pengembangan model evaluasi autentik di smk negeri …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. naskah...

23
PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : SLAMET PRIYADI Q 100 150 058 PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 28-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK

DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II

pada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

SLAMET PRIYADI

Q 100 150 058

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research
Page 3: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research
Page 4: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research
Page 5: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

1

PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK

DI SMK NEGERI 5 SURAKARTA

ASTRAK

Penelitian Pengembangan Model Evaluasi Autentik di SMK Negeri 5 Surakarta

ini bertujuan untuk mendiskripsikan tentang (1) model penilaian autentik di SMK

Negeri 5 Surakarta yang telah berjalan selama ini; (2) efisiensi model instrument

penilaian kinerja hasil pengembangan di SMK Negeri 5 Surakarta; (3) efektifitas

dan kepraktisan model instrument penilaian kinerja yang telah dikembangkan di

SMK Negeri 5 Surakarta. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode

penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D). Pengumpulan

data dengan observasi, wawancara, angket (kuesioner) dan dokumentasi. Untuk

menguji keabsahan data menggunakan Uji credibility (validitas internal) dan Uji

transferability (validitas eksternal). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah

prosentase guru-guru yang melaksanakan penilaian kinerja dengan menggunakan

software masih rendah sebesar 20 %. Nilai efisiensi, efektifitas, dan kepraktisan

instrumen penilaian kinerja yang digunakan masih rendah sebesar 72%. Hasil

akhir dari penelitian ini menunjukkan peningkatan prosentase pelaksanaan

penilaian kinerja dengan menggunakan software oleh guru-guru sebesar 91 %.

Nilai efisiensi, efektifitas, dan kepraktisan instrumen penilaian kinerja yang

digunakan meningkat menjadi 92%.

Kata Kunci : pengembangan, evaluasi, autentik

ABSTRACT

The research of the Development of Authentic Evaluation Model in SMK Negeri

5 Surakarta aimed to describe about (1) the authentic assessment model at SMK

Negeri 5 Surakarta that has been running so far; (2) the efficiency of the

performance assessment instrument model at SMK Negeri 5 Surakarta; (3) the

effectiveness and practicality of the model of performance assessment instruments

that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is

research and development ( Research and Development/ R&D ). The data

collecting done by observation, interview, questionnaires and documentation. To

examine the data validity using credibility test (internal validity) and

transferability test ( external validity ). The conclusion of this research is the

percentage of teachers who carry out performance assessment using software is

still low at 20%. The value of efficiency, effectiveness, and practicality of the

instrument used for performance assessment used is still low at 72%. The final

results of this research show an increase in the percentage of performance

assessment using software by teachers by 91%. The value of efficiency,

effectiveness, and practicality of the performance assessment instruments used has

increased to 92%.

Keywords : development, evaluation, authentic

Page 6: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

2

1. PENDAHULUAN

Penerapan Kurikulum Pendidikan Nasional 2013 adalah upaya

pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yang

bertujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan

hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,

inovatif, afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Salah satu aspek yang ditekankan

dalam kurikulum 2013 adalah evaluasi autentik, yaitu kegiatan menilai siswa

yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun

hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan

kompetensi yang ada di Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI)

dan Kompetensi Dasar (KD) (Kunandar, 2013: 35-36), yang terdiri dari aspek

kompetensi sikap (afektif), kompetensi pengetahuan (kognitif), dan

kompetensi keterampilan (psikomotorik). Selain itu diperhatikan pula alat tes

atau variasi instrument yang digunakan harus memperhatikan input, proses

dan output peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan pada

awal pembelajaran (penilaian input), selama pembelajaran (penilaian proses),

dan setelah pembelajaran (penilaian output).

Sebagai sekolah yang berbasis industri, SMK Negeri 5 Surakarta

menerapkan Kurikulum Pendidikan Nasional 2013, Standar Nasional

Pendidikan, dan International Organization for Standardization (ISO) 9001:

2008 yang konsisten melakukan perbaikan mutu pendidikan untuk mencapai

kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Institusi dapat disebut bermutu dalam

konsep Total Quality Management (TQM) apabila memenuhi spesifikasi

yang telah ditetapkan (Sallis, 2012: 07). Secara operasional, mutu ditentukan

oleh tercapainya target yang telah ditentukan sebelumnya (quality in fact) dan

terpenuhinya spesifikasi yang diharapkan menurut tuntutan dan kebutuhan

pengguna jasa (quality in perception).

Dalam pelaksanaannya terdapat permasalahan pokok yang sering

dikeluhkan oleh guru, yaitu pada proses evaluasi yang dianggap sulit dan

merepotkan karena terlalu banyak aspek yang dinilai. Penilaian dilaksanakan

selama proses pembelajaran berlangsung, guru harus memperhatikan dan

mencatat setiap detail perubahan yang terjadi di kelas, sehingga tugas utama

Page 7: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

3

guru untuk mendidik dan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa justru

terabaikan.

Dalam observasi awal diperoleh data bahwa cara penilaian yang

dilakukan oleh guru-guru sebagian besar masih bersifat klasik dan belum

mencerminkan evaluasi yang autentik. Bagi guru normatif adaptif, penilaian

hanya dilakukan berdasarkan nilai ulangan harian, nilai ulangan tengah

semester dan nilai ulangan akhir semester. Hasil ulangan tersebut digunakan

sebagai nilai pengetahuan. Nilai keterampilan dilakukan dengan menambah

atau mengurangi nilai pengetahuan berdasarkan norma kepatutan. Sedangkan

penilaian sikap berdasarkan pengamatan kasar atau tingkat kerajinan yang

diperoleh dari rekap daftar hadir siswa. Guru produktif menggunakan nilai

praktek harian sebagai nilai keterampilan, sedangkan nilai teori diambil dari

pengurangan atau penambahan nilai praktek, nilai sikap biasanya diambil

rata-rata dengan standard Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Maka keadaan tersebut harus segera diperbaiki agar guru dengan penuh

kesadaran dan tidak berkebaratan melaksanakan penilaian secara autentik,

yang muaranya adalah hasil penilaian yang dilakukan guru dapat

mencerminkan hasil pekerjaan siswa yang sesungguhnya, dan tidak terjadi

pembohongan dalam proses penilaian. Bagi siswa penilaian autentik akan

memberikan iklim keterbukaan yang berdampak pada meningkatnya motivasi

belajar siswa. Karena dengan mengetahui aspek-aspek penilaian yang belum

kompeten, siswa akan lebih fokus belajar dan berlatih pada aspek yang belum

dikuasinya. Berangkat dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang pengembangan model evaluasi autentik di SMK Negeri 5

Surakarta. Adapun judul dari dalam penelitian ini adalah “Pengembangan

Model Evaluasi Autentik di SMK Negeri 5 Surakarta”. Penelitian ini

bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan model penilaian autentik di SMK

Negeri 5 Surakarta yang telah berjalan selama ini; (2) Mendeskripsikan

pengembangan model instrument penilaian autentik di SMK Negeri 5

Surakarta; dan (3) Mendeskripsikan efektifitas, efisiensi dan kepraktisan

model instrument penilaian autentik yang dikembangkan di SMK Negeri 5

Surakarta.

Page 8: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

4

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Research and Development

(R&D) yang dilakukan secara bertahap dalam waktu yang terstruktur, untuk

mengembangkan instrumen evaluasi autentik berbasis kinerja. Penilaian

kinerja adalah penilaian pada semua aspek kemampuan siswa berwujud tugas

yang mengandung investigasi dengan batas waktu penyelesaian yang tertentu.

Tugas menghasilkan produk yang berupa barang, sebuah sistem tertentu, dan

laporan kegiatan. Dengan harapan memunculkan cara berpikir ilmiah bagi

siswa untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan seta menjadikan siswa

manusia unggul yang cerdas, kreatif, inovatif, dan kritis.

Sugiyono (2015:26) menyatakan metode penelitian dan

pengembangan (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk baru, menguji keefektifan produk yang telah ada serta

mengembangkan dan menciptakan produk baru. Apabila produk baru telah

diuji, maka produk tersebut bila dipublikasikan dalam sebuah pekerjaan maka

pekerjaan tersebut akan lebih mudah, cepat, kualitas dan kuantitas produk

hasil kerja akan meningkat.

Selanjutnya peneliti menggunakan model pengembangan Borg & Gall

sebagai panduan penelitian untuk mengembangkan instrumen penilaian.

Model pengembangan instrumen penilaian tersebut dengan pendekatan

kuantitatif deskriptif. Berikut adalah langkah pengembangan produk

penelitian menurut Borg & Gall dalam Sutama (2012:185) : (1) Penelitian

dan pengumpulan data (reseach and information collecting); (2) Perencanaan

(planning); (3) Pengembangan draf produk (Develop Preliminary Form of

Product). (4) Uji coba lapangan awal (Preliminary Field Testing); (5)

Merevisi hasil uji coba (Main Product Revision); (6) Ujicoba lapangan (Main

Field Testing); (7) Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (Operational

Product Revision); (8) Uji pelaksanaan lapangan (Operational Field Testing).

(9) Penyempurnaan produk akhir (Final Product Revision). (10) Desiminasi

dan implementasi (Dissemination and Implementation).

Tujuan penelitian pengembangan ( research and Development/ R &

D) ini untuk membuat media evaluasi autentik berbentuk software penilaian

kinerja yang digunakan oleh guru-guru produktif. Wujud data dalam

Page 9: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

5

penelitian Research and Development ini diawali dengan tahap pendahuluan

yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan diskriptif kualitatif.

Kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan desain model, penerapan

ujicoba tahap 1, ujicoba tahap 2 dan ujicoba tahap 3 yang diikuti dengan

perbaikan dari ujicoba tahap 1, ujicoba tahap 2 dan ujicoba tahap 3,

selanjutnya dilakukan tahap validasi model. Nara sumber yang dimintai

keterangan mengenai pengembangan model Evaluasi Autentik adalah Ibu

Vike Wijayanti sebagai ahli media, Bapak Drs. Jarot Mardiyanto sebagai ahli

materi, dan Guru-guru produktif Jurusan Teknik Otomotif, Teknik

Elektronika Industri, serta Rekayasa Perangkat Lunak. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam,

observasi, mencatat isi dokumen arsip dan benda fisik lainnya, kuesioner dan

dokumentasi.

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis

model mengalir, meliputi tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap

verifikasi penarikan kesimpulan. Analisis data dilakukan setiap selesai satu

siklus hasil observasi, dengan melihat nilai pretes, proses dan nilai observasi

pada siklus yang sedang dilaksanakan dibandingkan dengan siklus

sebelumnya. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan :

(1) Uji credibility (validitas internal), peneliti menggunakan metode

peningkatan ketekunan sebagai alternatif. Meningkatkan ketekunan berarti

melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Upaya

peningkatan ketekunan yang dilakukan peneliti diantaranya, membaca

berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan (

Research and Development). Peneliti juga berdiskusi dengan pembimbing

mengenai instrumen-instrumen sebelum diujicobakan kepada guru-guru. (2)

Uji transferability (validitas eksternal), agar laporan penelitian sistematis,

rinci dan dapat dipercaya oleh para pembaca, maka peneliti pun melakukan

validitas ahli dengan pembimbing agar laporan penelitian tersebut memenuhi

standar transferability.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Observasi sebelum pengembangan dilakukan dilaksanakan pada guru-

guru Teknik Otomotif, Teknik Elektronika Industri dan RPL. Hasil Observasi

Page 10: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

6

sebelum pengembangan menunjukkan bahwa format penilaian untuk mata

pelajaran normatif, adaptif dan produktif sama. Format memuat garis besar

untuk penilaian pengetahuan, keterampilan dan sikap dari masing-masing

Kompetensi Dasar, kemudian digabung dengan nilai ulangan tengah semester

dan nilai ulangan akhir semester. Instrumen untuk proses penilaian

pembelajaran belum rinci, sehingga guru-guru membuat format dan

instrumen penilaian terhadap pembelajaran siswa sesuai dengan penafsiran

dan selera masing-masing. Sebagian besar berbentuk tabel yang dituliskan

pada kertas dan hanya sebagian kecil saja yang memanfaatkan software atau

komputer sebagai sarana penilaian. Hasil obeservasi yang lain adalah masih

ada beberapa guru yang kurang lancar dalam menggunakan komputer,

utamanya guru-guru senior menjelang usia pensiun. Sehingga beranggapan

bahwa penggunaan kertas sebagai media penilaian lebih efektif dan lebih

mudah. Selain itu motivasi guru untuk melaksanakan penilaian autentik masih

rendah, meskipun guru telah membuat format penilaian masih ada guru yang

menilai siswa, hanya dengan melihat hasil kerja siswa secara kasar tanpa

pedoman baku dan hanya berdasarkan kedekatan dan intuisi.

Nilai efektifitas, efisiensi, kepraktisan dan ketertarikan guru terhadap

instrumen penilaian secara autentik sebelum pengembangan di SMK Negeri 5

Surakarta sebelum pengembangan masih rendah, dengan rata-rata 7,2 (72%).

Keadaan ini belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu minimal 8,0 (80%),

maka selanjutnya dibutuhkan pengembangan model instrumen penilaian

kinerja di SMK Negeri 5 Surakarta. Keadaan tersebut dideskripsikan

berdasarkan dokumen hasil penyebaran angket kepada guru-guru Jurusan

Teknik Elektronika Industri, Teknik Otomotif dan Rekayasa Perangkat

Lunak.

3.1 Model Evaluasi Autentik di SMK Negeri 5 Surakarta sesudah

pengembangan.

Dalam penelitian ini, peneliti memodifikasi langkah-langkah

penelitian dari Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015:35-37) dengan

garis besar tahapan sebagai berikut, (1) Studi Pendahuluan, (2) Desain

Produk, (3) Produksi dan Validasi, (4) Uji Coba dan Revisi Produk, dan

(5) Produk Akhir. Studi pendahuluan terdiri dari survey lapangan,

Page 11: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

7

analisis terhadap guru, analisis materi penilaian, dan analisis tujuan

penilaian. Desain produk adalah perancangan dan penyusunan instrumen

penilaian kinerja berbasis software microsoft excel untuk mata pelajaran

produktif tiga tahapan pelaksanaan, yaitu pengumpulan instrumen,

merancang layout model penilaian berbasis software Microsoft Excel,

dan pembuatan model penilaian berbasis software Microsoft Excel.

Produksi dan validasi adalah tahapan dimana produk awal dikembangkan

kemudian dinilai oleh ahli. Tahapan uji coba meliputi tahap uji coba I, uji

coba II, dan uji coba III yang akan dilaksanakan pada guru-guru Jurusan

Teknik Elektronika Industri, Teknik Otomotif, dan Rekayasa Perangkat

Lunak sebanyak 35 orang yang terdiri dari 25 guru laki-laki dan 10 guru

perempuan.

Uji Coba tahap I dilaksanakan kepada 7 orang guru-guru jurusan

Teknik Elektronika Industri selama tiga hari. Jadwal pelaksanaan hari

senin 13 Nopember 2017, rabu 15 Nopember 2017, dan hari Jumat 17

Nopember 2017. Prosedur pelaksanaan uji coba tahap I adalah; (a)

Menjelaskan kepada guru-guru bahwa peneliti telah mengembangkan

software evaluasi pembelajaran berbasis microsoft excel untuk menilai

kinerja siswa khususnya pada mata pelajaran produktif dan ingin

mengetahui reaksi guru-guru terhadap produk yang dikembangkan; (b)

Menjelaskan tentang software berbasis microsoft excel itu sendiri, serta

kemudahan dan keuntungan jika menggunakannya; (c) Membantu guru-

guru bagaimana mengoperasikan software, cara membuka atau memulai

file dan menjelaskan bagian-bagian dari software; (d) Memberikan

kesempatan kepada guru untuk berlatih mengoperasikan software secara

mandiri; (e) Menyebarkan angket kepada guru-guru sebagai responden;

(f) Guru melaksanakan penilaian kepada siswa dengan menggunakan

software penilaian hasil pengembangan; (g) Guru memberikan umpan

balik dengan cara mengisi angket; (h) Mengumpulkan angket dan

membuat rekapitulasi hasil angket dari guru-guru. Nilai efektifitas,

efisiensi, kepraktisan dan ketertarikan guru terhadap instrumen penilaian

secara autentik di SMK Negeri 5 Surakarta pada uji coba tahap I rata-rata

7,6 (76%), hasil evaluasi dari uji coba tahap I adalah sebagai berikut: (a)

Page 12: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

8

masih banyak guru yang kesulitan dalam mengoperasikan software

terutama guru-guru senior; (b) Guru-guru muda relative lebih lancar

dalam mengoperasikan software; (c) Sebagian besar guru tidak membaca

petunjuk pemakaian file pada saat mengoperasikan software. (d)

Sebagian guru kesulitan dalam memodifikasi / menambahkan menu

penugasan sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD).

Uji Coba II ini dilaksanakan pada guru-guru Jurusan Teknik

Elektronika Industri dan Jurusan Otomotif sejumlah 19 orang dengan

rincian, 7 orang guru Teknik Elektronika Industri dan 12 orang guru

Teknik Otomotif. Jadwal pelaksanaan pada hari Senin 8 Januari 2018

sampai dengan Jumat 12 Januari 2018. Prosedur pelaksanaan uji coba II

sama dengan uji coba tahap I dengan penekanan yang lebih pada cara

menggunakan software penilaian yang telah diperbaiki dan memerlukan

umpan balik supaya media tersebut lebih sempurna. Menjelaskan

kembali cara pengoperasian software kepada guru-guru yang pada uji

coba I mengalami kesulitan dan menyarankan untuk menggunakan

laptop bagi guru yang melaksanakan pembelajaran di bengkel yang

belum tersedia komputer. Nilai efektifitas, efisiensi, kepraktisan dan

ketertarikan guru terhadap instrumen penilaian secara autentik di SMK

Negeri 5 Surakarta pada uji coba tahap II rata-rata 8,3 (83 %), dengan

hasil evaluasi sebagai berikut: (a) Guru-guru Teknik Elektronika Industri

sudah mulai terbiasa, nyaman dan memahami cara pengoperasian

software penilaian autentik berbasis Microsoft Excel, dapat

melaksanakan penilaian dengan baik serta tidak kesulitan dalam

memodifikasi / menambahkan menu penugasan sesuai dengan

Kompetensi Dasar (KD); (b) Masih ada guru yang melaksanakan

penilaian dengan kertas (print out) karena belum tersedia komputer atau

laptop di bengkel tempat mengajar; (c) Guru-guru Teknik Otomotif ada

yang bermasalah dengan pengoperasian software meskipun sudah diberi

penjelasan dan membaca petunjuk cara pengoperasian; (d) Materi

penilaian untuk mata pelajaran di Jurusan Teknik Otomotif berbeda

dengan Teknik Elektronika Industri, sehingga perlu ditambahkan kriteria

penilaian yang sesuai dengan karakteristik setiap mata pelajaran; (e)

Page 13: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

9

Beberapa mata pelajaran mempunyai jumlah KD yang melebihi KD yang

disediakan pada software sehingga perlu penambahan KD; (f) Untuk

praktek yang membutuhkan pengamatan dan mobilitas tinggi, sebagian

guru Teknik Otomotif masih menilai dengan menggunakan catatan kecil

kemudian dipindah pada software. Hal tersebut disebabkan karena tidak

memungkinkan untuk dipasang komputer.

Uji Coba III dilaksanakan pada guru-guru Jurusan Teknik

Elektronika Industri, Jurusan Otomotif dan Jurusan Rekayasa Perangkat

Lunak sejumlah 35 orang dengan rincian 7 orang guru Teknik

Elektronika Industri, 12 orang guru Teknik Otomotif dan 16 orang guru

Rekayasa Perangkat Lunak. Jadwal pelaksanaan pada hari Senin 12

Februari 2018 sampai dengan Jumat 23 Februari 2018. Hasil uji coba III

digunakan sebagai bahan evaluasi dan bahan revisi produk software

penilaian autentik berbasis Microsoft Excel. Selain itu juga untuk

mengetahui peningkatan pelaksanaan penilaian kinerja siswa secara

otentik oleh guru-guru, sehingga produk yang dihasilkan layak

digunakan. Prosedur pelaksanaan ujicoba III adalah sebagai berikut: (1)

menjelaskan kepada guru-guru terutama guru-guru Rekayasa Perangkat

Lunak, bahwa peneliti sedang melakukan penyempurnaan software

penilaian autentik berbasis Microsoft Excel dan memerlukan umpan balik

supaya media tersebut lebih sempurna; (2) menjelaskan kembali cara

pengoperasian software evaluasi pembelajaran berbasis Microsoft Excel

untuk menilai kinerja siswa khususnya pada mata pelajaran produktif

kepada guru-guru Rekayasa Perangkat Lunak; (3) menyarankan kepada

guru-guru jurusan Rekayasa Perangkat Lunak untuk membaca terlebih

dulu petunjuk cara penggunaan software agar lancar dalam

pengoperasian; (4) menyarankan kepada guru-guru untuk menggunakan

laptop bagi yang melaksanakan pembelajaran di bengkel yang belum

tersedia komputer; (5) menyebarkan angket kepada guru-guru sebagai

responden; (6) guru melaksanakan penilaian kepada siswa dengan

menggunakan software penilaian hasil penyempurnaan; (7) guru

memberikan umpan balik dengan cara mengisi angket; (8)

Page 14: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

10

mengumpulkan angket dan membuat rekapitulasi hasil angket dari guru-

guru.

Nilai efektifitas, efisiensi, kepraktisan dan ketertarikan guru

terhadap instrumen penilaian secara autentik di SMK Negeri 5 Surakarta

pada uji coba tahap III rata-rata 9,2 (92 %), dengan hasil evaluasi: (a)

Guru-guru sudah merasa mulai terbiasa, nyaman dan memahami cara

pengoperasian software penilaian autentik berbasis Microsoft Excel; (b)

Tidak ada guru yang bermasalah dengan pengoperasian software karena

sudah diberi penjelasan dan membaca petunjuk cara pengoperasian; (c)

guru uang mengajar di bengkel yang belum tersedia komputer sudah

menggunakan laptop; (d) Guru-guru sudah tidak kesulitan dalam

memodifikasi / menambahkan menu penugasan sesuai dengan

Kompetensi Dasar (KD); (e) Guru-guru jurusan Rekayasa Perangkat

Lunak tidak mengalami kesulitan dalam mengoperasikan software

penilaian karena sudah terbiasa mengoperasikan program-program

komputer; (f) Penilaian dilaksanakan dengan baik oleh guru-guru; (g)

Hasil penilaian murni menggambarkan kinerja peserta didik yang

sebenarnya.

3.2 Kelayakan Pengembangan Model Evaluasi Autentik di SMK Negeri

5 Surakarta.

Penilaian hasil pengembangan model evaluasi autentik di SMK

Negeri 5 Surakarta dilakukan oleh Ibu Vike Wijayanti, S.Kom sebagai

ahli media dan Bapak Drs. Jarot Mardiyanto sebagai ahli kurikulum.

Penilaian aspek media dan aspek materi menggunakan angket dengan

skala Likert. Skala Likert adalah skala psikometrik yang umum

digunakan dalam angket, efektif untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sesuatu. Ahli media dan

ahli kurikulum memberikan penilaian menggunakan skala Likert dengan

empat kategori yaitu sangat baik, baik, kurang dan sangat kurang.

Penilaian aspek media software model penilaian kinerja berbasis

Microsoft Excel mencakup empat komponen, yaitu penilaian rekayasa

perangkat lunak, penilaian tampilan dan bahasa, penilaian proses

penilaian, dan penilaian kualitas hasil penilaian.

Page 15: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

11

Penilaian kualias rekayasa perangat lunak oleh ahli media dan

ahli kurikulum memperoleh hasil 100 %. Dari aspek usabilitas software

model penilaian kinerja ini mudah dalam penggunaan maupun

pengoperasiannya. Untuk aspek kompabilitas, software dapat di

instalasikan di berbagai perangkat mulai dari Personal Cumputer,

Laptop, Netbook maupun Handphone, sehingga tidak menjadikan

kesulitan, bisa diakses dari mana saja dan kapan saja. Dari aspek fitur,

software memiliki fitur yang lengkap untuk proses penilaian kinerja

peserta didik. Sehingga hasil pengembangan software model penilaian

autentik berbasis Microsoft Excel di SMK Negeri 5 Surakarta, jika dilihat

dari aspek kualitas Rekayasa Perangkat Lunak berkategori sangat baik,

layak digunakan dan didesiminasikan.

Penilaian pada aspek kualias tampilan dan bahasa oleh ahli media

maupun oleh ahli materi memperoleh hasil 100 %. Software

menggunakan bahasa Indonesia sehingga lebih komunikatif dan mudah

difahami. Dari aspek tampilan, halaman utama memiliki tampilan yang

menarik dengan urutan pengoperasian yang jelas dan pemilihan bentuk

button yang beraneka macam sehingga mudah dalam

mengoperasikannya. Dari aspek jenis dan ukuran font software model

penilaian kinerja ini juga jelas sehingga mudah dibaca dan difahami oleh

pengguna. Dari hasil pengembangan software model penilaian kinerja

berbasis Microsoft Excel di SMK Negeri 5 Surakarta, dilihat dari aspek

kualitas tampilan dan aspek bahasa berkategori sangat baik sehingga

layak digunakan dan di desiminasikan.

Penilaian oleh ahli media dan ahli kurikulum pada aspek kualitas

hasil penilaian memperoleh hasil 100 %. Cara mengoperasikan software

yang mudah untuk proses penilaian lebih terukur, dengan menuliskan

waktu yang digunakan peserta didik melaksanakan pekerjaan maka

secara otomatis akan ditampilkan nilai hasil kerja, sehingga diperoleh

hasil yang valid. Aspek penilaian terdiri atas aspek pengetahuan, aspek

keterampilan dan aspek sikap. Dan yang menjadi salah satu keunggulan

dari software ini adalah proses penilaian dapat dilakukan dengan media

komputer PC, laptop, notebook, hand phone atau media yang lain

Page 16: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

12

sehingga guru dalam melaksanakan penilaian tidak harus duduk dalam

satu tempat, tetapi bisa bergerak bebas. Dengan demikian proses

penilaian menjadi lebih mudah, fleksibel, menyenangkan dan dapat

dilakukan tidak terbatas

Penilaian software oleh ahli media dan ahli kurikulum pada aspek

kualitas isi memperoleh hasil 100 %. Dari aspek relevansi indikator dan

tujuan penilaian dengan standar kompetensi pembelajaran tercapai, detail

penilaian pada setiap aspek sudah sesuai dengan KI dan KD pada silabus,

aspek penilaian sudah mencakup penilaian pengetahuan, keterampilan

dan sikap. Serta petunjuk pengoperasian file sudah lengkap dan mudah

dipahami. Sehingga hasil penilaian software model penilaian autentik

berbasis Microsoft Excel di SMK Negeri 5 Surakarta dilihat dari kualitas

isi berkategori sangat baik.

Secara umum dalam perencanaan pembuatan software model

penilaian autentik berbasis Microsoft Excel di SMK Negeri 5 Surakarta

ini berkategori sangat baik dilihat dari penilaian aspek rekayasa

perangkat lunak, kualitas tampilan dan bahasa, kualitas hasil penilaian

serta kualitas isi.

3.3 Efektivitas Produk Pengembangan Model Evaluasi Autentik

Pengembangan model evaluasi autentik di SMK Negeri 5

Surakarta telah dikembangkan dengan iga tahapan: (1) penilaian dari ahli

media, (2) penilaian dari ahli kurikulum, dan (3) uji coba kepada guru-

guru produktif. Hasil produk akhir ini adalah software model penilaian

autentik berbasis Microsoft Excel yang dapat dioperasikan dengan

komputer PC, laptop atau hand phone. Pembahasan kajian produk pada

pengembangan model evaluasi autentik di SMK Negeri 5 Surakarta ini

adalah hasil konfirmasi antara kajian teori, temuan penelitian

sebelumnnya dengan hasil penelitian yang diperoleh, terdiri atas (1)

tanggapan guru-guru pada tahap uji coba; (2) aspek media; dan (3) aspek

materi.

Tanggapan guru-guru produktif terhadap software model evaluasi

autentik yang telah dikembangkan secara keseluruhan ada 7 point yaitu

(1) bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami, (2) petunjuk

Page 17: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

13

penggunaan mudah dipahami, (3) tampilan menu navigasi yang disajikan

mudah difahami (4) kalimat pada menu tampilan mudah dipahami, (5)

Penggunaan bahasa sangat komunikatif sehingga guru mudah dalam

mengoperasikan, (6) pengoperasian software untuk melaksanakan

penilaian mudah dilaksanakan serta (7) pilihan jenis huruf dan ukuran

font sudah tepat sehingga dapat mempermudah pelaksanaan penilaian.

Pada uji coba I guru-guru produktif mengalami kesulitan pada

pengoperasian software. Hal tersebut wajar karena baru pertama kali

melaksanakan penilaian dengan menggunakan software. Guru-guru

merasa kebingungan bagaimana harus memulai penilaian, hal tersebut

disebabkan tampilan langkah-langkah penilaian pada menu utama belum

tersusun urut, kurang memahami menu navigasi yang disajikan. Pada saat

sudah masuk pada proses penilaian, beberapa guru merasa kesulitan

melaksanakan penilaian disebabkan kriteria penilaian yang tersedia pada

software tidak sesuai dengan kriteria soal yang harus dikerjakan oleh

peserta didik. Selain itu ada juga yang bermasalah pada jumlah KD yang

disediakan, jumlah KD pada software lebih sedikit jika dibandingkan

dengan jumlah KD pada silabus mata pelajaran yang diajarkan.

Kemudian dengan adanya singkatan penugasan (P) pada sheet daftar KD

juga membuat guru-guru kebingungan. Maka dengan mencoba terus

menerus dan pembiasaan, guru-guru akhirnya dengan mudah dan senang

hati menggunakan software penilaian tersebut. Pada aspek yang lain

tidak ada masalah, yaitu pada aspek bahasa, petunjuk penggunaan,

kalimat pada menu tampilan, dan penggunaan bahasa yang komunikatif,

serta pilihan jenis huruf dan ukuran font yang tepat, dengan mudah dapat

dipahami oleh guru-guru.

Selanjutnya guru-guru produktif pada uji coba I, uji coba II dan

uji coba III menyetujui bahwa software hasil pengembangan model

evaluasi autentik di SMK Negeri 5 Surakarta ini dapat meningkatkan

pelaksanaan penilaian secara autentik oleh guru-guru, praktis, efektif dan

efisien digunakan untuk melaksanakan penilaian kinerja peserta didik

khususnya pada mata pelajaran produktif. Sehingga berdasarkan kajian

akhir diatas dapat dikatakan bahwa produk software pengembangan

Page 18: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

14

model evaluasi autentik berbasis Microsoft Excel di SMK Negeri 5

Surakarta yang telah disusun merupakan produk yang layak untuk

digunakan dalam pelaksanaan penilaian kinerja peserta didik dan

selanjutnya dapat didesiminasikan.

Pencapaian kelayakan pengembangan model evaluasi autentik di

SMK Negeri 5 Surakarta melalui proses yang panjang, perbandingan

model evaluasi autentik yang selama ini dilaksanakan di SMK Negeri 5

Surakarta dengan model yang telah dikembangkan tampak seperti di

bawah.

Sebelum dikembangkan Sesudah dikembangkan

Instrument software penilaian hasil

pembelajaran siswa belum tersusun

secara rinci.

Software penilaian hasil pembelajaran

siswa telah menggunakan instrumen

yang rinci.

Instrumen penilaian pembelajaran

siswa belum mengukur aspek

pengetahuan (kognitif) dan aspek sikap

(afektif).

Instrumen penilaian pembelajaran

siswa dapat mengukur aspek

pengetahuan (kognitif), aspek

keterampilan (psikomotor), dan aspek

sikap (afektif).

Instrumen penilaian pembelajaran

kurang praktis, efektif dan efisien

untuk mengukur aspek pengetahuan

(kognitif), aspek keterampilan

(psikomotor), dan aspek sikap

(afektif).

Instrumen penilaian pembelajaran

praktis, efektif dan efisien untuk

mengukur kemampuan siswa pada

aspek pengetahuan (kognitif), aspek

keterampilan (psikomotor), dan aspek

sikap (afektif).

Instrumen penilaian tidak mempunyai

daya tarik kepada guru untuk

melaksanakan penilaian secara

autentik.

Guru sangat tertarik untuk

melaksanakan penilaian secara

autentik dengan menggunakan

instrumen penilaian

Instrumen penilaian belum

menunjukkan penilaian yang autentik

dan valid.

Instrumen penilaian mampu

menghasilkan penilaian autentik dan

valid dengan dengan dimasukkannya

aspek penilaian yang detail.

Langkah pengoperasian instrumen

penilaian kurang jelas.

Penggunaan / pengoperasian

instrumen penilaian mudah, dengan

penggunaan bahasa yang dimengerti

dan susunan langkah-langkah

penilaian yang jelas

Guru merasa terbebani dalam

melaksanakan penilaian karena masih

harus merubah menu jika terjadi

ketidaksesuaian dengan aspek

penilaian.

Guru merasa dipermudah dan terbantu

dalam melaksanakan penilaian

terhadap perserta didik, sebab tidak

harus menambah atau merubah menu

pada software.

Page 19: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

15

Dari awal pelaksanaan penilaian dengan software yang telah

dilaksanakan selama ini dengan penilaian menggunakan software yang telah

dikembangkan, menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Dari kategori

cukup baik menjadi kategori sangat baik. Dengan demikian hasil

pengembangan model evaluasi autentik di SMK Negeri 5 Surakarta layak

digunakan dan didesiminasikan.

4. PENUTUP

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini berdasarkan hasil

analisis data dan temuan penelitian serta pembahasan hasil penelitian yang

telah dilakukan adalah, model instrument hasil pengembangan penilaian

kinerja berbasis Microsoft Excel di SMK Negeri 5 Surakarta yang berbentuk

software sangat efektif dan praktis untuk membantu guru-guru produktif

dalam melaksanakan penilaian kinerja peserta didik secara autentik, sehingga

layak untuk digunakan dan di desiminasikan. Di dalam software terdapat

menu-menu untuk melaksanakan proses penilaian berisi langkah-langkah

yang harus dilakukan oleh guru dalam menilai, menu disusun secara urut dan

menarik. Guru melakukan proses penilaian pengetahuan, penilaian

keterampilan dan penilaian sikap pada setiap kompetensi dasar mata pelajaran

yang diajarkannya. Hasil akhir penilaian dapat dilihat secara langsung dengan

memilih menu yang telah disediakan. Proses pengembangan model evaluasi

autentik dilaksanakan dengan penuh kesungguhan oleh guru, dengan harapan

proses penilaian autentik dapat terwujud dengan efektif dan efisien, sehingga

guru dapat melaksanakan proses penilaian dengan baik.

Terdapat kesamaan penelitian di atas dengan beberapa penelitian

terdahulu diantarana adalah penelitian oleh A. Wijayanti (2014) yang

menyajikan tema yang mengarah pada perlunya pengembangan model

evaluasi autentik. Peneliti Herman R. dkk. (2014), Kustitik dkk. (2016),

Neneng K (2014), Putrid N.Y. dkk. (2015), Nino N. dkk. (2015), I Gusti

A.N.S. dkk (2012), Dan Berger dkk. (2016), Yunus Abidin (2012), Burhan N.

(2008), Burhan N. (2011) membahas bagaimana konsep dan relevansi

penilaian autentik dengan mata pelajaran produktif yang identik dengan

sekolah kejuruan. Penelitian Burhanudi AG. dkk. (2017) dan Kevin A.R.

dkk. (2014) menjelaskan bahwa penilaian autentik berupa penilaian portofolio

Page 20: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

16

dan penilaian kinerja sangat fokus untuk menilai hasil belajar siswa dan

ternyata praktis juga efektif untuk menilai hasil pembelajaran siswa.

Yang lebih menarik adalah penelitian yang dilakukan oleh Jennifer G.B.

dkk. (2006), Wendy B. dkk. (2015), Jan Herington dkk. (2010), Patricia S.

dkk. (2015), untuk menjawab kendala-kendala yang sering dihadapi oleh

guru-guru dalam melaksanakan penilaian autentik, perlu pemahaman dan

pengembangan cara menilai yang lebih baik. Pengembangan yang dimaksud

adalah pengembangan proses penilaian dengan bantuan software. Hal tersebut

sama dengan pembahasan hasil tanggapan oleh guru-guru produktif serta

evaluasi pengembangan model evaluasi autentik oleh ahli media dan ahli

kurikulum. Maka dari beberapa penelitian ini menunjukkan bahwa

pengembangan model evaluasi autentik berbasis software Micro Soft Excel

dalam proses penilaian lebih menarik, efektif dan praktis..

DAFTAR PUSTAKA

Anne, U., Gold, A. U., Kirk, K., Morrison, D., Lynds, S., Sullivan, S. B.,

Grachev, A. (2015). Arctic Climate Connections Curriculum: A Model for

Bringing Authentic Data Into the Classroom. Proquest, Vol 63(03):185–197.

Barber, W., King, S. & Buchanan, S. (2015). Problem Based Learning and

Authentic Assessment in Digital Pedagogy : Embracing the Role of

Collaborative Communities. Proquest, Vol 13(02):59-67.

Beard, J. (2015). Implementing Portfolios in Physical Education. Proquest, Vol

86 (07) : 48.

Berger, D. & Wild, C. (2016). Practice Makes Perfect : Using Authentic

Assessment Techniques in Extra and Co-Curricular Course (ECCAS)

Delivery to Reflect the Solicitor’s Regulation Authority’s (SRA) Change

Towards Legal Vocational Stage Delivery. Proquest, Vol 07(05):383–392.

Brown, J. G., Hallam, R. & Brookshire, R. (2006). Using Authentic Assessment

to Evidence Children’s Progress Toward Early Learning Standards. Ebsco,

Page 21: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

17

Vol. 34(01):45-51.

Burhanuddin, A. G., Murni, Musriadi, & Aklimawati (2017). Math Learning

Throuh Student Assessment Portofolio PGSD USM Banda Aceh.

ResearchersWorld, Vol.– VIII, Issue – 1, Jan. 2017 [136].

Ferita, R. A., Retnawati, H. (2016). Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik

untuk Pembelajaran Matematika di Kelas VII Semester 1. PYTHAGORAS:

Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 11 Nomor 1, Juni 2016, (69-76)

Gulikers, J. T. M., Bastiaens, Th. J., & Kirschner, P. A. (2006). Authentic

assessment, student and teacher perceptions: the practical value of the five

dimensional-framework. Journal of Vocational Education and Training, Vol

10(10):337-357.

Herrington, J. A. & Herrington, A. J. (2006). Authentic conditions for authentic

assessment: aligning task and assessment. Research and Development in

Higher Education, Vol 29:141-151.

Herrington, J., Reeves, T.C. & Oliver, R. (2010). A Guide to Authentic e-

Learning. Routledge: New York.

Kearney, S. (2013). Improving engagement: the use of ‘Authentic self- and peer-

assessment for learning’ to enhance the student learning experience. Ebsco,

Vol. 38(07):875–891.

Kunandar. (2013). Penilaian autentik penilaian hasil belajar peserta didik

berdasarkan kurikulum 2013. Jakarta: Rajawali Press.

Kustitik & Hadi. S. (2016) Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Mata

Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi,

Vol 6(02):184-197.

Page 22: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

18

Merta, I. M. E. D., Suarjana, I. M., Mahadewi, L. P. P. (2015). Analisis Penilaian

Autentik Menurut Pembelajaran Kurikulum 2013 Pada Kelas IV SD No. 4

Banyuasri. e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, Vol 3(01).

Nurgiyantoro B. (2008). Penilaian Otentik. Cakrawala Pendidikan, Vol. 27 (03).

Nurgiyantoro B. & Suyata, P. (2009). Pengembangan Model Asesmen Otentik

Dalam Pembelajaran Bahasa. Cakrawala Pendidikan, Vol 28 (03).

Nurgiyantoro B. & Suyata, P. (2011). Model Penilaian Otentik dalam

Pembelajaran Bahasa. LITERA, Volume 10 (2).

Nurjananto, N., Kusumo, E. (2015). Pengembangan Instrumen Penilaian Autentik

Untuk Mengukur Kompetensi Peserta Didik Materi Senyawa Hidrokarbon.

Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 9 (02):1575-1584.

Popham, W. J. (1995). Classroom assessment: What teachers need to know.

Boston: Allyn and Bacon.

Rahmawati L. E., Fatimah, N. (2014). Pengembangan Model Penilaian Autentik

Kompetensi Berbicara, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jurnal

Varidika. vol 26(01).

Rowe, K. A. Herrington, J. & Brown. C. (2014). Establishing the critical elements

that determine authentic assessment. Ebsco, Vol 39(02): 205–222.

Rukmana T. (2016). Keterlaksanaan Penilaian Autentik Mata Pelajaran Fisika

SMA Negeri. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, Vol. 2(01): 111 - 121.

Rusdiana, H., Sumardi, K., Arifiyanto, E. S. (2014). Evaluasi Hasil Belajar

Menggunakan Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Kelistrikan Sistem

Refrigerasi. Journal of Mechanical Engineering Education, vol. 1(02).

Page 23: PENGEMBANGAN MODEL EVALUASI AUTENTIK DI SMK NEGERI …eprints.ums.ac.id/71527/2/2. Naskah Publikasi.pdf · that have been developed at SMK Negeri 5 Surakarta. The method used is research

19

Sallis (2012). Total Quality Management in Education. Jogjakarta: IRCiSoD.

Santos, P., Cook, J., & Hernández-Leo, D. (2015). M-AssIST: Interaction and

Scaffolding Matters in Authentic Assessment. Educational Technology &

Society, 18 (2): 33–45.

Setiawan, I. G. A. N., Suma, I. K., Mulyadiharja, S. (2012). Pengembangan

Model Asesmen Autentik Pembelajaran IPA Kontekstual Terintegrasi

Dengan Model Pengajaran Berpikir Tingkat Tinggi Sebagai Upaya

Meningkatkan Kompetensi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Indonesia, vol.

1(01).

Sugiyono (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sutama (2012). Metode Penelitian Pendidikan, Surakarta: Fairuz Media.

Sutama, Gilang Sandy A., dan Fuadi D., (2017). Pengelolaan Penilaian Autentik

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Matematika di SMA. Jurnal Manajemen

Pendidikan, vol. 12 (01).

Wijayanti, A. (2014). Pengembangan Autentic Assesment Berbasis Proyek

Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, Vol. 3(02): 102-108.

Yuliana, P. N., Arief. A. (2015). Pengembangan Instrumen Authentic Assessment

Berbasis Kinerja dalam Pembelajaran Fisika pada Sub Pokok Bahasan Titik

Berat Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Taman. Jurnal Inovasi Pendidikan

Fisika (JIPF) Vol. 04(01): 47-52

_______ (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010,

Tentang Petunjuk Tekniks Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka

Kreditnya.