pengembangan perangkat pembelajaran menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe group...

9
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teknik Mikroprosesor 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPOSESSOR. Mohamad Yusuf Yudha Pratama S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E_mail: [email protected] Meini Sondang S. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya E_mail: meini[email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) berbantuan software ISIS Proteus dan CodeVisionAVR, melatihkan nilai-nilai karakter serta mengetahui ketuntasan belajar siswa yang meliputi pengetahuan dan keterampilan (keterampilan proses dan psikomotor), terhadap pembelajaran mata pelajaran teknik mikroprosesor. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yakni (1) pendahuluan; (2) mendesain perangkat pembelajaran dengan mengacu model pengembangan instructional development cycle; (3) validasi dan revisi; (4) mengujicobakan perangkat pembelajaran pada 36 siswa kelas X TEI SMK Negeri 3 Jombang. Rancangan ujicoba menggunakan One-Group Pretest-Posttest Design. Untuk memperoleh data peningkatan hasil belajar kognitif produk yang diperlukan, maka pada penelitian ini menggunakan teknik analisis menggunakan uji Sign test dan uji Binomial test. Temuan hasil penelitian yakni perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dilengkapi Kunci LKS, dan Lembar Penilaian (LP) dilengkapi dengan Kunci LP dikategorikan baik. Nilai- nilai karakter siswa diantaranya saling menghargai, tidak mudah putus asa, bertanggung jawab, bekerja sama, dan jujur memperoleh nilai kompetensi baik. Persentase ketuntasan belajar pengetahuan siswa sebesar 91,7%, persentase ketuntasan ketrampilan proses siswa sebesar 100%, sedangkan persentase ketuntasan belajar ketrampilan psikomotor siswa sebesar 100%. Pada uji sign test diperoleh nilai Z sebesar -5.747 dan signifikansi sebesar 0.00 sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikannya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Pada uji binomial test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.00 sehingga disimpulkan bahwa kompetensi yang dimiliki siswa lebih tinggi dari KKM yang telah ditentukan oleh sekolah dan hasil belajar meningkat dari sebelumnya. Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif GI, software ISIS Proteus dan CodeVisionAVR. Abstract The aims of this research were to develop learning set by using cooperative instruction model type of Group Investigation (GI) assisted by software ISIS Proteus and CodeVisionAVR, trained character values and to know students learning completeness including cognition and skill (process and psychomotor), toward learning of subject microprocessor engineering. This research conducted in four stages, (1) introduction; (2) designs learning set according to development model of Instructional Development Cycle; (3) validation and revision; (4) trial learning set to 36 students of classroom X TEI SMK Negeri 3 Jombang. Design of trial was using One-group Pretest-Posttest Design. To obtain the improvement data of cognitive learning achievement of required product, then in this research used techniques analysis of Sign Test and Binomial Test. Finding result of this research are learning set by using cooperative instruction model type of Group Investigation composed of Syllabus, Lesson Plan, Work Sheet equipped with the answer, and Assessment Sheet categorized good. Student character values that are respect each other, not easy to discourage, responsible, cooperative, and honest obtained competence score good. Percentage of student cognitive learning completeness was 91.7%, the completeness percentage of student process skill was 100%, while percentage of student psychomotor skill was 100%. At Sign Test obtained Z score was 5.747 and significance 0.00 then concluded that there is significant difference between student cognitive learning achievement before and after applied instruction model type of Group Investigation. At Binomial Test obtained significance 0.00 then concluded that the competence owned by student higher than KKM determined by school and learning achievement was improved than before. Keywords: GI of cooperative learning model, software ISIS Proteus and CodeVisionAVR.

Upload: alim-sumarno

Post on 18-Jan-2016

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : Mohamad Yudha Pratama, Meini Sumbawati,

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teknik Mikroprosesor

1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN

SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASILBELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPOSESSOR.

Mohamad Yusuf Yudha PratamaS1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

E_mail: [email protected]

Meini Sondang S.Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

E_mail: [email protected]

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran menggunakan model pembelajarankooperatif tipe Group Investigation (GI) berbantuan software ISIS Proteus dan CodeVisionAVR, melatihkannilai-nilai karakter serta mengetahui ketuntasan belajar siswa yang meliputi pengetahuan dan keterampilan(keterampilan proses dan psikomotor), terhadap pembelajaran mata pelajaran teknik mikroprosesor.Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap, yakni (1) pendahuluan; (2) mendesain perangkat pembelajarandengan mengacu model pengembangan instructional development cycle; (3) validasi dan revisi; (4)mengujicobakan perangkat pembelajaran pada 36 siswa kelas X TEI SMK Negeri 3 Jombang. Rancangan ujicobamenggunakan One-Group Pretest-Posttest Design. Untuk memperoleh data peningkatan hasil belajar kognitifproduk yang diperlukan, maka pada penelitian ini menggunakan teknik analisis menggunakan uji Sign test dan ujiBinomial test.Temuan hasil penelitian yakni perangkat pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipeGroup Investigation yang terdiri dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa(LKS) dilengkapi Kunci LKS, dan Lembar Penilaian (LP) dilengkapi dengan Kunci LP dikategorikan baik. Nilai-nilai karakter siswa diantaranya saling menghargai, tidak mudah putus asa, bertanggung jawab, bekerja sama, danjujur memperoleh nilai kompetensi baik. Persentase ketuntasan belajar pengetahuan siswa sebesar 91,7%,persentase ketuntasan ketrampilan proses siswa sebesar 100%, sedangkan persentase ketuntasan belajarketrampilan psikomotor siswa sebesar 100%. Pada uji sign test diperoleh nilai Z sebesar -5.747 dan signifikansisebesar 0.00 sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pengetahuansiswa sebelum dan sesudah diberikannya model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. Pada ujibinomial test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.00 sehingga disimpulkan bahwa kompetensi yang dimilikisiswa lebih tinggi dari KKM yang telah ditentukan oleh sekolah dan hasil belajar meningkat dari sebelumnya.Kata Kunci: model pembelajaran kooperatif GI, software ISIS Proteus dan CodeVisionAVR.

Abstract

The aims of this research were to develop learning set by using cooperative instruction model type of GroupInvestigation (GI) assisted by software ISIS Proteus and CodeVisionAVR, trained character values and to knowstudents learning completeness including cognition and skill (process and psychomotor), toward learning ofsubject microprocessor engineering.This research conducted in four stages, (1) introduction; (2) designs learning set according to developmentmodel of Instructional Development Cycle; (3) validation and revision; (4) trial learning set to 36 students ofclassroom X TEI SMK Negeri 3 Jombang. Design of trial was using One-group Pretest-Posttest Design. Toobtain the improvement data of cognitive learning achievement of required product, then in this research usedtechniques analysis of Sign Test and Binomial Test.Finding result of this research are learning set by using cooperative instruction model type of GroupInvestigation composed of Syllabus, Lesson Plan, Work Sheet equipped with the answer, and Assessment Sheetcategorized good. Student character values that are respect each other, not easy to discourage, responsible,cooperative, and honest obtained competence score good. Percentage of student cognitive learning completenesswas 91.7%, the completeness percentage of student process skill was 100%, while percentage of studentpsychomotor skill was 100%. At Sign Test obtained Z score was 5.747 and significance 0.00 then concluded thatthere is significant difference between student cognitive learning achievement before and after appliedinstruction model type of Group Investigation. At Binomial Test obtained significance 0.00 then concluded thatthe competence owned by student higher than KKM determined by school and learning achievement wasimproved than before.Keywords: GI of cooperative learning model, software ISIS Proteus and CodeVisionAVR.

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, 01-09

2

PENDAHULUANPendidikan memegang peranan penting bagi

terciptanya kualitas suatu bangsa. Suatu bangsadikatakan sebagai bangsa yang maju apabila memilikiSumber Daya Manusia (SDM) yang memilikiwawasan luas yang diperoleh melalui sistempendidikan. Pendidikan menurut Undang-UndangNomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikannasional tersebut diperlukan profil kualifikasikemampuan lulusan yang dituangkan dalamstandar kompetensi lulusan. Menurut PeraturanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan(SKL), menyatakan bahwa kompetensimerupakan kemampuan bersikap, berfikir, danbertindak secara konsisten sebagai perwujudandari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yangdimiliki peserta didik.

Berdasarkan observasi awal yangdilakukan oleh peneliti, prestasi belajar padasiswa Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri3 Jombang tahun ajaran 2012/2013 belumseluruhnya mencapai hasil belajar yang optimal.Penguasaan siswa pada mata pelajaran DasarKompetensi Kejuruan sebagian belum mencapaiketuntasan belajar sesuai dengan KriteriaKetuntasan Minimal (KKM). Perangkatpembelajaran yang berkualitas baik berupa mediapembelajaran maupun bahan ajar (Silabus, RPP,LKS, dan lembar penilaian) diperlukan untukdigunakan sebagai alat bantu dalammenyampaikan materi ajar.

Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun2013 menyatakan bahwa proses pembelajaranpada satuan pendidikan diselenggarakan secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasiaktif, serta memberikan ruang yang cukup bagiprakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuaidengan bakat, minat, dan perkembangan fisikserta psikologis peserta didik. Pembelajaran diSMK Negeri 3 Jombang saat ini menggunakanmodel pembelajaran ceramah (lecturing). Saatproses pembelajaran sedang berlangsung didalam kelas, aktivitas yang dilakukan siswasebatas mendengarkan dan membuat catatantentang materi yang disampaikan. Guru menjadisatu-satunya sumber ilmu dan menjadi pusatperhatian saat proses pembelajaran berlangsung.Hal ini membuat siswa cenderung bersikap pasifdan menimbulkan suasana pembelajaran yangmembosankan yang tentu saja ini dapatmenurunkan efektivitas pembelajaran yang

membuat sebagian siswa yang memiliki motivasibelajar rendah akan semakin tertinggal dansemakin tidak tertarik terhadap materi yangdisampaikan yang kemudian mengakibatkantidak tercapainya ketuntasan belajar sesuaidengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)yang telah ditentukan.

Untuk memecahkan masalah yang terjadidalam proses pembelajaran, diperlukan modelpembelajaran yang inovatif, salah satunya adalahModel Pembelajaran Kooperatif (MPK). MenurutNur (2008a: 1) Model Pembelajaran Kooperatifmerupakan teknik-teknik kelas praktis yang dapatdigunakan guru setiap mata pelajaran, mulai dariketerampilan-keterampilan dasar sampaipemecahan masalah yang kompleks. Ada banyakjenis Model Pembelajaran Kooperatif yang bisaditerapkan dalam pembelajaran, salah satunyaadalah Model Pembelajaran Kooperatif tipe GroupInvestigation (GI).

Menurut Sharan dan Sharan dalam Slavin(2005: 24-25) Group Investigation, merupakanperencanaan pengaturan-kelas yang umum dimanapara siswa bekerja dalam kelompok kecilmenggunakan pertanyaan kooperatif, diskusikelompok, serta perencanaan dan proyek kooperatif.Dalam metode ini para siswa dibebaskanmembentuk kelompoknya sendiri yang terdiri daridua sampai enam orang anggota. Kelompok inikemudian memilih topik-topik dari unit yang telahdipelajari oleh seluruh kelas, membagi topik-topikini menjadi tugas-tugas pribadi, dan melakukankegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkanlaporan kelompok. Tiap kelompok lalumempresentasikan atau menampilkan penemuanmereka dihadapan seluruh kelas.

Menurut Slavin (2005: 216) hal penting bagiGroup Investigation adalah perencanaan kooperatifsiswa atas apa yang dituntut dari mereka. Anggotakelompok mengambil bagian dalam merencanakanberbagai dimensi dan tuntutan dari proyek mereka.Bersama mereka menentukan apa yang merekaingin investigasikan sehubungan dengan upayamereka untuk menyelesaikan masalah yang merekahadapi; sumber apa yang mereka butuhkan; siapaakan melakukan apa;dan bagaimana mereka akanmenampilkan proyek mereka yang sudah selesaikehadapan kelas. Biasanya ada pembagian tugasdalam kelompok yang mendorong tumbuhnyainterdependensi yang bersifat positif diantaraanggota kelompok.

Menurut Kagan (2009: 17.9) terdapat 4karakter dasar dalam model pembelajarankooperatif tipe Group Investigation diantaranyasebagai berikut. (a) Investigasi, ruang kelas menjadi"komunitas penyelidikan" dan setiap siswamerupakan peneliti dari topik kelas atau masalah.(b) Interaksi, siswa berinteraksi dalam kelompokkecil di seluruh tahap penyidikan. (c) Interpretasi,siswa menafsirkan temuan dari informasi yangmereka kumpulkan dari berbagai sumber. (d)Motivasi intrinsik, siswa secara intrinsik termotivasi

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teknik Mikroprosesor

3

oleh peran aktif mereka dalam tugas dan rasa ingintahu alami mereka dalam materi pelajaran. MenurutKagan (2009: 17.9) ada enam fase-fase dalampembelajaran Group Investigation seperti yangtersajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif TipeGroup Investigation

FASE-FASE AKTIVITAS

Fase 1Identifying the topic andorganizing pupils intoresearch groupsMengidentifikasi topik danmengorganisasikan siswa kegrup penelitian.

Menyeimbangkan antarakebutuhan untuk mengorganisirsiswa ke dalam kelompokheterogen dan kebutuhan untukmemungkinkan siswa dalammemilih topik penyelidikan.

Fase 2Planning the learning taskPerencanaan tugas belajar.

Anggota kelompok atau pasanganggota kelompok menentukansubtopik untuk penyelidikan.Kelompok tersebut memutuskanapa dan bagaimana untuk belajar.Mereka menetapkan tujuanpembelajaran.

Fase 3Carrying out theinvestigationPenyelenggaraaninvestigasi.

Komunikasi multilateral ditekankanketika siswa berkomunikasi denganteman, guru, kelompok lain, dannara sumber lainnya. Merekamengumpulkan informasi,menganalisis dan mengevaluasidata, dan mencapai kesimpulan.

Fase 4Preparing the final reportMempersiapkan laporanakhir.

Siswa menyiapkan laporan,peristiwa atau ringkasan. Siswamengatur, membuat abstrak, danmensintesis informasi. kelompokmemutuskan isi dan formatpresentasi mereka, seorang ketuadari perwakilan kelompokmengoordinasikan pekerjaankelompok.

Fase 5Presenting the final reportMenyajikan laporan akhir.

Pameran, sandiwara, debat, danlaporan yang sesuai format.

Fase 6EvaluationEvaluasi.

Penilaian pembelajaran padatingkat yang lebih tinggi ditekankantermasuk aplikasi, sintesis, dankesimpulan. Guru dan siswa dapatberkolaborasi pada evaluasi, ketuakelompok dapat bekerja denganguru dalam menciptakan ujian.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh NovidaSuwita Sari (2013: ix) menunjukkan bahwa hasilbelajar siswa kelas X TEI 1 SMK Negeri 3Boyolangu Tulungagung yang diajar denganmenerapkan pembelajaran kooperatif tipe GroupInvestigation (GI) menunjukkan peningkatanprestasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari presentaseketerampilan berfikir yang di miliki siswa sebesar12.5% untuk keterampilan berfikir tingkat ingatandan 87.5% untuk keterampilan berfikir tingkatdasar, siswa menyatakan sangat setuju denganpernyataan mengerjakan tugas-tugas sekolah yangdiberikan guru dapat menunjang kesuksesan dalambelajar sebesar 69.7% dan presentase yangmenyatakan setuju sebesar 30.3%. Dapatdisimpulkan bahwa penggunaan modelpembelajaran ini dapat digunakan dalam prosespembelajaran agar siswa mampu meningkatkanhasil belajar sehingga dapat mencapai KriteriaKetuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan

serta membantu siswa dalam mengembangkan danmenguasai keterampilan proses guna menunjangproses pembelajaran agar lebih berkualitas.

Menurut Ratna Prilianti (bdksemarang.kemenag.go.id, 2014) Pendekatan scientific yangdigunakan dalam kurikulum 2013 menuntut prosespembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiahharus dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatanilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolandimensi pengamatan, penalaran, penemuan,pengabsahan, dan penjelasan tentang suatukebenaran. Pembelajaran dengan metode scientificmemiliki karakteristik sebagai berikut: (1) berpusatpada siswa; (2) melibatkan keterampilan proses sainsdalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip;(3) melibatkan proses-proses kognitif yang potensialdalam merangsang perkembangan intelek,khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggisiswa; (4) dapat mengembangkan karakter siswa.Menurut Dimyati dan Mudjiono dalam Rahayu dkk.(2011: 106) Pendekatan keterampilan proses adalahwawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yangbersumber dari kemampuan-kemampuan mendasaryang pada prinsipnya telah ada dalam diri pebelajar.

Menurut Indrawati dalam Trianto (2013:144-147) keterampilan proses terbagi menjadi duatingkatan, yaitu keterampilan proses tingkat dasar(basic since proses skill) dan keterampilan prosesterpadu (integrated science process skill).Keterampilan proses tingkat dasar meliputi:observasi, klasifikasi, komunikasi, pengukuran,prediksi, dan interferensi. Sedangkan keterampilanproses terpadu meliputi: menentukan variabel,menyusun tabel data, menyusun grafik, memberihubungan variabel, memproses data, menganalisis,penyelidikan, menyusun hipotesis, menentukanvariabel secara operasional, merencanakanpenyelidikan, dan melakukan eksperimen.Keterampilan proses perlu dilatihkan ataudikembangkan dalam pengajaran karenaketerampilan proses mempunyai peran-peransebagai berikut. (a) Membantu siswa belajarmengembangkan pikiran. (b) Memberi kesempatankepada siswa untuk melakukan penemuan. (c)Meningkatkan daya ingat. (d) Memberikan kepuasanintrinsik bila anak telah berhasil melakukan sesuatu.(e) Membantu siswa mempelajari konsep-konsepsains. Sehingga dapat disimpulkan mengajarkanketerampilan proses pada siswa akan membuatsiswa mampu menjadi lulusan yang inovatif dankreatif, berpikir kritis, mampu membuat keputusanyang tepat serta mampu memecahkan masalah yangnantinya bisa menjadi bekal dalam menghadapidunia kerja.

Selain model pembelajaran yang digunakandiatas serta juga melatihkan keterampilan proses,penggunaan media pembelajaran juga dapatmenjadi penunjang keaktifan siswa dalam prosespembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, 01-09

4

dalam penelitian ini adalah ISIS Proteus danCodeVisionAVR.

Menurut Rangkuti (2011: 3-4) ISISmerupakan singkatan dari Intelegent SchematicInput System merupakan salah satu programsimulasi yang terintegrasi dengan Proteus danmenjadi program utamanya. ISIS dirancang sebagaimedia untuk mengambar skematik rangkaianelektronik yang sesuai dengan standar internasional.Dalam ISIS juga di masukkan sebuah programProSPICE yang berguna untuk mensimulasikanskematik rangkaian, sehingga ISIS dapat menjadiprogram simulator rangkaian elektronika yanginteraktif.

Gambar 1. Struktur ISIS Proteus

Penelitian tentang penggunaan mediapembelajaran berbasis ISIS Proteus untukmeningkatkan hasil belajar yang dilakukan olehAnhar (2013: ix) menyatakan bahwa dari hasilpenelitian diperoleh hasil belajar yang signifikansetelah posttest. Hal ini terbukti setelah diadakanposttest diperoleh nilai rata-rata sebesar 80 padaketuntasan individu dan 93,3333 pada ketuntasanklasikal. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaansoftware simulasi dalam proses pembelajaranmampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Selain ISIS Proteus, software yang digunakanadalah CodeVisionAVR. Menurut Rangkuti (2011:126) CodeVisionAVR menyediakan sebuah editoryang didesain untuk menghasilkan program Csecara otomatis untuk mikrokontroler AVR.Program C yang akan di implementasikanmenggunakan standar ANSI C yang sesuai denganarsitektur AVR. CodeVisionAVR adalah sebuahcompiler C yang telah dilengkapi dengan fasilitasIntegrated Development Environment (IDE) dandidesain agar agar dapat menghasilkan kodeprogram secara otomatis untuk mikrokontrolerAtmel AVR.

Gambar 2. Struktur CodeVisionAVR

Penelitian tentang penggunaan mediapembelajaran berbasis CodeVisionAVR untukmeningkatkan hasil belajar yang dilakukan olehEkayana dkk. (2013: 1) menyatakan bahwa hasilefektivitas perangkat pembelajaran mikrokontrolerdalam proses pembelajaran yang dicari melalui ujipretest posttest dan dianalisis dengan uji tmenunjukkan bahwa penerapan produk perangkatpembelajaran mikrokontroler dalam prosespembelajaran teknik mikrokontroler terbuktiberhasil meningkatkan hasil belajar siswa.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah apabilapenerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipeGroup Invetigation (GI) berbantuan software ISISProteus dan CodeVisionAVR dilakukan denganbaik akan dapat meningkatkan hasil belajar siswakelas X TEI SMK Negeri 3 Jombang pada matapelajaran teknik mikroprosesor

METODEpenelitian ini dapat dikategorikan ke dalam

penelitian pengembangan denganmengembangkan perangkat pembelajaran SMKmenerapkan model pembelajaran kooperatif tipeGroup Investigation (GI) berbantuan softwareISIS Proteus yang meliputi silabus, rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerjasiswa (LKS) dilengkapi Kunci LKS, lembarpenilaian (LP) dilengkapi dengan Kunci LP.

Subyek penelitian adalah siswa kelas XTeknik Elektronika Industri SMKN 3 Jombangdengan jumlah siswa 36, pemilihan sekolahberdasarkan atas pertimbangan keterbukaansekolah terhadap upaya inovasi pendidikan danpengembangan model pembelajaran. Pada ujicoba perangkat yang menjadi guru adalahpeneliti.

Pengembangan perangkat pembelajarandalam penelitian ini mengacu pada modelofinstructional development cycle (Fenrich,1997). Siklus pengembangan instruksionaltersebut meliputi fase analysis (analisis),planning (perencanaan), design (perancangan),development (pengembangan), implementation(implementasi), evaluation and revision(evaluasi dan pengembangan). Fase evaluasi danrevisi merupakan kegiatan berkelanjutan yangdilakukan pada tiap fase sepanjang sikluspengembangan tersebut. Setelah setiap fase,dilakukan evaluasi dan revisi hasil kegiatan,kemudian dilanjutkan ke fase berikutnya.Langkah-langkah pengembangan perangkatpembelajaran tersebut dapat ditunjukkan sepertipada Gambar 3.

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Pengembangan

Gambar 3. Model of InstructionalDevelopment Cycle.

Dalam penelitian ini pengembanganperangkat pembelajaran mencakup enam fase,yaitu fase analysis (analisis),(perencanaan), design (perancangan),(pengembangan), implementationevaluation and revision (evaluasi danpengembangan).

Rancangan uji coba penelitian inimenggunakan rancangan one-group pretestpostest design (Fraenkel, Wallen dan Hyun,2012: 269) dengan pola sebagai berikut.

Table 2. one-group pretest-postest design

O1

Pretest

X

Treatment

Keterangan: O1 = Uji awal (Perlakuan yang diberikan (siswa diajar denganmenggunakan model pembelajaran kooperatiftipe Group Investigation), O2 = Uji akhir(postest).

Pada penelitian ini, teknik pengumpulandata dilakukan dengan (1) Observasi, metode inidigunakan untuk mengumpulkan data penelitianyang berkaitan dengan perilaku berkarakter.Instrumen yang digunakan adalah instrumenobservasi nilai-nilai pendidikan karakter sikapspiritual dan sikap sosial. (2) Validasi, metodeini digunakan untuk mengetahui kualitasperangkat pembelajaran dan butir tes yangdikembangkan. Instrumen yang digunakanadalah instrumen validasi perangkatpembelajaran dan instrumen validasi butir tes.(3) Tes, metode ini digunakan untuk mengetahuitingkat kompetensi belajar siswa. Tes hasilbelajar meliputi tes pengetahuan danketerampilan. Tes tersebut diberikan di akhirpembelajaran. Instrumen yang digunakan adalahinstrumen tes hasil belajar belajar.

Teknik analisis data yang dilakukan padapenelitian ini adalah untuk (1) Analisis KualitasPerangkat Pembelajaran dengan cara menghitungrata-rata penilaian oleh validator terhadapperangkat pembelajaran yang dikembangkan. (2)Analisis hasil belajar siswa dilakukan untuk

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teknik Mikroprosesor

5

Model of InstructionalDevelopment Cycle.

Dalam penelitian ini pengembanganperangkat pembelajaran mencakup enam fase,

(analisis), planning(perancangan), development

(implementasi),(evaluasi dan

Rancangan uji coba penelitian inigroup pretest-

(Fraenkel, Wallen dan Hyun,2012: 269) dengan pola sebagai berikut.

postest design

O2

Posttest

= Uji awal (pretest), X =Perlakuan yang diberikan (siswa diajar denganmenggunakan model pembelajaran kooperatif

), O2 = Uji akhir

Pada penelitian ini, teknik pengumpulanObservasi, metode ini

gumpulkan data penelitianyang berkaitan dengan perilaku berkarakter.Instrumen yang digunakan adalah instrumen

nilai pendidikan karakter sikapspiritual dan sikap sosial. (2) Validasi, metode

untuk mengetahui kualitasperangkat pembelajaran dan butir tes yangdikembangkan. Instrumen yang digunakanadalah instrumen validasi perangkatpembelajaran dan instrumen validasi butir tes.

untuk mengetahuitingkat kompetensi belajar siswa. Tes hasil

elajar meliputi tes pengetahuan danTes tersebut diberikan di akhirInstrumen yang digunakan adalah

instrumen tes hasil belajar belajar.Teknik analisis data yang dilakukan pada

penelitian ini adalah untuk (1) Analisis KualitasPerangkat Pembelajaran dengan cara menghitung

rata penilaian oleh validator terhadapperangkat pembelajaran yang dikembangkan. (2)Analisis hasil belajar siswa dilakukan untuk

mengetahui tingkat penguasaan kompetensi belajarsiswa. Hasil belajar siswaterdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan(proses dan psikomotor). Data hasil belajar sikapdiperoleh dari tabel hasil pengamatan sedangkandata hasil belajar pengetahuan dan keterampilandiperoleh dari hasil pretestsemuanya dihitung menggunakan rumus sebagaiberikut.

ݏ ݐݎ =ݏ ݕݎ

Untuk menganisis hasil belajar siswa maka pemelakukan analisis data premenggunakan uji-t. Analisis ini digunakan untukmengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberitreatmen dan sesudah diberi treatmen, sedangkanuntuk menganalisis hasil belajar siswa tersebutmenggunakan program SPSS. Sebelum melakukanuji-t menggunakan sampel berhubungan, dataterlebih dahulu dianalisis yaitu uji normalitas danuji homogenitas. Uji normalitas digunakan untukmengetahui apakah data berasal dari populasidistribusi normal. Sedangkan uji homogenitasdigunakan untuk mengetahui apakah vabersifat homogen. Apabila uji persyaratan analisistidak dipenuhi maka peneliti melakukan analisisdata menggunakan program SPSS 17.0 yaitutest dan binomial test. (3)yang meliputi analisis validasi kontenvaliditas konstruk butir tesbutir tes. (a) Analisis validasi kontenmenurut Miller, dkk (2009: 74) prosedur validasikonten dilakukan dengan caraassessment task to the specifications describing thetask domain under considerationmenurut Miller, dkk (2009: 74) maksud darivalidasi konten adalah how well the sample ofassessment tasks represents the domain of tasks tobe measured and how it emphasizes the mostimportant content. Pada penelitian ini validasikonten tes dilakukan dengan cara memberikaninstrumen validasi butir soal pada validator.Penilaian terdiri dari empat kategori yaitu sangatvalid (SV), valid (V), tidak valid (TV), dan sangattidak valid (STV). Pada penelitiakonten tes dilakukan dengan cara memberikaninstrumen validasi butir soal pada validator.Analisis validitas konstruk butir tes(2009: 80) construct validation may be defined asthe process of determining the extent to whiperformance on an assessment can be interpretedin terms of one or more constructdigunakan untuk mengukur hasil belajar dalampenelitian ini menggunakan Penelitian AcuanPatokan (PAP). Lebih lanjut menurut Miller, dkk(2009: 84) salah satu metode yang digunakan untukmenganalisis validitas konstruk dari sebuah tesadalah membandingkan skor sebelum dan setelahpembelajaran dilakukan atau pemberian perlakuan.

mengetahui tingkat penguasaan kompetensi belajarsiswa. Hasil belajar siswa yang akan dianalisisterdiri dari pengetahuan, sikap dan keterampilan(proses dan psikomotor). Data hasil belajar sikapdiperoleh dari tabel hasil pengamatan sedangkandata hasil belajar pengetahuan dan keterampilan

pretest dan posttest dimanadihitung menggunakan rumus sebagai

ݕ ݎ ℎ ݏ ݐݎ

ݏ ݐݐݎ (100)4ݔ

Untuk menganisis hasil belajar siswa maka perlupretest dan posttest dengan

t. Analisis ini digunakan untukmengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberitreatmen dan sesudah diberi treatmen, sedangkanuntuk menganalisis hasil belajar siswa tersebutmenggunakan program SPSS. Sebelum melakukan

akan sampel berhubungan, dataterlebih dahulu dianalisis yaitu uji normalitas danuji homogenitas. Uji normalitas digunakan untukmengetahui apakah data berasal dari populasidistribusi normal. Sedangkan uji homogenitasdigunakan untuk mengetahui apakah varian data

Apabila uji persyaratan analisistidak dipenuhi maka peneliti melakukan analisis

kan program SPSS 17.0 yaitu sign(3) Analisis Kualitas Tes,

yang meliputi analisis validasi konten butir tes,validitas konstruk butir tes dan analisis reliabilitas

nalisis validasi konten butir tesenurut Miller, dkk (2009: 74) prosedur validasi

konten dilakukan dengan cara compare theassessment task to the specifications describing the

ain under consideration. Lebih lanjutmenurut Miller, dkk (2009: 74) maksud dari

how well the sample ofassessment tasks represents the domain of tasks tobe measured and how it emphasizes the most

Pada penelitian ini validasikonten tes dilakukan dengan cara memberikaninstrumen validasi butir soal pada validator.Penilaian terdiri dari empat kategori yaitu sangatvalid (SV), valid (V), tidak valid (TV), dan sangat

Pada penelitian ini validasikonten tes dilakukan dengan cara memberikaninstrumen validasi butir soal pada validator. (b)

validitas konstruk butir tes menurut Millerconstruct validation may be defined as

the process of determining the extent to whichperformance on an assessment can be interpretedin terms of one or more construct. Tes yangdigunakan untuk mengukur hasil belajar dalampenelitian ini menggunakan Penelitian AcuanPatokan (PAP). Lebih lanjut menurut Miller, dkk

tode yang digunakan untukmenganalisis validitas konstruk dari sebuah tesadalah membandingkan skor sebelum dan setelahpembelajaran dilakukan atau pemberian perlakuan.

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, 01-09

6

Sensitivitas suatu tes adalah kemampuan testersebut untuk mengukur efek pembelajaran.Dengan perkataan lain soal sensitivitis berarti soaltersebut dapat memberikan informasi bahwa hasilpengukuran merupakan akibat dari pembelajaranyang dilakukan (Ibrahim, 2005: 49). Seperti yangdikatakan oleh Gronlund (1977: 115) to obtain ameasure of item effectiveness based oninstructional effect, the teacher must give the sametest before instruction and after instruction.Effective items will be answered correctly by alarge number of students after instruction thanbefore instruction. Indeks sensitivitas dihitungmenggunakan rumus berikut.

Keterangan: S = Indeks sensitivitas butir soal, RA =Jumlah siswa yang menjawab benar setelah prosespembelajaran, RB = Jumlah siswa yang menjawabbenar sebelum proses pembelajaran, T = Jumlahsiswa yang menjawab soal pada saat tes.

(c) Analisis reliabilitas butir tes, Anderson dalamBasuki (2006: 25) menyatakan persyaratan bagi tes,yaitu validitas dan reliabilitas ini penting, dalamhal ini validitas lebih penting, dan relibialitas iniperlu, karena menyokong terbentuknya validitas,sebuah tes mungkin reliabel tetapi tidak valid,sebaliknya sebuah tes yang valid biasanya reliabel.Berdasarkan pernyataan tersebut, pada penelitianini butir soal yang memenuhi validitas konten,dapat dinyatakan reliabel.

HASIL DAN PEMBAHASANHasil penelitian dan interpretasi terhadap hasil

penelitian akan diuraikan sebagai berikut. (1)Kualitas perangkat pembelajaran. PerangkatPembelajaran yang dikembangkan terdiri dariSilabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dilengkapiKunci LKS, dan Lembar Penilaian (LP) dilengkapidengan Kunci LP.

Perangkat pembelajaran yang dikembangkantelah divalidasi oleh para pakar di bidangpendidikan teknik elektro, yang terdiri dari 2 dosenahli dan 1 guru ahli. Hasil validasi yang telahdilakukan, ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 3. Hasil Validasi Kualitas PerangkatPembelajaran.

No. Komponen perngkat Hasil1. Silabus 3,852. RPP 3,503. LKS dan Kunci LKS 3,30

4.Lembar Penilaian (LP) dankunci LP

3,35

Berdasarkan kesimpulan hasil validasi dapatdinyatakan bahwa kualitas perangkat pembelajaransecara umum dapat dikriteriakan cukup baik. Hal

ini karena dalam penelitian ini, pengembanganperangkat pembelajaran mengacu pada model ofinstructional development cycle (Fenrich, 1997).

Hasil validasi silabus yang dikembangkan olehpeneliti, berdasarkan pada Tabel 2 berkatagoribaik. Hal ini berdasarkan dari hasil validasi yangdiberikan oleh 3 validator. Dalam penyusunansilabus, peneliti mengacu pada Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasardan Menengah.

Hasil validasi RPP berdasarkan Tabel 2menunjukkan bahwa komponen RPP terdiri dariidentitas sekolah, identitas mata pelajaran, dankelas/semester berkategori baik, karena dalampenyusunan RPP mengacu pada Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasardan Menengah. Pemilihan materi pokok,kompetensi dasar dan indikator pencapaiankompetensi, materi pembelajaran dan sumberbelajar mengacu pada Silabus TeknikMikroprosesor kelas X Kurikulum 2013 SekolahMenengah Kejuruan (SMK). Menurut validatortujuan pembelajaran cukup baik karenamenggunakan format ABCD (audience, behaviour,condition, degree), dimana menggunakan formattersebut setiap perilaku dapat teramati dan diukur.Selain itu langkah–langkah pembelajaran yangdikembangkan juga sesuai dengan sintaks modelpembelajaran kooperatif tipe Group Investigation(GI). Model pembelajaran berkategori cukup baikkarena mengacu pada model pembelajarankooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar.Pada bagian media pembelajaran berakategoricukup baik karena mengacu pada Software ISISProteus 7.10 SP0 dan CodeVisionAVR 2.03.9.Sedangkan pada bagian penilaian hasil belajarberkategori cukup baik. Hal ini sesuai denganPeraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 66 Tahun 2013 Tentang Standar PenilaianPendidikan.

Penyusunan LKS dan Kunci LKS mengacupada langkah-langkah penyusunan LKS (Trianto,2013: 111) serta modul keterampilan proses (Nur,2011). Soal yang dikembangkan pada LP nilai-nilaikarakter sikap spiritual dan sosial berupa tugaskinerja, sedangkan soal yang dikembangkan padaLP pengetahuan dan keterampilan proses berupaessay atau uraian dengan tingkatan taksonomiBloom berada pada kisaran level C2 sampai C6,sedangkan LP keterampilan psikomotor berupatugas kinerja.

(2) Hasil belajar, hasil belajar yangmenggunakan acuan ketuntasan bertujuan untukmemperoleh informasi tentang penguasaan siswaterhadap indikator-indikator yang telah di tentukan.Ketuntasan belajar siswa dapat dilihat dari hasilpengetahuan, sikap, dan keterampilan (proses danpsikomotor) yang telah diperoleh selama penelitianberlangsung.

= −

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teknik Mikroprosesor

7

(a) Hasil belajar pengetahuan siswaberdasarkan data posttest menunjukkan bahwa91,7% siswa dinyatakan tuntas secara klasikal.Menurut Basuki (2005b: 1-4) Analisis data pre-testdan post-test dengan menggunakan uji-t. Analisisini digunakan untuk mengetahui kemampuan awalsiswa sebelum diberi treatmen dan sesudah diberitreatmen, sedangkan untuk menganalisis hasilbelajar siswa tersebut menggunakan programSPSS.

Sebelum melakukan uji-t menggunakansampel berhubungan, data terlebih dahuludianalisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakahdata berasal dari populasi distribusi normal.Sedangkan uji homogenitas digunakan untukmengetahui apakah varian data bersifat homogen.Apabila uji persyaratan analisis tidak dipenuhimaka peneliti melakukan analisis datamenggunakan sign test dan uji binomial. Dalampenelitian ini uji syarat tidak terpenuhi dimana datatidak berdistribusi normal namun data bersifathomogen sehingga diputuskan menggunakan ujisign dan uji binomial. hasil uji sign signifikansi 2pihak (Sig. 2-tailed) sebesar 0,000 dan hasil ujibinomial signifikansi 2 pihak (Sig. 2-tailed) sebesar0,000.

Tabel 4. Hasil Uji sign Ketuntasan BelajarPengetahuan

Test Statisticsa

skor posttest hasil belajar LP pengetahuan -skor pretest hasil belajar LP pengetahuan

Z -5.747

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Tabel 5. Hasil Uji biomial Ketuntasan BelajarPengetahuan

Binomial Test

Category

NObserved Prop.

TestProp.

Asymp.Sig. (2-tailed)

skor pretest hasilbelajar LPpengetahuan

Group 1 <= 75 36 1.00 .50 .000a

Total 36 1.00

skor posttest hasilbelajar LPpengetahuan

Group 1 <= 75 3 .08 .50 .000a

Group 2 > 75 33 .92

Total 36 1.00

a. Based on Z Approximation.

Hasil analisis validasi konstruk butir soal teshasil belajar pengetahuan secara ringkasditunjukkan pada Tabel 6.

Tabel 6. Hasil Analisis Konstruk Butir Tes HasilBelajar Pengetahuan

No Indikator RanahNo

Soal

Sensitivitas

Nilai Keterangan

1Menjelaskan macam-macam komponen danarsitektur mikroprosesor.

C2 1,2 0,83 Sensitif

2

Menjelaskan sistemmikroprosesor meliputibus, memory map danaddress decoder, memori,pheriperal input-output.

C2 3,4 0,56 Sensitif

3Mendesain sirkuit diubahmenjadi tata letakkomponen.

C2 5 0,42 Sensitif

4Memahami instruksibahasa C.

C26,7,8

,90,92 Sensitif

5Memahami urutanpenggunaan instruksibahasa C.

C2 10 0,83 Sensitif

(b) Hasil belajar sikap (spiritual dan sosial),Sikap spriritual terdiri dari sikap saling menghargaidan tidak mudah putus asa dimana skor rata-ratanilai karakter saling menghargai untuk semuapertemuan adalah 3,20 dan skor rata-rata untuknilai karakter tidak mudah putus asa untuk seluruhjumlah pertemuan adalah 3,40 dimana hampirseluruh siswa mendapatkan nilai kompetensi cukupbaik. Sikap sosial terdiri dari sikap bertanggungjawab, bekerja sama, dan jujur. Skor rata-ratakeseluruhan siswa untuk nilai bertanggung jawabadalah 3,10, skor rata-rata keseluruhan siswauntuk nilai bekerja sama adalah 3,22 dan skor rata-rata keseluruhan siswa untuk nilai jujur adalah3,32 dimana hampir keseluruhan siswamendapatkan nilai kompetensi cukup baik.

Gambar 4. Persentase Hasil Belajar Sikap

(c) Hasil belajar keterampilan (proses danpsikomotor), pada keterampilan proses pretestmemperoleh skor rata-rata nilai kompetensi sebesar0,00 dan posttest didapatkan skor rata-rata nilaikompetensi yaitu 3,70 dimana Ketuntasankeseluruhan mengalami peningkatan dari 0%menjadi 100%. Hasil tersebut menunjukkan bahwaketerampilan proses di awal pembelajaran sangatrendah. Hal ini dikarenakan bahwa di awalpembelajaran hampir semua siswa belummemahami, belum mengenal dan belum terlatihdengan keterampilan proses. Hasil analisis validasikonstruk butir soal tes hasil belajar keterampilanproses secara ringkas ditunjukkan pada Tabel 7.

2.45

3.15

3.70

2.45

3.503.70

2.60

3.65 3.70

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

Bertanggung jawab Bekerja sama Jujur

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, 01-09

8

Tabel 7. Hasil Analisis Konstruk Butir Tes HasilBelajar Keterampilan Proses

No Indikator RanahNo

Soal

Sensitivitas

Nilai Keterangan

1 Merumuskan masalah C6 1 1 Sensitif

2Merumuskanhipotesis.

C6 2 1 Sensitif

3Mengidentifikasivariabel kontrol.

C1 3 1 Sensitif

4Mengidentifikasivariabel manipulasi.

C1 4 1 Sensitif

5Mengidentifikasivariabel respon

C1 5 1 Sensitif

6Merumuskan definisioperasional variabelmanipulasi

C6 6 1 Sensitif

7Merumuskan definisioperasional variabelrespon

C6 7 1 Sensitif

8Melaksanakaneksperimen.

C3 8 1 Sensitif

9Melakukan analisisdata

C4 9 1 Sensitif

10 Menarik kesimpulan C5 10 1 Sensitif

pada keterampilan psikomotor skor rata-ratanilai kompetensi yaitu 3,57 dimana Ketuntasankeseluruhan sebesar100%.

PENUTUP

SimpulanBerdasarkan data dan analisis hasil penelitian,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1)Kelayakan Perangkat Pembelajaran, Perangkatpembelajaran yang dikembangkan denganmenerapkan model pembelajaran kooperatif tipeGroup Investigation (GI) berbantuan software ISISProteus dan CodeVisionAVR pada silabus, rencanapelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar KerjaSiwa (LKS) di lengkapi dengan Kunci LKS, danLembar Penilaian (LP) dilengkapi dengan KunciLP memperoleh hasil rata-rata keseluruhan sebesar3,44 yang berarti kualitas perangkat pembelajaranadalah cukup baik dan layak digunakan dalampembelajaran. (2) Hasil Belajar, Hasil belajar siswayang meliputi pengetahuan, sikap, danketerampilan (proses dan psikomotor) dijelaskansebagai berikut. (a) Rata-rata hasil belajarpengetahuan siswa sebesar 90,3 / 3,61 dimanapersentase ketuntasan belajar pengetahuan siswasebesar 91,7% atau dinyatakan tuntas seacaraklasikal. Pada uji Sign test (2 pihak) dan ujibinomial (2 pihak) di SPSS dengan hasil data padaTabel Sign test tersebut diketahui bahwa nilaisignifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 sehinggamenolak H0 dan menerima H1 dan dapatdisimpulkan bahwa terdapat perbedaan yangsignifikan antara rata-rata skor pretest dan posttest.Pada Tabel Binomial test tersebut menyatakanbahwa Asymp.Sig.(2-tailed) adalah 0,000. Dari datauji binomial (2 pihak) tersebut diketahui bahwanilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05sehingga H0 ditolak dan H1 diterima dan dapatdisimpulkan bahwa kompetensi siswa setelahdiberikan pembelajaran menggunakan modelpembelajaran kooperatif tipe Group investigation

(GI) tidak sama dengan 75. Dari kesimpulantersebut dapat ditarik sutau interpretasi bahwakompetensi yang dimiliki siswa lebih tinggi dariKKM yang telah ditentukan oleh sekolah dan hasilbelajar meningkat dari sebelumnya. (b) Hasilbelajar sikap (spiritual dan sosial), Sikap spriritualterdiri dari sikap saling menghargai dan tidakmudah putus asa dimana skor rata-rata nilaikarakter saling menghargai untuk semua pertemuanadalah 3,20 dan skor rata-rata untuk nilai karaktertidak mudah putus asa untuk seluruh jumlahpertemuan adalah 3,40 dimana hampir seluruhsiswa mendapatkan nilai kompetensi cukup baik.Sikap sosial terdiri dari sikap bertanggung jawab,bekerja sama, dan jujur. Skor rata-rata keseluruhansiswa untuk nilai bertanggung jawab adalah 3,10,skor rata-rata keseluruhan siswa untuk nilaibekerja sama adalah 3,22 dan skor rata-ratakeseluruhan siswa untuk nilai jujur adalah 3,32dimana hampir keseluruhan siswa mendapatkannilai kompetensi cukup baik.

(c) Hasil belajar keterampilan (proses danpsikomotor), pada keterampilan prosesdidapatkanskor rata-rata nilai kompetensi yaitu 3,70 dimanaKetuntasan keseluruhan mengalami peningkatandari 0% menjadi 100%. Pada keterampilanpsikomotor skor rata-rata nilai kompetensi yaitu3,57 dimana Ketuntasan keseluruhan sebesar100%.

SaranBerdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan, dan beberapa kendala-kendala yangditemukan pada saat proses pembelajaranberlangsung. Maka saran yang diberikan adalahsebagai berikut. (1) Perangkat pembelajarandengan menggunakan menerapkan modelpembelajaran kooperatif tipe Group Investigation(GI) berbantuan software ISIS Proteus danCodeVisionAVR terbukti dapat melatihkan nilai-nilai kaakter siswa dan meningkatkan hasil belajarsiswa pada mata pelajaran Teknik Mikroprosesosehingga guru dapat mengadopsi dan menerapkanperangkat pembelajaran ini di sekolah. (2) Nilai-nilai karakter berupa sikap saling menghargai,tidak mudah putus asa, bertanggung jawab, bekerjasama, dan jujur yang dilatihkan pada siswa perluditingkatkan dengan cara sering dilatihkan agarsiswa terbiasa dengan suasana belajar yang kreatifdan inovatif sehingga dapat terlatih didalampembelajaran dikelas dan kehidupan sehari-hari.Pada awal-awal pembelajaran pada pertemuan 1dan 2 siswa cenderung kurang saling menghargaiteman maupun pengajar karena kebanyakan siswaberbicara sendiri didalam kelas, belum berusahamengerjakan tugas namun siswa sudah mengeluhputus asa dan akibatnya siswa mengerjakan tugasapa adanya tanpa ada rasa tanggung jawab samasekali terhadap tugasnya, kurangnya sikap salingbekerja sama pada saat pengajar mengajak bertukarisi materi dengan tanya jawab dan pada saatkoordinasi pembagian kelompok, dan terakhir

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBANTUAN SOFTWARE ISIS PROTEUS DAN CODEVISIONAVR UNTUK MENINGKATKAN HASIL

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Teknik Mikroprosesor

9

sikap jujur pada siswa dirasa kurang padapertemuan awal dikarenakan ada beberapa siswayang masih mencontoh pekerjaan teman pada saatmengerjakan soal pretest. (3) Dalam pembelajarandengan menggunakan software sebaiknyadiusahakan setiap siswa menggunakan sebuahlaptop atau komputer, agar pembelajaran menjadiefisien dan efektif sesuai tuntutan kurikulum 2013,lebih lanjut agar siswa dapat menyelesaikan tugasdengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKAAnhar, Kharis dan Syariffudien. 2013. Penggunaan

Media Pembelajaran Berbasis ISIS ProteusUntuk Meningkatkan Hasil Belajar SIswaKelas X pada Standart KompetensiMenerapkan Dasar-Dasar Elektronika.Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume02, Nomor 02, Tahun 2013: 575-582.Tersediahttp://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-teknik-elektro/article/view/2895.(Diakses 16 April 2014).

Basuki, Ismet. 2005b. Handout 3 Mata KuliahStatistika (Uji Asumsi: Normalitas,Homogenitas Variansi, Linieritas).

Basuki, Ismet. 2006. Validitas dan Reabilitas AlatUkur Sosial (Konsep dan Estimasi). Handout3 Mata Kuliah EvaluasiPembelajaran.Fakultas Teknik UniversitasNegeri Surabaya.

Ekayana, A.A. Gede, Naswan Suharsono, I MadeTegeh. 2013. Pengembangan PerangkatPembelajaran Mikrokontroler BerbasisAdvance Virtual Risc (Avr) Dalam MataPelajaran Teknik Mikrokontroler. JournalProgram Pascasarjana UniversitasPendidikan Ganesha Program StudiTeknologi Pembelajaran, Volume 3, No.1: 1-8. Tersedia http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_tp/article/download/622/407

Fenrich, Peter. 1997. Practical Guide for CreatingInstructional Multimedia Aplication. UnitedStates of America: The Dryden PressHarcourt Brace Collage Publisher.

Fraenkel, Jack R., Norman E. Wallen, Helen H.Hyun. 2012. How to Design and EvaluateResearch in Education . cetakan kedelapan.New York: The McGraw-Hill Companies,Inc.

Gronlund, Norman E. 1997. ConstructingAchievement Test Second Edition. UnitedStates of America: Pretice Hall, Inc

Kagan, Spencer, Miguel Kagan. 2009. KaganCooperative Learning. San Clemente: KaganPublishing.

Miller, M. David, Robert L. Linn, Norman E.Gronlund. Measurement and Assessment inTeaching Tenth Edition. New Jersey:Pearson.

Nur, Mohamad. 2008a. Pembelajaran kooperatif.Surabaya: Pusat Sains dan MatematikaSekolah Program Pasca Sarjana UNESA,University Press.

Prilianti, R. 2014. Ketrampilan Proses SebagaiPenerapan Pendekatan Scientific DalamPembelajaranIpa.http://bdksemarang.kemenag.go.id.10 Desember 2014 (10.08).

Rahayu, E., H. Susanto, dan D. Yulianti. 2011.Pembelajaran Sains Dengan PendekatanKeterampilan Proses untuk MeningkatkanHasil Belajar dan Kemampuan BerfikirKreatif Siswa. Jurnal Pendidikan FisikaIndonesia, Volume 7, No. 2, Juli 2011: 106-110.Tersediahttp://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/viewFile/1081/991.(Diakses tanggal 22 April 2014).

Rangkuti, Syahban. 2011. Mikrokontroler AtmelAVR Simulasi dan Praktik MenggunakanISIS Proteus dan CodeVisisonAVR. CetakanPertama. Bandung: Informatika.

Sari, Novida Suwita. 2013. PengembanganPerangkat Pembelajaran Menerapkan ModelPembelajaran Kooperatif Tipe GroupInvestigation (GI) Berbantuan SoftwareMultisim Untuk Mencapai Kompetensi MataPelajaran, Keterampilan Proses, danKeterampilan Sosial. Skripsi. FakultasPendidikan Teknik Elektro. Surabaya.

Slavin, Robert E.. 2005. Cooperative LearningTeori, Riset dan Praktik. Bandung: NusaMedia.

Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu:Konsep, Strategi, dan Implementasinyadalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.