakan yang sangat layak, dan

selanjutnya oleh guru mendapatkan persentase sebesar 95,53% dan memiliki

tingkat kelayakan sangat layak. Sesuai dengan permendikbud nomor 22 tahun

2016 menyatakan bahwa komponen RPP terdiri atas identitas sekolah, identitas

mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran,

kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran,

metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah

pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

Pada aspek isi yang disajikan Peneliti mendapatkan komentar dan saran dari

validator yaitu dari, kesesuaian materi ajar dengan tujuan pembelajaran, kejelasan

skenario pembelajaran tahap-tahap kegiatan pembelajaran: awal, inti dan penutup,

dan kelengkapan sumber belajar. Kemudian pada kesesuaian materi ajar dengan

tujuan pembelajar tersebut validator ahli memberikan saran agar tujuan sesuai

dengan materi di dalam RPP. Saran tersebut diterima oleh Peneliti dengan

mengece kembali materi dan tujuan pembelajaran. Pada indikator kelengkapan

sumber belajar, validator guru menyarankan sumber belajar harus ditambah dan

tidak hanya buku saja. Saran tersebut diterima oleh Peneliti dengan menambahkan

sumber belajar lain yang relevan selain dari buku.

Page 62: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

56

3) Aspek Bahasa

Aspek bahasa terdiri atas satu indikator yaitu penggunaan bahasa sesuai

dengan EYD, komunikatif, dan kesederhanaan struktur kalimat. Secara

keseluruhan aspek bahasa oleh validator ahli pembelajaran mendapatkan

persentase sebesar 100,00% dan memiliki tingkat kelayakan sangat layak,

selanjutnya oleh guru mendapatkan persentase sebesar 100,00% dan memiliki

tingkat kelayakaan sangat layak. Bahasa berperan penting sebagai alat

komunikasi. Oleh karena itu, di dalam RPP perlunya penggunaan bahasa yang

sesuai dengan EYD, komunikatif, dan menggunakan struktur kalimat yang

sederhana dan mudah dipahami, agar maksud dan tujuan yang telah dirumuskan

oleh guru dapat tersampaikan kepada peseerta didiknya. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Kunandar (2013: 31) bahwa langkah

penguatan proses pembelajaran dalam kurikulum 2013 adalah menekankan

kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan

berpikir logis, sistematis, dan kreatif.

4) Aspek Waktu

Aspek waktu terdiri atas satu indikator yaitu ketepatan alokasi waktu yang

digunakan dan rincian waktu untuk setiap tahapan pembelajaran. Secara

keseluruhan aspek waktu oleh validator ahli pembelajaran mendapatkan

persentase sebesar 75,00% dan memiliki tingkat kelayakan cukup layak.

Selanjtnya oleh guru mendapatkan persentase sebesar 83,33% dan memiliki

tingkat kelayakan sangat layak. Pada aspek waktu ini Peneliti mendapatkan

saran/komentar terutama pada bagian identitas awal RPP yang mana alokasi

waktu dan banyaknya pertemuan di dalam RPP harus dibuat lebih jelas. Saran

tersebut diterima oleh Peneliti dengan membuat alokasi waktu dalam identitas

RPP lebih jelas.

Berdasarkan permendikbud nomor 81 A tahun 2013 menyatakan bahwa

langkah-langkah pengembangan RPP salah satunya adalah menentukan alokasi

waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu

Page 63: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

57

efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan

jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD.

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu

rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

Oleh karena itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.

5) Aapek keterpaduan

Aspek keterpaduan terdiri atas lima indikator yaitu kemampuan

menyajikan unsur materi sains dalam RPP Biologi berbasis inkuiri terbimbing,

kebenaran konsep inkuiri terbimbing sesuai dengan yang dikemukakan para ahli

materi, kesesuaian antara model inkuiri terbimbing dan materi dengan konsep

ilmu sains (Biologi), kemampuan menerapkan model inkuiri terbimbing yang

ditanamkan. Secara rinci aspek keterpaduan mendapatkan persentase 100.00 %

dan memiliki tingkat kelayakan sangat layak. Menurut arsyad (2012: 252) dalam

Norlatifah (2014) keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara

ketika elemen-elemen yang diamati akan berfungsi secara bersama-sama, elemen-

elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai suatu kesatuan sehingga dapat

membantu dalam pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.

Page 64: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

57

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing pada

materi pokok struktur tumbuhan dan pemanfaatannya dalam teknologitelah

berhasil disusun.

2. Penelitian pengembangan Rencana pelaksanaan pembelajaran yang meliputi

tahap: Analisis (Analyze), Desain (Design), dan Pengembangan (Development)

ini telah menghasilkan produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA Biologi

berbasis inkuiri terbimbing pada materi pokok struktur tumbuhan dan

pemanfaatannya dalam teknologiuntuk kelas VIII SMP/MTs.

3. Hasil validasi oleh tiga validator yaitu ahli pembelajaran 85,71% (sangat

layak), ahli materi 90.27% (sangat layak ) kemudian 3 validator guru IPA

Biologi sebagai pengguna dengan rata-rata persentase hasil validasi 90,38%

(sangat layak).

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Inkuiri Terbimbing pada materi

pokok Materi pokok struktur tumbuhan dan pemanfaatannya dalam

teknologiyang dikembangkan sangat layak berdasarkan hasil validasi dua orang

ahli pembelajaran dan materi kemudian penelitian yang telah dilakukan di tiga

sekolah SMPN/MTs pekanbaru

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu penelitian lanjutan untuk menguji keefektifan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dengan subyek penelitian yang lebih banyak sehingga

hasil yang didapatkan lebih layak dengan melanjutkan penelitian ke tahap

selanjutnya (implementation dan evaluation).

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Inkuiri Terbimbing yang telah

dikembangkan dapat digunakan sebagai alternative acuan dalam penyusunan

RPP untuk materi Biologi yang lain.

Page 65: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

57

3. Perlu adanya kerjasama yang serius antara pihak pengembang dengan sekolah

sehingga penelitian yang dilakukan tidak berlangsung lama dan dihasilkan

produk yang benar-benar berkualitas tinggi.

4. Untuk pengembangan yang lebih sempurna diharapkan validator untuk masing-

masing ahli minimal 2 orang dengan gelar Dr.

Page 66: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

63

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Sa`dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya Offset.

Amri, S & Ahmadi, K. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam

Kelas. Jakarta. PT. Prestasi Pustaka.

Daryanto & Dwicahyono, A. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran.

Yogyakarta: Gava Media.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Rineka

Cipta.

Faturrohman, M. 2016. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Jakarta. Ar-Ruzz

Media.

Haryanto, Fitri Anggaraini. (2014). Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa dalam

Mengembangkan RPP Berdasarkan Kurikulum 2013 dengan Menggunakan

Bloom’s Taxonomy Cognitive Domain Learning Stages pada Mahasiswa

Semester VI Fkip Bahasa Inggris. Universitas Kanjuruhan: Malang.

Hasbullah. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. PT. Rajagrafindo

Persada.

Jaya, I.M., Sadia, I.W. & Arnyana, I.B.P. 2014. Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Biologi Bermuatan Pendidikan Karakter dengan Setting

Guided Inquiry untuk Meningkatkan Karakter dan Hasil Belajar Siswa

SMP. Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi IPA. Vol 4, (2014).

Kamilah, A. 2014. Pengembangan Modul Biologi Berbasis Islam-Sains Sebagai

Bahan Ajar Mandiri Pada Sub Materi Pokok Komponen Ekosistem Untuk

Siswa Kelas X Madrasah Aliyah (MA). Skripsi. FKIP UIN Sunan Kalijaga.

Yogyakarta.

Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013

Tahun Ajaran 2014/ 2015. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2014. Pembelajaran Biologi Melalui Pendekatan Saintifik. Jakarta:

Kemendikbud.

Page 67: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

64

Kunandar. 2014. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sartifikasi Guru. Jakarta. PT.

Rajagrafindo Persada.

Majid, A & Andayani D (2011). Pendidikan Karakter Perspektif Islam.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyatiningsih, E. 2011. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung. PT. Alfabeta.

Norlatifah, A. (2014). Multimedia Pembelajaran dengan Menggunakan Adobe

Flash CS4 pada Materi Kesebangunan di SMP/MTS Kelas IX. Skripsi

diterbitkan. Banjarmasin: Institut Agama Islam Negeri Antasari Fakultas

Tarbiyah.

Pradiwilaga, DS. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran.Jakarta: Kencana.

Prasetwo, A. 2012.Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:

Diva Press.

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Orientasi Standar Pendidikan. Jakarta.

PT. Kharisma Putra Utama.

Sanjaya, W. 2013. Penelitian Pendidikan. Jakarta. PT. Fajar Interpratama

Mandiri.

Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

PT. Raja Grafindo Persada.

Sitepu. 2012. Penulis Buku Teks Pelajaran. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Slameto, 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta. PT.

Rineka Cipta.

- Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta.

PT. Rineka Cipta.

Sugiyono. 2013. Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&d). Bandung: Penerbit Alfabeta

- Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Dan Pengembangan (Research And

Development/ R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sukmadinata Syaodih, N. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja

Rosdakarya: Bandung.

Page 68: Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP ...repository.uir.ac.id/1357/1/Widya.pdfBerbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Struktur Tumbuhan dan Pemanfaatannya dalam Teknologi

65

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Fajar

Interpratama Mandiri.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

- Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual. Jakarta. PT. Kharisma Putra Utama.

Wena, M. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontenporer. Jakarta. PT. Bumi

Aksara.