pengembangan nilai-nilai demokrasi …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. ringkasan skripsi.pdf · bahwa...

23
1 PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA SE-KECAMATAN DEPOK RINGKASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Adisti Sulistyorini NIM. 09401241040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Upload: dangkhue

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

1

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DI SMA SE-KECAMATAN DEPOK

RINGKASAN SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Adisti Sulistyorini

NIM. 09401241040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

2

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI PANCASILA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DI SMA SE-KECAMATAN DEPOK

Oleh Adisti Sulistyorini NIM.09401241040

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tujuan pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, materi pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, strategi pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, media pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, dan proses penilaian pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila di SMA se-Kecamatan Depok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari lima guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMA se-Kecamatan Depok, khususnya guru senior yang mengampu di masing-masing sekolah. Obyek penelitian ini berupa proses pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila dengan melihat tujuan pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, materi pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, strategi pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, media pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila, dan proses penilaian pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila.

Tempat penelitian mengambil tempat di Sekolah Menengah Atas se-Kecamatan Depok, yaitu SMA N 1 Depok, SMA Angkasa Adisutjipto, SMA Gama, SMA Kolose De Britto, SMA Kolombo Sleman dan SMA Mandala Bhakti yang kemudian tidak dapat dilanjutkan karena keterbatasan siswa. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ialah metode wawacara dilakukan pada setiap guru PKn di SMA, metode dokumentasi menggunakan RPP dari setiap guru, metode observasi ikut dalam observasi saat guru mengajar atau masuk kelas. Teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, kategorisasi data, display data dan pengambilan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila sangat penting dengan melihat beberapa komponen, yaitu(1)tujuan pengembangan agar siswa dapat mengetahui dan melakukan nilai-nilai Demokrasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,(2)materi pengembangan secara konseptual dan dilanjutkan secara fakta dalam metode pembelajaran,(3)strategi pengembangan lebih mengarah kepada ceramah dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila,(4)guru lebih banyak menggunakan audio daripada membuat media dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila,(5)proses penilaian menggunakan nilai akademik dan nilai perilaku. Nilai akademik diambil dari nilai ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan semester sedangkan nilai perilaku diambil dari sikap dan tingkah laku anak saat proses pembelajaran. Kata Kunci : Pengembangan Nilai-nilai, Demokrasi Pancasila, Pendidikan Kewarganegaraan

I. PENDAHULUAN

Sejak munculnya reformasi pada tahun 1998 gebrakan dan gerakan demokrasi

mulai menjadi wacana di Indonesia. Demokrasi dianggap menjadi suatu solusi yang

mampu membebaskan mereka dari tekanan yang ada. Hampir semua negara di dunia

meyakini demokrasi sebagai tolok ukur tak terbantah dari keabsahan politik. Keyakinan

Page 3: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

3

bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi

tegak kokohnya sistem politik demokrasi(Winarno,2007:89). Pada saat reformasi yang

membanggakan demokrasi, muncul juga pertanyaan yang merisaukan sekaligus

menyalahkan yaitu “Kenapa di era PKn ini kajian Pancasila seolah lenyap ditelan

gelombang reformasi?” Padahal pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan

peserta didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk

mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara Kesatuan Republik

Indonesia adalah negara kebangsaan modern(Latar Belakang BSNP).

Pancasila pada negara Indonesia tidak hanya merupakan dasar negara Indonesia

melainkan juga berkedudukan sebagai ideologi nasional negara Indonesia. Dalam ideologi

yang digunakan oleh suatu bangsa terkandung banyak nilai-nilai yang baik, luhur dan

dianggap menguntungkan bagi negara tersebut baik untuk masa kini dan masa sekarang.

Sesuai rumusan pertama yang disampaikan Ir.Soekarno Pancasila menjadi ideologi yang

komprehensif integral, ideologi Pancasila menjadi ideologi yang khas yang berbeda dengan

ideologi lain(Winarno,2007:24).

Nilai-nilai Pancasila yang ideal ialah nilai-nilai Pancasila menurut pandangan dari

pendiri-pendiri negara. Buku Negara Paripurna karangan Yudi Latif(2011:5) telah

membahas nilai-nilai ideal Pancasila mulai dari lahirnya hingga aktualisasi atau

penerapannya. Nilai-nilai tersebut ialah :

1. Ketuhanan yang berkebudayaan

2. Kemanusiaan universal

3. Persatuan dalam kebhinekaan

4. Demokrasi permusyawaratan

5. Keadilan sosial

Dari kelima nilai tersebut merupakan gabungan dari nilai-nilai Pancasila menurut pendiri-

pendiri bangsa ini.

Dari kelima nilai-nilai Pancasila tersebut, nilai demokrasi telah menjiwai pada

sila keempat. Hal ini membuktikan lebih luasnya Pancasila daripada demokrasi itu sendiri.

Sila keempat ini merupakan cita-cita kedaulatan rakyat dalam semangat kekeluargaan yang

memberi ruang bagi multikulturalisme ini bergema kuat dalam sanubari bangsa Indonesia

sebagai pantulan dari pengalaman pahit penindasan kolonial dan gotong royong dalam

masyarakat Indonesia (Yudi Latif, 2011:384).

Page 4: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

4

Adapun landasan pelaksanaan Demokrasi Pancasila di Indonesia yaitu

Pembukaan UUD 1945 dan sila keempat pada Pancasila. Dengan adanya landasan hukum

tersebut maka pelaksanaan Demokrasi Pancasila memiliki kepastian hukum di Indonesia.

Dengan berkembanganya pula demokrasi pada masa ini, maka Indonesia diharapkan dapat

menegakkan demokrasi yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Mewujudkan bangsa yang

religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil dan sejahtera pada dasarnya adalah upaya

menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita bersama.

Sebagai tempat dimana tunas bangsa menerima pendidikan baik pendidikan

formal dan informal, sekolah diharapkan mampu membentuk calon-calon pemimpin yang

membawa negaranya kearah demokrasi Pancasila yang sebenar-benarnya. Agar nantinya

demokrasi tidak dianggap hanya sebagai kebebasan semata namun juga sebagai kebebasan

yang bertanggung jawab berdasarkan Pancasila. Hal ini juga di sesuaikan dengan tujuan

dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan itu sendiri yakni agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung

atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

(Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan BSNP).

Alasan pengambilan lokasi di kecamatan Depok karena sebelumnya peneliti

pernah mengadakan PPL di SMA Negeri 1 Depok dan melihat bagaimana guru kelas XI

menggunakan metode pembelajaran yang kreatif setiap pertemuannya, sehingga membuat

peneliti ingin mengetahui pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila yang ada dan

ingin menambah wawasan yang lebih lagi dengan mengambil subyek penelitian se-

Kecamatan Depok . Peneliti ingin memberikan paparan tentang bagaimana masing-masing

sekolah mengembangkan nilai-nilai demokrasi Pancasila dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Tidak hanya itu saja namun peneliti ingin dapat mematahkan segala

pendapat yang mengatakan Pancasila lenyap dari mata pelajaran Pendidikan

Page 5: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

5

Kewarganegaraan. Selain itu alasan pemilihan pada siswa SMA, karena usia pada masa

SMA merupakan usia dimana seseorang beralih dari usia remaja menuju usia dewasa. Usia

tersebut sangat rentan dan selektif dalam menerima ilmu maupun pendapat dari orang lain,

maka akan bermacam-macam hambatan yang akan dialami oleh guru Pendidikan

Kewarganegaraan dalam mengembangkan nilai-nilai demokrasi Pancasila bagi siswa

SMA.

Hambatan dalam pengembangan nilai-nilai demokrasi Pancasila akan dapat

memunculkan ide-ide dan metode dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Metode tersebut dapat berupa diskusi, game atau juga dengan belajar di luar kelas.

Penggunaan metode pembelajaran yang menarik dapat membuat siswa tersebut paham

akan materi yang disampaikan dan juga menghilangkan rasa bosan dan kantuk dalam

menerima pembelajaran. Kreativitas dari guru sangat dituntut demi dapat menanamkan

materi namun juga secara tidak langsung merupakan pembelajaran yang bersifat

demokratis.

Melihat proses dan hambatan dalam mengembangkan nilai-nilai demokrasi

Pancasila maka akan muncul pula cara untuk mengatasi berbagai hambatan yang didapat

masing-masing guru. Kemampuan guru dalam mengatasi hal ini dapat dijadikan

pembelajaran bagi peneliti agar kelak mampu mengatasi segala hambatan yang ada, maka

dari itu judul yang tepat untuk mewakili semuanya ialah Pengembangan Nilai-Nilai

Demokrasi Pancasila melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA se-

Kecamatan Depok. Judul tersebut telah mewakili semua alasan dari keingin tahuan

peneliti.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Demokrasi Pancasila

Demokrasi secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani “demos” yang

berarti rakyat dan “kratos/cratein” yang berarti pemerintahan. Khususnya di Athena,

kata “demos” biasanya merujuk pada seluruh rakyat tetapi kadangkala juga berarti

orang-orang pada umumnya atau hanya rakyat miskin, kata demokrasi pada mulanya

kadangkala digunakan oleh kalangan aristokrat sebagai sindiran untuk merendahkan

orang-orang kebanyakan(Dahl,1998:11-12 dalam Yudi Latif,2011:395).

Dari pengertian mengenai demokrasi tersebut dapat ditarik bahwa substansi

demokrasi itu sendiri merupakan kekuasaan Yudikatif,Eksekutif dan Legislatif

Page 6: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

6

berasal dari rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan.

Substansi tersebut membentuk struktur dalam demokrasi, yakni adanya infrastruktur

dan suprastruktur yang menhghasilkan keputusan dan kapabilitas.

Demokrasi merupakan pemusatan kekuasaan ditangan rakyat. Menurut

Cholisin demokrasi di Indonesia memegang prinsip Teo-Demokratis dimana segala

keputusan dan kebijakkan diatur sepenuhnya untuk kepentingan rakyat namun tidak

melanggar peraturan Tuhan. Inilah perbedaan mendasar dari demokrasi yang khas di

Indonesia dibandingkan dengan demokrasi di negara lainnya. Prinsip Teo-

demokratis merupakan hasil demokrasi yang mendasarkan Pancasila terutama sila

pertama yakni Ketuhanan yang maha Esa.

Demokrasi bukan hanya suatu sistem yang ada dalam suatu pemerintahan,

namun juga suatu proses yang dilakukan untuk menuju kepada kesejahteraan rakyat

dalam negara tersebut. Demokrasi Pancasila yang merupakan demokrasi yang khas

dari bangsa Indonesia sendiri merupakan hasil dari pendiri negara ini yang memiliki

keinginan mulia untuk melepaskan segala kesulitan masyarakat Indonesia. Proses

menuju kesejahteraan tersebutlah yang kadang dalam perjalanannya ada beberapa

negara yang mampu melaksanakannya dengan baik namun tidak jarang juga banyak

negara yang tidak mampu untuk melakukannya.

Dengan adanya demokrasi ini, maka diharapkan akan terwujud pemerintahan

yang kuat mengingat karena pemerintahan ini diciptakan oleh rakyat itu sendiri.

Pemerintahan yang kuat bukaanlah pemerintahan yang diciptakan daalam bentuk

pemerintahan otoriter yang mampu mengarahkan kehendaknya kepada rakyat,

namun pemerintahan yang kuat yang didukung sepenuhnya oleh rakyat dan tidak

ditumpangi oleh kebutuhan pihak lain.

Demokrasi muncul bukan secara tiba-tiba, melainkan dengan suatu proses

yang panjang. Dalam proses tersebut terdapat faktor pendukung yang mendukung

tumbuhnya demokrasi. Faktor yang mendukung pelaksanaan demokrasi di negara

Indonesia antara lain:

1. Pendidikan politik/pendidikan kewarganegaraan untuk membentuk sikap

demokratis di kalangan warga negara, sebagai basis sumber daya politik.

2. Ormas dan parpol, untuk menyosialisasikan demokrasi di kalangan

masyarakat dan mengawasi jalannya demokrasi.

Page 7: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

7

3. Pemilu yang luber dan jurdil, merupakan hasil untuk rakyat dari demokrasi

yang juga merupakan awal lahirnya keputusan ideal bagi seluruh rakyat.

4. Perwakilan politik/DPR, MPR, secara tidak langsung merupakan ujung

tombak yang dilakukan oleh rakyat guna mengaspirasikan pendapat

mereka.

5. Pemerintah yang bertanggung jawab

6. Sistem peradilan yang independen

7. Pers dan media massa yang independen (Cholisin,2013:29)

Pendidikan politik sangat mendukung terciptanya demokrasi karena dari

pendidikan politik seseorang mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan

demokrasi dan dapat melakukannya. Pendidikan politik bisa juga disebut dengan

sarana sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat tentang demokrasi.

Ormas/Organisasi Masyarakat dan Parpol/Partai Politik merupakan pelaku

secara aktif yang melaksanakan demokrasi. Organisasi masyarakat sering melakukan

penyampaian aspirasi apabila tidak setuju dengaan kebijakan yang diambil oleh

pemerintah. Walaupun terkadang penyampaian aspirasi yang dilakukan tidak sesuai

dengan etika yang seharusnya namun dengan cara seperti itu aspirasi sering

dipertimbangkan oleh pemerintah. Aspirasi parpol yang bukan dari parpol penguasa

atau oposisi sangat diharapkan di dalam terciptanya demokrasi agar dapat

memberikan batasan kepada parpol penguasa apabila mereka membuat kebijakan

yang merugikan kepentingan masyarakat. Kebebasan dalam penyampaian pendapat

inilah yang sering dilakukan dalam negara yang menganut demokrasi. Hal ini perlu

dilakukan, seringnya oleh ormas atau parpol agar tercipta demokrasi sesuai yang

diharapkan bersama. Pembatasan kebijakan inilah tugas dari parpol atau ormas

dalam hal pengawasan demokrasi. Tugas lainnya dari ormas atau parpol dalam

demokrasi ialah menyosialisasikan hasil kebijakan yang dibuat oleh pemerintah

kepada masyarakat luas.

Adanya pemilu yang LUBER dan JURDIL merupakan indikasi atau hasil dari

terciptanya demokrasi dalam suatu negara. Hasil pemilu seperti inilah yang

diharapkan oleh masyarakat banyak, karena pemilu ini memberikan kebebasan

kepada masyarakat dalam memilih. Kebebasan dalam memilih menjauhkan

Page 8: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

8

masyarakat dari tekanan baik secara fisik (uang maupun kekerasan) maupun tekanan

secara emosional (hati nurani) dalam memilih pemimpin.

Perwakilan politik baik DPR maupun MPR merupakan ujung tombak secara

langsung maupun tidak langsung yang bertugas menyampaikan aspirasi masyarakat.

Anggota DPR merupakan hasil dari pemilihan umum dari masyarakat sehingga

diharapkan hasil kebijakan yang menjadi keputusan bersama benar-benar dari

masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat tanpa ada tumpangan yang

menguntungkan pribadi maupun golongan mereka.

Pemerintah yang bertanggung jawab dalam negara demokrasi ialah dalam hal

mengambil keputusan atau kebijakan untuk bersama, pemerintah harus menimbang

untung maupun ruginya. Apakah keputusan tersebut lebih banyak merugikan bagi

masyarakat atau lebih banyak menguntungkan bagi masyarakat. Kerugian yang

dihasilkan dari suatu keputusan atau kebijakan harus dapat ditanggung oleh

masyarakat dan dapat dipertanggung jawabkan di depan masyarakat secara luas.

Sistem peradilan merupakan salah satu hasil yang dapat dilihat dalam

pemerintahan yang demokrasi. Dalam pelaksanaannya sistem peradilan harus dapat

tajam tanpa memandang bulu bagi siapapun yang salah. Selama ini di Indonesia

sistem peradilan sangat tajam bagi masyarakat di bawah dan tumpul bagi masyarakat

atas. Sistem peradilan yang seperti ini merupakan sistem peradilan yang kurang adil

dan dapat merugikan masyarakat. Padahal negara demokrasi salah satu tujuannya

harus dapat menyejahterakan masyarakatnya. Sistem peradilan yang diharapkan

ialah sistem peradilalan independen dimana sistem ini bebas dari segala bentuk

tekanan dan dapat bersifat adil bagi semua masyarakat Indonesia.

Pers dan media massa sangat mendukung terciptanya demokrasi dalam suatu

negara. Pers dan media massa mempunyai tugas dalam memberikan informasi

kepada masyarakat berita terbaru sehingga masyarakat dapat menilai dan melakukan

tindakan. Begitu pentingnya tugas yang diemban oleh pers atau media massa ini,

maka diharapkan mereka mampu membuat berita secara nyata apa adanya tanpa

dibuat-buat maupun dilebih-lebihkan.

Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional, sebagaimana

dinyatakan dalam pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia 1945

(Cholisin,2013:101). Nilai-nilai yang terkandung dalam Demokrasi Pancasila

merupakan nilai-nilai adat dan kebudayaan dari masyarakat Indonesia secara umum.

Page 9: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

9

B. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia

Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia dimaksudkan bahwa hak dan

kewajiban yang dimiliki oleh rakyat Indonesia sama dan sejajar. Persamaan hak

dan kewajiban tersebut tidak hanya dalam bidang politik saja melainkan bidang

hukum, ekonomi dan sosial. Maka dari itu Demokrasi Pancasila tidak hanya

mencakup Demokrasi Politik saja, melainkan Demokrasi Sosial dan Demokrasi

Ekonomi juga. Persamaan ini diharapkan mampu memberikan keadilan bagi

seliruh rakyat Indonesia.

2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban

Prinsip keseimbangan antara hak dan kewajiban memberikan pengertian

bahwa warga negara dalam menerima hak yang dimilikinya namun juga harus

diseimbangkan dengan kewajiban yang dimiliki.

3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan

Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain

Demokrasi Pancasila memberikan kebebasan kepada setiap individu

namun dengan batasan yang bertanggung jawab. Yang dimaksud dengan

kebebasan ini ialah kebebasan yang harus memperhatikan hak dan kewajiban

dari orang lain dan diri sendiri bahkan, harus dapat dipertanggung jawabkan

dengan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Mewujudkan rasa keadilan sosial

Demokrasi memiliki tujuan dalam mewujudkan rasa keadilan sosial

untuk semua warga negaranya. Keadilan sosial melingkupi sila dalam Pancasila

terutama sila kelima. Maka dari itu prinsip dalam demokrasi Pancasila ingin

mewujudkan rasa keadilan sosial dalam setiap masyarakat.

5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah

Landasan gotong royong dan kebersamaan merupakan dasar dari

pengambilan keputusan dengan musyawarah. Dalam pengambilan keputusan ini

mengilhami rasa keadilan bagi semua. Dimana tidak hanya mementingkan

kaum mayoritas saja, namun juga dapat memperhatikan kaum minoritas.

Page 10: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

10

6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan

Prinsip persatuan nasional terilhami dari sila ketiga dari Pancasila. Rasa

kekeluargaan dalam Negara Republik Indonesia, memunculkan persatuan

nasional dalam setiap masyarakat. Persatuan nasional juga sangat penting dalam

pertahanan negara agar negara dapat kuat saat ada gangguan baik dari dalam

maupun dari luar.

7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

Tujuan dan cita-cita nasional Negara Indonesia tertuang dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Diungkapkan bahwa

Indonesia menyatakan kemerdekaannya dan kemudian membentuk suatu

Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dari tujuan

dan cita-cita Negara Indonesia tersebut terlihat Indonesia tidak hanya

menciptakan kebaikan bagi masyarakat Indonesia namun juga ingin

mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia (Cholisin,2012:11).

C. Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila

Beberapa nilai demokrasi yang menjadi kriteria dan standar ideal yang

merupakan tolok ukur dalam demokrasi(Riza Noer,1996:3-15) yaitu:

1. Pemahaman yang tercerahkan, suatu hal dipandang baik bagi rakyat atau

dianggap sebagai kepentingan mereka berdasarkan pilihan mereka

sendiri, bukan pilihan pihak lain seperti elit yang dipandang mengetahui

dan berkuasa dalam hal itu. Itulah alasan mengapa rakyat Indonesia harus

terdidik dan tercerahkan secara memadai agar mereka dapat menentukan

apa yang mereka inginkan atau pandang baik.

2. Partisipasi efektif, partisipasi warga negara ini sangat krusial dalam

kaitannya dengan upaya untuk memenuhi kepentingan semua warga

negara yang berkaitan dengan keputusan yang akan dibuat.

3. Kontrol terhadap agenda, agenda dalam proses pengambilan keputusan

bisa saja sempit dan terbatas dengan skala proritas yang ditentukan oleh

kekuatan-kekuatan tertentu dalam masyarakat.

Page 11: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

11

4. Persamaan nilai suara dalam penentuan keputusan, hak pilih dalam

demokrasi bersifat universal, dalam suatu proses pembuatan keputusan

setiap warga negara yang telah memenuhi kualifikasi tertentu

mempunyai hak yang sama untuk memilih.

5. Inklusivitas, kriteria inklusivitas berhubungan dengan siapa saja yang

menjadi anggota atau warga demos asosiasi tertentu, termasuk negara,

dalam hal ini demos harus mencakup seluruh orang dewasa yang dikenai

atau terikat kepada keputusan-keputusan kolektif dan mengikat yang

dibuat oleh asosiasi tersebut.

Nilai-nilai demokrasi diatas merupakan bentuk nilai demokrasi secara umum.

Secara khusus nilai demokrasi merupakan kebalikan dari nilai-nilai otoriter yang

ada. Nilai demokrasi tersebut melahirkan suatu bentuk budaya politik yang disebut

budaya demokrasi, nilai-nilai tersebut ialah:

1. Egalitarian yang dibandingkan dengan Feodal

2. Pluralisme yang dibandingkan dengan Homogin

3. Terbuka yang dibandingkan dengan Tertutup

4. Dialogis yang dibandingkan dengan Dogmatis

5. Persuasif yang dibandingkan dengan Represif

6. Distribusi Kekuasaan yang dibandingkan dengan Akumulasi Kekuasaan

7. Sensor kuratif yang dibandingkan dengan Sensor Preventif

8. Pemilihan yang dibandingkan dengan Penunjukkan (Cholisin,2012:2)

Uraian demokrasi dan Pancasila tersebut dapat menjadi rumusan dalam

menguraikan nilai Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila yang kita kenal di

Indonesia tidak hanya mencakup demokrasi politik, tetapi juga mencakup

demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial. Demokrasi politik merupakan arti primer

dari demokrasi (Cholisin,2013:30). Sedangkan arti sekundernya ialah demokrasi

ekonomi dan sosial.

Demokrasi ekonomi sendiri merupakan suatu demokrasi yang tujuan

kebijaksanaan primernya ialah pembagian kembali kekayaan dan pemerataan

kesempatan ekonomi (Cholisin,2013:31). Pemerataan kesempatan ekonomi tersebut

dilihat dari kesempatan setiap rakyat untuk meningkatkan ekonomi mereka.

Berbeda jauh dengan konsep Marxis yang menyatakan bahwa demokrasi ekonomi

sebagai pengganti demokrasi politik (Cholisin,2013:31).

Page 12: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

12

Demokrasi sosial merupakan keadaan dimana masyarakat mendapat

perlakuan yang sama dan hormat terhadap setiap orang. Pandangan ini berbeda

dengan konsep demokrasi social (demokrasi rakyat) dari Karl Marx

(Cholisin,2013:30). Pada demokrasi sosial ala Marx, memang tidak ada perbedaan

antara kaya dan miskin namun memunculkan kelas baru yaitu penguasa dan rakyat.

Nilai-nilai Demokrasi Pancasila secara khusus dapat dirumuskan dari nilai-

nilai demokrasi politik, demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial. Demokrasi

politik dapat dilihat dalam nilai keterbukaan, pendistribusian kekuasaan/pembagian

hak dan kewajiban. Dalam demokrasi ekonomi dapat dilihat dari pemerataan

ekonomi di dalam kelas/tidak terdapat kelas-kelas berdasarkan kemampuan

ekonomi yang ada. Dan nilai pada demokrasi sosial dapat dilihat dari kebersamaan

dan kekeluargaan di dalam kelas, siswa dapat bertanggung jawab secara bersama

dalam mengerjakan tugas kelompok maupun tugas yang lain tanpa melihat tingkat

sosial yang ada. Nilai di atas merupakan beberapa nilai khusus yang dapat dilihat

dan diterapkan di dalam kelas. Dilihat dari rincian tersebut maka dapat dapat

disimpulkan beberapa nilai-nilai Demokrasi Pancasila yakni :

1. Religius,tidak sekuler apalagi ateis

2. Memiliki toleransi

3. Adil dalam arti tidak diskriminatif/humaninistis

4. Anti imperialism dan kolonialisme

5. Memiliki komitmen untuk mewujudkan kemakmuran bersama

6. Memiliki solidaritas dan kesetiakawanan yang tinggi bagi sesama anak

bangsa

7. Menghargai pluralitas

8. Menyerasikan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan umum

9. Menolak liberalisme, kapitalisme, dan neoliberalisme

10. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat

11. Komitmen terhadap konstitusi (Cholisin, 2013:120)

D. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cakupannya lebih luas

dari pendidikan demokrasi dan Pendidikan HAM karena mencakup kajian dan

pembahasan tentang banyak hal seperti pemerintahan, konstitusi, rule of law, hak

dan kewajiban warganegara, proses demokrasi, dsb(Azyumardi Azra,2008:7).

Page 13: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

13

Konsep mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut standar isi 2006

merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara

yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk

menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

E. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan pendidikan Kewarganegaraan yakni agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

anti-korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi (Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan BSNP).

F. Teori Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Mengajar merupakan suatu kata kunci dalam mempengaruhi materi yang

ingin disampaikan. Mengajar dalam suatu proses pendidikannya sering disebut

dengan pembelajaran. Ada beberapa teori pembelajaran yang sering kita lihat dan

kita jumpai. Model-model pembelajaran tersebut yakni :

1. Model pembelajaran pasif yakni guru menerangkan sedangkan murid

mendengarkan, guru mendiktekan sedangkan murid mencatat, guru

bertanya sedangkan murid menjawab, dan seterusnya.

2. Pembelajaran dengan gaya bank yakni guru sebagai deposan yang

mendepositikan pengetahuan serta berbagai pengalamannya kepada

siswa, sedangkan siswa hanya menerima dan memnyimpan semua yang

diberikan guru (Elias dalam Dede, 2007: 91).

Kedua model diatas merupakan model pembelajaran yang sangat menindas siswa

karena dapat menghambat kreativitas dan pengembangan potensi mereka.

Page 14: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

14

Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu mengembangkan model

pembelajaran yang lebih dapat memanusiakan manusia. Apabila seorang guru PKn

mengajar menggunakan dua contoh model pembelajaran di atas maka dapat

dipastikan pembelajaran yang dilakukan tidak akan tepat guna.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian tentang “pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila dalam

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA se-Kecamatan Depok” ini

dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai November 2013. Tempat penelitian

dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas baik swasta maupun negeri di Kecamatan

Depok, Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penelitian deskriptif ialah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap gambaran

objektif mengenai keadaan yang terdapat pada objek yang diteliti. Adapun penelitian

kualitatif ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengkaji suatu objek

pada latar alamiah tanpa ada manipulasi dan pengujian hipotesis(Andi Prastowo,

2012:24).

Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya memaparkan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari

dan menemukan pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang

berkonteks khusus(Lexy J Moleong,2006:5).

Dilihat dari jenis dan metode penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui dan memaparkan proses pengembangan nilai-nilai Demokrasi

Pancasila melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Se-kecamatan

Depok.

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain(Lexy J Moleong,

2006:157). Dalam penelitian ini kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau

diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data dapat dicatat melalui

catatan tertulis atau perekam video maupun pengambilan foto. Pencatatan sumber data

merupakan penggabungan dari mendengar, melihat dan bertanya yang dilakukan oleh

peneliti. Orang yang diamati atau diwawancarai oleh peneliti ialah lima guru

Page 15: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

15

Pendidikan Kewarganegaraan dari masing-masing sekolah di SMA Se-kecamatan

Depok.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data sekunder apabila

peneliti telah melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal kecil dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012: 188).

Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data secara langsung dari narasumber

(guru mapel PKn) tentang usaha yang dilakukan agar nilai-nilai demokrasi dapat

berkembang melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganeraan dari masing-msing

sekolah

Dokumentasi ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen atau

foto-foto serta catatan tertulis/lampiran yang berguna sebagai informasi dalam

penelitian ini. Dokumen-dokumen tertulis yang dapat digunakan sebagai alat untuk

memperkuat observasi dan wawancara ialah dokumen dari masing-masing guru yang

berupa Rencana Program Pembelajaran. Dokumentasi juga dapat dijadikan sebagai

bukti bahwa peneliti benar-benar melakukan penelitian di tempat terkait.

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun

dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Observasi digunakan bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila

responden yang diamati terlalu besar (Sugiyono, 2012: 196). Penulis melakukan

observasi terhadap pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas XI masing-

masing sekolah dalam proses pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila di SMA

se-kecamatan Depok.

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dapat mendukung dalam

melaksanakan tehnik pengumpulan data, agar mendapatkan data yang sesuai dengan

kebutuhan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua instrumen yaitu

pedoman wawancara dan lembar observasi. Pedoman wawancara merupakan

instrumen dalam wawacara terstruktur yang berisi daftar pertanyaan yang terinci secara

tertulis dalam lembar pedoman wawancara. Sedangkan lembar observasi ialah lembar

yang berisi proses-proses pembelajaran yang baik dalam melaksanakan pengamatan

pembelajaran di sekolah.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu

Page 16: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

16

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Lexy J

Moleong,2006:330). Penelitian ini membandingkan antara dokumen dari masing-

masing guru yang berupa RPP atau Rancangan Program Pembelajaran dengan cara saat

guru tersebut melakukan kegiatan belajar mengajar serta tujuan yang ingin dicapai.

Reduksi data ialah identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan

adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna

bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. Reduksi berfungsi untuk

menajamkan, menggolongkan, dan mengarahkan.

Dalam penelitian ini pemilihan, menggolongkan dan mengarahkan data agar

mendapatkan data yang relevan dan mendukung peneliti dalam permasalahan

pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila melalui pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di SMA Se-kecamatan Depok.

Kategorisasi ialah upaya memilah-milah setiap satuan ke dalam bagian-bagian

yang memiliki kesamaan(Lexy J Moleong,2006:288). Data yang diperoleh dari hasil

wawancara dan dari dokumen-dokumen yang ada akan dipilah-pilah sesuai dengan sifat

masing-masing data. Tujuannya untuk memilih data yang sifatnya penting dan data

yang sifatnya pokok dan dapat mengarahkan pada permasalahan pengembangan nilai-

nilai Demokrasi Pancasila melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA

Se-kecamatan Depok.

Display data merupakan penyajian data ke dalam sejumlah matriks yang

sesuai. Tahap ini mempunyai tujuan untuk memberi kemudahan dalam

mengkonstruksikan, menginterprestasikan dan menyimpulkan data yang telah dipilih.

Bentuk penyajian laporannya adalah deskriptif analitik dan logis karena penyajian

laporan ini berusaha mengarah kepada suatu kesimpulan.

Data yang dihasilkan berbentuk narasi berupa informasi tentang

pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila melalui pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan di SMA Se-kecamatan Depok. Data yang sudah diperoleh dan

dikumpulkan selanjutnya dibuat kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dapat

berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian kemudian diperiksa

keabsahannya.

Langkah-langkah tersebut dilaksanakan dan dapat menjadi acuan dalam

menganalisis data sehingga dapat membentuk suatu uraian yang sistematik, akurat dan

jelas. Pengambilan kesimpulan dapat dilakukan secara induktif dengan mengarahkan

Page 17: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

17

hal-hal yang khusus menuju hal-hal yang bersifat umum untuk menjawab permasalahan

dalam penelitian ini.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SMA Negeri 1 Depok merupakan satu-satunya SMA negeri di Kecamatan

Depok. Guru yang mengampu di sekolah tersebut memberikan pengertian tentang

Demokrasi Pancasila ialah Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang

Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan

Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, Demokrasi

Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah

hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan

Pembukaan UUD 1945. Dalam pengertian yang digambarkan tersebut ada beberapa

tujuan yang ingin dicapai yakni Membentuk warganegara yang aktif berpartisipasi serta

memiliki tanggung jawab dalam membangun kehidupan bernegara, dengan cara :

1. memahamkan siswa tentang zoon politicon

2. memberi kesempatan kepada siswa memahami kebebasan dan kewajibannya

3. memahamkan nilai-nilai keanekaragaman

4. menegakkan keadilan

5. memajukan ilmu pengetahuan

Tujuan dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila tersebut dapat

tercapai dengan adanya materi, strategi dan media yang mendukungnya. Materi yang

mendukung pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila ialah semua materi yang

ada. Strategi yang digunakan tergantung dengan hambatan yang dialami. Misalnya

pada SMA Negeri 1 Depok hambatan yang ada ialah hasil dari diskusi siswa yang sulit

diperkirakan, maka dari itu guru harus mampu menengahi hasil dari pendapat para

siswa.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru tidak dapat terlepas dari

rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru tersebut. Pada contoh RPP yang ada, pada

SK menganalisis budaya politik Indonesia, KD mendeskripsikan pengertian budaya

politik Ibu Laksmi memberikan empat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Empat

tujuan tersebut yakni :

Page 18: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

18

1. Dengan menggali informasi dari berbagai sumber peserta didik mampu

mendeskripsikan pengertian budaya politik secara mandiri

2. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat mendeskripsikan komponen

budaya politik secara demokratis

3. Melalui diskusi secara demokratis peserta didik mampu menyebutkan faktor

penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya dengan percaya diri

4. Melalui tanya jawab secara demokratis peserta didik mampu menyimpulkan

budaya politik yang berkembang di masyarakat secara mandiri

Terlihat dari tujuan tersebut ingin agar peserta didik mampu mengetahui dan

melakukan kegiatan pembelajaran secara demokratis. Metode pembelajaran yang

digunakan sangat bervariatif yaitu tanya jawab, cooperative learning, diskusi, latihan

dan penugasan.

Pengertian Demokrasi Pancasila menurut guru pengampu di SMA Angkasa

Adisutjipto merupakan bebas berpendapat,bebas berbicara sesuai dengan Pancasila kita

bicara jangan sampai menyakiti orang lain. Dalam pengembangannya sekolah ini

memiliki tujuan agar siswa menjadi siswa-siswa yang berakhlak mulia, dan bisa

menjalankan nilai-nilai Pancasila. Dalam proses pembelajarannya guru mengatakan

bahwa terdapat kesulitan dalam penyampaian materi. Hal ini dikarenakan kurangnya

keinginan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari hambatan tersebut guru

memiliki strategi untuk lebih bervariatif dalam setiap pertemuan.

Guru menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk memandu

dalam proses pembelajaran. Contoh RPP yang diberikan ialah RPP dengan SK

menganalisis budaya politik di Indonesia dan KD menganalisis tipe-tipe budaya politik

yang berkembang di Indonesia. Dalam RPP yang dibuat Ibu Rahayu, memiliki tiga

tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran yaitu :

1. Siswa mampu mendeskripsikan tipe-tipe budaya politik dengan benar dan

percaya diri

2. Siswa mampu mendeskripsikan perkembangan tipe budaya politik sebelum

terbentuknya negara Indonesia dengan benar dan percaya diri

3. Siswa mampu mendeskripsikan perkembangan tipe budaya politi sesudah

Indonesia merdeka, sebelum reformasi, dan era reformasi.

Tujuan yang ingin dicapai tersebut menitik beratkan kepada pemberian

pengetahuan dari siswa dan membangun rasa kepercayaan diri siswa sebelum dapat

Page 19: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

19

melakukan nilai-nilai Demokrasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

pelaksanaan pembelajaran, guru selalu menyelipkan contoh-contoh nyata dalam

kehidupan sehari-hari agar siswa mampu melakukannya.

Pengertian Demokrasi Pancasila dari guru pengampu di SMA Gama

Yogyakarta memberikan arti yaitu demokrasi yang didasarkan nilai-nilai Pancasila.

Tujuan yang ingin dicapai dalam proses pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila

adalah membentuk karakter peserta didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam

proses pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila terdapat hambatan yakni banyak

peserta didik yang tidak mengetahui arti dan pentingnya nilai-nilai Demokrasi

Pancasila.

Secara khusus materi yang mampu mendukung pengembangan nilai-nilai

Demokrasi Pancasila ialah materi bangsa & negara, HAM, hukum, konstitusi dan

budaya demokrasi ungkapan dari guru pengampu SMA Gama. Lebih jelas guru

tersebut mengungkapkan metode pembelajaran yang sering digunakan dalam

pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila yakni metode diskusi, studi kasus, dan

ceramah. Materi ini ingin menngikutsertakan siswa dalam metode pembelajaran agar

siswa ikut aktif dalam metode pembelajaran.

Tujuan pembelajaran diungkapkan dalam RPP ada empat tujuan yang ingin

dicapai, yakni:

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian budaya politik

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi budaya politik

3. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab berkembangnya

budaya politik di Indonesia

4. Peserta didik dapat menyimpulkan budaya politik yang sedang berkembang di

daerahnya.

Tujuan pembelajaran tersebut termuat dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dalam SK menganalisis budaya politik di Indonesia, dan dalam KD

mendeskripsikan pengertian budaya politik. Dari tujuan pembelajaran tersebut dapat

dilihat bahwa tujuan yang ada ingin memberikan pengetahuan kepada siswa dalam

pembelajaran budaya politik.

Demokrasi Pancasila yang diungkapkan oleh guru yang mengampu di SMA

Kolose De Britto memiliki pengertian komunikasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Tujuan yang dimiliki dalam proses pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila

Page 20: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

20

adalah Mampu mendengarkan pihak komunikator. Berbagai hambatan yang dialami

oleh guru, salah satunya ialah siswa yang tidak mampu berkomunikasi dengan baik

sehingga dapat mempengaruhi hubungan mereka.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang diberikan guru pengampu sebagai

contoh memuat SK menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani, KD

mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip budaya demokrasi. Dalam RPP

tersebut tidak disebutkan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran yang

dilakukan, namun terdapat indikator sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan pengertian budaya demokrasi

2. Mendeskripsikan prinsip-prinsip budaya demokrasi

Indikator merupakan sesuatu yang memberikan (menjadi) petunjuk atau

keterangan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi dua indikator di atas merupakan hal

yang menjadi petunjuk siswa untuk dapat mendeskripsikan pengertian budaya

demokrasi dan prinsip-prinsip budaya demokrasi. Metode yang digunakan dan

dituliskan dalam RPP ialah metode diskusi kelompok tentang pengertian budaya

demokrasi dan prisip-prinsip budaya demokrasi. Dalam langkah-langkah pembelajaran

pada kegiatan belajar di pendahuluan dalam RPP

Demokrasi Pancasila ialah demokrasi yang sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi

Pancasila ialah agar nanti demokrasi yang berkembang di Indonesia sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila yaitu nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan yang berdasarkan

Pancasila. Materi yang digunakan dalam mendukung pengembangan nilai-nilai

Demokrasi Pancasila ialah secara khusus ada materi yakni demokrasi menuju

masyarakat madani, yang secara umum budaya politik dan keterbukaan yang lain juga

mendukung walaupun prosentase hanya kecil.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada SK menganalisis budaya politik di

Indonesia, dan pada KD mendeskripsikan pengertian budaya politik. Tujuan

pembelajaran dalam RPP ada empat tujuan yakni :

1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik secara mandiri

2. Mendeskripsikan komponen budaya politik melalui kerja kelompok secara

demokratis

3. Menyebutkan faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya

dengan percaya diri

Page 21: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

21

4. Menyimpulkan budaya politik yang berkembang di masyarakat secara

mandiri.

Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut telah disesuaikan dengan tujuan dalam

pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila. Siswa bekerja secara mandiri berarti

mengikutsertakan siswa dalam pembelajaran, kerja kelompok secara demokratis berarti

melibatkan semua siswa dan mengajarkan siswa tentang saling menghargai orang lain,

dengan percaya diri berarti siswa diajarkan untuk percaya diri dalam menyampaikan

pendapat tanpa ada desakan dari orang lain.

V. KESIMPULAN

Melihat dan mengamati dari hasil penelitian yang ada, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila

melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA se-Kecamatan Depok

yaitu tujuan agar siswa tidak hanya mengetahui nilai-nilai Demokrasi Pancasila

namun dapat melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Materi yang mampu mendukung dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi

Pancasila melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA se-

Kecamatan Depok sebagai berikut secara umum seluruh materi pembelajaran yang

ada dapat mendukung pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila walaupun

mengambil sedikit bagian. Secara khusus materi yang mendukung pengembangan

nilai-nilai Demokrasi Pancasila yaitu demokrasi menuju masyarakat madani.

Tidak hanya dalam materi secara konseptual saja, namun secara fakta guru telah

melaksanakan pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila dalam proses

pembelajarannya.

3. Strategi yang digunakan dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila

masih bersifat dialogis dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan di SMA

se-Kecamatan Depok melalui :

a. Memberikan bekal pengetahuan sebelum siswa masuk ke dalam materi yang

baru. Bekal tersebut terkait dengan materi yang ingin dicapai dalam

pembelajaran tersebut.

b. Membagi kelompok secara rata dan adil, misalnya tidak menyatukan siswa

peringkat atas dengan peringkat atas lainnya. Maupun siswa yang besar tidak

Page 22: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

22

disatukan dengan siswa yang besar lainnya. Hal ini juga dapat memberikan

kesempatan anak dalam berbicara dan mendengarkan pendapat orang lain.

c. Guru mempersiapkan buku-buku literatur terlebih dahulu sebelum memasuki

kelas. Selain guru yang harus mempersiapkan, siswa juga harus dipaksa

mencari dan membaca buku-buku yang akan digunakan. Bisa juga dengan

memberikan sanksi membaca di depan kelas apabila ada siswa yang tidak

mempersiapkan dengan baik.

d. Guru mengatur waktu yang sebaik-baiknya agar dapat sesuai dengan jatah

waktu yang telah diberikan sehingga apa yang ingin disampaikan oleh guru

tidak terpotong dan hanya setengah yang sampai kepada murid.

e. Guru memiliki sikap pantang menyerah dan terus-menerus memperbaharui

metode pembelajarannya agar siswa terhindar dari rasa jenuh dalam mengikuti

pembelajaran yang ada.

4. Media yang dapat digunakan dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi

Pancasila melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA se-

Kecamatan Depok seperti kartu cocok, koran maupun majalah, papan tembak,

power point, dan lain sebagainya. Intinya semua media dapat digunakan hanya

tergantung pada metode apa yang dilakukan seorang guru. Namun dalam faktanya

sangat sedikit guru yang menggunakan media mereka memilih menggunakan

audio dalam pengembangan Demokrasi Pancasila.

5. Proses penilaian dalam pengembangan nilai-nilai Demokrasi Pancasila melalui

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA se-Kecamatan Depok yaitu

dengan cara melihat nilai akdemik dan nilai perilaku siswa, untuk mempermudah

dalam penilaiannya dengan membuat lembar pengamatan sikap siswa yang berisi

antara lain :

a. Memberi kesempatan teman menyampaikan pendapat

b. Memotong pembicaraan teman

c. Mau menerima kritik teman

d. Menyanggah pernyataan teman dengan sopan

DAFTAR PUSTAKA

Azyumardi Azra & Komaruddin,Hidayat.2008.”Pendidikan Kewarganegaraan (Civics

Education)”.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Page 23: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI DEMOKRASI …eprints.uny.ac.id/26628/9/9. RINGKASAN SKRIPSI.pdf · bahwa kehendak rakyat adalah dasar utama kewenangan pemerintah ... pada siswa SMA, karena

23

Cholisin.2000.”Materi Pokok Ilmu Kewarganegaraan-Pendidikan Kewarganegaraan”

.Jakarta:Universitas Terbuka.

_______. 2012. “Budaya Politik Indonesia Dalam Pembelajaran PKn”.

Yogyakarta:UNY

_______.2013.”Ilmu Kewarganegaraan(Civics)”.Yogyakarta:Penerbit Ombak

Dede Rosyada.2007.”Paradigma Pendidikan Demokratis Sebuah Model Pelibatan

Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan”. Jakarta:Kencana Prenada

Media Group.

Moleong J. Lexy.2006.”Metodologi Penelitian Kualitatif”.Bandung:PT.Remaja

Rosdakarya.

Riza Noer Arfani. 1996.Demokrasi Indonesia Kontemporer.Jakarta:Raja Grafindo Persada