pengembangan model sistem penilaian ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/lely halimah (fip)...

28
1 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Lely Halimah, dkk ABSTRAK Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah agar guru-guru memiliki kompetensi profesional dalam melaksanakan penilaian. Mengingat penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Adapun target langsung yang ingin dicapai adalah menghasilkan model sistem penilaian berbasis kelas yang berorientasi pada pencapaian standard kompetensi berbahasa Indonesia. Model sistem penilaian berbasis kelas yang akan dihasilkan ini sangat bermanfaat bagi para guru sekolah dasar, mengingat perubahan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti dengan perubahan praktik-praktik pembelajaran di kelas yang dengan sendirinya akan mengubah praktik-praktik penilaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Kegiatan penelitian secara operasional dilakukan dalam jangka waktu dua tahun. Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap pertama, adalah studi pendahuluan dan pengembangan model. Pada tahap studi pendahuluan, dilakukan studi lapangan dan studi literatur yang bertujuan untuk menentukan need assessment dalam kaitannya dengan pelaksanaan penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan dijadikan dasar bagi perumusan dan pengembangan model, yang kemudian dilakukan uji kelayakan model. Hasil yang diperoleh pada tahap pertama ini adalah (1) profil lapangan yang menggambarkan bahwa pada umumnya guru masih belum memahami dengan baik tentang sistem penilaian berbasis kelas. (2) Kerangka awal model sistem penilaian berbasis kelas yang bersifat komunikatif, yang meliputi tiga tahap, yaitu (a) tahap perencanaan merupakan langkah persiapan yang harus dilakukan oleh guru yang akan melakukan

Upload: lamminh

Post on 03-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

1

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

DI SEKOLAH DASAR

Lely Halimah, dkk

ABSTRAKTujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah agar guru-guru memiliki

kompetensi profesional dalam melaksanakan penilaian. Mengingat penilaian merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Adapun target langsung yang ingin dicapai adalah menghasilkan model sistem penilaian berbasis kelas yang berorientasi pada pencapaian standard kompetensi berbahasa Indonesia. Model sistem penilaian berbasis kelas yang akan dihasilkan ini sangat bermanfaat bagi para guru sekolah dasar, mengingat perubahan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti dengan perubahan praktik-praktik pembelajaran di kelas yang dengan sendirinya akan mengubah praktik-praktik penilaian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Kegiatan penelitian secara operasional dilakukan dalam jangka waktu dua tahun. Kegiatan penelitian yang dilakukan pada tahap pertama, adalah studi pendahuluan dan pengembangan model. Pada tahap studi pendahuluan, dilakukan studi lapangan dan studi literatur yang bertujuan untuk menentukan need assessment dalam kaitannya dengan pelaksanaan penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil studi pendahuluan dijadikan dasar bagi perumusan dan pengembangan model, yang kemudian dilakukan uji kelayakan model.

Hasil yang diperoleh pada tahap pertama ini adalah (1) profil lapangan yang menggambarkan bahwa pada umumnya guru masih belum memahami dengan baik tentang sistem penilaian berbasis kelas. (2) Kerangka awal model sistem penilaian berbasis kelas yang bersifat komunikatif, yang meliputi tiga tahap, yaitu (a) tahap perencanaan merupakan langkah persiapan yang harus dilakukan oleh guru yang akan melakukan penilaian, (b) tahap pengumpulan data yang meliputi kegiatan pengumpulan informasi yang diperlukan, dan kegiatan analisis dan pencatatan informasi yang diperoleh, dan (c) tahap penilaian meliputi kegiatan pembuatan pertimbangan dan pengambilan keputusan, yang ditindaklanjuti dengan kegiatan pelaporan terhadap pihak-pihak terkait. (3) Kerangka awal pedoman pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas yang dirancang agar dapat memberikan arahan-arahan yang bersifat praktis dalam pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Secara garis besar, pedoman ini meliputi empat bagian, yaitu bagian pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan sasaran. Bagian dua berisi konsep dasar sistem penilaian berbasis kelas, yang meliputi pengertian, manfaat, prinsip, dan rambu-rambu. Bagian tiga, berisi teknik penilaian yang meliputi penentuan standar, indikator, teknik penilaian, dan cara penilaian. Bagian keempat, membahas tentang pelaporan hasil penilaian meliputi pengertian, bentuk pelaporan, dan teknik pelaporan. Saran yang

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

2

dikemukakan adalah bahwa hasil penelitian ini perlu dilakukan uji coba lebih luas untuk menguji keterandalannya. Kata Kunci : Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa IndinesiaA. Pendahuluan

Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

pasal 57 menyatakan bahwa (1) evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu

pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan, (2) evaluasi dilakukan terhadap peserta

didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk

semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan. Sementara dalam pasal 58 ayat (1)

menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk

memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara

berkesinambungan.

Isi undang-undang tersebut, pada dasarnya mengisyaratkan bahwa fungsi

penilaian di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan penilaian itu

sendiri. Sebagaimana dilihat dari hakikat penilaian adalah suatu upaya untuk

mengetahui ketercapaian tujuan-tujuan pendidikan. Suatu proses pembelajaran yang

dilaksanakan dalam suatu satuan pendidikan tidak akan dapat diketahui hasilnya

apabila guru tidak mampu melakukan pengukuran hasil belajarnya. Dengan

dilakukannya pengukuran hasil belajar, guru akan mengetahui keberhasilan belajar

peserta didiknya dan menjadi umpan balik bagi guru dan peserta didik dalam

melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya. Dalam hakikat penilaian tersebut

tersirat bahwa tujuan penilaian ialah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan

menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan peserta didik

dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh

guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai di

mana keefektifan pengalaman-pengalaman belajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan

metode-metode pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian, dapat dikatakan

betapa penting peranan dan fungsi penilaian itu dalam proses belajar-mengajar.

Dalam arti luas, penilaian atau evaluasi adalah suatu proses merencanakan,

memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat

alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut, maka setiap

Page 3: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

3

kegiatan penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk

memperoleh informasi atau data dan berdasarkan data tersebut kemudian dicoba

membuat suatu keputusan. Dalam hubungannya dengan kegiatan pembelajaran,

evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat

keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah dicapai oleh peserta

didik.

Secara rinci, fungsi penilaian dalam pembelajaran dapat dikelompokkan

menjadi empat fungsi, yaitu (a) untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta

keberhasilan peserta didik setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar

selama jangka waktu tertentu. Hasil penilaian ini selanjutnya dapat digunakan untuk

memperbaiki cara belajar peserta didik (fungsi formati), dan untuk menentukan

kenaikan kelas atau untuk menentukan lulus-tidaknya seorang peserta didik dari

suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif); (b) untuk mengetahui tingkat

keberhasilan program pembelajaran. pembelajaran sebagai suatu sistem terdiri atas

beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. komponen-komponen

yang dimaksud antara lain ialah tujuan, materi atau bahan pembelajaran, metode dan

kegiatan belajar-mengajar, alat dan sumber belajar, dan prosedur serta alat penilaian;

(c) untuk keperluan bimbingan dan konseling, terutama untuk mengetahui hal-hal

apa seorang peserta didik atau sekelompok peserta didik memerlukan pelayanan

remedial, sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu di antara peserta

didik; dan sebagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan peserta didik dalam

rangka bimbingan karir; (d) untuk keperluan pengembangan dan perbaikan

kurikulum sekolah. Hal ini berkaitan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan

kegiatan evaluasi dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik dan

menilai program pembelajaran, yang berarti pula menilai ketercapaian kompetensi

yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Terkait dengan penilaian dalam pembelajaran bahasa Indonesia, mengapa

menjadi sangat penting dilakukan oleh guru. Salah satu alasannya adalah karena

pendidikan bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan mengembangkan

kemampuan berbahasa Indonesia siswa sesuai dengan fungsi bahasa sebagai wahana

berpikir dan wahana berkomunikasi untuk mengembangkan potensi intelektual,

Page 4: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

4

emosional, dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam kehidupan manusia, karena

selain merupakan alat komunikasi yang paling efektif, berpikir pun menggunakan

bahasa. Begitu pentingnya kemampuan berbahasa, sehingga masalah kemampuan

berbahasa khususnya kemampuan baca-tulis atau literasi (melek huruf) menurut

Azies dan Alwasilah (1997: 12) dan Akhadiah (1992: 18) di seluruh dunia masalah

literasi atau melek huruf ini merupakan persoalan manusiawi sepenting dan

semendasar persoalan pangan dan papan. Untuk itu, maka menurut Gani (1995: 1)

proses pendidikan bahasa sejak di sekolah dasar harus mampu mewujudkan lulusan

yang melek huruf dalam arti yang lebih luas yaitu melek teknologi dan melek pikir

yang keseluruhannya juga mengarah pada melek kebudayaan. Sementara menurut

Longstreet, dkk (1993: 298) “… the mastery of language skills is a prerequisite to

over-all academic success at every stage of development from childhood to adult

years.” Begitu pentingnya keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia, maka untuk

melihat keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia, memerlukan sistem penilaian

yang tepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka yang menjadi permasalahan dalam

penelitian ini adalah bagaimana model sistem penilaian berbasis kelas yang relevan

dengan tuntutan pelaksanaan kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah

dasar? Untuk memecahkan masalah tersebut, maka pada tahun pertama yang menjadi

pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kondisi lapangan dalam mengembangkan sistem penilaian berbasis

kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

2. Model sistem penilaian berbasis kelas yang bagaimana yang sesuai dengan

tuntutan pelaksanaan kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia untuk sekolah

dasar?

3. Pedoman yang bagaimana yang dapat menjadi petunjuk praktis bagi guru dalam

implementasi model sistem penilaian berbasis kelas dalam pelaksanaan

kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar?

Page 5: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

5

C. Studi Pustaka

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Standar kompetensi yang harus dicapai melalui pembelajaran Bahasa

Indonesia adalah meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomununikasi

dalam Bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan serta menimbulkan

penghargaan terhadap hasil cipta manusia Indonesia. Standar kompetensi tersebut

dimaksudkan agar peserta didik siap mengakses situasi multiglobal lokal yang

berorientasi pada keterbukaan dan kemasadepanan. Untuk itu, maka guru harus dapat

membantu mereka membangun berbagai strategi komunikasi yang membuat mereka

dapat menghadapi situasi kritis yang akan mereka hadapi.

Terkait dengan kompetensi yang harus dicapai melalui pembelajaran bahasa

Indonesia, secara khusus pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan

mengembangkan kemampuan berbahasa Indonesia siswa sesuai dengan fungsi

bahasa sebagai wahana berpikir dan wahana berkomunikasi untuk mengembangkan

potensi intelektual, emosional, dan sosial. Bahasa sangat fungsional dalam kehidupan

manusia, karena selain merupakan alat komunikasi yang paling efektif, berpikir pun

menggunakan bahasa. Begitu pentingnya kemampuan berbahasa, sehingga masalah

kemampuan berbahasa khususnya kemampuan baca-tulis atau literasi (melek huruf)

menurut Azies dan Alwasilah (1997: 12) dan Akhadiah (1992: 18) di seluruh dunia

masalah literasi atau melek huruf ini merupakan persoalan manusiawi sepenting dan

semendasar persoalan pangan dan papan. Untuk itu, maka menurut Gani (1995: 1)

proses pendidikan bahasa sejak di sekolah dasar harus mampu mewujudkan lulusan

yang melek huruf dalam arti yang lebih luas yaitu melek teknologi dan melek pikir

yang keseluruhannya juga mengarah pada melek kebudayaan.

2. Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran ini, terdapat model-model

penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa baik lisan maupun tulis. Menurut

Sugito (Santosa, 2003) penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa lisan,

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

6

meliputi penilaian menyimak dan berbicara, sementara penilaian keterampilan

berbahasa tulis meliputi penilaian keterampilan membaca dan menulis. Sementara

menurut Soegito (Santosa, 2003) dan menurut Oller ( Rofi’uddin, 1999) jenis-jenis

tes yang dapat digunakan untuk menilai kemamampuan berbahasa banyak ragamnya,

seperti jenis tes untuk penilaian pembelajaran menyimak, di antaranya tes respons

terbatas, tes respons pilihan ganda, tes komunikasi luas, dan dikte. Sementara dalam

penilaian kemampuan berbicara terdapat jenis tes, yaitu tes respon terbatas, tes

terpadu, dan tes wawancara, tes kemampuan berbicara berdasarkan gambar,

bercerita, diskusi, dan tes ujaran terstruktur, seperti mengatakan kembali, membaca

kutipan, mengubah kalimat, dan membuat kalimat.

Adapun model penilaian dalam pembelajaran keterampilan berbahasa tulis

mencakup penilaian membaca dan menulis. Aspek penting dalam penilaian membaca

adalah pemahaman. Jenis-jenis tes yang dapat digunakan untuk menguji kemampuan

membaca peserta didik SD, di antaranya adalah tes pemahaman kalimat dan tes

pemahaman wacana, tes cloze, menceritakan kembali, tes meringkas, tes subjektif,

dan tes objektif. Sementara penilaian menulis, di antaranya meliputi tes pratulis, tes

menulis terpadu, dan tes menulis bebas, tes menulis berdasarkan rangsangan gambar,

tes menulis berdasarkan rangsangan suara, tes menulis dengan rangsangan buku, tes

menulis laporan. Dengan demikian, maka penilaian dalam pembelajaran bahasa

Indonesia dapat dilakukan dengan pengamatan (nontes) dan pengukuran (tes). Kedua

macam penilaian ini, dapat digunakan untuk saling melengkapi sehingga dapat

memberikan gambaran hasil belajar peserta didik secara lengkap dan holistik.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen kurikulum

yang memuat prinsip, sasaran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih

akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui identifikasi

kompetensi/hasil belajar yang telah dicapai, pernyataan yang jelas tentang standar

yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan belajar siswa dan pelaporan. PBK

dilakukan untuk memberikan keseimbangan pada ketiga ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor dengan menggunakan berbagai bentuk dan model penilaian secara resmi

maupun tidak resmi dengan berkesinambungan.

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

7

PBK merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan

informasi tentang hasil belajar peserta didik dengan menerapkan prinsip-prinsip

penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat dan konsisten

sebagai akuntabilitas publik. PBK mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasil

belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus

dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan belajar peserta didik dan pelaporan.

PBK menggunakan arti penilaian sebagai “assessment” yaitu kegiatan yang

dilakukan untuk memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil belajar

peserta didik pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar. Data

atau informasi dari penilaian ini merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan

untuk mengukur keberhasilan suatu program pendidikan. Dengan demikian, maka

PBK merupakan penilaian yang dilaksanakan terpadu dengan kegiatan belajar

mengajar di kelas (berbasis kelas) melalui pengumpulan kerja peserta didik

(portfolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan

tertulis (paper and pen).

PBK yang dilakukan guru secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran

berguna untuk (a) umpan balik bagi peserta didik dalam mengetahui kemampuan dan

kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya;

(b) memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta didik

sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi

kebutuhan peserta didik sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya; (c)

memberikan masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di

kelas; (d) memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan

walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda; (e) memberikan informasi

yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang efektivitas pendidikan sehingga

mereka dapat meningkatkan partisipasinya di bidang pendidikan.

Dilihat dari keterkaitan antara penilaian berbasis kelas dengan proses belajar

mengajar bahasa Indonesia, bahwa penilaian mempersyaratkan adanya keterkaitan

langsung dengan aktivitas proses pembelajaran. Demikian pula, proses belajar

mengajar akan berjalan efektif apabila didukung oleh penilaian berbasis kelas yang

efektif oleh guru. Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar.

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

8

Kegiatan penilaian harus dipahami sebagai kegiatan untuk mengefektifkan proses

belajar mengajar agar sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan yang

dikemukakan Stigging (Furqon, 2001) bahwa “Assessment as instruction”,

maksudnya bahwa “Assessment and teaching can be one and the same”. Dengan

demikian penilaian pembelajaran bahasa Indonesia harus dilakukan guru secara

terencana, sistematik, dan berkesinambungan sebagai strategi dalam quality

assurance.

Keterkaitan dan keterpaduan antara penilaian dan proses belajar mengajar

dapat digambarkan pada siklus di bawah ini.

Rencana Mengajar

Analisis & ProyekUmpan Balik Belajar Mengajar

Penilaian Berbasis Kelas

Siklus Proses Belajar Mengajar dan Penilaian

Gambar di atas menunjukkan bahwa langkah yang guru lakukan dalam

rangkaian aktivitas pengajaran meliputi rencana mengajar, proses belajar mengajar,

penilaian, analisis dan umpan balik. Dalam siklus pembelajaran, hal pertama yang

harus dilakukan oleh guru adalah menyusun rencana mengajar. Dalam menyusun

rencana mengajar ini hal-hal yang harus dipertimbangkan meliputi rincian komponen

yang harus dicapai peserta didik, cakupan dan kedalaman materi, indikator

pencapaian kompetensi, pengalaman belajar yang harus dialami peserta didik,

persyaratan sarana belajar yang diperlukan, dan metode serta prosedur untuk

menilaian ketercapaian kompetensi.

Setelah rencana pengajaran tersusun dengan baik, guru melakukan kegiatan

belajar mengajar sesuai dengan rencana tersebut. Hal yang paling penting untuk

diperhatikan dalam proses belajar mengajar ini adalah adanya interaksi yang efektif

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

9

antara guru, peserta didik dan sumber belajar lainnya sehingga menjamin terjadinya

pengalaman belajar yang mengarah ke pencapaian kompetensi oleh peserta didik.

Untuk mengetahui dengan pasti ketercapaian kompetensi dimaksud, guru melakukan

penilaian secara terarah dan terprogram. Penilaian harus digunakan sebagai proses

untuk mengukur dan menentukan tingkat ketercapaian kompetensi, dan sekaligus

untuk mengukur efektivitas proses belajar mengajar. Untuk itu, penilaian yang

efektif harus diikuti oleh kegiatan analisis terhadap hasil penilaian dan merumuskan

umpan balik yang perlu dilakukan dalam perencanaan proses belajar mengajar

berikutnya. Dengan demikian, rencana mengajar yang disiapkan guru untuk siklus

proses belajar mengajar berikutnya harus didasarkan pada hasil dan umpan balik

penilaian sebelumnya. Jika dilakukan, maka kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan sepanjang semester dan tahun pelajaran merupakan rangkaian dari siklus

proses belajar mengajar yang saling berkesinambungan.

Dilihat dari kesejarahannya, penilaian dalam pembelajaran bahasa dapat

dipilah menjadi tiga kategori, yangni penilaian yang menggunakan pendekatan

diskrit, integratif, dan pragmatik/komunikatif. Penilaian pembelajaran bahasa dengan

pendekatan diskrit, menurut Oller (Rofi’uddin, 1994) merupakan penilaian yang

hanya menekankan atau menyangkut satu aspek kebahasaan. Jika dalam kebahasaan

dikenal adanya aspek fonologi, morfologi, sintaksis, maka akan dijumpai adanya

penilaian tentang fonologi, morfologi, dan sintaksis. Selain itu, dalam keterampilan

berbahasa dikenal adanya keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan

keterampilan menulis. Oleh karena itu, juga dapat dijumpai adanya penilaian

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Penilaian pembelajaran bahasa dengan

pendekatan integratif, kemunculannya sebagai reaksi terhadap penilaian diskrit yang

dianggap memiliki banyak kelemahan. Tes integratif merupakan penilaian

kebahasaan yang digunakan untuk mengukur beberapa aspek kemampuan atau

keterampilan berbahasa. Dalam tes integratif, aspek-aspek kebahasaan tidak dipisah-

pisahkan, melainkan merupakan satu kesatuan yang padu. Penilaian pembelajaran

bahasa dengan pendekatan pragmatik, yaitu sebagai tes bahasa yang difungsikan

untuk mengukur kemampuan berbahasa sesuai dengan situasi dan konteks

pemakaiannya. Oller (Rofi’uddin, 1994) mengemukakan beberapa tes yang dapat

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

10

dikategorikan sebagai tes pragmatik, yakni, cloze test, dikte, tanya jawab,

wawancara, bercerita, mengarang, dan terjemahan.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian dan pengembangan ini secara umum bertujuan untuk

mengembangkan suatu model sistem penilaian berbasis kelas yang berorientasi pada

ketercapaian standard kompetensi berbahasa Indonesia di sekolah dasar. Hasil dari

pengembangan ini, pada akhirnya diharapkan dapat memfailitasi guru-guru sekolah

dasar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini

dirancang ke dalam dua periode.

2. Tujuan Khusus

Tujuan kegiatan penelitian pada periode pertama (tahun ke-1) adalah sebagai

berikut.

1. Mengidentifikasi kondisi lapangan dalam melaksanakan penilaian pembelajaran

bahasa Indonesia.

2. Mengembangkan kerangka awal desain model sistem penilaian berbasis kelas

yang relevan dengan tuntutan KTSP berbasis kompetensi mata pelajaran bahasa

Indonesia di sekolah dasar.

3. Mengembangkan kerangka awal pedoman yang dapat menjelaskan prosedur

pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas yang sesuai dengan model

sistem penilaian berbasis kelas hasil pengembangan.

3. Hasil yang Diharapkan

Penelitian dan pengembangan pada tahun ke 1 ini diharapkan dapat

menghasilkan:

1. Dokumen hasil identifikasi dan pemetaan kompetensi dasar dan indikator serta

kisi-kisi penilaian dalam pelaksanaan kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia

di sekolah dasar.

2. Kerangka awal desain model sistem penilaian berbasis kelas yang dapat

diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

11

3. Kerangka awal pedoman pengembangan sistem penilaian berbasis kelas yang

dapat digunakan sebagai acuan dan contoh konkrit bagi guru dalam

melaksanakan model sistem penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.

4. Manfaat Penelitian

Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi

tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang ditakukan oleh guru yang

bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan "mengukur apa yang hendak diukur"

dari peserta didik. Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas yaitu, penilaian

dilakukan oleh guru dan peserta didik. Hal ini perlu dilakukan bersama karena hanya

guru yang bersangkutan yang paling tahu tingkat pencapaian belajar peserta didik

yang diajarnya. Selain itu peserta didik yang telah diberitahu oleh guru tersebut

bentuk/cara penilaiannya akan berusaha meningkatkan prestasinya sesuai dengan

kemampuannya.

Prinsip penilaian berbasis kelas lainnya yaitu: tidak terpisahkan dari KBM,

menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian (tes dan non

tes), mencerminkan kompetensi peserta didik secara komprehensif, berorientasi pada

kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan, bermakna, dan mendidik.

Diterapkannya standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam kurikulum

tingkat satuan pendidikan pada dasarnya membawa implikasi pada orientasi dan

strategi penilaian di kelas oleh guru. Dengan demikian, penilaian kelas harus bersifat

otentik, yakni penilaian yang menggunakan berbagai metode dan teknik yang sesuai

dengan tujuan dan proses serta pengalaman belajar peserta didik. Penilaian kelas

harus menjadi bagian integral dari keseluruhan proses belajar mengajar. Oleh karena

itu, agar tujuan dan fungsi penilaian lebih berdaya guna bagi perbaikan belajar

peserta didik, maka berbagai metode dan teknik harus digunakan guru dalam

melakukan penilaian kelas.

Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran, maka penilaian harus

dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang melandasi

pembelajaran, sebagaimana tertuang dalam kurikulum. Dalam kurikulum mata

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

12

pelajaran bahasa Indonesia ditegaskan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia

dilaksanakan dengan pendekatan komunikatif. Dengan demikian, maka penilaiannya

juga harus dilaksanakan dengan menganut prinsip-prinsip yang berlaku dalam

pendekatan komunikatif.

Agar tujuan penilaian tercapai, guru harus menggunakan berbagai metoda

dan teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan

karakteristik pengalaman belajar yang dilaluinya. Oleh sebab itu, guru hendaknya

memiliki pengetahuan dan kemahiran tentang berbagai metoda dan teknik penilaian

sehingga dapat memilih dan melaksanakan dengan tepat metoda dan teknik yang

dianggap paling sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman

belajar yang telah ditetapkan.

Untuk itu, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

baik secara teoretis maupun secara praktis yang dapat dijadikan acuan bagi guru

dalam mengimplementasikan kurikulum mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu

perangkat acuan yang dibutuhkan guru tersebut adalah pedoman sistem penilaian

berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Pedoman inilah yang ingin

dihasilkan melalui penelitian ini, yang kemudian dinamakan model sistem penilaian

berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

E. Prosedur Penelitian

1. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini mengacu kepada pendekatan penelitian dan pengembangan

sebagaimana dikemukakan Borg & Gall, (1979). Adapun langkah-langkah dan

prosedur dalam penelitian dan pengembangan ini meliputi berikut ini.

a. Melakukan studi pendahuluan, yaitu kegiatan pengumpulan informasi yang

meliputi penelaahan literatur berkenaan dengan upaya memahami sistem

penilaian berbasis kelas, dan observasi lapangan untuk mengumpulkan

informasi sekaitan dengan kebutuhan yang ada di lapangan;

b. Menyusun draf rancangan awal model pengembangan sistem penilaian

berbasis kelas dengan mempertimbangkan temuan-temuan hasil studi

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

13

pendahuluan. Draf rancangan awal model ini dibahas bersama para praktisi dan

para ahli yang relevan, untuk menghasilkan produk awal model dan pedoman

pengembangannya, yang kemudian dilakukan uji kelayakan dilihat dari

keterbacaannya.

c. Mengadakan uji coba, meliputi uji coba terbatas dan uji coba lebih luas. Uji

coba terbatas difokuskan kepada evaluasi proses untuk memperoleh informasi

terkait dengan keterbacaan model. Sedangkan uji coba lebih luas, selain

difokuskan kepada evaluasi proses juga difokuskan pada evaluasi hasil, yakni

evaluasi yang diarahkan untuk menilai efektivitas model. Dari hasil uji coba ini

diharapkan diperoleh informasi yang bermanfaat bagi penyempurnaan model

dan pedoman pengembangannya.

d. Melakukan uji validasi model dan diseminasi. Uji validasi dilakukan untuk

memperoleh data empirik tentang keterandalan model melalui eksperimen

dengan membandingkan dua kelompok subyek, yakni antara kelompok yang

mendapat perlakukan dengan menggunakan model hasil pengembangan dengan

kelompok yang tidak mendapat perlakuan atau kelompok yang menggunakan

model konvensional. Diseminasi yaitu langkah melaporkan produk pada

pertemuan ilmiah serta dipublikasikan melalui jurnal, juga menyebarluaskan

produk melalui seminar dan pelatihan-pelatihan kepada guru-guru sekolah

dasar.

Keseluruhan langkah-langkah dan prosedur penelitian dan pengembangan ini

dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

14

Studi Lapangan Perencanaan Pengembangan Validasi Pelaporan

STUDI LITERATUR

- Teori UJI COBA TERBATAS - Hasil penelitian - Desain kasar terdahulu - Implementasi

- Tujuan - Evaluasi - Kemampuan - Penyempurnaan

STUDI LAPANGAN peneliti UJI MODEL - Implementasi - Partisipan model yang akan - Prosedur - Tes awal

dikembangkan - Uji kelayakan L - Kondisi & kinerja terbatas - Imple- A peserta didik alternatif UJI COBA LEBIH men P - Kondisi & kinerja model LUAS O

guru - Desain halus R - Sarana, alat, media - Implementasi - Tes khir A dan sumber - Evaluasi N - Lingkungan - Penyempurnaan sekolah KONKLUSI

DESAIN FINAL

Tahun Pertama Ta Tahun Kedua

Bagan : Prosedur Penelitian dan Pengembangan

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh sekolah dasar yang ada di Kota

Bandung. Untuk menentukan sekolah mana yang akan menjadi sampel penelitian ini,

maka digunakan teknik sampling, yakni teknik random sampling dan purposive

sampling. Penentuan random sampling dilakukan untuk kepentingan studi lapangan

pada tahap studi pendahuluan dan tahap diseminasi. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh adalah (1) membagi kota dan kabupaten bandung menjadi wilayah-

wilayah kecamatan, (2) menentukan wilayah kecamatan sebagai sampel dengan

menggunakan random sampling, (3) menentukan sekolah yang akan mewakili setiap

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

15

kecamatan. Berdasarkan prosedur di atas, maka dari sekolah-sekolah yang tersebar di

26 kecamatan yang ada di kota Bandung telah ditetapkan jumlah dan jenis sekolah

yang terdiri dari 7 kecamatan.

3. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket, wawancara, analisis dokumen, observasi, tes dan nontes. Berdasarkan teknik

pengumpulan data tersebut, dapat diperoleh data kualitatif dan data kuantitatif. Data

kualitatif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskripsi yang dilakukan

secara berkelanjutan sesuai data yang diperoleh. Adapun data kuantitatif dianalisis

dengan menggunakan metode analisis statistik, tepatnya menggunakan teknik

analisis uji t dan anova yang dalam proses pengolahannya menggunakan bantuan

komputer dengan program SPSS.

F. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengembangan pada tahun pertama, sesuai dengan

masalah penelitian, maka kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Profil Lapangan

Berdasarkan hasil studi pendahuluan, dapat diidentifikasi profil lapangan

berkenaan dengan pemahaman dan pelaksanaan sistem penilaian berbasis kelas

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dilihat dari pemahaman guru-guru tentang

penilaian berbasis kelas seiring dengan kebijakan KBK, tampaknya pemahaman

tentang penilaian berbasis kelas yang dimiliki oleh guru-guru tersebut masih dangkal.

Artinya baru sampai memahami secara garis besar, belum memahasi secara

mendalam bahwa penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan pengumpulan

informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang

bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan mengukur apa yang hendak diukur.

b. Kerangka Awal Model Sistem Penilaian Berbasis Kelas Hasil Pengembangan

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

16

Kerangka awal model sistem penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran

bahasa Indonesia hasil pengembangan, merupakan gambaran sistematis langkah-

langkah yang harus ditempuh guru dalam proses penilaian. Dalam hal ini

dikembangkan prosedur yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

Langkah pertama merupakan langkah persiapan yang harus dilakukan oleh guru yang

akan melakukan penilaian. Langkah kedua merupakan langkah pengumpulan data

yang meliputi kegiatan pengumpulan informasi yang diperlukan, dan kegiatan

analisis dan pencatatan informasi yang diperoleh. Langkah ketiga merupakan

kegiatan penilaian terhadap informasi yang diperoleh dan yang telah diolah pada

tahap kedua. Kegiatan pada langkah ketiga ini meliputi kegiatan pembuatan

pertimbangan dan pengambilan keputusan, yang ditindaklanjuti dengan kegiatan

pelaporan terhadap pihak-pihak terkait.

c. Kerangka Awal Pedoman Pengembangan Penilaian Berbasis Kelas

Pedoman pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas dalam

pembelajaran bahasa Indonesia merupakan suatu kebutuhan bagi para guru.

Mengingat selama ini, guru tampak kurang mempunyai pijakan yang jelas bagi

kepentingan praktis yang secara khusus sesuai dengan kebutuhan penilaian mata

pelajaran bahasa Indonesia. Untuk itu, kerangka awal pedoman pengembangan

model sistem penilaian berbasis kelas dirancang sedemikian rupa, agar dapat

memberikan arahan-arahan yang bersifat praktis dalam pengembangan model sistem

penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Secara garis besar,

pedoman ini meliputi empat bagian, yaitu bagian pendahuluan meliputi latar

belakang, tujuan, ruang lingkup, dan sasaran. Bagian dua berisi konsep dasar sistem

penilaian berbasis kelas, yang meliputi pengertian, manfaat, prinsip, dan rambu-

rambu. Bagian tiga, berisi teknik penilaian yang meliputi penentuan standar,

indikator, teknik penilaian, dan cara penilaian. Bagian keempat, membahas tentang

pelaporan hasil penilaian meliputi pengertian, bentuk pelaporan, dan teknik

pelaporan.

2. Saran

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

17

Sebagaimana hasil penelitian, bahwa model sistem penilaian dan

pedomannya baru merupakan kerangka awal yang baru diujicoba kelayakannya

dalam lingkup yang sangat terbatas. Untuk melihat apakah kerangka awal model ini

dilihat dari keterbacaan dan keunggulan model dapat memberikan kemudahan dan

petunjuk praktis bagi para praktisi di lapangan, diperlukan uji coba lebih luas. Hasil

uji coba lebih luas mungkin diperlukan adanya revisi dalam beberapa aspek sebelum

diadakan uji validasi model. Dengan demikian, maka disarankan dilakukan penelitian

lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Azies, Furqonul & Alwasilah, A. Chaedar. (1996). Pengajaran Bahasa Komunikatif: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Brown, Sam ED dan Everett, Rebecca Samalone. (1990). Activities for Teaching Using the Whole Language Approach. U.S.A.: Charles C Thomas Publisher.

De Carlo, Julia E. (1995). Perspective in Whole Language. Boston: Allyn and Bacon.De Fine, Allan A. (1992). Portfolio Assessment: Getting Started. New York:

Scholastic Professional Books.Depdikbud. (1990). Mengajar Bahasa Indonesia: Untuk Guru Sekolah Dasar.

Jakarta: Depdikbud.Fillmore, Lily Wong dan Meyer, Lois M. (1992). “The Curriculum and Linguistic

Minorities”, dalam Handbook of Research on Curriculum. America: American Eucational research Association.

Fisher, Carol J. & Terry, C. Ann. (1982). Children’s Language and the Language Arts. New York: McGraw-Hill Book Company.

Furqon. (2001). Evaluasi Belajar di Sekolah. Mimbar Pendidikan No. 3 Tahun XX, Bandung: UPI.

Goodman, Kenneth S. (1995). “Whole-Language Research: Foundations and Development” Dalam Perspectives in Whole Language. Bostom: Allyn and Bacon.

Hasan, S. Hamid. (1988). Evaluasi Kurikulum. Jakarta: Depdikbud, Dikti, ProyekPengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan.

Hasan, S. Hamid & Zainul, Asmawi (1993). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Depdikbud.

Hidayat S., Kosadi. (2002).Pembelajaran Bahasa komunitas Melalui Pembelajaran.Elekronika. Bandung: Mimbar Pendidikan No. 1 tahun XXI.

Pusat Kurikulum (2007). Model Penilaian Kelas Kuriikulum Berbasis Kompetensi. http://www.Puskur. Net.

Staley, Amy. (1991). Reading Aloud: Bringing Whole Language into the ESL WritingClassroom.(Online): http://langue.hyper.chubu.ac.jp/jalt/pub/tlt/97/mar

Sumardi .(2002). Peningkatan Mutu Pendidikan Lewat Bahasa Indonesia. (Online).

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

18

Tersedia: http://@www.goodle/search. (28 Maret 2002).

ARTIKEL PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIADI SEKOLAH DASAR

Oleh:Dr. Lely Halimah, M.Pd.

Dra. Realin Setiamiharja, M.Pd.Dra. Ernalis, M.Pd.

Dibiayai oleh :Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional, proyek Nomor 032/SP2H/PP/DP2M/III/2007

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL SISTEM PENILAIAN ...lppm.upi.edu/penelitian/abstract/Lely Halimah (FIP) Hiber... · Web viewMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

19

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA2007