pengembangan pengelolaan …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._naskah_publikasi.pdfada kecenderungan...

15
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION KELAS X SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA Oleh : AJI WIDIYARDANI Q 100.110.129 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: dinhnhu

Post on 18-May-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION KELAS X

SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA

Oleh :

AJI WIDIYARDANI Q 100.110.129

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

1

Page 3: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

2

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION KELAS X

SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA

Oleh Aji Widiyardani1, Sutama 2, dan Haryoto3

1) Guru SMK Swasta di Salatiga, [email protected] 2), 3) Universitas Muhammadiyah Surakarta, [email protected]

Abstract

This study has aims to describe management and development of mathematics learning is done in SMK Farmasi Putra Bangsa Salatiga. This type of research is a qualitative with phenomenological research design. Implementation research in SMK Farmasi Putra Bangsa Salatiga. The informants are teachers, students, and head school at SMK Farmasi Putra Bangsa Salatiga. The data validity using source and method triangulation. Conclusion of this study are: Implementation of learning management mathematics with a realistic mathematics education approach is learning to use the four-stage model of development, namely: the real world, the establishment of the scheme, the builder of knowledge, formal abstract. Development of learning mathematics using realistic mathematics education approach increased the ability to think mathematically in the content area of students as indicated by the results of tests on the ability of cycle I and cycle II.

Keywords: learning management development, realistic mathematics education

PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika di SMK Farmasi Putra Bangsa Salatiga memiliki

beberapa kendala yang menyebabkan tujuan pengajaran tidak dapat dicapai

secara optimal. Ada kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa Salatiga

tidak secara sungguh-sungguh mengikuti mata pelajaran matematika, dimana

siswa lebih sering bincang-bincang sendiri dengan temannya, tidak

memperhatikan saat guru menyampaikan materi pelajaran. Kendala lain adalah

Rendahnya minat belajar matematika juga dialami siswa SMK Farmasi Putra

Bangsa Salatiga. Hal ini terlihat ketika pembelajaran mengenai materi yang

berhubungan dengan rumus-rumus matematika, siswa terlihat kurang antusias.

Siswa hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru. Siswa lebih

Page 4: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

3

menyukai menerapkan rumus-rumus yang dituliskan oleh guru dari pada

menemukan sendiri rumus-rumus tersebut sehingga pemahaman siswa tentang

rumus tersebut kurang maksimal karena siswa hanya menghafalkan rumus saja.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, hendaknya guru mampu

memilih dan menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih menarik dan

memacu keaktifan siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang menarik dan

dapat memicu siswa untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar

mengajar adalah dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics

Education (RME). Dwi (2009: 1) menyatakan RME adalah pendekatan pengajaran

yang bertitik tolak dari hal-hal yang nyata bagi peserta didik, menekankan

keterampilan “proses of doing mathematics”, berdiskusi dan berkolaborasi,

berargumentasi dengan teman sekelas sehingga mereka dapat menemukan

sendiri dan pada akhirnya menggunakan matematika tersebut untuk

menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok. Dengan cara ini

diharapkan siswa dapat menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal atau

masalah yang diberikan kepada mereka.

Hamalik (2007: 16) mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses

sosial yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan

manusia lain serta sumber-sumber lainnya, menggunakan metode yang efisien

dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Perencanaan

pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara

rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan

perilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya

pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber

belajar yang ada (Sanjaya, 2008: 28-29). Pelaksanaan pembelajaran

mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan

sesuatu, hidup dalam kebersamaan dan mengaktualisasikan diri (Majid, 2008:

24). Sedangka evaluasi pembelajaran adalah kegiatan yang terencana untuk

mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan

membandingkan hasilnya dengan tolok ukur untuk memperoleh simpulan

Sutikno (2009: 117).

Page 5: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

4

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan dan

pengembangan pengelolaan pembelajaran Matematika yang dilakukan di SMK

Putra Bangsa Salatiga. Pengembangan pengelolaan pembelajaran matematika

berkaitan dengan pengembangan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian

Penelitian fenomenologis yaitu penelitian yang berusaha untuk memahami

makna peristiwa serta interaksi pada orang-orang biasa dalam situasi tertentu

(Subadi, 2009:67). Penelitian ini dilakukan di SMK Putra Bangsa Salatiga.

Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data dapat

berupa arsip dan dokumen, serta foto. Adapun subjek data dalam penelitian ini

adalah guru, siswa, maupun kepala sekolah di SMK Putra Bangsa Salatiga.

Teknik pengumpulan dalam penelitian ini wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model

analisis interaktif. Proses analisis interaktif yaitu analisis data yang meliputi tiga

langkah pokok yaitu 1) reduksi data, 2) penyajian data, 3) penarikan kesimpulan

atau verifikasi (Miles dan Huberman, 2008: 20). Keabsahan data yang digunakan

adalah triangulasi sumber dan metode (Patton dalam Moleong, 2006: 330-331).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Pengelolaan pembelajaran Matematika yang dilakukan di SMK Farmasi

Putra Bangsa Salatiga

Pengelolaan pembelajaran matematika di SMK Farmasi Putra Bangsa

Salatiga diawali dari kegiatan guru menyusun RPP. Hal ini terkait perangkat

pembelajaran matematika yang pertama kali digunakan adalah RPP. Hasil

penelitian tersebut dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vermette,

et.al. (2010) yang menyatakan bahwa perencanaan pembelajaran yang

disebut Rencana Pembelajaran Pengalaman (PLE/ Planned Learning

Experience) adalah perencanaan pembelajaran yang paling berguna adalah

Page 6: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

5

yang telah disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan guru kelas, format

perencanaan pembelajaran menunjukkan keberhasilan dalam memberikan

guru landasan untuk merancang pengajaran dengan mengintegrasikan teori

konstruktivisme, desain pembelajaran umum dan pengajaran budaya yang

relevan dengan realitas praktek kelas yang sebenarnya. Jadi dapat

disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran dengan menyiapkan RPP

dirancang sebagai landasan guru untuk mengintegrasikan teori dan

menerapkan tujuan pembelajaran.

Kegiatan pengelolaan pembelajaran matematika pada penelitian ini

meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Kegiatan

pengelolaan ini dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran matematika yang

telah ditetapkan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan

pembelajaran serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Starnes dan Bakir (2011) yang

menyimpulkan bahwa dengan menggunakan fungsi manajemen, yaitu

perencanaan, pengaturan, koordinasi, dan pengawasan dianggap sebagai

sebuah kerangka kerja mengenai pola pengembangan pembelajaran yang

bermuara pada kualitas hasil belajar siswa. Jadi dapat disimpulkan kegiatan

pengelolaan pembelajaran adalah dengan menitikberatkan pada kesiapan

guru, siswa, dan warga sekolah lain dalam mengembangkan sekolah tersebut,

bila masyarakat sekolah tidak dapat mendukung kegiatan pengembangan

pembelajaran maka tidak akan tercapai metode pengajaran seperti yang

diharapkan.

2. Pengembangan pengelolaan pembelajaran Matematika berbasis RME di

SMK Farmasi Putra Bangsa Salatiga

Berdasarkan deskripsi pelaksanaan penelitian dan deskripsi hasil

penelitian dapat diketahui bahwa pelaksanaan pengembangan pengelolaan

pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Realistic Mathematics

Page 7: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

6

Education telah mampu meningkatkan kemampuan berpikir matematis

dalam bidang konten siswa kelas X SMK Putra Bangsa Salatiga. Hal ini

ditunjukkan dari hasil tes kemampuan berpikir matematis dalam bidang

konten, hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

Realistic Mathematics Education, hasil analisis angket dan hasil wawancara

terhadap siswa dan guru.

Proses pembelajaran dilakukan dengan pembentukan kelompok

belajar, diskusi kelas/kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa.

Kelompok yang dibuat oleh guru adalah kelompok yang heterogen.

Keberhasilan belajar kelompok tergantung pada kemampuan dan Latihan

anggota kelompok, baik secara individu atau kelompok. Dengan dipilihnya

anggota kelompok yang heterogen diharapkan mampu memperbanyak ide,

pendapat, sehingga benar-benar terjadi saling bertukar pikiran. Diskusi

kelompok ini melibatkan aktivitas fisik, indera siswa bekerja dan siswa dapat

membangun pengetahuan sendiri berdasarkan pengalaman yang dimilikinya.

Keberhasilan belajar dalam kelompok seperti ini bukan semata-mata

ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan

belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam

kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari

teman sebaya dan dibawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan

pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang

dipelajari.

Pada saat diskusi kelompok (gambar 4.13), masing-masing siswa

mendapatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi langkah-langkah untuk

menemukan konsep yang akan dipelajari siswa serta latihan soal. Ini

diharapkan akan menambah pemahaman mereka akan konsep yang akan

dipelajari.

Page 8: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

7

Gambar Siswa berkelompok menyelesaikan permasalahan dalam LKS

Siswa dalam kelompok masing-masing berusaha untuk memahami,

mendiskusikan dan menemukan konsep Trigonometri dalam pemecahan

masalah melalui masalah dan Latihan yang ada pada setiap LKS. Melalui LKS

ini siswa dilatih untuk menemukan sendiri (dengan berkelompok) konsep

yang akan mereka pelajari. Melalui kegiatan pembelajaran ini pula, siswa

dapat bekerja sama dan berdiskusi tentang konsep baru yang akan mereka

temukan. Mereka membaca LKS dengan teliti, berulang-ulang, bertanya

kepada teman satu kelompok dan guru, mencoba-coba, berdebat dan

mengemukakan gagasan untuk memahami dan mengeksplorasi masalah

sehingga terjadi interaksi dan komunikasi. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Webb, et.al. (2011) menunjukkan bahwa siswa mampu

mengusulkan struktur matematika yang lebih kompleks dan terkait dan

menawarkan generalisasi dari hubungan matematika. Siswa termotivasi

untuk bertanya secara tepat, pertanyaan yang tidak diminta yang

mendukung diskusi lebih lanjut tentang struktur matematika kompleks dan

mengusulkan aturan umum untuk fungsi eksponensial dan Trigonometri

sebelum disajikan secara eksplisit dalam kelas. Ini berarti bahwa kegiatan

siswa di atas meliputi, mandiri, tidak tergantung pada guru, menggunakan

cara sesuai dengan kemampuan, dan terakhir adalah melakukan berbagai

macam kegiatan dan akhirnya menemukan suatu pola. Kemudian siswa

mampu menemukan konsep baru serta menyelesaikan masalah dengan jalan

Page 9: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

8

mengikuti aturan atau petunjuk yang ada pada LKS. Ketika setiap kelompok

menemukan konsep baru maka konsep itu akan dikomunikasikan dalam

kelompok sehingga semua anggota kelompok mengetahuinya.

Pembahasan LKS dilakukan dengan presentasi di depan kelas.

Beberapa siswa perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok

masing-masing. Mereka menulis jawaban mereka di papan tulis kemudian

menjelaskan asal-muasalnya. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui

berbagai penyelesaian masalah yang didapatkan dari kelompok lain, selain itu

juga melatih siswa untuk mengungkapkan ide-idenya di depan kelas. Hal ini

sesuai dengan pendapat (Kholidin, 2011: 1) yang menyatakan bahwa model

pembelajaran Realistic Mathematic Education adalah model pembelajaran

yang dilaksanakan melalui proses belajar mandiri. Jadi dalam hal ini, model

pembelajaran Realistic Mathematics Education di kelas ditekankan pada

keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman siswa

sehari-hari yang berarti matematika harus dekat dan relevan dengan siswa.

Langkah akhir dari pembelajaran ini adalah membuat kesimpulan dari

materi tentang Trigonometri dalam pemecahan masalah. Berdasarkan hasil

diskusi yang telah disampaikan oleh siswa di depan kelas, siswa

menyimpulkan konsep yang telah diperoleh. Hal ini melatih siswa untuk

menganalisis dan menarik kesimpulan dari berbagai pernyataan. Muafieq

(2011: 5) mengemukakan bahwa langkah terakhir atau kelima dalam

pembelajaran RME adalah menyimpulkan, yaitu guru memberi kesempatan

kepada siswa untuk menarik kesimpulan tentang suatu konsep atau

prosedur. Jadi karakteristik pembelajaran matematika realistik yang

tergolong dalam langkah ini adalah adanya interaksi (interactivity) antara

siswa dengan guru (pembimbing).

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan

kemampuan berpikir matematika siswa dalam bidang konten, maka

pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran

Page 10: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

9

kegiatan investigasi dan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME)

ini dilaksanakan sedemikian rupa sehingga dapat mengarahkan siswa agar

memiliki berbagai kemampuan berpikir matematis. Pada siklus I dan II,

ketercapaian peningkatan berpikir matematis dalam bidang konten dapat

dilihat dari Latihan siswa dalam menemukan konsep dan menyelesaikan LKS

pada setiap pertemuan serta hasil analisis tiap post tes akhir siklus.

Pada pembelajaran ini, siswa berpikir ‘idea of unit’ melalui proses

memperoleh dan memahami konsep Trigonometri sesuai petunjuk pada LKS

(LKS) ketika memberikan perlakuan pada persegi-persegi yang terdapat di

setiap kaki segitiga siku-siku. Siswa juga berpikir ‘idea of unit’ melalui proses

mengaplikasikan konsep Trigonometri pada soal dalam LKS tetapi dengan

menggunakan satuan yang berbeda-beda, termasuk ketika menjumpai

segitiga pada kertas berpetak. Ini membutuhkan ketelitian dan pemahaman

tentang ’unit’. Ketika siswa menuliskan hasil pengamatannya ke dalam

bentuk pernyataan matematika, berarti siswa berpikir “idea of expression”

yaitu mampu menyatakan masalah matematika dalam simbol atau

pernyataan matematika. Siswa mengetahui konsep baru yang mereka kenal

lewat pernyataan matematika yang baru mereka buat, ini disebut “rumusan

ide”.

Siswa berpikir “pendekatan ide, operasi ide, sifat dasar ide, dan

pemikiran fungsional ide melalui proses mengerjakan soal-soal cerita yang

penyelesaiannya menggunakan konsep Trigonometri dalam pemecahan

masalah. Dalam menyelesaikan soal-soal cerita, siswa memahami masalah

terlebih dahulu kemudian mengubah situasi soal ke dalam kalimat

matematika. Inilah yang disebut dengan “ekspresi ide”. Siswa berusaha

menggambarkan permasalahan serta berusaha untuk melakukan pendekatan

untuk menyelesaikannya. Inilah yang disebut pendekatan ide. Siswa

selanjutnya memutuskan akan menggunakan sifat dan rumus yang mana

untuk menyelesaikan soal cerita tersebut. Hal ini yang disebut dengan “sifat

Page 11: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

10

dasar ide”. Ketika sudah mengetahui rumus yang mana maka siswa tinggal

melakukan operasi hitung (idea of operation).

Pada proses pembelajaran siswa melakukan berbagai macam

kegiatan, mencoba-coba untuk menemukan sebuah pola dari konsep yang

akan mereka temukan. Mereka juga saling bertukar pendapat, bertanya,

mengeluarkan gagasan untuk saling memahamkan sesama anggota

kelompok. Mereka tidak terlalu tergantung pada guru, dan pada akhirnya

mereka mampu menemukan konsep baru atau menyimpulkan dari berbagai

Latihan yang telah mereka lakukan. Dari kesimpulan itu diperolehlah konsep

baru. Hal ini berarti siswa melakukan kegiatan investigasi dalam

pembelajaran.

Pada setiap pembelajaran guru menggunakan bahan ajar berupa LKS.

Setiap awal materi dalam LKS dimulai dengan membawa siswa pada

permasalahan sehari-hari. Melalui langkah-langkah yang ada pada LKS

tersebut siswa memodelkan, mengkonstruksi pengetahuan mereka sehingga

akhirnya menemukan konsep baru. Siswa dilatih dengan mengerjakan

berbagai soal cerita tentang aplikasi dalam kehidupan sehari-hari konsep

yang baru mereka temukan. Inilah gambaran kegiatan investigasi pada

Realistic Mathematics Education.

Pada akhir setiap siklus dilaksanakan tes kemampuan berpikir

matematis dalam bidang konten untuk mengukur sejauh mana peningkatan

kemampuan berpikir matematis siswa dalam bidang konten setelah dikenai

tindakan. Pada tes siklus I, rata-rata kemampuan berpikir matematis siswa

berada pada kategori sedang yaitu 66,67% sedangkan pada tes siklus II, rata-

rata kemampuan berpikir matematis siswa berada pada kategori tinggi yaitu

76,79%.

Peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa dalam bidang

konten tersebut terjadi setelah siswa dikenai tindakan yaitu pembelajaran

menggunakan kegiatan investigasi pada pendekatan Realistic Mathematics

Page 12: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

11

Education (RME). Pengembangan model matematika dalam RME melalui

empat tahapan yaitu dunia nyata, pembentukan skema, pembangun

pengetahuan, serta formal abstrak.

Kegiatan pembelajaran matematika berbasis RME yang dilakukan

siswa ketika pembelajaran melatih siswa untuk secara mandiri menemukan

konsep yang akan dipelajari sehingga pembelajaran berlangsung lebih

bermakna bagi siswa. Siswa tidak lagi mengalami kesulitan ketika

menghadapi soal yang lebih kompleks dan berbeda dengan contoh yang

diberikan guru. Ini menandakan pemahaman konsep siswa meningkat dari

sebelumnya, yaitu siswa mengalami kesulitan untuk menyelesaikan

permasalahan yang berbeda dari contoh yang diberikan guru.

Pendekatan Realistic Mathematics Education yang digunakan dalam

pembelajaran ini diawali dari memberikan permasalahan realistik yang

berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari siswa. Hal ini sangat

mendukung siswa untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam

mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan ini

terlihat dari jumlah kelompok yang mengalami kesulitan dalam

menyelesaikan soal aplikasi pada LKS berkurang dari siklus I ke siklus II. Selain

itu, hal ini didukung dari hasil analisis tes siklus bahwa soal aplikasi yang

dibuat berdasarkan delapan aspek konten pada tes siklus dapat diselesaikan

oleh siswa sehingga ketika siklus II mencapai kategori tinggi untuk rata-rata

kemampuan berpikir matematis dalam bidang konten, sedangkan

pencapaian kemampuan berpikir matematis siswa pada siklus I mencapai

kategori sedang. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan yang digunakan

dapat meningkatkan delapan aspek konten. Hal tersebut menandakan bahwa

kegiatan investigasi pada pendekatan Realistic Mathematics Education yang

diterapkan dalam pembelajaran di kelas X SMK Putra Bangsa Salatiga dapat

meningkatkan kemampuan berpikir matematis dalam bidang konten siswa,

terutama materi Trigonometri dalam pemecahan masalah. Hasil penelitian

Page 13: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

12

tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwansumrit (2011)

yang menunjukkan bahwa evaluasi hasil dari model pembelajaran efektif

memungkinkan siswa untuk memiliki prestasi belajar setelah diadakan

eksperimen. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Gujarati (2011)

menunjukkan guru memiliki orientasi bervariasi terhadap pelaksanaan

kurikulum matematika karena konteks khusus sekolah, harapan dari

pengelola sekolah masing-masing, dan keyakinan pribadi mereka tentang

pembelajaran matematika berpotensi menyebabkan meningkatnya prestasi

siswa matematika. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

memahami konsep meningkat secara umum karena siswa sudah mampu

mengaplikasikan konsep pembelajaran matematika berbasis RME yang telah

diajarkan oleh guru pada permasalahan sehari-hari.

Berdasarkan hasil analisis angket juga diketahui bahwa rata-rata

kemampuan berpikir matematis dalam bidang konten siswa berada pada

kategori tinggi yaitu 76,56%. Adapun hasil wawancara yang dilakukan

terhadap empat siswa diketahui bahwa siswa merasa senang, tertantang

terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan Realistic Mathematics

Education. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa

pengembangan pengelolaan pembelajaran matematika dengan

menggunakan pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) mampu

meningkatkan kemampuan berpikir matematis dalam bidang konten siswa

kelas X di SMK Putra Bangsa Salatiga.

SIMPULAN

1. Pelaksanaan pengelolaan pembelajaran matematika dengan pendekatan

realistic mathematics education. Pembelajaran menggunakan empat tahap

pengembangan model yaitu dunia nyata, pembentukan skema, pembangun

pengetahuan serta formal abstrak. Kegiatan yang dilakukan di kelas meliputi

pemberian masalah yang bersifat open-ended, melatih siswa menemukan

Page 14: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

13

pola (finding pattern), melakukan kegiatan yang beragam (divergent

exercise), menyampaikan kepada orang lain (being exposed), dan mandiri.

2. Pengembangan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan

realistic mathematics education terjadi peningkatan kemampuan berpikir

matematis dalam bidang konten siswa yang ditunjukkan dengan hasil tes

kemampuan pada siklus I dan siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Oktiana. 2009. “Laporan Hasil Observasi Pembelajaran RME”. http://oktianadwi.wordpress.com/2009/05/21/laporan-hasil-observasi-pembelajaran-rme/. Diakses jam 10.15 tanggal 23 Desember 2012.

Gujarati, Joan. 2011. “From Curriculum Guides to Classroom Enactment:

Examining Early Career Elementary Teachers’ Orientations Toward Standards-Based Mathematics Curriculum Implementation”. Journal of Mathematics Education at Teachers College. Spring-Summer 2011, Volume 2, pp. 40-46

Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kholidin. 2011. “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Realistic Mathematics Education (RME)”. http://kholidintegal.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html diakses jam 10.27. Diakses jam 10.35 tanggal 23 Desember 2012.

Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Miles, B Matthew & A. Michael Huberman. 2008. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.

Moleong, J. Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Muafieq, Dhonny. 2011. “Penerapan Model Pembelajaran dengan Pendekatan Matematika Realistik Indonesia”. http://www.dedenbinlaode.web.id/2010/01/realistik.html. diakses jam 10.55 tanggal 2 Maret 2013.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Page 15: PENGEMBANGAN PENGELOLAAN …eprints.ums.ac.id/27542/9/11._NASKAH_PUBLIKASI.pdfAda kecenderungan siswa SMK Farmasi Putra Bangsa ... menemukan sendiri bentuk penyelesaian suatu soal

14

Starnes, Becky J. dan Bakir, Saad T. 2011. Coaching Quality in the College Classroom a Case Study of Continuous Improvement. Journal. Clarksville: School of Technology and Public Management 537 Pond Apple Road.

Subadi, Tjipto, 2009. Sosiologi Dan Sosiologi Pendidikan. Solo: Fairuz Media.

Sutikno, Sobry. 2009. Belajar Pembelajaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan

Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect.

Suwansumrit, Chalabhorn, et.al. 2011. “Development of an Instructional Model

in Mathematics with the Use of Interactive Webcast for Sukhothai Thammathirat Open University Students”. ASEAN Journal of Open Distance Learning, Vol. 3, No. 1, pp. 79-87.

Vermette, Paul J; Jones, Karrie A; Jones, Jennifer L.; Werner, Ted; Kline, Cindy;

D’Angelo, James. “A Model for Planning Learning Experiences to Promote Achievement in Diverse Secondary Classrooms”. SRATE Journal Summer 2010, Vol. 19, Number 2, pp. 70-83.

Webb, David C; Kooij, Henk van der, & Geist, Monica R. 2011. “Design Research in the Netherlands: Introducing Logarithms Using Realistic Mathematics Education”. Journal of Mathematics Education at Teachers College. Spring-Summer 2011, Volume 2, pp. 47-52