pengembangan perendev motor dengan...
TRANSCRIPT
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Perancanga sistem
Proses manufaktur
Pengujian dan justifikasi produk
Kesimpulan & Saran
Daftar Pustaka
Pemanfaatan gaya magnet sebagai
energi putar.
Magnet yang di gunakan adalah
magnet batangan silinder.
Losses kecepatan putaran poros
terhadap bearing diabaikan.
Gaya induksi medan magnet yang
sedikit hilang ketika tarjadi putaran
diabaikan .
Tujuan Penelitian
Mengetahui besarnya torsi dan
kecepatan putaran yang akan di
hasilkan motor magnet dengan
perbandingan pemakaian jumlah
magnet permanen.
Manfaat Penelitian
Penggerak peralatan mesin putar yang
lain.
Daya putar yang akan di hasilkan oleh
motor magnet dapat dikopel ke
generator sehingga dapat memutar
generator sehingga dapat
menghasilkan energi listrik.
magnet jenis Neodymium Iron Boron
(NdFeB) tipe N42
Hukum coloum.
Perencanaan poros
Perencanaan pasak poros.
Dimensi bearing.
Waktu
Tempat
Langkah Kerja
Tahap identifikasi masalah
Flowchart Penyelesaian Tugas Akhir
Indikator Kerja
Alat dan bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :Alat : Penggaris. Busur atau jangka. Gergaji dan Gerinda tangan. Mesin Bubut
Mesin Bor Palu karet dan palu besi
Bahan: Magnet silinder jenis Neodymium Iron Boron (NdFeB) Mur dan baut.
Plastik jenis PE dengan tebal 2 cm Plat besi. 2 buah Bearing Lem besi. Cat kayu
melakukan perhitungan-perhitungan
yang dapat membantu dalam proses
pembuatan alat ini.
Pendesainan bentuk.
Penyesuaian material.
Pembuatan Rotor
Rotor
Stator
Hasil percobaan sudut yang sudah dilakukan:
Sudut magnet pada stator sebesar 450
sedangkan sudut magnet pada rotor
sebesar 300
Sudut magnet pada stator sebesar 300
sedangkan sudut magnet pada rotor
sebesar 450
Sudut magnet pada stator sebesar 250
sedangkan sudut magnet pada rotor 00.
Hasil pengujian. Dari hasil percobaan tidak dapat diperoleh putaran yang
sempurna karena terjadinya kesalahan antara lain:
› Dibutuhkanya experimen terlebih dahulu untuk
menentukan berapa besar sudut magnet yang benar dan
sesuai dengan besar dari dimensi motor magnet.
› Jarak renggang antara stator dan rotor harus sesuai.
› Proses manufaktur yang kurang sempurna.
› Penempatan magnet yang kurang presisi pada saat proses manufaktur.
› Bahan sebelumnya yang menggunakan kayu, diganti
ulang dengan bahan teflon. Karena bahan kayu kurang
baik terhadap gaya yang ditimbulkan dari medan magnet yang cukup kuat sehingga antara magnet yang satu dengan magnet yang lain masih mempunyai daya
tolak menolak.
Analisa Kegagalan Setelah dilakukan analisa tentang kegagalan alat,
ada beberapa hal yang menyebabkan alat tidakdapat berjalan sesuai perencanaan yaitu:
Dibutuhkanya experimen terlebih dahulu untukmenentukan berapa besar sudut magnet yang benar dan sesuai dengan besar dari dimensi motor magnet.
Jarak renggang antara stator dan rotor harus sesuai.
Proses manufaktur yang kurang sempurna. Bahan sebelumnya yang menggunakan kayu,
diganti ulang dengan bahan teflon. Karena bahankayu kurang baik terhadap gaya yang ditimbulkandari medan magnet yang cukup kuat sehinggaantara magnet yang satu dengan magnet yang lain masih mempunyai daya tolak menolak
Penenpatan magnet yang kurang presisi dengantempat magnet.
kesimpulan
Karena alat terjadi kesalahan dalam
experimen penentuan besar sudut, dan
penempatasudut yang kurang presisi ketika
proses manufaktur menyebabkan
terjadinya getaran saat rotor dan stator
disatukan sehingga kecepatan putaran
yang diperoleh kurang sempurna.
Sehingga hasil akhir dari tujuan alat ini
dibuat yaitu dapat menghasilkan putaran
Saran Magnet yang digunaan adalah magnet NdFeB,
magnet jenis ini merupakan magnet yang
mempunyai gaya yang medan magnet yang
paling besar dibandingkan dengan magnet jenis
yang lain. Untuk itu isolator yang digunakan dalam
perancangan alat ini harus baik seperti teflon.
Untuk memahami motor magnet ini dibutuhkan
pemahaman terlebih dahulu tentang bagaimana
motor listrik dapat beroperasi.
Dibutuhkanya experiment yang sempurna.
Perbanyak literatur dan harus menguasai teori
keseluruhan tentang magnet.
› Arnold. Von Robert. (1987). Elektronika. Jakarta. Pradnya Paramita.
› Lytel. Alan. (1964). Electric Motor dan Generator. India.
Apte Industrial.
› Mujiono,Sunarto (1999). Listrik Magnet. Yogyakarta. ANDI.
› Fitzgerald, Kingsley, Umans. (1985). Electric Machenery.
› D. A., M. W. j, et al. (1975). Machine Design Teory and
Practice. New York, Collier Macmillan Publisher.
› Achmad, Z. (1999). Elemen Mesin 1. Bandung, PT Refika
Aditama.
› M. Enokizo, K. Matsumura, and F. Mohri, “Magnetic field analysis of anisotropic permanent magnet problems by
finite element method,”IEEE Trans, Magn., vol. 33, pp 1612-
1615, may 1997.
› B. C. Stoner and E.P. Wohlfart, Philos, Trans, R. soc., vol
240,p.599, 1948
› F. Mohri, “ A new method for magnetic field computation
on anisotropic permanent magnet, ” Int, J. Appl
Electromagnetics Mat., vol. 3 no. 4, pp. 241-248, 1993.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH