pengembangan modul pada materi trigonometri...

234
PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: NAYLI RAHMAH NIM: 11150170000005 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI

TRIGONOMETRI DENGAN STRATEGI KONFLIK

KOGNITIF

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NAYLI RAHMAH

NIM: 11150170000005

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Page 3: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Page 4: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Page 5: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Page 6: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

i

ABSTRAK

NAYLI RAHMAH (11150170000005). Pengembangan Modul pada Materi

Trigonometri dengan Strategi Konflik Kognitif. Skripsi, Jurusan Pendidikan

Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar modul berbasis Strategi

konflik kognitif pada materi trigonometri untuk SMA kelas X. Strategi konflik

kognitif merupakan solusi yang tepat untuk mengembangkan bahan ajar modul

karena dapat membantu dan membiasakan peserta didik untuk memahami

masalah baru yang sulit dijangkau kognitif peserta didik sehingga terbentuknya

keaktifan dan kreativitas peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan

yang diberikan pada konteks kehidupan sehari-hari. Modul yang dikembangkan

terdiri dari lima kegiatan belajar yaitu: 1) Ukuran Sudut; 2) Rasio Trigonometri;

3) Sudut Berelasi; 4) Aturan Sinus, Cosinus, dan Luas Segitiga; dan 5) Fungsi

Trigonometri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan

pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan 4-D

dari Thiagarajan, yaitu: Pendefinisian (Define), Perancangan (Design),

Pengembangan (Develop), dan Penyebaran (Disseminate). Pada penelitian ini

hanya sampai tahap Pengembangan (Develop) dikarenakan terjadinya wabah di

Indonesia maupun dunia. Bahan ajar melalui tahap validasi ahli dengan 6 orang

validator pada 5 aspek, yaitu: kelayakan isi, kelayakan penyajian, strategi konflik

kognitif, kelayakan kegrafikan, dan kelayakan bahasa. Bahan ajar modul juga

melalui tahap uji coba terbatas skala kecil yakni 10 orang peserta didik pada 3

aspek penilaian, yaitu: materi, bahasa, dan ketertarikan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan memiliki kriteria sangat layak

berdasarkan penilaian validator yaitu 87,04%. Sedangkan respons peserta didik

menghasilkan 82,64% pada kriteria sangat layak. Sehingga, dapat disimpulkan

bahwa bahan ajar berbentuk modul ini layak untuk digunakan sebagai penunjang

pembelajaran matematika di sekolah.

Kata Kunci: Modul, Strategi Pembelajaran, Konflik Kognitif, Trigonometri,

Model Pengembangan 4-D.

Page 7: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

ii

ABSTRACT

NAYLI RAHMAH (11150170000005). Developing Module on Chapter of

Trigonometry with Cognitive Conflict Strategy. Thesis, Mathematics Education

Department, Faculty of Tarbiya and Teachers’ Training, Syarif Hidayatullah

State Islamic University Jakarta, 2020.

This research is aimed to develop teaching module materials based cognitive

conflict strategy on chapter of trigonometry for Senior High School on Grade X.

This strategy is the appropriate solution to develop teaching module because it

can help the students to get used and know new problem which is complicated to

be understood by the students therefore the creativity and active of the students

are shaped to solve a problem which is given based on the context of life. The

module which is developed consists of 5 learning activities: 1) Angle Measure; 2)

Trigonometry Ratio; 3) Related Angles; 4) Rules of Sine, Cosine and Area of the

Triangle; and 5) Function of Trigonometry. This research method which is used is

research and development method with the development of 4-D from Thiagarajan,

there are: Define, Design, Develop, and Disseminate. This research is only for the

stage of developing because the situation is impossible to continue. This is the

effect of pandemic situation that have been happening in Indonesia and also

around the world. The teaching materials are through stage of expert validation

that involve 6 validators in 5 aspects, there are: appropriateness of content and

presentation, cognitive conflict strategy, appropriateness of graphic and

language. This teaching module is also through testing stage with small scale

which is for 10 students in 3 aspects: materials, language and interest. This

research result shows that the developing module has the appropriate criteria

based on validator assessment which is 87,04%. In other hand, response of the

students results 82,64% on very appropriate criteria. Furthermore, in conclusion,

teaching materials as module is appropriate to be used in Mathematics learning

process at school.

Keywords: Module, Learning Strategy, Cognitive Conflict Strategy,

Trigonometry, 4-D Development Model

Page 8: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji Allah SWT atas kehadiratNya penulis masih

diberikan kesehatan, kenikmatan, dan kemudahan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tidak lupa

tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan

sahabatnya.

Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak kendala yang dialami,

namun dengan doa, bantuan, dan semangat dari berbagai pihak semua kendala

dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Gusni Satriawati, S.Ag, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan,

arahan, nasihat, dan perhatian yang tiada hentinya. Semoga Ibu selalu

diberikan kesehatan dan lindungan dari Allah SWT.

4. Dr. Kadir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan periode 2014-2019 dan Dr. Abdul Muin, S.Si, M.Pd

selaku Wakil Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan periode 2014-2019.

5. Dr. Dedek Kustiawati, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing I dan Eva

Musyrifah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan, arahan, nasihat, dan motivasi penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga Ibu Dedek dan Ibu Eva selalu

diberikan kesehatan dan lindungan dari Allah SWT.

6. Dr. Lia Kurniawati, M.Pd, Dra. Eny Suryani, M.Pd, Dera Tresia Putri, S.Pd.,

M.Pd, Muhamad Isa, S.Pd., M.Pd, dan Hafiz Faturahman, S.Pd., selaku

Page 9: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

iv

validator yang telah memberikan saran pada pengembangan bahan ajar modul

pada penelitian ini.

7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan berlangsung. Semoga

Bapak/Ibu diberikan limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya.

8. Terkhusus untuk kedua orang tua Bapak Matrojih Abdul Syukur dan Ibu

Makbullah yang tidak pernah lelah mencurahkan kasih sayang, dukungan,

dan do’a kepada penulis sampai detik ini hingga memperoleh gelar sarjana S1

(S.Pd). Semoga Allah selalu memberikan limpahan kebahagiaan, kesehatan,

rahmat dan kasih sayang-Nya.

9. Seluruh teman ATLIMATIKA, khususnya DC tersayang Zharotun Nisa,

S.Pd, Nurmia Sakinah, S.Pd, Egi Annisa Nurjannah, S.Pd, dan Siti Khodijah,

S.Pd yang tak pernah lelah mendengarkan keluh kesah penulis, menghadirkan

canda dan tawa, serta selalu memberikan motivasi dan semangat dari awal

perkuliahan hingga penulisan skripsi.

10. Sahabat seperjuangan dari zaman sekolah sampai sekarang. Azizah, Aisyie

Nazika, M.Rizky Al-Fattah, Afifi Hamdi, dan teman-teman yang tidak bisa

saya sebutkan namanya satu persatu.

11. Teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika angkatan 2015 yang

selalu memotivasi, bertukar informasi dan ilmu yang dimiliki.

12. Teman seperjuangan menulis skripsi, Septi Nur Fauziya yang telah

menguatkan penulis dari awal penulisan skripsi hingga akhir, tidak pernah

lelah mendengar curahan segala keluh kesah yang penulis alami.

13. Adik-adik jurusan Pendidikan Matematika, khususnya Mawaddah Aprilia,

Nida Hanifah, Dwi Lestari yang selalu memberikan kebahagiaan dan

semangat kepada penulis.

14. Keluarga HMI Komisariat Tarbiyah dan Keguruan serta distrik PMTK,

diantaranya Deni Novriansyah Adsumi, Ilham Muhammad Dzakia Fauzi,

S.Pd., dan Nita Anggraeni yang telah memberikan kesempatan dan

pengalaman berorganisasi kepada penulis selama perkuliahan.

Page 10: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

v

15. Dan semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat-Nya dan diberikan perlindungan di

dunia maupun di akhirat kelak.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

sempurnanya skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, Oktober 2020

Penulis

Nayli Rahmah

Page 11: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 7

D. Perumusan Masalah ...................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ...................................................... 8

G. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 8

BAB II Landasan Teori ......................................................................................... 9

A. Deskripsi Teoritik......................................................................................... 9

1. Pengembangan Bahan Ajar .................................................................... 9

2. Modul ................................................................................................... 13

3. Strategi Konflik Kognitif ..................................................................... 17

4. Trigonometri ........................................................................................ 21

5. Model Pengembangan 4-D ................................................................... 26

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................... 30

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 32

BAB III Metodologi Penelitian ........................................................................... 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 34

B. Prosedur Pengembangan ............................................................................ 34

C. Desain Uji Coba ......................................................................................... 38

D. Subjek Uji Coba ......................................................................................... 38

Page 12: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

vii

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 38

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 40

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................................................ 41

A. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................................... 43

B. Deskripsi dan Analisis Hasil Uji Coba ...................................................... 58

C. Kajian Produk Akhir .................................................................................. 63

D. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 64

BAB V Penutup .................................................................................................... 66

A. Kesimpulan ................................................................................................ 66

B. Saran ........................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

Page 13: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rasio Trigonometri pada Segitiga Siku-siku ...................................... 23

Tabel 2.2 Rasio Trigonometri pada Sudut Istimewa ........................................... 23

Tabel 2.3 Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran ........................................... 24

Tabel 2.4 Rasio Trigonometri pada Sudut Berelasi ............................................ 24

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli ...................................................... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Respons Peserta Didik Kelompok Kecil ................. 40

Tabel 3.3 Pedoman Penilaian Ahli ...................................................................... 40

Tabel 3.4 Range dan Kriteria Kualitas Produk.................................................... 41

Tabel 3.5 Pedoman Penilaian Uji Kelompok Kecil ............................................ 41

Tabel 4.1 Analisis KI dan KD ............................................................................. 44

Tabel 4.2 Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli ................................................... 59

Tabel 4.3 Hasil Validasi pada Aspek Kelayakan Isi ........................................... 60

Tabel 4.4 Hasil Validasi pada Aspek Kelayakan Penyajian ............................... 60

Tabel 4.5 Hasil Validasi pada Aspek Strategi Konflik Kognitif ......................... 61

Tabel 4.6 Hasil Validasi pada Aspek Kelayakan Kegrafikan ............................. 62

Tabel 4.7 Hasil Validasi pada Aspek Kelayakan Bahasa .................................... 62

Tabel 4.8 Hasil Respons Peserta Didik Terhadap Penggunaan Bahan Ajar ....... 63

Page 14: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rasio Trigonometri pada Segitiga Siku-siku ............................. 22

Gambar 2.2 Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran .................................. 24

Gambar 2.3 Aturan Sinus, Cosinus, dan Luas Segitiga ................................. 25

Gambar 2.4 Grafik Fungsi Sinus ................................................................... 25

Gambar 2.5 Grafik Fungsi Cosinus ............................................................... 26

Gambar 2.6 Grafik Fungsi Tangen ................................................................ 26

Gambar 2.7 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D................. 28

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir ..................................................................... 33

Gambar 3.1 Modifikasi Model Pengembangan 4-D ...................................... 35

Gambar 4.1 Pembuatan Cover ....................................................................... 49

Gambar 4.2 Pembuatan Halaman Depan ....................................................... 49

Gambar 4.3 Pengetikan Kata Pengantar dan Peta Konsep ............................ 50

Gambar 4.4 Pengetikan Isi Bab Pendahuluan ............................................... 50

Gambar 4.5 Pembuatan Masalah Kontekstual dan Pertanyaan pada

Preliminary Stage ...................................................................... 52

Gambar 4.6 Pembuatan Conflict Stage, Resolution Stage, dan Latihan ........ 53

Gambar 4.7 Pembuatan Tes Formatif ............................................................ 53

Gambar 4.8 Penulisan Penutup dan Daftar Pustaka ...................................... 54

Gambar 4.9 Pembuatan Kunci Jawaban Tes Formatif .................................. 54

Gambar 4.10 Penambahan BAB Pendahuluan ................................................ 56

Gambar 4.11 (a) Sebelum Revisi Point 2 .............................................................. 56

Gambar 4.11 (b) Sesudah Revisi Point 2 .............................................................. 57

Gambar 4.12 (a) Sebelum Revisi Point 3 .............................................................. 57

Gambar 4.12 (b) Sesudah Revisi Point 3 .............................................................. 57

Page 15: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar dan Hasil Pengisian Angket Guru ....................................... 72

Lampiran 2 Lembar dan Hasil Pengisian Angket Peserta Didik .......................... 76

Lampiran 3 Instrumen Uji Validasi Ahli .............................................................. 82

Lampiran 4 Angket Respons Peserta Didik ......................................................... 88

Lampiran 5 Surat Tugas Validator ....................................................................... 90

Lampiran 6 Instrumen Hasil Validasi Bahan Ajar ............................................... 91

Lampiran 7 Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar Oleh Ahli .......................... 119

Lampiran 8 Perhitungan Data Validasi Bahan Ajar oleh Ahli pada tiap Aspek 121

Lampiran 9 Revisi Bahan Ajar Modul ............................................................... 123

Lampiran 10 Perhitungan Data Angket Peserta Didik ......................................... 132

Lampiran 11 Hasil Angket Respons Peserta Didik .............................................. 133

Lampiran 12 Lembar Uji Referensi ...................................................................... 138

Lampiran 13 Produk Akhir ................................................................................... 146

Page 16: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses dimana orang memiliki cara khusus untuk

memahami kebutuhan mereka.1 Pendidikan memiliki peran yang sangat penting

dalam berbagai bidang, khususnya pada era globalisasi saat ini. Daya saing di

bidang pendidikan yang terus meningkat menjadi tolak ukur untuk meningkatkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan, diharapkan dapat

mencetak generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan intelektual, namun

juga tumbuhnya budi pekerti yang tertanam dalam diri bangsa.

Matematika merupakan ilmu universal karena dasar dari berbagai ilmu

lainnya, berguna bagi kehidupan khalayak umum dan sebagai dasar bagi

perkembangan teknologi modern saat ini, serta memiliki peranan yang amat

penting dalam berbagai disiplin dan pengembangan daya pikir manusia. Bidang

teknologi dan informasi yang saat ini mengalami perkembangan yang saat pesat,

dilandasi oleh perkembangan matematika, sehingga diperlukan penguasaan dan

pemahaman atas matematika yang kuat sejak dini terutama di bidang teori

bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit.2 Kelima bidang

matematika tersebut yang menjadi pondasi atas berkembangnya pola pikir

manusia yang lebih bermakna. Oleh sebab itu, matematika diajarkan pada setiap

jenjang pendidikan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, hingga

perguruan tinggi, baik ilmu sains maupun ilmu sosial. Belajar matematika bukan

hanya menghitung dengan rumus, melainkan berpikir kritis dalam memecahkan

suatu masalah, serta menganalisis suatu permasalahan sehingga menemukan

solusi yang tepat.

Pembelajaran di sekolah erat kaitannya dengan aspek kognitif atau

kemampuan kognitif. Pada pembelajaran matematika, aspek kognitif mencakup

perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual seperti kemampuan

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 10.

2 A.M.Irfan Taufan Asfar, Analisis Mata Pelajaran Matematika SMP (Transmisi-Proses-

Praksis-Produk), (STKIP Muhammadiyah Bone, ResearchGate, 2019), h. 1.

Page 17: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

2

matematis, yakni kemampuan berpikir dalam matematika.3 Kemampuan berpikir

dalam matematika inilah yang harus diiringi dengan pembelajaran yang dapat

memberi manfaat serta perubahan bagi peserta didik. Sesuai dengan hakikat,

pembelajaran matematika humanistik yang memberikan kebebasan pada peserta

didik untuk belajar secara aktif serta menyenangkan serta memberikan kebebasan

untuk menerima tantangan dalam membuat kreasi-kreasi demi tercapainya

kreativitas peserta didik.4

Kerangka penilaian matematika TIMSS tahun 2015 diselenggarakan

sekitar dua dimensi: dimensi konten yang menentukan materi yang akan dinilai

dalam matematika misalnya aljabar, kalkulus, dan geometri, dan dimensi kognitif

yang menentukan proses berpikir, yang akan dinilai yaitu knowing (pengetahuan),

applying (penerapan), dan reasoning (penalaran).5 Nilai rata-rata domain kognitif

pada pelajaran matematika siswa Indonesia yaitu pengetahuan 32%, penerapan

24%, dan penalaran 20%.6 Padahal target persentase untuk dimensi kognitif dari

aspek pengetahuan, penerapan, dan penalaran masing-masing adalah 35%, 35%,

dan 30%.7 Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa persentase penerapan dan

pengetahuan masih belum mencapai target yang diharapkan. Kemampuan berpikir

siswa Indonesia relatif bagus terhadap aritmetika, namun dalam pemecahan

masalah non rutin, memberikan pendapat dan bernalar masih lemah.8 Hal ini

menunjukkan bahwa peserta didik harus terbiasa akan pembelajaran yang

mengasah kemampuan berpikirnya dengan diberikan masalah-masalah non-rutin,

3Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan

Matematika (Panduan Praktis Menyusun Skripsi, Tesis, dan Laporan Penelitian dengan

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi Disertai dengan Model Pembelajaran dan

Kemampuan Matematis), (Bandung: Refika Aditama, 2017), Cet. 2, h. 80. 4 Heris Hendriana dan Utari Soemarmo, Penilaian Pembelajaran Matematika, (Bandung:

Refika Aditama, 2014), Cet. 1, h. 8. 5 IEA, TIMSS Advanced 2015 Assessment Framework, TIMSS & PRILS International Study

Center, Lynch School of Education, Boston College, 2019, h. 9, (https://timss.bc.edu/timss2015-

advanced/framework.html#side) 6 Pusat Penelitian dan Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, TIMSS infographic,

2019,

(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/index.php?folder=Hasil%20Seminar%20Puspendik%2

02016) 7 IEA, op. cit., h. 10.

8 Firdaus, dkk. Developing Critical Thinking Skills of Students in Mathematical Learning,

Journal of Education and Learning, Vol. 9, 2018, h. 227.

Page 18: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

3

mengidentifikasi dan memberikan pendapat mengenai suatu masalah yang berasal

dari konteks di kehidupan sehari-hari.

Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif

matematika peserta didik adalah strategi pembelajaran konflik kognitif. Menurut

Khasanah pada pembelajaran konflik kognitif peserta didik dapat mencermati

konsep, baik miskonsepsi peserta didik, hubungan antar konsep, meregenerasi

konsep agar tertanam dalam benak peserta didik, hingga melibatkan peserta didik

secara aktif untuk memahami suatu konsep.9 Dengan demikian, strategi ini dapat

membantu peserta didik lebih aktif, dapat mengintegrasikan informasi, menarik

kesimpulan, dan mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya ke hal-hal yang lain.

Strategi pembelajaran konflik kognitif adalah strategi pembelajaran

berbasis masalah yang memungkinkan peserta didik untuk memahami konsep

dengan benar, menyebabkan masalah, fakta, keadaan, dan situasi yang

mengganggu struktur kognitif peserta didik dan sumber belajar. Dalam situasi ini,

terdapat konflik antara pengetahuan peserta didik dan situasi yang sengaja

dibuat.10

Hal ini menandakan adanya ekuilibrasi atau ketidakseimbangan berpikir

peserta didik. Menurut Lee dan Kwon konflik kognitif dikembangkan untuk

menjelaskan konflik yang terjadi ketika seseorang peserta didik dihadapkan

dengan situasi anomali yang tidak sesuai dengan pra konsepsi dalam belajar.11

Dengan diberikan situasi anomali (penyimpangan) seperti masalah/soal yang

disajikan dapat membuat kognitif peserta didik berpikir secara lebih, peserta didik

akan memanfaatkan kemampuan kognitifnya dalam mencari justifikasi,

konfirmasi, atau verifikasi terhadap pendapat mereka. Penggunaan strategi

pembelajaran konflik kognitif merupakan pembelajaran yang masuk ke dalam

pembelajaran konstruktivisme, yakni menekankan kepada kemampuan yang

dimiliki peserta didik dan belajar secara aktif yang dimulai dengan mendapatkan

9 Ela Suryani, dkk., Analisis Pemahaman Konsep IPA Siswa SD Menggunakan Two-Tier Test

Melalui Pembelajaran Konflik Kognitif, Journal of Primary Education, Vol. 5, No. 1, 2016, h. 60. 10

M. Saputri, dkk., Pengaruh PBL Pendekatan Konstektual Strategi Konflik Kognitif dan

Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Materi Geometri, UNNES

Journal of Mathematics Education, vol. 1, 2016, hal.78 11

Gyoungho Lee, dkk., Development of an Instrument for Measuring Cognitive Conflict in

Secondary-Level Science Classes, Journal of Research in Science Teaching,40, 2003, pp. 590.

Page 19: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

4

pra konsepsi serta merasakan ketidakseimbangan dalam pengetahuannya,

memanfaatkan kemampuan kognitif setelah diberikan masalah, dan terakhir

pemecahan masalah sebagai jalan keluar dari ketidakseimbangan (disequilibrium).

Hal ini tentu menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan berpikir sehingga

tidak ada lagi miskonsepsi dalam kognitif peserta didik.

Menurut Siti Khadijah, penggunaan bahan ajar sangat praktis dan efektif

untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas, dimana guru mampu mengelola

pembelajaran, aktivitas peserta didik dan respons peserta didik yang baik.12

Salah

satu alternatif yang dapat digunakan untuk merangsang kognitif peserta didik

adalah bahan ajar cetak yang berupa modul, di desain dengan tahapan strategi

konflik kognitif. Modul dapat membuat peserta didik lebih mudah untuk

memahami materi dan belajar mandiri dengan menemukan konsep, tidak terpaku

pada buku paket yang monoton hanya pada materi-materi yang banyak dan latihan

soal. Sejalan dengan Astiti, modul efisien digunakan sebagai bahan ajar karena

membutuhkan waktu yang lebih singkat dan menarik perhatian peserta didik

untuk dijadikan bahan ajar.13

Selain itu, modul yang digunakan dalam

pembelajaran di kelas memberikan pengaruh baik yaitu meningkatkan hasil

belajar peserta didik.14

Suatu penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 60%

peserta didik tuntas belajar karena menggunakan bahan ajar modul.15

Nilai-nilai

kebaikan inilah yang dapat diambil dari masalah yang sering kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan bahan ajar modul, peserta didik dapat berinteraksi

dengan dunia nyata untuk menemukan konsep dan membiasakan untuk belajar

secara mandiri. Tidak hanya itu, modul dapat digunakan secara berkelompok

dimana didik dapat bertukar informasi untuk menyelesaikan masalah yang

12

Siti Khadijah, “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Masalah untuk

Memfasilitasi Pencapaian Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Bentuk Aljabar

Kelas VII di SMPN 1 Sungguminasa Kab.Gowa”, Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Alauddin,

Makassar, 2017, h. xiii, tidak dipublikasikan. 13

Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman, “Pengembangan Modul Matematika dengan

Pendekatan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) pada Materi

Segiempat”, Desimal: Jurnal Matematika, Vol. 1, 2018, h. 166. 14

Novicha Muthia, Netriawati, dan Iip Sugiharta, ”Pengembangan Modul Matematika untuk

Menerapkan Model PQ45”, Jurnal Kelitbangan, Vol. 6, 2018, h. 312. 15

Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman, loc. cit.

Page 20: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

5

dihadapi. Akibatnya, penggunaan modul menjadi efektif karena dapat membuat

peningkatan belajar dan daya tarik modul sebagai minat belajar peserta didik.

Salah satu materi pokok dalam matematika adalah materi trigonometri

yang masuk pada materi Ujian Nasional (UN) selama 5 tahun terakhir adalah

materi trigonometri. Dari hasil UN Matematika SMA selama 5 tahun pada

program studi IPA, peserta didik yang mampu menyelesaikan materi geometri dan

trigonometri kerap berada pada persentase terkecil dari 4 materi yang diujikan

pada Ujian Nasional. Pada tahun 2019 pelaksanaan terakhir Ujian Nasional,

materi Geometri dan Trigonometri hanya 34,59% pada skala nasional yang dapat

menyelesaikan soal UN pada indikator menentukan nilai suatu perbandingan

trigonometri di berbagai kuadran hanya 21,89%, pada indikator menggambar

grafik fungsi trigonometri hanya 41,37%, indikator menyelesaikan masalah

kontekstual berhubungan dengan aturan sinus dan/atau aturan kosinus hanya

42,04%, dan indikator menyelesaikan permasalahan terkait dengan aturan cosinus

hanya mencapai 28,09.16

Menghadapi realita yang ada di Indonesia, peserta didik

mengalami kesulitan yang sangat berarti untuk memahami dan mengerjakan soal-

soal trigonometri. Pemahaman konsep yang belum dicerna secara maksimal

membuat peserta didik hanya terfokus pada cara menghafal rumus bukan

menemukan konsep. Selain itu, faktor-faktor penyebab peserta didik melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal trigonometri adalah kesalahan dalam

memahami inti permasalahan soal dengan baik, salah menafsirkan apa yang

hendak diketahui dan ditanya pada soal, kurang memahami urutan langkah-

langkah penyelesaian soal, kurangnya kemampuan kognitif yang masih terhambat

tentang konsep pecahan, kurang cermat dalam mengerjakan soal trigonometri, dan

tidak menuliskan rumus pada penyelesaian soal trigonometri.17

Dengan adanya

permasalahan dari hasil analisis kemampuan trigonometri, menunjukkan bahwa

peserta didik masih minim terhadap kemampuan dasar matematika dan terlalu

16

Pusat Penilaian Kemendikbud, Penguasaan Materi Ujian Nasional, diakses pada tanggal 01

Juli 2020, (https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/). 17

Alfin Nurlaili Zain, dkk., Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Materi

Trigonometri, Sigma, 3, 2017, h. 15.

Page 21: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

6

terburu-buru dalam mengerjakan soal. Oleh karena itu, kemampuan trigonometri

harus diasah lagi dari konsep, prinsip dan operasi pada langkah penyelesaiannya.

Dengan menerapkan bahan ajar modul berbasis strategi konflik kognitif

pada materi trigonometri dibuat penemuan konsep secara sederhana dan mudah

dipahami oleh peserta didik. Hal ini dapat diharapkan karena adanya langkah-

langkah yang jelas secara beruntun. Ketiga tahapan yang terdapat pada modul

berbasis strategi konflik kognitif dapat membuat peserta didik berlatih untuk aktif

dan mandiri. Pada tahap Resolution Stage, peserta didik diinstruksikan untuk

menggali informasi pada masalah kontekstual berisi masalah dalam kehidupan

sehari-hari berkaitan dengan materi trigonometri, menemukan sendiri konsep pada

materi yang sedang dipelajari, dan pendidik mendeteksi prakonsepsi yang terjadi

pada peserta didik. Conflict Stage, peserta didik diberikan stimulus sehingga

terjadinya konflik pada kognitif peserta didik, pada saat itu dapat terjadi

scaffolding dari teman atau guru. Tahap terakhir Resolution Stage, peserta didik

memberikan kesimpulan terkait pada materi yang telah dipelajarinya pada saat itu.

Ketiga langkah pembelajaran tersebut yang disusun pada modul diharapkan

memudahkan peserta didik untuk memahami konsep materi trigonometri pada

setiap kegiatan pembelajaran dan merasakan ketertarikan untuk belajar secara

mendalam materi trigonometri karena disusun secara sistematis. Selain itu, bahan

ajar modul efisien untuk dibawa tanpa memberatkan peserta didik. Bahan ajar

modul yang dihasilkan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-

D (Define, Design, Develop, and Disseminate) karena sangat sesuai dengan

pengembangan bahan ajar. Namun, karena keterbatasan penelitian, dimodifikasi

menjadi 3-D (Define, Design, Develop). Hasil pengembangan bahan ajar modul

berbasis konflik kognitif diharapkan agar peserta didik menjadi lebih aktif,

mandiri dalam belajar, dan menimbulkan motivasi serta minat belajar peserta

didik.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Modul pada Materi Trigonometri dengan Strategi Konflik

Kognitif”.

Page 22: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang, terdapat beberapa masalah yang

mendorong penulis untuk melakukan penelitian. Antara lain:

1. Kurangnya variasi bahan ajar yang tersedia.

2. Penggunaan buku yang kurang melatih kemampuan konflik kognitif

peserta didik.

3. Bahan ajar yang kurang melatih kemampuan Trigonometri peserta didik.

C. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadinya perluasan masalah penelitian, maka diperoleh batasan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Pembelajaran yang diterapkan pada bahan ajar ini adalah dengan

menggunakan Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif dengan tahapan:

a. Preliminary Stage.

b. Conflict Stage.

c. Resolution Stage.

2. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas X SMA.

3. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah Trigonometri.

4. Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan 4-D

(Define, Design, Develop, and Disseminate)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian masalah di atas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana mengembangkan bahan ajar berbasis strategi konflik kognitif

pada materi Trigonometri untuk peserta didik SMA?

2. Bagaimana kualitas dan kelayakan bahan ajar berbasis strategi konflik

kognitif yang dihasilkan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan

penelitian ini ialah:

Page 23: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

8

1. Menghasilkan produk bahan ajar strategi konflik kognitif untuk materi

trigonometri.

2. Mengetahui kualitas dan kelayakan bahan ajar strategi konflik kognitif

yang dihasilkan.

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Pada penelitian pengembangan ini, produk yang dihasilkan berupa modul

kelas X SMA pada pokok bahasan Trigonometri dengan spesifikasi produk yang

dikembangkan adalah sebagai berikut:

1. Bahan ajar di desain secara khusus menggunakan strategi konflik kognitif.

2. Bahan ajar ini di desain agar dapat dipelajari oleh peserta didik secara

kelompok.

3. Bahan ajar ini di desain dengan 5 unit pembelajaran dan terbagi 7 sub

materi.

G. Kegunaan Penelitian

Adapun beberapa manfaat yang didapat dari penelitian ini, antara lain:

1. Bagi guru

Dapat menjadikan informasi yang relevan mengenai penerapan bahan ajar

strategi pembelajaran konflik kognitif dalam proses belajar mengajar di

dalam kelas.

2. Bagi sekolah

Sebagai referensi bagi sekolah tentang pembelajaran menggunakan

strategi pembelajaran Konflik Kognitif.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber referensi untuk

mengadakan penelitian yang berkaitan dengan strategi konflik kognitif.

Page 24: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Pengembangan Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah seperangkat materi yang tersusun secara sistematis

yang digunakan guru dan memungkinkan peserta didik merasa nyaman

terhadap suasana lingkungan belajar.18

(Bahan ajar dapat dikemas dalam

bentuk cetak seperti modul, instrumen, LKS, buku, pamflet, brosur, dan

sebagainya. Sedangkan dalam bentuk elektronik bisa berbentuk video

dengan gambar dan penjelasan yang menarik, TV, radio, dan lain-lain. Guru

yang memilki berbagai kompetensi mampu dan kreatif dalam

mengembangkan bahan ajar yang bertujuan untuk mempermudah peserta

didik menyerap materi yang diberikan oleh guru. Seperti yang disampaikan

oleh Amri bahwa bahan ajar merupakan perangkat pembelajaran yang

sangat penting dalam kurikulum untuk dikembangkan dan dipersiapkan

sedemikian rupa agar pelaksanaan pembelajaran tercapai sesuai dengan

sasaran yang telah ditetapkan.19

Sasaran yang dimaksud adalah dengan

menganalisis kurikulum, karakteristik peserta didik, dan lingkungan.

Sehingga, ketika bahan ajar sesuai dengan data yang sudah dianalisis,

peserta didik akan merasakan kemudahan dan semangat dalam

pembelajaran. Serta, guru sebagai tenaga pendidik dapat menyalurkan

materi dengan mudah, tidak monoton dan dapat dipahami dengan cepat oleh

peserta didik.

18

Direktorat Pembinaan SMA, Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA, (Jakarta: Depdiknas,

2010), h. 27. 19

Fitry Wahyuni, ”Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

SMP Negeri 3 Sunggal”, Journal of Mathematics Education and Science, Vol. 2, 2017, h. 20.

Page 25: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

10

b. Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar

Tujuan merupakan hal yang harus dimiliki setiap individu agar berjalan

sesuai dengan yang sudah direncanakan. Menurut Abdul Majid bahan ajar

memilki tujuan, yaitu20

:

1) Membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu;

2) Mempermudah guru dalam kegiatan belajar mengajar;

3) Pembelajaran menjadi lebih menarik; dan

4) Bahan ajar yang disediakan bervariasi.

Selain tujuan, terdapat manfaat yang diperoleh guru maupun peserta

didik, yaitu:21

1) Sesuai dengan tuntunan kurikulum;

2) Tidak tergantung pada buku teks;

3) Pembelajaran menarik;

4) Menumbuhkan motivasi;

5) Mendapat kemudahan untuk memahami setiap indikator pelajaran.

c. Fungsi Bahan Ajar

Selain tujuan dan manfaat, bahan ajar juga memilki fungsi dari

penyusunan bahan ajar, diantarnya adalah:22

1) Pedoman bagi pengajar untuk membimbing peserta didik dalam

proses pembelajaran.

2) Pedoman bagi peserta didik untuk mengarahkan semua aktivitas pada

proses pembelajaran.

3) Sebagai alat evaluasi pencapaian hasil pembelajaran.

Adapun fungsi bahan ajar terbagi menjadi dua sesuai dengan

penggunanya, yaitu:23

20

Ilyas Ramdani, ”Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI) untuk Memfasilitasi Pencapaian Literasi Matematika Siswa Kelas

VII”, Skripsi pada Sekolah Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2014, h. 14, tidak

dipublikasikan. 21

Aliangga Kusumam, dkk., Pengambangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Dasar dan Pengukuran

Listrik untuk Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 23, 2016,

h. 29. 22

Zukhaira dan Mohamad Yusuf A. Hasyim, Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan Berdasarkan

Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter Bahasa Arab Madrasah Ibtidiayah, Rekayasa, Vol. 12,

2014, h. 83.

Page 26: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

11

1) Bagi guru

Membantu guru dalam menghemat waktu pembelajaran, menjadikan

guru sebagai fasilitator, menjadikan pembelajaran lebih efektif dan

sebagai alat evaluasi pembelajaran.

2) Bagi peserta didik

Peserta didik dapat belajar mandiri tanpa adanya guru, pembelajaran

yang praktis dan efisien yang dapat dilakukan dimana dan kapan saja,

membantu peserta didik mengembangkan pengetahuannya.

d. Prinsip-prinsip dalam Memilih Bahan Ajar

Prinsip-prinsip dalam pengembangan bahan ajar terbagi menjadi 3,

yakni:24

1) Prinsip Relevansi atau Keterkaitan

Materi pembelajaran hendaknya relevan atau terdapat kaitan antara

materi dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Misalnya dalam menyajikan konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh,

dan pelatihan harus berkaitan dengan kebutuhan materi pokok yang

terkandung dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga

peserta didik dapat dengan mudah mengidentifikasi dan mengenali

gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep, dan memahami prosedur dalam

mencapai suatu sasaran tertentu.

2) Prinsip Konsistensi atau Keajekan

Sebuah bahan ajar harus mampu menjadi solusi dalam pencapaian

kompetensi. Dalam penyusunan bahan ajar yang harus diperhatikan

adalah indikator yang harus dicapai dalam kompetensi dasar. Apabila

terdapat empat indikator maka bahan yang digunakan harus meliputi

empat indikator tersebut.

23

Jajang Bayu Kelana dan D. Fadly Pratama, Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi Sains,

(Bandung: LEKKAS, 2019), Cet. 1, h. 4. 24

Direktorat Pembinaan SMA, op. cit., h. 27.

Page 27: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

12

3) Prinsip Adekuasi atau Kecukupan

Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup

memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi yang

diajarkan.

Prinsip pengembangan bahan ajar sekurang-kurangnya menjelaskan:25

1) Urutan tingkat kompetensi;

2) Penguatan pemahaman;

3) Umpan balik;

4) Motivasi belajar;

5) Pembelajaran bertahap; dan

6) Pencapaian tujuan pembelajaran.

e. Jenis Bahan Ajar

Bahan ajar terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu: bahan cetak, alat bantu

visual, audio, video, multimedia, dan animasi, serta komputer dan jaringan.26

Direktorat pembinaan SMA, mengelompokkan jenis-jenis bahan ajar

menjadi 5, yakni:27

1) Bahan ajar cetak, seperti hand out, buku, modul, poster, brosur,

lembar kerja peserta didik, wallchart, photo atau gambar, dan leaflet;

2) Bahan ajar dengar (audio), seperti kaset, radio, piringan hitam, dan

compact disk audio;

3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual), seperti compact disk video

dan film.

4) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material),

seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD)

multimedia pembelajaran interaktif

5) Bahan ajar berbasis web (web based learning materials).

25

Ibid., h. 28. 26

Muhammad Yaumi, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan Kurikulum

2013, (Jakarta: Kencana, 2017), Cet. 5, h. 272. 27

Direktorat Pembinaan SMA, op. cit., h. 27.

Page 28: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

13

2. Modul

a. Pengertian Modul

Modul adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara lengkap

dan sistematis yang memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana

dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan pembelajaran.28

Modul merupakan sesuatu yang ingin guru capai dengan melakukan sesuatu

yaitu program pembelajaran. Makna sebuah modul adalah menyatakan secara

umum yang luas tentang maksud pembelajaran, yaitu menunjukkan apa yang

guru ingin bahas dalam blok pembelajaran (program pembelajaran). Modul

biasanya ditulis dari sudut pandang guru untuk menunjukkan isi dan arahan

secara umum.29

Dilihat dari sudut pandang peserta didik, modul melatih

peserta didik untuk mandiri dengan atau tanpa bantuan pendidik dan berisi

komponen pokok bahan ajar.30

Dengan adanya modul, dapat mempermudah

pendidik untuk memberikan materi secara terstruktur dan di kembangkan

sesuai dengan metode/model/strategi yang digunakan oleh pendidik.

Penggunaan modul juga menambah nilai positif bagi peserta didik, karena

dapat menambah kemandirian peserta didik untuk menemukan konsep dan

mengasah materi dengan menjawab soal-soal dalam modul tersebut. seperti

yang diungkapkan Prastowo, modul dirancang untuk menumbuhkan sikap

kemandirian peserta didik.31

Tujuan utama dari penggunaan modul adalah

agar program yang dibuat menjadi lebih mudah dipelajari dan dipahami, serta

menghasilkan program yang lebih efisien dan efektif.32

Sehingga terdapat

suatu penelitian yang menunjukkan bahwa sekitar lebih dari 60% peserta

didik tuntas belajar.33

Teori-teori tersebut dapat menjadi acuan untuk

mengembangkan bahan ajar modul dengan se-efisien dan se-efektif mungkin

28

Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman, loc. cit. 29

David Firna Setiawan, Prosedur Evaluasi Dalam Pembelajaran, (Yogyakarta: Deepublish,

2018), Cet. 1, h. 138. 30

Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman, loc. cit. 31

Ika Lestari, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi (Sesuai dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, (Padang: Akademia Permata, 2013), h. 6. 32

Bayu Rahayudi, Dasar-dasar Pemrograman (Disertai berbagai contoh kasus dan

Implementasikan dalam bahasa pascal), (Malang: Universitas Brawijaya Press, 2011), Cet. 1, h.

69. 33

Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman, loc.cit.

Page 29: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

14

yang dapat membuat peserta didik mudah untuk mencerna materi yang

disajikan hingga tuntas pada KD atau pembelajaran nya.

b. Fungsi Modul

Menurut Suryaman modul sebagai salah satu bentuk bahan ajar memiliki

fungsi sebagai berikut:34

1) Bahan ajar mandiri. Pemakaian modul dapat berfungsi bagi peserta

didik untuk melatih kemampuan dalam belajar secara mandiri.

2) Pengganti fungsi pendidik. Pemaparan materi pada modul

memudahkan peserta didik untuk memahami maksud yang

disampaikan sesuai dengan tingkat kemampuannya.

3) Sebagai alat evaluasi. Peserta didik dapat menilai sendiri sejauh mana

penguasaannya terhadap materi yang diberikan.

4) Sebagai bahan rujukan. Maksudnya modul dapat dijadikan sebagai

rujukan atau referensi karena berisi kumpulan materi dari berbagai

sumber.

Dengan adanya fungsi modul dapat disimpulkan bahwa modul sangat

diperlukan bagi guru maupun peserta didik. Bagi guru, modul dapat

berfungsi untuk meminimalkan peran pendidik dalam kegiatan belajar

mengajar. Sedangkan fungsi modul bagi peserta didik untuk melatih

keaktifan serta mempermudah peserta didik dalam memahami materi

yang disampaikan.

c. Struktur Penyusunan Modul

Menurut direktorat pembinaan SMA, struktur isi modul minimal

memuat:35

1) Judul/identitas

2) Petunjuk belajar

3) SK/KD

4) Materi Pembelajaran

34

Nurlaeli, “Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Cerpen Berbasis Pengalaman

(Experiential Learning) untuk Siswa Kelas XI SMA”, Thesis pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Purwokerto: 2017, h.24, tidak dipublikasikan. 35

Direktorat Pembinaan SMA, op. cit., h. 35.

Page 30: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

15

5) Informasi Pendukung

6) Paparan isi materi

7) Latihan

8) Tugas/langkah kerja

9) Penilaian

Prastowo memaparkan bahwa modul berisi:36

1) Petunjuk belajar

2) Kompetensi yang akan dicapai

3) Isi materi pelajaran

4) Informasi pendukung

5) Latihan soal

6) Petunjuk kerja

7) Evaluasi

8) Timbal balik dari hasil evaluasi

Prastowo juga menyebutkan 4 tahapan yang harus dilalui dalam

penyusunan sebuah modul, yaitu:37

1) Analisis Kurikulum

Tahap ini bertujuan untuk melihat kompetensi dasar yang dicapai oleh

kurikulum, materi yang memerlukan bahan ajar, dan inti dari materi.

2) Menentukan Judul Modul

Membuat judul pada modul harus merujuk pada kompetensi dasar atau

materi pokok yang ada dalam kurikulum. Jika dalam 1 KD dapat

dibuat empat materi pokok, maka dapat dibuat judul. Namun, jika KD

terlalu luas atau dapat dijadikan empat materi pokok atau lebih, maka

judulnya perlu dipertimbangkan lagi.

3) Pemberian Kode Modul

Kode pada modul dibuat agar memudahkan dalam penyusunan modul.

Biasanya kode ditulis berupa angka yang diberi makna.

4) Menyusun Modul

36

Ika Lestari, loc. cit. 37

Nurlaeli, op. cit., h. 25.

Page 31: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

16

Terdapat hal yang perlu dijadikan acuan dalam penyusunan modul,

diantaranya:

a) Perumusan Kompetensi Dasar

Rumusan kompetensi dasar merupakan spesifikasi yang sudah

sepatutnya dimiliki peserta didik.

b) Penetapan Alat Penilaian

Penilaian atau biasa yang disebut evaluasi dapat dilakukan jika

sudah menentukan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

c) Penyusunan Materi

- Materi modul sangat bergantung pada kompetensi dasar yang

ingin dicapai. Materi yang digunakan dalam modul berasal dari

referensi-referensi terpercaya dan terbaru, misalnya buku,

jurnal, sebagai hasil penelitian, dan internet. Latihan-latihan

yang diberikan ke peserta didik dalam modul juga ditulis secara

jelas dan tidak membingungkan peserta didik sehingga tidak

ada pertanyaan yang dilontarkan ke guru. Judul diskusi

dijelaskan secara terperinci. Dengan kata lain, penyusunan

materi menggunakan kalimat yang jelas, singkat, padat, dan

efektif. Dengan demikian, peserta didik dapat mudah

memahaminya.

Dengan adanya teori dari beberapa ahli mengenai komponen penyusunan

modul, maka yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Judul Modul

2) Petunjuk belajar

3) SK/KD

4) Informasi pendukung

5) Langkah-langkah dengan strategi pembelajaran

6) Latihan

7) Tes formatif

8) Kunci jawaban tes formatif

Page 32: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

17

3. Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif

a. Pengertian Strategi Pembelajaran

Kata strategi berasal dari bahasa latin yang berarti karya dalam membuat

rencana yang indah untuk mencapai suatu tujuan. Usaha untuk memeroleh

kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan merupakan

definisi dari strategi. Menurut J.R David dalam dunia pendidikan strategi

dapat diartikan sebagai metode perencanaan atau serangkaian kegiatan yang

dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Strategi pembelajaran juga diartikan sebagai bentuk kegiatan yang dipilih

dan digunakan guru untuk mencapai suatu tujuan yang telah dirumuskan

dengan melihat faktor internal dan eksternal peserta didik, serta sarana dan

prasarana di lingkungan sekolah. Maka dari itu, perlu adanya keterkaitan

antara strategi pembelajaran dengan tujuan pembelajaran agar terciptanya

pembelajaran yang efektif dan efisien.38

Dengan penerapan strategi yang semakin meluas, Mintzberg dan Waters

menyatakan bahwa strategi adalah pola umum tentang keputusan atau

tindakan. Hardy, Langley, dan Rose dalam Sudjana mengemukakan strategi

dianggap sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan

mengendalikan tindakan.39

Oleh karena itu, strategi merupakan keputusan

atau tindakan yang telah direncanakan agar sesuai dengan tujuannya.

Secara umum, strategi memiliki pengertian secara garis besar yakni tujuan

untuk melakukan usaha sebagai tindakan dalam mencapai sasaran yang telah

ditetapkan. Jika dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan

sebagai struktur umum kegiatan guru dan anak didik dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa

strategi pembelajaran adalah suatu tindakan atau keputusan dalam proses

berpikir peserta didik yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang

38

Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,

(Jakarta: Rajawali, 2014), Cet. 2 h. 140-141. 39

Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya), h. 3.

Page 33: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

18

diinginkan dengan cara yang lebih efektif sehingga peserta didik dapat

memahami informasi baru dengan mudah dan cepat.

b. Pengertian Strategi Konflik Kognitif

Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori

pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Menurut

teori konstruktivis ini, pembelajaran bukan menerima pengetahuan melainkan

proses mengkontruksi. Nurhadi menyatakan bahwa peserta didik membangun

pengetahuan sendiri, guru hanya sebagai fasilitator. Guru memberikan

kemudahan kepada peserta didik dengan memberikan kesempatannya untuk

menemukan dan mengembangkan ide atau pendapat mereka sendiri, dan

membiasakan peserta didik untuk memecahkan masalah menggunakan

strategi yang dimilikinya untuk belajar.40

Teori konstruktivisme ini

menekankan kepada kemampuan dan pengetahuan peserta didik yang

dimilikinya, bukan sekedar pengetahuan yang bisa diberikan begitu saja oleh

guru.

Menurut Piaget, setiap individu belajar untuk membangun teori pribadi

mereka sendiri dan beradaptasi melalui proses asimilasi dan akomodasi dari

pengalaman belajar. Asimilasi mengacu pada penerimaan ide-ide baru,

sedangkan akomodasi berkaitan dengan modifikasi peserta didik dalam

mengorganisir ide-ide baru mereka ke dalam kerangka kerja konseptual yang

ada.41

Menurut Slavin, asimilasi merupakan interpretasi dari pengalaman baru

yang terkait dengan sistem yang ada. Akomodasi adalah skema-skema yang

sudah ada di modifikasi untuk mencocokkannya dengan kondisi-kondisi baru.

Sedangkan ekuilibrasi adalah proses perbaikan keseimbangan antara

pemahaman saat ini dan pengalaman-pengalaman baru. Piaget menyatakan

bahwa pembelajaran bergantung pada proses ini. Pada saat terjadinya

kesetimbangan, anak memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang. Pada

40

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media, 2015), Cet. I, h. 165. 41

Indah Puspitasari Maharani dan Subanji Subanji, Scaffolding Based on Cognitive Conflict in

Correcting the Students’ Algebra Errors, (Indonesia: IEJME, 2018), p. 67

Page 34: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

19

saat itu pula guru mendapat keuntungan ekuilibrasi dengan menciptakan

kondisi yang mengakibatkan ketidakseimbangan, dan pada akhirnya

menimbulkan rasa keingintahuan peserta.42

Piaget meyakini bahwa

pengalaman-pengalaman fisik, manipulasi lingkungan, dan interaksi sosial

menjadi penting untuk perubahan perkembangan serta meningkatkan

pemikiran menjadi lebih logis.43

Serta terdapat teori belajar kognitif yang

menjelaskan bahwa belajar itu adalah menerima, mengolah, dan menyimpan

informasi yang telah tersimpan di benak individu.44

Dengan demikian, teori

belajar kognitif berawal dari penerimaan ide-ide yang belum pernah diterima

oleh kognitif seseorang, kemudian diolah sedemikian rupa sehingga

terciptanya ide-ide baru yang dapat berkembang dan tersimpan pada otak

seseorang.

Menurut Damon dan Killen bahwa konflik kognitif belum pernah

didefinisikan secara tepat. Sulit untuk menemukan definisi konflik kognitif

dalam kamus apapun.45

Namun terdapat beberapa referensi yang

mendefinisikan konflik kognitif sebagai berikut:46

1) Mischel, 1971: Konflik kognitif adalah kesadaran akan

ketidakseimbangan dalam sistem skema

2) Damon dan Killen, 1982: Dalam pengertian sosial, konflik kognitif

pada umumnya berarti beberapa kontradiksi yang dirasakan antara

pendapat subjek dan pendapat orang lain

3) Bodlakova, 1988: Disequilbrium kognitif atau konflik yang disebabkan

oleh kesadaran akan kontradiktif informasi

4) Gredler, 1992: Jika seseorang anak akhirnya menyadari fakta bahwa ia

memegang dua kontradiktif pandangan tentang suatu situasi dan

42

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), edisi kedua, h. 70-

71. 43

Ibid., h. 72. 44

Punaji Setyosari, Desain Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2019), h. 9. 45

Gyoungho Lee dan Kwon Jaesool, What Do We Know About Students’ Cognitive Conflict

in Science Classroom: A Theoretical Model of Cognitive Conflict Process, ERIC, 2001, h. 3. 46

Ibid., h. 4.

Page 35: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

20

keduanya tidak mungkin benar. Langkah ini disebut konflik kognitif

atau disekuilibrium

5) Wadsworth, 1996: Konflik kognitif tercipta ketika ekspetasi dan

prediksi seseorang berdasarkan alasan seseorang saat ini, tidak sesuai.

Ini adalah disekuilibrium

6) Kwon, 1989: Konflik antara struktur dan lingkungan atau konflik

antara konsepsi dalam struktur kognitif

Menurut Ismaimuza konflik kognitif merupakan strategi pembelajaran

dimana terdapat perbedaan antara struktur kognitif yang dimiliki oleh

individu dengan infromasi yang baru didapatinya dari luar (lingkungan) atau

infromasi baru yang diterimanya berbeda dengan struktur kognitif yang telah

dimilikinya.47

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, dapat disimpulkan

bahwa konflik kognitif yaitu keadaan dimana terdapat ketidakseimbangan

antara struktur kognitif seseorang dengan informasi/pengetahuan yang baru

didapat dari lingkungannya. Konflik yang dialami oleh peserta didik terjadi

karena pengetahuan yang dimilikinya tidak dapat menyeimbangkan

pengetahuan yang baru dipelajari di dalam kelas. Ketika diberikan

permasalahan atau konflik kognitif, peserta didik menggunakan kemampuan

kognitifnya dalam upaya mencari pembenaran (justifikasi), konfirmasi, dan

verifikasi terhadap lingkungannya terhadap pendapat/ide yang didapatkan

dari suatu permasalahan. Dalam situasi konflik kognitif ini pun peserta didik

mencari penjelasan dari lingkungannya, seperti teman sebaya dan guru

(scaffolding). Strategi pembelajaran konflik kognitif dapat mengembangkan

kemampuan berpikir konseptual peserta didik, yaitu mengidentifikasi pola

atau hubungan yang belum tampak keterkaitan-nya. Dengan penyajian

konflik peserta didik membiasakan berpikir konseptual, peserta didik dapat

menyadarkan dirinya sendiri terkait dengan miskonsepsi-nya sehingga peserta

didik dapat mencari pembenaran terhadap konsep/pengetahuannya dan

menghubungkan dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

47

M. Saputri, dkk., op.cit., hal.78.

Page 36: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

21

c. Tahapan Strategi Konflik Kognitif

Strategi konflik kognitif menurut Lee dan Kwon memiliki 3 tahap, yaitu

preliminary stage, conflict stage, and resolution stage.48

Sintaks yang telah di

desain dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Preliminary stage (Pendahuluan)

Pada tahap ini, miskonsepsi peserta didik diperiksa oleh guru dengan

memberikan bahan ajar/modul yang memuat masalah prakonsepsi

untuk membangun pengalaman belajar atau infromasi baru.

2) Conflict stage (Konflik)

Pada tahap konflik, peserta didik diberikan masalah non rutin dengan

memunculkan konflik kognitif peserta didik. Peserta didik secara

individu memahami masalah yang diberikan, kemudian berdiskusi

secara berkelompok terhadap pemahaman yang didapatkan secara

individu. Peserta didik mendapatkan penjelasan dari teman kelompok

atau Scaffolding.

3) Resolution stage (Penyelesaian)

Pada tahap ketiga, masing-masing kelompok mencocokkan hasil

diskusinya kepada kelompok lain. Jika ada kelompok yang berbeda

jawabannya, maka kelompok tersebut yang mempresentasikan hasil

diskusinya agar mendapatkan penyelesaian yang konkret. Guru

memberikan arahan kepada peserta didik di akhir pembelajaran terkait

konsep yang telah dipelajari dan membimbing peserta didik untuk

memberikan kesimpulan.

4. Trigonometri

Materi trigonometri dapat ditemukan pada sekolah tingkat menengah atas.

Trigonometri memiliki cakupan yang luas untuk dipelajari peserta didik.

48

Gyoungho Lee dan Kwon Jaesool., op.cit., h. 10.

Page 37: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

22

Penalaran dan pemahaman konsep yang harus dimiliki peserta didik guna

memudahkan memahami materi. Berikut uraian materi trigonometri:49

a. Ukuran Sudut

Ukuran sudut terbagi menjadi 2, yaitu sudut derajat dan radian.

1) Sudut derajat

Notasi untuk derajat adalah simbol “o”. sudut ini dapat diukur dengan

busur derajat yang berupa setengah lingkaran yang memperlihatkan 0o

sampai dengan 180o.

satu putaran lengkap didefinisikan sama dengan 360o, sehingga :

2) Sudut radian

Jika sudut pusat memilki panjang busur dihadapannya sama dengan

jari-jari, maka

3) Konversi antara derajat dan radian

b. Rasio trigonometri pada segitiga siku-siku

Gambar 2.1

Rasio trigonometri pada segitiga siku-siku

Gambar 2.1 di atas merupakan gambaran rasio trigonometri pada segitiga

siku-siku, dimana sudutnya berada pada sudut lancip sebuh segitiga.

49

Marthen Kanginan, Matematika 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Kelompok Wajib,

(Bandung: Grafindo Media Pratama, 2017), Cet. 1, h. 183-252.

A

𝜃

Sisi samping 𝜃

Sisi

depan 𝜃

B C

A

B C

𝜃

Sisi

samping 𝜃

Sisi depan 𝜃

Page 38: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

23

Tabel 2.1

Rasio trigonometri pada segitiga siku-siku

Definisi Sudut di C Sudut di A

i

c. Rasio trigonometri pada sudut istimewa

Tabel 2.2

Rasio trigonometri pada sudut istimewa

Sin

Cos

Tan

√ √

Csc √

Sec

√ √

Cot √ √

d. Rasio trigonometri di berbagai kuadran

Sumbu-sumbu koordinat membagi bidang koordinat dalam 4 bagian.

Setiap bagian tersebut dinamakan kuadran. Sudut ditetapkan sebagai sudut

standar dengan arah berlawanan jarum jam. Perhatikan gambar 2.2 berikut.

Page 39: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

24

Gambar 2.2

Rasio trigonometri di berbagai kuadran

Gambar 2.2 di atas merupakan pembagian pengenalan kuadran bagi

peserta didik. Sedangkan, pada tabel 2.3 tanda pada rasio trigonometri di 4

kuadran, yakni jika disingkat untuk yang bernilai positif menjadi (all, sin, tan,

cos).

Tabel 2.3

Rasio trigonometri di berbagai kuadran

𝑺𝒊𝒏 𝜶 𝑪𝒐𝒔 𝜶 𝑻𝒂𝒏 𝜶

Kuadran I (𝟎 − 𝟗𝟎 ) + + +

Kuadran II (𝟗𝟎 − 𝟏𝟖𝟎 ) + - -

Kuadran III (𝟏𝟖𝟎 − 𝟐𝟕𝟎 ) - - +

Kuadran III (𝟐𝟕𝟎 − 𝟑𝟔𝟎 ) - + -

e. Rasio trigonometri pada sudut berelasi

Rasio trigonometri memilki sudut yang berelasi pada tiap kuadran dengan

cara yang diuraikan pada tabel 2.4.

Tabel 2.4

Rasio trigonometri pada sudut berelasi

Kuadran I i ( − ) ( − ) i ( − )

Kuadran II i ( − ) i ( − ) − ( − ) −

Kuadran III i ( ) − i ( ) ( ) −

Kuadran IV i ( − ) − i ( − ) − ( − )

x

y

Kuadran

II

Kuadran

I

Kuadran

III Kuadran

IV

Page 40: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

25

f. Aturan sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga

Aturan sinus, cosinus, dan luas segitiga dipaparkan sebagai berikut:

Gambar 2.3

Aturan Sinus, aturan cosinus, dan luas segitiga

1) Aturan sinus

i

i

i

2) Aturan cosinus

2 2 2 −

2 2 2 −

2 2 2 −

g. Grafik fungsi Trigonometri

Di bawah ini Gambar 2.4 merupakan contoh grafik fungsi sinus dari

− .

Gambar 2.4

Grafik Fungi Sinus

a

b c

B

A

C

Page 41: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

26

Sedangkan Gambar 2.5 merupakan contoh grafik fungsi cosinus dari

− .

Gambar 2.5

Grafik Fungsi Cosinus

Pada Gambar 2.6 merupakan contoh grafik fungsi tangen dari − .

Gambar 2.6

Grafik Fungsi Tangen

5. Model Pengembangan 4D

Penelitian dan pengembangan atau biasa dikenal dengan Research and

Development (R&D) merupakan metode yang digunakan untuk memvalidasi dan

Page 42: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

27

mengembangkan produk. Memvalidasi produk yaitu peneliti hanya menguji

keefektifan produk. Sedangkan mengembangkan dalam arti luas adalah

memperbaharui produk yang telah ada sehingga terlihat praktis, efektif, dan

efisien.50

Sedangkan menurut Wina Sanjaya penelitian dan pengembangan adalah

runtutan atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada.51

Metode penelitian dan pengembangan

ini bersifat longitudinal, karena digunakan untuk menghasilkan produk tertentu

dan menguji keefektifan produk tersebut.52

Berdasarkan beberapa pendapat di atas

mengenai metode penelitian dan pengembangan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa Penelitian dan Pengembangan (R&D) merupakan metode yang berfungsi

untuk mengembangkan atau menyempurnakan suatu produk sesuai dengan

runtutan proses yang jelas dan memvalidasi untuk melihat keefektifan-nya produk

tersebut.

Terdapat beberapa jenis model pengembangan, salah satunya adalah 4-D

(Define, Design, Development, and Disseminate). Sesuai dengan namanya, model

ini terdiri dari empat tahap, yaitu Define (pendefinisian), Design (Mendesain),

Development (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran) atau diadaptasi

menjadi model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan

penyebaran. Keempat tahap tersebut digambarkan pada diagram berikut:53

50

Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2019), Cet. 3, h. 28. 51

Salim dan Haidir, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis, (Jakarta: Kencana,

2019), Cet. 1, h. 58. 52

Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2016), Cet.1, h. 15. 53

Trianto Ibnu Badar al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Konstektual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum

Integratif/TKI), (Jakarta: Prenada media Group, 2015), h. 232.

Page 43: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

28

Gambar 2.7

Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D

PE

ND

EF

INIS

IAN

P

ER

AN

CA

NG

AN

P

EN

GE

MB

AN

GA

N

PE

NY

EB

AR

AN

Analisis Awal Akhir

Analisis Siswa

Analisis Tugas Analisis Konsep

Spesifikasi Tujuan Pembelajaran

Penyusunan Tes

Pemilihan Media

Pemilihan Format

Rancangan Awal

Validasi Ahli

Uji Pengembangan

Uji Validasi

Pengemasan

Penyebaran dan Pengadopsian

Page 44: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

29

Penjelasan dari keempat tahap 4-D tersebut diuraikan sebagai berikut.

a. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat

pembelajaran. Tahap ini diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi

yang akan dikembangkan. Tahap ini meliputi 5 langkah, yaitu analisis ujung

depan, analisis peserta didik, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan

tujuan pembelajaran.

1) Analisis Ujung Depan

Analisis ujung depan bertujuan untuk melihat masalah dasar yang

dihadapi dalam pembelajaran sehingga memiliki alasan yang kuat untuk

pengembangan bahan ajar. Analisis ini diawali dengan menyelidiki

pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal yang dimiliki peserta didik

untuk mencapai tujuan yang tercantum pada kurikulum.

2) Analisis Tugas

Analisis tugas yakni sebuah prosedur untuk mengumpulkan data-data

terkait pada bahan ajar dengan merinci isi materi, seperti analisis struktur

isi, analisis prosedural, analisis proses informasi, analisis konsep, dan

perumusan tujuan.

b. Tahap Perancangan (Design)

Tahap perancangan bertujuan untuk menyiapkan prototipe perangkat

pembelajaran. Tahap ini terdiri dari tiga langkah, yakni:

1) Penyusunan tes acuan patokan yang merupakan langkah awal yang

menghubungkan tahap define dan tahap design. Tujuan langkah ini

untuk melihat perubahan tingkah laku setelah pelajaran berlangsung.

2) Pemilihan media disesuaikan dengan tujuan pembelajaran sehingga

peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh guru.

3) Pemilihan format, dilakukan dengan mengkaji format-format yang

sebelumnya sudah dikembangkan.

c. Tahap Pengembangan (Develop)

Tujuan tahap ini untuk menilai atau memvalidasi bahan ajar dan merevisi

berdasarkan saran dari ahli. Tahap ini meliputi:

Page 45: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

30

1) Validasi perangkat oleh pakar ahli beserta revisi

2) Simulasi, yaitu kegiatan mengoperasionalkan rencana pelajaran

3) Uji coba terbatas dengan peserta didik sesungguhnya

d. Tahap Penyebaran (Disseminate)

Tahap terakhir merupakan tahap penggunaan produk yang telah

dikembangkan pada skala yang lebih luas, misalnya di kelas, di sekolah dan

guru. Tujuan tahap ini untuk menguji efektivitas penggunaan produk di dalam

kegiatan belajar mengajar di kelas.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Nurfaizah Syahid yang berjudul ”Pengembangan Lembar

Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan Creative Problem Solving pada

pokok Bahasan Peluang Kelas XI MA Guppi Buntu Barana Kabupaten

Enrekang”. Penelitian ini menggunakan model penelitian 4-D. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa LKS yang telah dinilai oleh ahli, guru

dan peserta didik layak untuk digunakan karena memenuhi rata-rata

kevalidan. Selain itu, dinilai praktis dalam pembelajaran, hal ini terlihat

dari rata-rata skor penilaian guru sebesar 3,5 dan respons positif peserta

didik adalah 93,05%. LKS ini efektif untuk pembelajaran, dengan skor

yang dihasilkan pada tes hasil belajar sebesar 82,00 dan persentase

ketuntasan 88,24%.54

Pada penelitian Nurfaizah ini, terdapat kesamaan

dengan penulis menggunakan model penelitian 4-D untuk

mengembangkan bahan ajar LKS. Perbedaannya berada pada tahap

Disseminate, penulis memodifikasi model pengembangan menjadi 3-D

karena situasi dan kondisi pandemi saat ini.

2. Penelitian Siti Khadijah yang berjudul ”Pengembangan Bahan Ajar

Matematika Berbasis Masalah untuk Memfasilitasi Pencapaian

Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Bentuk Aljabar

54

Nurfaizah Syahid, ”Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pendekatan

Creative Problem Solving pada pokok Bahasan Peluang Kelas XI MA Guppi Buntu Barana

Kabupaten Enrekang”, Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Alauddin, Makassar, 2017, h. xv, tidak

dipublikasikan.

Page 46: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

31

Kelas VII di SMPN 1 Sungguminasa Kab.Gowa”. Model pengembangan

yang digunakan adalah 4-D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil

validasi bahan ajar adalah 3,87 pada kategori valid, mendapatkan kriteria

praktis dan efektif dengan kategori kemampuan guru mengelola

pembelajaran, aktivitas peserta didik, respons peserta didik dan hasil

belajar.55

Penelitian Siti Khadijah pada penelitiannya dapat mengetahui

respons peserta didik terhadap bahan ajar yang digunakan di kelas.

Proses pembelajaran yang diimplementasikan selama tiga hari di kelas

dapat melihat secara langsung tanggapan peserta didik terhadap bahan

ajar yang telah dikembangkan. Apakah terdapat kata-kata yang kurang

dimengerti, informasi yang tidak jelas dan sebagainya sehingga dapat

ditindaklanjuti setelah uij coba selesai. Adanya interaksi dapat melihat

keterlaksanaan yang bersifat efektif.

3. Penelitian Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman dengan judul

“Pengembangan Modul Matematika dengan Pendekatan Science,

Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) pada Materi

Segiempat”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kelayakan modul

matematika dengan pendekatan STEM serta respons peserta didik dan

guru terhadap kemenarikan modul. Hasil penilaian dari para ahli yakni

sangat layak dengan persentase sebesar 87% dari ahli materi, 89% ahli

media, dan 92% ahli bahasa. Sedangkan dilihat dari respons peserta didik

dan guru, modul yang dikembangkan sangatlah menarik, yakni 89% uji

kelompok kecil, 87% uji coba lapangan, dan 90% uji coba pendidik.

Tampilan modul yang menarik merupakan salah satu point plus dalam

pembuatan bahan ajar. Langkah-langkah yang runtut dengan adanya

kegiatan proyek, menambah peserta pengetahuan peserta didik dalam

kehidupan nyata.56

55

Siti Khadijah, loc. cit. 56

Taza Nur Utami, Agus Jatmiko, dan Suherman, op.cit., h. 165.

Page 47: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

32

C. Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 menekankan agar pembelajaran bersifat aktif dan student

centered, namun dengan merujuk pada hasil penelitian, peserta didik masih

bertumpu pada guru dan yang memegang peranan penting di kelas adalah guru.

Dapat dikatakan bahwa pembelajaran masih menerapkan pembelajaran

konvensional, dimana peserta didik hanya sebagai penerima ilmu, bukan sebagai

penemu. Kegiatan semacam ini membuat peserta didik kurang terlatih untuk

mengembangkan kemampuan berpikir matematisnya. Maka dari itu, guru perlu

melakukan pembaruan/inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran yang tidak hanya

terpaku pada buku sebagai pegangan dari sekolah. Akan tetapi, guru menyiasati

dengan dibuatnya bahan ajar yang dapat memudahkan peserta didik paham

mengenai materinya, membiasakan peserta didik belajar secara mandiri dan

melatih dirinya untuk mencapai kemampuan berpikir matematis. Berbagai macam

cara dilakukan guru untuk mencapai tujuan untuk mendukung pencapaian yang

dilakukan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan strategi pembelajaran konflik

kognitif.

Konflik kognitif merupakan sebuah strategi pembelajaran yang

mengutamakan sebuah ide/informasi baru kepada seseorang dengan dituangkan ke

dalam masalah non-rutin. Pengembangan yang dilakukan dalam bentuk RPP dan

modul sebagai bahan ajar peserta didik. Sebagai alat evaluasi, peneliti juga

mengembangkan instrumen untuk mengukur sejauh mana peserta didik

memahami materi dan tercapainya kemampuan berpikir matematis.

Model pengembangan yang digunakan yakni 4D. Model yang dicetuskan oleh

Thiagarajan, Sivasailan dan lainnya terdiri dari Define, Design, Develop, and

Disseminate. Model 4D ini merupakan rujukan yang sangat efektif dan efisien

untuk mengembangkan bahan ajar.

Oleh karena itu, bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat

pada gambar 2.8 sebagai berikut:

Page 48: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

33

Gambar 2.8

Kerangka Berpikir

Identifikasi Masalah

1. Bahan ajar kurang variasi

2. Penggunaan buku yang kurang melatih kemampuan konflik kognitif

3. Bahan ajar kurang melatih materi Trigonometri

Pengembangan modul pada materi trigonometri dengan strategi konflik

kognitif

Bahan ajar yang telah diuji kelayakan dan melalui respons peserta didik

yang dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran

Solusi

Preliminary Stage

Conflict Stage

Resolution Stage

Tahapan

Strategi Konflik

Kognitif

Define

Design

Develop

Tahapan

pengembangan

4-D (modifikasi)

Page 49: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

(Research and Development) yang bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar

modul menggunakan strategi Konflik Kognitif pada pembelajaran matematika

pada materi Trigonometri. Model pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model pengembangan 4D (Define, Design, Development, and

Disseminate) yang dikembangkan oleh Thiagarajan.

Model pengembangan 4-D memilki tahapan yang sistematis. Namun,

dikarenakan adanya pandemi penelitian tidak melewati rangkaian Disseminate

(penyebaran). Adapun tahapan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu: analisis

peserta didik, analisis guru/kurikulum, merancang dan membuat bahan ajar

modul, validasi bahan ajar oleh ahli, melakukan uji coba terhadap peserta didik,

tahapan inilah yang akan menghasilkan perangkat bahan ajar.

B. Prosedur Pengembangan

Pengembangan yang digunakan mengacu pada 4D yang dipelopori oleh

Thiagarajan. Namun, karena keterbatasan penelitian, maka tahapan yang

digunakan hanya 3D, yaitu Define, Design, dan Development. Modifikasi model

pengembangan dapat dilihat pada gambar 3.1.

Page 50: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

35

Gambar 3.1

Modifikasi Model Pengembangan 4-D

Keterangan:

= kegiatan

= hasil kegiatan

= hasil validasi

= siklus jika masih perlu

= alur kegiatan

Langkah-langkah pengembangan 3D dipaparkan sebagai berikut:

1. Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap define bertujuan untuk menetapkan pembatasan materi dan tujuan

pembelajaran yang berupa analisis untuk melihat kendala atau hambatan yang

selama ini dialami oleh peserta didik.

Analisis Kebutuhan

Analisis Konsep

Draft 1

Validasi Ahli

Valid Tidak

Revisi

Draft 2

Hasil

Pengembangan

Ya

Define

Merancang Bahan

Ajar Design

Development

Page 51: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

36

a. Analisis Kebutuhan

Kegiatan pada tahap ini menganalisis masalah mendasar yang sering

terjadi pada pembelajaran. Diantaranya, bahan ajar yang digunakan di

sekolah yang membuat peserta didik merasa jenuh dan tidak tertarik untuk

belajar. Bahan ajar pegangan peserta didik pada materi trigonometri

membahas masalah-masalah secara konseptual serta menggunakan bahasa

yang sulit dimengerti oleh peserta didik. Padahal, peserta didik

membutuhkan pemahaman melalui masalah dalam kehidupan sehari-hari

untuk memudahkan mereka memahami konsep trigonometri secara visual

sehingga tidak terjadinya miskonsepsi. Oleh karena itu, masalah tersebut

berdampak terhadap peserta didik karena kurangnya aplikasi dari materi

trigonometri.

b. Analisis Konsep

Analisis Konsep adalah menganalisa materi yang akan di gabungkan

sebagai isi dalam bahan ajar. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini

dengan menguraikan cakupan materi secara luas dan lengkap sehingga

peserta didik mampu menerima materi pembelajaran dengan baik serta

memiliki kemampuan wawasan yang luas dan mengidentifikasi konsep

berkaitan dengan trigonometri yang akan dipelajari oleh peserta didik dan

merangkainya secara terstruktur dalam bahan ajar.

2. Tahap Perancangan (Design)

Tahap ini diawali dengan memahami masalah yang akan dibuat dan

memecahkan masalah berdasarkan runtutan tahapan (Pendefinisian) Define.

Komponen-komponen yang diperlukan, akan dimuat pada bahan ajar ini.

Tahap rancangan ini diantaranya:

a. Penetapan rancangan awal sebagai gambaran produk bahan ajar yang

dihasilkan.

b. Penggunaan strategi pembelajaran, yakni menggunakan strategi

konflik kognitif yang terdiri dari tahapan Preliminary Stage (tahap

pendahuluan), Conflict Stage (tahap konflik), dan Resolution Stage

Page 52: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

37

(tahap penyelesaian) yang terdapat di setiap kegiatan belajar pada

modul yang merupakan rangkaian proses pembelajaran.

c. Penyajian bahan ajar atau draft 1.

d. Pembuatan bahan ajar modul.

e. Pembuatan alat evaluasi berupa angket validasi ahli dan respons

peserta didik untuk menentukan kelayakan dari bahan ajar modul

tersebut.

3. Tahap Development

Tahap pengembangan adalah menghasilkan bahan ajar yang sudah

dihasilkan dari tahap Define, namun hasilnya masih menjadi rancangan awal

dan mendapatkan umpan balik melalui evaluasi formatif. Terdapat tiga

langkah dalam tahap pengembangan, yaitu validasi ahli, revisi modul, dan uji

coba terbatas.

a. Validasi Modul

Bahan ajar yang dihasilkan selanjutnya di nilai oleh para ahli yang

berkompeten pada bidangnya. Penilaian para ahli dapat berupa materi dan

bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik. Tujuan dari penilaian

para ahli agar bahan ajar yang dihasilkan efektif dan berkualitas tinggi

sehingga dapat disebarluaskan.

b. Revisi Modul

Setelah validator ahli menilai bahan ajar modul, tahap selanjutnya

adalah revisi sesuai dengan saran yang diberikan validator ahli hingga

bahan ajar modul layak untuk diuji cobakan ke peserta didik.

c. Uji Coba Terbatas

Setelah direvisi dan menjadi draft 2, diuji coba kepada peserta didik

untuk mengetahui keefektifan dari bahan ajar modul tersebut. Namun,

pada saat ini sedang terjadi pandemi yang menyebabkan seluruh sekolah di

Indonesia mengalami libur dan hanya uji coba terbatas pada kelompok

kecil yakni terdiri dari 10 peserta didik.

Page 53: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

38

C. Desain Uji Coba

Uji coba merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian.

Adanya uji coba dapat mengetahui kelayakan dari bahan ajar yang sudah di desain

dan kekurangan yang dapat diperbaiki dalam rangka memaksimalkan potensi

pengetahuan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Terdapat dua

tahapan uji coba bahan ajar sebagai berikut:

1. Uji coba ahli

Uji coba ahli atau validasi ahli dilakukan untuk mendapatkan respons

berupa masukan untuk materi dan bahasa yang digunakan dalam bahan ajar.

Review ahli juga dapat menentukan bahan ajar yang siap digunakan kepada

peserta didik. Tujuannya untuk melihat kekurangan pada bahan ajar baik dari

segi bahasa maupun materi yang telah di review oleh ahli. Jika masih ada

yang harus diperbaiki dari uji coba ahli, bahan ajar tersebut diperbaiki

kembali sebelum disebarluaskan dalam proses belajar mengajar.

2. Uji Coba Terbatas

Pada uji coba kelompok kecil atau uji kelompok terbatas terdiri dari 10

peserta didik.

D. Subjek Uji Coba

Subjek pada penelitian ini hanya menggunakan uji ahli atau validator produk

bahan ajar modul. Subjek uji ahli atau validator adalah tiga dosen Pendidikan

Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan 4 guru matematika masing-

masing dari SMAN 63 Jakarta, SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, dan SMAN 8

Tangerang Selatan. Adapun subjek uji coba produk adalah peserta didik kelas 11

dan 12 di MA Manaratul Islam Jakarta dan MA Daarul Hikmah Pamulang.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian memiliki peranan yang penting untuk menentukan

kualitas suatu penelitian. Terdapat dua instrumen penelitian yang digunakan,

diantaranya: instrumen validasi ahli dan instrumen angket uji terbatas.

Page 54: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

39

1. Instrumen Penilaian oleh Ahli

Valid atau tidaknya instrumen dihitung menggunakan skala Likert dengan

melihat sikap atau persepsi seseorang mengenai suatu pertanyaan atau

pernyataan.57

Berikut merupakan kisi-kisi instrumen penilaian bahan ajar oleh ahli.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penilaian Ahli

No Aspek Indikator Penilaian No. Item

1. Kelayakan Isi

Kesesuaian Materi dengan KI dan KD 1,2,3

Keakuratan Materi 4,5,6,7,8,9,10

Kemutakhiran Materi 11,12,13,14

Mendorong Keingintahuan 15,16

2. Kelayakan

Penyajian

Teknik penyajian 1,2

Pendukung penyajian 3,4,5,6

Penyajian pembelajaran 7

Koherensi dan keruntutan alur pikir 8,9

3. Penilaian

Strategi Konflik

Kognitif

Hakikat strategi konflik kognitif 1,2,3

Komponen strategi konflik kognitif 4,5,6

4. Kelayakan

Kegrafikan

Ukuran modul 1

Desain sampul modul (cover) 2,3,4,5a,5b,6,7

a,7b

Desain isi modul

8a,8b,9a,9b,9c

,10a,10b,11a,1

1b,12a,12b,12

c,12d,12e,13a,

13b,14a,14b,1

4c

5. Kelayakan

Bahasa

Lugas 1,2,3

Komunikatif 4

Dialogis dan interaktif 5,6

Kesesuaian dengan perkembangan

peserta didik 7,8

Kesesuaian dengan kaidah bahasa 9,10

Penggunaan istilah, simbol, atau ikon 11,12

57

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2017), cet. 26, h. 134.

Page 55: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

40

2. Instrumen Penilaian Uji Kelompok Kecil

Setelah dievaluasi oleh para ahli, selanjutnya dilakukan penilaian oleh

peserta didik kelompok kecil. Kisi-kisi angket respons oleh peserta didik

dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Angket Respons Peserta Didik Kelompok Kecil

Kriteria Indikator No. Item

Respons

Materi 1,2,3,4,5,6,7,8

Bahasa 9,10,11

Ketertarikan 12,13,14,15

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Instrumen Penilaian Ahli

Penilaian para ahli untuk melihat tingkat kelayakan bahan ajar digunakan

pengukuran skala likert dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Kriteria pada pemberian skor dengan ketentuan sebagai berikut:58

Tabel 3.3

Pedoman Penilaian Ahli

Skor Kriteria

4 Sangat Baik

3 Baik

2 Kurang

1 Sangat Kurang

b. Menghitung skor rata-rata untuk setiap kriteria dengan menggunakan

rumus:59

Keterangan:

= Rata-rata

∑ = Jumlah Data

58

Ibid., 135. 59

Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), Cet. 3, h. 53.

Page 56: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

41

= Banyak Data

c. Menghitung kelayakan bahan ajar dengan rumus:

Keterangan:

p = persentase kelayakan bahan ajar

d. Data berupa komentar dan saran bersifat kualitatif dijadikan dasar

dalam merevisi bahan ajar.

e. Memberikan kesimpulan dari perhitungan yang telah dilakukan

sebelumnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan:60

Tabel 3.4

Range dan Kriteria Kualitas Produk

Skor Persentase (%) Interpretasi

81 – 100 Sangat Layak

61 – 80 Layak

41 – 60 Cukup Layak

21 – 40 Kurang Layak

21 Tidak Layak

2. Analisis Data Instrumen Penilaian Uji Kelompok Kecil

Analisis data instrumen pada kelompok kecil sama halnya dengan

menggunakan perhitungan pada analisis validasi ahli dengan rincian langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Kriteria pada pemberian skor dengan ketentuan sebagai berikut:61

Tabel 3.5

Pedoman Penilaian Uji Kelompok Kecil

Skor Kriteria

4 Sangat Setuju

3 Setuju

60

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman

Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), Cet. V,

h. 35. 61

Sugiyono, loc.cit.

Page 57: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

42

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

b. Menghitung skor rata-rata untuk setiap kriteria dengan menggunakan

rumus:62

Keterangan:

= Rata-rata

∑ = Jumlah Data

= Banyak Data

c. Menghitung kelayakan bahan ajar dengan rumus:

Keterangan:

p = persentase kelayakan bahan ajar

d. Data berupa komentar dan saran bersifat kualitatif dijadikan dasar

dalam merevisi bahan ajar.

e. Memberikan kesimpulan dari perhitungan yang telah dilakukan

sebelumnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada tabel 3.3 dan

3.4.

62

Kadir, loc. cit.

Page 58: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Pengembangan bahan ajar berbasis strategi konflik kognitif ini menggunakan

model pengembangan 4-D dari Thiagarajan yang sudah dimodifikasi menjadi 3-D

karena pandemi yang mengakibatkan seluruh sekolah di Indonesia menjalani

Home Learning. Bahan ajar yang dihasilkan berupa modul pada materi

Trigonometri untuk kelas X (Sepuluh) SMA/MA yang terdiri dari 7 bab

diantaranya 5 bab kegiatan pembelajaran. Terdapat 3 tahap dalam model 3-D

seperti yang telah diuraikan pada bab III yaitu, tahap pendefinisian, tahap

perancangan, dan tahap pengembangan.

1. Pendefinisian (Define)

Bahan ajar modul berbasis strategi konflik kognitif pada materi Trigonometri

dirancang berdasarkan kurikulum 2013. Petunjuk yang digunakan menekankan

pada kompetensi peserta didik, dimana peserta didik diarahkan untuk

menganalisis serta bernalar masalah yang disajikan berdasarkan konsep dan

metode yang telah dimiliki sesuai dengan kaidah kelimuannya.

Pada KD (Kompetensi Dasar) materi trigonometri terdapat 8 KD, diantaranya

adalah 4 KD pengetahuan dan 4 KD keterampilan yang meliputi penjelasan,

menganalisis dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan KD yang hendak

dipelajari. Analisis KI dan KD dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Page 59: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

44

Tabel 4.1

Analisis KI dan KD

Kompetensi Inti:

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran

3.7 Menjelaskan rasio trigonometri

(sinus, cosinus, tangen,

cosecant, secan, dan cotangent)

pada segitiga siku-siku.

3.7.1 Menganalisis konsep ukuran sudut dengan derajat dan

radian.

3.7.2 Membuat konversi derajat ke radian dan sebaliknya.

3.7.3 Memeriksa langkah-langkah penyelesaian konversi

derajat ke radian dan sebaliknya.

3.7.4 Menganalisis rasio trigonometri pada segitiga siku-siku.

3.7.5 Menarik kesimpulan mengenai rasio trigonometri pada

segitiga siku-siku.

3.7.6Memeriksa langkah-langkah penyelesaian rasio

trigonometri pada segitiga siku-siku.

3.7.7 Menganalisis rasio trigonometri pada sudut istimewa.

3.7.8 Menarik kesimpulan mengenai rasio trigonometri pada

sudut istimewa.

3.7.9 Memeriksa langkah-langkah penyelesaian rasio

trigonometri pada sudut istimewa.

Ukuran sudut

Rasio trigonometri pada

sudut siku-siku

Rasio trigonometri pada

sudut istimewa

4.7.Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan dengan

4.7.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan ukuran

sudut.

Page 60: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

45

rasio trigonometri (sinus, cosinus,

tangen, cosecan, secan, dan

cotangent) pada segitiga siku-siku.

4.7.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio

trigonometri pada sudut siku-siku

4.7.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio

trigonometri pada sudut istimewa.

3.8 Menggeneralisasi rasio

trigonometri untuk sudut-sudut

di berbagai kuadran dan sudut-

sudut berelasi.

3.8.1 Menganalisis sudut di berbagai kuadran

3.8.2 Menarik kesimpulan mengenai sudut di berbagai

kuadran.

3.8.3 Memeriksa langkah-langkah penyelesaian sudut di

berbagai kuadran.

3.8.4 Menganalisis masalah berkaitan dengan sudut berelasi.

3.8.5 Mengevaluasi masalah berkaitan dengan sudut berelasi.

3.8.6 Memeriksa langkah-langkah penyelesaian sudut berelasi.

Sudut di berbagai

kuadran

Sudut berelasi

4.8. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan dengan

rasio trigonometri sudut-sudut di

berbagai kuadran dan sudut-sudut

berelasi.

4.8.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut di

berbagai kuadran

4.8.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sudut

berelasi.

3.9 Menjelaskan aturan sinus dan

cosinus.

3.9.1 Menganalisis konsep aturan sinus, cosinus, dan luas

segitiga.

3.9.2 Mengevaluasi konsep aturan sinus, cosinus, dan luas

segitiga.

3.9.3 Menarik kesimpulan mengenai aturan sinus, cosinus, dan

luas segitiga.

3.9.4 Memeriksa langkah-langkah penyelesaian aturan sinus,

cosinus, dan luas segitiga.

Aturan sinus dan cosinus

Luas segitiga pada

trigonometri

4.9. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan aturan sinus dan

cosinus.

4.9.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan

sinus dan cosinus

4.9.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas

Page 61: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

46

segitiga pada materi trigonometri

3.10 Menjelaskan fungsi

trigonometri dengan

menggunakan lingkaran satuan.

3.10.1 Menganalisis masalah berkaitan dengan grafik fungsi

trigonometri.

3.10.2 Mengevaluasi masalah berkaitan dengan konsep grafik

fungsi trigonometri.

3.10.3 Menarik kesimpulan mengenai grafik fungsi

trigonometri.

Grafik fungsi

trigonometri (sinus,

cosinus, dan tangen)

4.10. Menganalisa perubahan grafik

fungsi trigonometri akibat

perubahan pada konstanta pada

fungsi i ( ) .

4.10.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan grafik

fungsi trigonometri (sinus, cosinus, dan tangen)

Indikator di atas disusun menyesuaikan dengan:

1) Sesuai dengan KI dan KD

2) Kemampuan peserta didik

3) Pengembangan kemampuan berpikir peserta didik

Page 62: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

47

a. Analisis Kebutuhan

Berdasarkan indikator yang telah dirumuskan pada materi trigonometri,

kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Analisis

kebutuhan bertujuan untuk menganalisis serta mengumpulkan informasi

terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi pada peserta didik dalam

pembelajaran matematika untuk mengembangkan bahan ajar. Analisis

dilakukan dengan memberikan angket kepada peserta didik dan guru bidang

studi matematika SMAN 8 Tangerang Selatan melalui Google Form.

Berdasarkan hasil pertanyaan yang diajukan, diperoleh bahwa kurangnya

keaktifan peserta didik disebabkan karena materi yang disuguhkan langsung

oleh guru, peserta didik hanya memperhatikan tanpa memahami konsep

sesungguhnya. Pembelajaran di dalam kelas dikemas dalam bentuk slide

Microsoft Power Point. Soal-soal non-rutin pun belum terbiasa diberikan

kepada peserta didik, pada akhirnya peserta didik lebih memahami soal-soal

rutin seperti substitusi angka pada soal ke dalam rumus.

Sesuai dengan informasi yang telah diperoleh dari guru maupun peserta

didik, maka dibutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan kondisi lapangan saat

ini dan berpedoman pada kurikulum 2013. Berdasarkan angket yang disebar

kepada peserta didik, bahan ajar dengan gambar ilustrasi menarik serta

berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari dapat lebih efisien dan

efektif untuk memahami konsep. Bahan ajar yang dapat digunakan secara

berkelompok juga dapat membuat peserta didik bertukar ide dan menemukan

konsep materi secara berkelompok. Hal ini dapat diatasi dengan bahan ajar

modul yang di desain dengan strategi Konflik Kognitif.

b. Analisis Konsep

Dilihat dari isi angket guru, peserta didik masih sulit memahami materi

trigonometri dan mendapatkan nilai di bawah KKM. Oleh karena itu, guru

menginginkan adanya pembaharuan bahan ajar yang efektif yang digunakan

untuk peserta didik terutama dalam materi trigonometri dan memudahkan

guru untuk menyampaikan materi.

Page 63: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

48

Analisis materi yang akan dituangkan ke dalam bahan ajar sesuai dengan

kurikulum yang tercantum pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.

Setelah menganalisis KI dan KD, menyusun materi Trigonometri seperti yang

tertulis di bawah ini:

1) Menjelaskan sudut derajat dan radian.

2) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan konversi sudut.

3) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio trigonometri pada

segitiga siku-siku dan sudut istimewa.

4) Menjelaskan perbedaan rasio trigonometri di berbagai kuadran.

5) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan rasio trigonometri pada

sudut berelasi.

6) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan sinus.

7) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan cosinus.

8) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas segitiga

trigonometri.

9) Menjelaskan bentuk grafik fungsi sinus, cosinus, dan tangen.

Hasil analisis konsep, diimplementasikan dalam perancangan bahan ajar

pada tahap perancangan (design). Setelah memilih materi yang dibutuhkan

pada bahan ajar, selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran. Tujuan

pembelajaran ini yang menjadi dasar untuk mendesain bahan ajar berbentuk

modul berbasis strategi konflik kognitif.

2. Perancangan (Design)

a. Rancangan awal

Tahap ini merupakan tahap awal menghasilkan suatu rancangan produk.

Pertama yang dilakukan adalah membuat rancangan modul yang akan

dikembangkan. Rancangan modul yang dikembangkan berdasarkan standar

minimal pembuatan modul, tahapan strategi konflik kognitif, dan hasil

analisis dari tahapan pendefinisian (Define). Rancangan awal modul yang

dibuat terdiri dari cover, kata pengantar, peta konsep, dan pendahuluan. Lebih

jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 64: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

49

Gambar 4.1

Pembuatan Cover

Gambar 4.1 merupakan pembuatan cover menggunakan Microsoft Power

Point. Pemilihan warna dipadukan dengan jenis huruf tulisan agar terlihat

menarik perhatian peserta didik. Selanjutnya, menyatukan desain cover yang

sudah dibuat ke dalam Microsoft word disertai halaman utama pada modul

dengan menuliskan identitas penulis, nama pembimbing, dan institusi tempat

penulis menempuh pendidikan, dapat dilihat pada Gambar 4.2 di bawah ini.

Gambar 4.2

Pembuatan Halaman Depan

Page 65: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

50

Pada Gambar 4.3, merupakan gambaran di halaman kedua yaitu kata

pengantar dan peta konsep untuk memudahkan peserta didik mengetahui sub

bab atau bahasan yang akan dipelajari.

Gambar 4.3

Pengetikan Kata Pengantar dan Peta Konsep

Gambar 4.4, pengetikan Bab I yakni pendahuluan yang memuat deskripsi,

materi prasyarat, petunjuk modul, tujuan modul, dan kompetensi. Pada

kompetensi, berisi KD, indikator, dan materi pembelajaran.

Gambar 4.4.

Pengetikan Deskripsi, Prasyarat, Petunjuk Modul, Tujuan Modul dan

Kompetensi

Page 66: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

51

b. Penggunaan strategi pembelajaran

Bahan ajar modul yang dikembangkan berbasis strategi konflik kognitif

yang disusun sebagai bahan ajar mandiri, dapat dilakukan bersama

guru/fasilitator, berkelompok, atau tanpa guru/fasilitator. Untuk menemukan

konsep materi, terdapat 3 tahap yang harus dilewati, yaitu: Preliminary Stage

(tahap pendahuluan) dimana peserta didik menemukan informasi yang

terdapat pada masalah yang disajikan yang berkaitan dengan materi

trigonometri, Conflict Stage (tahap konflik) menyajikan permasalahan berisi

pertanyaan yang membuat peserta didik mampu untuk mencari

penyelesaiannya berdasarkan konsep yang sudah diperoleh, dan Resolution

Stage (tahap penyelesaian) peserta didik mampu memberikan kesimpulan

terhadap materi yang dipelajari.

c. Penyajian bahan ajar (Draft 1)

Penyajian bahan ajar ini berisi tentang pemilihan media, pemilihan

format, dan pembuatan bahan ajar dengan rincian sebagai berikut:

1) Isi bahan ajar mengacu pada beberapa sumber buku diantaranya buku

sekolah Matematika SMA/MA kelas X Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, buku Matematika untuk SMA/MA Kelas X Kelompok

Wajib penerbit Erlangga, dan buku Matematika untuk

SMA/MA/SMK/MAK kelas X penerbit Grafindo.

2) Pembuatan bahan ajar melalui aplikasi Microsoft Word.

3) Bentuk tampilan bahan ajar dengan kertas HVS ukuran A4 dan dijilid.

d. Pembuatan Bahan Ajar Modul

Pembuatan bahan ajar melalui aplikasi Microsoft Word dimulai dengan

membuat kegiatan pembelajaran yang terdiri dari beberapa bab. Kemudian

membuat masalah miskonsepsi, sehingga guru dapat melihat bagian-bagian

konsep peserta didik yang masih salah. Setelah itu, membuat tahapan strategi

konflik kognitif dengan menyediakan kolom penyelesaian. Tidak lupa

membuat tugas dan tes formatif agar peserta didik dapat mengulang

pembelajaran dan lebih mendalami materi dari tugas yang diberikan. Pada

bahan ajar modul ini disediakan juga kunci jawaban tes formatif untuk

Page 67: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

52

menilai sendiri pekerjaan masing-masing peserta didik. Adanya kunci

jawaban untuk memudahkan peserta didik meninjau seberapa mengerti

konsep materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pembuatan bahan ajar dapat

dilihat pada gambar berikut.

Pembuatan isi bahan ajar dapat dilihat pada Gambar 4.5 diawali dengan

membuat masalah kontekstual untuk melihat miskonsepsi peserta didik dan

membuat pertanyaan pada tahap preliminary stage. Kemudian, membuat

kolom-kolom pertanyaan dan jawaban untuk menemukan konsep materi.

Gambar 4.5

Pembuatan Masalah Kontekstual dan Pertanyaan pada Preliminary

Stage

Gambar 4.6 di bawah ini, pembuatan conflict stage yang berisi masalah

kontekstual yang merupakan kelanjutan dari masalah miskonsepsi di awal.

Namun, disini peserta didik diberikan konflik yang membuat peserta didik

berusaha berpikir sampai membutuhkan bantuan dari guru atau teman sekelas

nya. Setelah itu, terdapat kolom resolution stage untuk menuliskan

kesimpulan secara umum yang diperoleh peserta didik setelah

mempelajarinya. Gambar ini juga menunjukkan latihan yang digunakan

peserta didik dalam memperdalam materi.

Page 68: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

53

Gambar 4.6

Pembuatan Conflict Stage, Resolution Stage dan Latihan

Pembuatan tes formatif pada Gambar 4.7, ditujukan kepada peserta didik

sebagai latihan mandiri dengan bentuk pilihan ganda yang dapat membuat

peserta didik keliru pada pilihan jawabannya.

Gambar 4.7

Pembuatan Tes Formatif

Pada belakang modul terdapat bab penutup dan daftar pustaka sebagai

literatur yang dapat dijadikan rujukan peserta didik untuk mempelajarinya.

Dapat dilihat pada Gambar 4.8.

Page 69: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

54

Gambar 4.8.

Penulisan Penutup dan Daftar Pustaka

Halaman terakhir modul berisikan kunci jawaban tes formatif seperti

Gambar 4.9 yang ada pada setiap akhir bab. Sehingga peserta didik dapat

mencocokkan hasil yang didapatkan dengan kunci jawaban yang telah

disediakan.

Gambar 4.9

Pembuatan Kunci Jawaban Tes Formatif

e. Pembuatan alat evaluasi

Setelah penyusunan bahan ajar, selanjutnya adalah pembuatan instrumen

penilaian yang terdiri dari angket validasi ahli dan respons peserta didik.

Instrumen validasi ahli memiliki tujuan untuk memvalidasi produk yang

dihasilkan. Mengetahui layak atau tidaknya bahan ajar yang sudah dibuat

untuk diujicobakan kepada peserta didik. Respons peserta didik dibuat untuk

Page 70: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

55

mengetahui sejauh mana setiap redaksi kalimat dipahami oleh peserta didik

dan ketertarikan peserta didik terhadap bahan ajar modul ini. Instrumen

penilaian dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

3. Development (Pengembangan)

Tahap ketiga pada model 4-D ialah Development. Penelitian ini melalui tiga

tahapan, diantaranya adalah validasi ahli yang terdiri dari 6 validator, kemudian

revisi sesuai saran validator, dan terakhir uji coba terbatas yang dilakukan oleh

peserta didik sebanyak 10 orang. Uraian selengkapnya dapat dilihat pada point-

point berikut ini.

a. Validasi Bahan Ajar Modul

Setelah melalui tahap perancangan, selanjutnya modul masuk pada tahap

pengembangan dengan tujuan menghasilkan draft 1 pengembangan modul

berdasarkan saran dan komentar para validator. Validasi bahan ajar modul

dilakukan oleh ahli yang terdiri dari 2 orang dosen pembimbing skripsi, 1

orang dosen pada bidang matematika dan 5 orang guru matematika SMA.

Setiap validator ahli diberikan angket yang berisi pernyataan dan kolom

saran/komentar. Aspek yang dinilai meliputi kelayakan isi, kelayakan

penyajian, penilaian strategi konflik kognitif, kelayakan kegrafikan, dan

kelayakan bahasa.

b. Revisi Bahan Ajar Modul

Setelah mendapatkan penilaian dari para ahli, terdapat saran yang haru

diperbaiki pada modul tersebut. Perbaikan tersebut digeneralisasaikan

menjadi tiga point, seperti uraian berikut ini. Untuk lebih lengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 9.

1) Modul yang telah selesai kurang sesuai dengan standarisasi pembuatan

modul. Salah satunya pada Gambar 4.10 pendahuluan yang berisi

deskripsi modul, materi prasyarat, petunjuk penggunaan modul, tujuan

modul, dan kompetensi.

Page 71: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

56

Gambar 4.10

Penambahan BAB Pendahuluan

2) Sumber gambar yang belum dicantumkan dan gambar yang kurang

sesuai dengan masalah yang disajikan pada BAB II Kegiatan Belajar

1, sehingga peserta didik sulit memvisualkan narasi dari masalah

tersebut. Gambar yang salah dapat dilihat pada Gambar 4.11 (a) serta

hasil perbaikan pada Gambar 4.11 (b).

(a)

Page 72: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

57

(b)

Gambar 4.11 (a) dan (b)

Sebelum dan Setelah Revisi Poin 2

3) Redaksi kalimat perintah yang terdapat pada tahap preliminary stage

kurang tepat di setiap Kegiatan Belajar. Gambar 4.12 (a) tampilan

sebelum di revisi dan Gambar 4.12 (b) setelah revisi.

(a)

(b)

Gambar 4.12 (a) dan (b)

Sebelum dan Setelah Revisi Point 3

Page 73: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

58

c. Uji Coba Terbatas

Setelah melewati proses validasi, adanya revisi bahan ajar sesuai dengan

saran dan komentar para ahli. Hasil revisi bahan ajar menjadi draft 2.

Selanjutnya, diuji cobakan pada kelompok kecil yang terdiri dari 10 orang

peserta didik dari 2 sekolah berbeda. Indikator yang dinilai dari peserta didik

yakni materi, bahasa, dan ketertarikan.

B. Pembahasan

Pembahasan ini berdasarkan analisis yang telah dilakukan, yakni dari analisis

kebutuhan sampai dengan analisis bahan ajar yang telah dikembangkan dan dinilai

oleh para ahli. Bahasan kali ini mengenai: 1) Layak atau tidaknya bahan ajar, dan

2) Respons peserta didik terhadap bahan ajar .

1. Validitas Bahan Ajar oleh Ahli

Pada point ini bertujuan untuk menganalisis hasil data yang telah

melewati tahap validasi/penilaian oleh para ahli. Tujuannya untuk meninjau

kelayakan bahan ajar modul sebelum digunakan secara mandiri kepada

peserta didik. Aspek yang dinilai oleh ahli terdiri dari 5 aspek, diantaranya:

kelayakan isi, kelayakan penyajian, strategi konflik kognitif, kelayakan

kegrafikan, dan kelayakan bahasa. Aspek pada validasi dinilai secara spesifik

karena terdiri dari beberapa point indikator pada setiap aspek. Penilaian yang

digunakan tersusun secara hierarki dari skala 1-4, dengan keterangan sangat

kurang sampai dengan sangat baik.

Bahan ajar modul ini dinilai oleh 7 ahli diantaranya: Ibu Eva Musyrifah,

M.Si selaku dosen pembimbing II, Ibu Dr. Lia Kurniawati, M.Pd selaku

dosen PMTK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ibu Dra. Eny Suryani, M.Pd

dari SMAN 3 Kota Tangerang Selatan, Ibu Dera Tresia Putri, S.Pd., M.Pd

dari MA Jam’iyyah Islamiyyah, Bapak Muhamad Isa, S.Pd., M.Pd dari

SMAN 8 Kota Tangerang Selatan, dan Bapak Hafiz Faturahman, S.Pd dari

SMAN 63 Jakarta. Untuk penilaian ahli, seharusnya ada 8 validator sesuai

dengan surat izin permohonan validator dari jurusan. Namun, terkait kendala

dan kesibukan yang dimiliki validator, maka yang mengisi angket penilaian

Page 74: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

59

hanya 6 validator. Surat izin permohonan validator dan hasil penilaian para

ahli dapat dilihat pada Lampiran 5 dan 6.

Waktu pelaksanaan validasi antara dosen dan guru secara bersamaan.

Hasil validasi draft 1 diperbaiki sesuai dengan saran para ahli dan

menghasilkan revisi yaitu draft 2. Persentase penilaian yang sudah melewati

tahap kalkulasi dapat dilihat pada tabel 4.2 dengan perolehan nilai sebesar

87,04% dan jika dilihat pada tabel 3.4 yakni kriteria kualitas bahan ajar

termasuk pada kriteria sangat layak. Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat

pada Lampiran 7.

Tabel 4.2

Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli

No Aspek Persentase (%) Kriteria

1 Kelayakan Isi 85,57 Sangat Layak

2 Kelayakan Penyajian 86,72 Sangat Layak

3 Strategi Konflik Kognitif 86,36 Sangat Layak

4 Kelayakan Kegrafikan 88,26 Sangat Layak

5 Kelayakan Bahasa 88,31 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 87,04 Sangat Layak

Adapun penilaian validator untuk setiap aspek adalah sebagai berikut:

a. Kelayakan Isi

Aspek ini terdiri dari 4 aspek, dimana semua aspek bernilai sangat layak.

Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar modul bersesuaian dengan KI dan

KD PERMENDIKBUD no.24 tahun 2016, materi yang disampaikan dalam

bahan ajar menggunakan kasus yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari

dilengkapi dengan ilustrasi sebagai patokan peserta didik untuk

mengimajinasikan masalah dalam modul tersebut sehingga mendorong

peserta didik untuk bertanya. Dalam hal ini ahli menunjukkan bahwa: 1)

Materi pada modul sudah lengkap, luas, dan menyeluruh; 2) Akuratnya

konsep, definisi, data, fakta, contoh, kasus, gambar, diagram dan ilustrasi,

istilah-istilah pada setiap kalimat, notasi, simbol, ikon, dan acuan pustaka;

3) Menggunakan contoh, kasus, gambar, diagram, ilustrasi, dan contoh

Page 75: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

60

kasus dalam kehidupan sehari-hari dan mutakhir; dan 4) Mendorong

keingintahuan peserta didik sehingga menciptakan keaktifan untuk bertanya.

Hasil penilaian aspek isi ditampilkan pada tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3

Hasil Validasi pada Aspek Kelayakan Isi

No Indikator Persentase (%) Kriteria

1 Kesesuaian Materi dengan KI dan KD 83,33 Sangat Layak

2 Keakuratan Materi 83,93 Sangat Layak

3 Kemutakhiran Materi 87,50 Sangat Layak

4 Mendorong Keingintahuan 87,50 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 85,57 Sangat Layak

b. Kelayakan Penyajian

Hasil validasi pada aspek kelayakan penyajian dapat dilihat pada tabel

4.4, dengan perolehan nilai secara keseluruhan sebesar 86,72% dan masuk

pada kriteria sangat layak. Nilai yang paling besar terdapat pada indikator

teknik penyajian, yaitu konsistensi sitematika sajian dalam kegiatan belajar

dan keruntutan konsep yang di sajikan pada modul tersebut. Dalam hal ini

ahli menunjukkan bahwa: 1) Teknik penyajian memiliki konsistensi

sistematika sajian dalam kegiatan belajar dan keruntutan konsep; 2) Terdapat

contoh soal, soal latihan, umpan balik latihan dan daftar pustaka sebagai

pendukung penyajian peserta didik mendalami materi; 3) Pembelajaran

disajikan dengan melibatkan peserta didik; dan 4) Ketertautan antara

alinea/materi pada setiap bab sehingga tidak menghilangkan makna. Hasil

penilaian aspek penyajian ditampilkan pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4

Hasil Validasi pada Aspek Kelayakan Penyajian

No Indikator Persentase (%) Kriteria

1 Teknik penyajian 91,67 Sangat Layak

2 Pendukung Penyajian 82,29 Sangat Layak

3 Penyajian Pembelajaran 83,33 Sangat Layak

4 Koherensi dan Keruntutan alur pikir 89,58 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 86,72 Sangat Layak

Page 76: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

61

c. Penilaian Strategi Konflik Kognitif

Pada penilaian strategi konflik kognitif terdapat 2 indikator dan 6 butir

pernyataan, terdapat butir pernyataan yang terbilang kecil dibandingkan

dengan butir pernyataan yang lainnya. Pernyataan itu adalah masalah

miskonsepsi dan masalah pada conflict stage. Masalah yang diberikan belum

terlihat konflik kognitifnya serta pengembangan soal HOTS yang masih

sangat terbatas. Dalam hal ini ahli menunjukkan bahwa: Hakikat strategi

konflik kognitif sudah menampilkan masalah miskonsepsi, dimana peserta

didik mendapatkan pengalaman yang baru diluar jangkauan kognitifnya dan

dapat menemukan serta mengembangkan idenya sendiri. Hasil penilaian

aspek strategi konflik kognitif ditampilkan pada tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5

Hasil Validasi pada Aspek Strategi Konflik Kognitif

No Indikator Persentase (%) Kriteria

1 Hakikat strategi konflik kognitif 83,33 Sangat Layak

2 Komponen strategi konflik kognitif 89,39 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 86,36 Sangat Layak

d. Kelayakan Kegrafikan

Untuk aspek kelayakan kegrafikan dapat dilihat pada tabel 4.6 dan

memenuhi kriteria sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan pada

modul sudah cukup menarik untuk diminati peserta didik. Dengan adanya

saran dari ahli, menambah kualitas modul menjadi lebih baik lagi, seperti

sumber keterangan gambar, mempertegas konsep dengan kreativitas

sedemikian rupa. Dalam hal ini ahli menunjukkan bahwa; 1) Ukuran modul

sesuai dengan isi modul; 2) Desain sampul (cover) memilki harmonisasi dan

irama yang konsisten antara sampul muka, belakang dan punggung; 2) Warna

yang dihasilkan pada modul memperjelas dan menarik peserta didik untuk

mempelajarinya; 3) Desain modul dirangkai dengan konsistensi yang baik

berdasarkan letak dan pola; 4) Menampilkan ilustrasi dan

keterangan/sumbernya; 5) Tidak menggunakan terlalu banyak jenis huruf

yang dapat membuat buyar fokus pembaca; dan 6) Marginal yang digunakan

Page 77: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

62

konsisten. Hasil penilaian aspek kegrafikan ditampilkan pada tabel 4.6

berikut.

Tabel 4.6

Hasil Validasi pada Aspek Kegrafikan

No Indikator Persentase (%) Kriteria

1 Ukuran Modul 87,50 Sangat Layak

2 Desain sampul modul (cover) 88,02 Sangat Layak

3 Desain isi modul 89,25 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 88,26 Sangat Layak

e. Kelayakan Bahasa

Pada penilaian aspek kelayakan bahasa ini masuk pada kriteria sangat

layak dan perolehan nilai secara keseluruhan mendekati sempurna yaitu

88,31%. Bahasa yang digunakan sudah cukup baik, namun terdapat beberapa

petunjuk yang mengharuskan menggunakan kata kerja operasional/kata

ajakan sesuai dengan karakter peserta didik. Dalam hal ini ahli menunjukkan

bahwa: 1) Struktur kalimat yang tetap; 2) Kalimat yang efektif dan istilah

yang baku sesuai dengan EYD; 3) Bersifat komunikatif; 4) Mendorong

peserta didik berpikir kritis; 5) Sesuai dengan perkembangan intelektual dan

emosional peserta didik; dan 6) Konsistensi penggunaan istilah dan

penggunaan simbol atau ikon. Hasil penilaian aspek bahasa ditampilkan pada

tabel 4.7 berikut.

Tabel 4.7

Hasil Validasi pada Aspek Bahasa

No Indikator Persentase (%) Kriteria

1 Lugas 90,28 Sangat Layak

2 Komunikatif 91,67 Sangat Layak

3 Dialogis dan Interaktif 81,25 Sangat Layak

4 Kesesuaian dengan perkembangan

peserta didik 87,50 Sangat Layak

5 Kesesuaian dengan kaidah bahasa 91,67 Sangat Layak

6 Penggunaan istilah, simbol, atau ikon 87,50 Sangat Layak

Penilaian Keseluruhan 88,31 Sangat Layak

Page 78: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

63

2. Respons Peserta Didik terhadap Bahan Ajar

Uji coba terbatas pada kelompok kecil dilakukan guna mengetahui

respons peserta didik terhadap bahan ajar modul berbasis strategi konflik

kognitif dengan menggunakan angket pada Google Form. Angket respons

peserta didik menggunakan skala Likert dengan 4 alternatif jawaban dan

terdiri dari 15 pertanyaan. Uji coba kelompok kecil dilakukan oleh 10 peserta

didik kelas XI dan XII SMA/MA. Hasil analisis repson peserta didik dapat

dilihat pada tabel 4.8 berikut.

Tabel 4.8

Hasil Respons Peserta Didik Terhadap Penggunaan Bahan Ajar

No. Aspek Persentase (%) Kriteria

1. Materi 83,13 Sangat Layak

2. Bahasa 86,67 Sangat Layak

3. Ketertarikan 78,13 Layak

Penilaian Keseluruhan 82,64 Sangat Layak

Berdasarkan hasil data pada tabel 4.8, diperoleh hasil penilaian secara

keseluruhan dari 3 aspek. Nilai keseluruhan tersebut dikonversi berdasarkan

kriteria penilaian pada tabel 3.4 dan menunjukkan hasil bahwa bahan ajar modul

termasuk pada kriteria sangat layak. Namun, pada aspek ketertarikan memperoleh

nilai yang cukup rendah dibandingkan kedua aspek yang lainnya yaitu 78,13%

dan termasuk kriteria layak. Aspek tersebut rendah disebabkan peserta didik

menganggap bahwa bahan ajar modul ini tidak menambah minat untuk belajar dan

merasa membosankan. Hasil perhitungan respons peserta didik dapat dilihat pada

Lampiran 11.

C. Kajian Produk Akhir

Produk akhir pada penelitian ini adalah bahan ajar modul pada materi

Trigonometri kelas X SMA/MA berbasis strategi konflik kognitif. Hasil produk

ini sudah melewati tahap validasi oleh ahli, baik dosen maupun guru dan

dinyatakan layak dengan revisi berdasarkan saran para ahli untuk selanjutnya

digunakan peserta didik. Setelah revisi selesai, dilakukan uji coba pada peserta

Page 79: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

64

didik skala kecil dan menghasilkan respons yang baik dalam hal materi, bahasa,

dan ketertarikan.

Produk akhir ini berisi cover, halaman depan cover, kata pengantar, daftar isi,

peta konsep dan terdiri dari 7 Bab 5 kegiatan belajar. Pada Bab I pendahuluan

dengan sub bab deskripsi, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, tujuan, dan

kompetensi. Pada Bab II- VI, kegiatan belajar dengan 7 kali pertemuan. Kegiatan

belajar pada bab dilengkapi dengan tahapan strategi konflik kognitif yakni,

preliminary stage, conflict stage, dan resolution stage. Sebelum masuk pada

tahapan pengerjaan modul, peserta didik diberikan masalah sehari-hari dan

menguraikan informasi yang diperoleh dari masalah tersebut pada kolom yang

telah disediakan. Selanjutnya peserta didik mengilustrasikan masalah tersebut

dalam bentuk gambar yang diminta pada petunjuk di tahap preliminary. Setelah

peserta didik menemukan konsep, peserta didik beralih ke tahap conflict stage

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Jika pada tahap ini peserta didik

merasa kesulitan, peserta didik dapat meminta bantuan guru atau teman nya.

Terakhir, peserta didik menuliskan kesimpulan dari materi yang sudah pelajari.

Selain itu, terdapat latihan dan tes formatif sebagai bentuk tugas peserta didik

untuk memahami lebih lanjut. Pada bagian akhir modul, terdapat daftar pustaka,

kunci jawaban tes formatif, dan cover belakang modul.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari terdapat berbagai kendala yang dihadapi, diantaranya:

1. Materi yang dikembangkan merupakan perluasan dari KD, ada beberapa

materi yang tidak dicantumkan pada bahan ajar modul.

2. Peneliti kurang memilki wawasan dengan cakupan yang luas untuk

membuat masalah dalam kehidupan sehari-hari pada materi trigonometri.

3. Penentuan validitas bahan ajar dalam penelitian ini hanya sebatas melalui

penilaian oleh 3 ahli dari kalangan dosen, 4 guru, dan 10 peserta didik.

Sehingga valid atau tidaknya bahan ajar sewaktu-waktu dapat berubah

jika diujikan pada skala yang cakupannya lebih luas.

Page 80: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

65

4. Penelitian dilakukan hanya sampai tahap develop (pengembangan) dan

tidak di uji cobakan pada peserta didik kelompok besar. Karena pada saat

ini, dunia khususnya Indonesia sedang diberikan ujian berupa pandemi

COVID-19 yang berdampak pada sekolah-sekolah untuk Home Learning

serta Physical Distancing (jaga jarak).

Page 81: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian dan pengembangan modul yang telah dilakukan dengan model

pengembangan Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) pada

materi Trigonometri berbasis strategi konflik kognitif dapat ditarik beberapa

kesimpulan, diantaranya:

1. Bahan ajar yang dikembangkan dengan model pengembangan 4-D dari

Thiagarajan dengan modifikasi sebagai berikut:

a. Tahap pendefinisian (Define) terbagi menjadi empat tahapan yaitu analisis

awal-akhir berkaitan dengan kurikulum yang digunakan di sekolah,

keadaan peserta didik ketika pembelajaran matematika di kelas melalui

pengisian angket terhadap guru SMAN 8 Tangerang Selatan, analisis

peserta didik melalui pengisian angket ke beberapa peserta didik dari 3

sekolah di Jakarta dan Tangerang Selatan. Serta analisis tugas dan analisis

konsep berhubungan dengan materi yang akan dirangkai pada modul.

b. Tahap perancangan (Design) terdiri dari: a) penetapan rancangan awal,

pembuatan kerangka dan sketsa modul; b) penggunaan strategi

pembelajaran yaitu strategi konflik kognitif; c) penyajian bahan ajar atau

draft 1 mengacu pada buku sekolah Matematika SMA/MA Kelas X

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2017 dan sumber

lain yang berkaitan dengan materi trigonometri, tampilan penyajian

menggunakan Microsoft word dan Microsoft excel, dan bentuk penyajian

berupa bahan ajar cetak; e) pembuatan bahan ajar modul; d) pembuatan

alat evaluasi menggunakan skala Likert dengan skala 1-4 ditujukan untuk

validator ahli dan peserta didik.

c. Tahap pengembangan (Develop) diawali dengan merealisasikan bahan

ajar modul yang merupakan kelanjutan dari tahap design, kemudian

validasi bahan ajar modul ke validator ahli, revisi bahan ajar modul sesuai

dengan saran/komentar yang diberikan, dan terakhir uji coba kelompok

kecil yang dilakukan oleh peserta didik.

Page 82: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

67

2. Hasil yang diperoleh berdasarkan validasi ahli, bahan ajar modul yang telah

dikembangkan memperoleh kriteria sangat layak dengan perolehan persentase

87,04% dari aspek kelayakan isi, kelayakan penyajian, strategi konflik

kognitif, kelayakan kegrafikan, dan kelayakan bahasa.

B. Saran

Jika dilihat dari penelitian dan pengembangan bahan ajar modul pada materi

trigonometri dengan strategi konflik kognitif dan kesimpulan yang telah

dipaparkan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya yang mengembangkan bahan ajar modul ini dapat

menambahkan materi trigonometri yang belum tercantum pada modul

tersebut.

2. Peneliti selanjutnya disarankan agar menyempurnakan lagi sesuai dengan

standar penulisan yang telah ditentukan, memunculkan masalah konflik

kognitif yang lebih sesuai, dan mengembangkan soal HOTS dalam bahan ajar

modul ini.

3. Modul yang telah dikembangkan dapat melalui penilaian oleh ahli yang lebih

banyak dan sesuai dengan bidangnya, serta melalui proses uji skala besar

untuk mengetahui respons peserta didik setelah mempelajarinya.

4. Pada hasil respons uji coba terbatas, terdapat persentase terendah yakni aspek

ketertarikan 78,13% dengan kriteria layak. Dengan hal ini, penulis

menyarankan peneliti selanjutnya untuk membuat modul yang lebih menarik

sehingga peserta didik nyaman untuk mempelajari nya.

5. Tahap disseminate (penyebaran) dapat dilakukan sebagai salah satu bahan

ajar yang dapat digunakan oleh guru di kelas dalam rangka melatih

kemandirian peserta didik, serta menjadikan pembelajaran aktif dengan

memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan berpikir peserta didik.

Page 83: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,

Progresif, dan Konstektual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada

Kurikulum 2013 (Kurikulum Integratif/TKI). Jakarta: Prenadamedia Group,

2015.

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safrudin. Evaluasi Program Pendidikan:

Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara, Cet. V, 2014.

Asfar, A.M.Irfan Taufan. Analisis Mata Pelajaran Matematika SMP (Transmisi-

Proses-Praksis-Produk). ResearchGate, 2019.

Baharuddin dan Wahyuni, Esa Nur. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2015.

Direktorat Pembinaan SMA. Juknis Pengembangan Bahan Ajar SMA. Jakarta:

Depdiknas, 2010.

Firdaus., dkk. Developing Critical Thinking Skills of Students in Mathematical

Learning. Journal of Education and Learning. 9, 2018.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: Rajawali, Cet. 2, 2014.

Hendriana, Heris dan Soemarmo, Utari. Penilaian Pembelajaran Matematika.

Bandung: Refika Aditama, 2014.

IEA, TIMSS Advanced 2015 Assessment Framework, TIMSS & PRILS

International Study Center, Lynch School of Education, Boston College,

2019, (https://timss.bc.edu/timss2015-advanced/framework.html#side).

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016.

Kanginan, Marthen. Matematika 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X

Kelompok Wajib. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2017.

Kelana, Jajang Bayu dan Pratama, D. Fadly. Bahan Ajar IPA Berbasis Literasi

Sains. Bandung: LEKKAS, 2019.

Kemendikbud, Pusat Penilaian. Penguasaan Materi Ujian Nasional, 2019,

(https://hasilun.puspendik.kemendikbud.go.id/), diakses pada tanggal 01 Juli

2020 pukul 09.20.

Page 84: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

69

Khadijah, Siti, “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Masalah untuk

Memfasilitasi Pencapaian Kemampuan Pemahaman Konsep Pada Pokok

Bahasan Bentuk Aljabar Kelas VII di SMPN 1 Sungguminasa Kab.Gowa”,

Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Alauddin, Makassar, 2017. tidak

dipublikasikan.

Kusumam, Aliangga, dkk. Pengambangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Dasar dan

Pengukuran Listrik untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Pendidikan

Teknologi dan Kejuruan. 23, 2016.

Lee, Gyoungho dan Jaesool, Kwon. What Do We Know About Students’

Cognitive Conflict in Science Classroom: A Theoretical Model of Cognitive

Conflict Process. ERIC, 2001.

-----, Gyoungho., dkk. Development of an Instrument for Measuring Cognitive

Conflict in Secondary-Level Science Classes. Journal of Research in

Science Teaching, 40, 2003.

Lestari, Ika. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia Permata, 2013.

Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara, Mokhammad Ridwan. Penelitian

Pendidikan Matematika (Panduan Praktis Menyusun Skripsi, Tesis, dan

Laporan Penelitian dengan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

Kombinasi Disertai dengan Model Pembelajaran dan Kemampuan

Matematis). Bandung: Refika Aditama, 2017.

Maharani, Indah Puspitasari dan Subanji, Subanji. Scaffolding Based on

Cognitive Conflict in Correcting the Students’ Algebra Errors. International

Electronic Journal of Mathematics Education. 13, 2018.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.

Muthia, Novicha., Netriawati, dan Sugiharta, Iip. Pengembangan Modul

Matematika untuk Menerapkan Model PQ4R. Jurnal Kelitbangan. 6, 2018.

Nurlaeli, “Pengembangan Bahan Ajar Menulis Teks Cerpen Berbasis Pengalaman

(Experiential Learning) untuk Siswa Kelas XI SMA”, Thesis pada Sekolah

Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto: 2017. tidak

dipublikasikan.

Pusat Penelitian dan Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, TIMSS

infographic, 2019,

(http://puspendik.kemdikbud.go.id/seminar/index.php?folder=Hasil%20Sem

inar%20Puspendik%202016).

Page 85: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

70

Rahayudi, Bayu. Dasar-dasar Pemrograman (Disertai berbagai contoh kasus dan

Implementasikan dalam bahasa pascal). Malang: Universitas Brawijaya

Press, 2011.

Ramdani, Ilyas, ”Pengembangan Bahan Ajar dengan Pendekatan Pendidikan

Matematika Realistik Indonesia (PMRI) untuk Memfasilitasi Pencapaian

Literasi Matematika Siswa Kelas VII”, Skripsi pada Sekolah Sarjana

Universitas Negeri Yogyakarta: 2014. tidak dipublikasikan.

Salim dan Haidir. Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, dan Jenis. Jakarta:

Kencana, 2019.

Saputri, M., dkk. Pengaruh PBL Pendekatan Konstektual Strategi Konflik

Kognitif dan Kemampuan Awal Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah

Siswa Materi Geometri. UNNES Journal of Mathematics Education. 1,

2016.

Setiawan, David Firna. Prosedur Evaluasi Dalam Pembelajaran. Yogyakarta:

Deepublish, 2018.

Setyosari, Punaji. Desain Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2019.

Shobirin, Ma’as., dkk. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Bahasa Inggris

Bermuatan Nilai Pendidikan Karakter Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Semarang. Journal of Primary Educational. 2, 2013.

Sudaryono. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2016

Sugiyono. Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and

Development/R&D). Bandung: Alfabeta, 2019.

-----. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta, 2017.

Suryani, Ela., dkk. Analisis Pemahaman Konsep IPA Siswa SD Menggunakan

Two-Tier Test Melalui Pembelajaran Konflik Kognitif. Journal of Primary

Education. 5, 2016.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.

Syahid, Nurfaizah, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Creatif

Problem Solving pada Materi Peluang Siswa Kelas XI MA Guppi Buntu

Barana Kab. Enrekang”, Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Alauddin

Makassar: 2017. tidak dipublikasikan.

Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi dan Implementasinya

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi

Aksara, 2010.

Page 86: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

71

Utami, Taza Nur., Jatmiko, Agus dan Suherman. Pengembangan Modul

Matematika dengan Pendekatan Science, Technology, Engineering, and

Mathematics (STEM) pada Materi Segiempat. Desimal Jurnal Matematika.

1, 2018.

Wahyuni, Fitry. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan

Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Negeri 3 Sunggal. Journal of

Mathematics Education and Science. 2, 2017.

Yaumi, Muhammad. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan

Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana, 2017.

Zain, Alfin Nurlaili., dkk. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Materi

Trigonometri, 3, 2017.

Zukhaira dan Hasyim, Mohamad Yusuf A. Penyusunan Bahan Ajar Pengayaan

Berdasarkan Kurikulum 2013 dan Pendidikan Karakter Bahasa Arab

Madrasah Ibtidiayah. Rekayasa. 12, 2014.

Page 87: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

72

Lampiran 1

Lembar Wawancara Guru Matematika

Hari, Tanggal :

Narasumber :

Tempat :

1. Bagaimana antusias peserta didik terhadap pelajaran matematika?

Jawaban:

2. Kendala apa saja yang Bapak/Ibu rasakan selama mengajar matematika?

Jawaban:

3. Metode pembelajaran apa yang sering Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar?

Jawaban:

4. Media pembelajaran apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan pada

pembelajaran matematika?

Jawaban:

5. Apakah dalam pembelajaran matematika Bapak/Ibu mengaitkan masalah

kehidupan sehari-hari?

Jawaban:

6. Apakah soal latihan yang Bapak/Ibu berikan terdapat soal kemampuan

berpikir tingkat tinggi?

Jawaban:

7. Bahan ajar apa yang Bapak/Ibu gunakan pada pembelajaran matematika?

Jawaban:

8. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat bahan ajar khusus pada materi

trigonometri?

Jawaban:

9. Bagaimana nilai matematika peserta didik pada trigonometri?

Jawaban:

10. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu jika ada penelitian berupa bahan ajar cetak

untuk materi trigonometri?

Page 88: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

73

Jawaban:

Jakarta, ………………2020

Guru Matematika Kelas X

(Narasumber)

Page 89: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

74

ANGKET SURVEY GURU

Responden : Ilham Muhammad Dzakia Fauzi, S.Pd

Jabatan : Guru Matematika

Instansi : SMAN 8 Kota Tangsel

1. Bagaimana antusias peserta didik terhadap pelajaran matematika?

Jawab: Kurang antusias karena pelajaran matematika SMA sulit

2. Kendala apa saja yang Bapak/Ibu rasakan selama mengajar matematika?

Jawab: Membuat ketertarikan minat siswa/i untuk belajar matematika serta

media pembelajaran yg terbatas

3. Metode pembelajaran apa yang sering Bapak/Ibu gunakan dalam mengajar?

Jawab: Discovery Learning

4. Media pembelajaran apa saja yang sering Bapak/Ibu gunakan pada

pembelajaran matematika?

Jawab: Buku dan HP

5. Apakah dalam pembelajaran matematika Bapak/Ibu mengaitkan masalah

kehidupan sehari-hari?

Jawab: Iya

6. Apakah soal latihan yang Bapak/Ibu berikan terdapat soal kemampuan

berpikir tingkat tinggi?

Jawab: Kondisional siswa/i

7. Bahan ajar apa yang Bapak/Ibu gunakan pada pembelajaran matematika?

Jawab: Power Point

8. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat bahan ajar khusus pada materi

trigonometri?

Jawab: Belum pernah

9. Bagaimana nilai matematika peserta didik pada trigonometri?

Jawab: masih banyak dibawah kkm

10. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu jika ada penelitian berupa bahan ajar cetak

untuk materi trigonometri?

Page 90: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

75

Jawab: Sangat menarik, semoga bisa membuat siswa tertarik pada

pembelajaran mtk khususnya materi trigonometri

Page 91: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

76

Lampiran 2

Hasil Pengisian Angket Peserta Didik

Daftar Responden

Responden Nama Asal Sekolah

1 Muhammaad Alvin Mumtaz SMA Riyadul Jannah

2 Vina Damayanti SMA Cenderawasih 1 Jakarta

3 Hafshah Azizah MA Manaratul Islam

4 Muhammad Jihadillan Firmansyah MA Manaratul Islam

5 Farah Hafizah MA Manaratul Islam

6 Amanda Priscilia SMAN 8 Tangerang Selatan

7 Wisesha Ramadhani SMAN 8 Tangerang Selatan

Hasil Pengisian Angket

Responden

1 2 3 4 5 6 7

1. Menurutmu, bagaimana cara mengajar Bapak/Ibu guru pada pembelajaran matematika?

Mengajar dengan

cara yang

menarik dan

menyenangkan

jadi membuat

para murid

menikmati

pelajaran

matematika

sangat asik dan santai,

dimana kita bisa serius

dalam belajar dan

enjoy dalam

memahaminya, lalu

pengajaran sangat

simple lewat media

proyektor dimana

materi di ambil intinya

dan mudah dimengerti

Cara

ngajarnya

harus seru,

gak bikin

bosen,

tulisannya

harus jelas

cara

mengajar nya

baik tetapi

untuk cara

mengajar nya

sangat cepat

Baik, tapi

gurunya

menjelaskan

terlalu cepat

Baik menurut saya, cara

mengajar guru

matematika saya

sangat membantu

saya dalam

memahami materi,

guru saya

mengajarkannya

dengan bahasa yang

mudah dipahami

oleh murid

muridnya

Page 92: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

77

2. Apakah Bapak/Ibu guru sering memberikan kesempatan kepadamu untuk memahami dan menemukan konsep sendiri?

Iya, para murid

sering di berikan

kesempatan untuk

menemukan

konsep sendiri,

lalu akan di bantu

oleh guru

iya, setelah pemberian

materi saya diberikan

waktu untuk

memahami apabila ada

kesulitan saya bertanya

pada guru yang

bersangkutan

Sering iya, diberi

kesempatan

untuk

memahami

nya tetapi

tidak untuk

menemukan

konsep

sendiri

tidak Ya

ya, sangat sering.

saya dan teman

teman selalu dilatih

untuk menemukan

konsep

pembelajaran

sendiri sebelum

dijelaskan oleh guru

saya. menurut saya

hal tersebut cukup

bagus dan edukatif

karena membuat

para siswa dapat

memahami materi

dengan lebih mudah

dimengerti dan

mudah diingat

3. Selain buku paket dari sekolah, sumber belajar apa yang kamu gunakan untuk belajar matematika?

Bertanya kepada

kaka kelas yang

mengerti dan

kepada guru-guru

yang paham

matematika

selain buku paket, saya

mendapat sumber

belajar dari media

internet dan juga dari

aplikasi ruang belajar

online

Hp LKS

matematika

LKS Google, buku

dari luar

sekolah,

penjelasan dan

contoh yg

diberikan

menggunakan

internet untuk

mencari lebih dalam

lagi materi yang

sedang diajarkan

agar lebih mudah

untuk dipahami.

4. Apakah kamu mengalami kesulitan belajar melalui buku paket sekolah?

Terkadang sulit,

jika hanya belajar

dari buku

terkadang iya, tapi

guru saya lebih

memilih belajar lewat

laptop dengan media

proyektor dimana

Lumayan,

lebih paham

ke catatan

yang udah

guru jelasin

mengalami

banget karena

susah

rumusnya

lain yang di

Iya benar,

soalnya kadang

gurunya juga

tidak pernah

buka buku

Ya, karena

untuk pelajaran

yg

menggunakan

hitung-hitungan

sedikit mengalami

kesulitan, karena

rata rata buku paket

sekolah hanya

menyediakan

Page 93: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

78

materinya menjadi

singkat dan sangat

mudah dipahami tanpa

buku yang terlalu

bertele2 untuk

memahaminya

jelaskan oleh

guru

paketnya

keseringan

mencatat sama

mengerjakan

soal

akan lebih

paham bilang

dijelaskan

kembali oleh

guru,bila tidak

dijelaskan dan

hanya belajar

melalui buku

paket kita tidak

dapat bertanya

apa yg tidak kita

pahami

penjelasan yang

sedikit, jadi untuk

saya pribadi itu

sedikit menyulitkan

5. Media apa yang Bapak/Ibu guru gunakan pada materi trigonometri?

Dengan

menjelaskannya

saja

media proyektor yang

materinya dibuat

secara rinci dari laptop

Papan tulis media tulis di

papan tulis

dan anak-

anak menulis

Kalkulator casio Aplikasi menggunakan

power point yang

dibuat oleh guru

saya

6. Apakah kamu mengalami kesulitan untuk memahami materi trigonometri yang diajarkan Bapak/Ibu guru? Mengapa?

Terkadang terasa

sulit, karena

kurangnya media

belajar

tidak, karena

pengajaran materi

trigonometri guru saya

menggunakan

pembahasan cara yang

mudah dan cepat

diingat

Tidak

kesulitan,

soalnya

gurunya

ngejelasin

enak jelas

banget

sangat susah

untuk di

pahami

karema ibu

gurunya

terlalu cepat

untuk

menjelaskan

Awalnya si

paham tapi

makin kesini

makin ga ngerti

Sedikit, karena

sewaktu belum

terjadi pandemi

saya paham

tentang materi

yg diajarkan

karna dapat

bersayap muka

dan bertanya

dengan leluasa,

namun Dengan

adanya pandemi

saya kurang

memahami dan

tidak, karena guru

saya menjelaskan

dengan jelas. ketika

saya tidak mengerti

dan guru saya akan

menjelaskan dengan

lebih mendetail. hal

tersebut membuat

saya lebih mudah

dalam memahami

materi trigonometri

Page 94: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

79

materi

trigonometri yg

diajarkan

semakin sulit

untuk dipahami

sendiri walau

sudah bertanya

lewat chat

7. Apakah Bapak/Ibu guru sering mengaitkan pelajaran trigonometri pada masalah kehidupan sehari-hari?

Iya, sering agar

mudah di pahami

iya sering Tidak tidak karena

hidup jangan

dibawa ribet

selagi ada

yang

gampang

kenapa harus

yang ribet

tidak pernah Iya iyaa, terkadang

8. Apakah soal latihan yang diberikan Bapak/Ibu guru sangat berbeda dengan materi yang telah diajarkan? Jika iya, apakah

kamu mengalami kesulitan dan mengapa?

Mungkin

terkadang

berbeda, jadi

membuat kita

tidak mengerti

karena sangat

berbeda dengan

contoh yang telah

di berikan

terkadang iya berbeda,

tapi saya tidak begitu

mengalami kesulitan

karena guru saya

mengajarkan dari dasar

dan konsepnya, jadi

mau bagaimana pun

soal dirubah ga akan

mengubah cara yang

telah diajarkan beliau,

ibaratnya mau bisa

suatu hal apapun

dibutuhkan untuk

Tidak beda banget

karena pas di

jelasin

keliatan nya

gampang

tetapi pas di

kasih soal

seperti ada

yang beda

dan terlihat

sulit

Awal soalnya

gampang trus

sama kaya di

catatan, tapi

makin ke bawah

makin susah dan

tidak ada di

catatan

Sama dan ada

yg berbeda,

menurut saya yg

berbeda itu

karena sang

guru ingin

mengajarkan

soal yang

levelnya lebih

sulit agar siswa

mudah paham

tidak, semua materi

yang diajarkan

sesuai. hanya saja

terkadang ketika

ulangan ada

beberapa soal yang

jauh lebih sulit

daripada latihan

soal. namun hal

tersebut menurut

saya bagus agar

melatih siswa untuk

berfikir lebih kritis

Page 95: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

80

mengerti konsepnya,

karena menurut saya

ini sangat penting

dan mencoba

memecahkan

persoalan yang lebih

sulit

9. Bagaimana tanggapanmu jika disediakan media pembelajaran matematika yang dapat digunakan secara

berkelompok/individu dengan ilustrasi yang menarik?

Mungkin akan

sangat membantu

para murid untuk

lebih mudah

dalam memahami

pelajaran

itu sangat baik jika

menggunakan media

ilustrasi yang menarik,

kalau cara

pembelajaran materi

secara kelompok juga

bisa bersosialisasi

untuk berdiskusi dan

saling membantu, dan

menurut saya ini hal

yang efisien apabila

teman saya yang

kurang memahami kita

sebagai teman

berkelompok bisa

membantunya apabila

kita mengalami

kesulitan juga,

alangkah baiknya kita

langsung meminta

tolong kepada guru

yang bersangkutan.

kalau cara

pembelajaran materi

secara individu itu juga

sangat baik melatih

Kalo

berkelompok

memang

lebih seru

tapi takutnya

cuma 1 orang

doang yang

ngerjain dan

yang lainnya

nyantai,

biasanya

kaya gitu

bagus dan

menyenangka

n mantap

Bagus dan

menyenangkan

sepertinya

Menarik, selain

karena ilustrasi

nya yg menarik

juga kita bisa

berkompromi

dengan

kelompok

masing-masing

saya sangat setuju,

karena hal tersebut

dapat membantu

saya dan teman

teman saya dalam

memahami materi

yang sedang

diajarkan, kami juga

dapat

mendiskusikan

materi tersebut

bersama sama

Page 96: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

81

diri saya untuk bisa

belajar lebih giat lagi

dan menggunakan

pikiran logika untuk

meluas

Page 97: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

82

Lampiran 3

INSTRUMEN UJI VALIDITAS AHLI

Judul Penelitian : Pengembangan Modul pada Materi Trigonometri dengan Strategi

Konflik Kognitif

Materi Pokok : Trigonometri

Sasaran Program : Peserta didik kelas X Semester 2

Peneliti : Nayli Rahmah

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Dedek Kustiawati, M.Pd

2. Eva Musyrifah, M.Si

Nama Validator : ………………………………….

Instansi : ………………………………….

Hari/Tanggal : ………………………………….

Petunjuk

Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu validator

tentang Bahan Ajar berbentuk modul. Penilaian, pendapat dan saran dari Bapak/Ibu sangat

bermanfaat untuk meningkatkan kualitas bahan ajar ini. Untuk itu saya mohon kesediaan

Bapak/Ibu untuk memberikan tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian

Bapak/Ibu.

Ketentuan penilaian sebagai berikut

SK = Sangat Kurang

K = Kurang

B = Baik

SB = Sangat Baik

A. Aspek Kelayakan Isi

Indikator Penilaian Butir Penilaian Alternatif Pilihan

SK K B SB

Kesesuaian Materi

dengan KI dan KD

1. Kelengkapan materi

2. Keluasan materi

3. Kedalaman materi

Keakuratan Materi 4. Keakuratan konsep dan definisi

5. Keakuratan data dan fakta

Page 98: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

83

6. Keakuratan contoh dan kasus

7. Keakuratan gambar, diagram dan

ilustrasi

8. Keakuratan istilah-istilah

9. Keakuratan notasi, simbol, dan ikon

10. Keakuratan acuan pustaka

Kemutakhiran Materi 11. Contoh dan kasus dalam kehidupan

sehari-hari

12. Gambar, diagram dan ilustrasi dalam

kehidupan sehari-hari

13. Menggunakan contoh kasus yang

terdapat dalam kehidupan sehari-hari

14. Kemutakhiran pustaka

Mendorong

Keingintahuan

15. Mendorong rasa ingin tahu peserta

didik

16. Menciptakan keaktifan untuk bertanya

B. Aspek Kelayakan Penyajian

Indikator Penilaian Butir Penilaian Alternatif Pilihan

SK K B SB

Teknik Penyajian 1. Konsistensi sistematika sajian dalam

kegiatan belajar

2. Keruntutan konsep

Pendukung Penyajian 3. Contoh-contoh soal dalam kegiatan

pembelajaran

4. Soal latihan pada akhir kegiatan

pembelajaran

5. Umpan balik soal latihan

6. Daftar Pustaka

Penyajian Pembelajaran 7. Keterlibatan peserta didik

Koherensi dan

Keruntutan Alur Pikir

8. Ketertautan antara kegiatan

belajar/sub kegiatan belajar/alinea

9. Keutuhan makna dalam kegiatan

belajar/sub kegiatan belajar/alinea

C. Penilaian Strategi Konflik Kognitif

Indikator Penilaian Butir Penilaian Alternatif Pilihan

SK K B SB

Hakikat Strategi Konflik

Kognitif

1. Peserta didik menemukan dan

mengembangkan ide sendiri

2. Memberikan pemahaman baru yang

Page 99: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

84

berbeda diluar penalaran peserta didik

3. Masalah yang menimbulkan

miskonsepsi peserta didik

Komponen Strategi

Konflik Kognitif

4. Preliminary Stage (Pendahuluan)

5. Conflict Stage (Konflik)

6. Resolution Stage (Penyelesaian)

D. Aspek Kelayakan Kegrafikan

Indikator Penilaian Butir Penilaian Alternatif Pilihan

SK K B SB

Ukuran Modul 1. Kesesuaian ukuran dengan materi isi

modul

Desain Sampul Modul

(Cover)

2. Penampilan unsur tata letak pada sampul

muka, belakang dan punggung secara

harmonis memiliki irama dan kesatuan

secara konsisten

3. Menampilkan pusat pandang (center

point) yang baik

4. Warna unsur tata letak harmonis dan

memperjelas fungsi

5. Huruf yang digunakan menarik dan

mudah dibaca

a. Ukuran huruf judul modul lebih

dominan dan proporsional

dibandingkan ukuran modul, nama

pengarang

b. Warna judul modul kontras dengan

warna latar belakang

6. Tidak menggunakan terlalu banyak

kombinasi jenis huruf

7. Ilustrasi Sampul modul

a. Menggambarkan isi/materi ajar dan

mengungkapkan karakter obyek

b. Bentuk, warna, ukuran, proporsi

obyek sesuai realita

Desain Isi Modul 8. Konsistensi Tata Letak

a. Penempatan unsur tata letak

konsistem berdasarkan pola

b. Pemisahan antar paragraf jelas

9. Unsur Tata Letak Harmonis

a. Bidang cetak dan marjin proporsional

b. Marjin dua halaman yang

berdampingan proporsional

c. Spasi antara teks dan ilustrasi sesuai

10. Unsur Tata Letak Lengkap

Page 100: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

85

a. Judul kegiatan belajar, subjudul,

kegiatan belajar, dan angka

halaman/foto

b. Ilustrasi dan keterangan gambar

(caption)

11. Tata Letak Mempercepat Halaman

a. Penempatan hiasan/ilustrasi sebagai

latar belakang tidak mengganggu

judul, teks, angka halaman

b. Penempatan judul, subjudul, ilustrasi,

dan keterangan gambar tidak

mengganggu pemahaman

12. Tipografi Isi Modul Sederhana

a. Tidak menggunakan terlalu banyak

jenis huruf

b. Penggunaan variasi huruf (bold,

italic, all capital, small capital) tidak

berlebihan

c. Lebar susunan teks normal

d. Spasi antar baris susunan teks normal

e. Spasi antar huruf (kerning) normal

13. Tipografi Isi Modul Memudahkan

Pemahaman

a. Jenjang/hierarki judul-judul jelas,

konsisten dan proporsional

b. Tanda pemotongan kata

(hyphenation)

14. Ilustrasi Isi

a. Mampu mengungkap makna/arti dari

objek

b. Bentuk akurat dan proporsional

sesuai dengan kenyataan

c. Kreatif dan dinamis

E. Aspek Kelayakan Bahasa

Indikator Penilaian Butir Penilaian Alternatif Pilihan

SK K B SB

Lugas 1. Ketetapan struktur kalimat

2. Keefektifan kalimat

3. Kebakuan istilah

Komunikatif 4. Pemahaman terhadap pesan atau

informasi

Dialogis dan Interaktif 5. Kemampuan memotivasi peserta didik

6. Kemampuan mendorong berpikir

kritis

Kesesuaian dengan 7. Kesesuaian dengan perkembangan

Page 101: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

86

Perkembangan Peserta

didik

intelektual peserta didik

8. Kesesuaian dengan tingkat

perkembangan emosional peserta

didik

Kesesuaian dengan

Kaidah Bahasa

9. Ketetapan tata bahasa

10. Ketetapan ejaan

Penggunaan istilah,

simbol, atau ikon

11. Konsistensi penggunaan istilah

12. Konsistensi penggunaan simbol atau

ikon

Saya juga berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan isian mengenai bagian yang salah, jenis

kesalahan, dan saran untuk bahan ajar modul ini secara tertulis pada kolom yang sudah

disediakan. Atau Bapak/Ibu cukup memberikan revisi dengan cara mencoret pada bagian

yang salah dalam modul dan menuliskan apa yang seharusnya direvisi oleh peneliti. Atas

kesediaan Bapak/Ibu mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan terimakasih.

Bagian yang Salah Jenis Kesalahan Saran untuk Perbaikan

Komentar dan Saran secara keseluruhan

Page 102: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

87

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………..

Kesimpulan

Bahan Ajar Modul berbasis Strategi Konflik Kognitif ini dinyatakan*) :

1. Layak diuji cobakan di lapangan tanpa ada revisi.

2. Layak diuji cobakan di lapangan dengan revisi.

3. Tidak layak diujicobakan di lapangan.

*) Lingkarilah pada salah satu nomor

………..…, ……………... 2020

Validator

_________________________

NIP.

Page 103: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

88

Lampiran 4

ANGKET RESPONS PESERTA DIDIK

Judul Penelitian : Pengembangan Modul pada Materi Trigonometri dengan Strategi

Konflik Kognitif

Nama Peserta Didik : ………………………………….

Asal Sekolah : ………………………………….

Kelas : ………………………………….

Petunjuk

Lembar respons ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang bahan ajar

modul Trigonometri. Pendapat peserta didik sangat sangat bermanfaat untuk meningkatkan

kualitas bahan ajar ini. Untuk itu saya mohon kesediaan peserta didik untuk memberikan

tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian masing-masing.

Ketentuan penilaian sebagai berikut

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS S SS

1. Modul ini menjelaskan konsep melalui ilustrasi masalah yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

2. Modul ini menggunakan contoh-contoh soal dalam kehidupan

sehari-hari

3. Penyajian materi ini diawali dengan menemukan informasi

yang terdapat pada masalah yang disajikan

4. Pada modul ini terdapat bagian untuk saya menemukan konsep

sendiri

5. Modul ini mendorong saya untuk berfikir kritis

6. Penyajian modul mendorong saya untuk berdiskusi dengan

teman-teman saya

7. Modul ini mendorong saya untuk merangkum materi pada

kolom Resolution Stage

8. Modul ini berisi latihan untuk melihat sejauh mana saya

memahami materi Trigonometri

9. Kalimat yang digunakan pada modul ini mudah dipahami dan

dimengerti

Page 104: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

89

10. Huruf yang digunakan mudah dibaca dan jelas

11. Tampilan modul ini menarik

12. Dengan modul ini menambah keinginan saya untuk belajar

13. Dengan modul ini membuat belajar saya lebih terarah

14. Ilustrasi memberikan motivasi untuk mempelajari materi

15. Dengan modul ini membuat pembelajaran matematika tidak

monoton dan membosankan

Kritik dan Saran

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Jakarta, 2020

Peserta Didik

(……………………)

Page 105: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

90

Lampiran 5

Page 106: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

91

Lampiran 6

Hasil Validasi Bahan Ajar oleh Ahli

Page 107: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

92

Page 108: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

93

Page 109: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

94

Page 110: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

95

Page 111: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

96

Page 112: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

97

Page 113: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

98

Page 114: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

99

Page 115: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

100

Page 116: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

101

Page 117: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

102

Page 118: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

103

Page 119: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

104

Page 120: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

105

Page 121: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

106

Page 122: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

107

Page 123: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

108

Page 124: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

109

Page 125: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

110

Page 126: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

111

Page 127: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

112

Page 128: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

113

Page 129: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

114

Page 130: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

115

Page 131: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

116

Page 132: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

117

Page 133: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

118

Page 134: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

119

Lampiran 7

Perhitungan Data Hasil Validasi Bahan Ajar Oleh Ahli

Nomor

Butir

Pertanyaan

Validator Skor

Hasil

Skor

Kriterium Dosen

I

Dosen

II

Guru

I

Guru

II

Guru

III

Guru

IV

1 4 3 4 3 3 4 21 24

2 3 3 4 3 3 4 20 24

3 3 3 4 3 3 3 19 24

4 3 3 4 3 4 3 20 24

5 3 3 3 3 4 4 20 24

6 3 4 4 3 3 4 21 24

7 3 3 4 3 3 3 19 24

8 4 3 4 3 4 3 21 24

9 4 3 4 3 4 4 22 24

10 4 3 3 2 3 3 18 24

11 4 3 4 3 3 4 21 24

12 4 3 4 3 3 4 21 24

13 4 3 4 3 4 4 22 24

14 4 3 4 2 3 4 20 24

15 4 3 4 4 4 3 22 24

16 4 2 4 3 4 3 20 24

17 4 3 4 4 3 4 22 24

18 4 3 4 3 4 4 22 24

19 4 3 4 4 3 4 22 24

20 4 3 3 3 4 3 20 24

21 3 3 3 3 4 3 19 24

22 3 3 3 2 3 4 18 24

23 3 3 4 3 3 4 20 24

24 4 3 4 3 4 4 22 24

25 3 3 4 3 4 4 21 24

26 4 3 4 2 4 4 21 24

27 3 2 4 3 3 4 19 24

28 3 2 3 3 3 1 15 18

29 4 3 4 4 3 4 22 24

30 3 2 3 3 3 3 17 18

31 4 2 4 3 3 4 20 24

32 4 3 4 3 3 4 21 24

33 4 3 4 3 3 4 21 24

34 4 3 3 3 3 4 20 24

35 4 3 3 4 3 4 21 24

36 4 3 4 3 4 4 22 24

37 4 3 4 3 3 4 21 24

Page 135: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

120

38 4 3 4 4 4 4 23 24

39 4 3 3 3 3 4 20 24

40 4 3 3 3 4 4 21 24

41 4 3 4 3 3 4 21 24

42 4 3 4 3 4 3 21 24

43 4 3 4 3 4 4 22 24

44 4 3 4 3 4 4 22 24

45 4 3 4 3 4 3 21 24

46 4 3 4 4 3 4 22 24

47 1 3 4 3 3 3 17 24

48 4 3 4 3 3 4 21 24

49 4 3 4 3 3 4 21 24

50 4 3 4 3 4 4 22 24

51 4 3 4 3 4 4 22 24

52 4 3 4 3 4 4 22 24

53 4 3 4 3 4 4 22 24

54 4 3 4 3 4 4 22 24

55 4 3 4 3 4 4 22 24

56 4 3 4 3 4 4 22 24

57 4 3 4 3 4 4 22 24

58 4 3 4 3 4 4 22 24

59 4 2 4 4 3 4 21 24

60 4 3 4 4 4 4 23 24

61 4 3 4 3 4 3 21 24

62 4 3 4 2 4 4 21 24

63 4 3 4 3 4 4 22 24

64 3 3 4 3 3 3 19 24

65 4 3 3 3 4 3 20 24

66 4 3 4 3 4 3 21 24

67 4 3 4 3 4 3 21 24

68 4 3 4 4 4 3 22 24

69 4 3 4 3 4 4 22 24

70 4 3 4 2 4 4 21 24

71 4 3 4 3 3 4 21 24

Total 267 208 272 217 252 262 1478 1692

Page 136: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

121

Lampiran 8

Perhitungan Data Hasil Penilaian Bahan Ajar Berdasarkan Aspek Setiap Indikator

Penilaian oleh Ahli

Cara Perhitungan

Keterangan:

p = persentase kelayakan bahan ajar

1. Aspek Kelayakan Isi

No Indikator Skor Skor Kriterium Persentase (%)

1 Kesesuaian Materi dengan KI dan

KD 60 72 83,33

2 Keakuratan Materi 141 168 83,93

3 Kemutakhiran Materi 84 96 87,50

4 Mendorong Keingintahuan 42 48 87,50

Penilaian Keseluruhan 327 384 85,57

2. Aspek Kelayakan Penyajian

No Indikator Skor Skor Kriterium Persentase (%)

1 Teknik penyajian 44 48 91,67

2 Pendukung Penyajian 79 96 82,29

3 Penyajian Pembelajaran 20 24 83,33

4 Koherensi dan Keruntutan alur pikir 43 48 89,58

Penilaian Keseluruhan 186 216 86,72

3. Aspek Strategi Konflik Kognitif

No Indikator Skor Skor Kriterium Persentase (%)

1 Hakikat strategi konflik kognitif 55 66 83,33

2 Komponen strategi konflik kognitif 59 66 89,39

Penilaian Keseluruhan 114 132 86,36

4. Aspek Kelayakan Kegrafikan

No Indikator Skor Skor Kriterium Persentase (%)

1 Ukuran Modul 21 24 87,50

2 Desain sampul modul (cover) 169 192 88,02

3 Desain isi modul 407 456 89,25

Page 137: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

122

Penilaian Keseluruhan 597 672 88,26

Total Penilaian Ahli

No Aspek Skor Skor Kriterium Persentase (%)

1 Kelayakan Isi 327 384 85,57

2 Kelayakan Penyajian 186 216 86,72

3 Strategi Konflik Kognitif 114 132 86,36

4 Kelayakan Kegrafikan 597 672 88,26

5 Kelayakan Bahasa 254 288 88,31

Penilaian Keseluruhan 1478 1692 87,04

Page 138: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

123

Lampiran 9

Revisi Bahan Ajar Modul

No Sebelum Sesudah

1.

Komentar: Tambahkan Tujuan Modul

dan Tujuan Pembelajaran

Tujuan Modul terletak pada Bab Pendahuluan

Tujuan pembelajaran pada Bab II Kegiatan

Belajar 1

Tujuan pembelajaran pada Bab III Kegiatan

Belajar 2

Tujuan pembelajaran pada Bab IV Kegiatan

Belajar 3

Page 139: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

124

Tujuan pembelajaran pada Bab V Kegiatan

Belajar 4

Tujuan pembelajaran pada Bab VI Kegiatan

Belajar 5

2.

Komentar: Pertanyaan pada kalimat

“informasi apa yang kalian peroleh pada

masalah…” kalau menurut saya kurang

jelas. Sebaiknya kalimatnya gunakan

kata kerja operasional yang

menggambarkan aktivitas matematis

yang harus dilakukan sisa seperti

“Tuliskan semua informasi yang

diketahui pada masalah…”

Page 140: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

125

3.

Komentar: Tambahkan gambar ilustrasi

yang sesuai dengan masalah untuk

menjembatani ke penyelesaian masalah.

Contoh pada pembelajaran 1 tentang

ukurang sudut, tampilkan jam tanpa

jarum jam untuk peserta didik

memvisualkan narasi dari masalah yang

diberikan.

4.

Bab II Kegiatan Belajar 1

Bab III Kegiatan Belajar 2

Bab IV Kegiatan Belajar 3

Bab II Kegiatan Belajar 1

Bab III Kegiatan Belajar 2

Bab IV Kegiatan Belajar 3

Page 141: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

126

Bab V Kegiatan Belajar 4

Komentar: pada gambar tidak

ditampilkan keterangan atau sumber

Bab V Kegiatan Belajar 4

5.

Komentar: Pada langkah conflict stage

dan resolution stage ada arahan/perintah

kepada siswa untuk membuat

kesimpulan, apa bedanya/kesimpulan

yang diminta kurang jelas bedanya

6.

Komentar: sebaiknya setiap materi ada

contoh dan pembahasan sehingga peserta

didik dapat belajar secara mandiri

Bab II Kegiatan Belajar 1

Bab III Kegiatan Belajar 2

Page 142: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

127

Bab IV Kegiatan Belajar 3

Bab V Kegiatan Belajar 4

Page 143: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

128

Bab VI Kegiatan Belajar 5

7.

Komentar: bahan ajar yang berupa

modul biasanya dilengkapi dengan kunci

jawaban dari setiap masalah/soal yang

diberikan dan ada umpan baliknya juga

Bab II Kegiatan Belajar 1

Page 144: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

129

Bab III Kegiatan Belajar 2

Bab IV Kegiatan Belajar 3

Page 145: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

130

Bab V Kegiatan Belajar 4

Page 146: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

131

Bab VI Kegiatan Belajar 5

Kunci Jawaban Tes Formatif

Page 147: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

132

Lampiran 10

Perhitungan Data pada Angket Respons Peserta Didik Terhadap Bahan Ajar Modul

Nomor

Butir

Pertanyaan

Responden

Skor Skor

Kriterium I II III IV V VI VII VIII IX X

1 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 36 40

2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35 40

3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 34 40

4 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 29 40

5 1 4 4 4 4 3 2 3 2 2 29 40

6 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 33 40

7 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 33 40

8 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 37 40

9 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 32 40

10 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 37 40

11 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 35 40

12 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 31 40

13 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 32 40

14 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 31 40

15 3 4 4 3 4 3 4 1 3 2 31 40

Jumlah 44 58 57 46 52 53 48 48 44 45 495 600

Total Penilaian

No. Aspek Skor Skor

Kriterium

Persentase

(%)

1 Materi 266 320 83,13

2 Bahasa 104 120 86,67

3 Ketertarikan 125 160 78,13

Penilaian Keseluruhan 495 600 82,64

Page 148: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

133

Lampiran 11

Hasil Angket Respons Peserta Didik

Page 149: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

134

Page 150: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

135

Page 151: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

136

Page 152: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

137

Page 153: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

138

Lampiran 12

Page 154: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

139

Page 155: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

140

Page 156: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

141

Page 157: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

142

Page 158: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

143

Page 159: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

144

Page 160: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

145

Page 161: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

146

Page 162: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

147

Modul

Trigonometri

Berbasis Strategi Konflik Kognitif

Disusun Oleh

Nayli Rahmah

Pembimbing

Dr. Dedek Kustiawati, M.Pd

Eva Musyrifah, M.Si

Pendidikan Matematika

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2020

Page 163: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

i Modul TRIGONOMETRI

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan “Modul pada materi Trigonometri dengan Strategi Konflik

Kognitif” kelas X Program SMA/SMK/MA dengan berlandaskan syarat penyusunan modul

yang berlaku. Hari demi hari dilewati untuk menyusun bahan ajar modul ini, mencari

referensi yang akurat dan isi yang menarik. Walau pada hakikatnya, manusia tidak luput dari

kesalahan. Masukan dari para ahli yang membuat modul ini layak untuk disebarluaskan.

Modul ini disusun untuk mempermudah peserta didik memahami materi Trigonometri

dengan permasalahan HOTS (High Order Thinking Skill). Selain itu, modul ini disusun

sebagai wujud kemandirian peserta didik dalam mempelajari materi. Namun, penulis tidak

menutup kemungkinan untuk peserta didik mencari referensi atau literatur lain demi

menambah ilmu.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah membantu

kelancaran dalam pembuatan modul ini. Baik dari segi konteks, doa dan semangat. Penulis

mengakui masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan modul ini. Penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan modul ini di masa

yang akan datang.

Jakarta, Agustus 2020

penulis

Page 164: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

ii Modul TRIGONOMETRI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i

Daftar Isi .................................................................................................................................. ii

Peta Konsep ............................................................................................................................. iv

BAB I Pendahuluan ................................................................................................................ 1

1.1.Deskripsi .......................................................................................................................... 1

1.2.Prasyarat .......................................................................................................................... 1

1.3.Petunjuk Penggunaan Modul ........................................................................................... 1

1.4.Tujuan .............................................................................................................................. 2

1.5.Kompetensi ...................................................................................................................... 2

BAB II Kegiatan Belajar 1 ..................................................................................................... 5

2.1 Rencana Belajar Peserta Didik ........................................................................................ 5

2.2 Uraian Materi.................................................................................................................... 6

2.3 Tes Formatif .................................................................................................................. 11

BAB III Kegiatan Belajar 2 .................................................................................................... 14

3.1 Rencana Belajar Peserta Didik ...................................................................................... 14

3.2 Uraian Materi ................................................................................................................. 15

3.3 Tes Formatif .................................................................................................................. 25

BAB IV Kegiatan Belajar 3 ................................................................................................... 29

4.1 Rencana Belajar Peserta Didik ...................................................................................... 29

4.2 Uraian Materi.................................................................................................................. 30

4.3 Tes Formatif .................................................................................................................. 38

BAB V Kegiatan Belajar 4 .................................................................................................... 42

5.1 Rencana Belajar Peserta Didik ...................................................................................... 42

5.2 Uraian Materi ................................................................................................................. 43

5.3 Tes Formatif .................................................................................................................. 51

BAB VI Kegiatan Belajar 5 ................................................................................................... 55

6.1 Rencana Belajar Peserta Didik ...................................................................................... 55

6.2 Uraian Materi ................................................................................................................. 56

6.3 Tes Formatif .................................................................................................................. 62

BAB VII Penutup ................................................................................................................... 65

DAFTAR ISI

Page 165: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

iii Modul TRIGONOMETRI

Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 66

Kunci Jawaban ....................................................................................................................... 67

Page 166: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

iv Modul TRIGONOMETRI

PETA KONSEP

Grafik Sinus

Grafik Tangen

Grafik Cosinus

TRIGONOMETRI

Rasio Trigonometri

Rasio Trigonometri

di Berbagai

Kuadran

Aturan Sinus dan

Cosinus

Fungsi

Trigonometri

dengan Lingkaran

Satuan

Pada Sudut Siku-siku

Pada Sudut Istimewa

Sudut di Berbagai

Kuadran

Ukuran Sudut

Sudut Berelasi

Aturan Sinus

Luas Segitiga

Aturan Cosinus

Derajat

Radian

Page 167: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

1 Modul TRIGONOMETRI

BAB I

Pendahuluan

Modul ini disusun untuk dipergunakan pada peserta didik kelas X SMA untuk sumber

belajar secara mandiri berbasis strategi konflik kognitif. Modul ini berisikan masalah

kontekstual yang dapat memancing miskonsepsi peserta didik dalam memahaminya. Materi

yang disajikan adalah Trigonometri pada matematika wajib yang terdiri dari: pengukuran

sudut, rasio trigonometri, rasio trigonometri di berbagai kuadran, aturan sinus dan cosinus,

dan fungsi trigonometri dengan lingkaran satuan.

Untuk menguasai modul ini, peserta didik perlu menguasai materi mengenai:

1. Bangun datar segitiga

2. Teorema Phytagoras

3. Ukuran sudut

Untuk mempelajari modul ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

sebagai berikut:

1. Bahan ajar berbasis strategi konflik kognitif dapat digunakan dalam kegiatan

pembelajaran individu maupun berkelompok.

2. Pelajarilah setiap pembelajaran dalam modul ini secara bertahap.

3. Baca dan pahami setiap perintah pada modul dengan cermat dan teliti.

4. Jawablah setiap pertanyaan di kolom yang tersedia.

5. Jika terdapat kesulitan pada masalah yang diberikan, mintalah bantuan teman atau guru.

6. Berikan kesimpulan dengan bahasa kalian mengenai materi yang sedang dipelajari.

7. Kerjakan latihan pada setiap akhir pembelajaran.

8. Cocokkan jawabanmu dan hitunglah skor yang kamu peroleh.

Deskripsi 1.1.

Prasyarat

1.2.

Petunjuk Penggunaan Modul 1.3.

Page 168: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

2 Modul TRIGONOMETRI

Dengan mempelajari modul pada materi Trigonometri berbasis strategi konflik kognitif

ini, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual berkaitan dengan pengukuran

sudut, rasio trigonometri, rasio trigonometri di berbagai kuadran, aturan sinus dan cosinus,

dan fungsi trigonometri dengan lingkaran satuan.

Kompetensi yang digunakan pada modul ini mengacu pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan no.24 Matematika wajib SMA/MA/SMK/MAK.

Kompetensi Dasar Indikator Materi Pembelajaran

3.7. Menjelaskan rasio

trigonometri (sinus,

cosinus, tangen,

cosecant, secan, dan

cotangent) pada segitiga

siku-siku.

3.7.1 Menganalisis konsep ukuran

sudut dengan derajat dan

radian.

3.7.2 Membuat konversi derajat ke

radian dan sebaliknya.

3.7.3 Memeriksa langkah-langkah

penyelesaian konversi derajat

ke radian dan sebaliknya.

3.7.4 Menganalisis rasio

trigonometri pada segitiga

siku-siku.

3.7.5 Menarik kesimpulan

mengenai rasio trigonometri

pada segitiga siku-siku.

3.7.6Memeriksa langkah-langkah

penyelesaian rasio

trigonometri pada segitiga

siku-siku.

3.7.7 Menganalisis rasio

trigonometri pada sudut

istimewa.

3.7.8 Menarik kesimpulan

mengenai rasio trigonometri

pada sudut istimewa.

3.7.9 Memeriksa langkah-langkah

penyelesaian rasio

trigonometri pada sudut

istimewa.

Ukuran sudut

Rasio

trigonometri pada

sudut siku-siku

Rasio

trigonometri pada

sudut istimewa

4.7.Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan rasio trigonometri

(sinus, cosinus, tangen,

4.7.1. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan ukuran

sudut.

4.7.2. Menyelesaikan masalah yang

Tujuan

1.4.

Kompetensi

1.5.

Page 169: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

3 Modul TRIGONOMETRI

ccosecan, secan, dan

cotangent) pada segitiga

siku-siku.

berkaitan dengan rasio

trigonometri pada sudut siku-

siku

4.7.3. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan rasio

trigonometri pada sudut

istimewa.

3.8. Menggeneralisasi rasio

trigonometri untuk

sudut-sudut di berbagai

kuadran dan sudut-sudut

berelasi.

3.8.1 Menganalisis sudut di

berbagai kuadran

3.8.2 Menarik kesimpulan

mengenai sudut di berbagai

kuadran.

3.8.3 Memeriksa langkah-langkah

penyelesaian sudut di

berbagai kuadran.

3.8.4 Menganalisis masalah

berkaitan dengan sudut

berelasi.

3.8.5 Mengevaluasi masalah

berkaitan dengan sudut

berelasi.

3.8.6 Memeriksa langkah-langkah

penyelesaian sudut berelasi.

Sudut di berbagai

kuadran

Sudut berelasi

4.8. Menyelesaikan masalah

kontekstual yang berkaitan

dengan rasio trigonometri

sudut-sudut di berbaagai

kuadran dan sudut-sudut

berelasi.

4.8.1. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut di

berbagai kuadran

4.8.2. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut

berelasi.

3.9. Menjelaskan aturan sinus

dan cosinus.

3.9.1 Menganalisis konsep aturan

sinus, cosinus, dan luas

segitiga.

3.9.2 Mengevaluasi konsep aturan

sinus, cosinus, dan luas

segitiga.

3.9.3 Menarik kesimpulan

mengenai aturan sinus,

cosinus, dan luas segitiga.

3.9.4 Memeriksa langkah-langkah

penyelesaian aturan sinus,

cosinus, dan luas segitiga.

Aturan sinus dan

cosinus

Luas segitiga pada

trigonometri

4.9. Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan aturan

sinus dan cosinus.

4.9.1. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan aturan sinus

dan cosinus

4.9.2. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan luas

segitiga pada materi

trigonometri

3.10. Menjelaskan fungsi

trigonometri dengan

3.10.1 Menganalisis masalah

berkaitan dengan grafik Grafik fungsi

trigonometri

Page 170: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

4 Modul TRIGONOMETRI

menggunakan lingkaran

satuan.

fungsi trigonometri.

3.10.2 Mengevaluasi masalah

berkaitan dengan konsep

grafik fungsi trigonometri.

3.10.3 Menarik kesimpulan

mengenai grafik fungsi

trigonometri.

(sinus, cosinus,

dan tangen)

4.10. Menganalisa perubahan

grafik fungsi trigonometri

akibat perubahan pada

konstanta pada fungsi

i ( ) .

4.10.1 Menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan

garfik fungsi trigonoemteeri

(sinus, cosinus, dan tangen)

Page 171: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

5 Modul TRIGONOMETRI

BAB II

Kegiatan Belajar 1

Ukuran Sudut

Rencana Belajar Peserta Didik 2.1.

Kompetensi Dasar

3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

cotangen) pada segitiga siku-siku

4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri

sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku

Tujuan Kegiatan Belajar

1. Peserta didik dapat menganalisis ukuran sudut pada derajat dan radian.

2. Peserta didik dapat membuat konversi derajat ke radian dan sebaliknya.

3. Peserta didik dapat memeriksa langkah-langkah penyelesaian konversi derajat ke

radian dan sebaliknya.

Page 172: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

6 Modul TRIGONOMETRI

Ukuran Sudut

Uraian

Materi

Sumber: www.shopee.com dan www.pngdownload.id

Uraian Materi

2.2.

Sudut dibentuk oleh dua sinar. Sinar didefinisikan sebagai suatu

bagian dari garis yang berpangkal dari sebuah titik dan diperpanjang tanpa

batas ke suatu arah tertentu.

Sedangkan sudut dibentuk oleh dua sinar dengan titik pangkal yang

sama. Titik pangkal yang sama ini disebut sebagai titik sudut (vertex). Sudut

yang kecil disebut sudut inferior dan sudut refleksi sama dengan karena

keduanya membentuk satu putaran. Pada pembelajaran 1 ini membahas

ukuran sudut yang terbagi menjadi 2, yaitu Derajat dan Radian.

Jika kalian perhatikan gambar kipas dan jam di atas apakah

membentuk suatu sudut? Pernahkah kalian menghitung besar sudut yang

terbentuk? Dan satuan apa yang digunakan? Lebih jelasnya, yuk kita pelajari

bersama-sama.

Page 173: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

7 Modul TRIGONOMETRI

A. Ukuran Sudut dalam Derajat dan Radian

Sumber: www.charismainsani.co.id

Berdasarkan sistem Informasi dan Komputerisasi haji Terpadu (Siskohat) Kementerian

Agama, jamaah haji Indonesia pada tahun 2019 memberangkatkan 529 kelompok terbang

(kloter) untuk melaksanakan haji di tanah suci. Terdapat lima kelompok terbang yang

mendarat di hari terakhir penutupan kedatangan jamaah haji pada hari Selasa 6 Agustus

2019, diantaranya: kloter 95 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) tiba pukul 03.25 WAS,

kloter 96 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) tiba pukul 05.25 WAS, kloter 84 Embarkasi

Surabaya (SUB) tiba pukul 05.45 WAS, kloter 97 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) tiba

pukul 07.25 WAS, dan kloter 85 Embarkasi Surabaya (SUB) tiba pukul 07.45 WAS.

Dimana masing-masing kloter membutuhkan waktu 9 jam untuk sampai di Jeddah, Arab

Saudi. Dapatkah kamu menghitung sudut yang terbentuk dari waktu keberangkatan

Jamaah haji pada setiap kloter?

Preliminary Stage

Tuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 1.1?

Selisih waktu kedatangan jamaah haji kloter 96 dan 84 membentuk besar sudut

Jika selisih waktu keberangkatan kloter 95 dan 96 membeentuk sudut , maka jarum

jam bergerak mengelilingi lingkaran

putaran = putaran

Page 174: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

8 Modul TRIGONOMETRI

Jika dapat ditarik kesimpulan mengenai derajat sebagai berikut:

Besar sudut 20

…… putaran

Jadi, pengertian dari _________

_________ putaran

P Q

R

α

r

Jika jari-jari sebuah lingkaran disimbolkan r dan merupakan jarak

suatu negara ke negara lain, ∠PQR α dan merupakan selisih waktu

keberangkatan, dan 𝑃𝑅 𝑄𝑃 . . ..

Maka: α 𝑃𝑅

𝑟

.......

𝑟 . . . . 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛

Jadi, ∠PQR . . . . 𝑟𝑎𝑑

. . . . . 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛

𝑗𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑟𝑎𝑑

. . . . . .

. . . . . .𝑟𝑎𝑑 . . . . . . 𝑟𝑎𝑑

. . . . .

𝑟𝑎𝑑 . . . . . 𝑟𝑎𝑑

Namun, bagaimana jika jarak suatu negara berbeda dengan selisih waktu keberangkatan?

Coba kita ingat lagi, bahwa pu r p uh . . . . . .

𝟏 . . . . .

. . . . .𝐫𝐚𝐝

. . . . .

. . . . .𝐫𝐚𝐝

Dapat disimpulkan bahwa:

Atau 𝟏𝟖𝟎 . . . . . 𝐫𝐚𝐝 ↔ 𝟏 𝐫𝐚𝐝 𝟏𝟖𝟎

.....

𝟏𝟖𝟎

.....≅ . . . . .

Jadi, 𝟏 𝐫𝐚𝐝 . . . . .

Jika hasil yang kalian peroleh sudah benar, tuliskan besar nilai satu derajat dan satu

radian di kolom ini.

Page 175: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

9 Modul TRIGONOMETRI

Conflict Stage

Lima kloter jamaah haji Indonesia berangkat dari Asrama Haji menuju Bandara

Internasional di kotanya masing-masing. Dengan waktu berangkat dan pulang yang

juga berbeda.

a. Berapa derajat yang terbentuk dari waktu berangkat sampai dengan Jeddah

Arab Saudi pada masing-masing kloter? (konversikan derajat yang diperoleh ke

dalam satuan radian!)

b. Antara Arab Saudi dengan Indonesia memiliki perbedaan waktu 4 jam lebih

dahulu Arab Saudi, maka jam berapa di Indonesia jika jamaah haji kembali ke

tanah air pukul 02.00 WAS dengan selisih waktu kepulangan selama

𝜋 𝑟𝑎𝑑.

Apa yang kalian peroleh dari masalah di atas?

Tulislah hasil penyelesaian kalian di kolom ini.

Page 176: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

10 Modul TRIGONOMETRI

Berikan kesimpulan yang kalian dapatkan dari masalah conflict stage di atas!

Resolution Stage

𝑟𝑎𝑑 . . . . . .

. . . . . . 𝑟𝑎𝑑

Tuliskan kesimpulan mu mengenai ukuran sudut di bawah ini.

1. Ubahlah sudut di bawah ini dari radian ke derajat dan sebaliknya!

a.

b.3

4𝜋

Penyelesaian:

1. a. 𝜋

180

3

2𝜋

b.3

4𝜋

180

𝜋

Contoh Soal

Page 177: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

11 Modul TRIGONOMETRI

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E pada jawaban yang tepat!

1. Nilai sama dengan…

A. 1

8

B. 1

6

C. 1

4

D. 1

2

E.

2. Nilai sama dengan…

A. 37

72

B. 37

54

C. 37

36

D. 37

18

1. Tentukan nilai kebenaran (benar atau salah) setiap pernyataan di bawah ini.

Berikan penjelasan untuk setiap jawaban yang diberikan

a.1

3 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 , 𝜋 𝑟𝑎𝑑

b. 𝜋 , 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛

2. Ubahlah sudut-sudut derajat berikut ke dalam radian

a.

b.

3. Ubahlah sudut-sudut radian berikut ke dalam derajat

a.7𝜋

9𝑟𝑎𝑑

b.𝜋

3𝑟𝑎𝑑

Latihan 1

2.3 Tes Formatif 1

Page 178: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

12 Modul TRIGONOMETRI

E.

3. Nilai 2

5 sama dengan…

A.

B.

C.

D.

E.

4. Nilai 7

12 sama dengan…

A. ,

B.

C.

D. ,

E.

5. 5 putaran sama dengan…

A. 1

36

B. 1

18

C. 2

5

D. 5

2

E.

6. , putaran sama dengan…

A. ,

B.

C. ,

D. ,

E. ,

7. Perhatikan pernyataan berikut.

i. 4

5

ii. 5

4

iii. ,

iv. ,

Dari pernyataan di atas, nilainya akan sama dengan…

Page 179: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

13 Modul TRIGONOMETRI

A. ii

B. i dan iii

C. i dan iv

D. ii dan iii

E. ii dan iv

8. Rahmah pergi ke Bogor dari Jakarta pada pukul 09.40 dan sampai di tujuan pada pukul

10.55 WIB. Jika waktu tersebut di konversikan, derajat yang terbentuk adalah…

A.

B. ,

C.

D.

E.

9. Nilai eksak dalam derajat dari sudut radian −

2, − ,−

3

2, − secara berurutan

yang benar adalah…

A. − , − , − , −

B. , , ,

C. − , , − ,

D. − , − , − , −

E. , , ,

10. Nyatakan sudut-sudut istimewa , , , dalam radian secara berurutan…

A. 2

3 ,

5

3 ,

10

3 ,

7

2

B. 10

3 ,

7

2 ,

5

3 ,

2

3

C. 1

3 ,

5

6 ,

5

3 ,

7

4

D. 7

4 ,

5

6 ,

5

3 ,

1

3

E. 1

3 ,

2

3 ,

5

3 ,

10

3

Cocokkan hasil jawaban kamu dengan menggunakan kunci jawaban tes formatif 1

yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban kalian yang benar

dengan rumus di bawah ini untuk mengukur sejauh mana kamu memahami materi kegiatan

belajar 1.

Tingkat penguasaan

Page 180: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Ukuran Sudut 2020

14 Modul TRIGONOMETRI

Adapun kriteria tingkat penguasaan yang dicapai yaitu sebagai berikut:

Persentase Kriteria

− Baik sekali

− Baik

− Cukup

Kurang

Jika nilai yang kalian peroleh melebihi , maka kalian dapat melanjutkannya kegiatan

belajar selanjutnya. Namun, jika nilai yang kalian peroleh , kalian mengulang kegiatan

belajar 1.

Page 181: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

15 Modul TRIGONOMETRI

BAB III

Kegiatan Belajar 2

Rasio Trigonometri

Rencana Belajar Peserta Didik 3.1.

Kompetensi Dasar

3.7 Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

cotangen) pada segitiga siku-siku

4.7 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri

sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan cotangen) pada segitiga siku-siku

Tujuan Kegiatan Belajar

1. Peserta didik dapat menganalisis rasio trigonometri pada segitiga siku-siku.

2. Peserta didik dapat membuat kesimpulan mengenai rasio trigonometri pada segitiga

siku-siku.

3. Peserta didik dapat memeriksa langkah-langkah penyelesaian rasio trigonometri

pada segitiga siku-siku.

4. Peserta didik dapat menganalisis rasio trigonometri pada sudut istimewa.

5. Peserta didik dapat membuat kesimpulan mengenai rasio trigonometri pada sudut

istimewa.

6. Peserta didik dapat memeriksa langkah-langkah penyelesaian rasio trigonometri

pada sudut istimewa.

Page 182: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

16 Modul TRIGONOMETRI

Rasio Trigonometri

Uraian

Materi

Sumber: www.gemarbelajarmatematika.wordpress.com

Jadi, sudut elevasi adalah besar sudut dari garis horizontal ke atas

Uraian Materi

3.2.

Sudut Elevasi

Perhatikan gambar di bawah ini

AP mewakili garis pandang dari A (mata ke atas pucak objek P

AB garis horizontal

Sudut PAB disebut sudut elevasi

Sudut elevasi

∠𝑷𝑨𝑩 adalah sudut elevasi P dari A

Sudut Elevasi

Perhatikan gambar di bawah ini. Menara (M) dilihat dari A

AP mewakili garis pandang ke bawah dari A ke M

AB garis horizontal

Sudut BAM disebut sudut depresi

Sudut

depresi

A B

M

Page 183: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

17 Modul TRIGONOMETRI

Jadi, sudut depresi adalah besar sudut dari garis horizontal ke bawah

∠𝑩𝑨𝑴 adalah sudut depresi M dari A

A. Rasio Trigonometri pada Sudut Siku-siku

Alifah merupakan siswa kelas 10 SMA. Siswa dengan tinggi 1,5m ini cerdas pada mata

pelajaran eksak, salah satunya pelajaran matematika. Ia senang bereksperimen dalam hal

menghitung. Pada sore hari, Alifah mengunjungi lapangan yang tidak jauh dari rumahnya,

lapangan tersebut terdapat sebuah pohon dengan tinggi 3 m dan tiang bendera tepat di

belakang pohon dengan tinggi 6 m menghadap ke arah Barat. Pada waktu yang bersamaan,

Alifah berdiri di depan pohon sambil mengamati bayangan pohon dan tiang dengan

masing-masing berukuran 4 m dan 8 m. Namun ia kesulitan untuk mengukur bayangannya

sendiri karena bayangan selalu mengikuti arah dan kemana benda itu bergerak. Jika kamu

berperan sebagai Alifah, berapa panjang bayangan Alifah?

Preliminary Stage

Tuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 2.1?

Page 184: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

18 Modul TRIGONOMETRI

Buatlah gambar segitiga sebangun sebagai ilustrasi dari masalah 2.1, tulislah

keterangan pada gambar tersebut dan beri nama segitiga tersebut dengan ∆𝐴𝐵𝐶

mewakilkan gambar pohon dengan A terletak pada ujung pohon, B terletak pada bagian

bawah pohon. ∆𝐷𝐸𝐶 mewakilkan gambar tiang bendera, dengan D terletak pada bagian

bendera dan E terletak pada bagian bawah tiang. ∆𝐹𝐺𝐶 mewakilkan gambar Alifah

dengan F terletak pada bagian kepala sedangkan G pada bagian kaki.

Dari gambar yang telah kamu buat, lengkapilah perbandingan di bawah ini.

Dari segitiga sebangun, dapat diperoleh: 𝐷𝐸

𝐹𝐺

𝐸𝐶

𝐺𝐶

……

……

……

𝐺𝐶 𝐺𝐶 ⋯ 𝑐𝑚

∆𝐴𝐵𝐶 ∆𝐷𝐸𝐶 ∆𝐹𝐺𝐶 Hasil Keterangan

𝐬𝐢𝐧u 𝛼 𝐴𝐵

𝐴𝐶

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

𝐷𝐸

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

𝐷𝐸

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝒅𝒆𝒑𝒂𝒏 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝒎𝒊𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎

𝐜𝐨𝐬i u 𝛼 𝐵𝐶

𝐴𝐶

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

𝐷𝐶

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒊𝒏𝒈 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝒎𝒊𝒓𝒊𝒏𝒈 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎

𝐭𝐚𝐧g 𝛼 𝐴𝐵

𝐵𝐶

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

𝐜 𝐬 𝐜 𝛼 𝐴𝐶

𝐴𝐵

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

𝐬𝐞𝐜 𝛼 𝐴𝐶

𝐵𝐶

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

𝐜𝐨𝐭 g 𝛼 𝐵𝐶

𝐴𝐵

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

___

___

___ 𝑐𝑚

___ 𝑐𝑚

Page 185: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

19 Modul TRIGONOMETRI

Jika hasil yang kalian peroleh sudah benar dan nilai perbandingan dari ketiga segitiga

sama, tuliskan setiap nilai perbandingannya (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan, dan

cotangen) di kolom ini.

Dari tabel yang sudah kalian kerjakan, apakah panjang bayangan Alifah sudah

didapatkan? Dan berapa panjangnya?

Conflict Stage

Setelah 30 menit, matahari semakin tenggelam. Alifah bertambah semangat untuk

menghitung kembali bayangan tiang dan pohon tersebut. Setelah diukur, ternyata

bayangan tiang berkurang 3 m.

a. Berapa sisi miring yang terbentuk antara bayangan dengan tiang bendera?

b. Berapa panjang bayangan pohon jika sisi miring yang terbentuk antara bayangan

dan tinggi pohon 10 m?

Note: Selesaikan menggunakan rasio trigonometri dan sebutkan jenis rasionya!

Apa yang kalian peroleh dari masalah di atas?

Page 186: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

20 Modul TRIGONOMETRI

Tulislah hasil penyelesaian kalian di kolom ini.

Berikan kesimpulan yang kalian dapatkan dari masalah conflict stage di atas!

Resolution Stage

Tuliskan kesimpulan mu mengenai rasio trigonometri pada segitiga siku-siku di bawah

ini.

𝒔𝒊𝒏𝒖𝒔 𝜶 𝐬𝐢𝐧𝜶 𝒄𝒐𝒔𝒆𝒄𝒂𝒏 𝜶 𝐜𝐬𝐜 𝜶

𝒄𝒐𝒔𝒊𝒏𝒖𝒔 𝜶 𝐜𝐨𝐬𝜶 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒏 𝜶 𝐬𝐞𝐜𝜶

𝒕𝒂𝒏𝒈𝒆𝒏 𝜶 𝐭𝐚𝐧𝜶 𝒄𝒐𝒕𝒂𝒏𝒈𝒆𝒏 𝜶 𝐜𝐨𝐭 𝜶

Page 187: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

21 Modul TRIGONOMETRI

B. Rasio Trigonometri pada Sudut Istimewa

Dewasa ini, banyak tempat-tempat yang menjadi sasaran masyarakat untuk dijadikan

tempat berekreasi, bersosialisasi maupun berinteraksi. Masyarakat lebih nyaman untuk

berinteraksi di luar rumah, dengan secangkir kopi dan camilan di tengah mereka. Dengan

jumlah penduduk yang terus bertambah, menjadikan pemerintah merevitalisasi taman

kota sebagai ruang publik, bukan hanya untuk rekreasi, sosialisasi, dan interaksi. Namun,

untuk mengurangi polusi udara dengan menanam pepohonan di sekitar taman kota.

Sebelumnya, pemerintah membuat sketsa pada gambar berbentuk persegi dengan ukuran

dm dm, terdapat jalan setapak pada salah satu diagonal taman sebagai pembatas

antara kolam ikan dengan pepohonan. Pemerintah juga menambahkan tempat duduk

berbentuk segitiga sama sisi dengan ukuran sisi m pada setiap tepi taman kota. Dengan

sketsa tersebut, dapatkah kalian menentukan nilai setiap sudut yang terbentuk antara

sisi-sisi kolam ikan dan sudut pada tempat duduk?

Preliminary Stage

Tuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 2.2?

Page 188: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

22 Modul TRIGONOMETRI

Buatlah sketsa taman kota berbentuk persegi dengan dilintasi jalan setapak dan

tempat duduk berbentuk segitiga sama sisi. Berikan ukuran sisi dan sudut pada

sketsa yang telah kalian buat. Untuk taman kota, gunakan salah satu sisi berbentuk

segitiga (kolam ikan atau pepohonan) dan gambarkan kembali serta berikan ukuran

sisi dan sudutnya. Sedangkan tempat duduk, tambahkan garis tinggi dari salah satu

sudutnya dan gambarkan kembali serta berikan ukuran sisi dan sudutnya

Dari gambar yang telah kamu buat, lengkapilah perbandingan di bawah ini.

Sin

Cos

Tan

Csc

Sec

Cot

Jika hasil yang kalian peroleh sudah benar, tuliskan nilai perbandingan sudut istimewa di

kolom ini.

Page 189: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

23 Modul TRIGONOMETRI

Dari tabel yang sudah kalian kerjakan, apakah sudut yang terbentuk antara sisi-sisi

kolam dan tempat duduk sudah didapatkan? Dan berapa nilai sudutnya?

Conflict Stage

Setelah sketsa dibuat, pemerintah membuat miniatur taman kota dengan panjang

sisinya m m. Pemerintah menambahkan miniatur air mancur berbentuk bulat di

tengah-tengah taman kota dan toilet yang berada di salah satu sudut kolam ikan.

a. Berapa jarak antara air mancur dengan toilet? (gunakan rasio trigonometri)

b. Jika terdapat pohon dengan tinggi 50cm di seberang toilet dan sudut yang

terbentuk sebesar . Berapa jarak antara air mancur dengan puncak pohon

tersebut?

Apa yang kalian peroleh dari masalah di atas?

Tulislah hasil penyelesaian kalian di kolom ini.

Page 190: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

24 Modul TRIGONOMETRI

Berikan kesimpulan yang kalian dapatkan dari masalah conflict stage di atas!

Resolution Stage

Tuliskan kesimpulan mu mengenai rasio trigonometri pada sudut istimewa di bawah ini.

𝟎 𝟑𝟎 𝟒𝟓 𝟔𝟎 𝟗𝟎

Sin

Cos

Tan

Csc

Sec

Cot

𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛2 𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔2 − 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔2 2 − 2 − 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 √

1. Diketahui 𝛼 6

7, 𝛼 sudut lancip. Nilai i 𝛼 adalah?

2. Nilai i adalah?

Penyelesaian:

1. 𝛼 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔

𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔, jadi lngkah pertama mencari besar nilai di depan sudut

menggunakan teorema phytagoras

i 𝛼 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

√13

7.

Jadi, nilai 𝐬𝐢𝐧𝜶 √𝟏𝟑

2. i 1

2

1

2√

1:√2

2

Jadi, hasil dari 𝐬𝐢𝐧𝟑𝟎 𝐜𝐨𝐬𝟒𝟓 𝟏:√𝟐

𝟐

Contoh Soal

Page 191: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

25 Modul TRIGONOMETRI

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E pada jawaban yang tepat!

1. Diketahui i 5

11, sudut lancip. Nilai sama dengan…

A. 2

3√

B. 1

4√

C. 4

11√

D. 11

24√

E. √

2. Diketahui 3

4, sudut lancip. Nilai i sama dengan…

A. 1

3√

1. Tentukan nilai sinus, cosinus, dan tangen untuk sudut A dan C pada setiap

segitiga siku-siku di bawah ini. (hasil dalam bentuk paling sederhana)

a. B.

2. Diketahui segitiga ABC, dengan ∠𝐵 , ∠𝐶 ,𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐶 𝑐𝑚.

Hitung:

a. Keliling segitiga ABC

b. ( i ∠𝐶)2 ( i ∠𝐴)2

3. Pada suatu segitiga ABC, diketahui 𝑎 𝑏 , ∠𝐴 ,𝑑𝑎𝑛 ∠𝐵 .

Tentukan panjang sisi b. (petunjuk: Misalkan panjang sisi di depan ∠𝐴 𝑎,

di depan ∠𝐵 𝑏, dan ∠𝐶 𝑐)

Latihan 2

6

1

3

A

B C

3.3 Tes Formatif 2

Page 192: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

26 Modul TRIGONOMETRI

B. 1

4√

C. 3

7√

D. 4

7√

E. √

3. Diketahui i 7

15, sudut lancip. Nilai sama dengan…

A. 1

22√

B. 11

59√

C. 88

105√

D. 225

308√

E. 281

660√

4. Diketahui 6

5, sudut lancip. Nilai i − sama dengan…

A. −1

30√

B. 1

61√

C. 11

30√

D. 11

61√

E. √

5. Pada gambar berikut, ∆ siku-siku di B dengan panjang sisi .

Jika besar ∠ , panjang AC adalah…

A. 1

48√

B. √

C. √

D. √

E.

6. Pada gambar berikut, ∆ siku-siku di Q dengan panjang sisi .

A

B C 24 cm

Page 193: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

27 Modul TRIGONOMETRI

Jika besar ∠ , panjang QR adalah…

A. √

B. 15

2√

C. √

D. √

E.

7. Nilai i adalah…

A. 3√3

2

B. √3:1

2

C. 4√3

3

D. 3:2√3

6

E. √

8. Nilai adalah…

A. 1

2√

B. 1

3√

C. 1

4√

D. 1

6√

E. √

9. Diketahui segitiga ABC, siku-siku di B, 3

4 , seperti gambar

berikut…

P

Q R

15 cm

A B

C

D 𝛼 𝛽

Page 194: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri 2020

28 Modul TRIGONOMETRI

Jika , nilai AC adalah…

A.

B. √

C.

D.

E.

10. Pada soal no.4, nilai DC adalah…

A.

B. √

C.

D.

E.

Cocokkan hasil jawaban kamu dengan menggunakan kunci jawaban tes formatif 2

yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban kalian yang benar

dengan rumus di bawah ini untuk mengukur sejauh mana kamu memahami materi kegiatan

belajar 2.

Tingkat penguasaan

Adapun kriteria tingkat penguasaan yang dicapai yaitu sebagai berikut:

Persentase Kriteria

− Baik sekali

− Baik

− Cukup

Kurang

Jika nilai yang kalian peroleh melebihi , maka kalian dapat melanjutkannya kegiatan

belajar selanjutnya. Namun, jika nilai yang kalian peroleh , kalian mengulang kegiatan

belajar 2.

Page 195: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

29 Modul TRIGONOMETRI

BAB IV

Kegiatan Belajar 3

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran

Rencana Belajar Peserta Didik 4.1.

Kompetensi Dasar

3.8 Menggeneralisasi rasio trigonometri untuk sudut-sudut di berbagai kuadran dan

sudut-sudut berelasi

4.8 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio trigonometri

sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi

Tujuan Kegiatan Belajar

1. Peserta didik dapat menganalisis sudut di berbagai kuadran.

2. Peserta didik dapat membuat kesimpulan mengenai sudut di berbagai kuadran.

3. Peserta didik dapat memeriksa langkah-langkah penyelesaian sudut di berbagai

kuadran.

4. Peserta didik dapat menganalisis masalah berkaitan dengan sudut berelasi.

5. Peserta didik dapat mengevaluasi masalah berkaitan dengan sudut berelasi.

6. Peserta didik dapat memeriksa langkah-langkah penyelesaian sudut berelasi.

Page 196: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

30 Modul TRIGONOMETRI

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran

Uraian

Materi

Uraian Materi

4.2.

Tips Cerdas

Menggambarkan aturan CAST singkatan dari (cos, all, sin, tan). Pada kuadran

I semua (all) bertanda +, pada kuadran II hanya sin yang bertanda +, pada

kuadran III hanya tan yang +, sedangkan pada kuadran IV hanya cos yang

bertanda +.

Untuk lebih jelasnya, yuk kita cari tahu

A. Sudut di Berbagai Kuadran

Sumber: www.InteriorDesign.id

Sebidang tanah di daerah Tangerang Selatan dibuat perumahan dengan nama Perumahan

Griya Trigono. Pemiliki tanah membagi menjadi 4 kaveling dibatasi dengan adanya

perempatan. Azza, Dillan, Beni dan Nada tinggal di satu perumahan yang sama namun

berbeda blok nya. Azza tinggal di kaveling pertama yang bernama Kuadran I di bagian

Timur laut dari perempatan. Dillan tinggal di kaveling kedua yang bernama Kuadran II di

bagian Barat Laut dari perempatan. Beni tinggal di kaveling ketiga yang bernama Kuadran

III di bagian Barat Daya dari perempatan. Sedangkan Nada tinggal di kaveling keempat

yang bernama Kuadran IV di bagian Tenggara dari perempatan. Setiap rumah memiliki

panjang dan lebar yang sama, yaitu 6 m x 8 m. Namun, setiap rumah yang berada di sudut

perempatan seperti rumah Azza, Dillan, Beni, dan Nada, selalu terdapat jarak yang sama

antara sudut jalan dengan rumahnya. Kira-kira, jika kalian arsitek dari perumahan

tersebut, apakah rasio sudut setiap rumah sama? Dan apa perbedaannya?

Page 197: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

31 Modul TRIGONOMETRI

Preliminary Stage

Tuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 3.1?

Gambarlah sketsa dari ilustrasi pada masalah 1 beserta unsur-unsur yang diketahui.

Untuk memudahkan kalian, buatlah satu gambar lagi dengan menggunakan diagram

cartesius. Rumah-rumah tersebut diwakilkan oleh pertemuan dua titik sesuai ukuran

panjang dan lebar nya. Kemudian, tarik garis dari titik 0 ke titik koordinat.

Dari gambar yang telah kamu buat, lengkapilah perbandingan di bawah ini dengan sudut

lancip (𝛼) berada di titik 0.

Namun, sebelum mengisi perbandingan tersebut. Carilah nilai dari garis yang terbentuk

dari titik 0 ke koordinat titik.

Kaveling 𝑆𝑖𝑛 𝛼 𝐶𝑜𝑠 𝛼 𝑇𝑎𝑛 𝛼

Kuadran I

Kuadran II

Kuadran III

Kuadran IV

Page 198: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

32 Modul TRIGONOMETRI

Dari perbandingan yang telah kalian selesaikan, apakah nilai setiap perbandingan sama?

Apakah terdapat perbedaan? Jika iya, tuliskan perbedaannya pada tabel berikut. Serta

tuliskan tempat sudut ( ) pada setiap kuadran.

Kaveling 𝑆𝑖𝑛 𝛼 𝐶𝑜𝑠 𝛼 𝑇𝑎𝑛 𝛼

( − ) Kuadran I

( − ) Kuadran II

( − ) Kuadran III

( − ) Kuadran IV

Kuadran adalah setiap dari empat bagian suatu bidang datar yang terbagi oleh suatu

sumbu silang

Jika hasil yang kalian peroleh sudah benar, tuliskan tanda dari perbandingan sudut yang

bernilai positif di setiap kuadran

Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV

Conflict Stage

Pada perumahan griya trigono, setiap kaveling memiliki ukuran yang sama yaitu 80 m

dan lebar jalan pada perumahan griya trigono sebesar 4m. Rumah Nisa dengan Azza

membentuk sudut dan kemiringan antara sudut perempatan jalan dengan rumah

Nisa sebesar 68 m.

a. Pada kaveling berapa rumah Nisa? Dan pada urutan ke berapa rumah Nisa jika

dilihat dari perempatan jalan?

b. Berapa jarak antara rumah Nisa dengan Azza?

Page 199: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

33 Modul TRIGONOMETRI

Apa yang kalian peroleh dari masalah di atas?

Tulislah hasil penyelesaian kalian di kolom ini.

Berikan kesimpulan yang kalian dapatkan dari masalah conflict stage di atas!

Resolution Stage

Tuliskan kesimpulan mu mengenai sudut di berbagai kuadran di bawah ini.

Kuadran I Kuadran II Kuaadran III Kuadran IV

i 𝜃

𝜃

𝜃

Page 200: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

34 Modul TRIGONOMETRI

B. Sudut Berelasi

Sumber: www.ilhamindustriwahana.com

Bianglala merupakan wahana bermain berbentuk roda dengan digantungi kabin-kabin

penumpang. Bianglala biasa disebut juga dengan kincir ria atau gondola. Wahana ini bisa

ditemukan di Dunia Fantasi Ancol atau di pasar malam. Sebelum bianglala berdiri seperti

bentuk yang kita lihat pada gambar, pengrajin harus membuat sketsa dengan jumlah

kabin, jarak antar kabin, hingga sudut yang terbentuk antara dua kabin, sehingga tidak

terjadi benturan dan dapat berputar dengan sempurna. Pengrajin membuat jarak antara

dua kabin yang saling berseberangan dengan panjang 4m dan saling berhadapan sama

lurus. Setiap kabin diberi nama mulai dari A hingga L secara berurutan dari arah Timur

ke Barat. Jika tanpa menggunakan kalkulator, dapatkah kamu menghitung sudut yang

terbentuk oleh kabin A dengan kabin yang lain?

Preliminary Stage

Tuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 3.2?

Gambarlah sketsa bianglala dari ilustrasi masalah 3.2 beserta unsur yang diketahui.

Page 201: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

35 Modul TRIGONOMETRI

Dari gambar yang telah kamu buat, lengkapilah perbandingan di bawah ini dengan

mengisi sudut pada kabin yang kamu inginkan sesuai kuadran.

Sudut pd

Kabin

Besar

Sudut Sudut 𝛼 Sudut Berelasi Hasil

Kuadran I

A ke B

i i ( − )

( − ⋯ ) i …

( − ⋯ ) …

Kuadran II

ke …

i … i ( − ⋯ ) ……

… ( … − ⋯ ) ……

… ( … − ⋯ ) ……

Kuadran III

ke …

i … i ( ⋯ ) ……

… ( … ⋯ ) ……

… ( … ⋯ ) ……

Kuadran IV

ke …

i … i ( − ⋯ ) ……

… ( … − ⋯ ) ……

… ( … − ⋯ ) ……

Kuadran I

Kuadran IV Kuadran III

Kuadran II

Jika hasil yang kalian peroleh sudah benar, tuliskan konsep sudut-sudut berelasi di

kolom ini.

Page 202: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

36 Modul TRIGONOMETRI

Conflict Stage

Setelah 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛, pengrajin menyelesaikan bianglala tersebut. Pengrajin selalu menguji

coba kelayakan bianglala dengan mengisi 4 orang penumpang, orang pertama pada

kabin A, orang kedua pada kabin C, orang ketiga pada kabin F dan orang keempat pada

kabin J. Pengrajin menjalankan bianglala tersebut sebanyak 3 kali putaran sehingga

terdapat perubahan posisi setiap orang penumpang. Putaran pertama posisi B

berpindah pada posisi J, putaran kedua posisi D berpindah pada posisi G, dan putaran

ketiga posisi I berpindah pada posisi D.

a. Berapa jumlah sudut yang terbentuk orang pertama ketika perubahan pada

putaran pertama (sin), putaran kedua (cos) dan putaran ketiga (tan)?

b. Berapa nilai sisi depan dan samping pada kabin F ketika putaran kedua?

Apa yang kalian peroleh dari masalah di atas?

Tulislah hasil penyelesaian kalian di kolom ini.

Page 203: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

37 Modul TRIGONOMETRI

Berikan kesimpulan yang kalian dapatkan dari masalah conflict stage di atas!

Resolution Stage

Tuliskan kesimpulan mu mengenai sudut berelasi di bawah ini.

i ( − 𝛼 ) … i ( 𝛼 ) ……

( − 𝛼 ) i … ( 𝛼 ) ……

( − 𝛼 ) … ( 𝛼 ) ……

i ( − 𝛼 ) …… i ( − 𝛼 ) ……

( − 𝛼 ) …… ( − 𝛼 ) ……

( − 𝛼 ) …… ( − 𝛼 ) ……

( − ) −

( ) −

i i ( − ) − i

Tentukanlah nilai dari tan150 :cos225

sin330

Penyelesaian:

tan 150 :cos225

sin330

;tan30 :(;cos45 )

;sin30

;1

3√3;

1

2√2

;1

2

−2√3−3√2

6

;1

2

;2√3;3√2

6 −

2

1

𝟐√𝟑 𝟑√𝟐

Jadi, nilai 𝐭𝐚𝐧𝟏𝟓𝟎 :𝐜𝐨𝐬𝟐𝟐𝟓

𝐬𝐢𝐧 𝟑𝟑𝟎 𝟐√𝟑 𝟑√𝟐

Contoh Soal

Page 204: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

38 Modul TRIGONOMETRI

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E pada jawaban yang tepat!

1. Diketahui i 3

4, nilai pada kuadran II adalah…

A. −√7

4

B. −3

4

C. −4

3

D. −4

7√

E. √7

4

2. Diketahui 8

13, nilai pada kuadran IV adalah…

√ i

𝜃 ( − 𝜃) ( 𝜃) ( − 𝜃)

1. Jika diketahui i 𝑝 2

5, tentukanlah kemungkinan nilai rasio trigonometri

lainnya di berbagai kuadran.

2. Jika diketahui 𝑞 −1

2√ , tentukanlah kemungkinan nilai rasio

trigonometri lainnya di berbagai kuadran.

3. Jika diketahui 𝑟 6

15, tentukan kemungkinan nilai rasio trigonometri

lainnya di berbagai kuadran.

4. Hitunglah tanpa menggunakan kalkulator atau tabel

5. Diketahui 𝜃 sudut lancip, sederhanakanlah bentuk:

6. Jika 𝑎, tentukanlah:

tan235 ;tan305

tan215 :tan125

Latihan 3

4.3 Tes Formatif 3

Page 205: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

39 Modul TRIGONOMETRI

A. −√105

8

B. −13

8

C. 8

105√

D. √105

8

E. 13

8

3. Diketahui 4

;5, nilai i di kuadran III dan di kuadran I berturut-turut

adalah…

A. −5

41√ dan −

4

41√

B. −4

41√ dan −

5

41√

C. −4

41√ dan −

5

4

D. −5

4 dan −

5

41√

E. 4

41√ dan

5

41√

4. Jika 9

13, nilai i dan adalah…

A. 5

13√ dan

5

9√

B. 9

50√ dan

5

13√

C. 9

50√ dan

13

50√

D. 9

50√ dan

13

50

E. 9

50 dan

13

50√

Untuk nomer 5-10, hitung tanpa menggunakan kalkulator

5. Nilai i adalah…

A. −1

2√

B. −1

2

C. 1

2√

D. 1

2

E. √

6. Nilai adalah…

Page 206: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

40 Modul TRIGONOMETRI

A. −1

2√

B. −1

2

C. 1

2√

D. 1

2

E. √

7. Nilai − i adalah…

A. −√

B. −

C. 1;√3

2

D. 1

2√

E.

8. Nilai i adalah…

A. −2√2;3√3

2

B. 2√2;3√3

2

C. 2√2:3√3

2

D. √2;√3

2

E. √2:√3

2

9. Nilai tan 240 ;

1

2sin150

4 cos300 adalah…

A. 3

8

B. 3√3

8

C. 12;√3

24

D. 4√3;1

8

E. 4√3:1

8

10. Nilai sin330 cos270

tan120 adalah…

A. −1

2

B.

Page 207: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Rasio Trigonometri di Berbagai Kuadran 2020

41 Modul TRIGONOMETRI

C. 1

2

D.

E.

Cocokkan hasil jawaban kamu dengan menggunakan kunci jawaban tes formatif 3

yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban kalian yang benar

dengan rumus di bawah ini untuk mengukur sejauh mana kamu memahami materi kegiatan

belajar 3.

Tingkat penguasaan

Adapun kriteria tingkat penguasaan yang dicapai yaitu sebagai berikut:

Persentase Kriteria

− Baik sekali

− Baik

− Cukup

Kurang

Jika nilai yang kalian peroleh melebihi , maka kalian dapat melanjutkannya kegiatan

belajar selanjutnya. Namun, jika nilai yang kalian peroleh , kalian mengulang kegiatan

belajar 3.

Page 208: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

42 Modul TRIGONOMETRI

BAB V

Kegiatan Belajar 4

Aturan Sinus dan Cosinus

Rencana Belajar Peserta Didik 5.1.

Kompetensi Dasar

3.9 Menjelaskan aturan sinus dan cosinus

4.9 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan sinus dan cosinus

Tujuan Kegiatan Belajar

1. Peserta didik dapat menganalisis konsep aturan sinus, cosinus, dan luas segitiga.

2. Peserta didik dapat mengevaluasi konsep aturan sinus, cosinus, dan luas segitiga

3. Peserta didik dapat membuat kesimpulan mengenai aturan sinus, cosinus, dan luas

segitiga.

4. Peserta didik dapat memeriksa langkah-langkah penyelesaian aturan sinus, cosinus,

dan luas segitiga.

Page 209: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

43 Modul TRIGONOMETRI

Aturan Sinus dan Cosinus

Uraian

Materi

Heron atau Hero dari Alexandria adalah seorang ahli matematika Yunani

yang mengabdi di kota asalnya Iskandariah, Mesir. Selain dikenal sebagai

seorang matematikawan yang cerdas, ia juga dikenal sebagai seorang ahli

fisika, ahli mekanika, dan seorang penemu. Banyak karya yang telah ia

hasilkan dan disimpan di Museum of Alexandria. Karya-karyanya berupa

buku-buku pegangan untuk matematika, fisika, mekanika, dan pneumatic.

Karya yang paling terkenal adalah mesin uap.

Karya-karyanya dalam bidang matematika berisikan tentang prosedur untuk

menghitung luas suatu bidang, luas permukaan bangun ruang, da volume bangun ruag. Salah

satu karyanya, yaitu Book 1 of Metrica, membahas tentang pengukuran luas suatu bidang dan

luas permukaan bangun ruang. Setelah melakukan penemuan luas persegi panjang dan

segitiga sama kaki, Heron melanjutkannya dengan kasus yang berbeda, yaitu bagaimana

mencari luas segitiga sembarang yang hanya diketahui panjang ketiga sisinya saja, dikenal

dengan Heron’s formula.

Heron’s formula yang memilki banyak aplikasi praktis, terutama dalam menentukan

luas segitiga yang diketahui panjang ketiga sisinya, sedangkan untuk menghitung luas segi-n

dapat menggunakan cara membagi segi-n tersebut menjadi beberapa bagian sehingga

membentuk segitiga-segitiga, dan menerapkan rumus luasan yang telah diketahui.

Uraian Materi

5.2.

Tahukah Anda?

Page 210: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

44 Modul TRIGONOMETRI

A. Aturan Sinus, Cosinus dan Luas Segitiga

Sepak bola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang umumnya terbuat dari

bahan kulit dan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 (sebelas)

orang pemain inti dan beberapa pemain cadangan. Pada dasarnya, satu tim sepak bola

terdiri dari 1 orang penjaga gawang, 2-5 orang pemain bertahan, 2-5 orang pemain

tengah, dan 1-3 orang penyerang. Formasi dasar pemain yang sering digunakan dalam

berbagai kejuaraan adalah 4-4-2 (paling sering digunakan), 3-4-2-1 (kekuatan terletak di

bagian tengah lapangan), serta 4-3-3 (formasi klasik dari tahun 1970-an yang sering

digunakan oleh sistem total football Belanda dan Jerman Barat). Pada formasi 4-3-3,

walaupun sudah lama terbentuk, formasi ini terbukti berhasil hingga meraih Trebel

dalam permainan sepak bola, seperti Inter Milan, Barcelona, Real Madrid dll. Formasi

tersebut terdiri dari 4 bek (1 bek kanan, 2 bek tengah, dan 1 bek kiri), 3 pemain tengah,

dan 3 penyerang bola dari lawan. Pemain perlu pengukuran yang tepat untuk mengoper

bola agar tidak sampai jatuh ke lawan.

Preliminary Stage

Tuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 4.1?

Page 211: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

45 Modul TRIGONOMETRI

Gambarlah tiga segitiga sembarang ∆AEF pada ilustrasi masalah 4.1, berikan nama

setiap titiknya dengan huruf kapital sesuai dengan ilustrasi lapangan dan sisi di

hadapannya dengan huruf kecil. Tambahkan garis tinggi yang dibentuk dari suatu

sudut dan berpotongan tegak lurus dengan sisi di hadapannya. Garis tinggi pada

segitiga pertama dari sudut A, garis tinggi pada segitiga kedua dari sudut E, dan

garis tinggi pada segitiga ketiga dari sudut F.

Page 212: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

46 Modul TRIGONOMETRI

Dari gambar yang telah kamu buat, lengkapilah perbandingan di bawah ini.

𝑆𝑖𝑛 𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛

𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

G

1

𝑆𝑖𝑛 ∠𝐸 𝐴𝐵

𝑓

𝐴𝐵 𝑓 𝑆𝑖𝑛 ∠𝐸 𝐴𝐵 𝐴𝐵 𝑓

𝑆𝑖𝑛 ∠𝐹

……

𝑆𝑖𝑛 ∠𝐸 𝑆𝑖𝑛 ∠𝐹

𝐴𝐵

……

𝐴𝐵 𝑓 𝑆𝑖𝑛 ∠𝐹

G

2

𝑆𝑖𝑛 ∠𝐴 ……

……

…… 𝑓…… 𝑆𝑖𝑛 ∠𝐴 ⋯ ⋯ …

𝑆𝑖𝑛 ∠ …

𝑆𝑖𝑛 ∠𝐴 𝑆𝑖𝑛 ∠…

……

……

…… ⋯ 𝑆𝑖𝑛 ∠…

G

3

𝑆𝑖𝑛 ∠… ……

……

…… ⋯ 𝑆𝑖𝑛 ∠… ⋯ ⋯ …

𝑆𝑖𝑛 ∠ …

𝑆𝑖𝑛 ∠ … 𝑆𝑖𝑛 ∠…

……

……

…… ⋯ 𝑆𝑖𝑛 ∠…

Aturan Sinus …

𝑆𝑖𝑛 ∠ …

𝑆𝑖𝑛 ∠ …

𝑆𝑖𝑛 ∠ …

𝐶𝑜𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔

𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔

G

1

𝐶𝑜𝑠 ∠𝐸 𝐸𝐵

𝐸𝐴 𝑥

𝑓

𝑥 𝑓 𝐶𝑜𝑠 ∠𝐸 𝑒 𝑎 𝑓 − 𝑎𝑥

𝑒 𝑎 𝑓 − . 𝑎. 𝑓. 𝐶𝑜𝑠 ∠𝐸 𝑒 (𝑎 − 𝑥) 𝑓 − 𝑥

𝑓 𝑥 𝐴𝐵 𝐴𝐵 𝑥 − 𝑓

Dan

𝑒 (𝑎 − 𝑥) 𝑓 − 𝑥 𝑎2 − 𝑎𝑥 𝑥2 𝑓2 − 𝑥2

𝑎2 𝑓2 − 𝑎𝑥

G

2

… … … − … 𝑥 . . . . . . − . … . … . 𝐶𝑜𝑠 ∠ …

𝑓 (. . −𝑥) . . − 𝑥

… 𝑥 ⋯ … 𝑥 − …

Dan

… (…− 𝑥) … − 𝑥 …2 − . . 𝑥 𝑥2 …2 − 𝑥2

…2 …2 − . . 𝑥

G

3 …

Aturan Cosinus

Page 213: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

47 Modul TRIGONOMETRI

Dari gambar yang telah kamu buat, lengkapilah perbandingan di bawah ini.

Luas Segitiga

Buatlah garis tinggi dari sudut A, F dan

E, beri nama t (tinggi). Kemudian,

tentukan perbandingan sin E, sin A, dan

sin F. tuliskan pada masing-masing

kolom yang sudah tersedia.

Melalui

perbandingan sin

A yang sudah

kalian peroleh,

tentukan cara

untuk mencari t

(tinggi)

Substitusikan nilai t

ke dalam rumus Luas

segitiga 𝐿 1

2 𝑎𝑙𝑎𝑠

𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑆𝑖𝑛 𝐸 𝑡

𝑓 𝑡 𝑓 𝑆𝑖𝑛 𝐸 𝐿

𝑎 𝑓 𝑆𝑖𝑛 𝐸

Luas Segitiga

Jika hasil yang kalian peroleh sudah benar dan konsep sinus cosinus dan luas pada

segitiga adalah sama, tuliskan konsep aturan sinus, cosinus dan luas segitiga di kolom

ini.

Page 214: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

48 Modul TRIGONOMETRI

Conflict Stage

Tim TRIGONO akan melakukan penyerangan dari E sebagai gelandang tengah melalui

F sebagai sayap kanan, kemudian di oper kembali kepada C sebagai penyerang kedua

dengan jarak 1 m, dilanjutkan diumpan kepada A sebagai penyerang utama untuk di

konversikan menjadi gol dengan jarak 1 m dan sudut yang membentuk pemain E dan F

masing-masing sebesar 𝑑𝑎𝑛 .

Jika gelandang tengah ingin melakukan penyerangan melalui B sebagai penyerang

ketiga dan dilanjutkan diumpan kepada penyerang utama. Berapa besar sudut yang

terbentuk oleh pemain E terhadap pemain A dan B? dan berapa luas daerah yang

dibentuk oleh ketiga pemain tersebut? (jarak A ke B 2 m dan jarak B ke E 4 m)

Apa yang kalian peroleh dari masalah di atas?

Tulislah hasil penyelesaian kalian di kolom ini.

Page 215: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

49 Modul TRIGONOMETRI

Berikan kesimpulan yang kalian dapatkan dari masalah confict stage di atas!

Resolution Stage

i …

i …

i …

𝑎2 …2 …2 − … … 𝑐𝑜𝑠…

𝑏2 …2 …2 − … … 𝑐𝑜𝑠…

𝑐2 …2 …2 − … … 𝑐𝑜𝑠…

𝐿∆𝐴𝐵𝐶

… … i …

𝐿∆𝐴𝐵𝐶

… … i …

𝐿∆𝐴𝐵𝐶

… … i …

Tuliskan kesimpulanmu mengenai aturan sinus, cosinus dan luas segitiga di bawah ini.

Aturan Sinus

Aturan Cosinus

Luas Segitiga

1. Diketahui ∆𝐴𝐵𝐶 dengan ∠𝐴 , ∠𝐵 dan 𝐴𝐶 𝑐𝑚, maka panjang

𝐵𝐶 adalah…

2. Pada ∆𝐴𝐵𝐶 diketahui 𝐴𝐶 𝑐𝑚 dan 𝐵𝐶 𝑐𝑚, jika ∠𝐶 . Panjang AB

adalah…

3. Pada ∆𝑃𝑄𝑅 diketahui 𝑃𝑄 𝑐𝑚,𝑃𝑅 𝑐𝑚, dan ∠𝑅𝑃𝑄 𝑐𝑚, maka

luas ∆𝑃𝑄𝑅 sama dengan…

Contoh Soal

Page 216: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

50 Modul TRIGONOMETRI

𝐴𝐶

i ∠𝐵

𝐵𝐶

i ∠𝐴

i

𝐵𝐶

i

𝐵𝐶

𝐵𝐶

𝐵𝐶 √

𝐵𝐶 √

𝐵𝐶 √

𝐴𝐵2 𝐴𝐶2 𝐵𝐶2 − 𝐴𝐶 𝐵𝐶 𝑐𝑜𝑠 𝜃

𝐴𝐵2 ( )2 ( )2 − ( ) ( ) 𝑐𝑜𝑠

𝐴𝐵2 −

𝐴𝐵2 −

𝐴𝐵2

𝐴𝐵 √ 𝑐𝑚

. i

1. Jika diketahui dua sudut dan sisi dihadapan sudut, maka mencari

panjang sisi/sudut menggunakan aturan sinus

Jadi, nilai 𝐵𝐶 √

2. Jika diketahui sudut yang dihimpit oleh dua sisi, maka untuk mencari

sisi yang lain menggunakan aturan cosinus

Jadi, panjang sisi 𝐴𝐵 √ 𝑐𝑚

3. Luas ∆𝑃𝑄𝑅 1

2 𝑃𝑅 𝑃𝑄. i 𝑃

Jadi, Luas ∆𝑃𝑄𝑅 √

Penyelesaian

Page 217: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

51 Modul TRIGONOMETRI

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E pada jawaban yang tepat!

1. Diketahui ∆ dengan ∠ , ∠ dan , maka panjang

adalah…

A. 5

2√

B. 10

3√

C. 10

3√

D. √

E. √

2. Pada ∆ , ∠ , , dan . Besar ∠ adalah…

A. ,

B. ,

C.

D. ,

1. Diketahui A dan B adalah titik-titi ujung sebuah terowongan yang dilihat dari

C dengan sudut 𝐴𝐶𝐵 . Jika jarak 𝐶𝐵 𝑝 meter dan 𝐶𝐵 𝑝√ meter,

maka tentukanlah panjang terowongan tersebut. gambar terowongan dapat

digambarkan dalam bentuk segitiga berikut

2. Diketahui ∆𝐴𝐵𝐶 dengan panjang sisi 𝐴𝐵 𝑐𝑚, ∠𝐴 , ∠𝐶 .

Luas segitiga ABC adalah?

Latihan 4

A B

C

p 𝑝√

5.3 Tes Formatif 4

Page 218: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

52 Modul TRIGONOMETRI

E. ,

3. Pada ∆ , , dan i 3

7 . Nilai adalah…

A. ,

B. ,

C. ,

D. ,

E. ,

4. Pada ∆ diketahui dan , jika ∠ . Panjang AB adalah…

A. √

B. √

C. √

D. √ − √

E.

5. Pada ∆ , diketahui dan , jika ∠ . Panjang QR

adalah…

A. √

B. √ − √

C.

D.

E.

6. Diketahui ∆ dengan , , dan √ . Besar ∠

adalah…

A.

B.

C.

D.

E.

7. Pada ∆ diketahui , , dan ∠ , maka luas

∆ sama dengan…

A. 2

B. √ 2

C. √ 2

Page 219: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

53 Modul TRIGONOMETRI

D. 2

E. √ 2

8. Pada ∆ diketahui , , dan ∠ , maka luas

∆ sama dengan…

A. 2

B. √ 2

C. √ 2

D. 2

E. √ 2

9. Pada ∆ diketahui , , dan ∠ , maka luas

∆ sama dengan…

A. , 2

B. , √ 2

C. , √ 2

D. 2

E. √ 2

10. Pada ∆ , diketahui dan . Jika luas ∆ √ , besar ∠

adalah…

A.

B.

C.

D.

E.

Cocokkan hasil jawaban kamu dengan menggunakan kunci jawaban tes formatif 4

yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban kalian yang benar

dengan rumus di bawah ini untuk mengukur sejauh mana kamu memahami materi kegiatan

belajar 4.

Tingkat penguasaan

Adapun kriteria tingkat penguasaan yang dicapai yaitu sebagai berikut:

Persentase Kriteria

Page 220: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Aturan Sinus dan Cosinus 2020

54 Modul TRIGONOMETRI

− Baik sekali

− Baik

− Cukup

Kurang

Jika nilai yang kalian peroleh melebihi , maka kalian dapat melanjutkannya kegiatan

belajar selanjutnya. Namun, jika nilai yang kalian peroleh , kalian mengulang kegiatan

belajar 4.

Page 221: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

55 Modul TRIGONOMETRI

BAB VI

Kegiatan Belajar 5

Grafik Fungsi Tigonometri

Rencana Belajar Peserta Didik 6.1.

Kompetensi Dasar

3.10 Menjelaskan fungsi trigonometri dengan menggunakan lingkaran satuan

4.10 Menganalisa perubahan fungsi trigonometri akibat perubahan pada konstanta pada

fungsi 𝑦 𝑎 i 𝑏(𝑥 𝑐) 𝑑

Tujuan Kegiatan Belajar

1. Peserta didik dapat menganalisis konsep grafik fungsi trigonometri.

2. Peserta didik dapat mengevaluasi konsep grafik fungsi trigonometri.

3. Peserta didik dapat membuat kesimpulan mengenai grafik fungsi trigonometri

Page 222: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

56 Modul TRIGONOMETRI

Grafik Fungsi Trigonometri

Pembelajaran

5

Uraian Materi

6.2.

Tahukah Anda?

Gherado (1114-1187 M) adalah seorang sarjana Italia yang menerjemahkan kata

“Aryabhata” ke kata latin yaitu sinus yang artinya melengkung atau melingkar. Perhatikan

grafik sinus di bawah ini

y

x

1

O

-2

2

-1

A. Grafik Fungsi Sinus, Cosinus dan Tangen

Andi memiliki tugas membuat grafik fungsi rasio trigonometri yaitu Sin,

Cos dan Tan. Sebelum menggambar grafik, ia memerlukan nilai sudut trigonometri

dimulai dari − . Tugas yang ia ingin kerjakan bertujuan untuk memudahkan

menghafal rasio trigonometri dan melatih membuat grafik fungsi trigonometri. Jika

salah satu tugasnya diberikan operasi perhitungan dan kemudian digambar grafik fungsi.

Apakah kalian dapat membantu menyelesaikan tugas Andi?

Page 223: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

57 Modul TRIGONOMETRI

Preliminary Stage

Tuliskan semua informasi yang diketahui pada masalah 5.1?

Nilai sudut trigonometri (Sinus, Cosinus, dan Tangen)

𝟎 𝟑𝟎 𝟒𝟓 𝟔𝟎 𝟗𝟎 𝟏𝟐𝟎 𝟏𝟓𝟎

Sin

Cos

Tan

𝟏𝟖𝟎 𝟐𝟏𝟎 𝟐𝟒𝟎 𝟐𝟕𝟎 𝟑𝟎𝟎 𝟑𝟑𝟎 𝟑𝟔𝟎

Sin

Cos

Tan

Page 224: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

58 Modul TRIGONOMETRI

Grafik Fungsi Trigonometri

Sinus

Grafik Fungsi Trigonometri

Cosinus

Page 225: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

59 Modul TRIGONOMETRI

Grafik Fungsi Trigonometri

Tangen

Conflict Stage

𝑥 , 𝑥 , 𝑥 ,𝑑𝑎𝑛 𝑥

𝑥 , 𝑥 , 𝑥 ,𝑑𝑎𝑛 𝑥

Buatlah grafik fungsi trigonometri dari persamaan berikut:

1. 𝑦 i ( 𝑥 − )

2. 𝑦 (𝑥 )

Tulislah hasil penyelesaian nomor 1 kalian di kolom ini.

Page 226: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

60 Modul TRIGONOMETRI

Tulislah hasil penyelesaian nomor 2 kalian di kolom ini.

Berikan kesimpulan yang kalian dapatkan dari masalah conflict stage di atas!

Resolution Stage

Tuliskan kesimpulan mu mengenai grafik fungsi trigonometri dengan kalimat kalian

sendiri.

Page 227: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

61 Modul TRIGONOMETRI

Lukislah grafik fungsi trigonometri 𝑦 3𝜋

2− 𝑥 , pada interval

𝜋

3≤ x ≤

2

Penyelesaian:

𝜋

y

𝜋

− 𝑥

( − )

( )

√ −

Contoh Soal

Page 228: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

62 Modul TRIGONOMETRI

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, dan E pada jawaban yang tepat!

1. Nilai fungsi trigonometri ( ) , untuk

4 adalah…

A. 1

2√

B. 2:√2

2

C. √

D. √

E. 1

2. Nilai fungsi trigonometri ( ) 1

3 i −

1

2 , untuk

3

4 adalah…

A. √2:2

2

B. √2;3

6

C. √2:3

6

D. 4;3√2

12

E. 4:3√2

12

3. Nilai fungsi trigonometri ( ) 1:sin

(cos )2, untuk

4

3 adalah…

A. 2;√3

8

1. Buatlah grafik fungsi trigonometri dengan persamaan sebagai berikut:

𝑦 i (𝑥 ) dengan 𝑥 , 𝑥 , 𝑥 , 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑥

2. Gambarkan setiap fungsi 𝑓(𝑥) di bawah ini, untuk 𝐷𝑓: * ≤ 𝑥 ≤ 𝜋+

a. 𝑦 i 𝑥 𝑥

b. 𝑦 i 𝑥

Latihan 5

6.3 Tes Formatif 5

Page 229: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

63 Modul TRIGONOMETRI

B. − √

C. √

D. ( − √ )

E. (− − √ )

4. Ciri dari grafik adalah…

A. Tidak memotong sumbu X

B. Tidak punya asimtot tegak

C. Selalu di atas sumbu X pada

2

D. Terletak di antara −

E. Terletak di antara −

5. Perhatikan gambar di bawah ini.

Persamaan grafik di atas adalah…

A. i −

2

B. i −

2

C. i

2

D. i

2

E. i ( )

X

Y

−𝜋

𝜋

𝜋 𝜋

𝜋

Page 230: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Grafik Fungsi Trigonometri 2020

64 Modul TRIGONOMETRI

Cocokkan hasil jawaban kamu dengan menggunakan kunci jawaban tes formatif 5

yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban kalian yang benar

dengan rumus di bawah ini untuk mengukur sejauh mana kamu memahami materi kegiatan

belajar 5.

Tingkat penguasaan

Adapun kriteria tingkat penguasaan yang dicapai yaitu sebagai berikut:

Persentase Kriteria

− Baik sekali

− Baik

− Cukup

Kurang

Jika nilai yang kalian peroleh melebihi , maka kalian dapat melanjutkannya kegiatan

belajar selanjutnya. Namun, jika nilai yang kalian peroleh , kalian mengulang kegiatan

belajar 5.

Page 231: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

65 Modul TRIGONOMETRI

BAB VII

PENUTUP

Modul ini berisi materi kelas X sesuai kurikulum di SMA/MA/SMK/SMAK yang

ditetapkan oleh Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dengan bahasan

Trigonometri. Dengan adanya modul ini diharapkan peserta didik mampu memahami dan

menguasai materi trigonometri secara mandiri. Namun, ini bukan menjadi rujukan utama.

Semoga dengan adanya modul ini, pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Page 232: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

66 Modul TRIGONOMETRI

Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan. Modul Panduan Menyusun Modul Pelatihan.

Jakarta: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, 2019.

Dwi Rahdiyanta. Teknik Penyusunan Modul.

Fadhilah Al Humaira. E-modul Matematika SMAKPA (https://fliphtml5.com/otzgr/kdhn),

2019.

Kanginan, Marthen. Matematika 1 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Kelompok Wajib.

Bandung: Grafindo Media Pratama, Cet. 1, 2018.

K. Noormandiri, B. Matematika Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2016.

Pudji Muljono. Pedoman Penyusunan Modul Dalam Rangka Proses Belajar Mengajar

Program Profesional. Bogor: IPB, 2001.

Sinaga, Bornok., dkk. Matematika/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:

Kemendikbud, Cet. 4, 2017.

DAFTAR

PUSTAKA

Page 233: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

67 Modul TRIGONOMETRI

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5 1. C 1. C 1. A 1. E 1. D

2. C 2. B 2. A 2. A 2. C

3. B 3. E 3. B 3. D 3. D

4. E 4. B 4. C 4. C 4. C

5. C 5. C 5. A 5. A 5. C

6. D 6. A 6. B 6. D

7. C 7. E 7. E 7. C

8. E 8. B 8. B 8. A

9. D 9. E 9. D 9. C

10. C 10. B 10. B 10. D

Kunci Jawaban

Page 234: PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI TRIGONOMETRI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52975/1... · Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

68 Modul TRIGONOMETRI