pengembangan program vcd pembelajaran · pdf filehalaman persetujuan pengembangan program vcd...

141
i PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA SEPAKBOLA BERBASIS PLAY UNTUK MURID SEKOLAH DASAR (Studi pada Murid Sekolah Dasar Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan Oleh :Arif Dwi Prastyanto A.121308053 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: lenhi

Post on 05-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

i

PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR

MENGGIRING BOLA SEPAKBOLA BERBASIS PLAY UNTUK MURID

SEKOLAH DASAR

(Studi pada Murid Sekolah Dasar Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri)

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh :Arif Dwi Prastyanto

A.121308053

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN

TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA SEPAKBOLA

BERBASIS PLAY UNTUK MURID SEKOLAH DASAR

(Studi pada Murid Sekolah Dasar Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri)

Oleh :

ARIF DWI PRASTYANTO

A 121308053

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Pembimbing

I

Prof. Dr. Sugiyanto

NIP. 194911081976091001

.....................

................

Pembimbing

II

Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd.

NIP. 196503231993031012

.....................

................

Telah Dinyatakan memenuhi syarat

Pada tanggal ............................

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Program Pascasarjana UNS

Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd.

NIP. 196511281990031001

PENGESAHAN PENGUJI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR

MENGGIRING BOLA SEPAKBOLA BERBASIS PLAY

UNTUK MURID SEKOLAH DASAR

(Studi pada Murid Sekolah Dasar Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri)

TESIS

Disusun oleh :

Arif Dwi Prastyanto

A 121308053

Telah dipertahankan di depan penguji

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

pada tanggal 2015

Tim Penguji :

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal

Ketua

Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd.

NIP 196511281990031001

..........………...

.............................

Sekretaris

Prof.Dr. Kiyatno, dr.,PFK.,M.Or.,AIFO.

NIP 194801181976031002

..........................

............................

Anggota

Penguji

1. Prof. Dr. Sugiyanto

NIP 194911081976091001

2. Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd.

NIP 196503231993031012

....……………

......……………

............................

............................

Mengetahui:

Direktur

Program Pascasarjana

Ketua Program Studi

Ilmu Keolahragaan

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.

NIP. 196107171986011001

Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd.

NIP. 196511281990031001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Tesis yang berjudul, “PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN

TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA SEPAKBOLA BERBASIS PLAY

UNTUK MURID SEKOLAH DASAR (Studi pada Murid Sekolah Dasar

Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri)” ini adalah karya penelitian saya

sendiri dan tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis dengan acuan yang

disebutkan sumbernya, baik dalam naskah karangan dan daftar pustaka. Apabila

ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur plagiasi, maka saya

bersedia menerima sangsi, baik Tesis beserta gelar magister saya dibatalkan serta

diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi Tesis pada jurnal atau forum ilmiah harus

menyertakan tim promotor sebagai author dan PPs UNS sebagai institusinya. Apabila

saya melakukan pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia

mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan

ARIF DWI PRASTYANTO

NIM A121308053

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

MOTTO

“ Jangan Tunda Sampai Besok Apa Yang Bisa Engkau Kerjakan Hari Ini “

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

PERSEMBAHAN

Dengan segala ketulusan dan kerendahan hati Tesis ini kupersembahkan kepada:

1. Bapak dan ibu yang telah merawat dan membesarkanku dengan penuh

pengorbanan dan kasih sayang.

2. Istriku tersayang Pramuda Oktanianti yang selalu memberikan doa, motivasi

dan penuh kesabaran hingga selesainya karya ini.

3. Bidadari kecilku Vania Callista Putri Prastyanto yang menjadi inspirasi

semangat dalam menjalani hidup ini.

4. Bapak Kepala Sekolah, Guru beserta Karyawan SD N IV Gunungan yang selalu

memberikan dukungan.

5. Almamaterku tercinta Universitas Sebelas Maret Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang

telah melimpahkan berkah rahmat dan ridho-NYA, sehingga tesis dengan judul.”

Pengembangan program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola

berbasis play (Studi pada Murid Sekolah Dasar Kecamatan Manyaran Kabupaten

Wonogiri) dapat diselesaikan. Tanpa bantuan dari berbagai pihak penyusunan tesis ini

tidak mungkin dapat diselesaikan, maka selayaknya penulis mengucapkan terimakasih

yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragan

yang telah memberikan arahan dan kesempatan kepada peneliti untuk mengikuti

pendidikan di Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Prof. Dr. Sugiyanto, Selaku pembimbing I yang telah secara seksama dan dengan

penuh kesabaran dalam mencurahkan pikiran, waktu, serta tenaga untuk

memberikan bimbingan sampai tesis ini dapat selesai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

5. Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd. Selaku pembimbing II yang telah secara seksama

dan dengan penuh kesabaran dalam mencurahkan pikiran, waktu, serta tenaga untuk

memberikan bimbingan sampai tesis ini dapat selesai.

6. Drs. Teddy Agoeng Soelistyo M.Pd. selaku ahli akademisi yang telah memberikan

masukan dan arahan demi kesempurnaan produk hasil penelitian.

7. Bapak Guntoro Tri Prasetyo dan Bapak Sumarjo HW selaku ahli praktisi sepakbola

yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini dilapangan.

8. Sutarto S.Pd.,M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N IV Gunungan, Guru beserta

karyawan yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu hingga tesis ini

selesai.

9. Keksi Sri Rahayu, S.Pd.,M.Pd. Kepala Sekolah SDN II Manyaran yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

10. Siswa SDN IV Gunungan dan SDN II Manyaran yang telah bersedia menjadi subjek

penelitian.

11. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana Sebelah

Maret, yang telah memberikan fasilitas untuk kelancaran studi.

12. Istri dan anak-anak yang telah memberikan perhatian dan dukungan moral yang

sangat tinggi dan penuh kesabaran dalam mendukung penyelesaian tesis ini.

13. Seluruh rekan mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret yang telah banyak membantu kelancaran studi.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, atas bantuan baik moril atau

materiil sehingga dapat terselesaikan penulisan tesis ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas semua kebaikan yang diberikan

dengan tulus dan ikhlas. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna,

oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharap saran dan kritik yang

bersifat membangun sebagai bekal demi kesempurnaan tesis ini, kiranya Tesis ini

membawa manfaat dan kontribusi yang berarti dalam perkembangan ilmuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Maret 2015

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

ABSTRAK

Arif Dwi Prastyanto. A121308053.2015. Pengembangan Program VCD

Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Bola Sepakbola Berbasis Play untuk

Murid Sekolah Dasar (Studi pada Murid Sekolah Dasar Kecamatan Manyaran

Kabupaten Wonogiri). Tesis, Program Studi Ilmu Keolahragaan, Program Pasca

Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing (1) Prof. Dr. Sugiyanto

(2) Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd.

Latar belakang penelitian adalah penguasaan teknik dasar menggiring bola

sepakbola siswa sekolah dasar yang belum baik dan belum adanya model program vcd

pembelajaran menggiring bola sepakbola secara khusus yang diberikan untuk siswa

sekolah dasar di Kecamatan Manyaran. Tujuan penelitian ini adalah melaksanakan dan

mengetahui hasil analisis kebutuhan dan mengembangkan produk awal, melaksanakan

dan mengetahui uji ahli dan uji lapangan, dan melaksanakan uji efektifitas produk untuk

mengetahui hasil uji keefektifan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola berbasis play pada siswa sekolah dasar di Kecamatan Manyaran.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “metode

penelitian pengembangan, (Research and Development)” yang dikemukakan oleh Borg

dan Gall, peneliti mengadaptasi prosedur penelitian menjadi tiga tahap yaitu: tahap 1

pendahuluan, tahap 2 uji coba produk, dan tahap 3 uji efektifitas produk.

Hasil yang pertama pendahuluan adalah analisis kebutuhan dengan

menggunakan metode wawancara dan observasi, pembelajaran teknik menggiring bola

sepakbola yang kurang bervariasi dan masih rendahnya tingkat penguasaan teknik

menggiring pada siswa sekolah dasar di kecamatan manyaran. Pembelajaran menggiring

sudah diberikan namun masih banyak siswa belum bias melakukan teknik menggiring

dengan baik, selain itu kurangnya motivasi siswa ketika pembelajaran menggiring bola

sepakbola karena kurangnya variasi model pembelajaran menggiring bola yang

menyenangkan. Pengembangan produk penyajiannya yaitu bab I latihan pendahuluan,

bab II Latihan Inti (teknik dasar menggiring bola sepakbola, variasi teknik dasar

menggiring bola sepakbola), bab III Penutup dan program latihan. Tahap kedua adalah

uji coba produk. Ujicoba yang pertama adalah uji coba ahli dengan menggunakan tiga

ahli sepakbola dengan 50 butir pertanyaan dan 1 ahli media vcd dengan 15 butir

pertanyaan dengan hasil 83,15% dan dapat di interpretasikan bahwa rancangan produk

bias diuji cobakan pada tahap selanjutnya. Uji coba kelompok kecil dengan jumlah

subjek 10 menggunakan instrument angket dengan jumlah pertanyaan 15. Hasil uji

kelompok kecil adalah 81,3%, uji coba kelompok besar dengan 20 subjek dengan hasil

86,07%. Tahap ketiga adalah uji efektivitas produk dengan membandingkan dua

kelompok, satu kelompok diberi perlakuan produk pengembangan dan kelompok lain

diberi perlakuan secara konvensional dengan menggunakan pre test dan post test desain.

Nilai beda untuk masing-masing kelompok berdasarkan tes adalah: jumlah nilai beda tes

kelompok eksperimen adalah 57,49 Kelompok control 14,78.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

Sebagai simpulan akhir dinyatakan bahwa produk terbukti efektif meningkatkan

kemampuan menggiring bola sepakbola siswa sekolah dasar di Kecamatan Manyaran,

Kabupaten Wonogiri.

Kata kunci: Menggiring, Program VCD Pembelajaran, Penelitian Pengembangan.

ABSTRACT

Arif Dwi Prastyanto. A1213080.2015. VCD Program Development Learning Basic

Technique Based Soccer Ball Play On Elementary School Students (Studies in

Primary Scholl Pupils Manyaran District of Wonogiri). Thesis, Department of

Sport Science, Graduate Program Sebelas Maret University. Supervisor (1) Prof.

Dr. Sugiyanto (2) Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd.

Background research is mastering the basic techniques of soccer dribblling

elementary school students who have not been good and the lack of a model program of

learning to dribble a football vcd specifically given to elementary school students in the

District Manyaran. The purpose of this study is to carry out and know the results of the

analysis of needs and develop initial product, implement and test knowing expert and

field testing, and implementing test the effectiveness of the product to determine the

effectiveness of the results vcd program learning the basic techniques of dribbling

soccer play based on elementary school students in the District Manyaran.

The method used in this study is “the development of research methods,

(Research and Development)” proposed by Borg and Gall, researchers adapted the

research procedures in to three phases: phase 1 preliminary, phase 2 trial products, and

phase 3 trials effectiveness product.

The first preliminary results are analytical requirements using interviews and

observation, learning football dribbling technique which is less varied and the low level

of mastery of the technique leads to an elementary school student in the District

Manyaran. Learning herd has been given but there are still many students are not able to

perform the technique leads to good, besides the lack of student motivation when

learning to dribble a football because of the lack of variety of learning models dribble

fun. Product development presentation that I exercise introductory chapter, chapter II

exercise core(basic techniques of soccer dribble, dribble variations of the basic

techniques of football), chapter III cover and exercise program. The second stage is a

test product. The first trial is testing experts using three football expert with 50 grains of

questions and 1 vcd media axpert with 15 grains of quetions with 83,15% and the results

can be interpreted that the design of the productcan be tested at a later stage. Small

group trial with 20 subjects with results of 86,07%. The third stageis to the test the

effectiveness of a product by comparing two groups, one group was treated product

development other groups were treated with the convetional manner using the pre-test

and post-test design. Different value for each group based on the test are : the number of

different values test the experimental group 57,49 was the control group 14,78.

As a final conclusion stated that the product proved to effectively improve the

ability to dribble soccer elementary school students in the District Manyaran, Wonogiri.

Keywords : Dribbling, VCD learning program, research development

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

ABSTRACT .......................................................................................................... x

DAFTAR ISI . .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... . xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5

C. Rumusan Masalah .................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

F. Asumsi ...................................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

A. Kajian Teori............................................................................ 10

1. Olahraga Sepakbola............................................................. 10

a. Teknik Dasar Bermain Sepakbola ……………………... 12

b. Teknik Dasar Menggiring Bola ………………………... 13

2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar...................................... 17

a. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar………………………. 17

b. Perkembangan Usia dan Kelas…………………………. 18

3. Pembelajaran......................................................................... 23

a. Pembelajaran Sepakbola di Sekolah Dasar……………… 24

b. Pembelajaran Menggiring Bola di Sekolah Dasar ……… 28

4. Play (Bermain)......................................................................... 30

a. Hakikat Play (Bermain) ....................................................... 30

b. Manfaat Bermain ................................................................. 33

5. Program VCD Pembelajaran .................................................. 42

a. Program VCD Pembelajaran Berbasis Play …………....... 44

b. Teknik Pembuatan Program VCD Pembelajaran ………... 48

B. Penelitian yang Relevan............................................................... 53

C. Kerangka Berfikir ..................................................................... .... 54

D. Spesifikasi Produk dan Hipotesis ............................................. .... 56

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. .. 58

B. Metode Penelitian ..................................................................... .. 59

C. Sumber Data ............................................................................. .. 68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... .. 71

E. Teknik Analisis Data ................................................................ ... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Ringkasan Hasil Penelitian ........................................................ 86

B. Hasil Tahap 1 Pendahuluan ...................................................... 87

C. Hasil Tahap 2 Uji Coba Produk ............................................... 90

D. Hasil Tahap 3 Uji Efektivitas Produk ..................................... 110

E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 116

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 126

B. Implikasi.................................................................................... 128

C. Saran.......................................................................................... 129

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 130

LAMPIRAN – LAMPIRAN ........................................................................... 131

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Usia

...........................................

18

Tabel 2.2 Teori Modern Bermain

...............................................................................

41

Tabel 2.3 Hubungan antara Media dengan Isi / Tujuan Pembelajaran

.....................

45

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

.................................................................. .

58

Tabel 3.2 Desain Uji Efektivitas Produk

...................................................................

67

Tabel 3.3 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba

..............................................

85

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Penelitian

......................................................................

86

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru Penjaskes di Kec. Manyaran

..................

87

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Siswa SD di Kec. Manyaran

..........................

88

Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Ahli Akademisi

.................................................................

91

Tabel 4.5 Data Kuantitatif Hasil Evaluasi Ahli Praktisi Sepakbola 1 95

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

...................

Tabel 4.6 Data Kuantitatif Hasil Evaluasi Ahli Praktisi Sepakbola 2

..................

98

Tabel 4.7 Data Kuantitatif Hasil Evaluasi Ahli Media

..............................................

103

Tabel 4.8 Kesimpulan Data Kuantitatif Evaluasi Ahli

...............................................

104

Tabel 4.9 Persentase Hasil Evaluasi

...........................................................................

105

Tabel 4.10 Data Kuantitatif Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

.....................................

106

Tabel 4.11 Persentase Hasil Evaluasi

...........................................................................

107

Tabel 4.12 Data Kuantitatif Hasil Uji Coba Lapangan

................................................

108

Tabel 4.13 Persentase Hasil Evaluasi

...........................................................................

110

Tabel 4.14 Rekapitulasi Data Hasil pre-test dan post-test Kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol

............................................................................

111

Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

..............................

112

Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi 113

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

...............................

Tabel 4.17 Data Hasil pre-test dan post-test

................................................................

114

Tabel 5.1 Peningkatan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Tanpa Video

...............

128

Tabel 5.2 Peningkatan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Menggunakan

Video ...

128

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menggiring Bola dengan Sisi Kaki Bagian

Dalam.................................

16

Gambar 2.2 Menggiring Bola dengan Sisi Kaki Bagian Luar

...................................

16

Gambar 2.3 Menggiring Bola dengan Kura-kura Kaki

..............................................

17

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan

.............................................................

62

Gambar 3.2 Bagan Instrumen Pengumpulan Data

.....................................................

72

Gambar 3.3 Bagan Pemeriksaan Keabsahan

Data.......................................................

81

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

DAFTAR LAMPIRAN

Lampira

n

1 Hasil Wawancara Guru Penjaskes dan Murid SD di Kec. Manyaran

.......

13

3

Lampira

n

2 Kisi-kisi Angket Ahli Akademisi, Praktisi Sepakbola dan Ahli

Media ....

13

5

Lampira

n

3 Kuesionair Evaluasi Ahli Akademisi, Praktisi Sepakbola dan Ahli

Media...................................................................................................

.......

13

6

Lampira

n

4 Data Hasil Evaluasi Ahli Akademisi, Praktisi Sepakbola dan Ahli

Media...................................................................................................

.......

15

2

Lampira

n

5 Kisi – kisi Kuesioner Uji Coba Produk

.....................................................

16

3

Lampira

n

6 Kuesionair Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan

...............

16

4

Lampira

n

7 Data Uji Coba Kelompok Kecil

................................................................

16

8

Lampira

n

8 Data Uji Coba Kelompok

Besar.................................................................

17

0

Lampira

n

9 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Menggiring Bola

.................................

17

3

Lampira

n

1 Penyajian Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

0 ......................................... 5

Lampira

n

1

1

Uji Prasyarat Analisis

...............................................................................

17

9

Lampira

n

1

2

Analisis Data Uji Efektivitas Produk

.......................................................

18

8

Lampira

n

1

3

Produk Pengembangan Sepakbola Berbasis

Play......................................

19

6

Lampira

n

1

4

Program Pembelajaran Harian

..................................................................

21

8

Lampira

n

1

5

Naskah Video Pembelajaran

...................................................................

22

4

Lampira

n

1

6

Catatan Lapangan Penelitian

.....................................................................

23

2

Lampira

n

1

7

Dokumentasi Penelitian

...........................................................................

23

9

Lampira

n

1

8

Surat Permohonan Ijin Penelitian

............................................................

25

1

Lampira

n

1

9

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

............................................

25

2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan disekolah

sama pentingnya bila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya yang diajarkan

disetiap jenjang pendidikan. Pendidikan jasmani diselenggarakan di sekolah sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan kesegaran jasmani siswa yang merupakan bagian

integral dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pelaksanaan

pendidikan jasmani di sekolah dilakukan dengan cara memahami konsep aktivitas

jasmani olahraga dan kesehatan dilingkungan yang bersih sebagai informasi untuk

mencapai pertumbuhan fisik yang baik, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta

memiliki sikap yang positif.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas seorang pendidik harus membuat

pelaksanaan program kegiatan pembelajaran agar dapat menggambarkan kegiatan yang

akan dilaksanakan dilapangan atau di kelas. Pada hakikatnya, suatu pembelajaran yang

direncanakan terlebih dahulu akan lebih terarah dan lebih mudah tercapai. Namun sering

kali guru beranggapan bahwa mengajar sudah dianggap pekerjaan rutin sehari-hari jadi

tidak perlu membuat program pembelajaran atau persiapan sehingga mengajar seadanya

tanpa memperhatikan situasi dan kondisi serta kebutuhan siswa. Sebagai seorang guru

yang baik di samping menyiapkan seperangkat program pembelajaran diharapkan juga

mau dan mampu membuat suatu media pembelajaran sebagai persiapan sebelum

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

2

Tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam ranah

psikomotor adalah membentuk dan meningkatkan persepsi motorik, gerak dasar, dan

keterampilan gerak, sedangkan prinsip-prinsip dalam pembelajaran ranah psikomotor

adalah : a) siswa diberi kesempatan untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya,

b) harus ada kesempatan bagi siswa untuk memperluas dan memperdalam

pembelajaran, c) semaksimal mungkin memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran, d)

setiap siswa harus terlibat dan aktif terus-menerus, dan lain sebagainya.

Dalam dunia pendidikan, sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga

permainan yang diajarkan disekolah yang terangkum dalam kurikulum pendidikan

jasmani. Sepakbola adalah cabang permainan beregu yang dimainkan masing-masing

oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Berbeda dengan permainan bola

voli atau basket dimana pemain selalu menggunakan kedua tangan pada waktu

permainan, maka sepakbola hampir seluruhnya menggunakan kemahiran kaki, kecuali

penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badan manapun.

Dalam upaya meningkatkan keterampilan bermain sepakbola para siswa sekolah

harus menguasai macam-macam teknik dasar bermain sepakbola. Kemampuan siswa

menguasai teknik dasar bermain sepakbola dapat mendukung penampilan dalam

bermain sepakbola baik secara individu maupun secara tim. Melihat betapa pentingnya

penguasaan teknik dasar bermain sepakbola, maka bagi para pemain pemula (siswa

sekolah) harus dilatih secara baik dan benar. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani

sepakbola merupakan pembelajaran yang sangat digemari oleh siswa khususnya siswa

laki-laki. Tetapi permasalahannya adalah didalam proses pembelajaran sepakbola, siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

3

hanya sekedar bermain tanpa memperhatikan penguasaan dalam teknik dasar bermain

sepakbola seperti menggiring bola, mengoper bola dan menghentikan bola.

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia adalah

dengan cara melalui perbaikan proses belajar mengajar secara efektif, misalnya dengan

jalan memilih metode mengajar yang baik dan benar. Metode yang dipilih dan

diperkirakan cocok digunakan dalam proses pembelajaran teori dan praktik

keterampilan. Gaya mengajar, metode, media dan strategi guru dalam menyajikan

pembelajaran sangat berpengaruh terhadap perhatian dan konsentrasi serta motivasi

anak.

Dalam pembelajaran pendidikan jasmani bermain adalah salah satu strategi

yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan jasmani terutama guru sekolah dasar,

karena melalui bermain dapat memberi kesempatan pada anak untuk melatih

kemampuan gerak dasar seperti gerak lokomotor (jalan, lari), non lokomotor

(membungkuk, menekuk tangan) dan manipulatif (menggiring bola, melempar bola).

Kemampuan gerak dasar ini semakin baik dan berkualitas. Melalui aktivitas bermain

maka kemampuan fisik anak akan berkembang secara optimal.

Selain strategi mengajar dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani media

pengajaran merupakan suatu alat komunikasi. Dikatakan demikian karena didalam

media pengajaran terdapat proses penyampaian pesan dari pendidik kepada anak didik,

sedangkan pesan yang dikirimkan, biasanya berupa informasi atau keterangan dari

pengirim pesan. Pesan tersebut adakalanya disampaikan dalam bentuk sandi-sandi atau

lambang-lambang, seperti kata-kata, bunyi, gambar, dan lain sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

4

Menurut Nanang Hanafiah & Cucu Suhana (2009 : 8) keberhasilan dalam belajar

dipengaruhi oleh berfungsinya secara integratif dari setiap faktor pendukungnya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, antara lain : 1) peserta

didik dengan sejumlah latar belakangnya yang mencakup tingkat kecerdasan, bakat,

sikap, minat, motivasi, keyakinan, kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab, 2)

pengajar yang profesional yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi sosial,

kompetensi personal, kompetensi profesional, pendidikan yang memadai dan

kesejahteraan yang memadai, 3) atmosfir pembelajaran partisipatif dan interaktif yang

dimanifestasikan dengan adanya timbal balik dan multi arah secara aktif, kreatif,

inovatif dan menyenangkan, 4) sarana dan prasarana yang menunjang proses

pembelajaran antara lain lahan tanah, bangunan dan perlengkapan (media

pembelajaran), 5) kurikulum sebagai kerangka dasar atau arahan, 6) lingkungan agama,

sosial, budaya, politik, ekonomi, ilmu dan teknologi serta lingkungan alam sekitar, 7)

atmosfir kepemimpinan pembelajaran yang sehat, 8) pembiayaan yang memadai.

Menurut Dina Indriana (2011 : 16) media pengajaran mencakup bahan-bahan

tradisional seperti papan tulis, buku pegangan, bagan slide, OHP, objek-objek nyata dan

rekaman video atau film. Selain itu bisa juga bahan-bahan dan beberapa metode

mutakhir seperti komputer, DVD, CD-Room, internet dan penggunaan fasilitas

konferensi video secara interaktif. VCD adalah salah satu bentuk media pembelajaran

audio visual. Alat ini mampu menampung muatan audio visual sepanjang 74 menit yang

kualitasnya setara dengan VHS Video dan suaranya setara dengan kualitas CD audio.

VCD bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang mengasyikkan, karena dengan

media ini seorang guru bisa memperlihatkan bentuk asli materi pembelajaran dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

5

gamblang dan jelas. Siswa akan semakin mudah memahami semua materi yang

disampaikan oleh guru karena langsung melihat bagaimana bentuk aslinya.

Seperti telah disampaikan diatas bahwa salah satu tujuan Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan salah satunya adalah mengembangkan keterampilan gerak

siswa, hal ini rasanya sulit dicapai karena dalam Kurikulum 2013 jumlah tatap muka

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan hanya tiga jam pelajaran per minggu

(kelas besar). Belum lagi sarana dan prasarana yang masih kurang. Salah satu cara untuk

memecahkan permasalahan tersebut adalah mengembangkan sebuah media

pembelajaran yang efektif.

Setiap pengajar mempunyai kesenangan atau keahlian di dalam memilih media

pengajaran, media pengajaran atau intruksional design yang dipakai sebaiknya sesuai

dengan bahan ajar atau materi yang diberikan. Karena perkembangan media pengajaran

yang semakin maju, pengajar perlu memanfaatkannya dalam proses belajar mengajar.

Penggunaan media pengajaran mendorong siswa lebih cepat dalam menyerap informasi

yang disampaikan, karena siswa akan termotivasi untuk belajar.

Melihat kenyataan tersebut, peneliti sangat tertarik untuk menciptakan model

atau media pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola yang menarik untuk

dipelajari oleh siswa secara mandiri. Untuk itu peneliti akan mengangkat judul :

“ Pengembangan Program VCD Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Bola

Sepakbola Berbasis Play Untuk Murid Sekolah Dasar” (Studi pada Murid Sekolah

Dasar Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka dapat

diidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu :

1. Kurangnya kemampuan guru pendidikan jasmani dalam menggunakan metode

yang bervariasi dalam pengajaran materi sepakbola serta belum pernah

mendapatkan sebuah model pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola dalam bentuk VCD.

2. Belum adanya model latihan atau penguasaan pembelajaran gerak dalam teknik

menggiring bola sepakbola.

3. Program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola yang

efektif seperti apa yang akan dikembangkan pada murid Sekolah Dasar

Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri?

C. Rumusan Masalah

1. Produk Program VCD pembelajaran seperti apa yang baik untuk meningkatkan

penguasaan teknik dasar menggiring bola sepakbola secara efektif dan efisien

a. Model pembelajaran teknik menggiring bola pada sepakbola berbasis play

seperti apa yang diduga dapat meningkatkan penguasaan teknik menggiring

bola sepakbola murid sekolah dasar?

b. Bagaimanakah hasil pelaksanaan uji coba terbatas dari penerapan produk

pengembangan model pembelajaran teknik menggiring bola sepakbola murid

sekolah dasar?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

7

c. Bagaimanakah hasil pelaksanaan uji coba lebih luas dari penerapan produk

pengembangan model pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola

siswa?

2. Seberapa besar efektivitas program VCD pembelajaran yang dihasilkan dalam

meningkatkan keterampilan penguasaan dan kemampuan menggiring bola

sepakbola murid Sekolah Dasar?

a. Bagaimanakah signifikansi perbedaan keterampilan menggiring bola

sepakbola Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Manyaran Kabupaten

Wonogiri yang menggunakan VCD Pembelajaran dengan siswa yang

mengikuti secara konvensional?

b. Bagaimanakah perbandingan keterampilan menggiring bola sepakbola

berdasarkan perbedaan skor post-test dan pre-test kelompok sampel dan

kelompok konvensional?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:

1. Membuat bentuk drill menggiring bola sepakbola yang baik dan pelaksanaan uji

coba untuk meningkatkan penguasaan dan kemampuan teknik menggiring bola

sepakbola Murid Sekolah Dasar di Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri

secara efektif dan efisien

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

8

a. Menyusun pembuatan produk program VCD pembelajaran teknik dasar

menggiring bola berbasis play yang baik untuk meningkatkan penguasaan

teknik menggiring bola sepakbola.

b. Menyusun pelaksanaan uji coba terbatas terhadap produk pengembangan

program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola.

c. Menyusun pelaksanaan uji coba lebih luas terhadap produk pengembangan

program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola.

2. Mengetahui hasil uji keefektifan program VCD pembelajaran teknik dasar

menggiring bola sepakbola murid Sekolah Dasar di Kecamatan Manyaran

Kabupaten Wonogiri.

a. Mengetahui signifikansi perbedaan kemampuan teknik dasar menggiring

bola sepakbola yang menggunakan VCD pembelajaran dengan keterampilan

teknik menggiring bola sepakbola yang menggunakan model secara

konvensioanal.

b. Mengetahui perbandingan kemampuan teknik dasar menggiring bola

sepakbola berdasarkan perbedaan skor posttest – pretest kelompok sampel

dan kelompok konvensional.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilakukan oleh peneliti setelah melakukan

pengamatan, serta studi pendahuluan dan peneliti mengetahui adanya model-model

pembelajaran yang efektif dalam permainan sepakbola. Adapun manfaat yang dapat

diperoleh dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

9

1. Manfaat teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat referensi baru tentang

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola agar dapat digunakan

secara maksimal.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti

Penerapan teori dan praktik yang didapat selama menempuh kuliah, dan juga

dapat memberikan tambahan wawasan tentang olahraga sepakbola secara

menyeluruh sehingga dapat melakukan penerapan ilmu yang telah diperoleh

dengan baik.

b. Bagi Sekolah Dasar di Kecamatan Manyaran

Sebagai bahan pustaka dan tambahan model pembelajaran yang bisa

diterapkan dan tambahan referensi belajar untuk peningkatan prestasi

sepakbola.

c. Bagi guru pendidikan jasmani

Sebagai bahan pustaka dan referensi tentang penerapan model-model

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola.

d. Bagi Program Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret

Sebagai bahan pustaka dan tambahan referensi tentang model-model

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola serta dapat digunakan

sebagai tambahan referensi metodologi penelitian agar lebih bervariatif

dalam pembuatan penelitian dimasa mendatang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

10

F. Asumsi

1. Dengan menggunakan VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola sangat efisien membantu siswa dalam memahami dan melakukan

gerakan teknik dasar menggiring bola dengan benar.

2. Dengan menggunakan VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sangat

efektif untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola siswa.

3. Dengan menggunakan VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sangat

menambah kreativitas guru pendidikan jasmani dalam mengembangkan anak

didik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Olahraga Sepakbola

Sepakbola adalah cabang permainan beregu yang dimainkan masing-masing

oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Berbeda dengan permainan bola

voli atau bola basket dimana pemain selalu menggunakan kedua tangan pada waktu

permainan, maka sepakbola hampir seluruhnya menggunakan kemahiran kaki, kecuali

penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badan manapun.

Permainan sepakbola dimainkan dilapangan rumput berbentuk persegi

panjang dengan lebar 65-74 meter dan panjang 100-110 meter. Sebuah bola dari kulit

dibutuhkan pula oleh kedua regu untuk main bersama. Dipimpin oleh seorang wasit

dan dua asisten wasit. Tujuan dari masing-masing regu adalah memasukkan bola

kegawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha agar gawangnya terhindar dari

kemasukan bola

Tujuan daripada masing masing regu adalah hendak memasukkan bola kegawang

sebanyak mungkin dengan pengertian pula berusaha dengan tenaga agar gawangnya

terhindar dari kebobolan penyerang lawan. Permainan dilakukan dalam dua babak,

sedang diantara dua babak itu diberi waktu istirahat. Disamping itu pada babak kedua

diadakan pertukaran tempat. Mengenai kelengkapan pemain dengan menggunakan

sepatu bola serta kostum yang berbeda warna antara kedua regu, demikian pula untuk

masing-masing penjaga gawang menggunakan kostum yang khusus dengan para

pemain. Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

12

pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan

dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan

menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Dalam perkembangannya

permainan ini dapat dimainkan di luar lapangan (outdoor) dan di dalam ruangan tertutup

(in door).“

Laws of the game (2008: 27) mengatakan bahwa Pertandingan berlangsung dua babak

yang waktunya sama yaitu 45 menit, kecuali ada kesepakatan lain antara wasit dan

kedua tim yang akan bertanding. Setiap persetujuaan untuk mengubah waktu permainan

(misalnya untuk mengurangi waktu suatu babak permainan menjadi 40 menit karena

cahaya tidak cukup) harus dilakukan sebelum memulai dan harus sesuai aturan

kompetisi. Pemain berhak mendapat waktu istrahat antara kedua babak. Waktu istrahat

harus tidak lebih dari 15 menit. Peraturan kompetisi harus menyatakan jangka waktu

istrahat babak pertama. Lamanya waktu istrahat dapat diubah hanya dengan persetujuan

wasit.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sepakbola adalah

permainan beregu yang dimainkan dengan menggunakan teknik, taktik dan strategi dari

seorang pelatih yang membutuhkan kekuatan fisik dan mental selama dua kali empat

puluh lima menit yang tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-

banyaknya dan berusaha menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola oleh tim lawan.

Dan juga sepakbola merupakan permainan yang memiliki suatu peraturan bermain

tentang sepakbola.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

13

a. Teknik Dasar Bermain Sepakbola

Salah satu faktor agar dapat mencapai kemenangan adalah menguasai teknik-teknik

bermain sepakbola. Sukatamsi (2001: 24) merinci teknik dasar sepakbola adalah semua

gerakan tanpa bola maupun dengan bola yang diperlukan dalam bermain sepakbola. Jadi

teknik dasar bermain sepakbola kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau

mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.

Adapun teknik dasar bermain sepakbola yang harus dimiliki oleh seorang

pemain sepakbola yang baik adalah menendang bola (shooting), menerima bola

(controling), menggiring bola (dribbling), menyundul bola (heading), melempar bola,

gerak tipu dengan bola, merampas dan merebut bola, teknik khusus penjaga gawang

(Sukatamsi, 2001: 28).

1) Menendang bola (shooting)

Karakteristik utama dalam permainan sepakbola adalah menendang bola

atau shooting. Adapun tujuan penting untuk menendang bola adalah untuk mengumpan,

dan menembak bola kearah gawang. Menendang bola dapat dilakukan dengan berbagai

bagian kaki, yaitu menendang bola dengan kaki sebelah dalam, menendang bola dengan

kaki sebelah luar, dan menendang bola dengan punggung kaki.

2) Menerima bola (controling)

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permanan sepakbola yang

penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola

adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo

permainan, mengalihkan laju permainan dan memudahkan untuk passing.

3) Menggiring bola (dribbling)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

14

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola terputus-putus atau pelan, oleh

karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian

kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain

untuk mendekati jarak sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

4) Menyundul bola (heading)

Cara lain mengumpan dan mencetak gol adalah dengan menyundul bola (heading).

Dalam menyundul bola harus menggunakan dahi dan mata harus tetap terbuka.

Luxbacher (2001: 87) mengelompokkan teknik dasar heading menjadi dua macam,

yaitu: 1) jump header (meloncat ke atas untuk menanduk bola) dan 2) dive header

(terjun kebawah untuk menyundul bola).

b. Teknik Dasar Menggiring Bola (dribbling)

Menggiring (dribbling) adalah salah satu kemampuan untuk membawa bola pada arah

sasaran yang diinginkan. Dalam menggiring bola, seorang pemain harus dapat

menguasai bola dengan baik. Ini dikarenakan pada saat kita menggiring bola, kita tidak

dapat secara mudah untuk menggiring bola, karena kita mendapat halangan dan

hadangan oleh pemain lawan. Bola harus dikuasai dengan baik di daerah yang sempit

dengan demikian berarti bola harus dapat disentuh pada setiap langkah sebagai

keperluan untuk melindungi bola dari serangan lawan.

Menggiring bola juga dimaksudkan untuk menyelamatkan bola apabila tidak ada

kemungkinan untuk mengoper teman. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kecepatan membebaskan bola merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki

agar dapat bermain sepakbola dengan baik. Menggiring bola adalah metode

menggerakkan bola dari satu titik ke titik yang lain di lapangan dengan menggunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

15

kaki, bola harus dekat dengan kaki agar mudah dikontrol. Pemain tidak boleh harus terus

menerus melihat bola, mereka juga harus melihat sekeliling dengan kepala tegak agar

dapat mengamati situasi di lapangan dan mengawasi gerak-gerik pemain lainnya”.

Dari penjelasan diatas dapat ditegaskan bahwa menggiring bola mempunyai tujuan

untuk memindahkan bola ke daerah lain untuk menjauhi lawan pada saat berada

dilapangan saat permainan berlangsung. Menggiring bola juga harus tetap menguasai

bola tetap berada di depan kita dan tetap dalam penguasaan kita, dan tidak hanya

terpaku terhadap bola saja tetapi berusaha agar kepala tegak untuk melihat situasi

lapangan. Posisi ini harus tetap dipertahankan agar terbiasa dan tetap fokus pada saat

permainan berlangsung.

Prinsip menggiring bola (dribbling) sepakbola tak lain ialah melakukan

sentuhan - sentuhan atau mendorong-dorong bola itu ke depan sambil berlari, dengan

bagian kaki tertentu. Hal ini dapat dilakukan dengan kaki bagian dalam (inside-foot

dribbling), dengan kaki bagian luar (outside-foot dribbling), atau juga dengan instep.

Hal yang penting diperhatikan dalam menggiring adalah bahwa bola tersebut dijaga

agar tidak lari jauh dari kaki, karenanya perlu feeling (perasaan) saat menyentuh bola

tersebut agar bola tidak terdorong terlalu jauh. Semakin mahir pemain menggiring bola

itu, semakin cepat ia dapat menggiring bola.”

Dengan memperhatikan prinsip-prinsip menggiring bola tersebut, jelas bahwa dalam

menggiring bola, bola harus tetap dalam penguasaan sehingga bola tidak mudah lepas

dari jangkauan. Bola dapat digiring dengan kaki bagian luar atau dalam dengan

mengatur kecepatan bola tetap dalam control dan penguasaan bola, hal ini akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

16

berpengaruh saat berlangsungnya permainan atau pertandingan.

Ina Hasanah menambahkan (2009: 47) menambahkan secara umum prinsip-prinsip

menggiring bola adalah:

1) Mata melihat kearah bola (pemula), mata dan kepala agak ditegakkan untuk melihat

posisi lawan dan kawan (mahir).

2) Bola didorong dengan kaki (dalam, luar, kura-kura) dengan tekanan yang terukur,

sehingga bola selalu dalam penguasaan sipenggiring.

3) Langkah kaki pendek-pendek dan cepat, hal ini bertujuan untuk cepat menyentuh

bola kembali.

4) Mengatur kecepatan, kapan saat cepat dan kapan pula harus lambat.

Sarumpaet (1992: 24) menambahkan tujuan dari menggiring bola adalah:

1) Untuk menguasai situasi permainan pada waktu menggiring bola.

2) Untuk melewati lawan.

3) Memancing lawan mendekati bola hingga ke daerah penyerangan terbuka.

4) Untuk memperlambat tempo permainan.

Danny Mielke (2007: 2) menyatakan bahwa:

a) Dribbling menggunakan kaki bagian dalam memungkinkan seorang

pemain untuk menggunakan sebagian besar permukaan kaki sehingga

kontrol terhadap bola semakin besar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

17

Gambar 2.1 Menggiring Bola dengan Sisi Kaki Bagian Dalam

(Danny Mielke 2007: 2)

Dribbling menggunakan kaki bagian luar adalah salah satu cara untuk mengontrol bola ,

keterampilan mengontrol bola ini digunakan ketika pemain

b) mencoba mengubah arah atau bersiap untuk mengoper bola ke teman

satu timnya.

Gambar 2.2 Menggiring Bola dengan Sisi Kaki Bagian Luar

(Danny Mielke 2007: 4)

c) Dribbling menggunakan kura-kura kaki dapat memberikan permukaan yang datar

pada bola dan juga dapat membuat bola bergerak membelok dan menukik, biasa

digunakan untuk melakukan dribbling bila ingin bergerak cepat dilapangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

18

Gambar 2.3 Menggiring Bola dengan Kura-kura Kaki

(Danny Mielke 2007: 4)

2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

a. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Anak sekolah dasar termasuk dalam masa anak besar. Anak besar adalah anak yang

berusia antara 6 sampai dengan 10 atau 12 tahun, Sugiyanto (1991: 101). Perkembangan

fisik yang terjadi pada masa ini menunjukkan adanya kecenderungan yang berbeda

dibanding pada masa sebelumnya dan juga pada masa sesudahnya. Kecenderungan

perbedaan ini dalam hal kepesatan dan pola pertumbuhan yang berkaitan dengan

proporsi ukuran bagian-bagian tubuh.

Pada umumnya siswa-siswa di Sekolah Dasar, khususnya kelas IV dan V usianya adalah

antara 9 sampai 12 tahun. Dalam tahapan perkembangan usia 9 sampai 12 tersebut dapat

diklasifikasikan pada taraf perkembangan pada fase anak-anak yaitu anak besar. Hal ini

seperti yang dikemukakan Sugiyanto (1998:9) bahwa, fase anak besar yaitu “usia 6

sampai 10 atau 12 tahun”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

19

Kemampuan koordinasi berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan kematangan

anak. Menurut Sugiyanto ( 1998: 166) bahwa, “pada masa anak besar, berbagai gerak

dasar dan variasinya yang telah bisa dilakukan sebelumnya akan mengalami

peningkatan kualitas atau mengalami penyempurnaan”. Peningkatan kualitas

penguasaan sangat dipengaruhi oleh kesempatan untuk melakukannya. Anak besar

memerlukan aktivitas gerak yang beragam yang bisa meningkatkan kemampuan fisik,

keterampilan, kreativitas, serta sifat sosialnya.

b. Perkembangan Usia dan Kelas

Anak-anak adalah anak yang berusia 2-6 tahun dan anak yang berusia 6 sampai dengan

12 tahun. (Gallahue dan Ozmun 1998:189) Selain itu menurut (Sugiyanto, 1993:8)

anak-anak dapat dibagi menjadi dua bagian yakni masa anak kecil dan masa anak besar.

Masa anak kecil adalah anak yang ber usia 1 atau 2 tahun sampai dengan 6 tahun.

Sedangkan masa anak besar adalah anak yang berusia 6-10 tahun untuk anak

perempuan dan antara 6 sampai dengan 12 tahun untuk anak laki-laki. Sugiyanto (1993:

8) memperjelas batasan periodisasi perkembangan berdasarkan usia, maka dapat kita

lihat dari tabel 2.1 berikut ini :

Tabel 2.1 Periodisasi Perkembangan Berdasarkan Usia

Fase Perkembangan Batasan Usia

Fase Sebelum Lahir

1. Awal

2. Embrio

3. Janin

Selama 9 bulan 10 hari

Saat pembuahan sampai dua minggu.

2 sampai 8 minggu

8 minggu sampai saat lahir

Bayi Saat lahir 1-2 tahun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

20

Neonatal Saat lahir sampai 4 minggu

Anak-anak

1. Anak Kecil

2. Anak Besar Perempuan

3. Anak besar Laki-laki

1 atau 2 sampai 10 atau 12 tahun

1 atau 2 sampai 6 tahun

6 sampai 10 tahun.

6 sampai 12 tahun

Adolesensi

1. Perempuan

2. Laki-laki

10 sampai 18 tahun

12 sampai 20 tahun

Dewasa

1. Dewasa Muda

2. Dewasa Madya

3. Dewasa Tua

18 atau 20 sampai 40 tahun

40 sampai 60 tahun

60 tahun keatas

Pada anak-anak sudah terjadi perkembangan, perkembangan dapat diartikan sebagai

peningkatan kapasitas fungsi atau kemampuan kerja organ-organ tubuh, peningkatan

bisa berbentuk daya fisik, koordinasi dan kontrol tubuh. Misalnya peningkatan fungsi-

fungsi otot, otak syaraf, jantung, paru-paru dan lain sebagainya (Sugiyanto, 1993: 2).

Dari segi perkembangan fisik, pada masa ini sudah terjadi perkembangan komponen

biomotorik diantaranya: kekuatan, fleksibilitas, daya tahan, power dan kemampuan

biomotorik lainnya (Gallahue dan Ozmun 1998: 267-292).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

21

21

Masa anak-anak ditandai oleh keteraturan pertumbuhan pada tinggi badan, berat, dan berat

otot. Masa anak-anak disini dibagi menjadi masa anak-anak awal dengan usia 2 sampai 6

tahun, dan masa anak-anak akhir dari usia 6 sampai dengan 10 tahun. Pada anak-anak masa

pertumbuhan dan perkembangan anak dibagi menjadi dua tahapan yaitu : 1). Pertumbuhan

dan perkembangan pada anak-anak awal pada usia (2-6 tahun) dan 2). Pertumbuhan dan

perkembangan pada anak-anak akhir pada usia (6-10 tahun) (Gallahue dan Ozmun 1998:267-

292). Sedangkan menurut Sugiyanto (1993:8) anak-anak dibagi menjadi : 1) Masa anak kecil

(usia 1 atau 2 tahun sampai 6 tahun) dan 2) Masa anak besar (usia 6 sampai dengan 12

tahun).

Selama masa kanak-kanak awal, pertumbuhan tinggi dan berat tidak secepat pada masa kecil.

Tingkat pertumbuhan melambat secara perlahan. Pada usia 4 tahun, anak-anak memiliki

ukuran panjang tubuh 2 kali panjang tubuh sewaktu kelahirannya. Peningkatan jumlah total

berat tubuh pada usia 2 sampai 5 tahun lebih rendah dari peningkatan pada tahun pertama.

Proses pertumbuhan melambat setelah 2 tahun pertama, tapi tetap konstan sampai usia

remaja. Peningkatan tinggi tahunan dari periode masa kanak-kanak awal sampai usia remaja

adalah sekitar 2 inchi (5,1 cm) per tahun. Peningkatan berat rata-rata 5 pound (2,3 kg) per

tahun. Masa kanak-kanak awal, oleh karena itu, menggambarkan masa ideal anak-anak untuk

mengembangkan dan memperbaiki berbagai macam gerakan mulai dari gerakan dasar pada

masa kanak-kanak awal sampai pada kemampuan olahraga pada pertengahan masa kanak-

kanak.

Karakteristik perkembangan berikut menggambarkan sebuah pembentukan penemuan dari

berbagai macam sumber dan dihadirkan disini untuk memberikan pandangan yang lebih

lengkap dari seluruh anak selama tahun-tahun masa kanak-kanak awal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

22

1) Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik.

a) Anak laki-laki dan perempuan dengan range dari sekitar 33 sampai 47 inchi (83,8-

119,4 cm) dalam tinggi dan dari 25 sampai 53 pound (11,3-24,0 kg) dalam berat.

b) Kemampuan perseptual motorik berkembang secara cepat, tetapi kebingungan sering

terdapat pada tubuh, arah, waktu dan kesadaran akan tempat.

c) Pengendalian buang air kecil dan buang air besar yang baik pada umumnya terbangun

pada berakhirnya periode ini, tetapi hal-hal yang tak terduga tetap terjadi.

d) Anak kecil selama periode ini secara cepat mengembangkan kemampuan gerakan

mendasar dalam berbagai kemampuan motorik. Gerakan bilateral seperti loncat-

loncatan, bagaimanapun, seringkali menunjukkan kesulitan yang lebih daripada

gerakan unilateral.

e) Anak kecil aktif dan energetik dan biasanya lebih memilih berlari daripada berjalan,

tetapi mereka tetap memerlukan sedikit waktu untuk beristirahat.

f) Kemampuan motorik dikembangkan dengan tujuan agar anak-anak mulai belajar

bagaimana mereka berpakaian, walaupun mereka mungkin memerlukan bantuan

meluruskan dan mengencangkan bagian-bagian dari pakaian.

g) Fungsi tubuh dan proses menjadi lebih teratur. Sebuah tingkat keseimbangan

(physiological homeostatis) terbangun dengan baik.

h) Perkembangan tubuh anak laki-laki dan perempuan dapat dikatakan sama.

i) Kontrol motorik yang baik tidak dibangun secara penuh, walaupun kontrol motorik

yang kurang baik (gross) dibangun dengan cepat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

23

j) Mata pada umumnya tidak siap untuk menutup dalam waktu lama karena penglihatan

jauhnya.

2) Karakteristik Perkembangan Kognitif

a) Selama fase ini anak-anak bersifat egosentrik dan beranggapan bahwa semua orang

berpikir seperti mereka. Hasilnya, mereka kelihatannya sering bertengkar dan

enggan untuk berbagi dengan yang lain.

b) Mereka seringkali sangat ketakutan akan situasi yang baru, malu, sadar diri, dan tidak

mempunyai keinginan untuk meninggalkan pengamanan yang kelihatannya telah

biasa dikenal.

c) Mereka belajar untuk membedakan benar dan salah dan mulai menuruti kata hati

nurani.

d) Anak usia 2 dan 4 tahun seringkali terlihat aneh dan tidak seperti biasanya dalam

perilaku mereka, dimana anak dengan usia 3 dan 5 seringkali digambarkan sebagai

anak yang stabil dan sesuai dengan perilaku anak seusianya.

e) Konsep diri secara cepat berkembang. Bimbingan yang bijaksana, pengalaman yang

berorientasi pada keberhasilan, dan bantuan yang positif adalah hal-hal penting

selama tahun-tahun ini.

3) Karakteristik Perkembangan Afektif

a) Kesukaan anak laki-laki dan perempuan dapat dikatakan sama.

b) Anak-anak cenderung egosentris, ingin selalu aktif bergerak dan umumnya

menyenangi gerak berirama.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

24

c) Selalu ingin tahu, imajinatif / meniru-niru gerakan serta bersifat individualistik dan

egosentrik dalam beraktifitas.

d) Suka menjelajah dan mencoba-coba dalam beraktifitas serta suka gaduh dalam

bermain.

3. Pembelajaran

Istilah pembelajaran mempunyai banyak makna. Pengertian pembelajaran dalam kebanyakan

teori bermaksud sebagai suatu proses, cara, perbuatan menjadikan seseorang atau makhluk

hidup belajar. Pembelajaran berasal dari kata belajar, yang memiliki arti yaitu aktivitas

perubahan tingkah laku tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti.

Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan yaitu pembelajaran merupakan kegiatan

perubahan tingkah laku secara kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Dwiyogo

(2007:74), pembelajaran adalah suatu disiplin yang menaruh perhatian pada upaya untuk

meningkatkan dan memperbaiki proses belajar.

Belajar merupakan peristiwa atau kejadian yang memberikan pengalaman belajar bagi siswa

atau pembelajar. Yang dimaksud dengan pengalaman belajar, menurut Rusli Lutan & Adang

Suherman (2000:29) adalah, “ seperangkat kejadian yang berisikan aktifitas dan kondisi

belajar untuk memberi struktur terhadap pengalaman siswa dan kejadian tersebut terkait

untuk pencapaian tujuan”.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran berdasarkan teori kondisioning (Dimyati dan

Mudjiono 2013:9) langkah - langkah pembelajaran sebagai berikut :

(1) Kesatu, mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku siswa

yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku negatif diperlemah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

25

atau dikurangi, (2) Kedua, membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang

lebih disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman, dan kegiatan luar sekolah yang

dapat dijadikan penguat, (3) Ketiga, memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang

dipelajari serta jenis penguatnya, (4) Keempat, membuat program pembelajaran. Program

pembelajaran ini berisi urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari

perilaku, dan evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat

perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidakberhasilan tersebut

menjadi catatan penting bagi modifikasi perilaku selanjutnya.

a. Pembelajaran Sepakbola di Sekolah Dasar

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan termasuk salah satu upaya untuk mewujudkan

manusia seutuhnya yang diselenggarakan disekolah, baik jenjang pendidikan dasar sampai

menengah. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan sosial, penalaran,

stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan

bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara

sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Cabang olahraga permainan merupakan salah satu isi kurikulum yang cukup

mendominasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah

dasar. Olahraga permainan tersebut diantaranya permainan bola kecil dan permainan bola

besar. Permainan bola kecil yang diajarkan disekolah dasar diantaranya : kasti, kippers,

rounders, softball, dan baseball, sedangkan untuk permainan bola besar yang diajarkan di

sekolah dasar diantaranya sepakbola, bola voli, dan bola basket.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

26

Salah satu cabang olahraga permainan adalah sepakbola, di dalam pembelajaran

permainan sepakbola dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang

kelancaran pembelajaran itu sendiri. Bola, tanah lapang, sepatu bola adalah beberapa contoh

sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pembelajaran sepakbola. Keterbatasan yang

dimiliki sekolah sering kita jumpai akhir-akhir ini, terutama dikota besar yang lahan untuk

berolahraga, dalam hal ini lapangan sepakbola sangat minim sekali karena terdesaknya

pembangunan yang mengorbankan tanah lapang itu sendiri. Keterbatasan sekolah di

lingkungan pedesaan berbeda lagi dengan sekolah yang ada di perkotaan, dipedesaan tanah

lapang masih banyak kita jumpai, namun teknologi yang mendukung pembelajaran yang sulit

kita temui, misalnya LED TV atau proyektor. Semua kekurangan-kekurangan itu menuntut

Guru Penjas untuk lebih kreatif lagi dalam menyampaikan materi pembelajaran sepakbola

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Pada dasarnya setiap aktivitas olahraga terdiri dari pemanasan, kegiatan inti dan

pendinginan. Ketiga tahap ini hendaknya menjadi pedoman bagi siswa dan pelaku olahraga

lain ketika melakukan kegiatan olahraga apapun begitu pula olahraga sepakbola. Pemanasan

(warming-up) adalah aktivitas yang berisi gerakan-gerakan yang mendukung aktivitas inti

dari olahraga yang akan dilakukan berikutnya. Pemanasan ini dilakukan untuk

mempersiapkan tubuh dalam menerima beban fisik dan mengurangi resiko cedera yang

mungkin terjadi saat melakukan aktivitas olahraga. Menurut Luxbacher (2001: 8)

menyatakan bahwa pemanasan berguna untuk menghangatkan suhu otot, melancarkan aliran

darah dan memperbanyak masuknya oksigen kedalam tubuh, memperbaiki kontraksi otot dan

kecepatan gerak refleks, juga menjaga kejang otot dan pegal-pegal keesokan harinya.

Pendinginan setelah berolahraga juga tidak kalah pentingnya dengan kegiatan pemanasan,

pendinginan setelah berolahraga artinya memperlambat tingkat aktivitas secara bertahap.

Pendinginan setelah berolahraga berguna untuk mencegah terjadinya penimbunan zat-zat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

27

racun yang dikeluarkan sewaktu berolahraga atau pusing-pusing karena darah masih

terkumpul di otot yang masih aktif. Penimbunan asam laktat dapat menimbulkan rasa nyeri

pada otot sesudah berolahraga, untuk pendinginan yang efektif melakukan intensitas rendah

selama setidaknya 5-10 menit dan di akhiri melakukan peregangan selama 10 menit, dengan

lama setiap gerakan selama 15-30 detik.

Materi inti dalam pembelajaran olahraga sepakbola terdiri dari beberapa macam teknik

dasar, teknik dasar dalam permainan sepakbola, seperti : stop ball (menghentikan bola),

shooting (menendang bola), passing (mengoper), heading (menyundul bola ) dan dribbling

(menggiring bola) sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepakbola,

(Sudjarwo, dkk. 2005 :25). Untuk mencapai tujuan diatas, maka pembelajaran sepakbola

harus dilaksanakan dengan langkah - langkah yang benar, dan tentunya diperlukan program

perencanaan dan strategi yang benar pula, sehingga tujuan pembelajaran harus dapat

tercapai dengan optimal. Namun demikian, sebelum menentukan strategi pembelajaran harus

diketahui terlebih dahulu karakteristik siswa atau kompetensi yang sudah dimiliki siswa

sehingga pembelajaran akan lebih tepat mengenai sasaran.

Materi pembelajaran kelas V siswa diharapkan dapat melakukan gerakan menendang,

menggiring, mengoper dan menerima bola dengan berbagai variasi kontrol. Standar

kompetensinya adalah mempraktikkan berbagai variasi gerak dasar kedalam permainan dan

olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Sedangkan kompetensi dasarnya mempraktikkan variasi gerak dasar kedalam modifikasi bola

besar, serta nilai kerjasama, sportivitas, dan kejujuran. Materi pembelajaran kelas IV siswa

diharapkan dapat melakukan gerakan menendang, mengontrol, menyundul, dan menggiring

bola, dalam permainan sepakbola. Standar kompetensinya mempraktikkan gerak dasar

kedalam permainan sederhana dan olahraga serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

28

Dengan kompetensi dasar mempraktikkan gerak dasar permainan bola besar sederhana

dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama, sportivitas dan kejujuran.

Dalam kurikulum 2013 sekolah dasar, materi pembelajaran sepakbola kompetensi dasar

untuk kelas atas adalah mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar yang

dilandasi konsep gerak dalam berbagai permainan bola besar dan atau olahraga tradisional,

sedangkan indikatornya adalah mampu menendang bola dengan berbagai variasi, mampu

menggiring bola, mampu menyundul bola, mampu menghentikan bola, mampu mengoper

bola, dan mampu melemparkan bola.

b. Pembelajaran Menggiring Bola Sepakbola pada Sekolah Dasar

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh

semua lapisan masyarakat di Indonesia. Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang

olahraga yang harus dibina, dengan permainan yang dimulai semenjak usia muda/dini (atau

dari sekolah dasar). Pendidikan sepakbola diberikan mulai awal dengan benar dan metodis,

artinya bermain sepakbola bagi anak-anak merupakan kegiatan yang dilakukan dengan penuh

kesadaran secara teratur dan terarah.

Permainan sepakbola di sekolah dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan

kesegaran jasmani dan kesehatan siswa. Selain itu permainan sepakbola juga dapat digunakan

sebagai alat untuk melatih kemampuan jasmani. Untuk mencapai tujuan, maka pembelajaran

sepakbola harus dilaksanakan dengan cara yang benar, diperlukan program, perencanaan dan

metode yang tepat pula, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai sebaik mungkin.

Agar siswa gemar bermain sepakbola, lebih dulu diajarkan dari pelajaran teknik-

teknik dasar yang paling mudah dan yang paling banyak digunakan dalam teknik bermain,

baru kemudian menuju pada teknik dasar yang komplek. Selain memperhatikan tingkat

kesulitan dalam menyampaikan materi guru atau pelatih juga harus memperhatikan metode

pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut. Murid-murid akan lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

29

antusias apabila metode pembelajaran tersebut dikemas dalam metode yang menarik atau

dapat memotivasi siswa untuk melakukan pembelajaran dengan penuh semangat. Masa

sekolah dasar adalah dimana masa-masa murid untuk bermain dengan teman sebayanya,

Guru Penjaskes harus bisa memahami hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan fisik dan

psikologi murid. Murid akan lebih termotivasi lagi apabila pembelajaran sepakbola terutama

menggiring bola dikemas dalam bentuk bermain, sehingga murid akan merasa mereka sedang

bermain dengan teman-temannya.

Menggiring bola adalah salah satu teknik dasar bermain sepakbola yang memiliki

unsur seni dan daya tarik sendiri, jika dibandingkan dengan teknik dasar lainnya. Pada

prinsipnya menggiring bola merupakan cara menggulirkan bola kedepan secara terus menerus

diatas tanah. Menurut Sarumpaet, A. dkk. (1992:24) berpendapat, “menggiring bola

merupakan teknik dalam usaha memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain pada saat

permainan sedang berlangsung”.

Menggiring bola pada dasarnya bertujuan untuk melewati lawan, menahan bola

dan memberikan operan kepada teman seregunya. Soekatamsi (1988:158) menyatakan bahwa

kegunaan menggiring bola yaitu : “(1) untuk melewati lawan, (2) untuk mencari kesempatan

memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, (3) untuk menahan bola tetap dalam

penguasaan, dan (4) menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau

kesempatan untuk segera memberikan operan kepada teman.

Dalam pembelajaran menggiring bola ada beberapa cara yang dapat dilakukan

yaitu menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam, kaki bagian luar ataupun

punggung kaki. Menurut Soekatamsi (1988:159-160) pada prinsipnya menggiring bola dapat

dilakukan dengan tiga bagian kaki yaitu, “(1) menggiring bola dengan kura-kura bagian

dalam, (2) menggiring bola dengan kura-kura kaki bagian luar, (3) menggiring bola dengan

kura-kura kaki penuh. Materi permainan sepakbola khususnya menggiring bola yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

30

diajarkan bagi siswa sekolah dasar, harus diberikan dalam bentuk yang berbeda dengan

materi yang diberikan untuk orang dewasa. Menurut Agus Mahendra (2003) menyatakan

bahwa ruang lingkup pendidikan jasmani yang ditawarkan di sekolah dasar semestinya

dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa, serta memperhatikan beberapa pertimbangan

diantaranya: 1) dasar-dasar pengembangan program, 2) pola pertumbuhan dan perkembangan

anak, 3) dorongan dasar anak-anak, 4) karakteristik serta minat anak. Permainan sepakbola

yang diberikan bagi anak-anak atau siswa sekolah dasar seharusnya diberikan dalam bentuk

permainan yang dimodifikasi.

4. Play (Bermain)

a. Hakikat Play (Bermain)

Play atau dalam bahasa Indonesia berarti bermain merupakan aktivitas yang menggembirakan

mempunyai arti dalam kehidupan anak yaitu mampu membawa anak ke perubahan yang baik

dalam berbagai aspek kehidupannya. Seperti dikemukakan oleh Plato dalam Tedjasaputra

(2001) bahwa bermain mempunyai nilai praktis dalam kehidupan anak. Anak-anak akan lebih

mudah mempelajari aritmatika dengan cara membagi apel kepada teman-temannya. Bermain

bagi anak mempunyai arti penting terhadap perkembangan fisik, psikis, maupun sosial anak.

Secara psikis aktivitas bermain juga mampu membantu perkembangan jiwa anak secara wajar

dalam hal tingkah laku, emosi, kecerdasan, keberanian, rasa percaya diri. Melalui bermain

anak akan semakin matang dalam perkembangan emosinya dan mampu mengendalikan

emosinya secara nyata. Melalui bermain keberanian anak akan terpupuk dengan baik karena

akan terbiasa dengan berbagai situasi dan kondisi yang selalu mereka hadapi. Rasa percaya

diri dalam diri anak akan selalu berkembang dengan baik melalui bermain karena anak selalu

berhadapan dengan persoalan dan situasi yang selalu berubah dan harus dilaluinya.

Melalui bermain secara fisik anak akan mengalami perubahan dalam hal pertumbuhan dan

perkembangan fisik anak seperti bertambahnya berat dan tinggi badan serta kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

31

ototnya semakin berkualitas walaupun jumlah serabut dan bentuk otot relatif tetap, melalui

bermain juga dapat meningkatkan dan mempertahankan kebugaran jasmani anak, anak tidak

mudah lelah dan tetap bugar walaupun selalu beraktifitas secara terus menerus dalam

kesehariannya. Melalui bermain juga dapat membantu penguasaan kemampuan gerak dasar

anak, seperti gerak lokomotor, non lokomotor maupun manipulasi. Aktivitas bermain juga

mampu meningkatkan unsur-unsur kondisi fisik siswa semakin baik seperti kecepatan,

kekuatan, daya ledak, kelentukan, keseimbangan, dan lain-lain.

Fungsi bermain bagi perkembangan fisik, psikis, maupun sosial anak tidak dapat dipungkiri

oleh karena itu tepatlah aktivitas bermain ini sebagai sarana pembelajaran pendidikan jasmani

di sekolah, selain itu melalui bermain anak merasa senang gembira dalam melakukan

aktivitasnya sehingga situasi ini merupakan situasi yang kondusif untuk kegiatan

pembelajaran. Sebab suatu kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani dengan situasi yang

kondusif (menarik, menyenangkan, menggembirakan) akan mempermudah/mempercepat

pencapaian suatu tujuan pembelajaran tersebut.

James Sully dalam Tedjasaputra (2001) menyatakan bahwa tertawa adalah tanda dari

kegiatan bermain dan tertawa ada di dalam aktivitas sosial yang dilakukan bersama

sekelompok teman, yang penting dan perlu ada di dalam kegiatan bermain adalah rasa

senang yang ditandai oleh tertawa. Ada juga yang mengartikan bermain adalah kegiatan

yang dilakukan berulang-ulang demi kesenangan. Soemitro (1991) menyatakan bahwa

bermain adalah belajar menyesuaikan diri dengan keadaan. Melalui bermain anak akan

berusaha beradaptasi dengan situasi dan kondisi lingkungan tertentu dalam hal bentuk,

berat, isi, sifat, jarak, waktu, bahasa, dan sebagainya. Sedang Smith ( Soemitro,1991)

menyatakan bahwa bermain adalah dorongan langsung dari dalam setiap individu, yang bagi

anak-anak merupakan pekerjaan, sedang bagi orang dewasa dipandang sebagai kegemaran.

Huizinga dalam Sukintaka (1998) menyatakan bahwa dengan aktivitas bermain akan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

32

terjadi sebab-akibat, dan beliau membandingkan arti bermain dari berbagai bahasa di

dunia menemukan unsur-unsur bermain yaitu gerak, sukarela, senang, dan sungguh-sungguh.

Sehingga Sukintaka (1998) menyatakan bermain adalah aktivitas jasmani yang dilakukan

dengan sukarela dan bersungguh-sungguh untuk memperoleh rasa senang dari melakukan

aktivitas tersebut. Aktivitas jasmani adalah gerak manusia itu sendiri yang berarti salah satu

tanda adanya bermain adalah adanya gerak/aktivitas jasmani seperti: jalan, lari, lempar,

lompat, berguling, memanjat, merangkak, menendang, memukul, dan lainnya.

Anak dapat berkativitas jasmani dipastikan sudah melalui aktivitas rohani. Sukarela

mempunyai arti bahwa dalam bermain anak melakukan aktivitasnya dengan menaati

peraturan tanpa adanya paksaan dari siapapun, karena aturan yang mereka gunakan dalam

bermain adalah merupakan kesepakatan mereka bersama. Sedang sungguh-sungguh berarti

dalam melakukan aktivitas bermain tersebut anak menggunakan segala kemampuannya

(fisik, teknik, taktik, psikis) untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam situasi

bermain tersebut. Senang merupakan tujuan utama dari suatu aktivitas bermain.

Siedentop, Herkowitz, dan Rink dalam Sukintaka (1998) menyimpulkan bahwa bermain

adalah aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela, terpisah antara lingkup dan

keleluasannya, secara ekonomi tidak produktif, peraturan dapat ditentukan oleh para

peserta/pemain, dan bersifat fiktif.

Senada dengan pendapat ahli tersebut di atas Montolulu,dkk (2007)

menyebutkan karakteristik bermain adalah sebagai berikut:

1. Bermain relatif bebas dari aturan-aturan, kecuali anak-anak membuat aturan

mereka sendiri.

2. Bermain dilakukan seakan-akan dalam kehidupan/kegiatan yang nyata

(bermain drama, peran).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

33

3. Bermain lebih menitikberatkan pada proses dari pada hasil akhir atau produknya.

4. Bermain memerlukan interaksi, komunikasi, dan keterlibatan anak- anak secara aktif

dari kegiatan tersebut.

b. Manfaat Bermain

Bermain merupakan kebutuhan anak dalam kehidupan sehari-hari, bahkan PBB

mengakui bahwa bermain merupakan hak anak yang harus di hormati. Anak bermain mulai

dari pagi hari sampai dengan siang hari bahkan kadang lupa akan waktu dan tempat

dalam bermain karena asiknya bermain. Huizinga dalam Sukintaka (1998) mengatakan

bahwa bermain lebih tua dari pada kebudayaan, sebab kebudayaan itu selalu didasari oleh

pemikiran dan segala peristiwa serawung antara manusia.

Kebudayaan timbul karena adanya akal budi manusia untuk mewujudkan suatu

pemikiran/penalaran dalam kehidupan ini. Sebelum berfikir manusia telah melakukan

aktivitas bermain karena adanya dorongan yang lain seperti insting ataupun motif lain.

(Sukintaka:1998) mengemukakan bahwa bermain telah ada seusia dengan umur manusia.

Bermain merupakan salah satu gejala kehidupan manusia yang berarti dimana ada kehidupan

disitu pula terjadi aktivitas bermain, yang berarti pula bermain seiring dengan kehidupan

manusia.

Selanjutnya mengenai sebab-sebab anak bermain dapat dijelaskan melalui teori klasik dan

teori modern. Sejalan dengan itu Tedjasaputra (2001) menyatakan bahwa anak bermain dapat

dijelaskan melalui teori klasik yang terdiri dari dua kelompok yaitu teori surplus energi dan

rekreasi serta kelompok teori rekapitulasi dan praktis.

Teori surplus energi dikemukakan oleh Herbert Spencer bahwa bermain terjadi akibat energi

yang berlebihan dan ini hanya berlaku pada manusia dan binatang dengan tingkat

evolusi tinggi. Energi berlebih ini dapat dibaratkan sebagai system kerja air atau gas yang

mempunyai tekanan ke segala arah untuk menyalurkan kekuatannya. Tekanan akan lebih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

34

kuat dan butuh penyaluran yang lebih besar apabila volume atau isi air/gas sudah melebihi

daya tampungnya. Hal ini tampak pada diri anak yang selalu siap sedia untuk bermain

walaupun dalam keadaan apapun, misal anak sehabis pulang sekolah tetap bermain dengan

teman-temannya walaupun di sekolah telah belajar dan bermain dalam waktu yang relatif

lama. Dalam dunia binatang hanya binatang yang mempunyai tingkat evolusi tinggi saja

yang bermain karena surplus energi, sedang binatang yang tingkat evolusi rendah energinya

hanya untuk mempertahankan hidupnya.

Sejalan dengan teori surplus energi selanjutnya Elkind dalam Montolalu,dkk (2007:1.14)

menyatakan bahwa bermain sebagai suatu pelepasan atau pembebasan dari tekanan-tekanan

yang dihadapi anak. Teori rekreasi mengajukan alasan bahwa tujuan bermain adalah untuk

memulihkan tenaga yang sudah terkuras saat bekerja seperti yang dikemukakan oleh

Moritz Lazarus bangsa Jerman. Aktivitas pekerjaan akan menguras tenaga yang segera

perlu dipulihkan. Pemulihan tenaga ini dapat dilakukan melalui istirahat atau tidur dan dapat

pula dengan cara lain yaitu kegiatan rekreatif. Bermain adalah perimbangan antara kerja dan

istirahat yang merupakan cara ideal untuk memulihkan tenaga.

Teori rekapitulasi dikemukakan oleh G. Stanley Hall dalam Tedjasaputra (2001)

dengan gagasannya sebagai berikut: anak merupakan mata rantai evolusi dari binatang

sampai menjadi manusia artinya anak menjalani semua tahapan perkembangan kehidupan

dari yang sederhana sampai komplek dalam hidupnya. Dengan demikian perkembangan

manusia akan mengulangi perkembangan manusia terdahulu sehingga pengalaman-

pengalaman nenek moyangnya akan ditampilkan kembali dalam dunia anak termasuk

kegiatan bermain. Teori rekapitulasi berhasil memberikan penjelasan secara rinci mengenai

tahapan kegiatan bermain yang mengikuti tata urutan yang sama dengan evolusi makluk

hidup. Sekedar contoh bermain air, memanjat pohon, berburu, memanah, menombak,

bergulat dan lain sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

35

Teori praktis dikemukakan oleh Karl Groos yang meyakini bahwa bermain berfungsi untuk

memperkuat instink yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup di masa mendatang. Jadi

bermain berfungsi sebagai sarana latihan untuk kesiapan hidup dan mempertahankan hidup

di masa datang. Sedang Groos dalam Sukintaka (1998) mengutarakan bahwa bermain

mempunyai tugas biologik dan mereka yang bermain itu mempelajari fungsi hidup untuk

keperluan hidup di kemudian hari. Anak bermain berlarian atau kejar-kejaran dapat

dipandang sebagai sarana latihan untuk mempertahankan hidup dan menyiapkan diri pada

kehidupan yang akan datang. Anak berlari berarti semua komponen organ tubuh seperti:

sistem otot, sistem syaraf, sistem pernafasan, sistem peredaran darah, sistem pencernaan

akan terstimulus dengan baik.

Sedang Bigot, Kohnstamm, dan Palland dalam Sukintaka (1998)

mengemukakan alasan anak bermain melalui teori-teori sebagai berikut:

1. Teori teleologik dari Karl Gross,

2. Teori kelebihan tenaga dari Herbert Spencer,

3. Teori rekreasi atau pelepasan dari Lazarus dan Schaller,

4. Teori sublimasi oleh Ed Claparede dari Swiss,

5. Teori lingkup pelatihan dari Roels bangsa Belanda

6. Teori Buhler dari Jerman. Teori sublimasi merumuskan bahwa bermain itu tidak hanya mempelajari fungsi hidup tetapi

juga merupakan proses sublimasi atau proses pelarian yang positif dari tekanan perasaan

yang berlebihan. Dengan bersublimasi seseorang akan berusaha lebih baik, lebih mulia, lebih

tinggi, dan lebih indah dari semula.

Teori lingkup pelatihan mengandung arti bahwa bermain mengandung makna latihan awal

atau latihan pendahuluan. Melalui bermain akan membentuk kesiapan hidup di kemudian

hari dan membentuk kepribadian yang positif hal ini penting untuk kelangsungan hidupnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

36

Selaras dengan pendapat Athey dan Hendrick dalam Montolalu (2007:1.14) menyatakan

bahwa bermain memberikan kesempatan pada anak-anak untk menguji tubuhnya, melihat

seberapa baik anggota tubuhnya berfungsi. Bermain membantu mereka rasa percaya diri

secara fisik, merasa aman, dan mempunyai keyakinan diri.

Teori Buhler sepaham dengan pendapat Groos tetapi perlu ditambah keinginan untuk

berfungsi dan dorongan untuk aktif, yang berarti bermain merupakan tugas biologik

untuk menyiapkan diri pada kehidupan yang akan datang dengan penuh kesadaran melalui

dorongan dan keinginan yang kuat dari dalam diri anak untuk melalukan aktivitas

bermain. Teori lain menyatakan bahwa anak bermain karena mengulangi permainan yang

pernah dilakukan oleh nenek moyangnya (teori reinkarnasi). Secara lengkap mengenai teori

beserta penggagasnya dan alasan atau tujuan anak bermain menurut teori klasik adalah : 1)

Teori Surplus Energi penggagasnya adalah Schiller / Spencer tujuan bermain adalah

mengeluarkan energi berlebih, 2) Teori Rekreasi penggagasnya adalah Lazarus tujuan

bermain adalah memulihkan tenaga, 3) Teori Rekapitulasi penggagasnya adalah Hall tujuan

bermain adalah memunculkan insting nenek moyang, 4) Teori Praktis penggagasnya adalah

Groos tujuan bermain dalam teori ini adalah menyempurnakan insting.

Sedang teori-teori modern tentang bermain menurut Tedjasaputra (2001:6) meliputi teori

psikoanalitik, dan kognitif. Teori Psikoanalitik dari Sigmund Freud memandang bermain

seperti halnya berfantasi atau melamun/berangan-angan. Melalui bermain atau berangan-

angan anak dapat memproyeksikan harapan-harapannya maupun konflik-konflik pribadinya.

Melalui bermain anak dapat mengeluarkan segala perasaan negatif seperti pengalaman

yang tidak menyenangkan/menyakitkan, atau pengalaman traumatik, dan harapan-harapan

yang tidak dapat diwujudkan dalam kenyataan melalui aktivitas bermain.

Melalui bermain anak dapat memerankan atau memindah perankan perasaan negatif ke

obyek pengganti, dan hal tersebut dilakukan berulang-ulang menyebabkan anak dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

37

mengatasi situasi yang tidak menyenangkan, sehingga menimbulkan perasaan lega. Oleh

sebab itu menurut Freud bermain dapat mengatasi masalah psikis anak terutama kejadian

yang menyedihkan atau traumatik. Sehingga memberi peluang bermain berfungsi untuk

sarana terapi bagi anak. Contoh setelah terjadi bencana alam gempa bumi yang dahsyat atau

erupsi gunung api yang hebat, begitu mendengar suaru gemuruh anak-anak sudah merasa

ketakutan luar biasa, maka salah satu terapi ini adalah dengan mengadakan aktivitas bermain

yang sering dijumpai pada barak-barak pengungsian.

Teori kognitif didukung oleh Jean Piaget, Lev Vygotski, Bruner, Sutton Smith, dan Singer.

Menurut Piaget anak mengalami tahapan perkembangan kognisi sampai dengan proses

berfikirnya menyamai orang dewasa. Sejalan dengan hal itu kegiatan bermainpun

mengalami tahapan perkembangan dari tahap sensori motor sampai dengan tahap

bermain dengan peraturan yang baku. Menurut Piaget bermain tidak saja

menggambarkan tahap perkembangan kognisi anak tetapi bermain juga memberikan

sumbangan yang nyata pada perkembangan kognisi anak itu sendiri. Piaget berpendapat

bahwa dalam proses belajar perlu adaptasi, dan adaptasi memerlukan kesimbangan antara

dua proses yang saling mendukung yaitu asimilasi dan akomodasi.

Asimilasi adalah proses penggabungan informasi baru dengan struktur kognisi anak.

Dalam proses asimilasi ini dapat terjadi distorsi, modifikasi atau pembelokan fakta untuk

disesuikan dengan kognisi yang dimiliki anak. Sedang akomodasi adalah mengubah

struktur kognisi seseorang untuk disesuikan, diselaraskan, dengan atau meniru apa yang

diamati dalam kenyataan. Bermain adalah keadaan tidak seimbang dimana asimilasi lebih

dominant dari pada akomodasi. Peniruan juga merupakan suatu keadan yang tidak seimbang

antara akomodasi dan asimilasi, akomodasi mendoninasi asimilasi.

Keadaan yang tidak seimbang ini dengan sendirinya kurang menguntungkan terhadap

proses belajar. Piaget mengemukakan bahwa pada saat bermain anak sebenarnya tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

38

belajar hal yang baru tetapi anak belajar mempraktikkan dan mengkonsolidasi keterampilan

yang baru diperoleh. Hal ini sangat penting karena dngan praktik dan konsolidasi ini

suatu keterampilan baru akan hilang jika tidak dipraktikkan dan dikonsolidasikan. Kegiatan

bermain juga dipengaruhi oleh tingkat perkembangan kecerdasan anak. Ana-anak yang

mempunyai kecedasan di bawah rata-rata dalam kegiatan bermain akan mengalami banyak

hambatan

Vygotski menyatakan bahwa bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan

kognisi (kecerdasan) anak. Anak kecil belum mampu berfikir abstrak seperti orang dewasa,

karena antara obyek dan makna berbaur menjadi satu. Melalui bermain anak pada akhirnya

mampu membedakan obyek dan makna. Seperti dalam bermain kuda yang terbuat dari kayu

atau anyaman bambu. Vygotski membedakan tahap perkembangan yaitu yang actual

(independent performance) dan potensial (assisted performance) dengan zone of proximal

development (ZPD). ZPD adalah jarak antara tahap aktual dan potensial. Menurut Vygotski

bermain adalah self help tool. Keterlibatan anak dalam bermain dengan sendirinya

mengalami kemajuan dalam perkembangannya. Melalui bermain dapat semakin

mendekatkan jarak antara aktual dan potensial. Dalam bermain anak mempunyai perhatian,

daya ingat, bahasa, dan kerja sama yang lebih baik. Vygotski memandang bermain sebagai

kaca pembesar yang dapat menelaah kemampuan baru dari anak yang bersifat potensial

sebelum diaktualisasikan dalam situasi lain. Menurut beliau bermain mampu

mengembangkan kognisi, sosial, dan emosi.

Bruner menekankan pada fungsi bermain sebagai sarana mengembangkan kreativitas dan

fleksibilitas. Dalam bermain bagi anak adalah makna bermain itu sendiri bukan pada

hasil akhir, sehingga anak bebas berekspresi dan bereksperimen untuk mencoba berbagai

cara dalam mengatasi permasalahan dalam bermain. Perilaku ini dilakukan berulang-ulang

sehingga mampu terintegrasi dengan kehidupan sehari- hari yang akhirnya menjadi salah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

39

atau pola kehidupannya.

Sutton - Smith mengemukakan bahwa bermain sebagai adaptive potentiation yaitu bermain

memberikan berbagai kemungkinan anak dapat menentukan pilihan yang variatif dan

mengatur fleksibilitas secara baik. Selain itu bermain merupakan adaptive variability, yang

menyatakan bermain memegang faktor kunci dalam perkembangan manusia. Fungsi

bermain dapat membantu aktualisasi potensi otak anak karena menyimpan lebih banyak

variabilitas yang secara potensial ada di dalam otak manusia. Selanjutnya Sutton-Smith

dalam Hurlock (1978: 322) menyatakan bahwa bermain bagi anak terdiri atas empat

mode dasar yang membuat kita mengetahui tentang dunia- meniru, eksplorasi, menguji

dan membangun.

Singer berpendapat bahwa bermain mempunyai kekuatan positif untuk membantu

perkembangan manusia terutama bermain imajinatif.bagi Singer bermain juga memberikan

masukan bagi anak mengenai mamjukan kecepatan masuknya stimulus baik dari dalam

maupun dari dunia luar yaitu aktivitas otak yang secara konstan memainkan kembali dan

merekam pengalaman-pengalaman. Melalui bermain anak dapat mengoptimalkan laju

kecepatan stimulus karena mengalami emosi atau perasaan yang menyenangkan.

Arrousal Modulation Theory yang dikembangkan oleh Berlyne dan dimodifikasi oleh Ellis

dalam Tedjasaputra (2001), menurut teori ini bermain disebabkan adanya kebutuhan atau

dorongan agar system syaraf pusat agar selalu dalam keadaan terjaga/siap siaga. Menurut

Ellis bermain adalah stimulation producing activity yang disebabkan tingkat arousal rendah.

Teori ini banyak diterapkan dalam perancangan dan penggunaan alat permainan serta arena

bermain anak. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 2.2 mengenai teori-teori modern dalam

mengungkapkan makna bermain beserta perannya dalam perkembangan anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

40

Tabel 2.2 Teori Modern Bermain

Teori Peran Bermain Dalam Perkembangan Anak

Psikoanalitik Kognitif-Piaget Kognitif-Vygotsky Kognitif-Bruner/

Sutton-Smith

Singer Teori-teori lain:

Arousal Modulation Bateson

mengatasi pengalaman traumatik, coping terhadap

frustasi

mempraktikkan dan melakukan konsilidasi

konsep-konsep serta keterampilan yang telah

dipelajari sebelumnya

memajukan berfikir abstrak,belajar dalam kaitan

ZPD; pengaturan diri

memunculkan fleksibilitas perilaku dan berfikir,

imajinasi dan narasi,

mengatur kecepatan stimulasi dari dalam dan luar tetap membuat anak terjaga pada tingkat optimal

dengan menambah stimulasi

memajukan kemampuan untuk memahami berbagai

tingkat makna.

Freeman dalam Sukintaka (1998) menyatakan bahwa pengelompokan bermain dan

bukan bermain melalui tiga teori yang berlandaskan dari ilmu-ilmu sosial yaitu teori

kontras, teori titik berat, teori kegunaan. Teori kontras menyatakan bahwa bermain

berlawanan langsung dengan kerja. Teori titik berat menyatakan bahwa aktivitas yang

menitikberatkan pada proses termasuk kelompok bermain, sedang yang menitikberatkan pada

hasil termasuk dalam kelompok kerja. Sedang teori kegunaan menyatakan bahwa bermain

termasuk dalam kategori nirkegunaan dan yang berguna non bermain.

5. Program VCD Pembelajaran

a. Program VCD Pembelajaran Berbasis Play

Salah satu kurang berkembangnya proses pembelajaran penjasorkes di sekolah

dikarenakan kurang kreatifitas dan inovatif para guru penjasorkes dalam menggunakan model

pembelajaran. Guru penjasorkes selalu menggunakan sarana dan prasarana yang seadanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

41

secara terus menerus tanpa berfikir untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih

menyenangkan dan inovatif, sehingga banyak siswa merasa jemu dan bosan. Banyak guru

penjasorkes yang masih menggunakan proses pembelajaran konvensional sehingga proses

pembelajaran menjadi monoton dan tidak menarik.

Dampak dari kurangnya pengembangan model pembelajaran penjasorkes

tentunya juga berdampak pada metode dan strategi pembelajaran di lapangan. Proses

pembelajaran penjasorkes harus didukung oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang

memadai, seperti alat-alat olahraga dan lapangan sebagai sumber belajar pembelajaran

penjasorkes. Jika salah satu diantaranya kurang memadai baik terbatas secara kuantitas

maupun kualitasnya maka sangat berpengaruh pada proses pembelajaran.

Kemajuan dan perkembangan teknologi sudah sedemikian menonjol, sehingga penggunaan

alat - alat bantu mengajar seperti alat-alat audio visual serta perlengkapan sekolah

disesuaikan dengan perkembangan zaman tersebut. Di zaman yang serba canggih seperti ini,

sudah banyak sekali media yang dapat kita gunakan untuk mendukung dalam suatu proses

pembelajaran. Arsyad, (2011) menyatakan sejalan dengan kemajuan IPTEK penggunaan

media, baik yang bersifat visual, audial, projected still media maupun projected motion

media bisa dilakukan secara bersama dan serempak melalui satu alat saja yang disebut

multimedia.

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian,

kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam

kegiatannya di kelas atas dasar pertimbangan antara lain guru sudah merasa akrab dengan

media itu (papan tulis, proyektor), guru merasa bahwa media yang dipilihnya dapat

menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya (diagram pada flip chart), media yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

42

dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta menuntunnya pada penyajian yang

lebih terstruktur dan terorganisasi.

AECT Task Force (Latuheru 1988:11) mengatakan bahwa media adalah segala

bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi. Media

atau bahan sebagai sumber dalam pengertian teknologi pendidikan merupakan komponen dari

sistem intruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan peralatan (Sadiman 2003:19).

Maka sumber belajar dapat diperoleh dari berbagai macam media salah satunya adalah media

audio visual, media bermacam-macam yang berbeda makna. Perbedaan makna ini disebabkan

karena tujuan dan jenis media yang digunakan berbeda-beda pula.

Menurut Sudjana dan Rivai (2003:58) media audio visual adalah sejumlah

peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan

pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Media audio visual dapat

digunakan sebagai alat multimedia, fungsi audio visual sebagai alat multimedia adalah dapat

menampilkan materi dalam bentuk visual, audio dan audio visual secara bersamaan pada

pembelajaran.

Namun menurut Ibrahim, (1982:2) dilihat dari asal kata jamak medium, yang berarti

perantara, maksudnya sebagai perantara atau alat untuk menyampaikan sesuatu. Menurut

Asosiasi Pendidikan Nasional (NEA/National Education Association) (dalam sadiman,

2002:6) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik secara tercetak maupun audio visual

serta peralatannya. Selain itu Gagne (dalam sadiman, 2002:6) menyatakan media adalah

berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.

Sedangkan menurut Sadiman, (2002:19) media atau bahan sebagai sumber belajar merupakan

suatu komponen dari suatu sistem intruksional disamping pesan, orang, teknik latar dan

peralatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

43

Media intruksional menurut Gerlach dan Ely (dalam Ibrahim, 1982:3) mengartikan media

intruksional dalam arti luas dan sempit. Media dalam arti luas yaitu orang, material, atau

kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan pelajar dapat memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru. Dalam arti sempit yang dimaksud media

adalah grafik, potret, gambar, alat-alat mekanik dan elektronik yang dipergunakan untuk

menangkap, memproses serta menyampaikan informasi visual atau verbal, setiap medium

adalah untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut Gagne (dalam Ibrahim, 1982:4) menggunakan istilah media instruksional

untuk menunjukkan berbagai macam komponen lingkungan belajar yang dapat menimbulkan

perangsang untuk si belajar (pelajar), dengan kata lain yang menyebabkan terjadinya

komunikasi dengan pelajar, menurut Ibrahim, (1982:4) yang termasuk dalam pengertian ini

guru, objek (benda), berbagai macam alat mulai dari buku sampai pada televisi, yang secara

umum mempunyai fungsi memberikan input kepada murid.

Ibrahim, (1982:4) menyimpulkan media instruksional adalah segala sesuatu yang

dapat dipakai untuk menimbulkan rangsangan terjadinya prose belajar mulai paling sederhana

dan mudah digunakan yaitu suara guru, sampai yang merupakan peralatan yang kompleks

seperti video, tape recorder. Dengan pengertian semua alat atau media yang dipilih itu

dipersiapkan untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan. Berdasarkan uraian

pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan media instruksional adalah sesuatu yang disusun

dengan rumusan dan tujuan yang jelas sehingga dapat menimbulkan rangsangan terjadinya

proses belajar.

Arsyad (2011:79) mengemukakan tentang hubungan antara media dengan isi / tujuan

pembelajaran, sebagaimana terlihat dalam tabel 2.3 di bawah ini :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

44

Tabel 2.3 Hubungan antara Media dengan Isi / Tujuan Pembelajaran

Jenis Media 1 2 3 4 5 6

Guru Instruktur S S S S S T

Cetak S R S S R S

Transparansi S T S S S S

Slide S T S S S S

Gambar Ilustrasi S T S S S S

Audio Tape S R R R R R

Video Kaset T T T T S S

Radio S R R R R S

Film T T T T S S

Komputer R T T T S S

Simulasi T S S T T S

Video Disc S T T S S S

Permainan S R R S S S

Televisi S S S T S S

Keterangan :

R : Rendah

S : Sedang

T : Tinggi

1 : Belajar Informasi faktual

2 : Belajar pengenalan visual

3 : Belajar prinsip, konsep, dan aturan

4 : Prosedur belajar

5 : Penyampaian keterampilan persepsi motorik

6 : Mengembangkan sikap, opini dan motivasi

Arsyad (2011:75) menyimpulkan bahwa dalam pemilihan media harus

bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem intruksional secara

keseluruhan, bila tujuan kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan tentunya media

audio yang digunakan. Jika tujuan atau kompetensi bersifat memahami isi bacaan maka

media cetak yang lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik ( gerak

dan aktifitas ), maka media video bisa digunakan.

VCD sebagai media audio visual dapat memperlihatkan secara lebih nyata tentang fenomena

yang ada dalam pembelajaran teknik dasar menggiring bola (dribbling) sepakbola. Menurut

(Sadiman : 2008) penyajian materi pelajaran dalam pendidikan jasmani di sekolah dengan

menggunakan VCD pendidikan diharapkan menarik minat siswa, membangkitkan semangat

siswa untuk mempelajari kembali materi yang disajikan melalui multimedia (teks,citra, audio,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

45

video) materi yang disajikan dengan berbagai warna dan gambar yang sangat menarik dan

sebagainya.

Dalam pengembangan media pembelajaran dalam bentuk keping VCD bertujuan

agar siswa dapat belajar teknik dasar menggiring (dribbling) dengan baik, secara mandiri

maupun dengan guru ketika praktik dilapangan. Selain itu, juga sebagai variasi pembelajaran

yang dapat dipakai oleh guru dalam penyampaian materi dalam proses pembelajaran, dengan

visualisasi yang lebih nyata sangat mendukung pemahaman siswa dalam proses

pembelajaran. Penggunaan VCD pada lembaga pendidikan bertujuan supaya pembelajaran

lebih menarik dan peserta didik dapat mengingat lebih lama terhadap apa yang dipelajari

Beberapa faktor yang telah disebutkan tentang pertimbangan pemilihan media

merupakan pedoman atau acuan dalam pemilihan media belajar dalam penelitian ini. Hal

yang ditekankan dalam pemilihan adalah media yang berupa media tertulis yang berbentuk

model-model pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play dengan

berupa video sebagai jenis medianya yang bersifat belajar prinsip, konsep, aturan dan

prosedur belajar menggiring bola berbasis play yang menyenangkan. Pembelajaran

menggiring bola sepabola berbasis play disini dimaksudkan adalah kegiatan pembelajaran

sambil bermain siswa secara bersama-sama sehingga siswa merasa senang, riang dan

gembira, dengan perasaan tersebut diharapkan tujuan pembelajaran akan tercapai dan siswa

juga tidak akan bosan.

Dalam penelitian pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola

berbasis play yang disusun secara tertulis. Metode penulisan model-model latihan

pembelajaran teknik dasar menggiring bola tersebut akan disusun sebagai program latihan,

dengan kaidah penulisan program latihan yang disesuaikan. Penyusunan program latihannya

akan disusun dengan gambar sebagai penjelas dari metode latihan yang diterapkan.

Pembagian aktifitas yang akan dilakukan juga akan dituliskan secara jelas yang nantinya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

46

diharapkan sebagai alur pelaksanaan program latihan ini tentunya akan melalui tahap-tahap

perbaikan untuk memaksimalkan hasil dari produk yang dibuat. Sehingga model latihan yang

dalam hal ini adalah sebagai produk dari penelitian akan tersusun secara rapi dan mudah

untuk dipahami.

b. Teknik Pembuatan Program VCD Pembelajaran

Media audio visual adalah media yang penyampaian pesannya ditangkap dengan

indera pendengaran dan penglihatan. Karena media ini menyampaikan pesan dengan suara

dan gambar. Yang termasuk media audio visual adalah televisi, film bersuara dan video. Dari

segi bentuk, Leshin, Pollock, Reigeluth (1992) dalam Arsyad (2003:30) mengklarifikasi

media dalam lima kategori, yaitu :

a. Media berbasis sumber (pendidik, instruktur, tutor, pemain peran,kegiatan

kelompok)

b. Media bebasis cetak ( buku penuntun,buku latihan, dan lembaran kerja)

c. Media bebasis visual ( alat bantu kerja, chart, slide show, grafik, peta, dan gambar

transparansi)

d. Media berbasis audio (program tape, kaset, dan CD‟ Compact Disc,’DVD ’Digital Video

Disc,’ televisi, gambar dan suara.)

Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu diperlukan dalam pembelajaran.

Dalam memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi

masing-masing. Dengan kata lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Salah satu

media yang tidak asing lagi disekitar kita adalah VCD. Pengembangan VCD adalah salah

satu pemanfaatan teknologi multimedia. Media VCD ini bisa digunakan di rumah dengan

bantuan VCD player dan penyajiannya menggunakan televisi apabila di rumah tidak

mempunyai komputer.

Berikut ini adalah langkah-langkah pengembangan media pembelajaran dalam bentuk keping

VCD :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

47

1) Analisis Kebutuhan

Tahap awal dari pembuatan media adalah mengidentifikasi kebutuhan dari media yang

digunakan. Seberapa besar dalam hal ini siswa dapat memanfaatkan media dalam belajar

merupakan acuan dari pengembangan media yang dilakukan.

2) Rancangan Pembuatan Media

Dalam rancangan pembuatan media terdiri dari pengkajian materi, perangkat media dan

pengkajian penggunaan media. Pada tahap ini peneliti menentukan topik materi dan pokok-

pokok sub bahasan yang akan disampaikan pada siswa. Isi dari materi maupun isi yang akan

disampaikan dalam media pembelajaran harus relevan dan sesuai dengan tuntutan kompetensi

yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam tahap ini juga ditentukan perangkat pembuat dan

penggunaan media. Hal ini untuk menentukan desai media yang akan dikembangkan.

3) Pengumpulan Objek Rancangan

Tahapan pengumpulan objek terdiri dari pembuatan teks, pengumpulan/koleksi teks materi

yang akan disampaikan, pembuatan grafis, pengambilan gambar, pengumpulan suara,

pengumpulan video, penganimasian dilakukan dengan mengambil buku materi sepakbola

yang relevan dan juga dengan sistem unduhan dari internet.

4) Pembuatan Desain Media

Maksud dari tahap desain adalah membuat spesifikasi secara rinci media yang akan dibuat.

Desain media yang disusun oleh peneliti, yang berisi judul materi ajar dan sub-sub materi

latihan serta video pembelajaran. Semua komponen ini di desain dalam bentuk naskah yang

didiskusikan dengan tim ahli yang menguasai pengembangan bahan ajar yaitu ahli materi dan

ahli media. Hasil revisi / masukan digunakan srebagai acuan dalam tahap pengembangan

media.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

48

5) Pembuatan Media

Pembuatan objek multimedia dirancang terlebih dahulu objek-objek yang akan digunakan

dalam media pembelajaran seperti text, animasi, suara, grafis atau gambar, dan narasi.

Tahapan perakitan objek yang telah dibuat dengan melakukan penggabungan animasi, text,

suara, dan grafis menjadi suatu keselarasan dalam tampilan maupun suara yang disesuaikan

dengan naskah menggunakan bantuan perangkat keras (hardware) seperangkat komputer

dengan kemampuan olah grafis yang baik. Perangkat lunak (software) pendukung yang

digunakan adalah Adobe Premiere cs3, perangkat video converter seperti Format Factory,

perangkat pembuat teks tambahan seperti Microsoft office Power Point 2007, Paint dan juga

perangkat burning yaitu Nero.

6) Teknik Mengoperasikan Kamera

Untuk memahami dan mengoperasikan kamera kita harus membaca buku petunjuk dari

setiap kamera yang akan kita gunakan karena setiap industri kamera mempunyai

teknologinya sendiri-sendiri. Pada prinsipnya semua kamera sama dan hanyalah alat bantu

kita mewujudkan ganbar yang sesuai dengan yang diinginkan, akan tetapi alangkah baiknya

jika pengguna sudah memahami kamera tersebut secara teknis dalam petunjuk di bukunya

(manual book).

Pada prinsipnya kamera dibagi menjadi tiga bagian: 1) Lensa, 2) Camera Body, 3)

Magazine / tape compartments.

1) Lensa : pada prinsipnya lensa seperti mata kita atau mata kamera, untuk itu

kejernihan harus di jaga, karena lewat lensalah gambar / cahaya akan di transmisikan

ke film atau pita atau digital. Dalam sinematografi mengenal tiga jenis lensa yaitu

Lensa Wide : adalah lensa dengan sudut pengambilan yang luas, Lensa Normal :

adalah lensa yang secara perspektif dianggap mewakili mata manusia dalam melihat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

49

dunia dan sekitarnya. Pada pembuatan film, lensa normal ini adalah lensa 50 mm.

Lensa Tele : adalah lensa dengan sudut pengambilan sempit.

Pada setiap lensa yang profesional maupun yang semi profesional ada tiga buah ring yaitu

yang pertama adalah Focussing Ringyang berfungsi untuk mengatur fokus dalam sebuah

shoot. Kemudian ada Focal Length Ring(pada lensa zoom atau variable focal lenght). Focal

lenght adalah panjang pendeknya sebuah lensa atau secara teknis dikenal sebagai jarak dari

titik api lensa kebidang datar atau film plane. Yang terakhir adalah F.Stop atau diafragma ring

yang berfungsi untuk mengatur exposure sebuah shoot.

Setiap lensa mempunyai daerah ketajamannya masing-masing, daerah ketajaman

ini disebut dengan Dept of field disingkat dengan Dof. Jadi Dept of field adalah daerah

ketajaman dimana subjek/objek terlihat jelas atau tidak blur dikamera. Dept of field sendiri di

pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: jarak dari kamera ke objek atau subjek, besar

kecilnya bukaan diafragma (diafragma adalah diameter lingkaran aperture yang juga

berfungsi untuk mengatur gelap atau terangnya sebuah gambar), penjang pendeknya Focal

Lenght sebuah lensa, exposure (exposure adalah waktu yang diperlukan dalam perekaman

gambar) dan scene brightness.

2) Camera Body : pada bagian inilah gambar direkam atau di tangkap baik secara

organik dengan seluloid 35 mm seperti pada kamera film maupun perubahan dari

cahaya ke gelombang elektromagnetic pada video atau digital. Pada kamera film

bagian ini yang paling penting dijaga dari kontaminasi debu, cairan maupun radiasi

karena akan mempengaruhi hasil shooting. Pada kamera video atau digital pada

bagian ini akan banyak sekali tombolpengaturan imajinasi.

3) Magazine : magazine adalah tempat kita memasang film baik sebelum maupun

setelah di ekspose. Pada kemera video atau digital bagian ini adalah tape atau card

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

50

compartments yaitu bagian dimana kita memasang kartu seperti SD atau CF atau

kaset video.

Selain bagian-bagian kamera yang telah kita bahas tadi, masih banyak lagi hal-hal penting

yang harus kita lakukan atau perhatikan ketika kita mengoperasikan kamera, agar gambar

yang dihasilkan baik dan sesuai dengan keinginan kita, diantaranya :

a) Sudut kamera : camera angle atau sudut penempatan kamera juga memegang peranan

yang sangat penting pada sinematografi. Bagaimanapun juga sebuah video/ film

dibentuk oleh beberapa banyak shot yang membutuhkan penempatan kamera di

tempat yang terbaik.

b) Pencahayaan : cahaya adalah salah satu elemen terpenting dalam sinematografi,

karena untuk mengexpose sebuah gambar kita memerlukan cahaya dan bahkan untuk

melihat sebuah benda di alam ini kita memerlukan pantulan cahaya. Seni menata

cahaya dalam membuat film/video menjadi bagian yang terpenting karena juga bisa

mempengaruhi juga perhatian penonton.

c) Pergerakan kamera : pergerakan kamera adalah sebuah usaha menggerakkan atau

subjek untuk lebih mengenalkan ruang atau memberi kesan tiga dimensi sebuah

ruangan, dimana penonton bergerak masuk atau keluar atau bergerak ke kanan / kiri

mengikuti atau meninggalkan subjek.

d) Jenis rekaman : sering didefinisikan sebagai sebuah aktifitas perekaman dimulai dari

menekan tombol rekam pada kamera hingga diakhiri dengan stop.

B. Penelitian yang Relevan

Secara umum pengembangan program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola berbasis play untuk murid sekolah dasar belum banyak dilakukan sehingga peneliti

belum menemukan penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan sekarang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

51

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir merupakan argumentasi teoritik terhadap hipotesis yang diajukan, dalam

penelitian pengembangan kerangka berfikir memberikan arahan tentang langkah-langkah

metodologis yang akan diambil, penelitian ini menggunakan metode pengembangan research

and development Borg & Gall (1983). Pengembangan atau yang sering disebut sebagai

penelitian pengembangan dilakukan dengan maksud menjembatani jurang yang terbentang

cukup lebar antara penelitian dan praktik pendidikan.

Degeng (2001:1) menyimpulkan arti dari penelitian pengembangan yaitu “Penelitian ilmiah

yang menelaah suatu teori, model, konsep, atau prinsip, dan menggunakan hasil telaah untuk

mengembangkan suatu produk. Dapat disebutkan lagi bahwa teori-teori, model, serta konsep

ilmiah yang telah ditemukan atau dikemukakan sebelumnya dapat dikaji kembali untuk

kemudian dilakukan suatu pengembangan yang menghasilkan sesuatu yang baru dari hal

tersebut sehingga akan menjadi sempurna baik substansi maupun tujuan yang dihadirkan.

Menurut Ardhana (2002:7), “Pengembangan adalah pemakaian secara sistematik

pengetahuan ilmiah yang di arahkan pada produksi bahan, system, atau metode termasuk

perancangan prototipe-prototipe‟. Adapun menurut Asim (2002:1), “Penelitian

pengembangan (research and development) dalam pembelajaran adalah suatu proses yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam

proses pembelajaran”. Penelitian pengembangan akan mengacu pada pembuatan suatu

produk baru yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ditemukan dengan cara

yang berbeda dari sebelumnya. Penelitian pengembangan bisa dilakukan di berbagai bidang

yang tentunya tidak hanya pada bidang-bidang umum saja.

Dengan demikian penelitian pengembangan merupakan penelitian yang menelaah suatu teori,

konsep atau model untuk membuat suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang

sudah ada. Kegiatan penelitian ini dimulai dari adanya suatu kebutuhan yang kemudian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

52

dipecahkan dengan pembuatan produk akhir penelitian. Penelitian-penelitian di bidang

pendidikan umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan

untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena fundamental,

serta praktik-praktik pendidikan.

Pemilihan metode pengembangan ini karena dianggap sesuai dengan permasalahan yang akan

diangkat menjadi topik penelitian dan dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada.

Secara garis besar metode pengembangan ada tiga tahap, yang pertama pendahuluan, kedua

tahap uji produk dan tahap uji efektifitas produk.

Tahap 1, pendahuluan terdiri analisis kebutuhan, kajian teoritik dan pengembangan produk

awal. Analisi kebutuhan dilakukan untuk mengetahui proses latihan dan kesenjangan antara

harapan dan kenyataan di sekolah dasar yang ada di Kec. Manyaran, setelah menemukan

masalah yang akan diangkat menjadi masalah penelitian, kemudian dilanjutkan kajian teoritik

yang relevan dengan topik penelitian yang diangkat. Langkah selanjutnya pengembangan

produk awal yaitu mengembangkan program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola berbasis play. Model pembelajaran dikembangkan berdasarkan karakteristik

siswa usia 10-12 tahun dan disesuaikan dengan kajian teori tentang sepakbola, analisis

kondisi fisik, prinsip latihan dan tentang belajar gerak.

Tahap 2, uji coba produk ada dua yaitu uji coba ahli dan uji coba lapangan bertujuan untuk

mendapatkan penilaian dari ahli sepakbola, ahli media VCD dan siswa sekolah dasar di Kec.

Manyaran usia 10-12 tahun. Hasil evaluasi dijadikan acuan dan masukan untuk perbaikan

program VCD pembelajaran menggiring bola yang akan dikembangkan oleh peneliti. Hasil

penelitian juga sebagai acuan, apakah produk bisa dilanjutkan atau tidak.

Tahap 3, uji efektivitas produk menggunakan rancangan eksperimen semu, eksperimen semu

membandingkan dua kelompok antara kelompok yang menggunakan program VCD

pembelajaran dengan kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

53

konvensional. Uji efektivitas ada tiga tahapan yaitu : tes awal, perlakuan dan tes akhir.

Perlakuan kelompok coba dan kelompok kontrol selama 24 kali pertemuan, tiga kali

seminggu.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan dan Hipotesis Penelitian

1. Spesifikasi produk yang diharapkan

Peneliti akan mengembangkan sebuah media pembelajaran berupa VCD

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola dengan memperhatikan tahapan

pembelajaran, yang dilakukan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang

kompleks dan dari tingkat kesulitan yang rendah ke yang tinggi.

Penyusunan media pembelajaran teknik dasar menggiring bola ini, subjek penelitiannya

adalah siswa Sekolah Dasar di Kec. Manyaran, Kab. Wonogiri dimana penekanan utamanya

diarahkan pada pengembangan yang diarahkan pada tujuan. Kegiatan – kegiatan

pembelajarannya mengarah pada pengkondisian terhadap penguasaan keterampilan.

2. Hipotesis

Berdasarkan uraian dari kerangka berfikir, hipotesis dalam penelitian pengembangan ini

adalah produk pengembangan program VCD pembelajaran menggiring bola sepakbola

berbasis play untuk siswa Sekolah Dasar yang disusun berdasarkan kajian teori, kaidah

penyusunan produk pengembangan, uji ahli dan uji coba kelompok dapat meningkatkan

penguasaan teknik dasar menggiring bola secara efektif dan efisien.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

54

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian pengembangan program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola untuk murid Sekolah Dasar dimulai studi pendahuluan, pembuatan produk,

penilaian ahli, uji coba kelompok kecil, revisi, uji coba kelompok besar, revisi dan

eksperimen produk, berikut akan dijabarkan mengenai waktu dan tempat penelitian yang

akan dilakukan.

Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

No. Kegiatan Penelitian Tempat Waktu

1 Wawancara dengan Guru

Penjas SD di Kec. Manyaran

SD di Kec.

Manyaran

Juli 2014

2 Pembuatan produk awal

pengembangan model latihan

Wonogiri Agustus –

September 2014

3 Evaluasi ahli sepakbola dan

ahli media:

a. Drs. Teddy Agoeng

Sulistiyo, M.Or

b. Coach Guntoro Tri P

c. Coach Sumarjo HW

d. Wiku Aditya S.Kom,

M.Kom

Solo

Solo

Solo

Wonogiri

Oktober 2014

4 Uji kelompok kecil Lapangan SD N

4 Manyaran

Oktober 2014

5 Uji kelompok besar Lapangan SD N

2 Manyaran

November 2014

6 Eksperimen produk Lapangan SD N

4 Gunungan

November-

Desember 2015

7 Analisis dokumen penelitian Wonogiri Januari 2015

Berdasarkan tabel 3.1 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tempat penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

55

Pemilihan tempat dan pelaksanaan penelitian akan dipertimbangkan dengan beberapa aspek,

baik dari segi akses maupun lokasi, yang mendukung terlaksananya penelitian dengan baik.

Dengan memperhatikan hal tersebut maka penelitian ini akan dilaksanakan di Wonogiri dan

mengambil tempat di Sekolah Dasar Negeri IV Gunungan, Kec. Manyaran, Kab. Wonogiri.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan berlangsung selama tiga tahap. Tahap yang pertama adalah analisis

kebutuhan dan pembuatan produk yang akan dilaksanakan pada bulan Juli-September 2014.

Tahap ke dua pelaksanaan uji coba produk yang akan berlangsung pada bulan Oktober.

Setelah pelaksanaan uji coba dan revisi produk selesai maka akan dilanjutkan dengan tahap

ketiga yaitu eksperimen hasil produk yang telah dibuat.

Tahap ketiga dan pelaksanaan penelitian ini adalah ekperimen produk yang telah dihasilkan.

Pelaksanaan eksperimen ini akan berlangsung selama dua bulan, mulai bulan November

sampai bulan Desember. Pelaksanaan perlakukan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan

3 kali dalam seminggu. Hal ini didasarkan pada prinsip pemberian waktu latihan yang baik

sehingga akan mencapai tujuan yang diinginkan.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan, karena sesuai dengan masalah

yang ditemukan dalam studi pendahuluan, sehingga untuk memecahkan kesenjangan antara

harapan dan kenyataan yang terjadi, penelitian pengembangan yang cocok untuk hal tersebut.

1. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan peneliti model pengembangan (research and

development) Borg and Gall (1983:775). Pemilihan model ini karena adanya kesesuaian

dengan pengembangan yang dilakukan peneliti dengan model pengembangan (research and

development) Borg and Gall. Adapun langkah-langkah model research and development

yaitu: (1) riset dan pengumpulan informasi termasuk kajian pustaka dan observasi lapangan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

56

(2) perencanaan termasuk definisi keahlian mulai menentukan objek-objek masalah dalam

satu lingkup masalah dan skala tes kecil yang mungkin terjadi, (3) mengembangkan produk

awal meliputi persiapan-persiapan materi pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi, (4)

persiapan area pengujian diadakan 1-3 sekolah dengan menggunakan 5-20 subyek yang

diteliti wawancara, observasi dan data kuisioner dikumpulkan dan dianalisis, (5) revisi

produk utama, revisi produk seperti yang telah dihasilkan oleh hasil tes persiapan lapangan,

(6) tes lapangan utama diadakan di 1-3 sekolah dengan 10-30 subyek sebelum dan sesudah

tes dikumpulkan, hasilnya dievaluasi dengan memperhatikan objek penelitian yang

dibandingkan dengan data kontrol kelompok yang tepat, (7) revisi produk operasional, revisi

produk yang telah disarankan oleh hasil tes lapangan utama, (8) tes lapangan operasional

diadakan 1-3 sekolah dengan melibatkan 20-40 subyek yang diteliti, wawancara, observasi

dan kuisioner dikumpulkan dan dianalisis, (9) revisi produk final seperti yang telah

disarankan oleh hasil tes lapangan operasional, dan (10) penyebaran dan pelaksanaan laporan

dalam jurnal bekerja dengan bertanggung jawab kepada distribusi untuk menyediakan

kualitas kontrol.

Model pengembangan (research and development) Borg and Gall (1983). Adapun langkah-

langkahnya yaitu:

a. Research and information collecting (Studi pendahuluan)

b. Planning (Perencanaan)

c. Develop preliminary form of product (Pengembangan rancangan produk

awal)

d. Preliminary field testing (uji lapangan awal)

e. Main product revision (Revisi produk awal)

f. Main field testing (uji lapangan utama)

g. Operational product revision (Revisi produk kedua)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

57

h. Operational field testing (Uji kelompok)

i. Final Product Revision (Revisi produk akhir)

j. Dissemination and implementation (Diseminasi dan implementasi)

Dari sepuluh langkah pengembangan yang dikemukakan Borg dan Gall ada beberapa tahap

yang sebagian dimodifikasi oleh peneliti, dengan pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya

yang terbatas untuk menghasilkan produk pengembangan program VCD pembelajaran teknik

dasar menggiring bola sepakbola. Untuk mengetahui peningkatan dan hasil penerapan

pengembangan produk, maka peneliti melakukan eksperimen terhadap produk model

Pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan teknik Menggiring Bola (Dribbling)

Sepakbola.

2. Prosedur Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dalam pelaksanannya. Tahapan-tahapan

dalam penelitian merupakan aspek-aspek terpenting dalam penelitian. Urutan tahapan

penelitian ini terbagi menjadi beberapa prosedur pelaksanaan yaitu dan mulai tahap awal,

pembuatan, pelaksanaan, hingga tahap akhir yang juga merupakan tahap penerapan dan

penyelesaian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

58

Tahap pertama:

Analisis kebutuhan dengan rasionalisasi masalah berdasarkan

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan wawancara

dengan Guru Penjas dan Siswa

Tahap kedua:

Pengembangan Produk

Kajian teori

teknik

menggiring

bola sepakbola

Rancangan

program

latihan teknik

menggiring

bola sepakbola

Program

latihan bulanan

Program

latihan

mingguan

Rancangan

program

latihan harian

Bentuk-bentuk

teknik dasar

menggiring

bola sepakbola

Tahap Ketiga

Uji Coba Produk

Evaluasi Ahli

Sepak Bola

Ahli praktisi

Sepak Bola

Revisi Produk

Angket

Campuran

Ahli akademisi

Sepak Bola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

59

Gambar 3.1 Bagan Prosedur Pengembangan

Uji coba

kelompok kecil

Revisi produk

Kuisioner

campuran

Catatan

lapangan

Uji coba

lapangan (luas)

Revisi produk

Kuisioner

campuran

Catatan

lapangan

Produk pengembangan Program VCD Pembelajaran

Teknik Dasar Menggiring Bola Sepakbola Berbasis Play

Untuk Murid Sekolah Dasar

Tahap keempat:

Uji efektifitas produk dengan eksperimen

Kelompok

Terikat

Kelompok

Kontrol

Catatan

Lapangan

Post Test kemampuan

menggiring bola sepakbola

Pre-test kemampuan menggiring

bola sepakbola

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

60

Evaluasi dan tiap tahapan penelitian diperlukan untuk mengetahui sejauh mana mekanisme

pada setiap tahapan tersebut dilakukan dan mengetahui kesesuaian antara rancangan

penelitian dengan instrument yang digunakan dalam pelaksanaan pengukuran. “Evaluasi

dapat di definisikan sebagai proses yang sistematis untuk menentukan luas dan tujuan sasaran

hasil yang ingin dicapai, Verducci (1980:4). Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai

tujuan dan sesuatu yang dapat diukur dengan sistematis maka dapat dilakukan dengan cara

evaluasi.

Adapun prosedur pengembangan yang digunakan oleh peneliti dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Tahap Pertama (Analisis kebutuhan)

Analisis kebutuhan merupakan bagian dari langkah-langkah yang digunakan untuk

mengetahui produk yang dikembangkan, dalam memperoleh data dengan cara observasi dan

interview bebas terpimpin dengan siswa dan guru pendidikan jasmani di Kec. Manyaran,

Kab. Wonogiri dan rasionalisasi masalah oleh peneliti.

2. Tahap Kedua (pengembangan produk)

a. Kajian Teori

Mengkaji secara ilmiah materi yang kita gunakan dalam penelitian dan merupakan pijakan

teoritik untuk mengembangkan produk sebagai hasil penelitian. Teori-teori yang digunakan

merupakan teori yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Penelitian ini

membahas tentang Pengembangan program VCD pembelajaran teknik menggiring bola

sepakbola berbasis play untuk murid Sekolah Dasar .

b. Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan analisis kebutuhan sampai pada kajian teoritik yang dipaparkan pada bab II.

Pemilihan teori-teori tersebut dilakukan peneliti dengan didasarkan pada logika berfikir

empiris. Dalam penyusunan kajian teori dapat digunakan bentuk-bentuk penalaran yang dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

61

menunjukkan alur pola berfikir yang logis. Penulisan kajian teori dalam penelitian ini

menggunakan penalaran deduktif. Winarno (2007) “Penalaran deduktif dimulai dari hal-hal

yang bersifat umum dan menuju ke hal-hal yang khusus.” Hal yang cukup luas atau cukup

besar cakupan bahasannya dikaji terlebih dahulu sehingga nanti akan mengerucut pada hal

yang lebih khusus. Peneliti menggunakan penalaran deduktif dalam penyusunan kajian teori

dengan mengungkap kajian terhadap olahraga hingga tinjauan yang mendukung terhadap

penelitian yang disusun. Hal ini relevan dengan prosedur serta teori yang menjadi landasan

dan dapat menunjukkan alur berfikir dan peneliti yang logis.

3. Tahap Ketiga (Uji Coba Produk)

a. Evaluasi Ahli

Tahap selanjutnya adalah evaluasi dari para ahli untuk kesempurnaan pembuatan produk

yang dalam hal ini adalah Tentang Model pembelajaran teknik dasar menggiring bola

Sepakbola. Adapun ahli yang digunakan adalah :

1. Drs. Teddy Agoeng Sulistiyo, M.Or (Dosen Sepakbola Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Tunas Pembangunan, sebagai ahli

akademisi I)

2. Guntoro Tri Prasetyo (Pelatih Klub Ster salah satu tim internal Persis

Solo dan Pelatih Persis Junior, sebagai ahli praktisi I)

3. Sumarjo HW (Pelatih Klub POP salah satu tim internal Persis Solo

dan mantan pelatih Persis U 23, sebagai ahli praktisi II)

4. Wiku Aditya, S.Kom.,M.Kom (Pengajar TIK di SMA N 3 Wonogiri,

sebagai ahli media)

b. Revisi Produk

Produk direvisi sesuai dengan masukan dari para ahli untuk selanjutnya diuji coba pada

kelompok kecil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

62

c. Uji Coba Tahap I (kelompok kecil)

Uji coba tahap I (kelompok kecil) dimaksudkan untuk mencari penilaian dari Siswa Sekolah

Dasar di Kec Manyaran, Kab. Wonogiri berkaitan dengan produk pengembangan.

d. Revisi Produk

Setelah uji coba kelompok kecil, maka dilakukan revisi dan akhir uji coba yang dilakukan

sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan.

e. Uji coba Tahap II (kelompok besar)

Uji coba tahap II (kelompok besar) dimaksudkan untuk mencari saran dan penilaian dari

Siswa Sekolah Dasar di Kec. Manyaran, Kab. Wonogiri berkaitan dengan isi model

Pembelajaran.

f. Revisi Produk

Setelah uji coba kelompok besar, maka dilakukan revisi dan akhir uji coba yang dilakukan

sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan.

4. Tahap Keempat (Uji Efektivitas Produk)

a. Eksperimen produk

Eksperimen dilakukan pada Siswa Sekolah Dasar di Kec. Manyaran Kab. Wonogiri dengan

tujuan mengetahui tingkat efektifitas produk pengembangan untuk pemanfaatan lebih lanjut.

Rancangan eksperimen menggunakan rancangan pretest dan postest dengan pemilihan

kelompok yang di acak (two group pre test and post test design).

Tabel 3.2 Desain Uji Efektivitas Produk

Subjek Pre test Perlakuan Post test

R X 1 Pembelajaran Menggunakan Video X 2

R X 1 Pembelajaran Tidak Menggunakan Video X 2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

63

Mekanisme pelaksanaan uji efektivitas hasil produk pengembangan ini dilakukan dengan

membandingkan dua kelompok untuk kemudian dilihat hasilnya dan hasil pre test dan post

tes.

b. Laporan Hasil Produk Pengembangan

Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dan analisis kebutuhan, evaluasi ahli, uji

coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar, dan hasil eksperimen produk berupa program

VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola Sepakbola.

c. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Penelitian Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu VCD

Pembelajaran Teknik Dasar Menggiring Bola Sepakbola.

C. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian

pengembangan program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola ini

dikelompokkan menjadi dua sumber data, yaitu sumber data awal dan sumber data dalam uji

coba kelayakan produk pengembangan program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola yang dikembangkan.

1. Pembagian sumber data

Sumber data dalam penelitian Pengembangan program VCD pembelajaran teknik dasar

menggiring bola sepakbola ini dikelompokkan menjadi dua sumber data, yaitu sumber data

awal dan sumber data dalam uji coba kelayakan produk Model Pembelajaran teknik dasar

menggiring bola sepakbola yang dikembangkan. Sumber data tersebut meliputi:

a. Ahli Akademisi Sepakbola

Sumber data ahli akademisi Sepakbola diambil dari unsur perguruan tinggi, dengan

kualifikasi pengampu mata kuliah Sepakbola. Sumber data ahli akademisi sepakbola masing-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

64

masing adalah Drs.Teddy Agoeng Sulistiyo,M.Pd dimana beliau merupakan pakar Sepakbola

dari Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

b. Ahli Praktisi Sepakbola

Sumber data ahli praktisi sepakbola diambil dari unsur pelatih, dengan kualifikasi melatih

dalam sebuah tim. Sumber data ahli praktisi sepakbola adalah Guntoro Tri Prasetyo, beliau

adalah pelatih Klub Ster salah satu klub internal Persis dan pelatih tim Persis Solo Junior.

Ahli sepakbola yang kedua adalah Sumarjo HW, Beliau adalah pelatih Klub PS POP salah

satu tim internal Persis solo dan mantan pelatih Persis U 23.

c. Ahli Media VCD

Sumber data ahli media VCD diambil dari unsur pengajar mata pelajaran TIK. Sumber data

ahli media VCD adalah Wiku Aditya, S.Kom.,M.Kom, beliau adalah guru pengampu mata

pelajaran TIK di SMA N 3 Wonogiri.

d. Siswa Sekolah Dasar di Kec. Manyaran, Kab. Wonogiri

1) Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Sekolah Dasar, Kec. Manyaran, Kab. Wonogiri.

2) Sampel

Untuk penentuan sampel penelitian dilakukan dengan purposive karena sudah diketahui ciri-

cirinya. Menurut Maksum (2009:44) “purposive sampling adalah sebuah teknik pengambilan

sampel yang ciri atau karateristiknya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat

populasi.” Kemudian selanjutnya dengan cara random karena pengambilan dilakukan secara

acak. Maksum (2009:4 1) menyatakan “random sampling merupakan teknik sampling yang

memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel” Dalam penelitian ini pengambilan sampelnya adalah Siswa Sekolah

Dasar di Kec. Manyaran dan kemudian diambil secara acak tanpa memilih sesuai dengan

tingkatan-tingkatan baik kemampuan maupun usia. Jumlah sampel yang diambil dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

65

penelitian ini diambil 20 Siswa dengan jumlah keseluruhan 30 Siswa. Kemudian diambil

secara acak dalam kegiatan penelitian.

e. Peneliti

Peneliti juga merupakan sumber data karena berdasarkan pengamatan pribadi yang dilakukan

oleh peneliti dapat dituangkan sebagai hasil perolehan data lapangan yang dapat dijadikan

tambahan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Menurut Moleong (2007:168)

“Kedudukuan peneliti dapat merupakan sebagal perencana, pelaksana pengumpulan data,

analisis, penafsir data, dan pada akhirnya sebagai pelapor hasil penelitian”. Dapat

disimpulkan bahwa peneliti selain sebagai pengumpul data bisa juga berfungsi sebagai

sumber data yang dapat mendukung hasil penelitian.

2. Jenis Data

Jenis data penelitian pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola berbasis play adalah data kualitatif dan data kuantitatif penjabarannya sebagai

berikut :

1. Dalam penelitian ini data kualitatif berasal dari:

a. Hasil observasi dan peneliti.

b. Hasil wawancara dengan guru penjas pada studi pendahuluan.

c. Masukan dari ahli sepak bola dan ahli multimedia

d. Catatan lapangan pada saat eksperimen produk.

2. Data kuantitatif

Dalam penelitian ini data kuantitatif yang diperoleh adalah:

a. Data dan questioner evaluasi ahli adalah termasuk data ordinal.

b. Data dan questioner atlit pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok

besar termasuk data ordinal. .

c. Data dan hasil penilaian pre test dan post test termasuk data ordinal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

66

Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kondisi awal, data penilaian ahli

sepakbola, data uji coba kelompok, dan data hasil uji efektivitas produk pengembangan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Teknik wawancara dipergunakan untuk mengumpulkan data studi pendahuluan

tentang Pembelajaan teknik dasar menggiring bola sepakbola dalam hal ini

dilakukan pada siswa dan guru penjas di Kec. Manyaran.

b. Teknik questionair digunakan untuk mengumpulkan data penilaian kelayakan

produk dari para ahli, serta pendapat dari siswa (testee).

c. Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan teknik

menggiring bola sepakbola.

d. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data catatan lapangan tentang

keterlaksanaan latihan dan penerapan penelitian (model Pembelajaran).

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatanya mengumpulkan agar kegiatanya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya, (Arikunto, 2009:101). Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan antara lain:

Gambar 3.2 Bagan Instrumen Pengumpulan Data

Intervieu Bebas

Kuisioner campuran

Checklist

Catatan lapangan

Instrumen

Wawancara

Kuisioner

Skala penilaian

Observasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

67

1. Intervieu guide

Metode pertama yang digunakan adalah metode wawancara atau interviu. “Interviu adalah

sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dan orang

yang diwawancarai (interviewer), Winamo (2007:64).” Metode wawancara dengan

menggunakan teknik interviu bebas digunakan untuk memperoleh informasi analisis

kebutuhan dari siswa dan Guru penjas Di Kec. Manyaran. Interviu bebas adalah interviu yang

dilakukan oleh pewawancara tanpa menggunakan pedoman wawancara, tetapi mengingat apa

saja yang dipertanyakan.

2. Questionair campuran

Instrument selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner.

“Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dan responden tentang sesuatu yang akan diteliti, Winarno (2007:62).” Metode angket

digunakan untuk memperoleh informasi dari Siswa Sekolah Dasar di Kec. Manyaran saat uji

coba kelompok kecil, besar serta memperoleh informasi dari para ahli.

Berdasarkan cara menjawabnya kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup karena

jawaban dan pertanyaan sudah tersedia dan responden hanya tinggal memilih. Kemudian

berdasarkan jawaban yang diberikan maka kuisioner yang digunakan adalah kuisioner

langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya dan kuisioner tidak langsung yaitu

responden menjawab tentang orang lain.

Untuk bentuk dan kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini ada beberapa bentuk.

Bentuk yang pertama adalah kuisioner pilihan ganda dengan disertai juga bentuk Skala likert.

Hal ini dikarenakan butir-butir jawaban yang tersedia merupakan pilihan ganda dan jawaban

yang tersedia menunjukkan tingkatan-tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak

setuju atau sangat baik hingga kurang sekali.

Dalam penelitian ini ada 3 jenis kuesioner, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

68

a. Kuesioner untuk ahli Sepakbola

Aspek kelayakan produk pengembangan latihan pengembangan teknik dasar menggiring bola

sepakbola untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Aspek Kesesuaian

2) Aspek Kemanfaatan

3) Aspek Keamanan

4) Aspek Keterlaksanaan

b. Kuesioner untuk Siswa

Aspek kelayakan produk pengembangan Pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Aspek kemudahan untuk dipahami

2) Aspek kemudahan untuk dilakukan

3) Aspek kemenarikan

4) Aspek kemanfaatan

c. Ahli Media

1) Aspek Kesesuaian

2) Aspek Kemenarikan Gambar

3. Skala penilaian

Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan metode

pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini bentuk skala penilaian

yang digunakan adalah absolute rating scales (skala penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini

didasarkan pada kriteria jenis skala penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan

penelitian serta subyek yang akan diperbandingkan. Menurut Verducci (1980:188) “skala

penilaian absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dan siswa atau subyek dapat

diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

69

kemampuan dengan antisipasi standar yang sama.”Jadi untuk membandingkan dua kelompok

dapat menggunakan bentuk skala penilaian absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok

tersebut memilki standar awal yang sama.

Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist yaitu penandaan

terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian absolut sendiri terdiri dari 4 macam

tipe skala penilaian. Namun yang paling sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk

pengembangan program VCD teknik dasar menggiring bola sepakbola adalah checklist. Hal

ini didasarkan pada penilaian indikator keterampilan yang dipilah-pilah menjadi beberapa sub

indikator yang nantinya menjadi bahan pengamatan. Checklist juga disebut dengan keputusan

“ya” atau “tidak”. Menurut Verducci (1980:191) “checklist dapat digunakan untuk mengukur

prosedur dan perilaku.” Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur proses pelaksanaan

akifitas motorik akan didapatkan relevansi yang cukup baik dan tepat.

Mekanisme evaluasi dengan menggunakan metode skala rating absolut tipe checklist ini

dilaksanakan dengan mengamati setiap indikator yang telah ditetapkan dan dibagi menjadi

beberapa sub indikator. Apabila sub indikator tersebut muncul maka diberikan tanda berupa

check (√) yang merupakan mekanisme pemberian checklist. Pengamatan dilaksanakan oleh

pengamat yang sudah ditunjuk sebelumnya. Setelah pelaksanaan pengamatan maka data yang

terkumpul dikumpulkan untuk hasil dan perbandingan.

Dalam penelitian ini, skala penilaian digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan

menggunakan alat pada saat latihan teknik menggiring bola. Pengambilan data dan skala

penilaian ini pada saat uji coba produk kelompok kecil dan uji coba produk kelompok besar.

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan dalam penelitian ini merupakan hasil dan observasi yang dilakukan sebagai

pengamatan keterlaksanaan penelitian. Catatan lapangan menurut Bogdandan Biklen dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

70

Moleong (2007: 209) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan

dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian.

Catatan Lapangan dalam penelitian ini digunakan pada saat uji coba terbatas uji coba lebih

luas serta uji efektivitas produk untuk memantau obyektifitas dan pelaksanaan uji coba

produk dan memantau keterlaksanaan latihan pada saat eksperimen produk. Catatan lapangan

ini berisi tentang gambaran pelaksanaan uji coba dan hasil pengamatan pelaksanaan program

latihan pengembangan teknik dasar menggiring bola (Dribbling) sepakbola pada saat tahap

perlakuan, sehingga seluruh kegiatan tersebut bisa terekam dengan baik.

5. Tes keterampilan teknik menggiring bola (dribbling) sepakbola

Dalam penelitian ini juga digunakan metode tes. Menurut Johnson dan Nelson (1969:1) “Tes

adalah suatu bentuk dan suatu pertanyaan dan atau pengukuran, yang digunakan untuk

memperkirakan ingatan dan suatu pengetahuan dan kemampuan, atau untuk mengukur

kemampuan gerak di dalam aktifitas jasmani.

Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui pencapaian dan

eksperimen produk pengembangan. Secara khusus tes yang digunakan adalah tes prestasi.

Winarno (2007:61) menyatakan “tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur

pencapaian prestasi seseorang setelah mempelajari sesuatu.” Dalam penelitian ini tes prestasi

yang dimaksudkan tes penguasaan teknik menggiring bola (dribbling) sepakbola sehingga

instrument ini masuk kategori achievement test. Namun lebih jelas akan dijelaskan mengenai

tes yang digunakan sebagai berikut :

1. Tes Menggiring Bola

Tes menggiring yang digunakan adalah Dodging Run (lari menghindar). Pada aba-aba “siap”,

testee berdiri dibelakang garis start dengan bola dalam penguasaan kakinya dan bersiap

mendengar pluit tanda mulai untuk menggiring boa, setelah bunyi peluit, testee mulai

menggiring bola ke arah kiri melewati coen pertama dan ke arah kanan melewati bambu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

71

kedua dan seterusnya, sesuai sengan arah panah yang telah ditetapkan sampai melewati garis

finish.

D. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini ada dua teknik pengumpulan data, hal ini dilihat dan jenis data yang

dikumpulkan, berikut masing-masing pendekatan pengolahan data dalam penelitian ini:

1. Pendekatan kualitatif

a. Analisa data

Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Bikien (dalam Moleong, 2005: 248) merupakan

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, sehingga pada akhirnya akan

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain. Data yang dianalisis secara kualitatif berasal dan data yang

diperoleh dan berbagai sumber yaitu wawancara dan catatan lapangan.

Menurut Moleong (2005 :247) proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data

yang tersedia dan berbagai sumber, yaitu dan wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan

dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya.

Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana yang dilakukan yaitu:

(1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh

melalui perangkat pengumpulan data akan dianalisis dan selanjutnya direduksi secara

sistematis berdasarkan kelompok data, data tereduksi ini akan disajikan secara terorganisir

untuk dilakukan penarikan kesimpulan.

1) Tahap reduksi data

Adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan

pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data yang diperoleh dan

hasil observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan dimungkinkan masih belum dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

72

memberikan informasi yang jelas. Oleh karena itu, perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data

dilakukan dengan cara pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan

transformasi kasar yang diperoleh dan wawancara, observasi, lembar penilaian, dan catatan

lapangan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dan data tersebut,

sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan.

2) Tahap penyajian data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau paparan naratif. (Sugiyono,

2005:95). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam memahami apa yang

terjadi atau penarikan kesimpulan sementara yang berupa temuan penelitian yaitu berupa

pencapaian indikator-indikator yang berkaitan dengan apa yang telah diberikan.

3) Tahap penarikan kesimpulan

Adalah proses pengambilan inti sari dan sajian data yang telah terorganisir dan hasil paparan

data dalam bentuk peryataan kalimat yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian

luas. Temuan penelitian dilakukan pengecekan keabsahan temuan, sehingga diperoleh hasil

penelitian. Selanjutnya hasil penelitian direfleksi atau diberi makna untuk mendapatkan

kesimpulan akhir. Hasil refleksi ini digunakan untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya.

b. Pemeriksaan keabsahan data

Untuk menjaga keabsahan dan data yang telah diambil di lapangan maka dilakukan

pemeriksaan keabsahan dan data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini pemeriksaan

keabsahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode:

1) Pengecekan sejawat

Teknik ini dilakukan dengan cara memaparkan hasil sementara atau hasil akhir dengan rekan-

rekan sejawat. Menurut Moleong (2007:333), diskusi ini sebaiknya dilakukan dengan teman

sejawat yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidang yang dipersolakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

73

terutama tentang isi dan metodologinya. Teknik pemeriksaan sejawat ini menurut moleong

(2007:333) mengandung beberapa maksud:

a) Untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan

kejujuran.

b) Memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki

dan menguji hipotesis kerja yang muncul dan pemikiran peneliti.

Tenik pemeriksaan keabsahan data ini jika dilakukan maka hasilnya adalah:

a) Menyediakan pandangan kritis.

b) Mengetes temuan kerja.

c) Membantu mengembangkan langkah selanjutnya.

d) Melayani sebagai pembanding. (Moleong, 2007:333)

2) Triangulasi

(Bogdan dan Taylor, 1993:189, Zuber, 1996:81) menyimpulkan, untuk melakukan

pemeriksaan terhadap data dan berbagai sumber akan lebih tepat dengan menggunakan

metode triangulasi. Dalam hal ini triangulasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang

sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Pada penelitian ini sumber

data yang dimaksud adalah para ahli yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap

produk disusun oleh peneliti.

Gambar 3.3 Bagan Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan

keabsahan data

Teori teknik

menggiring bola

1. Wawancara

2. Catatan

langsung

3. Kuisioner

1. Ahli akademi

2. Ahli praktek

Triangulasi

teori

Triangulasi

metode

Uji ahli

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

74

Pemeriksaan keabsahan melalui teknik triangulasi ini dilakukan dengan melakukan diskusi

antara peneliti, pelatih serta siswa. Hal ini diharapkan akan mendapatkan adanya keabsahan

data dan sumber yang berbeda. Kebenaran dan data telah diuji dan berbagai sumber data yang

berbeda. Mekanisme pemeriksaan ini merupakan triangulasi metode dan teori karena

menggunakan lebih dari satu instrument pengumpul data.

Dalam penelitian ini pengambilan data tidak hanya menggunakan satu instrument sebagai

pengumpul data tetapi menggunakan dua instrument yaitu kuisioner dan wawancara tak

terstruktur. Triangulasi metode dilakukan dengan cara mencocokan hasil pengambilan data

dengan menggunakan kuisioner baik dari siswa maupun ahli dengan hasil wawancara.

Triangulasi teori dilakukan dengan cara mencocokan kesesuaian produk dengan teori yang

telah ada sebelumnya yaitu teori mengenai latihan teknik menggiring bola sepakbola.

3) Perpanjangan keikutsertaan

Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument itu sendiri, keikutsertaan peneliti sangat

menentukan dalam pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan ini menurut moleong

(2007:327) akan membatasi:

a) Gangguan dan dampak peneliti pada konteks.

b) Membatasi kekeliruan (biases) peneliti.

c) Mengkonpensasi pengaruh dan kejadian-kejadian yang tidak biasa atau

pengaruh sesaat.

2. Pendekatan kuantitatif

Pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini melihat dan jenis data

yang dikumpulkan pada saat penelitian, mulai dan questioner ahli sepakbola, questioner atlet,

dan data pre tes - post test pada saat uji eksperimen produk.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

75

a. Pengujian data

1) Uji Normalitas distribusi frekuensi

Uji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors

(Sudjana, 2005 :466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut:

a) Pengamatan x1, x2,...,xn dijadikan bilangan baku z1, z2,…zn,

denganmenggunakan rumus:

Keterangan:

xi= Nilai tiap kasus

x = Rata-rata

S = Simpangan baku

b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang

F (Zi) = P (z <zi)

c) Selanjutnya dihitung proporsi zi, z2, …, zn yang lebih kecil atau sama

denganzi.

Jika proporsi dinyatakan oleh

S (zi) =

d) Hitung selisih F (zi) - S (zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya

e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih

tersebut sebagai Lhitung.

2) Uji Homogenitas variansi populasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

76

Uji homogenitas variansi populasi dilakukan dengan uji F. Pengujian homogenitas lebih

sesuai menggunakan uji F dikarenakan hanya ada dua kelompok sampel yang diuji

homogenitas. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut:

a) Menghitung varians gabungan dari tiap kelompok sampel

Sx2 = √

∑ (∑ )

( )

b) Varians dan setiap kelompok

c) Menghitung nilai F

F =

d) Membuat kesimpulan

Dan penghitungan diperoleh F hitung = …, dengan derajat kebebasan (dk) pembilang n-i, dan

derajat kebebasan (dk) penyebut n-i, dan pada taraf nyata = 0,05, Apabila F hitung

Lebihkecil dan pada F tabel, maka data pada kelompok X dan Y Homogen.

3) Analisis data

a) Analisis data questionair ahli sepakbola, ahli media dan questionair siswa.

Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan model latihan teknik dribbling

adalah teknik analisis deskriptif persentase. Analisa data sesuai dengan pendekatan ini

dimaksudkan bahwa, setiap analisa disesuaikan dengan dengan pendekatan yang digunakan,

hanya sampai mengetahui persentase (%) (Sudjana, 1990:45)

Rumus untuk mengolah data kuantitatif subyek uji coba.

P=

x 100%

Keterangan:

P = Persentase hasil subyek uji coba

x = Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba

xi = Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

77

oleh subyek uji coba

100% = Konstanta

Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan kriteria seperti pada tabel

berikut:

Tabel 3.3 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba

Persentase Keterangan

80% - 100 % Valid/digunakan

60% - 79% Cukup valid/digunakan

50% -59 % Kurang valid/diganti

<50% Tidak valid/diganti

(Sumber: Maksum 2009:57)

b) Analisis data uji eksperimen produk.

Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t (uji signifikasi) dengan

menggunakan rumus;

t =

Kriteria prodak dinyatakan signifikan pengaruhnya dinyatakan jika –t1 – ½ < t < t1 – ½

dimana t1 – ½ didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1+ 2 - 2) dan peluang (1–½)

untuk harga-harga lainnya ditolak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab IV berikut ini akan diuraikan mengenai penyajian data yang telah diperoleh selama

penelitian yang telah dilakukan dari analisis kebutuhan (wawancara dengan Siswa SD dan

Guru pendidikan jasmani di Kecamatan Manyaran Wonogiri), Evaluasi ahli akademisi, ahli

praktisi sepakbola, ahli media, uji coba kelompok kecil sebanyak 10 siswa, uji coba

kelompok besar 20 siswa dan uji coba efektifitas produk dengan eksperimen yang akan

dijabarkan sebagai berikut.

A. Ringkasan Hasil Penelitian

Pada tabel 4.1 berikut akan disajikan data ringkasan dari penelitian pengembangan

program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play pada anak

sekolah dasar di Kec. Manyaran, Kab. Wonogiri.

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Penelitian

No Komponen Temuan

1 Tahap Pendahuluan

Wawancara dengan guru penjaskes

Sekolah Dasar di Kec. Manyaran

Kabupaten Wonogiri dengan jumlah

pertanyaan 10 butir soal

Penguasaan teknik dasar menggiring

bola sepakbola masih kurang baik

dan belum adanya pembelajaran

dengan menggunakan media sebagai

proses pembelajaran.

Wawancara dengan siswa Sekolah Dasar di

Kec. Manyaran Kabupaten Wonogiri

dengan jumlah pertanyaan 10 butir soal

Penguasaan teknik dasar menggiring

bola sepakbola masih kurang baik dan

belum adanya pembelajaran dengan

menggunakan media sebagai proses

pembelajaran.

2 Tahap Uji Coba

a. Hasil evaluasi ahli sepakbola dengan

jumlah instrumen sebanyak 50 butir

pertanyaan dan ahli media dengan 15

butir soal. (n=4)

a. Dari hasil evaluasi ketiga ahli

sepakbola diperoleh persentase 83, 15%,

sehingga model latihan bisa di uji

cobakan.

b. Dari masukan ahli sepakbola,

rancangan model pembelajaran harus

disesuaikan dengan kurikulum yang

digunakan dan materi harus

menyenangkan agar siswa tidak bosan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

79

b. Uji coba kelompok kecil (n=10) dengan

jumlah instrumen 15 butir pertanyaan

Dari hasil uji coba kelompok kecil

diperoleh persentase 81,3%, sehingga

program pembelajaran bisa dilanjutkan

ke tahap uji coba kelompok besar

c. Uji coba kelompok kecil (n=20) dengan

jumlah instrumen 15 butir pertanyaan

Dari hasil uji coba kelompok kecil

diperoleh persentase 86,07%, sehingga

program pembelajaran bisa dilanjutkan

ke tahap uji efektifitas produk

3 Uji efektifitas produk

Nilai beda Nilai beda hasil pre-test dan post-test uji

efektifitas produk menggiring bola

sepakbola sebesar :

1. Kelompok Eksperimen= 57,49

2. Skala Penilaian = 47

1. Kelompok kontrol = 14,78

2. Skala Penilaian = 15

B. Hasil Tahap 1 Pendahuluan

1. Data hasil analisis kebutuhan

Tahap pendahuluan dalam penelitian ini adalah analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi

masalah, dalam penelitian ini analisis kebutuhan dilakukan dengan observasi dan wawancara

terhadap Guru penjaskes dan Siswa Sekolah Dasar di Kec. Manyaran Kab. Wonogiri,

observasi dan wawancara dilakukan untuk mengetahui permasalahan tentang pembelajaran

menggiring bola sepakbola. Pada tabel 4.2 dan 4.3 ini akan disajikan kesimpulan hasil

wawancara dengan Guru Penjaskes dan Siswa SD di Kec. Manyaran.

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Guru Penjaskes di Kec. Manyaran

No Aspek

Hasil Wawancara

1 Banyaknya guru pendidikan jasmani

mengajarkan teknik dasar sepakbola

dalam satu semester

2 - 4 kali dalam 1 semester

2 Jumlah macam-macam teknik dasar

menggiring bola yang diketahui Kura-kura kaki bagian dalam

Kura-kura kaki penuh

Kura-kura kaki bagian luar

3 Cara melakukan teknik dasar menggiring

bola sepakbola yang benar Pandangan fokus bola

Tubuh agak membungkuk,

tangan disamping badan

Lutut agak diteku

Posisi bola tidak terlalu jauh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

80

dengan kaki

4 Pengetahuan tentang teknik dasar

sepakbola Dribbling

Passing

Heading

Controling

5 Sikap siswa saat menerima pembelajaran

yang bapak berikan

Ada sebagian siswa yang tidak

memperhatikan (bercanda)

6 Respon siswa saat menerima

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola

Mayoritas siswa senang

7 Mekanisme pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

Berbaris membanjar, bergantian

menggiring bola sesuai dengan tempat

yang telah ditentukan

8 Rata-rata siswa yang mampu melakukan

teknik dasar menggiring bola

Rata-rata tidak mampu apabila banyak

rintangan/coen untuk zig zag

9 Kendala saat memberikan materi teknik

dasar menggiring bola Teknik dasar masih salah /

tidak sesuai dengan yang

diajarkan

Sarana & prasarana kurang

10 Kebutuhan terhadap VCD pembelajaran

teknik dasar menggiring bola

Perlu pengembangan VCD

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola

Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa penguasaan teknik dasar menggiring bola

sepakbola masih kurang baik dan belum adanya pembelajaran dengan menggunakan

media sebagai proses pembelajaran.

Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Siswa SD di Kec. Manyaran

No Aspek

Jawaban Subyek

1 Apakah kalian pernah melakukan

olahraga sepakbola?

Pernah tapi jarang

2 Apakah kalian senang melakukan

olahraga sepakbola?

Sangat senang sekali

3 Apakah kalian pernah mengikuti

Pembelajaran sepak bola disekolah ?

Pernah dan hanya bermain saja

4 Pernahkah guru penjas dalam

pembelajaran materi permainan sepak

bola mengajarkan teknik menggiring bola

(dribbling) ?

Pernah tapi kurang jelas

5 Apakah kalian pernah melakukan model

pembelajaran dengan video ?

Tidak pernah

6 Apakah kalian senang melakukan model

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola (dribbling) yang diajarkan guru

Senang tapi bolanya tidak mencukupi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

81

penjas disekolah kamu ?

7 Mekanisme pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

Dua kali seminggu

8 Bentuk – bentuk teknik dasar menggiring

bola (dribbling) seperti apa yang pernah

kalian pelajari dalam pembelajaran

materi sepakbola ?

Menggiring bola dengan punggung

kaki bagian dalam

9 Apakah dengan model pembelajaran

teknik dasar menggiring bola (dribbling)

yang pernah kalian terima mudah untuk

dipahami dan dilakukan?

Agak sulit, karena contoh kurang jelas

10 Apakah setelah melakukan model

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola (dribbling) tersebut, kalian bisa

melakukan teknik menggiring bola

(dribbling) dengan baik ?

Bisa, tapi dengan pelan gerakannya

Dari Hasil Wawancara diatas maka dapat disimpulkan bahwa penguasaan

teknik dasar menggiring bola sepakbola masih kurang baik dan belum adanya pembelajaran

dengan menggunakan media sebagai proses pembelajaran.

2. Pengkajian Teori

Tahap pengembangan produk terdiri dari pengkajian terhadap teori-teori pendukung

tentang sepakbola serta tahap penyusunan draft awal produk pengembangan. Pengkajian

teori diperlukan untuk mendasari penyusunan produk yang dalam hal ini adalah produk

pengembangan teknik dasar menggiring bola sepakbola. Teori-teori yang digunakan

adalah teori umum olahraga sepakbola serta teori umum latihan teknik dan aspek-aspek

pendukung dari teori latihan yang dapat melandasi penyusunan produk. Pengembangan

produk ini juga mengkaji tentang teori belajar gerak, analisis gerak dan perkembangan gerak

yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan gerak pada sepakbola serta teori

tentang anatomi untuk identifikasi penggunaan otot pada saat melakukan gerakan sepakbola.

3. Perancangan Produk Awal Perancangan produk awal pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola

dengan berdasarkan kajian secara teoritis dirumuskan dalam susunan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

82

a) Teori umum sepakbola

b) Teori umum latihan teknik menggiring

c) Latihan menggiring sepakbola

d) Program latihan menggiring sepakbola

e) Evaluasi keterampilan teknik menggiring bola sepakbola

Berdasarkan rumusan di atas maka produk VCD Pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola ini selanjutnya akan dilakukan validasi serta evaluasi oleh ahli untuk

mengetahui tingkat kelayakan produk untuk diuji cobakan.

C. Hasil Tahap 2 Uji Coba Produk

1. Evaluasi Ahli

Data evaluasi didapat dari 4 ahli dengan kualifikasi: 1 ahli Akademisi dan 2 ahli praktisi

sepakbola dan 1 ahli media. Tujuan dari evaluasi ahli ini adalah untuk mendapatkan saran

atau masukan demi perbaikan atau kesempurnaan rancangan produk yang akan

dikembangkan.

Pendapat dari 4 ahli tersebut dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berbeda

tiap ahli, Pelaksanaan evaluasi ahli ini menggunakan instrumen sebagai alat evaluasi,

instrumen yang digunakan untuk evaluasi ahli adalah kuisioner campuran yang

terdiri dari pertanyaan dengan jawaban tertutup (Jawaban yang telah ditentukan

sebelumnya), dan jawaban terbuka (jawaban langsung dari nara sumber). Hasil revieu

dari evaluasi ahli terdiri dari data kuantitatif untuk hasil evaluasi dengan skala likert dan

data kualitatif yang berupa saran ataupun masukan.

a. Data Hasil Evaluasi Ahli Akademisi Sepakbola

Ahli Akademisi dalam produk pengembangan ini adalah Drs. Teddy Agoeng Sulistyo,

M.Or yang merupakan dosen Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, evaluasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

83

dilakukan pada hari senin tanggal 20 Oktober 2014 di Kampus UTP Surakarta.

Dengan pedoman sebagai berikut: (1) apabila jawaban a mendapat skor 5, (2) apabila

jawaban b mendapat skor 4, (3) apabila menjawab c mendapat skor 3, dan (4) apabila

menjawab d mendapat skor 2, (5) apabila menjawab e mendapat skor 1.

Tebel 4.4 Hasil Evaluasi Ahli Akademisi

No Aspek Skoring Nilai Validasi

X Xi P Kategori

1 Kesesuaian pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

5 5 100% Valid

2 Kemanfaatan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

5 5 100% Valid

3 Keamanan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

4 5 80% Valid

4 Kemudahan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

4 5 80% Valid

5 Kesesuaian pengenalan teknik dasar

menggiring bola pada latihan inti dengan

pembelajaran teknik menggiring bola

4 5 80% Valid

6 Kemanfaatan pengenalan teknik dasar

menggiring bola pada latihan inti untuk

pembelajaran teknik menggiring bola

4 5 80% Valid

7 Kemudahan untuk dipahami pengenalan

teknik dasar menggiring bola pada latihan

inti dengan pembelajaran teknik menggiring

bola

5 5 100% Valid

8 Kesesuaian giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

9 Kemanfaatan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

10 Keamanan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

11 Kemudahan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

12 Kesesuaian giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

13 Kemanfaatan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

14 Keamanan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

84

15 Kemudahan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

16 Kesesuaian giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

17 Kemanfaatan giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

18 Keamanan giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

19 Kemudahan giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

20 Kesesuaian giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

21 Kemanfaatan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

22 Keamanan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

23 Kemudahan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

24 Kesesuaian giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

25 Kemanfaatan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

26 Keamanan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

27 Kemudahan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

28 Kesesuaian giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

29 Kemanfaatan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

30 Keamanan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

31 Kemudahan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

32 Kesesuaian giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

33 Kemanfaatan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

34 Keamanan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

35 Kemudahan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

36 Kesesuaian giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

37 Kemanfaatan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

38 Keamanan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

39 Kemudahan giring bersambung untuk 4 5 80% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

85

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

40 Kesesuaian ragam kegiatan pendinginan

pada latihan penutup pembelajaran teknik

dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

41 Kemanfaatan ragam kegiatan pendinginan

pada latihan penutup pembelajaran teknik

dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

42 Keamanan ragam kegiatan pendinginan pada

latihan penutup pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

4 5 80% Valid

43 Kemudahan ragam kegiatan pendinginan

pada latihan penutup pembelajaran teknik

Valid dasar menggiring bola

3 5 60% Valid

44 Kesesuaian program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

45 Kemanfaatan program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

46 Keamanan program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

47 Kemudahan program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

48 Kesesuaian penyajian produk pembelajaran

teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

49 Kemudahan untuk dipahami penyajian

produk pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

5 5 100% Valid

50 Kemudahan untuk dilakukan produk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

Total

209 250 83,6% Valid

Keterangan: P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba X : Skor oleh subyek uji coba Xi : Jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

Persentase =

∑ X x100% =

∑ X 1

209 x100% = 83,6%

250

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.3, maka hasil evaluasi ahli pembelajaran pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

86

jasmani adalah 83,6%, berdasarkan kriteria yang ditentukan, dapat dikatakan bahwa

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play dari pendahuluan, inti,

dan penutup ini telah memenuhi kriteria valid (80%-100%).

Dari hasil evaluasi ahli Akademisi Sepakbola terhadap rancangan pengembangan model

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola terdapat saran-saran yaitu:

(1) Pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013.

(2) Model menggiring berbasis play nya ditambah / perbanyak variasi

(3) Buat semenarik mungkin sehingga anak merasa senang ketika pembelajaran

Rekomendasi perbaikan produk ahli akademisi adalah layak untuk uji coba lapangan dengan

revisi sesuai saran.

b. Data Hasil Evaluasi Ahli Praktisi Sepakbola 1 Dalam tabel 4.5 berikut ini akan disajikan data hasil evaluasi ahli sepakbola. Dengan

pedoman sebagai berikut: (1) apabila Jawaban a mempunyai skor 5, (2) apabila jawaban b

mempunyai skor 4, (3) apabila jawaban c mendapat skor 3, dan (4) apabila jawaban d

mendapat skor 2, (5) apabila jawaban e mendapat skor 1.

Dalam penelitian ini, ahli praktisi sepakbola yang pertama adalah Guntoro Tri Prasetyo

yang merupakan pelatih Persis Solo Junior dan Pelatih PS Ster salah satu tim internal Persis

Solo, evaluasi rancangan produk awal ini dilaksanakan pada hari rabu 22 oktober 2014 di

Solo.

Tabel 4.5 berikut akan disajikan hasil evaluasi dari ahli praktisi sepakbola 1 yang berupa

data kuantitatif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

87

Tabel 4.5 Data Kuantitatif Hasil Evaluasi Ahli Praktisi Sepakbola 1

No Aspek Skoring Nilai Validasi

X Xi P Kategori

1 Kesesuaian pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

5 5 100% Valid

2 Kemanfaatan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

5 5 100% Valid

3 Keamanan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

4 5 80% Valid

4 Kemudahan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

4 5 80% Valid

5 Kesesuaian pengenalan teknik dasar

menggiring bola pada latihan inti dengan

pembelajaran teknik menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

6 Kemanfaatan pengenalan teknik dasar

menggiring bola pada latihan inti untuk

pembelajaran teknik menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

7 Kemudahan untuk dipahami pengenalan

teknik dasar menggiring bola pada latihan

inti dengan pembelajaran teknik menggiring

bola

4 5 80% Valid

8 Kesesuaian giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

9 Kemanfaatan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

10 Keamanan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

11 Kemudahan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

12 Kesesuaian giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

13 Kemanfaatan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

14 Keamanan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

15 Kemudahan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

16 Kesesuaian giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

17 Kemanfaatan giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

18 Keamanan giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

19 Kemudahan giring ikuti pemimpin untuk 5 5 100% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

88

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

20 Kesesuaian giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

21 Kemanfaatan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

22 Keamanan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

23 Kemudahan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

24 Kesesuaian giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

25 Kemanfaatan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

26 Keamanan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

27 Kemudahan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

28 Kesesuaian giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

29 Kemanfaatan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

30 Keamanan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

31 Kemudahan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

32 Kesesuaian giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

33 Kemanfaatan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

34 Keamanan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

35 Kemudahan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

36 Kesesuaian giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

37 Kemanfaatan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

38 Keamanan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

39 Kemudahan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

5 5 100% Valid

40 Kesesuaian ragam kegiatan pendinginan

pada latihan penutup pembelajaran teknik

dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

41 Kemanfaatan ragam kegiatan pendinginan

pada latihan penutup pembelajaran teknik

dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

42 Keamanan ragam kegiatan pendinginan pada

latihan penutup pembelajaran teknik dasar

4 5 80% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

89

menggiring bola

43 Kemudahan ragam kegiatan pendinginan

pada latihan penutup pembelajaran teknik

dasar menggiring bola

3 5 60% Cukup

Valid

44 Kesesuaian program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

45 Kemanfaatan program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

46 Keamanan program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

5 5 100% Valid

47 Kemudahan program latihan harian selama

dua bulan untuk meningkatkan kemampuan

menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

48 Kesesuaian penyajian produk pembelajaran

teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

49 Kemudahan untuk dipahami penyajian

produk pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

5 5 100% Valid

50 Kemudahan untuk dilakukan produk

pembelajaran teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

Total

212

250

84,8% Valid

Keterangan: P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba X : Skor oleh subyek uji coba Xi : Jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

Persentase =

∑ X x100% =

∑ X 1

212 x100% = 84,8%

250

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.5, maka hasil evaluasi ahli praktisi sepakbola 1

adalah 84,8%, berdasarkan kriteria yang ditentukan, dapat dikatakan bahwa pembelajaran

teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play dari pendahuluan, inti, dan penutup

ini telah memenuhi kriteria valid (80%-100%).

Dari hasil evaluasi ahli praktisi sepakbola 1 terhadap rancangan pengembangan model

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola terdapat saran-saran yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

90

1. Penekanan fisik pada pembelajaran jangan terlalu banyak

2. Variasi menggiring ditambah yang lebih menyenangkan agar siswa tidak bosan

3. Pada pemanasan permainan bersifat fun game

4. Variasi gerakan pada pendinginan perlu ditambah / bisa juga dalam bentuk fun game

Rekomendasi perbaikan produk ahli akademisi adalah layak untuk uji coba lapangan dengan

revisi sesuai saran.

c. Evaluasi Ahli Praktisi sepakbola 2

Dalam penelitian ini, ahli praktisi sepakbola 2 adalah Sumarjo HW yang merupakan

mantan pelatih Persis Solo U 23 dan saat ini melatih PS POP salah satu tim internal Persis

Solo, evaluasi rancangan produk awal ini dilaksanakan pada hari Rabu 22 Oktober 2014 di

Stadion Mini Banaran Sukoharjo.

Tabel 4.6 berikut akan disajikan hasil evaluasi dari ahli praktisi sepakbola 2 yang berupa

data kuantitatif.

Tabel 4.6 Data Kuantitatif Hasil Evaluasi Ahli Praktisi Sepakbola 2

No Aspek Skoring Nilai Validasi

X Xi P Kategori

1 Kesesuaian pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

4 5 80% Valid

2 Kemanfaatan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

5 5 100% Valid

3 Keamanan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

5 5 100% Valid

4 Kemudahan pemanasan permainan dan

streching untuk pembelajaran teknik

menggiring bola

5 5 100% Valid

5 Kesesuaian pengenalan teknik dasar

menggiring bola pada latihan inti

dengan pembelajaran teknik

menggiring bola

4 5 80% Valid

6 Kemanfaatan pengenalan teknik dasar 4 5 80% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

91

menggiring bola pada latihan inti untuk

pembelajaran teknik menggiring bola

7 Kemudahan untuk dipahami

pengenalan teknik dasar menggiring

bola pada latihan inti dengan

pembelajaran teknik menggiring bola

4 5 80% Valid

8 Kesesuaian giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

5 5 100% Valid

9 Kemanfaatan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

10 Keamanan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

5 5 100% Valid

11 Kemudahan giring lempar bola untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

12 Kesesuaian giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

5 5 100% Valid

13 Kemanfaatan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

14 Keamanan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

15 Kemudahan giring menghindar untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

16 Kesesuaian giring ikuti pemimpin

untuk pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

4 5 80% Valid

17 Kemanfaatan giring ikuti pemimpin

untuk pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

4 5 80% Valid

18 Keamanan giring ikuti pemimpin untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

4bola

5 5 100% Valid

19 Kemudahan giring ikuti pemimpin

untuk pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

4 5 80% Valid

20 Kesesuaian giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

5 5 100% Valid

21 Kemanfaatan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

5 5 100% Valid

22 Keamanan giring cerminku untuk 5 5 100% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

92

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

23 Kemudahan giring cerminku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

5 5 100% Valid

24 Kesesuaian giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

3 5 60% Cukup

Valid

25 Kemanfaatan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

3 5 60% Cukup

Valid

26 Keamanan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

3 5 60% Cukup

Valid

27 Kemudahan giring dengarkanku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

3 5 60% Cukup

Valid

28 Kesesuaian giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

29 Kemanfaatan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

30 Keamanan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

31 Kemudahan giring buru aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

3 5 60% Cukup

Valid

32 Kesesuaian giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

33 Kemanfaatan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

34 Keamanan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

5 5 100% Valid

35 Kemudahan giring jauhi aku untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

36 Kesesuaian giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

37 Kemanfaatan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

38 Keamanan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

5 5 100% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

93

bola

39 Kemudahan giring bersambung untuk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

40 Kesesuaian ragam kegiatan

pendinginan pada latihan penutup

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

41 Kemanfaatan ragam kegiatan

pendinginan pada latihan penutup

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

42 Keamanan ragam kegiatan pendinginan

pada latihan penutup pembelajaran

teknik dasar menggiring bola

4 5 80% Valid

43 Kemudahan ragam kegiatan

pendinginan pada latihan penutup

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

44 Kesesuaian program latihan harian

selama dua bulan untuk meningkatkan

kemampuan menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

45 Kemanfaatan program latihan harian

selama dua bulan untuk meningkatkan

kemampuan menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

46 Keamanan program latihan harian

selama dua bulan untuk meningkatkan

kemampuan menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

47 Kemudahan program latihan harian

selama dua bulan untuk meningkatkan

kemampuan menggiring bola siswa

4 5 80% Valid

48 Kesesuaian penyajian produk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

49 Kemudahan untuk dipahami penyajian

produk pembelajaran teknik dasar

menggiring bola

4 5 80% Valid

50 Kemudahan untuk dilakukan produk

pembelajaran teknik dasar menggiring

bola

4 5 80% Valid

Total

208 250 83,2% Valid

Keterangan:

P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba

X : Skor oleh subyek uji coba

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

94

Xi : Jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

Persentase =

∑ X x100%

=

∑ X 1

208 x100% = 83,2%

250

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.6, maka hasil evaluasi ahli praktisi sepakbola 2

adalah 83,2%, berdasarkan kriteria yang ditentukan, dapat dikatakan bahwa pembelajaran

teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play dari pendahuluan, inti, dan penutup

ini telah memenuhi kriteria valid (80%-100%).

Dari hasil evaluasi ahli Praktisi Sepakbola 2 terhadap rancangan pengembangan model

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola terdapat saran-saran yaitu:

1. Setiap gambar diberi penjelasan maksud dan tujuan agar jelas yang melihat.

2. Pemanasan permainan perlu variasi setiap pertemuan

3. Streching yang urut

4. Pendinginan, gerakan lebih divariasikan

Rekomendasi perbaikan produk ahli akademisi adalah layak untuk uji coba lapangan dengan

revisi sesuai saran

d. Data Hasil Evaluasi Ahli Media

Pada evaluasi ahli media di evaluasi oleh Wiku Aditya S.Kom,.M.Kom. yang mana beliau

adalah pengajar di SMA N 3 Wonogiri, evaluasi ini dilakukan pada hari kamis 23 oktober

2014 di Wonogiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

95

Tabel 4.7 Data Kuantitatif Hasil Evaluasi Ahli Media

No. Aspek Skoring Nilai Validasi

X Xi P Kategori

1 Kesesuaian anatara naskah dan isi program 4 5 80% Valid

2 Kemenarikan Opening design dalam video 4 5 80% Valid

3 Kemenarikan Closing design dalam video 4 5 80% Valid

4 Pemilihan musik pada opening dan closing

design

3 5 60% Cukup

Valid

5 Urutan materi dalam VCD pembelajaran 4 5 80% Valid

6 Penggunaan bahasa Indonesia yang baku 4 5 80% Valid

7 Kejelasan penyaji/presenter 4 5 80% Valid

8 Kualitas suara dalam VCD pembelajaran 4 5 80% Valid

9 Kualitas gambar dalam VCD pembelajaran 3 5 60% Cukup

Valid

10 Pemilihan musik pada saat pembelajaran 3 5 60% Cukup

Valid

11 Kesesuaianantara musik,visualisasi dan

narasi

3 5 60% Cukup

Valid

12 Kesesuaian antara visualisasi dan narasi 4 5 80% Valid

13 Durasi dalam video pembelajaran 5 5 100% Valid

14 Pencapaian tujuan yang diharapkan 4 5 80% Valid

15 Pembelajaran yang mudah dipahami audiens 4 5 80% Valid

TOTAL

57 75 76% Cukup

Valid

Keterangan:

P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba

X : Skor oleh subyek uji coba

Xi : Jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

Persentase =

∑ X x100%

=

∑ X 1

57 x100% = 76%

75

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.7 maka hasil evaluasi tanggapan/penilaian dari ahli

media adalah 76 %, berdasarkan kriteria yang ditentukan, dapat dikatakan bahwa VCD

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola ini memenuhi kriteria cukup valid (60-

79%).

Dari hasil evaluasi ahli media tentang VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola didapat saran-saran sebagai berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

96

1. Pengaturan pencahayaan diperhatikan

2. Sudut pengambilan gambar/angel ditambah

3. Pemilihan aliran musik jangan terlalu keras

4. Suara musik ketika ada penjelasan agak dikurangi

5. Waktu di efektifkan (gerakan sama tidak usah diulang-ulang/terlalu panjang)

Rekomendasi perbaikan produk ahli akademisi adalah layak untuk uji coba lapangan dengan

revisi sesuai saran

Pada tabel 4.8 berikut akan disajikan data kuantitatif dari hasil evaluasi keempat ahli diatas,

sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tabel 4.8 Kesimpulan Data Kuantitatif Evaluasi Ahli

No Ahli Skor Hasil Skor Maks. Persentase

1 Ahli Akademisi 209 250 83,6

2 Ahli Praktisi 1 212 250 84,8

3 Ahli Praktisi 2 208 250 83,2

4 Ahli Media 57 75 76

Jumlah 686 825 83,15%

Dari tabel 4.8 diatas dapat di interpretasikan bahwa rancangan produk pengembangan

program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk anak

sekolah dasar bisa diuji cobakan pada tahap selanjutnya, mengacu pada klasifikasi dari

Maksum (2009).

Tabel 4.9 Persentase Hasil Evaluasi

Persentase Keterangan

80% - 100% Valid/digunakan

60% - 79% Cukup Valid/digunakan

50% - 59% Kurang Valid/diganti

<50% Tidak Valid/diganti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

97

2. Data Hasil Uji Coba Lapangan

Uji coba produk dalam penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mencari

penilaian dari siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Manyaran yang berkaitan dengan isi model

pembelajaran. Uji coba produk dilaksanakan di SD N 4 Manyaran, berikut ini akan disajikan

hasil uji coba produk pengembangan program pembelajaran menggiring bola sepakbola

berbasis play uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Hasil uji coba kelompok

berupa data kuantitatif dan termasuk jenis data ordinal.

a. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil produk pengembangan program vcd pembelajaran

menggiring bola sepakbola berbasis play untuk anak sekolah dasar dilaksanakan pada 29

Oktober 2014 dengan jumlah subjek 10 siswa SD Negeri 4 Manyaran, Kec. Manyaran. Uji

coba kelompok kecil dilakukan di lapangan SD N 4 Manyaran dimulai pukul 07.00 s/d 09.00

WIB. Pada tabel 4.10 berikut akan disajikan data hasil penilaian atlet pada uji coba kelompok

kecil.

Tabel 4.10 Data Kuantitatif Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

No Aspek

Skoring Nilai

X

Xi

Validasi

X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

10

P Kate

gori

1 Kejelasan penyaji

dalam menyampaikan

materi

5 5 4 5 4 3 5 4 4 4 43 50 86% Valid

2 Kemudahan dalam

melakukan pemanasan

4 5 5 3 4 5 4 3 4 4 42 50 84% Valid

3 Kemenarikan

pemanasan dalam

pembelajaran

4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 39 50 78% Valid

4 Kemanfaatan dalam

melakukan pemanasan

4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 50 76% Cuku

p

Valid

5 Keamanan dalam

melakukan pemanasan

5 4 4 4 3 3 5 4 4 5 41 50 82% Valid

6 Kemenarikan variasi 5 4 4 4 3 5 4 4 3 3 39 50 78% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

98

model latihan 1-8

7 Kemudahan

melakukan variasi

model 1-8

4 3 5 3 3 5 4 5 3 3 38 50 76% Cuku

p

Valid

8 Kemanfaatan

melakukan variasi

model 1-8

4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 42 50 84% Valid

9 Keamanan melakukan

variasi model 1-8

5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 43 50 86% Valid

10 Keamanan dalam

melakukan

pendinginan

4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 42 50 84% Valid

11 Kemudahan dalam

melakukan

pendinginan

3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 40 50 80% Valid

12 Kemenarikan materi

pendinginan

4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 40 50 80% Valid

13 Kemanfaatan materi

pendinginan

4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 39 50 78% Cuku

p

Valid

14 Kemudahan

keseluruhan materi

untuk dipahami

4 3 5 4 5 3 5 5 4 4 42 50 84% Valid

15 Kemenarikan

keseluruhan meteri

dalam VCD

5 4 4 3 3 5 5 5 3 4 42 50 84% Valid

Total

610 750 81,3

%

Valid

Keterangan :

P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba

X1-X10 : Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba

X : Jumlah jawaban

Xi : Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

Persentase =

∑ X x100%

=

∑ X 1

610 x100% = 81,3%

750

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.10, maka hasil tanggapan/penilaian dari uji

coba (kelompok kecil) didapat persentase yaitu 81,3% berdasarkan kriteria yang ditentukan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

99

bahwa model pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play ini

memenuhi kriteria Valid. Maka sesuai dengan tabel diatas dapat diinterpretasikan bahwa

rancangan produk pengembangan program vcd pembelajaran menggiring bola sepakbola

berbasis play dapat diuji cobakan pada tahap uji coba kelompok besar, mengacu pada

klasifikasi dari Maksum (2009).

Tabel 4.11 Persentase Hasil Evaluasi

Persentase Keterangan

80% - 100% Valid/digunakan

60% - 79% Cukup Valid/digunakan

50% - 59% Kurang Valid/diganti

<50% Tidak Valid/diganti

b. Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar produk pengembangan program vcd pembelajaran menggiring bola

sepakbola berbasis play untuk anak sekolah dasar dilaksanakan pada 2 November 2014

dengan jumlah subjek 20 siswa yang terdiri dari 10 siswa SD Negeri 4 Manyaran, Kec.

Manyaran dan 10 siswa SD Negeri 4 Gunungan, Kecamatan Manyaran. Uji coba kelompok

kecil dilakukan di lapangan SD N 4 Gunungan, Kecamatan Manyaran dimulai pukul 07.00

s/d 09.00 WIB.

Pada tabel 4.12 berikut akan disajikan data hasil penilaian atlet pada uji coba

kelompok kecil.

Tabel 4.12 Data Kuantitatif Hasil Uji Coba Lapangan

No Aspek

Skoring Nilai

X

1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7

X

8

X

9

X

10

X

11

X

12

X

13

1 Kejelasan penyaji

dalam menyampaikan

materi

4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4

2 Kemudahan dalam 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

100

melakukan pemanasan

3 Kemenarikan

pemanasan dalam

pembelajaran

4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 3 3 4

4 Kemanfaatan dalam

melakukan pemanasan

4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 3

5 Keamanan dalam

melakukan pemanasan

4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4

6 Kemenarikan variasi

model latihan 1-8

4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4

7 Kemudahan melakukan

variasi model 1-8

5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5

8 Kemanfaatan

melakukan variasi

model 1-8

5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4

9 Keamanan melakukan

variasi model 1-8

4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4

10 Keamanan dalam

melakukan pendinginan

4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5

11 Kemudahan dalam

melakukan pendinginan

4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5

12 Kemenarikan materi

pendinginan

4 5 4 3 5 4 3 4 3 4 4 5 3

13 Kemanfaatan materi

pendinginan

4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 3 4

14 Kemudahan

keseluruhan materi

untuk dipahami

5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4

15 Kemenarikan

keseluruhan meteri

dalam VCD

5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4

No Aspek Skoring Nilai

X

Xi

Validasi X

14

X

15

X

16

X

17

X

18

X

19

X

20 P Kategori

1 Kejelasan penyaji dalam

menyampaikan materi

5 4 3 4 4 5 4 87 100 87% Valid

2 Kemudahan dalam

melakukan pemanasan

4 4 4 4 4 5 4 90 100 90% Valid

3 Kemenarikan

pemanasan dalam

pembelajaran

4 4 4 4 4 3 4 82 100 82% Valid

4 Kemanfaatan dalam

melakukan pemanasan

4 3 4 4 4 3 4 79 100 79% Cukup

Valid

5 Keamanan dalam

melakukan pemanasan

5 3 3 4 4 3 5 81 100 81% Valid

6 Kemenarikan variasi

model latihan 1-8

5 4 4 4 5 5 5 91 100 91% Valid

7 Kemudahan melakukan 5 5 5 5 5 5 5 94 100 94% Valid

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

101

variasi model 1-8

8 Kemanfaatan

melakukan variasi

model 1-8

4 4 3 5 5 4 5 89 100 89% Valid

9 Keamanan melakukan

variasi model 1-8

5 4 3 4 5 5 5 91 100 91% Valid

10 Keamanan dalam

melakukan pendinginan

4 5 4 5 5 5 3 87 100 87% Valid

11 Kemudahan dalam

melakukan pendinginan

4 4 4 3 4 4 4 81 100 81% Valid

12 Kemenarikan materi

pendinginan

3 3 4 4 3 4 4 76 100 76% Cukup

Valid

13 Kemanfaatan materi

pendinginan

5 3 4 4 3 5 4 77 100 77% Cukup

Valid

14 Kemudahan

keseluruhan materi

untuk dipahami

5 3 4 5 4 5 4 90 100 90% Valid

15 Kemenarikan

keseluruhan meteri

dalam VCD

5 5 5 5 5 5 4 96 100 96% Valid

Total

1291 1500 86,07 Valid

Keterangan :

P : Persentase hasil evaluasi subyek uji coba

X1-X20 : Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba

X : Jumlah jawaban

Xi : Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba

Persentase =

∑ X x100%

=

∑ X 1

1291 x100% = 86,07%

1500

Berdasarkan hasil analisis dari tabel 4.12, maka hasil tanggapan/penilaian dari uji

coba lapangan (kelompok besar) didapat persentase yaitu 86,07% berdasarkan kriteria yang

ditentukan, bahwa model pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play

ini memenuhi kriteria Valid, sehingga produk ini dapat diuji cobakan pada tahap uji

efektifitas produk (uji eksperimen produk), mengacu pada klasifikasi dari maksum (2009).

Tabel 4.13 Persentase Hasil Evaluasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

102

Persentase Keterangan

80% - 100% Valid/digunakan

60% - 79% Cukup Valid/digunakan

50% - 59% Kurang Valid/diganti

<50% Tidak Valid/diganti

D. Hasil Tahap 3 Uji Efektivitas Produk

Uji efektifitas produk dalam penelitian pengembangan program VCD pembelajaran teknik

dasar menggiring sepakbola berbasis play ini bertujuan untuk melihat perbedaan pengaruh

kemempuan menggiring bola sepakbola dari hasil pengembangan dan kelompok yang

diberikan pembelajaran secara konvensional. Uji efektivitas produk ini menggunakan

rancangan eksperimen semu. Uji efektivitas terhadap kelompok perlakuan dilakukan di

lapangan SDN IV Gunungan, tes awal dilakukan pada tanggal 9 November 2014 dan tes

akhir 2 Januari 2014, pelaksanaan program latihan dilaksanakan pada sore hari pukul 15.30

dan pukul 07.30 pada hari minggu.

Tes awal dan akhir kemampuan menggiring bola untuk mengetahui peningkatan kemampuan

menggiring bola siswa Sekolah Dasar di Kec. Manyaran, berikut ini akan dijabarkan data

kuantitatif hasil Tes awal dan akhir kemampuan menggiring bola siswa Sekolah Dasar di

Kec. Manyaran Kabupaten Wonogiri.

1. Deskripsi Data Pre-test dan Post test

Pada tabel 4.14 berikut akan disajikan kesimpulan data dari pre-test dan post-test

kemampuan menggiring bola sepakbola kelompok eksperimen dan kontrol siswa Sekolah

Dasar usia di Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

103

Tabel 4.14. Rekapitulasi data Hasil pre-test dan post-test Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

Deskripsi Data

Kemampuan Menggiring

Eksperimen Kontrol

Pre Test Post Test Pre Test Post Test

Rentang 19,32 – 15,21 16,2 – 13,18 19,98 – 14,52 18,08 – 13,26

Jumlah Beda 57,49 14,78

Beda rata-rata 2,87 0,73

S.Baku beda 0,45 0,88

t-hitung 28,75 3,75

t-tabel 2,09 2,09

Dari hasil pre-test dan post-test kemampuan menggiring pada kelompok eksperimen

pre test diperoleh rentang 19,32 – 15,21 dan post-test 16,2-13,18. Jumlah beda 57,49 dengan

beda rata-rata 2,87 dan simpangan baku beda 0,45 sehingga didapat t hitung 28,75.

Dari hasil pre-test dan post-test kemampuan menggiring pada kelompok kontrol pre

test diperoleh rentang 19,98 – 14,52 dan post-test 18,08-13,26. Jumlah beda 14,78 dengan

beda rata-rata 0,73 dan simpangan baku beda 0,88 sehingga didapat t hitung 3,75.

2. Analisis data uji efektivitas produk (eksperimen produk)

a. Pengujian Prasyarat Analisis

1) Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Populasi

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji normalitas

data dalam penelitian ini menggunakan metode liliefors. Hasil uji normalitas data yang

dilakukan pada tiap kelompok adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

POP N M SB Lo Ltabel Ά Ket

Kel Eksperimen 20 16,95 1,17 0,0986 0,190 0,05 Normal

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

104

Kel Kontrol 20 16,74 1,55 0,1156 0,190 0,05 Normal

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok eksperimen diperoleh nilai :

Lo = 0,0986 dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf

signifikansi 5% yaitu : 0,190. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada tes

kelompok eksperimen termasuk berdistribusi normal.

Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok kontrol diperoleh nilai :

Lo = 0,1156 dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf

signifikansi 5% yaitu : 0,190. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada tes

kelompok kontrol termasuk berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas Variansi Populasi

Uji homogenitas variansi populasi dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians

pada populasi. Uji homogenitas variansi populasi pada penelitian ini dilakukan dengan Uji F.

Hasil uji homogenitas variansi populasi dalam penelitian pengembangan adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Variansi Populasi

Kelompok N Ʃ X :

ƩY

M ơ data Fo Ft Ket

Eksperimen 20 338,92 16,95 1,17 1,32 2,21 Homogen

Kontrol 20 334,71 16,74 1,55 1,32 2,21 Homogen

Dari perhitungan data tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan derajat

(dk) pembilang=19, dan derajat kebebasan (dk) = 19, dan taraf nyata ά=0,05, diperoleh F

tabel = 2,21. Tampak bahwa F hitung Lebih Kecil dari tabel, maka data kelompok X dan Y

Homogen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

105

b. Uji Signifikansi

Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t (uji signifikansi) dengan

menggunakan rumus :

Kriteria produk dinyatakan signifikan pengaruhnya apabila daftar distribusi t dengan

menggunakan peluang 1 - ½ά = 0,975 dengan dk n-1 = 23 diperoleh harga t (0,975) = 2,09.

Dalam kriteria pada t Hitung > t Tabel dengan ά = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dalam

tabel 4.20 berikut akan disajikan data hasil pre-test dan post test dalam penelitian

pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.17 Data Hasil pre-test dan post-test

POP N Ʃpre-test Ʃpost-test Ʃbeda Thitung Ttabel Ket

Eksperimen 20 338,92 281,43 57,49 28,75 2,09 Signifikan

Kontrol 20 334,71 319,93 14,78 3,751 2,09 Signifikan

Dari hasil uji t signifikansi tes kelompok eksperimen, derajat kebebasan

menggunakan rumus (n-1) sehingga diperoleh d.b=20-1=19. Dari hasil t hitung, maka

diperlukan tabel t tabel untuk target empirik 0,5%, dengan t tabel = 2,09. Dan dari hasil

perbandingan t hitung lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan data signifikan untuk

taraf signifikansi 0,5%.

Dari hasil uji t signifikansi tes kelompok kontrol, derajat kebebasan menggunakan

rumus (n-1) sehingga diperoleh d.b=20-1=19. Dari hasil t hitung, maka diperlukan tabel t

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

106

tabel untuk target empirik 0,5%, dengan t tabel = 2,09. Dan dari hasil perbandingan t hitung

lebih besar dari t tabel maka dapat disimpulkan tidak ada beda rata-rata yang signifikan untuk

taraf signifikansi 0,5%.

Dari uji signifikansi dapat diketahui bahwa kelompok eksperimen atau kelompok

yang menggunakan video pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan hasil yang jauh

lebih signifikan dibandingkan kelompok kontrol atau kelompok yang tanpa menggunakan

video, hal ini didasarkan pada hasil penghitungan selisih antara tes akhir dan tes awal.

3. Pemeriksaan Keabsahan Data Kualitatif

a. Pemeriksaan teman sejawaat

Langkah pemeriksaan sejawat dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan

diskusi terhadap metode serta hasil dari penelitian yang dilakukan. Pemeriksaan teman

sejawat merupakan salah satu langkah pemeriksaan keabsahan data. Langkah ini untuk

data yang berbasis paparan naratif. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keterbukaan dan

kejujuran serta menghasilkan suatu klarifikasi terhadap penafsiran dari hasil-hasil temuan

dalam penelitian.

Temuan-temuan yang didapat dalam penelitian perlu adanya suatu klarifikasi untuk

didapatkan suatu simpulan dari temuan tersebut. Dalam penelitian ini klarifikasi dilakukan

terhadap materi yang diangkat yaitu meningkatkan penguasaan teknik dasar menggiring bola

sepakbola siswa sekolah dasar di Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri dan kesesuaian

metodologi penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian pengembangan.

Berdasarkan diskusi yang dilakukan didapatkan bahwa materi yang diangkat sangat penting

untuk diteliti dan diberikan sesuatu yang baru sehingga dapat digunakan di masa mendatang.

Dari sisi metodologis didapatkan simpulan bahwa metode penelitian pengembangan

merupakan cara yang tepat menghasilkan suatu hal baru yang dapat digunakan sebagai

referensi pemberian solusi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

107

b. Perpanjangan keikutsertaan

Perpanjangan keikutsertaan ini terkait dengan peneliti sebagai salah satu instrument

penelitian. Sumber data yang diperoleh berasal dari pengamatan peneliti sendiri.

Keikutsertaan peneliti ini dilakukan dalam jangka waktu yang panjang karena peneliti

terlibat dalam proses penelitian dengan menjadi salah seorang pengamat.

Peneliti secara keseluruhan mengamati segala bentuk-bentuk kejadian yang terjadi dalam

penelitian untuk memperoleh keakuratan informasi dan meminimalisir terjadinya bias

dalam penelitian. Dalam hal ini perpanjangan keikutsertaan yang dilakukan oleh peneliti

adalah pengamatan terhadap keterlaksanaan penelitian yang kemudian dituliskan dalam

bentuk catatan lapangan. Dari hasil catatan lapangan dapat diinterpretasikan hasil yang di

dapat sudah cukup valid dan layak untuk dipertanggung jawabkan.

c. Triangulasi

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti untuk pemeriksaan keabsahan data

adalah dengan triangulasi. Adapun langkah yang dilakukan oleh peneliti untuk

triangulasi ini adalah sebagai berikut:

1. Triangulasi teori dimana peneliti membandingkan temuan penelitian dengan hasil

teori yang didapat dilapangan dan dilakukan pembahasan.

2. Triangulasi metode dimana melakukan pengecekan terhadap subyek menggunakan

pengamat yang lain. Dalam hal ini peneliti melibatkan pelatih tim sebagai pengamat

untuk memperoleh derajat kepercayaan terhadap hasil temuan penelitian. Hasil-hasil

temuan lapangan dirangkum dan kemudian disajikan dalam satu hasil yang merupakan

simpulan dari dua pengamatan.

3. Triangulasi sumber (experts judgements) yaitu peneliti melakukan wawancara

untuk memperoleh temuan awal permasalahan penelitian kepada salah satu ahli

yang merupakan pelatih tim yang diteliti dan membandingkan hasil temuan teori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

108

yang dirancang dalam produk awal untuk diberikan masukan dari para ahli atau narasumber.

Dilakukanya pemeriksaan terhadap keabsahan data yang didapat dalam penelitian maka

diharapkan hasil dari penelitian dapat dipertanggungjwabkan dan diperoleh hasil yang

sesuai dengan tujuan peneilitian.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil-

hasil analisis data yang telah dikemukakan dikaitkan dengan teori-teori yang relevan serta

penelitian yang terdahulu. Berdasarkan prosedur penelitian pengembangan manghasilkan

tiga kelompok pembahasan yaitu:

1. Studi Pendahuluan

Tujuan dari penelitian pengembangan dilakukan yaitu sebagai jalan penghubung antara dua

tempat yang terbentang cukup lebar antara penelitian dan praktek pendidikan. Menurut

Degeng (2002:1) penelitian pengembangan adalah “penelitian ilmiah yang menelaah suatu

teori, model, konsep, atau prinsip, dan menggunakan hasil telaah untuk

mengembangkan suatu produk”. Penelitian pengembangan tidak selalu mengembangkan

produk baru, bisa dengan menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Penelitian dan pengembangan selalu diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang

membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu. Dengan demikian

penelitian pengembangan merupakan penelitian yang menelaah suatu teori, konsep atau

model untuk membuat suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada

yang dimulai dari adanya suatu kebutuhan dari suatu masalah yang dapat dipecahkan dengan

produk tersebut. Penelitian dan pengembangan dalam dunia olahraga Tahap pelaksanaannya

dimulai studi pendahuluan yang merupakan proses awal dari penelitian yang memiliki sifat

berbasis masalah, hal ini sama juga dengan penelitian penelitian dalam bidang pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

109

yaitu penelitian berbasis masalah yang kemudian diselesaikan dengan adanya pemecahan

masalah.

Menurut Arikunto (2009) “Studi pendahuluan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

calon peneliti untuk mengadakan pengumpulan data sementara demi pastinya langkah

yang akan dilalui.” Studi pendahuluan merupakan identifikasi awal terhadap masalah yang

ingin diungkap dan dibahas dalam penelitian. Masalah penelitian yang akan diangkat dalam

penelitian akan dijabarkan dan dijadikan ruang lingkup untuk membatasi masalah dalam

penelitian. Dari ruang lingkup yang telah disusun tersebut akan dirumuskan langkah-

langkah yang akan dilakukan dalam proses penelitian yang berlandaskan teori yang telah

ada.

Pencapaian prestasi olahraga sepakbola ditentukan dari beberapa aspek, mulai dari aspek

fisik, teknik, taktik, mental dan keberuntungan. Prestasi sepakbola juga ditentukan dari

faktor penguasaan teknik dasar yang baik, karena dengan penguasaan teknik dasar yang baik

akan dapat menghasilkan gerakan yang efektif dan efisien para atlitnya. Penguasan teknik

dasar sepakbola harus benar-benar diperhatikan untuk mendukung performa gerak dan

kemampuan melakukan olahraga sepakbola.

Borg dan Gall (1983) “ menyimpulkan bahwa analisis kebutuhan merupakan pengumpulan

informasi awal terhadap perbedaan kondisi yang ada dilapangan dan kondisi yang

diinginkan, untuk kebutuhan pemecahan masalah yang ada.” Informasi awal yang

dibutuhkan merupakan hal yang sangat penting sebagai awal penemuan terhadap

masalah yang akan dijadikan sebagai perhatian utama dalam penelitian. Analisis kebutuhan

sebagai suatu cara pengumpulan informasi awal dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Analisis kebutuhan juga merupakan cara untuk mengetahui tentang segala materi yang

dibutuhkan dalam penelitian.

Informasi awal dilapangan sangat diperlukan dalam penelitian pengembangan karena

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

110

merupakan gambaran nyata kondisi yang ada dan sebagai suatu bahan kajian untuk

ditemukan suatu kekurangan atau kelebihan dari suatu hal. Informasi ini akan bisa

memunculkan suatu keadaan dimana terungkap keunggulan dari poin utama yang diamati,

namun bisa juga muncul suatu permasalahan yang membutuhkan suatu solusi pemecahan

sehingga menjadi lebih baik. Ketika muncul suatu keunggulan dari fokus utama yang

menjadi bahan pengamatan, maka secara tidak langsung sejalan dengan harapan yang

dimiliki, namun ketika muncul ketidaksesuaian dengan harapan yang dimilki maka akan

timbul suatu masalah yang menjadi pemisah antara harapan dan kenyataan yang ada.

Menurut Winarno (2007) “masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan

kenyataan, kesenjangan antara teori dan praktik yang memerlukan jawaban, penjelasan

atau pemecahan.”Kemunculan suatu masalah di lapangan jelas membutuhkan suau

solusi untuk pemecahan masalah tersebut, sehingga tidak ada suatu kesenjangan antara

harapan dan kenyataan yang ada dilapangan. Studi pustaka merupakan salah satu sarana

yang dimaksudkan untuk mempersiapkan pengumpulan data lapangan sebagai awal

penentuan masalah penelitian. Studi pustaka juga dilakukan untuk mempelajari lebih

lanjut tentang masalah penelitian yang yang akan diangkat serta pemahaman terhadap

metodologi penelitian yang digunakan. Studi pustaka bertujuan untuk memudahkan langkah-

langkah pelaksanaan penelitian serta menyusun pola pikir yang lebih terstruktur dan

efisien.

Studi pustaka juga mempunyai tujuan untuk mempelajari teori-teori serta konsep-konsep

yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam

analisis kebutuhan ada beberapa tahap yang dilakukan sehingga dapat menjelaskan dan

menemukan suatu masalah yang pada akhirnya akan diangkat ke dalam penelitian. Adapun

cara pengumpulan informasi awal untuk analisis kebutuhan adalah dengan beberpa instrumen

yang dapat digunakan antara lain wawancara, kuisioner, tes dan observasi yang diberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

111

peneliti dalam hal ini kepada para guru penjas dan siswa sekolah dasar di Kecamatan

Manyaran Kabupaten Wonogiri.

Penelitian ini diawali dengan peneliti menentukan bidang garapan yang akan menjadi

bahan yang akan diteliti. Bidang garapan yang ingin diteliti ditentukan adalah bidang

olahraga. Dalam hal ini peneliti memilih olahraga sepakbola sebagai bidang utama yang

akan diteliti. Alasan peneliti memilih olahraga sepakbola dikarenakan disesuaikan

dengan bidang yang ditekuni oleh peneliti. Diharapkan dengan hal tersebut dapat

memudahkan peneliti melakukan pekerjaan penelitian dengan baik. Menindaklanjuti

pemilihan materi penelitian yang dilakukan sebelumnya, peneliti melanjutkan langkah-

langkah penelitian dengan melakukan analisis kebutuhan terhadap masalah dan materi

penelitian. Analisis kebutuhan dimulai dari peneliti mulai menentukan masalah yang

akan diteliti. Penentuan masalah ini dimulai dari menentukan materi yang akan

dijadikan bahan penelitian yang dalam hal ini adalah olahraga sepakbola.

Olahraga sepakbola terdiri dari berbagai komponen yang diantaranya terdiri dari komponen

fisik, teknik, taktik dan mental. Dari beberapa komponen tersebut peneliti

menentukan salah satu untuk dijadikan fokus utama penelitian. Peneliti memilih materi

teknik dasar Menembak menggiring bola sepakbola sebagai fokus utama yang akan di

angkat sebagai masalah penelitian. Peneliti kemudian mengarah lebih lanjut kepada

penentuan subyek penelitian, berdasarkan masalah penelitian yang akan diangkat maka

peneliti memilih serta menyesuaikan karakteristik subyek yang akan diteliti.

Peneliti memilih siswa kelas besar usia 10-12 tahun sebagai subyek penelitian dengan

asumsi bahwa latihan teknik yang dilakukan oleh Siswa kelas besar usia 10-12 tahun yang

jika dilihat dari usia kronologis masuk pada usia anak besar yang masih mudah untuk

diberikan pembelajaran tentang teknik dasar menggiring bola sepakbola. Dalam olahraga

sepakbola banyak aspek yang mempengaruhi di dalamnya. Ditinjau dari profil olahraga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

112

sepakbola maka tidak akan terlepas dari aspek fisik, teknik, taktik dan mental ketika pada

saat situasi petandingan. Aspek tersebut merupakan bagian terpenting dalam suatu olahraga

termasuk olahraga sepakbola. Salah satu yang menjadi aspek terpenting dalam olahraga

adalah penguasaan teknik dasar. Olahraga sepakbola di wonogiri sangat berkembang

dengan pesat, tetapi penekanan pada latihan teknik belum maksimal dilakukan, hal ini dapat

diketahui dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan wawancara kepada Guru

penjas dan siswa di Kecamatan Manyaran.

Peneliti memilih Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri sebagai tempat pelaksanaan

penelitian dimana selain peneliti bertempat tinggal didaerah ini juga terdapat banyak sekolah

yang mempunyai lapangan sepakbola sendiri. Didalam prosedur penelitian pengembangan

harus didahului dengan studi pendahuluan sebagai langkah awal pengumpulan informasi

mengenai kejadian yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya mengungkap suatu masalah.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti juga relevan dengan kebutuhan dari

penelitian sehingga dapat memunculkan data-data pendukung mengenai masalah yang

ditemukan beserta memberikan solusi.

2. Pengembangan Produk

Tahap pengembangan produk ini dilakukan dengan tujuan memperoleh desain model

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola yang sesuai dengan teori dan subjek

uji coba.

a. Pengkajian Teori

Tahap pertama dalam pengembangan produk ini adalah melakukan kajian terhadap teori

yang digunakan untuk mendukung penelitian. Borg dan gall (1983) menyimpulkan, “kajian

teori

adalah pengumpulan informasi pendukung penelitian yang berhubungan dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

113

perencanaan pengembangan.” Kajian teori merupakan tahapan untuk mengkaji dan

menelaah secara ilmiah materi yang akan digunakan dengan berlandaskan pada teori-

teori empiris yang ada.

Materi dalam penelitian ini adalah temuan masalah di lapangan, dimana akan dikembangkan

produk untuk memberikan solusi terhadap masalah yang ditemukan sebelumnya pada studi

pendahuluan. Teori-teori yang digunakan merupakan teori yang mendukung terhadap

penelitian yang dilakukan. Peneliti mengungkap teori-teori yang relevan dan mendukung

terhadap produk penelitian yang dikembangkan. Teori-teori yang mendasari adalah:

1. Olahraga Sepakbola

2. Teknik dasar Sepakbola

3. P e m b e l a j a r a n

4. Model Menggiring bola

Pemilihan teori-teori tersebut dilakukan peneliti dengan didasarkan pada logika berfikir

empiris. Dalam penyusunan kajian teori dapat digunakan bentuk-bentuk penalaran yang

dapat menunjukkan alur pola berfikir yang logis. Salah satu contoh untuk menjabarkan

penyusunan dalam penulisan kajian teori menggunakan penalaran deduktif. Winarno (2007)

“penalaran deduktif dimulai dari hal-hal yang bersifat umum dan menuju ke hal-hal yang

khusus.” Hal yang cukup luas atau cukup besar cakupan bahasannya dikaji terlebih dahulu

sehingga nanti akan mengerucut pada hal yang lebih khusus. Peneliti menggunakan

penalaran deduktif dalam penyusunan kajian teori dengan mengungkap kajian terhadap

olahraga hingga tinjauan yang mendukung terhadap penelitian yang disusun. Penyusunan

ini relevan dengan prosedur serta teori yang menjadi landasan dan dapat menunjukkan alur

berpikir dari peneliti yang logis.

b. Penyusunan Draft Produk Pengembangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

114

Produk dalam penelitian pengembangan ini berupa pembelajaran teknik dasar menggiring

bola sepakbola untuk siswa sekolah dasar. Model sebagai noun dapat diartikan sebagai

representasi atas struktur yang dicoba untuk diproyeksikan. Sebagai adjective model

mengandung pemahaman sebagai kesempurnaan atau idealisasi atas suatu gagasan,

sementara sebagai adverb model mengacu pada pengertian „memperagakan‟ atau

menunjukkan serta menampilkan apa yang dipresentasikan Bell (dalam Basuki 2011).

Berdasarkan hal tersebut model dalam konteks ilmiah mengacu pada konotasi sebuah

acuan atau pola/tiruan dari suatu yang akan dibuat, dan merupakan kesempurnaan

atau idealisasi atas suatu gagasan, yang dimaksudkan untuk „memperagakan‟ atau

menunjukan serta menampilkan apa yang dipresentasikan. Tipe model yang dikembangkan

dalam penelitian ini adalah tipe procedural. Hal ini sesuai dengan pendapat Bompa bahwa

model adalah suatu tiruan, suatu tiruan dari yang aslinya, mengatur bagian khusus suatu

fenomena yang diamati atau diselidiki. Tujuan suatu model adalah untuk memperoleh suatu

yang ideal, dan meskipun keadaan abstrak ideal diatas adalah kenyataan yang kongkrit, hal

itu juga menggambarkan sesuatu yang diusahakan untuk dicapai, suatu peristiwa yang akan

dapat diperoleh.

Model pengembangan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa item, yaitu:

1. Kajian teoritis sebagai dasar penyusunan bentuk-bentuk latihan dan penyusunan

program pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola.

2. Bentuk-bentuk pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola yang sesuai

dengan karakteristik kebutuhan fisik dalam sepakbola.

3. Program pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola, program bulanan, dan

program harian.

4. Evaluasi terhadap produk pengembangan, yaitu evaluasi kemampuan fisik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

115

3. Tahap Uji Coba

a. Evaluasi Ahli Sepakbola

Evaluasi ahli dalam penelitian pengembangan ini dimaksudkan untuk memperoleh masukan

dan saran terkait dengan pengembangan produk. Ahli sepakbola dalam penelitian

pengembangan ini ada dua kriteria, yaitu ahli akademisi sepakbola dan ahli praktisi

sepakbola. Hasil dari evaluasi ahli sepakbola dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan

data kuantitatif, hal ini karena dalam evaluasi ahli digunakan angket campuran.

Hasil evaluasi ahli sepakbola untuk data kuantitatif berupa hasil persentase yaitu 83,6%

dan 84%, dari hasil tersebut bisa diinterpretasikan bahwa produk pengembangan

pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola bisa dilanjutkan ke tahap selanjutnya

dengan memperhatikan saran dari ahli.

b. Uji Coba Kelompok Kecil

Tahap uji coba kelompok kecil merupakan tahap untuk mengetahui pendapat siswa terkait

dengan produk pembelajaran teknik dasar menggiring bolas sepakbola yang dikembangkan.

Uji coba kelompok kecil dalam penelitian ini menggunakan 10 subjek uji coba yang

berasal dari Siswa kelas IV-VI SD N 4 Manyaran usia 10-12 tahun.

Informasi yang berupa pendapat siswa dalam uji kelompok kecil ini diperoleh dengan

menggunakan instrumen angket tertutup, sehingga data yang dikumpulkan berupa

data kuantitatif. Hasil persentase dari uji kelompok kecil sebesar 81,3%, sehingga bisa

diinterpretasikan bahwa produk pengembangan pembelajaran teknik dasar menembak

diterima oleh atlet sepakbola dan siap diuji coba pada kelompok yang lebih luas.

c. Uji Coba Kelompok Besar

Tahap uji coba kelompok besar merupakan tahap untuk mengetahui pendapat Siswa

terkait dengan produk pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola yang

dikembangkan dengan subjek lebih banyak dari uji coba kelompok kecil. Uji coba kelompok

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

116

besar dalam penelitian ini menggunakan 20 subjek uji coba yang berasal dari siswa kelas IV-

VI SD N 4 Gunungan dan SDN 4 Manyaran usia 10-12 tahun.

Informasi yang berupa pendapat siswa dalam uji kelompok besar ini diperoleh dengan

menggunakan instrumen angket tertutup, sehingga data yang dikumpulkan berupa data

kuantitatif. Hasil persentase dari uji kelompok besar sebesar 86,07%, sehingga bisa

diinterpretasikan bahwa produk pengembangan pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola diterima oleh siswa dan siap untuk dilakukan uji efektivitas.

d. Revisi Produk Akhir Setelah pelaksanaan uji coba lapangan, maka dilakukan revisi dari hasil uji coba yang

dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan berdasarkan tanggapan dan

masukan dari para subyek. Hasil revisi menunjukkan bahwa produk pengembangan program

VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play dapat diuji tingkat

efektivitasnya.

4. Uji Coba Produk Pengembangan Program VCD Pembelajaran Teknik Dasar

Menggiring Bola Sepakbola Berbasis Play.

Uji efektivitas produk ini dilakukan pada 20 Siswa Kelas IV-VI SDN 4 Gunungan dan 20

Siswa Kelas IV-VI SDN 2 Manyaran, dengan tujuan mengetahui tingkat efektivitas produk

pengembangan untuk dirumuskan menjadi hasil produk akhir serta pemanfaatan lebih

lanjut untuk penerapan pembelajaran di masa mendatang. Untuk rancangan desain

eksperimen menggunakan rancangan desain pre test dan post test dengan pemilihan

kelompok secara acak (Two Group Randomize Pre test and Post Test), atau dengan kata lain

rancangan desain eksperimen ini menggunakan rancangan eksperimen dengan satu macam

perlakuan. Arikunto (2009) menyimpulkan, “rancangan ekperimen dengan satu macam

perlakuan (pretest-posttest control group design) dilakukan dengan cara kedua kelompok

diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal, kemudian pada kelompok eksperimen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

117

diberikan perlakuan sedangkan pada kelompok pembanding tidak diberi.” Dapat diartikan

juga bahwa kelompok pembanding menggunakan tipe konvensional yang telah diterapkan

sebelumnya. Berdasarkan perbandingan persentase tersebut peningkatan hasil tes untuk

kelompok eksperimen menunjukkan jauh lebih efektif peningkatannya dibandingkan

dengan kelompok kontrol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

118

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian serta hasil analisis data yang telah dilakukan, didapatkan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan ini dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap guru

pendidikan jasmani dan siswa sekolah dasar di Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut disimpulkan bahwa belum adanya pembelajaran

dengan menggunakan media dan belum adanya contoh program VCD pembelajaran teknik

dasar menggiring bola sepakbola berbasis play di Kecamatan Manyaran Kabupaten

Wonogiri.

2. Pengembangan Produk

Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk secara teoritis, konseptual,

prosedural, metodologis dan praktik empirik. Produk dalam penelitian pengembangan ini

berupa VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid

sekolah dasar. Model pengembangan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa item, yaitu :

1. Kajian teori teknik dasar menggiring bola sepakbola.

2. Bentuk-bentuk teknik dalam menggiring bola sepakbola

3. Variasi drill untuk pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola

3. Tahap Uji Coba Produk

a. Evaluasi Ahli Sepakbola

Evaluasi ahli yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan 1 orang ahli

akademisi, 2 orang ahli praktisi sepakbola dan 1 orang ahli media, kemudian didapat hasil

data kualitatif dan data kuantitatif dikarenakan dalam evaluasi ahli menggunakan angket

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

119

campuran. Hasil evaluasi ahli akademisi untuk data kuantitatif didapatkan hasil akhir

persentase evaluasi adalah 83,6% dan 2 ahli praktisi sepakbola dengan hasil akhir persentase

evaluasi adalah 84% serta hasil akhir evaluasi ahli media adalah 76% sehingga dapat

diinterpretasikan bahwa rancangan produk awal pengembangan program VCD pembelajaran

teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play bisa di uji cobakan pada tahap

selanjutnya.

b. Uji Coba Terbatas

Dari hasil informasi yang berupa pendapat Siswa dalam uji coba kelompok terbatas

ini diperoleh dengan menggunakan instrumen angket tertutup berupa data kuantitatif. Hasil

persentase didapat 84,8% dan dapat di interpretasikan bahwa rancangan produk

pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis

play ini bisa diuji cobakan pada tahap uji coba luas.

c. Uji Coba Luas

Dari hasil informasi berupa data kuantitatif dengan angket tertutup. Hasil persentase

dari uji coba luas didapatkan hasil persentase 86,07% dan diinterpretasikan bahwa rancangan

produk pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola

berbasis play ini bisa diuji cobakan pada tahap uji efektifitas produk (uji eksperimen produk)

d. Uji Efektifitas Produk

a. Ada perbedaan pengaruh yang lebih baik antara hasil tes Kelompok yang

menggunakan video dan kelompok tidak menggunakan video yaitu :

1. Kelompok Tanpa Video

Tabel 5.1 Peningkatan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Tanpa Video

POP N Ʃpre-test Ʃpost-test ƩBeda Thitung Ttabel Ket

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

120

Kontrol 20 334,71 319,93 14,78 3,751 2,09 Signifikan

2. Kelompok Dengan Video

Tabel 5.2 Peningkatan Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelompok Video

POP N Ʃpre-test Ʃpost-test ƩBeda Thitung Ttabel Ket

Eksperimen 20 338,92 281,43 57,49 28,75 2,09 Signifikan

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan program

vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play yang dikembangkan

oleh peneliti dapat meningkatkan penguasaan keterampilan teknik menggiring bola sepakbola

Siswa SD di Kecamatan Manyaran secara efektif dan efisien.

B. Implikasi

1. Produk pengembangan program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola berbasis play di SD Kecamatan Manyaran dapat menambah bahan rujukan

guru pendidikan jasmani dalam mengajarkan teknik dasar menggiring bola sepakbola.

2. Keterampilan teknik dasar menggiring bola sepakbola dapat ditingkatkan secara optimal

bila guru penjaskes atau pelatih dapat memilih media dan metode yang tepat dan menarik

untuk murid dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

3. Temuan dalam penelitian ini bahwa dengan menggunakan program VCD pembelajaran

ini sangat berdampak bagi kemampuan siswa dan mempermudah siswa dalam

memahami materi dalam proses belajar.

4. Penelitian ini telah menghasilkan sebuah produk yang mempunyai dampak bukan hanya

untuk guru pendidikan jasmani dan siswa sekolah dasar, tetapi produk ini juga sangat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: PENGEMBANGAN PROGRAM VCD PEMBELAJARAN · PDF filehalaman persetujuan pengembangan program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play untuk murid sekolah

121

berguna bagi para pelatih sepakbola dan atlit-atlit sepakbola untuk meningkatkan kualitas

skills dribbling.

C. SARAN

Berdasarkan kajian teori, pembahasan hipotesis, hasil penelitian dan kesimpulan yang

didapat dari hasil analisis data diatas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Kepada Kepala Sekolah hendaknya lebih memperhatikan proses pembelajaran Penjaskes

untuk menunjang peningkatan hasil pembelajaran secara umum terutama dari segi sarana

dan prasarana (tanah lapang yang memadai, bola sepakbola) dan media pendukung

pembelajaran yang ada di sekolah.

2. Kepada Kepala Sekolah dan Guru penjaskes hendaknya menambah kegiatan jam belajar

dengan kegiatan ektrakurikuler untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih

optimal, karena tanpa adanya jam tambahan dan hanya mengandalkan jam mata

pelajaran kemampuan siswa tidak akan meningkat secara maksimal.

3. Guru atau pelatih sepakbola di sekolah diharapkan selalu kreatif dan berusaha memilih

media dan metode pembelajaran yang tepat dalam membina dan melatih murid agar

memperoleh hasil yang optimal.

4. Program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola berbasis play ini

terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan menggiring bola sepakbola siswa dan

sangat mempermudah siswa memahami dan melakukan gerakan dengan benar. Produk

Pengembangan Program VCD pembelajaran teknik dasar menggiring bola sepakbola

berbasis play di SD Kecamatan Manyaran dapat menambah bahan rujukan dan kreatifitas

guru pendidikan jasmani dalam mengajarkan teknik dasar menggiring bola.

5. Bagi peneliti lanjutan, produk program vcd pembelajaran teknik dasar menggiring bola

sepakbola berbasis play ini telah memadai untuk dikatakan sebuah model pembelajaran.

karena telah melakukan pengujian atau validasi baik secara teoritik dan empirik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user