pengembangan pakan mandiri bagi kelompok pembudidaya ikan · harga ikan budidaya. kebutuhan impor...

68
1 PENGEMBANGAN PAKAN MANDIRI BAGI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN U S M A N Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan, Maros 2018

Upload: tranthuan

Post on 23-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

1

PENGEMBANGAN PAKAN MANDIRI BAGI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN

U S M A N

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan

Perikanan, Maros

2018

2

PENDAHULUAN

➢ Pakan merupakan salah satu komponen

utama dalam kegiatan budidaya ikan

➢ Kontribusi biaya pakan dapat mencapai

70% dari total biaya produksi (teknologi

intensif)

➢ Saat ini, sebagian besar bahan pakan di

impor (tep. ikan, tep./bkl kedele, tep. jagung,

dll) → untuk industri pakan →harga pakan

komersial mahal → tidak seimbang dengan

harga ikan budidaya

Kebutuhan impor bahan baku pakan untuk

akuakultur Indonesia (Ton)

3

Bahan Th 2014 Th 2015 Th 2018 Th 2019

Tepung ikan 125.000 148.000 252.000 302.000

Tepung kedele 257.000 297.000 460.000 552.000

Poultry meat

meal90.000 105.000 170.000 204.000

Meat & Bone

meal117.000 135.000 205.000 245.000

Tepung jagung

(gluten)113.000 130.000 196.000 235.000

Tepung gandung 113.000 133.000 220.000 264.000

Sumber : Indonesian Feedmills Association, 2015

➢ Di Indonesia tersedia banyak jenis bahan baku

pakan

➢ Problem pemanfaatannya oleh industri pakan:

- musiman, terpencer - pencar

- tidak standar (kuantitas dan kualitas

rendah, kontinuitas tidak terjamin)

➢ Perlu pengembangan pembuatan pakan

berbahan baku lokal, di sentra2 keg. budidaya

perikanan

➢ Fokus pembangunan perikanan budidaya oleh

pemerintah (2015 – 2019) : Pengembangan

pakan ikan mandiri berbahan baku lokal -

GERPARI 4

TIGA PILAR PEMBANGUNAN PAKAN

PABRIK PAKAN SKALA INDUSTRI

➢ Mengandalkan bahan baku pakan impor dan dalam

negeri skala besar

➢ Harga bersaing, berkualitas dan tertelusur

UNIT KEGIATAN PAKAN UPT

➢ Mengandalkan pasokan bahan baku skala industri,

menengah dan skala rumah tangga

➢ Murah dan berkualitas dan tertelusur

UNIT GERPARI

➢ Mengandalkan bahan baku yang tersedia secara lokal

➢ Murah dan formula fluktuatif

➢ Kualitas tinggi setelah Tahun ke 3

Fakta yang ditemui di lapangan

(GERPARI 2015-2016)

6

1. 10 – 15 % kelompok tidak beroperasi

2. Bahan dibagikan

3. Pakan mandiri dibagikan (tidak dijual)

4. Musim hujan, pakan berjamur

MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PAKAN

MANDIRI BERBASIS KELOMPOK PEMULA

1. Tidak ada mesin dan tidak

menguasai permesinan

2. Tidak ada akses bahan

baku utama dan lokal

3. Tidak ada akses tepung

ikan

4. Tidak menguasai

formulasi dan prosedur

5. Rendahnya

enterpreneurship

6. Tidak memiliki organisasi

yang tertata

7. Belum adanya pembinaan

yang terstruktur

A. Lemahnya identifikasikelompok; kelompokyang mudah danresponsif, berulangmenerima bantuan

B. Enterpreneurship yang lemah

C. Organisasi yang lemah

D. Kurang Pembinaan yang melekat

OUTPUT DAN SASARAN:

1. Tersalurkannya bantuan :

- 500 Paket Pakan Mandiri (bahan

baku, mesin dan sarana angkutan)

2. Terbentuknya jejaring bahan baku

pakan ikan, dan usaha pakan ikan

mandiri

3. Terciptanya kemandirian masyarakat

dalam penyediaan bahan baku dan

pakan ikan secara partisipatif ;

4. Tersedianya bahan baku pakan lokal

untuk kebutuhan pembuatan pakan

ikan mandiri;

.

MENINGKATNYAMARGINKEUNTUNGANPEMBUDIDAYAIKAN

TUJUAN :Ketersediaan pakan mandiri

berbahan baku lokal, dengan

mutu terjamin dan harga

terjangkau

KEBIJAKAN GERPARI 2017

OUT PUTKLASIFIKASI KELOMPOK PAKAN MANDIRI

KELOMPOK PENYEDIA BAHAN BAKU

Kelompok Yang MenyiapkanDan Mengolah Bahan Dasar

Dari Kegiatan Pertanian, Peternakan, Perkebunan Dan

Perikanan Untuk DijadikanSebagai Bahan Baku Pakan

Ikan;

KELOMPOK UTAMA

Kelompok Utama AdalahKelompok Yang Memproduksi

Pakan Secara KomersiilMemiliki Kecakapan Menyusun

Formulasi Pakan

KELOMPOK PENCETAK

Kelompok Pencetak Pakan Adalah Kelompok Pembuat

Pakan Atau Pembudidaya Yang Berperan Sebagai Pencetak Pakan Secara Mandiri Dan Atau Mencetak Pakan Hasil Formulasi Dari Kelompok

Utama

10

11

12

13

14

15

16

17

Langkah yang harus dilakukan

➢ Identifikasi sebaran dan potensi bahan baku

potensial untuk pakan ikan di setiap daerah.

➢ Karakterisasi kandungan nutrisi bahan pakan

– standardisasi kualitas bahan pakan.

➢ Bimbingan pembuatan formulasi (formulator)

dan pembuatan pakan mandiri berbasis

bahan baku lokal di sentra-sentra kegiatan

budidaya.18

PENGEMBANGAN PAKAN MANDIRI

19

Makro nutrisi (% bahan kering ) beberapa bahan

baku pakan (hewani)

Jenis bahan hewani Protein LemakSerat kasar

Abu

Tepung ikan lokal 44,7- 62,4 4,8 - 10,8 1,1 - 3,4 21,7- 24,7

Tepung kepala udang 44,4 - 49,8 3,8 - 8,4 15,8 - 19,7 25,7- 27,8

Tepung limbah ayam 59,1 - 62,7 17,2 - 22,3 1,9 - 2,4 5,3 - 7,4

Tepung keong mas 51,8 - 66,0 5,2 - 13,6 2,8 - 6,1 11,2 - 24

Tepung darah hewan 72 - 97 0,2 - 5,9 0,4 -1,0 2,0 - 15,6

Tepung rebon 55,5 - 61,3 4,3 - 9,7 2,7 - 3,2 13,6 -15,7

Tepung hati cumi 49,2 16,8 5,0 4,5

Tepung kerang hijau 57,0 13,4 2,1 9,7

20

Jenis bahan nabati Protein LemakSeratkasar

AbuBETN

(Karbohidrat)

Tepung kedele 36 - 41 18,4 - 20 3,5 - 6,4 6,0 - 7,2 27,4 – 38,5

Bungkil kedele 44 - 48 3,5 - 5,7 6,2 - 7,2 6,8 -9,3 30,3 – 40,7

Ampas tahu 18,2 -24,0 5,8 - 10,3 20,1 - 26,8 2,4 - 10,6 36,7 – 39,4

Dedak halus 11,9 - 13,8 11,9 - 15,9 6,2 - 14,3 9,4 - 11,7 49,5 – 53,8

Bungkil kopra 18 - 24 5,4 - 20 12,4 -16,7 4,6 - 7,7 39,2 – 40,1

Bungkil kopra fermentasi

29,8 - 29,3 5,2 - 6,7 16,4 - 16,5 7,2 - 8,4 38,7 – 41,8

Bungkil kelapa sawit 14,6 -15,8 2,9 - 12,7 31,8 - 33,0 5,0 - 15,8 38,7 – 41,8

Tepung jagung 10,2 - 11,0 3,8 - 4,1 1,7 - 2,4 1,8 - 2,2 38,7 – 41,8

Tepung pollar 11,0 - 16,9 1,3 - 4,4 7,8 - 8,8 4,7 - 5,5 38,7 – 41,8

Mi apkiran 10 - 11 5,3 - 17,5 0,81 - 2,5 4,2 - 4,8 38,7 – 41,8

Gosse (Ceratophyllum)

17 - 20,8 2,7 - 3,2 13,5 - 16,6 28,4 - 30,5 38,7 – 41,8

Lumut sutraChaetomorpa intestin

16,6 1,0 19,3 30,9 32,2

Tep kanji / tapioka 0,2 - 0,5 0,2 - 0,3 0,9 1,5 7,0 – 8,2 38,7 – 41,8

Makro nutrisi (% bahan kering ) beberapa bahan bakupakan (nabati)

Komposisi asam amino essensial bahan (% bk)

Asam amino

esensial

Tep. keong

mas

(CP. 56,9%)

Tep. limbah

(usus) ayam

(CP. 65,8%)

Tep. darah hasil

fermentasi

(CP. 82,7%)

Tepung

ikan

(CP. 66,4%)

Arginine 3.67 4,71 4,05 4,26

Histidine 1.05 0,83 5,78 1.75

Isoleucine 2.60 2,26 0,70 3,09

Leucine 4.31 4,44 10,91 5.25

Lysine 3.14 3,24 7,36 5.10

Methionine 0.32 ttd 0,29 1.36

Phenylalanine 2.19 2,04 6,34 2.53

Threonine 2.35 2,62 4,50 3,06

Valine 2.61 2,75 6,40 3.34

➢ Asam amino merupakan penyusun protein, menentukan kualitas protein.

22

Sumber lemak :

- minyak ikan = sumber n – 3 PUFA

- minyak cumi = sumber n – 3 PUFA

dan lecithin

- minyak kedele = sumber n – 6 PUFA

- minyak jagung = sumber n – 6 PUFA

Profil asam lemakBahan

Minyak

ikan

Minyak

cumi

Minyak

kedele

Minyak

jagung

Minyak

kelapa sawit

Linoleic (18:2n-6) 0,7 – 2,3 3,0 57,2 51,2 6,6

Linolenic (18:3n-3) 0,8 - 2,8 6,0 0,3 0,2

Eicosapentaenoic (20:5n-3) 11,1 – 16,3 15,0 - - -

Docosahexaenoic (C 23:6n-3) 4,6 – 13,8 25,2 - - -

Profil asam lemak (% total asam lemak) beberapa sumber

lemak

24

Beberapa zat anti-nutrisi dalam bahan

pakan

Anti nutrisi Bahan pakan Penanganannya

Anti-tripsin

Tepung kedele

Dedak halus

Tep bunga matahari

Tepung ubi

Tep gandung / terigu

Sorghum

Tepung jagung

Pemanasan pada

suhu 175-195oC, atau

dimasak / kukus

selama 10 menit pada

kondisi mendidih

Asam fitat

Tepung kedele

Dedak halus

Tepung ubi

Tep gandung / terigu

Sorghum

Tepung jagung

- Pembatasan

penggunaan

- Penggunaan enzim

fitase

- Pemanasan

25

Anti nutrisi Bahan pakan Penanganannya

TaninSorghum

Tep biji bunga matahari

- Pemanasan

SaponinKacang tanah

Kacang kedele

- Pembatasan

penggunaan

Lectin

Dedak halus

Sorghum

Gandung / tep. Terigu

Singkong

Kacang kedele

- Pemanasan

selama 30 menit

Gossipols Biji kapas- Pembatasan

penggunaan

Anti vitamin B1 Kacang kedele - Pemanasan

Chitin Tepung kepala udang

- Enzim chitinase

- Pembatasan

penggunaan

KUALITAS PAKAN ditentukan oleh:

➢Kualitas bahan

➢Formulasi pakan

➢Proses pembuatan pakan

26

Proses fermentasi

Bungkil kopra yang

difermentasi dengan

Rhizopus sp (1%)

Peningkatan Mutu Bahan Baku Lokal

Fermentasi bungkil kopra dengan Rhizopus sp

◼ Tripleks ukuran 2,5 x 1,25 cm2

◼ Bungkil kopra + 0,1% Rhizopus sp +

100% air PDAM (kadar air : 50 – 60%),

campur rata

◼ Bungkil kopra yang sudah di campur

jamur ditebar ketebalan 5-7 cm di atas

tripleks

◼ Tutup dengan terpal agak miring ke

samping, biarkan (inkubasi) selama 3-4

hari

◼ Panen, keringkan dan giling halus, siap

pakai atau simpan (lebih awet)

Proses fermentasi bungkil kopra

Bungkil kopra yang difermentasi

dengan Rhizopus sp (0,5 – 1%)

Bungkil kopra hasil fermentasi

Peningkatan mutu bahan baku lokal

Fermentasi Bungkil kopra

29

VariabelBungkil kopra

Tanpa fermentasi Fermentasi Rhizopus sp

Protein kasar (%) 22,9 29,8

Lemak (%) 14,9 6,7

Serat kasar (%) 15,3 12,9

Abu (%) 6,8 8,4

BETN (%) 40,1 42,2

Aflatoksin (B1, B2, G1, G2) (ppb) Tidak terdeteksi Tidak terdeteksi

Bilangan peroksida (meq/kg) 16,9 10,3

➢ Fermentasi bungkil kopra dengan Rhizopus sp

Variabel

Dedak padi grade-2

Tanpa

fermentasi

Fermentasi

Rhizopus sp

Protein kasar (%) 7,7 10,2

Lemak (%) 7,9 4,9

Serat kasar (%) 25,8 19,3

Abu (%) 13,0 16,8

BETN (%) 45,6 48.8

Zat anti nutrisi ??? ???

Fermentasi dedak padi grade-2 dengan Rhizopus sp

Fermentasi Dedak Padi

TAHAPAN PEMBUATAN PAKAN IKAN

MANDIRI

1. PENENTUAN KEBUTUHAN NUTRISI PAKAN IKAN BUDIDAYA

2. PEMILIHAN BAHAN BAKU PAKAN

3. FORMULASI PAKAN

4. PEMBUATAN PAKAN :

- Penggilingan Bahan Pakan

- Penimbangan Bahan Pakan

- Pencampuran Bahan Pakan

- Pemasakan perekat dan sumber karbohidrat

- Pencetakan Pakan

- Pengukusan pakan

- Pengeringan Pakan

- Pengemasan Pakan

- Penyimpanan Pakan

32

Kebutuhan nutrisi ikan budidaya

Protein - sumber energi- pemeliharaan jaringan- pertumbuhan

- Karnivora, protein tinggi : > 40%Ikan kerapu, ikan kakap

- Omnivora, protein sedang : 30 – 40%Udang windu, udang vaname, ikan nila, lele

- Herbivora, protein rendah : 20 – 30%Ikan bandeng, ikan baronang, ikan gurami

- Ikan kecil butuh protein lebih tinggi daripada ikan besar

Jenis ikanKandungan protein pakan (%)

Bandeng kecil (< 25 g) 38 – 40

Bandeng mudah ( > 50g) 25 – 35

Baronang 22 – 35

Nila 27 – 35

Lele 30 – 40

Kakap putih 40 – 45

Kerapu macan 45 – 50

Kerapu bebek 47 – 54

Udang windu 35 – 45

Udang vanname 32 – 40

Kebutuhan protein dalam pakan pembesaran

beberapa jenis ikan budidaya

Kebutuhan asam amino esensial dalam pakan pembesaran beberapa

jenis ikan budidaya (% bahan kering)

Jenis asam

amino essensial

Jenis ikan

Bandeng Nila Lele Kerapu macan Udang windu

Arginine 1,56 1,18 1,74 2,15 1,85

Histidine 0,6 0,48 0,54 0,91 0,85

Isoleucine 1,2 0,87 0,61 1,40 1,01

Leucine 1,53 0,95 1,90 2,55 1,70

Lysine 1,2 1,43 1,75 2,96 2,08

Methionine 0,75 0,75 1,25 2,96 0,89

Phenylalanine 1,4 1,05 1,78 0,35 1,40

Treonine 1,35 1,05 0,80 1,15 1,40

Triptopan 0,18 0,28 1,01 ? 0,20

Valine 1,08 0,78 0,81 1,66 1,35

35

Lemak - sumber energi

- pelarut vitamin

- sumber asam lemak essensial

- Ikan air laut : n – 3 PUFA tinggi

khususnya EPA dan DHA

- Ikan air tawar : n – 6 PUFA tinggi

khususnya ARA da Linoleic

- Ikan air payau : n – 3 & n – 6 PUFA

36

Jenis ikan Kebutuhan lemak pakan (%)

Bandeng kecil (< 25 g) 7 – 10

Bandeng mudah ( > 50g) 7 – 10

Baronang 7 – 10

Nila 7 – 12

Lele 7 – 12

Kakap putih 12 – 15

Kerapu macan 9 – 12

Kerapu bebek 9 – 12

Udang windu 6 – 8

Udang vanname 6 – 8

Kebutuhan lemak dalam pakan pembesaran

beberapa jenis ikan budidaya

Kebutuhan asam lemak esensial dalam pakan beberapa jenis ikan

budidaya (% bahan kering)

Jenis ikan Kebutuhan asam lemak essensial

(% kering pakan)

Bandeng 1,0 % n-3 HUFA

1,0 % n-6 PUFA

Nila 0,5 – 1% n-6 PUFA

Lele -

Kakap putih 1,0 – 1,7 % n-3 HUFA

Kerapu bebek 1,4 % n-3 HUFA

Kerapu macan 2,0 % n-3 HUFA

Udang windu 0,4 % n-3 HUFA, 0,4% EPA

0,3 % n-6 PUFA . 0,4% DHA

Udang vannamei 0,25 % EPA

0,25 % DHA

38

➢ Karbohidrat - sumber energi murah

- binder (perekat)

➢ Campuran vitamin menunjang proses

metabolisme

➢ Campuran mineral menunjang proses

metabolisme

Kebutuhan vitamin

Jenis vitaminJenis ikan

Bandeng Nila Lele Kerapu macan Udang windu

Vit. A (IU/kg) 2000-5000 5000 1000-2000 5500 8400

Vit. D (IU/kg) 220 375 500-1000 1000 1,2 mg/kg

Vit. E (mg/kg) 11 50-100 25-50 50 20

Vit. K (mg/kg) 5 4.4 5 10 4

Vit. B1 (mg/kg) 5 4 1 20 4

Vit. B2 (mg/kg) 2-7 5-6 9 20 12

Vit. B3 (mg/kg) 17-28 26-121 33 100 40

Vit. B5 (mg/kg) 7-11 10 10-15 50 60

Vit. B6 (mg/kg) 11 1,7-9,5 3 20 12

Vit. B7 (mg/kg) 0,05 0,06 - 0.1 0,4

Vit. B9 (mg/kg) 0,5 0,5 1,2 5 0,8

Vit. B12 (mg/kg) 2-10 - 2-10 20 0,08

Choline (mg/kg) 440 1.000 400 550 600

Inositol (mg/kg) 50 400 100 100 400

Vit. C (mg/kg) 0-100 420 11-60 30-100 200

Kebutuhan mineral

Jenis mineral

Jenis ikan

Bandeng,

baronang, nila, lele

dan kerapu

CaHPO4.2H2O 2%

CaCO3 0,75%

MnSO4.H2O 0,03

ZnSO4.7H2O 0,07

CuSO4.5H2O 0,006

FeSO4.7H2O 0,05

NaCl 0,75

KIO3 0,0002

Jenis mineral Udang

K2HPO4 2%

Ca3(PO4)2 2,72%

MgSO4.7H2O 3,041%

NaH2PO4.2H2O 0,79

Mikro nutrient lain

Kolesterol 0,15 – 1%

Lesitine 0,5 – 1%

Astaxanthin 50 – 100 mg/kg

41

Beberapa metode untuk membuat formulasi pakan:

1. Metode Persegi Pearson dengan dua bahan baku:

- Misalnya pakan yang mau dibuat

mengandung protein 25%

- Bahan yang akan digunakan:

tepung ikan : kandunga protein 60,1%

dedak halus : kandungan protein 12,5%

Penyusunan Formulasi Pakan

42

Tahapan yang dilakukan:

- Gambar kotak segi empat

25%

Tepung ikan

60,1 % protein

Dedak halus

12,5 % protein

12,5

35,1

12,5 / 47,6 x 100 = 26,3%

35,1 / 47,6 x 100 = 73,7%

Jumlah : 47,6

Jadi jumlah bahan baku yang diperlukan untuk membuat 100 kg

pakan : → Tepung ikan = 26,3 kg

→ Dedak halus = 73,7 kg

2. Metode kalkulasi dengan program excell (komputer)

Bahan pakanKomposisi nutrisi bahan pakan (%) Formulasi

pakan (%)Protein Lemak BETN Abu SK

Tepung ikan lokal 60.1 8,4 10.5 19,8 1,2 15

Tepung kedelei 40 15.2 31.6 7.2 6.0 12

Tepung jagung 11 3.6 78.4 4.2 2.8 15

Dedak halus 12.5 10.9 58.6 10.5 7.5 27

Tepung lumut sutra 16.6 1.0 32.3 30.8 19.3 30

Vitamin mix 0,5

Mineral mix 0,5

Total 100,0

Perhitungan komposisi proksimat pakan (% bahan kering)

- Protein 23,8

- Lemak 6,9

- Bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) / karbohdrat 42,6

- Abu 17,0

- Serat kasar 9,1

- Energi (kkal/kg) 3744

Harga pakan (Rp/kg) 4450

Protein : ((60,1x15)+(40,0x12)+(11,0x15)+(12,5x27)+(16,6x30))/100 = 23,8%

Lemak : ((8,4x15)+(15,2x12)+(3,6x15)+(10,9x27)+(1,0x30))/100 = 6,9%

BETN : ((10,5x20)+(31,6x12)+(78,4x15)+(58,6x27)+(32,3x19,3)/100 = 42,6%

Energi : ((23,8x5,64)+(6,9x9,44)+(42,6x4,11)x(10) = 3744 kkal/kg pakan

44

3. Menggunakan program khusus formulasi pakan

PROSES PEMBUATAN

PAKAN IKAN (PELLET)

45

1. PENGGILINGAN BAHAN

➢ Tujuan : untuk menghancurkan atau

menghaluskan serta mengayaknya

sehingga dihasilkan bahan yang halus.

Ukuran butiran maksimal 400 µm,

semakin halus lebih bagus.

➢ Penggiling terdiri dari 2:

- Penggilingan kasar dengan menggunakan

hammer mill.

- Penggilingan halus dengan menggunakan

disk mill.

Hammer mill Disk mill : 50 – 100 mikron

2. PENIMBANGAN BAHAN

➢ Bahan baku yang siap dipakai (memiliki ukuranrelatif sama setelah melalui penggilingan danpenyaringan), lalu ditimbang satu persatu denganjumlah sesuai porsinya berdasarkan formulasipakan yang telah ditetapkan.

➢ Penimbangan bahan baku dibedakan sesuaijenisnya, bahan yang jumlahnya besar ditimbangdengan menggunakan timbangan kasar dan bahanyang jumlahnya sedikit ditimbang denganmenggunakan timbangan yang lebih halus.

Timbangan

Menakar jumlah

bahan yang akan

digunakan

3. PENCAMPURAN BAHAN

➢ Proses pencampuran bertujuan agar semuabahan yang digunakan dalam pembuatan pakanpellet dapat bercampur secara homogen.

➢ Pencampuran bahan pakan diawali denganbahan yang jumlahnya sedikit (bahan mikro)diikuti dengan bahan yang jumlahnya banyak(bahan makro).

➢ Bahan yang berfungsi sebagai binder (perekat)dipisahkan untuk dimasak, agar sifat perekatnyaaktif dan ikatan karbohidrat kompleksnya pecah.

➢ Alat yang digunakan untuk pencampuran bahanadalah mixer. Ada dua jenis yaitu mixerhorizontal dan vertical mixer.

Pencampuran bahan secara manual

(a). Vertical mixer (b). Horizontal mixer

Agar bahan tercampur secara homogen

Horizontal mixerMixer untuk mencampur

bahan yang tidak

banyak

➢ Bahan perekat (binder, seperti kanji, sagu, CMC,

dll) dan sumber karbohidrat dimasak hingga

berbentuk seperti jelly.

➢ Pemasakan karbohidrat juga berfungsi untuk

memecah ikatan polisakarida dalam bahan agar

muda dicerna oleh ikan

➢ Perekat yang sudah masak lalu dicampur dengan

campuran lainnya hingga berbentuk adonan yang

kompak

4. PEMASAKAN PEREKAT

dan KARBOHIDRAT

Pemasakan binder, sumber karbohidrat dan air

Penambahan air panas (diawali

sekitar 20-25%) tergantung

jenis pakan yang akan dibuat

dan kandungan air bahan

Untuk memasak air, memasak

pati/karbohidrat (gelatinisasi)

dan mengaktifkan fungsi binder

(pengikat dalam pakan),

sehingga ketahanan pakan

dalam air (water stability) tinggi

dan kecernaan pakan

meningkat

5. PENCETAKAN PAKAN

➢ Pencetakan pakan bertujuan untuk menghasilkan

bentuk dan ukuran pakan yang sesuai dengan

kebutuhan ikan.

➢ Ukuran pakan harus disesuaikan dengan bukaan

mulut ikan budidaya.

➢ Bentuk dan ukuran pakan: emulsi/suspensi, pasta,

lempengan/flake, remah/crumble, dan pellet (moist

atau kering).

Mesin pencetak pellet

Mencetak pakan pellet

sesuai ukuran / butiran yang

dikehendaki (berdasarkan

bukaan mulut ikan

budidaya)

Gilingan daging + dinamo,

kapasita 20 kg/jam

Mesin pencetak pellet

Mesin pellet, kapasitas 150–200 kg/jam

Mesin pellet, kapasitas 50 kg/jam

Mesin pencetak pakan pada pabrik pakan

➢ Pengukusan dilakukan untuk

meningkatkan ketahanan

pakan dalam air khususnya

untuk pakan udang, serta

meningkatkan aroma dan

palatabiliti pakan

➢ Pengukusan dilakukan

selama 3-5 menit

6. PENGUKUSAN PAKAN

PELLET

7. PENGERINGAN PAKAN

➢ Pakan yang telah dicetak harus segera

dikeringkan (untuk pakan/pellet kering).

➢ Pengeringan dilakukan dengan

menggunakan alat penjemur (dryer) atau

sinar matahari

➢ Pakan kering yang dihasilkan biasanya

memiliki kadar air sekitar 10%

Contoh Alat penyeringan / penjemuran pakan

Alat pengering khusus yang bisa diatur suhunya

(sekitar 60oC) lebih bagus dari pada penjemuran

langsung di bawah sinar matahari

8. PENGEMASAN PAKAN

➢ Pakan pellet yang telah kering, didinginkan, lalu dikemas

secepatnya.

➢ Pengemasan bertujuan melindungi pakan dari kerusakan

fisika, kimia, dan biologi selama pengangkutan dan

penyimpanan.

➢ Bahan pengemas sebaiknya memiliki kriteria:

- mampu melindungi pakan buatan dari sumber cahaya

- mempunyai permeabilitas rendah terhadap gas dan uap air

- tidak bereaksi dengan pakan

- cukup kuat sehingga dapat melindungi pakan terhadap

serangan mikroba, serangga dan binatang pengerat.

9. PENYIMPANAN PAKAN

➢ Gudang penyimpanan: bersih, kering dan tidak lembab,

berventilasi baik,bebas binatang pengganggu, tidak gelap.

➢ Barang yang dicetak lebih dahulu, harus digunakan lebih

dahulu.

➢ Dalam menumpuk pakan, sebaiknya jangan lebih dari 10

tumpukan karung / kantong.

➢ Pakan yang mengandung lemak tinggi memiliki

kemampuan lama penyimpanan lebih pendek dari pada

yang mengandung lemak rendah.

➢ Secara umum, pakan pellet yang disimpan pada tempat

yang baik, seharusnya digunakan sebelum 90 hari sejak

pencetakannya.

68