pengembangan media word square bergambar untuk … · wibawa, feeling wulandini, rizky heryanto,...

204
PENGEMBANGAN MEDIA WORD SQUARE BERGAMBAR UNTUK MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA INDONESIA BAGI PEMBELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Disusun Oleh: Egy Mauliani Harahap NIM: 141224048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 09-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN MEDIA WORD SQUARE BERGAMBAR

UNTUK MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA INDONESIA

BAGI PEMBELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER

DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Egy Mauliani Harahap

NIM: 141224048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGEMBANGAN MEDIA WORD SQUARE BERGAMBAR

UNTUK MEMPERKAYA KOSAKATA BAHASA INDONESIA

BAGI PEMBELAJAR BIPA TINGKAT BEGINNER

DI WISMA BAHASA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun Oleh:

Egy Mauliani Harahap

NIM: 141224048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

Halaman Persembahan

Karya ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai setiap langkah saya

Kedua orang tua saya, Damai Soaloon Harahap dan Riza Mayanthi Siregar.

Nenek dan adik saya tercinta, Kartini dan Endah Mayza Harahap yang selalu

mendukung saya sehingga saya merasa yakin atas segala sesuatu yang saya

jalani.

Teman Teristimewa, Aryo Gerbang Samudra Lasakar. Sahabat tercinta, Hani

Pertiwi yang selalu berusaha memahami saya, membantu, dan mendukung saya

dalam meyelesaikan karya ini.

Teman-teman terbaik di PBSI 2014.

Teman-teman di kelas A PBSI 2014 dan Keluarga Besar PBSI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

Be proud of yourself for how hard you’re trying.

(Unknown)

When Monday is your favorite day, you know you’re winning.

(Bossbabe)

If flowers can grow through blankets of melting snow, there is hope for me.

(Unknown)

Your mental health is more important than the test, the interview, the lunch date,

the meeting, the family dinner, the soccer game, the recital, and te groccery-run,

take care of yourself.

(Unknown)

Take it day by day, don’t stress too much about tomorrow.

(Unknown)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Harahap, Egy Mauliani. 2019. Pengembangan Media Word Square Bergambar

untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia bagi Pemelajar BIPA

Tigkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.Skripsi. Yogyakarta:

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Media pembelajaran merupakan salah satu cara pemelajar BIPA tingkat

beginner mempelajari bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang merupakan

bahasa asing bagi pemelajar BIPA akan sulit dimengerti oleh pemelajar BIPA

tingkat beginner. Penelitian ini bertujuan untuk menghasikan media yang dapat

memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta agar mampu bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu, (1) Apa sajakah

kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta? (2) Bagaimana pengembangan media pembelajaran “Word Square

Bergambar” untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA

tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

Kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa Yogyakarta berdasarkan hasil wawancara dengan instruktur BIPA

mengungkapkan bahwa selain buku pegangan 1A dan 1B, dibutuhkan media

khusus untuk melatih kosakata bahasa Indonesia. Hasil analisis kebutuhan media

pembelajaran BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta

mengungkapkan bahwa media yang dapat membantu memperkaya dan mengingat

kosakata bahasa Indonesia. Sebanyak 60% memilih Word Square sebagai media

memperkaya kosakata dan 60% memilih mencari kata dengan bantuan gambar

sebagai salah satu cara untuk memperkaya kosakta bahasa Indonesia.

Penelitian pengembangan (R&D) yang dilakukan oleh peneliti, yaitu

pertama, analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi dilakukan dengan cara

mewawancari instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta, angket analisis

kebutuhan yang ditujukan pada pemelajar BIPA tingkat beginner, dan analisis

buku pegangan 1A dan 1B. Kedua, pengembangan produk Word Square

Bergambar berdasarkan hasil wawancara, analisis kebutuhan dan buku pegangan

1A dan 1B. Ketiga, uji validasi oleh dosen ahli dan Instruktur BIPA Wisma

Bahasa Yogyakarta dengan hasil 3,8 dengan kategori baik dan 4,4 dengan

kategori “sangat baik”. Keempat, revisi produk dilakukan berdasarkan hasil uji

validasi oleh dosen ahli dan instruktur BIPA. Kelima, uji coba lapangan,

dilakukan pada tiga pemelajar BIPA tingkat beginner dengan hasil perhitungan

sebesar 3 dengan kategori “baik”.

Kata kunci: Media pembelajaran, Word Square Bergambar, Pengembangan Media

Pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

Harahap, Egy Mauliani. 2019. The Development of Word Square Pictorial Media

in Enriching Vocabulary for Beginner level of BIPA students in Wisma

Bahasa Yogyakarta. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language Literatur

Education Studies Program, Faculty of Teachers Training and Education,

Sanata Dharma University.

Learning media is one of some ways for beginner level of BIPA students to

learn bahasa Indonesia. Beginner level of BIPA students will not easily

understand Bahasa Indonesia, which is a foreign language for them. This

research is aims to invent a media which could enrich their Indonesian

vocabulary in order to be able to survive and to fulfill their daily needs. Problems

discussed in this research are, (1) What were media needed in beginner level of

BIPA learning process? (2) How does the development of Word Square ilustrated

learning media in improvement of Indonesian vocabulary of beginner level of

BIPA students in Wisma Bahasa Yogyakarta?

The interview result with BIPA instructor explained that beside handbook

1A and 1B, a special media for bahasa Indonesia exercise is needed. The result of

beginner BIPA learning media needs in Wisma Bahasa Yogyakarta shows that

media subject which can help them to enrich and memorize Indonesian

vocabulary. Up to 60% choose Word Square as a media to improve vocabulary,

and 60% choose to find words with a support picture as one of ways to enhance

Indonesian vocabulary.

This research uses research and develop (R&D) method which has been

adjusted to field circumstance. Steps of research are, first, demand analysis and

information collection which are collected by interviewing BIPA instructor,

demand analysis questionnaire which aimed to beginner level of BIPA students,

and handbook 1A and 1B analysis. Second, product development based on the

interview result, deman and handbook 1A and 1B analysis. Third, validity test

done by expert with score 3.8 which categorized as ‘good’ and BIPA instructor

with score 4.4 which categorized as ‘very good’. Fourth, product revision done

based on validity test by expert and BIPA instructure. Fifth, field test is done to

three beginner level of BIPA students and the result is 3 which categorized as

‘good’. Field test participants were not give any note, critique, or advice, thus

there is no product revision needed.

Keywords: Learning Media, Ilustrated Word Square, Learning Media

Development.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

senantiasa memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Word Square

Bergambar Untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia Bagi Pembelajar

BIPA Tingkat Beginner Di Wisma Bahasa Yogyakarta”. Skripsi ini disusun oleh k

penulis sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Unibersitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena bantuan

dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan kasih-Nya kepada saya.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si,. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing dan

Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang dengan

sabar dan bijaksana dalam membimbing dan memberikan berbagai

masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., dan Dr. B. Widharyanto, selaku dosen

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesi yang telah bersedia

menjadi validator dalam penelitian ini.

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yang

telah mendidik, membimbing, dan mendukung penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

7. Agus Soehardjono, S.S., M.M, selaku Direktur Wisma Bahasa

Yogyakarta, terima kasih atas ijin yang telah diberikan peneliti untuk

mengadakan penelitian di Wisma Bahasa Yogyakarta.

8. Agung Siswanto, S.Pd, selaku instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta

yang telah membantu saya dalam menguji coba produk dan telah bersedia

menjadi validator produk.

9. Keluarga besar Wisma Bahasa Yogyakarta yang selalu memberikan

semangat positif bagi peneliti.

10. Pemelajar BIPA tingkat beginner Wisma Bahasa Yogyakarta yang telah

memberikan waktu dan penilaian terhadap produk media.

11. Keluarga penulis tercinta, Bapak Damai Soaloon Harahap dan Ibu Riza

Mayanthi Siregar, adik tercinta Endah Mayza Harahap, terima kasih atas

cinta dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada peneliti.

12. Theresia Rusmiyati, selaku staff sekretariat, terima kasih atas bantuannya.

13. Teman-teman PBSI kelas A angkatan 2014 atas semangat dan

dukungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

14. Teman-teman kampus, Yohana Eliana, Sirilia Mariani, Ribkha Yuni,

Yenny Silvia, Dania Kusumawati, Patrisia Arum, C. Dianing Putri

Wibawa, Feeling Wulandini, Rizky Heryanto, dan Daniel Bramantyo yang

telah memberikan dukungan.

15. Teman-teman UKM Taekwondo Sanata Dharma, Dewangga Bagaskoro,

A. Hesti Ningrum, A. Andriana Ayu. M, Antonius Elga, Farida Umri, dan

Stephani Onelan yang selalu memberi semangat dan meluangkan waktu

untuk canda tawa bersama.

Yogyakarta, 17 Januari 2019

Egy Mauliani Harahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ vi

HALAMAN PUBLIKASI ................................................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... viiix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 6

E. Batasan Istilah ................................................................................................. 7

1. Word Square ................................................................................................ 7

2. Keping huruf (tile) ....................................................................................... 7

3. Media pembelajaran ..................................................................................... 7

4. Kosakata....................................................................................................... 7

5. Pemelajar BIPA ........................................................................................... 7

6. Pemelajar BIPA tingkat beginner ................................................................ 7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ........................................................ 8

G. Sistematika Penyajian ..................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 11

A. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

B. Landasan Teori ............................................................................................. 14

1. Media Pembelajaran .................................................................................. 14

2. Media Permainan Bahasa........................................................................... 20

3. Kosakata Bahasa Indonesia ....................................................................... 22

4. Word Square Bergambar ........................................................................... 23

5. Pemelajar BIPA Tingkat Beginner ............................................................ 26

6. Pemerolehan Bahasa .................................................................................. 27

C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 32

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 32

B. Prosedur Pengembangan ............................................................................... 32

C. Setting Penelitian .......................................................................................... 38

1. Subjek Penelitian ....................................................................................... 38

2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 39

D. Uji Validasi Produk ...................................................................................... 39

1. Uji Validasi Produk oleh Validator ........................................................... 39

2. Uji Validasi Produk melalui Uji Coba Lapangan ...................................... 40

3. Jenis Data ................................................................................................... 40

E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 40

1. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 41

F. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 49

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 49

1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi ............................................ 50

B. Deskripsi Wawancara Instruktur BIPA Terkait Pengembangan Media Word

Square Bergambar ......................................................................................... 51

C. Analisis Kebutuhan ....................................................................................... 54

D. Perancangan Media Word Square Bergambar ............................................. 65

1. Sampul ....................................................................................................... 66

2. Halaman Judul ........................................................................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

3. Identitas Penulis, Editor, dan Ilustrator Media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia ........................................................................................ 68

4. Kata pengantar ........................................................................................... 69

5. Daftar Topik ............................................................................................... 70

6. Pendahuluan ............................................................................................... 71

7. Isi latihan.................................................................................................... 72

8. Glosarium................................................................................................... 74

E. Data Validasi dan Revisi Produk .................................................................. 74

1. Deskripsi Data Validasi Dosen Ahli .......................................................... 75

2. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli ...................................... 76

3. Deskripsi Data Validasi Instruktur BIPA .................................................. 77

4. Revisi Produk Berdasarkan Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta 78

5. Deskripsi Hasil Uji Coba Produk............................................................... 81

F. Kajian Produk Akhir ..................................................................................... 87

1. Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia ................................... 88

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 97

A. Kesimpulan ................................................................................................... 97

B. Implikasi ....................................................................................................... 99

C. Saran-Saran ................................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen wawancara (Guru) ................................................. 42

Tabel 3.2 Kisi-kisi analisis kebutuhan Pemelajar Asing ....................................... 43

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Produk Media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia bagi Pemelajar BIPA untuk Ahli Media dan Praktisi

BIPA ..................................................................................................... 45

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Lapangan ............................................... 46

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat ..................... 48

Tabel 3.6 Tabel Konversi Skala Empat................................................................. 48

Tabel 4.1 Analisis Tujuan Pemelajar BIPA tingkat Beginner .............................. 55

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Word Square

Bergambar Pemelajar BIPA Tingkat Beginner .................................... 56

Tabel 4.3 Topik-topik Pilihan ............................................................................... 58

Tabel 4.4 Metodologi Pembelajaran ..................................................................... 60

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kebutuhan Media .......................................................... 62

Tabel 4.6 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat ..................... 75

Tabel 4.7 Tabel Konversi Skala Empat................................................................. 75

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Coba Produk Pemelajar BIPA tingkat Beginner 82

Tabel 4.9 Kualitas Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia Berdasarkan

Pemelajar BIPA tingkat beginner ......................................................... 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Word Square ...................................................................................... 25

Gambar 3.1 langkah-langkah pengembangan metode R&D ................................. 35

Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................... 36

Gambar 4.1 Draf Sampul Depan ........................................................................... 67

Gambar 4.2 Draf Sampul Belakang ...................................................................... 67

Gambar 4.3 Draf Halaman Judul .......................................................................... 68

Gambar 4.4 Draf Identitas Penulis dan Editor ...................................................... 69

Gambar 4.5 Draft Kata Pengantar ......................................................................... 70

Gambar 4.6 Draf Daftar Topik .............................................................................. 71

Gambar 4.7 Draf Pendahuluan .............................................................................. 72

Gambar 4.8 Draf Isi Latihan ................................................................................. 73

Gambar 4.9 Draf Glosarium .................................................................................. 74

Gambar 4.10a Topik pada teks belum diubah ....................................................... 76

Gambar 4.10b Perubahan nama topik ................................................................... 76

Gambar 4.11a Jenis huruf belum diubah............................................................... 77

Gambar 4.11b Perubahan pada jenis huruf ........................................................... 77

Gambar 4.12a Word Square belum diubah ........................................................... 79

Gambar 4.12b Perubahan Word Square ................................................................ 79

Gambar 4.13a Contoh mengerjakan belum diubah ............................................... 80

Gambar 4.13b Perubahan pada contoh mengerjakan ............................................ 81

Gambar 4.14 Tampilan Sampul Depan ................................................................. 89

Gambar 4.15 Tampilan Sampul Belakang ............................................................ 89

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Judul ................................................................ 90

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Identitas ........................................................... 91

Gambar 4.18 Tampilan Kata Pengantar ................................................................ 91

Gambar 4.19 Tampilan Daftar Topik .................................................................... 92

Gambar 4.20 Pelajaran .......................................................................................... 93

Gambar 4.21 Pendahuluan .................................................................................... 94

Gambar 4.22 Salah Satu Tampilan Latihan .......................................................... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran BIPA memiliki peranan penting dalam kaitannya dengan

posisi Indonesia yang akhir-akhir ini menjadi salah satu sasaran kunjungan

orang-orang asing. Mereka berupaya mempelajari bahasa Indonesia agar

dapat berkomunikasi lebih baik dengan lingkungan kerja dan lingkungan

tempat mereka tinggal (Sammeng, 1995). Suyitno mengatakan, “Pelajar

BIPA adalah pelajar asing yang memiliki latar belakang budaya yang

berbeda dengan budaya bahasa yang dipelajarinya” dari pernyataan itu

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur

asing tentunya tidak dimulai sejak kecil sehingga akan sulit untuk

menyerap kata-kata baru baik melalui pendengaran maupun penglihatan.

Maka dari itu seorang pembelajar BIPA harus melalui beberapa tingkatan

atau level untuk menguasai bahasa Indonesia. Salah satu tingkatan dalam

BIPA, yakni beginner atau pemula.

Menurut Soedjito (1989: 10), kosakata merupakan kekayaan kata yang

dimiliki oleh seseorang pembicara atau penulis. Keraf (1985: 80),

mengatakan kosakata adalah keseluruhan kata yang berada dalam ingatan

seseorang, yang akan segera menimbulkan reaksi bila didengar atau

dibaca. Berdasarkan pernyataan ahli dapat disimpulkan kosakata adalah

kekayaan kata yang dimiliki dan berada dalam ingatan seseorang untuk

berbicara atau menulis. Oleh karena itu, perbendaharaan kata sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

penting agar pembelajar BIPA tingkat beginner mampu untuk

berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berbeda dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, Bahasa

Indonesia Penutur Asing (BIPA) belum mempunyai kurikulum dan silabus

yang baku. Materi dan media pembelajarannya juga masih terbatas. Materi

dan media ajar dibuat sendiri oleh setiap lembaga yang disesuaikan dengan

kebutuhan pembelajar BIPA. Kebutuhan pembelajar BIPA tingkat

beginner masih terbatas pada kemampuan menggunakan kosakata dan

frasa untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-

hari.

Berdasarkan CEFR (Common Europian Framework of Reference) dikutip

dari TRACKTEST (2012)

"CEFR (Common Europian Framework of Reference), A1

(Beginner), can understand and use familiar everyday

expressions and very basic phrases aimed at the

satisfaction of needs of a concrete type. Can introduce

him/herself and others and can ask and answer questions

about personal details such as where he/she lives, peopl e

he/she knows and things he/she has. Can interact in a

simple way provided the other person talks slowly and

clearly and is prepared to help”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Dapat diartikan bahwa menurut CEFR pemelajar level A1

(beginner) mampu mengerti dan menggunakan ekspresi sehari-hari

dan frasa-frasa sederhana untuk memenuhi kebutuhan konkret,

mampu memperkenalkan diri dan orang lain serta mampu menjawab

pertanyaan mengenai diri sendiri, dan mampu berinteraksi secara

sederhana, jelas, dan dapat membantu lawan bicara.CEFR sendiri

adalah standar yang diakui secara internasional untuk menggambarkan

kecakapan berbahasa. CEFR diakui secara luas di seluruh Eropa, dan

semakin umum di seluruh dunia (EFSET, 2018).

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, yaitu penguasaan

bahasa Indonesia pada pemelajar BIPA tingkat beginner, dibutuhkan

media dan latihan yang dapat membantu mereka memperkaya kosakata

bahasa Indonesia. Oleh karena itu, seorang guru atau instruktur BIPA

dituntut profesional dan kreatif dalam menyajikan media dan latihan agar

mempermudah pembelajar BIPA tingkat beginner dalam memperkaya

kosakata bahasa Indonesia. Pemelajar BIPA tingkat beginner perlu

memperkaya kosakata bahasa Indonesia agar dapat berkomunikasi untuk

bertahan hidup dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Salah satu media permainan untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia adalah media permainan “Word Square Bergambar”. Menurut

Urdang (1968) dalam Safrizal (2010), Word Square adalah sejumlah kata

yang disusun dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca secara mendatar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

menurun. Word Square menurut Hornby (1994) dalam Safrizal (2010),

adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat

dibaca ke depan dan ke belakang. Peneliti berpendapat bahwa Word

Square merupakan permainan yang memadukan kemampuan menjawab

pertanyaan dengan ketelitian dalam mencocokkan jawaban pada kotak-

kotak jawaban. Huruf-huruf pada Word Square disusun secara acak

sehingga dapat dibaca secara vertikal ataupun horizontal namun ditambah

huruf-huruf yang lain sebagai pengecoh. Permainan ini menuntut

pembelajar untuk aktif dan dan mandiri dalam mencari jawaban berupa

kosakata dengan cermat dan teliti, sehingga diharapkan dapat memperkaya

kosakata bahasa Indonesia. Pertanyaan yang diajukan dalam permainan ini

bertujuan untuk merangsang kejelian pemelajar BIPA tingkat beginner,

sedangkan fungsi gambar adalah untuk mempermudah proses

perangsangan ingatan pemelajar BIPA dengan level beginner untuk

mencari jawaban yang berupa kosakata pada Word Square.

Wisma Bahasa merupakan salah satu lembaga yang memfasilitasi

orang-orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia baik untuk

kepentingan akademis atau untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, peneliti

ingin membantu meningkatkan perbendaharaan kata bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner. Berdasarkan hasil observasi buku ajar tingkat beginner

di Wisma Bahasa Yogyakarta, gambar menjadi hal utama untuk membantu

pemelajar BIPA tingkat beginner memperkaya kosakata, namun belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

ada media dan latihan yang menggunakan Word Square untuk membantu

siswa menghapal dan memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan Media Word Square

Bergambar untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia bagi Pemelajar

BIPA Tingkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dikaji, sebagai

berikut ini.

1. Apa sajakah kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

2. Bagaimana pengembangan media pembelajaran “Word Square

Bergambar” untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia

pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut ini.

1. Mengetahui kebutuhan media dalam pembelajaran BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

2. Mengembangkan media pembelajaran ”Word Square Bergambar”

sebagai media untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia bagi

Indonesia bagi pembelajar BIPA tingkat pemula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para

pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya

sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang

bahasa Indonesia yang secara khusus memperdalam peningkatan

kosakata bahasa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemelajar BIPA

Membantu dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia

melalui media Word Square Bergambar.

b. Bagi Instruktur BIPA

Menambah referensi media pembelajran yang digunakan

dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Lembaga BIPA

Menambah referensi penelitian pengembangan media

pembelajaran untuk pemelajar BIPA tingkat beginner.

d. Bagi Peneliti

Mendapatkan pengalaman baru dalam membuat media

pembelajaran berupa permainan “Word Square Bergambar”

sebagai upaya untuk mengingkatkan kosakata bahasa

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

E. Batasan Istilah

Adapun beberapa batasan istilah yang ada dalam skripsi ini sebagai

berikut.

1. Word Square adalah jenis permainan yang memadukan

kemampuan menjawab pertanyaan dengan ketelitian dalam

mencocokkan jawaban pada kotak-kotak jawaban.

2. Keping huruf (tile) adalah huruf yang dibentuk menjadi kepingan

berbentuk kotak.

3. Media pembelajaran adalah suatu alat yang dapat dilihat, didengar,

dan diraba oleh panca indera manusia. Alat tersebut digunakan

oleh guru dalam proses pembelajaran, sehingga tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

4. Kosakata adalah komponen bahasa yang memuat semua informasi

tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa.

5. Pemelajar BIPA adalah pelajar asing yang berasal dari berbagai

negara dengan latar belakang budaya yang berbeda dan belajar

bahasa Indonesia berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu.

6. Pemelajar BIPA tingkat beginner adalah pelajar asing yang berasal

dari berbagai negara dengan latar belakang budaya yang berbeda

dan memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang masih sangat

terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Berikut pemaparan tentang spesifikasi produk yang dikembangkan, yaitu

Word Square Bergambar.

1. Komponen Word Square Bergambar bahasa Indonesia dirancang secara

lengkap, yaitu buku permainan Word Square Bergambar, gambar topik,

petunjuk pengisian.

2. Word Square Bergambar dirancang dengan aplikasi berbasis komputer,

yaitu Corel Draw X47.

3. Word Square Bergambar dirancang dengan memperhatikan materi atau

topik pada pemelajar BIPA tingkat beginner yang dibuat secara konkret

dan menarik. Media Word Square Bergambar konkret, artinya media

berbentuk konkret, riil, dan dapat digunakan secara langsung. Media

Word Square Bergambar menarik, artinya media ini didesain

menggunakan warna-warna yang menarik, berupa permainan mencari

kata dengan bantuan gambar.

4. Buku permainan Word Square Bergambar dirancang dengan ukuran A4

(210 x 297 mm).

5. Word Square Bergambar termasuk media pembelajaran yang digunakan

untuk membantu pemelajar BIPA tingkat beginner dalam memperkaya

kosakata bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

G. Sistematika Penyajian

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab I menguraikan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan

istilah, dan sistematika penyajian. Latar belakang belakang berisi dasar

penelitian yang diangkat oleh peneliti. Rumusan masalah berisi

permasalahan yang ditanyakan dan diteliti oleh peneliti. Tujuan penelitian

berisi jawaban dari permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Manfaat

penelitian berisi kegunaan hasil penelitian bagi kepentingan ilmu

pengetahuan. Batasan istilah berisi penjelasan tentang istilah-istilah yang

terdapat pada judul penelitian. Sistematikan penyajian berisi penjabaran

secara deskriptif hal-hal yang akan ditulis.

Bab II berisi landasan teori. Bab ini menguraikan penelitian yang

relevan, kajian teori dan kerangka berpikir. Penelitian yang relevan berisi

tentang penelitian – penelitian yang sejenis dengan topik ini. Kajian teori

berisi uraian tentang media pembelajaran, Word Square, kosakata bahasa

Indonesia, pemelajar BIPA, dan pemelajar tingkat beginner.

Bab III berisi tentang metode penelitian. Bab ini menguraikan jenis

penelitian, proses pengembangan, setting penelitian, validasi produk, jenis

data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini menguraikan

tentang hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini memaparkan hasil data

dari penilaian validator atau expert judgement yang berasal dari Universitas

Sanata Dharma dan Wisma Bahasa Yogyakarta. Terakhir adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

menjelaskan tentang deskripsi dan analisis data dari hasil uji coba yang

dilakukan oleh peneliti terhadap subjek penelitian. Hasil uji coba yang

dilakukan berasal dari angket umpan balik terhadap media pembelajaran

berupa Word Square.

Bab V berisi penutup. Bab ini menguraikan simpulan, implikasi, dan

saran. Simpulan berisi pendapat yang ditulis oleh peneliti mengenai

penelitian ini. Implikasi berisi hasil akhir dari penelitian ini. Saran berisi

manfaat bagi pihak lain yang terkait dengan penelitian ini dan juga

merupakan simpulan hasil penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian tentang pengembangan media banyak dilakukan

oleh para peneliti terdahulu. Namun, penelitian pengembangan media

untuk pemelajar BIPA, yaitu tingkat beginner masih terbatas. Sudah

banyak peneliti yang menggunakan Word Square sebagai media

pembelajaran namun sangat jarang yang memadukannya dengan gambar.

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:

Pertama, Pengaruh Model Word Square Didukung Media Gambar

terhadap Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan

Mata Pelajaran IPA pada Kelas IV Semester I MI Muhammadiyah Pare

Tahun Ajaran 2015/2016 diteliti oleh Fachrudin Indra Bachtiyar

mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Kediri

(2016). Kedua, Efektivitas Media Permainan Word Square dalam

Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis pada Keterampilan Membaca

Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Depok diteliti oleh Nur Sugistriani Fidia

Ningsih mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis, Universitas Negeri

Yogyakarta (2015).

Penelitian pertama, Fachrudin Indra Bachtiyar (2016) yang berjudul

Pengaruh Model Word Square Didukung Media Gambar terhadap

Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Mata

Pelajaran IPA pada Kelas IV Semester I MI Muhammadiyah Pare Tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan siswa kelas IV semester 1 MI

Muhammadiyah 1 Pare dapat menyerap informasi dan pengetahuan secara

efisien dengan menggunakan Word Square yang didukung oleh gambar

dalam pelajaran IPA. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana

meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi jenis makanan hewan

mata pelajaran IPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh model

Word Square didukung media gambar di MI Muhammadiyah 1 Pare pada

siswa kelas IV semester 1 telah layak dan efektif terhadap kemampuasn

siswa dalam mengidentifikasi jenis makanan hewan mata pelajaran IPA.

Relevansi penelitian pertama dengan penelitian “Pengembangan

Media Word Square Bergambar untuk Memperkaya Kosakata Bahasa

Indonesia bagi Pemelajar BIPA Tingkat Beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta” adalah pada topik penelitian. Penelitian tersebut

menggunakan media Word Square yang dipadukan dengan gambar

sebagai media pembelajaran. Perbedaannya terletak pada objek penelitian,

penelitian pertama objek penelitiannya adalah siswa kelas IV semester 1

MI Muhammadiyah Pare pada pelajaran IPA sedangkan penelitian ini,

objek penelitiannya adalah pembelajar BIPA tingkat beginner.

Penelitian kedua, Hanifah (2015) berjudul Efektivitas Media

Permainan Word Square dalam Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis

pada Keterampilan Membaca Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Depok.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang kosakata

bahasa Prancis dalam pembelajaran di sekolah. Permasalahan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

diangkat adalah bagaimana menggunakan media pembelajaran Word

Square untuk materi bahasa Prancis dan mengevaluasi hasil

pengembangan media tersebut. Hasil penelitian dan keefektivitasan

menunjukkan bahwa media Word Square di kelas XII IPS SMA N 1

Depok yang dihasilkan telah layak dan efektif untuk digunakan sebagai

media pembelajaran kosakata bahasa Prancis.

Relevansi penelitian kedua dengan penelitian “Pengembangan Media

Word Square Bergambar untuk Memperkaya Kosakata Bahasa Indonesia

bagi Pemelajar BIPA Tingkat Beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta”

adalah pada topik penelitian. Penelitian tersebut mengembangkan media

untuk memperkaya kosakata. Perbedaannya terletak pada pengembangan

media penelitian, penelitian kedua hanya menggunakan Word Square

tanpa dipadukan dengan gambar untuk memperkaya kosakata sedangkan

penelitian ini, memadukan gambar visual untuk mempermudah pembelajar

BIPA dalam menemukan kata.

Peneliti kesulitan menemukan penelitian yang sama-sama memadukan

Word Square dan gambar sebagai media pembelajaran karena masih

sedikit peneliti yang mengembangkan media pembelajaran tersebut.

Berbeda dengan media Word Square dan flashcard yang sudah sering

digunakan sebagai media pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

B. Landasan Teori

Paparan subbab ini adalah tentang teori-teori media pembelajaran,

Word Square Bergambar, kosakata bahasa Indonesia, pembelajar BIPA,

beginner level.

1. Media Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena

adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Proses

pembelajaran era sekarang dan era dulu sangat jauh berbeda terutama

dalam hal sumber belajar. Sumber belajar era dulu masih berpusat

pada guru sedangkan sumber belajar era sekarang mencakup berbagai

aspek. Edgar Dale (1969 dalam Dewi, 2012) berpendapat bahwa

sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk

memfasilitasi belajar seseorang.

Keberhasilan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh media

yang menarik dan efektif oleh karena itu pendidik dalam memilih

media harus selektif. Marshall McLuhan dalam Hamalik (2005: 201)

berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang

memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan

kontak langsung dengan dia. Association Educational Communication

and Technology (AECT) (1977) dalam Arsyad (2011: 3), memberi

batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang

digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Heinich, dan kawan-kawan dalam bukunya Intructional Media and

Technologies for Learning (1996: 8) mengemukakan istilah medium

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan

penerima. Jadi, televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang

diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media

komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi

yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud

pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.

Pernyataan di atas menunjukkan gaya belajar era dulu sudah tidak

relevan lagi digunakan sebagai gaya belajar di era sekarang.

Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai

semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk

menyampaikan atau menebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga

ide, gagasan atau pendapat yang dikemukkan itu sampai kepada

penerima yang dituju.

a. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Kustandi (2011:9), media pembelajaran adalah alat yang

dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk

memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai

tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Gagne dan Briggs

(1975 dalam Arsyad, 2014: 4) secara implisit mengatakan bahwa

media pembelajaran, meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar

bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah alat bantu dalam proses pembelajaran seperti buku,

tape recorder, kaset video, film, slide, foto, gambar, televisi, dan

komputer untuk menyampaikan materi dari pendidik kepada peserta

didik. Penyampaian bahan ajar melalui alat-alat bantu tersebut disebut

media pembelajaran.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:

1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan

atau menyertai teks materi pelajaran.

2) Fungsi afektif media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan

siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.

3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau

pesan yang terkandung dalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil

penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca

untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya

kembali.

c. Media Pembelajaran Berfungsi untuk Pembelajaran Bahasa Asing

Erdmenger (1997: 8) menyatakan bahwa fungsi media untuk

pengajaran bahasa asing antara lain:

1) Motivasi, yaitu memberikan motivasi untuk keikutsertaan dan

kerjasama pada pelajaran dan untuk belajar.

2) Perantara pengetahuan, sebagai perantara informasi dan untuk

pengetahuan atau prosedural pengetahuan.

3) Petunjuk kerja, misalnya pada latihan dan pemecahan tugas.

4) Rangsangan untuk berbicara, dimana untuk membicarakan fakta,

pikiran dan perasaan.

5) Pengawasan dan identifikasi hasil pengajaran.

Pernyataan Erdmenger (1997: 8) ini mengindikasikan bahwa media

pembelajaran harus mampu memotivasi siswa serta menciptakan

pembelajaran yang lebih baik daripada tanpa menggunakan media

pembelajaran. Media pembelajaran juga dapat menarik perhatian peserta

didik. Maka dari itu, media pembelajaran menjadi tanda bahwa gaya

belajar di kelas seiring berjalannya waktu berubah ke arah yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

d. Klasifikasi Media Pembelajaran

Klasifikasi media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran

pada pembelajar BIPA tingkat beginner adalah hirarki media menurut

Duncan dan taksonomi Briggs. Hirarki media menurut Duncan (dalam

Sadiman 2008: 20) menjelaskan bahwa semakin rumit jenis perangkat

media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya, semakin susah

pengadaannya, tetapi juga semakin umum penggunaannya, dan

semakin luas lingkup sasarannya. Sebaliknya, semakin sederhana

perangkat media yang digunakan biayanya akan lebih murah,

pengadaannya lebih mudah, sifat penggunaannya lebih khusus, dan

lingkup sasarannya lebih terbatas.

Taksonomi Briggs mengarah pada karakteristik menurut stimulus

atau rangsangan yang dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu

kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas

pembelajaran, bahan, dan transmisinya (Sadiman, 2008: 23). Briggs

mengidentifikasi 13 macam media yang dipergunakan dalam proses

belajar mengajar, yaitu objek, model, suara langsung, rekaman audio,

media cetak, pembelajaran terprogram, papan tulis, media transparansi,

film rangkai, film bingkai, film, televisi, dan gambar (Sadiman, 2008:

23).

Jika hirarki Duncan dikaitkan dengan media pembelajaran Word

Square Bergambar, media tersebut masuk pada media yang sifat

penggunaannya lebih khusus dan lingkup sasarannya lebih terbatas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

yakni pada pemelajar BIPA tingkat beginner. Media ini juga bisa

dikaitkan dengan taksonomi Briggs karena media tersebut masuk pada

karakteristik model, media cetak, dan gambar.

Berdasarkan taksonomi Briggs, media Word Square Bergambar

termasuk media yang memiliki beberapa karakteristik. Pertama, Word

Square Bergambar merupakan benda nyata. Benda nyata berupa

gambar memiliki kesesuaian dengan pembelajar BIPA yang masih

terbatas dalam perbendaharaan kata. Kedua, Word Square Bergambar

termasuk model permainan yang dapat digunakan sebagai media

pembelajaran.

Ketiga, Word Square Bergambar merupakan gambar. Sadiman

(2008: 29-31) menjabarkan beberapa kelebihan media gambar sebagai

berikut.

1) Sifatnya konkret; Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok

masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

3) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

Selain kelebihan-kelebihan tersebut, gambar/foto mempunyai

beberapa kelemahan, yaitu:

1) Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.

2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk

kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar (Sadiman, 2008:

31).

Penjelasan di atas memberikan gambaran jelas tentang media Word

Square Bergambar berdasarkan hirarki Duncan dan taknosomi Briggs.

Hirarki Duncan dan taksonomi Briggs menjadi tolok ukur dalam

pengembangan media Word Square Bergambar sehingga media ini

dapat digunakan secara baik dan tepat guna

2. Media Permainan Bahasa

Media sangat berpengaruh untuk keberhasilan peserta didik dalam

proses pembelajaran. Media permainan bahasa akan cenderung

membuat peserta didik tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran.

Menurut Erdmenger dalam bukunya Medien im

Fremdsprachunterricht Hardware, Software un Methodik (1977: 51)

mengatakan permainan memiliki kelebihan, bahwa perhatian pemain

berpusat pada pelaksanaan permainan dan ikut bertanggungjawab atas

hasil permainan di mana ia terlibat, di samping itu bahasa asing

digunakan dan dipraktikan.

Menurut Soeparno (1988: 60), media permainan bahasa

merupakan suatu keterampilan atau aktivitas dengan cara yang

menggembirakan. Apabila keterampilan yang diperoleh dalam

permainan itu berupa keterampilan bahasa tertentu, maka permainan

tersebut dinamakan permainan bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Hughes (1999 dalam Ismail, 2006: 14) berpendapat bahwa bermain

merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu

kegiatan yang disebut bermain harus ada lima unsur di dalamnya,

yaitu:

1. mempunyai tujuan,

2. memilih dengan bebas dan atas kehendak sendiri,

3. menyenangkan dan dapat menikmati,

4. mengkhayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas

5. melakukan secara aktif.

Macam-macam permainan bahasa menurut Soeparno (1988: 65), yaitu

bisik berantai, Simon Say, sambung suku, kategori bingo, silang datar,

teka-teki silang, scrabble, scramble, 20 pertanyaan, spelling bee,

piramid kata, berburu kata, mengarang bersama, ambil-ambilan.

Jika dikaitkan dengan media Word Square Bergambar, media

tersebut merupakan media pembelajaran dalam bentuk permainan yang

dapat memusatkan perhatian pembelajar BIPA tingkat beginner

berpusat pada pelaksanaan permainan dan ikut bertanggungjawab atas

hasil permainan di mana ia terlibat, di samping itu bahasa Indonesia

sebagai bahasa asing akan digunakan dan dipraktikan dalam kehidupan

mereka sehari-hari. Media pembelajaran bahasa Word Square

Bergambar juga tidak terbatas pada umur. Word Square Bergambar

dapat mempermudah pembelajar BIPA tingkat beginner yang

kebanyakan orang dewasa untuk mengetahui kosakata yang dimaksud

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

dibandingkan dengan media verbal semata. Dari uraian di atas dapat

disimpulkan permainan bahasa adalah suatu permainan yang

mengandung unsur kebahasaan dan di dalamnya terjadi proses

pembelajaran, sehingga tidak hanya semata-mata permainan saja tetapi

bermanfaat dalam proses belajar mengajar.

3. Kosakata Bahasa Indonesia

a. Pengertian Kosakata

Menurut KBBI, kosakata adalah perbendaharaan kata, atau kata

saja, leksikon adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh suatu bahasa.

Nurgiyantoro (2001: 216) mengemukakan bahwa ada dua macam

kosakata yaitu kosakata pasif dan kosakata aktif. Kosakata pasif adalah

kosakata untuk penguasaan reseptif, kosakata yang hanya untuk

dipahami dan tidak untuk dipergunakan. Kosakata aktif adalah

kosakata untuk penguasaan produktif, kosakata yang dipergunakan

untuk menghasilkan bahasa dalam kegiatan berkomunikasi.

Menurut Keraf (1996: 80), kosakata adalah keseluruhan kata yang

berada dalam ingatan seseorang yang segera akan menimbulkan reaksi

bila didengar atau dibaca. Nurgiyantoro (1985: 210), mengatakan

kemampuan memahami kosakata terlihat dalam kegiatan membaca dan

menyimak, sedang kemampuan mempergunakan kosakata tampak

dalam kegiatan menulis dan berbicara. Oleh karena itu, untuk

mengetahui penguasaan kosakata dilakukan tes kosakata. Tes tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap kosakata

dalam bahasa tertentu baik yang bersifat reseptif maupun produktif.

Ridell dalam bukunya Teaching English as A Foreign/ Second

Language (2001: 62) menambahkan beberapa cara untuk mengajarkan

kosakata, yaitu (1) Menggunakan gambar, misalnya untuk

menerangkan mobil digunakan gambar mobil, (2) Menunjukkan benda

nyata, misalnya untuk menerangkan kartu kredit ditunjukkan langsung

sebuah kartu kredit. (3) Mengekspresikan mimik wajah, misalnya

diekspresikan wajah lelah untuk menjelaskan perasaan dan (4) Berikan

hal yang kontras, cara-cara tersebut dapat membantu peserta didik

untuk lebih mengingat makna kata-kata yang sudah diterangkan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

kosakata adalah kata-kata yang mempunyai arti atau maksud tertentu.

Dengan menguasai banyak kosakata, semakin mudah untuk dapat

mengungkapkan pikiran dan gagasan.

4. Word Square Bergambar

Salah satu teknik permaninan untuk melatih kosakata adalah

permainan Word Square. Menurut Urdang dalam Wurianingrum

(2007: 16) Word square is a set of word such that when arranged one

beneath another in the form of a square the read a like horizontally,

artinya Word Square adalah sejumlah kata yang disusun satu di bawah

yang lain dalam bentuk bujur sangkar dan dibaca secara mendatar dan

menurun.

Langkah 4

Instrumen

Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

Menurut Hornby dalam Wurianingrum (2007: 16), berpendapat

bahwa Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga

kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang. Dari

pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa Word Square adalah

kata-kata yang diatur dalam persegi yang dibaca secara vertikal

maupun horizontal. Dapat juga dengan akrostik karena kata-kata yang

dibaca secara horizontal biasanya terbentuk dari kata-kata vertikal

atau sebaliknya.

Taniredja, dkk (2012: 115) menjelaskan langkah-langkah membuat

permainan Word Square adalah sebagai beikut:

a. Membuat kotak sesuai kebutuhan.

Kotak yang dimaksudkan adalah kotak-kotak dalam tabel yang tiap

kotaknya berisikan huruf-huruf yang digunakan, huruf-huruf

tersebut letaknya berdekatan sehingga sebagian membentuk kata

yang merupakan jawaban dari suatu soal tersebut. Sedang huruf

lain berfungsi sebagai pengecoh.

b. Membuat soal sesuai tujuan pembelajaran khusus.

Soal-soal yang dibuat harus sesuai tujuan pembelajaran khusus

agar tidak melenceng dari materi yang sedang dilaksanakan,

seseuai dengan kemampuan peserta didik dan dapat tercapai

dengan maksimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Berikut ini adalah contoh Word Square sebagai media untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia diambil dari buku PPSDK

Sahabatku Indonesia tingkat A1 (2016: 57)

1. Tempat untuk menonton film.

2. Tempat untuk penumpang turun, menunggu, dan naik kereta api.

3. Tempat untuk penumpang turun, menunggu, dan naik pesawat

udara.

T A K L A P Y P N D W S X T T

E S A X P A Z L L T A M A N A

R V N L O S H W J R L D I C K

M H T O T A C D A X S K E V A

I V I V E R X I U S M F D S W

N T N J K G O Z M Z L D N W D

A U Y S T A S I U N U Z C A P

L T G B I O S K O P R Q M L Z

P E R P U S T A K A A N A A N

V P E T X L Z T U I I L L Y H

O L A H A B K A M P U S M A J

M G Z E M M B A N D A R A N V

Z R C T C V C G I F Q F O K O

I Q L B T B E M N H Y C N T M

B Q O U J U U O E T R O O J J

Gambar 2.1 Word Square

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

pengertian media Word Square mencari padanan kata dalam kotak

secara horizontal maupun vertikal. Permainan ini berguna untuk olah

pikir dalam memahami sebuah istilah, dengan melacak kata demi kata

yang sesuai dengan ungkapan dalam perintah Word Square. Word

Square Bergambar adalah suatu media permainan bahasa yang

digunakan untuk kegiatan belajar mengajar agar pemelajar BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

tingkat beginner lebih mudah menyerap informasi, karena media

Word Square Bergambar dilengkapi dengan gambar-gambar.

5. Pemelajar BIPA Tingkat Beginner

Pemelajar BIPA di Indonesia untuk tingkatan pemelajar

dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan, yaitu kelas pemula

(elementary), menengah atau madya (intermediate), dan atas

(advanced). Subjek pada penelitian ini adalah pemelajar BIPA tingkat

beginner (pemula) di Wisma Bahasa Yogyakarta. Mengutip dari

CEFR (TRACKTEST, 2012) menyebutkan bahwa pemelajar BIPA

level A1 (beginner) mampu mengerti dan menggunakan ekspresi

sehari-hari dan frasa-frasa sederhana untuk memenuhi kebutuhan

konkeret, mampu memperkenalkan diiri sendiri, dan mampu

berinteraksi secara sederhana.

Pemelajar BIPA tingkat beginner ditandai oleh kemampuan

berkomunikasi secara minimal tentang materi yang dipelajari. Bahan

ajar untuk pemelajar BIPA tingkat dasar adalah masih bersifat

sederhana. termasuk bagian perkenalan. Bahan ajar yang sebaiknya

diberikan pada pemelajar tingkat dasar yaitu meliputi beberapa pokok

materi sebagai berikut, yaitu pengucapan huruf, mengucapkan salam,

memperkenalkan diri sendiri dan orang lain, angka, warna, kosakata,

buah-buahan, transportasi, bagian tubuh, hobi, dan nama-nama

tempat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Materi yang biasanya diberikan untuk pemelajar BIPA tingkat

beginner adalah materi yang bertujuan untuk memahami kalimat dan

sering menggunakan ekspresi yang terkait dengan peristiwa yang

relevan (misalnya informasi pribadi yang sangat dasar dan informasi

tentang keluarga, belanja, lokasi, pekerjaan). Dapat berkomunikasi

dengan sederhana dan mengerjakan tugas rutin yang sederhana dan

bertukar informasi secara langsung tentang kebiasaan dan hal-hal

rutin. Dapat menjelaskan latar belakang secara sederhana dalam aspek

lingkungan terdekat dan kebutuhan mendesak.

Bantuan media pengajaran dapat membuat penyampaian materi

pengajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Salah satu

program media yang bisa digunakan dalam pembelajaran selain flash

dan Power Point adalah Word Square Bergambar. Media ini mampu

memberikan materi pengajaran yang menarik karena bentuk dari

program media ini berupa permainan bahasa disertai dengan gambar

sehingga mempermudah pemelajar BIPA tingkat beginner memahami

petunjuk permaian. Selain media permainan bahasa ini dapat

meningkatkan perbendaharaan pemelajar BIPA tingkat beginner.

6. Pemerolehan Bahasa

Dardjowidjojo (2010: 225) menjelaskan bahwa istilah pemerolehan

dipakai untuk padanan istilah Inggris acquisition, yakni proses

penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada

waktu dia belajar bahasa ibunya (native language). Dalam pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

ini proses itu dilakukan dalam tatanan yang formal, yakni belajar di

kelas dan diajar oleh seorang guru. Dari penjelasan di atas, dapat

disimpulkan pemerolehan bahasa terjadi melalui pemerolehan secara

natural dan pembelajaran. Kedua proses pemerolehan ini memiliki

peran yang berbeda pada perkembangan bahasa. Proses pemerolehan

bertujuan untuk menguasai suatu bahasa, penguasaan bahasa yang

sering terjadi adalah penguasaan bahasa pertama (B1) dan penguasaan

bahasa kedua (B2).

Bahasa Indonesia menjadi bahasa asing bagi mereka yang bukan

orang Indonesia asli. Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua (B2)

setelah bahasa asli mereka. Maka dalam mempelajarinya dibagi

menjadi beberapa tingkatan untuk mempermudah pengajaran.

a. Perbedaan Pemerolehan B1 dan B2

Pemerolehan B1 dan B2 itu tidak sepenuhnya sama. Perbedaannya

digambarkan oleh Titone (Purwo, 1989: 247).

1. Pemerolehan B1 bersifat spontan dan jarang dirancang, sedangkan

pemerolehan B2 pada umumnya diniatkan dan dirancang;

2. Pemerolehan B1 dikondisikan dengan pemerkokoh primer seperti

kebutuhan untuk mengomunikasikan keinginan, kebutuhan untuk

membina hubungan afektif dengan orang tua. Sebaliknya,

pemerolehan B2 sering dikondisikan pemerkokoh yang lebih

lemah, misalnya angka di sekolah;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

3. Tidak seperti bayi yang bergerak dari tanpa pengetahuan melalui

tahapan yang teridentifikasikan dan pasti, pembelajar B2 telah

mengetahui bahasa ibunya. B1 ini dapat merupakan aset yang dapat

ditransferkan pada waktu belajar B2. Namun apabila B1 dan B2

berbeda, maka dapat lahir interferensi;

4. Pemelajar B2 telah mempunyai kemampuan untuk

mendiskriminasikan bunyi dan struktur sedangkan bayi mulai dari

nol;

5. Pemelajar B2 telah mempunyai persepsi tertentu dan juga sikap

terhadap budaya asing yang dapat mempengaruhi proses

belajarnya.

C. Kerangka Berpikir

Paparan subbab tentang kerangka pikir yang digunakan dalam

mengembangkan produk media pembelajaran Word Square Bergambar

sebagai media untuk menguasai kosakata bahasa Indonesia bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Media merupakan

perantara yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu. Media

pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan untuk

menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik. Berdasarkan wawancara

dengan guru bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta, pemelajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

BIPA sudah menggunakan bantuan media pembelajaran dan mendapat

sumber belajar baik dari buku maupun dari internet.

Pemelajar BIPA memiliki keterbatasan dalam menguasai kosakata

dan masih menggunakan acuan pembelajaran dari buku paket yang

belum tentu bisa dimengerti dengan baik oleh pemelajar BIPA khusunya

pemelajar BIPA tingkat beginner. Maka dari itu, pengembangan media

pembelajaran yang menggunakan gambar akan memudahkan pemmelajar

BIPA untuk belajar dan guru/ instruktur untuk mengajar. Pengembangan

media pembelajaran, yaitu Word Square Bergambar sebagai media

pembelajaran akan membantu pemelajar BIPA tingkat beginner dalam

menguasai kosakata bahasa Indonesia. Media tersebut dapat mengasah

otak pemelajar BIPA dalam meningkatkan kosakata bahasa Indonesia.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti melakukan

pengembangan media yaitu Word Square Bergambar berdasarkan

analisis kebutuhan dan analisis bahan ajar bahasa Indonesia pemelajar

BIPA tingkat. Uji coba produk dilakukan dengan dua tahap: pertama,

penilaian yang dilakukan oleh dosen ahli dari Universitas Sanata Dharma

dan pengajar di Wisma Bahasa Yogyakarta dan kedua, uji lapangan.

Terakhir revisi produk, dilakukan berdasarkan hasil uji coba.

Peneliti melakukan penelitian dengan subjek peneliti adalah

pemelajar BIPA tingkat beginner. Teori yang digunakan dalam penelitian

pengembangan ini adalah (a) media pembelajaran, (b) kosakata bahasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Indonesia, (c) Word Square Bergambar, (d) Pemelajar BIPA tingkat

beginner, dan (e) pemerolehan bahasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian Research and Development

(R&D). Sukmadinata (2011: 164) menjelaskan bahwa penelitian dan

pengembangan (Research and Development) adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk

tertentu dan menguji validitas produk yang dihasilkan (Dewi, 2015: 1301).

Berdasarkan pernyataan dari ahli di atas, produk yang akan dikembangkan

adalah permainan Word Square Bergambar. Permainan ini merupakan

permaninan lintas usia yang biasanya digunakan untuk mengasah kemampuan

otak. Melalui metode research and development akan dikembangkan produk

Word Square Bergambar sebagai media untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia. Produk yang dihasilkan berupa hardware yang bersifat

gambar/visual.

B. Prosedur Pengembangan

Pengembangan yang akan dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

pengembangan menurut Borg and Gall. Penelitian ini mengikuti langkah-

langkah secara siklus. Produk yang dikembangkan, yaitu Word Square

Bergambar yang harus sesuai dengan hasil analisis kebutuhan sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

produk tersebut tepat sasaran dan tepat guna. Model pengembangan diadaptasi

dari langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall (1989). Ada

sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan sebagai

berikut (Sukmadinata, 2011: 169-170).

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information

collecting) adalah pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian

dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi

kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan

tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau

langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup

terbatas.

3. Pengembangan draf produk (develop preliminary form of product).

Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran, dan

instrumen evaluasi.

4. Uji coba lapangan (main field testing). Uji coba di lapangan pada 1

sampai 3 sekolah dengan 6 sampai dengan 12 subjek uji coba (guru).

Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran

angket.

5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau

menyempurnakan hasil uji coba.

6. Uji coba lapangan (main field testing). Melakukan uji coba yang lebih

luas pada 5 sampai 15 sekolah dengan 30 sampai dengan 100 orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

subjek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah

menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil

pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan

kelompok pembanding.

7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product

revision). Menyempurnakan produk hasil uji lapangan.

8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan

pada 10 sampai dengan 30 sekolah melibatkan 40 sampai dengan 200

subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan

observasi, serta analisis hasilnya.

9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan

didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

10. Diseminasi dan impelementasi (dissemination and implementation).

Melaporkan hasilnya dalam pertemuan profesional dan dalam jurnal.

Bekerja sama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor

penyebaran untuk pengontrolan kualitas.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall di atas

ditunjukan pada gambar berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Gambar 3.1 langkah-langkah pengembangan metode Research and Development

Berkaitan dengan judul penelitian dan disesuaikan dengan kondisi

lapangan, yaitu jangkauan waktu dan biaya, peneliti mengadaptasi beberapa

langkah sesuai kebutuhan yang ada. Hal ini sejalan dengan pernyataan Gall,

yaitu jika proyek R&D digunakan untuk tesis, cara yang paling baik adalah

melaksanakan dalam skala kecil dengan jumlah terbatas dari instruksi desain

yang asli. Langkah penelitian dengan skala kecil adalah membatasi

pengembangan hanya menggunakan beberapa langkah dari langkah siklus

R&D (Gall, 2007: 593). Model penelitian dan pengembangan yang digunakan

dalam penelitian pengembangan ini adalah (1) analisis kebutuhan dan

pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4) revisi

produk, (5) uji coba lapangan dan revisi produk . Langkah-langkah penelitian

dan pengembangan yang dilakukan secara sistematika digambarkan sebagai

berikut.

1. Penelitian

dan

Pengumpulan

Data

2. Perencanaan 3. Pengembangan

Produk

4. Uji

Coba

Awal

5. Revisi

Hasil Uji

Coba

6. Uji Coba

Lapangan 7. Penyempurnaan

Produk

8. Uji Pelaksanaan

Lapangan

9. Penyempurnaan

Produk Akhir 10. Diseminasi dan Implementasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah upaya untuk

mengembangkan produk media Word Square Bergambar sebagai media untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Upaya pengembangan tersebut terdiri

dari lima tahap yang telah diadaptasi.

Langkah 3

Uji Validasi

Langkah 1

Analisi Kebutuhan dan pengumpulan informasi

Pengukuran

Kebutuhan Analisis

Kebutuhan

Data

Analisis

Kebutuhan Wawancara

Langkah 2

Pengembangan Produk

Rencana Pengembangan

Produk

Rancangan

Produk

Proses

Pengembangan

Expert Judgement

Langkah 4

Revisi Produk

Langkah 5

Uji Coba

Kelompok

Terbatas

Revisi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

Langkah pertama adalah analisi kebutuhan dan pengumpulan informasi.

Langkah pertama tersebut melaksanakan analisis kebutuhan dengan

menggunakan teknik wawancara dan angket. Wawancara ditujukan kepada

guru atau instruktur Wisma Bahasa. Angket ditujukan untuk pemelajar BIPA

tingkat beginnerI. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan

kebutuhan pemelajar BIPA dalam pengembangan media pembelajaran yang

menunjang proses belajar bahasa Indonesia di kelas. Pengumpulan informasi,

yaitu data hasil wawancara dan angket sebagai data analisis kebutuhan dan

Data analisis kebutuhan tersebut menjadi acuan dan sebagai bahan

pertimbangan dalam perencanaan pengembangan produk yang berupa media

Word Square Bergambar. Peneliti juga menganalisis kurikulum, buku

pengangan dan buku latihan. bahasa Indonesia. Analisis tersebut bertujuan

untuk mengetahui kosakata Bahasa Indonesia yang akan dipelajari oleh

pemelajar BIPA tingkat beginner sehingga pengembangan media Word

Square Bergambar bahasa Indonesia dapat disesuaikan dengan materi

pembelajaran tersebut.

Langkah kedua adalah pengembangan produk. Pada langkah tersebut akan

dijelaskan berkaitan dengan rancangan produk yang berupa rancang media

Word Square Bergambar bahasa Indonesia dan proses pengembangan produk.

Proses pengembangan menjelaskan tentang langkah-langkah pengembangan

media Word Square Bergambar bahasa Indonesia.

Langkah ketiga adalah uji validasi produk. Uji validasi dilakukan oleh

expert judgement. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

kualitas produk yang dikembangkan. Instrumen evaluasi berupa angket

penilaian yang ditujukan kepada expert judgement memvalidasi dengan

memberi skor dan saran yang menjadi acuan pada revisi produk. Evaluasi

(judgement) bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan kualitas produk yang

dikembangkan.

Langkah keempat adalah revisi produk. Revisi dilakukan sesuai saran yang

diberikan oleh dosen ahli dan instruktur BIPA. Revisi dilakukan agar produk

layak digunakan. Langkah kelima adalah uji coba terbatas. Uji coba terbatas

dilaksanakan pada kelompok terbatas. Pada langkah ini dilaksanakan uji coba

media pada kelompok terbatas, kemudian subjek penelitian mengisi angket

umpan balik. Angket tersebut bertujuan untuk menilai produk yang telah

dikembangkan. Kemudian, dilaksanakan revisi produk. Setelah mendapat

penilaian pada kelompok terbatas, kemudian produk direvisi sesuai dengan

masukan, kritikan, dan saran. Revisi dilakukan untuk memperbaiki

kekurangan dari produk.

C. Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pemelajar BIPA tingkat beginner (1A) di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Pemelajar BIPA tingkat beginner sebagai sumber data

dapat memberikan data berupa subjek analisis kebutuhan dan penggunaan

media pembelajaran oleh pemelajar BIPA. Sumber data tersebut bertujuan

untuk mengetahui siklus pengembangan media pembelajaran, dan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

pemelajar untuk menggunakan media pembelajaran pada poses pembelajaran.

Sumber data yang digunakan berupa penyebaran angket. Angket digunakan

untuk melakukan analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner,

validasi penelitian produk, dan uji coba lapangan.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitan dilaksanakan di Wisma Bahasa Yogyakarta pada bulan Agustus

2018-Desember 2018. Peneliti melakukan analisis kebutuhan, expert

judgement, dan uji coba produk yang melibatkan pakar pendidikan Universitas

Sanata Dharma, guru BIPA, dan pembelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa.

D. Uji Validasi Produk

1. Uji Validasi Produk oleh Validator

Uji validasi produk dilakukan oleh validator, yaitu satu ahli media dan satu

instrukrt BIPA. Validasi oleh ahli merupakan tindak lanjut untuk mengetahui

kelayakan produk yang telah dibuat. Sebelum tahap uji coba, produk perlu

disimulasikan dihadapan validator. Pada tahap inilah peneliti memberikan

penjelasan tentang pengembangan produk kepada validator sebelum produk

mendapat penilaian. Melalui simulasi, produk akan dinilai, dikritik, dan diberi

saran. Kemudian produk akan direvisi sesuai dengan penilaian dari validator.

Setelah disimulasikan, produk dapat diujicobakan pada kelompok terbatas

(Sugiyono, 2011: 302). Kisi-kisi instrumen penilaian didasarkan pada teori-

teori yang terdapat pada kajian pustaka (lih. Bab 2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

2. Uji Validasi Produk melalui Uji Coba Lapangan

Penelitian pengembangan menggunakan metode evaluatif sebagai metode

untuk mengevaluasi suatu produk. Sukmadinata (2011: 167) menjelaskan

bahwa metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba

pengembangan suatu produk. Produk yang telah mendapat validasi dari para

validator kemudian diujicobakan kepada lima pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Kegiatan uji coba produk sangat

penting untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas produk yang

dikembangkan.

3. Jenis Data

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan jenis data kuantitatif dan

kualitatif. Jenis data kuantitatif diperoleh dari hasil penskoran lembar angket,

yaitu angket validasi media yang ditunjukkan kepada validator dan angket

umpan balik siswa. Jenis data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara

instruktur BIPA, hasil observasi di kelas, dan saran yang diberikan oleh para

validator.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian

berupa wawancara dan angket. Wawancara dilaksanakan sebagai langkah

untuk menganalisis kebutuhan terhadap media Word Square Bergambar

bahasa Indonesia. Angket disusun untuk mengevaluasi dan menilai kelayakan

media Word Square Bergambar bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

1. Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan

angket. Sugiyono (2011: 137) menjelaskan bahwa instrumen yang telah teruji

validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid

dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam

pengumpulan datanya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

sumber primer. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2011: 137). Berikut ini

beberapa deskripsi tentang teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini.

a. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang

banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif

kuantitatif. Wawancara merupakan cara yang umum dan ampuh untuk

memahami suatu keinginan/kebutuhan (Sedarmayanti, 2011: 80). Oleh karena

itu, teknik ini ditujukan kepada instruktur BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta.

Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui informasi tentang penggunaan

media pembelajaran, kesulitan mengajar, materi, dan informasi yang berkaitan

dengan kebutuhan pengembangan media pembelajaran.

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara

terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang merujuk pada

situasi dimana seorang pewawancara mengajukan pertanyaan yang sudah

ditetapkan sebelumnya dengan kategori jawaban terbatas pada tiap responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

(Sedarmayanti, 2011: 81). Wawancara ini menjadi cara untuk menganalisis

kebutuhan baik siswa maupun guru. Analisis kebutuhan pemelajar BIPA

didasarkan pada wawancara dengan guru karena keterbatasan pemelajar BIPA

tingkat beginner untuk bisa mengungkapkan dengan baik mengenai

kebutuhannya terhadap pengembangan media.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Innstrumen Wawancara (Instruktur BIPA) No Butir Pertanyaan Butir Soal Jumlah

1 Tingkatan pemelajar BIPA di WismaBahasa 1 1

2 Proses pembelajaran 2a, 2b 2

3 Metode Pembelajaran 3 1

4 Hambatan dalam proses pembelajaran 4a, 4b 2

5 Gaya belajar 5a, 5b 2

6 Ketersediaan sumber bahan ajar dan media

pembelajaran

6a, 6b 2

7 Media pembelajaran yang digunakan ketika proses

pembelajaran bahasa Indonesia

7 1

8 Media pembelajaran kosakata bahasa Indonesia 8a, 8b 2

9 Media Word Square Bergambar 9a, 9b 2

10 Harapan tentang media pembelajaran baru 10 1

Jumlah 16

b. Angket

Sukmadinata (2011: 219) menjelaskan bahwa angket atau kuesioner

(questionnaire) merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara

tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden).

Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah

pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

Angket ditujukan kepada validator dan responden, yaitu dosen ahli dan

instruktur BIPA sebagai validator dan pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta sebagai responden. Angket tersebut berisi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

instrumen penilaian terhadap produk yang telah dikembangkan dan pernyataan

pengembangan media pembelajaran di kelas.

Penelitian ini menggunakan angket terstruktur. Menurut Sukmadinata

(2011: 219), pertanyaan atau pernyataan sudah disusun secara bersturuktur di

samping ada pertanyaan pokok atau pertanyaan utama, juga ada anak

pertanyaan atau subpertanyaan. Pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket

sudah terstruktur sehingga validator dan responden memberikan tanggapan

sesuai dengan pernyataan yang sudah tersedia di dalam angket. Angket

bertujuan untuk mendapatkan penilaian dari para validator dan tanggapan dari

pemelajar BIPA tingkat beginner sebagai responden.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Analisis Kebutuhan Pemelajar Asing

No Aspek Butir Soal Jumlah

Identitas pribadi pemelajar BIPA tingkat beginner

1 Nama Lengkap 1 1

2 Umur 2 1

3 Asal/ Kebangsaan 3 1

4 Level 4 1

5 Sejaran belajar bahasa 5 1

6 Tujuan belajar bahasa 6 1

7 Dengan siapa akan berkomunikasi 7 1

8 Latar belakang pendidikan 8 1

9 Bahasa lain yang dikuasai 9 1

10 Dimana bahasa Indonesia akan digunakan 10 1

Kebutuhan kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner

1 Peralatan di kelas 1 1

2 Kata sifat (warna, ukuran dsb) 2 1

3 Arah 3 1

4 Angka dan ukuran 4 1

5 Nama makanan 5 1

6 Posisi 6 1

7 Keluarga 7 1

8 Transportasi umum 8 1

9 Aktivitas sehari-hari 9 1

10 Hobi 10 1

11 Pekerjaan dan profesi 11 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Kebutuhan metodologi pembelajaran pemelajar BIPA tingkat beginner

1 Pembelajaran di dalam kelas 1 1

2 Cara belajar 2 1

3 Media pembelajaran 3 1

4 Teknik belajar 4 1

Kebutuhan media pembelajar BIPA tingkat beginner

1 Ukuran dan tampilan huruf yang diinginkan pemelajar

BIPA

1, 2 2

2 Media gambar yang diinginkan dalam media Word

Square Bergambar

3 1

3 Jenis media gambar yang disukai pemelajar BIPA. 4 1

4 Warna gambar yang disukai pemelajar BIPA 5 1

Jumlah 31

Tabel 3.2 berisi kisi-kisi angket analisis kebutuhan pemelajar BIPA tinkat

beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Analisis kebutuan tersebut meliputi

kosakata, metodologi, dan media yang dibutuhkan oleh pemelajar BIPA

tingkat beginner. Peneliti akan menggunakan tabel di atas sebagai acuan

untuk menganalisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Angket ini bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dari

pemelajar BIPA tingkat beginner. Angket ini disusun secara terstruktur

sehingga responden memberikan tanggapan sesuai dengan pernyataan yang

sudah tersedia di dalam angket.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Penilaian Produk Media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia bagi Pemelajar BIPA untuk Ahli Media dan

Praktisi BIPA

No Aspek yang dinilai Indikator Butir

Soal

1 Bentuk media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

Kesesuain bentuk dan ukuran media

Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia

1

2 Tampilan media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

Kemenarikan sampul media Word

Square Bergambar Bahasa

Indonesia

2

Jenis dan ukuran huruf 3

Warna dan kejelasan gambar 4

3 Isi media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia

Kesesuaian kosakata dengan

kebutuhan pemelajar BIPA tingkat

beginner.

5

Pemilihan gambar sesuai dan tepat

untuk membantu pemelajar BIPA

tingkat beginner menemukan

kosakata.

6

4 Kemudahan media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

Kemudahan memahami petunjuk

pengisian media Word Suquare

Bergambar Bahasa Indonesia

7

Kemudahan menemukan kosakata

dengan adanya gambar pada setiap

perintah.

8

5 Bahasa dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

Bahasa yang digunakan dalam

kalimat

9

6 Manfaat Manfaat kosakata bahasa Indonesia

dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia.

10

Potensi keberhasilan memperkaya

kosakata bahasa Indonesia

11

Jumlah 11

Tabel 3.3 berisi kisi-kisi penilaian produk media Word Square Bergambar

yang ditujukan pada dosen ahli dan instruktur BIPA Wisma Bahasa

Yogyakarta. Penilaian produk tersebut yaitu, (1) bentuk media, (2) tampilan

media, (3) Isi media, (4) kemudahan media, (5) bahasa dalam media, dan (6)

manfaat media. Peneliti akan menggunakan tabel di atas sebagai acuan untuk

penilaian produk media Word Square Bergambar oleh dosen ahli dan

instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta. Kuesioner penilaian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

bertujuan untuk mendapatkan penilaian dari para validator. Kuesioner

penilaian ini disusun secara terstruktur sehingga validator memberikan

tanggapan sesuai dengan pernyataan yang sudah tersedia di dalam kuesioner.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Uji Coba Lapangan

No Aspek yang Dinilai Indikator Butir

Soal

1

Tampilan media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

Ketertarikan pada bentuk media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

1

Ketertarikan pada desain sampul dan warna media

Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

2

2 Isi media Word

Square Bergambar

Bahasa Indonesia

Kesesuaian huruf. 3

Topik dalam media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia.

4

Perintah dalam media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia.

5

Gambar dalam media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia.

6

Kesesuaian gambar dan topik yang disajikan. 7

Kesesuain kosakata dan topik yang disajikan. 8

3 Bahasa dalam media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia.

Bahasa dalam perintah pengisian media Word

Square Bergambar Bahasa Indonesia.

9

Bahasa pada setiap topik media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia.

10

4 Kemudahan dalam

menggunakan media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia.

Perintah pengisian mudah dipahami. 11

Gambar membantu menemukan kosakata. 12

Kemudahan menemukan kosakata dalam Word

Square.

13

5 Kulitas dan

kelayakan media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia.

Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

dapat digunakan secara mandiri.

14

Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

dapat memperkaya kosakata Bahasa Indonesia.

15

JUMLAH 15

Tabel 3.4 berisi kisi-kisi uji coba lapangan media Word Square Bergambar

yang ditujukan pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta. Aspek-aspek yang dinilai yaitu, (1) tampilan media, (2) Isi

media, (3) bahasa dalam media, dan (4) kemudahan menggunakan media, dan

(5) kualitas dan kelayakan media. Peneliti akan menggunakan tabel di atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

sebagai acuan untuk penilaian uji coba produk media Word Square

Bergambar yang ditujukan pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Kuesioner uji coba lapangan ini bertujuan untuk

mendapatkan penilaian dari pemelajar tingkat beginner. Kuesioner penilaian

ini disusun secara terstruktur sehingga responden memberikan tanggapan

sesuai dengan pernyataan yang sudah tersedia di dalam kuesioner.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian dan pengembangan ini akan memperoleh data berupa data

kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa informasi yang didapat dari

validasi oleh expert judgement, observasi kegiatan pemelajar BIPA di kelas,

kegiatan wawancara dengan guru bahasa Indonesia, dan angket yang ditujukan

kepada pemelajar BIPA tingkat beginner. Hasil validasi merupakan data yang

digunakan sebagai pedomana untuk merevisi produk dan mengetahui

kelayakan produk yang akan diujicobakan.

Data kuantitatif berupa skor dari hasil kuesioner analisis kebutuhan dengan

cara mencari jawaban. Rumus yang digunakan sebagai berikut

∑ = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎h 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 x Skor Jawaban

�̅� = ∑

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟

% = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 x 100%

Sementara itu, penilaian produk pengembangan media Word Square Bergambar

berupa skor atau skala penilaian. Skala penilaian tersebut dikembangkan menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

(5) sangat baik, (4) baik, (2) kurang baik, (1) sangat kurang baik. Skala 3 kategori

cukup dihilangkan supaya responden tidak bersikap netral/cukup/ragu-ragu

sehingga memaksa responden menentukan nilai terhadap pernyataan dalam

instrumen (Widoyoko, 2014:104). Pilihan respon skala empat mempunyai

variabilitas respon lebih baik atau lebih lengkap dibandingkan skala tiga dan skala

lima. Penyusunan tabel klasifikasi menggunakan aturan yang sama dengan dasar

jumlah responden, yaitu mencari skor tertinggi, skor terendah, jumlah kelas, dan

jarak interval.

Tabel 3.5 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat

Bobot Kategori

5 Sangat Baik

4 Baik

2 Tidak Baik

1 Sangat tidak baik

Keterangan:

Skor tertinggi = 5

Skor terendah 1

Jumlah responden = 5

Jarak interval = (5-1)/5 = 0,8

Tabel 3.6 Tabel Konversi Skala Empat

Kategori Interval skor Interval hasil perhitungan

Sangat baik X > Xi + 1,80 SBi X > 4,21

Baik Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi+ 1,80 SBi 3,40 < X ≤ 4,20

Tidak baik Xi - 1,80 SBi < X ≤ Xi - 0,60 SBi 1,79 < X ≤ 2,59

Sangat tidak baik X ≤ Xi - 1,80 SBi X ≤ 1,79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan mengkaji dua subbab, yaitu (1) hasil penelitian dan (2)

pembahasan hasil penelitian. Hasil penelitian berisi jabaran lima tahap penelitian

yang peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian berisi (1) deskripsi produk, (2)

deskripsi hasil validasi, dan (3) analisis kualitas produk.

A. Hasil Penelitian

Penelitian dan pembangan atau Research and Development (R&D)

yang peneliti lakukan mengacu pada prosedur pengembangan Borg dan

Gall dalam Sugiyono (2015: 298) yang disederhanakan hanya pada batas

uji validasi ahli, revisi produk, dan uji coba produk. Produk yang

dikembangkan berupa media untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat beginner. Penelitian ini

menggunakan lima langkah pelaksanaan teknik penelitian dan

pengembangan. Kelima langkah tersebut adalah (1) analisis kebutuhan dan

pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk, (3) uji validasi, (4)

revisi produk, dan (5) uji coba produk. Berikut ini adalah deskripsi hasil

penelitian yang dilakukan berdasarkan kelima prosedur pengembangan

media tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

1. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Tahap pertama dalam penelitian ini adalah pengumpulan informasi

terkait produk yang akan dikembangkan oleh peneliti. Sumber data dalam

penelitian ini berasal dari pemelajar BIPA dan instruktur bahasa Indonesia

di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pengumpulan informasi bersumber dari

hasil wawancara, angket/kuesioner analisi kebutuhan pemelajar BIPA.

Seluruh data tersebut berguna untuk memberi masukkan dalam

penyusunan media untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

Sebelum mengumpulkan informasi, peneliti merumuskan kisi-kisi dari

tiap instrumen penelitian. Kisi-kisi tersebut berguna untuk memberikan

arahan dan fokus terhadap butir-butir instrumen yang nantinya akan

dikembangakan oleh peneliti. Kisi-kisi tersebut lalu dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing dan instruktur BIPA. Setelah mendapatkan

revisi dari dosen pembimbing, peneliti mulai merumuskan instrumen

penelitian. Seluruh instrumen pengumpulan informasi tersebut sebelumnya

sudah divalidasi oleh dosen ahli untuk diketahui apakah instrumen

wawancara dan angket/kuesioner analisis kebutuhan tersebut sudah valid

dan layak digunakan.

Setelah melewati tahap validasi instrumen oleh dosen ahi, peneliti

langsung melakukan penelitian dan pengumpulan informasi. Wawancara

kepada Instruktur BIPA dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

proses pembelajaran, media pembelajaran, dan kebutuhan media untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Selain itu, instrumen berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

angket/kuesioner dibagikan kepada pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta yang berjumlah 5 responden. Angekt/kuesioner

yang disebarkan kepada pemelajar BIPA tingket beginner ini berguna

untuk mengetahui kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner.

B. Deskripsi Wawancara Instruktur BIPA Terkait Pengembangan Media

Word Square Bergambar

Wawancara dilakukan kepada tiga narasumber yaitu instruktur BIPA di

Wisma Bahasa Yogyakarta, Ibu Christina Rinawati. S. S., Ibu Yuliana Sri

Maharani. S. Pd., dan Bapak Arief Harmoko, S. S. Dari hasil wawancara

peneliti dengan narasumber, ada beberapa poin penting yang harus

diperhatikan dalam pengembangan media Word Square Bergambar, yaitu

(1) metode pembelajaran, (2) hambatan dan cara mengatasinya, (3) gaya

belajar pemelajar BIPA tingkat beginner dan pengaruhnya terhadap media,

(4) media pembelajaran untuk memperkaya kosakata, (5) Teknik

pembelajaran kosakata bahasa Indonesia, dan (6) potensi media Word

Square Bergambar untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia.

Metode pembelajaran yang Instruktur lakukan di dalam kelas beginner

adalah tanya jawab, menghafal kosakata, bermain peran, dan menebak

gambar atau realia yang ada di Wisma Bahasa. Metode ceramah jarang

digunakan di kelas beginner karena kosakata dan pemahaman kalimat

yang masih sangat terbatas. Untuk menambah kosakata biasanya Instruktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

melakukan drilling yang dibantu dengan papan tulis, benda, gambar, dan

realia.

Bertolak dari proses dan metode pembelajarannya, instruktur BIPA juga

menghadapi beberapa hambatan di dalam kelas. Hambatan tersebut

biasanya muncul dari pemelajar BIPA yang sudah mulai jenuh dan merasa

dirinya tidak bisa mengikuti pelajaran. Pemelajar BIPA terkadang sama

sekali tidak mengerti yang Instruktur maksud sehingga Instruktur terpaksa

harus menerjemahkan ke bahasa Ibu. Pemelajar BIPA yg memiliki target

33 sesi terkadang mengeluh karena belum selesai dan masih merasa belum

bisa. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, Wisma Bahasa

memiliki cara khusus, yakni menetapkan satu instruktur sebagai

koordinator. Koordinator akan berdiskusi dengan pemelajar BIPA jika ada

masalah terkait pembelajaran untuk menemukan masalah dan kesulitan

murid, lalu Koordinator akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Jadi

komunikasi antar instruktur dan Koordinator sangat penting ketika ada

hambatan. Hambatan lainnya, yakni pemelajar BIPA khususnya tingkat

beginner yang kesulitan dalam mengingat kosakata. Untuk mengatasi

hambatan ini biasanya instruktur menggunakan benda, gambar, dan realia

untuk membantu pemelajar BIPA mengerti kata yang dimaksud oleh

instruktur. Instruktur juga melakukan review sebelum memulai pelajaran

dan drilling di kelas.

Gaya belajar pemelajar BIPA di Wisma Bahasa bermacam-macam,

yakni audio, visual, audiovisual, dan kinestetik. Hampir semua gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

belajar ada dalam setiap pemelajar BIPA. Tapi untuk tingkat beginner

gaya belajar yang paling banyak adalah visual dan audiovisual. Gaya

belajar tersebut tentu saja berpengaruh terhadap media yang instruktur

gunakan di kelas. Instruktur BIPA memfasilitasi buku 1A, gambar-

gambar, realia, benda, flashcard, dan power point. Sedangkan untuk

pemelajar BIPA dengan gaya belajar audiovisual, Instruktur menggunakan

media berupa buku 1A, gambar, realia, video, dan rekaman.

Namun, dari media-media tersebut, Wisma Bahasa belum mempunyai

media atau buku latihan khusus untuk kosakata. Instruktur BIPA

menggunakan flashcard, gambar, realia, dan benda yang sesuai dengan

topik pelajaran dengan menggunakan teknik tertentu untuk membantu

pemelajar BIPA tingkat beginner mengerti suatu kata. Instruktur BIPA

menggunakan teknik gambar/realia/benda, roleplay, situasi, dan drilling.

Teknik menerjemahkan kadang dilakukan jika pemelajar BIPA tingkat

beginner sudah benar-benar kesulitan dan tidak bisa mengerti apa yang

dimaksud oleh instruktur BIPA. Dari beberapa teknik tersebut, yang paling

sering instruktur gunakan dalam kelas beginner adalah teknik

gambar/realia/benda dan drilling. Instruktur juga terkadang memberikan

pekerjaan rumah agar pemelajar BIPA tingkat beginner dapat belajar

secara mandiri.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti, Word

Square sendiri terdapat pada buku 1A, tetapi hanya merupakan bentuk

latihan yang berisi perintah dan kotak kata. Belum menggunakan gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

sebagai alat untuk membantu mempermudah pemelajar BIPA mengingat

dan mencari kata. Masih jarang instruktur BIPA yang pernah

menggunakan Word Square Bergambar. Meski begitu, salah satu

Instruktur mengaku pernah menggunakan Word Square Bergambar pada

kelas besar. Ketiga narasumber berpendapat bahwa Word Square sendiri

sebenarnya sudah mempunyai potensi untuk menambah kosakata

pemelajar BIPA tingkat beginner. Namun, jika ditambah gambar akan

lebih menarik dan lebih berpotensi untuk membantu pemelajar tingkat

beginner menambah dan mengingat kosakata.

C. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dilakukan peneliti untuk mengetahui kesulitan

pemelajar BIPA tingkat beginner pada saat mempelajari bahasa Indonesia.

Sebelum melakukan analisis kebutuhan, sebenarnya peneliti telah

menemukan salah satu permasalahan yang dihadapi pemelajar BIPA

tingkat beginner saat mempelajari bahasa Indonesia, yaitu masalah

pemahaman kosakata. Permasalahan ini diketahui peneliti melalui

pengalaman pribadi ketika berbicara dengan salah satu pemelajar BIPA

tingkat beginner.

Analisis kebutuhan ini dilakukan dalam rangka mengonfirmasi

permasalahan pemahaman kosakata yang dihadapi oleh pemelajar BIPA

dan karakteristik produk yang akan dikembangkan dalam rangka

menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti melakukan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

kebutuhan terhadap beberapa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Berikut identitas pemelajar BIPA di Wisma Bahasa

Yogyakarta

Tabel 4.1 Analisis Tujuan Pemelajar BIPA Tingkat Beginner

Data

Pemelajar

Jawaban Pemelajar

1 2 3 4 5

Nama Ama Elliot Mann Laura Henry Nicole

Rumert

Ryan

Usia 21 tahun 20 tahun 41 tahun 35 tahun 25 tahun

Asal/kebangsa

an

Australia Australia Australia German Australia

Level 1A 1A 2 1A 1A

Sejarah belajar

bahasa

Belajar di

Indonesia

selama enam

bulan.

Belajar bahasa

Indonesia

sebagai bahasa

kedua.

- Semester dua

jurusan

Bahasa

Indonesia di

Universitas

Freiburg.

Belajar

bahasa

Spanyol.

Tujuan belajar Mendapatkan

pekerjaan

magang di

Jakarta.

Untuk bekerja. Deplu AU Untuk

wisata.

Melengkapi

pertukaran

pelajar di

Indonesia.

Dengan siapa

belajar

Instruktur

Wisma

Bahasa

Instruktur

Wisma Bahasa

Instruktur di

Canberra dan

Wisma

Bahasa

Sendiri Instruktur

Wisma

Bahasa

Latar belakang

pendidikan

BA Law - BSC

University

Bahasa

Indonesia di

UniversitasFr

eiburg.

Belajar

jurusan

Hukum.

Bahasa lain Bahasa

Inggris

Bahasa Inggris - Itali,

Jerman,

Inggris,

Spanyol

Di mana

bahasa akan

digunakan

Di mana

saja.

Kehidupan

sehari-hari dan

tempat kerja.

Konsulat

Jendral

Austarila di

Bali

- Dalam

percakapan

Peneliti menggunakan kuesioner pada saat melakukan analisis

kebutuhan terhadap pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta. Pemelajar BIPA tingkat beginner harus menjawab

pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa Indonesia yang dibantu bahasa

Inggris dengan memilih jawaban yang telah disediakan, namun harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

sesuai dengan yang mereka butuhkan. Kuesioner ini memungkinkan

responden memberikan jawaban yang diharapkan dapat menggali

kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Kuesioner ini berisi beberapa

pertanyaan dengan tujuan mengonfirmasi kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Selain

itu, di dalam kuesioner tersebut juga berisi beberapa pertanyaan yang

mengarah pada model media yang sesuai dengan kebutuhan pemelajar

BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta. Hasil kuesioner

yang diisi oleh 5 pemelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta dapat

dilihat dari uraian berikut.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Word Square Bergambar

Pemelajar BIPA Tingkat Beginner

No Materi ∑ X % Kategori

1 Peralatan di kelas 6 1,2 40% Tidak berguna

2 Adjektif (sifat, warna, ukuran,

dsb)

9 1,8 60% Berguna

3 Arah 12 2,4 80% Berguna

4 Angka dan ukuran 9 1,8 60% Berguna

5 Nama-nama makanan 6 1,2 40% Tidak berguna

6 Keluarga 6 1,2 40% Tidak berguna

7 Transportasi umum 8 1,6 80% Berguna

8 Aktivitas sehari-hari 9 1,8 60% Berguna

9 Hobi 8 1,6 80% Berguna

10 Pekerjaan dan profesi 9 1,8 60% Berguna

Rata-rata 8,2 1,64 60% Berguna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Berdasarkan data pada tabel di atas, skor rata-rata dari seluruh aspek

adalah 1,64 dengan kategori “Berguna”. Artinya, pemelajar BIPA tingkat

beginner membutuhkan hampir semua materi dala angket analisis

kebutuhan tersebut. Aspek kebutuhan kosakata yang memiliki skor rata-

rata tertinggi yaitu pada aspek arah, transportasi umum, dan hobi dengan

masing-masing memperoleh rata-rata 2,4 dan 1,8 atau 80%. Hal ini

memandakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner membutuhkan

kosakata tersebut dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Aspek penilaian

yang memiliki rata-rata terendah yaitu nama-nama makanan dan keluarga

dengan masing-masing memperoleh rata-rata 1,2 atau 40%. Rendahnya

rata-rata pada aspek tersebut karena faktor tujuan dan kebutuhan pemelajar

BIPA tingkat beginner.

Selain data tentang kebutuhan kosakata pemelajar BIPA tingkat

beginner, peneliti merangkum topik-topik pilihan terkait kebutuhan

kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner. Pemelajar BIPA tingkat

beginner dapat memberikan lima topik pilihan dari angket kebutuhan

kosakata. Pemilihan topik ini bertujuan agar topik di dalam media sesuai

dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Berikut topik-topik

yang telah dipilih oleh pemelajar BIPA tingkat beginner.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel 4.3 Topik-topik Pilihan

Pemelajar Topik-topik Pilihan

A Aktivitas

sehari-hari

Nama-nama

makanan

Angka dan

ukuran

Adjektif

(sifat, warna,

ukuran, dsb)

Pekerjaan

dan profesi

B Pekerjaan

dan profesi

Adjektif

(sifat, warna,

ukuran, dsb)

Nama-

nama

makanan

Angka dan

ukuran

Keluarga

C Pekerjaan

dan profesi

Arah Angka dan

ukuran

Adjektif

(sifat, warna,

ukuran, dsb)

Peralatan di

kelas

D Pekerjaan

dan profesi

Keluarga Nama-

nama

makanan

Angka dan

ukuran

Arah

E Arah Pekerjaan

dan profesi

Kegiatan

sehari-hari

Hobi Adjektif

(sifat, warna,

ukuran, dsb)

Keterangan:

A. Ama D. Nicole Rumert

B. Elliot Mann E. Ryan

C. Laura Henry

Berdasarkan hasil analisis dan data-data yang telah disajikan di atas,

peneliti menyimpulkan bahwa topik-topik yang ditawarkan dibutuhkan

oleh para pemelajar BIPA tingkat beginner. Hal ini terbukti dari hasil rata-

rata kebergunaan topik-topik yang tinggi dengan kategori dibutuhkan dan

tidak dibutuhkan. Peneliti memahami bahwa pemelajar sangat

mengharapkan dapat menguasai kosakata dari topik-topik tersebut karena

sangat penting untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, dari

semua kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner terhadap kosakata

bahasa Indonesia, sangat baik apabila topik-topik tersebut dijadikan variasi

dalam pembuatan produk berupa media Word Square Bergambar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Tanpa mengurangi esensi dan substansi dari topik yang telah dipilih

pemelajar BIPA tingkat beginner melalui kuesioner di atas, ada 5 topik

yang akan dikembangkan oleh peneliti, yakni (1) arah, (3) hobi, (4)

pekerjaan dan profesi, dan (5) adjektif (sifat, warna, ukuran, dsb). Topik

kegiatan sehari-hari ditambahkan berdasarkan permintaan instruktur BIPA

di Wisma Bahasa Yogyakarta. Pemilihan tersebut didasarkan atas

kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner. Berdasarkan penjelasan

topik-topik yang dikembangkan peneliti di atas, peneliti mengharapkan

agar pemelajar BIPA tingkat beginner tidak hanya mampu memperkaya

dan mengingat kosakata bahasa Indonesia, tetapi juga mampu

menggunakan kosakata-kosakata yang dipelajari dalam kehidupan dan

komunikasi sehari-hari. Kuesioner analisis kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner ini tidak hanya berisi analisis kebutuhan topik kosakata,

tetapi juga analisis metodologi pembelajaran dan kebutuhan media

pemelajar BIPA tingkat beginner. Hasil kuesioner yang diisi oleh lima

pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta dapat

dilihat dari uraian berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Tabel 4.4 Metodologi Pembelajaran No Butir Pertanyaan Responden Persentase

1 Pembelajaran di kelas seperti apa yang Anda

sukai?

a. Individual

b. Dalam kelompok besar

5

0

100%

0%

2 Anda senang belajar dengan cara?

a. Memecahkan masalah

b. Mengingat

c. Mencari informasi secara mandiri

4

3

0

80%

60%

0%

3 Media seperti apa yang Anda sukai untuk

memperkaya kosakata?

a. Word Square

b. Cross Word

c. Gambar/poster

d. Buku latihan kosakata dengan gambar.

3

0

3

3

60%

20%

60%

60%

4 Teknik belajar seperti apa yang Anda sukai

untuk memperkaya kosakata?

a. Menyusun huruf

b. Mencari kata dengan bantuan gambar

c. Mencari kata sinonim atau antonim.

1

3

3

20%

60%

60%

Berdasarkan tabel 4.4, pada aspek pendapat pemelajar BIPA tingkat

beginner tentang pembelajaran bahasa Indonesia di dalam kelas, diperoleh

data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih menyukai kelas

individual. Hasil kuesioner diyatakan bahwa semua responden dengan

persentase 100% memilih individual. Pernyataan tersebut menyebutkan

bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta

beranggapan kelas privat lebih efektif dan intens. Hal ini dapat dilihat dari

responden dan persentase di atas.

Pada aspek bagaimana cara pemelajar BIPA tingkat beginner belajar,

diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner menyukai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

pemecahan masalah (problem solving) dan mengingat (memorizing). Hasil

kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 80% memilih pemecahan masalah

dan 60% memilih mengingat. Hasil tersebut karena 2 pemelajar memilih

dua pilihan, yakni pemecahan masalah dan mengingat. Pernyataan tersebut

menyebutkan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner menyukai cara

belajar dengan menggunakan pemecahan masalah dan mengingat. Dengan

demikian, instruktur BIPA dapat menggunakan media yang sesuai dengan

cara belajar pemelajar BIPA tingkat beginner. Alhasil, pengunaan media

di Wisma Bahasa Yogyakarta akan sesuai dengan kebutuhan pemelajar

BIPA tingkat beginner.

Pada aspek media untuk memperkaya kosakata, diperoleh data bahwa

pemelajar BIPA tingkat beginner lebih suka belajar kosakata dengan

bantuan gambar. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 3 orang atau

60% memilih Word Square, 3 orang atau 60% memilih gambar/poster, 3

orang atau 60% memilih buku latihan kosakata dengan gambar. Hasil

tersebut diperoleh karena 4 orang memilih dua jawaban. Pernyataan

tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih

menyukai belajar kosakata dengan bantuan gambar. Gambar dapat

mempermudah pemelajar BIPA tingkat beginner mengingat kosakata

bahasa Indonesia. Penggunaan gambar juga memerlukan kreatifitas

Instruktur agar dapat menarik perhatian dan minat pemelajar BIPA tingkat

beginner untuk menambah kosakata. Peneliti berusaha membuat media

untuk menambah kosakata dengan memadukan gambar dan permainan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Word Square dengan tujuan agar pemelajar BIPA tingkat beginner tertatik

dan mudah mengigat kosakata bahasa Indonesia.

Pada aspek teknik belajar kosakata bahasa Indonesia, diperoleh data

bahwa bahwa 3 orang atau 60% memilih mencari kata sinonim atau

antonim, 3 orang atau 60% memilih mencari kata dengan bantuan gambar,

dan 1 orang atau 20% memilih menyusun huruf. Hasil tersebut didapatkan

karena 2 orang memilih dua pilihan. Pernyataan tersebut menyatakan

bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta

lebih menyukai belajar kosakata dengan mencari sinonim atau antonim

dan mencari kata dengan bantuan gambar. Hal ini dapat dilihat dari pilihan

pemelajar BIPA tingkat beginner di atas.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kebutuhan Media

No Butir Pertanyaan Responden Persentase

1 Mengacu pada Microsoft Word, ukuran huruf

berapa yang Anda inginkan?

a. Kelas

b. Perpustakaan

c. Transportasi

d. Borobudur

0

0

3

2

0%

0%

60%

40%

2 Mengacu pada Microsoft Word, tampilan huruf

seperti apa yang Anda suka?

a. Times New Roman

b. Comic San MS

c. Calibri

4

1

0

80%

20%

0%

3 Apa jenis media gambar yang Anda sukai?

a. Gambar asli/foto

4

80%

zonamapel.blogspot.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

b. Gambar buatan/animasi

1 20%

4 Jenis media gambar seperti apa yang Anda

sukai

a. Gambar tunggal

b. Gambar berseri

4

1

80%

20%

5 Bagaimana tampilan warna pada gambar yang

lebih Anda sukai?

a. Hitam Putih

b. Berwarna

1

4

20%

80%

http://www.divertone.com

http://www.pixabay.com

bellakrisnawati.blogspot.com

http://www.waroenggaul212.wordpress.com

http://www.divertone.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Berdasarkan tabel 4.5, pada aspek ukuran huruf yang mengacu pada

microsoft word, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner

lebih menyukai huruf dengan ukuran 11. Hasil kuesioner dinyatakan

bahwa sebanyak 3 orang atau 60% memilih ukuran 11, dan 2 orang atau

40% memilih ukuran 12. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa

pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih ukuran huruf yang tidak

terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ukuran huruf yang tepat dan sesuai

dengan kebutuhan media tentu saja sangat penting bagi keterbacaan

pemelajar BIPA tingkat beginner.Pada aspek tampilan huruf yang

mengacu pada microsoft word, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA

tingkat beginner lebih menyukai tampilan huruf Times New Roman. Hasil

kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80% memilih Times

New Roman, 1 orang atau 20% memilih Comic San MS, dan 0 orang atau

0% memilih Calibri. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar

BIPA tingkat beginner lebih memilih tampilan huruf Times New Roman

yang biasa digunakan oleh kebanyakan orang.

Pada aspek jenis media gambar, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA

tingkat beginner lebih menyukai gambar asli/foto dan gambar tunggal.

Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80% memilih

gambar asli/foto dan gambar tunggal. Sedangkan 1 orang atau 20%

memilih gambar animasi dan gambar berseri. Pernyataan tersebut

menyatakan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner lebih memilih

gambar asli/foto dan gambar tunggal pada media yang akan digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Oleh karena itu, peneliti harus memilih gambar yang sesuai dengan

kosakata yang akan dipelajari oleh pemelajar BIPA tingkat beginner.

Alhasil, pembelajar BIPA tingkat beginner lebih mudah dalam mengingat

dan menemukan kata bahasa Indonesia pada media Word Square

Bergambar.

Pada aspek warna gambar, diperoleh data bahwa pemelajar BIPA

tingkat beginner lebih menyukai gambar berwarna dibanding gambar

hitam putih. Hasil kuesioner dinyatakan bahwa sebanyak 4 orang atau 80%

memilih gambar berwarna. Sedangkan 1 orang atau 20% memilih gambar

hitam putih. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa pemelajar BIPA

tingkat beginner lebih memilih gambar berwarna pada media yang akan

digunakan. Oleh karena itu, peneliti harus memilih warna gambar yang

sesuai dengan gambar perintah untuk kosakata yang akan dipelajari oleh

pemelajar BIPA tingkat beginner. Alhasil, pembelajar BIPA tingkat

beginner lebih mudah dalam mengingat dan menemukan kata bahasa

Indonesia pada media Word Square Bergambar.

D. Perancangan Media Word Square Bergambar

Perancangan media Word Square Bergambar bahasa Indonesi bagi

pemelajar BIPA tingkat beginner didasarkan pada hasil analisis kebutuhan

yang telah dilakukan. Sebelumnya, peneliti telah menunjukkan contoh

Word Square yang belum memakai bantuan gambar kepada instruktur

BIPA. Instruktur BIPA diminta untuk memberikan pendapat mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

potensi Word Square jika ditambah bantuan gambar untuk memperkaya

dan mempermudah pemelajar BIPA tingkat beginner menghapal kata

bahasa Indonesia. Hasilnya, instruktur berpendapat bahwa media Word

Square Bergambar berpotensi untuk membantu pemelajar BIPA tingkat

beginner memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Gambar dibutuhkan

karena dapat memudahkan pemelajar BIPA tingkat beginner mencari kata

bahasa Indonesia, gambar juga memudahkan pemelajar BIPA tingkat

beginner mengingat kosakata bahasa Indonesia. Selain itu dalam

mengembangkan model media Word Square Bergambar, peneliti juga

melihat berbagai buku permainan kosakta dan buku latihan 1A dan 1B

yang digunakan oleh Wisma Bahasa Yogyakarta.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan pencermatan sistematika buku

permainan kosakata dan buku latihan pemelajar BIPA tingkat beginner di

Wisma Bahasa Yogyakarta, peneliti membuat rancangan draf media Word

Square Bergambar yang terdiri dari (1) sampul; (2) Halamn Judul; (3)

identitas penulis, pendesain sampul, dan editor; (4) kata pengantar, (5)

daftar topik; (6) pendahuluan; (7) Isi latihan; (8) glosarium

1. Sampul

Draf sampul yang dibuat oleh peneliti harus terlihat semenarik mungkin

dan mewakili isi media Word Square Bergambar. Di dalam sampul media

Word Square Bergambar bahasa Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat

beginner, peneliti memilih background berwarna merah serta gambar-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

gambar yang mewakili isi serta pengguna media. Draf awal sampul yang

dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut.

Gambar 4.1 Draf Sampul Depan Gambar 4.2 Draf Sampul Belakang

2. Halaman Judul

Draf halaman judul dalam media Word Square Bergambar bahasa

Indonesi bagi pemelajar BIPA tingkat beginner ini dibuat sama dengan

kebanyakan buku permainan kosakata pada umumnya. Pada bagian atas

dituliskan judul media Word Square Bergambar, kemudian pda bagian

bawahnya dituliskan nama peneliti dan gambar instansi Universitas Sanata

Dharma. Secara terperinci, draf halaman judul yang dibuat oleh peneliti

dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Gambar 4.3 Draf Halaman Judul

3. Identitas Penulis, Editor, dan Ilustrator Media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia

Identitas penulis, pengedit Word Square Bergambar, dan ilustrator

Word Square Bergambar dibuat hampir sama dengan kebanyakan buku

latihan pada umunya. Pada bagian tersebut dituliskan nama peneliti yang

dalam konteks ini merupakan pembuat media Word Square Bergambar

bahasa Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta. Serta nama pengedit dan ilustrator Word Square Bergambar

yang membantu peneliti membuat produk dalam Corel Draw X4. Editor

tersebut adalah seorang mahasiswa UMB (Universitas Mercu Buana) yang

bernama Aryo Gerbang Samudra Lasakar. Ia adalah mahasiswa semester

akhir yang sedang belajar di Program S1 Teknik Elektro. Istrutator

tersebut adalah seorang mahasiswa CBI (Citra Buana Indonesia) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

bernama Firmansyah Lonawijaya. Ia adalah mahasiswa semester tiga yang

sedang belajar di Program D3 Manjemen Perhotelan. Secara terperinci,

draf identitas penulis, pendesai sampul, dan editor yang dibuat oleh

peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut.

Gambar 4.4 Draf Identitas Penulis dan Editor

4. Kata pengantar

Bagian kata pengantar dalam media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia hampir sama dengan kebanyakan buku permainan pada

umumnya. Pada bagian tersebut berisi uraian pengantar dan harapan

penulis tentang kebermanfaatan produk. Secara terperinci, draf kata

pengantar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Gambar 4.5 Draf Kata Pengantar

5. Daftar Topik

Pada bagian daftar topik dibuat hampir sama dengan daftar topik pada

buku pegangan dan buku latihan 1A dan 1B Wisma Bahasa Yogyakarta.

Pada bagian ini berisi daftar topik-topik kosakata Word Square

Bergambar. Secara terperinci, draf daftar isi yang dibuat oleh peneliti

dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Gambar 4.6 Draf Daftar Topik

6. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan, peneliti memaparkan mengenai spesifikasi

produk media Word Square Bergambar yang dihasilkan, uraian yang berisi

pentingnya media Word Square Bergambar bahasa Indonesia bagi

kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner dan topik yang ada di dalam

kamus. Secara terperinci, draf pendahuluan yang dibuat oleh peneliti dapat

dilihat pada Gambar 4.7 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Gambar 4.7 Draf Pendahuluan

7. Isi latihan

Bagian isi latihan Word Square Bergambar berisi petunjuk pengisian,

petunjuk perintah, dan petunjuk gambar yang harus diperhatikan oleh

pemelajar BIPA tingkat beginner. Petunjuk pengisian ini dibuat untuk

memudahkan penggunaan media Word Square Bergambar bagi pemelajar

BIPA tingkat beginner. Secara terperinci, draf petunjuk penggunaan media

Word Square Bergambar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada

Gambar 4.8 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Gambar 4.8 Draf Isi Latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

8. Glosarium

Pada bagian ini, peneliti menyajikan glosarium atau daftar kosakata.

Bagian glosarium berisi daftar kosakata yang harus dicari oleh pemelajar

BIPA tingkat beginner pada halaman sebelumnya. Secara terperinci, draf

inti glosarium yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.9

berikut.

Gambar 4.9 Draf Glosarium

E. Data Validasi dan Revisi Produk

Produk yang sudah dikembangkan kemudian diberikan kepada ahli

pembelajaran bahasa, ahli media, dan instruktur Bahasa Indonesia Wisma

Bahasa Yogyakarta untuk divalidasi. Validasi dilakukan untuk mengetahui

seberapa baik dan layak produk yang dikembangkan untuk digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Validasi dilakukan menggunakan pedoman penyekoran skala empat Likert

(Widoyoko, 2014:104)

Tabel 4.6 Kriteria Penilaian terhadap Produk dengan Skala Empat

Bobot Kategori

5 Sangat Baik

4 Baik

2 Tidak Baik

1 Sangat tidak baik

Tabel 4.7 Tabel Konversi Skala Empat

Kategori Interval skor Interval hasil perhitungan

Sangat baik X > Xi + 1,80 SBi X > 4,21

Baik Xi + 0,60 SBi < X ≤ Xi+ 1,80 SBi 3,40 < X ≤ 4,20

Tidak baik Xi - 1,80 SBi < X ≤ Xi - 0,60 SBi 1,79 < X ≤ 2,59

Sangat tidak baik X ≤ Xi - 1,80 SBi X ≤ 1,79

1. Deskripsi Data Validasi Dosen Ahli

Penilaian dilakukan pada 05 November 2018 dilakukan oleh Bapak

Dr. B. Widharyanto., M.Pd. selaku dosen ahli. Penlaian ini dilakukan

secara validasi untuk menilai produk pengembangan. Aspek yang dinilai

dari media adalah (1) bentuk dan desain media Word Square Bergambar

bahasa Indonesia, (2) kemenarikan sampul media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia, (3) jenis dan ukuran huruf yang digunakan

dalam media Word Square Bergambar bahasa Indonesia, (4) warna dan

kejelasan gambar dalam media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia, (5) kesesuain kosakata dengan kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner pada setiap topik yang disajikan dalam media Word

Square Bergambar bahasa Indonesia, (6) kesesuain gambar dan kosakata

yang dicari untuk membantu pemelajar BIPA tingkat beginner

menemukan kosakata, (7) kemudahan memahami petunjuk pengisian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (8) kemudahan

menemukan kosakata yang sedang dicari dengan adanya gambar pada

setiap perintah, (9) Bahasa yang digunakan dalam kalimat sederhana dan

mudah dimengerti, (10) Manfaat kosakata dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia, dan (11) Media Word Square Bergambar

memiliki potensi keberhasilan untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia. Berdasarkan hasil validasi, kualitas media memperoleh skor

rata-rata 3,8 dengan kategori “baik” karena satu judul topik yang kurang

tepat dan jenis huruf yang harus diubah.

2. Revisi Produk Berdasarkan Validasi Dosen Ahli

Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran dari dosen

ahli. Peneliti melakukan perbaikan sesuai saran atau komentar dosen ahli

dengan (1) memperbaiki jenis huruf, dan (2) perubahan judul pada salah

satu topik.

Perubahan nama topik pada daftar topik

Gambar 4.10a Gambar 4.10b

Topik pada teks belum diubah Perubahan nama topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Perubahan jenis huruf

Gambar 4.11a Gambar 4.11b

Jenis huruf belum diubah Perubahan pada jenis huruf

3. Deskripsi Data Validasi Instruktur BIPA

Produk media ini dinilai oleh Agung Siswanto, S.Pd. selaku instruktur

BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta sebagai validator. Produk dilakukan

penilaian pada Jumat, 9 November 2018. Aspek yang dinilai dari media

adalah (1) bentuk dan desain media Word Square Bergambar bahasa

Indonesia, (2) kemenarikan sampul media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia, (3) jenis dan ukuran huruf yang digunakan dalam media

Word Square Bergambar bahasa Indonesia, (4) warna dan kejelasan

gambar dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (5)

kesesuain kosakata dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat beginner

pada setiap topik yang disajikan dalam media Word Square Bergambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

bahasa Indonesia, (6) kesesuain gambar dan kosakata yang dicari untuk

membantu pemelajar BIPA tingkat beginner menemukan kosakata, (7)

kemudahan memahami petunjuk pengisian media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia, (8) kemudahan menemukan kosakata yang sedang

dicari dengan adanya gambar pada setiap perintah, (9) Bahasa yang

digunakan dalam kalimat sederhana dan mudah dimengerti, (10) Manfaat

kosakata dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, dan

(11) Media Word Square Bergambar memiliki potensi keberhasilan untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil validasi,

kualitas media memperoleh skor rata-rata 4,4 dengan kategori “sangat

baik” karena satu judul topik yang kurang tepat dan jenis huruf yang harus

diubah.

4. Revisi Produk Berdasarkan Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta

Revisi produk dilakukan berdasarkan komentar dan saran dari dosen

ahli. Peneliti melakukan perbaikan sesuai saran atau komentar instruktur

BIPA dengan (1) memperbaiki Word Square pada topik arah, dan (2)

mengurangi jumlah contoh mengerjakan menjadi satu, yaitu hanya di

latihan pertama saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Perubahan Word Square pada topik “arah”

Gambar 4.12a Gambar 4.12b

Word Square belum diubah Perubahan Word Square

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Perubahan pada contoh mengerjakan

Gambar 4.13a Contoh mengerjakan belum diubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Gambar 4.13b Perubahan pada contoh mengerjakan

5. Deskripsi Hasil Uji Coba Produk

Setelah melalui proses validasi oleh dosen ahli dan instruktur BIPA,

produk yang telah direvisi lalu diuji cobakan kepada pemelajar BIPA tingkat

beginner. Uji coba produk dilakukan kepada empat pemelajar BIPA tingkat

beginner. Empat pemelajar tersebut terdiri dari empat pemelajar BIPA tingkat

beginner 1A dan 1B.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Pada penilaian uji coba produk, pemelajar BIPA tingkat beginner

akan memilih jawaban YA atau TIDAK serta memberikan kritik dan/atau

saran terhadap produk Word Square Bergambar Bahasa Indonesia. Pada

penilaian ini terdapat lima aspek yang dinilai, yaitu: (1) aspek tampilan

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (2) aspek kelayakan isi

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia, (3) aspek kebahasaan,

(4) aspek kemudahan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia,

dan (5) aspek kualitas media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Coba Produk Pemelajar BIPA Tingkat

Beginner

No. Aspek yang dinilai Pilihan

Jawaban

Jumlah

YA TIDAK

Tampilan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

1 Ketertarikan pada bentuk dan desan media Word

Square Bergmbar Bahasa Indonesia

3 0 3

2 Ketertarikan pada desain sampul dan warna media

Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

2 1 3

Isi media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

3 Kejelasa huruf dan kata dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

3 0 3

4 Topik dalam media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia sesuai dengan kebutuhan.

3 0 3

5 Perintah dalam setiap latihan media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia dapat dimengerti

3 0 3

6 Kejelasan gambar-gambar pada setiap topik dalam

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

3 0 3

7 Kesesuaian gambar dengan topik yang disajikan. 3 0 3

8 Kesesuain kosakata dengan gambar pada topik yang

disajikan

3 0 3

Bahasa dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

9 Bahasa pada perintah pengisian media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia dapat dipahami

3 0 3

10 Bahasa pada setiap topik dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia dapat dipahami

3 0 3

Kemudahan menggunakan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

11 Kemudahan dalam memahami perintah pengisian

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

3 0 3

12 Gambar mempermudah menemukan kosakata 3 0 3

13 Kemudahan dalam menemukan kosakata dalam 3 0 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Word Square.

Kualitas media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

14 Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

dapat digunakan secara mandiri

3 0 3

15 Kualitas media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia dalam memperkaya kosakata Bahasa

Indonesia

3 0 3

Jumlah 3

Kriteria Baik

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui pada indikator pertama di

aspek pertama, semua pemelajar BIPA tingkat beginner menyatakan

bahwa tertarik pada bentuk dan desain media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia. Pada indikator pertama dalam aspek pertama, semua

pemelajar BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik,

dan/atau saran.

Pada indikator kedua di aspek pertama, terdapat tiga pemelajar BIPA

tingkat beginner yang menyatakan bahwa desain sampul dan warna

disajikan dengan menarik. Akan tetapi, terdapat satu mahasiswa yang

memilih TIDAK dengan komentar bahwa sebaiknya sampul tanpa gambar

pemelajar BIPA. Berdasarkan hasil perhitungan uji coba pada tabel di atas

dapat dibuktikan bahwa desain sampul dan warna sudah menarik.

Pada indikator ketiga di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner menyatakan bahwa huruf dan kata dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia dapat dilihat dan terbaca dengan jelas. Pada

indikator ketiga, semua pemelajar BIPA tingkat beginner juga tidak

memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Pada indikator keempat di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner menyatakan bahwa topik dalam media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia sudah sesuai dengan kebutuhan pemelajar BIPA tingkat

beginner. Pada indikator keempat, semua pemelajar BIPA tingkat beginner

tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word

Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator kelima di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner menyatakan bahwa perintah/ petunjuk pengerjaan dalam setiap

latihan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dapat

dimengerti. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat beginner

tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word

Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator keenam di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner menyatakan bahwa gambar-gambar pada setiap topik dapat

dilihat dengan jelas. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator ketujuh di aspek kedua, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner menyatakan bahwa gambar-gambar yang ada sudah sesuai

dengan setiap topik yang disajikan dalam media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Pada indikator kedelapan di aspek kedua, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa kosakata dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia sudah sesuai dengan gambar dan topik yang

disajikan. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat beginner tidak

memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator kesembilan di aspek ketiga, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa bahasa dalam perintah/ petunjuk

pengerjaan mudah dipahami. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran

terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator kesepuluh di aspek ketiga, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa bahasa pada setiap topik yang

disajikan mudah dipahami. Pada indikator kesepuluh, semua pemelajar

BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran

terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator kesebelas di aspek keempat, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa perintah pengisian pada setiap topik

mudah dimengerti dan dipahami. Pada indikator ini, semua pemelajar

BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran

terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator kedua belas di aspek keempat, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa gambar mempermudah pemelajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

BIPA tingkat beginner mengingat dan mencari kosakata. Pada indikator

ini, semua pemelajar BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar,

kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia.

Pada indikator ketiga belas di aspek keempat, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa kosakata dalam Word Square dapat

ditemukan dengan mudah. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran

terhadap media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

Pada indikator keempat belas di aspek kelima, semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia dapat digunakan secara mandiri. Pada indikator ini,

semua pemelajar BIPA tingkat beginner tidak memberikan komentar,

kritik, dan/atau saran terhadap media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia.

Pada indikator kelima belas di aspek kelima, , semua pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia layak dan dapat membantu memperkaya kosakata

bahasa Indonesia. Pada indikator ini, semua pemelajar BIPA tingkat

beginner tidak memberikan komentar, kritik, dan/atau saran terhadap

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Tabel 4.9 Kualitas Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

Berdasarkan Pemelajar BIPA tingkat beginner

Pemelajar Kesimpulan

Sangat Membantu Cukup Membantu Tidak Membantu

A 1 - -

B - 1 -

C 1 - -

Jumlah 2 1 -

Kesimpulan Sangat Membantu

Keterangan:

A. Emmelie Friedman B. Christian Amayas

C. Rebecca

Kesimpulan pada angket uji coba lapangan bertujuan agar peneliti

mengetahui lebih jelas kualitas media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Berdasarkan

tabel di atas tiga pemelajar BIPA tingkat beginner menyatakan bahwa

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia sangat membantu dalam

memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Sedangkan satu pemelajar BIPA

tingkat beginner menyatakan bahwa media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia cukup membantu dalam memperkaya kosakata bahasa

Indonesia. Berdasarkan pernyataan tersebut terbukti bahwa media Word

Square Bergambar Bahasa Indonesia dapat memperkaya kosakata bahasa

Indonesia bagi pemelajar tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta.

F. Kajian Produk Akhir

Produk akhir diperoleh berdasarkan penilaian, saran dan komentar dari

validator. Validator tersebut antara lain dosen ahli dan instruktur BIPA

Wisma Bahasa Yogyakarta, dan 3 pemelajar BIPA tingkat beginner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Wisma Bahasa Yogyakarta. Terdapat beberapa bagian produk awal

pembuatan yang dilakukan revisi untuk menghasilkan produk akhir yang

lebih baik dari produk awal pembuatan dan layak digunakan dalam proses

memperkaya kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner.

1. Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dikembangkan

dengan program CorelDraw X7, kemudian diubah ke format Portable

Document Format (PDF) agar memudahkan pada saat proses mencetak.

Produk akhir dicetak menggunakan kertas Hvs 80gr dan Ivory 190gr

dengan ukuran kertas A4 kemudian dijilid steples. Program CorelDraw X7

merupakan program aplikasi khusus untuk desain grafis. Proses desain

media dilakukan dengan mengkombinasikan warna merah sebagai

backgorund serta mengatur pada sampul dan isi, serta tata letak teks dan

gambar. Media ini terdiri dari 43 halaman.

Berikut penjelasan komponen-komponen yang terdapat pada media

Word Square Bergambar Bahasa Indonesia.

a. Sampul Depan dan Belakang

Sampul depan menggunakan gambar huruf, Word Square, dan

pemelajar BIPA. Terdapat keterangan yang akan dipelajari yaitu

kosakata Bahasa Indonesia yang dikemas dengan Word Square dengan

bantuan gambar. Selain itu, terdapat pula sasaran yang dituju yakni

untuk pemelajar BIPA tingkat pemula (beginner) dan nama penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Sampul belakang menggunakan gambar Garuda Indonesia dan Peta

Indonesia.

Gambar 4.14 Gambar 4.15

Tampilan Sampul Depan Tampilan Sampul Belakang

b. Halaman Judul

Pada halaman judul bagian atas dituliskan judul media Word

Square Bergambar, kemudian pada bagian bawahnya dituliskan nama

peneliti, gambar instansi Universitas Sanata Dharma, dan kolom nama

untuk pemilik media. Secara terperinci, draf halaman judul yang dibuat

oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.14 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Gambar 4.16 Tampilan Halaman Judul

c. Identitas Penulis, Editor, dan Ilustrator media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

Pada bagian Identitas penulis, editor, dan ilustrator Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia dituliskan nama peneliti yang dalam

konteks ini merupakan pembuat media Word Square Bergambar

bahasa Indonesia bagi pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma

Bahasa Yogyakarta. Serta nama pengedit dan ilustrator Word Square

Bergambar yang membantu peneliti membuat produk dalam Corel

Draw X7. Secara terperinci, draf identitas penulis, pendesai sampul,

dan editor yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.4

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Gambar 4.17 Tampilan Halaman Identitas

d. Kata Pengantar

Pada bagian kata pengantar berisi uraian pengantar dan harapan

penulis tentang kebermanfaatan produk. Secara terperinci, kata

pengantar yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada gambar 4.16

berikut.

Gambar 4.18 Tampilan Kata Pengantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

e. Daftar Topik

Daftar topik berisi daftar topik-topik kosakata Word Square

Bergambar yang dibuat secara urut sesuai kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner. Topik dan kosakata hampir sama dengan buku 1A

dan 1B. Secara terperinci, daftar topik yang dibuat oleh peneliti dapat

dilihat pada Gambar 4.17 berikut.

Gambar 4.19 Tampilan Daftar Topik

f. Pelajaran

Pada bagian pelajaran berisi topik-topik, konten, dan tugas pada

media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia. Peneliti

memaparkan apa saja yang akaan dipelajari oleh pemelajar BIPA

tingkat beginner dan apa saja yang ditugaskan kepada pemelajar BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

tingkat beginner. Secara terperinci, draf pelajaran yang dibuat oleh

peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.18 berikut.

Gambar 4.20 Pelajaran

g. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan, peneliti memaparkan mengenai

spesifikasi produk media Word Square Bergambar yang dihasilkan,

uraian yang berisi pentingnya media Word Square Bergambar bahasa

Indonesia bagi kosakata pemelajar BIPA tingkat beginner dan topik

yang ada di dalam kamus. Secara terperinci, draf pendahuluan yang

dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.19 berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Gambar 4.21 Pendahuluan

h. Isi Media Word Square Bergambar

Bagian isi terdiri dari 43 halamn yang terdiri dari struktur kalimat

dan latihan-latihan berupa Word Square Bergambar. Pada lembar awal

terdapat struktur kalimat. Setelah itu, dilanjutkan dengan latihan

menemukan kosakata menggunakan gambar dan Word Square.

Gambar 4.22 Salah Satu Tampilan Latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

i. Glosarium

Bagian glosarium berisi daftar kosakata yang harus dicari oleh

pemelajar BIPA tingkat beginner pada halaman sebelumnya. Secara

terperinci, draf inti glosarium yang dibuat oleh peneliti dapat dilihat pada

Gambar 4.20 berikut.

Gambar 4.23 Tampilan Glosarium

j. Kelebihan Produk

Peneliti memaparkan beberapa kelebihan produk yaitu:

a) Produk yang dikembangkan tidak membutuhakan jaringan internet

saat menggunakannya.

b) Produk yang dihasilkan menggabungkan topik, gambar, Word

Square, dan kosakata yang dibutuhkan pemelajar BIPA tingkat

beginner.

c) Produk yang dikembangkan dapat menjadi buku latihan kosakata

sebagai pendamping buku 1A dan 1B.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

d) Produk yang dikembangkan dapat digunakan secara mandiri untuk

latihan kosakata.

e) Di dalam produk terdapat variasi latihan yakni jawaban singkat,

teks rumpang, dan percakapan.

k. Kekurangan Produk

Adapun beberapa kekurangan dari produk yaitu:

a) Gambar pada setiap latihan media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia kebanyakan mengambil dari internet karena keterbatasan

waktu dan kemampuan peneliti dan ilustrator.

b) Latihan pada media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

masih diskirt

c) Media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia belum dapat

dijadikan aplikasi di laptop atau ponsel karena keterbatasan ilmu

teknologi peneliti.

d) Situasi menggunakan produk media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia perlu diperhatikan. Kondisi yang ramai perlu

dihindari karena menurunkan fokus dan konsentrasi pemelajar

dalam mencari kosakata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

BAB V

PENUTUP

Pada bagian ini diuraikan beberapa hal, yaitu (1) kesimpulan, (2)

implikasi, dan (3) saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara dengan instruktur BIPA, dapat disimpulkan

bahwa pemelajar BIPA masih kesulitan mengingat dan menghapal kosakata

Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, selain buku pegangan 1A dan 1B,

dibutuhkan media khusus untuk melatih kosakata bahasa Indonesia agar

pemelajar BIPA dapat memperkaya dan mengingat dengan baik kosakata

bahasa Indonesia. Berdasarkan angket analisis kebutuhan yang ditujukan

pada pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, dapat

disimpulkan bahwa pemelajar BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa

Yogyakarta membutuhkan media khusus untuk berlatih kosakata. Selain

menggunakan buku pengangan 1A dan 1B, pemelajar BIPA tingkat beginner

juga membutuhkan media yang menunjang kemampuan mereka untuk

memperkaya kosakata. Sebanyak 60% memilih Word Square sebagai media

memperkaya kosakata dan 60% memilih mencari kata dengan bantuan

gambar sebagai salah satu cara untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia.

Pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

mengacu pada teori Borg and Gall yang telah dimodifikasi dan disesuaikan

dengaan kondisi lapangan. Penelitian pengembangan yang dilakukan peneliti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

meliputi pertama, analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi, kegiatan

ini berupa wawancara dengan tiga instruktur BIPA, angket yang ditujukan

kepada pemelajar BIPA tingkat beginner, dan analisis buku pengangan 1A

dan 1B. Wawancara dengan instruktur BIPA dilakukan pada 20 Agustus 2018

dan 27-28 Agustus 2018. Angket analisis kebutuhan dilakukan pada lima

pemelajar BIPA tingkat beginner pada 27-31 Agustus 2018. Analisis buku

pengangan 1A dan 1B dilakukan pada 15 September 2018. Kedua,

Pengembangan produk, kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara,

angket analisis kebutuhan, dan analisis buku pegangan 1A dan 1B. Ketiga,

Uji validasi produk, kegiatan ini dilakukan oleh Dr. B. Widharyanto, M.Pd

selaku dosen ahli pada tanggal 5 November 2018 dan Agung Siswanto, S.Pd

selaku instruktur BIPA pada tanggal 9 November 2018. Dosen ahli

memberikan skor 3,8 dengan kategori “baik” dan instruktur BIPA

memberikan skor 4,4 dengan kategori “sangat baik”. Keempat, revisi produk,

kegiatan ini dilakukan berdasarkan saran yang diberikan oleh dosen ahli dan

instruktur BIPA. Kelima, uji coba lapangan dan revisi produk, kegiatan ini

dilakukan pada 5 Desember 2018 dengan dua orang pemelajar BIPA tingkat

beginner dan 13 Desember 2018 dengan satu orang pemelajar BIPA tingkat

beginner dengan hasil perhitungan 3 kategori “baik”. Peserta uji coba tidak

menambahkan catatan, kritikan, atau saran apapun sehingga revisi produk

tidak dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

B. Implikasi

Pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dapat

dimanfaatkan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia bagi pemelajar

BIPA tingkat beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta, karena pengembangan

dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pemelajar BIPA tingkat

beginner di Wisma Bahas Yogyakarta. Selain itu peneliti membuat media

berdasarkan buku pegangan 1A dan 1B sebagai materi ajar.

Jika media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia akan digunakan di

lembaga bahasa lain, pengguna media harus memperhatikan beberapa hal

berikut.

1. Pengguna harus memperhatikan kesesuaian topik media dengan

buku pegangan yang digunakan.

2. Pengguna harus memastikan kesesuaian media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia dengan tingkat pemelajar.

3. Pengguna harus memperhatikan metode pembelajaran yang akan

diterapakan di lembaga.

C. Saran-Saran

Saran-saran peneliti dalam pengembangan media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia, yakni.

1) Pengguna media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

mempelajari dahulu cara meggunakan media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

2) Lingkungan yang dimaksud peneliti adalah kondisi sekitar kelas.

Penggunaan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

secara efektif memperhatikan situasi skitar tempat belajar. Kondisi

yang terlalu ramai perlu dihindari karena menurunkan fokus dan

konsentrasi pemelajar dalam mengerjakan latihan yang disajikan.

3) Peneliti megembangan media Word Square Bergambar untuk

pemelajar tingkat beginner. Peneliti lain tidak menutup

kemungkinan untuk mengembangkan media ini dengan bahasa dan

topik lainnya.

4) Gambar pada media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

sebagian besar diambil dari internet. Peneliti lain diharapkan bisa

menggunakan gambar yang diambil atau dibuat oleh peneliti sendiri.

5) Dalam pengembangan media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia, diharapkan peneliti lain menggunakan program Corel

DRAW versi terbaru agar lebih menarik.

6) Tidak menutup kemungkinan peneliti lain bisa membuat media

Word Square Bergambar Bahasa Indonesia dalam bentuk aplikasi

pada laptop atau smartphone.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2014. Meda Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2014. Meda Pembelajaran edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Andang, Ismail. 2006. Optimalisasi Media Pembelajaran Mempengaruhi

Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian. Jakarta: Grasindo.

Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa

Manusia. Jakarta: Obor.

Dewi, Rishe Purnama. 2012. Penetuan Cakupan, Urutan Materi, dan Penentuan

Materi Pembelajaran. Disajikan pada mata kuliah bahan ajar dan media

pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Fachrudin. 2016. Pengaruh Model Word Square Didukung Media Gambar

Terhadap Kemampuan Siswa Mengidentifikasi Janis Makanan Hewan

Mata Pelajaran IPA Pada Kelas IV Semester 1 MI Muhammadiyah 1

Pare Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi S1. FKIP UN PGRI Kediri.

Gall, Meredith D, Joyce P. Gall, Walter R, Borg. 2007. Educational Research: An

Introduction 8th Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Keraf, Gorys. (1996). Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Kustandi, Cecep; Sutjipto, Bambang. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Latuheru. M.P. (1988). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar

Masa Kini. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. Edisi Ketiga. Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan

Sastra. Yogyakarta; BPFE Fakultas Ekonomi UGM.

Nursugistriani. 2015. Efektivitas Media Permainan Word Square Dalam

Penguasaan Kosakata Bahasa Prancis Pada Keterampilan Membaca

Siswa Kelas XII IPS SMA N 1 Depok. Skripsi S1. FBS UNY.

Rishe Purnama Dewi, Apri Damai Sagita Krissandi. 2015. Pengembangan Media

Video Tematik Kelas V Tema 2 Subtema 1 Kurikulum 2013. Prosiding

Seminar Nasional PIBSI XXXVII Optimalisasi Fungsi Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

sebagai Wahana Pembentukan Mental dan Karakter Bangsa di Eropa

Globalisasi Menuju Indonesia Emas 2015. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. PELLBA 2 Pertemuan Linguistik Lembaga

Bahasa Atma Jaya: Kedua. Yogyakarta: Kanisius.

Ridell, David. 2003. Teaching English as A Foreign/ Second Language. Chicago:

Teach Yourself.

Sadiman, Arief. 2008. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sammeng, Andi Mappi. 1995. Pengajaran Bahasa Indonesia sebagai Bahasa

Asing serta Peranannya, Makalah Kongres BIPA 1995 di Fakultas Sastra,

Universitas Indonesia Jakarta.

Sedarmayanti. Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung:

Mandar Maju.

Soedjito. 2011. Kosakata Bahasa Indonesia. Malang: Aditya Media.

Soeparno. 1988. Media Pembelajaran Bahasa. Jakarta: PT. Intan Pariwara

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Taniredja, Tukiran, dkk. 2012. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta.

Widoyoko, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wurianingrum, Tri. 2007. Permainan Edukatif Pendukung Pembelajaran Bahasa.

Bandung: Angkasa.

Situs Internet

TrackTest English Certificate. Diakses dari situs https://tracktest.eu/english-

certification-online/. Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2018. Jam 13.52

WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Lampiran 1

Surat Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Lampiran 2

Surat Validasi Instrumen Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

Lampiran 3

Validasi Instrumen Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 4

Penilaian Validasi Instrumen Penelitian

No

Nomor Butir dalam

Lembar Validasi

Instrumen

Penelitian

Deskripsi Skor

1 2 4 5

A. Rubrik Penilaian Instrument Analisis Kebutuhan

A.1

Angket

Analisis

Kebutuhan

untuk

Pemelajar

BIPA Tingkat

Beginner

a. Petunjuk pengisisan angket

analisis kebutuhan tidak

membantu dan bahasa yang

digunakan

membingungkan sehingga

tidak jelas.

Petunjuk pengisisan

angket analisis kebutuhan

kurang membantu tetapi

bahasa yang digunakan

cukup singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisisan

angket analisis kebutuhan

sudah membantu tetapi

bahasa yang digunakan

cukup singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisian analisis

kebutuhan sangat membantu

dan bahasa yang digunakan

singkat , padat dan jelas.

b. Pernyataan yang dipilih

sangat tidak sesuai dengan

indikator yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih

kurang sesuai dengan

indikator yang dicapai.

Pernyataan yang dipilih

cukup sesuai dengan

indikator yang dicapai

Pernyataan yang dipilih

sangat sesuai dengan

indikator yang dicapai

c. Lembar Validasi instrumen

yang diberikan tidak

menggunakan format yang

sesuai dengan kebutuhan.

Tidak lengkapanya poin

analisis kebutuhan yang

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan

kurang menggunakan

format yang sesuai

dengan kebutuhan.

Poin analisis kebutuhan

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan

menggunakan format

yang cukup sesuai dengan

kebutuhan (terdapat

beberapa format masih

Lembar Validasi instrumen

yang diberikan

menggunakan format yang

sangat sesuai dengan

kebutuhan.

Poin analisis kebutuhan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai sarana

pengambilan data.

yang dituju kurang

lengkap.

Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarana pengambilan data.

tertukar satu sama lain)

Poin analisis kebutuhan

yang dituju sudah

lengkap.

Angket yang diajukan

sudah layak sebagai

sarana pengambilan data.

dituju sangat lengkap.

Angket yang diajukan sangat

layak sebagai sarana

pengambilan data.

d. Bahasa yang digunakan

berbelit-belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa sangat

tidak sesuai dengan

penulisan yang baik dan

benar (masih banyak

kesalahan penulisan).

Bahasa yang digunakan

cukup sederhana namun

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan

penulisan yang baik dan

benar (kesalahan

penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan

cukup sederhana dan

mudah dipahami.

Penggunaan bahasa cukup

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar (

kesalahan penulisan

sedikit).

Bahasa yang digunakan

sederhana dan sangat mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa sangat

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar.

e. Penggunaan kalimat tidak

sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat

kurang sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat

sudah sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat

sesuai dengan kaidahnya.

A.2

Pedoman

Wawancara

terstuktur

dengan

Instruktur

BIPA

a. Pertanyaan yang dipilih

tidak sesuai dengan

indikator yang dicapai.

Pertanyaan yang dipilih

kurang sesuai dengan

indikator yang dicapai.

Pertanyaan yang dipilih

cukup sesuai dengan

indikator yang dicapai

Pertanyaan yang dipilih

sangat sesuai dengan

indikator yang dicapai

b. Tidak lengkapanya poin

analisis kebutuhan yang

dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai sarana

Poin analisis kebutuhan

yang dituju kurang

lengkap.

Angket yang diajukan

kurang layak sebagai

Poin analisis kebutuhan

yang dituju cukup

lengkap.

Kelengkapan poin analisis

kebutuhan yang dituju.

Poin analisis kebutuhan yang

dituju sangat lengkap.

Kelengkapan poin analisis

kebutuhan yang dituju.

Angket yang diajukan sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

pengambilan data. sarana pengambilan data. Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarana pengambilan data.

layak sebagai sarana

pengambilan data.

c. Bahasa yang digunakan

berbelit-belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa sangat

tidak sesuai dengan

penulisan yang baik dan

benar (masih banyak

kesalahan penulisan).

Bahasa yang digunakan

kurang sederhana namun

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan

penulisan yang baik dan

benar (kesalahan

penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan

cukup sederhana dan

mudah dipahami.

Penggunaan bahasa cukup

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar (

kesalahan penulisan

sedikit).

Bahasa yang digunakan

sederhana dan sangat mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa sangat

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar.

d. Penggunaan kalimat tidak

sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat

kurang sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat

cukup sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat

sesuai dengan kaidahnya.

B. Rubrik Penilaian Instrumen Penilaian Produk

B.1

Lembar

Validasi

Produk oleh

Dosen Ahli

dan Instruktur

BIPA

a. Petunjuk pengisisan lembar

validasi produk tidak

membantu dan bahasa yang

digunakan

membingungkan sehingga

tidak jelas.

Petunjuk pengisisan

lembar validasi produk

kurang membantu tetapi

bahasa yang digunakan

cukup singkat, padat dan

jelas.

Petunjuk pengisisan

lembar validasi produk

kebutuhan cukup

membantu tetapi bahasa

yang digunakan cukup

singkat, padat dan jelas.

Petunjuk pengisian lembar

validasi produk sangat

membantu dan bahasa yang

digunakan singkat , padat

dan jelas.

b. Pernyataan yang dipilih

tidak sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai.

Pernyataan yang dipilih

kurang sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai.

Pernyataan yang dipilih

cukup sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai

Pernyataan yang dipilih

sangat sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

c. Lembar Validasi instrumen

yang diberikan tidak

menggunakan format yang

sesuai dengan kebutuhan.

Tidak lengkapanya poin

penilaian produk yang

dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai sarana

penilaian produk.

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan

menggunakan format

yang kurang sesuai

dengan kebutuhan.

Poin penilaian yang

dituju kurang lengkap.

Angket yang diajukan

kurang layak sebagai

sarana penilaian produk.

Lembar Validasi

instrument yang diberikan

menggunakan format

yang cukup sesuai dengan

kebutuhan (terdapat

beberapa format masih

tertukar satu sama lain)

Poin penilaian yang dituju

cukup lengkap.

Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarana penilaian produk.

Lembar Validasi instrument

yang diberikan

menggunakan format yang

sangat sesuai dengan

kebutuhan.

Poin penilaian yang dituju

sangat lengkap.

Angket yang diajukan sangat

layak sebagai sarana

penilaian produk.

d. Bahasa yang digunakan

berbelit-belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa sangat

tidak sesuai dengan

penulisan yang baik dan

benar (masih banyak

kesalahan penulisan).

Bahasa yang digunakan

kurang sederhana dan

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan

penulisan yang baik dan

benar (kesalahan

penulisan sedikit).

Bahasa yang digunakan

cukup sederhana dan

cukup mudah dipahami.

Penggunaan bahasa cukup

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar (

kesalahan penulisan

sedikit).

Bahasa yang digunakan

sangat sederhana dan mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa sangat

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar.

e. Penggunaan kalimat tidak

sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat

kurang sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat

cukup sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat

sesuai dengan kaidahnya.

B.2

Lembar

Penilaian

Produk oleh

a. Petunjuk pengisisan lembar

validasi produk tidak

membantu dan bahasa yang

Petunjuk pengisisan

lembar validasi produk

kurang membantu dan

Petunjuk pengisisan

lembar validasi produk

kebutuhan sudah

Petunjuk pengisian lembar

validasi produk sangat

membantu dan bahasa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Pemelajar

BIPA

digunakan

membingungkan sehingga

tidak jelas.

bahasa yang digunakan

kurang singkat, padat dan

jelas.

membantu dan bahasa

yang digunakan cukup

singkat, padat dan jelas.

digunakan singkat , padat

dan jelas.

b. Pernyataan yang dipilih

tidak sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai.

Pernyataan yang dipilih

kurang sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai.

Pernyataan yang dipilih

cukup sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai

Pernyataan yang dipilih

sangat sesuai dengan

kebetuhan penilaian yang

dicapai

c. Lembar Validasi instrumen

yang diberikan

menggunakan format yang

tidak sesuai dengan

kebutuhan.

Tidak lengkapanya poin

penilaian produk yang

dituju.

Angket yang diajukan

belum layak sebagai sarana

penilaian produk.

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan

menggunakan format

yang kurang sesuai

dengan kebutuhan.

Poin penilaian produk

yang dituju kurang

lengkap.

Angket yang diajukan

kurang layak sebagai

sarana penilaian produk.

Lembar Validasi

instrumen yang diberikan

menggunakan format

yang cukup sesuai dengan

kebutuhan (terdapat

beberapa format masih

tertukar satu sama lain)

Poin penilaian produk

yang dituju cukup

lengkap

Angket yang diajukan

cukup layak sebagai

sarana penilaian produk.

Lembar Validasi instrument

yang diberikan

menggunakan format yang

sangat sesuai dengan

kebutuhan.

Poin penilaian produk yang

dituju sangat lengkap.

Angket yang diajukan sangat

layak sebagai sarana

penilaian produk.

d. Bahasa yang digunakan

berbelit-belit sehingga sulit

untuk dipahami.

Penggunaan bahasa tidak

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar (masih

Bahasa yang digunakan

kurang sederhana dan

masih sulit dipahami.

Penggunaan bahasa

kurang sesuai dengan

penulisan yang baik dan

Bahasa yang digunakan

cukup sederhana dan

mudah dipahami.

Penggunaan bahasa cukup

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar (

Bahasa yang digunakan

sangat sederhana dan mudah

dipahami.

Penggunaan bahasa sangat

sesuai dengan penulisan

yang baik dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

banyak kesalahan

penulisan).

benar (kesalahan

penulisan sedikit).

kesalahan penulisan

sedikit).

e. Penggunaan kalimat tidak

sesuai dengan kaidahnya.

Penggunaan kalimat

kurang sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat

cukup sesuai dengan

kaidahnya.

Penggunaan kalimat sangat

sesuai dengan kaidahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Lampiran 5

Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Pnelitian

A. Penilaian Instrumen Analisis Kebutuhan

No Teknik Pengumpulan Data Komponen yang dinilai Skor

Pernyataan

1

Angket Analisis Kebutuhan

untuk Pemelajar BIPA Tingkat

Beginner

a. Petunjuk pengisian dalam lembar

angket analisis kebutuhan

pengembangan buku permainan

Word Square Bergambar dapat

membantu pemelajar dalam

pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam

angket analisis kebutuhan sesuai

dengan kurikulumnya.

2

c. Pernyataan-pernyataan dalam

angket analisis kebutuhan sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

4

d. Kelayakan Instrumen untuk

pengambilan data di lapangan.

4

e. Bahasa sesuai dengan kaidah

penulisan yang baik dan benar.

4

f. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

2

Pedoman Wawancara terstuktur

dengan Instruktur BIPA

Pernyataan

a. Pernyataan yang dibuat dalam

pedoman wawancara sesuai

dengan kurikulum.

2

b. Pertanyaan-pertanyaan dalam

pedoman wawancara sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai

4

c. Kelayakan Instrumen untuk

pengambilan data di lapangan.

4

d. Bahasa sesuai dengan kaidah

penulisan yang baik dan benar.

4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

Rata-rata Skor 3,7

Keterangan “Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

B. Penilaian Instrumen Penilaian Produk

No Teknik Pengumpulan Data Komponen yang dinilai Skor

Pernyataan

1

Lembar Validasi Produk oleh

Dosen Ahli dan Instuktur BIPA

a. Petunjuk pengisian dalam lembar

validasi produk oleh ahli pada

pengembangan buku permainan

Word Square Bergambar dapat

membantu dalam pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam

lembar validasi produk oleh ahli

sesuai dengan kebutuhan

penilaiannya

4

c. Kelayakan Instrumen untuk

penilaian produk.

4

d. Penggunaan bahasa sesuai

dengan kaidah penulisan yang

baik dan benar.

4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

2

Lembar Uji Coba Lapangan oleh

Pemelajar BIPA

Pernyataan

a. Petunjuk pengisian dalam lembar

penilaian produk oleh pemelajar

BIPA pada pengembangan buku

permainan Word Square

Bergambar dapat membantu

dalam pengisiannya.

4

b. Pernyataan yang dibuat dalam

lembar penilaian produk oleh

pemelajar BIPA sesuai dengan

kebutuhan penilaiannya

4

c. Kelayakan Instrumen untuk

penilaian produk.

4

d. Penggunaan bahasa sesuai

dengan kaidah penulisan yang

baik dan benar.

4

e. Susunan kalimat dapat dipahami. 4

Rata-rata Skor 4

Keterangan “Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Lampiran 6

Lembar Wawancara Instruktur BIPA

1. Tingkatan Pemelajar BIPA

Dalam pemilihan tingkat pemelajar, apakah Wisma Bahasa menggunakan

tingkatan dari CEFR?

2. Proses Pembelajaran

a. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas beginner

Wisma Bahasa Yogyakarta?

b. Berapa lama durasi waktu mengajar bahasa Indonesia di kelas beginner

Wisma Bahasa Yogyakarta?

3. Metode pembelajaran

Metode pembelajaran apa yang paling sering Anda gunakan ketika mengajar

bahasa Indonesia?

4. Hambatan dalam proses pembelajaran

a. Selama proses pembelajaran, masalah apa yang sering Anda temukan di

dalam kelas?

b. Apakah hambatan tersebut sudah teratasi dengan baik? Jelaskan.

5. Gaya Belajar

a. Dalam proses pembelajarannya, pemelajar BIPA di Wisma Bahasa

memiliki gaya belajar apa saja?

b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA di Wisma Bahasa mempengaruhi

penggunaan media dalam pembelajarannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

6. Ketersediaan sumber bahan ajar dan media pembelajaran

a. Apa sajakah sumber belajar yang selama ini anda gunakan untuk mengajar

bahasa Indonesia untuk kelas beginner di Wisma Bahasa Yogyakarta?

b. Apa saja media pembelajaran yang sering anda gunakan untuk mengajar

bahasa Indonesia untuk kelas beginner Wisma Bahasa Yogyakarta?

7. Media Pembelajaran yang digunakan untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia.

a. Apa media pembelajaran yang sering digunakan untuk memperkaya

kosakata bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?

8. Teknik pembelajaran kosakata bahasa Indonesia

a. Teknik apa yang sering digunakan untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?

b. Bagaimana cara mengembangkan kosakata bahasa Indonesia untuk

pemelajar BIPA tingkat beginner?

9. Media Word Square

a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah menggunakan media berupa Word

Square Bergambar?

b. Apakah Word Square Bergambar berpotensi untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia pemelajar BIPA tingkat beginner?

10. Harapan tentang media pembelajaran baru

Apakah harapan anda berkaitan dengan media pembelajaran khusus untuk

pembelajar BIPA tingkat Beginner di Wisma Bahagas Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

Lampiran 7

TRANSKRIP WAWANCARA INSTRUKTUR BIPA

Narasumber : Christina Rinawati, S. S

Jabatan : Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta

No Pertanyaan Jawaban

Tingkatan Pemelajar BIPA

1 Dalam pemilihan tingkat pemelajar,

apakah Wisma Bahasa menggunakan

tingkatan CEFR?

Wisma Bahasa memiliki cara dan

pemeringkatan sendiri. Misalnya di

UGM pemelajar sudah masuk di

pemeringkatan tertentu. Wisma Bahasa

tidak menggunakan pemeringkatan

pemelajar di UGM tetapi melakukan tes

pemeringkatan lagi dan disesuaikan

dengan buku yang digunakan di Wisma

Bahasa.

Proses Pembelajaran

2 a. Bagaimana proses pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas beginner

Wisma Bahasa Yogyakrta?

Setelah dilakukan tes penjajakan,

pemelajar memulai dengan buku 1A.

Saya terkadang melakukan tanya jawab

di kelas untuk melihat sejauh mana

kemampuan pemelajar. Nanti pada

pemelajar bisa melakukan tes atau tidak

karena itu bersifat pilihan.

b. Berapa lama durasi waktu mengajar

bahasa Indonesia di kelas beginner

Wisma Bahasa Yogyakarta?

Wisma Bahasa memiliki dua buku

untuk kelas beginner dan post-beginner,

yaitu buku 1A dan 1B. Setiap buku

berisi 30 pelajaran. Target Wisma

Bahasa itu bisa selesai dalam waktu 33

sesi tetapi itu tergantung kemampuan

murid untuk bisa mengikuti pelajaran.

Ada yang bisa kurang dari 33 sesi tapi

ada juga yang lebih. Untuk setiap

sesinya 1 jam 45 menit. Jumlah sesi

perhari tergantung permintaan murid.

Biasanya jika hanya shortterm akan

lebih memaksimalkan. Satu hari bisa

dua atau tiga sesi. Jika longterm bisa

satu atau dua sesi dalam satu hari.

Metode Pembelajaran

3 Metode pembelajaran apa yang paling Di kelas beginner biasanya ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

sering Ibu gunakan ketika mengajar

Bahasa Indonesia?

masuk kelas saya langsung bertanya

jawab dengan murid. Saya menulis di

papan tulisa dan murid menebak

maksud dari yang saya tulis. Saya juga

sering bermain peran (role play). Lalu

pemberian PR agar ada waktu untuk

mengulang di rumah.

Hambatan dalam Proses Pembelajaran

4 a. Selama proses pembelajaran masalah

apa yang sering Ibu temukan di dalama

kelas?

Banyak hambatan yang dialami. Murid

terkadang sama sekali tidak mengerti

sehingga saya harus menggunakan

teknik menerjemahkan. Murid memiliki

target 33 sesi tetapi mengeluh kenapa

murid belum selesai dan masih tidak

bisa. Menurut saya ini tergantung

tingkat kemampuan murid. Terkadang

ada murid word collector, hampir setiap

kata mereka tanyakan

b. Apakah hambatan tersebut sudah

teratasi?

Sudah teratasi. Jika murid sudah merasa

sangat kesulitan biasanya Instruktur

berdiskusi dengan murid untuk mencari

di mana permasalahannya. Untuk word

collector kami mengatasinya dengan

membatasi 20 kata dalam setiap sesi.

Gaya Belajar

5 a. Dalam proses pembelajarannya,

pemelajar BIPA tingkat beginner

memiliki gaya belajar apa saja?

Audio, visual, dan audio visual. Jika

mereka tidak melihat dan malas menulis

mereka akan mudah lupa.

b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA

mempengaruhi penggunaan media?

Tentu saja mempengaruhi. Khususnya

ketika mereka visual, instruktur

memfasilitasi untuk memberikan kata,

gambar-gambar, dan membawa ke luar

untuk mengalami langsung.

Ketersediaan Sumber Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

6 a. Apa sajakah sumber belajar yang

selama ini Ibu gunakan untuk mengajar

bahasa Indonesia di kelas beginner?

Buku Wisma Bahasa, realia yang sudah

dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan

di buku beginner dan post-beginner.

Lalu menambah sumber dari buku lain

atau internet.

b. Apa media pembelajaran yang sering

Ibu gunakan di kelas beginner?

Buku Wisma Bahasa, realia, dan

praktek ke luar.

Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Memperkaya Kosakata

7 Apa media pembelajaran yang sering Buku, realia yang menyesuaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

digunakan untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia pemelajar BIPA

tingkat beginner? Apakah sudah ada

buku khusus untuk menambah kosakata

mereka?

kebutuhan mereka. Sedangkan buku

latihan khusus untuk menambah

kosakata belum ada.

Teknik Untuk Menambah Kosakata Bahasa Indonesia

8 a. Teknik apa yang sering digunakan

untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia pemelajar BIPA tingkat

beginner?

Saya menggunakan campuran dari

beberapa teknik. Kami juga dimudahkan

dengan adanya realia dan gambar.

Terkadang Saya menggunakan teknik

menerjemahkan ketika murid sudah

benar-benar tidak bisa mengerti yg saya

maksudkan. Role Play atau situasi juga

saya gunakan di dalam kelas. Untuk

daya ingat mereka saya menggunakan

kartu kata dan kartu kata dengan

gambar.

b. Bagaimana cara menambah kosakata

bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA

tingkat beginner?

Untuk menambah kosakata dan agar

mereka ingat biasanya saya

menggunakan drilling.

Media Word Square Bergambar

9 a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah

menggunakan media Word Square

Bergambar untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia pemelajar BIPA

tingkat beginner?

Untuk review saya pernah

menggunakan Word Square. Tetapi

Word Square Bergambar belum pernah

saya gunakan.

b. Menurut Ibu, apakah Word Square

Bergambar berpotensi untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia

pemelajar BIPA tingkt beginner?

Pasti mempunyai potensi karena itu

mempermudah. Jika tanpa gambar

menurut saya lebih sulit karena hanya

memberikan topik tanpa petunjuk

apapun. Jika menggunakan gambar akan

mempermudah.

Harapan Terhadap Media Word Square Bergambar

10 Apa harapan Ibu terhadap media Word

Square Bergambar untuk memperkaya

kosakata bahasa Indonesia pemelajar

BIPA tingkat beginner?

Harapan saya media ini dapat

dikembangkan dan disosialisasikan agar

tahu manfaatnya. Jika bisa lebih bagus

diaplikasikan ke dalam aplikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Narasumber : Arief Harmoko, S. S

Jabatan : Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta

No Pertanyaan Jawaban

Tingkatan Pemelajar BIPA

1 Dalam pemilihan tingkat pemelajar,

apakah Wisma Bahasa menggunakan

tingkatan CEFR?

Wisma Bahasa mempunyai sistem

tingkatan sendiri tetapi sistem itu dibuat

mengacu pada sistem Eropa.

Proses Pembelajaran

2 a. Bagaimana proses pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas beginner

Wisma Bahasa Yogyakrta?

Proses pembelajarannya dilakukan

secara privat, jadi satu guru dan satu

murid. Sistem pembelajarannya masih

mengacu pada keterampilan,

mendengar, membaca, berbicara dan

menulis.

b. Berapa lama durasi waktu mengajar

bahasa Indonesia di kelas beginner

Wisma Bahasa Yogyakarta?

Satu sesi di Wisma Bahasa itu 1 jam 45

menit. Untuk beginner tidak bisa

dipastikan butuh berapa sesi karena

kemampuan murid berbeda-beda,

tingkat pemahaman murid juga berbeda.

Tetapi rata-rata beginner itu 23 sesi.

Sesi itu bisa ditambah atau berkurang

sesuai kemampuan muridnya.

Metode Pembelajaran

3 Metode pembelajaran apa yang paling

sering Bapak gunakan ketika mengajar

Bahasa Indonesia?

Untuk beginner masih banyak

menggunakan drill karena kosakata dan

struktur bahasa Indonesia masih baru

untuk mereka. Jadi lebih banyak drill

untuk melatih mereka menghafal

kosakata dan terbiasa dengan struktur

kalimatnya.

Hambatan dalam Proses Pembelajaran

4 a. Selama proses pembelajaran masalah

apa yang sering Bapak temukan di

dalama kelas?

Kosnsentrasi murid kadang kurang

fokus karena banyak pekerjaan. Bisa

juga karakter antara guru dan murid

tidak cocok.

b. Apakah hambatan tersebut sudah

teratasi? Jika sudah bagaimana cara

mengatasinya?

Kami mempunyai sistem koordinator

jadi satu guru sebagai koordinator. Guru

itu yang akan segera berkomunikasi

dengan murid jika ada masalah terkait

dengan pengajaran dan guru itu akan

mencoba mencari solusi yang terbaik.

Jadi komunikasi antar guru dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

koordinator itu sangat penting sekali

ketika ada hambatan, masalah harus

segera dikomunikasikan agar bisa

segera teratasi. Koordinator akan

berkomunikasi dengan murid untuk

menemukan masalah dan kesulitan

murid.

Gaya Belajar

5 a. Dalam proses pembelajarannya,

pemelajar BIPA tingkat beginner

memiliki gaya belajar apa saja?

Semua gaya belajar ada. Tetapi

pembelajaran dari Wisma Bahasa

banyak yang audio visual.

b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA

mempengaruhi penggunaan media?

Tentu saja mempengaruhi. Murid

dengan gaya belajar Visual biasanya

menggunakan gambar, realia, flashcard,

power point, dan papan tulis. Untuk

kosakata gambar sangat membantu

sekali.

Ketersediaan Sumber Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

6 a. Apa sajakah sumber belajar yang

selama ini Bapak gunakan untuk

mengajar bahasa Indonesia di kelas

beginner?

Untuk kelas beginner menggunakan

buku Wisma Bahasa, yaitu buku 1A.

Jika kemajuan murid cepat dan

membutuhkan materi khusus, guru bisa

menambahkan sumber ajar yang lain.

b. Apa media pembelajaran yang sering

Bapak gunakan di kelas beginner?

Saya paling sering menggunakan buku

1A.

Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Memperkaya Kosakata

7 Apa media pembelajaran yang sering

digunakan untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia pemelajar BIPA

tingkat beginner? Apakah sudah ada

buku khusus untuk menambah kosakata

mereka?

Flashcard, menulis di papan, dan realia.

Karena tidak semua pelajaran di buku

1A memiliki realia. Sedangkan buku

latihan khusus untuk menambah

kosakata belum ada.

Teknik Untuk Menambah Kosakata Bahasa Indonesia

8 a. Teknik apa yang sering digunakan

untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia pemelajar BIPA tingkat

beginner?

Ada banyak teknik untuk menambah

kosakata di Wisma Bahasa, semuanya

tergantung gurunya bagaimana

mengembangkan kreatifitas untuk

mengajarkan kosakata kepada murid.

Saya sendiri sering menggunakan

flashcard dan bahasa ibu.

b. Bagaimana cara menambah kosakata

bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA

tingkat beginner?

Cara untuk menambah kosakata dengan

banyak drill, banyak PR, latihan di

rumah. Lalu diajak percakapan di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Tidak ada buku khusus kosakata tetapi

di buku 1A ada daftar kosakata yang

bisa dipakai untuk review.

Media Word Square Bergambar

9 a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah

menggunakan media Word Square

Bergambar untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia pemelajar BIPA

tingkat beginner?

Pernah menggunakan Word Square

tetapi tidak bergambar. Hanya ada

perintah dan kotak-kotak yang berisi

huruf-huruf. Lalu mereka mencoba

mencari sendiri kata-kata yang

ditanyakan.

b. Menurut Ibu, apakah Word Square

Bergambar berpotensi untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia

pemelajar BIPA tingkat beginner?

Itu bagus dan khususnya untuk beginner

itu masih menarik bagi mereka. Itu bisa

untuk mereview kosakata. Setidaknya

mereka bisa mengingat kosakata yang

diberikan pada setiap sesi. Batasannya

adalah kosakata dalam setiap pelajaran.

Harapan Terhadap Media Word Square Bergambar

10 Apa harapan Bapak terhadap media

Word Square Bergambar untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia

pemelajar BIPA tingkat beginner?

Harapan saya secara visual medianya

harus menarik dan memperhatikan

tingkat kemampuan muridnya. Serta

lebih banyak memakai kata-kata yang

sudah diketahui.

Narasumber : Yuliana Sri Maharani, S. Pd.

Jabatan : Instruktur BIPA Wisma Bahasa Yogyakarta

No Pertanyaan Jawaban

Tingkatan Pemelajar BIPA

1 Dalam pemilihan tingkat pemelajar,

apakah Wisma Bahasa menggunakan

tingkatan CEFR?

Wisma Bahasa sediri memiliki

tingkatan sendiri, yaitu beginner, post-

beginner, pre-intermediate, post-

intermediate, pre-advance, post-

advance.

Proses Pembelajaran

2 a. Bagaimana proses pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas beginner

Wisma Bahasa Yogyakrta?

Setelah dilakukan tes penjajakan,

pemelajar memulai dengan buku 1A.

Karena kelas privat, saya biasanya

melakukan tanya jawab di kelas untuk

melihat sejauh mana kemampuan

pemelajar.

b. Berapa lama durasi waktu mengajar

bahasa Indonesia di kelas beginner

Beginner ada dua buku, yaitu 1A dan

1B. Ada 25 mater pembelajaran jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Wisma Bahasa Yogyakarta? paling tidak 25 pertemuan. Tapi itu

tergantung kemampuan murid jadi bisa

berkurang atau bertambah sesinya. Tapi

target kami setiap satu sesi setiap

pelajaran. Setiap sesi berlangsung

selama 1 jam 45 menit.

Metode Pembelajaran

3 Metode pembelajaran apa yang paling

sering Ibu gunakan ketika mengajar

Bahasa Indonesia?

Untuk beginner saya jarang

menggunakan ceramah. Saya

menggunakan role play atau gambar.

Ceramah jika sudah tingkat post-

intermediate .

Hambatan dalam Proses Pembelajaran

4 a. Selama proses pembelajaran masalah

apa yang sering Ibu temukan di dalama

kelas?

Untuk kelas beginner, mereka masih

sulit mengingat kata. Ada beberapa

murid yang kesulitan mengingat kata.

b. Apakah hambatan tersebut sudah

teratasi?

Itu sangat tergantung siswanya. Untuk

kemajuan murid kami hanya bisa

membantu di kelas. Tapi kesadaran dia

sendiri untuk belajar sendiri setelah

kelas.

Gaya Belajar

5 a. Dalam proses pembelajarannya,

pemelajar BIPA tingkat beginner

memiliki gaya belajar apa saja?

Kebanyakan visual dan audiovisual

b. Apakah gaya belajar pemelajar BIPA

mempengaruhi penggunaan media?

Tentu saja mempengaruhi karena

beginner lebih ke audiovisual jadi kami

harus menyediakan gambar, realia,

harus sering menulis di papan tulis,

sering berbicara, dan ada juga rekaman.

Ketersediaan Sumber Bahan Ajar dan Media Pembelajaran

6 a. Apa sajakah sumber belajar yang

selama ini Ibu gunakan untuk mengajar

bahasa Indonesia di kelas beginner?

Sumber belajar dari buku Wisma

Bahasa tetapi juga bias ditambah dari

internet dan kami juga punya worksheet

sendiri. Sumber belajar ditambah sesuai

kemampuan siswa.

b. Apa media pembelajaran yang sering

Ibu gunakan di kelas beginner?

Saya sering menggunakan papan tulis

dan gambar.

Media Pembelajaran yang Digunakan Untuk Memperkaya Kosakata

7 Apa media pembelajaran yang sering

digunakan untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia pemelajar BIPA

tingkat beginner? Apakah sudah ada

Tidak ada media khusus untuk

memperkaya kosakata. Kosakata yang

kami berikan dari materi yang dia

pelajari jadi kami berusaha untuk tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

buku khusus untuk menambah kosakata

mereka?

keluar topik.

Teknik Untuk Menambah Kosakata Bahasa Indonesia

8 a. Teknik apa yang sering digunakan

untuk memperkaya kosakata bahasa

Indonesia pemelajar BIPA tingkat

beginner?

Saya menggunakan gambar, benda atau

flashcard.

b. Bagaimana cara menambah kosakata

bahasa Indonesia untuk pemelajar BIPA

tingkat beginner?

Untuk menambah kosakata dan agar

mereka ingat biasanya saya

menggunakan drilling.

Media Word Square Bergambar

9 a. Apakah Wisma Bahasa sudah pernah

menggunakan media Word Square

Bergambar untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia pemelajar BIPA

tingkat beginner?

Saya pernah menggunakan itu tapi

untuk kelas besar, belum pernah dengan

kelas privat. Mereka senang karena

kelas besar mereka sangat suka

persaingan. Berebutan siapa yang bias

mengumpulkan kosakata paling banyak.

Menurut saya lebih cocok untuk buku

latihan di rumah.

b. Menurut Ibu, apakah Word Square

Bergambar berpotensi untuk

memperkaya kosakata bahasa Indonesia

pemelajar BIPA tingkt beginner?

Menurut saya berpotensi.

Harapan Terhadap Media Word Square Bergambar

10 Apa harapan Ibu terhadap media Word

Square Bergambar untuk memperkaya

kosakata bahasa Indonesia pemelajar

BIPA tingkat beginner?

Saya berharap itu bias membantu

mereka memperkaya kosakata dan

membuat mereka lebih senang belajar

bahasa Indonesia. Lebih meningkatkan

minat mereka untuk belajar bahasa

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Lampiran 8

Form Kebutuhan Pemelajar BIPA Tingkat Beginner

( Beginner’s Needs Analysis Form )

A. Identitas Pribadi (Identity)

Isilah identitas pribadi Anda pada kotak yang disediakan ( Please fill in

the box beside each ).

1 Nama Lengkap ( Name )

2 Umur ( Age )

3 Asal/ Kebangsaan ( Nationality )

4 Level

5 Sejarah belajar bahasa ( Language learning story

)

6 Tujuan belajar bahasa ( Purpose of study )

7 Dengan siapa akan berkomunikasi ( With whom

did you learn )

8 Latar belakang pendidikan ( Educational

background )

9 Bahasa lain yang dikuasai ( Other language )

10 Dimana bahasa Indonesia akan digunakan (

Where would the language be used )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

B. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kebutuhan berbahasa

anda dengan cara memberikan tanda ceklis (√) pada kolom dibawah ini!

( We would like you to tell us which of the following uses of language are

important for you. Please put (√) in the box beside each if you think it is

Very Useful, Useful, Not Useful )

No

Pernyataan materi yang

sangat dibutuhkan

( Which language topics

would you like have better

understanding? )

Sangat

Berguna

( Very Useful )

Berguna

( Useful )

Tidak

Berguna

( Not Useful

)

1 Peralatan di kelas

Class equpment

2 Adjektif (sifat, warna,

ukuran dsb)

Adjective (color, size, ect)

3 Arah

Direction

4 Angka dan ukuran

Number and size

5 Nama-nama makanan

Food

7 Keluarga

Family

8 Transportasi umum

Public Transportation

9 Aktivitas sehari-hari

Daily activity

10 Hobi

Hobby

11 Pekerjaan dan profesi

Job and profession

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Berdasakan daftar di atas, sebutkan 5 materi yang sangat dibutuhkan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia! ( From the list above, choose 5 main subject

which you want to learn the most )

a. ……….

b. ……….

c. ……….

d. ……….

e. ……….

C. Bagaimana Anda belajar? Lingkarilah jawaban yang sesuai dengan

kebutuhan Anda! ( How would you like to learn? Please circle the answer

below )

1. Pembelajaran di kelas seperti apa yang Anda sukai? ( How would you like to

study in class )

a. Individual ( Individually )

b. Dalam kelompok besar ( In a big group )

2. Anda senang belajar dengan cara? ( How do you prefer to situdy )

a. Memecahkan masalah ( By problem solving )

b. Mengingat ( By memorizing )

c. Mencari informasi secara mandiri ( By getting the information on your

own )

3. Media seperti apa yang Anda sukai untuk memperkaya kosakata saat? (

Which media do you prefer to use in learning vocabulary )

a. Word Square

b. Cross Word

c. Gambar/ Poster ( Image/ poster )

d. Buku latihan kosakata dengan gambar (vocabulary exercise book with

pictures)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

4. Teknik belajar seperti apa yang Anda sukai untuk memperkaya kosakata? (

Do you find these actvities useful in learning vocabulary )

a. Menyusun huruf ( arranging letter)

b. Mencari kata dengan bantuan gambar (finding word by picture)

c. Mencari kata sinonim atau antonim (finding synonym or antonym)

D. Analisis Kebutuhan Media ( Media Need Analysis )

Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban di bawah ini!

Please cross (x) the answer below (x)

1. Mengacu pada microsoft word, ukuran huruf berapa yang Anda inginkan?

(Refer to Micrsoft Word, which one letter size do you prefer?)

a. Kelas

b. Perpustakaan

c. Transportasi

d. Borobudur

2. Mengacu pada microsoft word, tampilan huruf seperti apa yang Anda suka?

(Refer to Micrsoft Word, what kind of letter display do you prefer)

a. Times New Roman

b. Comic San MS

c. Calibri

3. Apa jenis media gambar yang Anda sukai? (What kind of image do you prefer)

a. Gambar asli/ foto ( Original image/ photo )

b. Gambar buatan/ animasi ( Made-up image/ animation )

http://www.divertone.com

http://www.pixabay.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

4. Jenis media gambar seperti apa yang Anda sukai? ( What kind of image media

do you prefer )

a. Gambar tunggal ( Single image )

b. Gambar berseri ( Series image )

5. Bagaimana tampilan warna pada gambar yang lebih Anda suka? ( What kind

of image color do you prefer )

a. Hitam putih ( Black and white )

b. Berwarna ( Colorful )

bellakrisnawati.blogspot.com

zonamapel.blogspot.com

http://www.waroenggaul212.wordpress.com

http://www.divertone.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Lampiran 9

Analisis Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

Lampiran 10

Surat Validasi Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Lampiran 11

Validasi Dosen Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

163

Lampiran 12

Rekapitulasi Hasil Validasi Dosen Ahli

No Aspek yang dinilai Butir

permyataam

Indikator Skor

1 Bentuk media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

1 Bentuk dan desain media Word

Square Bergambar bahasa

Indonesia bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner yang dicetak.

4

2 \

Tampilan media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

2 Kemenarikan sampul media

Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia.

4

3 Jenis dan ukuran huruf yang

digunakan dalam media Word

Square Bergambar bahasa

Indonesia bagi pemelajar BIPA

tingkat beginner.

2

4 Warna dan kejelasan gambar

dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

bagi pemelajar BIPA tingkat

beginner.

4

3

Isi media Word

Square Bergambar

Bahasa Indonesia

5 Kesesuain kosakata dengan

kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner pada setiap

topik yang disajikan dalam

media Word Square Bergambar

bahasa Indonesia.

4

6 Kesesuain gambar dan kosakata

yang dicari untuk membantu

pemelajar BIPA tingkat

beginner menemukan kosakata.

4

4 Kemudahan media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

7 Kemudahan memahami

petunjuk pengisian media Word

Square Bergambar Bahasa

Indonesia.

4

8 Kemudahan menemukan

kosakata yang sedang dicari

dengan adanya gambar pada

setiap perintah.

4

5 Bahasa dalam

media Word

Square Bergambar

9 Bahasa yang digunakan dalam

kalimat sederhana dan mudah

dimengerti

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

164

Bahasa Indonesia

6

Manfaat media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

10 Manfaat kosakata dalam media

Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia bagi

pemelajar BIPA tingkat

beginner.

4

11 Media Word Square Bergambar

memiliki potensi keberhasilan

untuk memperkaya kosakata

bahasa Indonesia.

4

Rata-rata skor 3,8

Keterangan “Baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

165

Lampiran 13

Validasi Instruktur BIPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

169

Lampiran 14

Rekapitulasi Hasil Validasi Instruktur BIPA

No Aspek yang dinilai Butir

permyataam

Indikator Skor

1 Bentuk media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

1 Bentuk dan desain media Word

Square Bergambar bahasa

Indonesia bagi pemelajar

BIPA tingkat beginner yang

dicetak.

5

2 \

Tampilan media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

2 Kemenarikan sampul media

Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia.

4

3 Jenis dan ukuran huruf yang

digunakan dalam media Word

Square Bergambar bahasa

Indonesia bagi pemelajar

BIPA tingkat beginner.

5

4 Warna dan kejelasan gambar

dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

bagi pemelajar BIPA tingkat

beginner.

4

3

Isi media Word

Square Bergambar

Bahasa Indonesia

5 Kesesuain kosakata dengan

kebutuhan pemelajar BIPA

tingkat beginner pada setiap

topik yang disajikan dalam

media Word Square

Bergambar bahasa Indonesia.

4

6 Kesesuain gambar dan

kosakata yang dicari untuk

membantu pemelajar BIPA

tingkat beginner menemukan

kosakata.

4

4 Kemudahan media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

7 Kemudahan memahami

petunjuk pengisian media

Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia.

4

8 Kemudahan menemukan

kosakata yang sedang dicari

dengan adanya gambar pada

setiap perintah.

5

5 Bahasa dalam 9 Bahasa yang digunakan dalam 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

170

media Word

Square Bergambar

Bahasa Indonesia

kalimat sederhana dan mudah

dimengerti

6

Manfaat media

Word Square

Bergambar Bahasa

Indonesia

10 Manfaat kosakata dalam media

Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia bagi

pemelajar BIPA tingkat

beginner.

4

11 Media Word Square

Bergambar memiliki potensi

keberhasilan untuk

memperkaya kosakata bahasa

Indonesia.

4

Rata-rata skor 4,4

Keterangan “Sangat

baik”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

171

Lampiran 15

Uji Coba Lapangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

185

Lampiran 16

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan

No. Aspek yang dinilai Pilihan Jawaban Jumlah

YA TIDAK

Tampilan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

1 Ketertarikan pada bentuk dan desan

media Word Square Bergmbar Bahasa

Indonesia

3 0 3

2 Ketertarikan pada desain sampul dan

warna media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia

2 1 3

Isi media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

3 Kejelasa huruf dan kata dalam media

Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia

3 0 3

4 Topik dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia sesuai

dengan kebutuhan.

3 0 3

5 Perintah dalam setiap latihan media Word

Square Bergambar Bahasa Indonesia

dapat dimengerti

3 0 3

6 Kejelasan gambar-gambar pada setiap

topik dalam media Word Square

Bergambar Bahasa Indonesia

3 0 3

7 Kesesuaian gambar dengan topik yang

disajikan.

3 0 3

8 Kesesuain kosakata dengan gambar pada

topik yang disajikan

3 0 3

Bahasa dalam media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

9 Bahasa pada perintah pengisian media

Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia dapat dipahami

3 0 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

186

10 Bahasa pada setiap topik dalam media

Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia dapat dipahami

3 0 3

Kemudahan menggunakan media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

11 Kemudahan dalam memahami perintah

pengisian media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia

3 0 3

12 Gambar mempermudah menemukan

kosakata

3 0 3

13 Kemudahan dalam menemukan kosakata

dalam Word Square.

3 0 3

Kualitas media Word Square Bergambar Bahasa Indonesia

14 Media Word Square Bergambar Bahasa

Indonesia dapat digunakan secara mandiri

3 0 3

15 Kualitas media Word Square Bergambar

Bahasa Indonesia dalam memperkaya

kosakata Bahasa Indonesia

3 0 3

Jumlah 3

Kriteria Baik

Pemelajar Kesimpulan

Sangat Membantu Cukup Membantu Tidak Membantu

A 1 - -

B - 1 -

C 1 - -

Jumlah 2 1 -

Kesimpulan Sangat Membantu

Keterangan:

A. Emmelie Friedman B. Christian Amayas

C. Rebecca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI